laporan aktualisasi peningkatan kepatuhan pasien …
Post on 18-Nov-2021
52 Views
Preview:
TRANSCRIPT
LAPORAN AKTUALISASI
PENINGKATAN KEPATUHAN PASIEN UNTUK
MELAKUKAN KONTROL PERAWATAN SALURAN
AKAR GIGI DI PUSKESMAS BONTANG UTARA 1
Oleh :
SUHARYANTI SUWAKBUR
19941218 201903 2 018
NDH: 43
PELATIHAN DASAR CALON PNS ANGKATAN V
PUSAT PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN DAN
KAJIAN DESENTRALISASI DAN OTONOMI DAERAH
LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA
SAMARINDA
2019
ii
SADAR
iii
K
iv
v
vi
vii
viii
RINGKASAN HASIL AKTUALISASI
PENINGKATAN KEPATUHAN PASIEN UNTUK MELAKUKAN KONTROL
PERAWATAN SALURAN AKAR GIGI DI PUSKESMAS BONTANG UTARA 1
Aktualisasi dengan judul diatas dilatarbelakangioleh kurangnya kesadaran dan
kepatuhan masyarakat untuk kontrol perawatan saluran akar di Puskesmas Bontang
Utara 1. Berdasarkan pengamatan yang penulis lakukan di Puskesmas Bontang Utara 1
penyebab utara dari hal tersebut yaitu karena tidak adanya kegiatan-kegiatan yang dapat
meningkatkan kepatuhan masyarakat. Tidak adanya kegiatan-kegiatan yang dilakukan
yang dapat membuat pasien betah menunggu giliran serta kegiatan yang dapat
mengingatkan pasien untuk melakukan kontrol perawatan saluran akar gigi.
Berdasarkan latar belakang tersebut maka rumusan masalah kegiatan aktualisasi
melalui habituasi ini adalah : Kegiatan apa yang harus dilakukan untuk memberikan
kontribusi pada peningkatan kepatuhan pasien untuk kontrol perawatan saluran akar gigi
di Puskesmas Bontang Utara 1.
Dari rumusan tersebut peneliti menetapkan langkah-langkah kegiatan yang
menunjang terlaksannya proses aktualisasi yaitu Membuat no antrian Edukasi Poli Gigi,
Membuat Media Promosi Kesehatan Gigi dan Mulut berupa banner, Membuat Kartu
Kontrol Gigi, Membuat Aplikasi Database pasien poli gigi, serta Membuat layanan
notifikasi kontrol gigi.
Kegiatan-kegiatan tersebut dilaksanakan berdasarkan Visi dan Misi serta budaya
mutu Puskesmas Bontang Utara 1 yaitu Jujur, tanggungjawab, Disiplin, Kerjasama,
Menghargai.
Dari kegiatan yang telah dilakukan, menunjukkan bahwa pasien dapat membaca
sambil menunggu giliran untuk dilakukan perawatan di Poli Gigi, lebih menambah
pengetahuan masyarakat mengenai kesehatan gigi dan mulut sehingga dapat
meningkatkan kepatuhan pasien untuk kontrol perawatan saluran akar gigi. Selain itu,
dengan adanya aplikasi database pasien poli gigi dapat memudahkan dalam melakukan
pencarian riwayat perawatan pasien yang telah dilakukan. Selain kegiatan diatas,
kegiatan layanan notifikasi sms/whatsApp juga menunjukkan hasil yang baik dimana
terjadi peningkatan kepatuhan pasien melakukan kontrol perawatan saluran akar di
Puskesmas Bontang Utara 1.
ix
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan berkat, rahmat dan hidayah
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Aktualisasi ini tepat pada
waktunya. Laporan aktualisasi ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu syarat
untuk menyelesaikan Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan V Tahun 2019
Pemerintah Kota Bontang yang diselenggarakan diUPTD Balai Penyuluhan dan
Pengembangan SDMP Kaltim (Bapeltan) Samarinda.
Dalam melaksanakan kegiatan aktualisasi ini penulis banyak mendapatkan
bimbingan, bantuan dan dukungan dari banyak pihak sehingga laporan ini dapat
terselesaikan. Oleh karena itu dalam kesempatan kali ini dengan setulus hati penulis
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. Mariman Darto, M.Si selaku Kepala Pusat Pelatihan dan Pengembangan
dan Kajian Desentralisasi dan Otonomi Daerah Lembaga Administrasi Negara
Kalimantan Timur beserta jajarannya yang telah memfasilitasi penyelenggaraan
Pelatihan Dasar CPNS Golongan V
2. Pemerintah Kota Bontang
3. Bapak Rokip Purnomo, S.Pd selakuNarasumber (penguji) yang memberikan saran
dan masukan untuk perbaikan laporan aktualisasi ini.
4. Bapak Daniel Muttaqin, SP, MP selaku coach atas semua inspirasi, dorongan,
masukan serta bimbingan yang diberikan dalam membuat laporan kegiatan
aktualisasi ini.
5. drg. Erwin Wahyudiono selaku mentor atas semua dukungan, arahan, motivasi,
masukan dan bimbingan selama perancangan program aktualisasi sampai dengan
kegiatan tersebut terealisasikan.
6. Seluruh Widyaswara yang telah membimbing dan memberikan pengarahan terkait
materi ANEKA untuk dapat diinternalisasikan dan diaktualisasikan di instansi
7. Seluruh Panitia yang telah membantu memfasilitasi kegiatan Pelatihan Dasar CPNS
8. Seluruh Staf dan Keluarga Besar Puskesmas Bontang Utara 1
9. Keluarga Besar Peserta Pendidikan Dasar CPNS Golongan III Angkatan V Tahun
2019
x
Penulis sadar bahwa Laporan Aktualisasi ini masih jauh dari kesempurnaan,
oleh karena ini penulis mengharapkan masukan dari berbagai pihak agar Laporan
Aktualisasi ini menjadi lebih baik sehingga dapat dijadikan dasar dalam pelaksanaan
dan pelaporan aktualisasi nilai dasar ASN, serta memberikan manfaat bagi semua pihak
yang membutuhkan.
Bontang, 25 Oktober2019
Penulis
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. iii
LEMBAR KONSULTASI COACH ................................................................... iv
LEMBAR KONSULTASIMENTOR ................................................................. vi
RINGKASAN HASIL AKTUALISASI .............................................................. viii
KATA PENGANTAR .......................................................................................... ix
DAFTAR ISI ......................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL ................................................................................................. xiii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xiv
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ..................................................................................... 1
1.2. Tujuan .................................................................................................. 2
1.3. Manfaat ................................................................................................ 3
1.4. Ruang Lingkup .................................................................................... 3
BAB II GAMBARAN UMUM ORGANISASI
2.1. Gambaran Umum Puskesmas Bontang Utara 1 .................................. 4
2.2. Visi dan Misi Puskesmas Bontang Utara 1 ......................................... 5
2.3. Tata Nilai Puskesmas .......................................................................... 6
2.3. Tugas dan Fungsi Puskesmas .............................................................. 7
2.4. Sarasan Kinerja Pegawai ..................................................................... 8
2.5. Struktur Organisasi .............................................................................. 9
BAB III LANDASAN TEORI
3.1.Nilai Dasar CPNS ................................................................................. 10
3.2.Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI ............................................. 13
BAB IV RANCANGAN KEGIATAN AKTUALISASI
4.1. Identifikasi Isu ..................................................................................... 15
4.2.Judul Kegiatan dan Deskripsi .............................................................. 20
4.3.Rancangan Aktualisasi ......................................................................... 21
4.4. Jadwal Kegiatan ................................................................................... 30
xii
BAB V HASIL KEGIATAN AKTUALISASI
5.1 Membuat No antrian Edukasi Gigi ....................................................... 31
5.2 Membuat Media Promosi Kesehatan Gigi ........................................... 38
5.3 Membuat Kartu Kontrol Gigi ............................................................... 46
5.4 Membuat database pasien poli gigi ..................................................... 53
5.5 Membuat Layanan Notifikasi Kontrol Gigi ......................................... 59
BAB VI PENUTUP
6.1 Kesimpulan ........................................................................................... 65
6.2 Saran ..................................................................................................... 66
6.3 Tindak Lanjut Kegiatan Aktualisasi ..................................................... 66
6.4 Role Model ........................................................................................... 68
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 70
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Gambaran Ketenagaan di Puskesmas Bontang Utara 1 ......................... 5
Tabel 4.1Identifikasi Isu ......................................................................................... 16
Tabel 4.2 Analisa Isu .............................................................................................. 18
Tabel 4.3 Dampak Isu tidak terselesaikan .............................................................. 19
Tabel 4.4 Matriks Rancangan Aktualisasi .............................................................. 22
Tabel 4.5JadwalPelaksanaan Aktualisasi ............................................................... 30
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Peta wilayah kerja Puskesmas Bontang Utara 1 ................................ 4
Gambar 2.2. Gambar Struktur Organisasi .............................................................. 9
Gambar 5.1.1 Koordinasi dengan petugas pendaftaran .......................................... 32
Gambar 5.1.2 Mencari materi edukasi kesehatan gigi dan mulut .......................... 33
Gambar 5.1.3 Menyusun dan memilah informasi edukasi ..................................... 33
Gambar 5.1.4 Desain no antrian edukasi ................................................................ 34
Gambar 5.1.5 Meminta masukan mentor ............................................................... 34
Gambar 5.1.6 Mencetak no antrian edukasi ........................................................... 34
Gambar 5.1.7 Pembagian no antrian edukasi ke pasien ......................................... 35
Gambar 5.2.1 Mencari referensi mengenai karies gigi ........................................... 39
Gambar 5.2.2 Menyusun referensi yang telah didapat .......................................... 39
Gambar 5.2.3 Desain banner .................................................................................. 40
Gambar 5.2.4 Meminta masukan mentor ............................................................... 41
Gambar 5.2.5 Pemasangan rol banner di depan poli gigi ....................................... 41
Gambar 5.2.6 Hasil pembuatan banner .................................................................. 42
Gambar 5.3.1 Diskusi dengan semua petugas poli gigi .......................................... 47
Gambar 5.3.2 Desain kartu kontrol gigi tampak depan dan belakang .................... 47
Gambar 5.3.3 Konsultasi ke mentor mengenai desain kartu kontrol .................... 48
Gambar 5.3.4 Mencetak kartu kontrol .................................................................... 48
Gambar 5.3.5 Pemberian penjelasan tindakan dan kartu kontrol ke pasien ........... 49
Gambar 5.3.6 Distribusi kartu kontrol ke semua pasien yang wajib kontrol ......... 49
Gambar 5.3.7 Contoh hasil kartu kontrol pasien .................................................... 50
Gambar 5.4.1 Diskusi dengan semua petugas mengenai database poli gigi .......... 53
Gambar 5.4.2 Desain aplikasi database poli gigi.................................................... 54
Gambar 5.4.3 Sosialisasi database ke seluruh petugas poli gigi ............................ 55
Gambar 5.4.4 Penginputan data pasien poli gigi ke aplikasi database ................... 55
Gambar 5.4.5 Gambar tampilan database poli gigi ................................................ 56
Gambar 5.5.1 Format Notifikasi kontrol perawatan saluran akar gigi ................... 60
Gambar 5.5.2 Konsultasi ke mentor mengenai format notifikasi kontrol gigi ....... 60
Gambar 5.5.3 Contoh notifikasi kontrol gigi via sms dan WhatsApp .................... 61
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Berdasarkan Undang-undang ASN No. 5 Tahun 2014, Aparatur Sipil Negara
(ASN) adalah profesi bagi pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan
perjanjian kerja yang bekerja pada instansi pemerintah. ASN memiliki tiga peran
utama, yaitu: sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, serta perekat dan
pemersatu bangsa. Dalam hal ini, dapat dikatakan ASN berperan penting dalam
menentukan keberhasilan pemerintahan.Untuk itu, setiap ASN dituntut harus
memiliki integritas yang tinggi, bertindak sesuai dengan nilai dasar dan kode etik
ASN.
Dokter gigi merupakan salah satu unsur ASN sangat perlu untuk bersikap
profesional dan berintegritas.Seorang dokter gigi senantiasa menerapkan fungsi
ASN yaitu pelayanan publik setiap hari. Sebagai pusat kesehatan gigi masyarakat
yang berada di garda terdepan, puskesmas, khususnya dokter gigi, dituntut untuk
memberikan pelayanan prima.Hal ini sejalan dengan Visi Indonesia Sehat 2020,
yaitu pelayanan kesehatan yang bermutu, adil, dan merata merupakan unsur pokok
dalam pembangunn nasional.
Di era globalisasi seperti saat ini, peranan dokter gigi di puskesmas sangat
penting karena tanpa adanya tenanga dokter gigi di puskesmas, pelayanan kesehatan
gigi dan mulut dapat terganggu. Di beberapa puskesmas tentunya masing sering
ditemukan kurangnya tenaga dokter gigi ditambah dengan banyaknya beban kerja
yakni pelayanan di poli dan pelayanan di luar gedung. Tentunya dengan tenaga
dokter gigi yang sedikit dan beban kerja yang banyak akan berdampak pada kualitas
pelayanan yang tidak maksimal. Selain dari jumlah tenaga dokter gigi, masalah
ketersediaan alat dan bahan di puskesmas juga menjadi salah satu masalah di
puskesmas sebab akan berdampak pula dengan kualitas pelayanan. Sejalan dengan
tuntutan peningkatan mutu pelayanan, kepatuhan masyarakat justru dinilai masih
kurang terutama kepatuhan akan kontrol dan menjaga kesehatan gigi dan mulut.
Menurut Riset Kesehatan Dasar tahun 2018, masalah kesehatan gigi dan
mulut yang paling tinggi adalah masalah gigi berlubang. Di Indonesia sendiri,
2
masalah gigi berlubang memiliki persentasi yang cukup tinggi yaitu sekitar 45,3%.
Hal ini terjadi karena masih kurangnya pengetahuan dan kepatuhan masyarakat
untuk menjaga kebersihkan gigi dan mulut serta melakukan kunjungan ke dokter
gigi.
Dari data kunjungan poli gigi semester I tahun 2019 di Puskesmas Bontang
Utara 1 memperlihatkan jumlah pasien yang datang ke poli gigi dengan gigi
berlubang dan perlu untuk dilakukan perawatan saluran akar yaitu sekitar 548
pasien. Jumlah kunjungan tersebut merupakan jumlah yang paling banyak di
banding dengan penyakit lainnya seperti peradangan gusi yang hanya sekitar 137
pasien. Selain itu, dari data capaian indikator mutu poli gigi juga memperlihatkan
tingkat perawatan kasus gigi berlubang (perawatan saluran akar) yang melakukan
kontrol tidak melebihi 50%. Pasien yang datang kontrol hanya sekitar 38,5%. Jika
dijumlahkan hanya sekitar 211 pasien.
Berdasarkan pemaparan latar belakang di atas, maka penulis sebagai peserta
Pelatihan Dasar CPNS Golongan III, perlu melakukan beberapa kegiatan untuk
meningkatkan kesadaran serta kepatuhan masyarakat akan pentingnya menjaga
kesehatan gigi dan mulut dengan menjalankan nilai-nilai profesi ASN yaitu
Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti korupsi
(ANEKA) serta mengetahui kedudukan dan peran PNS dalam NKRI (Whole of
Government, Managemen ASN, dan Pelayanan Publik). Sehingga hasil kegiatan ini
dapat terlaksana secara optimal dan diharapkan dapat menjadikan ASN yang
professional yang mampu memberikan pelayanan Publik secara maksimal.
1.2. TUJUAN
Berdasarkan identifikasi isu dan rumusan masalah yang telah ditemukan, tujuan
yang akan dicapai dari dilaksanakannya aktualisasi ini adalah sebagai berikut :
1. Mampu memahami lebih dalam mengenai substansi nilai-nilai dasar profesi
PNS, yaitu ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen
Mutu dan Anti Korupsi), Manajemen Publik, Whole of Government, dan
Pelayanan Publik;
2. Mampu menerapkan nilai – nilai dasar ANEKA dalam kegiatan aktualisasi
berdasarkan tugas dan fungsi pokok dokter gigi sebagai ASN;
3
3. Mampu mewujudkan pelayanan publik dibidang kesehatan yang lebih baik
untuk mewujudkan tercapainya tujuan nasional.
