lantai bertingkat
Post on 10-Jul-2015
340 Views
Preview:
TRANSCRIPT
5/10/2018 lantai bertingkat - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/lantai-bertingkat 1/12
Dosen : Bpk. Nuriman
Disusun Oleh :
1. CLAUDIA FITRIANA ( 5415 08 2381 )
2. NURACHMAH ( 5415 08 2382 )
3. VICA ANDRIANA J ( 5415 08 2385 )
S1 PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2010
5/10/2018 lantai bertingkat - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/lantai-bertingkat 2/12
PENDAHULUAN
Perancangan struktur dan konstruksi bangunan bertingkat rendah adalah proses
merancang bangunan yang tidak hanya berhubungan dengan permasalahan struktur saja
namun juga aspek bangunan yang lain yang harus dilakukan secara menyeluruh dan
terpadu. Rancangan bangunan yang berhasil adalah rancangan yang dapat
mengoptimalkan perpaduan kepentingan pada bangunan, sehingga pertimbangan-
pertimbangan disain harus dipadukan dengan seluruh kepentingan bangunan itu. Struktur
dalam arsitektur bukanlah pembatas tetapi fasilitas.
Pada dasarnya, proses pembangunan gedung bertingkat tinggi mulai dari tahap
desain sampai tahap pelaksanaan memerlukan waktu dan perencanaan yang matang.
Termasuk didalamnya perhitungan struktur yang sangat rumit, juga banyaknya aturan
ketat mulai dari perhitungan kekuatan dukungan pondasi, perhitungan ukuran dan
komposisi struktur balok kolom, ketahanan bangunan terhadap beban statis, beban
dinamis dan perkiraan beban gempa yang mungkin akan dihadapi bangunan tersebut.
Dimasa lalu, para ahli bangunan merancang bangunan tahan gempa dengan
merencanakan struktur utama (balok-kolom) sedemikian kaku dan kuat, agar tidak
goyang saat terjadi gempa. Hal ini diimplementasikan dengan mendesain struktur kolom
dan balok dengan dimensi yang besar dengan tulangan baja yang rapat, yang tentunya
akan membutuhkan biaya yang jauh lebih besar dan mahal. Mengingat kemungkinan
besarnya gaya inersia gempa yang bekerja di titik pusat massa bangunan, maka para ahli
konstruksi berpendapat bahwa tidaklah ekonomis untuk merencanakan struktur-struktur
umum sedemikian kuat dan kaku, sehingga tetap berperilaku elastis saat dilanda gempa
yang kuat.
Pemerintah Indonesia dalam “Standar Perencanaan Ketahanan Gempa untuk
Struktur Bangunan Gedung, SKSNI 03-1726-2002″ menetapkan suatu taraf beban
gempa rencana yang menjamin suatu struktur agar tidak rusak karena gempa-gempa kecil
atau sedang, tetapi saat dilanda gempa kuat yang jarang terjadi struktur tersebut mampu
berperilaku daktail dengan mendistribusikan energi gempa dan sekaligus membatasi
beban gempa yang masuk ke dalam struktur.
5/10/2018 lantai bertingkat - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/lantai-bertingkat 3/12
PEMBAHASAN
1.1 Pengertian Bangunan Bertingkat
Sebuah bangunan tinggi adalah bangunan atau struktur tinggi. Biasanya, fungsi
bangunan ditambahkan, contohnya bangunan apartemen tinggi atau perkantoran tinggi.
Meskipun definisi tetapnya tidak jelas, banyak badan mencoba mengartikan arti
'bangunan tinggi':
1. International Conference on Fire Safety in High-Rise Buildings mengartikan
bangunan tinggi sebagai "struktur apapun dimana tinggi dapat memiliki dampak
besar terhadap evakuasi".
2. New Shorter Oxford English Dictionary mengartikan bangunan tinggi sebagai
"bangunan yang memiliki banyak tingkat"
3. Massachusetts General Laws mengartikan bangunan tinggi lebih tinggi dari 70
kaki (21 m).
