lakip bbtntc tahun 2012 (final)
Post on 02-Jan-2016
219 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA
INSTANSI PEMERINTAH
TAHUN 2012
Balai Besar Taman Nasional Teluk Cenderawasih Jl. Drs. Essau Sesa - Sowi Gunung - Manokwari - Papua Barat
Telp/Fax (0986) 214719 Website: telukcenderawasih-nationalpark.org
IKHTISAR EKSEKUTIF LAKIP BALAI BESAR TAMAN NASIONAL TELUK CENDERAWASIH TAHUN 2012
ii
IKHTISAR EKSEKUTIF
Taman Nasional Teluk Cenderawasih memegang peranan penting dalam mendukung
implementasi arah kebijakan dan strategi pembangunan nasional. Taman Nasional
Teluk Cenderawasih sebagai salah satu kawasan pelestarian alam yang memiliki
potensi sumber daya alam hayati dan non hayati yang cukup tinggi serta ekosistemnya
dan diharapkan mampu berfungsi sebagai pelindung sistem penyangga kehidupan dan
mendukung pembangunan daerah yang berkelanjutan, juga berfungsi sebagai salah
satu tempat pengawetan keanekaragaman hayati yang aman dan terjaga, serta dapat
bermanfaat bagi semua kalangan masyarakat lokal, nasional, maupun internasional
secara lestari.
Oleh karena itu untuk menjamin berfungsinya kawasan tersebut maka keberadaan dan
kelestarian Taman Nasional Teluk Cenderawasih merupakan hal utama untuk
dilakukan. Atas dasar tersebut di atas, maka visi yang diemban Balai Besar Taman
Nasional Teluk Cenderawasih adalah sebagi berikut:
” Terwujudnya kawasan Taman Nasional Teluk Cenderawasih yang lestari berdasarkan
kearifan lokal guna peningkatan kesejahteraan masyarakat di dalam dan sekitar
kawasan ".
Visi Taman Nasional Teluk Cenderawasih tersebut di atas diwujudkan dalam beberapa
misi. Misi merupakan sesuatu yang harus dilaksanakan oleh suatu organisasi agar
tujuannya dapat tercapai sesuai dengan visi yang telah ditetapkan. Untuk Menuju
pencapaian visi dimaksud, misi pengembangan Balai Besar Taman Nasional Teluk
Cenderawasih digariskan sebagai berikut:
a. Memantapkan kawasan dan status hukum untuk mendukung pengelolaan konservasi
sumber daya alam dan ekosistemnya yang optimal;
b. Memantapkan perlindungan, penegakan hukum pengawetan dan upaya rehabilitasi
sumberdaya keanekaragaman hayati dan ekosistem Taman Nasional Teluk
Cenderawasih;
c. Mengembangkan secara optimal pemanfaatan sumber daya alam hayati dan
ekositemnya bagi pengembangan pendidikan, penelitian, ilmu pengetahuan, dan
IKHTISAR EKSEKUTIF LAKIP BALAI BESAR TAMAN NASIONAL TELUK CENDERAWASIH TAHUN 2012
iii
pariwisata alam untuk mendukung pemanfaatan berkelanjutan bagi peningkatan
kesejahteraan masyarakat sekitar kawasan;
d. Mengembangkan sistem kelembagaan dan kemitraan konservasi dalam rangka
pengelolaan Taman Nasional Teluk Cenderawasih;
e. Mencegah terjadinya kebakaran hutan di kawasan dalam rangka pengendalian
kebakaran hutan.
Kondisi yang diinginkan dalam sisa kurun waktu dua tahun (2010-2014) terkait program
pengelolaan kawasan Taman Nasional Teluk Cenderawasih adalah sebagai berikut:
1. Adanya peningkatan sumber daya manusia yang memadai dan berkualitas,
terwujudnya regulasi dan kebijakan terkait pengelolaan sumberdaya alam dan
ekosistemnya secara memadai dan berjalan efektif, tersedianya dukungan sarana
dan prasarana yang memadai serta dukungan Program dan Anggaran (dana) yang
cukup, memadai dan professional;
2. Pemberian tanda batas luar kawasan yang jelas serta sosialisasi batas kawasan akan
menunjang terjaminnya keberadaan kawasan Taman Nasional Teluk Cenderawasih.
Adanya data base yang jelas, terintegrasi dan ter-up date mampu menjadi bahan
pertimbangan yang cukup penting dalam pengambilan keputusan khususnya terkait
pengelolaan kawasan. Kawasan Taman Nasional Teluk Cenderawasih yang
mempunyai daya saing tinggi sebagai laboratorium alam bagi pengembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi, pendidikan dan pengembangan pariwisata alam;
3. Pengembangan dan pemanfaatan jasa lingkungan dan wisata alam yang optimal di
kawasan Taman Nasional Teluk Cenderawasih dapat terwujud jika ada
sinergitas/harmonisasi pengelolaan Taman Nasional Teluk Cenderawasih dengan
melibatkan semua pihak/stakeholders yang berkepentingan. Perbaikan sarana
prasarana pendukung, sarana transportasi dan akomodasi serta obyek kawasan yang
terkelola dengan baik akan semakin meningkatkan minat para wisatawan baik dalam
maupun luar negeri untuk berkunjung di Taman Nasional Teluk Cenderawasih;
4. Terjaminnya keberadaan kawasan konservasi dan keanekaragaman hayati
diindikasikan dengan menurunnya gangguan terhadap kawasan, berkurangnya kasus
illegal fishing dan pengambilan SDA lainnya serta mendorong upaya penegakan
hukum untuk kasus TIPIHUT yang efektif dan mempunyai efek jera. Selain itu pola
komunikasi dan koordinasi yang baik dan berkelanjutan dengan berbagai instansi
terkait perlu terus diupayakan agar tidak terjadi tumpang tindih kepentingan.