4. Mampu memberikan kontribusi nyata dalam meningkatkan kepatuhan pasien
untuk melakukan kontrol ke dokter gigi
1.3. MANFAAT
Adapun manfaat dari kegiatan aktualisasi ini, yaitu sebagai berikut:
1. Penulis
a. Meningkatkan pemahaman penulis mengenai nilai-nilai dasar aktualisasi
ANEKA
b. Meningkatkan pemahaman penulis mengenai upaya peningkatan
kepatuhan pasien untuk melakukan kontrol ke dokter gigi di Puskesmas
Bontang Utara 1.
2. Pasien
a. Menambah pengetahuan pasien mengenai gigi berlubang dan
penanganannya;
b. Meningkatakan kesadaran pasien untuk rajin melakukan kontrol terhadap
perawatan saluran akar gigi;
c. Menambah pengetahuan pasien mengenai dampak jika tidak melakukan
kontrol terhadap perawatan saluran akar gigi.
3. Puskesmas Bontang Utara 1
a. Mendorong terbentuknya program inovasi untuk pelayanan puskesmas;
b. Meningkatkan mutu pelayanan kepada masyarakat.
1.4. RUANG LINGKUP
Kegiatan aktualisasi nilai-nilai dasar ANEKA dilaksanakan di Puskesmas
Bontang Utara 1 pada tanggal 11 September sampai dengan 27 Oktober 2019.
Kegiatan didasarkan pada tugas pokok dan fungsi peserta sebagai dokter gigi.
4
BAB II
GAMBARAN UMUM ORGANISASI
2.1. GAMBARAN UMUM PUSKESMAS BONTANG UTARA 1
Puskesmas Bontang Utara 1 merupakan puskesmas yang terletak di Pusat
Kota Bontang dengan luas wilayah 25,5 km2. Puskesmas ini terletak di
Kecamatan Bontang Utara tepatnya Jl. Ahmad Yani RT 13, Kel. Api-api,
Bontang, Kode Pos 75311.
Wilayah kerja Puskesmas Bontang Utara 1 menjadi satu kecamatan yang
terdiri dari 4 kelurahan.Keempat kelurahan binaan mempunyai luas wilayah 25,5
(Km²)batas – batas wilayah:
a. Sebelah Utara : Berbatasan dengan Kab.Kutai Timur.
b. Sebelah Timur : Berbatasan dengan Selat Makassar.
c. Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Kecamatan Bontang Selatan.
d. Sebelah Barat : Berbatasan dengan Kecamatan Bontang Barat.
Gambar 2.1. Peta Wilayah Kerja Puskesmas Bontang Utara 1
Jumlah penduduk wilayah kerja Puskesmas Bontang Utara 1 berdasarkan
data BPS, tahun 2014 sebanyak 48.817jiwa dan meningkat di tahun 2015
sebanyak 48.973 jiwakemudian menurun di tahun 2016 menjadi sebanyak
47.508 jiwa, meningkat di tahun2017 sebanyak 48.573 jiwa dan meningkat
kembali di tahun 2018 sebanyak 49.598 jiwa. Hal ini dapat terjadi mengingat
mobilisasi perpindahan penduduk yang cepat. Kepadatan penduduk tertinggi
5
adalah Kelurahan Api-Api sebanyak 16.799 jiwa, Kelurahan Gunung Elai
sebanyak 16.127 jiwa, Kelurahan Bontang Baru sebanyak 11.871 jiwa, dan
Kelurahan Bontang Kuala sebesar 4.801 jiwa .
Adapun dalam pelaksanaan pelayanan di Puskesmas Bontang Utara 1
didukung oleh tenaga kesehatan dan non kesehatan yang sesuai dengan
kompetensi, dengan data sebagai berikut:
Tabel 1. Gambaran Ketenagaan di Puskesmas Bontang Utara 1tahun 2019
NO NAMA JABATAN JUMLAH PEMANGKU
JABATAN
1 Dokter 5
2 Dokter Gigi 2
3 Apoteker 1
4 Perawat 12
5 Bidan 7
6 Asisten Apoteker 4
7 Perawat Gigi 3
8 Sanitarian 1
9 Nutrisionis 2
10 Pranata Laboratorium 3
11 Penyuluh Kesehatan 2
12 Perekam Medis 1
13 Tenaga lainnya 20
Jumlah Total 63
2.2. VISI DAN MISI PUSKESMAS
Visi merupakan cara pandang jauh kedepan, dimana Puskesmas akan
memberikan pelayanan yang terbaik dalam mewujudkan visi tersebut. Masyarakat
yang sehat adalah kondisi masyarakat yang bebas dari penyakit, kecacatan fisik,
serta sehat secara psikologis dan sosial. Mandiri adalah keadaan dimana
masyarakat menyadari akan pentingnya kesehatan pribadi dan anggota
6
keluarganya. Kualitas hidup adalah kodisi dimana pasien meski memiliki penyakit
yang di derita tetap merasa nyaman secara fisik, psikologis, sosial maupun
spiritual serta secara optimal memanfaatkan hidupnya untuk kebahagiaan dirinya
maupun orang lain, Suhud (2009). Maka Visi Puskesmas Bontang Utara 1 adalah:
VISI
Menjadi Puskesmas yang bermutu untuk mewujudkan masyarakat yang
Sehat dan Mandiri
MISI
1. Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia untuk mendukung Smart
City;
2. Meningkatkan pemberdayaan masyarakat dalam memelihara lingkungan
untuk mendukung Green City;
3. Meningkatkan kesadaran masyarakat Berperilaku Sehat untuk
mendukung Creatif City;
4. Mengimplementasikan sistem Management Mutu dan Keselamatan
Pasien.
2.3. TATA NILAI PUSKESMAS
Berdasarkan visi dan misi Puskesmas Bontang Utara 1,
dikembangkanlah nilai-nilai utama Puskesmas. Nilai-nilai inilah yang akan
menjadi dasar perilaku seluruh staff puskesmas dalam upaya mencapai visi dan
misinya. Pelaksanaan dari nilai-nilai ini pada akhirnya akan membentuk budaya
pada Puskesmas. Nilai-nilai yang dimaksud yaitu:
1. Jujur yaitu dalam melaksanakan tugas/kewajiban sebagai Pimpinan,
Penanggung Jawab, Pengelola Program dan Pelaksana kegiatan melaporkan
kegiatan dengan terbuka, transparan dan akuntabel.
2. Tanggung Jawab yaitu dalam melaksanakan tugas/kewajiban sebagai
Pimpinan, Penanggung Jawab, Pengelola Program dan Pelaksana kegiatan
melaksanakan kegiatan dengan amanah, penuh kesadaranakan
kewajibannya sesuai dengan perintah dan uraian tugasnya.
7
3. Disiplin yaitu dalam melaksanakan setiap tugas/kewajiban sebagai
Pimpinan, PenanggungJawab, Pengelola Program dan Pelaksana kegiatan
melaksanakan tugas dengan tepat waktu, patuh, dan taat terhadap peraturan,
tata tertib, dan prosedur yang berlaku.
4. Kerjasama yaitu setiap tugas/ kewajiban sebagai Pimpinan, Penanggung
Jawab, Pengelola Program dan Pelaksana kegiatan memiliki kesadaran
bahwa untuk mencapai tujuan kegiatan dan mengutakanan keselamatan
pasien membutuhkan bantuan orang lain (lintas program danlintassektor).
5. Menghargai yaitu dalam melaksanakan tugas/ kewajiban sebagai
Pimpinan, PenanggungJawab, Pengelola Program dan Pelaksana kegiatan
dalam melaksanakan tugas harus berfikir positif, memandang penting,
memuliakan dan menghormati setiap peran/ upaya orang lain dan
kebutuhan pasien (lintas program danlintas sektor)
2.4. TUGAS DAN FUNGSI PUSKESMAS
Puskesmas mempunyai tugas melaksanakan kebijakan kesehatan untuk
memcapai tujuan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya dalam rangka
mendukung terwujudnya kecamatan sehat.
Puskesmas diharapkan dapat bertindak sebagai motivator, fasilitator dan
turut serta memantau terselenggaranya proses pembangunan di wilayah kerjanya
agar berdampak positif terhadap kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya. Hasil
yang diharapkan dalam menjalankan fungsi ini antara lain adalah terselenggaranya
pembangunan di luar bidang kesehatan yang mendukung terciptanya lingkungan
dan perilaku sehat. Upaya pelayanan yang diselenggarakan meliputi :
1. Pelayanan kesehatan masyarakat yang lebih mengutamakan pelayanan
promotif dan preventif, dengan kelompok masyarakat serta sebagian besar
diselenggarakan bersama masyarakat yang bertempat tinggal di wilayah
kerja puskesmas.
2. Pelayanan medik dasar yang lebih mengutamakan pelayanan,kuratif dan
rehabilitatif dengan pendekatan individu dan keluarga pada umumnya
melalui upaya rawat jalan dan rujukan ( Depkes RI, 2007).
8
Fungsi dari Puskesmas adalah:
1. Sebagai pusat pembangunan kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya.
2. Membina peran serta masyarakat di wilayah kerjanya dalam rangka
kemampuan untuk hidup sehat.
3. Memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan masyarakat di
wilayah kerjanya.
2.5. SASARAN DAN KINERJA PEGAWAI
Dokter gigi dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi mengacu pada
Undang-Undang No 29 tahun 2004. Adapun tugas pokok dan fungsi dokter gigi di
Puskesmas yaitu:
1) Melakukan pelayan medik gigi dan mulut umum rawat jalan tingkat pertama.
2) Melakukan tindakan khusus medik gigi dan mulut oleh dokter gigi umum
tingkat sederhana.
3) Melakukan tindakan khusu medik gigi oleh dokter gigi umum tingkat sedang
4) Melakukan pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut .
5) Melakukan pemeliharaan gigi dan mulut.
6) Melakukan pengamatan epidomiologi penyakit gigi dan mulut berupa
pengumpulan data.
7) Melakukan pengamatan epidomiologi penyakit gigi dan mulut berupa
pengolahan data.
8) Melakukanpenyuluha kesehatan gigi dan mulut.
9) Membuat catatan medik gigi dan mulut psien rawat jalan.
10) Melayani atau menerima konsultasi dari luar atau keluar.
11) Melayani atau menerima konsultasi dari dalam.
12) Mengamati / penyakit wabah di lapangan
13) Melaksanakan tugas kedinasan lain diberikan oleh pimpinan.
9
2.6. STRUKTUR ORGANISASI
Gambar 2.2. Struktur Organisasi Puskesmas Bontang Utara 1
10
BAB III
KAJIAN TEORI
3.1. Nilai Dasar CPNS
Aparatur Sipil Negara (ASN) dituntut untuk memiliki nilai-nilai dasar
sebagai seperangkat prinsip yang menjadi landasan dalam menjalankan profesi
dan tugasnya sebagai ASN. Adapun nilai-nilai dasar yang dimaksud adalah
Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi
(ANEKA).
Berdasarkan dari kelima nilai dasar ANEKA yaitu Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika publik komitmen mutu dan Anti korupsi yang harus di
tanamkan kepada setiap ASN maka perlu di ketahui indikator-indikator dari
kelima kata tersebut, yaitu:
1. Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah kata yang seudah tidak asing lagi kita dengar,
namun seringkali kita susah untuk membedakannya dengan responsibilitas.
Namun dua konsep tersebut memiliki arti yang berbeda. Responsibilitas
adalah kewajiban untuk bertanggung jawab, sedangkan akuntabilitas adalah
kewajiban pertanggungjawaban yang harus dicapai. Lebih lanjut
akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau
institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya.
ASN yang akuntabel adalah ASN yang mampu mengambil pilihan
yang tepat ketika terjadi konflik kepentingan, tidak terlibat dalam politik
praktis, melayani warga secara adil dan konsisten dalam menjalankan tugas
dan fungsinya.
2. Nasionalisme
Nasionalisme dalam arti sempit adalah suatu sikap yang
meninggikan bangsanya sendiri, sekaligus tidak menghargai bangsa lain
sebagaimana mestinya. Sikap seperti ini jelas mencerai beraikan bangsa
yang satu dengan bangsa yang lain. Sedang dalam arti luas, nasionalisme
11
merupakan pandangan tentang rasa cinta yang wajar terhadap bangsa dan
negara, dan sekaligus menghormati bangsa lain.
Adanya jiwa nasionalisme kuat diharapkan dapat membentuk ASN
yang senantiasa: menempatkan persatuan-kesatuan, kepentingan dan
keselamatan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi atau golongan;
menunjukkan sikap rela berkorban demi kepentingan bangsa dan negara;
bangga sebagai bangsa Indonesia dan bertanah air Indonesia serta tidak
merasa rendah diri; mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan
kewajiban antara sesama manusia dan sesama bangsa; dan menumbuhkan
sikap saling mencintai sesama manusia dan bertenggang rasa.
3. Etika Publik
Etika lebih dipahami sebagai refleksi atas baik/buruk, benar/salah
yang harus dilakukan atau bagaimana melakukan yang baik atau benar,
sedangkan moral mengacu pada kewajiban untuk melakukan yang baik atau
apa yang seharusnya dilakukan.
Dalam kaitannya dengan pelayanan publik, etika publik adalah
refleksi tentang standar/norma yang menentukan baik/buruk, benar/salah
perilaku, tindakan dan keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik
dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan publik.
Etika publik tergambar dalam cara memberikan pelayanan kepada
masyarakat, yaitu pelayanan yang ramah dan santun serta sesuai dengan
kode etik, baik kode etik ASN maupun kode etik profesi.
Nilai-nilai dasar etika publik sebagaimana tercantum dalam Undang-
Undang ASN, yakni sebagai berikut:
a) Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Pancasila;
b) Setia dalam mempertahankan UUD 1945;
c) Menjalankan tugas secara profesional dan tidak memihak;
d) Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian;
e) Menciptakan lingkungan kerja yang nondiskriminatif;
f) Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur;
g) Mempertanggung jawabkan tindakan dan kinerja publik;
12
h) Memiliki kemampuan menjalankan kebijakan pemerintah;
i) Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat,
akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan santun;
j) Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi;
k) Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerja sama;
l) Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai;
m) Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan
n) Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis sebagai
perangkat sistem karir.
4. Komitmen Mutu
Komitmen mutu merupakan pelaksanaan pelayanan publik dengan
berorientasi pada kualitas hasil. Dalam penyelenggaraan pemerintahan,
mutu sering dikaitkan dengan pelayanan kepada masyarakat.Adapun nilai-
nilai komitmen mutu antara lain:
a) Efektif, yaitu berhasil guna dapat mencapai hasil sesuai dengan target;
b) Efisien, yaitu berdaya guna, dapat menjalankan tugas dan mencapai hasil
tanpa menimbulkan pemborosan;
c) Inovasi, yaitu penemuan sesuatu yang baru atau mengandung kebaruan;
d) Berorientasi mutu, yaitu ukuran baik buruk yang di persepsi individu
terhadap produk atau jasa.
5. Anti Korupsi
Anti Korupsi adalah tindakan atau gerakan yang dilakukan untuk
memberantas segala tingkah laku atau tindakan yang melawan norma–
norma dengan tujuan memperoleh keuntungan pribadi, merugikan negara
atau masyarakat baik secara langsung maupun tidak langsung. Tindak
pidana korupsi yang terdiri dari kerugian keuangan negara, suap-menyuap,
pemerasan, perbuatan curang, penggelapan dalam jabatan, benturan
kepentingan dalam pengadaan dan gratifikasi.
13
3.2. Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI
Untuk mewujudkan birokrasi yang professional dalam menghadapi
tantangan-tantangan global, pemerintah melalui UU Nomor 5 Tahun 2014
tentang Aparatur Sipil Negara telah bertekad untuk mengelola aparatur sipil
negara menjadi semakin professional. Undang-undang ini merupakan dasar
dalam manajemen aparatur sipil negara yang bertujuan untuk membangun aparat
sipil negara yang memiliki integritas, profesional dan netral serta bebas dari
intervensi politik, juga bebas dari praktek KKN, serta mampu
menyelenggarakan pelayanan publik yang berkualitas bagi masyarakat.
1. Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan
Pegawai ASN yang professional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas
dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme.
Manajemen ASN lebih menekankan kepada pengaturan profesi pegawai
sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber daya aparatur sipil Negara
yang unggul selaras dengan perkembangan jaman.
Pegawai Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disebut Pegawai
ASN adalah pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian
kerja yang diangkat oleh pejabat pembina kepegawaian dan diserahi tugas
dalam suatu jabatan pemerintahan atau diserahi tugas negara lainnya dan
digaji berdasarkan peraturan perundangundangan sedangkan Pegawai
Negeri Sipil yang selanjutnya disingkat PNS adalah warga negara Indonesia
yang memenuhi syarat tertentu, diangkat sebagai Pegawai ASN secara tetap
oleh pejabat pembina kepegawaian untuk menduduki jabatan pemerintahan.
Manajemen ASN meliputi: penyusunan dan penetapan kebutuhan;
pengadaan; pangkat dan Jabatan; pengembangan karier; pola karier;
promosi; mutasi; penilaian kinerja; penggajian dan tunjangan;
penghargaan; disiplin; pemberhentian; jaminan pensiun dan jaminan hari
tua; dan perlindungan.
14
2. Pelayanan Publik
Pelayanan Publik menurut Lembaga Administrasi Negara adalah segala
bentuk pelayanan umum yang dilaksanakan oleh instansi Pemerintah di
pusat dan daerah dan dilingkungan BUMN/BUMD dalam bentuk barang
atau jasa baik dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat.Adapun tujuan dari
pelayanan public adalah sebagai berikut:
a. Terwujudnya batasan dan hubungan yang jelas tentang hak, tanggung
jawab, kewajiban, dan kewenangan seluruh pihak yang terkait dengan
penyelenggaraan pelayanan publik;
b. Terwujudnya sistem penyelenggaraan pelayanan publik yang layak
sesuai dengan asas-asas umum pemerintahan dan korporasi yang baik;
c. Terpenuhinya penyelenggaraan pelayanan public sesuai dengan
peraturan perundang-undangan; dan
d. Terwujudnya perlindungan dan kepastian hukum bagi masyarakat
dalam penyelenggaraan pelayanan publik.
3. Whole Of Government
Whole of government (WoG) adalah sebuah pendekatan
penyelenggaraan pemerintahan yang menyatukan upaya-upaya kolaboratif
pemerintahan dari keseluruhan sektor dalam ruang lingkup koordinasi yang
lebih luas guna mencapai tujuan-tujuan pembangunan kebijakan,
manajemen program dan pelayanan publik.
Salah satu bentuk penerapan WoG pada pelayanan publik adalah e-
Government.E-government adalah tata kelola pemerintahan (governance)
yang diselenggarakan secara terintegrasi dan interaktif berbasis teknologi
IT, agar hubungan-hubungan antara pemerintah, pelaku bisnis dan
masyarakat dapat berlangsung lebih efisien, efektif, produktif dan responsif
15
BAB IV
RANCANGAN AKTUALISASI
4.1. IDENTIFIKASI ISU
Agar dapat melaksanakan tugas secara professional sebagai pelayan
masyarakat maka CPNS diwajibkan untuk mengaktualisasikan nilai-nilai dasar
profesi dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya pada satuan kerja masing-
masing. Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi tersebut terkadang
ditemukan isu-isu yang memerlukan pemecahan masalah. Begitu pula di instansi
penempatan yang dimaksud yaitu Puskesmas Bontang Utara 1. Berdasarkan hasil
praktik kerja yang dilakukan penulis ditemukan beberapa isu yang dalam
pelaksanaannya masih dapat dilakukan perbaikan.
Rancangan aktualisasi ini disusun berdasarkan identifikasi beberapa isu atau
problematika yang ditemukan dalam melaksanakan tugas sebagai dokter gigi di
instansi tempat bekerja, yaituPuskesmas Bontang Utara 1. Sumber isu yang
diangkat dapat berasal dari individu, unit kerja, maupun organisasi. Isu-isu yang
menjadi dasar rancangan aktualisasi ini bersumber dari aspekpelayanan publik,
dan manajemen ASN.
Telah dipetakan beberapa isu atau problematika, antara lain:
1. Belum memadainyaperalatan medis di Poli Gigi Puskesmas Bontang Utara 1;
2. Kurangnya tenaga dokter gigi dengan diberlakukannya pelayanan poli pagi
dan sore serta pelayanan luar gedung;
3. Kurangnya kepatuhan pasien untuk melakukan kontrol perawatan saluran akar
gigi di Puskesmas Bontang Utara 1
16
Berdasarkan prinsip-prinsip kedudukan dan Peran Pegawai Negeri Sipil dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia, dapat di
identifikasi isu-isu sebagai berikut:
Tabel 4.1. Identifikasi Isu
No. Identifikasi Isu Prinsip ASN Kondisi Saat Ini Kondisi yang Diharapkan
1. Belum memadainyaperalatan medis di Poli
Gigi Puskesmas Bontang Utara 1
Pelayanan
Publik
Peralatan medis belum memadai
seperti tidak tersediannya scaller
(alat pembersihan karang gigi), alat
insisi abses dll sehingga pelayanan
pasien kurang optimal dan
pelayanan menjadi lambat.
Tersedianya peralatan medis yang
memadai yang mendukung
peningkatan pelayanan pasien.
2. Kurangnya tenaga dokter gigi dengan
diberlakukannya pelayanan poli pagi dan
sore serta pelayanan luar gedung.
Pelayanan
Publik
Di Puskesmas Bontang Utara 1
pelayanan poli gigi terbagi menjadi
pelayanan pagi, pelayanan sore
hari, serta pelayanan luar gedung
(kegiatan pemeriksaan gigi di
posyandu, penjaringan anak
sekolah) dll. Pelayanan tersebut
tidak didukung dengan tenaga
Ada penambahan tenaga dokter gigi
yang dapat membantu dalam
Peningkatan kualitas pelayanan baik
pelayanan pagi, pelayanan sore serta
pelayanan luar gedung.
17
dokter gigi yang yang hanya
berjumlah 2 orang. Sehingga
berdampak pada kurang optimalnya
pelayanan.
3. Kurangnya kepatuhan pasien untuk
melakukan kontrol perawatan saluran akar
gigi di Puskesmas Bontang Utara 1
Pelayanan
Publik
Banyaknya pasien yang tidak patuh
kontrol perawatan saluran akar gigi
Banyaknya pasien yang baru datang
kontrol jika ada keluhan sakit gigi
lagi. Setelah gigi tidak sakit,
mereka tidak tidak lagi datang
untuk kontrol.
Pasien kontrol tepat waktu sesuai
jadwal yang telah ditetapkan oleh
dokter gigi untuk mencegah dampak
yang dapat memburuk kondisi gigi
pasien.
18
USG (Urgency, Seriousness, dan Growth)
Analisis USG (Urgency, Seriousness, dan Growth) mempertimbangkan tingkat
kepentingan, keseriusan, dan perkembangan setiap variabledengan rentang skor 1-5.
1) Urgency (urgensi), yaitu dilihat dari tersedianya waktu, mendesak atau tidak
masalah tersebut diselesaikan.
2) Seriousness (keseriusan), yaitu melihat dampak masalah tersebut terhadap
produktivitas kerja, pengaruh terhadap keberhasilan, membahayakan sistem atau
tidak, dan sebagainya.
3) Growth (berkembangnya masalah), yaitu apakah masalah tersebut berkembang
sedemikian rupa sehingga sulit dicegah.
Tabel 4.2. Analisis Isu Strategis
No Prinsip
ASN Identifikasi Isu
Kriteria
Peringkat
U S G ∑
1. Pelayanan
Publik
Belum memadainya
Peralatan medis di Poli Gigi
Puskesmas Bontang Utara 1
4 4 4 12 3
2. Pelayanan
Publik
Kurangnya tenaga dokter
gigi dengan diberlakukannya
pelayanan poli pagi dan sore
serta pelayanan luar gedung
4 5 4 13 2
3. Pelayanan
Publik
Kurangnya kepatuhan
masyarakat untuk melakukan
kontrol perawatan saluran
akar gigi di Puskesmas
Bontang Utara 1
4
5
5
14 1
Berdasarkan tabulasi USG seperti tercantum pada tabel diatas, ditetapkan isu paling
prioritas yakni “Kurangnya kepatuhan pasien untuk melakukan kontrol perawatan saluran
akar gigi di Puskesmas Bontang Utara 1” skor USG 14.
Dampak dari isu terpilih yang telah dianalisis menggunakan metode USG jika tidak
diselesaikan dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
19
Tabel 4.3. Dampak Isu Tidak Terselesaikan
No Sumber Isu Identifikasi Isu Dampak
1 Pelayanan
Publik
Kurangnya kepatuhan
pasien untuk
melakukan kontrol
perawatan saluran
akar gigi di
Puskesmas Bontang
Utara 1
Kepatuhan pasien sangat diperlukan
saat melakukan perawatan saluran akar
gigi. Apabila pasien tidak patuh untuk
melakukan kontrol, maka dapat
menimbulkan penyakit lain yang dapat
memperburuk kondisi gigi yaitu
penyakit periodontal (penyakit jaringan
penyangga gigi) seperti: Periodontitis,
abses (pembengkakan gusi), tulang
sekitar gigi rusak sehingga gigi
goyang.
Jika sudah goyang, tentunya usaha
untuk mempertahankan gigi dengan
perawatan saluran akar sudah sulit
dilakukan.
Dari Tabel Analisis Isu Strategis, menunjukkan validasi isu dengan
menggunakan analisa USG. Dari analisa didapatkan Isue utamayakni “Kurangnya
kepatuhan pasien untuk melakukan kontrol perawatan saluran akar gigi di Puskesmas
Bontang Utara 1”. Isu tersebut dinilai berdasarkan tiga kriteria yaitu USG. Untuk
urgensi- nya, isu yang ketiga termasuk penting dan mendesak sehingga diberikan nilai
4, serioussness mempunyai nilai 5 karena apabila dibiarkan akan menimbulkan masalah
lain yang serius dan growth memiliki nilai 5 karena dapat memburuk kondisi gigi jika
dibiarkan. Dari isu tersebut maka perlu dibuat suatu kegiatan inovasi untuk menigkatkan
kepatuhan pasien untuk melakukan kontrol perawatan saluran akar gigi di Puskesmas
Bontang Utara 1. Hal ini sejalan dengan visi dan misi Puskesmas Bontang Utara 1 yaitu
“Menjadi Puskesmas yang bermutu untuk mewujudkan masyarakat yang sehat dan
mandiri”. Dengan kegiatan ini diraharapkan mampu meningkatkan kepatuhan
masyarakat untuk rajin kontrol ke poli gigi untuk meningkatkan pelayanan dan
mewujudkan masyarakat yang sehat dan mandiri.
20
4.2. JUDUL KEGIATAN DAN DESKRIPSI
Dari isu yang telah terpilih maka selanjutnya penulis menetapkan langkah-langkah
kegiatan yang menunjang terlaksananya.
1. Membuat no antrian Edukasi Gigi
No Antrian Eduksi Gigi ini merupakan salah satu kegiatan untuk mengedukasi
masyarakat yang berkunjung ke poli gigi. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan
edukasi singkat yang terdapat di balik no antrian gigi mengenai kesehatan gigi dan
mulut. Diharapkan kegiatan ini dapat memberikan tambahan informasi ke pasien
mengenai pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut.
2. Membuat media promosi kesehatan Gigi dan Mulut
Media promosi yang dimaksud dalam kegiatan ini yaitu banner. Banner ini nantinya
memuat informasi mengenai gigi berlubang, penanganan dan akibat yang
ditimbulkan apabila tidak dilakukan perawatan. Tujuan dari pembuatan banner ini
adalah agar pasien yang sedang menunggu antrian untuk dilakukan perawatan di poli
gigi dapat membaca sehingga meraka dapat mendapatkan informasi tambahan
mengenai kesehatan gigi dan mulut. Selain itu, diharapkan dapat menciptakan
kebiasaan baik di kalangan pasien yaitu”sambil menunggu, sambil membaca”.
3. Membuat Kartu Kontrol Gigi
Kartu kontrol ini berisi informasi mengenai identitas pasien, diagnosis, perawatan
yang dilakukan, jadwal kontrol selanjutnya serta hal-hal yang harus dilakukan pasca
perawatan saluran akar gigi. Kartu kontrol pasien ini wajib dibawa jika berobat ke
poli gigi. Kartu kontrol ini bertujuan agar pasien dapat lebih patuh untuk datang
kontrol ke poli gigi.
4. Membuat Aplikasi database pasien poli gigi
Database pasien poli gigi memuat semua data pasien yang berkunjung ke poli gigi.
Database pasien poli gigi ini memuat informasi mengenai identitas pasien, diagnosis,
jenis perawatan yang telah dilakukan, jaminan kesehatan dll. Diharapkan dengan
adanya databaseini, dapat mempermudah pencatatan dan pencarian informasi
mengenai pasien yang berobat ke poli gigi. Selain itu databaseini dapat menyimpan
data secara aman sehingga lebih efektif dan lebih efisien dibandingkan pencatatan
melalui buku.
21
5. Membuat layanan notifikasi kontrol gigi
Kegiatan ini berupa mengirimkan sms/ WhatsApp ke pasien perawatan saluran akar
gigi yang wajib kontrol. Selama ini alasan yang biasanya di ungkapkan pasien saat
tidak datang kontrol adalah karena lupa, sehingga dengan adanya sms/WhatsApp
yang di berikan ke pasien-pasien yang wajib kontrol dapat membuat pasien dapat
lebih patuh untuk kontrol. Selain itu, kegiatan ini merupakan wujud kepedulian
dokter gigi kepada pasien-pasien yang tidak patuh kontrol mengingat dampak yang
dapat ditimbulkan akibat ketidakpatuhan tersebut.
4.3.RANCANGAN KEGIATAN AKTUALISASI
Nama Lengkap : drg. Suharyanti Suwakbur
Jabatan : Dokter Gigi Ahli Pertama
Unit Kerja : Puskesmas Bontang Utara 1
Coach : Daniel Muttaqin, SP, MP
Mentor : drg. Erwin Wahyudiono
Identifikasi Isu : 1. Belum memadainya peralatan medis di Poli Gigi
Puskesmas Bontang Utara 1
2.Kurangnya kepatuhan pasien untuk melakukan kontrol
perawatan saluran akar gigi di Puskesmas Bontang Utara
1
3. Kurangnya tenaga dokter gigi dengan diberlakukannya
pelayanan poli pagi dan sore serta pelayanan luar gedung
Isu yang Diangkat : Kurangnya kepatuhan pasien untuk melakukan kontrol
perawatan saluran akar gigi di Puskesmas Bontang Utara 1.
Gagasan : Peningkatan kepatuhan pasien untuk melakukan kontrol
perawatan saluran akar di poli gigi Puskesmas Bontang Utara
1.
22
Tabel 4.4. Matriks Rancangan Aktualisasi
Unit Kerja : Puskesmas Bontang Utara 1
Identifikasi Isu : Kurangnya kepatuhan pasien untuk melakukan kontrol perawatan saluran akar gigi di Puskesmas Bontang
Utara 1
Gagasan Pemecahan
Isu
: Peningkatan kepatuhanpasien untuk melakukan kontrol perawatan saluran akar gigi di Puskesmas
Bontang Utara 1
NO KEGIATAN TAHAPAN
KEGIATAN
OUTPUT/HASIL
KEGIATAN NILAI-NILAI DASAR
KONTRIBUSI
TERHADAP VISI-
MISI ORGANISASI
PENGUATAN
NILAI-NILAI
ORGANISASI
1 Membuat no
antrian Edukasi
Gigi
1) Mengumpulkan
data-data
2) Menggali Ide
Inovasi
3) Konsultasi ke
mentor
4) Melakukan
Koordinasi dengan
petugas pendaftaran
5) Mencari materi
yang akan dijadikan
informasi kesehatan
gigi dan mulut
6) Menyusun dan
memilah informasi
yang telah
No antrian
Edukasi Gigi
Akuntabilitas :
Mencari materi yang
edukatif dan informatif
mengenai kesehatan gigi
dan mulut dari referensi
yang benar, baik dari
jurnal, buku, serta dari
majalah kesehatan gigi
dan mulut.
