makalah kode etik guru
Post on 24-Jul-2015
32 Views
Preview:
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Akhir-akhir ini pendidikan menjadi masalah yang ramai dibicarakan.Berbicara
mengenai pendidikan berarti berbicara tentang profesiguru. Pada saat ini profesi
guru merupakan salah satu profesi yang banyak diminati oleh kebanyakan siswa
dan siswi, hal tersebut karena guru merupakan profesi yang dapat menentukan
masa depan bangsa ini, guru yang baik dan berkualitas dapat menjadikan bangsa
ini menjadi bangsa yang berkualitas juga, begitu pun sebaliknya, seorang guru
yang tidak berkualitas akan menjadikan bangsa ini menjadi bangsa yang tertinggal
dan bahkan bisa menjadi bangsa yang terjajah lagi, selain itu saat ini profesi guru
dijamin kesejahteraan hidupnya. Oleh karena itu, orang-orang berlomba-lomba
untuk menjadi seorang guru. Namun, menjadi seorang guru bukanlah hal yang
mudah ada beberapa syarat yang harus dipenuhi antara lain adalah syarat
admistrasi, teknis, psikis, dan fisik, selain itu seorang guru juga harus memiliki
kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial dan professional.
Namun,kebanyakan orang-orang yang telah menjadi seorang guru dalam
menjalankan profesinya tersebut tidak jarang melakukan penyimpangan atau pun
pelanggaran terhadap norma-norma menjadi seorang guru, sehingga pemerintah
menetapkan suatu aturan atau norma-norma yang harus dipatuhi oleh para guru di
Indonesia yang dikenal dengan “Kode Etik Guru”. Dengan adanya Kode Etik
Guru ini, diharapkan para guru dapat menjalankan tugasnya dengan baik
sebagaimana telah ditetapkan dalam Kode Etik Guru tersebut.
Menteri Pendidikan Nasional, Bambang Sudibyo memandang bahwa pendidikan
pendidikan sebagai proses pembentukan manusia seutuhnya. Untuk mewujudkan
visi ini dibutuhkan dana memadai(aspek kuantitatif) dan tenaga pendidik yang
profesional (aspek kualitatif). Ditinjau dari aspek kuantitatif, Mendiknas lebih
1
lanjut mewacanakan guru akan makin dimanusiawikan dengan menaikkan gaji
untuk memperbaiki mutu pendidikan nasional.
Dengan kesejahteraan yang terjamin, para guru akan bangga dengan profesinya,
mampu membeli buku, dan mempunyai waktu luang untuk belajar. Pada
prinsipnya, menaikkan anggaran pendidikan selalu disebut sebagai conditio sine
qua non (syarat mutlak). Namun, pembangunan dalam pendidikan seharusnya
tidak dipahami dari aspek kuantitatif saja, akan tetapi aspek kualitatif juga perlu
diperhatikan.
Dalam konteks ini guru adalah jantungnya. Tanpa guru yang profesional
meskipun kebijakan pembaharuan secanggih apapun akan berakhir sia-sia.
Berdasarkan uraian di atas, makalah ini akan membahas bagaimana etika guru
profesional. Uraian dalam makalah ini di mulai dengan pengertian kode etik,
tujuan kode etik, fungsi kode etik, kode etik guru indonesia dan diakhiri oleh kode
etik guru profesional terhadap pekerjaannya.
1.2 Tujuan
Adapun pembuatan makalah ini bertujuan untuk :
1. Untuk mengikuti mata kuliah Profesi kependidikan
2. Melatih diri dan kelompok untuk menulis karya ilmiah
3. Untuk menjelaskan pengertian Kode Etik Guru
4. Untuk menjelaskan isi dari kode etik guru
5. Untuk menjelaskan hakikat kode etik guru terhadap guru di Indonesia
6. Untuk menjelaskan tujuan kode etik guru
7. Untuk menjelaskan fungsi kode etik terhadap guru di Indonesia
8. Melatih mengembangkan wawasan keilmuan yang berkaitan dengan
aspek-aspek Pengantar, Pengertian, Maksud, dan Tujuan Kode Etik
Profesi Guru dan Kode Etik Profesi Keguruan.
