makalah pengembangan kurikulum 2
Post on 02-Feb-2016
54 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
“Manajemen Mutu Terpadu PBM PAI di
SMP”
Makalah Ini Dibuat Untuk Memenuhi Tugas UTS
Mata Kuliah Pengembangan Kurikulum II
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
TARBIYAH / FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS IBN KHALDUN BOGOR
1436 H. / 2014 M.
KATA PENGANTAR
Segala puji hanya milik Allah SWT. Tuhan pencipta, pengatur dan
pemeliharaan alam semesta. Shalawat dan salam semoga tetap tercurah limpahkan
kepada Nabi Besar Muhammad SAW. Beserta keluarganya, sahabat-sahabatnya
dan para pengikutnya yang setia hingga hari pembalasan.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas UTS dalam mata kuliah
Pengembangan Kurikulum II. Saya menyadari bahwa dalam penyusunan
makalah ini masih banyak kekurangan dan kelemahannya. Oleh karena itu, saran
dan kritik yang sifatnya membangun dari para pembaca yang budiman demi
perbaikan makalah ini, saya terima dengan segala senang hati dan lapang dada.
Semoga makalah ini bermanfaat, khususnya bagi saya, dan bagi para
pembaca yang budiman pada umumnya.
Bogor, November 2014 M.
Hudan Mutaqin
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar............................................................................................... i
Daftar Isi.......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................... 1
A. Latar Belakang...................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................................. 1
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tuntutan akan lulusan lembaga pendidikan yang bermutu semakin mendesak
karena semakin ketatnya persaingan dalam lapangan kerja. Salah satu implikasi
globalisasi dalam pendidikan yaitu adanya deregulasi yang membuka peluang
lembaga pendidikan (termasuk perguruan tinggi asing) membuka sekolahnya di
Indonesia. Oleh karena itu persaingan di pasar kerja akan semakin berat.
Mengantisipasi perubahan-perubahan yang begitu cepat serta tantangan yang
semakin besar dan kompleks, tiada jalan lain bagi pemerintah dalam fungsinya
sebagai penyelenggara pembangunan di bidang pendidikan dan lembaga-lembaga
pendidikan untuk mengupayakan segala cara untuk meningkatkan daya saing
lulusan serta produk-produk akademik lainnya, yang antara lain dicapai melalui
peningkatan mutu pendidikan. Usaha peningkatan mutu layanan pendidikan
tersebut salah satu di antaranya adalah dengan menerapkan manajemen mutu
terpadu (Total Quality Management).
Penerapan manajemen mutu dalam pendidikan ini lebih populer dengan
sebutan Total Quality Education (TQE). Dasar dari manajemen ini dikembangkan
dari konsep Total Quality Management (TQM), yang pada mulanya diterapkan
pada dunia bisnis kemudian diterapkan pada dunia pendidikan. Secara filosofis,
konsep ini menekankan pada pencarian secara konsisten terhadap perbaikan yang
berkelanjutan untuk mencapai kebutuhan dan kepuasan pelanggan. (Sallis, 2010 :
5-6). Oleh karena itu konsep TQM sampai saat ini telah memperoleh dukungan
resmi dari 16 institusi pendidikan. (Sallis, 2010 : 46).
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Manajemen Mutu Terpadu ?
2. Apa saja Komponen PBM PAI ?
3. Bagaimana hasil analisis PBM PAI di SMP ?
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pendidikan dan Manajemen
Secara etimologi kata pendidikan berasal dari kata "didik" yang mendapat
awalan "pe" dan akhiran "an", maka jadilah kata pendidikan. Dari Bahasa Yunani,
pendidikan berasal dari kata ”pedagogi” yaitu kata ”paid” yang artinya anak dan
”agogos” yang artinya membimbing, sehingga pedagogi dapat diartikan sebagai
”ilmu dan seni membimbing anak. Adapun pengertian pendidikan menurut para
ahli yaitu :
Menurut Prof. Zaharai Idris, M.A. Pendidikan ialah serangkaian kegiatan
komunikasi yang bertujuan, antara manusia dewasa dengan si anak didik
secara tatap muka atau dengan menggunakan media dalam rangka
memberikan bantuan terhadap perkembangan anak seutuhnya.
