makalah wastek
Post on 31-Jul-2015
292 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Alam semesta beserta isinya merupakan ciptaan ALLAH SWT dengan segala kelebihan dan
kekurangannya, terdiri atas berbagai benda langit yang terstruktur sesuai dengan garis edarnya. Bumi
adalah salah satu benda langit dalam hal ini planet yang memiliki keistimewaan karena dapat dihuni
oleh makhluk hidup, baik manusia, hewan, tumbuhan, dan sebagainya. Didalam Planet ini terdiri dari
70% perairan dan 30% daratan, oleh karena itu Bumi tepat untuk hidup dan berkembang biaknya
berbagai organisme, terlebih manusia. Manusia adalah makhluk pribadi juga makhluk sosial, yang
saling membutuhkan antarsatu dan lainnya. Manusia tidak hanya membutuhkan makanan, tempat
tinggal, dan pakaian, namun juga ilmu sebagai pelengkap dan kebutuhan primer bagi manusia. Ilmu
dibutuhkan manusia untuk kelangsungan hidupnya, bersosialisasi, berkembang menjadi seseorang
yang lebih baik dengan ilmu yang dimilikinya tersebut. Salah satu sifat dasar manusia adalah rasa
keingin tahuannya, hal ini menjadi positif jika didasari dengan ilmu dan juga agama, sebab ilmu
menjadi landasannya dalam melakukan segala sesuatu, sedangkan agama menjadi filter (penyaring)
akan hal yang patut untuk dilakukan dan itu baik untuknya atau kah tidak, begitu pula sebaliknya, dan
keingin tahuan akan bernilai negatif jika tidak di bekali dengan ilmu dan agama, serta tanggung jawab,
saat ini banyaknya virus pada komputer yang dibuat oleh manusia yang berilmu dan beragama, namun
tidak bertanggung jawab, sebab orang yang membuat virus tersebut adalah orang yang pintar, orang
tersebut tahu akan pemrograman, komputer, dan sistem telekomunikasi, sehingga ia mampu untuk
membuat virus tersebut, orang-orang seperti itulah yang menjadi sosok yang memperihatinkan bagi
dunia saat ini, berkembangnya IPTEKS yang tidak bertanggung jawab dapat menjadi suatu kerugian
bagi orang banyak.
RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan manusia dan hakikatnya?
2. Apa tugas dan fungsi manusia di bumi?
3. Apa kelebihan manusia dibandingkan makhluk Bumi lainnya?
4. Bagaimana perkembangan rasa ingin tahu manusia?
5. Apa itu alam semesta?
6. Bagaimana pendeskripsian mengenai galaksi?
7. Apa sajakah teori-teori asal usul alam semesta?
8. Apa itu tata surya dan teori-teori (hipotesis) terbentuknya tata surya?
9. Bagaimana pembagian benda-benda langit yang ada dalam tata surya ?
10. Apakah bentuk, komposisi, dan lapisan Bumi ?
11. Bagaimana cara menghitung umur Bumi beserta teori yang mendukung ?
12. Bagaiamana relasi antara kuoritas manusia dengan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni
(IPTEKS)?
13. Bagaimana perkembangan IPTEKS yang terjadi di dunia?
TUJUAN PENULISAN
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan manusia serta hakikat manusia tersebut.
2. Untuk mengetahui tugas dan fungsi manusia di Bumi.
3. Untuk mengetahui kelebihan yang ada pada diri manusia dibandingkan dengan Makhluk
lainnya.
4. Untuk mengetahui perkembangan keingin tahuan manusia.
5. Untuk mengetahui alam semesta beserta teori-teori asal usulnya.
6. Untuk mengetahui pendeskripsian mengenai galaksi.
7. Untuk mengetahui teori-teori asal usul alam semesta.
8. Memperdalam pengetahuan mengenai tata surya dan hipotesis terbentuknya.
9. Untuk mengetahui pembagian benda-benda langit yang ada dalam tata surya ini.
10. Untuk mengetahui bentuk, komposisi, dan lapisan Bumi.
11. Untuk menghitung umur Bumi dengan teori yang mendukung.
12. Untuk mengetahui relasi antara kuoritas manusia dengan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni
(IPTEKS).
13. Untuk mengetahui perkembangan IPTEKS yang terjadi di dunia.
BAB II
ISI
HAKIKAT DAN SIFAT KEINGINTAHUAN MANUSIA
Hakikat Manusia
Manusia pada hakekatnya sama saja dengan mahluk hidup lainnya, yaitu memiliki hasrat dan
tujuan. Ia berjuang untuk meraih tujuannya dengan didukung oleh pengetahuan dan kesadaran.
Manusia sebagai salah satu mahluk yang hidup di muka bumi merupakan mahluk yang memiliki
karakter paling unik. Manusia secara fisik tidak begitu berbeda dengan binatang, sehingga para
pemikir menyamakan dengan binatang. Perbedaan diantara keduanya terletak pada dimensi
pengetahuan, kesadaran dan keunggulan yang dimiliki manusia dibanding dengan mahluk lain.
Beberapa Definisi Manusia :
1. Manusia adalah makhluk utama, yaitu diantara semua makhluk natural dan supranatural,
manusia mempunyai jiwa bebas dan hakikat hakikat yg mulia.
2. Manusia adalah makhluk yg sadar. Ini adalah kualitasnya yg paling menonjol; Kesadaran
dalam arti bahwa melalui daya refleksi yg menakjubkan, ia memahami aktualitas dunia
eksternal, menyingkap rahasia yg tersembunyi dari pengamatan, dan mampu menganalisa
masing-masing realita dan peristiwa. Ia tidak tetap tinggal pada permukaan serba-indera dan
akibat saja, tetapi mengamati apa yg ada di luar penginderaan dan menyimpulkan penyebab
dari akibat. Dengan demikian ia melewati batas penginderaannya dan memperpanjang ikatan
waktunya sampai ke masa lampau dan masa mendatang, ke dalam waktu yg tidak dihadirinya
secara objektif. Ia mendapat pegangan yg benar, luas dan dalam atas lingkungannya sendiri.
Kesadaran adalah suatu zat yg lebih mulia daripada eksistensi.
3. Manusia adalah makhluk yg sadar diri. Ini berarti bahwa ia adalah satu-satu makhluk hidup yg
mempunyai pengetahuan atas kehadirannya sendiri ; ia mampu mempelajari, manganalisis,
mengetahui dan menilai dirinya.
Dari beberapa pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa Manusia adalah mahluk paling
sempurna yang pernah diciptakan oleh Allah SWT. Kesempurnaan yang dimiliki oleh manusia
merupakan suatu konsekuensi fungsi dan tugas mereka sebagai khalifah dimuka bumi ini. Kemuliaan
dan kesempurnaan penciptaan manusia tiada lain disebabkan karena diberikan akal untuk berpikir dan
bernalar, dan diberikan hati nurani untuk selalu berbuat dan bersikap bijak terhadap diri sendiri,
sesama makhluk maupun lingkungan.
Tugas hidup yang dipikul manusia di muka bumi adalah tugas kekhalifaan, yaitu tugas
kepemimpinan , wakil Allah di muka bumi, serta pengelolaan dan pemeliharaan alam. Khalifah berarti
wakil atau pengganti yang memegang mandat Tuhan untuk mewujudkan kemakmuran di muka bumi.
Kekuasaan yang diberikan kepada manusia bersifat kreatif, yang memungkinkan dirinya serta
mendayagunakan apa yang ada di muka bumi untuk kepentingan hidupnya. Sebagai khalifah, manusia
diberi wewenang berupa kebebasan memilih dan menentukan, sehingga kebebasannya melahirkan
kreatifitas yang dinamis. Kebebasan manusia sebagai khalifah bertumpu pada landasan tauhidullah,
sehingga kebebasan yang dimilikitidak menjadikan manusia bertindak sewenang-wenang. Kekuasaan
manusia sebagai wakil Tuhan dibatasi oleh aturan-aturan dan ketentuan-ketentuan yang telah
digariskan oleh yang diwakilinya, yaitu hokum-hukum Tuhan baik yang baik yang tertulis dalam kitab
suci (al-Qur’an), maupun yang tersirat dalam kandungan alam semesta (al-kaun).[1]
Kelebihan Manusia dari Penghuni Bumi Lainnya
Secara filosofis semua makhluk hidup memiliki prinsip yang sama yaitu daya gerak, naluri
mempertahankan diri dan kemampuan berkembang biak. Dalam perspektif lain juga mungkin dapat
dijadikan rujukan, mengenai beberapa sudut pandang tentang kelebihan manusia jika dibandingkan
dengan makhluk hidup lain, diantaranya adalah:
a) Manusia sebagai makhluk berfikir yang bijaksana (homo sapiens) yang dicerminkan dalam
tindakan dan perilaku terhadap lingkungannya
b) Manusia sebagai pembuat alat karena sadar akan keterbatasannya sehingga perlu bantuan
peralatan untuk keperluan hidupnya (homo faber) baik fisik maupun nalarnya
c) Manusia dapat berbicara (homo languengs) baik secara lisan maupun tulisan sehingga dapat
dikomunikasikan pada generasi berikutnya tentang apa yang diinginkan, apa yang ditemukan
dan lain-lain
d) Manusia dapat bermasyarakat (homo sosious) dan dapat pyla berbudaya (homo humanis),
artinya manusia bermasyarakat dengan tata tertib dan aturan yang diciptakan untukk
kepentingan bersama dan saling menolong.
e) Manusia mengadakan usaha (homo economicus), artinya mengadakan tukar menukar barang
(barter) maupun jual beli dengan prinsip ekonomi dan sekaligus kebutuhan materinya terpenuhi
f) Manusia berkepercayaan dan beragama (homo religious) karena menyadari adanya kekuatan
gaib yang lebih besar dan mengatur jagad raya ini. Perkembangannya dimulai dari animism,
dinamisme, tatonisme (kepercayaan atau agama alami) dan kemudian agama samawi
(kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa).