2
1.3 Sistematika makalah
Penulisan makalah ilmiah ini sebagai berikut :
1. BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini menjelaskan tentang latar belakang maslah tujuan dan
sistematika makalah.
2. BAB II PEMBAHASAN
Pada bab ini membahas hal-hal yang berkaitan dengan Kode Etik
Profesi Guru dan di lengkapi dengan aspek-aspek Pengantar,
Pengertian, Maksud, dan Tujuan Kode Etik Profesi Guru dan Kode
Etik Profesi Keguruan
3. BAB III TANGGAPAN DAN SIMPULAN
Pada bab ini menjelaskan tentang hal-hal yang diuraikan dalam
simpulan baik secara individu maupun kelompok.
3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Kode Etik Guru
Kode Etik Dapat diartikan pola aturan, tata cara, tanda, pedoman etis dalam
melakukan suatu kegiatan atau pekerjaan. Kode etik merupakan pola aturan
atau tata cara sebagai pedoman berperilaku.
Dalam kaitannya dengan profesi, bahwa kode etik merupakan tata cara atau
aturan yang menjadi standar kegiatan anggota suatu profesi. Suatu kode etik
menggambarkan nilai-nilai professional suatu profesi yang diterjemahkan
kedalam standaart perilaku anggotanya. Nilai professional paling utama
adalah keinginan untuk memberikan pengabdian kepada masyarakat.
Berikut beberapa pengertian kode etik :
1. Undang-undang Nomor 8 tahun 1974 Tentang Pokok-pokok
Kepegawaian. Pasal 28 menyatakan bahwa "Pegawai Negeri Sipil
mempunyai kode etik sebagai pedoman sikap, tingkah laku perbuatan di
dalam dan di luar kedinasan". Dalam Penjelasan Undang-undang tersebut
dinyatakan dengan adanya Kode Etik ini, Pegawai Negeri Sipil sebagai
aparatur negara, Abdi Negara, dan Abdi Masyarakat mempunyai
pedoman sikap, tingkah laku, dan perbuatan dalam melaksanakan
tugasnya dan dalam pergaulan hidup sehari-hari. Selanjutnya dalam Kode
Etik Pegawai Negeri Sipil itu digariskan pula prinsip-prinsip pokok
tentang pelaksanaan tugas dan tanggung jawab pegawai negeri. Dari
uraian ini dapat di simpulkan, bahwa kode etik merupakan pedoman
sikap, tingkah laku, dan perbuatan di dalam melaksanakan tugas dan
dalam hidup sehari- hari
.
4
2. Kongres PGRI ke XIII, Basuni sebagai Ketua Umum PGRI menyatakan
bahwa Kode Etik Guru Indonesia merupakan landasan moral dan
pedoman tingkah laku guru warga PGRI dalam melaksanakan panggilan
pengabdiaan bekerja sebagai guru (PGRI, 1973). Dari pendapat ini dapat
ditarik kesimpulan bahwa dalam Kode Etik Guru Indonesia terdapat dua
unsur pokok yakni: (1) sebagai landasan moral, dan (2) sebagai pedoman
tingkah laku.
3. Dalam Undang-Undang Guru dan Dosen (UUGD), Pasal 43,
dikemukakan sebagai berikut: (1) Untuk menjaga dan meningkatkan
kehormatan, dan martabat guru dalam pelaksanaan tugas
keprofesionalan, organisasi profesi guru membentuk kode etik; (2) Kode
etik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berisi norma dan etika yang
mengikat perilaku guru dalam pelaksanaan tugas keprofesionalan.
Hornby, dkk. (1962) mendefinisikan kode etik secara leksikal sebagai
berikut:
“code as collection of laws arranged in a system ; or, system of rules
and principles that has been accepted by society or a class or group of
people”.
