laporan sistem indra
Post on 03-Jul-2015
559 Views
Preview:
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indra pada manusia mencakup penglihatan, pendengaran, pengecapan dan
penghidu. Mata adalah suatu struktur sferis berisi cairan yang dibungkus oleh
tiga lapisan, yaitu sclera/kornea, koroid/badan siliaris/iris, dan retina.
Pendengaran adalah persepsi saraf mengenai energi suara. Telinga terdiri dari
tiga bagian : telinga luar, tengah dan dalam.
Reseptor pada mata yaitu fotoreseptor, pada telinga yaitu mekanoreseptor,
sedangkan pada pengecapan dan penghidu yaitu kemoreseptor, yang
menghasilkan sinyal saraf apabila berikatan dengan zat kimiawi tertentu dari
lingkungan. (Sherwood, 2001)
B. Rumusan Masalah
1. Apakah manfaat vitamin A?
2. Sebutkan bagian-bagian mata dan telinga, serta fungsinya?
3. Sebutkan bagian-bagian dari indra pengecap?
4. Bagaimana struktur makroskopik dan mikroskopik dari sistem
penglihatan?
5. Apakah pelindung dari bola mata?
6. Sebutkan jenis-jenis reseptor?
7. Sebutkan jenis reseptor pada indra peraba?
8. Bagaimana mekanisme penglihatan, pendengaran, pengecap,
keseimbangan dan thermoregulasi?
9. Bagaimana membedakan warna?
10. Mengapa dapat melihat di tempat yang gelap?
11. Bagaimana hubungan sistem indra dengan homeostasis?
1
C. Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan laporan tutorial pada Blok III skenario III ini
adalah :
1. Mahasiswa mampu menjelaskan manfaat vitamin A
2. Mahasiswa mampu menjelaskan bagian-bagian mata dan telinga, serta
fungsinya
3. Mahasiswa mampu menjelaskan bagian-bagian dari indra pengecap
4. Mahasiswa mampu menjelaskan struktur makroskopik dan mikroskopik
dari sistem penglihatan
5. Mahasiswa mampu menjelaskan pelindung dari bola mata
6. Mahasiswa mampu menjelaskan jenis-jenis reseptor
7. Mahasiswa mampu menjelaskan jenis reseptor pada indra peraba
8. Mahasiswa mampu menjelaskan mekanisme penglihatan, pendengaran,
pengecap, keseimbangan dan thermoregulasi
9. Mahasiswa mampu menjelaskan dalam membedakan warna
10. Mahasiswa mampu menjelaskan melihat di tempat yang gelap
11. Mahasiswa mampu menjelaskan hubungan sistem indra dengan
homeostasis
D. Manfaat
Adapun manfaat dari penulisan laporan ini bagi mahasiswa adalah :
1. Mampu menjelaskan manfaat vitamin A
2. Mampu menjelaskan bagian-bagian mata dan telinga, serta fungsinya
3. Mampu menjelaskan bagian-bagian dari indra pengecap
4. Mampu menjelaskan struktur makroskopik dan mikroskopik dari sistem
penglihatan
5. Mampu menjelaskan pelindung dari bola mata
6. Mampu menjelaskan jenis-jenis reseptor
7. Mampu menjelaskan jenis reseptor pada indra peraba
2
8. Mampu menjelaskan mekanisme penglihatan, pendengaran, pengecap,
keseimbangan dan thermoregulasi
9. Mampu menjelaskan dalam membedakan warna
10. Mampu menjelaskan melihat di tempat yang gelap
11. Mampu menjelaskan hubungan sistem indra dengan homeostasis
3
BAB II
STUDI PUSTAKA
A. Bagian-bagian Sistem Indra
1. Mata
a. Occulus
1) Bulbus oculi ( tunika fibrosa, tunika vasculosa, tunika nervosa)
2) Nervus opticus
b. Organon oculi accessoria (musculi bulbi, facies orbitalis, supercilium,
tunika konjunctiva, apparatus lacrimalis, palpebra)
Mata Bagian Fungsi
Tunika fibrosa cornea
sclera
Berperan dalam kemampuan refraktif mata
Membentuk bagian putih mata yang
tampak
Tunika
vasculosa
iris
korpus ciliaris
koroid
Menentukan warna mata
Membentuk aqueus humor
Memberi makan retina
Tunika nervosa Retina Mengandung fotoreseptor
Organ tambahan Pupil Mengatur jumlah cahaya yang masuk
aqueus humor Sumber makanan bagi lensa dan kornea
lensa Membantu akomodasi
vireus humor Mempertahankan bentuk mata
(Sherwood, 2001)
2. Pelindung mata antara lain :
a. Kelopak mata : melindungi mata dari debu atau sentuhan benda.
b. Bulu mata : melindungi mata dari cahaya yang terlalu menyilaukan.
c. Alis : melindungi mata dari aliran keringat dan air hujan.
d. Air mata : menjaga kelembapan mata dan membersihkan mata dari
ebu dan bakteri.
