laporan pranata
Post on 09-Dec-2015
264 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Pembangunan dalam berbagai literature diartikan sebagai suatu proses perubahan (change),
paradigma perkembangan yang terjadi sejalan dengan perubahan peradaban hidup manusia. Beragam cara
pandang yang terjadi, atas pendekatan sektor kegiatan, atas pendekatan struktural, atas pendekatan
sumberdaya, dan lain sebagainya. Yang dalam inti pemikirannya adalah bahwa perubahan tersebut
merupakan upaya manusia untuk meningkatkan kualitas hidupnya dimuka bumi ini. Negara Sedang
Berkembang (NSB) Negara yang sedang menjalani proses perubahan dan memiliki pendapatan yang
rendah, sering diteliti dan dipelajari oleh para pengamat dan pemikir untuk mencari pemecahan dan
alternatif jalan keluar agar menjadi sejahtera dan berpendapatan tinggi.
Terdapat beberapa paradigma pembangunan yang terjadi, pembangunan diartikan sebagai cara
pandang dan cakrawala yang luas. Perkembangan cara pandang didasarkan pada sudut pandang yang
berbeda-beda, serta terminologi pembangunan diartikan sangat beragam dan multi dimensi. Beberapa cara
pandang melihat suatu proses pembangunan suatu bangsa dengan: paradigma tingkat kemajuan relative,
paradigma hambatan-hambatan dalam pembangunan, paradigma investasi besar-besaran, paradigma
ketergantungan, paradigma kebutuhan pokok, serta paradigm ketidakmampuan administrasi.
Kenyataan dalam peng-aplikasian di lapangan dalam penerapan peraturan dan/atau keputusan dari
pemerintah sering berbeda, sehingga mengalami bias, distorsi, salah peruntukan, salah penerapan, berpihak
pada kelompok tertentu, dan sebagainya. Keppres no. 80 tahun 2003 dalam suatu tahun difungsikan, lalu
muncul persoalan yang sangat kompleks. Peraturan tidak difahami secara utuh, melainkan untuk
melegalkan untuk kondisi yang direncanakan. Pendekatan yang diapakai terlalu protektif dan tidak
memberdayakan institusi. Pengawasan dan penegakan hokum di Indonesia tidak berjalan dengan baik.
Akibatnya, banyak proyek yang melanggar suatu peraturan pembangunan yang seharusnya.
1TUGAS PRANATA PEMBANGUNAN / ANALISA BANGUNAN / KELAS B
1.2Tujuan dan Manfaat
Analisis sebuah kondominium ini merupakan sebagai pemenuhan tugas Pranata
sekaligus mahasiswa menjadi lebih mengerti dan memahami suatu peran pranata dalam
arsitektur. Segala faktor kesalahan dan kebenaran dalam suatu proses pembangunan yang
di Indonesia terutama di Jakarta akan di analisis dan diuraikan dalam makalah ini.
1.3Ruang Lingkup Materi
Dalam studi kasus ini mencakup analisis hukum pranata serta perannya dalam arsitektur. Pencocokan
data yang ada sesuai peraturan-peraturan daerah tersebut.
2TUGAS PRANATA PEMBANGUNAN / ANALISA BANGUNAN / KELAS B
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 DATA UMUM TAMAN ANGGREK KONDOMINIUM
3TUGAS PRANATA PEMBANGUNAN / ANALISA BANGUNAN / KELAS B
DATA UMUM APARTEMEN :
JUMLAH : 8 TOWERTINGKAT : 36 LANTAIL. SITE : 10 haJUMLAH UNIT 2BR (12 UNIT/LT/TOWER) : 1680JUMLAH UNIT 3BR (8 UNIT/LT/TOWER) : 1120JUMLAH UNIT SELURUHNYA : 2824
67
54
3
8
1
2TAHUN BERDIRI
1998
LUAS LAHAN 10 ha
JUMLAH TOWER
8
JUMLAH TINGKAT
36 LANTAI
JUMLAH UNIT
2824