4. Banyak insinyus, inspektur, arsitek bangunan dan profesi sejenisnya mengartikan
bangunan tinggi sebagai bangunan yang memiliki tinggi setidaknya 75 kaki (23
m).
5/10/2018 lantai bertingkat - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/lantai-bertingkat 4/12
Gambar 1-1. Jenis Bangunan berdasarkan Ketinggian dan Jumlah Lantai
Bangunan bertingkat adalah bangunan yang mempunyai lebih dari satu lantai
secara vertikal. Bangunan bertingkat ini dibangun berdasarkan keterbatasan tanah yang
mahal di perkotaan dan tingginya tingkat permintaan ruang untuk berbagai macam
kegiatan. Semakin banyak jumlah lantai yang dibangun akan meningkatkan efisiensi
5/10/2018 lantai bertingkat - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/lantai-bertingkat 5/12
lahan perkotaan sehingga daya tampung suatu kota dapat ditingkatkan, namun di lain sisi
juga diperlukan tingkat perencanaan dan perancangan yang semakin rumit, yang harus
melibatkan berbagai disiplin bidang tertentu.
Bangunan bertingkat pada umumnya dibagi menjadi dua, bangunan bertingkat
rendah dan bangunan bertingkat tinggi. Pembagian ini dibedakan berdasarkan persyaratan
teknis struktur bangunan. Bangunan dengan ketinggian di atas 40 meter digolongkan ke
dalam bangunan tinggi karena perhitungan strukturnya lebih kompleks. Berdasarkan
jumlah lantai, bangunan bertingkat digolongkan menjadi bangunan bertingkat rendah (2 –
4 lantai) dan bangunan berlantai banyak (5 – 10 lantai) dan bangunan pencakar langit.
Pembagian ini disamping didasarkan pada sistem struktur juga persyaratan sistem lain
yang harus dipenuhi dalam bangunan.
1.2 Perancangan Bangunan Bertingkat 2 Lantai
Walaupun termasuk bangunan bertingkat, bangunan berlantai dua relatif dapat
dilakukan dengan cara yang tidak terlalu rumit. Persyaratan Ijin Mendirikan Bangunan
(IMB) untuk jenis bangunan ini juga masih relatif sederhana, terutama untuk bangunan
permukiman. Namun demikian, karena bangunan ini sudah tidak sesederhana bangunan
tunggal satu lantai, ada beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam merencana, yaitu;
kesesuaian ruang dan fungsi, kekuatan struktur, keamanan dan keselamatan bangunan,kenyamanan bangunan dan sebagainya. Sehingga ketika proses kepengurusan IMB,
dokument atau gambar harus menunjukkan aspek-aspek tersebut di atas secara benar,
yang macam dan jenisnya relatif tergantung dari kebijakan peraturan masing-masing
daerah di mana bangunan akan didirikan. Dengan demikian, perancangan bangunan
bertingkat 2 lantai bagi seorang arsitek tidak hanya berkaitan dengan masalah keindahan
dan bentuk bangunan semata, tetapi juga bagaimana bangunan selain bentuknya indah
juga berfungsi dengan optimal dapat memberikan keamanan dan kenyamanan pada
penggunanya dan lingkungan di sekitarnya.
5/10/2018 lantai bertingkat - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/lantai-bertingkat 6/12
Gambar 1-2. Lingkup Perancangan Arsitektur
1.3 Perancangan Struktur dan Konstruksi dalam Arsitektur
Perancangan struktur dan konstruksi dalam arsitektur tidak hanya membahas teori
macam dan detail dari sistem struktur dan konstruksi, tetapi juga kepada bagaimana
aspek-aspek bangunan seperti sistem struktur dan konstruksi bangunan itu sesuai dengan
fungsi, keamanan dan kenyamanan bangunan dan lingkungannya. Perancangan struktur
ditujukan kepada disain sistem struktur dan aspek yang terkait, sedangkan perancangan
konstruksi ditujukan pada bagaimana memenuhi optimalisasi sistem itu dengan bagian-
bagian serta hubungan elemen-elemen bangunan. Sehingga perancangan struktur dan
konstruksi dalam arsitektur hampir meliputi sebagian besar proses teknis perancangan
bangunan.
