laporan kinerja instansi pemerintah (lkj) · laporan kinerja pusat pendidikan kp 2014 . ii ....
Post on 02-Mar-2019
238 Views
Preview:
TRANSCRIPT
BADAN PENGEMBANGAN SDM KELAUTAN DAN PERIKANAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
2014
LAPORAN KINERJAINSTANSI PEMERINTAH (LKj)
PUSAT PENDIDIKAN KELAUTAN DAN PERIKANANTAHUN 2014
LAPORAN KINERJA PUSAT PENDIDIKAN KP
2014
i
KATA PENGANTAR
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pusat
Pendidikan Kelautan dan Perikanan Tahun 2014 disusun sebagai
pertanggungjawaban atas pelaksanaan kinerja organisasi. Penyusunan LAKIP
Pusat Pendidikan KP mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun
2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah, Instruksi
Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah, dan Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan
Pemberantasan Korupsi, serta Rencana Strategis Kementerian Kelautan dan
Perikanan Tahun 2010-2014.
Sejalan dengan pelaksanaan reformasi birokrasi, Kementerian Kelautan
dan Perikanan secara umum dan khususnya Pusat Pendidikan KP telah
menerapkan metode Balanced Scorecard (BSC) sebagai alat ukur manajemen
kinerja. Kinerja Pusat Pendidikan KP diukur atas dasar penilaian Indikator
Kinerja Utama (IKU) yang merupakan indikator keberhasilan pencapaian
sasaran strategis (SS) sebagaimana telah ditetapkan dalam Penetapan Kinerja
(PK) Pusat Pendidikan KP Tahun 2014. Penetapan Kinerja (PK) Pusat
Pendidikan KP Tahun 2014 terdiri atas 13 Sasaran Strategis (SS) dan 23
Indikator Kinerja Utama (IKU).
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pusat
Pendidikan Kelautan dan Perikanan menginformasikan capaian kinerja, masalah
dan solusi yang dilakukan dalam mewujudkan tugas dan tanggungjawab yang
diemban/dilaksanakan di Tahun 2014 khususnya dalam penyelenggaraan
pendidikan. Sangat disadari bahwa laporan ini belum secara sempurna
menyajikan prinsip transparansi dan akuntabilitas seperti yang diharapkan,
namun setidaknya berbagai pihak yang berkepentingan dapat memperoleh
gambaran tentang hasil program atau kegiatan yang telah dilakukan oleh
BPSDMKP.
Dengan mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-
tingginya disampaikan kepada semua pihak atas tenaga dan pikirannya
LAPORAN KINERJA PUSAT PENDIDIKAN KP
2014
ii
sehingga laporan ini dapat disusun. Semoga laporan ini dapat bermanfaat
untuk evaluasi pelaksanaan program dan kegiatan sekaligus sebagai bahan
masukan penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
kepada yang berkepentingan.
Jakarta, Januari 2015 Kepala Pusat Pendidikan Kelautan dan Perikanan
Dr. Ir. I Nyoman Suyasa, MS NIP.195805191983031004
Lembar Pengesahan
No Nama Pejabat Paraf
1. Kabid Program
2. Kasubbid Monev
3. Kasubbag TU
LAPORAN KINERJA PUSAT PENDIDIKAN KP
2014
iii
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ................................................................................................. i
DAFTAR ISI .............................................................................................................. ii
DAFTAR TABEL ....................................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................... iv
BAB I. PENDAHULUAN ........................................................................................ 1
1.1. Latar belakang .................................................................................... 1
1.2. Tujuan ................................................................................................. 3
1.3. Tugas dan Fungsi ............................................................................... 3
BAB II. PERENCANAAN KINERJA ........................................................................ 8
2.1. Rencana Strategik .............................................................................. 8
2.2. Rencana Pencapaian Program dan Kegiatan ...................................... 9
2.3. Penetapan Kinerja ............................................................................... 10
2.4. Pengukuran Kinerja ............................................................................. 13
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA ....................................................................... 14
3.1. Capaian Kinerja Organisasi ................................................................. 14
3.2. Realisasi Anggaran Pusat Pendidikan KP Tahun 2014 ....................... 77
BAB IV. PENUTUP .................................................................................................. 89
LAPORAN KINERJA PUSAT PENDIDIKAN KP
2014
iv
DAFTAR TABEL
Halaman 2.1. Program, Sasaran dan Tujuan Pusat Pendidikan KP ..................................... 10
2.2. Penetapan Kinerja Berdasarkan Balanced Scorecard
Pusat Pendidikan KP Tahun 2014 .................................................................. 11
3.1. Pencapaian Kinerja Bidang Pendidikan KP Tahun 2014 ................................ 14
3.2. Realisasi NTN Tahun 2014 ............................................................................ 17
3.3. Perbandingan Data NTN Tahun 2014 terhadap Realisasi Tahun 2013 ......... 17
3.4. Perkembangan NTN dari Tahun 2010 – 2014 ................................................ 18
3.5. Realisasi NTN Per Bulan 2014 ....................................................................... 19
3.6. NTPi Tahun 2014 ........................................................................................... 21
3.7. Capaian IKU 1 Nilai Tukar Pembudidaya Ikan (NTPi) Th 2010 – 2014 .......... 22
3.8. Nilai Tukar Pembudidaya Ikan Tahun 2014 ................................................... 23
3.9. Realisasi Pendapatan Pengolah dan Pemasar .............................................. 25
3.10. Pencapaian IKU 1 Ditjen P2HP, 2013 – 2014 ................................................ 25
3.11. Realisasi Rata-rata Pendapatan Petambak Garam per KK/bulan
Tahun 2014 .................................................................................................... 26
3.12. Rata-rata pendapatan petambak garam per KK/bulan (rupiah) dan jumlah
Produksi Garam rakyat Tahun 2014............................................................... 27
3.13. Target dan Realisasi IKU Pertumbuhan PDB Perikanan Tahun 2014............ 29
3.14. Pertumbuhan PDB Tahun 2014 ..................................................................... 29
3.15. Laju Pertumbuhan PDB Tahun 2013 – 2014 .................................................. 30
3.16. Pertumbuhan PDB Tahun 2013 – 2014 ......................................................... 32
3.17. PDB Perikanan 2010 – 2014 .......................................................................... 33
3.18. Capaian Kinerja Rasio SDM KKP yang Menyelesaikan Pendidikan Melalui
Tugas Belajar dan Izin Belajar Dibnding total peserta .................................... 36
3.19. Jumlah SDM KKP yang Menyelesaikan Pendidikan Melalui Pendidikan
Formal tahun 2104 ......................................................................................... 36
3.20. Realisasi Anggaran Pendukung ..................................................................... 37
3.21. Realisasi Peserta Didik Yang berasal Dari Anak pelaku Utama ..................... 37
3.22. Jumlah Anak Pelaku Utama di Satuan Pendidikan KP tahun 2014 ................ 38
LAPORAN KINERJA PUSAT PENDIDIKAN KP
2014
vii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
1.1. Struktur Organisasi Pusat Pendidikan Kelautan dan Perikanan ..................... 6
3.1. Fluktuasi Caaian Nilai Tukar Nelayan Tahun 2014 ........................................ 19
3.2. Plotting Capaian NTN Tahun 2014 per Provinsi Terhadap Angka Batas
Kesejahteraan ................................................................................................ 20
3.3. Nilai Tukar Pembudidaya Ikan (NTPi) Tahun 2014 ........................................ 24
3.4. Laju pertumbuhan PDB kelompok Pertanian Tahun 2013- 2014 ................... 30
3.5. Laju Pertumbuhan PDB Nasional Atas Dasar Harga Konstan 2000 dan
PDB Perikanan Atas Harga Konstan Tahun 2009 – 2014 .............................. 32
3.6. Perkembangan Nilai PDB Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2010 – 2014 .... 34
3.7. Perkembangan Nilai PDB Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2010 – 2014 ... 34
3.8. Laju Pertumbuhan PDB Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2001 – 2014 ...... 35
3.9. Anak Pelaku Utama dan Orang Tuanya ......................................................... 38
3.10. Kegiatan Wisuda Pendidikan KP .................................................................... 42
3.11. Kegiatan Sertifikasi Asesor Lingkup Pusdik KP Tahun 2014 ......................... 52
3.12. Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2014 dengan Target Jangka
Menengah Sesuai dengan Perencanaan Strategis Nasional ......................... 71
3.13. Kegiatan Peningkatan Profesionalisme Jabatan Fungsional Pendidik ........... 78
3.14. Kegiatan Workshop Penyusunan Butir Soal dan Analisis Soal Tahun2014 ... 87
LAPORAN KINERJA PUSAT PENDIDIKAN KP
2014
v
3.23. Jumlah Anak Pelaku Utama yang Memperoleh Bantuan Biaya Pendidikan
Di Perguruan Tinggi Di luar satuan Pendidikan KP Tahun 2014 .................... 39
3.24. Jumlah Anak pelaku Utama yang Memperoleh Bantuan Biaya Pendidikan
KP Pendidikan Menengah .............................................................................. 40
3.25. Realisasi Anggaran Kegiatan Pendukung ...................................................... 41
3.26. Jumlah tenaga Kerja dari Lulusan Pendidikan KP ......................................... 42
3.27. Jumlah Lulusan Pendidikan di Satuan Pendidikan KP TP 2014 .................... 42
3.28. Realisasi Anggaran Kegiatan Pendukung ...................................................... 43
3.29. Rasio Kebutuhan Tenaga Kerja Sektor KP di Wilayah Industrialisasi ............ 44
3.30. Realisasi Anggaran Kegiatan Pendukung ...................................................... 44
3.31. Capaian Kinerja Jumlah Masyarakat KP yang Menerima Informasi
Lapangan Kerja Sektor KP ............................................................................. 46
3.32. Realisasi Anggaran Kegiatan Pendukung ...................................................... 46
3.33. Kegiatan Penyebaran Informasi Lapangan Kerja Sektor KP .......................... 46
3.34. Capaian Kinerja Jumlah Peserta Didik Vokasi Bidang KP ............................. 47
3.35. Jumlah Peserta Didik tahun 2014/2015 di Satuan Pendidikan KP ................. 47
3.36. Reakisasi Anggaran Kegiatan Pendukung ..................................................... 48
3.37. Capaian Kinerja Rasio Peserta Didik yang Terserap di Dunia Usaha dan
Dunia Industri ................................................................................................. 49
3.38. Jumlah Peserta Didik Yang Terserap di Dunia Usaha/Dunia Industri
Tahun 2014 .................................................................................................... 49
3.39. Realisasi Anggaran Kegiatan Pendukung ...................................................... 50
3.40. Capaian Kinerja Rasio SDM KKP Yang Melakukan Peningkatan Jenjang
Pendidikan Formal ......................................................................................... 51
3.41. Jumlah Rencana Kebutuhan Peningkatan Jenjang Pendidikan Formal ......... 51
3.42. Realisasi Anggaran Kegiatan Pendukung ...................................................... 52
3.43. Capaian Kinerja Jumlah Pendidik dan Tenaga Kependidikan Yang
Meningkat Kompetensinya ............................................................................. 53
3.44. Jumlah Pendidik dan Tenaga Kependidikan Yang Meningkat
Kompetensinya............................................................................................... 53
3.45. Realisasi Anggaran Kegaiatan Pendukung .................................................... 54
3.46. Capaian Kinerja Rasio Peserta Didik Yang Tidak terserap di Dunia Usaha
Dan Dunia Industri Tahun 2014..................................................................... 55
LAPORAN KINERJA PUSAT PENDIDIKAN KP
2014
vi
3.47. Jumlah Peserta Didik Yang Tidak Terserap di Dunia Usaha dan Dunia
Industri ........................................................................................................... 56
3.48. Realisasi Anggaran Kegiatan Pendukung ...................................................... 56
3.49. Capaian Kinerja Pada Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan ............... 56
3.50. Eselon dan Jenjang Pangkat Struktural ......................................................... 57
3.51. Hasil Pengukuran Indeks Kesenjangan Kompetensi Pejabat Struktural
Eselon II dan III .............................................................................................. 58
3.52. Perbandingan Capaian Kinerja dengan target Thn 2014 ............................... 58
3.53. Perbandingan Capaian Kinerja Tahun 2013 dan 2014 ................................... 59
3.54. Perbandingan Antara Realisasi Capaian IKU 17 dan Realisasi Anggaran
Kegiatan Pendukung ...................................................................................... 59
3.55. Capaian Indikator Kinerja Utama 18 ............................................................... 60
3.56. Perbandingan Capaian IKU 18 Terhadap Capaian Tahun Sebelumnya ........ 61
3.57. Publikasi Tahun 2014 ..................................................................................... 63
3.58. Capaian Kinerja Perpustakaan Lingkup BPSDMKP Tahun 2014 ................... 64
3.59. Anggaran Pelaksanaan Kegiatan Pendukung ................................................ 65
3.60. Perbandingan Capaian tahun 2013 dan 2014 ................................................ 66
3.61. Dukungan Anggaran Terkait dengan capaian IKU 19 ................................... 66
3.62. Perbandingan Capaian Kinerja dengan Target Tahun 2014 .......................... 69
3.63. Perbandingan Realisasi Kinerja serta Capaian Kinerja Tahun 2014 dengan
Tahun sebelumnya ......................................................................................... 71
3.64. Perbandingan antara realisasi capaian AKIP dengan realisasi anggaran
kegiatan pendukung ....................................................................................... 72
3.65. Rekapitulasi Nilai IKM Lingkup BPSDMKP .................................................... 73
3.66. Perbandingan Capaian Tahun ini dengan Tahun Sebelumnya ...................... 73
3.67. Perbandingan Capaian Nilai inisiatif Anti Korupsi BPSDMKP
2013 dan 2014 ............................................................................................... 75
3.68. Perbandingan Penilaian Pelaksanaan RB Antara Asesor dan Tim Itjen ........ 76
3.69. Perbandingan Capaian tahun ini dengan Tahun sebelumnya ........................ 77
3.70. Realisasi Anggaran Dukungan Kegiatan Penilaian Mandiri Pelaksanaan
Reformasi Birokrasi ........................................................................................ 77
3.71. Realisasi Anggaran Pusat Pendidikan KP Tahun 2014 .................................. 78
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
PUSAT PENDIDIKAN KP
2014
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pusat Pendidikan Kelautan Perikanan mempunyai fungsi yang antara
lain penyelenggaraan pendidikan tinggi dan pendidikan menengah kejuruan di
bidang kelautan dan perikanan. Untuk mewujudkan fungsi tersebut, Pusat
Pendidikan Kelautan dan Perikanan mempunyai kegiatan dan Satuan
Pendidikan yang dibentuk dalam Satuan Kerja (Satker). Dalam rangka
pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan, Pusat Pendidikan KP
berkewajiban untuk menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintan (LAKIP), sehingga peranan, fungsi dan hasil kinerja dapat
dievaluasi dan dipertanggungjawabkan.
Berdasarkan Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 perihal
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP), Keputusan Lembaga
Administrasi Negara Nomor.239/IX/6/8/2003 tentang Perbaikan Pedoman
Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah serta
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara (MENPAN) No.29 tahun
2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Dimana ketiga peraturan tersebut
secara prinsip mengatur tentang adanya kewajiban pertanggungjawaban
terhadap pelaksanaan tugas, fungsi dan kebijakan yang dilakukan bagi setiap
Instansi Pemerintah Penyelenggara Negara, yang diantaranya mewajibkan
untuk menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
dan menyampaikan kepada instansi Pembina Penyelenggara Negara, yaitu
Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Republik Indonesia.
Sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan
No. 15 tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kelautan
dan Perikanan, Bab XI Bagian Keempat bahwa Pusat Pendidikan Kelautan dan
Perikanan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan bahan
kebijakan dan program, serta melaksanakan penyusunan pedoman, standar,
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
PUSAT PENDIDIKAN KP
2014
2
bimbingan, monitoring, dan evaluasi tata penyelenggaraan, kebutuhan
pendidikan, pengembangan dan pembinaan kelembagaan, ketenagaan,
penyelenggaraan pendidikan, lembaga, dan tenaga pendidik di bidang
kelautan dan perikanan.
Secara kelembagaan, susunan organisasi Pusat Pendidikan Kelautan
dan Perikanan, berdasarkan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan No. 15
tahun 2010, Pasal 961, terdiri dari; Bidang Program, Monitoring, dan Evaluasi,
Bidang Penyelenggaraan Pendidikan, Bidang Kelembagaan dan Ketenagaan,
Subbagian Tata Usaha dan Kelompok Jabatan Fungsional. Pusat Pendidikan
KP membawahi Unit Pelaksana Teknis Pusat pendidikan yang terdiri dari :
Sekolah Tinggi Perikanan (STP Jurusan Penyuluhan Bogor dan BAPPL
Serang), Politeknik KP Sidoarjo, Politeknik KP Bitung dan Politeknik KP
Sorong; Sekolah Usaha Menengah Perikanan Negeri (SUPM N) Ladong, SUPM
N Pariaman, SUPM N Kota agung, SUPM N Pontianak, SUPM N Tegal, SUPM N
Bone, SUPM N Waiheru, SUPM N Sorong dan SUPM N Tegal di Kupang.
LAKIP Pusat Pendidikan Kelautan dan Perikanan Tahun 2014
merupakan salah satu kewajiban dan bentuk pertanggungjawaban terhadap
tugas dan fungsi serta menggambarkan berbagai capaian kinerja (sasaran,
indikator kinerja,target dan realisasi) yang dilengkapi dengan analisis dan
evaluasi terhadap Penetapan Kinerja (PK) dengan Balanced Scorecard (BSC).
Dasar pelaksanaan kegiatan Pusat Pendidikan Kelautan dan Perikanan,
berdasarkan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP), yang
terdiri dari kebijakan dalam Rencana Strategik (Renstra) Kementerian
Kelautan dan Perikanan. Rencana Strategik BPSDMKP tahun 2010-2014 dan
Penetapan Kinerja Pusat Pendidikan KP tahun 2014.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
PUSAT PENDIDIKAN KP
2014
3
1.2. Tujuan
Tujuan penyusunan Laporan Kinerja Pusat Pendidikan Kelautan dan
Perikanan Tahun 2014 adalah :
a. Sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban terhadap tugas dan fungsi
Pusat Pendidikan Kelautan dan Perikanan Tahun 2014.
b. Menyediakan bahan informasi kepada pihak-pihak terkait tentang kinerja
Pusat Pendidikan Kelautan dan Perikanan Tahun 2014.
1.3. Tugas dan fungsi
Sesuai dengan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor:
PER.15/MEN/2010 tanggal 6 Agustus 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja
di lingkup Kementerian Kelautan dan Perikanan, Pusat Pendidikan KP adalah
salah satu unit kerja eselon II di lingkup Kementerian Kelautan dan Perikanan
bertugas melaksanakan penyiapan perumusan bahan kebijakan dan program,
serta melaksanakan penyusunan pedoman, standar, bimbingan, monitoring,
dan evaluasi tata penyelenggaraan, kebutuhan pendidikan, pengembangan
dan pembinaan kelembagaan, ketenagaan, penyelenggaraan pendidikan,
lembaga, dan tenaga pendidik di bidang kelautan dan perikanan. Dalam
melaksanakan tugas dimaksud, Pusat Pendidikan menyelenggarakan fungsi:
a. pengkajian dan penyiapan perumusan bahan kebijakan, perencanaan,
program pendidikan di bidang kelautan dan perikanan;
b. pelaksanaan kerja sama pendidikan dan tugas belajar di bidang kelautan
dan perikanan;
c. pelaksanaan penyusunan pedoman, standar, dan bimbingan tata
penyelenggaraan pendidikan serta pengembangan penyusunan
kebutuhan
d. pendidikan di bidang kelautan dan perikanan;
e. penyelenggaraan pendidikan tinggi dan pendidikan menengah kejuruan di
bidang kelautan dan perikanan;
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
PUSAT PENDIDIKAN KP
2014
4
f. pelaksanaan pengembangan dan pembinaan kelembagaan, tenaga
pendidik, peserta didik, dan alumni pendidikan berstandar internasional di
bidang kelautan dan perikanan;
g. monitoring dan evaluasi penyelenggaraan dan hasil pendidikan di bidang
kelautan dan perikanan; dan
h. pengelolaan urusan tata usaha dan rumah tangga Pusat.
Dalam melaksanakan tugas tersebut, Pusat Pendidikan Kelautan dan
Perikanan didukung oleh bidang-bidang, yang terdiri dari:
a. Bidang Program, Monitoring, dan Evaluasi;
b. Bidang Penyelenggaraan Pendidikan;
c. Bidang Kelembagaan dan Ketenagaan;
d. Subbagian Tata Usaha; dan
e. Kelompok Jabatan Fungsional.
1. Bidang Program, Monitoring, dan Evaluasi
Mempunyai tugas melaksanakan pengkajian dan penyiapan perumusan
kebijakan, perencanaan, program, anggaran, monitoring, evaluasi, serta
kerja sama pendidikan dan tugas belajar di bidang kelautan dan perikanan.
Bidang Program mempunyai fungsi :
a. penyiapan bahan pengkajian, perumusan dan pengembangan
kebijakan, penyerasian dan penyusunan rencana, program, dan
anggaran, serta kerja sama pendidikan di bidang kelautan dan
perikanan dan tugas belajar.
b. penyiapan bahan dan pelaksanaan monitoring, evaluasi, penyiapan
data dan informasi di bidang pendidikan kelautan dan perikanan serta
pelaporan pelaksanaan pendidikan.
2. Bidang Penyelenggaraan Pendidikan
Mempunyai tugas melaksanakan penyusunan standar kompetensi,
pedoman, metode, kurikulum, silabus, modul, peserta didik dan alumni,
sarana, prasarana, pembinaan, bimbingan tata penyelenggaraan dan
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
PUSAT PENDIDIKAN KP
2014
5
sistem penyelenggaraan pendidikan menengah dan pendidikan tinggi di
bidang kelautan dan perikanan. Adapun fungsinya:
a. penyiapan bahan penyusunan standar kompetensi, pedoman, metode,
kurikulum, silabus, modul, pembinaan, bimbingan tata
penyelenggaraan pendidikan dan sistem penyelenggaraan pendidikan
menengah dan pendidikan tinggi vokasi di bidang kelautan dan
perikanan.
b. penyiapan bahan penyusunan kebutuhan pendidikan serta kebutuhan
sarana dan prasarana, peserta didik dan alumni pendidikan di bidang
kelautan dan perikanan.
3. Bidang Kelembagaan dan Ketenagaan
Mempunyai tugas melaksanakan pengembangan, pembinaan dan analisis
kelembagaan pendidikan, pedoman, standar, ketenagaan dosen, guru,
dan tenaga kependidikan lainnya. Adapun fungsinya :
a. penyiapan pengembangan, pembinaan, pedoman, standar, dan analisis
kelembagaan pendidikan menengah dan pendidikan tinggi di bidang
kelautan dan perikanan; dan
b. penyiapan pengembangan, pembinaan, pedoman, standar, dan analisis
ketenagaan dosen, guru, dan tenaga kependidikan lainnya
Melihat tugas dan fungsi Pusat Pendidikan KP, maka permasalahan utama
(strategic issued) yang sedang dihadapi Pusat Pendidikan KP di tahun 2014
adalah sebagai berikut :
1. Peningkatan akses pendidikan KP bagi Anak Pelaku Utama Pengembangan
kelembagaan Pendidikan Institut dan Politeknik;
2. Pembangunan Kampus Teaching Factory STP di Karawang (Jawa Barat)
dan Kampus Konservasi di Wakatobi (Sulawesi Tenggara);
3. Penyesuaian Kurikulum Nasional di Pendidikan Tinggi dan Menengah
Kelautan dan Perikanan dengan kurikulum Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan;
4. Pengembangan Pendidikan Vokasi melalui Teaching Factory di SUPM;
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
PUSAT PENDIDIKAN KP
2014
6
5. Mendorong para lulusan satuan pendidikan lingkup KKP untuk menjadi
tenaga profesional atau wirausaha muda di sektor kelautan dan
perikanan;
Setiap strategic issued dijabarkan lebih lanjut ke dalam program/kegiatan
Pusat Pendidikan Kelautan dan Perikanan. Sesuai renstra KKP Tahun 2010-
2014 unit kerja eselon I mempunyai satu Program. Pusat Pendidikan Kelautan
dan Perikanan mempunyai kegiatan “Terciptanya SDM Yang Kompeten
dibidang KP melalui Pendidikan Kelautan dan Perikanan”.