Nasionalisme:Sesuai
dengan sila ke 5
Memberikan no antrian
edukasi gigi ke setiap
pasien tanpa membeda-
bedakan pasien umum
Mendukung visi
Puskesmas
Bontang Utara 1
yaitu menjadi
Puskesmas yang
bermutu untuk
mewujudkan
masyarakat yang
sehat dan mandiri
Mendukung misi
Puskesmas
Bontang Utara 1
butir ke- 3 dan 4
yaitu:
Meningkatkan
kesadaran
Dengan adanya
kegiatan ini dapat
memperkuat nilai
organisasi
yaituJujur,
Kerjasama,
Tanggungjawab,
Menghargai
23
didapatkan
7) Membuat desain no
antrian Edukasi
yang menarik
8) Meminta masukan
mentor
9) Mencetak no
antrian
dan pasien BPJS.
Etika Publik :
Menyusun materi yang
akan di masukkan dalam
no antrian, dilakukan
dengan menggunakan
bahasa yang sopan dan
santun.
Komitmen Mutu
:Desainno antrian edukasi
gigi dibuat semenarik
mungkin, mudah
dipahami dan bisa
digunakan kembali.
Anti Korupsi: Pembuatan
no antrian edukasi gigi
dilakukan dengan
melaporkan setiapdana
yang digunakan secara
jujur dandisertai bukti
penggunaan dana (nota).
masyarakat
untuk
berperilaku
sehat untuk
mendukung
“Creatif City”
Mengimplem
entasikan
sistem
managemen
mutu dan
keselamatan
pasien
24
2 Membuat media
promosi kesehatan
Gigi dan Mulut
(Media yang
dimaksud dalam
kegiatan ini adalah
banner)
1) Mencari referensi
mengenai “Karies
Gigi (gigi
berlubang)”
2) Menyusun
referensi yang
telah didapatkan
untuk dibuatkan
banner
3) Membuat desain
banner yang
menarik
4) Meminta masukan
mentor
5) Mencetak banner
6) Publikasi
Banner Akuntabilitas : Membuat
banner berdasarkan
referensi yang sesuai
dengan buku, jurnal,
artikel kesehatan gigi dan
mulutagar informasi yang
disampaikan dapat
dipertanggungjawabkan
kebenarannya.
Nasionalisme :Sesuai
dengan sila ke 4
Proses pembuatan banner
dilakukan dengan
menerapkan koordinasi
dan musyawarah dengan
pihak yang terkait(petugas
poli gigi dan mentor).
Etika Publik :Dalam
membuat desain banner
dilakukan dengan
memperhatikan standar
etika yaitu menggunakan
bahasa dan gambar yang
santun serta menarik
untuk dibaca.
Komitmen Mutu :Banner
Mendukung visi
Puskesmas
Bontang Utara 1
yaitu menjadi
Puskesmas yang
bermutu untuk
mewujudkan
masyarakat yang
sehat dan mandiri
Mendukung misi
Puskesmas
Bontang Utara 1
butir ke- 3 dan 4
yaitu:
Meningkatkan
kesadaran
masyarakat
untuk
berperilaku
sehat untuk
mendukung
“Creatif City”
Mengimplemen
tasikan sistem
managemen
mutu dan
keselamatan
pasien
Dengan adanya
kegiatan ini dapat
memperkuat nilai
organisasi
yaituJujur,
Kerjasama,
Tanggungjawab,
Menghargai
25
ini dibuat dengan desain
yang menarik, mudah
dibaca dan di mengerti
oleh pasien sehingga
efektif digunakan oleh
pasien saat menunggu
sebelum mendapat giliran
untuk dilakukan
perawatan.
Anti Korupsi :Membuat
media promosi kesehatan
dalam bentuk banner,
dilakukan secara jujur
dan transparan dengan
menggunakan anggaran
dari puskesmas, dan
dilaporkan setiap
penggunakan dana dalam
bentuk SPJ serta
dibuktikan dengan adanya
kwitansi pembelian
barang.
3 Membuat Kartu
Kontrol Gigi
1) Melakukan diskusi
dengan semua petugas
poli gigi mengenai
format kartu kontrol
gigi
2) Menyusun dan
membuat desain kartu
kontrol gigi yang
Kartu Kontrol
Gigi
Akuntabilitas:
Membuat kartu kontrol
gigi yang sesuai dengan
format kartu kontrol yang
telah di diskusikan
bersama semua petugas
poli gigi.
Nasionalisme:Sesuai
Mendukung misi
Puskesmas
Bontang Utara 1
butir ke-1, 3 dan 4
yaitu:
Meningkatkan
Sumber Daya
Manusia
Dengan adanya
kegiatan ini dapat
memperkuat nilai
organisasi
yaituJujur,
Kerjasama,
Tanggungjawab,
Disiplin,
26
menarik
3) Melakukan konsultasi
dan meminta
persetujuan mengenai
kartu kontrol gigi
kepada kepala
Puskesmas
4) Mencetak kartu
kontrol gigi
5) Memberikan kartu
kontrol ke pasien
disertai penjelasan
tindakan yang telah
diberikan
6) Distribusi kartu
kontrol
dengan sila ke 4
Pembuatan kartu kontrol
poli gigi dilakukan dengan
menerapkan
kerjasamaantara sesama
petugas poli dan saling
menghargaipendapat
serta masukan mengenai
format kartu kontrol yang
akan dibuat.
Etika Publik :Membuat
Kartu kontrol dengan
menggunakan bahasa dan
gambar yangsopan dan
santun, mudah dibaca
dan dimnegerti oleh pasien
Komitmen Mutu:
Membuat kartu kontrol
dengan ukuran yang
sedang dan dapat disimpan
dalam dompet sehingga
efektif untuk senantiasa di
bawa oleh pasien tanpa
sering terlupa.
Anti Korupsi: Bersikap
jujur saat mencetak kartu
kontrol yaitu tidak
untuk
mendukung
“Smart City”
Meningkatkan
kesadaran
masyarakat
untuk
berperilaku
sehat untuk
mendukung
“Creatif City”
Mengimplem
entasikan
sistem
managemen
mutu dan
keselamatan
pasien
Menghargai
27
menyalahgunakan
anggaran yang seharusnya
diperuntukkan untuk
mencetak.
4 Membuat Aplikasi
Database pasien
poli gigi
1) Melakukan diskusi
dengan semua petugas
poli gigi mengenai hal-
hal yang perlu ada
dalam aplikasi
database pasien poli
gigi
2) Menyusun dan
membuat desain
aplikasi database
pasien
3) Melakukan konsultasi
dan meminta
persetujuan mengenai
aplikasi database
pasien poli gigi kepada
kepala Puskesmas
4) Melakukan sosialisasi
kepada seluruh
petugas poli gigi
mengenai cara
penginputan data
pasien melalui aplikasi
yang dibuat
5) Menginput data pasien
poli gigi
Aplikasi
Database
pasien poli
gigi
Data pasien
poli Gigi
Akuntabilitas:
Bertanggungjawab
melakukan penginputan
data pasien dengan tepat
dan sesuai dengan
identitas pada KTP dan
Kartu BPJS.
Nasionalisme :Sesuai
dengan sila ke 4
Dalam proses pembuatan
aplikasi database pasien
poli gigi menerapkan
koordinasi dan
musyawarah dengan
pihak yang terkait (Mentor
dan semua petugas poli
gigi).
Etika Publik:Penginputan
database pasien poli gigi
dilakukan secara
profesionaldi luar jam
pelayanan pasien agar
tidak menggangu
pelayanan.
Mendukung misi
Puskesmas
Bontang Utara 1
butir ke-1 yaitu:
Meningkatkan
Sumber Daya
Manusia
untuk
mendukung
“Smart City”
Dengan adanya
kegiatan ini dapat
memperkuat nilai
organisasi
yaituKerjasama,
Disiplin,
Tanggungjawab,
Menghargai
28
6) Menentukan jadwal
kontrol pasien
berdasarkan data pada
database pasien poli
gigi
Komitmen Mutu:
Data pasien poli gigi
dibuat dalam bentuk
database yang terdapat
dalam google drive
sehingga lebihefektif dan
efisien dalam pencatatan
serta pencarian riwayat
kunjungan pasien poli
gigi.
Anti Korupsi:
Disiplin waktu dalam
penginputan data pasien
poli gigi tiap habis
pelayanan
5 Membuat layanan
notifikasi kontrol
gigi.
1) Membuat format
notifikasikontrolperaw
atan saluran akar gigi
pasien
2) Melakukan konsultasi
dan meminta
persetujuan mengenai
format notifikasi
kepada kepala
Puskesmas
3) Menginformasikan
kepada pasien tentang
waktu kontrol sesuai
jadwal yang telah
Sms/
Notifikasi
Data kontrol
pasien
Akuntabilitas:
Bertanggungjawabmengiri
mkan notifikasi berupa
sms atau whatsApp untuk
melakukan kontrol
perawatan saluran akar
gigi kepada pasien yang
wajib kontrol sesuai
jadwal yang telah
ditentukan
Nasionalisme:Sesuai
dengan sila ke 5
Jadwal kontrol pasien
dilakukan secara adil
Mendukung visi
Puskesmas
Bontang Utara 1
yaitu menjadi
Puskesmas yang
bermutu untuk
mewujudkan
masyarakat yang
sehat dan mandiri
Mendukung misi
Puskesmas
Bontang Utara 1
butir ke-1, 3 dan 4
yaitu:
Dengan adanya
kegiatan ini dapat
memperkuat nilai
organisasi
yaituJujur,
Kerjasama,
Tanggungjawab,
Disiplin,
Menghargai
29
ditentukan melalui via
sms/ WhatsApp
tanpa ada diskriminasi
pasien baik itu pasien
BPJS maupun pasien
Umum.
Etika
Publik:Mengirimkan sms
ke pasien setiap hari
dilakukan
denganmenggunakan
bahasa yang sopan dan
santun.
Komitmen Mutu:Sms
yang dikirimkan kepada
setiap pasien yang wajib
kontrol efektif sebagai
pengingat (remainder)
pasien untuk rajin
melakukan kontrol
terhadap perawatan yang
diberikan.
Anti Korupsi:Tidak
meminta/menerima upah
untuk biaya layanan sms
kepada pasien (tidak
dipungut biaya)
Meningkatkan
Sumber Daya
Manusia untuk
mendukung
“Smart
City”Meningkat
kan kesadaran
masyarakat
untuk
berperilaku
sehat untuk
mendukung
“Creatif City”
Mengimplemen
tasikan sistem
managemen
mutu dan
keselamatan
pasien
30
4.4 JADWAL RANCANGAN AKTUALISASI
Kegiatan aktualisasi akan dilaksanakan di Puskesmas Bontang Utara 1 pada tanggal 11 September 2019 sampai dengan 27
Oktober 2019. Kegiatan-kegiatan aktualisasi akan di jabarkan dalam timeline kegiatan sebagai berikut:
Tabel 4.5JadwalPelaksanaan Aktualisasi
No Kegiatan September Oktober Bukti
Kegiatan 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Membuat no antrian Edukasi Poli Gigi Foto, Video, No antrian
Edukasi Gigi
2. Membuat Media Promosi Kesehatan
Gigi dan Mulut
Foto, Banner
3. Membuat Kartu Kontrol Gigi Foto, Video, Kartu Kontrol
Gigi
4. Membuat Aplikasi Database pasien
poli gigi
Foto, Aplikasi Database
5. Membuat layanan notifikasi kontrol
gigi.
Notifikasi berupa
sms/WhatsApp, Data
kontrol Pasien
Keterangan: Pelaksanaan aktualisasi
31
BAB V
HASIL KEGIATAN AKTUALISASI
Aktualisasi nilai-nilai dasar PNS sebagai Dokter Gigi Ahli Pertama di
Puskesmas Bontang Utara 1 dilaksanakan selama off campus terhitung mulai tanggal
11 September 2019 sampai dengan 27 Oktober 2019. Implementasi kegiatan yang
dilakukan yaitu Peningkatan Kepatuhan Pasien untuk Melakukan Kontrol Perawatan
Saluran Akar di Puskesmas Bontang Utara 1. Kegiatan aktualisasi ini terdiri dari lima
kegiatan dimana sumber kegiatan merupakan kegiatan yang dapat meningkatkan
kesadaran pasien untuk dapat lebih patuh dalam melakukan kontrol perawatan saluran
akar gigi. Kegiatan ini juga memberikan banyak informasi mengenai kesehatan gigi
dan mulut sehingga kegiatan ini dapat menambah pengetahuan masyarakat khususnya
pasien. Salah satu kegiatan ini memanfaatkan lembar di balik no antrian yang
digunakan di Puskesmas Bontang Utara 1 menjadi no antrian yang edukatif yang bisa
di baca pasien sambil menunggu panggilan dari petugas pendaftaran. Sehingga pasien
tidak merasa jenuh dalam menunggu dan sembari menunggu mereka mendapatkan
informasi yang menarik mengenai kesehatan gigi dan mulut.
Adapun keenam kegiatan aktualisasi Nilai Dasar Aparatur Sipil adalah sebagai
berikut:
1. Membuat No Antrian Edukasi Gigi
2. Membuat Media Promosi Kesehatan Gigi dan Mulut
3. Membuat Kartu Kontrol Gigi
4. Membuat Aplikasi Database Pasien Poli Gigi
5. Membuat Layanan Notifikasi Kontrol Gigi
5.1. MEMBUAT NO ANTRIAN EDUKASI GIGI
Kegiatan yang pertama yaitu kegiatan membuat no antrian edukasi gigi.
Kegiatan ini dilakukan karena pasien banyak yang merasa bosan saat menunggu
panggilan untuk dilakukan pendaftaran di poli gigi. Pada saat menunggu mereka tidak
melakukan apapun sehingga hal tersebut menimbulkan rasa bosan dan rasa malas
pasien saat berkunjung ke poli gigi. Edukasi mengenai kesehatan gigi dan mulut
pasien sangat penting untuk dilakukan karena masih banyak masyarakat yang belum
mengerti dan belum sadar untuk menjaga kebesihan gigi dan mulutnya.
32
Tahapan Kegiatan
1) Mengumpulkan data-data
Mengumpulkan data-data tekait no antrian ini dimulai pada tanggal 11
September 2019. Data-data yang dimaksud yaitu jumlah kunjungan pasien
setiap hari di poli gigi. Hal ini dilakukan untuk mengetahui jumlah no antrian
edukasi yang akan dibuat.
2) Menggali Ide Inovasi
Setelah mengumpulkan data-data selanjutnya dilakukan penggalian ide
inovasi mengenai no antrian edukasi baik ukuran dan bentuk agar dapat
digunakan secara efektif dan dapat digunakan kembali.
3) Konsultasi ke mentor
Pada tanggal 13 September 2019, hasil dari ide inovasi dikonsultasikan ke
mentor dan meminta persetujuan untuk memulai melakukan kegiatan.
4) Melakukan Koordinasi dengan petugas pendaftaran
Setelah kegiatan disetujui oleh mentor, besoknya tanggal 14 September 2019
dilakukan Koordinasi ke petugas pendaftaran agar petugas pendaftaran
mengerti dan bisa mendistribusikan no antrian edukasi dengan baik. Hal ini
juga bertujuan agar no antrian edukasi dapat dipantau langsung dan dapat
dilakukan pemeliharaan agar dapat digunakan kembali.
Gambar 5.1.1 Koordinasi dengan petugas pendaftaran
5) Mencari materi yang akan dijadikan informasi kesehatan gigi dan mulut
Pada tahap ini dilakukan pencarian materi mengenai kesehatan gigi dan mulut
melalui internet. Kegiatan ini dimulai tanggal 16 September 2019.