Kuoriousitas atau Rasa Ingin Tahu Manusia
Secara sederhana perkembangan rasa ingin tahu dimulai dengan pertanyaan apa (what) tentang
sesuatu, dilanjutkan dengan pertanyaan bagaimana (how), mengapa (why), dan seterusnya. Sebagai
contoh adalah perkembangan rasa ingin tahu terhadap anak-anak usia sekitar 2 tahun adalah “apa nama
benda tersebut”. Misalnya benda tersebut adalah pensil, maka pertanyaan selanjutnya ketika usia TK
adalah “bagaimana cara menggunakannya”. Setelah semakin dewasa pertanyaan yang muncul adalah
“mengapa pensil dapat dipakai menulis”. Dengan mendapatkan jawaban yang sesuai dengan usianya
saat itu, maka anak tersebut mendapatkan pengetahuan baru dan sekaligus hasrat ingin tahunya
terjawabkan.
Manusia mempunyai rasa ingin tahu terhadap rahasia alam dengan menggunakan potensi yang ada
dalam dirinya, tetapi sering kali tidak dapat menjawab masalah dan juga tidak dapat memuaskannya.
Pada manusia di jaman kuno, untuk memuaskan diri mereka mencoba membuat jawaban sendiri.
Misalnya mengapa gunung meletus? mereka menjawab dengan mengatakan yang berkuasa murka atau
marah. Dari jawaban itu muncullah pengetahuan baru yaitu yang berkuasa pada lautan, hutan, dan
seterusnya. Pengetahuan itu merupakan kombinasi pengalaman dengan kepercayaan yang disebut
mitos. Cerita mitos itu dapat diterima orang waktu itu karena hasrat ingin tahu telah dipenuhi, selain
itu karena keterbatasan penginderaan dan penalaran manusia saat itu.
Kuorousitas adalah suatu berkah dari Tuhan Yang Maha Kuasa dan dapat menginspirasi potensi
dalam diri manusia. Salah satu potensi terbesar adalah motivasi yang timbul dalam diri manusia untuk
menghadapi dan mengembangkan kehidupannya. Motivasi tersebut, berkaitan banyak hal diantaranya
adalah:
1) Kebutuhan pisiologi (Physiological needs)
2) Kebutuhan keamanan (Safety needs)
3) Kebutuhan untuk menghargai (Needs for esteem)
4) Kebutuhan untuk aktualisasi diri (Needs for self actualization)
5) Kebutuhan untuk mengetahui (Needs to know)
6) Kebutuhan untuk mengerti atau memahami (Needs to understand)
7) Kebutuhan estetika (Aesthetic Needs)
8) Kebutuhan keutamaan diri (Needs of self tansendence)[1]
ALAM SEMESTA
Jika kita mengatakan alam semesta, maka terkandung pengertian tentang sesuatu yang luas atau
tak terhingga. Itulah jagat raya, merupakan ruang tak terbatas tempat di mana ribuan galaksi berada
dengan jarak yang sangat besar dan masing-masing berukuran besar pula. Galaksi kita yaitu tempat
matahari kita sebagai anggotanya dinamakan Bima Sakti (Milky Way) memiliki diameter 80.000 tahun
cahaya. Galaksi yang terdekat dengan Bima Sakti ialah Awan Magellan (Magellanic Clouds) memiliki
jarak 160.000 tahun cahaya. Matahari merupakan pusat dari sistem tata surya yang di dalamnya
terdapat planet-planet sebagai anggotannya, termasuk bumi kita. Matahari hanya merupakan sebuah
bintang dari sekitar 200 milyar bintang yang ada di Galaksi Bima Sakti.[4]
Ada beberapa teori yang menjelaskan terbentuknya alam semesta (jagat raya)
1. Teori “Big Bang” (Dentuman Besar)
Menurut teori ini, jagat raya terbentuk dari ledakan dahsyat yang terjadi kira-kira 13.700 juta tahun
yang lalu. Akibat ledakan tersebut materi-materi dengan jumlah sangat banyak terlontar ke segala
penjuru alam semesta. Materi-materi tersebut akhirnya membentuk bintang, planet, debu kosmis,
asteroid, meteor, energi, dan partikel-partikel lain. Teori ”Big Bang” ini didukung oleh seorang
astronom dari Amerika Serikat, yaitu Edwin Hubble.
Berdasarkan pengamatan dan penelitian yang dilakukan, menunjukkan bahwa jagat raya ini tidak
bersifat statis. Semakin jauh jarak galaksi dari Bumi, semakin cepat proses pengembangannya.
Penemuan tersebut dikuatkan lagi oleh ahli astrofisika dari Amerika Serikat, Arno Pnezias dan Robert
Wilson pada tahun 1965 telah mengukur tahap radiasi yang ada di angkasa raya.
2. Teori “Keadaan Tetap” (Stabil)
Teori ”keadaan tetap” atau teori ciptaan sinambung menyatakan bahwa jagat raya selama berabad-abad
selalu dalam keadaan yang sama dan zat hidrogen senantiasa dicipta dari ketiadaan. Penambahan
jumlah zat, dalam teori ini memerlukan waktu yang sangat lama, yaitu kira-kira seribu juta tahun untuk
satu atom dalam satu volume ruang angkasa. Teori ini diajukan oleh ahli astronomi Fred Hoyle dan
beberapa ahli astrofisika Inggris.
Dalam teori ”keadaan tetap”, kita harus menerima bahwa zat baru selalu diciptakan dalam ruang
angkasa di antara berbagai galaksi, sehingga galaksi baru akan terbentuk guna menggantikan galaksi
yang menjauh. Orang sepakat bahwa zat yang merupakan asal mula bintang dan galaksi tersebut
adalah hidrogen.
3. Teori “Mengembang dan Memampat” (The Oscillating Theory)
Teori ini dikenal pula dengan nama teori ekspansi dan konstraksi. Menurut teori ini, jagat raya
terbentuk karena adanya suatu siklus materi yang diawali dengan masa ekspansi atau mengembang
yang disebabkan oleh adanya reaksi inti hidrogen, pada tahap ini terbentuklah galaksi-galaksi.
Tahap ini diperkirakan berlangsung selama 30 milyar tahun, selanjutnya galaksi-galaksi dan bintang
yang telah terbentuk akan meredup, kemudian memampat yang didahului dengan keluarnya pancaran
panas yang sangat tinggi. Setelah tahap memampat maka tahap berikutnya adalah tahap mengembang
dan kemudian memampat lagi.
4. Teori “Alam Semesta Quantum”
Teori ini diciptakan oleh William Lane Craig pada tahun 1966. Dia mengemukakan bahwa alam
semesta adalah sudah ada selamanya dan akan selalu ada untuk selamanya pula. Dalam teori ini, ruang
hampa pada hakikatnya tidak ada, yang ada adalah partikel-partikel sub atomik. [2]
Berdasarkan Hipotesis Fowler, galaksi berawal dari suatu kabut gas pijar dengan massa yang sangat
besar. Kabut ini kemudian mengadakan kontraksi dan kondensasi sambil terus berputar pada
sumbunya. Ada massa yang tertinggal, yakni pada bagian luar dari kabut pijar tadi. Massa itu juga
mengadakan kontraksi dan kondensasi maka terbentuklah gumpalan gas pijar yaitu bintang-bintang.
Bagi yang bermassa besar masih berupa kabut bintang. Dengan cara yang sama, bagian luar bintang
yang tertinggal juga mengadakan kondensasi sehingga terbentuklah planet. Demikian juga bagian
planet membentuk satelit bulan.
Bima Sakti atau Milky Way, berbentuk seperti kue cucur. Matahari kita terletak kira-kira pada jarak
2/3, dihitung dari pusat galaksi itu sampai ke tepiannya.
Tata surya terdiri dari matahari sebagai pusat, benda-benda lain seperti planet, satelit, meteor-meteor,
komet-komet, debu dan gas antarplanet beredar mengelilinginya. Teori-teori yang mendukung
terbentuknya tata surya, antara lain Hipotesis Nebular, Hipotesis Planettesimal, Teori Tidal, Teori
Bintang Kembar, Teori Creatio Continua dan Teori G.P. Kuiper.[3]
Tata Surya
Tata Surya adalah kumpulan benda langit yang terdiri atas sebuah bintang yang disebut Matahari dan
semua objek yang terikat oleh gaya gravitasinya. Objek-objek tersebut termasuk delapan
buah planet yang sudah diketahui dengan orbit berbentuk elips, lima planet kerdil/katai, 173 satelit
alami yang telah diidentifikasi, dan jutaan benda langit (meteor,asteroid, komet) lainnya.[4]
Ada banyak teori/hipotesa tentang asal usul tata surya yang dikemukakan para ahli, diantaranya adalah
sebagai berikut.