5/10/2018 lantai bertingkat - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/lantai-bertingkat 7/12
Gambar 1-3. Lingkup Perancangan Struktur dalam Arsitektur
1.4 Aspek-aspek Perencanaan dan Perancangan Struktur dan Konstruksi
Bangunan 2 Lantai
Untuk mendapatkan hasil perancangan yang ideal, perencana struktur dan
konstruksi harus dapat mengidentifikasi aspek-aspek yang terkait dalam perancangan.
Aspek-aspek tersebut meliputi:
1.4.1 Struktur
Gambar 1-4. Aspek Sistem Struktur
Aspek struktur adalah aspek yang membahas kekuatan dan stabilitas bangunan.
Struktur meliputi pemilihan jenis sistem struktur dan konfigurasinya, serta bagaimana
sistem ini dapat membentuk ruang, karena di dalam bangunan gedung struktur bertugas
5/10/2018 lantai bertingkat - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/lantai-bertingkat 8/12
mewadahi fungsi ruang. Sistem struktur dalam pembahasan ini dibagi menjadi bagian-
bagian lebih kecil yang disebut dengan elemen struktur misal; elemen rangka atap,
rangka utama, dan pondasi. Seluruh bagian atau elemen dari berbagai sistem struktur
akan mempunyai tanggung jawab utama sebagai pemikul beban bangunan. Karena
fungsinya tersebut, sistem struktur tidak dapat dihilangkan namun dapat digantikan satu
jenis struktur dengan struktur yang lain.
Ketersediaan ragam struktur dan elemennya serta kemungkinan pemilihannya
adalah bahasanpokok dalam perancangan struktur. Apapun pilihan yang diajukan akan
selalu benar jika sesuai dengan maksud-maksud atau aspek-aspek lain dalam bangunan.
1.4.2 Konstruksi
Konstruksi adalah bentuk rangkaian atau kedudukan baik dari antar atau inter
elemen struktur. Konstruksi ini memperjelas perancangan bangunan. Wujud perancangan
konstruksi dalam bangunan gedung adalah gambar-gambar detail yang menunjukkan
secara teknis bagian-bagian dan kedudukannya serta keterangan-keterangannya. Karena
bersifat menjelaskan dari solusi disain, maka rancangan konstruksi sebuah bangunan
akan terikat dengan bangunan secara khusus dan tidak dapat disamakan dengan bangunan
lain. Satu konstruksi dalam perancangan struktur akan menjelaskan bagaimana
pertimbangan-pertimbangan terhadap aspek lain juga diperhatikan, misalnya penggunaan bahan, ukuran, kedudukan, cara pengerjaan, finishing dan sebagainya. Tanpa gambar
konstruksi yang jelas bangunan tidak dapat didirikan dengan benar dari berbagai aspek.
5/10/2018 lantai bertingkat - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/lantai-bertingkat 9/12
Gambar 1-5. Aspek Konstruksi dan Bahan Bangunan
1.4.3 Bahan Bangunan
Bahan bangunan adalah aspek pokok berkaitan dengan pemakaiannya dalam
struktur ataupun konstruksi serta sifat-sifat fisik yang akan diberikan pada bangunan.
Pemakaian bahan tertentu akan mempengaruhi setiap aspek lain dalam perancangan.
Karena pemakaian bahan tertentu akan mengakibatkan keriteria-kriteria lain pada
bangunan (konstruksi, harga, tekstur, warna, kekuatan, keawatan dan sebagainya), maka
pemakaian bahan bangunan juga dapat sangat menentukan disain bangunan secara luas.
1.4.4 Fungsi Bangunan
Fungsi bangunan adalah aspek yang akan diwadahi dalam struktur, sehingga
pembahasannya wajib dilakukan untuk mengetahui persyaratan-persyaratan tertentu yang
harus dipenuhi oleh ruang. Karena menentukan ruang maka struktur dan konstruksi yang
dibentuk oleh bangunan harus memperhatikan persyaratan ruang. Bangunan tidak akan
berhasil mewadahi fungsi jika kegiatan di dalamnya tidak difasilitasi oleh ruang.