Dengan sasaran meningkatnya lulusan pendidikan yang dapat diserap oleh
dunia usaha dan dunia insdustri.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
PUSAT PENDIDIKAN KP
2014
7
Struktur Organisasi Pusat Pendidikan KP
V
Gambar 1.1. Struktur Organisasi Pusat Pendidikan Kelautan dan Perikanan
SUBBIDANG METODE DAN KURIKULUM
PUSAT PENDIDIKAN
KELAUTAN DAN PERIKANAN
SUBBAGIAN TATA USAHA
BIDANG PROGRAM, MONITORING,
DAN EVALUASI
BIDANG KELEMBAGAAN
DAN KETENAGAAN
BIDANG PENYELENGGARAAN
PENDIDIKAN
SUBBIDANG PROGRAM
SUBBIDANG
MONITORING DAN EVALUASI SUBBIDANG
PESERTA DIDIK, SARANA DAN PRASARANA
SUBBIDANG
KETENAGAAN
SUBBIDANG KELEMBAGAAN
KELOMPOK JABATAN FUNSIONAL
UNIT PELAKSANA
TEKNIS
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
PUSAT PENDIDIKAN KP
2014
8
BAB II PERENCANAAN KINERJA
2.1. Rencana Strategik
Peraturan Presiden RI No. Per.06/MEN/2010 tentang Rencana Strategik
KKP tahun 2010-2014 dan Rencana Strategis (RENSTRA) Badan
Pengembangan SDM Kelautan dan Perikanan. Penyusunan LAKIP Pusat
Pendidikan Triwulan III Tahun Anggaran 2014 mengacu pada Renstra KKP
dan BPSDMKP Tahun 2010-2014. Dalam rangka mewujudkan visi KKP, maka
Visi Pusat Pendidikan Kelautan dan Perikanan yang akan dilaksanakan dalam
kurun waktu tertentu adalah sebagai berikut :
“Menghasilkan SDM terdidik yang kompeten bagi pembangunan kelautan dan
perikanan yang berdaya saing dan berkelanjutan untuk kesejahteraan
masyarakat”.
Untuk mewujudkan Visi tersebut dirumuskan Misi Pusat Pendidikan KP yaitu:
1) Menghasilkan SDM KP terdidik yang mampu mengoptimalkan
pemanfaatan sumber daya KP.
2) Menghasilkan SDM KP terdidik yang mampu meningkatkan nilai tambah
dan daya saing produk KP.
3) Menghasilkan SDM KP terdidik yang mampu memelihara daya dukung
dan kualitas lingkungan sumber daya KP.
Misi merupakan gambaran organisasi kedepan yang akan diwujudkan
dalam pengembangan SDM KP. Visi dan Misi ini akan dicapai dengan
menetapkan tujuan organisasi. Tujuan tersebut merupakan arah yang akan
dihasilkan dalam kurun waktu lima tahun yang direncanakan sesuai dengan
strategi pelaksanaan pengembangan SDM KP di bidang pendidikan yaitu :
1. Menyelenggarakan pendidikan bagi anak nelayan, pembudidaya dan
pengolah ikan melalui bantuan biaya pendidikan di UPT KKP, serta
pemberian materi bidang kelautan dan perikanan pada Program Pendidikan
Kesetaraan (Paket B dan Paket C);
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
PUSAT PENDIDIKAN KP
2014
9
2. Melaksanakan proses pembelajaran kewirausahaan sesuai kurikulum dalam
rangka menghasilkan wirausahawan muda; Melaksanakan peningkatan
kompetensi lulusan sesuai standar kompetensi kerja nasional dan
internasional di Pendidikan Menengah dengan tujuan menjadikan SUPM
sebagai pusat rujukan (center of excellence) dari Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK) Kelautan dan Perikanan di Indonesia sesuai dengan
kemajuan teknologi dan kebutuhan pasar;
3. Mengembangkan kelembagaan pendidikan kelautan dan perikanan melalui
pendirian Politeknik Kelautan dan Perikanan.
Dengan mengacu kepada kebijakan pelaksanaan Pengembangan SDM
Kelautan dan Perikanan dalam melaksanakan Program Pengembangan SDM
Kelautan dan Perikanan tahun 2010-2014, Pusat Pendidikan Kelautan dan
Perikanan mempunyai kebijakan, antara lain :
1. Memberikan kesempatan yang lebih besar kepada putra/putri pelaku
utama kelautan dan perikanan untuk memperoleh pendidikan di bidang
kelautan dan perikanan;
2. Peningkatan kapasitas satuan pendidikan lingkup KKP (kuantitas dan
kualitas);
3. Mendorong para lulusan satuan pendidikan lingkup KKP untuk menjadi
tenaga profesional atau wirausaha muda di sektor kelautan dan
perikanan.
2.2. Rencana Pencapaian Program dan Kegiatan
Sesuai Renstra Kementerian Kelautan dan Perikanan Tahun 2010-2014,
BPSDMKP akan melaksanakan Program Pengembangan Sumber Daya
Manusia Kelautan dan Perikanan. Untuk tercapainya rencana pencapaian
program dan kegiatan dibidang pendidikan kelautan dan perikanan dapat
dilihat dalam Tabel 2.1. dibawah ini.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
PUSAT PENDIDIKAN KP
2014
10
Tabel 2.1. Program, Sasaran dan Tujuan Pusat Pendidikan KP
NO.
PROGRAM/ KEGIATAN
SASARAN TUJUAN
Program Pengembangan SDM KP
Pendidikan Kelautan dan Perikanan
Untuk memenuhi ketersediaan tenaga terdidik kompeten sesuai standar kebutuhan dan serta kebutuhan nasional.
Menyediakan tenaga-tenaga terdidik yang kompeten sesuai standar kebutuhan dan prioritas nasional.
Untuk optimalnya pencapaian Program tersebut, perlu didukung dengan
kegiatan Pendidikan Kelautan dan Perikanan dibagi dalam 6 (enam) kelompok
kegiatan yang meliputi :
1. Penyelenggaraan Pendidikan Kelautan dan Perikanan;
2. Pengembangan Sistem Pendidikan Kelautan dan Perikanan;
3. Pembinaan dan Peningkatan Kualitas Pendidik, Tenaga Kependidikan, dan
Aparatur;
4. Peningkatan Sarana dan Prasarana Pendidikan;
5. Pelaksanaan Kegiatan Pengabdian Masyarakat dan Penelitian Terapan;
6. Pengembangan Sertifikasi Kompetensi dan Kelembagaan Pendidikan
Kelautan dan Perikanan.
2.3. Penetapan Kinerja
Kewajiban penyusunan Penetapan Kinerja didasarkan pada Instruksi Presiden
Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah serta
Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan
Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP).
Dokumen Penetapan Kinerja (PK) merupakan suatu dokumen pernyataan
kinerja/kesepakatan kinerja/perjanjian kinerja antara atasan dan bawahan
untuk mewujudkan target kinerja tertentu berdasarkan pada sumber daya
yang dimiliki oleh instansi, memuat pernyataan kesanggupan pencapaian
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
PUSAT PENDIDIKAN KP
2014
11
kinerja, serta mencantumkan sasaran strategis, indikator kinerja utama
organisasi, beserta target kinerja dan anggaran.
Dokumen penetapan kinerja dimanfaatkan oleh setiap pimpinan instansi
pemerintah untuk :
1. Memantau dan mengendalikan pencapaian kinerja organisasi;
2. Melaporkan capaian realisasi kinerja dalam LAKIP;
3. Menilai keberhasilan organisasi.
Pada setiap akhir periode tahun anggaran, dokumen Penetapan Kinerja akan
diukur pencapaiannya, dengan membandingkan antara target kinerja dengan
realisasi kinerjanya. Hasil pengukuran kinerja tersebut akan dilaporkan dalam
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP).
Untuk menilai tingkat keberhasilan pencapaian sasaran kinerja Pusat
Pendidikan Kelautan dan Perikanan tahun 2014 dilakukan pengukuran
dengan Balanced Scorecard (BSC) yang ditetapkan Kepala BPSDMKP dengan
sasaran dan indikator kinerja yang ditargetkan pada pelaksanaan kegiatan
Pusat Pendidikan Kelautan dan Perikanan tahun 2014. Balanced Scorecard
(BSC) adalah sebuah perencanaan strategis dan sistem manajemen yang
digunakan secara ekstensif dalam bisnis dan industri, pemerintah, dan
organisasi nirlaba di seluruh dunia untuk kegiatan usaha untuk
menyelaraskan visi dan strategi organisasi, meningkatkan komunikasi internal
dan eksternal, dan memantau kinerja organisasi terhadap strategis tujuan.
Dalam Balanced Scorecard (BSC), kinerja strategi organisasi diukur secara
seimbang antara pencapaian kinerja keuangan dan non keuangan, kinerja
jangka pendek dan jangka panjang serta kinerja yang bersifat internal dan
eksternal.
Penetapan Kinerja Pusat Pendidikan KP Tahun 2014 terdiri dari 13
Sasaran Strategis (SS) dan 24 Indikator Kinerja Utama. Susunan Penetapan
Kinerja Pusat Pendidikan KP Tahun 2014 adalah sebagaimana tersaji dalam
tabel berikut :
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
PUSAT PENDIDIKAN KP
2014
12
Tabel 2.2. Penetapan Kinerja Berdasarkan Balanced Scorecard (BSC) Pusat
Pendidikan KP Tahun 2014.
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama Target 2014
Stakeholder Perspective
SS1 Meningkatnya
kesejahteraan Masyarakat Kelautan dan Perikanan
1 Nilai Tukar Nelayan 112
2 Nilai Tukar Pembudidaya Ikan 105
3 Rata-rata pendapatan pengolah &
pemasar (KK/bulan)
Rp. 2.0 Jt
4 Rata-rata pendapatan petambak
garam (KK/bulan)
Rp. 2.0 Jt
5 Pertumbuhan PDB Perikanan (%) 7.25%
SS2 Tersedianya SDM KKP yang Kompeten melalui
pendidikan formal
6 Rasio jumlah SDM KKP yang menyelesaikan pendidikan melalui
pendidikan formal
27%
SS3 Meningkatnya masyarakat
KP yang berkontribusi positif terhadap
pelaksanaan pembangunan Kelautan dan Perikanan
7 Rasio peserta didik yang berasal
dari anak pelaku utama
40%
SS4 Meluasnya kesiapan
masyarakat untuk usaha dan kesempatan kerja di
bidang KP
8 Jumlah tenaga kerja dari lulusan
pendidikan KP (Orang)
1650
SS5 Terselenggaranya pemetaan yang
mencerminkan kebutuhan tenaga kerja KP
9 Rasio kebutuhan tenaga kerja KP di wilayah industrialisasi
5%
Internal Process Perspective
SS6 Terselenggaranya informasi
pasar kerja di sektor KP
10 Jumlah masyarakat KP yang
menerima informasi tentang lapangan kerja di sektor KP
15.000
SS7 Terselenggaranya program
pendidikan vokasi di bidang KP dengan pendekatan
teaching factory
11 Jumlah peserta didik vokasi
bidang KP dengan pendekatan teaching factory
6108
12 Rasio peserta didik yang terserap di dunia usaha dan dunia industri
dibanding total lulusan pendidikan
95%
SS8 Terselenggaranya
Pendidikan Aparatur sesuai kompetensi yang
dibutuhkan
13 Rasio jumlah SDM KKP yang
melakukan peningkatan jenjang pendidikan formal terhadap
jumlah kebutuhan yang akan ditingkatkan
75%
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
PUSAT PENDIDIKAN KP
2014
13
14 Jumlah pendidik dan tenaga
kependidikan yang meningkat kompetensinya (Orang)
330
SS9 Terselenggaranya
monitoring dan evaluasi
terhadap penyelenggaraan pendidikan KP serta alumni
satuan pendidikan KP
15 Rasio peserta didik yang tidak
terserap di dunia usaha dan dunia
industri dibanding total lulusan pendidikan
5%
Learning Growth Perspective
SS10 Tersedianya SDM KKP yang
kompeten dan profesional
16 Indeks Kesenjangan Kompetensi
Eselon III dan IV
50%
SS11 Tersedianya informasi yang valid, handal dan mudah
diakses
17 Service Level Agreement di Pusat Pendidikan KP
75%
18 Jumlah rekomendasi APIEP yang
ditindaklanjuti dibanding total
rekomendasi yang diberikan di Pusdik KP
100%
SS12 Terwujudnya good governance & clean
government
19 Tingkat kualitas akuntabilitas Pusdik KP
A
20 Nilai Inisiatif anti korupsi Pusdik KP
7.75
21 Indeks Kepuasan Masyarakat Pusdik KP
6.75
22 Nilai Penerapan RB di Pusdik KP 80 (setara
level 4)
23 Persentase Perencanaan program
dan anggaran yang berbasis kinerja di Pusdik KP
80%
SS13 Terkelolanya anggaran
secara optimal
24 Persentase penyerapan DIPA
Pusdik KP
> 95%
2.4. Pengukuran Kinerja
Pengukuran kinerja dilakukan dengan membandingkan antara target (rencana) yang telah
ditetapkan pada awal tahun dengan realisasi yang dicapai oleh masing-masing Indikator
Kinerja Utama (IKU) pada akhir tahun anggaran. Pengukuran dilakukan berdasarkan Manual
IKU pada masing-masing Indikator Kinerja Utama. Manual IKU sebagaimana terdapat pada
lampiran 2.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah PUSAT PENDIDIKAN KP
2014
14
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
3.1. Capaian Kinerja Organisasi
Pusat Pendidikan Kelautan dan Perikanan pada tahun 2015
melaksanakan kegiatan-kegiatan pokok penyelenggaraan pendidikan yang
pada dasarnya lebih ditujukan bagi keluarga nelayan, pembudidaya, dan
pengolah ikan. Untuk optimalnya pencapaian tujuan dan sasaran tersebut
dicapai melalui kegiatan strategis serta didukung oleh rencana aksi.
Pencapaian kinerja Pusat Pendidikan Kelautan dan Perikanan Tahun 2014
adalah sebagai berikut :
Tabel 3.1. Pencapaian Kinerja Bidang Pendidikan KP tahun 2014.
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama
Target Realisasi Prosentase
(%)
SS1 Meningkatnya
kesejahteraan Masyarakat
Kelautan dan Perikanan
1 Nilai Tukar Nelayan
2 Nilai Tukar
Pembudidaya Ikan
3 Rata-rata pendapatan
pengolah &
pemasar (KK/bulan)
4 Rata-rata pendapatan
petambak garam
(KK/bulan)
5 Pertumbuhan PDB
Perikanan (%)
SS2 Tersedianya SDM KKP yang
Kompeten melalui
pendidikan
formal
6 Rasio jumlah SDM KKP yang
menyelesaikan pendidikan melalui
pendidikan formal
27% 27,71% 102,63
SS3 Meningkatnya
masyarakat KP yang
berkontribusi
positif terhadap pelaksanaan
7 Rasio peserta didik
yang berasal dari anak pelaku utama
40% 43,06%
( 924 orang)
107,65
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah PUSAT PENDIDIKAN KP
2014
15
pembangunan Kelautan dan
Perikanan
SS4 Meluasnya
kesiapan masyarakat
untuk usaha dan
kesempatan kerja di bidang KP
8 Jumlah tenaga
kerja dari lulusan pendidikan KP
(Orang)
1.650 1.665 100,91
SS5 Terselenggaranya
pemetaan yang mencerminkan
kebutuhan tenaga kerja KP
9 Rasio kebutuhan
tenaga kerja KP di wilayah
industrialisasi
5% 5% 100
SS6 Terselenggaranya
informasi pasar kerja di sektor KP
10 Jumlah masyarakat
KP yang menerima informasi tentang
lapangan kerja di sektor KP
15.000 16.594 110,63
SS7 Terselenggaranya
program
pendidikan vokasi di bidang KP
dengan pendekatan
teaching factory
11 Jumlah peserta
didik vokasi bidang
KP dengan pendekatan
teaching factory
6.108 6.533 106,96
12 Rasio peserta didik yang terserap di
dunia usaha dan dunia industri
dibanding total lulusan pendidikan
95% 95,74% 100,78
SS8 Terselenggaranya
Pendidikan Aparatur sesuai
kompetensi yang
dibutuhkan
13 Rasio jumlah SDM
KKP yang melakukan
peningkatan
jenjang pendidikan formal terhadap
jumlah kebutuhan yang akan
ditingkatkan
75% 100% 133,33
14 Jumlah pendidik dan tenaga
kependidikan yang meningkat
kompetensinya
(Orang)
300 338 102,42
SS9 Terselenggaranya
monitoring dan
evaluasi terhadap penyelenggaraan
pendidikan KP serta alumni
satuan pendidikan KP
15 Rasio peserta didik
yang tidak terserap
di dunia usaha dan dunia industri
dibanding total lulusan pendidikan
5% 4,26% 117,37
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah PUSAT PENDIDIKAN KP
2014
16
SS10 Tersedianya SDM KKP yang
kompeten dan profesional
16 Indeks Kesenjangan
Kompetensi Eselon III dan IV
50% 30% 166,67
SS11 Tersedianya
informasi yang valid, handal dan
mudah diakses
17 Service Level
Agreement di Pusat Pendidikan KP
75% 93% 124
18 Jumlah rekomendasi APIEP
yang ditindaklanjuti dibanding total
rekomendasi yang diberikan di Pusdik
KP
100% 100% 100
SS12 Terwujudnya good governance
& clean
government
19 Tingkat kualitas akuntabilitas Pusdik
KP
75.01 79,14 105,52
20 Indeks Kepuasan Masyarakat Pusdik
KP
6,75 7,68 113,78
21 Nilai Inisiatif anti korupsi Pusdik KP
7,75 9,44 121,81
22 Nilai Penerapan RB di Pusdik KP
80 80,3 100,37
23 Persentase Perencanaan
program dan anggaran yang
berbasis kinerja di
Pusdik KP
80% 100% 125
SS13 Terkelolanya
anggaran secara
optimal
24 Persentase
penyerapan DIPA
Pusdik KP
95% 95,31% 100,37
Pencapaian kinerja bidang pendidikan tahun 2014 dapat dijelaskan
sebagai berikut :
Capaian Indikator Kinerja Stakeholder Perspective
1) Indikator Kinerja Utama 1
Nilai Tukar Nelayan
NTN adalah salah satu alat ukur kesejahteraan nelayan yang diperoleh
dari perbandingan besarnya harga yang diterima oleh nelayan dengan
harga yang dibayarkan oleh nelayan.Bisa dikatakan salah satu faktor
yang menentukan tingkat penerimaan nelayan adalah jumlah tangkapan
ikan oleh nelayan.Pada triwulan III tahun 2014, terdapat perubahan
target NTN dari triwulan sebelumnya yakni semula 112 menjadi 104.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah PUSAT PENDIDIKAN KP
2014
17
Penurunan target ini disebabkan oleh adanya penghematan anggaran
yang berdampak pada pengurangan upaya – upaya (kegiatan) untuk
mencapai target NTN yang semula. Tabel berikut ini adalah capaian
NTN selama tahun 2014.
Tabel. 3.2. Realisasi NTN tahun 2014
Indikator Target Realisasi %
NTN 104,00 104,63 100,61
Mulai November 2013 dilakukan perubahan tahun dasar dalam
penghitungan NTN dari tahun dasar 2007 menjadi tahun dasar 2012.
Perubahan tahun dasar ini dilakukan untuk menyesuaikan
perubahan/pergesaran pola produksi perikanan dan pola produksi
konsumsi rumah tangga perikanan di pedesaan, serta perluasan
cakupan. Perbedaan antara NTN tahun dasar 2007 dengan NTN tahun
2012 adalah meningkatnya cakupan jumlah komoditas baik pada
komoditas It maupun Ib. Penghitungan NTN tahun dasar 2012 juga
mengalami perluasan pada NTP sub sektor perikanan menjadi NTN dan
NTPis agar perhitungan indeks dapat dijaga ketepatannya. Selain itu
terdapat penambahan lokasi penghitungan menjadi 33 provinsi dimana
Provinsi DKI Jakarta masuk didalamnya.
Tabel 3.3 Perbandingan Data NTN Tahun 2014 terhadap Realisasi Tahun 2013
Indikator
Realisasi
Naik (%) 201
3
201
4
NTN 103
,31
104
,63
1,28
Rata – rata Nasional Indeks Harga yang diterima Nelayan (lt)
138
,38
116
,9 -15,52
Rata – rata Nasional Indeks Harga yang dibayar Nelayan (lb)
133
,82
111
,74 -16,50
Berdasarkan data pada Tabel tersebut, terlihat bahwa secara nasional
capaian NTN tahun 2014 melebihi capaian tahun 2013, namun apabila
dilihat dari indeks harga yang diterima dan yang dibayarkan oleh
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah PUSAT PENDIDIKAN KP
2014
18
nelayan maka terjadi penurunan di tahun 2014. Namun demikian
penurunan kedua indeks tersebut secara bersamaan dengan besaran
yang hampir sama sehingga NTN Nasional tahun 2014 tetap melebihi
angka 100 yang merupakan batas kesejahteraan.
Tabel 3.4. Perkembangan NTN dari tahun 2010-2014
IKU REALISASI Kenaikan rata-
rata/tahun (%)
NTN 2010 2011 2012 2013 2014
105,5 106,24 105,37 103,31 104,63
NTN Tahun 2014 juga melebihi capaian Nilai Tukar Pembudidaya Ikan
(NTPi) yang hanya sebesar 99,25 pada akhir tahun 2014. Hal ini
disebabkan harga yang diterima oleh pembudidaya ikan lebih kecil
dibandingkan yang diterima nelayan. Realisasi NTN per bulan dari
Januari sampai Desember 2014 seperti pada tabel berikut.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah PUSAT PENDIDIKAN KP
2014
19
Tabel 3.5. Realisasi NTN per bulan 2014
Berdasarkan data pada Tabel 5 dan Grafik 1 terlihat bahwa capaian
angka NTN selama tahun 2014 mengalami fluktuasi yang sangat
dipengaruhi oleh indeks harga yang diterima nelayan (lt) dengan indeks
harga yang dibayar nelayan (lb), dimana fluktuasi kedua indeks ini akan
menyebabkan fluktuasi angka NTN.
Selama periode Januari – Juni 2014 capaian NTN cenderung stabil di
atas 103, dan mulai mengalami peningkatan yang pada bulan Juli yang
mencapai 106,02 atau meningkat sebesar 1,61% dari sebelumnya.
Bulan
Komponen
Indeks Harga
yang
Diterima Nelayan
Indeks
Harga yang Dibayarkan
Nelayan
NTN Nasional
Januari 113,02 109,01 103,69
Februari 113,70 109,35 103,98
Maret 113,26 109,55 103,38
April 113,65 109,77 103,53
Mei 114,32 110,05 103,89
Juni 115,39 110,59 104,34
Juli 118.07 111.37 106.02
Agustus 118.96 111.77 106.44
September 119.22 112.07 106.38
Oktober 119.94 112.45 106.66
November 120.12 115.22 104.26
Desember 123,18 119,63 102,97
Rata - rata 116.90 111.74 104.63
Sumber : Laporan Sosial ekonomi BPS Janu – Des 2014 diolah Dit.