IKHTISAR EKSEKUTIF LAKIP BALAI BESAR TAMAN NASIONAL TELUK CENDERAWASIH TAHUN 2012
iv
Pada tahun 2012 ini, hasil pencapaian kinerja kegiatan yang diperoleh oleh Balai Besar
Taman Nasional Teluk Cenderawasih sebesar 94,92% dan hasil pencapaian kinerja
sasaran sebesar 96,30%. Hasil pencapaian sasaran ini didukung oleh sasaran strategis
pendukung tercapainya visi dan misi dalam Renstra Balai Besar Taman Nasional Teluk
Cenderawasih yang juga tertuang dalam Penetapan Kinerja tahun 2012.
Seiring berjalannya pengelolaan Taman Nasional Teluk Cenderawasih pada tahun 2012,
terdapat beberapa kendala/hambatan dan permasalahan yang dihadapi, yaitu sebagai
berikut:
a) Pelaksanaan kegiatan yang tidak sesuai dengan rencana kegiatan sehingga hasil
yang diperoleh kurang maksimal;
b) Kurangnya koordinasi antara penanggung jawab kegiatan dengan pelaksana
kegiatan terkait tata waktu pelaksanaan kegiatan sehingga timbul potensi
penumpukan kegiatan di akhir tahun dan penumpukan tersebut mengakibatkan
kesulitan dalam melakukan pencairan dana sesuai mekanisme;
c) Keterbatasan kapasitas sumber daya manusia dalam merencanakan dan
melaksanakan kegiatan sehingga pencapaian target yang direncanakan tidak dapat
dicapai;
d) Keterbatasan sarana dan prasarana pendukung pelaksanaan kegiatan baik alat
maupun sarana transportasi;
e) Jadwal pelaksanaan kegiatan yang bertepatan dengan kondisi cuaca yang buruk
sehingga menimbulkan resiko ancaman keselamatan yang tinggi;
f) Kurangnya kesinambungan penentuan lokasi kegiatan yang bersifat
identifikasi/survey/inventarisasi/monitoring kondisi habitat maupun populasi flora
ataupun fauna serta pemberdayaan masyarakat sehingga data yang diperoleh
belum bisa merepresentasikan kondisi flora atau fauna dan kondisi perekonomian
masyarakat di dalam kawasan Taman Nasional Teluk Cenderawasih;
g) Belum tuntasnya permasalahan sertifikasi kepemilikan atas hak tanah di Bidang
Pengelolaan TN Wilayah II Wasior karena belum adanya RTRW Kabupaten Teluk
Wondama pasca bencana banjir bandang tahun 2010;
h) Potensi perusakan terumbu karang yang masih tinggi di titik tertentu dengan cara
pemakaian alat tangkap yang tidak ramah lingkungan seperti pemakaian potassium,
bom dan jaring pukat harimau;
i) Beberapa kali dilakukan revisi DIPA sehingga pencairan anggaran harus menunggu
proses revisi tersebut selesai;
IKHTISAR EKSEKUTIF LAKIP BALAI BESAR TAMAN NASIONAL TELUK CENDERAWASIH TAHUN 2012
v
j) Kurang sinergisnya antara Balai Besar Taman Nasional Teluk Cenderawasih dengan
mitra kerja dalam hal tata waktu pelaksanaan dan pelaksana kegiatan kolaborasi
sehingga terjadi tumpang tindih;
k) Kurang sinergisnya antara Balai Besar Taman Nasional Teluk Cenderawasih dengan
PEMDA/LSM/LMA dalam pengelolaan Taman Nasional Teluk Cenderawasih.
