laporan sementara skenario b
Post on 03-Jan-2016
23 Views
Preview:
TRANSCRIPT
Skenario B
Mrs. Dahlia, a 36 years old woman had delivered her third child, a female newborn baby at a
private midwife clinic. The baby was born with normal delivery and cried spontaneously,
APGAR score was for 1st minute and 9 for 5th minutes. At 3 hours of age, the baby became
hypoactive and there was grunting, then the baby was referred to Mohammad Hoesin
Palembang. Mother’s history was taken fron the midwife. She told that Mrs. Dahlia’s
pregnancy was full term. The mother had premature ruptured of membrane 2 days ago and
had bad smell green liquor.
Physical examination :
Body weight was 3000 gram, body length was 49 cm, head cicumference was 34 cm. The
baby was hypoactive, tachypnoe, and there was no sucking reflex. Respiratory rate was 78
bpm, with chest indrawing, heart rate was 140 bpm, temperature was 38° C. The breath
soundwas normal. Other physical examinations were normal.
I. Klarifikasi Istilah
1. Hypoactive : Pergerakan yang kurang, biasanya meliputi menurunnya aktivitas tonus
otot ekstremitas.
2. Grunting / merintih : Suatu suara pada akhir ekspirasi yang sering terdengar pada bayi
baru lahir yang mengalami gawat pernapasan.
3. APGAR score : Suatu skor / penilaian apakah bayi dapat beradaptasi dengan baik atau
memerlukan resusitasi. Komponen yang dinilai yaitu activity, pulse, grimace,
appearance, dan respiratory .
4. Premature ruptured of membrane / ketuban pecah dini : Selaput ketuban yang pecah
sebelum persalinan dimulai.
5. Tachypnea : Pernapasan yang sangat cepat.
6. Sucking reflex / refleks isap : Salah satu refleks yang dihasilkan dari atau ditimbulkan
dari mulut /pipi bayi dengan puting /tangan.
7. Chest indrawing / retraksi dada : Tertariknya dinding dada ke arah sela iga.
II. Identifikasi Masalah
1. Bayi perempuan Ny. Dahlia, lahir spontan ditolong bidan, langsung menangis, dengan
APGAR score pada menit pertama dan 9 pada menit kelima.
2. Pada umur 3 jam, bayi tersebut menjadi hipoaktif dan merintih.
3. Riwayat maternal :
– Usia ibu 36 tahun
– Melahirkan anak ketiga, cukup bulan
– Memiliki riwayat ketuban pecah dini (KPD) 2 hari yang lalu, dengan cairan
ketuban berwarna hijau dan berbau
4. Pemeriksaan fisik :
– Berat badan bayi = 3000 gram
– Panjang badan bayi = 49 cm
– Lingkar kepala bayi = 34 cm
– Bayi tersebut hipoaktif, merintih, dan tidak ada refleks isap
– Respiratory rate = 78 x/menit, diikuti retraksi dada
– Heart rate = 140 x/menit
– Suhu badan 38° C
– Suara napas normal
– Hasil pemeriksaan fisik lainnya normal
III. Analisis Masalah
1. a. Bagaimana status atau kondisi bayi Ny. Dahlia pada kasus ini?
Kondisi bayi nyonya dahlia saat lahir menunjukan hal yang baik. Bayi langsung
menangis namun dengan skor APGAR 6 yang menandakan si bayi mengalami
asfiksia berat dan artin butuh tindakan resusitasi.
Aterm>>> BCB (
BBL normal.
b. Bagaimana interpretasi skor APGAR pada kasusu ini?