TIPE UNIT 2 BedRoom, 3 BedRoom
LUAS UNIT 88 m2, 146 m2
FASILITAS kolam renang, lapangan futsal, badminton indoor, lap basket n tenis, community center, aula ibadah, klinik, les kumon, laundry, mini mart, children playground
POTONGAN ZONING BANGUNAN
4TUGAS PRANATA PEMBANGUNAN / ANALISA BANGUNAN / KELAS B
AKSES MELALUI MALL (FITNESS FIRST, BREADTALK)
AKSES LANGSUNG MELALUI LOBBY UTAMA
Apartemen taman anggrek kondominium ini mempunyai fungsi mixed-use yaitu lantai
1-4 merupakan mall, dan lantai 5 ke atas
untuk fungsi hunian. Apartemen ini
mempunyai lobby utama yang
berhubungan langsung dengan drop off dari
jalan, dan lobby tower yang berhubungan
dengan podium fasilitas
UNITCORELIFTFASILITASLOBBYPARKIRRUKO (KIOS)MALL
5TUGAS PRANATA PEMBANGUNAN / ANALISA BANGUNAN / KELAS B
Kdb max 40%
Klb max 5
Ketinggian max 32 lantai
Lahan parkir min. 10%
Ktb max.75%
6TUGAS PRANATA PEMBANGUNAN / ANALISA BANGUNAN / KELAS B
Kdb max 40%
Klb max 5
Ketinggian max 32 lantai
Lahan parkir min. 10%
Ktb max.75%
2.2 Analisa kesesuain data eksisting dengan peraturan
Peraturan Perhitungan Eksisting Kesimpulan
KLB Max 5 5 x 100.000 m2 =500.000 m2
532.774 m2 Tidak sesuai (berlebih)
Sumber : Rencana Tata Ruang Wilayah 2030KDB Max 40% 40% x 100.000 m2 =
40.000 m251.428 m2 Tidak sesuai
(berlebih)
Sumber : Rencana Tata Ruang Wilayah 2030KTB Max 75% 75% x 100.000 m2 =
75.000 m251.428 m2 Sesuai
Sumber : Rencana Tata Ruang Wilayah 2030
7TUGAS PRANATA PEMBANGUNAN / ANALISA BANGUNAN / KELAS B
KDH Max 25% 25% X 100.000 m2 =25.000 m2
39.484 m2 Sesuai
Sumber : Rencana Tata Ruang Wilayah 2030Tinggi bangunan
Max 32 lt 36 lt Tidak Sesuai
Sumber : Rencana Tata Ruang Wilayah 2030Jarak bebas
Min 12.5 m >12.5 m Sesuai
Sumber : Rencana Tata Ruang Wilayah 2030
2.3 Analisa RAM pada bangunan
8TUGAS PRANATA PEMBANGUNAN / ANALISA BANGUNAN / KELAS B
Sumber ; Permen PU No 30 tahun 2006 (PEDOMAN TEKNIS FASILITAS DAN AKSESIBILITAS PADA BANGUNAN GEDUNG DAN LINGKUNGAN)
9TUGAS PRANATA PEMBANGUNAN / ANALISA BANGUNAN / KELAS B
RAMP PADA BANGUNAN (KEMIRINGAN STANDARD MAX. 1:10)
DETAIL BESI PADA RAMP
Kemiringan ramp pada Taman Anggrek Kondominium tidak memenuhi syarat (terlalu curam)
2.4 FAKTOR KEAMANAN
DATA
10TUGAS PRANATA PEMBANGUNAN / ANALISA BANGUNAN / KELAS B
Data Peraturan Koridor, Ujung Buntu, dan Batas Jarak Tempuh berdasarkan
Permen no. 26 tahun 2008
11TUGAS PRANATA PEMBANGUNAN / ANALISA BANGUNAN / KELAS B
Data Ketentuan Sistem Deteksi dan Alarm Bangunan Gedung berdasarkan
Permen no. 26 tahun 2008
2.5ANALISA LIFT KEBAKARAN
Data Ketentuan Lift Kebakaran berdasarkan
Permen no. 26 tahun 2008
2.5.1 ANALISA PANJANG KORIDOR DAN TANGGA DARURAT
12TUGAS PRANATA PEMBANGUNAN / ANALISA BANGUNAN / KELAS B
6.93 m
8.35 m
6.93 m
8.35 m
Berdasarkan analisa diatas, panjang koridor dengan ujung buntu pada apartemen ini ada 2
jenis, yaitu koridor pendek dengan panjang 6,93 m, dan koridor panjang dengan panjang 8,35
m. Dengan demikian, apartemen Taman Anggrek tidak melanggar peraturan karena
peraturan dan ketentuan yang diberikan masih memberi toleransi panjang koridor mencapai
15 meter pada bangunan yang sudah jadi, dan batas pada bangunan baru adalah 10 meter.