Oleh karenanya dilakukan langkah-langkah antisipatif oleh Balai Besar Taman Nasional
Teluk Cenderawasih sebagai berikut:
a) Penyusunan rencana tata waktu kegiatan yang mantap dan mempertimbangkan
pola perubahan musim;
b) Setiap pelaksanaan kegiatan harus mempertimbangkan aspek tata waktu, metode,
SDM dan anggaran;
c) Peningkatan pengawasan dan pengendalian kegiatan oleh penanggung jawab
kegiatan;
d) Peningkatan koordinasi antara penanggung jawab kegiatan dan pelaksana
kegiatan;
e) Peningkatan kapasitas SDM perencanaan dan pelaksana kegiatan melalui
bimbingan teknis/diklat/pelatihan;
f) Peningkatan kelengkapan sarana dan prasarana pendukung pelaksanaan kegiatan;
g) Peningkatan kesinambungan penentuan lokasi kegiatan yang bersifat
identifikasi/survey/ inventarisasi/monitoring kondisi habitat maupun populasi flora
ataupun fauna serta pemberdayaan masyarakat sehingga data yang bisa
merepresentasikan kondisi flora atau fauna dan kondisi perekonomian masyarakat
di dalam kawasan Taman Nasional Teluk Cenderawasih;
h) Peningkatan koordinasi guna penuntasan sertifikasi kepemilikan atas hak tanah;
i) Peningkatan koordinasi dengan mitra kerja agar kegiatan kolaborasi tidak tumpang
tindih dengan kegiatan Balai Besar Taman Nasional Teluk Cenderawasih;
j) Melakukan pendekatan intensif kepada PEMDA/LSM/LMA guna peningkatan
sinergitas dalam mengelola Taman Nasional Teluk Cenderawasih agar visi
pengelolaan taman nasional berdasarkan kearifan lokal tercapai;
k) Pemecahan berbagai permasalahan pengelolaan baik eksternal maupun internal
melalui serangkaian upaya pengelolaan berbasis perlindungan, pengawetan,
pemanfaatan dan permberdayaan masyarakat.
DAFTAR ISI LAKIP TAHUN 2012 BALAI BESAR TAMAN NASIONAL TELUK CENDERAWASIH
vi
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................................................. i
IKHTISAR EKSEKUTIF ........................................................................................................................... ii
DAFTAR ISI ......................................................................................................................................... vi
DAFTAR TABEL .................................................................................................................................... vii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................................................... viii
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................................................ ix
I. PENDAHULUAN .......................................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ..................................................................................................................... 1
B. Kelembagaan ....................................................................................................................... 2
C. Sumberdaya dan Sarana Pendukung ................................................................................... 4
D. Sistematika Penyajian .......................................................................................................... 13
II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA ............................................................................... 14
A. Perencanaan ....................................................................................................................... 14
1. Rencana Strategis 2010-2014 .......................................................................................... 14
2. Indikator Kinerja Utama 2010-2014 ................................................................................ 18
B. Penetapan Kinerja Tahun 2012 ........................................................................................... 19
III. AKUNTABILITAS KINERJA ............................................................................................................ 21
A. Pengukuran Capaian Kinerja .................................................................................................. 21
1. Pengukuran Capaian Kinerja Kegiatan ............................................................................. 21
2. Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis ............................................................... 23
B. Analisis Capaian Kinerja ......................................................................................................... 24
C. Akuntabilitas Keuangan ......................................................................................................... 51
IV. PENUTUP .................................................................................................................................... 53
A. Kesimpulan ............................................................................................................................. 53
B. Saran ...................................................................................................................................... 55
LAMPIRAN
DAFTAR
TABEL LAKIP TAHUN 2012 BALAI BESAR TAMAN NASIONAL TELUK CENDERAWASIH
vii
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Sebaran pegawai BBTNTC menurut jabatan dan tingkat pendidikan ................................ 8
Tabel 2. Neraca BMN BBTNTC per 31 Desember 2012 ................................................................... 11
Tabel 3. Besaran DIPA BA 029 BBTNTC Tahun 2012 ....................................................................... 12
Tabel 4. Indikator Kinerja dan target sasaran strategis BBTNTC Tahun 2012 ................................. 19
Tabel 5. Nilai Capaian Kinerja Pelaksanaan Kegiatan Tahun 2012 .................................................. 22
Tabel 6. Prosentase pencapaian sasaran strategis BBTNTC Tahun 2012 ........................................ 23
Tabel 7. Hasil kegiatan inventarisasi ketam kenari .......................................................................... 25