PUPI
113.02113.7 113.26 113.65
114.32115.39
118.07118.96 119.22
119.94 120.12
123.18
109.01 109.35 109.55 109.77 110.05 110.59111.37 111.77 112.07 112.45
115.22
119.63
103.69 103.98 103.38 103.53 103.89 104.34
106.02 106.44 106.38 106.66
104.26102.97
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
IndeksHargayangDiterimaNelayan IndeksHargayangDibayarNelayan NTNNasional
Gambar 3.1. Fluktuasi Capaian Nilai Tukar Nelayan Tahun 2014
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah PUSAT PENDIDIKAN KP
2014
20
Fluktuasi NTN selama tahun 2014 dipengaruhi dengan adanya:
- Naiknya harga ikan di pasaran yang bertepatan dengan bulan puasa
dimana terdapat permintaan akan ikan yang cukup tinggi sehingga
yang diterima oleh nelayan juga relatif mengalami kenaikan yang
signifikan. Pada bulan Juli, komponen pengeluaran (makanan jadi,
perumahan, kesehatan, transportasi dan komunikasi serta inflasi
umum) juga mengalami peningkatan dikarenakan perayaan Hari Raya
Idul Fitri, namun besarnya peningkatan komponen pengeluaran
tersebut masih jauh dibawah peningkatan harga yang diterima nelayan.
Komponen indeks yang diterima nelayan juga dipengaruhi oleh musim
penangkapan yang rata-rata cukup baik di seluruh Indonesia pada
periode tersebut.
- Periode bulan Juli – Oktober 2014, kencenderungan capaian NTN terus
meningkat pada kisaran 106 namun pada bulan November NTN
mengalami penurunan yang drastis menjadi 104,26 atau sebesar
2,25% yang disebabkan oleh kenaikan komponen pengeluaran sebesar
2,46% sedangkan harga yang diterima nelayan hanya naik sebesar
0,15%. Kenaikan komponen pengeluaran disebabkan oleh kenaikan
harga BBM bersubsidi dan terbatasnya kuota BBM untuk nelayan.
Penurunan angka NTN juga terjadi pada bulan Desember 2014 yang
Gambar 3.2. Plotting Capaian NTN Tahun 2014 per Provinsi terhadap
Angka Batas Kesejahteraan (100)
98.25
100.00
101.07
97.6097.41
101.03
96.76
103.85
101.14
101.67
100.49
103.88
100.47
102.45
104.68104.56
104.69
99.69
100.35
96.75
101.58
100.63
99.84 99.86
102.43
105.44
101.62
101.06
102.53
100.93
103.14
100.60
97.67
96.00
100.00
104.00
108.00
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah PUSAT PENDIDIKAN KP
2014
21
disebabkan oleh kondisi yang sama pada bulan November. Secara rata-
rata, kenaikan indeks harga yang dibayarkan nelayan yakni 0,85%
melebihi kenaikan indeks harga yang diterima nelayan sebesar 0,79%,
yang berdampak pada rata – rata kenaikan NTN tidak cukup besar.
Berdasarkan standar kesejahteraan nelayan adalah di atas 100, maka
terdapat 24 provinsi yang capaian NTN nya di atas 100 dan sebanyak
9 provinsi yang capaian NTN nya pada kisaran 96,6 – 99,9 yakni Provinsi
Aceh, Riau, Jambi, Bengkulu, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Barat,
Kalimantan Timur, Sulawesi Utara dan Papua sebagaimana pada Gambar
2.
2) Indikator Kinerja Utama 2 Nilai Tukar Pembudidaya Ikan
Nilai Tukar Pembudidaya Ikan (NTPi) merupakan rasio antara indeks
harga yang diterima oleh pembudidaya ikan (It) terhadap indeks harga
yang dibayar oleh pembudidaya ikan (Ib). NTPi merupakan indikator
tingkat kemampuan/daya beli pembudidaya ikan, sehingga dapat
digunakan untuk mengukur tingkat kesejahteraan masyarakat
pembudidaya ikan secara relatif dan merupakan ukuran kemampuan /
daya keluarga pembudidaya ikan untuk memenuhi kebutuhan
subsistennya. NTPi ini digunakan untuk mempertimbangkan seluruh
penerimaan (revenue) dan seluruh pengeluaran (expenditure) keluarga
pembudidaya ikan dan keperluan produksi ikan. Semakin tinggi NTPi,
maka akan semakin kuat pula tingkat kemampuan/daya
beli/kesejahteraan pembudidaya.
Tabel 3.6 NTPi Tahun 2014
Indikator Target Realisasi %
NTPi 102 101,36 99,37
Rata-rata NTPi dari Januari – Desember 2014 sebesar 101,36 bila
dibandingkan dengan tahun 2013 NTPi menurun sebanyak 3,34 dan
masih 99,37% dibandingkan dengan target 102 tahun 2014. Hal serupa
juga terjadi pada NTPi pada tahun 2010-2014 yang mengalami penurunan
dari tahun 2010 sebesar 105,55 menjadi 101,36 pada tahun 2014 (tabel
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah PUSAT PENDIDIKAN KP
2014
22
4). Hal ini dikarenakan pada tahun 2010 hingga Oktober 2013
penghitungan NTPi masih bergabung dengan NTN yang dihitung dengan
tahun dasar 2007. Namun sejak Oktober 2013, NTPi dihitung dengan
menggunakan perhitungan tahun dasar 2012 dengan menyesuaikan
perubahan pola produksi dan perubahan pola konsumsi rumah tangga.
Pada penghitungan dengan tahun dasar 2012 cakupan jumlah komoditas
dan lokasi perhitungan juga mengalami penambahan menjadi 33 provinsi.
Dengan asumsi volume produksi sama, maka nilai NTPi >100
menunjukkan kesejahteraan nelayan/pembudidaya meningkat.
Tabel 3.7 Capaian IKU 1 Nilai Tukar Pembudidaya Ikan (NTPi) Tahun 2010-2014
IKU 2010 2011 2012 2013 a) 2014 Keterangan
Nilai Tukar Pembudidaya Ikan (NTPi)
Non Kumulatif, dihitung bulanan. Capaian sampai dengan triwulan III adalah 101,69(merupakan nilai rata-rata dari bulan Januari-September 2014) atau 99,70%. Data 101,36 merupakan data rata-rata dari bulan Januari – Desember 2014.
- Target b) b) b) 104 102 c) Terdapat perubahan target pada bulan Oktober dari semula 105 menjadi 102 karena adanya penghematan anggaran dan adanya perubahan cara penghitungan tahun dasar.
- Realisasi 105,55 106,26 105,37 104,70 101,36 d)
- Persentase 100,67 99,37
Ket: a) angka sementara, NTPi Januari- Oktober dihitung berdasarkan tahun dasar 2007, sedangkan NTPi November – Desember 2013 dihitung berdasarkan tahun dasar 2012. b) belum ditentukan targetnya c) target mengalami perubahan berdasarkan Penetapan Kinerja Tahun 2014 Kementerian Kelautan dan Perikanan Nomor 580/MEN-KP/X/2014 dikarenakan adanya penghematan anggaran serta perubahan penghitungan tahun dasar NTPi.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah PUSAT PENDIDIKAN KP
2014
23
Tabel 3.8 Nilai Tukar Pembudidaya Ikan Tahun 2014
Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus SeptemberOktober NovemberDesember Jan s/d Des
Nilai Tukar Pembudidaya Ikan (NTPi) 101.64 101.69 101.52 101.78 101.92 101.38 101.89 101.79 101.61 101.41 100.46 99.25 101.36
Indeks Harga yang Diterima
Pembudidaya Ikan (It)110.85 111.38 111.54 111.92 112.26 112.3 113.63 113.92 114 114.23 114.35 115.34 112.98
Budidaya Air Tawar 109.6 110.19 110.41 110.9 111.41 111.46 113.05 113.19 113.07 113.22 113.48 114.46 112.04
Budidaya Laut 109.07 109.36 109.37 109.36 109.32 109.43 109.93 109.98 110.15 110.44 110.46 111.66 109.88
Budidaya Air Payau 110.11 110.45 110.39 110.54 110.52 110.76 111.39 111.75 112.41 113.01 113.01 114.24 111.55
Indeks Harga yang Dibayar
Pembudidaya Ikan (Ib)109.07 109.53 109.87 109.97 110.15 110.77 111.52 111.92 112.2 112.65 113.83 116.2 111.47
Indeks Konsumsi Rumah Tangga 111.37 111.93 112.23 112.18 112.4 113.25 114.3 114.81 115.14 115.71 117.26 120.37 114.25
Indeks BPPBM 105.11 105.4 105.77 106.1 106.23 106.46 106.68 106.87 107.1 107.33 107.93 109.08 106.67
Komponen NTPI2014
*keterangan : Sumber data dari BPS
NTPi selama Januari hingga Desember 2014, fluktuatif sebagaimana pada
gambar dibawah. Secara keseluruhan indeks harga yang diterima oleh
pembudidaya mengalami peningkatan setiap bulannya, namun demikian
kenaikannya lebih kecil dibandingkan dengan kenaikan indeks harga yang
harus dibayarkan oleh pembudidaya. Hal ini kemungkinan dikarenakan
inflasi harga-harga kebutuhan bahan pokok sebagai akibat dari adanya
kenaikan harga BBM pada bulan November 2014 serta dampak dari
melemahnya kurs rupiah terhadap dollar Amerika, yang menyebabkan
harga bahan baku pakan ikan ikut melonjak dan berakibat pada semakin
tingginya biaya produksi.
Selanjutnya, NTPi untuk periode 2015-2019 masih menjadi tolok ukur
dalam penilaian kinerja pembangunan perikanan budidaya, dengan target
ditahun 2015 sebesar 102, yang berarti bahwa masih diperlukan kerja
keras dalam pencapaian IKU ini mengingat capaian sementara tahun 2014
masih sebesar 99,37% dari target 2015.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah PUSAT PENDIDIKAN KP
2014
24
Jan Feb Mar Aprl Mei Juni Juli Agts Sept Okt Nov Des
NTPi 101.6 101.6 101.5 101.7 101.9 101.3 101.8 101.7 101.6 101.4 100.4 99.25
97.5
98
98.5
99
99.5
100
100.5
101
101.5
102
102.5
NT
Pi
Gambar 3.3. Nilai Tukar Pembudidaya Ikan (NTPi) Tahun 2014
Secara umum, beberapa kendala dalam pencapaian NTPi diantaranya
adalah biaya produksi perikanan budidaya, terutama untuk pakan masih
cukup tinggi yaitu mencapai 60-70% dari biaya produksi selain itu naiknya
harga kebutuhan pokok sebagai akibat dari kenaikan harga BBM
memberikan kontribusi yang cukup signifikan dalam pencapaian NTPi.
Oleh karena itu diperlukan upaya untuk peningkatan upaya penyediaan
pakan murah dan terjangkau serta berkualitas sesuai dengan jenis
komoditas yang dikembangkan melalui perekayasaan teknologi.
3) Indikator Kinerja Utama 3 Rata-rata Pendapatan Pengolah dan Pemasar (KK/Bulan)
Pendapatan dapat digunakan untuk mengukur tingkat kesejahteraan
masyarakat secara relatif dan merupakan ukuran kemampuan keluarga
pengolah dan pemasar hasil perikanan untuk memenuhi kebutuhannya.
Dalam kontek Pendapatan pengolah dan pemasar dihitung dari rata-rata
pendapatan penerima program Pengembangan Usaha Mina Pedesaan
(PUMP-P2HP) sebagai dampak dari sasaran program penerima bantuan
PUMP-P2HP, ditargetkan di tahun 2014 sebesar Rp. 2 juta/bulan/KK.
Capaian PUMP-P2HP merupakan kegiatan pemberdayaan dimana salah
satunya melalui fasilitasi bantuan pengembangan usaha bagi pengolah
dan pemasar hasil perikanan dalam wadah Kelompok Pengolah dan
Pemasar (Poklahsar). Pada tahun 2014, fasilitas bantuan tersebut berupa
penyaluran Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) yang diberikan kepada
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah PUSAT PENDIDIKAN KP
2014
25
1.000 Poklahsar yang tersebar di seluruh Provinsi di Indonesia senilai Rp
30 miliar.
Tabel 3.9 Realisasi Pendapatan Pengolah dan Pemasar
Indikator Target Realisasi %
Rata-rata Pendapatan Pengolah dan
Pemasar (KK/Bulan), (Rp Juta) 2,0 2,56 120
Capaian rata-rata pendapatan pengolah dan pemasar dihitung dari
pendapatan penerima program Pengembangan Usaha Mina Pedesaan
(PUMP-P2HP) tahun sebelumnya sebagai dampak dari sasaran program
penerima bantuan PUMP. Dari sampel kelompok pada 100 kab/kota di 29
provinsi penerima PUMP P2HP tahun sebelumnya, diperoleh hasil hitungan
rata-rata pendapatan pengolah dan pemasar (KK/Bulan) sebesar Rp
2.560.170,-, atau setara dengan pencapaian 120% dari target. Rata-rata
pendapatan pengolah dan pemasar ini relatif meningkat 1,07% apabila
dibandingkan dengan tahun sebelumnya, yakni Rp 2.297.705,-
Tabel 3.10. Pencapaian IKU-1 Ditjen P2HP, 2013-2014
Indikator Kinerja
Utama
Tahun Pertumbuhan
(%) 2013 2014
Rata-rata Pendapatan
Pengolah dan Pemasar
(KK/Bulan)
(Rp Juta)
2,30 2,56 11,42
Di tahun ini dari sampel kelompok pada 100 kab/kota di 29 provinsi
penerima PUMP P2HP tahun sebelumnya, diperoleh hasil hitungan rata-
rata pendapatan pengolah dan pemasar (KK/Bulan) sebesar Rp
2.560.170,-, atau setara dengan pencapaian 120% dari target sebesar
Rp2,0 juta. Jika dibandingkan dengan tahun 2013 rata-rata pendapatan
pengolah dan pemasar sebesar Rp2,3 juta meningkat sebesar 11,42%.
Sebagai contoh keberhasilan dari program PUMP-P2HP dalam bentuk
bantuan langsung masyarakat yang dimanfaatkan sesuai dengan
kebutuhan kelompok untuk pengembangan usahanya, dapat berkontribusi
dalam peningkatan pendapatan pengolah dan pemasar di atas upah rata-
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah PUSAT PENDIDIKAN KP
2014
26
rata minimum DKI Jakarta tahun 2014 sebesar Rp 2.441.301,- per
KK/bulan.
4) Indikator Kinerja Utama 4
Rata-rata pendapatan usaha masyarakat Kelautan per orang/bulan (KK/Bulan)
Target pendapatan petani garam di tahun 2014 adalah sebesar Rp
2.000.000, realisasi hingga bulan Desember 2014 adalah Rp. 2.900.000,-
jadi pencapaiannya adalah 145%. Apabila dibandingkan dengan nilai
estimasi pendapatan rata-rata per KK/bulan untuk kelompok PUGAR 2013
sebesar Rp. 2.819.466 pendapatan Tahun 2014 yakni Rp2.900.000 atau
mengalami kenaikan sebesar 2,86%.Peningkatan ini dikarenakan oleh
kenaikan harga di tahun 2014 lebih baik dari 2013 yaitu rata-rata sebesar
Rp 900/kg dibandingkan dengan tahun 2013 rata-rata sebesar Rp500/kg.
Namun demikian jika dibandingkan laju kenaikan pendapatan petambak
garam KK/bulan tersebut tidak setinggi laju kenaikan harga rata-rata/kg
yang prosentasinya mencapai 80%.
Tabel 3.11. Realisasi Rata-rata pendapatan petambak garam per KK/bulan (rupiah) tahun 2014
Indikator Target Realisasi
(%)
Rata-rata pendapatan petambak garam per
KK/bulan (juta rupiah)
2,00 2,90 145
Keberhasilan pencapaian kinerja ditunjang dengan adanya:
- Harga garam yang masih naik turun di pasaran sangat mempengaruhi
pendapatan petani garam, masalah yang utama adalah belum adanya
penetapan harga garam di pasar oleh pemerintah. Dalam hal ini adalah
kewenangan Kementrian Perdagangan.
- Disamping itu pengenalan kepada petani garam pada teknologi
produksi garam seperti teknologi ulir filter, geomembran, dan proses
pasca produksi seperti pengolahan pemutihan dan penghalusan garam,
mendorong petani untuk menghasilkan garam dengan kualitas yang
lebih baik, sehingga dapat menaikkan harga jual garam.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah PUSAT PENDIDIKAN KP
2014
27
Rata-rata Pendapatan Petambak Garam per-Kepala Keluarga/bulan
dihitung dari jumlah pendapatan petambak garam penerima PUGAR atau
biasa disebut KUGAR per-Kepala Keluarga selama musim panen dibagi
lama bulan produksi. Dari laporan 42 Kabupaten/Kota penerima PUGAR di
tahun 2013, diketahui bahwa lama masa produksi rata – rata secara
nasional sekitar 5 bulan, termasuk masa persiapan, masa evaporasi dan
pemanenan, dan pemulihan lahan. Daerah–daerah tertentu yang
menggunakan sistem perebusan memiliki masa produksi yang lebih
variatif dan lama, misalnya Aceh Utara yang mulai memproses sejak
pertengahan Januari–Desember 2013.
Tabel 3.12. Rata-rata pendapatan petambak garam per KK/bulan (rupiah) dan Jumlah produksi garam rakyat (jt ton) Tahun 2014
Harga garam bervariasi antara satu daerah dengan daerah lainnya, dan
setelah pengolahan data (lihat tabel pengolahan) diketahui bahwa per
hektar lahan mampu menghasilkan pendapatan bersih sebesar Rp.
2.900.000,- Petambak PUGAR mengolah/mendayagunakan lahan antara
0,5 s/d 1 Ha. Dengan luasan lahan 27.897,59 Ha dan jumlah total
petambak sebanyak 58.007. Namun pada kenyataannya di lapangan,
NO Kab/Kota Produksi (ton) Pendapatan
Rata2 NO Kab/Kota
Produksi (ton)
Pendapatan Rata2
1 Aceh Utara 2.970,00 36.151.685 22 Kota Pasuruan 10.760,00 48.909.091
2 Aceh Timur 661,17 8.699.605 23 Bangkalan 8.641,62 18.407.038
3 Aceh Besar 442,48 6.755.420 24 Karangasem 1.430,51 13.754.904
4 Pidie 4.020,25 45.334.734 25 Buleleng 6.243,60 22.086.735
5 Cirebon 314.480,00 19.911.359 26 Bima 156.339,00 12.756.119
6 Indramayu 311.187,40 40.731.335 27 Sumbawa 4.559,00 15.596.579
7 Karawang 3.735,78 6.886.230 28 Kota Bima 3.016,40 3.188.477
8 Brebes 25.461,30 13.295.718 29 Lombok Timur 22.881,10 18.959.683
9 Jepara 72.871,70 42.445.887 30 Lombok Barat 9.313,23 26.806.172
10 Demak 105.587,00 34.696.251 31 Lombok Tengah 2.101,44 8.898.955
11 Rembang 141.943,13 15.677.804 32 Nagekeo 1.865,73 2.166.654
12 Pati 287.997,00 21.235.585 33 Ende 720,40 2.163.363
13 Tuban 24.952,38 31.505.530 34 TTU 260,45 636.575
14 Lamongan 32.810,00 38.927.119 35 Kupang 3.146,45 9.146.657
15 Pasuruan 16.086,95 25.477.070 36 Alor 261,10 4.607.647
16 Gresik 8.664,75 37.964.111 37 Sumba Timur 622,38 669.780
17 Probolinggo 25.148,82 22.788.197 38 Manggarai 329,20 1.288.174
18 Kota Surabaya 156.220,76 71.095.613 39 Kota Palu 1.123,58 7.022.375
19 Pamekasan 89.282,50 12.166.842 40 Jeneponto 24.547,95 3.286.205
20 Sampang 256.540,10 24.436.445 41 Pangkep 54.893,99 27.041.374
21 Sumenep 292.051,54 12.418.384 42 Takalar 15.957,05 30.107.642
43 Selayar 762,00 8.021.053
Total 2.502.891 19.863.306 2.900.000
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah PUSAT PENDIDIKAN KP
2014
28
tengkulak tidak menggunakan standar harga sesuai kualitas namun
disamaratakan.
5) Indikator Kinerja Utama 5
Pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) Perikanan
Ekonomi Indonesia tahun 2014 tumbuh sebesar 5,02 persen melambat
bila dibandingkan tahun 2013 sebesar 5,58 persen, kemudian ekonomi
Indonesia triwulan IV-2014 bila dibandingkan triwulan IV-2013 (y-on-y)
tumbuh sebesar 5,01 persen melambat bila dibandingkan periode yang
sama tahun sebelumnya sebesar 5,61 persen.
Kemudian sebagai salah satu indikator keberhasilan pembangunan,
adalah meningkatnya nilai PDB. Secara PDB nasional atas dasar harga
berlaku mencapai Rp. 2.607 triliun pada triwulan IV-2014 atau mengalami
penurunan sebesar 0,59 persen dibandingkan triwulan III-2014. Sejalan
dengan PDB nasional atas dasar harga berlaku, PDB atas dasar harga
konstan 2000 pada triwulan IV-2014 juga mengalami penurunan sebesar
1,41 persen dibandingkan triwulan sebelumnya atau sebesar Rp. 734,6
triliun. Untuk pertumbuhan PDB Perikanan dari tahun ke tahun selalu
meningkat, hal tersebut menggambarkan bahwa kemampuan sumberdaya
perikanan sebagai andalan dalam perekonomian nasional.
a. Nilai PDB Perikanan atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2013-2014
PDB perikanan diartikan sebagai nilai keseluruhan semua barang dan jasa
perikanan yang diproduksi dalam jangka waktu tertentu (per tahun).
Adapun angka persentase pertumbuhan PDB Perikanan diperoleh dengan
membandingkan nilai PDB Perikanan (berdasarkan harga konstan) tahun
2014 dengan tahun 2013.
Pertumbuhan PDB perikanan tahun 2014 ditargetkan mencapai 6,97%
berdasarkan data dari BPS, pertumbuhan PDB perikanan berdasarkan
harga konstan tahun 2000 dalam kurun waktu setahun terakhir tercapai
7%, seperti pada tabel berikut.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah PUSAT PENDIDIKAN KP
2014
29
Tabel 3.13 Target dan Realisasi IKU Pertumbuhan PDB Perikanan Tahun 2014
Nama IKU Target 2014
Realisasi 2014
% Capaian
Pertumbuhan PDB Perikanan
7,00 6,97 99,57
PDB subsektor perikanan atas dasar harga berlaku pada triwulan IV-2014
mencapai Rp. 93,02 triliun atau mengalami kenaikan sebesar 6,79 persen
dibandingkan triwulan III-2014. Untuk PDB subsektor perikanan atas
dasar harga konstan 2000 pada triwulan IV-2014 mencapai Rp. 17,42
triliun rupiah atau mengalami kenaikan sebesar 4,58 persen dibandingkan
triwulan III-2014. Kemudian apabila dibandingkan dengan triwulan III-
2013 yang berarti menunjukkan laju pertumbuhan sektor perikanan dalam
setahun maka pertumbuhan sektor perikanan Indonesia mengalami
peningkatan sebesar 8,11 persen.
Tabel 3.14 Pertumbuhan PDB Tahun 2014
Trw III-2014 Trw IV-2014 Trw III-2014 Trw IV-2014
PERTANIAN, PETERNAKAN,
KEHUTANAN DAN PERIKANAN400,02 317,81 97,65 74,05
a. Tanaman Bahan Makanan 188,32 117,86 46,33 27,89
b. Tanaman Perkebunan 61,52 41,34 18,46 12,23
c. Peternakan dan Hasil-hasilnya 47,27 49,60 11,68 12,00
d. Kehutanan 15,80 15,99 4,53 4,51
e. Perikanan 87,11 93,02 16,66 17,42
PRODUK DOMESTIK BRUTO (PDB) 2.622,61 2.607,18 745,15 734,68
PDB TANPA MIGAS 2.443,58 2.447,45 712,04 703,10
Harga Berlaku Harga KonstanLAPANGAN USAHA
b. Pertumbuhan PDB Perikanan
Selama tahun 2013 – 2014, pertumbuhan PDB Perikanan berada di atas
pertumbuhan PDB Nasional dan sektor kelompok pertanian, seperti pada
grafik di abawah. PDB Nasional memiliki kecenderungan mengalami
penurunan sedangkan PDB Perikanan Pertumbuhan sektor perikanan pada
triwulan IV-2014 tumbuh sebesar 8,11 persen dibandingkan triwulan III-
2014 sebesar 6,51 persen. Pertumbuhan ini lebih besar daripada
pertumbuhan sektor kelompok pertanian triwulan IV-2014 sebesar 2,58
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah PUSAT PENDIDIKAN KP
2014
30
persen dan pertumbuhan nasional triwulan IV-2014 sebesar 5,03 persen.