33
Gambar 5.1.2 Mencari Materi Edukasi Kesehatan Gigi dan Mulut
6) Menyusun dan memilah informasi yang telah didapatkan
Informasi edukasi yang telah didapat disusun dan dipilih berdasarkan materi
yang menarik untuk dijadikan edukasi di balik no antrian
Gambar 5.1.3 Menyusun dan memilah informasi edukasi
7) Membuat desain no antrian Edukasi yang menarik
Desain no antrian dibuat sekitar 2 hari yaitu mulai tanggal 17-18 September
2019. No antrian edukasi ini dibuat menggunakan photoshop. Desainnya
dibuat semenarik mungkin ditambah gambar-gambar yang dapat menarik
perhatian pasien untuk membaca.
34
Gambar 5.1.4 Desain No antrian Edukasi
8) Meminta masukan mentor
Setelah desain no antrian dibuat, selanjutnya meminta masukan mentor
mengenai desain no antrian edukasi yang telah dibuat sebelum dicetak dan
layak untuk di aplikasikan. Tahapan ini dilakukan pada tanggal 19 September
2019.
Gambar 5.1.5 Meminta masukan mentor
9) Mencetak no antrian edukasi
No antrian ini dicetak setelah ada persetujuan dari mentor. Proses pencetakan
memerlukan waktu 3 hari yaitu mulai tanggal 20-22 September 2019. Untuk
menjaga no antrian edukasi poli gigi tetap aman, dilakukan laminating pada
seluruh no antrian agar tidak mudah rusak dan tahan lama.
Gambar 5.1.6 Mencetak no antrian edukasi
35
Hasil Kegiatan
Setelah semua tahapan kegiatan telah dilakukan, menghasilkan no antrian edukasi
yang sangat menarik, edukatif serta sangat bermanfaat. No antrian edukasi ini
mulai digunakan oleh petugas pendaftaran tanggal 23 September 2019. No antrian
edukasi ini diharapkan dapat meningkatkan mutu Puskesmas Bontang Utara 1.
Gambar 5.1.7 Pembagian no antrian edukasi ke pasien
Analisis Dampak
Dampak akan nilai ANEKA diimplementasikan :
1. Akuntabilitas (Informatif)
Mencari materi yang edukatif dan informatif mengenai kesehatan gigi dan
mulut dari referensi yang benar, baik dari internet, jurnal, buku, serta dari
majalah kesehatan gigi dan mulut. Dengan adanya Materi yang edukatif dan
informatif masyarakat dapat lebih tertarik untuk membaca dan hal ini penting
untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai kesehatan gigi dan
mulut.
2. Nasionalisme (Sila ke 5)
Memberikan no antrian edukasi gigi ke setiap pasien tanpa membeda-
bedakan pasien umum dan pasien BPJS. No antrian yang dibuat tidak ada
perbedaan antara pasien umum dan pasien BPJS. Hal ini bertujuan agar setiap
pasien mendapatkan hak yang sama untuk berobat ke poli gigi. Dengan
adanya no antrian ini, masyarakat tidak dibeda-bedakan untuk berobat ke poli
gigi dan mendapatkan informasi yang sama mengenai kesehatan gigi dan
mulut sehingga dapat meningkatkan kesadaran masyarakat untuk melakukan
perawatan di poli gigi
36
3. Etika Publik (sopan dan santun)
Menyusun materi yang akan di masukkan dalam no antrian, dilakukan dengan
menggunakan bahasa yang sopan dan santun. Bahasa yang digunakan dalam
no antrian edukasi ini menggunakan bahasa yang sopan dan dapat di mengerti
oleh pasien sehingga dengan adanya no antrian edukasi ini, informasi yang
disampaikan dapat meningkatkan pengetahuan mengenai kesehatan gigi dan
mulut pasien.
4. Komitmen mutu (efisien)
Desain no antrian edukasi gigi dibuat semenarik mungkin, mudah dipahami
dan bisa digunakan kembali. Desain no antrian ini dibuat semenarik mungkin
agar pasien dapat tertarik untuk membaca dan di dukung dengan bahasa yang
mudah dipahami sehingga dengan adanya no antrian edukasi tersebut dapat
meningkatkan kunjungan pasien dan meningkatkan mutu pelayanan
Puskesmas Bontang Utara 1.
5. Anti Korupsi (jujur)
Pembuatan no antrian edukasi gigi dilakukan dengan melaporkan setiap dana
yang digunakan secara jujur dan disertai bukti penggunaan dana (nota).
Setiap dana yang digunakan dalam proses pembuatan no antrian edukasi ini
selalu dilaporkan ke atasan baik dari biaya cetak maupun biaya untuk
laminating no antrian edukasi poli gigi. Dengan adanya kegiatan ini dapat
meningkatkan kejujuran dan melatih pegawai untuk melaporkan setiap
penggunaan dana sehingga laporan keuangan Puskesmas Bontang Utara 1
jelas dan terkontrol dengan adanya bukti berupa nota dll.
Kontribusi Output kegiatan pada visi dan misi organisasi
Dengan membuat no antrian edukasi poli gigi ini dapat mendukung Visi
Puskesmas Bontang Utara 1 yaitu “Menjadi Puskesmas yang bermutu untuk
mewujudkan masyarakat yang sehat dan mandiri” serta mendukung Misi
Puskesmas Bontang Utara 1 butir ke- 3 dan 4 yaitu:
Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk berperilaku sehat untuk
mendukung “Creatif City”
Mengimplementasikan sistem managemen mutu dan keselamatan pasien
37
Kontribusi output kegiatan terhadap nilai-nilai
Terhadap langkah -angkah yang dilakukan dalam kegiatan ini, terlihat bahwa
adanyaNilai Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan
Anti Korupsi akan memperkuat Nilai-nilai Jujur, Kerjasama, Tanggungjawab,
Menghargai dalam pelayanan pasien di Puskesmas Bontang Utara 1.
Dampak jika Nilai ANEKA tidak diimplementasikan :
Kegiatan ini dapat memberikan informasi kepada pasien mengenai kesehatan gigi
dan mulut sehingga pasien dapat melakukan tindakan pencegahan dan pengobatan
jika telah membaca edukasi yang telah dibuat. Dengan demikian pasien dapat lebih
peduli untuk menjaga kesehatan gigi dan mulutnya. Namun bila kegiatan ini tidak
dilakukan maka:
1. Apabila materi pada no antrian edukasi tidak edukatif dan informatif, maka
pasien tidak tertarik untuk membaca, sehingga materi edukasi di balik no
antrian tidak tersampaikan ke pasien dan berdampak pada tidak meningkatnya
pengetahuan pasien mengenai kesehatan gigi dan mulut sehingga upaya untuk
menjaga, mencegah dan mengobati kesehatan gigi dan mulut rendah.
2. Jika no antrian edukasi ini di bedakan antara pasien umum dan pasien bpjs,
maka setiap pasien tidak dapat mendapatkan hak yang sama untuk
memperoleh informasi edukasi mengenai kesehatan gigi dan mulut sehingga
akan berdampak pada adanya protes yang dilakukan pasien.
3. Jika materi yang disampaikan dalam no antrian edukasi tidak menggunakan
bahasa yang sopan dan santun, maka pasien kemungkinan tidak dapat
memahami materi edukasi yang dituliskan di balik no antrian tersebut.
4. Jika materi edukasi ini tidak menarik dan tidak mudah dipahami, maka pasien
tidak akan tertarik untuk membaca sehingga upaya sehingga dapat berdampak
pada masyarakat semakin malas untuk membaca. Sehingga dapat
meningkatkan resiko ternyadinya penyakit gigi dan mulut karena kurangnya
pengetahuan pasien mengenai Kesehatan Gigi dan Mulut.
5. Jika pembuatan no antrian edukasi ini tidak dilakukan secara jujur, maka
pengeluaran Puskesmas akan meningkat melebihi perkiraan dan akan
berdampak pada laporan keuangan Puskesmas yang tidak jelas karena tidak
adanya bukti pengeluaran.
38
Manfaat
Bagi diri sendiri dan Puskesmas Bontang Utara 1
Dengan adanya kegiatan ini dapat memperkaya diri dengan kreasi dalam
pembuatan no antrian edukasi khususnya meingkatkan kemampuan diri dalam
mengoprasikan photoshop. Selain itu dengan adanya kegiatan ini lebih membantu
mereview materi-materi mengenai kesehatan gigi dan mulut yang up to date
sehingga menambah wawasan. Bagi Puskesmas sendiri, kegiatan ini dapat
meningkatkan mutu Puskesmas Bontang Utara 1.
Bagi Pasien
1) Dapat menambah pengetahuan pasien mengenai kesehataan gigi dan mulut
2) Pasien tidak jenuh menunggu karena ada bahan bacaan di balik no antrian
Uraian Kendala yang Timbul dan Strategi Mengatasi Kendala
Kendala
1) Tidak menguasai aplikasi photoshop sehingga kesulitan dalam pembuatan
desain no antrian poli gigi
Strategi
1) Meminta bantuan teman yang menguasai dan mahir dalam mengoprasikan
aplikasi photoshop dalam pembuatan no antrian poli gigi
Dukungan Bukti-Bukti Capaian Aktualisasi
1) Hasil pembuatan no antrian poli gigi
2) Foto kegiatan
3) Video kegiatan
5.2.MEMBUAT MEDIA PROMOSI KESEHATAN GIGI DAN MULUT
Media promosi Kesehatan gigi dan mulut yang dimaksud dalam kegiatan ini
adalah Banner. Banner ini memuat informasi mengenai kesehatan gigi dan mulut
khususnya mengenai gigi berlubang. Kegiatan ini bertujuan agar masyarakat
dapat memperoleh informasi saat lagi menunggu giliran untuk melakukan
perawatan di poli gigi. Kegiatan di poli gigi khususnya untuk perawatan saluran
akar biasanya membutuhkan waktu sekitar 15-20 menit, sehingga dengan adanya
39
banner ini, pasien bisa menunggu dengan nyaman dan mendapatkan informasi
tambahan khususnya informasi mengenai gigi berlubang.
Tahapan Kegiatan
1) Mencari referensi mengenai “Karies Gigi (Gigi Berlubang)”
Tahapan kegiatan ini dimulai pada tanggal 18 September 2019. Pada tahap
ini dilakukan pencarian materi mengenai gigi berlubang dari buku, jurnal
maupun gambar-gambar yang menarik dari internet.
Gambar 5.2.1 Mencari referensi mengenai Karies Gigi
2) Menyusun referensi yang telah didapatkan untuk dibuatkan banner
Setelah mencari referensi, pada tanggal 19 September 2019 dilakukan
penggabungan materi yang telah didapatkan dari buku, jurnal, serta
gambar-gambar yang menarik dari internet. Setalah digabung, materi
kemudian disusun sedemikian rupa sehingga menjadi suatu konsep
banner yang menarik.
Gambar 5.2.2 Menyusun referensi yang telah didapatkan
40
3) Membuat desain banner yang menarik
Setelah penyusunan banner, tahap selanjutnya yaitu membuat desain yang
menarik. Pembuatan desain banner membutuhkan waktu yang agak lama
karena harus bekerjasama dengan teman yang ahli dalam pembuatan
desain banner. Kegiatan ini setidaknya membutuhkan waktu 3 hari yaitu
mulai tanggal 21-23 September 2019. Desain banner ini dibuat melalui
photoshop. Dalam pembuatan desain ini, dimasukkan berbagai gambar-
gambar yang dapat menarik perhatian pasien untuk membaca. Selain itu
ditambahkan juga logo puskesmas yang dapat menambah kelengkapan
banner ini.
Gambar 5.2.3 Desain Banner
4) Meminta masukan mentor
Setelah desain banner selesai, pada tanggal 24 September 2019 dilakukan
koordinasi dengan mentor yaitu meminta masukan mentor mengenai
desain yang telah dibuat. Pada tahap ini, mentor memberikan masukan
mengenai hal-hal yang perlu ditambahkan pada banner agar banner dapat
lebih menarik.
41
Gambar 5.2.4 Meminta masukan mentor
5) Mencetak banner
Setelah mentor menyetujui desain yang telah dibuat, tahap selanjutnya
yaitu mencetak banner sesuai ukuran yang telah ditetapkan. Proses
pencetakan banner membutuhkan waktu yang cukup lama karena stand
roll banner yang kebetulan susah di cari sehingga harus dilakukan
pengiriman dari luar kota Bontang.
6) Publikasi
Setelah banner selesai dicetak, selanjutnya banner di publikasikan dengan
memasang banner di depan poli gigi. pemasangan banner dilakukan mulai
tanggal 02 Oktober 2019 yang seharusnya akhir minggu ke empat bulan
September. Banner ini terlambat dipasang karena pengiriman roll banner
yang dilakukan diluar Kota Bontang. Banner ini di pasang di depan poli
gigi agar pasien pada saat menunggu untuk melakukan perawatan gigi,
dapat sambil membaca sehingga pasien tidak mudah bosan dan jenuh
menunggu giliran untuk dilakukan perawatan di dalam poli gigi.
Gambar 5.2.5 Pemasangan roll banner di depan poli gigi
42
Hasil kegiatan
Semua tahapan pembuatan media promosi kesehatan gigi dan mulut berupa
banner telah dilakukan dan menghasilkan banner dengan tema “Karies Gigi”.
Kegiatan ini sangat bermanfaat yang dibuktikan dengan antusias pasien yang
tertarik untuk membaca sembari menunggu giliran untuk dilakukan perawatan
di Poli Gigi.
Gambar 5.2.6 Hasil pembuatan banner
Analisis Dampak
Dampak akan nilai ANEKA diimplementasikan :
1. Akuntabilitas (Kesesuaian, dapat dipertanggungjawabkan)
Membuat banner berdasarkan referensi yang sesuai dengan buku, jurnal,
artikel kesehatan gigi dan mulut agar informasi yang disampaikan dapat
dipertanggungjawabkan kebenarannya. Dengan adanya informasi yang
sesuai dengan referensi yang benar, maka seluruh informasi yang
dituliskan di banner dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya dan
pasien dapat mendapatkan informasi yang benar.
2. Nasionalisme (Sila ke 4)
Proses pembuatan banner dilakukan dengan menerapkan koordinasi dan
musyawarah dengan pihak yang terkait (petugas poli gigi dan mentor).
Dengan adanya kegiatan ini, dapat meningkatkan rasa saling menghargai
antar sesama khususnya antara petugas poli gigi dan mentor sehingga
terjalin komunikasi dan koordinasi yang baik.
43
3. Etika Publik (santun)
Dalam membuat desain banner dilakukan dengan memperhatikan standar
etika yaitu menggunakan bahasa dan gambar yang santun serta menarik
untuk dibaca. Dengan menggunakan bahasa dan menampilkan gambar-
gambar yang santun yang sesuai dengan etika dapat lebih memudahkan
pasien memahami materi yang disajikan.
4. Komitmen Mutu (efektif)
Banner ini dibuat dengan desain yang menarik, mudah dibaca dan
dimengerti oleh pasien sehingga efektif digunakan oleh pasien saat
menunggu sebelum mendapat giliran untuk dilakukan perawatan. Dengan
desain yang menarik dari banner ini, pasien akan lebih tertarik untuk
membaca sembari menunggu giliran untuk dilakukan perawatan di poli
gigi dan efektif untuk meningkatkan mutu pelayanan Puskesmas Bontang
Utara 1.
5. Anti Korupsi (jujur dan transparan)
Membuat media promosi kesehatan dalam bentuk banner, dilakukan
secara jujur dan transparan dengan menggunakan anggaran dari
puskesmas, dan dilaporkan setiap penggunakan dana dalam bentuk SPJ
serta dibuktikan dengan adanya kwitansi pembelian barang. Dengan
adanya kegiatan ini, meningkatkan kejujuran dan sifat transparansi
petugas dalam penggunaan dana dari Puskesmas sehingga terbentuk SDM
yang unggul.
Kontribusi Output kegiatan pada visi dan misi organisasi
Dengan membuat no antrian edukasi poli gigi ini dapat mendukung Visi
Puskesmas Bontang Utara 1 yaitu “Menjadi Puskesmas yang bermutu untuk
mewujudkan masyarakat yang sehat dan mandiri” serta mendukung Misi
Puskesmas Bontang Utara 1 butir ke- 3 dan 4 yaitu:
Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk berperilaku sehat untuk
mendukung “Creatif City”
Mengimplementasikan sistem managemen mutu dan keselamatan pasien
Kontribusi output kegiatan terhadap nilai-nilai
Terhadap langkah -angkah yang dilakukan dalam kegiatan ini, terlihat bahwa
44
adanya Nilai Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan
Anti Korupsi akan memperkuat Nilai-nilai Jujur, Kerjasama, Tanggungjawab,
Menghargai dalam pelayanan pasien di Puskesmas Bontang Utara 1.