1. Teori Kabut (Teori Nebula)
Teori kabut dikemukakan oleh filsuf Jerman yang bernama Immanuel Kant pada tahun 1775. Teori ini
hampir sama dengan yang dikemukakan oleh Simon De Laplace, seorang matematikawan Prancis.
Teori kabut menyatakan bahwa mula-mula ada sebuah nebula (kabut yang terdiri dari gas, terutama
hidrogen dan helium, dan debu-debu angkasa) yang bulat dan berotasi sangat lambat . Akibatnya kabut
mulai menyusut. Akibat penyusutan dan rotasi ini terbentuklah sebuah cakram datar dibagian
tengahnya. Matahari berada dipusat cakram. Cakram ini terus berputar lebih cepat sehingga bagian-
bagian tepi cakram terlepas membentuk materi. Dari materi ini akhirnya terbentuklah planet-planet
yang tetap mengitari matahari. Satelit dari planet terbentuk dengan cara yang sama.
Proses terbentuknya tata surya menurut teori kabut (nebula):
a) Nebula berasal dari gas dan debu, sebagian besar menjadi Matahari.
b) Terbentuk Matahari dan planet lain yang masih Berpijar.
c) Matahari terbentuk planet-planet bertebaran tak terarah.
d) Matahari berputar pada porosnya, planet-planet terbentuk atmosfernya.
e) Planet terbentuk atmosfer, dibumi telah muncul kehidupan karena sudah ada lapisan atmosfer.
2. Teori Planetesimal
Teori ini pertama kali dikemukakan oleh Chamberlein dan F. R. Moulton, ilmuwan Amerika awal
abad ke-20. Teori ini mengatakan mula-mula ada matahari yang berpapasan dengan sebuah bintang.
Oleh karena letaknya berdekatan, tarikan gravitasi bintang menyebabkan sebagian matahari tertarik
kearah bintang tersebut.
Ketika bintang menjauh bahan-bahan itu sebagian ada yang terlepas dan jatuh ke matahari, dan
sebagian menjadi gumpalan-gumpalan kecil (planetesimal) yang mulai melayang diangkasa sebagai
planet-planet yang mengelilingi matahari.
3. Teori Bintang Kembar
Teori ini ditemukan pada tahun 1930-an. Teori Bintang Kembar menyatakan bahwa mula-mula ada 2
buah bintang kembar kemudian salah satu bintang meledak. Oleh karena pengaruh gaya gravitasi,
maka bintang yang meledak menjadi kepingan-kepingan kecil yang bergerak mengelilingi bintang
yang tidak meledak. Bintang yang tidak meledak merupakan matahari sedangkan kepingan-kepingan
yang mengitarinya menjadi planet-planet.
4. Teori Protoplanet
Teori ini ditemukan pada tahun 1940 oleh Carl von Weizsaeker, seorang astronom Jerman dan
disempurnakan oleh P. Kuiper dan Subrahmanyan Chandrasekar.
Teori ini menyatakan bahwa mula-mula dijagat raya ini ada kumpulan gas dan debu. Kurang lebih 5
milyar tahun yang lalu, gumpalan gas dan debu tersebut memampat. Proses pemampatan ini membuat
partikel-partikel debu dan gas tertarik kebagian dalam menuju pusat awan membentuk bola dan terus
berotasi. Rotasi inipun bertambah cepat dengan ditariknya partikel-partikel debu dan gas ke pusat
awan. Oleh karena rotasi yang cepat ini, maka gumpalan gas mulai memipih membentuk cakram,
bagian tengah tebal dan bagian pinggir memipih. Akibat saling menekan, maka bagian tengah menjadi
panas dan berpijar (disebut protosun atau cikal bakal matahari). Bagian tepinya terpecah-pecah akibat
rotasi yang cepat. Bagian tengah ini yang akhirnya menjadi matahari dan bagian tepi yang terpecah-
pecah menjadi gumpalan-gumpalan kecil (protoplanet) yang tetap berotasi. Protoplanet akhirnya
membeku dan menjadi planet-planet serta anggota tata surya lainnya.
5. Teori Pasang Surut Bintang
Teori Pasang Surut pertama kali disampaikan oleh Buffon. Buffon menyatakan bahwa tata surya
berasal dari materi Matahari yang terlempar akibat bertumbukan dengan sebuah komet.
Teori pasang surut yang disampaikan Buffon kemudian diperbaiki oleh Sir James Jeans danHarold
Jeffreys. Mereka berpendapat bahwa tata surya terbentuk oleh efek pasang gas-gas Matahari akibat
gaya gravitasi bintang besar yang melintasi Matahari. Gas-gas tersebut terlepas dan kemudian
mengelilingi Matahari. Gas-gas panas tersebut kemudian berubah menjadi bola-bola cair dan secara
perlahan mendingin serta membentuk lapisan keras menjadi planet-planet dan satelit.
6. Teori Kondensasi
Hipotesis kondensasi mulanya dikemukakan oleh astronom Belanda yang bernama G.P.
Kuiper (1905-1973) pada tahun 1950. Hipotesis kondensasi menjelaskan bahwa tata surya terbentuk
dari bola kabut raksasa yang berputar membentuk cakram raksasa.[5]
SUSUNAN TATA SURYA
Tata Surya terbagi menjadi Matahari, empat planet bagian dalam, sabuk asteroid, empat planet bagian
luar, dan di bagian terluar adalah Sabuk Kuiper dan piringan tersebar. Awan Oort diperkirakan
terletak di daerah terjauh yang berjarak sekitar seribu kali di luar bagian yang terluar. Berdasarkan
jaraknya dari Matahari, kedelapan planet Tata Surya ialah Merkurius (57,9 juta km), Venus (108 juta
km), Bumi (150 juta km), Mars (228 juta km), Yupiter (779 juta km), Saturnus (1.430 juta km),
Uranus (2.880 juta km), dan Neptunus (4.500 juta km). Sejak pertengahan 2008, ada lima objek
angkasa yang diklasifikasikan sebagai planet kerdil. Orbit planet-planet kerdil, kecuali Ceres, berada
lebih jauh dari Neptunus. Kelima planet kerdil tersebut ialah Ceres (415 juta km. di sabuk asteroid;
dulunya diklasifikasikan sebagai planet kelima), Pluto (5.906 juta km) ; dulunya diklasifikasikan
sebagai planet kesembilan), Haumea (6.450 juta km), Makemake (6.850 juta km), dan Eris (10.100
juta km). Enam dari kedelapan planet dan tiga dari kelima planet kerdil itu dikelilingi oleh satelit
alami. Masing-masing planet bagian luar dikelilingi oleh cincin planet yang terdiri dari debu dan
partikel lain.[6]
PEMBAGIAN BENDA-BENDA LANGIT
A.Matahari
Matahari adalah bintang induk Tata Surya dan merupakan komponen utama sistem Tata Surya ini.
Bintang ini berukuran 332.830 massa bumi. Massa yang besar ini menyebabkan kepadatan inti yang
cukup besar untuk bisa mendukung kesinambungan fusi nuklir dan menyemburkan sejumlah energi
yang dahsyat. Kebanyakan energi ini dipancarkan ke luar angkasa dalam bentuk radiasi
eletromagnetik, termasuk spektrum optik. Matahari dikategorikan ke dalam bintang kerdil kuning
(tipe G V) yang berukuran tengahan, tetapi nama ini bisa menyebabkan kesalahpahaman, karena
dibandingkan dengan bintang-bintang yang ada di dalam galaksi Bima Sakti, Matahari termasuk
cukup besar dan cemerlang. Bintang diklasifikasikan dengan diagram Hertzsprung-Russell, yaitu
sebuah grafik yang menggambarkan hubungan nilai luminositas sebuah bintang terhadap suhu
permukaannya. Secara umum, bintang yang lebih panas akan lebih cemerlang. Bintang-bintang yang
mengikuti pola ini dikatakan terletak pada deret utama, dan Matahari letaknya persis di tengah deret
ini. Akan tetapi, bintang-bintang yang lebih cemerlang dan lebih panas dari Matahari adalah langka,
sedangkan bintang-bintang yang lebih redup dan dingin adalah umum.[7] Dipercayai bahwa posisi
Matahari pada deret utama secara umum merupakan "puncak hidup" dari sebuah bintang, karena
belum habisnya hidrogen yang tersimpan untuk fusi nuklir. Saat ini Matahari tumbuh semakin
cemerlang. Pada awal kehidupannya, tingkat kecemerlangannya adalah sekitar 70 persen dari
kecermelangan sekarang.[8] Matahari secara metalisitas dikategorikan sebagai bintang "populasi I".