Tabel . kriteria APGAR
Kriteria 0 1 2
Activity
(tonus otot)
Lumpuh Fleksi tungkai
atas dan bawah
Gerakan aktif
Pulse
(denyut jantung)
Tidak ada < 100x/min > 100x/min
Grimace
(refleks iritabilitas)
Tidak ada respon Meringis Bersin atau batuk,
menjauh saat
saluran napas
distimulasi
Appearance
(warna kulit)
Biru - abu-abu
atau pucat di
seluruh tubuh
Badan merah,
kaki dan tangan
biru
Seluruh tubuh dan
anggota gerak
merah
Respiration
(pernapasan)
Tidak bernapas Menangis lemah;
terdengar seperti
merengek atau
mendengkur;
Lambat, ireguler
Baik, menangis
kuat
*Penilaian pada satu menit pertama:
a. total nilai 7 - 10 : bayi dalam kondisi baik (bugar)
b. total nilai 4-6 : bayi mengalami sesak nafas (asfiksia) sedang
c. total nilai < 4 : bayi asfiksia berat.
Kasus :
1 menit : 6 asfiksia sedang
5 menit : 9 normal.
2. a. Apa saja kemungkinan yang dapat menyebabkan bayi menjadi hipoaktif dan
merintih?
Hipoaktif
hipoksia
hipoglikemi
Merintih
mekanisme karena bayi melakukan ekspirasi yang lebih panjang dan cepat
supaya bisa bernafas dengan cepat dan dalam?? sehingga udara keluar bertemu
dengan epiglottis yang hendak menutup?
b. Bagaimana mekanisme bayi menjadi hipoaktif dan merintih pada kasus ini?
Hipoksia >> ganguan SSP janin>>> hipoaktif
Pneumonia >> ekspirasi berlebihan +epiglottis menutup>> grunting?
c. Bagaimana keadaan bayi normal usia 3 jam?
Kareteristik baiy normal bayi pipi kemerahan atau montok, tdiur bisa sampai 2
menit sampa 24 jam, bayi mengangis. Ada reflex primitif
3. a. Bagaimana hubungan antara usia ibu dan riwayat multipara dengan keadaan bayi?
Usia ibu 36 tahun menandakan ibu sudah termasuk hamil dengan risiko tinggi.
Multipara
b. Apa interpretasi dari cairan amnion berwarna hijau dan berbau?
Terjadi penurunan jumlah amnion dan sudah terjadi infeksi.
Besar kemungkinan adalah KPD.
Agenesis ginjal bilateral dan sindroma potter yang disertai infeksi descendent?
c. Bagaimana hubungan riwayat ketuban pecah dini (KPD) dengan cairan amnion
berwarna hijau berbau?
Ketuban pecah dini menyebabkan cairan amnion akan berkurang. Semestinya
janin akan membuang sisa hasil pencernaan ususnya ke cairan ketuban namun
karena ketuban pada kasus ini kemungkinan sudah berkurang atau habis maka
mekonium yang berwarna hijau dan berbau tersebut akan terlihat jelas karena
tidak larut dalam cairan amnion. ???
Kata dokter karena ada infeksi sehingga mekonium yant kleuar dari anus bayi
abru lahir akan hijau?
d. Apa saja yang dapat menyebabkan ketuban pecah dini (KPD) dengan cairan
amnion berwarna hijau berbau?
KPD lalu bagian dalam rahim terinfeksi. Jika mekonium bertemu udara dan
kuman maka akan terjadi reaksi biokimia sehingga menimbulkan bau
warna mekonium berwarna hijau
KPD dapat terjadi secara langsung akibat:
trauma
infeksi ascendent sehingga membrane\ plasenta berkurang kekuatannya
e. Apa saja faktor resiko terjadinya ketuban pecah dini (KPD) dengan cairan amnion
berwarna hijau berbau?
Hipertensi
Serviks inkompeten
Letak bayi abnormal
Kehamilan ganda
Hidraamnion
Sefalopelvik disproporsi
f. Apa saja komplikasi yang disebabkan oleh ketuban pecah dini (KPD) ?
1. Terhadap janin
Walaupun ibu belum menunjukan gejala infeksi, tetapi janin mungkin sudah terkena
infeksi, karena infeksi intrauterin lebih dahulu terjadi sebelum gejala pada ibu
dirasakan, Jadi akan meninggikan mortalitas dan morbiditas perinatal.