Dampak jika nilai ANEKA tidak diimplementasikan:
Kegiatan ini dapat memberikan informasi kepada pasien mengenai karies gigi (gigi
berlubang), mekanisme terjadinya gigi berlubang, tanda dan gejala gigi berlubang,
perawatan gigi berlubang serta cara mencegah terjadinya gigi berlubang. Informasi
ini disusun secara kompleks dengan bahasa sederhana yang mudah dimengerti
serta dipadukan dengan gambar-gambar yang menarik sehingga menarik perhatian
pasien untuk membaca. Melalui kegiatan ini, pasien dapat menunggu giliran untuk
dilakukan perawatan dengan betah dan tidak bosan sehingga dapat meningkatkan
kepatuhan untuk melakukan perawatan gigi dan mulut. Namun apabila kegiatan ini
tidak dilakukan, maka akan berdampak:
1. Jika baner yang disajikan tidak sesuai dengan materi dari buku, jurnal,
dan artikel kesehatan gigi, maka informasi edukasi pada banner tidak
dapat dipertanggungjawabkan, sehingga akan berdampak pada
masyakarat akan merasa ragu terhadap edukasi pada banner karena
adanya perbedaan dan ketidaksesuaian dengan referensi yang ada.
2. Jika dalam pembuatan banner ini tidak ada koordinasi dan musyawarah
antara dokter gigi dan mentor, maka kemungkinan tidak terjalin
komunikasi yang jelas dan efektif sehingga kegiatan tidak dapat
terlaksana dengan baik.
3. Jika desain banner ini tidak meggunakan bahasa dan gambar yang santun,
maka pasien kemungkinan tidak dapat tertarik dan tidak dapat memahami
materi yang disajikan dalam banner.
4. Jika desain banner yang dibuat tidak menarik, sulit dibaca dan
dimengerti, akan berdampak pada kurang efektifnya waktu yang
digunakan oleh pasien saat menunggu giliran untuk dilakukan perawatan
gigi. Sehingga pasien akan merasa bosan dan jenuh menunggu giliran
untuk melakukan perawatan gigi dan mulut yang terbilang cukup lama
(minimal 15 menit tiap pasien) karena tidak adanya kegiatan yang
dilakukan sembari menunggu. Oleh karena itu, akan berdampak pada
penurunan tingkat kepatuhan pasien untuk melakukan kontrol perawatan
45
gigi dan mulut. Dampak terburuk yang dapat terjadi jika tingkat
kepatuhan pasien menurun yaitu resiko sakit gigi dan gusi bengkak akan
semakin meningkat.
5. Jika pembuatan banner ini tidak dilakukan secara jujur dan transparan,
maka dapat merusak sistem tata kelola keuangan puskesmas dimana
pengeluaran Puskesmas akan meningkat melebihi perkiraan dan akan
berdampak pada laporan keuangan Puskesmas yang tidak jelas karena
tidak adanya bukti pengeluaran. Sehingga dapat menjadi temuan BPK
dikemudian hari.
Manfaat
Bagi diri sendiri dan Puskesmas Bontang Utara 1
Dengan adanya kegiatan ini, menambah pengetahuan penulis mengenai kesehatan
gigi dan mulut yang up to date. Selain itu dapat meningkatkan kreatifitas penulis
dalam membuat desain media promosi kesehatan berupa banner yang menarik.
Kegiatan ini belum pernah dilakukan di poli gigi sehingga dapat meningkatkan
mutu Puskesmas Bontang Utara 1.
Bagi Pasien
1) Dapat menambah pengetahuan pasien mengenai kesehataan gigi dan mulut
2) Pasien bisa lebih betah menunggu giliran untuk dilakukan perawatan gigi
karena ada bahan bacaan berupa banner yang dapat dibaca langsung di depan
poli gigi.
Uraian Kendala yang Timbul dan Strategi Mengatasi Kendala
Kendala
1) Penulis tidak menguasai aplikasi photoshop sehingga kesulitan dalam
pembuatan desain banner yang menarik
2) Proses pengiriman stand roll banner yang membutuhkan waktu yang lama
Strategi
1) Meminta bantuan teman yang menguasai dan mahir dalam mengoprasikan
aplikasi photoshop dalam pembuatan no antrian poli gigi
46
2) Melakukan koordinasi ke pihak penyedia pengiriman barang mengenai
estimasi waktu tercepat pengiriman stand roll banner sembari tetap memantau
keberadaan stand roll banner via online.
Dukungan Bukti-Bukti Capaian Aktualisasi
1) Banner
2) Foto kegiatan
3) Video kegiatan
5.3.MEMBUAT KARTU KONTROL GIGI
Kartu kontrol gigi ini merupakan kartu kontrol yang memuat informasi
mengenai data diri pasien serta edukasi mengenai perawatan saluran akar gigi.
Kartu kontrol ini juga memuat data mengenai tanggal kunjungan, diagnosis,
perawatan yang dilakukan serta jadwal kontrol pasien. Melalui kartu kontrol
ini, dokter gigi dapat memantau perawatan gigi pasien dan secara langsung
pasien dapat mengingat jadwal kontrol gigi karena adanya kartu kontrol yang
telah diberikan. Kartu kontrol ini dibuat dengan desain yang menarik dan
ukuran kecil (seukuran kartu BPJS) sehingga dapat disimpan di dompet dan
pasien dapat selalu mengingat jadwal kontrol tiap membuka dompet.
Tahapan Kegiatan
1) Melakukan diskusi dengan semua petugas poli gigi mengenai format kartu
kontrol gigi
Tahapan kegiatan ini dimulai pada tanggal 11 September 2019. Pada tahap ini
dilakukan diskusi bersama semua petugas poli gigi, baik dokter gigi dan
perawat. Diskusi ini membahas mengenai hal-hal yang perlu ada dalam kartu
kontrol misal nama, alamat, no hp dll agar seluruh petugas poli gigi mengetahui
isi kartu kontrol.
47
Gambar 5.3.1 Diskusi dengan semua petugas poli gigi
2) Menyusun dan membuat desain kartu kontrol gigi yang menarik
Pada tahap ini dilakukan pembuatan desain kartu kontrol berdasarkan
kesepakatan yang telah di diskusikan bersama petugas poli gigi. Membuat
desain kartu kontrol ini dilakukan selama 2 hari yaitu mulai tanggal 12-13
September 2019. Desain kartu kontrol dibuat semenarik mungkin dengan
ukuran yang telah ditentukan bersama dengan menggunakan photoshop.
Gambar 5.3.2 Desain kartu kontrol gigi tampak depan dan belakang
3) Melakukan konsultasi dan meminta persetujuan mengenai kartu kontrol gigi
kepada kepala Puskesmas
Pada tanggal 14 September 2019, desain kartu kontrol yang telah dibuat
diperlihatkan ke Kepala Puskesmas selaku mentor untuk dikomentari dan
sekaligus meminta persetujuan untuk mencetak dan memperbanyak kartu
kontrol jika telah disetujui.
48
Gambar 5.3.3 Konsultasi ke mentor mengenai desain kartu kontrol
4) Mencetak kartu kontrol gigi
Kartu kontrol yang telah disetujui Kepala Puskesmas dilakukan pencetakan
menggunakan kertas karton dan printer Puskesmas bontang Utara 1. Setelah
dicetak, kemudikan digunting serta dilipat sesuai pola pada kartu kontrol yang
telah dibuat.
Gambar 5.3.4 Mencetak kartu kontrol
5) Memberikan kartu kontrol ke pasien disertai penjelasan tindakan yang telah
diberikan
Setelah dicetak, kartu kontrol diberikan ke pasien yang wajib kontrol disertai
penjelasan mengenai tindakan yang telah diberikan serta intruksi mengenai hal-
hal yang harus dilakukan selama perawatan gigi diberikan. Hal-hal yang harus
dilakukan salah satunya wajib kontrol sesuai jadwal yang telah ditentukan oleh
dokter gigi yang merawat.
49
Gambar 5.3.5 Pemberian penjelasan tindakan dan kartu kontrol kepada pasien
6) Distribusi kartu kontrol
Distribusi kartu kontrol ini sama halnya kegiatan sebelumnya. Kartu kontrol ini
mulai distribusikan kepada seluruh pasien yang wajib kontrol pada tanggal 16
September 2019. Pemberian kartu kontrol gigi disesuaikan dengan jadwal yang
telah ditentukan oleh dokter gigi yang merawat.
Gambar 5.3.6 Distribusi kartu kontrol ke semua pasien yang wajib kontrol
Hasil Kegiatan
Hasil dari tahapan kegiatan yang telah dilakukan yaitu adanya kartu kontrol gigi
yang dapat menjadi remainder (pengingat) pasien untuk datang kontrol perawatan
saluran akar gigi di Puskesmas Bontang Utara 1. Pemberian kartu kontrol yang
mulai dilakukan pada tanggal 16 September 2019 sangat memberikan efek penting
bagi pasien untuk meningkatkan kepatuhan mereka dalam melakukan kontrol
perawatan saluran akar gigi. Hal ini terbukti dengan kunjungan kontrol perawatan
saluran akar gigi yang meningkat.
50
Gambar 5.3.7 Contoh hasil kartu kontrol pasien
Analisis Dampak
Dampak akan nilai ANEKA diimplementasikan :
1. Akuntabilitas (Kesesuaian)
Membuat kartu kontrol gigi yang sesuai dengan format kartu kontrol yang
telahdi diskusikan bersama semua petugas poli gigi. Dengan membuat
kartu kontrol yang sesuai format yang telah didiskusikan bersama, maka
seluruh petugas di poli gigi dapat mengetahui cara pengisian kartu kontrol
karena sesuai dengan apa yang telah di diskusikan bersama.
2. Nasionalisme (Sila ke 4)
Pembuatan kartu kontrol poli gigi dilakukan dengan menerapkan
kerjasama antara sesama petugas poli dan saling menghargai pendapat
serta masukan mengenai format kartu kontrol yang akan dibuat. Dengan
adanya kegiatan ini dapat meningkatkan kerjasama dan saling menghargai
antar sesasama petugas sehingga dapat tercipta kondisi poli gigi yang
kondusif.
3. Etika Publik (sopan dan santun)
Membuat Kartu kontrol dengan menggunakan bahasa dan gambar
yangsopan dan santun, mudah dibaca dan dimengerti oleh pasien. Dengan
adanya kartu kontrol ini pasien dapat lebih tertarik untuk membaca
sehingga dapat menambah pengetahuan pasien mengenai perawatan
saluran akar gigi.
51
4. Komitmen Mutu (efektif)
Membuat kartu kontrol dengan ukuran yang sedang dan dapat disimpan
dalam dompet sehingga efektif untuk senantiasa di bawa tanpa sering
terlupa. Dengan adanya kegiatan ini, pasien bisa selalu mengingat jadwal
kontrol gigi sehingga dapat meningkatkan kepatuhan pasien untuk
melakukan kontrol perawatan saluran akar gigi.
5. Anti Korupsi (jujur)
Bersikap jujur saat mencetak kartu kontrolyaitu tidak menyalahgunakan
anggaran yang seharusnya diperuntukkan untuk mencetak. Dengan
bersikap jujur, pengeluaran dana puskesmas jelas dan sistem administrasi
pelaporan keungan juga tidak ada masalah.
Kontribusi Output kegiatan pada visi dan misi organisasi
Dengan membuat no antrian edukasi poli gigi ini dapat mendukung Visi
Puskesmas Bontang Utara 1 yaitu “Menjadi Puskesmas yang bermutu untuk
mewujudkan masyarakat yang sehat dan mandiri” serta mendukung Misi
Puskesmas Bontang Utara 1 butir ke- 1, 3 dan 4 yaitu:
Meningkatkan Sumber Daya Manusia untuk mendukung “Smart City”
Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk berperilaku sehat untuk
mendukung “Creatif City”
Mengimplementasikan sistem managemen mutu dan keselamatan pasien
Kontribusi output kegiatan terhadap nilai-nilai
Terhadap langkah -angkah yang dilakukan dalam kegiatan ini, terlihat bahwa
adanya Nilai Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan
Anti Korupsi akan memperkuat Nilai-nilai Jujur, Kerjasama, Tanggungjawab,
Disiplin, Menghargai dalam pelayanan pasien di Puskesmas Bontang Utara 1.
Dampak jika nilai ANEKA tidak diimplementasikan:
1. Jika kartu kontrol yang dibuat tidak sesuai dengan format kartu kontrol yang
telah didiskusikan, maka petugas poli gigi akan kebingungan dan kesulitan
dalam melakukan penginputan data pasien karna format kartu kontrol tidak
sesuai dengan format yang telah didiskusikan sebelumnya.
52
2. Jika dalam pembuatan kartu kontrol tidak dilakukan kerjasama dan saling
menghargai antar sesama petugas poli gigi, kegiatan ini akan lebih lama
selesai dan tentunya tidak dapat berjalan dengan baik.
3. Jika kartu kontrol yang dibuat tidak menggunakan bahasa yang sopan dan
santun, serta sulit dimengerti, maka pasien tidak akan tertarik untuk membaca
materi edukasi yang terdapat dalam kartu kontrol tersebut karena penggunaan
bahasa yang tidak sopan akan membuat pasien merasa kartu kontrol tidak
edukatif. Selain itu, pasien juga tidak dapat memantau jadwal kontrol sesuai
instruksi dokter gigi karena desain kartu kontrol yang sulit dimengerti.
4. Jika kartu kontrol yang dibuat berukuran besar, maka pasien akan kesulitan
untuk menyimpan kartu kontrol karena tidak dapat disimpan di dompet dan
tidak dapat dibawa kapan saja. Jika hal tersebut terjadi, maka pasien
kemungkinan sering lupa untuk kontrol perawatan giginya sehingga
berpengaruh pada penurunan kepatuhan pasien untuk kontrol gigi dan mulut.
Jika hal ini dibiarkan akan berpengaruh pada tingginya angka karies (gigi
berlubang) dan terjadinya peningkatan sakit gigi dan gusi bengkak.
5. Jika dalam mencetak kartu kontrol tidak ada sikap jujur yakni
menyalahgunakan anggaran yang diperuntukkan untuk mencetak kartu
kontrol, maka akan berdampak pada penggunaan anggaran puskesmas
menjadi tidak tekontrol dan sistem pelaporan pengeluaran puskesmas menjadi
tidak jelas.
Manfaat
Bagi diri sendiri dan Puskesmas Bontang Utara 1
Dengan adanya kegiatanini, penulis dapat lebih mudah mengontrol perkembangan
riwayat pengobatan pasien. Selain itu, dapat meningkatkan kreatifitas penulis
dalam membuat desain kartu kontrol yang menarik dan minimalis yang dapat
meningkatkan mutu Puskesmas Bontang Utara 1.
Bagi Pasien
1) Dapat menjadi remainder (pengingat) pasien untuk melakukan kontrol
perawatan saluran akar gigi di Puskesmas Bontang Utara 1.
2) Pasien dapat lebih patuh untuk melakukan kontrol perawatan saluaran akar
gigi di Puskesmas Bontang Utara 1.
53
Uraian Kendala yang Timbul dan Strategi Mengatasi Kendala
Kendala
1) Penulis tidak menguasai aplikasi photoshop sehingga kesulitan dalam
pembuatan desain kartu kontrol yang menarik
Strategi
1) Meminta bantuan teman yang menguasai dan mahir dalam mengoprasikan
aplikasi photoshop dalam pembuatan kartu kontrol yang menarik
Dukungan Bukti-Bukti Capaian Aktualisasi
1) Kartu Kontrol Poli Gigi
2) Foto kegiatan
3) Video kegiatan
5.4. MEMBUAT APLIKASI DATABASE PASIEN POLI GIGI
Database pasien poli gigi ini memuat informasi mengenai data pasien
mulai dari identitas pasien sampai jenis perawatan yang dilakukan. Database
ini sangat efektif digunakan untuk penginputan data pasien dan memudahkan
untuk melihat riwayat kunjungan pasien tanpa harus melihat rekam medis.