Bintang kategori ini terbentuk lebih akhir pada tingkat evolusi alam semesta, sehingga mengandung
lebih banyak unsur yang lebih berat daripada hidrogen dan helium ("metal" dalam sebutan astronomi)
dibandingkan dengan bintang "populasi II".[9] Unsur-unsur yang lebih berat daripada hidrogen dan
helium terbentuk di dalam inti bintang purba yang kemudian meledak. Bintang-bintang generasi
pertama perlu punah terlebih dahulu sebelum alam semesta dapat dipenuhi oleh unsur-unsur yang lebih
berat ini. Bintang-bintang tertua mengandung sangat sedikit metal, sedangkan bintang baru
mempunyai kandungan metal yang lebih tinggi. Tingkat metalitas yang tinggi ini diperkirakan
mempunyai pengaruh penting pada pembentukan sistem Tata Surya, karena terbentuknya planet adalah
hasil penggumpalan metal.[10]
B. Planet- Planet
Planet adalah benda langit yang tidak dapat memancarkan cahaya sendiri. Cahaya planet merupakan
pantulan dari cahaya matahari. Kedudukan planet-planet dengan bintang-bintang tidak tetap. Setiap
planet mampunyai periode rotasi dan revolusi yang berbeda-beda. Planet dikelompokkan dalam dua
kategori yaitu : planet dalam dan planet luar. Planet dalam yaitu merkurius, venus, bumi dan mars,
sedangkan planet luar yaitu yupiter, saturnus, uranus dan neptunus. Adapun nama-nama planet adalah
sebagai berikut !
1. Merkurius
Merkurius adalah planet terdekat dengan matahari. Jarak antara merkurius dengan mataharin tidak
tetap, kadang menempati jarak terdekat, kadang juga berada pada jarak terjauh dengan matahari. Jarak
rata-rata dengan matahari adalah 57,9 juta km. Secara fisik, diameter Merkurius mencapai 4.879 km.
Waktu yang digunakan untuk melakukan satu kali putaran pada porosnya (periode rotasi) adalah 58,6
hari. Volume merkurius adalah sekitar 0,055 kali massa Bumi. Bentuk planet ini mirip Bulan, dengan
permukaan berupa lapisan tipis silikat. Komposisi pembentuk planet ini terdiri atas besi dan unsur
berat lain.
2. Venus
Venus adalah planet terdekat kedua dari Matahari. Venus memiliki jarak terhadap matahari tidak tetap.
Jarak rata-rata antara Venus dengan matahari adalah 108 juta km. Diameter Venus mencapai 12.100
km, sedangkan massanya sekitar 0,815 kali massa bumi. Periode rotasinya adalah 243,2 hari,
sedangkan periode revolusinya adalah 225 hari. Komposisi pembentuk planet ini terdiri atas besi dan
unsur berat lain.
3. Bumi
Bumi adalah planet terdekat ketiga matahari dan satu-satunya yang planet yang memiliki kehidupan.
Jarak rata-rata Bumi dengan Matahari adalah 150 juta km. Diameter bumi adalah 12.760 km. Periode
rotasinya adalah 24 hari, sedangkan pariode revolusinya 365,25 hari. Suhu rata-rata permukaan bumi
adalah 140C. Udara yang mengelilingi Bumi terdiri dari 78% nitrogen, 21% oksigen, dan 1% gas-gas
lain. Air di Bumi hampir 96% tersusun dari hidrogen dan oksigen. Bagian gunung berapi, batuan
endapan, dan batuan metamorfik serta tanah. Bumi memiliki 1 buah satelit yaitu bulan.
4. Mars
Mars merupakan planet keempat dalam urutan tata surya. Jarak rata-rata dari matahari adalah 228 juta
km. Diameter Mars mengapai 6.780 km, sedangkan massanya 0,11 kali massa bumi. Periode rotasinya
24,6 jam, sedangkan periode revolusinya adalah 687 hari. Bentuk planet ini mirip Bumi dengan
atmosfer mengandung CO2 , sedikit N , Ar, Ne, Kr, dan Xe. Jumlah satelit Mars adalah 2.
5. Jupiter
Jupiter adalah planet terbesar dalam tata surya. Mempunyai jarak rata-rata dari matahari 778,3 juta km.
Diameternya 14.980 km dan memiliki massa 318 kali massa bumi. Periode rotasinya 9,8 jam,
sedangkan periode revolusinya adalah 11,86 tahun. Atmosfer Jupiter mengandung hidrogen (H),
helium (He), metana (CH4 ), amonia (NH3 ). Jupiter memiliki 16 satelit.
6. Saturnus
Saturnus adalah planet terdekat keenam setelah Jupiter. Jarak rata-rata dari matahari adalah 1.429,4
juta km. Diameternya mengapai 120.540 km dan memiliki massa 94,3 kali dari massa bumi. Periode
rotasi nya 10,7 jam, sedangkan periode revolusinya adalah 29,5 tahun. Planet ini mempunyai inti dan
dingin. Planet ini satu-satunya planet yang memiliki cincin. Atmosfer mengandung helium (He).
Planet ini memiliki 18 satelit.
7. Uranus
Uranus memiliki jarak rata-rata dengan matahari 2.875 juta km. Diameternya 51.118 km dan memiliki
massa 14,54 massa bumi. Periode rotasinya 17,25 jam, sedangkan periode revolusinya 84 tahun.
Bentuk planet ini mirip dengan bulan dengan permukaan berwarna hijau dan biru, dibungkus atmosfer
yang mengandung hidrogen (H), helium (He), metana (CH4 ), dan etana (C2H6). Uranus memiliki 15
satelit.
8. Neptunus
Neptunus memiliki jarak rata-rata dari matahari 4.450 juta km. Diameternya 49.530 km dan memiliki
massa 17,2 kali massa bumi. Periode rotasinya 16,1 jam, Sedangkan periode revolusinya 164, 8 tahun.
Bentuk planet ini mirip dengan bulan dengan permukaan terdapat lapisan silikat. Planet Neptunus
memiliki 8 buah satelit.
C.Satelit
Satelit adalah anggota tata surya yang ukurannya lebih kecil daripada planet, berputar pada porosnya,
beredar mengelilingi planet, kemudian bersama-sama dengan planet, berputar mengelilingi matahari.
Satelit melakukan tiga gerakan, yaitu berputar pada porosnya, berevolusi mengelilingi planet, dan
berevolusi bersama planet mengelilingi matahari. Satelit ada dua macam yaitu :
a. Satelit alamiah yaitu satelit alamiah sudah ada dalam tata surya dan bukan buatan manusia. contoh
satelit alam adalah bulan.
b. Satelit buatan yaitu satelit yang sengaja dibuat oleh manusia yang memasuki ruang angkasa masuk
ke orbit bumi, baik yang berawak maupun yang tidak berawak. Satelit buatan berguna untuk :
1. Satelit astronomi: satelit yang digunakan untuk mengamati planet, galaksi, dan benda luar
angkasa lainnya.
2. Satelit komunikasi: satelit buatan yang dipasang di angkasa dengan tujuan telekomunikasi.
3. Satelit pengamat bumi:satelit yang dirancang khusus untuk mengamati bumi seperti
pengamatan lingkungan, meteorologi, pembuatan peta, dan lain sebagainya.
4. Satelit navigasi: satelit yang menggunakan sinyal radio yang disalurkan ke penerima
dipermukaan tanah untuk menentukan lokasi sebuah titik dipermukaan bumi seperti
mengukur jarak antar bangunan.
5. Satelit mata-mata: satelit pengamat bumi yang digunakan untuk tujuan militer atau mata-
mata.
6. Satelit cuaca: satelit yang diguanakan untuk mengamati cuaca dan iklim di bumi.
Satelit Indonesia adalah satelit palapa dan disingkat SKSD (Sistem Komunikasi Satelit
Domestik) Palapa. Pusat pengendali satelit Palapa adalah di Cibinong, Bogor, Jawa Barat.
D.Komet
Komet adalah benda langit yang mengelilingi matahari dengan garis edar berbentuk lonjong atau
parabolis atau hiperbolis.Komet berasal dari bahasa Yunani, yang artinya rambut panjang. Komet
terdiri dari kumpulan debu dan gas yang membeku pada saat berada jauh dari matahari. Ketika
mendekati matahari, sebagian bahan penyusun komet menguap membentuk kepala gas dan ekor.
Komet juga mengelilingi matahari, sehingga termasuk dalam sistem tata surya. Komet merupakan gas
pijar dengan garis edar yang berbeda-beda. Panjang komet dapat mencapai jutaan km. Beberapa komet
menempuh jarak lebih jauh di luar angkasadaripada planet. Komet membutuhkan ribuan tahun untuk
menyelesaikan satu kali mengorbit matahari. Kita sering menyebut komet sebagai bintang berekor.
Sebetulnya pernyataan bintang disini tidak tepat. Komet terbentuk dari es dan debu. Bagian-bagian
komet terdiri dari inti, koma, awan hidrogen, dan ekor. Inti komet adalah sebongkah batu dan salju.
Ekor komet arahnya selalu menjauh dari matahari. Bagian ekor suatu komet terdiri dari dua macam,
yaitu ekor debu dan ekor gas. Bentuk ekor debu tampak berbentuk lengkungan, sedangkan ekor gas
berbentuk lurus. Koma atau ekor komet tercipta saat mendekati matahari yaitu ketika sebagian inti
meleleh menjadi gas. Angin matahari kemudian meniup gas tersebut sehingga menyerupai asap yang
mengepul ke arah belakang kepala komet. Ekor inilah yang terlihat bersinar dari bumi. Sebuah komet
kadang mempunyai satu ekor dan ada yang dua atau lebih. Berdasarkan bentuk dan panjang
lintasannya, komet dapat diklasifikasikan menjadi dua, yaitu sebagai berikut :
a. Komet berekor panjang, yaitu komet dengan garis lintasannya sangat jauh melalui daerah-daerah
yang sangat dingin di angkasa sehingga berkesempatan menyerap gas-gas daerah yang dilaluinya.