Fasilitas-fasilitas ini akan berupa sistem-sistem utilitas pada bangunan yang sangat
tergantung dengan faktor-faktor lain yang telah disebut di atas.
5/10/2018 lantai bertingkat - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/lantai-bertingkat 10/12
1.4.5 Site / Lokasi Bangunan
Site atau lokasi juga akan berpengaruh terhadap aspek lain karena memberikan
informasi mengenai kondisi lingkungan beserta aspek yang terkait semacam iklim mikro
lingkungan, keadaan tanah termasuk kekuatan dan topografinya, ketersediaan bahan
bangunan, ketetanggaan dengan bangunan lain dan sebagainya. Informasi pada site ini
juga sangat menentukan tindakan-tindakan yang akan diambil dalam perancangan
struktur. Bentuk bangunan seperti apa, sistem struktur yang mana yang sesuai, pemakaian
bahan yang bagaimana yang tepat dan bagaimana bentukan bersikap dengan bangunan di
sekitarnya baik untuk kepentingan bangunan itu sendiri atau kepentingan lingkungan
sekitar, akan sangat mempengaruhi perancangan struktur.
Gambar 1-6. Aspek Site pada Bangunan
1.4.6 Sistem – sistem Bangunan
Persyaratan ruang yang harus dipenuhi dalam bangunan harus diwujudkan ke
dalam sistem-sistem bangunan atau utilitas. Sistem-sistem meliputi antara lain
pengudaraan, pencahayaan, distribusi air bersih dan sanitasinya dan sebagainya, akan
5/10/2018 lantai bertingkat - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/lantai-bertingkat 11/12
menuntut bentukan-bentukan dan fasilitas struktur dan konstruksi tertentu untuk dapat
terjaminnya proses kerja sistem tersebut. Oleh karena itu bentukan struktur dan
konstruksi beserta ruang yang terbentuk di dalamnya akan sangat ditentukan oleh
pencapaian sistem tertentu dalam bangunan. Strategi pencapaian ini tentu saja tidak akan
sama untuk setiap bangunan karena pada bangunan yang berbeda banyak aspek berbeda
pula yang saling mempengaruhi sehingga disain sistem dan kaitannya dengan struktur
dan konstruksi ini dalama perancangan bangunan memang harus dilihat secara spesifik.
Gambar 1-7. Aspek Bangunan yang Lain
1.4.7 Ekonomi Bangunan
Yang terakhir namun tidak kalah pentingnya adalah ekonomi bangunan. Mulai
dari aspek ketersediaan dana yang dibutuhkan untuk perencanaan, pelaksanaan dan
pengawasan pembangunan hingga perawatan. Karena aspek ekonomi bangunan ini akan
berada pada semua tahap dalam perancangan, maka faktor ini harus difikirakan pada
setiap pentahapan bangunan. Idealnya semua pentahapan pembangunan harus
menggunakan beaya yang seminimal mungkin, namun dengan hasil yang seoptimal
mungkin. Dengan demikian harus diputuskan alokasi pembeayaan yang proporsional
yang jelas. Bukan berarti harga awal yang rendah berarti dapat menjadikan harga
5/10/2018 lantai bertingkat - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/lantai-bertingkat 12/12
ekonomi yang baik karena masih juga dipertimbangkan harga-harga lain termasuk
konstruksi, tenaga kerja dan perawatan. Secara umum pada tahap perencanaan, semakin
tinggi tingkat persayaratan ruang yang berkaitan dengan bentuk, fungsi dan sistem akan
menyebabkan waktu yang relatif lama pada tahap perencanaan dan perancangan. Namun
tingginya beaya perencanaan dan perancangan atas waktu ini harus diimbangi dengan
rendahnya proses pembangunan hingga pemeliharaan bangunan. Demikian juga
sebaliknya, yang harus dihindari adalah tingginya aspek beaya pada setiap pentahapan
pembangunan yang tidak diperlukan, sehingga bangunan memang dapat didirikan dengan
waktu dan beaya yang semestinya.
Sumber : file.upi.edu/ai.php?dir... Pengantar %20bangunan%20bertingkat .pdf
top related