listrik telp praswilkot
Post on 26-Nov-2015
41 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
PRASARANA WILAYAH DAN KOTA I
PENGELOLAAN DAN PENYEDIAANJARINGAN LISTRIK DANTELEPONTELEPON
Ema Umilia 2011
PENGELOLAAN DAN PENYEDIAAN
LISTRIKLISTRIK
KelistrikanKelistrikan
IINFRASTRUKTUR : bangkitan dan
b h
transmisiALOKASI RUANG
DAMPAK : sosial, k f kKebutuhan:
permukiman, industri, dll.
ekonomi, fisik, lingkungan
PERKEMBANGAN WILAYAH
P di
WILAYAH
Penyediaanlistrik
Faktor Dominan yang Mempengaruhi Perkembangan Ketenagalistrikan
SUEMBER ENERGI
ALTERNATIF ALTERNATIF DAN
TERBARUKAN
hidrohidroMenurut Rencana Induk PengembanganEnergi Baru danTerbarukan (RIPEBAT) potensi energi mikrohidro (PLTMH) tersebutdiperkirakan 458,75 MW.
anginanginSecara umum Indonesia masuk kategori negara
i i b h k itanpa angin, mengingat bahwa kecepatan anginminimum rata‐rata yang secara ekonomis dapatdik b k b i di j idikembangkan sebagai penyedia jasa energiadalah 4m/dt. Kendatipun demikian adab b il h di b i ibeberapa wilayah dimana sumber energi anginkemungkinan besar layak dikembangkan. Wil h t b t t l i N T Wilayah tersebut antara lain Nusa Tenggara Timur (NTT), Nusa Tenggara Barat (NTB), S l i S l t d T P t i Ut dSulawesi Selatan danTenggara, Pantai Utara danSelatan Jawa dan Karimun Jawa.
suryasuryaBerdasarkan data penyinaran matahari yang dihimpun dari 18 lokasi di Indonesia menunjukan bahwa radiasi surya di Indonesia dapat diklasifikasikan berturut‐turut untukkawasan barat dan timur Indonesia.
radiasi surya tersedia hampir merata sepanjangradiasi surya tersedia hampir merata sepanjangtahun, kawasan timur Indonesia memiliki penyinarankawasan timur Indonesia memiliki penyinaranyang lebih baik
biomassabiomassaSebagai sumber energi, limbah biomasatersedia cukupmelimpah dan berkelanjutan, terutama pada daerah industri pertanian, perkebunan, dan kehutanan.
panas bumipanas bumiBerdasarkan survei menunjukkan bahwa terdapat 70 lokasipanas bumi bertemperatur tinggi dengan kapasitas total mencapai 19 658 MW Sebagian besar dari lokasi tersebutmencapai 19.658 MW. Sebagian besar dari lokasi tersebutbelum dilakukan eksploitasi secara intensif.
energi lautLuas lautan melingkupi 2/3 wilayah Indonesia, atau sekitar4 juta km2 dan garis pantai sepanjang 80 791 km sehingga4 juta km , dan garis pantai sepanjang 80,791 km sehinggalaut atau samudera secara kualitatif kan menyimpn potensisumber energi terbarukan (ET) yang cukup besar. Secarakuantitatif kandungan ET dari samudera yang dapatkuantitatif kandungan ET dari samudera yang dapatdikelola secara ekonomis masih memerlukan kajian lebihlanjut. Energi yang berasal dari samudera dapat diperolehdari 3 bentuk sumber utama, yaitu : gelombang, pasang‐dari 3 bentuk sumber utama, yaitu : gelombang, pasangsurut, dan perbedaan suhu antara permukaan dan bagiandalam air laut.
PERBANDINGAN KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN
KONVENSIONAL ALTERNATIF
MINYAK BATU BARA AIR PANAS BUMI NUKLIR
• Biaya bahan bakarmurah
K di i i
Biayatransportasi
Sumber dayaenergi yang dapat
Biaya investasirelatif tinggi ; menaikkan
Keuntunganekonomiskala besar
• Komoditi energi yang sangat fleksibelcocok untuk kondisi
fi I d i
Masalahlingkungan
dapatdiperbaruidan tidakdapat
menaikkanongkosproduksi
T k l i
skala besar
Biaya awaltinggi
geografis Indonesia
• Tidakmemerlukaninfrastruktur
g g pdiekspor
Masalahlingkungan
Teknologieksplorasibelum dikuasai
Biaya bahanbakar murah
Masalahtransportasi
• Masalah lingkungan
lingkunganMasalahlingkungan
Masalahlingkungan
PENERAPAN SUMBER ENERGI TERBARUKAN DI PENERAPAN SUMBER ENERGI TERBARUKAN DI INDONESIA
lsurya termalSebagian besar dan secara komersial, pemanfaatan energi suryatermal banyak digunakan untuk penyediaan air panas rumah tangga, kh h k khususnya rumahtangga perkotaan.
