laporan kasus bayu sinusitis

Post on 14-Dec-2015

51 Views

Category:

Documents

5 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

sinusitis

TRANSCRIPT

IDENTITAS PASIEN

Nama : Tn. xJenis kelamin : laki – laki Umur : 50 tahunAlamat : Kp. Sukamanah, Bj PicungNo. RM : 543657Tgl berobat : 10 agustus 2015

2

ANAMNESIS

Pasien datang dengan keluhan hidungnya berbau sudah 3,5 bulan.

KELUHAN UTAMA

RIWAYAT PENYAKIT SEKARANGPasien datang dengan keluhan hidungnya berbau dan juga terasa nyeri di kedua pipinya semenjak 2 bulan bulan SMRS, pasien juga merasakan ada keluar cairan dari hidungnya, hal ini sudah berlangsung sekitar 1,5 bulan SMRS, pasien mengatakan bahwa ia memiliki riwayat gigi berlubang dan sakit sakit gigi yang sudah berlangsung sekitar 4 bulan SMRS, pasien mengatakan ia tidak pernah untuk datang ke dokter gigi guna memeriksakan giginya, pasien mengaku kepala nya sering sakit, dan juga pada akhir akhir ini pasien sering mengeluhkan sering mengalami batuk disertai pilek serta demam. Pasien jg mengaku jika ia sering mengalami gangguan penciuman

Sebelumnya os belum pernah mengalami hal seperti ini, ( - ), riwayat asma ( - ), riwayat tb ( - ), gigi bolong (+)

RIWAYAT PENYAKIT DAHULU

RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA

Di keluarga pasien tidak ada keluarga yang menderita sakit seperti Riwayat DM (-) Hipertensi (-)

Os sudah pernah berobat sebelumnya di mantri dekat rumahnya, tetapi ot os merasakan panasnya turun sebentar tetapi tidak sampei ke suhu normal kemudian panas kembali.

RIWAYAT PENGOBATAN

RIWAYAT ALERGI

Os mengaku tidak memiliki riwayat alergi debu maupun alergi makanan, serta udara

PEMERIKSAAN FISIK

Tampak sakit sedang

KEADAAN UMUM

TANDA VITAL

• Suhu : 37,2oC suhu Axilla • Nadi : 88 x/mnt , teratur, kuat angkat• Pernapasan : 22 x/mnt• Tekanan Darah : 120/80 mmHg

composmentis

KESADARAN

• BB : 68 kg• TB : 169 cm• LK : - cm • LILA : - cm

STATUS ANTROPOMETRI

Kepala: Normochepal, Ubun-ubun sudah tertutup, Rambut Hitam sulit di cabut.Wajah : Simetris, Luka (-), Pucat (-)Mata : Mata tidak cekung, Konjungtiva Anemis (-/-),Sklera Ikterik (-/-), Refleks Cahaya (+/+), Edema palpebra (-/-)Mulut : bibir kering

STATUS GENERALIS

Paru-Paru Inspeksi : Simetris, retraksi (-)Palpasi : Tidak ada bagian dada yang tertinggal, VP sama di

kedua lapang paru.Perkusi : Sonor Auskultasi : vesikuler (+/+), wheezing (-/-), ronkhi (-/-)

JantungInspeksi : Ictus cordis tidak terlihatPalpasi : Ictus cordis tidak terabaPerkusi : Tidak dilakukanAuskultasi : BJ 1 & 2 reguler murni, murmur (-), gallop (-)

Abdomen Inspeksi : Permukaan Datar ,tidak tampak adanya distensi,

tanda peradangan (-), Auskultasi : BU (+)Palpasi : Nyeri tekan (-) pada daerah ulu hati, Tidak ada

pembesaran hepar dan lienPerkusi : Timpani

Ekstremitas atas Akral : hangatEdema : -/-Sianosis : -/-RCT : <2 detik Rummpled test : Positif

Ekstremitas bawahAkral : hangatEdema : -/-Sianosis : -/-RCT : <2 detikEfloresensi : normal.