(http://www.crayonpedia.org/)
4
3. Telinga
a. Auris externa
b. Auris media
c. Auris interna
Telinga Bagian-bagian Fungsi
Auris
externa
1.Auriculum
2.Meatus acusticus externus
3.Membrane tympanica
Mengumpulkan gelombang suara
dan menyalurkan ke saluran telinga
Mengarahkan gelombang suara ke
membrane tympani
Menerima gelombang suara dan
menyalurkannya ke tulang
pendengaran
Auris
media
Cavum tympani (maleus,
inkus, stapes)
Tuba auditiva
Menghantarkan getaran dari
membrane tympani ke cairan di
dalam auris interna
Penghubung cavum tympani dengan
nasofaring
Auris
interna
Koklea
Apparatus vestibularis
Sebagai sistem sensorik untuk
mendengar
Sistem sensorik untuk keseimbangan
(Sherwood, 2001)
4. Lidah
Terdiri dari 4 jenis papilla :
a. Papilla filiformis : papila yang paling kecil dan paling banyak
jumlahnya, berupa tonjolan berbentuk konus dengan ujung yang tajam
mengarah ke pharynx.
b. Papilla fungiformis : berbentuk seperti jamur, menyebar di permukaan
ujung dan sisi lidah.
c. Papilla vallatae/circumvallata : papilla yang terbesar.
5
d. Papilla foliata : terdiri atas alur dan rigi yang tidak konstan di dekat
bagian posterior margo linguae.
(Asisten anatomi, 2005)
6
B. Mekanisme Sistem Indra
1. Mata
Cahaya dipantulkan oleh benda → media refrakta (kornea, humor
aqueus, lensa, humor vitreus) → retina → nervus optikus → kiasma
opticum → traktus optikus → korpus geniculaum → radiation optic →
pusat penglihatan. (Guyton, 1994)
2. Telinga
Gelombang suara → getaran membrane tympani → getaran tulang-
tulang telinga tengah → getaran jendela oval → gerakan cairan di
dalam koklea → getaran membrane basilaris → pembengkokan rambut
sel-sel rambut reseptor organ corti sewaktu pergerakan membrane
basilaris menyebabkan perubahan posisi rambut-rambut tersebt dalam
kaitannya dengan membrane tektorial di atasnya tempat rambut-
rambut tersebut terbenam → perubahan potensial berjenjang (potensial
reseptor) di sel-sel reseptor → perubahan kecepatan pembentukan
potensial aksi yang terbentuk di saraf auditorius → perambatan
potensial aksi ke korteks auditorius di lobus temporalis otak untuk
persepsi suara. (Sherwood, 2001)
3. Hidung
Udara masuk ke hidung, (dihangatkan oleh pembuluh darah,
dilembabkan oleh secret mukosa, dan disaring oleh silia-silia) → sel
penunjang → sel reseptor olfaktorius → sel basal → bulbus olfaktorius
→ traktus olfaktorius → sistem limbic dan thalamus. (Sherwood,
2001)
4. Lidah
Papil-papil pengecap → pori-pori pengecap → sel penunjang → sel
reseptor → batang otak → hypothalamus dan sistem limbic.
(Sherwood, 2001)
5. Thermoregulasi
Kulit mempertukarkan energi panas dengan lingkungan eksternal,
bergantung pada suhu lingkungan dan kapasitas insulatif lapisan
7
pelindung tersebut. Ada empat cara pertukaran panas antara tubuh
dengan lingkungan eksternal, yaitu :
a. Radiasi : sebagai pancaran gelombang panas infra merah.
b. Konveksi : pergerakan molekul-molekul gas/cairan dari satu
tempat ke tempat yang berbeda suhunya dan membutuhka
perantara medium.
c. Konduksi : pemindahan panas antara dua benda yang berbeda
suhunya dan saling bersentuhan.
d. Evaporasi : proses penguapan air dari dalam/permukaan tubuh.