2.5.2 ANALISA LETAK SPRINKLER DAN SMOKE DETECTOR
13TUGAS PRANATA PEMBANGUNAN / ANALISA BANGUNAN / KELAS B
ALUR EVAKUASI PENGHUNI
TANGGA DARURAT
KETERANGAN SPRINKLER SMOKE DETECTOR EXIT SIGN
Berdasarkan ketentuan penyediaan sistem deteksi dan alarm bangunan gedung, jumlah
sprinkler pada bangunan gedung dengan lantai lebih dari 4 tidak ada batas ketentuan sesuai
dengan luas bangunan yang dibuat. Dengan demikian, apartemen Taman Anggrek tidak
melanggar peraturan dan ketentuan yang telah dibuat.
Sistem sprinkler dan smoke detector pun dibuat otomatis menyala dan mendeteksi asap saat
terjadi kebakaran. Maka apartemen Taman Anggrek tidak melanggar peraturan mengenai
sistem deteksi dan alarm bangunan.
2.5.3 Analisa Lift Kebakaran
Bila dianalisa menurut peraturan yang baru, diperlukan minimal adanya 1 lift kebakaran yang
dapat berfungsi selama terjadinya kebakaran. Namun Apartemen Taman Anggrek tidak
memilikinya. Namun Apartemen Taman Anggrek tidak melanggar peraturan karena peraturan
tersebut tergolong baru dan memang masih banyak apartemen di Jakarta yang belum
memilikinya.
2.6 ANALISA TANGGA DARURAT
Analisa Radius Tangga Darurat yang Dapat Ditempuh
14TUGAS PRANATA PEMBANGUNAN / ANALISA BANGUNAN / KELAS B
16 ANAK TANGGA
0.84
25 m
25 m
JUMLAH TANGGA KEBAKARAN :2 PER TOWERBENTUK TANGGA KEBAKARAN :GUNTING
Analisa Radius Putar Tangga dan Dimensi Tangga
Perhitungan
JUMLAH KAMAR PER LANTAI :12(2BR), 8(3BR)KEPADATAN TIAP LANTAI :12*3=36JML TANGGA KEBAKARAN :2STANDAR LEBAR TANGGA :(36*0.0076)*2
: 0.5472 M2O+A = 2(17)+25 = 59 (<62-64)
Detail Tangga Darurat
15TUGAS PRANATA PEMBANGUNAN / ANALISA BANGUNAN / KELAS B
PANIC BAR
FIRE HYDRAN, HOSE REEL
PENUTUPOTOMATIS
3 ENGSEL
2.7 ANALISA KEBUTUHAN PARKIR
Berdasarkan Keputusan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Nomor:
272/HK.105/DRJD/96 tentang Pedoman Teknis Penyelenggaraan Fasilitas Parkir, ketentuan
kebutuhan ruas parkir berdasarkan jenis fungsi ruang apartemen :
Unit dengan luas > 90 m2 = 1 parkir R4 untuk 1 unit
16TUGAS PRANATA PEMBANGUNAN / ANALISA BANGUNAN / KELAS B
MATERIAL
DINDING BETON FINISHING CAT
KERAMIK 10X20 CM
RAILING BESI FINISHING CAT
KERAMIK 20X20 CM
• JUMLAH PARKIR : +3000• JUMLAH UNIT : 2824
2.4 m
4 m
2.4 m
4 m
Unit dengan luas 70-90 m2 = 1 parkir R4 untuk 2 unit
Unit dengan luas < 70 m2 = 1 parkir R4 untuk 5 unit
Dimana R2 = kendaraan roda dua; R4 = kendaraan roda empat; SRP = Satuan Ruang Parkir
Berdasarkan perhitungan kebutuhan tempat parkir tersebut di atas, total kebutuhan parkir
yang harus disediakan adalah sebesar 1960 SRP kendaraan roda empat. Total tempat parkir
yang disediakan oleh Taman Anggrek Kondominium adalah 3000 (memenuhi syarat).
Namun penyediaan lahan parkir masih memiliki kekurangan karena tidak disediakannya
parkir untuk motor dan parkir untuk difabel.
2.8 ANALISA AKSESIBILITAS
2.8.1Data
PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 30/PRT/M/2006
TENTANG PEDOMAN TEKNIS FASILITAS DAN AKSESIBILITAS PADA
BANGUNAN GEDUNG DAN LINGKUNGAN
dinyatakan bahwa penyediaan aksesibilitas berbentuk fisik wajib dilaksanakan pada bangunan
yang mempunyai fungsi meliputi:
1. bangunan gedung fungsi hunian;
2. bangunan gedung fungsi keagamaan;
3. bangunan gedung fungsi usaha;
4. bangunan gedung fungsi sosial dan budaya;
5. bangunan gedung fungsi khusus; dan
17TUGAS PRANATA PEMBANGUNAN / ANALISA BANGUNAN / KELAS B
6. fasilitas umum dan ruang publik lainnya.