Tahapan Kegiatan
1) Melakukan diskusi dengan semua petugas poli gigi mengenai hal-hal yang
perlu ada dalam aplikasi database pasien poli gigi.
Pada tahap ini dilakukan pada tanggal 16 September 2019 yaitu diskusi awal
mengenai hal- hal yang yang perlu ada dalam aplikasi database pasien poli gigi
misalnya nama, alamat, usia, jenis perawatan yang dilakukan dll yang nantinya
dapat digunakan oleh seluruh petugas poli gigi.
Gambar 5.4.1 Diskusi dengan semua petugas mengenai database poli gigi
54
2) Menyusun dan membuat desain aplikasi database pasien poli gigi
Setelah didiskusikan bersama seluruh petugas poli gigi, selanjutnya hasil
diskusi tersebut disusun dengan pembuatan suatu database yang mencakup
seluruh aspek yang telah di diskusikan. Pembuatan database ini memerlukan
waktu yang cukup lama yaitu sekitar satu minggu yang dimulai pada tanggal
17-23 September 2019.
Gambar 5.4.2 Desain database pasien poli gigi
3) Melakukan konsultasi dan meminta persetujuan mengenai aplikasi database
pasien poli gigi kepada kepala Puskesmas
Setalah desain aplikasi database selesai dibuat, kemudian pada tanggal 23
September 2019 hasil dari pembuatan desain aplikasi database diperlihatkan
kepada kepala puskesmas dan meminta saran serta persetujuan mengenai hasil
desain database yang telah dibuat tersebut.
4) Melakukan sosialisasi kepada seluruh petugas poli gigi mengenai cara
penginputan data pasien melalui aplikasi yang dibuat
Setelah desain database telah disetujui oleh kepala puskesmas, selanjutnya pada
tanggal 25 September 2019 dilakukan sosialisasi kepada seluruh petugas poli
gigi mengenai tata cara penginputan data pasien poli gigi melalui aplikasi yang
telah dibuat agar seluruh petugas poli gigi paham dan masing-masing dapat
melakukan penginputan sesuai jadwal jaga yang telah ditentukan.
55
Gambar 5.4.3 Sosialisasi database ke seluruh petugas poli gigi
5) Menginput data pasien poli gigi
Penginputan data pasien poli gigi mulai dilakukan oleh petugas poli gigi pada
tanggal 26 September 2019. Penginputan database pasien pada aplikasi
dilaksanakan sesuai jadwal jaga petugas poli gigi setiap hari kerja.
Gambar 5.4.4 Penginputan data pasien poli gigi ke aplikasi database
6) Menentukan jadwal kontrol pasien berdasarkan data pada database pasien poli
gigi
Setelah dilakukan penginputan data pasein, dilakukan penentuan jadwal kontrol
pasien berdasarkan database pasien. Kegiatan ini penting untuk memonitoring
jadwal kontrol pasien yang wajib kontrol.
Hasil Kegiatan
Pembuatan aplikasi database poli gigi ini telah dibuat dan berhasil diaplikasikan di
poli gigi. penginputan dilakukan setiap hari oleh petugas poli gigi berdasarkan
jadwal jaga yang telah ditentukan. Penginputan bisa dilakukan melalui
komputer/laptop dan boleh juga melalui android petugas. Tampilan database poli
gigi setelah dilakukan pengimputan data pasien sebagai berikut:
56
Gambar 5.4.5 Gambar tampilan database poli gigi
Analisis Dampak
Dampak akan nilai ANEKA diimplementasikan :
1. Akuntabilitas (Kesesuaian)
Bertanggung jawab melakukan penginputan data pasien dengan tepat dan
sesuai dengan identitas pada KTP dan Kartu BPJS. Dengan adanya kegiaan
ini dapat mencegah terjadinya kesalahan penginputan data pasien.
2. Nasionalisme (Sila ke 4)
Dalam proses pembuatan aplikasi database pasien poli gigi menerapkan
koordinasi dan musyawarah dengan pihak yang terkait (Mentor dan semua
petugas poli gigi). Dengan adanya kegiatan ini, pembuatan aplikasi dapat
berjalan lancar dan lebih mudah karena adanya koordinasi dari mentor secara
langsung sekaligus dapat menciptakan sikap saling menghargai antar petugas
poli gigi dan mentor.
3. Etika Publik (Profesional)
Penginputan database pasien poli gigi dilakukan secara profesional di luar
jam pelayanan pasien. Kegiatan ini dilakukan secara profesional diluar jam
pelayanan sehingga tidak menggangu jalannya pelayanan kepada pasien
sehingga tetap menjunjung tinggi nilai etika dalam melakukan pelayanan
kepada pasien
57
4. Komitmen Mutu (Efektif dan efisien)
Data pasien poli gigi dibuat dalam bentuk database di exel sehingga lebih
efektif dan efisien dalam pencatatan serta pencarian riwayat kunjungan
pasien poli gigi. Dengan adanya aplikasi ini, dapat memudahkan petugas poli
gigi dalam melakukan pencatatan data riwayat perawatan gigi dan mulut
pasien. Selain itu, aplikasi ini dapat mempermudah perhitungan riwayat
perawatan saluran akar gigi yang merupakan indikator mutu pelayanan di poli
gigi.
5. Anti Korupsi (Disiplin)
Disiplin waktu dalam penginputan data pasien poli gigi tiap habis pelayanan.
Kegiatan ini dapat meningkatkan kedisiplinan petugas poli gigi dalam
melakukan penginputan data pasien yang berobat ke poli gigi.
Kontribusi Output kegiatan pada visi dan misi organisasi
Dengan membuat no antrian edukasi poli gigi ini dapat mendukung Visi
Puskesmas Bontang Utara 1 yaitu “Menjadi Puskesmas yang bermutu untuk
mewujudkan masyarakat yang sehat dan mandiri” serta mendukung Misi
Puskesmas Bontang Utara 1 butir ke 1 yaitu:
Meningkatkan Sumber Daya Manusia untuk mendukung “Smart City”
Kontribusi output kegiatan terhadap nilai-nilai
Terhadap langkah -angkah yang dilakukan dalam kegiatan ini, terlihat bahwa
adanya Nilai Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan
Anti Korupsi akan memperkuat Nilai-nilai Kerjasama, Tanggungjawab,
Disiplin, Menghargai dalam pelayanan pasien di Puskesmas Bontang Utara 1.
Dampak jika nilai ANEKA tidak diimplementasikan:
1. Jika penginputan data pasien tidak sesuai dengan dengan identitas pada KTP
dan Kartu BPJS maka meningkatkan resiko terjadinya kesalahan identitas
pasien pada database sehingga berpengaruh pada kunjungan berikutnya.
2. Jika dalam pembuatan aplikasi tidak ada koordinasi antara petugas poli gigi
dan mentor, maka pembuatan aplikasi tidak dapat berjalan dengan baik.
58
Konten yang terdapat dalam aplikasi kemungkinan kurang lengkap karena
tidak adanya saran dan masukan dari mentor.
3. Jika penginputan database tidak dilakukan secara profesional yaitu dikerjakan
pada saat jam pelayanan berlangsung, maka akan menyebabkan waktu
pelayanan bertambah setiap pasien sehingga pasien lebih lama menunggu
giliran untuk dilakukan perawatan.
4. Jika pembuatan aplikasi ini tidak dilakukan, maka petugas poli gigi dapat
mengalami kesulitan mencari riwayat pengobatan pasien sehingga hal ini
akan menghambat pelayanan pasien. Selain itu, pencatatan data pasien dan
riwayat pengobatannya akan sulit dilakukan. Serta jika masih menggunakan
pencatatan manual, meningkatkan resiko buku hilang, robek dan basah
sehingga kemungkinan jika terjadi hal tersebut, akan berdampak pada
kehilangan data.
5. Jika penginputan data tidak dilakukan secara disiplin tiap selesai pelayanan,
maka akan menyebabkan data yang ingin diinput menumpuk dikemudian hari
serta petugas poli gigi akan kesulitan melakukan pencarian riwayat
pengobatan pasien jika data pasien belum di input di dalam aplikasi.
Manfaat
Bagi diri sendiri dan Puskesmas Bontang Utara 1
Dengan adanya kegiatanini, dapat mempermudah penulis dan petugas poli gigi
dalam melakukan pencarian mengenai riwayat pengobatan pasien poli gigi
sehingga dapat meningkatkan kerjasama antara sesama petugas poli gigi. Selain
itu, dapat memudahkan penulis dalam perhitungan indikator mutu Poli Gigi
Puskesmas Bontang Utara 1 jika sewaktu-waktu diminta karena data pasien
tersimpan aman di aplikasi database.
Bagi Pasien
1) Dapat memudahkan pasien untuk mengetahui riwayat pengobatan yang telah
dilakukan
59
Uraian Kendala yang Timbul dan Strategi Mengatasi Kendala
Kendala
1) Penulis tidak menguasai cara membuat aplikasi yang menarik sehingga
kesulitan dalam pembuatan aplikasi database Poli Gigi
2) Proses pembuatan aplikasi yang membutuhkan waktu lama
3) Aplikasi awal agak susah dioprasikan
Strategi
1) Meminta bantuan teman yang menguasai dan mahir dalam membuat aplikasi
database yang menarik
2) Melakukan koordinasi dan kerjasama yang baik dengan teman yang
menguasai pembuatan aplikasi database sehingga aplikasi dapat segera
dioprasikan.
3) Segera berkoordinasi dan menindaklanjuti masalah dengan memperbaiki
aplikasi database yang telah dibuat sebelumnya agar lebih mudah dioprasikan.
Dukungan Bukti-Bukti Capaian Aktualisasi
1) Aplikasi database
2) Foto kegiatan
3) Video kegiatan
5.5. MEMBUAT LAYANAN NOTIFIKASI KONTROL GIGI
Layanan notifikasi kontrol gigi ini berupa pengiriman notifikasi pengingat
(remainder) jadwal kontrol pasien perawatan saluran akar gigi melalui via
sms/whatsAPP sesuai jadwal yang telah dokter gigi tetapkan.
Tahapan Kegiatan
1) Membuat format notifikasi kontrol pasien perawatan saluran akar gigi
Kegiatan ini mulai dilaksanakan pada tanggal 11 September 2019. Kegiatan ini
berupa membuat format sms notifikasi kontrol pasien perawatan saluran akar
gigi. Format ini dibuat terlebih dahulu sebelum di kirimkan ke pasien via
whatsApp ataupun sms. Format notifikasi ini dibuat menggunakan bahasa yang
sopan dan santun.
60
Gambar 5.5.1 Format notifikasi kontrol perawatan saluran akar gigi
2) Melakukan konsultasi dan meminta persetujuan mengenai format notifikasi
kepada kepala Puskesmas
Setelah membuat format sms, pada tanggal 14 September 2019 format yang
telah dibuat diperlihatkan kepada kepala Puskesmas sekaligus sebagai mentor
untuk dianalisis apakah format tersebut sudah sesuai dengan etika yang
seharusnya baik dari segi bahasa, dan pemilihan kata serta sesuai dengan tujuan
yaitu sebagai remainder (pengingat) pasien untuk datang kontrol perawatan
saluran akar gigi.
Gambar 5.5.2 Konsultasi ke mentor mengenai format notifikasi kontrol gigi
3) Menginformasikan kepada pasien tentang waktu kontrol sesuai jadwal yang
telah ditentukan melalui via sms/ WhatsApp
Setelah format notifikasi kontrol pasien disetujui oleh kepala Puskesmas,
selanjutnya pada tanggal 16 September 2019 sudah mulai dilakukan
pengiriman notifikasi jadwal kontrol pasien sesuai jadwal yang telah ditetapkan
oleh dokter gigi yang merawat berupa sms atau whatsApp.
61
Gambar 5.5.3 Contoh notifikasi kontrol gigi via sms dan WhatsApp
Hasil Kegiatan
Layanan Notifikasi kontrol gigi ini sudah mulai dilakukan sejak tanggal 16
September 2019. Dari pemberian notifiksi sms/whatsApp ke pasien yang wajib
kontrol, menunjukkan peningkatan kepatuhan pasien untuk kontrol perawatan
saluran akar gigi yang tadinya hanya sekitar 38,5%. Hal ini terbukti dari daftar
pasien yang wajib kontrol memperlihatkan jumlah yang terdaftar dari tanggal 16
September - 11 Oktober 2019 yaitu 30 orang. Dari 30 pasien, pasien yang rutin
kontrol perawatan saluran akar gigi sebanyak 23 orang (76,66%) dan tidak
melakukan kontrol sebanyak 7 orang (23,33%). Pasien yang tidak melakukan
kontrol diantaranya 3 orang karena tidak berdomisili di Bontang jadi mereka akan
melanjutkan perawatan saluran akar gigi di Tempat Domisilinya dengan surat
Keterangan Berobat dari Poli Gigi Puskesmas Bontang Utara 1 dan 4 orang lainnya
tanpa keterangan.
Analisis Dampak
Dampak akan nilai ANEKA diimplementasikan :
1. Akuntabilitas (Kesesuaian)
Bertanggungjawabmengirimkan notifikasi berupa sms atau whatsApp untuk
melakukan kontrol perawatan saluran akar gigi kepada pasien yang wajib
kontrol sesuai jadwal yang telah ditentukan. Dengan adanya kegiatan ini,
dapat meningkatkan rasa tanggung jawab dan kepedulian petugas poli gigi
dalam menginformasikan kepada pasien untuk melakukan kontrol perawatan
saluran akar gigi.
62
2. Nasionalisme (Sila ke 5)
Jadwal kontrol pasien dilakukan secara adil tanpa ada diskriminasi pasien
baik itu pasien BPJS maupun pasien Umum. Dengan adanya kegiatan ini,
setiap pasien yang wajib kontrol mendapatkan hak yang sama yaitu
mendapatkan notifikasi pengingat jadwal kontrol perawatan saluran akar.
3. Etika Publik (sopan dan santun)
Mengirimkan notifikasi wajib kontrol berupa sms atau whatsApp ke pasien
dilakukan dengan menggunakan bahasa yang sopan dan santun. Dengan
menggunakan bahasa yang sopan dan santun, pasien dapat merasa dihargai
dan diperhatikan dan lebih tergerak hatinya untuk melakukan kontrol
perawatan saluran akar gigi.
4. Komitmen Mutu (Efektif)
Notifikasi berupa sms atau whatsApp yang dikirimkan kepada setiap pasien
yang wajib kontrol efektif sebagai pengingat (remainder) pasien untuk rajin
melakukan kontrol terhadap perawatan yang diberikan. Dengan adanya
kegiatan ini, dapat meningkatkan kepatuhan pasien untuk melakukan kontrol
perawatan saluran akar gigi di Puskesmas Bontang Utara 1.
5. Anti Korupsi (Tidak meminta/menerima upah)
Tidak meminta/menerima upah untuk biaya layanan pengiriman notifikasi
berupa sms atau whatsApp kepada pasien (tidak dipungut biaya). Dengan
adanya kegiatan ini, masyarakat tidak dibebani biaya sehingga dapat
merasakan kemudahan dan dapat mendapatkan layanan notifikasi kontrol gigi
sehingga masyarakat dapat lebih sadar untuk kontrol perawatan saluran akar
gigi.
Kontribusi Output kegiatan pada visi dan misi organisasi
Dengan membuat no antrian edukasi poli gigi ini dapat mendukung Visi
Puskesmas Bontang Utara 1 yaitu “Menjadi Puskesmas yang bermutu untuk
mewujudkan masyarakat yang sehat dan mandiri” serta mendukung Misi
Puskesmas Bontang Utara 1 butir ke- 1, 3 dan 4 yaitu:
Meningkatkan Sumber Daya Manusia untuk mendukung “Smart City”
Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk berperilaku sehat untuk
mendukung “Creatif City”
Mengimplementasikan sistem managemen mutu dan keselamatan pasien
63
Kontribusi output kegiatan terhadap nilai-nilai
Terhadap langkah -angkah yang dilakukan dalam kegiatan ini, terlihat bahwa
adanya Nilai Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan
Anti Korupsi akan memperkuat Nilai-nilai Jujur, Tanggungjawab, Disiplin,
Kerjasama, Menghargai dalam pelayanan pasien di Puskesmas Bontang Utara 1.