Secara non‐komersial dan tradisional, energi surya termal banyakSecara non komersial dan tradisional, energi surya termal banyakdigunakan untuk keperluan pengeringan berbagai komoditaspertanian, perikanan, perkebunan, industri kecil, dan keperluanrumah tangga. Secara komersial, energi surya mempunyai potensik i k di h d h ( /d C) ekonomi untuk penyediaan panas proses suhu rendah (s/d 90 oC)
menggunakan sistem energi surya termik (SEST) bagi keperluanpengolahan pasca panen komoditas tersebut dengan lebih efektifdan efisien Pengalamanmenunjukkan bahwa penerapan SEST untukdan efisien. Pengalamanmenunjukkan bahwa penerapan SEST untukpengeringan dapat memberikan berbagai nilai tambah yang tinggiberupa: peningkatan dan jaminan kualitas produk, mengurangi rugi‐rugi (losses) material selama produksi (a.l. rusak dan hilang), dan waktug ( ) p ( g),pengolahan yang lebih singkat
sistem energi surya fotovoltaiksistem energi surya fotovoltaik
Energi surya juga mempunyai potensi ekonomi untuk penyediaan listrikmelalui penerapan sistem energi surya fotovoltaik (SESF) untukk b h li ik k l k il d k k il d /kebutuhan listrik skala kecil pada kawasan‐kawasan terpencil dan/ataupulau‐pulau kecil yang tersebar antara lain dikawasan: Riau Kepulauan, SangiheTalaud, NusatenggaraTimur, Maluku, Maluku Utara, danPedalaman di Irian Jaya.
P k SESF i d i i ih did i i l hPasar utama untuk SESF sampai dengan saat ini masih didominasi olehproyek‐proyek pemerintah. Pelaksanaan proyek‐proyek tersebut terbagikepada beberapa institusi, antara lain: Departemen teknis, PemerintahDaerah dan Lembaga Penelitian (a.l. Litbang Departemen, BPPT, LIPI, RISTEK dan PerguruanTinggi).
A lik i SESF di d I d i d di kAplikasi SESF di perdesaan Indonesia pada umumnya digunakanuntuk:
penyediaan listrik perdesaan melalui sistemmini‐grid atau solar home system (SHS)
jasa energi untuk sarana sosial jasa energi untuk sarana sosial sarana (pompa/penjernihan) air bersihrumah peribadatansarana kesehatan perdesaan atau PUSKESMAS sarana kesehatan perdesaan atau PUSKESMAS
jasa energi untuk fasilitas umum telepon umum perdesaanrambu‐rambu lalu lintas dan alat bantu navigasitelevisi umumpenerangan jalan dan lain‐lain
pemasok energi bagi kegiatan produktif, misal : irigasi, cold storage, saranapengolahan produk pertanian, usaha nelayan, dan sebagainya
BIOMASSA
mikrohidroPembangkit energi mikrohidro pada awalnya
b d k k b bpengembangannya digunakan untuk berbagaikeperluan, seperti: penggilingan padi, pengolahankopi, penggergajian kayu, pompa air, danp , p gg g j y , p p ,pembangkit listrik). Sampai saat ini belum dapatditemukan semacam catatan sejarah yang menunjukkan kapan pembangkit mikrohidromenunjukkan kapan pembangkit mikrohidropersisnya diperkenalkan di Indonesia. Tetapi adaditemukan pembangkit mikrohidro tipe Pelton k it kW dib d t h 8 kapasitas 50 kW yang dibangun pada tahun 1892 yang saat ini masih beroperasi dan digunakan padapabrik pengolahan teh PatuahWatee, Jawa Barat. p p g ,