“ethic as system of moral principles, rules of conduct”.
Dengan demikian, kode etik keprofesian (professional code of ethic)
pada hakikatnya merupakan suatu sistem peraturan atau perangkat
prinsip-prinsip keprilakuan yang telah diterima oleh kelompok orang-
orang yang tergabung dalam himpunan organisasi keprofesian
tertentu.
Adanya penerimaan atas suatu kode etik itu mengandung makna
selain adanya pengakuan dan pemahaman atas ketentuan dan atau
prinsip-prinsip yang terkandung di dalamnya, juga adanya suatu
ikatan komitmen dan pernyataan kesadaran untuk mematuhinya
5
dalam menjalankan tugas dan perilaku keprofesiannya, serta
kesiapan dan kerelaan atas kemungkinan adanya konsekuensi dan
sanksi seandainya terjadi kelalaian terhadapnya.
2.2 Isi Kode Etik Guru
Adapun rumusan kode etik guru yang merupakan kerangka pedoman guru
dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya itu sesuai dengan hasil
kongres PGRI XIII, yang terdiri dari Sembilan item berikut:
1. Guru berbakti membimbing anak didik seutuhnya untuk membentuk
manusia pembangunan yang ber-Pancasila.
2. Guru memiliki kejujuran professional dalam menerapkan kurikulum
sesuai dengan kebutuhan anak didik masing-masing
3. Guru mengadakan komunikasi, terutama dalam memperoleh informasi
tentang anak didik, tetapi menghindarkan diri dari segala bentuk
penyalahgunaan.
4. Guru menciptakan suasana kehidupan sekolah dan memelihara
hubungan dengan orang tua murid sebaik-baiknya bagi kepentingan
anak didik.
5. Guru memelihara hubungan baik dengan masyarakat di sekitar
sekolahnya maupun masyarakat yang lebih luas untuk kepentingan
pendidikan.
6. Guru secara sendiri dan/atau bersama-sama berusaha mengembangkan
dan meningkatkan mutu profesinya.
7. Guru menciptakan dan memelihara hubungan antarsesama guru baik
berdasarkan lingkungan kerja maupun di dalam hubungan keseluruhan.
8. Guru secara bersama-sama memelihara, membina dan meningkatkan
mutu organisasi guru professional sebagai sarana pengabdiannya.
9. Guru melaksanakan segala ketentuan yang merupakan kebijaksanaan
pemerintah dalam bidang pendidikan.
6
2.2.1 Ikrar Guru Indonesia
1. Kami Guru Indonesia, adalah insan pendidik Bangsa yang
beriman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2. Kami Guru Indonesia, adalah pengemban dan pelaksana cita-cita
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Pembela dan pengamal
Pancasila yang setia pada UUD 1945.
3. Kami Guru Indonesia, bertekad bulat mewujudkan tujuan
nasional dalam mencerdaskan kehidupan Bangsa.
4. Kami Guru Indonesia, bersatu dalam wadah organisasi
perjuangan Persatuan Guru Republik Indonesia, membina
persatuan dan kesatuan Bangsa yang berwatak kekeluargaan.
5. Kami Guru Indonesia, menjunjung tinggi kode etik guru
Indonesia sebagai pedoman tingkah laku profesi dalam
pengabdian terhadap Bangsa, Negara, serta kamanusiaan.
Kode etik pada lazimnya disusun dan disahkan serta ditetapkan oleh
organisasi asosiasi profesi yang bersangkutan, melalui suatu forum
formalnya (kongres atau konferensi) yang telah diatur dalam AD/ART.
Pada organisasi asosiasi profesional yang telah mapan biasanya terdapat
suatu Dewan atau Majelis Kode Etik yang mempunyai tugas untuk
bertindak sebagai penegaknya (law enforcement) sehingga kode etik
tersebut berlaku secara efektif dengan kekuatan hukumnya. Sayang
sekali, hingga dewasa ini dilingkungan organisasi asosiasi bidang
kependidikan, kelengkapan seperti ini (khususnya PGRI) masih belum
kita temukan.