Dampak jika Nilai ANEKA tidak diimplementasikan :
1. Jika notifikasi berupa sms atau whatsApp yang di kirimkan ke pasien yang
wajib kontrol tidak sesuai jadwal, maka pasien yang akan kontrol
kemungkinan akan menumpuk di satu hari sehingga petugas akan kewalahaan
dalam melakukan perawatan saluran akar yang terbilang cukup lama (15-20
menit / pasien). Selain itu, jika tidak sesuai jadwal maka perawatan saluran
akar menjadi kurang efektif.
2. Jika dalam penentuan jadwal kontrol pasien dilakukan secara tidak adil yaitu
mendahulukan pasien umum dibanding pasien bpjs, maka akan kerjadi
komplain di antara pasien karena setiap pasien seharusnya mendapatkan hak
yang sama untuk mendapatkan pengobatan.
3. Jika dalam pengiriman notifikasi wajib kontrol via sms atau whatsApp ke
pasien tidak meggunakan bahasa yang sopan dan santun, maka pasien
kemungkinan dapat tersinggung yang berdapak pada penurunan tingkat
kepercayaan pasien untuk melakukan kontrol perawatan saluaran akar gigi.
4. Jika kegiatan ini tidak dilakukan, maka tidak ada pengingat (remainder)
pasien untuk melakukan kontrol sehingga dapat menurunkan kepatuhan
pasien untuk melakukan kontrol perawatan saluran akar gigi di Puskesmas
Bontang Utara 1.
5. Jika layanan notifikasi sms atau whatsApp ini dipungut biaya, maka
masyarakat menengah ke bawah dapat terbebani dan pasien kemungkinan
akan protes terhadap adanya layanan ini karena termasuk pungli (pungutan
liar) karena aturan dalam pelayanan pasien di puskesmas seharusnya tidak
dibebankan biaya apapun.
64
Manfaat
Bagi diri sendiri dan Puskesmas Bontang Utara 1
Dengan adanya kegiatanini, dapat meningkatkan kepedulian penulis kepada pasien
untuk lebih meningkatkan kesadaran melakukan kontrol perawatan saluran akar
gigi di Puskesmas Bontang Utara 1.
Bagi Pasien
1) Pasien lebih mengetahui jadwal kontrol perawatan saluran akar gigi sesuai
jadwal yang telah ditentukan
2) Pasien dapat kontrol tepat waktu
Uraian Kendala yang Timbul dan Strategi Mengatasi Kendala
Kendala
1) Pasien tidak datang untuk melakukan kontrol perawatan saluaran akar setelah
di sms/whatsApp
2) Pasien tidak berdomisili di bontang, sehingga tidak dapat melanjutkan
perawatan
Strategi
1) Mengirimkan notifikasi ulang berupa sms/whatsApp untuk melakukan kontrol
perawatan saluaran akar gigi di Puskesmas Bontang Utara 1.
2) Memberikan surat rujukan mengenai perawatan terakhir yang telah diberikan
sehingga tetap dapat melanjutkan perawatan di tempat domisilinya.
Dukungan Bukti-Bukti Capaian Aktualisasi
1) Notifikasi berupa sms/whatsApp
2) Foto kegiatan
65
BAB VI
PENUTUP
6.1. KESIMPULAN
Kegiatan aktualisasi yang telah diimplementasikan di Poli Gigi Puskesmas
Bontang Utara 1, penulis dapat mengambil kesimpulan:
1. Aktualisasi 5 nilai dasar ASN yaitu ANEKA di Poli Gigi Puskesmas Bontang
Utara 1 dilaksanakan melalui 5 kegiatan. Rincian kegiatan yang dilaksanakan
oleh penulis adalah sebagai berikut:
a. Membuat no antrian Edukasi Poli Gigi
b. Membuat Media Promosi Kesehatan Gigi dan Mulut berupa banner
c. Membuat Kartu Kontrol Gigi
d. Membuat Aplikasi Database pasien poli gigi
e. Membuat layanan notifikasi kontrol gigi
2. Dalam pelaksanaan kegiatan aktualisasi tidak semua berlangsung sesuai
dengan jadwal yang telah direncanakan. Salah satu kegiatan yang tidak sesuai
rencana yaitu pembuatan media promosi kesehatan gigi dan mulut berupa
banner karena proses pencetakan dan pengiriman stand banner roll yang
membutuhkan waktu lama. Akan tetapi, meskipun tidak sesuai dengan
rencana waktu pelaksanaan, kegiatan aktualisasi berlangsung dengan lancar
dan baik, serta pasien antusias dengan adanya kegiatan yang dilakukan.
3. Pelaksanaan kegiatan aktualisasi ini menjadi salah satu penunjang dalam
mewujudkan pencapaian visi Puskesmas Bontang Utara 1 yaitu Menjadi
Puskesmas yang Bemutu untuk Mewujudkan Masyarakat yang Sehat dan
Mandiri.
Misi Puskesmas Bontang Utara 1 yaitu Meningkatkan Kualitas Sumber Daya
Manusia untuk mendukung Smart City, Meningkatkan pemberdayaan
masyarakat dalam memelihara lingkungan untuk mendukung Green City,
Meningkatkan kesadaran masyarakat Berperilaku Sehat untuk mendukung
Creatif City, Mengimplementasikan sistem Management Mutu dan
Keselamatan Pasien. Dalam mewujudkan visi dan misi tersebut dilakukan
secara jujur, tanggung jawab, disiplin, kerjasama dan menghargai sesuai tata
nilai Puskesmas Bontang Utara 1.
66
6.2. SARAN
a. Diperlukan konsistensi dalam penerapan nilai-nilai ANEKA untuk
meningkatkan kualitas pelayanan dan membentuk ASN yang berkarakter.
b. Diperlukan tanggungjawab untuk memelihara semua hasil kegiatan yang telah
dibuat seperti no antrian edukasi, kartu kontrol dan banner agar tetap awet dan
dapat digunakan secara terus-menerus.
c. Diperlukan acuan baku dalam penyusunan laporan agar terwujud
kesepahaman dari semua pihak yang terlibat.
6.3. TINDAK LANJUT KEGIATAN AKTUALISASI
Rencana aksi dan kegiatan aktualisasi dan habituasi nilai-nilai dasar ANEKA
merupakan rencana tindak lanjut yang akan dilakukan sebagai bentuk komitmen
penulis dalam mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ANEKA untuk menjalankan
fungsi ASN sebagai pelaksana kebijakan, pelayan publik, dan perekat pemersatu
bangsa diharapkan dapat terinternalisasi pada ASN.
Uraian rencana aksi secara rinci yaitu: 1. Membuat No Antrian Edukasi Poli Gigi
Rencana aksi pelaksanaan kegiatan:
Penerapan no antrian edukasi di poli gigi saat ini sangat memberikan manfaat
bagi pasien yang berobat karena mereka dapat menunggu panggilan di
pendaftaran sambil membaca. Selain itu, manfaat lain khususnya bagi
pendaftaran yaitu no antrian sudah tidak pernah tercecer karena ukurannya
yang sudah cukup besar, menghemat kertas dan paperclip karena sebelum no
antrian edukasi ini ada, no antrian ukurannya sangat kecil dan setiap hari di
buat dengan warna kertas yang berbeda karena sering hilang dan tercecer.
Oleh karena itu, kegiatan ini akan dilanjutkan karena banyak manfaat yang
diberikan dan meningkatkan mutu pelayanan Puskesmas Bontang Utara 1.
Waktu pelaksanaan kegiatan:
Setiap hari sesuai jadwal Poli Gigi Puskesmas Bontang Utara 1
2. Membuat Media Promosi Kesehatan Gigi dan Mulut
Rencana aksi pelaksanaan kegiatan:
Media Promosi Kesehatan Gigi dan Mulut berupa banner yang dipasang di
67
depan poli gigi Puskesmas Bontang Utara 1 ini sangat bermanfaat karena
pasien dapat menunggu sambil membaca sehingga dapat meningkatkan
pengetahuan serta membuat pasien tidak jenuh menunggu giliran untuk
melakukan perawatan gigi. Selain itu, sebelumnya belum pernah ada bahan
bacaan berupa banner yang di pasang di depan poli gigi, sehingga dengan
adanya kegiatan ini dapat menjadi salah satu media untuk meningkatkan
pengetahuan pasien. Oleh karena itu, pemasangan banner ini akan dilanjutkan
agar dapat meningkatkan mutu pelayanan Puskesmas Bontang Utara 1.
Waktu pelaksanaan kegiatan:
Setiap hari sesuai jadwal Poli Gigi Puskesmas Bontang Utara 1
3. Membuat Kartu Kontrol Gigi
Rencana aksi pelaksanaan kegiatan:
Kartu Kontrol Gigi yang dibuat ini juga memberikan manfaat yaitu pasien
dapat mengetahui jadwal kontrol perawatan saluran akar gigi karena adanya
kartu kontrol yang mereka bawa pulang. Ukuran kartu kontrolnya kecil
sehingga dapat di simpan di dompet dan dapat di bawa-bawa tanpa tercecer.
Oleh karena itu, kegiatan ini akan terus dilanjutkan karena dapat
meningkatkan kepatuhan pasien untuk melakukan kontrol perawatan saluran
akar gigi di Puskesmas Bontang Utara 1.
Waktu pelaksanaan kegiatan:
Setiap hari disesuaikan dengan data pasien yang wajib kontrol di Puskesmas
Bontang Utara 1
4. Membuat Aplikasi Database Pasien Poli Gigi
Rencana aksi pelaksanaan kegiatan:
Aplikasi yang dibuat berupa database pasien poli gigi ini, sangat bermanfaat
khususnya bagi petugas poli gigi, karena dengan adanya database ini dapat
memudahkan petugas untuk mencari data kunjungan pasien, sebagai media
penyimpanan yang aman dibanding dicatat menggunakan buku karena dapat
sobek dan hilang. Selain itu, database ini dapat mempermudah dalam
pencatatan indikator mutu pelayanan di poli gigi. Oleh karena itu,
penginputan data pasien melalui aplikasi ini harus terus dilanjutkan karena
68
banyak manfaat yang dapat diperoleh terutama dapat meningkatkan mutu
pelayanan di Poli Gigi Puskesmas Bontang Utara 1.
Waktu pelaksanaan kegiatan:
Setiap hari sesuai jadwal Poli Gigi Puskesmas Bontang Utara 1
5. Membuat Layanan Notifikasi Kontrol Gigi
Rencana aksi pelaksanaan kegiatan:
Layanan notifikasi kontrol gigi berupa sms/WhatsApp ini sangat bermanfaat
sebagai media pengingat pasien untuk melakukan kontrol perawatan saluran
akar gigi sehingga tidak ada lagi alasan pasien tidak datang kontrol karena
lupa dll. Oleh karena itu, kegiatan ini akan terus dilanjutkan karena dapat
meningkatkan kepatuhan pasien untuk melakukan kontrol perawatan saluaran
akar gigi di Puskesmas Bontang Utara 1.
Waktu pelaksanaan kegiatan:
Setiap hari disesuaikan dengan data pasien yang wajib kontrol di Puskesmas
Bontang Utara 1
6.4. ROLE MODEL
Dalam era globalisasi yang sarat
dengan tantangan, agar dalam suatu
organisasi itu tetap survive, sangat
diperlukan sosok seorang pemimpin
yang dapat menjadi role model bagi
bawahannya, yang mampu menjadi
teladan atau contoh bagi yang
dipimpinnya. Teladan atau contoh ini
menjadi penting karena akan menjadi
daya tarik bagi bawahan yang
dipimpinnya untuk mengikuti dan
melaksanakan apa yang diinginkan oleh
pemimpinnya.. Dalam kegiatan aktualisasi, yang menjadi role model adalah Kepala
Puskesmas Bontang Utara 1 yaitu drg. Erwin Wahyudiono. Alasannya yaitu karena
beliau adalah sosok pemimpin yang melakukan pendekatan pelayanan publik
69
dengan menjunjung sikap tanggungjawab, peduli, integritas, attitude, amanah,
ikhlas dalam menjalankan tugasnya. dan selalu mengimplementasikan nilai dasar
ANEKA yang telah terinternalisasi dalam melaksanakan tugas. Beliau lahir di
Jombang pada tanggal 15 Juni 1978. Beliau telah menjadi seorang kepala
Puskesmas sejak bulan Mei tahun 2015. Tak hanya menjadi dokter gigi yang
dikenal sangat ramah dan baik hati, beliau juga merupakan sosok Kepala
puskesmas yang masih tergolong muda dan sangat bersemangat. Beliau sosok
Kepala Puskesmas yang menyukai tantangan, dari tantangan itu membuat motivasi
yang menghasilkan inovasi yang tentu bermanfaat untuk peningkatan mutu
Puskesmas Bontang Utara 1 dan masyarakat sekitar terbukti beliau merupakan
tenaga kesehatan teladan tahun 2013 dan saat ini beliau berhasil membuat inovasi
yaitu Penyebaran Pesan Informasi Kesehatan Pangan Aman dan Depot Air Minum
yang disingkat “PEPES IKAN PATIN” yang masuk nominasi 5 inovasi terbaik
tingkat nasional. Dari beliau kita dapat belajar bahwa sebagai tenaga kesehatan
yang merupakan pelayan publik kita harus selalu semangat, bertanggungjawab,
terus berinovasi dan menjalankan tugas dengan ikhlas dan sabar, selalu belajar
serta tidak mudah menyerah dalam menghadapi tantangan-tantangan dalam dunia
Kesehatan.
70
DAFTAR PUSTAKA
Pemerintah Indonesia. 2014. Undang-Undang Dasar Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur
Sipil Negara. Lembaran RI Tahun 2014 No. 5494. Jakarta: Sekretariat Negara.
Profil Kesehatan Puskesmas. 2018. Profil Kesehatan Puskesmas Bontang Utara 1 Tahun
2018. Bontang
Riset Kesehatan Dasar. 2018. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan: Angka Karies
di Indonesia. Kementrian Kesehatan RI
Lembaga AdministrasI Negara. (2015). Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan
Golongan III: Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi Pegawai Negeri Sipil.
Lembaga Administrasi Negara, Jakarta.
Lembaga Administras Negara. (2015). ModulPendidikan dan Pelatihan Prajabatan
Golongan III: Akuntabilitas. Lembaga Administrasi Negara, Jakarta.
Lembaga Administras Negara. (2015). ModulPendidikan dan Pelatihan Prajabatan
Golongan III: Nasionalisme. Lembaga Administrasi Negara, Jakarta.
Lembaga Administras Negara. (2015). Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan
Golongan III: Etika Publik.Lembaga Administrasi Negara, Jakarta.
Lembaga Administras Negara. (2015). Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan
Golongan III: Komitmen Mutu. Lembaga Administrasi Negara, Jakarta.
Lembaga Administras Negara. (2015). Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan
Golongan III: Anti Korupsi. Lembaga Administrasi Negara, Jakarta.
Lembaga Administras Negara. (2017). Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan
Golongan III: Pelayanan Publik. Lembaga Administrasi Negara, Jakarta.
Lembaga Administras Negara. (2017). Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan
Golongan III: Manajemen Aparatur Sipil Negara. Lembaga Administrasi Negara,
Jakarta.
Lembaga Administras Negara. (2017). Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan
Golongan III: Whole of Goverment. Lembaga Administrasi Negara, Jakarta.
L
A
M
P
I
R
A
N
KEGIATAN 1
NO ANTRIAN EDUKASI GIGI
KEGIATAN 2
MEMBUAT MEDIA PROMOSI KESEHATAN GIGI DAN MULUT
KEGIATAN 3
MEMBUAT KARTU KONTROL GIGI
KEGIATAN 4
MEMBUAT APLIKASI DATABASE PASIEN POLI GIGI
KEGIATAN 5
MEMBUAT LAYANAN NOTIFIKASI KONTROL GIGI
KONSULTASI KE COACH
top related