Menurut Prof. Dr. M.J Langeveld mengatakan bahwa Pendidikan ialah
pemberian bimbingan dan bantuan rohani bagi yang masih
memerlukannya.
Menurut K.H. Dewantara Pendidikan adalah daya upaya untuk memajukan
perkembangan budi pekerti (kekuatan batin), pikiran (intelek) dan jasmani
anak.
Menurut UU No. 20 Tahun 2003, tentang sistem pendidikan nasional,
pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,
serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.
Pendidikan merupakan suatu proses yang kontinyu. Ia merupakan pengulangan
yang perlahan tetapi pasti dan terus-menerus sehingga sampai pada bentuk yang
diinginkan. Dari pernyataan diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa pendidikan
adalah usaha sadar terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
2
pembelajaran atau pelatihan agar peserta didik secara aktif dapat mengembangkan
potensi dirinya supaya memiliki kekuatan spiritual keagamaan, emosional,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang
diperlukan dirinya dan masyarakat.1
Pengertian Manajemen Secara Etimologis, Manajemen adalah kosa kata yang
berasal dari bahasa Perancis kuno, yaitu menegement yang berarti seni
melaksanakan dan mengatur. Sejauh ini memang belum ada kata yang mapan dan
diterima secara universal sehingga pengertiaanya untuk masing-masing para ahli
masih memiliki banyak perbedaan.
Secara umum manajemen juga dipandang sebagai sebuah disiplin ilmu yang
mengajarkan tentang proses untuk memperoleh tujuan organisasi melalui upaya
bersama dengan sejumlah orang atau sumber milik organisasi. Dalam hal ini
manajemen dibedakan menjadi 3 bentuk karakteristik, diantaranya adalah:
Sebuah proses atau seri dari aktivitas yang berkelanjutan dan
berhubungan.
Melibatkan dan berkonsentrasi untuk mendapatkan tujuan organisasi.
Mendapatkan hasil-hasil ini dengan berkerja sama dengan sejumlah orang
dan memanfaatkan sumber-sumber dimiliki si organisasi.2
Sehingga dapat disimpulkan bahwa manajemen mutlak diperlukan dalam
setiap bidang kegiatan usaha yang melibatkan 2 orang atau lebih untuk mencapai
tujuan tertentu dengan melalui kerja sama serta dengan memanfaatkan sumber-
sumber lain.3
B. Pengertian MMT1 http://expresisastra.blogspot.com/2013/11/pengertian-pendidikan-menurut-ahli.html (Di Akses Tanggal 03 November 2014)
2 http://mobelos.blogspot.com/2013/12/pengertian-manajemen-definisi-manajemen.html (Di Akses Tanggal 03 November 2014)
3 http://dinnaamalia.wordpress.com/definisi-manajemen-menurut-para-ahli/ (Di Akses Tanggal 03 November 2014)
3
Sebelum pembahasan secara spesifik, terlebih dahulu akan ditelaah batasan
mengenai mutu / kualitas. Menurut Goetsch dan David (1994: 4) mutu merupakan
suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasaa, manusia, proses,
dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan definisi ini didasarkan atas
elemen sebagai berikut:
Mutu meliputi usaha untuk memenuhi atau melebihi harapan pelanggan.
Mutu mencakup produk, jasa, manusia, proses dan lingkungan.