2.3 Hakikat Kode Etik Guru
Pada dasarnya guru adalah tenaga professional di bidang kependidikan yang
memiliki tugas mengajar, mendidik, dan membimbing anak didik agar
7
menjadi manusia yang berpribadi (pancasila).Dengan demikian, guru
memiliki kedudukan yang sangat penting dan tanggung jawab yang sangat
besar dalam menangani berhasil atau tidaknya program pendidikan.Kalau
boleh dikatakan sedikit secara ideal, baik atar buruknya suatu bangsa di masa
mendatang banyak terletak di tangan guru.
Sehubungan dengan itu guru sebagai tenaga professional memerlukan
pedoman atau kode etik guru agar terhidar dari segala bentuk penyimpangan.
Kode etik menjadi pedoman baginya untuk tetap professional (sesuai dengan
tuntutan dan persyaratan profesi).Setiap guru yang memegang
keprofesionalannya sebagai pendidik akan selalu berpegang epada kode etik
guru. Sebab kode etik guru ini sebagai salah satu ciri yang harus ada pada
profesi itu sendiri.
Kode etik yang memedomani setiap tingkah laku guru senantiasa sangat
diperlukan. Karena dengan itu penampilan guru akan terarah dengan baik,
bahkan akan terus bertambah baik. Ia akan terus menerus memperhatikan dan
mengembangkan profesi keguruannya. Kalau kode etik yang merupakan
pedoman atau pegangan itu tidak dihiraukan berarti akan kehilangan pola
umum sebagai guru. Jadi postur kepribadian guru akan dapat dilihat
bagaimana pemanfaatan dan pelaksanaan dari kode etik yang sudah
disepakati bersama tersebut. Dalam hubungan ini jabatan guru yang betuk-
betuk professional selalu dituntut adanya kejujuran professional. Sebab kalau
tidak ia akan kehilangan pamornya sebagai guru atau boleh dikatakan hidup
diluar lingkup keguruan.
2.4 Tujuan Kode Etik Guru
Pada dasarnya tujuan merumuskankode etik dalam suatu profesi adalah untuk
kepentingan anggota dan kepentingan organisasi profesi itu sendiri. Secara
umum tujuan mengadakan kode etik adalah sebagai berikut:
8
1. Untuk menjunjung tinggi martabat profesi
2. Dalam hal ini kode etik dapat menjaga pandangan dan kesan dari pihak
luar atau masyarakat, agar mereka jangan sampai memandang rendah
atau remes terhadap profesi akan melarang. Oleh karenya, setiap kode
etik suatu profesi akan melarang berbagai bentuk tindak-tanduk atauk
kelakuan anggota profesi yang dapat mencemarkan nama baik profesi
terhadap dunia luar. Dari segin ini, kode etik juga sering kali disebut
kode kehormatan.
3. Untuk menjaga dan memelihara kesejahteraan para anggotanya
4. Yang dimaksud kesejahteraan di sini meliputi baik kesejahteraan lahir
(atau material) maupun kesejahteraan batin (spiritual atau mental). Dalam
hal kesejahteraan lahir para anggota profesi, kode etik umumnya memuat
larangan-larangan kepada para anggotanya untuk melakukan perbuatan-
perbuatan yang merupakan kesejahteraan para anggotanya.
5. Misalnya dengan menetapkan tarif-tarif minimum bagi honorium anggota
profesi dalam melaksanakan tugasnya, sehingga siapa-siapa yang
mengadakan tarif di bawah minimum akan dianggap tercela dan
merugikan rekan-rekan seprofesi. Dalam hal kesejahteraan batin para
anggota profesi, kode etik umumnya memberi petunjuk-petunjuk para
anggotanya untuk melaksanakan profesinya. Kode etik juga sering
mengandung peraturan-peraturan yang bertujuan membatasi tingkah laku
yang tidak pantas atau tidak jujur bagi para anggota profesi dalam
berinteraksi dengan sesama rekan anggota profesi.