2. Terhadap ibu
Karena jalan telah terbuka, maka dapat terjadi infeksi, apalagi bila terlalu sering
diperiksa dalam. Selain itu juga dapat dijumpai infeksi puerpuralis (nifas) dan
peritonits. Ibu Akan merasa lelah karena terbaring ditempat tidur, partus akan menjadi
lama, maka suhu badan naik, nadi cepat dan nampaklah gejala-gejala infeksi
g. Apa pengaruh onset ketuban pecah dini (KPD) terhadap keadaan bayi baru lahir?
Ada KPD memanjang (prolong) kalau lebihd ari 18 jam (37 minggu usia keamoannya
Premature prolng usia kehamilan ibu dibawh 37 minggu. Dan
90 persen terjadi kehamilan akan terjadi jika ketuban pecah pada aterm
Bila premature biasanya akan lahir 4 hari selanjutnya.
Apabila semakin panjang amsa laten maka akan menigngkatka risikosepsis
4. a. Bagaimana interpretasi dari hasil pemeriksaan fisik?
i. Lahir cukup bulan
Klasifikasi berdasarkan usia gestasi:
Batasan bayi berusia aterm pada kurva Berat badan berdasarkan usia gestasi
adalah 38 minggu. Pada kasus ini, berat badan lahir adalah 3000gr.
Dapat dilihat bahwa berat badan bayi Ny.Darmi berada pada sekitar persentil 50
sehingga bayi ini mempunyai berat badan lahir sesuai masa kehamilan (SMK) atau
Appropriete Gestational Age (AGA)
ii. Lahir spontan
Pada persalinan per vaginam , ada penekanan jalan lahir yang
menyebabkan kompresi cairan bisa terjadi sehingga cairan di paru bisa ke
interstitial. Sedangkan jika pada operasi caesar, hal tersebut tidak terjadi
sehingga kemungkinan terjadinya distres pernapasan pada caesar lebih
besar. Pada kasus persalinan terjadi secara spontan pervaginam 4 jam
lalu(normal), hal ini sekaligus menyingkirkan kemungkinan Transient
Tachypnoe Syndrome
iii. BB lahir 3000 gram
Berdasarkan berat badan lahir:
a) <2500 gram : berat badan lahir rendah
b) <1500 gram : berat badan lahir sangat rendah
c) <1000 gram : berat badan lahir sangat ekstrim rendah
d) 2500 – 3500 gram : berat badan lahir normal
e) > 3500 gram : berat badan lahir besar (makrosomia)
Distres pernapasan lebih sering terjadi pada bayi dnegan berat badan lahir
rendah. Pada kasus ini, berat badan bayi tergolong normal, dan tidak
ada kaitan langsung dengan kondisi bayi itu sekarang.
b. Bagaimana mekanisme abnormal dari hasil pemeriksaan fisik?
c. Apa saja refleks-refleks primitif bayi baru lahir?
moro , startle , rooting , positive supporting , asymmetric tonic neck reflex, palmar
garsp , plantar grasp
d. Bagaimana cara pemeriksaan fisik pada bayi baru lahir?
5. Apa diagnosis banding pada kasus ini?
Gejala/ tanda Bronkopneumonia
Sepsis
Neonatorum
TTN Aspirasi
mekonium
PMH
Usia
kehamilan
Aterm/preterm Aterm/preterm Aterm/preterm Preterm
Onset
timbulnya
gejala
Beberapa saat
setelah lahir
Beberapa saat
setelah lahir
Beberapa saat
setelah lahir
Segera (primary
distress)
Grunting + + + +
Sianosis +/- +/- (jarang) ++ ++
Perbaikan
dengan O2
Membaik Membaik
dengan oksigen
Sementara Sementara
minimal
Sucking reflex - + - +
Retraksi ddg dada
+ +/- (jarang) + +
Gejala khas lain
Adanya ronki dan leukositosis
Penyembuhan yang
mendadak,
Adanya cairan amnion yang
berwarna kehijauan pada saat kelahiran
Retraksi dinding dada
Gambaran Rontgen
Terdapat infiltrat dan konsolidasi
paru
“star burst”
Banyak corakan vaskuler di
bagian tengah
Terdapat bercak infiltrat yang
kasar atau berkabut
Gambaran retikuloendotelial
dan berkabut
“ground glass”
6. Bagaimana penegakan diagnosis dan diagnosis kerja pada kasus ini ? (disertai pemeriksaan
penunjang)
a. Anamnesis
Hasil anamnesis pada skenario yang didapat dari bidan :
Ibu mengalami ketuban pecah dini 2 hari sebelum melahirkan
Ketuban yang berbau
Kehamilan cukup bulan
Bayi lahir secara spontan dengan BB 3 kg
Skor APGAR 6 pada menit 1 dan 9 pada menit 5
Anamnesis tambahan yang diperlukan :
Riwayat obstetri
Kapan ketuban pecah?