Mutu merupakan kondisi yang selalu berubah.4
Manajemen mutu terpadu merupakan sebuah konsep yang yang
mengaplikasikan berbagai prinsip mutu untuk menjamin suatu produk barang atau
jasa memiliki spesifikasi mutu sebagaimanaditetapkan secara menyeluruh dan
berkelanjutan. Pendekatan manajemen mutu dilakukan secara menyeluruh, yaitu
mulai dari input, proses, output dan outcome. Dilakukan secara berkelanjutan
menunjukan bahwa upaya mewujudkan mutu merupakan bagian kerja keseharian,
bukan sesuatu yanng bersifat temporal (Sewaktu-waktu).5 Semua komponen
sistem organisasi diposisikan sebagai bagian untuk menjamin mutu dan
disinergikan melalui kepemimpinan mutu. Beberapa isu yang dibuat oleh
konferensi Dewan Mutu pada Mei 1990 (Ross, 1993:1-2) adalah sebagai berikut:
1. A cultural based on a management philosophy of meeting customer
requirements trough continous improvement (satu perubahan budaya
didasarkan pada filosofi manajemen sesuai dengan tuntutan pelanggan
melalui perbaikan berkelanjutan).
2. Management behavior that includes acting as role models, use of quality
processes and tools, encouraging communications, sponsoring feedback
activities and a supporting environment (perilaku manajemen juga harus
berperan sebagai model, menggunakan alat dan proses mutu, mendorong
komunikasi, mensponsori umpan balik, dan mendukung lingkungan).
4 H. B. Siswanto, Pengantar Manajemen, Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2005, hlm. 195.5 Tim Dosen Adm. Pendidikan UPI, Manajemen Pendidikan, Bandung: Alfabeta, 2013 hlm. 295.
4
3. Mechanism of change including training, communications, recognition,
teamwork, and customer satisfaction program (mekanisme perubahan
meliputi: pelatihan, komunikasi perubahan, pengenalan, kerjasama
kelompok, dan program pemuasan pelanggan).
4. Implementing TQM by defining the mission, identifying system output,
identifying customers, negotiating customers, requirements, developing a
suppliers specification that details customer requirements and expectation,
and determining the necessary required to fulfill those requirements and
expectations. (pengimplikasian TQM dengan mendefinisikan misi,
mengidentifikasi system output, bernegosiasi dengan tuntutan pelanggan,
mengembangkan spesifikasi bagi supplier sebagaimana diharapkan dan
dituntut pelanggan, dan menentukan syarat-syarat yang perlu untuk mengisi
harapan dan tuntutan pelanggan).6
C. Tujuan MMT
Adapun tujuannya adalah meningkatkan mutu pekerjaan, memperbaiki
produktivitas dan efisiensi. Mengacu tujuan tersebut, MMT menuntut adanya
perubahan sifat hubungan antara pengelola (pemimpin) dan pelaksana pekerjaan
(bawahan). Hubungan yang terbuka antara pimpinan dan bawahan dapat
mengubah perintah dari pimpinan menjadi inisiatif dari bawahan. Dalam
hubungan tersebut tugas pimpinan tidak memberi perintah, melainkan mendorong
dan memfasilitasi perbaikan mutu pekerjaan di dalam organisasi/ lembaga
pendidikan. Mutu yang tinggi adalah kunci untuk kebanggaan, produktivitas dan
kemampulabaan. Tujuan Mutu harus merupakan produk dan jasa yang dapat
memberikan kepuasan pelanggan. Agar dapat berhasil, aktrivitas mutu harus
didukung oleh manajemen dan berorientasi konsumen. Dukungan manajemen,
tenaga kerja dan pemerintah untuk perbaikan mutu adalah penting untuk
kompetisi yang efektif dipasar global. 7
6 http://wawansuhendra04.mlblogs.com/materi-kuliah-2/manajemen-mutu-terpadu/ 7 http://nurlaelifitri.blogspot.com/2013/09/manajemen-mutu-terpadu-pendidikan-mmtp.html (Di Akses Tanggal 03 November 2014)
5
D. Model dan Prinsip MMT Pendidikan
Prinsip, Model dan Keuntungan Manajemen Mutu Terpadu Pada dasarnya
TQM dalam dunia pendidikan menurut frankin P. schargel sebagaimana dikutip
oleh Syafarudin dikatakan bahwa mutu terpadu pendidikan dipahami sebagai
suatu proses yang meilibatkan pemusatan pada pencapaian kepuasan harapan
pelanggan pendidikan, perbaikan terus menerus, pembagian tanggung jawab,
dengan para pegawai, dan pengurangan pekerjaan tersisa dan pengerjaan kembali.