ASPEK PENYEDIAAN
SUMBER ENERGI PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK
NUKLIR PLTN
MINYAK PLTU PLTG PLTDMINYAK PLTU, PLTG, PLTD
AIR PLTA
PANAS BUMI PLTP
GAS ALAM PLTG
DASAR PERTIMBANGAN PEMBANGUNAN SISTEM PEMBANGKITAN
o Ketersediaan sumber daya energi primer
dalam negeri
o Pertimbangan ekonomi untuk membangun
d ik ti j idan mengoperasikan setiap jenis
pembangkitanpembangkitan
o Kemampuan lingkungan
SISTEM JARINGAN TERPADU
SISTEM INTERKONEKSI
Sistem yang
menghubungkan
pusat-pusat
pembangkit tenagapembangkit tenaga
listrik
SISTEM JARINGAN TERPADU
TEGANGAN TRANSMISI
500 kV, 150 kV, 75 kV
k i i ( 00 k ) di k kTegangan ekstra tinggi (500 kV) digunakan untuk
menyalurkan energi dari pusat listrik skala besar,
seperti PLTU Suralaya (Jawa Barat), PLTU Paiton (Jawa
Timur) dan PLTU Ujung Jati (Jawa Tengah)Timur), dan PLTU Ujung Jati (Jawa Tengah)
Tegangan tinggi (75 kV & 150 kV) digunakan sebagaiTegangan tinggi (75 kV & 150 kV) digunakan sebagai
fasilitas penyaluran energi dari pusat listrik skala
menengah ke pengiriman dari satu lokasi ke lokasi lain
SISTEM JARINGAN TERPADU
SISTEM DISTRIBUSI
Untuk mendistribusikan listrik dalam wilayah pelayanan
ke pengguna akhirke pengguna akhir
Dioperasikan pada tegangan menengah dan rendah
Untuk alasan estetika, di pusat kota yang padat
biasanya menggunakan kabel bawah tanah
SISTEM JARINGAN TERPADU
Sistem interkoneksi dan transmisi tersebutsering pula dinamakan dengan sistemSaluran Udara Tegangan (Ekstra) Tinggi -SUTET
Contoh jaringan distribusi ListrikContoh jaringan distribusi Listrik
Sistem Penyaluran Daya Listriky y
CONTOH SISTEM DISTRIBUSI : SISTEMCONTOH SISTEM DISTRIBUSI : SISTEM JARINGAN TERPADU
RENCANA JARINGAN DISTRIBUSI LISTRIK PROVINSI JAWA TIMUR
Sumber: Hasil Rencana
KONSUMSI HARIAN LISTRIKKONSUMSI HARIAN LISTRIK
STANDAR PERHITUNGAN KEBUTUHAN
Dalam perhitungan kebutuhan prasarana, sebelumnya harus dilakukan perkiraan terhadap jumlah orang yang akan melakukan aktivitas di masing-masing sarana setiap harinya sarana setiap harinya.
STANDAR PERHITUNGAN KEBUTUHAN
Kebutuhan listrik didasarkan pada standar pada masing-masing jenis sarana.
Kebutuhan listrik akan disesuaikan dengan faktor kebutuhan masing-masing kegiatan yang akan dikembangkan di kawasan perencanaandikembangkan di kawasan perencanaan.
Kebutuhan listrik untuk penerangan jalan 2 % dari total kebutuhan saranakebutuhan sarana.
Kebutuhan listrik untuk cadangan 5 % dari total kebutuhan sarana termasuk penerangan jalansarana termasuk penerangan jalan.
Kebutuhan listrik minimum adalah jumlah total kebutuhan masing-masing jenis sarana termasuk penerangan jalanmasing masing jenis sarana termasuk penerangan jalandan cadangan.
Kebutuhan listrik maksimum adalah sebesar 2 kaliKebutuhan listrik maksimum adalah sebesar 2 kalikebutuhan listrik minimum.