Keadaan air ketuban? Adakah mekonium?
Riwayat penyakit infeksi ibu selama masa kehamilan?
Nutrisi ibu selama masa kehamilan?
Ada/ tidaknya demam?
Usia orang tua?
Riwayat persalinan sebelumya
Apakah ibu ada demam (>38°c/100.4°f)?
Apakah ada infeksi di traktus genitor urinary?
Apakah ada nyeri tekan uterus ?
b. Pemeriksaan fisik
Bayi hipoaktif dan takipnea
Tidak ada refleks menghisap
Terdapat retraksi dinding dada
Tambahan
Suhu tubuh bayi (pada kasus 39 derajat celcius)
Auskultasi paru (ada rongki atau tidak) (pada kasu normal)
c. Pemeriksaan tambahan
Evaluasi gawat napas dengan Downes Score
Downes score
Pada Kasus minimal 4?? (respiratory distress)
Score < 4 No respiratory distress
Score 4 -7 Respiratory distress
Score > 7 Impending respiratory failure (Blood gasess should be obtained)
Arterial Blood Gas (gas darah) : mengukur O2, CO2 dan pH darah jika perlu
Pemeriksaan Darah : RBC, Leukosit, trombosit, Hb, Rasio neutrofil imatur dan
neutrofil total (rasio I/T)
X-ray
Gambaran radiologi khas pada bronkopneumonia adalah honey comb
appearance.
Kultur darah
C-Reactive protein, LED
Pungsi Lumbal, dengan indikasi :
- Kultur darah positif
- Ada gejala dan tanda gangguan neurologis
Diagnosis Kerja
Bayi perempuan Ny. dahlia baru lahir, sesuai masa kehamilan (SMK), cukup
bulan, dengan berat badan 3 kg, APGAR score 6-9, lahir spontan biasa disertai
asfiksia sedang mengalami distress pernapasan e.c. suspect sepsis neonatorum
dan pneumonia.
7. Bagaimana epidemiologi dari kasus ini?
8. Apa saja etiologi dan faktor resiko dari kasus ini?
Etiologi : o e.coli,streptococus grop B,o listeria monocytogenes, o streptococus pneumoniae,o haemophillusinfluenzae, o streptococus pneumoniae,o ureaaplasmaurealyticumo CMV
Faktor resiko : - persalinan dan kelahiran kurang bulan
-ketuban pecah sebelum waktunya-korioanmionitis-persalinan dengan tindakan-demam pada ibu-infeksi saluran kencing pda ibu-faktor sosial ekonomi gizi pada ibu