Dengan mengkombinasikan prinsip-prinsip tentang mutu oleh para ahli dengan
pengalaman praktek telah dicapai pengembangan suatu model sederhana akan
tetapi sangat efektif untuk mengimplementasikan manajemen mutu terpadu di
sekolah. Model tersebut terdiri dari komponen-komponen berikut :
Tujuan: Perbaikan terus menerus, artinya mutu selalu diperbaiki dan
disesuaikan dengan perubahan yang menyangkut kebutuhan dan keinginan
pelanggan. Prinsip: Fokus pada pelanggan, perbaikan proses dan keterlibatan
total. Elemen: Kepemimpinan, pendidikan dan pelatihan, struktur pendukung,
komunikasi, ganjaran dan pengakuan serta pengukuran. Model di atas dibentuk
berdasarkan tiga prinsip mutu terpadu yaitu :
1. Fokus pada pelanggan Prinsip mutu, yaitu memenuhi kepuasan
pelanggan (customer satisfaction). Dalam manajemen mutu terpadu,
pelanggan dibedakan menjadi dua, yaitu: Pelanggan internal (di dalam
organisasi sekolah) dan Pelanggan eksternal (di luar organisasi sekolah).
Organisasi dikatakan bermutu apabila kebutuhan pelanggan bisa dipenuhi
dengan baik. Dalam arti bahwa pelanggan internal, misalnya guru, selalu
mendapat pelayanan yang memuaskan dari petugas TU, kepala Sekolah
selalu puas terhadap hasil kerja guru dan guru selalu menanggapi keinginan
siswa.
2. Perbaikan proses konsep, perbaikan terus menerus dibentuk berdasarkan
pada premisi suatu seri (urutan) langkah-langkah kegiatan yang berkaitan
6
dengan menghasilkan output. Perhatian secara terus menerus bagi setiap
langkah dalam proses kerja sangat penting untuk mengurangi keragaman
dari output dan memperbaiki keandalan. Tujuan pertama perbaikan secara
terus menerus ialah proses yang handal, dalam arti bahwa dapat diproduksi
yang diinginkan setiap saat tanpa variasi yang diminimumkan.
3. Keterlibatan total, Pendekatan ini dimulai dengan kepemimpinan
manajemen senior yang aktif dalam hal ini kepala sekolah dan mencakup
usaha yang memanfaatkan bakat semua warga sekolah untuk mencapai
suatu keunggulan kompetitif (competitive advantage) di dunia pendidikan.
E. Komponen PBM PAI
Untuk penelahaan sistem pembelajaran secara mendalam sesungguhnya dalam
sistem pembelajaran terdapat beberapa komponen penyusun yang berperan dalam
pelancaran mekanisme organisasi pembelajaran. Di antara beberapa komponen
tersebut sangat berperan penting bagi terwujudnya tujuan pembelajaran, bahkan
diantaranya merupakan komponen utama dan yang paling vital. Diantara beberapa
komponen dalam sistem pembelajaran menurut Wina Sanjaya adalah:
1. Peserta didik, Mahasiswa sebagai peserta didik dalam sistem
pembelajaran PAI merupakan komponen pertama, utama, dan yang paling
penting (vital). Dalam proses pembelajaran mahasiswa harus dijadikan
pusat dari segala kegiatan, keputusan, dan pembentukan suasana
pembelajaran.
2. Tujuan, merupakan salah satu komponen dalam sistem pembelajaran yang
berkaitan dengan misi dan visi suatu lembaga pendidikan. Dengan kata
lain sebuah proses pembelajaran pada mata kuliah PAI harus dimiliki
tujuan pembelajaran yang diturunkan dari tujuan institusional atau tujuan
lembaga perguruan tinggi.