Pertumbuhan ini menunjukkan adanya peningkatan daya beli (purchasing
power) dari para pelaku sektor kelautan dan perikanan dibandingkan
sektor kelompok pertanian dan nasional.
Gambar 3.4 Laju Pertumbuhan PDB Kelompok Pertanian Tahun 2013-2014
Tabel 3.15 Laju pertumbuhan PDB Tahun 2013-2014
Trw IV-2013 Trw III-2014 Trw IV-2014PERTANIAN, PETERNAKAN,
KEHUTANAN DAN PERIKANAN 3,67 4,22 2,58
a. Tanaman Bahan Makanan 0,61 4,09 -0,23
b. Tanaman Perkebunan 5,42 2,86 2,54
c. Peternakan dan Hasil-hasilnya 5,90 5,64 3,79
d. Kehutanan -1,77 -0,39 -2,56
e. Perikanan 8,16 6,51 8,11
PRODUK DOMESTIK BRUTO (PDB) 5,65 5,00 5,03
LAPANGAN USAHALaju Pertumbuhan
Pertumbuhan PDB selama tahun 2013 ke 2014:
- Triwulan IV-2014 kinerja sektor perikanan mengalami pertumbuhan
sebesar 8,11 persen hampir mendekati kinerja triwulan yang sama
tahun yang lalu sebesar 8,15 persen.Pertumbuhan PDB Perikanan
tahun 2014 tidak melebihi pertumbuhan pada tahun 2013, yang dapat
disebabkan oleh beberapa komponen seperti tingkat konsumsi
masyarakat, investasi, pengeluaran pemerintah, ekspor dan impor.
- Pertumbuhan sektor perikanan ini disebabkan oleh peningkatan
produksi perikanan tangkap dan perikanan budidaya tahun 2014.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah PUSAT PENDIDIKAN KP
2014
31
Produksi perikanan tangkap tahun 2014 (angka sementara) meningkat
sebesar 1,28 persen atau sebesar 5,78 juta ton sedangkan produksi
perikanan budidaya tahun 2014 (angka sementara triwulan III)
mencapai 9,53 juta ton. Komoditas perikanan tangkap seperti tuna
mengalami peningkatan sebesar 1,68 persen (310 ribu ton)
dibandingkan tahun 2013, cakalang meningkat sebesar 0,75 persen
(484 ribu ton), tongkol meningkat sebesar 0,69 persen (454 ribu ton),
dan udang meningkat sebesar 1,62 persen (255 ribu ton). Komoditas
perikanan budidaya seperti ikan mas hingga semester 3 tahun 2014
mencapai 300 ribu ton, bandeng mencapai 425 ribu ton dan rumput
laut mencapai 6,7 juta ton.
- Selain dipengaruhui oleh produksi perikanan tangkap dan perikanan
budidaya yang mengalami peningkatan, faktor lain yang mempengaruhi
adalah harga ikan. Selama tahun 2014 harga ikan di pasar produsen
pergerakannya cukup stabil. Harga rata-rata ikan cakalang dan tongkol
di pasar produsen masing-masing sebesar Rp. 18.888,51 dan Rp.
16.866,89, sedangkan harga ikan bandeng sebesar Rp. 18,699,- .
- Kontribusi subsektor perikanan terhadap PDB atas dasar harga berlaku
pada triwulan IV-2014 mengalami kenaikan bila dibandingkan triwulan
III-2014 sebesar 7,42 persen yaitu dari kontribusi sebesar 3,32 persen
menjadi sebesar 3,57 persen dan mengalami kenaikan bila
dibandingkan dengan triwulan yang sama pada tahun sebelumnya
sebesar 7,31 persen yaitu dari kontribusi sebesar 3,32 persen menjadi
sebesar 3,57 persen.
- Selain itu menunjukkan bahwa sektor perikanan mengalami
pertumbuhan dibandingkan sektor-sektor yang lain, baik dalam sektor
kelompok pertanian maupun secara nasional.
c. Pertumbuhan PDB selama tahun 2010 ke 2014:
Apabila ditelaah selama kurun waktu 2010-2014, maka pertumbuhan PDB
perikanan meningkat rata-rata sebesar 1,64% per tahun. Dalam empat
tahun terakhir PDB perikanan tumbuh di atas rata-rata nasional dan
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah PUSAT PENDIDIKAN KP
2014
32
sektor pertanian secara umum. Hal ini menunjukkan bahwa perikanan
memegang peranan strategis dalam mendorong pertumbuhan pada PDB
kelompok pertanian secara umum, maupun pada PDB nasional.
Tabel 3.16 Pertumbuhan PDB Tahun 2010-2014
Indikator Kinerja
Utama
Tahun
2010 2011 2012 2013 2014*
Pertumbuhan PDB
Perikanan (%)
6,04 6,96 6,49 6,86 6,97
Keterangan:*) s/d Triwulan IV, angka sangat sementara.
Gambar 3.5 Laju Pertumbuhan PDB Nasional Atas Dasar Harga Konstan 2000 dan PDB Perikanan
Atas Harga Konstan Tahun 2009 – 2014
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah PUSAT PENDIDIKAN KP
2014
33
Tabel 3.17. PDB Perikanan, 2010-2014 (Rp Miliar)
I I I I I I
Kelompok Pertanian / Agriculture Group 985.470,50 1.091.447,10 1.193.452,90 1.311.037,30 361.004,70 368.745,50 398.427,20
a. Tanaman Bahan Makanan / Food Crops 482.377,10 529.967,80 574.916,30 621.832,70 190.716,90 171.326,90 187.493,70
b. Tanaman Perkebunan / Estate Crops 136.048,50 153.709,30 162.542,60 175.248,40 36.080,30 55.068,80 61.855,10
c. Peternakan dan Hasil-hasilnya / Livestock & Its product 119.371,70 129.297,70 145.720,00 165.162,90 43.263,80 44.214,80 47.116,70
d. K e h u t a n a n / Forestry 48.289,80 51.781,30 54.906,50 56.994,20 13.207,80 15.872,60 15.082,80
e. P e r i k a n a n / Fisheries 199.383,40 226.691,00 255.367,50 291.799,10 77.735,90 82.262,40 86.878,90
6.446.851,90 7.419.187,10 8.229.439,40 9.083.972,20 2.404.227,90 2.483.840,50 2.619.869,70
PDB TANPA MIGAS / GDP Without Oil & Gas 5.941.951,90 6.795.885,60 7.588.322,50 8.416.039,50 2.220.590,70 2.304.397,10 2.438.808,80
Persentase PDB Perikanan / Fisheries GDP Sharring
Persentase terhadap kelompok pertanian / To Agriculture group 20,23 20,77 21,40 22,26 21,53 22,31 21,81
Persentase terhadap PDB / To GDP 3,09 3,06 3,10 3,21 3,23 3,31 3,32
3,36 3,34 3,37 3,47 3,50 3,57 3,56
Kelompok Pertanian / Agriculture Group 304.777,10 315.036,80 328.279,70 339.890,20 88.583,40 91.057,90 97.193,40
a. Tanaman Bahan Makanan / Food Crops 151.500,70 154.153,90 158.910,10 161.969,50 47.403,20 42.705,70 46.061,20
b. Tanaman Perkebunan / Estate Crops 47.150,60 49.260,40 52.325,40 54.903,00 10.686,50 16.209,50 18.535,30
c. Peternakan dan Hasil-hasilnya / Livestock & Its product 38.214,40 40.040,30 41.918,60 43.914,00 11.064,10 11.265,80 11.637,90
d. K e h u t a n a n / Forestry 17.249,60 17.395,50 17.423,00 17.442,50 3.843,80 4.595,70 4.326,20
e. P e r i k a n a n / Fisheries 50.661,80 54.186,70 57.702,60 61.661,20 15.585,80 16.281,20 16.632,80
2.314.458,80 2.464.566,10 2.618.938,40 2.770.345,10 706.533,00 724.133,30 745.576,60
PDB TANPA MIGAS / GDP Without Oil & Gas 2.171.113,50 2.322.653,10 2.481.796,70 2.636.976,00 673.807,20 691.606,70 712.620,90
Pertumbuhan PDB Year on Year (Y on Y)
Perikanan/ Fisheries 6,04 6,96 6,49 6,86 6,89 6,25 6,34
Kelompok Pertanian / Agriculture Group 3,01 3,37 4,20 3,54 3,16 3,43 3,74
6,22 6,49 6,26 5,78 5,20 5,12 5,01
PDB TANPA MIGAS / GDP Without Oil & Gas 6,60 6,98 6,85 6,25 5,56 5,49 5,32
2013**)
Be
rda
sa
r h
arg
a b
erl
aku
At
cu
rre
nt
pri
ce
s
PRODUK DOMESTIK BRUTO (PDB) / Gross Domestic Product (GDP)
Persentase terhadap PDB tanpa Migas / To GDP Without Oil & Gas
Be
rda
sa
r h
arg
a k
on
sta
n t
hn
20
00
At
20
00
Co
nsta
nt
Pri
ce
s
PRODUK DOMESTIK BRUTO (PDB) / Gross Domestic Product (GDP)
PRODUK DOMESTIK BRUTO (PDB) / Gross Domestic Product (GDP)
LAPANGAN USAHA Tahun
INDUSTRIAL ORIGIN2010 2011 2012*)
2014***)
Sumber: Badan Pusat Statistik Keterangan: *) Angka sementara **) Angka sangat sementara ***) Angka sangat sangat sementara
d. Nilai PDB Perikanan Atas Dasar Harga Berlaku dan PDB Perikanan Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2000 Tahun 2014
Perkembangan nilai PDB triwulanan atas dasar harga berlaku dan PDB
triwulanan atas harga konstan 2000 menunjukkan adanya faktor
musiman. Selama triwulan I sampai dengan III terjadi peningkatan nilai
PDB dari triwulan ke triwulan dan pada triwulan IV terjadi penurunan
dibanding triwulan sebelumnya (triwulan III). Pola ini berulang dari tahun
ke tahun sepanjang tahun 2010-2014.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah PUSAT PENDIDIKAN KP
2014
34
Gambar 3.6 Perkembangan Nilai PDB Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2010 – 2014
Grafik 4 menunjukkan PDB Nasional atas harga berlaku tahun 2014
mengalami peningkatan sebesar 11,1 persen dibandingkan tahun 2013,
atau mencapai Rp. 10.094 trilliun setelah tahun sebelumnya sebesar Rp.
9.087 trilliun.
Gambar 3.7. Perkembangan Nilai PDB Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2010 - 2014
Grafik 5 menunjukkan bahwa baik PDB Nasional atas harga berlaku
maupun PDB Nasional atas harga konstan 2000 tahun 2014 menunjukkan
adanya faktor musiman. Triwulan I, triwulan II dan triwulan III
menunjukkan pertumbuhan sedangkan triwulan IV menunjukkan
penurunan. Penurunan pada setiap triwulan IV rata-rata sebesar -2,2
persen dari tahun 2000 hingga 2014. Penurunan ini disebabkan adanya
faktor musimam pada sektor sektor kelompok pertanian terutama
subsektor tanaman bahan makan dan tanaman perkebunan bahkan
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah PUSAT PENDIDIKAN KP
2014
35
beberapa komoditas tanaman bahan makan telah melewati masa panen
pada triwulan III.
Gambar 3.8 Laju Pertumbuhan PDB Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2001 - 2014
Grafik 6 menunjukkan pertumbuhan sektor perikanan tahun 2014 sebesar
6,96 persen, pertumbuhan ini lebih tinggai dari pertumbuhan kelompok
pertanian sebesar 3,3 persen dan PDB Nasional sebesar 5,1 persen.
Pertumbuhan sektor perikanan tahun 2014 lebih tinggi dari rata-rata
pertumbuhan sejak tahun 2009 – 2014 sebesar 6,25 persen, hal ini
menunjukkan bahwa sektor perikanan baik perikanan tangkap maupun
perikanan budidaya menunjukkan potensi besar dalam pembangunan
ekonomi Indonesia.
Capaian Indikator Kinerja Customer Perspective
6). Indikator Kinerja Utama 6
Rasio Jumlah SDM KKP yang menyelesaikan pendidikan melalui
pendidikan formal
Salah satu upaya dalam peningkatan pengetahuan, kemampuan dan
profesionalisme SDM kelautan dan perikanan melalui pendidikan formal
adalah dengan pemberian tugas belajar dan bantuan biaya bagi pegawai
yang melakukan izin belajar, baik jenjang S1, S2 maupun S3. Pemberian
tugas belajar dan bantuan biaya pendidikan dan dukungan fasilitasi bagi
pegawai izin belajar diharapkan dapat memberikan dampak yang baik di
bidang teknis maupun manajerial di bidang kelautan dan perikanan.
Maksud dari kegiatan ini adalah guna membantu meningkatkan kualitas
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah PUSAT PENDIDIKAN KP
2014
36
dan profesionalisme sumberdaya aparatur kelautan dan perikanan.
Sedangkan tujuan pelaksanaan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan
pengetahuan, kemampuan dan keterampilan Aparatur Kementerian
Kelautan dan Perikanan untuk menganalisis, menyajikan hasil
pelaksanaan tugas dengan baik dan memberikan sumbangan pemikiran
bagi perumusan kebijakan kementerian lebih lanjut. Pencapaian jumlah
aparatur KKP yang melakukan tugas belajar dan izin belajar dapat dilihat
dalam tabel berikut :
Tabel 3.18. Capaian kinerja rasio SDM KKP yang menyelesaikan
pendidikan melalui tugas belajar dan ijin belajar dibanding total peserta.
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi Persentase
(%)
2 Tersedianya SDM
KKP yang
Kompeten melalui pendidikan formal
6 Rasio jumlah SDM
KKP yang
menyelesaikan pendidikan melalui
tugas belajar dan ijin belajar
27% 27,71% 102,63
Tabel 3.19. Jumlah SDM KP yang menyelesaikan pendidikan melalui
pendidikan formal tahun 2014
Kegiatan 2013 % 2014 %
Peserta (orang)
Jumlah yang lulus (orang)
Peserta (orang)
Jumlah yang lulus (orang)
Tugas belajar
140 52 37,1 203 56 27,71
Izin belajar 129 36
Jumlah 140 52 332 92 Sumber data : Pusat Pendidikan KP
Faktor keberhasilan pencapaian target rasio jumlah SDM KKP yang
menyelesaikan pendidikan melalui pendidikan formal yaitu adanya
kegiatan pendataan dan monitoring peserta tugas belajar dan izin belajar
serta administrasi yang lengkap. Dukungan anggaran terhadap IKU 6
adalah sebagaimana tertera dalam tabel di bawah ini :
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah PUSAT PENDIDIKAN KP
2014
37
Tabel. 3.20. Realisasi anggaran kegiatan pendukung
No Kegiatan Pendukung Pagu Anggaran (Rp)
Realisasi (Rp)
Persentase (%)
1. Dukungan pendidikan gelar tugas belajar
6.225.563.000 6.223.028.800 99,96
2 Dukungan pendidikan gelar izin belajar
695.639.000 675.743.450 97,14
Sumber data : Pusat Pendidikan KP
7). Indikator Kinerja Utama
Peserta didik yang berasal dari anak pelaku utama
Untuk meningkatkan kapasitas dan kompetensi sumber daya manusia
kelautan dan perikanan terutama para pelaku utama kelautan dan
perikanan, maka dilakukan upaya meningkatkan kualifikasi pendidikan dan
pengetahuan. Kebijakan pendidikan KP salah satunya adalah penerimaan
peserta didik yang berasal dari anak pelaku utama sebesar 40%. Sebagai
bentuk dukungan, maka Pusat Pendidikan KP memberikan bantuan biaya
pendidikan bagi anak pelaku utama KP agar dapat melanjutkan
pendidikannya.
Tabel 3.21. Realisasi Peserta Didik Yang Berasal Dari Anak Pelaku Utama
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi Persentase (%)
3 Meningkatnya masyarakat KP
yang berkontribusi
positif terhadap pelaksanaan
pembangunan KP
7 Rasio peserta didik yang berasal dari
anak pelaku utama
40% 43,06% 107,64
Capaian sasaran jumlah peserta didik satuan pendidikan KP Triwulan IV
Tahun 2014 yang berasal dari keluarga nelayan, pembudidaya dan
pengolah ikan dari target 858 orang (40% dari 2146 orang) dapat tercapai
sejumlah 924 orang (43,06%) atau sebesar 107,64% (rincian dapat dilihat
pada Tabel 3.3). Bantuan biaya pendidikan KP bagi anak pelaku utama di
luar Satuan Pendidikan KP terdiri dari perguruan tinggi 50 orang dan
pendidikan menengah sebanyak 250 orang. Keberhasilan pencapaian target
tidak terlepas dari keaktifan satuan pendidikan KP dalam
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah PUSAT PENDIDIKAN KP
2014
38
Gambar 3. 9. Anak pelaku utama dan
orang tuanya
menginformasikan dan mencari peserta didik yang berasal dari anak pelaku
utama.
Tabel 3.22. Jumlah Anak Pelaku Utama di Satuan Pendidikan KP Tahun
2014.
NO. SATUAN PENDIDIKAN PESERTA DIDIK ANAK PELAKU
UTAMA TH 2013
PESERTA DIDIK ANAK PELAKU
UTAMA TH 2014
1 STP Jakarta 265 119
2 AP Sidoarjo 150 61
3 AP Bitung 148 66
4 AP Sorong 131 58
5 SUPMN Ladong 137 60
6 SUPMN Pariaman 171 70
7 SUPMN Kota Agung 154 60
8 SUPMN Pontianak 132 57
9 SUPMN Tegal 209 95
10 SUPMN Bone 186 62
11 SUPMN Waiheru 234 131
12 SUPMN Sorong 171 65
13 SUPMN Kupang 68 20
JUMLAH 2.328 924
Sumber data : Pusat Pendidikan KP
Pada tahun 2013 peserta didik anak
pelaku utama dihitung secara
keseluruhan dari kelas/tingkat 1
sampai dengan kelas/tingkat akhir,
sedangkan pada tahun 2014 peserta
didik anak pelaku utama dihitung dari
siswa baru (kelas/tingkat 1) yang
diterima. Selain membiayai anak
pelaku utama di satuan pendidikan KP, Pusat Pendidikan KP juga
memberikan bantuan pendidikan bagi anak pelaku utama yang
melanjutkan pendidikan jenjang menengah dan pendidikan tinggi di
satuan pendidikan di luar Kementerian Kelautan dan Perikanan.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah PUSAT PENDIDIKAN KP
2014
39
Tabel 3.23. Jumlah Anak Pelaku Utama yang memperoleh bantuan biaya
pendidikan KP di Perguruan Tinggi di Luar Satuan Pendidikan
KP Tahun Anggaran 2014.
NO SATUAN PENDIDIKAN PROVINSI KABUPATEN
TAHUN
2013 (orang)
TAHUN
2014 (orang)
1 Universitas Bung Hatta Sumatera Barat
Padang 26 5
2 Universitas Satya Negara
Indonesia DKI Jakarta Jakarta Selatan 8 -
3 Universitas Djuanda Jawa Barat Bogor 3 3
4 Universitas Nahdlatul Ulama Cirebon Jawa Barat Cirebon
9 3
5 Universitas Pancasakti
Tegal Jawa Tengah Tegal 11 4
6 Universitas Pekalongan Jawa Tengah Pekalongan 11 5
7 Politeknik Negeri Pontianak
Kalimantan Barat Pontianak
8 -
8 Universitas Muhammadiyah Pontianak
Kalimantan Barat Pontianak
- 3
9 Universitas Mulawarman Kalimantan
Timur Samarinda 13 3
10 Sekolah Tinggi Perikanan dan Kelautan Palu
Sulawesi Tengah
Palu 6 3
11 Universitas Alkhairaat
Sulawesi Tengah Palu
8 3
12 Universitas Lambung
Mangkurat
Kalimantan
Selatan Banjarmasin 7 2
13 Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene dan
Kepulauan
Sulawesi Selatan
Pangkajene Kepulauan
18 4
14 Sekolah Tinggi Teknologi
Kelautan Balik Diwa
Sulawesi
Selatan Makassar 22 4
15 Universitas Haluoleo Sulawesi Tenggara
Kendari 27 -
16 Universitas Kristen Artha
Wacana
Nusa Tenggara
Timur Kupang 8 3
17 Universitas Muhammadyah
Kupang
Nusa Tenggara
Timur Kupang 4 2
18 Universitas Muhammadiyah Sorong
Papua Barat Kota Sorong 11 3
Total 200 50
Sumber data : Pusat Pendidikan KP
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah PUSAT PENDIDIKAN KP
2014
40
Tabel 3.24. Jumlah Anak Pelaku Utama yang memperoleh bantuan biaya
pendidikan KP Pendidikan Menengah di Luar Satuan Pendidikan
KP Tahun Anggaran 2014
NO SATUAN PENDIDIKAN PROVINSI TAHUN 2013
(orang)
TAHUN 2014
(orang)
1 SMK N 1 Bendahara Nangroe Aceh Darussalam
4 5
2 SMK N 1 Jeunieb Nangroe Aceh
Darussalam -
2
3 SMK N 3 Sibolga Sumatera Utara 4 -
4 SMK N 1 Curup Selatan Bengkulu 4 5
5 SMK N1 Bunguran Timur Kepulauan Riau 4 4
6 UPT SUPM Internasional Dumai Riau 4 5
7 SMK N 2 Kalianda Lampung 4 4
8 SMK N 6 Bandar Lampung Lampung 4 5
9 SMK N 2 Tanjung Pandan Bangka Belitung 6 6
10 SMK N 1 Selat Nasik Bangka Belitung 4 6
11 SMK N 10 Padang Sumatera Barat - 2
12 SMK N 2 Painan Sumatera Barat 6 7
13 SMK N 1 Pandeglang Banten - 7
14 SMK N 1 Cidaun Jawa Barat 4 -
15 SMK N 1 Mundu Jawa Barat 5 4
16 SMK N 5 Garut Jawa Barat 4 5
17 SMK Hasanudin Kandanghaur Jawa Barat 8 8
18 SMK N 2 Indramayu Jawa Barat - 5
19 SMK Nusantara Batang Jawa Tengah 7 6
20 SMK N 2 Rembang Jawa Tengah 7 6
21 SMK N 1 Jepara Jawa Tengah 4 7
22 SMK N 1 Bulakamba Jawa Tengah - 3
23 SMK N 2 Purbalingga Jawa Tengah 4 6
24 SMK N 4 Purworejo Jawa Tengah 4 6
25 SMK N 1 Karimunjawa Jawa Tengah 5 7
26 SMK Yamipura Jawa Tengah 4 7
27 SMK SUPM Al Ma’arif Jawa Tengah 4 5
28 SMK N 1 Glagah Jawa Timur 4 5
29 SMK Puger Jember Jawa Timur 4 6
30 SMK N 2 Pacitan Jawa Timur 4 3
32 SMK N 1 Jelai Kalimantan
Tengah
4 4
33 SMK N 1 Kusambi Kalimantan
Selatan
4 -
34 SMK N 1 Tarakan Kalimantan Utara - 4
35 SMK N 3 Berau Kalimantan Timur 4 6
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah PUSAT PENDIDIKAN KP
2014
41
36 SMK N Tambukan Utara Sulawesi Utara 4
37 SMK N 2 Benteng Sulawesi Selatan 4
38 SMK N 2 Bantaeng Sulawesi Selatan 8
39 SMK N 3 Jeneponto Sulawesi Selatan 4 2
40 SMK N 4 Takalar Sulawesi Selatan 4 4
41 SMK N 1 Galesong Selatan Sulawesi Selatan 4 5
42 SMK N 2 Sinjai Sulawesi Selatan 6 7
43 SMK N 4 Sinjai Sulawesi Selatan 7 7
44 SMK N 9 Makassar Sulawesi Selatan 6 7
45 SMK N 1 Tiworo Tengah Sulawesi
Tenggara 5
6
46 SMK Pelayaran KP Karya
Persada Napabalano Sulawesi Barat -
5
47 SMK N 2 Kintamani Bali 5 8
48 SMK N 2 Negara Bali - 6
49 SMK N 1 Sakra Nusa Tenggara
Barat 1
-
50 SMK N 1 Alas Nusa Tenggara
Barat 6
5
51 SMK- PP Negeri Rea Timur Sulawesi Barat - 7
52 SMK N 1 Leihetu Maluku 4 -
53 SMK N 1 Sabu Barat Nusa Tenggara
Timur 4
-
54 SMK N 1 Popayato Sulawesi Utara - 4
55 SMK N 1 Seram Barat Maluku - 8
56 SMK N 2 Kairatu Maluku - 8
JUMLAH 200 250
Sumber data : Pusat Pendidikan KP
Tabel. 3.25. Realisasi anggaran kegiatan pendukung
No Kegiatan Pendukung Pagu Anggaran
(Rp)
Realisasi (Rp)
Persentase (%)
1. Dukungan biaya pendidikan bagi anak pelaku utama
1.345.642.000 1.303.957.700 96,90
Sumber data : Pusat Pendidikan KP
Keberhasilan pencapaian target IKU 7 tidak terlepas dari satuan
pendidikan dalam mempromosikan satuan pendidikan di wilayah berbasis
pelaku utama (nelayan, pembudidaya ikan, pengolah ikan, dan petambak
garam) serta aktif mencari dan memprioritaskan anak pelaku utama untuk
diterima sebagai peserta didik.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah PUSAT PENDIDIKAN KP
2014
42
8). Indikator Kinerja Utama 8
Jumlah tenaga kerja dari lulusan pendidikan KP
Capaian sasaran Jumlah lulusan
pendidikan yang kompeten
sesuai standar dan kebutuhan,
sesuai dengan Rencana Strategis
Badan Pengembangan SDM
Kelautan dan Perikanan dan
untuk mendukung pencapaian
keberhasilan pembangunan
ekonomi berbasis kelautan dan
perikanan. Dari target 1.650
orang dapat tercapai sejumlah 1.665 orang atau sebesar 100,91%. Capaian
tersebut dihasilkan dari jumlah lulusan Satuan Pendidikan Menengah
(SUPM) dan Pendidikan Tinggi (Politeknik dan STP) di lingkup BPSDMKP.