9. Bagaimana patogenesis pada kasus ini?
10. Apa saja manifestasi klinis yang bisa muncul pada kasus ini?
11. Bagaimana tatalaksana dari kasus ini?
Penatalaksanaan, Pencegahan, dan Monitoring
Normalisasi temperature, dengan menghangatkan neonatus dalam inkubator
Oksigen diberikan pada bayi yang mengalami retraksi, merintih atau sianosis
Bolus dextrose 10% 2 ml/kgBB, untuk mengatasi hipoglikemi yang biasa terjadi pada
bayi dengan sepsis (parenteral feeding)
Infeksi : Ampisilin 50 mg/kgBB (tiap 12 jam pada minggu pertama kehidupan dan
tiap 8 jam pada minggu ke 2-4) + Gentamicin 1 kali/hari
Injeksi Vitamin K 1 mg IM
Monitoring :
- Pengukuran suhu tiap 2 jam
- Monitor cairan, elektrolit, glukosa, dan perdarahan
Terapi antibiotik pada sepsis neonatal
I. Septicemia or
Pneumonia
Antibiotic
Each dose Frequency Route Duration
<7 days age > 7 days age
Inj Ampicillin or 50 mg/kg/dose 12 hrly 8 hrly IV,IM 7-10 days
Inj cloxacillin 50 mg/kg/ dose 12 hrly 8 hrly IV 7-10 days
AND
Inj Gentamicin or 2.5 mg/kg/dose 12 hrly 8 hrly IV, IM 7-10 days
Inj Amikacin 7.5 mg/kg/dose 12 hrly 8 hrly IV, IM 7-10 days
12. Apa saja komplikasi yang dapat terjadi pada kasus ini?
Bronkopneumonia
Obstruksi dan infeksi paru
o Pneumothoraks
o Pleuritis, pericarditis
o Abses paru
o Bronkioatelektasis
o dll
Sepsis neonatorum
Infeksi multiorgan
o Meningitis
o Osteomyelitis
o Nefritis
o Dll
syok
13. Bagaimana prognosis pada kasus ini?bonam
14. Apa kompetensi dokter umum untuk kasus ini?
3b
IV. Hipotesis
“Bayi perempuan baru lahir, cukup bulan, lahir spontan, mengalami gangguan pernapasan
dan secara klinis mengalami sepsis neonatorum yang disebabkan oleh bronkopneumonia.”
V. Learning Issues
1. Ketuban pecah dini (KPD)
2. Bronkopneumonia pada neonatus
3. Sepsis neonatorum
4. Pemeriksaan fisik pada neonatus
Guys, tolong ya analisis masalah dan LI kalian dikirim paling lambat hari RABU
tanggal 24 April 2013. Jam 22.00 wib. Biar laporan bisa lebih cepat selesai karena
harus membuat PPT dan untuk persiapan presentan apabila kelompok kita maju.
Mohon dikirimkan sudah dalam format yang rapi dan jawaban sesuai yang didapat
dan dijawab pada analisis masalah dan LI.
Format : Times New Romans, 12, spasi 1,5.
Kirim ke : nabila.arinafril@gmail.com
Thank you yaaa
B . Sepsis Neonatorum
Definisi
Suatu sindroma respon inflamasi janin/FIRS disertai gejala klinis infeksi yang
diakibatkan adanya kuman di dalam darah pada neonatus.
Penyebab
Penyebabnya biasanya adalah infeksi bakteri.
Resiko terjadinya sepsis meningkat pada:
Ketuban pecah sebelum waktunya
Perdarahan atau infeksi pada ibu.
Epidemiologi
1. Sepsis terjadi pada kurang dari 1% bayi baru lahir tetapi merupakan penyebab
dari 30% kematian pada bayi baru lahir.
2. Infeksi bakteri 5 kali lebih sering terjadi pada bayi baru lahir yang berat
badannya kurang dari 2,75 kg dan 2 kali lebih sering menyerang bayi laki-laki.
3. Pada lebih dari 50% kasus, sepsis mulai timbul dalam waktu 6 jam setelah bayi
lahir, tetapi kebanyakan muncul dalam waktu 72 jam setelah lahir.
4. Sepsis yang baru timbul dalam waktu 4 hari atau lebih kemungkinan disebabkan
oleh infeksi nasokomial (infeksi yang didapat di rumah sakit).
Berdasarkan waktu timbulnya dibagi menjadi 3 :
1. Early Onset (dini) : terjadi pada 5 hari pertama setelah lahir dengan manifestasi
klinis yang timbulnya mendadak, dengan gejala sistemik yang berat, terutama
mengenai system saluran pernafasan, progresif dan akhirnya syok.
2. Late Onset (lambat) : timbul setelah umur 5 hari dengan manifestasi klinis
sering disertai adanya kelainan system susunan saraf pusat.