UTILITAS LISTRIK
Jenis Kegiatan Kebutuhan ListrikJenis Kegiatan Kebutuhan Listrik
Permukiman informal 450 watt
Permukiman formal 900 watt
Fasilitas perdagangan tiap 500 m2 5000 watt
Fasilitas umum tingkat lingkungan tiap 200 m2 2.200 watt
Fasilitas umum tingkat perkotaan lingkungantiap 1000 m2
5.000 watttiap 1000 m2
Rumah tangga 170 watt/jiwa
F ilit 80 KVA/HFasilitas umum 80 KVA/Ha
Fasilitas perdagangan dan industri 200 KVA/Ha
Industri 250 KVA/Ha
Metoda analisis penempatan Prasarana dilakukanberdasarkan :
1. Jaringan atau penempatan prasarana sarana yang telah adapada saat ini.
2. Kebijaksanaan Pembangunan prasarana yang telahditetapkan oleh Pemerintah Daerah.
3. Penetapan Lokasi Prasarana di dalam RTR diatasnya
4. Kriteria Lokasi Prasarana.
5. Hubungan Fungsional antar sarana dengan prasarana.
Untuk mendukung analisis kebutuhan dan penempatanprasarana, dibutuhkan data-data mengenai :
• Pola Budaya masyarakat dalam penggunaan prasarana.
• Jumlah dan Jenis Prasarana yang ada pada saat ini,
mencakup lokasi, kondisi, dan intensitas pelayanan.
• Kebijaksanaan Pembangunan Prasarana yang sedang dan• Kebijaksanaan Pembangunan Prasarana yang sedang dan
akan dilaksanakan oleh Pemerintah Pusat maupun
Pemerintah Daerah.
• Rencana jumlah, jenis dan jaringan distribusi prasaranad k b d k ddi kawasan perencanaan berdasarkan RTR diatasnya.
LISTRIK PRABAYARLISTRIK PRABAYAR
bentuk layanan terbaru PLN; PEMBAYARAN LISTRIK MODEL PULSALISTRIK MODEL PULSAPenggunaan setrum isi ulang dengan memasukan di it k 20 digit angka yang
terdapat pada setrum isi ulang ke meter digital li t ik b S listrik prabayar. Secara otomatis meter prabayar akan menunjukkan jumlah k h l lkWh sesuai nilai nominal setrum yang dibeli.
PENGELOLAAN DAN PENYEDIAAN
JARINGAN TELEPON
Jaringan TelekomunikasiMedia penyalur berita berita telekomunikasiMedia penyalur berita-berita telekomunikasi
A ti P ti J i T l k ik iArti Penting Jaringan TelekomunikasiSebagai salah satu ‘stimulan’ pertumbuhan ekonomi wilayahwilayah
Berperan penting dalam pengembangan kualitas masyarakat (sosial-budaya)masyarakat (sosial budaya)
PT TelkomTELKOM, perusahaan yang mayoritas sahamnya dimiliki olehnegara, merupakan penyedia utama layanan sambungantelepond k b k k b l d d l k k l ltidak bergerak kabel di Indonesia. PT Telekomunikasi Selular
(“Telkomsel”), anak perusahaanTELKOM, juga merupakanoperator telepon selular terbesar di Indonesia. TELKOM menyediakan beragam layanan telekomunikasi lainnya termasuklayanan interkoneksi, jaringan, data dan internet serta layananterkait lainnya.y
Sampai dengan 31 Desember 2007, jumlah pelanggan TELKOM mencapai 63,0 juta, terdiri pelanggan TELKOM mencapai 63,0 juta, terdiri dari 8,7 juta pelanggan telepon tidak bergerak kabel, 6,4 juta pelanggan telepon tidak bergeraknirkabel, dan 47,9 juta pelanggan teleponselular Pertumbuhan pelanggan mencapai 29,9% pada tahun 2007pada tahun 2007.
Infrastruktur TelekomunikasiInfrastruktur JaringanJaringanTeleponTidak Bergerak dan BackboneJaringanTeleponTidak Bergerak dan Backbonea. Jaringan telepon tidak bergerak kabelJaringan telepon tidak bergerak kabelTELKOM terdiri dari susunansentral telepon mulai dari sentral telepon lokal sampai sentral jarak jauh sentral telepon mulai dari sentral telepon lokal sampai sentral jarak jauh. Tiap sentral telepon lokal dihubungkan dengan perangkat pelangganmelalui perangkat dan fasilitas yang dinamakan outside plant. Outside plant mencakup sambungan kabel (serat optik dan tembaga) dan plant mencakup sambungan kabel (serat optik dan tembaga) dan penghubung‐penghubung transmisi lokal nirkabel, serta fasilitas‐fasilitasdistribusi yang menyatukan mereka. Semua fasilitas switching di sentral l l k l d k h l h d ltelepon lokal dan jarak jauh telah digital.