Tabel 8. Hasil inventarisasi jenis teripang ........................................................................................ 28
Tabel 9. Hasil inventarisasi dan identifikasi jenis mangrove ........................................................... 29
Tabel 10. Hasil inventarisasi dan identifikasi lamun .......................................................................... 30
Tabel 11. Hasil Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat Tahun 2012 .................................................... 34
Tabel 12. Rekapitulasi rencana dan realisasi anggaran BBTNTC tahun 2012 .................................... 51
Tabel 13. Perbandingan angggaran pengelolaan TNTC tahun 2011 dengan tahun 2012 ................. 51
DAFTAR
GAMBAR LAKIP TAHUN 2012 BALAI BESAR TAMAN NASIONAL TELUK CENDERAWASIH
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Letak Taman Nasional Teluk Cenderawasih ................................................................. 1
Gambar 2. Struktur Organisasi Balai Besar TN Teluk Cenderawasih ............................................... 3
Gambar 3. Grafik perkembangan SDM Polisi Kehutanan pada BBTNTC ........................................ 9
Gambar 4. Grafik perkembangan SDM PEH pada BBTNTC.............................................................. 10
Gambar 5. Grafik perkembangan SDM Penyuluh Kehutanan pada BBTNTC .................................. 10
Gambar 6. Grafik Perkembangan Populasi Hiu paus dari tahun 2011-2012 ................................... 26
Gambar 7. Perkembangan populasi Hiu Paus dari bulan Juni-Nov 2012 ........................................ 27
Gambar 8. Perkembangan penutupan terumbu karang di P. Nuana dan Manimaje ...................... 28
Gambar 9. Perkembangan penutupan karang di Tridacna atol ...................................................... 29
Gambar 10. Grafik perkembangan PNBP selama 5 tahun terakhir ................................................... 32
Gambar 11. Grafik perkembangan kunjungan wisatawan ke TNTC selama 5 tahun ........................ 33
Gambar 12. Perkembangan Jumlah Kader Konservasi dari Tahun 2006 – 2012 ............................... 36
Gambar 13. Jenis temuan kasus SPORC Brigade Kasuari .................................................................. 41
Gambar 14. Jenis kasus yang dijumpai pada tiap BPTN Wilayah ...................................................... 41
Gambar 15. Jumlah diklat dan peserta diklat dari pegawai BBTNTC ................................................ 42
DAFTAR
LAMPIRAN LAKIP TAHUN 2012 BALAI BESAR TAMAN NASIONAL TELUK CENDERAWASIH
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Matriks Rencana Strategis Balai Besar Taman Nasional Teluk Cenderawasih 2010-2014
Lampiran 2. Penetapan Kinerja Tahun 2012
Lampiran 3. Matrik Rencana Kerja Tahunan (RKT)
Lampiran 4. Pengukuran Pencapaian Sasaran Strategis (PPS)
Lampiran 5. Pengukuran Kinerja Kegiatan (PKK)
PENDAHULUAN LAKIP BALAI BESAR TAMAN NASIONAL TELUK CENDERAWASIH TAHUN 2012
1
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Taman Nasional Teluk Cenderawasih merupakan taman nasional perairan terluas di
Indonesia. Kawasan ini pada awalnya ditetapkan sebagai Kawasan Cagar Alam Laut
melalui Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 58/Kpts-II/1990 pada tanggal 3
Februari 1990 dengan luasan ± 1.453.500 hektar. Kemudian, dinyatakan sebagai
taman nasional melalui pernyataan Menteri Kehutanan pada Acara Pekan
Konservasi Alam Nasional di Mataram, Nusa Tenggara Barat. Pernyataan ini tertuang
dalam Surat Pernyataan Nomor 448/Kpts-II/1990 pada tanggal 6 Maret 1990.
Selanjutnya, Kawasan Teluk Cenderawasih ditunjuk sebagai taman nasional melalui
Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 472/Kpts-II/1993 pada tanggal 2
September 1993 dengan luas 1.453.500 Ha dan ditetapkan berdasarkan Surat
Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 8009/Kpts-II/2002 tanggal 29 Agustus 2002.
Kawasan Taman Nasional Teluk
Cenderawasih secara geografis terletak
pada koordinat 134˚06’-135˚10’ BT dan
01˚43’-03˚22’ LS serta secara administratif
kawasan ini terletak di Kabupaten Teluk
Wondama, Provinsi Papua Barat dan
Kabupaten Nabire, Provinsi Papua (gambar
1). Sedangkan secara geologis kawasan ini
terletak di tepi Samudera Pasifik yang
merupakan daerah jalur pertemuan antara
lempeng Australia dan lempeng Pasifik
serta terdapat barrier sehingga sirkulasi air
di bagian perairan Teluk Cenderawasih
cenderung lebih lambat bila dibandingkan
di Samudera Pasifik sehingga menyebabkan
kawasan perairan Teluk Cenderawasih menjadi perairan yang hangat dan
megabiodiversity. Oleh karenanya, kawasan ini terkenal memiliki keanekaragaman
yang tinggi baik dari terumbu karang, flora dan faunanya.
Panorama Pulau Rumberpoon
Gambar 1. Letak Taman Nasional Teluk Cenderawasih
PENDAHULUAN LAKIP BALAI BESAR TAMAN NASIONAL TELUK CENDERAWASIH TAHUN 2012
2
Berdasarkan Undang-undang Nomor 5 tahun 1990 tentang Konsevasi Sumber Daya
Alam Hayati dan Ekosistemnya dan Undang-undang Nomor 41 tahun 1999 tentang
Kehutanan, Balai Besar Taman Nasional Teluk Cenderawasih memiliki mandat
pembangunan dan pengelolaan kawasan konservasi. Sebagai salah satu Unit
Pelaksana Teknis di lingkup Direktorat Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi
Alam, Balai Besar Taman Nasional Teluk Cenderawasih memiliki tugas pokok dan
fungsi menyelenggarakan konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistemnya
serta pengelolaan kawasan Taman Nasional Teluk Cenderawasih berdasarkan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Balai Besar
Taman Nasional Teluk Cenderawasih tahun 2012 dimaksudkan sebagai wujud
pertanggungjawaban Balai Besar Taman Nasional Teluk Cenderawasih kepada
Direktur Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam selaku atasan dalam hal
keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan visi dan misi dalam mencapai tujuan dan
sasaran yang telah ditetapkan dalam Rencana Srtategis Balai Besar Taman Nasional
Teluk Cenderawasih.