Ketika mendekati matahari, komet tersebut melepaskan gas sehingga membentuk koma dan ekor yang
sangat panjang. Contohnya, komet Kohoutek yang melintas dekat matahari setiap 75.000 tahun sekali
dan komet Halley setiap 76 tahun sekali.
b. Komet berekor pendek, yaitu komet dengan garis lintasannya sangat pendek sehingga kurang
memiliki kesempatan untuk menyerap gas di daerah yang dilaluinya. Ketika mendekati matahari,
komet tersebut melepaskan gas yang sangat sedikit sehingga hanya membentuk koma dan ekor yang
sangat pendek bahkan hampir tidak berekor. Contohnya komet Encke yang melintas mendekati
matahari setiap 3,3 tahun sekali.
E. Asteroid
Asteroid adalah benda-benda angkasa yang berada dalam serbuk asteroid, yakni daerah antara orbit
Mars dan Jupiter. Ada dua teori asal mula asteroid :
a. Asteroid berasal dari planet yang terletak di antara Mars dan Jupiter meledak karena efek gaya
ganggu Jupiter dan membentuk asteroid-asteroid.
b. Asteroid terbentuk pada awal terbentuk pada awal terbentuknya tata surya terdapat gukup partikel di
antara Mars dan Jupiter yang membentuk batu-batu berkelompok.
F. Meteor dan Meteorid
Meteor adalah benda-benda angkasa yang jatuh ke bumi yang pada saat menembus atmosfer terbakar
sehingga timbul nyala yang terlihat dari bumi. Meteorit adalah meteor yang jatuh ke permukaan bumi.
Berdasarkan materi yang terkandung di dalamnya, meteorit di bedakan menjadi dua yaitu :
1. meteorit besi : terdiri 90% zat besi dan 10% nikel
2. meteorit batu : terdiri 10% besi dan nikel dan lainnya berupa silikon.[11]
BENTUK, KOMPOSISI, LAPISAN BUMI
Bumi adalah planet ketiga dari tujuh planet dalam Tata Surya. Diperkirakan usianya mencapai 4,6
milyar tahun. Jarak antara Bumi dengan matahari adalah 149.6 juta kilometer atau 1 AU (ing:
astronomical unit). Bumi mempunyai lapisan udara (atmosfer) dan medan magnet yang disebut
(magnetosfer) yang melindung permukaan Bumi dari angin matahari, sinar ultraungu, dan radiasi dari
luar angkasa. Lapisan udara ini menyelimuti bumi hingga ketinggian sekitar 700 kilometer. Lapisan
udara ini dibagi menjadi Troposfer, Stratosfer, Mesosfer, Termosfer, dan Eksosfer.
Lapisan ozon, setinggi 50 kilometer, berada di lapisan stratosfer dan mesosfer dan melindungi bumi
dari sinar ultraungu. Perbedaan suhu permukaan bumi adalah antara -70 °C hingga 55 °C bergantung
pada iklim setempat. Sehari dibagi menjadi 24 jam dan setahun di bumi sama dengan 365,2425 hari.
Bumi mempunyai massa seberat 59.760 milyar ton, dengan luas permukaan 510 juta kilometer persegi.
Berat jenis Bumi (sekitar 5.500 kilogram per meter kubik) digunakan sebagai unit perbandingan berat
jenis planet yang lain, dengan berat jenis Bumi dipatok sebagai 1. Bumi mempunyai diameter
sepanjang 12.756 kilometer. Gravitasi Bumi diukur sebagai 10 N kg-1 dijadikan unit ukuran gravitasi
planet lain, dengan gravitasi Bumi dipatok sebagai 1. Bumi mempunyai 1 satelit alami yaitu Bulan.
70,8% permukaan bumi diliputi air. Udara Bumi terdiri dari 78% nitrogen, 21% oksigen, dan 1% uap
air, karbondioksida, dan gas lain.
Bumi diperkirakan tersusun atas inti dalam bumi yang terdiri dari besi nikel beku setebal 1.370
kilometer dengan suhu 4.500 °C, diselimuti pula oleh inti luar yang bersifat cair setebal 2.100
kilometer, lalu diselimuti pula oleh mantel silika setebal 2.800 kilometer membentuk 83% isi bumi,
dan akhirnya sekali diselimuti oleh kerak bumi setebal kurang lebih 85 kilometer. Kerak bumi lebih
tipis di dasar laut yaitu sekitar 5 kilometer. Kerak bumi terbagi kepada beberapa bagian dan bergerak
melalui pergerakan tektonik lempeng (teori Continental Drift) yang menghasilkan gempa bumi. Titik
tertinggi di permukaan bumi adalah gunung Everest setinggi 8.848 meter, dan titik terdalam adalah
palung Mariana di samudra Pasifik dengan kedalaman 10.924 meter. Danau terdalam adalah Danau
Baikal dengan kedalaman 1.637 meter, sedangkan danau terbesar adalah Laut Kaspia dengan luas
394.299 km2.
Bentuk Bumi
Bentuk planet Bumi sangat mirip dengan bulatan gepeng (oblate spheroid), sebuah bulatan yang
tertekan ceper pada orientasi kutub-kutub yang menyebabkan buncitan pada bagian katulistiwa.
Buncitan ini terjadi karena rotasi bumi, menyebabkan ukuran diameter katulistiwa 43 km lebih besar
dibandingkan diameter dari kutub ke kutub. Diameter rata-rata dari bulatan bumi adalah 12.742 km,
atau kira-kira 40.000 km/π. Karena satuan meter pada awalnya didefinisikan sebagai 1/10.000.000
jarak antara katulistiwa ke kutub utara melalui kota Paris, Prancis. Topografi lokal sedikit bervariasi
dari bentuk bulatan ideal yang mulus, meski pada skala global, variasi ini sangat kecil. Bumi memiliki
toleransi sekitar satu dari 584, atau 0,17% dibanding bulatan sempurna (reference spheroid), yang
lebih mulus jika dibandingkan dengan toleransi sebuah bola biliar, 0,22%. Lokal deviasi terbesar pada
permukaan bumi adalah gunung Everest (8.848 m di atas permukaan laut) dan Palung Mariana (10.911
m di bawah permukaan laut). Karena buncitan katulistiwa, bagian bumi yang terletak paling jauh dari
titik tengah bumi sebenarnya adalah gunung Chimborazo di Ekuador.
Proses alam endogen/tenaga endogen adalah tenaga bumi yang berasal dari dalam bumi. Tenaga alam
endogen bersifat membangun permukaan bumi ini. Tenaga alam eksogen berasal dari luar bumi dan
bersifat merusak. Jadi kedua tenaga itulah yang membuat berbagai macam relief di muka bumi ini
seperti yang kita tahu bahwa permukaan bumi yang kita huni ini terdiri atas berbagai bentukan seperti
gunung, lembah, bukit, danau, sungai, dsb. Adanya bentukan-bentukan tersebut, menyebabkan
permukaan bumi menjadi tidak rata. Bentukan-bentukan tersebut dikenal sebagai relief bumi.
Komposisi Kimia
Massa bumi kira-kira adalah 5,98×1024 kg. Kandungan utamanya adalah besi(32,1%), oksigen
(30,1%), silikon (15,1%), magnesium (13,9%), sulfur (2,9%), nikel (1,8%), kalsium (1,5%), and
aluminium (1,4%); dan 1,2% selebihnya terdiri dari berbagai unsur-unsur langka. Karena proses
pemisahan massa, bagian inti bumi dipercaya memiliki kandungan utama besi (88,8%), dan sedikit
nikel (5,8%), sulfur (4,5%), dan selebihnya kurang dari 1% unsur langka.
Ahli geokimia F. W. Clarke memperhitungkan bahwa sekitar 47% kerak bumi terdiri dari oksigen.
Batuan-batuan paling umum yang terdapat di kerak bumi hampir semuanya adalah oksida (oxides);
klorin, sulfur, dan florin adalah kekecualian dan jumlahnya di dalam batuan biasanya kurang dari 1%.
Oksida-oksida utama adalah silika, alumina, oksida besi, kapur, magnesia, potas dan soda. Fungsi
utama silika adalah sebagai asam, yang membentuk silikat. Ini adalah sifat dasar dari berbagai mineral
batuan beku yang paling umum. Berdasarkan perhitungan dari 1,672 analisa berbagai jenis batuan,
Clarke menyimpulkan bahwa 99,22% batuan terdiri dari 11 oksida (lihat tabel kanan). Konstituen
lainnya hanya terjadi dalam jumlah yang kecil.
Lapisan bumi
Menurut komposisi (jenis dari materialnya), Bumi dapat dibagi menjadi lapisan-lapisan sebagai berikut
Kerak Bumi
Mantel Bumi
Mantel bumi terletak di antara kerak dan inti luar bumi. Mantel bumi merupakan batuan yang
mengandung magnesium dan silikon. Suhu pada mantel bagian atas ±1300 °C-1500 °C dan suhu pada
mantel bagian dalam ±1500 °C-3000 °C
Inti Bumi
Sedangkan menurut sifat mekanik (sifat dari material) -nya, bumi dapat dibagi menjadi lapisan-lapisan
sebagai berikut :
Litosfir
Astenosfir
Mesosfir
Inti Bumi bagian luar
Inti bumi bagian luar merupakan salah satu bagian dalam bumi yang melapisi inti bumi bagian dalam.