Kelenjar inguinal : Tidak di periksaGenitalia : tidak diperiksa

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan AnakRumah Sakit Islam Jakarta Cempaka PutihUniversitas Muhammadiyah Jakarta2015

AD AS

NormotiaHelix sign (-)

Tragus sign (±)

Aurikula

NormotiaHelix sign (-)

Tragus sign (±)

Hiperemis (-)udem (-) sekret (-)

serumen (+) massa (-)

MAE

Hiperemis (+)udem(-) serumen

(+) sekret (-) massa (-)

Intak hiperemis (-)

refleks cahaya (+)

Membran timpani Intak

hiperemis (-)refleks cahaya (+)

STATUS LOKALIS TELINGA

16

AD AS

Preaurikula appendege(-) Tanda

radang(-)Fistula(-)

PreaurikulaPreaurikula

appendege(-)Tanda radang(-)

Fistula(-)

Tenang, udem (-)Fistel (-), sikatriks (-)

nyeri tekan (-)

Retroaurikula Tenang, udem (-)

Fistel (-), sikatriks (-)nyeri tekan (-)

+ Uji Rinne +

Tidak ada lateralisasi Uji Weber Tidak ada lateralisasi

Sama dengan pemeriksa Uji Schwabach Sama dengan

pemeriksa

17

STATUS LOKALIS TELING

A

Status Lokalis Hidung

18

Dextra RHINOSKOPI ANTERIOR Sinistra

Hiperemis Mukosa Hiperemis

+ Sekret +

hipertrofi Konka inferior Hipertrofi

Deviasi (-) Septum Deviasi (-)

(-) Massa (-)

(+) Passase udara (+)

Uji penciuman hiposmia dextra, hiposmia sinistra

Status Lokalis Sinus Paranasal

19

INSPEKSIPembengkakan

(-)

PALPASISinus maksila

dextra: palatum durum

homolateral tampak terang Sinus maksila

sinistra: palatum durum

suram

Status Lokalis Tenggorok

20

DextraPemeriksaan

OROFARINGSinistra

Mulut

Tenang Mukosa mulut Tenang

Bersih, basah Lidah Bersih, basah

Tenang Palatum molle Tenang

Caries (+), gigi

bolong M1Gigi

Caries (+), gigi

bolong P2

Simetris Uvula Simetris

Tonsil

Hiperemis Mukosa Hiperemis

TIIB Besar TIIB

melebar Kripta melebar

- Detritus -

- Perlengketan -

Faring

Hiperemis Mukosa Hiperemis

+ Granula +

- Post nasal drip -

RESUME

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan AnakRumah Sakit Islam Jakarta Cempaka PutihUniversitas Muhammadiyah Jakarta2015

Pasien 50 tahun datang dengan keluhan nyeri di hidung sudah 2,5 bulan smrs disertai hidung berbau lemas dan pusing disertai nyeri kepala, batuk dan jg pilek, penciuman menurun, sering keluar cairan dari dalam hidungnya.Pemeriksaan fisik ditemukan konka inferior tampak hiperemis dn hipertrifi, sekret ditemukan mengalir berwarna kehijauhan cair, dan juga berbau amis. Di mulut ditemukan gigi bolong pada M1, dan juga P2, di wajah di temukan nyeri tekan positif pada daerah os maxilaTTV: nadi = 109x/menit, suhu = 39,2 c, TD = 105/70mmHg, RR=27x

FK UMJ - RSIJ CEMPAKA PUTIH 17

Assesment

Febris Abdominal pain Anoreksia Pre Syok Trombositopenia

April 18, 2023

Pemeriksaan Penunjang

• Pemeriksaan laboratorium

Darah rutin (Hb, Hematokrit, Trombosit, Leukosit)

• Foto SPN posisi water

31

Rinosinusitis maksilaris sinistra Tonsillofaringitis kronis

AnamnesisPemeriksaan fisik

Status lokalis

30

PENATALAKSANAAN TerapiAntibiotik : Amoxicillin 500 mg 3 x 1,

selama 14 hariDekongestan oralParacetamol 3 x 500 mgAnalgetika (NSAID) bila nyeri