3. Infeksi nosokomial yaitu infeksi yang terjadi pada neonatus tanpa resiko infeksi
yang timbul lebih dari 48 jam saat dirawat di rumah sakit.
Mekanisme terjadinya sepsis neonatorum :
1. Antenatal : paparan terhadap mikroorganisme dari ibu (Infeksi ascending
melalui cairan amnion, adanya paparan terhadap mikroorganisme dari traktur
urogenitalis ibu atau melalui penularan transplasental).
2. Selama persalinan : trauma kulit dan pembuluh darah selama persalinan, atau
tindakan obstetri yang invasif.
3. Postnatal: adanya paparan yang meningkat postnatal (mikroorganisme dari satu
bayi ke bayi yang lain, ruangan yang terlalu penuh dan jumlah perawat yang
kurang), adanya portal kolonisasi dan invasi kuman melalui umbilicus,
permukaan mukosa, mata, kulit.
Gejala klinis
Laju nadi > 180 x/menit atau < 100 x/menit
Laju nafas > 60 x/menit, dengan retraksi atau desaturasi oksigen,apnea atau laju
nafas < 30x/menit
Letargi
Intoleransi glukosa : hiperglikemia (plasma glukosa >10 mmol/L atau >170
mg/dl) atau hipoglikemia (< 2,5 mmol/L atau < 45 mg/dl)
Intoleransi minum
Tekanan darah < 2 SD menurut usia bayi
Tekanan darah sistolik < 50 mmHg (usia 1 hari)
Tekanan darah sistolik < 65 mmHg (usia < 1 bulan)
Bayi tampak lesu, tidak kuat menghisap, denyut jantungnya lambat dan suhu
tubuhnya turun-naik.
Gejala lainnya adalah:
o kejang
o jaundice (sakit kuning)
o muntah
o diare
o perut kembung.
Penatalaksanaan, Pencegahan, dan Monitoring
Normalisasi temperature, dengan menghangatkan neonatus dalam inkubator
Oksigen diberikan pada bayi yang mengalami retraksi, merintih atau sianosis
Bolus dextrose 10% 2 ml/kgBB, untuk mengatasi hipoglikemi yang biasa terjadi pada
bayi dengan sepsis (parenteral feeding)
Infeksi : Ampisilin 50 mg/kgBB (tiap 12 jam pada minggu pertama kehidupan dan
tiap 8 jam pada minggu ke 2-4) + Gentamicin 1 kali/hari
Injeksi Vitamin K 1 mg IM
Monitoring :
- Pengukuran suhu tiap 2 jam
- Monitor cairan, elektrolit, glukosa, dan perdarahan
-
Antibiotic therapy of neonatal sepsis
I. Septicemia or
Pneumonia
Antibiotic
Each dose Frequency Route Duration
<7 days age > 7 days age
Inj Ampicillin or 50 mg/kg/dose 12 hrly 8 hrly IV,IM 7-10 days
Inj cloxacillin 50 mg/kg/ dose 12 hrly 8 hrly IV 7-10 days
AND
Inj Gentamicin or 2.5 mg/kg/dose 12 hrly 8 hrly IV, IM 7-10 days
Inj Amikacin 7.5 mg/kg/dose 12 hrly 8 hrly IV, IM 7-10 days
Pencegahan:
Cegah infeksi pada saat kehamilan
Atasi infeksi pada ibu yang sedang hamil
Hindari trauma pada saat kehamilan
Cukupi asupan asam askorbat (vitamin C) dan tembaga
Antenatal care
Waspada kejadian pecah ketuban dini
Prognosis:
- Pneumonia : baik. Sembuh total, mortalitas kurang dari 1 %.
- Sepsis neonatorum : Baik jika terdiagnosis dan terapi lebih dini. Kerusakan neurologis
dapar terjadi 15-30 % dari bayi yang mengalami septic meningitis
Komplikasi
-Bronkopneumonia : Empyema, pleuritis, abses paru, bronkiektasis, otitis media akut
-Sepsis neonatorum : Meningitis yang dapat menjadi hidrosepalus, periventricular
leukomalacia
-Syok
-Kematian
top related