C. Jenis-jenis Reseptor
1. Fotoreseptor : terhadap rangsang cahaya
2. Mekanoreseptor : terhadap rangsang mekanik
3. Termoreseptor : terhadap perubahan suhu
4. Nosireseptor : terhadap adanya kerusakan jaringan (nyeri)
5. Kemoreseptor : terhadap rangsang kimia
6. Osmoreseptor : terhadap perubahan aktivitas osmotic
(Sherwood, 2001)
Jenis-jenis reseptor yang terdapat pada kulit :
a Korpus meissner : menerima rangsang sentuhan
b Korpus pacini : menerima rangsang tekanan
c Korpus ruffini : menerima rangsang panas
d Korpus krause : menerima rangsang dingin
e Ujung saraf tanpa selaput : peka terhadap rasa sakit/nyeri
(http://www.crayonpedia.org/)
D. Histologi
1. Sclera (lamina episkleralis, substansia propia,
lamina fusca)
8
2. Kornea
a. Epitel Squamous kompleks non kornifikasi
b. Lamina limitans anterior : serabut kolagen
c. Stroma : fibril-fibril kolagen berjalan sejajar
d. Lamina limitans posterior : elastin
e. Endotel : epitel simpleks kuboid
3. Koroid (banyak melanosit, sangat vaskuler)
4. Iris (epithelium anterior, stroma, epithelium
posterior)
5. Retina (statum pigmentosum, stratum
nervosum)
(Junqueira, 1995)
E. Membedakan Warna dan Melihat di Tempat Gelap
Mata dapat membedakan warna karena adanya sel conus. Sel conus
berfungsi untuk menerima rangsang cahaya kuat dan warna. Ada tiga sel
conus untuk rangsang warna, yaitu : conus merah, conus hijau dan conus
biru. Sedangkan sel basilus untuk menerima rangsang cahaya yang rendah
intensitasnya/untuk membedakan gelap dan terang. (Asisten Anatomi,
2005)
F. Hubungan Sistem Indra dengan Homeostasis
9
Masukan sensorik (dari reseptor-reseptor sensasi tubuh dan indra)
memungkinkan suatu organisme multisel kompleks seperti manusia
berinteraksi dengan lingkungan eksternalnya bertujuan untuk memperoleh
makanan, bertahan menghadapi bahaya, dan perilaku lain yang ditujukan
untuk mempertahankan homeostasis. (Sherwood, 2001)
BAB III
PEMBAHASAN
Analisis Skenario
Dari skenario III “Membuat Kue” telah didapatkan informasi sebagai berikut :
Sore ini umi sibuk membuat makanan di dapur untuk persiapan Posyandu
besok pagi. Progam Posyandu besok ada tambahan pemberian vitamin A. Ibu
menyuruh Fatimah mengambilkan cetakan kue yang berwarna hijau di gudang.
Hanif menyalakan lampu gudang, kemudian naik kursi untuk mengambil cetakan
kue di atas almari gudang. Dia tahu bahwa dia harus menjaga keseimbangannya
supaya tidak jatuh. Setelah berhasil mngambilnya, tiba-tiba listrik mati sehingga
ruangan menjadi gelap. Fatimah ketakutan tetapi dia berusaha turun dari kursi
dengan hati-hati. Selama beberapa detik dia tidak dapat melihat apa-apa,
10
kemudian lambat laun dia mulai dapat melihat benda sekitarnya meskipun
remang-remang. Sambil meraba-raba, ia berusaha untuk keluar.
Alhamulillah, tidak lama kemudian listrik menyala. Saat Fatimah kembali
ke dapur, telepon berbunyi. Umi menyuruh untuk menerima telepon tersebut.
Selesai menerima telepon, Fatimah mendengar adzan Maghrib dan bergegas ke
masjid.
Sepulang dari masjid, Fatimah mencium aroma kue yang lezat.
“Mmmm… Baunya sedap sekali Umi… pasti enak rasanya,”kata Fatimah. Dia
pun mengambil secuil roti dengan jarinya. Roti itu masih panas tetapi dia tetap
mencicipinya. “Bismillah, manis dan lezat, Umi” sorak Fatimah senang.
Berikut merupakan pembahasan dari skenario :
1. Vitamin A merupakan vitamin yang larut dalam lemak. Vitamin A banyak
terdapat pada sayuran atau buah-buahan yang berwarna kuning atau hijau
seperti wortel, tomat, ubi jalar. Terlalu banyak mengkonsumsi vitamin A
dapat menyebabkan hipervitaminosis. Vitamin A berperan dalam
penglihatan/mata, yaitu membantu menghasilkan rodopsin. Gejala
kekurangan vitamin A pada mata diawali dengan rabun senja (nyetalopia).
Pada rabun senja, penderita tidak mampu melihat secara normal pada waktu
senja hari. Disebabkan rendahnya kandungan rodopsin (suatu pigmen
mengandung retinol) dalam retina mata dibanding retina mata normal.