EdukasiKompres air hangat apabila nyeriHindari alergen

20

TINJAUAN PUSTAKA

35

Anatomi Cavum Nasi

Anatomi Sinus Paranasal

36

Kompleks Ostiomeatal

37

AliranSekresi Sinus

38

Fungsi Sinus Paranasal

Air conditio

ning

Thermal insulator

Keseimbangan kepala

Resonansi udara

Peredam tekanan udara

Sekresi mukus

39

DEFINISI

• Inflamasi mukosa sinus paranasal

• Multisinusitis• Pansinusitis

40

ETIOLOGI

• ISPA, Faringitis• Rinogen• Dentogen

41

Klasifikasi Sinusitis

SINUSITIS

Akut

Rinogen

Dentogen

Subakut Kronis

42

Patogenesis Sinusitis

49

Infeksi Kompleks

ostiomeatalInflamasi mukosa

Oklusi

Mukosiliar clearance tergangguGangguan

drainase dan ventilasi

sinus

Gerak silia hipoaktif

Mukosa sekresi lendir

purulen

Media pertumbuha

n kuman patogen

43

44

Patogenesis Sinusitis

Tabel 1. Gejala Mayor dan Minor pada Diagnosis Sinusitis

Gejala Mayor

Nyeri atau rasa tertekan

pada muka

Kebas atau rasa penuh pada

muka

Obstruksi hidung

Sekret hidung, post nasal

drip,

drainase faring yang

purulen

Batuk

Hiposmia atau anosmia

Demam

Foto rontgen (Water’s

radiograph atau air fluid

level)

Coronal CT Scan :

Penebalan atau opaksifikasi

dari mukosa sinus

Gejala Minor

Sakit kepala

Edem periorbital

Demam (pada sinusitis

kronik)

Halitosis

Kelelahan

Sakit gigi

Batuk

Sakit tenggorok

Nyeri telinga

Nyeri, rasa tertekan atau

rasa penuh pada telinga

Bersin-bersin bertambah

sering

Tes sitologi nasal (smear):

neutrofil dan bakteri

Diagnosa Sinusitis

45

Sinusitis Maksilaris

• Nyeri daerah pipi• Demam, malaise dan nyeri kepala • Wajah terasa bengkak, penuh, dan

gigi terasa nyeri pada gerakan kepala mendadak

• Sekret hidung atau nasofaring purulen• Sinus maksilaris terasa nyeri pada

palpasi dan perkusi• Transiluminasi (-)• Foto posisi water: penebalan mukosa,

opasifikasi sinus , air-fluid level

46

Sinusitis Etmoidalis

• Nyeri di pangkal hidung dan kantus medius

• Nyeri di bola mata atau di belakangnya, terutama bila mata digerakkan

• Nyeri alih di pelipis• Post nasal drip dan

sumbatan hidung

47

Sinusitis Frontalis

• Nyeri di atas alis mata• Nyeri semakin hebat

menjelang tengah hari, perlahan-lahan mereda menjelang malam

• Pembengkakan supra orbita• Nyeri yang hebat pada

palpasi atau perkusi

48

Sinusitis Sfenoidalis

• Nyeri kepala yang mengarah ke verteks kranium

• Pansinusitis

49

Pemeriksaan Penunjang

Rinoskopi Transiluminasi Sinuskopi Foto SPN

CT scan

50

Foto SPN dengan Sinusitis

51

CT Scan - Sinus Paranasal

CT Scan sinus paranasal : normal

CT Scan sinus paranasal : tampak adanya air-fluid level pada sinus maksilaris.

SINUSITIS AKUT

AntibiotikDekongestan

MukolitikAnalgetik

STADIUM SUBAKUTMedikamentosaUltra Short Wave

DiathermyIrigasi sinus

STADIUM KRONIS

Pungsi sinusDiatermi

Irigasi sinusBSEF / FESS

PENATALAKSANAAN

52

Komplikasi

Komplikasi lokal Osteomielitis (Pott’s puffy tumor) Mukokel Komplikasi orbital Inflamatori edema Abses orbital Abses subperiosteal Trombosis sinus cavernosus Komplikasi intrakranial Meningitis Abses Subperiosteal

53

top related