6. Untuk meningkatkan pengabadian para anggota profesi.
7. Tujuan lain kode etik dapat juga berkaitan dengan peningkatan kegiatan
pengabian profesi, sehingga bagi anggota profesi daapat dengan mudah
megnetahui tugas dan tanggung jawab pengabdian dalam melaksanakan
tugasnya. Oleh karena itu, kode etik merumuskan ketentuan-ketentuan
yang perlu dilakukan para anggota profesi dalam menjalankan tugasnya.
8. Untuk meningkatkan mutu profesi.
9
9. Untuk meningkatkan mutu profesi kode etik juga memuat norma-norma
dan anjuran agar para anggota profesi selalu berusaha untuk
meningkatkan mutu pengabdian para anggotanya.
10. Untuk meningkatkan mutu organisasi profesi
11. Untuk meningkatkan mutu organisasi profesi, maka diwajibkan kepada
setiap anggota untuk secara aktif berpartispasi dalam membina organisasi
profesi dan kegiatan-kegiatan yang dirancang organisasi.
Dari uraian tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa tujuan suatu profesi
menyusun kode etik adalah untuk menjunjung tinggi martabat profesi,
menjaga dan memelihara kesejateraan para anggota, meningkatkan
pengabdian anggota profesi, dan meningkatkan mutu profesi dan mutu
organisasi profesi.
2.5 Fungsi Kode Etik Guru
Pada dasarnya kode etik berfungsi sebagai, perlindungan dan pengembangan
bagi profesi itu, dan sebagai pelindung bagi masyarakat pengguna jasa
pelayanan suatu profesi. Gibson and Mitchel (1995;449), sebagai pedoman
pelaksanaan tugas profesional anggota suatu profesi dan pedoman bagi
masyarakat pengguna suatu profesi dalam meminta pertanggungjawaban jika
anggota profesi yang bertindak di luar kewajaaran.
Secara umum, fungsi kode etik guru adalah sebagai berikut:
1. Agar guru memiliki pedoman dan arah yang jelas dalam melaksanakan
tugasnya, sehingga terhindar dari penyimpangan profesi.
2. Agar guru bertanggungjawab atas profesinya.
3. Agar profesi guru terhindar dari perpecahan dan pertentangan internal.
4. Agar guru dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan.
5. Agar profesi ini membantu memecahkan masalah dan mengembangkan
diri.
10
6. Agar profesi ini terhindar dari campur tangan profesi lain dan
pemerintah.
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Tanggapan dan Kesimpulan
3.1.1 Tanggapan
a. Individu
Kode etik dapat menjaga pandangan dan kesan pihak luar
atau masyarakat, agar mereka tidak memandang rendah
terhadap profesi yang bersangkutan. Oleh karena itu, setiap
kode etik suatu profesi akan melarang berbagai bentuk
tindak-tanduk atau kelakuan anggotanya yang dapat
mencemarkan nama baik profesi.
Kode etik yang memedomani setiap tingkah laku guru
senantiasa sangat diperlukan. Karena dengan itu
penampilan guru akan terarah dengan baik, bahkan akan
terus bertambah baik. Ia akan terus menerus
memperhatikan dan mengembangkan profesi
keguruannya. Kalau kode etik yang merupakan pedoman
atau pegangan itu tidak dihiraukan berarti akan kehilangan
pola umum sebagai guru. Jadi postur kepribadian guru
akan dapat dilihat bagaimana pemanfaatan dan
pelaksanaan dari kode etik yang sudah disepakati bersama
tersebut. Dalam hubungan ini jabatan guru yang betuk-
betuk professional selalu dituntut adanya kejujuran
professional. Sebab kalau tidak ia akan kehilangan
pamornya sebagai guru atau boleh dikatakan hidup diluar
lingkup keguruan.