Peningkatan‐peningkatan substansial ini akanmeningkatkan efisiensijaringan, kinerja dan fleksibilitas routing panggilan.
TELKOM memiliki 8,7 juta sambungan telepon tidak bergerak kabel yang ,7 j g p g y gmasih berfungsi di semua divisi sampai dengan 31 Desember 2007.
Next ProgrammeNext Programme
UTILITAS TELEPON
PELAYANAN JARINGAN TELEPON PADA DASARNYA TERGANTUNGPADA PENINGKATAN PERMINTAAN SAMBUNGAN DAN KEMAMPUANSATUAN SAMBUNGAN (SS) SENTRAL TELEPON. DENGAN DEMIKIANSATUAN SAMBUNGAN (SS) SENTRAL TELEPON. DENGAN DEMIKIANPELAKSANAAN PEMBANGUNAN JARINGAN TELEPON PERLU ADANYAKOORDINASI DENGAN PIHAK PENYEDIA.
APABILA SATUAN SAMBUNGAN (SS) TERBATAS, PENGADAAN TELEPONUMUM DAN WARTEL SANGAT MEMBANTU KEBUTUHAN MASYARAKATDALAM MEMENUHI KEBUTUHAN TELEPON.
Jenis-jenis Jaringan Telekomunikasij g
Berdasarkan bentuk fisik
1. Saluran Kawat Terbuka (Open Wire)di kota-kota kecil
h b k t l t l d lmenghubungkan sentral telepon dengan pelanggansentral biasanya masih bersifat manual
2 Kabel Berisolasi2. Kabel Berisolasikumpulan urat-urat kabel tembaga yang dibungkus isolator(untuk menghindarkan saluran dari gangguan listrik cuaca(untuk menghindarkan saluran dari gangguan listrik, cuaca, korosi, dsb).
umumnya digunakan untuk sistem jaringan dalam kotay g j g3. Kabel Koaksial
media penyalur memerlukan kapasitas besar4. Kabel Serat Optik
Berdasarkan Cara Pemasangan
Jaringan Atas TanahJaringan kabel telekomunikasi yang dipasang di atas tanah atau di udara Untuk perentangan jaringan atas tanahatau di udara. Untuk perentangan jaringan atas tanah biasanya digunakan tiang-tiang telepon dengan ukuran tertentu, dengan tujuan
tidak mengganggu lalu lintas umumtidak mudah diganggu oleh tangan-tangan jahiltidak membahayakan keselamatan masyarakattahan lamaf k ifaktor estetistidak mudah putus dan memudahkan pemeliharaan
Dapat berupa open wire kabel berisolasi koaksial serat optikDapat berupa open wire, kabel berisolasi, koaksial, serat optik
Jaringan Bawah TanahJaringan Bawah TanahMenuntut kualitas isolasi yang lebih baik : tahan air dankelembaban.kelembaban.Jenisnya terdiri dari:o Kabel tanam langsungg g
menggali selokan, menempatkan kabel, menanam kabelkabel dibungkus selubung timah hitam (load mantel)
Memasukkan kabel dalam pipa (duct), ditanam dibawah
o Kabel Duct
permukaan tanah dan dicor.
Bahan pipa paralon yang tahan terhadap air dan kelembabantanahtanah
Tiap 200 m dibuat manhole untuk tempat menarik kabel dantempat-tempat petugas memperbaiki kabelp p p g p
Keuntungan : lebih kuat, pemeliharaan mudah
Kerugian : lebih mahalo Kabel Laut
o Dibentangkan di bawah permukaan laut
g
g po Menggunakan jenis kabel berisolasi kuat, dilengkapi
amplifiero Untuk menyalurkan berita antar benua
Berdasarkan Fungsi Penggunaannya
Jaringan LokalMenghubungkan sejumlah pesawat pelanggan ke sentraltelekomunikasi dalam satu wilayah kotatelekomunikasi dalam satu wilayah kota
o Jaringan Catuan LangsungPelanggan mendapat pencatuan saluran dari KP (KotakPelanggan mendapat pencatuan saluran dari KP (KotakPembagi) terdekat yang langsung dihubungkan dengan RPU (Rangka Pembagi Utama) tanpa melalui RK (Rumah Kabel).Semua urat pasangan kabel dari KP tersambung langsung keRPU yg berada di kantor (sentral) telekomunikasi.Biasanya digunakan di kota kota kecil yg jumlahBiasanya digunakan di kota-kota kecil yg jumlahpelanggannya masih sedikit sehingga jumlah KP juga sedikit. Digunakan juga di kota-kota besar, khusus untuk daerahg j g ,sekitar sentral telekomunikasi beradius 300-500 m darisentral.