Inti bumi bagian luar mempunyai tebal 2250 km dan kedalaman antara 2900-4980 km. Inti bumi
bagian luar terdiri atas besi dan nikel cair dengan suhu 3900 °C
Inti Bumi bagian dalam
Inti bumi bagian dalam merupakan bagian bumi yang paling dalam atau dapat juga disebut inti bumi.
inti bumi mempunyai tebal 1200km dan berdiameter 2600km. inti bumi terdiri dari besi dan nikel
berbentuk padat dengan temperatur dapat mencapai 4800 °C. [12]
PERHITUNGAN UMUR BUMI
Banyak teori yang mengemukakan tentang perhitungan umur Bumi, antara lain sebagai berikut :
a. Teori Sedimen
Pengukuran usia bumi yang didasarkan pada tebal lapisan sedimen yang membentuk batuan, maka
dapat dihitung umur lapisan tertua kerak bumi. Berdasarkan perhitungan ini, diperkirakan bumi
terbentuk 500 juta tahun yang lalu.
b. Teori Kadar Garam
Pengukuran usia bumi berdasar pada perhitungan kadar garam di laut. Dengan mengetahui kenaikan
kadar garam tiap tahun yang dibandingkan dengan kadar garam pada saat ini yaitu kurang lebih 320,
maka dihasilkan perhitungan bahwa bumi telah terbentuk 1000 juta tahun yang lalu.
c. Teori Termal
Pengukuran usia bumi berdasar pada perhitungan suhu bumi. Dengan mengetahui masa dan suhu bumi
saat ini, maka ahli fisika bangsa Inggris yang bernama Elfin memperkirakan bahwa perubahan bumi
menjadi batuan yang dingin seperti saat ini dari batuan yang sangat panas pada permulaan memerlukan
waktu 20.000 juta tahun.
d. Teori Radioktivitas
Pengukuran usia bumi yang dianggap paling benar adalah berdasar waktu peluruhan unsur-unsur
radioaktif. Dalam perhitungan ini diperlukan pengetahuan tentang waktu paroh unsur-unsur radioaktif.
Waktu paroh adalah waktu yang dibutuhkan unsur radioaktif untuk seluruh atau mengurai sehingga
massanya tinggal separoh. Dengan mengetahui perbandingan kadar unsur radioaktif dengan unsur hasil
peluruhan dalam suatu batuan dapat dihitung umur batuan tersebut. Berdasarkan perhitungan ini dapat
disimpulkan bahwa usia bumi berkisar antara 5 sampai 7 ribu juta tahun. Bumi berbentuk bola
meskipun agak pepat pada kedua kutubnya. Kepepatan itu akibat gerak rotasi mengelilingi sumbunya.
Oleh karena itu jarak pusat bumi terhadap khatulistiwa lebih panjang daripada terhadap kutubnya.
Bumi diselimuti oleh gas yang dsebut atmosfer. Pada permukaan bumi terdapat lapisan air yang
disebut hidrosfer. Bagian bumi yang padat terdiri atas kulit (kerak) atau lithosfer dan bagian inti yang
disebut centrosfer.
Lithosfer dan Centrosfer
Lithosfer ini tebalnya hanya kurang lebih 32 km (=32.000m),merupakan bagian yang penting dalam
kehidupan manusia yang berupa benua-benua dan pulau-pulau sebagai tempat tinggal.
Dibawah lithosfer terdapat centrosfer yang dapat dibagi atas :
1. Bagian paling dalam yang disebut inti dalam
2. Bagian luar disebut inti luar
3. Bagian mantel ; BM inti bumi = 10,7
Hidrosfer
Hidrosfer mempunyai pengaruh besar terhadap atmosfer,karena air yang menguap akan membentuk
awan yang selanjutnya menimbulkan hujan, kembali ke laut lagi. Siklus itu menyebabkan air laut
menjadi asin karena garam mineral yang mudah larut pada kerak bumi terbawa ke laut secara terus-
menerus.
Atmosfer
Atmosfer merupakan lapisan gas yang menyelubungi bumi yang dalam kehidupan sehari-hari disebut
udara. Atmosfer terbagi atas tiga lapisan yaitu (1) lapisan terbawah setebal 16 km disebut troposfer;(2)
lapisan tengah di atas 16-80 km disebut stratosfer dan (3) lapisan teratas di atas 80 km disebut ionosfer.
[13]
RELASI ANTARA KUORITAS MANUSIA dan IPTEKS
Dengan akal budi yang dimilikinya, pada manusia timbul rasa ingin tahu (kuoritas) yang selalu
berkembang. Rasa ingin tahu itu tidak pernah dapat terpuaskan. Dalam benaknya manusia selalu
bertanya karena keingintahuannya, apa sesungguhnya (know what), bagaimana sesuatu terjadi
(know how), dan mengapa demikian (know why) tentang benda dan peristiwa yang terjadi
disekitarnya termasuk dirinya sendiri. Rasa ingin tahu ini mendorong manusia untuk memahami
dan menjelaskan gejala-gejala alam, baik itu alam besar (macro cosmos) maupun alam kecil
(micro-cosmos), serta berusaha memecahkan masalah yang dihadapi, sehingga akhirnya manusia
dapat mengumpulkan pengetahuan. [17]
Sifat ingin tahu manusia telah dapat disaksikan sejak manusia masih kanak-kanak. Bentuk-
bentuk pertanyaan sederhana juga telah ditemukan sepanjang sejarah manusia. Manusia berusaha
mencari jawaban atas berbagai pertanyaan dalam benaknya. Dari dorongan ingin tahu manusia
itulah manusia seringkali merasa sangsi dan skeptis akan pengetahuan yang telah dimiliki
sebelumnya sehingga berupaya untuk mencari pengetahuan yang baru. Di dalam sejarah
perkembangan pikir manusia ternyata yang dikejar itu esensinya adalah pengetahuan yang benar,
atau secara singkat disebut kebenaran.[18]
Ada berbagai macam definisi mengenai kebenaran yang diungkapakan oleh para ahli, antara lain:
1. Plato 429 – 347 SM
Murid sokrates ini berpendirian dualistis. Realitas ini terdiri atas dunia real, jasmani, dan dunia
ideal. Segala sesuatu yang ada di dua real fisik ini benar jika cocok dengan idea-idea yang ada di
dunia ideal.
2. Aristoteles 384 – 322 SM
Murid plato ini berpendapat bahwa kebenaran terletak pada kesesuaian antara pernyataan budi
dan realitas.
3. Rene Descartes 1596 -1650
Terkenal dengan metodanya “Cogito, ergo sum”, saya berpikir, jadi saya ada, itulah
kebenaran yang tidak dapat disangkal lagi. Pendiriannya adalah hanya yang saya mengerti dengan
jelas dan terinci itu adalah benar (clearly and distinctly).
4. Immanuel Kant 1724 -1804
Kebenaran terletak pada pernyataan manusia sebagai subjek.
5. Martin Heidegger 1889 -1976
Kebenaran tidak terletak dalam kesesuaian antara pernyataan dan kenyataan, dan juga bukan
dalam pernyataan budi. Dalam prosesnya letaknya dalam perjuangan manusia. Kedua
pandangannya itu disebutnya “Intellectualisme”. Menurut Heidegger itu merupakan “Grundzug
des Seienden” Ciri pokok pengada. Inti pokok kebenaran terletak dalam pengada sendiri, dalam
realitasnya sendiri.
Dari berbagai pendapat para ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa kebenaran adalah
kesesuaian antara ide dan realitas. Kebenaran dapat diperoleh manusia melalui berbagai cara,
antara lain:
Alat indra
Khayal
Wahmi (perasaan)
Akal
Manusia dalam kehidupannya selalu mencari kebenaran itu adalah suatu kenyataan.
Sebagaimana yang diketahui bahwa kebenaran itu selalu berubah, sesuatu pada suatu saat
dikatakan benar, di waktu yang lain dianggap tidak benar. Sebagai contoh misalnya beberapa
tahun yang lalu seorang ibu yang memberi makanan tambahan di samping ASI pada bayinya yang
berumur empat bulan adalah benar. Akan tetapi saat itu tindakan ibu tersebut dianggap tidak
benar, seorang bayi boleh diberi makanan tambahan setelah ia berumur enam bulan. Mengapa
perbedaan pendapat ini bisa terjadi? Ini semua karena manusia selalu mengembangkan ilmu
pengetahuannya dengan melakukan penelitian-penelitian untuk mencari kebenaran. Hasil
penelitian mengenai makanan tambahan bagi bayi membuktikan bahwa bayi-bayi sekarang lebih
sering terserang penyakit dibandingkan dengan bayi pada beberapa tahun yang lalu , dan
berdasarkan penelitian diketahui (didapatkan evidensi) bahwa makanan bayi sekarang banyak
mngandung zat kimia yang mengganggu kesehatan sehingga bayi kehilangan kekebalan.[16]
Berdasarkan contoh di atas, jelaslah bahwa terdapat relasi yang sangat erat antara kuoritas
manusia dengan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni (IPTEKS). Yaitu kuoritas manusia
menginspirasi lahirnya ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni (IPTEKS) guna menemukan
kebenaran yang hakiki. Kebenaran yang hanya dapat diperoleh dengan pengetahuan. Manusia
sebagai dinamika selalu mengembangkan pengetahuannya untuk mencari kebenaran. Dan
pencarian kebenaran ini tidak akan pernah terhenti karena sifat manusia yang tidak pernah puas
dengan apa yang telah didapatkannya. Maka dapatlah dipastikan bahwa ilmu pengetahuan,
teknologi,dan seni (IPTEKS) juga akan terus tumbuh dan berkembang sejalan dengan kuoritas
manusia yang terus meningkat.