Tabel 3.26. Jumlah tenaga kerja dari lulusan pendidikan KP
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi Prosentase (%)
3 Meningkatnya
masyarakat KP yang berkontribusi
positif terhadap pelaksanaan
pembangunan KP
8 Jumlah tenaga
kerja dari lulusan pendidikan KP
(orang)
1.650 1.665 100,91
Tabel 3.27. Jumlah Lulusan Pendidikan di Satuan Pendidikan KP Tahun
Pelajaran 2014
NO. SATUAN PENDIDIKAN
LULUSAN
TAHUN 2013
LULUSAN
TAHUN 2014
1 STP – Jakarta 334 300
2 Politeknik KP Sidoarjo – Jawa Timur 97 121
3 Politeknik KP Bitung – Sulawesi Selatan 64 103
4 Politeknik KP Sorong – Irian Jaya Barat 71 86
5 SUPMN Ladong – NAD 96 124
6 SUPMN Pariaman – Sumatera Barat 97 127
7 SUPMN Kota Agung – Lampung 79 123
Gambar 3.10. Kegiatan Wisuda Pendidikan KP
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah PUSAT PENDIDIKAN KP
2014
43
8 SUPMN Pontianak – Kalimantan Barat 82 117
9 SUPMN Tegal – Jawa Tengah 144 175
10 SUPMN Bone – Sulawesi Selatan 108 132
11 SUPMN Waiheru – Maluku 87 115
12 SUPMN Sorong – Irian Jaya Barat 100 90
13 SUPMN Kupang – Nusa Tenggara Timur 36 32
14 SUPM Dumai – Riau - -
15 Tugas Belajar KKP (S2) di STP Jakarta - 20
16 Lulusan Penerima Bantuan Anak Pelaku Utama Non-KKP
25 -
JUMLAH 1.420 1.665 Sumber data : Pusat Pendidikan KP
Dari tabel di atas dapat dilihat terdapat kenaikan jumlah lulusan dari
1.420 orang pada tahun 2013 menjadi 1.665 orang pada tahun 2014 atau
terjadi kenaikan sebesar 17,25% dan capaian kinerja sebesar 100,91%.
Faktor keberhasilan pencapian target jumlah tenaga kerja dari lulusan
pendidikan KP diantaranya adalah peserta didik menyelesaikan
pendidikannya dengan baik di satuan pendidikan KP dan adanya kegiatan
penyelenggaraan pendidikan di satuan pendidikan KP dalam mendukung
kelulusan siswa, seperti kurikulum pendidikan KP, penyusunan silabus,
ujian nasional KKP dan penentuan kelulusan.
Tabel. 3.28. Realisasi anggaran kegiatan pendukung
No Kegiatan Pendukung Pagu Anggaran (Rp)
Realisasi (Rp) Persentase (%)
1. Fasilitasi wisuda pendidikan
tinggi dan menengah KP
344.380.000 315.35.700 91,57
2. Pengujian dan pengawasan
UKK SUPM
205.250.000 203.920.100 99,35
3. Penyusunan Soal UN KKP 2014
176.342.000 176.037.500 99,83
4. Pengawasan dan supervisi UN
KKP 2014
229.554.000 216.449.300 94,29
5. Koreksi LJK dan analisis hasil
UN 2014
83.826.000 83.003.000 99.02
6. Kompilasi Nilai dan Penerbitan Ijazah SUPM TP 2013/2014
235.893.000 234.433.000 99.38
7. Penentuan kelulusan dan
penerbitan SKHUN
147.745.000 147.468.000 99,81
8. Workshop penyusunan butir
soal dan analisa butir soal
271.411.000 266.206.900 98.08
Sumber data : Pusat Pendidikan KP
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah PUSAT PENDIDIKAN KP
2014
44
9). Indikator Kinerja Utama 9
Rasio kebutuhan tenaga kerja KP di wilayah industrialisasi
Pusdik KP sebagai penentu kebijakan, bertanggung jawab dalam
pelaksanaan monitoring penyerapan lulusan satuan pendidikan KP dalam
dunia kerja. Tujuan yang akan dicapai adalah untuk mengetahui jumlah
kebutuhan tenaga kerja KP di wilayah industrialisasi. Sasaran yang akan
dicapai adalah meningkatnya lulusan satuan pendidikan KP yang diserap
oleh dunia usaha/industri setiap tahunnya. Monitoring kebutuhan tenaga
kerja KP di wilayah industrialisasi diperlukan untuk mengetahui sejauh
mana lulusan satuan pendidikan KP akan terserap dalam dunia kerja
sejalan dengan rencana strategi Pusat Pendidikan Kelautan dan Perikanan
dan untuk mengetahui tingkat kesejahteraannya.
Tabel 3.29. Rasio kebutuhan tenaga kerja sektor KP di wilayah industrialisasi
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi Persentase
(%)
5 Terselenggaranya pemetaan yang
mencerminkan kebutuhan tenaga
kerja KP
9 Rasio kebutuhan tenaga kerja KP di
wilayah industrialisasi
5% 5% 100
Tabel. 3.30. Realisasi anggaran kegiatan pendukung
No Kegiatan Pendukung Pagu Anggaran
(Rp)
Realisasi (Rp)
Persentase (%)
1. Pemetaan anak usia sekolah
261.659.000 253.413.400 96.85
Sumber data : Pusat Pendidikan KP
10). Indikator Kinerja Utama 10
Jumlah masyarakat KP yang menerima informasi tentang
lapangan kerja sektor KP
Dalam rangka menyiapkan SDM pengelola potensi kelautan dan
perikanan Indonesia, setiap tahunnya diluluskan peserta didik kelautan
dan perikanan yang terdiri dari bidang keahlian budidaya, pengolahan
ikan, pengelolaan sumber daya, permesinan perikanan dan penangkapan
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah PUSAT PENDIDIKAN KP
2014
45
ikan. Para lulusan ini diharapkan dapat bekerja sesuai dengan bidang
keilmuan yang didapatkan selama menempuh pendidikan. Sehingga
investasi yang dikeluarkan dapat mencapai sasaran, memberikan
kontribusi terhadap pengelolaan sumber daya kelautan dan perikanan
secara optimal dan berkelanjutan. Dalam rangka memfasilitasi
penempatan lulusan pendidikan pada industri kelautan dan perikanan
yang sesuai, serta memberikan wawasan pengembangan usaha di sektor
kelautan dan perikanan, Kementerian Kelautan dan Perikanan
menyelenggarakan layanan informasi ketenagakerjaan di sektor kelautan
dan perikanan, yang selanjutnya disebut marine fisheries job center.
Layanan ini merupakan bentuk pelaksanaan fungsi pemerintah (the
state) untuk memfasilitasi sinergi antara perusahaan (investor – the
private sector) dengan masyarakat (civil society).
Hal ini diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap
percepatan penurunan angka pengangguran yang oleh BPS pada tahun
2011 tercatat mencapai 8,32 juta orang setara dengan 7,14 persen dari
jumlah penduduk Indonesia yang mencapai 237,8 juta orang. Dengan
terserapnya tenaga kerja tersebut diharapkan dapat mendorong
peningkatan produksi kelautan dan perikanan, peningkatan devisa dan
mensejahterkan masyarakat kelautan dan perikanan.
Untuk mendukung hal tersebut, dunia usaha dan dunia industri
yang bergerak di sektor kelautan dan perikanan diharapkan memberikan
dukungan memanfaatkan P2IKKP (Pusat Pelayanan Informasi
Ketenagakerjaan Kelautan dan Perikanan)/job center ini dengan
menyampaikan informasi kebutuhan/lowongan kerja dengan latar
belakang pendidikan kelautan dan perikanan.
Informasi kebutuhan tersebut selain dapat dimanfaatkan oleh
pencari kerja, juga menjadi data proyeksi kebutuhan lulusan pendidikan
kelautan dan perikanan, yang dapat menjadi bahan penentuan kebijakan
pengembangan pendidikan kelautan dan perikanan di Indonesia.
Penyampaian informasi tersebut dapat dilakukan melalui website
P2IKKP/job center.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah PUSAT PENDIDIKAN KP
2014
46
Tabel 3.31. Capaian kinerja jumlah masyarakat KP yang menerima
informasi lapangan kerja sektor KP
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target (orang)
Realisasi (orang)
Persentase (%)
6. Terselenggaranya informasi pasar kerja di sektor KP
10 Jumlah masyarakat KP yang menerima informasi tentang lapangan kerja sektor KP
15.000 16.594 110,63
Tabel. 3.32. Realisasi anggaran kegiatan pendukung
No Kegiatan
Pendukung Pagu Anggaran
(Rp) Realisasi
(Rp) Persentase
(%) 1. Fasilitasi wisuda
pendidikan tinggi dan menengah KP
344.380.000 315.35.700 91,57
2. Forum satuan
pendidikan KP dengan dunia usaha/industri
(temu bisnis)
311.225.000 229.183.900 73,64
Sumber data : Pusat Pendidikan KP
Kegiatan job fair sebagai kegiatan utama pendukung hilang sebagai akibat
penghematan anggaran untuk pembangunan STP Karawang. Sebagai
pengganti hilangnya kegiatan utama pendukung IKU, maka telah
dilakukan antisipasi untuk mencapai target, yaitu :
Tabel 3.33. Kegiatan penyebaran informasi lapangan kerja sektor KP
No Kegiatan Pendukung Jumlah penerima Keterangan
1. Website P2IKKP 6.829 orang Per 30 Desember 2014
2. Wisuda satuan pendidikan lingkup KKP 1.665 orang Tahun 2014
3. Surat informasi lowongan pekerjaan No. 689/BPSDMKP.02/TU.210/VIII/2014 tanggal 22 Agustus 2014
6.200 orang 62 satuan pendidikan
4. Forum satuan pendidikan dengan du/di 1.900 orang 14 SMK, 5 Perguruan Tinggi
Sumber data : Pusat Pendidikan KP
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah PUSAT PENDIDIKAN KP
2014
47
11). Indikator Kinerja Utama Jumlah Peserta Didik Vokasi Bidang KP
dengan Pendekatan Teaching Factory
Untuk mendukung keberhasilan pembangunan ekonomi berbasis
kelautan dan perikanan, diperlukan SDM yang berkualitas tinggi dan
kompeten serta didukung peningkatan kapasitas peserta didik di bidang
kelautan dan perikanan. Untuk mencapai hal tersebut dicapai melalui
kegiatan pendidikan secara formal yang dilaksanakan di 9 (sembilan)
Sekolah Usaha Perikanan Menengah (SUPM), 3 (tiga) Politeknik KP dan 1
(satu) Sekolah Tinggi Perikanan. Dari target sebanyak 6.108 orang
dapat tercapai sebanyak 6.533 orang atau sebesar 106,96%. Rincian
target dan capaian tersebut disajikan dalam tabel berikut :
Tabel 3.34. Capaian kinerja jumlah peserta didik vokasi bidang KP dengan
pendekatan teaching factory
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi Prosentase (%)
7. Terselenggaranya program pendidikan vokasi di bidang KP dengan pendekatan teaching factory
11 Jumlah peserta didik vokasi bidang KP dengan pendekatan teaching factory
6.108 6.533 106,96
Tabel 3.35. Jumlah peserta didik tahun pelajaran 2014/2015 di Satuan
Pendidikan KP
No Satuan Pendidikan Jumlah Peserta Didik
Tahun Pelajaran 2013/2014
Tahun Pelajaran 2014/2015
1. STP Jakarta 1.605 1.564
2. AP Sidoarjo 406 429
3. AP Bitung 385 385
4. AP Sorong 323 324
5. SUPM N Ladong 386 386
6. SUPM N Pariaman 384 427
7. SUPM N Kotaagung 385 365
8. SUPM N Tegal 528 548
9. SUPM N Pontianak 464 410
10. SUPM N Bone 537 518
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah PUSAT PENDIDIKAN KP
2014
48
11. SUPM N Waiheru 472 504
12. SUPM N Kupang 178 199
13. SUPM N Sorong 414 411
JUMLAH 6.467 6.533 Sumber data : Pusat Pendidikan KP
Dari tabel di atas dapat dilihat adanya kenaikan jumlah peserta didik dari
6.467 orang pada tahun ajaran 2013/2014 menjadi 6.533 orang pada
tahun pelajaran 2014/2015 atau naik sebesar 1,02%. Dari target 6.108
orang tercapai sebanyak 6.533 orang (106,96%). Faktor keberhasilan
pencapaian target jumlah peserta didik vokasi dengan pendekatan
teaching factory yaitu ; peningkatan kapasitas peserta didik di satuan
pendidikan KP, efektivitas sistem pembelajaran dan peningkatan sarana
dan prasarana pendidikan.
Tabel. 3.36. Realisasi anggaran kegiatan pendukung
No Kegiatan Pendukung Pagu Anggaran
(Rp)
Realisasi (Rp)
Persentase (%)
1. Legalisasi kurikulum Akademi Perikanan Lingkup KKP
103.798.000 99.634.000 95,99
2. Penyusunan silabus
pendidikan tinggi lingkup KKP
365.897.000 340.931.450 93,18
3. Review kurikulum 2013 pada
pendidikan tinggi KP
75.891.000 74.657.000 98,37
4. Penyusunan pedoman/juknis pemanfaatan sarana dan
prasarana pendidikan KP
192.242.000 96.352.500 50,12
5. Penambahan program keahlian pada pendidikan
menengah
137.216.000 136.119.600 99,20
6. Penambahan program studi
pada pendidikan tinggi KP
264.047.000 153.441.500 97,49
7. Fasilitas penyelenggaraan ujian ANKAPIN/ATKAPIN
125.282.000 123.836.700 98,85
8. Peningkatan akreditasi pada
satuan pendidikan KP
339.010.000 290.296.150
Sumber data : Pusat Pendidikan KP
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah PUSAT PENDIDIKAN KP
2014
49
12.) Rasio Peserta Didik Yang Terserap di Dunia Usaha dan Dunia
Industri
Pusat Pendidikan KP sebagai penentu kebijakan, bertanggung
jawab dalam pelaksanaan monitoring penyerapan lulusan satuan
pendidikan KP dalam dunia kerja. Tujuan yang akan dicapai adalah
untuk mengetahui jumlah lulusan satuan pendidikan KP yang terserap
dalam dunia kerja berdasarkan nama dan alamat (by name by address).
Sasaran yang akan dicapai adalah meningkatnya lulusan satuan
pendidikan KP yang diserap oleh dunia usaha/industri setiap tahunnya.
Monitoring penyerapan lulusan satuan pendidikan KP dalam dunia kerja
diperlukan untuk mengetahui sejauh mana lulusan satuan pendidikan KP
yang terserap dalam dunia kerja sejalan dengan rencana strategi Pusat
Pendidikan Kelautan dan Perikanan dan untuk mengetahui tingkat
kesejahteraannya.
Tabel 3.37. Capaian kinerja rasio peserta didik yang terserap di dunia
usaha dan dunia industri dibanding total lulusan pendidikan
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi Prosentase (%)
7. Terselenggaranya program pendidikan vokasi di bidang KP dengan pendekatan teaching factory
12 Rasio peserta didik yang terserap di dunia usaha dan dunia industri dibanding total lulusan pendidikan
95% 95,74 100,78
Tabel 3.38. Jumlah peserta didik yang terserap di dunia usaha dan dunia
industri Tahun 2014
No Satuan Pendidikan
Jumlah lulusan (Tahun)
Target Lulusan yang Terserap
di Du/Di (Tahun)
Jumlah Lulusan Yang Terserap
di Du/Di (Tahun)
2013 2014 2013 2014 2013 2014
1 STP Jakarta 334 320 300 304 332 300
2 Politeknik KP Sidoarjo
97 121 87 115
94 118
3 Politeknik KP 64 103 57 98 58 102
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah PUSAT PENDIDIKAN KP
2014
50
Bitung
4 Politeknik KP Sorong
71 86 64 82
62 83
5 SUPM N Ladong 96 124 86 118 86 120
6 SUPM N Pariaman 97 127 87 121 87 123
7 SUPM N Kotaagung 79 123 71 117 69 121
8 SUPM N Tegal 144 175 130 166 134 168
9 SUPM N Pontianak 82 117 74 111 72 109
10 SUPM N Bone 108 132 97 125 97 126
11 SUPM N Waiheru 87 115 78 109 76 109
12 SUPM N Kupang 36 32 32 30 23 30
13 SUPM N Sorong 100 90 90 86 90 85 14 Lulusan anak pelaku
utama non-KKP 25
JUMLAH 1.420 1.665 1.253 1.582 1.280 1.594
Sumber data : Pusat Pendidikan KP
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa dari target sebanyak 1.582 orang
tercapai sebanyak 1.594 orang atau 95,74% dari total lulusan.
Tabel. 3.39. Realisasi anggaran kegiatan pendukung
No Kegiatan Pendukung Pagu Anggaran
(Rp)
Realisasi (Rp)
Persentase (%)
1. Forum satuan pendidikan KP
dengan dunia usaha/industri (temu bisnis)
311.225.000 229.183.900 73,64
2. Pengembangan inkubator bisnis peningkatan kapasitas
157.378.000 150.694.600 95,75
Sumber data : Pusat Pendidikan KP
Pencapaian serapan lulusan pendidikan KP di dunia usaha dan dunia
industri tidak terlepas dari kerjasama satuan pendidikan dengan dunia usaha
dan dunia industri untuk menyalurkan lulusannya.
13) Rasio Jumlah SDM KKP yang melakukan peningkatan jenjang
pendidikan formal terhadap jumlah kebutuhan yang akan
ditingkatkan.
Salah satu upaya dalam peningkatan pengetahuan, kemampuan dan
profesionalisme SDM kelautan dan perikanan melalui pendidikan formal
adalah dengan pemberian tugas belajar dan bantuan biaya bagi pegawai
yang melakukan izin belajar, baik jenjang S1, S2 maupun S3. Pemberian
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah PUSAT PENDIDIKAN KP
2014
51
tugas belajar dan bantuan biaya pendidikan dan dukungan fasilitasi bagi
pegawai izin belajar diharapkan dapat memberikan dampak yang baik di
bidang teknis maupun manajerial di bidang kelautan dan perikanan.
Maksud dari kegiatan ini adalah guna membantu meningkatkan kualitas
dan profesionalisme sumberdaya aparatur kelautan dan perikanan.
Sedangkan tujuan pelaksanaan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan
pengetahuan, kemampuan dan keterampilan Aparatur Kementerian
Kelautan dan Perikanan untuk menganalisa, menyajikan hasil
pelaksanaan tugas dengan baik dan memberikan sumbangan pemikiran
bagi perumusan kebijakan kementerian lebih lanjut. Pencapaian jumlah
aparatur KKP yang melakukan tugas belajar dan izin belajar dapat
dilihat dalam tabel berikut :
Tabel 3.40. Capaian kinerja rasio SDM KKP yang melakukan peningkatan
jenjang pendidikan formal terhadap jumlah kebutuhan yang akan
ditingkatkan
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi Prosentase
(%)
8. Terselenggaranya pendidikan aparatur
sesuai kompetensi yang dibutuhkan
13 Rasio jumlah SDM KKP yamg
melakukan peningkatan
jenjang
pendidikan formal terhadap jumlah
kebutuhan yang akan ditingkatkan
75% 91,57% 122,09
Tabel 3.41. Jumlah rencana kebutuhan peningkatan jenjang pendidikan
formal dan jumlah SDM KKP yang melakukan peningkatan jenjang pendidikan
formal.
Kegiatan Target/Rencana Kebutuhan
(Tahun)
Jumlah SDM KKP yang melakukan
peningkatan jenjang pendidikan formal
(Tahun)
Persentase (%)
2013 2014 2013 2014 2013 2014
Tugas Belajar 125 orang
95 orang
203 orang 145 100
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah PUSAT PENDIDIKAN KP
2014
52
Izin Belajar 207 orang
195 orang
129 orang
Jumlah 200 orang
332 orang
290 orang
332 orang
Sumber data : Pusat Pendidikan KP
Tabel. 3.42. Realisasi anggaran kegiatan pendukung
No Kegiatan Pendukung Pagu Anggaran
(Rp)
Realisasi (Rp)
Persentase (%)
1. Dukungan pendidikan gelar tugas belajar
6.225.563.000 6.223.028.800 99,96
2. Dukungan pendidikan gelar izin belajar
695.639.000 675.743.450 97,14
3. Penyusunan rencana kebutuhan tugas belajar & ijin belajar
29.760.000 6.984.000 23,47
Sumber data : Pusat Pendidikan KP
14) Jumlah Pendidik dan Tenaga Kependidikan yang meningkat
kompetensinya
Kualitas penyelenggaraan
pendidikan kelautan dan
perikanan perlu didukung
dengan kualitas pendidik dan
tenaga kependidikan yang
kompeten dan profesional.