FUNGSI PENGGUNAAN
o Jaringan Catuan Tidak LangsungSaluran para pelanggan dicatu dari KP terdekat yang dihubungkan lebih dulu dengan RK.Banyak digunakan di kota-kota dengan jumlah pelanggan yang besar dan jarak lokasinya jauh dari sentralyang besar dan jarak lokasinya jauh dari sentral telekomunikasi
FUNGSI PENGGUNAAN
Jaringan Junction (Penghubung)
o Jaringan yang menghubungkan antar sentral di tempat yang mempunyai sentral banyak
o Sentral telekomunikasi yang menjadi titik penghimpun sentral sentral lokal :sentral-sentral lokal :
Jaringan penghubung bentuk bintangJaringan mata jalaJaringan mata jalaJaringan penghubung bentuk bintang mata jala
PENGATURAN RUTE JARINGAN TELEKOMUNIKASI
Persyaratan dalam pembangunan jaringan telekomunikasi :
Harus mencakup wilayah yang peminat jasat l k ik i b k d d t ti i itelekomunikasinya banyak dan dapat mengantisipasipertumbuhan lalu lintas telekomunikasi pada masa yang akandatangg
Memperhatikan syarat-syarat teknis transmisi
Adanya kemungkinan untuk pengembangan lebih lanjutAdanya kemungkinan untuk pengembangan lebih lanjut
Dapat disesuaikan dengan perkembangan teknologi baru
Memperhitungkan letak sentral yang akan dicatu
PENGATURAN TOWER TELEKOMUNIKASI
PENGATURAN TOWER TELEKOMUNIKASI
PENGATURAN TOWER TELEKOMUNIKASI
RUTE JARINGAN TELEKOMUNIKASI
Jaringan telekomunikasi rural
Jaringan lokal dalam kota bersentral satu
Jaringan lokal multi exchange
Jaringan wilayahJaringan wilayah
Jaringan jarak jauh
Pegawai telkom memeriksa boks jaringan kabel telepon, Jakarta, 9 Mei 2001 [Koran TEMPO/ A i B ki K1A/331/2001TEMPO/ Arie Basuki; K1A/331/2001; 20010529].
STRUKTUR JARINGAN TELEKOMUNIKASI
Wilayah Sentral (Exchange Area)
Wilayah Lokal (Local Area)
Wilayah Interlokal (Primary Area, Secondary Area, Tertiary Area)
PERENCANAAN JARINGAN TELEKOMUNIKASI
Peramalan kebutuhan jaringan telekomunikasi
Rencana Dasar Jaringan Kabel
Penyusunan Rancangan Dasar Jaringan
Pembuatan Rancangan Rinci JaringanPembuatan Rancangan Rinci Jaringan
Pembuatan Gambar Rancangan Jaringan
Spesifikasi Teknis Jaringan Telekomunikasi
PERAMALAN KEBUTUHAN JARINGAN
Pengumpulan Data
Jumlah penduduk, penyebaran penduduk, peta kota, rencanapembangunan permukiman baru, kapling siap bangun, potensi telepon, statistik gangguan, situasi bangunan, daftartunggu dlltunggu,dll.
Pengolahan Data
M k ki d d RTR d l iMenggunakan perkiraan yang ada pada RTR dan evaluasi
RTR
Kebijakan lokasi kawasan industri, permukiman, pusat
kegiatan, dan lain-lain.
Kondisi lapangan
RENCANA DASAR JARINGAN KABEL
Aspek yang dicakup
Jumlah kebutuhan pelanggan, penyebaran demand, danayang dibutuhkan, tipe konstruksi (diatas/dibawah tanah), multi/single exchange.
Kota-kota besar : multi exchange systemKota-kota besar : multi exchange systemKota-kota kecil : satu sentral
Perkiraan demandPerkiraan demand
A. Metode Makrountuk mengetahui total permintaan di suatu wilayahuntuk mengetahui total permintaan di suatu wilayahpelayananData : jumlah penduduk pertumbuhan ekonomi wilayahData : jumlah penduduk, pertumbuhan ekonomi wilayah
B. Metode Mikrountuk mengetahui jumlah permintaan di lokasi tertentuuntuk mengetahui jumlah permintaan di lokasi tertentu
perumahan, perkantoran, pusat perbelanjaan, industri, dsb.