B.KELEMBAGAAN
B.1.Struktur Organisasi
Balai Besar Taman Nasional Teluk Cenderawasih merupakan organisasi pelaksana
teknis pengelolaan taman nasional yang berada di bawah dan bertanggung jawab
langsung kepada Direktur Jenderal PHKA serta dipimpin oleh seorang Kepala Balai
Besar berdasarkan Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.03/Menhut-II/2007
tanggal 1 Februari 2007 jo. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.52/Menhut-
II/2009 tanggal 27 Juli 2009. Berdasarkan struktur dan tipologi organisasi, Balai
Besar Taman Nasional Teluk Cenderawasih merupakan Balai Besar Taman Nasional
Tipe A. Adapun bagan struktur organisasi Balai Besar Taman Nasional Teluk
Cenderawasih tersaji dalam gambar 2.
PENDAHULUAN LAKIP BALAI BESAR TAMAN NASIONAL TELUK CENDERAWASIH TAHUN 2012
3
Gambar 2. STRUKTUR ORGANISASI BALAI BESAR TAMAN NASIONAL TELUK CENDERAWASIH
Kepala Bagian Tata Usaha
Kepala Balai Besar
Kepala Sub Bagian Umum
Kepala Sub Bagian Perencanaan & Kerjasama
Kepala Sub Bagian Data Evlap & Humas
Kepala Bidang Teknis
Konservasi TN
Kepala Bidang Pengelolaan
TN Wilayah II Wasior
Kepala Bidang Pengelolaan
TN Wilayah III Ransiki
Kepala Seksi Pelayanan & Pemanfaatan
Kelompok Jabatan Fungsional:
1. Polisi Kehutanan
2. Pengendali Ekosistem Hutan
3. Penyuluh Kehutanan
4. Analis Kepegawaian
Kepala Seksi Perlindungan, Pengawetan &
Perpetaan
Kepala Seksi Pengelolaan TN
Wilayah III Aisandami
Kepala Seksi Pengelolaan TN
Wilayah IV Roon
Kepala Seksi Pengelolaan TN
Wilayah V Rumberpon
Kepala Seksi Pengelolaan TN
Wilayah VI Windesi
Kepala Bidang Pengelolaan
TN Wilayah I Nabire
Kepala Seksi Pengelolaan TN
Wilayah I Kwatisore
Kepala Seksi Pengelolaan TN
Wilayah II Yeretuar
PENDAHULUAN LAKIP BALAI BESAR TAMAN NASIONAL TELUK CENDERAWASIH TAHUN 2012
4
B.2. Tugas Pokok dan Fungsi
Balai Besar Taman Nasional Teluk Cenderawasih sebagai unit pelaksana teknis
Ditjen PHKA memiliki tugas pokok melakukan penyelenggaraan konservasi sumber
daya alam hayati dan ekosistemnya dan pengelolaan kawasan taman nasional
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dalam melaksakan
tugasnya, Balai Besar Taman Nasional Teluk Cenderawasih menyelenggarakan
fungsi sebagai berikut :
a. Penataan zonasi, penyusunan rencana kegiatan, pemantauan dan evaluasi
pengelolaan kawasan taman nasional;
b. Pengelolaan kawasan taman nasional;
c. Penyidikan, perlindungan dan pengamanan kawasan taman nasional;
d. Pengendalian kebakaran hutan;
e. Promosi, informasi konservasi sumberdaya alam hayati dan ekosistemnya;
f. Pengembangan bina cinta alam serta penyuluhan konservasi sumberdaya alam
hayati dan ekosistemnya;
g. Kerjasama pengembangan konservasi sumberdaya alam hayati dan
ekosistemnya serta pengembangan kemitraan;
h. Pemberdayaan masyarakat sekitar kawasan taman nasional;
i. Pengembangan dan pemanfaatan jasa lingkungan dan pariwisata alam;
j. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga.
C. SUMBERDAYA DAN SARANA PENDUKUNG
C.1. Sumber Daya
C.1.1. Sumber Daya Alam
Kawasan Taman Nasional Teluk Cenderawasih merupakan kawasan yang
memiliki potensi sumberdaya alam hayati dan ekosistemnya yang sangat tinggi
baik yang berada di daratan maupun perairan. Kawasan ini, secara definitif
ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 8009/Kpts-
II/2002 tanggal 29 Agustus 2002 dengan luas 1.453.500 Ha yang terdiri dari
68.000 Ha daratan yang meliputi 12.400 ha (0,85 %) pesisir pantai, 55.800 ha
(3,84 %) daratan pada pulau-pulau, 80.000 ha (5,5 %) terumbu karang dan luas
lautan 1.305.500 ha (89,8 %).