3. Kondisi atau keadaan dalam proses pembelajaran diupayakan dapat
menjadi penggugah mahasiswa berperan aktif baik secara fisik maupun
non fisik dalam pembelajaran, berinisiatif dalam pemecahan masalah, dan
7
dimilikinya nalar yang logis oleh mahasiswa dalam penyampaian sebuah
teori-teori yang ditemukannya dari beberapa sumber.
4. Sumber-sumber belajar, Sumber belajar tidak hanya berupa buku ataupun
sumber-sumber yang tertulis semata, namun sumber belajar merupakan
segala sesuatu yang punya kemampuan dalam penambahan dan pengisian
pengalaman-pengalaman pembelajaran bagi mahasiswa.
5. Hasil Belajar, Dalam sistem pembelajaran komponen hasil belajar
menjadi tolak ukur tercapainya kemampuan siswa yang sesuai dengan
tujuan khusus yang telah direncanakan. Oleh karena itu diukur terlebih
dahulu tingkat kemampuan dan pengetahuan tentang agama serta
intensitas keberagaman (heterogenitas) siswa sebelum penentuan dan
pematokan target hasil belajarnya (tingkat pencapaian) yang dirancang
oleh guru.
Dari penjelasan di atas maka dapat dirumuskan bahwa khusus untuk sistem
pembelajaran PAI terdapat komponen khas yang menjadi pembeda dengan sistem
pembelajaran ilmu pengetahuan umum atau pada mata pelajaran umum lain di
antaranya adalah dalam pelaksanaan pembelajaran PAI harus dilandaskan pada
nilai-nilai agama Islam. Ciri istimewa lainnya adalah dalam PAI tidak hanya
semata-mata digambarkan pada pembahasan tentang bagaimana umat Islam dalam
beragama namun secara umum ada pembahasan permasalahan yang lebih luas
tentang pentingnya konsep penciptaan ‘kesuksesan’ di dunia hingga akhirat. Ini
berarti dalam PAI seharunya juga ada ‘pendoktrinan’ peserta didik agar saat fokus
pada pembelajaran ilmu pengetahuan umum dimaksudkan untuk digunakan demi
kesejahteraan umat Islam dan tentunya juga bagi manusia lainnya secara umum.
Dapat disimpulkan pembelajaran PAI tidak hanya pengajaran kepada siswa
tentang bagaimana cara bersyiar melalui ibadah dan dakwah yang bersifat
normatif. Namun menjadi pendorong bagi mahasiswa untuk bersyiar Islam
dengan cara dihasilkannya produk ilmu pengetahuan umum, budaya, dan gaya
8
hidup yang berlapiskan nilai-nilai Islam sehingga bisa bermanfaat bagi
masyarakat.8
F. Analisis
Pendidikan Agama Islam diharapkan menghasilkan manusia yang selalu
berupaya menyempurnakan iman, takwa, dan akhlak, serta aktif membangun
peradaban dan keharmonisan kehidupan, khususnya dalam memajukan peradaban
bangsa yang bermartabat. Manusia seperti itu diharapkan tangguh dalam
menghadapi tantangan, hambatan, dan perubahan yang muncul dalam pergaulan
masyarakat baik dalam lingkup lokal, nasional, regional maupun global. Pendidik
diharapkan dapat mengembangkan metode pembelajaran sesuai dengan standar
kompetensi dan kompetensi dasar. Pencapaian seluruh kompetensi dasar perilaku
terpuji dapat dilakukan tidak beraturan. Peran semua unsur sekolah, orang tua
siswa dan masyarakat sangat penting dalam mendukung keberhasilan pencapaian
tujuan Pendidikan Agama Islam.
Analisis Kurikulum Berdasarkan Standar Kompetensi (Sk) Dan Kompetensi
Dasar(Kd) Pai Smp. Aspek Akhlak
SKL MP PAI
KLS/
SMT
SK KD KET.