Output :- jumlah permintaan pada suatu wilayah pelayanan
b i t- penyebaran permintaan- jumlah RK dan letaknya
volume kebutuhan material fisik- volume kebutuhan material fisik- biaya yang diperlukan
STANDAR PERHITUNGAN KEBUTUHAN
• Kebutuhan telepon didasarkan pada standar danperkembangan kebutuhan pada masing-masing jenis sarana.
• Kebutuhan telepon minimum adalah jumlah total k b t h i i j i kebutuhan masing-masing jenis sarana.
• Kebutuhan telepon maksimum kawasan permukiman adalah jumlah kebutuhan minimum ditambah 20% adalah jumlah kebutuhan minimum ditambah 20% dari kebutuhan minimum.
• Kebutuhan telepon maksimum kawasan pusat Kebutuhan telepon maksimum kawasan pusat pemerintahan adalah jumlah kebutuhan minimum ditambah 100 % dari kebutuhan minimum.
UTILITAS TELEPON
•Perumahan Menengah membutuhkan 1 satuan sambungan telepon•Perumahan Menengah membutuhkan 1 satuan sambungan telepon
•Permukiman Mewah membutuhkan 2 satuan sambungan telepon
F ilit d ti 500 2 b t hk 2 t b•Fasilitas perdagangan tiap 500 m2 membutuhkan 2 satuan sambungantelepon
•Fasilitas umum tingkat lingkungan tiap 200 m2 membutuhkan 1 satuan•Fasilitas umum tingkat lingkungan tiap 200 m2 membutuhkan 1 satuansambungan telepon
•Fasilitas umum tingkat perkotaan tiap 1000 m2 membutuhkan 2 satuang p psambungan telepon.
PENYUSUNAN RANCANGAN DASAR JARINGAN
Menentukan Batas PelayananMempengaruhi administrasi jaringan, pemeliharaan,
b ik t b k ilperbaikan gangguan, serta besar kecilnya anggaran yang diperlukan
Batas Pelayanan KP (kotak pembagi)
ditentukan berdasarkan pertimbangan kondisi lingkungan, efisiensi, dan estetika :dan estetika :
kebutuhan jasa telepon untuk jangka waktu 15 tahun yang akan datang
batas batas nyata : batas geografis batas persil rel KAbatas-batas nyata : batas geografis, batas persil, rel KA, sungai, jalan raya, tegangan tinggi, dan sebagainyakapasitas KPpanjang saluran penanggalKP yang ada
PENYUSUNAN RANCANGAN DASAR JARINGAN
Lokasi Daerah Pelayanan KP
Unt k dae ah ang s dah mapan maka keb t hanUntuk daerah yang sudah mapan, maka kebutuhan telepon untuk jangka waktu 15 tahun menjadi pertimbangan utamapertimbangan utama.
Bila pada daerah pelayanan sudah terdapat KP, maka i t k i b t l KP l dil k kinteraksi batas pelayanan KP perlu dilakukan agar diperoleh penempatan KP yang tepat.
Untuk daerah yang masih relatif kosong, maka penempatan KP harus mempertimbangkan faktor biaya i i D l h l i i h dihi d i KPinvestasi. Dalam hal ini harus dihindari pemasangan KP yang tidak bermanfaat.
PENYUSUNAN RANCANGAN DASAR JARINGAN
Jenis KP dan PenggunaannyaSPAT (Sambungan Pembagi Atas Tanah)( g g )
Biasanya dipasang pada daerah yang belum mapan, letak tiang harus aman dan tidak mengganggu laluletak tiang harus aman dan tidak mengganggu lalu lintas, serasi dengan lingkungan sekitar, memudahkan pemeliharaan dan perbaikan
SPBT (Sambungan Pembagi Bawah Tanah)
Digunakan untuk daerah-daerah yang sudah teratur, aman dari gangguan lalu lintas, dan tidak merusak
d kitpandangan sekitarnya
PENYUSUNAN RANCANGAN DASAR JARINGAN
Distribusi Rumah Kabel
Batas pela anan RK me pakan dae ah pela ananBatas pelayanan RK merupakan daerah pelayanan telepon dengan batas-batas tertentu yang perlu diperhatikan :diperhatikan :
Kebutuhan telepon di masa datang
Kapasitas RK yang akan digunakan disesuaikandengan kebutuhan telepon yang akan dicatu
Batas geografi, penggunaan, wilayah administrasi, dan sebagainya.