PENDAHULUAN LAKIP BALAI BESAR TAMAN NASIONAL TELUK CENDERAWASIH TAHUN 2012
5
Ekosistem di dalam kawasan Taman Nasional Teluk Cenderawasih terdiri dari 5
(lima) tipe ekosistem, yaitu ekosistem hutan tropis daratan/pulau, ekosistem
hutan pantai, ekosistem hutan mangrove, ekosistem padang lamun, dan
ekosistem terumbu karang. Posisi Taman Nasional Teluk Cenderawasih yang
terletak pada tepi Samudera Pasifik dan merupakan daerah pertemuan
lempengan Benua Australia dan lempengan Samudera Pasifik menyebabkan
kawasan ini kaya akan keanekaragaman sumberdaya alam terutama
keanekaragaman flora dan fauna yang tinggi.
Di Taman Nasional Teluk Cenderawasih terdapat flora laut (jenis tumbuhan yang
hidup pada perairan laut) yang terdiri dari dua kelompok yaitu tumbuhan yang
tidak berbunga (algae), dan tumbuhan laut yang berbunga (umumnya dikenal
sebagai rumput laut). Banyak di antara jenis-jenis algae yang telah mengeras
karena kapur, terutama jenis algae merah. Algae merupakan dasar dari rantai
pangan bagi terumbu karang, dan jenis-jenis yang mengandung kapur
menyediakan bahan yang cukup banyak pengendapan karang bersama dengan
sisa-sisa kerangka karang dan moluska membentuk dasar dari pulau-pulau
karang. Selain algae, juga terdapat lamun. Lamun yang ada di kawasan,
berbentuk padang yang lebat dan berada pada dasar pesisir kawasan laut Taman
Nasional Teluk Cenderawasih. Terdapat beberapa padang lamun yang luas di
kawasan yang ditumbuhi oleh Thalassia hemprichii, Enhalus acoroides,
Cymodaceae serrulata, Cymodaceae rotundata, dan Thalassodendron ciliatum
memiliki fungsi menahan bahan endapan organik dan anorganik sehingga
membentuk sebuah lempengan yang dipenuhi bahan makanan yang cukup bagi
flora dan fauna terumbu karang di sekitarnya.
Ekosistem terumbu karang di kawasan Taman Nasional Teluk Cenderawasih pada
umumnya tersebar dalam dua zona yaitu zona rataan terumbu karang (reef flat)
dan zona lereng terumbu karang (reef slope). Zona rataan terumbu karang
berada dekat garis pantai (daerah intertidal) hanya didominasi oleh substrat pasir
dan lamun, dengan beberapa jenis karang dari marga Porites, Acropora,
Poccilopora, dan Favites. Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan oleh Balai
Besar Taman Nasional Teluk Cenderawasih bersama dengan dan WWF hingga
tahun 2008, persentase penutupan karang hidup pada beberapa plot pengamatan
terumbu karang di kawasan Teluk Cenderawasih rata-rata berkisar 26,56 % hingga
Gugusan Terumbu Karang
PENDAHULUAN LAKIP BALAI BESAR TAMAN NASIONAL TELUK CENDERAWASIH TAHUN 2012
6
78 % dan penutupan karang hidup yang tinggi terdapat di Selat Numamuram 78
%, Pasir Panjang (bagian belakang) 54 %, dan Pulau Kabuai 53 %. Daerah dengan
penutupan karang hidup yang tinggi juga menjadi daerah yang memiliki potensi
keaneragaman jenis karang yang tinggi, seperti di Selat Numamuram.
Berdasarkan hasil survei The National Conservation, Conservation International
dan Taman Nasional Teluk Cenderawasih pada Februari 2006, terdapat ± 460 jenis
karang, yang terdiri dari 67 genus dan sub genus 260 jenis karang Scleractinia
yang tersebar pada tepi pulau baik pulau besar maupun kecil. Terdapat dua lokasi
yang memiliki keanekaragaman hayati tertinggi di Teluk Cenderawasih, bahkan
tertinggi di kawasan Indo Pacifik yaitu di Selat Numamuram dan Pulau Purup.
Kekayaan sumberdaya alam lainnya yang terdapat di kawasan Taman Nasional
Teluk Cenderawasih adalah keanekaragaman jenis ikan yang sangat tinggi.
Berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh Balai Besar Taman Nasional Teluk
Cenderawasih bekerjasama dengan Conservation International Indonesia, WWF
Indonesia, The National Conservation dan Universitas Negeri Papua pada tahun
2006 telah ditemukan sebanyak 718 jenis ikan. Pada tahun 2008, UNIPA bersama
CI Indonesia dan Balai Besar Taman Nasional Teluk Cenderawasih menemukan
sebanyak 119 jenis ikan sehingga jumlahnya menjadi 836 jenis, dimana 9 jenis
diantaranya adalah jenis baru. Jumlah ini diperkirakan masih dapat bertambah
sampai sekitar 1.118 jenis ikan yang terdiri dari jenis ikan muara, ikan mangrove,
ikan karang dan ikan pelagis. Jenis-jenis ikan karang merupakan jenis yang paling
banyak dijumpai seperti dari famili Chaetodantidae (kepe-kepe/Buterfly fishes),
famili Pomacantridae (Angelfish, Damselfish, dan Anemonfish), Labridae
(Wrasses), Scaridae (Parrotfish), Acanthuridae (Surgean fishes), Siganidae
(Rabbitfishes), Balistidae (Tigerfihses) dan beberapa jenis ikan karang lainnya.