Untuk itu Pusat Pendidikan KP
melakukan kegiatan untuk
meningkatkan kompetensi
pendidik dan tenaga kependidikan baik melalui pendidikan formal maupun
non formal. Target dan pencapaian jumlah peningkatan pendidik dan
tenaga kependidikan tahun 2014 disajikan dalam tabel berikut :
Gambar 3.11. Kegiatan Sertifikasi Asesor Lingkup
Pusdik KP Tahun 2014
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah PUSAT PENDIDIKAN KP
2014
53
Tabel 3.43. Capaian kinerja jumlah pendidik dan tenaga kependidikan
yang meningkat kompetensinya
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi Persentase (%)
8. Terselenggaranya pendidikan aparatur sesuai kompetensi yang dibutuhkan
14. Jumlah pendidik dan tenaga kependidikan yang meningkat kompetensinya
330 338 102,42
Tabel 3.44. Jumlah pendidik dan tenaga kependidikan yang meningkat
kompetensinya 2014
No Satuan Pendidikan Jumlah
Tahun 2013 Tahun 2014
1 Sekolah Tinggi Perikanan Jakarta 41 44
2 Jurusan Penyuluhan Perikanan STP Bogor
11 56
3 BAPPL Serang 3 5
4 Akademi Perikanan Sidoarjo 35 14
5 Akademi Perikanan Bitung 33 6
6 Akademi Perikanan Sorong 31 37
7 SUPM N Ladong 22 7
8 SUPM N Pariaman 16 9
9 SUPM N Kota Agung 32 32
10 SUPM N Tegal 15 11
11 SUPM N Pontianak 8 17
12 SUPM N Bone 20 14
13 SUPM N Waiheru 14 26
14 SUPM N Sorong 12 52
15 SUPM N Kupang 3 7
16 Pusat Pendidikan Kelautan dan Perikanan
29
17 Sekretariat BPSDMKP 5
18 SUPM Internasional Dumai 1
Total 330 338 Sumber data : Pusat Pendidikan KP
Dari tabel di atas dapat dilihat peningkatan jumlah peningkatan kompetensi
pendidik dan tenaga kependidikan pada tahun 2014 dibandingkan tahun
2013. Peningkatan sebesar 8 orang atau 2,42%.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah PUSAT PENDIDIKAN KP
2014
54
Tabel. 3.45. Realisasi anggaran kegiatan pendukung
No Kegiatan Pendukung Pagu Anggaran (Rp)
Realisasi (Rp)
Persentase (%)
1. Sertifikasi profesi bagi guru dan dosen
226.943.000 214.473.200 94,51
2. Penilaian dan evaluasi beban guru
81.170.000 80.530.000 99.21
3. Pemetaan dan analisis pendidik dan tenaga kependidikan
147.703.000 147.034.200 99,55
4. Peningkatan kompetensi tenaga pendidik bidang penangkapan dan mesin
129.382.000 126.802.000 98,01
5. Sertifikasi asesor kompetensi guru dan dosen
257.808.000 256.967.000 99,67
6. Dukungan tenaga pendidik 1.441.148.000 1.428.325.800 99,11
7. Peningkatan kapasitas pendidik dan tenaga kependidikan
102.750.000 102.734.400 99,98
8. Pedoman penyusunan DUPAK Guru
80.580.000 77.006.000 95,96
9. Peningkatan kompetensi pembimbing/Pembina PD dalam BK
177.484.000 161.730.200 91,12
10. Peningkatan profesionalisme jabfung pendidik (guru dan dosen)
254.520.000 245.052.500 96,28
Sumber data : Pusat Pendidikan KP
15) Rasio peserta didik yang tidak terserap di dunia usaha dan
dunia industri dibanding total lulusan pendidikan.
Pusdik KP sebagai penentu kebijakan, bertanggung jawab dalam
pelaksanaan monitoring penyerapan lulusan satuan pendidikan KP dalam
dunia kerja. Tujuan yang akan dicapai adalah untuk mengetahui jumlah
lulusan satuan pendidikan KP yang tidak terserap dalam dunia kerja
berdasarkan nama dan alamat (by name by address). Sasaran yang
akan dicapai adalah meningkatnya lulusan satuan pendidikan KP yang
diserap oleh dunia usaha/industri setiap tahunnya. Monitoring
penyerapan lulusan satuan pendidikan KP dalam dunia kerja diperlukan
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah PUSAT PENDIDIKAN KP
2014
55
untuk mengetahui sejauh mana lulusan satuan pendidikan KP yang
terserap dalam dunia kerja sejalan dengan rencana strategi Pusat
Pendidikan Kelautan dan Perikanan dan untuk mengetahui tingkat
kesejahteraannya
Tabel 3.46. Capaian kinerja rasio peserta didik yang tidak terserap di
dunia usaha dan dunia industri
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi Persentase (%)
9. Terselenggaranya monitoring dan evaluasi terhadap penyelenggaraan pendidikan KP serta alumni satuan pendidikan KP
15. Rasio peserta didik yang tidak terserap di dunia usaha dan dunia industry dibanding total lulusan pendidikan
5% 4,26% 117,37
Tabel 3.47. Jumlah peserta didik yang tidak terserap di dunia usaha dan dunia
industri tahun 2014
No Satuan Pendidikan
Jumlah lulusan (Tahun)
Target Lulusan yang Tidak Terserap di
Du/Di (Tahun)
Jumlah Lulusan Yang Tidak Terserap di
Du/Di (Tahun)
2013 2014 2013 2014 2013 2014
1 STP Jakarta 334 320 34 16 2 20
2 Politeknik KP Sidoarjo 97 121 10 6 3 3
3 Politeknik KP Bitung 64 103 7 5 6 1
4 Politeknik KP Sorong 71 86 7 4 9 3
5 SUPM N Ladong 96 124 10 6 10 4
6 SUPM N Pariaman 97 127 10 6 10 4
7 SUPM N Kotaagung 79 123 8 6 10 2
8 SUPM N Tegal 144 175 14 9 10 7
9 SUPM N Pontianak 82 117 8 6 10 8
10 SUPM N Bone 108 132 11 7 11 6
11 SUPM N Waiheru 87 115 9 6 11 6
12 SUPM N Kupang 36 32 4 2 13 2
13 SUPM N Sorong 100 90 10 4 10 5
14 Lulusan anak pelaku utama non-KKP
25
JUMLAH 1.420 1.665 142 83 115 71
Sumber data : Pusat Pendidikan KP
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah PUSAT PENDIDIKAN KP
2014
56
Tabel. 3.48. Realisasi anggaran kegiatan pendukung
No Kegiatan Pendukung Pagu Anggaran (Rp)
Realisasi (Rp)
Persentase (%)
1. Monitoring dan evaluasi pendidikan KP
246.219.000 244.645.350 99.36
2. Pengelolaan data lingkup Pusdik KP tahun 2014
206.475.000 204.618.100 99.10
Sumber data : Pusat Pendidikan KP
Capaian Kinerja Indikator Kinerja Learn and Growth Perspective
16). Indeks Kesenjangan Kompetensi Eselon III dan IV Pusdik KP
Tabel 3.49. Capaian Kinerja pada Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan (Learn and Growth)
Sasaran Strategis IKU 2014
Target Realisasi
LEARN & GROWTH
SS11 Tersedianya SDM di BPSDM KP yang kompeten dan profesional
17 Indeks Kesenjangan Kompetensi Eselon II dan III di BPSDM KP
50% 30%
SS12 Tersedianya informasi yang valid, handal dan mudah diakses di BPSDM KP
18 Service Level Agreement 75% 93%
19 Persepsi user terhadap kemudahan akses (skala likert 1-5)
4,25 4,30
SS13 Terwujudnya good governance & clean government di BPSDM KP
20 Jumlah rekomendasi APIEP yang ditindaklanjuti dibanding total rekomendasi yang diberikan
100% 100%
21 Nilai AKIP BPSDM KP 75,01 (A)
79,14 (A)
22 Nilai integritas BPSDM KP 6,75 7,68
23 Nilai Inisiatif anti korupsi BPSDM KP
7,75 9,44
24 Nilai Penerapan RB di BPSDM KP
80 80,03
SS14 Tersedianya anggaran yang optimal di BPSDM KP
25 Presentase Penyerapan DIPA
> 95% 95.96%
Indikator Kinerja Utama 17 Indeks Kesenjangan Kompetensi Eselon II dan III
IKU 17 yang merupakan bagian dari SS10 yaitu cascading langsung
dengan metode lingkup dipersempit dari level 0, dimana seluruh level
bawahan yaitu tingkat eselon I, diwajibkan untuk melakukan pencapaian
pada iku untuk berkontribusi pada capaian level 0.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah PUSAT PENDIDIKAN KP
2014
57
Kompetensi terdiri dari kompetensi manajerial dan kompetensi teknis.
Kompetensi manajerial adalah soft competency yang mencakup aspek
pengetahuan, ketrampilan, dan sikap sesuai tugas dan/atau fungsi
jabatan.
Sedangkan Standar Kompetensi Manajerial PNS adalah persyaratan
kompetensi manajerial minimal yang harus dimiliki seorang PNS dalam
melaksanakan tugas jabatan.
Kementerian Kelautan dan Perikanan sampai dengan saat ini belum
memiliki Standar Kompetensi Manajerial atau yang dulu disebut Standar
Kompetensi Jabatan.
Sehubungan dengan belum ditetapkannya Standar Kompetensi
Manajerial maka dalam pengukuran indeks kesenjangan kompetensi
mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 100 Tahun 2000 Jo.
Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2002 Tentang Pengangkatan PNS
Dalam Jabatan Struktural.
Dalam Peraturan sebagaimana di atas diatur pangkat terendah dan
tertinggi pada masing-masing eselon diatur sebagai berikut :
Tabel 3.50. Eselon dan Jenjang Pangkat Struktural
Eselon
Jenjang Pangkat, Golongan/Ruang
Terendah Tertinggi
Pangkat Gol/
Ruang Pangkat Gol/ Ruang
I a Pembina Utama Madya
IV/d Pembina Utama
IV/e
I b Pembina Utama Muda
IV/c Pembina Utama
IV/e
II a Pembina Utama Muda
IV/c Pembina Utama Madya
IV/d
II b Pembina Tk. I
IV/b Pembina Utama Muda
IV/c
III a Pembina IV/a Pembina Tk. I IV/b
III b Penata Tk. I III/d Pembina IV/a
IV a Penata III/c Penata Tk. I
III/d
IV b Penata Muda Tk. I
III/b Penata III/c
V a Penata Muda III/a Penata Muda Tk. I
III/b
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah PUSAT PENDIDIKAN KP
2014
58
Indeks Kesenjangan Kompetensi adalah angka yang menunjukkan
perbandingan antara jumlah pejabat yang belum memiliki kompetensi
yang dibutuhkan untuk satu jabatan tertentu dan jumlah jabatan
keseluruhan. Dari hasil pengukuran diperoleh angka indeks kesenjangan
kompetensi pejabat struktural eselon II dan III lingkup BPSDMKP
sebesar 30,00 % yaitu 9 orang dari 30 orang pejabat struktural eselon II
dan III belum memenuhi syarat kompetensi, seperti pada tabel berikut :
Tabel 3.51. Hasil pengukuran Indeks Kesenjangan Kompetensi Pejabat Struktural Eselon II dan III
No
Jumlah
Pejabat Eselon
II dan
III
Jumlah
Pejabat yang
memiliki pangkat
dibawah minimal atau
belum
mengikuti Diklatpim
yang dipersyaratkan
Indeks
Kesenjangan
1 30 9 30,00
Berdasarkan hasil pengukuran indeks kesenjangan kompetensi bila
dibandingkan dengan target yang ditetapkan sebesar 50% maka sudah
tercapai.
Tabel 3.52 Perbandingan Capaian Kinerja dengan Target Tahun 2014
No Nama IKU
Target
Tahun
2014
Capaian BPSDMKP
1 Indeks
Kesenjangan
Kompetensi Pejabat
Struktural Eselon II
dan III
50,00
%
30,00 %
Tetapi bila dibandingkan dengan data tahun sebelumnya sebesar 13,64
% terlihat ada penurunan indeks kesenjangan kompetensi pejabat
struktural eselon II dan III, hal ini dikarenakan adanya penambahan
unsur penilaian yaitu pangkat/golongan dan diklatpim, sedangkan Tahun
2013 hanya menggunakan satu unsur penilaian yaitu pangkat/golongan.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah PUSAT PENDIDIKAN KP
2014
59
Tabel 3.53. Perbandingan Capaian Kinerja Tahun 2013 dan 2014
N
o Nama IKU
Hasil
Pengukuran
Tahu
n
2013
Tahu
n
2014
1 Indeks Kesenjangan
Kompetensi Pejabat Struktural Eselon II dan III
13
,64
30,
00
Pada IKU ini, tidak dapat dibandingkan dengan target jangka menengah
dikarenakan pada dokumen perencanaan strategis (Renstra) organisasi
termasuk kedalam IKU baru. Dimana renstra BPSDMKP 2010-2014
mengalami perubahan pada pertengahan 2013 sehingga IKU tersebut
tidak dapat dibandingkan dengan capaian sebelum tahun 2013.
Dukungan anggaran terhadap pencapaian IKU 7 pada tahun 2014
berasal dari kegiatan Penyusunan rencana dan Pengembangan Pegawai
BPSDM KP sebesar Rp. 229.100.000,-. Dukungan anggaran pada IKU 17
Tahun 2014 terealisasi dengan baik dengan ini dapat terlihat pada tabel
berikut :
Tabel 3.54 Perbandingan antara realisasi capaian IKU 17 dengan realisasi anggaran kegiatan pendukung
TAHUN 2014
Anggaran IKU
Target (Rp.) Realisasi
(Rp)
Persentase
(%)
Target Realisasi Persentase
(%)
229.100.000 228.409.100 99,69 50 30 140,00
a. Sasaran Strategis 12 Tersedianya informasi yang valid, handal dan mudah diakses di BPSDMKP
Sasaran strategis ini menjelaskan aset lainnya yang harus dimiliki oleh
BPSDM KP dalam menjalankan program pengembangan SDM KP yaitu
dapat tersampaikannya informasi baik eksternal maupun internal
BPSDM KP kepada stakeholder BPSDM KP dengan valid, handal, dan
mudah diakses.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah PUSAT PENDIDIKAN KP
2014
60
Berdasarkan data yang ada, capaian BPSDMKP pada sasaran strategis
12 ini mencapai 108.71%. Berikut penjelasan tentang IKU terkait
dengan Sasaran Strategis 12 :
1) Indikator Kinerja Utama 18 Service Level Agreement
Service Level Agreement adalah kesepakatan dari penyedia jasa
layanan elektronik secara online (Eselon I) kepada pengguna jasa
(internal dan eksternal) mengenai tingkat (mutu) layanan data dan
informasi dalam hal ini layanan tersebut di BPSDM KP adalah melalui
publikasi media online dan persentase bahan pustaka yang
termanfaatkan oleh pemustaka, baik internal maupun eksternal dan
diperoleh hasil perhitungan Service Level Agreement dari 75% yang
ditargetkan. Adapun capaian pada indikator kinerja utama ini adalah
sebagai berikut.
Tabel 3.55. Capaian Indikator Kinerja Utama 18
Sasaran Strategis Indikator Target
2014
Capaian
2014
SS12
Tersedianya
informasi yang valid,
handal dan mudah
diakses di BPSDMKP
18 Service Level Agreement
75% 93%
Data dan Informasi Service Level Agreement 99%
Dokumentasi Perpustakaan
Persentase bahan
pustaka yang termanfaatkan oleh
pemustaka
87%
Pencapaian tersebut dihasilkan dari kontribusi capaian layanan
tersebut di BPSDM KP adalah melalui publikasi media online dan
persentase bahan pustaka yang termanfaatkan oleh pemustaka.
Sehingga nilai Service Level Agreement tercapai persentase capaian
sebesar 93% dari 75% yang ditargetkan.
Sedangkan perbandingan dengan capaian tahun sebelumnya dapat
dilihat pada tabel berikut.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah PUSAT PENDIDIKAN KP
2014
61
Tabel 3.56 Perbandingan Capaian IKU 18 terhadap capaian tahun sebelumnya
Sasaran Strategis Indikator
Capaian
Tahun 2013
Capaian
Tahun 2014
7. Tersedianya
informasi yang valid, handal dan mudah
diakses di BPSDMKP
11. Service Level Agreement
78,90% 93%
Apabila dibandingkan dengan capaian tahun lalu, capaian tersebut
mengalami peningkatan 14,1%. Ini disebabkan karena pada tahun
ini peningkatan keaktifan website BPSDMKP yang dicapai pada tahun
2014 tercapai dikarenakan makin optimalnya pelayanan BPSDMKP
didalam memberikan informasi BPSDMKP selama 24 jam dalam satu
tahun kepada masyarakat, Stakeholder Intern BPSDMKP serta
meningkatnya data kunjungan, peminjaman dan akses yang
dilakukan pemustaka terhadap perpustakaan.
Pada IKU ini, tidak dapat dibandingkan dengan target jangka
menengah dikarenakan pada dokumen perencanaan strategis
(Renstra) organisasi termasuk kedalam IKU baru. Dimana renstra
BPSDMKP 2010-2014 mengalami perubahan pada pertengahan 2013
sehingga IKU tersebut tidak dapat dibandingkan dengan capaian
sebelum tahun 2013.
Untuk keaktifan website BPSDMKP dalam kurun waktu Januari
hingga Desember hanya mengalami down time selama 72 jam (3
hari) dikarenakan adanya kegiatan pengembangan website
BPSDMKP 2014 yakni pada interval triwulan II. Sehingga keaktifan
website BPSDMKP selama tahun 2014 sebesar 99 % atau selama
8.688 jam.
Pada tahun 2014 terdapat 104 publikasi BPSDM KP di media online
internal melalui website BPSDM KP dengan alamat
www.bpsdmkp.kkp.go.id. Website BPSDM KP merupakan wadah
sarana berisi data dan informasi tentang kegiatan yang dilaksanakan
oleh unit kerja lingkup BPSDM KP secara online. Website BPSDM KP
merupakan website induk dari website-website unit kerja lingkup
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah PUSAT PENDIDIKAN KP
2014
62
BPSDM KP, yang terdiri dari Pusat-Pusat dan Unit Pelaksana Teknis
(UPT) serta berbagai aplikasi seperti Sistem Informasi Manajemen
(SIM) SIMDIKLATLUH ( berisi tentang data – data statistik BPSDMKP
dalam bidang sekretariat, pendidikan, pelatihan dan penyuluhan
dengan total table yang disajikan berjumlah 214 tabel), GIS
BPSDMKP (terintregrasi dengan Simdiklatluh dan tersajikan dalam
bentuk peta BPSDMKP), SIM Monitoring dan Evaluasi Kinerja (MINA),
dan lainnya.
Sementara itu publikasi media online secara eksternal yang
dipublikasikan pada berbagai website di luar BPSDM KP pada tahun
ini lebih banyak lagi jumlahnya, yaitu mencapai 349 publikasi.
Kegiatan yang mendukung pencapaian target kinerja tersebut juga
dihasilkan melalui publikasi media cetak (surat kabar/koran, majalah,
dan tabloid) dan elektronik (televisi dan radio). Pada tahun 2014
jumlah publikasi BPSDM KP melalui newsletter sebanyak 12 edisi
ditambah dengan 1 edisi khusus, Tabloid Infomina sebanyak 5 edisi,
surat kabar 136 buah, majalah 22 buah, televisi 14 buah, dan radio
5 buah. Sehingga jumlah seluruhnya publikasi internal mencapai 122
publikasi dan publikasi eksternal
mencapai 526 publikasi.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah PUSAT PENDIDIKAN KP
2014
63
Tabel. 3.57 Publikasi Tahun 2014
Program Pengembangan SDM KP ini didukung pula oleh kegiatan
lainnya antara lain pencetakan Buku “Inovator BPSDMKP” ,Buku
“SDM Kompeten adalah kuncinya”, Buku “Capaian Kinerja
BPSDMKP”, ; serta pembuatan 6 buah video feature dan I buah
video profile.
Sedangkan untuk persentase bahan pustaka yang termanfaatkan
oleh pemustaka, dimana target yang ditetapkan pada tahun 2014
adalah 75 % dari akreditasi (penilaian) pemanfaatan perpustakaan
yang mempedomani borang akreditasi perpustakaan dari Perpusnas
RI. Pemanfaatan diperoleh dengan mengumpulkan data kunjungan,
peminjaman dan akses yang dilakukan pemustaka terhadap
perpustakaan sehingga diperoleh jumlah (frekuensi) pemanfaatan
bahan pustaka.
Target dan realisasi tersebut di jelaskan dalam tabel berikut ini:
No Media Jumlah
A EKSTERNAL
1 Media Cetak
- Surat Kabar 136
- Majalah 22
Sub total 158
2 Media Elektronik
- Televisi 14
- Radio 5
Sub total 19
3 Media Online
website 349
Total 526
B INTERNAL
1 Media Cetak
- Newsletter BPSDMKP 13
- Tabloid Infomina 5
Sub Total 18
2 Media Online
website BPSDMKP 104
Total 122
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah PUSAT PENDIDIKAN KP
2014
64
Tabel 3.58 Capaian Kinerja Perpustakaan lingkup BPSDMKP Tahun 2014
NO Nama UPT Target Realisasi Persentase
(%)
1
STP Jakarta
54.882
23.754
43,3
BAPPL STP Serang
STP Jurluhkan Bogor
2 AP Sidoarjo 18.301 8.331 45,5
3 AP Sorong 15.633 3.921 25,1
4 AP Bitung 14.409 2.058 14,3
5 SUPM Ladong 8.748 12.953 148,1
6 SUPM Pariaman 8.748 3.363 38,4
7 SUPM Kota Agung 7.164 3.306 46,1
8 SUPM Pontianak 6.876 6.691 97,3
9 SUPM Tegal 9.972 21.349 214,1
10 SUPM Bone 10.872 4.529 41,7
11 SUPM Waeheru 9.468 4.481 47,3
12 SUPM Sorong 8.388 1.293 15,4
13 SUPM Kupang 7.272 919 12,6
14 BP3 Belawan 284 108 38,1
15 BP3 Tegal 365 348 95,5
16 BP3 Banyuwangi 374 465 124,5
17 BP3 Aertembaga 284 675 238,1
18 BP3 Ambon 221 25 11,3
19 BDA Sukamandi 212 755 357,0
RATA-RATA/19 1.653,7
87,0
Secara umum SUPM Tegal mencapai pemanfaatan perpustakaan
tertinggi dengan nilai 214,1% dan BPPP Ambon mencapai
pemanfaatan perpustakaan terendah dengan nilai 11,3 %.
Perpustakaan Perguruan Tinggi yang mencapai nilai pemanfaatan
perpustakaan tertinggi adalah STP sebesar 43,3 %, sedangkan yang
terendah adalah AP Bitung sebesar 25%. Perpustakaan SUPM yang
mencapai pemanfaatan tertinggi adalah SUPM Tegal sebesar 214,1
% dan terendah adalah SUPM Kupang sebesar 12,6 %. Sementara
perpustakaan Balai yang mencapai pemanfaatan perpustakaan
tertinggi adalah BDA Sukamandi sebesar 357 %, sedangkan yang
terendah adalah BPPP Ambon sebesar 11,3 %.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah PUSAT PENDIDIKAN KP
2014
65
Pemanfaatan diperoleh dengan mengumpulkan data kunjungan,
peminjaman dan akses yang dilakukan pemustaka terhadap
perpustakaan. Tingginya pemanfaatan perpustakaan pada SUPM
Tegal disebabkan peserta didik dan pegawai diwajibkan
mengunjungi perpustakaan dan dilaksanakannya program kegiatan
perpustakaan yang mengikutsertakan civitas akademika SUPM Tegal.
Sedangkan rendahnya pemanfaatan perpustakaan disebabkan
pegawai tidak diwajibkan mengunjungi perpustakaan, kurangnya
koleksi/ bahan pustaka, tidak tersedianya akses internet di
perpustakaan pada Perpustakaan BPPP Ambon.
Tabel 3.59 Anggaran pelaksanaan kegiatan Pendukung
TAHUN 2014
Anggaran IKU
Target Realisasi Persentase
(%) Target Realisasi
Persentase (%)
2,497,670,000 2,496,382,500 99,94 75% 93% 124,00
Anggaran yang mendukung kegiatan Service level Agreemenet
mengalami penurunan dar tahun sebelumnya dikarenakan adanya
efisiensi kegiatan pendukung dengan mengoptimalkan kegiatan
pendukung utama. Pagu tersebut terdiri dari biaya jasa
pengembangan dan operasional website BPSDMP, Biaya jasa
Publikasi pada media Massa, Pengadaan sarana bahan data dan
informasi serta kegiatan peliputan kegiatan BPSDMKP. Akan Tetapi
secara keseluruhan tidak merubah capaian kinerja pada IKU ini.