PERKEMBANGAN IPTEKS
Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni terbagi atas beberapa tahap, yakni:
1. Zaman pra Yunani kuno Thales (624-546 SM)
Berkisar antara empat juta tahun sampai 20.000 tahun SM, disebut juga zaman batu, karena
pada masa itu manusia masih menggunakan batu sebagai peralatan. Selanjutnya pada abad ke
15 sampai 6 SM, manusia telah menemukan besi, tembaga dan perak untuk berbagai peralatan,
yang pertama kali digunakan di Irak. Pada abad ke 6 SM di Yunani lahirlah filsafat, disebut the
greek miracle.
Beberapa faktor yang mendahului lahirnya filsafat di Yunani, yaitu:
a. Mitologi bangsa Yunani
b. Kesusastraan Yunani
c. Pengaruh ilmu pengetahuan pada waktu itu sudah sampai di Timur Kuno.
Selain itu, zaman ini juga biasa disebut mitologi Yunani atau Theosentris. Yaitu suatu paham dimana
Tuhan yang menjadi pusat.
2. Zaman Yunani kuno Socrates (470 -399 SM)
Zaman Yunani Kuno merupakan awal kebangkitan filsafat secara umum, karena menjawab
persoalan disekitarnya dengan rasio dan meninggalkan kepercayaan terhadap mitologi atau
tahyul yang irrasional. Selanjutnya, Pada waktu Athena dipimpin oleh Perikles kegiatan politik
dan filsafat dapat berkembang dengan baik. Terakhir Zaman Hellenisme, disebut sebagai
zaman keemasan kebudayaan Yunani
3. Zaman kegelapan Kaum gerejawan
Pada masa ini agama berkembang dan mempengaruhi hampir seluruh kegiatan manusia,
termasuk pemerintahan. Sebagai konsekuensinya, sains yang telah berkembang di zaman klasik
dipinggirkan dan dianggap sebagai ilmu sihir yang mengalihkan perhatian manusia dari
pemikiran ketuhanan.
Eropa dilanda Zaman Kegelapan sebelum tiba Zaman Pembaharuan. yang dimaksud
Zaman Kelam atau Zaman Kegelapan ialah zaman masyarakat Eropa menghadapi kemunduran
intelek dan kemunduran ilmu pengetahuan Menurut Ensikopedia Amerikana, zaman ini
berlangsung selama 600 tahun, dan bermula antara zaman kejatuhan Kerajaan Romawi dan
berakhir dengan kebangkitan intelektual pada abad ke-15 Masehi. Gelap juga dianggap sebagai
tidak adanya prospek yang jelas bagi masyarakat Eropa, Keadaan ini merupakan wujud
kekuasaan agama, yaitu gereja Kristiani yang sangat berpengaruh. Gereja serta para pendeta
mengawasi pemikiran masyarakat serta juga politik.
Mereka berpendapat hanya gereja saja yang pantas untuk menentukan kehidupan,
pemikiran, politik dan ilmu pengetahuan. Akibatnya kaum cendekiawan yang terdiri daripada
ahli-ahli sains merasa mereka ditekan dan dikawal ketat. Pemikiran merekapun ditolak, dan
timbul ancaman dari gereja, yaitu siapa yang mengeluarkan teori yang bertentangan dengan
pandangan gereja akan ditangkap dan didera, malah ada yang dibunuh.[14] [15]
4. Zaman pencerahan (Renaisens) & Modern Descartes, Galileo Galilei
(1564- 1643 M)
Renaissance berarti lahir kembali (rebirth), yaitu dilahirkannya kembali sebagai manusia
yang bebas untuk berpikir. Zaman ini menjadi indikator bangkitnya kembali independensi
rasionalitas manusia, karena sudah tercatat banyaknya penemuan spektakuler, seperti teori
heliosentris oleh Copernicus, yang merupakan pemikiran revolusioner, dan kemudian didukung
oleh Johanes Kepler (1571 – 1630) dan Galileo Galilei (1564 – 1642). Sedangkan Descartes
memperkenalkan metode berpikir deduktif logis yang umumnya diterapkan untuk ilmu alam.
5. Zaman Kontemporer Abad XX - sekarang
Perkembangan ilmu di zaman sekarang ini meliputi hampir seluruh bidang ilmu dan
teknologi, ilmu-ilmu sosial seperti sosiologi, antropologi, psikologi, ekonomi, hukum, dan
politik serta ilmu-ilmu eksakta seperti fisika, kimia, dan biologi serta aplikasi-aplikasinya di
bidang teknologi rekayasa genetika, informasi, dan komunikasi. Zaman kontemporer identik
dengan rekonstruksi, dekonstruksi, dan inovasi-inovasi teknologi di berbagai bidang. [17]
Sasaran rekonstruksi dan dekonstruksi biasanya teori-teori ilmu sosial, eksakta, dan
filsafat yang ada sudah ada sebelumnya, sementara inovasi-inovasi teknologi semakin hari
semakin cepat seperti yang kita saksikan dan nikmati sekarang ini. Teknologi merupakan buah
dari perkembangan ilmu pengetahuan yang dikembangkan dari generasi ke generasi. Komputer
merupakan hasil pengembangan dari perkembangan listrik (elektronika) yang pada awal
penemuannya oleh Faraday belum diketahui kegunaannya. Penemuan bola lampu oleh Edison
disusul oleh penemuan radio, televisi, dan komputer. Dari komputer berkembang ke PC
(private computer), lap top, dan terakhir simuter yaitu komputer jenis PDA (personal digital
assistans).Semua contoh ini merupakan bukti bahwa penemuan teknologi sebagai buah
perkembangan ilmu masih berkaitan dengan penemuan-penemuan sebelumnya yang kemudian
dikembangkan dengan ukuran fisik yang semakin kecil, tetapi memiliki beragam keunggulan
yang lebih besar.
BAB III
RANGKUMAN
1) Manusia adalah mahluk paling sempurna yang pernah diciptakan oleh Allah SWT.
Kesempurnaan yang dimiliki oleh manusia merupakan suatu konsekuensi fungsi dan tugas
mereka sebagai khalifah dimuka bumi ini. Kemuliaan dan kesempurnaan penciptaan manusia
tiada lain disebabkan karena diberikan akal untuk berpikir dan bernalar, dan diberikan hati
nurani untuk selalu berbuat dan bersikap bijak terhadap diri sendiri, sesama makhluk maupun
lingkungan.
2) Manusia hadir dalam dunia merupakan bagian yg berada dalam diri manusia sebagai esensi dan
eksistensi. Esensi dan eksistensi berjalan secara bersamaan dan dalam perjalanannya, dalam
diri manusia ada yang mendahulukan esensi dan ada yg mendahulukan eksistensi.
3) Manusia diciptakan sebagai Khalifah di bumi ini memiliki banyak kelebihan dibandingkan
dengan makhluk penghuni alam semesta lainnya. Itu dikarenakan selain insting atau naluri,
manusia dianugrahi nalar dan nurani. Dengan nalari, manusia dapat melakukan penalaran,
pemikiran logis dan analitis. Berlandaskan kemampuan tersebut rasa ingin tahu manusia terus
berkembang yang disebut Cuoriousity. Dengan nurani, manusia ingin selalu berbuat untuk
dirinya, sesamanya, dan lingkungannya. Dengan kelebihannya tersebut manusia diharapkan
dapat memelihara dan mempergunakan lingkungan sekitarnya dengan sebaik-baiknya
4) Alam Semesta berarti mencakup tentang mikrokosmos dan makrokosmos. Mikrokosmos
adalah benda-benda yang mempunyai ukuran sangat kecil, misalnya atom, elektron, sel, amuba,
dan sebagainya. Sedang makrokosmos adalah benda-benda yang mempunyai ukuran yang
sangat besar, misalnya bintang, planet, dan galaksi. Konsep pemikiran manusia tentang pusat
universe atau alam semesta sangat radikal. Awalnya para ilmuan astronom menetapkan bahwa
manusialah yang sebagai pusat, yang diberi nama teori egosentris. Setelah itu mereka
menetapkan bumi yang menjadi pusat yang ditokohi oleh Cladius Ptolemeus. Teori ini dikenal
dengan geosentris. Namun setelah itu Nicolas Copernicus mengungkap teori baru di mana
matahari dijadikan pusat alam semesta, heliosentris .