Selain ikan karang, juga terdapat ikan raksasa yakni ikan Hiu Paus yang menjadi
primadona wisata di Teluk Cenderawasih. Hiu paus (Rhincodon typus) adalah hiu
pemakan plankton yang merupakan spesies ikan terbesar. Hiu ini adalah satu-
satunya anggota dari genusnya Rhincodon dari Famili Rhincodontidae (disebut
Rhinodontes sebelum tahun 1984), yang masuk kedalam subkelas Elasmobranchii
pada kelas Chondrichthyes.
Hemiscyllium Sp.
PENDAHULUAN LAKIP BALAI BESAR TAMAN NASIONAL TELUK CENDERAWASIH TAHUN 2012
7
Jenis moluska yang dapat dijumpai dalam kawasan tercatat sejumlah 201 jenis
(WWF, 1997 & Balai TNTC, 1998). Kelompok Gastropoda yang sering dijumpai,
antara lain : keong cowries (Cypraea spp.), keong Strombidae (Lambis lambis),
dan keong kerucut (Conus spp.), triton terompet (Charonia tritonis), kepala
kambing (Cassis cornuta) dan lola/susu bundar (Trochus nilotichus). Kelompok
moluska katup ganda berasal dari famili Tridacnidae (kima/kerang raksasa). Jenis-
jenisnya yaitu kima raksasa (Tridacna gigas), kima selatan (Tridacna derasa), kima
sisik (Tridacna squamosa), kima besar (Tridacna maxima), kima kebang (Tridacna
crocea), dan kima pasir (Hipopus hipopus).
Selain moluska, di kawasan Taman Nasional Teluk Cenderawasih juga terdapat
mamalia, reptil dan aves. Jenis mamalia yang terdapat di dalam kawasan
ditemukan 15 jenis diantaranya adalah Duyung (Dugong dugong), Paus biru
(Balaenoptera musculus), Paus sperma (Physeter macrocephalus) dan Lumba-
lumba (Dolphinidae sp.) sering dijumpai di sekitar perairan Windesi, P. Roswar
dan P. Yop. Sedangkan jenis reptil yang ada diantaranya yaitu penyu yang terdiri
dari penyu sisik (Eretmochelys imbricata), penyu hijau (Chelonia mydas), penyu
lekang (Lephidochelys olivacea) dan penyu belimbing (Dermochelys coriacea).
Selain penyu juga terdapat jenis reptil lain, seperti biawak abu-abu (Varanus
nebolosus), biawak coklat (Varanus timorensis), biawak ambon (Varanus
amboniensis), buaya muara (Crocodylus porosus), buaya air tawar (Crocodylus
novaeguinea), kadal dan ular. Aves yang ada antara lain junai mas (Chaloenas
nicobarica), dara laut (Ducula sp.), camar laut (Sterna sp.) dan lain-lain.
Berdasarkan kegiatan inventarisai baik yang dilakukan WWF (1997) dan Balai
Besar TNTC (2005, 2008) serta laporan magang (2004) ditemukan 184 jenis
burung dalam kawasan TNTC. Jenis-jenis burung ini memiliki daerah bersarang di
P. Kumbur, P. Kuwom dan P. Matas. Burung gosong (Megapodius freicinet), dan
elang laut dada putih (Haliaetus leucogaster).
C.1.2.Sumber Daya Manusia
Sampai dengan 31 Desember tahun 2012, jumlah pegawai Balai Besar Taman
Nasional Teluk Cenderawasih sebanyak 141 orang dengan rincian sebagai
berikut:
Tridacna gigas)
PENDAHULUAN LAKIP BALAI BESAR TAMAN NASIONAL TELUK CENDERAWASIH TAHUN 2012
8
Tabel 1. Sebaran Pegawai Balai Besar Taman Nasional Teluk Cenderawasih menurut jabatan dan tingkat pendidikan
No. Jabatan
Tingkat Pendidikan Jml
S2 S1 D3 SLTA
SMP K NK K NK K NK
1
Kepala Balai Besar
1
-
-
-
-
-
-
-
1
2 Plh. Kepala Bagian Tata Usaha 1 - - - - - - 1
3. Kepala Bidang Teknis - 1 - - - - - - 1
4. Kepala Bidang Pengelolaan TN Wilayah I
- 1 - - - - - - 1
5. Kepala Bidang Pengelolaan TN Wilayah II
- - 1 - - - - - 1
6. Kepala Bidang Pengelolaan TN Wilayah III
1 - - - - - - - 1
7. Kepala Sub bagian Umum - 1 - - - - - - 1
8. Kepala Sub Bagian Perencanaan dan
Kerjasama
- - 1 - - - - - 1
9. Kepala Sub Bagian Evaluasi, Laporan, dan Humas
- - 1 - - - - - 1
10. Kepala Seksi Perlindungan,
Pengawetan dan Pemetaan
- - 1 - - - - - 1
11. Kepala Seksi Pemanfaatan dan Pelayanan