2) Indikator Kinerja Utama 19 Persepsi user terhadap kemudahan akses (skala likert 1-5)
Perhitungan persepsi user terhadap kemudahan akses (skala likert 1-
5) adalah adalah sebagai berikut
1) Menentukan komponen layanan yang akan disepakati untuk
dilakukan penilaian kepuasan
2) Membuat kuesioner kepada user terhadap pelayanan yang
dimaksud (kuisioner dikoordinasi dengan Pusdatin)
Tingkat kepuasan user (internal dan eksternal) terhadap layanan dan
kemudahan akses data dan informasi. User adalah pengguna
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah PUSAT PENDIDIKAN KP
2014
66
layanan yang mengakses data dan informasi. Diperoleh hasil
perhitungan quisoner yang ditempatkan pada website BPSDMKP
sehingga pengunjung website BPSDMKP langsung dapat menilai
kemudahan akses data informasi yang diberikan oleh BPSDMKP. Dari
hasil perhitungan yakni dari total responden sebanyak 360 orang
dengan hasil yang diperoleh yakni 4,30 melebihi target yang telah
ditentukan yakni 4,25.
Tabel 3.60 Perbandingan Capaian Tahun 2013 dan 2014
No Nama IKU
Hasil Pengukuran
Tahun 2013 Tahun
2014
1 Nilai persepsi user terhadap kemudahan
akses
4.16 4.30
Nilai persepsi user terhadap kemudahan akses tahun 2013 yang
sebesar 4,16 yang didapat dari kegiatan Strategi komunikasi
BPSDMKP yang dilaksanakan oleh Konsultan strategi komunikasi
dengan memberikan quisoner langsung kepada pelaku utama,
stakeholder kelautan dan perikanan mengalami peningkatan menjadi
bernilai 4.30.
Hal ini menunjukan semangat BPSDMKP untuk dapat memberikan
akses data dan informasi kepada masyarakat dengan mudah dan
cepat dinilai baik dan tentu saja ini sebagai memacu BPSDMKP untuk
meningkatkan penilaian masyarakat terhadap kemudahan akses data
dan informasi BPSDMKP menjadi sangat baik.
Tabel 3.61 Dukungan anggaran terkait dengan capaian IKU 19 TAHUN 2014
Anggaran IKU
Target (Rp.) Realisasi (Rp) Persentase
(%) Target Realisasi
Persentase
(%)
40.000.000 40.000.000 100 4.25 4.30 101.17
Untuk tahun 2013 perhitungan Persepsi user terhadap kemudahan
akses diikutkan dalam kegiatan Strategi Komunikasi BPSDMKP yang
dilaksanakan oleh pihak ketiga pelaksana kegiatan. Sedangkan pada
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah PUSAT PENDIDIKAN KP
2014
67
tahun 2014 perhitungan yang dilaksanakan sudah dimasukan
kedalam website BPSDMKP yakni mendata pengunjung website
BPSDMKP memberikana penilaian terhadapt kemudahan akses data
dan informasi yang diberikanan BPSDMKP. Dana Rp. 40.000.000,-
merupakan kegiatan pengelolaan dan pengembangan website
BPSDMKP dalam satu tahun yang juga masuk dalam anggaran
pendukung Service Level Agreement (SLA).
c. Sasaran Strategis 13 Terwujudnya Good governance & Clean Government di BPSDMKP
Sasaran strategis tersebut adalah salah satu aset yang akan
mendukung keberhasilan program pengembangan SDM KP, karena
dengan Tata Kelola Pemerintahan yang baik dan pemerintahan yang
bersih maka pencapaian program akan dapat berjalan secara sistematis
dan terukur sesuai nilai-nilai pada reformasi birokrasi dan peningkatan
pelayanan publik.
Secara Umum, BPSDMKP telah mencapai Sasaran Strategis ini dengan
beberapa indikator berikut:
1) Indikator Kinerja Utama 20 Jumlah Rekomendasi Aparat Pengawas Internal dan Eksternal pemerintah yang ditindaklanjuti dibanding total rekomendasi yang diberikan
Konsep pengawasan diartikan sebagai segala komponen baik berupa
proses, elemen maupun kegiatan yang terjalin erat dan berfungsi
untuk meyakinkan agar segala tindakan yang telah, sedang dan
akan dilakukan menuju kearah tujuan organisasi yang telah
ditetapkan dengan cara seefisien mungkin. Berdasarkan definisi
diatas, pengawasan mengandung unsur-unsur sebagai berikut :
a. Auditor/Instansi pengawas; Auditor yang dimaksud disini
adalah Aparat Pengawasan Fungsional (APF) yang tugas dan
kewenangannya melakukan pengawasan terhadap auditan.
b. Auditan/obyek yang diperiksa; Auditan merupakan obyek
yang diperiksa oleh Aparat Pengawasan Fungsional (APF).
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah PUSAT PENDIDIKAN KP
2014
68
c. Adanya penilaian; Kegiatan pengawasan yang dilakukan oleh
auditor adalah dalam rangka memberikan penilaian atas
kegiatan/instansi pemerintah apakah sudah dilaksanakan sesuai
prosedur dan ketentuan yang berlaku dan kegiatan-kegiatan yang
dilaksanakan telah dilaksanakan sesuai tujuan kegiatan/organisasi
secara efektif, efisien dan ekonomis.
d. Adanya rekomendasi; rekomendasi yang diberikan oleh
Auditor merupakan upaya pemberian saran kepada auditan agar
melakukan perbaikan/pembenahan terhadap manajemen.
Rekomendasi yang diberikan oleh aparat internal (Inspektorat
Jenderal) dan Eksternal (Badan Pengawas Keuangan) terhadap
temuan pada kegiatan yang dilaksanakan oleh BPSDM KP yang akan
ditindaklanjuti dalam rangka penyelesaian rekomendasi tersebut
untuk IKU 20 yaitu BPSDM KP telah menindaklanjuti 94 temuan
selama tahun 2014 melalui surat dan fasilitasi, sehingga capaian
100%.
Pada IKU ini, tidak dapat dibandingkan dengan target jangka
menengah dikarenakan pada dokumen perencanaan strategis
(Renstra) organisasi termasuk kedalam IKU baru. Dimana renstra
BPSDMKP 2010-2014 mengalami perubahan pada pertengahan 2013
sehingga IKU tersebut tidak dapat dibandingkan dengan capaian
sebelum tahun 2013.
2) Indikator Kinerja Utama 21 Nilai AKIP BPSDMKP
Pemberian penilaian atas AKIP BPSDMKP dilaksanakan oleh
Inspektorat Jenderal KKP dengan indikator-indikator sebagai berikut:
a. Perencanaan Kinerja dengan bobot 35%;
b. Pengukuran Kinerja dengan bobot 20%;
c. Pelaporan Kinerja dengan bobot 15%;
d. Evaluasi kinerja dengan bobot 10%;
e. Pencapaian Kinerja dengan bobot 20%.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah PUSAT PENDIDIKAN KP
2014
69
Masing-masing indikator tersebut memiliki sub indikator. Hasil
penilaian atas AKIP BPSDMKP tahun N didapatkan pada akhir tahun
Akuntabilias kinerja yaitu perwujudan kewajiban suatu instansi
pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan/
kegagalan pelaksanaan program dan kegiatan yang telah di
amanatkan para pemangku kepentingan dalam rangka mencapai
misi organisasi secara terukur dengan sasaran/target kinerja yang
telah ditetapkan melalui laporan kinerja instansi pemerintah yang
disusun secara periodik.
Pada tahun 2014 terdapat beberapa komponen capaiannya masih
dibawah target penilaian, seperti terlihat pada tabel berikut ini.
Tabel. 3.62 Perbandingan Capaian Kinerja dengan Target Tahun 2014
No Komponen Yang Dinilai Target
Tahun 2014
Capaian
BPSDMKP
1 Perencanaan Kinerja 27,5 32,35
2 Pengukuran Kinerja 15,5 17,07
3 Pelaporan Kinerja 12 10,49
4 Evaluasi Kinerja 4 3,93
5 Capaian Kinerja Organisasi 16 15,3
Nilai Hasil Evaluasi 5 Komponen 75 79,14
Predikat Penilaian A
Uraian hasil penilaian terhadap masing-masing komponen
manajemen kinerja dapat dikemukakan sebagai berikut:
a. Perencanaan Kinerja
Penetapan dokumen perencanaan berupa Renstra, RKT dan PK telah
selaras dengan dokumen perencanaan KKP, namun unit kerja Eselon
II belum menyusun Renstra.
b. Pengukuran Kinerja
BPSDM KP telah memiliki mekanisme pengukuran kinerja yang cukup
memadai untuk mengukur PK Kepala BPSDM KP, namun masih
terdapat beberapa kelemahan, yaitu: 1) IKU dan Indikator kinerja
sasaran belum relevan dengan kondisi yang akan diukur dan belum
cukup untuk mengukur kinerja; 2) IKU belum sepenuhnya
dimanfaatkan dalam dokumen perencanaan dan penganggaran; 3)
pengukuran kinerja atas Rencana Aksi belum sepenuhnya digunakan
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah PUSAT PENDIDIKAN KP
2014
70
untuk pengendalian dan pemantauan kinerja secara berkala dan
belum dilakukan secara berjenjang; dan 4) Indikator kinerja individu
yang mengacu pada IKU unit kerja organisasi (versi BSC) belum
tersedia.
c. Pelaporan Kinerja
LAKIP Tahun 2013 telah menyajikan capaian kinerja BPSDM KP,
namun masih memiliki kelemahan, yaitu: 1) belum menyajikan
informasi keuangan yang terkait dengan pencapaian kinerja; 2)
Informasi kinerja dalam LAKIP belum sepenuhnya dapat diandalkan;
dan 3) Informasi yang disajikan belum sepenuhnya digunakan untuk
perbaikan perencanaan, menilai dan memperbaiki pelaksanaan
program dan kegiatan organisasi, peningkatan kinerja dan penilaian
kinerja.
d. Evaluasi Internal
Evaluasi program telah dilakukan, namun evaluasi yang dilakukan
masih memiliki beberapa kelemahan, yaitu: 1) evaluasi program
belum dimanfaatkan untuk perbaikan perencanaan dan peningkatan
kinerja; 2) evaluasi Rencana Aksi belum dilaksanakan dalam rangka
pengendalian kinerja.
e. Capaian Kinerja Organisasi
Capaian kinerja BPSDM KP Tahun 2013 secara umum telah mencapai
target dan lebih baik dari tahun 2012, namun informasi kinerja
belum sepenuhnya dapat diandalkan.
Jika dibandingkan dengan capaian tahun sebelumnya, nilai AKIP
BPSDMKP mengalami kenaikan, hal ini dapat terlihatpada tabel
berikut ini.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah PUSAT PENDIDIKAN KP
2014
71
Tabel 3.63 Perbandingan Realisasi Kinerja serta Capaian Kinerja Tahun 2014 dengan Tahun Sebelumnya
Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa nilai evaluasi SAKIP pada
BPSDMKP mengalami kenaikan nilai dari tahun sebelumnya. Akan
tetapi, apabila dilihat dari perkomponen yang dinilai banyak
mengalami penurunan. Hal ini disebabkan oleh peningkatan kualitas
nilai pada Lembar Kerja Evaluasi (LKE) Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah, dimana pada tahun sebelumnya nilai >80% atau 80
(Delapan Puluh) sudah berpredikat “A” sedangkan untuk tahun ini,
predikat “A” itu apabila nilainya >95% atau 95 (Sembilan Puluh
Lima).
Gambar 3.12. Perbandingan realisasi kinerja tahun 2014 dengan target jangka
menengah sesuai dengan perencanaan strategis organisasi
Secara umum, selama tahun 2010-2014 pelaksanaan Sistem
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah lingkup BPSDM KP
mengalami tren menanjak. Hal itu disebabkan oleh adanya
perbaikan pada setiap tahunnya oleh seluruh komponen lingkup
BPSDMKP. Akan tetapi, jika menilik pada setiap komponen
Komponen yang dinilai Tahun 2013 Tahun 2014
Nilai Nilai
Perencanaan Kinerja 30.36 32,35
Pengukuran Kinerja 17.25 17,07
Pelaporan Kinerja 14.21 10,49
Evaluasi Kinerja (Belum Ada
Pengukuran) 3,93
Capaian Kinerja 16.12 15,3
NILAI 78.21 79,14
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah PUSAT PENDIDIKAN KP
2014
72
penilaiannya masih terdapat hal-hal yang harus diperbaiki
kedepannya.
Dukungan anggaran pada IKU 21 Tahun 2014 terealiasi dengan
baik, hal ini dapat terlihat pada tabel berikut ini.
Tabel 3.64 Perbandingan antara realisasi capaian AKIP dengan realisasi anggaran kegiatan pendukung
Tahun 2014
Anggaran IKU
Target (Rp.) Realisasi
(Rp.) Persentase
(%) Target Realisasi
Persentase (%)
151.976.000 151.927.500 99,97 75 79,14 105,52
Dukungan anggaran untuk kegiatan SAKIP sebesar Rp. 151.976.000
hal ini berasal dari dengan realisasi sebesar 99,97%. Dengan
capaian tersebut, nilai capaian AKIP lingkup BPSDMKP mengalami
kenaikan dari tahun sebelumnya dengan dukungan dari semua
elemen terkait lingkup BPSDMKP itu sendiri.
3) Indikator Kinerja Utama 22 Nilai Integritas BPSDMKP
Integritas adalah nilai kualitas pelayanan publik atas persepsi
pengguna layanan terhadap praktek korupsi yang terjadi di
lingkungan layanan tersebut. Dalam perjalanannya, BPSDMKP
melakukan penilaian mandiri terhadap Indeks Kepuasan Masyarakat
(IKM).
Survey IKM diperlukan untuk mengetahui tingkat kepuasan
masyarakat secara berkala dan mengetahui kecenderungan kinerja
pelayanan pada masing-masing Unit Kerja pelayanan di lingkup
BPSDMKP dari waktu ke waktu. Komponen ini berkaitan dengan
pelaksanaan survey IKM, metode yang digunakan, skor yang
diperoleh, serta tindak lanjut dari hasil pelaksanaan survey IKM
tersebut.
Berdasarkan prinsip pelayanan sebagaimana telah ditetapkan dalam
Keputusan Menteri PAN Nomor: 63/KEP/M.PAN/7/2003, yang
kemudian dikembangkan menjadi 14 unsur yang “relevan”, “valid”
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah PUSAT PENDIDIKAN KP
2014
73
dan “reliabel”. Capaian IKU 22 dengan nilai 7,68 dari target 6.75.
data tersebut dapat dilihat dari tabel berikut:
Tabel 3.65 Rekapitulasi Nilai IKM lingkup BPSDMKP
No Satuan Kerja Nilai IKM
Satker Mutu
Pelayanan Nilai IKM BPSDMKP
1 STP Jakarta 72,65 B
76,78
2 AP Sidoarjo 74,08 B
3 AP Bitung 78,77 B
4 AP Sorong 76,02 B
5 SUPM Ladong 78,72 B
6 SUPM Pariaman 75,77 B
7 SUPM Kota Agung 72,60 B
8 SUPM Tegal 79,40 B
9 SUPM Pontianak 63,25 B
10 SUPM Bone 78,54 B
11 SUPM Waiheru 81,24 B
12 SUPM Sorong 85,81 A
13 BPPP Belawan 77,29 B
14 BPPP Ambon 78,58 B
15 BPPP Banyuwangi 80,47 B
16 BPPP Aertembaga 79,68 B
17 BPPP Tegal 76,82 B
18 BDA Sukamandi 72,42 B
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa Hasil Penilaian Mandiri
terhadap Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) adalah 76,78 yang
dikonversi menjadi 7,68. Dari hal tersebut dapat disimpulkan bahwa
BPSDMKP telah mencapai target yang telah ditetapkan.
Tabel 3.66 Perbandingan Capaian Tahun ini dengan tahun sebelumnya
Pada Tahun 2013 yang lalu untuk Nilai Integritas BPSDMKP
merupakan adopt langsung dari nilai KKP dimana pada saat itu yang
menjadi sampling adalah Dirjen PT dengan nilai 7.12, akan tetapi
pada tahun 2014 ini BPSDMKP mencoba untuk melakukan Penilaian
IKU Tahun 2013 Tahun 2014
Nilai Nilai
Nilai Integritas BPSDMKP 7.12 7.68
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah PUSAT PENDIDIKAN KP
2014
74
Mandiri dengan metode sebagaimana telah ditetapkan dalam
Keputusan Menteri PAN Nomor: 63/KEP/M.PAN/7/2003. Dapat dilihat
pada tabel tersebut nilai integritas mengalami peningkatan walaupun
pada dasarnya tidak dapat dibandingkan karena metode yang
dipakainya pun berbeda.
Pada IKU ini, tidak dapat dibandingkan dengan target jangka
menengah dikarenakan pada dokumen perencanaan strategis
(Renstra) organisasi termasuk kedalam IKU baru. Dimana renstra
BPSDMKP 2010-2014 mengalami perubahan pada pertengahan 2013
sehingga IKU tersebut tidak dapat dibandingkan dengan capaian
sebelum tahun 2013.
Pada IKU 22 ini, secara umum belum ada anggaran yang secara
khusus dialokasikan untuk kegiatan ini. Penilaian Mandiri ini hanya
berbatas pada penyebaran kuesioner pada setiap kegiatan pelatihan
dan pendidikan.
4) Indikator Kinerja Utama 23 Nilai Inisiatif Anti Korupsi BPSDMKP
Penilaian Inisiatif Anti Korupsi lingkup KKP dilaksanakan oleh
Inspektorat Jenderal terkait sepuluh indikator yaitu: kode etik
khusus, transparansi dalam manajemen SDM, transparansi
penyelenggara negara, transparansi dalam pengadaan barang dan
jasa,mekanisme pengaduan masyarakat , akses publik dalam
memperoleh informasi unit utama, kegiatan promosi anti korupsi,
laporan kualitatif, respon unit utama. Pada tahun 2013, BPSDMKP
memperoleh nilai 7,4268 dari target kinerja 7,5. Sedangkan pada
tahun 2014, BPSDMKP memperoleh nilai 9,4406 dari target capaian
kinerja 7,75. Nilai yang dicapai pada tahun 2014, adalah capaian
nilai tertinggi antar eselon I lingkup KKP berturut-turut: BPSDMKP
(9,4406), Ditjen Perikanan Tangkap (8,8274), Inspektorat Jenderal
(8,8040), Sekretariat Jenderal (8,7476), BKIPM (8,6068), Ditjen
Perikanan Budidaya (8,4637), Ditjen P2HP (8,4275), Ditjen PSDKP
(8,3262), Balitbang KP (8,0839), dan Ditjen KP3K (7,9578).
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah PUSAT PENDIDIKAN KP
2014
75
Tabel 3.67 Perbandingan Capaian Nilai Inisiatif Anti Korupsi BPSDMKP 2013 dan 2014
No Indikator Penilaian Nilai
Tertinggi
Capaian
2013
Capaian
2014
1. Kode etik khusus 1,5725 1,2975 1,4228
2. Transparansi dalam manajemen SDM
1,1688 0,8185 1,0571
3. Transparansi
penyelenggara negara 1,1900 0,7687 1,0675
4. Transparansi dalam pengadaan barang dan
jasa
1,0200 0,8733 1,0200
5. Mekanisme pengaduan masyarakat
1,2113 0,6111 1,0776
6.
Akses publik dalam
memperoleh informasi unit utama
0,7650 0,7151 0,7400
7.
Akses publik dalam
memperoleh informasi unit utama
0,9775 0,9775 0,9775
8. Kegiatan promosi anti
korupsi 0,5950 0,4653 0,5781
9. Laporan kualitatif 0,7500 0,3000 0,7500
10. Respon unit utama 0,7500 0,6000 0,7500
Nilai Inisiatif Anti Korupsi 10,0000 7,4268 9,4406
Pada IKU ini, tidak dapat dibandingkan dengan target jangka
menengah dikarenakan pada dokumen perencanaan strategis
(Renstra) organisasi termasuk kedalam IKU baru. Dimana renstra
BPSDMKP 2010-2014 mengalami perubahan pada pertengahan 2013
sehingga IKU tersebut tidak dapat dibandingkan dengan capaian
sebelum tahun 2013.
Dalam rangka mendukung kegiatan inisiatif anti korupsi, BPSDMKP
menginisiasi berbagai kegiatan seperti promosi anti korupsi,
penguatan implementasi anti korupsi, serta inisiasi pembentukan
wilayah bebas dari korupsi dan wilayah birokrasi yang bersih dan
melayani. Pada tahun 2014, BPSDMKP mengalokasikan anggaran
sebesar Rp. 227.100.000,- dengan realisasi anggaran sebesar Rp.
224.788.400,- (98,98%).
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah PUSAT PENDIDIKAN KP
2014
76
5) Indikator Kinerja Utama 24 Nilai Penerapan RB di BPSDMKP
Nilai penerapan Reformasi Birokrasi adalah nilai yang
menggambarkan kemampuan aparatur untuk merubah bentuk
birokrasi yang lebih baik sehingga aparatur mampu bekerja secara
lebih profesional, efektif, dan akuntabel dalam menyelenggarakan
pemerintahan dan pelayanan kepada masyarakat.
Dalam perjalanannya, Assesor PMPRB BPSDMKP telah menyusun
Lembar Kerja Penilaian Mandiri (LKPM) Pelaksanaan Reformasi
Birokrasi BPSDMKP Semester I Tahun 2014 dengan Indeks RB
sebesar 84,29 (Kategori A = Memuaskan). Berkaitan dengan hal
tersebut, Tim Itjen telah melakukan verifikasi terhadap
bukti dan berdasarkan dokumen yang disajikan diperoleh nitai
Indeks RB sebesar 80,03 (Kategori A = Memuaskan) dengan
rincian sebagaimana tabel 1 berikut:
Tabel 3 .68 . Perbandingan Penilaian Pelaksanaan RB Antara Asesor dan Tim Itjen
NO Kriteria Assesor Tim Itjen
AGST SEPT
1 Proses (60) 50,16 44,95 49,75
a. Manajemen Perubahan (5) 4,92 4,22 4,44
b. Penataan Peraturan perundang-undangan (5)
5 5 5
c. Penguatan dan Penataan Organisasi (6) 5,67 6 6
d. Penataan Tata Laksana (5) 4,09 4,5 4,5
e. Penataan Sistem Manajemen SDM (15) 11,79 8,42 12,88
f. Penguatan Akuntabilitas (6) 5,8 5,05 5,32
g. Penguatan Pengawasan (12) 8,82 7,76 7,76
h. Penlngkatan Kualitas Pelayanan Publik (6) 4,08 3,99 3,84
2 Hasil (40) 34,13 30,28 30,28
a. Kapasitas dan Akuntabilitas Kinerja Organisasi (20) 11.08 10.58 10.58
b. Pemerintah Yang Bersih Dan Bebas KKN (10) 8.25 7.47 7.47
c. Kualltas Pelayanan Publlk (10) 10 7,95 7,95
Total Indeks RB 84,29 75,23 80,03
Nilai PMPRB BPSDM KP pada Tahun 2014 sebesar 72,29 sedangkan
pada Tahun 2014 sebesar 80.03. Hal tersebut dikarenakan
komponen penilaian pada Tahun 2014 berbeda dengan Komponen
Penilaian pada Tahun 2014. Pada Tahun 2014 penilaian mandiri
pelaksanaan RB mengacu kepada Peraturan Menpan dan RB Nomor
1 Tahun 2012 tentang Pedoman Penilaian Mandiri Pelaksanaan
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah PUSAT PENDIDIKAN KP
2014
77
Reformasi Birokrasi, sedangkan pada tahun 2014 mengacu kepada
Peraturan Menpan dan RB Nomor 14 Tahun 2014 tentang
Pedoman Evaluasi Reformasi Birokrasi Instansi Pemerintah.