Apakah itu bangunan gedung yang telah ada, bangunan gedung yang akan dibangun,
bangunan gedung yang mengalami perubahan, bangunan gedung yang dilindungi (bersejarah),
maupun bangunan gedung yang merupakan bangunan darurat (yang akan digunakan lebih dari
5 tahun) semuanya wajib menyediakan dan memenuhi pedoman teknis fasilitas dan
aksesibilitas bagi penyandang cacat dan lansia.
2.8.2Analisa
TAMAN ANGGREK CONDOMINIUM
SIGN PARKIR V
SIGN LOKASI
FASILITAS
V
SIGN LOBBY
TOWER
V
SIGN
EVAKUASI
AREA PARKIR
V
18TUGAS PRANATA PEMBANGUNAN / ANALISA BANGUNAN / KELAS B
SIGN
EVAKUASI
AREA
FASILITAS
V
SIGN EXIT
(LAMP)
V
SIGN TANGGA
DARURAT
V
PETA JALUR
EVAKUASI
-
BAB III
Kesimpulan
Tangga darurat Apartemen Taman Anggrek memiliki detail yang sudah benar dan baik
mengikuti ketentuan yang ada. Engsel pintu menuju tangga darurat yang minimal 3 buah
sudah terlaksana. Penutup pintu dengan engsel otomatis buka tutup juga sudah ada pada
desain tangga darurat apartemen Taman Anggrek. Penggunaan material dengan material beton
yang tahan api melengkapi kekuatan tangga darurat ini. Adanya panic bar dan press fan juga
sudah dipenuhi oleh desain tangga darurat. Nosing pada tangga sudah ada.
Namun pemenuhan ketentuan berikutnya belum terpenuhi pada tangga darurat apartemen
Taman Anggrek. Lebar tangga darurat belum memenuhi standar minimal yang disyaratkan
oleh Permen no. 26 tahun 2008. Bukaan pada pintu yang bebas dari sirkulasi tangga darurat
juga belum terpenuhi karena pintu masih membuka kedalam pada area bordes yang dapat
19TUGAS PRANATA PEMBANGUNAN / ANALISA BANGUNAN / KELAS B
membahayakan saat terjadinya kepanikan. Lebar dan tinggi pijakan anak tangga juga belum
memenuhi standar yang diperlukan.
Bangunan Taman Anggrek Kondominium masih belum memenuhi ketentuan beberapa
peraturan (RTBL, RTDR, Permen PU, Pergub), namun hal ini dapat dikarenakan faktor
bangunan yang sudah dibangun dalam kurun waktu yang lama sehingga sewaktu dibangun,
menyesuaikan pada peraturan pada saat itu.
Hasil analisa secara keseluruhan :
UMUM :
KLB pada tapak tidak memenuhi syarat
KDB pada tapak tidak memenuhi syarat
Jarak bebas pinggir / belakang pada tapak memenuhi syarat
KTB pada tapak memenuhi syarat
KDH pada tapak memenuhi syarat
Ketinggian bangunan tidak memenuhi syarat (36 lantai)
AKSESIBILITAS :
Signage memenuhi syarat
Letak ramp memenuhi syarat
Kemiringan ramp tidak memenuhi syarat
SISTEM SAFETY / PROTEKSI KEBAKARAN :
Jarak sprinkler, smoke detektor, extinguisher memenuhi syarat
Radius tangga kebakaran memenuhi syarat (25m)
Dimensi tangga kebakaran tidak memenuhi syarat (lebar hanya 1.00 m dan tinggi-
lebar pijakan tidak sesuai)
Material tangga kebakaran memenuhi syarat.
20TUGAS PRANATA PEMBANGUNAN / ANALISA BANGUNAN / KELAS B
DAFTAR PUSAKA
Rencana Tata Ruang Wilayah 2030
Permen PU No 30 tahun 2006 (PEDOMAN TEKNIS FASILITAS DAN AKSESIBILITAS
PADA BANGUNAN GEDUNG DAN LINGKUNGAN)
Permen no. 26 tahun 2008
21TUGAS PRANATA PEMBANGUNAN / ANALISA BANGUNAN / KELAS B
top related