1. Menjelaskan dan membiasakan perilaku terpuji seperti qanaah dan tasamuh dan menjauhkan diri dari prilaku tercela seperti
VII/1
Akhlak1. Membiasakan perilaku terpuji
1.1. Menjelaskan pengertian tawadhu, ta’at, qanaah dan sabar
1.2. Menampilkan contoh-contoh prilaku tawadhu, ta’at, qanaah dan
Baru pada
pengetahuan
belum pada
pengamalan,
sebatas
menyebutkan
contoh –contoh
Perlu tindakan
8 http://banjirembun.blogspot.com/2013/08/contoh-bab-ii-tesis-komponen-sistem.html (Di Akses Tanggal 03 November 2014)
9
ananiah, hasad, ghadab dan namimah
sabar1.3. Membiasa
kan prilaku tawadhu, ta’at, qanaah dan sabar
nyata
2. VII/2
Akhlak
2.Membiasakan perilaku terpuji
2.1. Menjelaskan arti kerja keras, tekun, ulet dan teliti
2.2. Menampilkan contoh perilaku kerja keras, tekun, ulet, dan teliti
2.3. Membiasakan perilaku kerja keras, ulet, tekun dan teliti
3. VIII/1
Akhlak
3. Membiasakan perilaku terpuji
3.1. Menjelaskan pengertian zuhud dan tawakkal
3.2. Menampilkan contoh perilaku zuhud dan tawakkal
3.3. Membiasakan perilaku zuhud dan tawakkal dalam kehidupan sehari-hari.
4. 4.Menghindari perilaku tercela
3.4. Menjelaskan pengertian ananiah,
10
ghadab, hasad, ghibah dan namimah
3.5. Menyebutkan contoh - contoh perilaku ananiah, ghadab, hasad, ghibah dan namimah
3.6. Menghindari perilaku ananiah, ghadab, hasad, ghibah dan namimah dalam kehidupan sehari-hari.
5. VIII/2
Akhlak
4. Membiasakan perilaku terpuji
4.1. Menjelaskan adab makan dan minum
4.2. Menampilkan contoh adab makan dan minum
4.3. Memperaktekkan adab makan dan minum dalam kehidupan sehari-hari
6. 5. Menghindari Perilaku tercela
5.1. Menjelaskan pengertian perilaku dendam dan munafik
5.2. Menjelaskan ciri-ciri pendendam
11
dan munafik
5.3. Menghindari perilaku pendendam dan munafik dalam kehidupan sehari-hari
7. IX/1 Akhlak
6. Membiasakan perilaku terpuji
6.1. Menjelaskan pengertian qana’ah dan tasamuh
6.2. Menampilkan contoh perilaku qana’ah dan tasamuh
6.3. Membiasakan perilaku qana’ah dan tasamuh dalam kehidupan sehari-hari.
8. IX/2 Akhlak
7. Menghindari perilaku tercela
7.1. Menyebutkan pengertian takabbur
7.2. Menyebutkan contoh-contoh perilaku takabbur
7.3. Menghindari perilaku takabbur dalam kehidupan sehari-hari
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
http://nurlaelifitri.blogspot.com/2013/09/manajemen-mutu-terpadu-pendidikan-mmtp.html (Di Akses Tanggal 03 November 2014)
http://wawansuhendra04.mlblogs.com/materi-kuliah-2/manajemen-mutu-terpadu/
http://banjirembun.blogspot.com/2013/08/contoh-bab-ii-tesis-komponen-sistem.html (Di Akses Tanggal 03 November 2014)
H. B. Siswanto, Pengantar Manajemen, Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2005, hlm. 195. Tim Dosen Adm. Pendidikan UPI, Manajemen Pendidikan, Bandung: Alfabeta, 2013 hlm. 295.
http://expresisastra.blogspot.com/2013/11/pengertian-pendidikan-menurut-ahli.html (Di Akses Tanggal 03 November 2014)
http://mobelos.blogspot.com/2013/12/pengertian-manajemen-definisi-manajemen.html (Di Akses Tanggal 03 November 2014)
http://dinnaamalia.wordpress.com/definisi-manajemen-menurut-para-ahli/ (Di Akses Tanggal 03 November 2014)
13
top related