2. Manusia dapat membedakan warna karena adanya sel conus/sel kerucut pada
epithel pigmenti retina, yang terdiri dari tiga sel conus, yaitu conus merah,
conus hijau, dan conus biru. Untuk warna putih merupakan kombinasi dari
semua panjang gelombang cahaya. Sedangkan warna hitam tidak ada cahaya.
11
3. Keseimbangan merupakan pola perangsangan bermacam-macam sel rambut
yang menggambarkan pada otak tentang posisi kepala sehubungan dengan
daya tarik gravitasi. Selanjutnya, sistem motorik vestibular, cerebelar, dan
reticular otak merangsang otot-otot yang menjaga keseimbangan. Sistem
utrikulus dan sakulus tersebut berfungsi sangat efektif dalam menjaga
keseimbangan sewaktu posisi kepala hampir vertikal.
4. Proses terang ke gelap, sensitivitas retina biasanya menjadi sangat rendah
sehingga bahkan titik terang dalam bayangannya pun tidak dapat merangsang
retina dan terjadi adaptasi gelap. Adaptasi Gelap, retinal dan opsin yang ada
dalam sel batang dan kerucut diubah menjadi pigmen peka terhadap cahaya
tambahan. Proses gelap ke terang, titik gelap dalam bayangan menjadi terlihat
sangat terang, akibatnya seluruh bayangan visual tersebut akan memutih,
sehingga hanya sedikit kontras diantara bagian-bagiannya.
5. Reseptor yang terdapat pada kulit, yaitu korpus meissner : menerima
rangsang sentuhan, korpus pacini : menerima rangsang tekanan, korpus
ruffini : menerima rangsang panas, korpus krause : menerima rangsang
dingin, ujung saraf tanpa selaput : peka terhadap rasa sakit/nyeri.
6. Mekanisme mendengar yaitu gelombang suara diterima oleh daun telinga
kemudian disalurkan meatus acusticus untuk menggetarkan membrane
tympani. Getaran tersebut diteruskan oleh tulang-tulang pendengaran tinglat
jorong dan menggetarkan cairan limfe di dalam koklea sehingga
menggerakkan sel reseptor organ corti yang menghasilkan impuls untuk
dihantarkan oleh saraf pendengar ke otak untuk diartikan.
7. Mekanisme membau yaitu udara masuk ke hidung, (dihangatkan oleh
pembuluh darah, dilembabkan oleh secret mukosa, dan disaring oleh silia-
silia) → sel penunjang → sel reseptor olfaktorius → sel basal → bulbus
olfaktorius → traktus olfaktorius → sistem limbik dan thalamus.
12
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
1. Sistem Indera merupakan suatu system yang terdiri dari indera-indera yang
berfungsi sebagai reseptor yang menangkap rangsang tertentu.
2. Indera berfungsi antara lain sebagai reseptor yang menangkap rangsangan,
menjaga keseimbangan tubuh, dan membantu tubuh dalam homeostasis.
3. Sistem indra terdiri dari sistem penglihatan, pendengaran, penghidu,
pengecap dan peraba.
B. SARAN
1. Kepada orangtua yang memiliki balita, sebaiknya anak tersebut diberi
vitamin secara teratur untuk menghindari terjadinya gangguan pada mata.
13
2. Apabila membersihkan telinga, hendaknya tidak membersihkan dalam-
dalam karena dikhawatirkan akan merobek membran timpani (gendang
telinga) yang akan mengganggu pendengaran.
3. Sebaiknya tidak mendengarkan suara yang terlalu keras, untuk
menghindari terjadinya kerusakan/gangguan pada telinga.
DAFTAR PUSTAKA
Asisten Anatomi FK UNS, 2005. Guidence to Anatomy III. Surakarta : UNS
Press.
Guyton, A. C., 1994. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta : EGC.
Junqueira, L.C., Carneiro, J & Kelly, R. O., 1995. Basic Histology. 7th ed.
Appleton & Lange.
Sherwood, L., 2001. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem. Jakarta : EGC.
(http://www.crayonpedia.org/mw/
SISTEM_KOORDINASI_DAN_ALAT_INDRA_PADA_MANUSIA_9.1_
DEWI_GANAWATI) (6 Desember 2009)
14
LAPORAN TUTORIAL BLOK III
SKENARIO 3
PERANAN SISTEM INDRA SEBAGAI PENERIMA
RANGSANGAN
15
Oleh
Fitriana Cahyani
J 5000 900 89
KELOMPOK TUTORIAL 8
Tutor : dr. Ratih
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2009
16
top related