5) Galaksi berawal dari suatu kabut gas pijar dengan massa yang sangat besar. Kabut ini
kemudian mengadakan kontraksi dan kondensasi sambil terus berputar pada sumbunya. Ada
massa yang tertinggal, yakni pada bagian luar dari kabut pijar tadi. Massa itu juga mengadakan
kontraksi dan kondensasi maka terbentuklah gumpalan gas pijar yaitu bintang-bintang. Bagi
yang bermassa besar masih berupa kabut bintang. Dengan cara yang sama, bagian luar bintang
yang tertinggal juga mengadakan kondensasi sehingga terbentuklah planet. Demikian juga
bagian planet membentuk satelit bulan.
6) Tata surya terdiri dari matahari sebagai pusat, benda-benda lain seperti planet, satelit, meteor-
meteor, komet-komet, debu dan gas antarplanet beredar mengelilinginya. Teori-teori yang
mendukung terbentuknya tata surya, antara lain Hipotesis Nebular, Hipotesis Planettesimal,
Teori Tidal, Teori Bintang Kembar, Teori Creatio Continua dan Teori G.P. Kuiper.
7) Tata surya ini terdiri dari berbagai benda langit dengan garis edarnya masing-masing, dimana
terdapat matahari, planet, satelit, komet, asteroid, meteor & meteorid.
8) Bumi adalah planet yang dihuni oleh makhluk hidup termasuk manusia, dimana usianya
diperkirakan 4.6 milyar tahun, dengan struktur yang bulat gepeng (pepat), tersusun pula oleh
berbagai unsur, serta terdiri dari beberapa lapisan : Troposfer, Stratosfer, Mesosfer, Termosfer,
dan Eksosfer.
9) Dalam menentukan umur dari Bumi ini banyak teori yang bermunculan, antara lain : teori
sedimen, teori kadar garam, teori termal, dan teori radioaktivitas, namun dari semua teori yang
ada teori radioaktivitas dianggap yang paling benar, sebab pada teori ini dinyatakan dengan
waktu peluruhan radioaktif , dalam perhitungan ini diperlukan pengetahuan tentang waktu
paroh unsur-unsur radioaktif. Waktu paruh adalah waktu yang dibutuhkan unsur radioaktif
untuk seluruh atau mengurai sehingga massanya tinggal separuh.
10) Terdapat relasi yang sangat erat antara kuoritas manusia dengan ilmu pengetahuan, teknologi,
dan seni (IPTEKS). Yaitu kuoritas manusia menginspirasi lahirnya ilmu pengetahuan,
teknologi, dan seni (IPTEKS) guna menemukan kebenaran yang hakiki. Kebenaran yang hanya
dapat diperoleh dengan pengetahuan. Manusia sebagai dinamika selalu mengembangkan
pengetahuannya untuk mencari kebenaran. Dan pencarian kebenaran ini tidak akan pernah
terhenti karena sifat manusia yang tidak pernah puas dengan apa yang telah didapatkannya.
Maka dapatlah dipastikan bahwa ilmu pengetahuan, teknologi,dan seni juga akan terus tumbuh
dan berkembang sejalan dengan kuoritas manusia yang terus meningkat.
11) - Zaman pra Yunani kuno Thales (624-546 SM)
Berkisar antara empat juta tahun sampai 20.000 tahun SM, disebut juga zaman batu, karena pada
masa itu manusia masih menggunakan batu sebagai peralatan. Selain itu, zaman ini juga biasa
disebut mitologi Yunani atau Theosentris. Yaitu suatu paham dimana Tuhan yang menjadi
pusat.
-Zaman Yunani kuno Socrates (470 -399 SM)
Zaman Yunani Kuno merupakan awal kebangkitan filsafat secara umum, karena menjawab
persoalan disekitarnya dengan rasio dan meninggalkan kepercayaan terhadap mitologi atau
tahyul yang irrasional. Selanjutnya, Pada waktu Athena dipimpin oleh Perikles kegiatan politik
dan filsafat dapat berkembang dengan baik. Terakhir Zaman Hellenisme, disebut sebagai
zaman keemasan kebudayaan Yunani
-Zaman kegelapan Kaum gerejawan
Pada masa ini agama berkembang dan mempengaruhi hampir seluruh kegiatan manusia, termasuk
pemerintahan. Sebagai konsekuensinya, sains yang telah berkembang di zaman klasik
dipinggirkan dan dianggap sebagai ilmu sihir yang mengalihkan perhatian manusia dari
pemikiran ketuhanan.
Mereka berpendapat hanya gereja saja yang pantas untuk menentukan kehidupan, pemikiran, politik
dan ilmu pengetahuan. Akibatnya kaum cendekiawan yang terdiri daripada ahli-ahli sains
merasa mereka ditekan dan dikawal ketat. Pemikiran merekapun ditolak, dan timbul ancaman
dari gereja, yaitu siapa yang mengeluarkan teori yang bertentangan dengan pandangan gereja
akan ditangkap dan didera, malah ada yang dibunuh.
-Zaman pencerahan (Renaisens) & Modern Descartes, Galileo Galilei (1564- 1643 M)
Renaissance berarti lahir kembali (rebirth), yaitu dilahirkannya kembali sebagai manusia yang
bebas untuk berpikir. Zaman ini menjadi indikator bangkitnya kembali independensi
rasionalitas manusia, karena sudah tercatat banyaknya penemuan spektakuler, seperti teori
heliosentris oleh Copernicus, yang merupakan pemikiran revolusioner, dan kemudian didukung
oleh Johanes Kepler (1571 – 1630) dan Galileo Galilei (1564 – 1642). Sedangkan Descartes
memperkenalkan metode berpikir deduktif logis yang umumnya diterapkan untuk ilmu alam
-Zaman Kontemporer Abad XX – sekarang
Perkembangan ilmu di zaman sekarang ini meliputi hampir seluruh bidang ilmu dan teknologi,
ilmu-ilmu sosial seperti sosiologi, antropologi, psikologi, ekonomi, hukum, dan politik serta
ilmu-ilmu eksakta seperti fisika, kimia, dan biologi serta aplikasi-aplikasinya di bidang
teknologi rekayasa genetika, informasi, dan komunikasi.[19]
Sasaran rekonstruksi dan dekonstruksi biasanya teori-teori ilmu sosial, eksakta, dan filsafat
yang ada sudah ada sebelumnya, sementara inovasi-inovasi teknologi semakin hari semakin
cepat seperti yang kita saksikan dan nikmati sekarang ini. Teknologi merupakan buah dari
perkembangan ilmu pengetahuan yang dikembangkan dari generasi ke generasi.
Masa inilah yang menjadi klimaks dari perkembangan IPTEKS yang semakin canggih. Mulai dari
komputer PC sampai komputer tablet hingga teknologi-teknologi canggih lainnya.
REFERENSI
1. Tim Dosen Wawasan Iptek Unhas.2011.Wawasan Ipteks UPT MKU UNHAS.Makassar
2. http://edukasi.kompasiana.com/2012/01/10/teori-terbentuknya-alam-semesta-tata-surya-dan-
bumi/
3. http://id.wikipedia.org/wiki/Tata_Surya
4. http://teddyandreas.blogspot.com/2011/09/teori-terbentuknya-jagad-raya-dan-tata.html
5. http://hadirukiyah2.blogspot.com/2010/01/terbentuknya-alam-semesta-dan.html
6. http://id.wikipedia.org/wiki/Tata_Surya/
7. Smart, R. L.; Carollo, D.; Lattanzi, M. G.; McLean, B.; Spagna, A. (2001). "The Second Guide
Star Catalogue and Cool Stars". Perkins Observatory.
http://adsabs.harvard.edu/abs/2001udns.conf..119S. Diakses pada 26 Desember 2006.
8. Nir J. Shaviv (2003). "Towards a Solution to the Early Faint Sun Paradox: A Lower Cosmic
Ray Flux from a Stronger Solar Wind". Journal of Geophysical Research 108: 1437.
doi:10.1029/2003JA009997. http://arxiv.org/abs/astroph/0306477v2. Diakses pada 26 Januari
2009.
9. T. S. van Albada, Norman Baker (1973). "On the Two Oosterhoff Groups of Globular
Clusters". Astrophysical Journal 185: 477–498. doi:10.1086/152434.
10. Charles H. Lineweaver (2001-03-09). "An Estimate of the Age Distribution of Terrestrial
Planets in the Universe: Quantifying Metallicity as a Selection Effect". University of New
South Wales. http://arxiv.org/abs/astro-ph/0012399. Diakses pada 23 Juli 2006.
11. http://asagenerasiku.blogspot.com/2012/03/susunan-tata-surya.html
12. http://cafebelajar.com/planet-bumi-komposisi-struktur-lapisan-bumi.html
13. http://miftahfauzi38.blogspot.com/2012/02/kelahiran-alam-semesta.html
14. http://monstro23.blogspot.com/2010/01/latar-belakang-lahirnya-zaman-kegelapan.html
15. http://id.shvoong.com/social-sciences/sociology/1861698-filsafat-ilmu-perkembangannya-di-
indonesia/
16. http://staff.undip.ac.id/sastra/rukiyah/2009/07/22/manusia-adalah-makhluk-pencari-kebenaran/17. http://msubhanzamzami.wordpress.com/2010/11/11/sejarah-perkembangan-ilmu-pengetahuan/18. http://afandyna.blogspot.com/2007/06/hasrat-ingin-tahu-manusia_22.html19. http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/ilmu_alamiah_dasar/bab2-
perkenalan_dengan_ilmu_pengetahuan_alam.pdf
top related