PENYUSUNAN RANCANGAN DASAR JARINGAN
Penempatan RKDaerah sekitar RK memiliki konsentrasi kebutuhan telepon yang tinggi
Tidak terlalu jauh dari lokasi manhole terdekatTidak terlalu jauh dari lokasi manhole terdekat
Lokasi RK serasi dan aman dengan lingkungan sekitarnya dan tidak menyulitkan petugassekitarnya dan tidak menyulitkan petugas
PENYUSUNAN RANCANGAN DASAR JARINGAN
Pembenahan Kembali Daerah Pelayanan
Daerah pelayanan yang sudah ada perlu ditata kembaliDaerah pelayanan yang sudah ada perlu ditata kembali karena kemungkinan sudah tidak sesuai lagi dengan kriteria batas pelayanan. Hal ini perlu dilakukan untuk :p y p
Menghindari terjadinya tumpang tindih catuan
Merapikan kembali sistem jaringan kabel sehinggap j g ggdapat lebih memudahkan dan meningkatkanpelayanan serta pemantauan dalam pemeliharaan
Mengganti atau memperbarui kembali jaringan kabelyang rusak atau tidak sesuai lagi dengan persyaratanyang ada
PENYUSUNAN RANCANGAN DASAR JARINGAN
Pembuatan Rancangan DasarData yang diperlukan :
peta dan gambar-gambar jaringan yang ada, daftar tunggu, peramalanpermintaan, data jaringan dan pemeliharaannya, fundamental plan, master plan lokasi pelayanan yang sudah disusunlokasi pelayanan yang sudah disusun
Penyusunan buku laporan hasil survey yang digunakan untuk pembangunanjaringan kabel baru dan perluasan jaringan kabel lokal
Menghitung kebutuhan pipa duct :
(N x 1,5) + T + J + (O x 2/3) + RN j l h k b l t k 20 t h T j l h t kN = jumlah kabel untuk 20 tahun, T = jumlah trunk, J = jumlah junction, O = jumlah serat optik, R = jumlah pipa cadangan
PEMBUATAN RANCANGAN RINCI JARINGANRancangan rinci adalah gambaran perencanaan jaringan kabel telepon secaraRancangan rinci adalah gambaran perencanaan jaringan kabel telepon secararinci yang merupakan penjabaran dari rancangan dasar dan harus dikerjakansecepat mungkin
Survey harus dilakukan dengan tujuan :
pemilihan dan penentuan tempat yang tepat untuk RK, TP, rutekabel duct letak dan tipe manholekabel duct, letak dan tipe manhole.pemilihan jenis peralatan yang tepat untuk RK, RP, manhole, RPU digedung-gedung, dan tiang teleponpengukuran : mengukur semua jarak yang berkaitan denganpanjang kabel yang digunakan menurut jenis dan diameternya, jenisgalian yang dilewati oleh rencana rute kabel, rute kabel ductgalian yang dilewati oleh rencana rute kabel, rute kabel ductmenghitung peralatan yang diperlukan kabel dengan alatpembantunya, RK dan TP beserta material pembantunyapemilihan kapasitas jenis dan at kabelpemilihan kapasitas, jenis, dan urat kabel
PEMBUATAN GAMBAR RANCANGAN JARINGAN
Peta Umum
Peta Skema Duct
Peta Skema Kabel Primer
k l l kPeta Skala Sistem Alarm Tekanan Gas
Gambar Penyusunan Kabel Primer pada RPU
Peta Daerah Pelayanan RK
Peta Skema Kabel SekunderPeta Skema Kabel Sekunder
Perhitungan Volume/Kuantifikasi
ISSUE-ISSUE DALAM PRASARANA TELEKOMUNIKASI
Hubungan antara kemajuan teknologi di bidang telekomunikasi dengan pengurangan kebutuhan akan sa ana t anspo tasisarana transportasi
Perkembangan di bidang telepon selular dan teknologi finformasi
Belum meratanya pelayanan telepon
Sekian dan Terima kasih
top related