12
Kode etik guru adalah norma-norma yang mengatur
hubungan kemanusiaan antar guru dengan lembaga
pendidikan (sekolah), guru dengan sesama guru, guru
dengan peserta didik,dan guru dengan lingkungannya.
Sebagai sebuah jabatan pekerjaan, profesi guru
memerlukan kode etik khusus untuk mengatur hubungan-
hubungan tersebut. Guru sangat perlu memelihara
hubungan baik dengan masyarakat untuk kepentingan
pendidikan. Guru juga harus menghayati apa saja yang
menjadi tanggung jawab tugasnya.
Kode etik adalah pola aturan, tata cara, tanda, pedoman
etis dalam melakukan suatu kegiatan atau pekerjaan. Kode
etik merupakan pola aturan atau tata cara etis sebeagai
pedoman dalam berprilaku. Etis berarti sesuai dengan
nilai-nilai dan norma yang dianut oleh sekolompok orang
atau masyarakat tertentu.
b. Kelompok
Kode etik dapat menjaga pandangan dan kesan pihak luar atau
masyarakat, agar mereka tidak memandang rendah terhadap
profesi yang bersangkutan. Kode etik yang memedomani
setiap tingkah laku guru senantiasa sangat diperlukan. Karena
dengan itu penampilan guru akan terarah dengan baik, bahkan
akan terus bertambah baik. Ia akan terus menerus
memperhatikan dan mengembangkan profesi keguruannya.
Kalau kode etik yang merupakan pedoman atau pegangan itu
tidak dihiraukan berarti akan kehilangan pola umum sebagai
13
guru. Kode etik guru juga merupakan norma-norma yang
mengatur hubungan kemanusiaan antar guru dengan lembaga
pendidikan (sekolah), guru dengan sesama guru, guru dengan
peserta didik,dan guru dengan lingkungannya. Kode etik
merupakan pola aturan, tata cara, tanda, pedoman etis dalam
melakukan suatu kegiatan atau pekerjaan. Kode etik
merupakan pola aturan atau tata cara etis sebeagai pedoman
dalam berprilaku.
3.1.2 Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari makalah tersebut adalah :
1. Kode Etik Guru merupakan aturan tata-susila keguruan.
Aturan-aturan tentang keguruan (yang menyangkut pekerjaan-
pekerjaan guru) melibatkan dari segi usaha.
2. Aturan yang terdapat dalam Kode Etik Guru dirumuskan oleh
PGRI dan para guru di Indonesia
3. Kode etik sangatlah penting bagi para guru di Indonesia karena
dengan kode etik penampilan guru akan terarah dengan baik,
bahkan akan terus bertambah baik. Dan akan terus menerus
memperhatikan dan mengembangkan profesi keguruannya.
4. Tujuan kode etik guru antara lain adalah menjunjung tinggi
martabat profesi, menjaga dan memelihara kesejahteraan para
anggotanya, pedoman berperilaku, menjaga dan memelihara
kesejahteraan para anggotanya, meningkatkan mutu profesi
dan meningkatkan mutu organisasi profesi.
5. Fungsi kode etik guru antara lain adalah agar guru memiliki
pedoman dan arah yang jelas dalam melaksanakan tugasnya,
bertanggungjawab atas profesinya, terhindar dari perpecahan
dan pertentangan internal, meningkatkan kualitas dan
kuantitas pelayanan, membantu memecahkan masalah dan
14
mengembangkan diri dan terhindar dari campur tangan profesi
lain dan pemerintah.
DAFTAR PUSTAKA
Sardiman A.M.2007.Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar.PT Raja Grafindo
Persada:Jakarta
Purwanto Ngalim.2005.Administrasi dan Supervisi Pendidikan.PT Remaja Rosdakarya
Offset:Bandung
15
Syaefudin, Udin.
16
top related