Tabel 3.69 Perbandingan Capaian Tahun ini dengan tahun sebelumnya
Pada IKU ini, tidak dapat dibandingkan dengan target jangka
menengah dikarenakan pada dokumen perencanaan strategis
(Renstra) organisasi termasuk kedalam IKU baru. Dimana renstra
BPSDMKP 2010-2014 mengalami perubahan pada pertengahan 2013
sehingga IKU tersebut tidak dapat dibandingkan dengan capaian
sebelum tahun 2013.
Sedangkan untuk dukungan anggaran untuk pencapaian nilai
pelaksanaan RB adalah sebagai berikut:
Tabel 3.70 Realisasi anggaran dukungan kegiatan Penilaian Mandiri Pelaksanaan RB `
3.2. Realisasi Anggaran Pusat Pendidikan KP Tahun 2014
Pelaksanaan Program Pengembangan SDMKP di Pusat Pendidikan KP
didukung anggaran sebesar Rp. 21.559.540.000,- yang secara umum
alokasi anggaran dipergunakan untuk membiayai atau menunjang
pelaksanaan operasional sesuai dengan tugas dan fungsi Pusat
Pendidikan Kelautan dan Perikanan. Dalam pelaksanaannya anggaran
yang terealisasi sampai dengan 31 Desember 2014 adalah sebesar
No Uraian Kegiatan Nilai Tahun
2013
Nilai Tahun
2014
1 Penilaian Mandiri Pelaksanaan RB 72,29 80.03
ANGGARAN IKU
Pagu (Rp) Realisasi (Rp)
Persentase Target Realisasi Persentase
156.150.000 154.742.000 99.09 80.00 80.03 100.03
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah PUSAT PENDIDIKAN KP
2014
78
Gambar 3.13. Kegiatan Peningkatan
Profesionalisme Jabatan Fungsional Pendidik
(Guru dan Dosen)
95,31% dari target sebesar 95% atau mencapai kinerja sebesar
100,32%.
Tabel 3.71. Realisasi Anggaran Pusat Pendidikan KP 2014
Tahun Pagu Anggaran (Rp)
Realisasi Anggaran (Rp)
Persentase (%)
2013 18.042.682.000 17.774.246.750 98,51
2014 21.559.540.000 20.547.346.867 95,31
Sumber data : Pusat Pendidikan KP
Sampai dengan akhir tahun anggaran terdapat sisa anggaran sebesar
Rp. 1.012.193.133,-(4,61%), yang sebagian besar berasal dari kegiatan
rapat/pertemuan di luar kantor yang tidak dapat dilaksanakan. Kegiatan
rapat/pertemuan di luar kantor yang direncanakan dilaksanakan pada
bulan Desember terkendala dengan Surat Edaran Menpan dan RB Nomor
11 tahun 2104 tentang pembatasan kegiatan pertemuan/rapat di luar
kantor.
Kegiatan Strategis yang dilaksanakan tahun 2014 adalah sebagai berikut :
a. Kegiatan Peningkatan Profesionalisme Jabatan Fungsional
Pendidik (Guru dan Dosen)
Dalam rangka menyikapi
persaingan dan tantangan di era
pasar bebas dunia, diperlukan
SDM yang memiliki kompetensi,
menguasai ilmu pengetahuan dan
teknologi, serta mampu mengelola
sumberdaya secara profesional
dan berkelanjutan. Sumber daya
manusia merupakan faktor utama yang menentukan mampu tidaknya
suatu bangsa tetap eksis, tangguh dan menjadi bangsa yang
bermartabat tinggi di dunia internasional.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah PUSAT PENDIDIKAN KP
2014
79
Kementerian Kelautan dan Perikanan melalui Badan
pengembangan SDM Kelautan dan Perikanan, menyelenggarakan
Pendidikan Tinggi dan Menengah untuk menciptakan sumberdaya
manusia kelautan dan perikanan yang handal dan professional di
bidangnya agar dapat bersaing dan memanfaatkan potensi perikanan di
Negara ini. Sumberdaya manusia ini diperankan oleh lulusan pendidikan
kelautan dan perikanan, yang telah menjalani pendidikan di pendidikan
tinggi maupun pendidikan menengah. Keberhasilan penyelenggaraan
pendidikan sangat ditentukan oleh berbagai peran, diantaranya adalah
Pendidik, Peserta didik, Sarana Pendidikan, dan Kelembagaan. Pusat
Pendidikan Kelautan dan Perikanan memiliki peran yang sangat besar
dalam upaya meningkatkan kompetensi pendidik dan peningkatan daya
saing pendidik. Agar peran yang strategis dan besar tersebut dapat
dijalankan dengan baik, maka perlu dilakukan upaya peningkatan
profesionalisme pendidik (Guru dan Dosen).
Seorang pendidik tidak hanya dituntut pakar dalam bidang kajian
ilmunya (mengajarkan, meneliti dan mengabdikannya kepada
masyarakat) tetapi juga dituntut untuk mampu berkomunikasi (verbal dan
tulisan), mampu menguasai dan memanfaatkan teknologi informasi dan
komunikasi, memiliki jaringan (networking) yang luas, peka terhadap
perubahan dan perkembangan yang terjadi diluar, bersikap outward
looking, dan lain-lain. Sebagai kebijakan Pusat Pendidikan Kelautan dan
Perikanan, bahwa seorang pendidik (guru dan dosen) harus bertindak
sebagai Konsultan (Tenaga Ahli), Asesor (Penilai), dan Fasilitator (fasilitasi
dan pelayanan kebutuhan unit produksi). Pendidik yang profesional akan
meningkatkan mutu pembelajaran dalam rangka mewujudkan SDM yang
unggul, yaitu manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, serta
menjadi warga Negara yang demokratis dan bertanggungjawab.
Kegiatan Peningkatan Profesionalisme Jabatan fungsional Pendidik
(Guru dan Dosen) dilaksanakan pada tanggal 1 – 3 September 2014 di
Golden Boutique Hotel, jalan Angkasa No. 7 Jakarta. Kegiatan melibatkan
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah PUSAT PENDIDIKAN KP
2014
80
satuan pendidikan KP, Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi, Badan Kepegawaian Negara, Biro Kepegawaian dan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Kegiatan diikuti oleh pendidik
dari satuan pendidikan KP sebanyak 45 orang.
Tujuan dari kegiatan ini adalah :
a. Meningkatkan kompetensi dan kinerja pendidik (guru dan dosen)
menuju profesionalisme sesuai dengan jabatannya;
b. Memahami standar kinerja jabatan fungsionalnya;
c. Mengidentifikasi permasalahan, solusi pemecahan dan rencana tindak
lanjut.
b. Pengembangan dan Pembinaan Kelembagaan Pendidikan KP
Dalam rangka mendukung Visi Kementerian Kelautan dan
Perikanan, pembangunan sektor kelautan dan perikanan secara nasional
dibingkai dalam kerangka pro-poor, pro-job dan pro-growth, yang
menekankan pada pendayagunaan sumberdaya kelautan dan perikanan.
Dalam rangka percepatan implementasi pembangunan kelautan dan
perikanan untuk mengatasi pemulihan ekonomi menuju masyarakat yang
lebih sejahtera melalui pemanfaatan sumberdaya kelautan dan perikanan
secara optimal dan berkelanjutan, diperlukan sumberdaya manusia
kelautan dan perikanan yang profesional dan berdaya saing tinggi.
Besarnya potensi kelautan dan perikanan yang belum diimbangi dengan
pemanfaatan secara optimal untuk tujuan kemakmuran rakyat, telah
memunculkan isu kemiskinan nelayan, rendahnya produksi hasil kelautan
dan perikanan dan masih belum terpenuhinya standar mutu pasar
internasional dari hasil pengolahan perikanan. Percepatan implementasi
pembangunan kelautan dan perikanan untuk mengatasi pemulihan
ekonomi menuju masyarakat yang lebih sejahtera melalui pemanfaatan
sumber daya kelautan dan perikanan secara optimal dan berkelanjutan
diperlukan berbagai langkah strategis berupa kebijakan peningkatan
kualitas sumber daya manusia. Peningkatan kualitas SDM yang profesional
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah PUSAT PENDIDIKAN KP
2014
81
dan berdaya saing tinggi diperlukan suatu sistem pendidikan yang
memadai dan berkualitas.
Undang – Undang Dasar 1945 pada pembukaan di alinea ke dua
dengan jelas mengatakan “mencerdaskan kehidupan bangsa” dan pasal
31 ayat (1) tiap-tiap warga negara berhak mendapat pengajaran. Amanat
tersebut telah dijabarkan lebih lanjut dalam program pembangunan
kelautan dan perikanan. yaitu Program peningkatan kapasitas sumber
daya manusia, dan dijabarkan lebih lanjut oleh Badan Pengembangan
SDM Kelautan dan Perikanan dalam program pendidikan yaitu
pengembangan dan pembinaan kelembagaan pendidikan KP.
Tingkat penyerapan tenaga lulusan SUPM dan Akademi Perikanan
oleh dunia usaha dan dunia industri sukup tinggi, namun kebutuhan akan
tenaga tersebut semakin tinggi dan tidak sebanding dengan output yang
dihasilkan SUPM dan Akademi Perikanan. Untuk mengatasi hal ini
diperlukan pengembangan dan pembinaan kelembagaan pendidikan KP.
Dengan pengembangan lembaga pendidikan kelautan dan perikanan dari
SUPM Kupang menjadi SUPM Negeri Kupang serta dari Akademi Perikanan
menjadi Politeknik KP, maka tenaga terdidik yang dihasilkan oleh lembaga
pendidikan tersebut diharapkan dapat mempercepat pembangunan di
bidang kelautan dan perikanan serta mendukung visi dan misi
Kementerian Kelautan dan Perikanan.
Kegiatan Pengembangan dan Pembinaan Kelembagaan Pendidikan KP
yang telah dilakukan adalah sebagai berikut :
1. Pembahasan Perubahan Status Kupang
2. Pembinaan Kelembagaan dan Ketenagaan Pada SUPM Kupang
3. Pembahasan Perubahan Organisasi dan Tata Kerja Akademi Perikanan
menjadi Politeknik Kelautan dan Perikanan.
c. Penambahan Program Studi Pada Pendidikan Tinggi KP
Saat ini, Indonesia masih menghadapi permasalahan dengan
produk perikanan terutama terkait dengan mutu dan keamanan pangan,
susut hasil produk perikanan masih tinggi (27,8%), utilitas industri masih
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah PUSAT PENDIDIKAN KP
2014
82
rendah (<50%), maraknya penggunaan bahan ilegal, meningkatnya
persyaratan dan standar internasional, persaingan ketat (ancaman negara
pesaing seperti Vietnam, Thailand dan Malaysia). Untuk itu, diperlukan
sumberdaya manusia yang memiliki keahlian pengolahan hasil perikanan
dan sekaligus memiliki keahlian konservasi sumberdaya kelautan yang
diharapkan dapat mendukung perkembangan industri pengolahan hasil
perikanan dan ikut memecahkan permasalahan yang dihadapi dalam
produk perikanan.
Negara Indonesia secara nasional maupun lokal masih menghadapi
permasalahan masih tingginya tingkat pengangguran karena masih
terbatasnya ketersediaan lapangan pekerjaan. Pemerintah pusat maupun
daerah mencari dan menciptakan setiap peluang ekonomi yang ada
secara mandiri dan kreatif. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah
dengan mengembangkan sektor usaha mikro, kecil, dan menengah
(UMKM) yang memiliki peran strategis didalam pemberdayaan
masyarakat. Lulusan Sekolah Pendidikan tinggi KP diharapkan dapat
mendirikan dan menjalankan usaha pengolahan ikan. Dengan Pembukaan
Program Studi baru akan turut mendukung program pemerintah dalam
mengentaskan kemiskinan (propoor) dan pengangguran (projob).
Program Studi yang ada saat ini belum mampu untuk memenuhi
kebutuhan lapangan kerja khususnya yang berkualifikasi pendidikan
vokasi. Hal ini berkaitan dengan permasalahan dalam pengembangan
pendidikan kelautan dan perikanan antara lain adalah :
1. Pengembangan pendidikan vokasi kelautan dan perikanan belum
sesuai dengan kebutuhan pasar dan permintaan masyarakat,
2. Pengetahuan yang diberikan belum mampu menghasilkan peserta didik
yang siap kerja,
3. Semakin kompleksnya permasalahan pembangunan di bidang kelautan
dan perikanan di masa mendatang (misalnya berkaitan dengan isu
global warming, sea and human security, sosiologi kemaritiman dan
lain sebagainya),
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah PUSAT PENDIDIKAN KP
2014
83
4. Minimnya tenaga kerja dengan bekal profesionalisme sesuai dengan
lapangan kerja (vocation) sejalan dengan tuntutan pembangunan dan
perubahan lingkungan global.
Penambahan Program Studi baru saat ini mutlak diperlukan, agar
potensi sumberdaya kelautan yang ada mampu memberikan sumbangan
yang berarti bagi pembangunan nasional. Sumbangan ini tidak hanya
bagi kesejahteraan masyarakat dan perekonomian nasional di masa
datang, akan tetapi juga berdampak baik terhadap perubahan lingkungan
yang begitu dinamis. Dengan demikian, pada masa yang akan datang,
investasi yang diperlukan untuk mengelola sumberdaya kelautan tidak
hanya investasi dalam bentuk modal finansial saja, akan tetapi juga
diperlukan investasi sumberdaya manusia (SDM) berkualitas yang mampu
mengisi kebutuhan SDM di bidang kelautan dan perikanan.
d. Penambahan Program Keahlian pada Pendidikan Menengah KP
Indonesia yang memiliki 17.504 pulau dan panjang garis pantai
108.000 km terletak diantara dua benua yaitu Asia dan Australia serta
diapit oleh dua samudera yaitu Samudera Hindia dan Pasifik. Luas wilayah
Indonesia seluruhnya mencapai 5.193.252 km2 dimana 2/3 (3.288.683
km2) luas wilayahnya terdiri dari lautan dan 1/3-nya (1.904.569 km2)
terdiri dari daratan, yang terbentang luas dari Sabang di sebelah Barat
sampai Merauke di sebelah Timur. Diantara tantangan global dalam
pengembangan pendidikan kelautan dan perikanan adalah globalisasi dan
revolusi informasi. Salah satu grand strategi Kementerian Kelautan dan
Perikanan adalah melakukan upaya revolusi biru dimana salah satunya
fokus pengembangannya adalah pengembangan Sumberdaya manusia di
bidang Kelauatan dan Perikanan.
Saat ini, Indonesia saat ini masih menghadapi permasalahan
dengan produk perikanan terutama terkait dengan mutu dan keamanan
pangan, susut hasil produk perikanan masih tinggi (27,8%), utilitas
industri masih rendah (<50%), maraknya penggunaan bahan ilegal,
meningkatnya persyaratan dan standar internasional, persaingan ketat
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah PUSAT PENDIDIKAN KP
2014
84
(ancaman negara pesaing seperti Vietnam, Thailand dan Malaysia). Untuk
itu, diperlukan sumberdaya manusia yang memiliki keahlian pengolahan
hasil perikanan yang diharapkan dapat mendukung perkembangan
industri pengolahan hasil perikanan dan ikut memecahkan permasalahan
yang dihadapi dalam produk perikanan.
Negara Indonesia secara nasional maupun lokal masih menghadapi
permasalahan masih tingginya tingkat pengangguran karena masih
terbatasnya ketersediaan lapangan pekerjaan. Pemerintah pusat maupun
daerah mencari dan menciptakan setiap peluang ekonomi yang ada
secara mandiri dan kreatif. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah
dengan mengembangkan sektor usaha mikro, kecil, dan menengah
(UMKM) yang memiliki peran strategis didalam pemberdayaan
masyarakat. Lulusan Sekolah Pendidikan KP diharapkan dapat mendirikan
dan menjalankan usaha pengolahan ikan skala kecil menengah. Dengan
demikian adanya program studi ini akan turut mengdukung program
pemerintah dalam mengentaskan kemiskinan (propoor) dan
pengangguran (projob).
Disisi lain program keahlian pada pendidikan KP lingkup BPSDMKP
yang ada belum mampu untuk memenuhi kebutuhan lapangan kerja
khususnya yang berkualifikasi pendidikan vokasi. Hal ini berkaitan
dengan permasalahan dalam pengembangan pendidikan kelautan dan
perikanan antara lain adalah :
Pengembangan pendidikan vokasi kelautan dan perikanan belum
sesuai dengan kebutuhan pasar dan permintaan masyarakat,
Pengetahuan yang diberikan belum mampu menghasilkan peserta didik
yang siap kerja,
Semakin kompleksnya permasalahan pembangunan di bidang kelautan
dan perikanan di masa mendatang (misalnya berkaitan dengan isu
global warming, sea and human security, sosiologi kemaritiman dan
lain sebagainya),
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah PUSAT PENDIDIKAN KP
2014
85
Minimnya tenaga kerja dengan bekal profesionalisme sesuai dengan
lapangan kerja (vocation) sejalan dengan tuntutan pembangunan dan
perubahan lingkungan global.
Penambahan Program Keahlian saat ini mutlak diperlukan, agar
potensi sumberdaya kelautan yang ada mampu memberikan sumbangan
yang berarti bagi pembangunan nasional. Sumbangan ini tidak hanya
bagi kesejahteraan masyarakat dan perekonomian nasional di masa
datang, akan tetapi juga berdampak baik terhadap perubahan lingkungan
yang begitu dinamis. Dengan demikian, pada masa yang akan datang,
investasi yang diperlukan untuk mengelola sumberdaya kelautan tidak
hanya investasi dalam bentuk modal finansial saja, akan tetapi juga
diperlukan investasi sumberdaya manusia (SDM) berkualitas yang mampu
mengisi kebutuhan SDM di bidang kelautan dan perikanan.
e. Peningkatan Akreditasi Pada Satuan Pendidikan KP
Pembinaan dan pengembangan terhadap lembaga pendidikan
kelautan dan perikanan memiliki peran yang sangat vital dalam
mendukung keberhasilan pengembangan SDM Kelautan dan Perikanan.
Hal ini tidak lepas dari besarnya sumberdaya kelautan dan perikanan yang
dimiliki Indonesia. Sedangkan pembangunan ilmu kelautan dan perikanan
mempunyai peran ganda dalam pembangunan, yaitu di satu sisi berdaya
guna menunjang pembangunan kelautan dan perikanan, dan di sisi lain
menunjang kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Peningkatan kualitas sumberdaya manusia di bidang kelautan dan
perikanan melalui suatu sistem pendidikan yang berkualitas dan
terintegrasi dengan kebutuhan pasar, masyarakat dan lingkungan pada
saat ini mutlak dilakukan, agar potensi sumberdaya kelautan yang ada
mampu memberikan sumbangan yang berarti bagi pembangunan
nasional. Sumbangan ini tidak hanya bagi kesejahteraan masyarakat dan
perekonomian nasional di masa datang, akan tetapi juga berdampak baik
terhadap perubahan lingkungan yang begitu dinamis. Dengan demikian,
pada masa yang akan datang, investasi yang diperlukan untuk mengelola
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah PUSAT PENDIDIKAN KP
2014
86
sumberdaya kelautan tidak hanya investasi dalam bentuk modal finansial
saja, akan tetapi juga diperlukan investasi sumberdaya manusia (SDM)
berkualitas yang mampu mengisi kebutuhan SDM di bidang kelautan dan
perikanan.
Oleh karena itu, dalam rangka meningkatkan kualitas SDM yang
handal untuk semua pelaku pembangunan di sektor kelautan dan
perikanan, maka diperlukan suatu pengakuan kualitas terhadap
Kelembagaan Pendidikan Kelautan dan Perikanan yang ada dilingkup
BPSDMK, yaitu berupa peningkatan akreditasi Pendidikan KP. Dengan
demikian, melalui peningkatan akreditasi Pendidikan ini akan
dimungkinkan dilakukannya upaya pengembangan program pendidikan
kelautan yang terarah, sesuai dengan kebutuhan.
Perairan laut Indonesia merupakan potensi bangsa yang sangat
besar. Potensi tersebut tidak bermakna bila tidak dikelola dengan baik
sehingga diperlukan sumberdaya manusia yang terdidik agar dalam
mengelola perairan laut dapat dilakukan secara optimal, berkelanjutan
dengan tetap berpegang pada prinsip-prinsip kelestarian. Untuk
mengelola sumberdaya laut dan ikan, perlu dipandu oleh SDM yang
memiliki keahlian dan kompetensi di bidang kelautan dan perikanan.
Dengan demikian diharapkan dapat menunjang percepatan pembangunan
di bidang kelautan dan perikanan.
Dalam rangka menyiapkan SDM kelautan dan perikanan dimaksud
maka Pusat Pendidikan Kelautan dan Perikanan sebagai pembina teknis
lembaga pendidikan Kelautan dan Perikanan diharapkan mengembangkan
kualitas dengan melakukan Peningkatan Akreditasi Program Keahlian dan
Program Studi yang sesuai dengan kebutuhan pasar kerja.
Kegiatan peningkatan akreditasi pada satuan pendidikan KP yang
telah dilaksanakan adalah Evaluasi Kelengkapan Berkas Akreditasi dan
Ujicoba Pengisian Borang Akreditasi pada Satuan pendidikan KP, sekaligus
sosialisasi QSS (Quality Standar System) Pendidikan dan Pelatihan, Ujian
serta Sertifikasi Pelaut Kapal Penangkap Ikan.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah PUSAT PENDIDIKAN KP
2014
87
Gambar 3.14. Kegiatan Workshop Penyusunan
Butir Soal dan Analisis Soal Tahun 2014
Pendidikan KP
f. Workshop Penyusunan Butir Soal dan Analisa Soal
Setiap tahun guru
SUPM lingkup KKP diminta
untuk menyusun soal ujian
yang bertujuan melihat hasil
keseluruhan proses belajar
mengajar. Soal yang disusun
harus sesuai dengan Standar
Kompetensi dan Kompetensi
Dasar serta Standar
Komptensi Lulusan yang ada. Dalam kenyataannya, tidak semua guru
merasa mudah, cepat, dan tepat dalam menyusun soal ujian yang baik.
Sering dijumpai adanya soal-soal ujian yang kurang baik dan tidak
memenuhi standar. Kekurangan itu dapat berupa penggunaan tata
bahasa yang kurang jelas, pilihan jawaban panjangnya tidak sama, soal
berikutnya bergantung pada jawaban soal sebelumnya, dan pilihan
jawaban yang berupa angka ditulis acak atau tidak berurutan. Bahkan ada
soal yang dibuat mendahului pembuatan kisi-kisi soal
Persoalan seperti ini akan teratasi jika para guru bisa melakukan
langkah-langkah penyusunan soal dan memenuhi kaidah-kaidah
penyusunan soal yang baik. Langkah penyusunan soal yang baik tersebut
mengikuti alur yang pakem yaitu : menentukan tujuan tes, menyusun kisi-
kisi soal, penulisan soal, penelaahan soal, melakukan uji coba soal
termasuk analisisnya dan membuat skor. Setiap langkah dalam
penyusunan soal tersebut harus dilaksanakan dengan baik dan cermat
menurut pedoman yang ditetapkan.
Untuk memberikan pemahaman bagaimana cara penyusunan soal
yang baik, Pusat Pendidikan Kelautan dan Perikanan melakukan Workshop
Penyusunan Butir Soal dan Analisa Soal pada SUPM lingkup Kementerian
Kelautan dan Perikanan, dengan menghadirkan Narasumber yang
kompeten. Kegiatan melibatkan SUPM Lingkup KKP, narasumber dari
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta Pusat Pendidikan KP.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah PUSAT PENDIDIKAN KP
2014
88
Output dari kegiatan ini adalah usulan soal untuk Ujian Nasional
tahun 2015.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah PUSAT PENDIDIKAN KP
2014
89
BAB IV PENUTUP
Hasil evaluasi capaian kinerja bidang pendidikan KP Tahun 2014 telah
melaksanakan program atau target kinerja yang telah di tetapkan oleh Badan
Pengembangan SDM KP. Capaian kinerja bidang pendidikan KP tahun 2014
adalah sebanyak 13 Sasaran Strategis (SS) dan 24 Indikator Kinerja Utama
(IKU) yang semuanya telah melampaui target yang telah ditetapkan.
top related