1 - - - - - - - 1
12. Kepala Seksi Pengelolaan TN I - 1 - - - - - 1
13. Kepala Seksi Pengelolaan TN II - - 1 - - - - - 1
14. Kepala Seksi Pengelolaan TN III - 1 - - - - - 1
15. Kepala Seksi Pengelolaan TN IV - 1 - - - - - - 1
16. Kepala Seksi Pengelolaan TN V - - - - - - 1 - 1
17. Kepala Seksi Pengelolaan TN VI - - 1 - - - - - 1
18. Fungsional Polhut - - 1 10 - 19 36 - 66
19. Fungsional PEH - 7 10 2 - 15 2 - 36
20. Fungsional Penyuluh 1 2 - 1 - - - - 4
21. Fungsional Analis Kepegawaian - - 1 - - - - - 1
Non Struktural
22. Penata BCA dan Kader Konservasi - 1 - - - - - - 1
23. Penyaji data Laporan dan Statistik Konservasi
- - - - - 1 - - 1
24. Penyusun Program dan Evaluasi - 1 - - - - - - 1
25. Pengumpul dan Pengolah Data Kepegawaian
- - - - 1 - - - 1
26. Verifikator Keuangan - - - - - - 1 - 1
27. Penata Bina Konservasi dan Perlindungan
- - - 1 - - - - 1
28. Tenaga Pengaman Hutan Lainnya - - - - - - 2 - 2
29. Petugas Keamanan - - - - - - 1 1
30. Operator Radio Komunikasi - - - - - - 1 - 1
31. Penata Usaha Umum - - - - - - 3 - 3
32. Penata Usaha Barang dan
Perlengkapan
- - - - - - 1 - 1
33. Staff - 2 - - - - - - 2
34. Pembantu Motoris - - - - - - 1 - 1
Jumlah 141 Keterangan: K: Kehutanan NK: Non Kehutana
PENDAHULUAN LAKIP BALAI BESAR TAMAN NASIONAL TELUK CENDERAWASIH TAHUN 2012
9
Untuk menjalankan tugas pokok dan fungsi Balai Besar Taman Nasional Teluk
Cenderawasih, dibutuhkan sumber daya manusia yang memadai sesuai standar
kebutuhan jabatan. Melihat data tersebut di atas, Balai Besar Taman Nasional
Teluk Cenderawasih sebagai ujung tombak dalam upaya perlindungan,
pengawetan, pelestarian, dan pemanfaatan yang lestari Taman Nasional Teluk
Cenderawasih masih sangat kekurangan tenaga lapangan baik dari unsur
fungsional Polisi Kehutanan (Polhut), Pengendali Ekosistem Hutan (PEH), maupun
Penyuluh Kehutanan. Adapun perkembangan jumlah Polisi Kehutanan,
Pengendali Ekosistem Hutan dan Penyuluh Kehutanan tersaji pada gambar 3.
Gambar 3. Grafik perkembangan SDM Polisi Kehutanan pada Balai Besar Taman Nasional Teluk Cenderawasih
0
10
20
30
40
50
60
70
2007 20082009
20102011
2012
54 54 5561 66 66
Jumlah Polisi Kehutanan
Jum
lah
(O
ran
g)
Tahun
PENDAHULUAN LAKIP BALAI BESAR TAMAN NASIONAL TELUK CENDERAWASIH TAHUN 2012
10
Gambar 4.Grafik perkembangan SDM Pengendali Ekosistem Hutan pada Balai Besar Taman Nasional Teluk Cenderawasih
Gambar 5. Grafik perkembangan SDM Penyuluh Kehutanan pada Balai Besar Taman Nasional Teluk Cenderawasih
C.2. Sarana Pendukung
Balai Besar Taman Nasional Teluk Cenderawasih dalam pelaksanaan tugas pokok
dan fungsinya selain membutuhkan sumberdaya manusia yang berkualitas dan
memiliki kompetensi serta kapabilitas yang memadahi, baik dalam jumlah maupun
ketersediaan yang proporsional, juga sangat bergantung pada ketersediaan sarana
dan prasarana yang memadahi. Sarana dan prasarana penunjang yang dimaksud
0
5
10
15
20
25
30
35
40
2007 20082009
20102011
2012
31 33
29
36 36 36
Jumlah Pengendali Ekosistem Hutan
0
0,5
1
1,5
2
2,5
3
3,5
4
2007 20082009
20102011
2012
0
2 2
4 4 4Jumlah Penyuluh Kehutanan
Jum
lah
(O
ran
g)Ju
mla
h (
Ora
ng)
PENDAHULUAN LAKIP BALAI BESAR TAMAN NASIONAL TELUK CENDERAWASIH TAHUN 2012
11
berupa sarana dan prasarana perkantoran, sarana prasarana fisik dan teknis
kegiatan konservasi serta sarana prasarana pengamanan hutan. Demikian pula
halnya dengan sarana prasarana pengelolaan kawasan konservasi. Walaupun
demikian, secara bertahap dilakukan upaya pemenuhan kebutuhan sarana dan
prasarana sesuai dengan skala prioritas dan kemampuan pembiayaan pemerintah.
Dengan luas tersebut, diharapkan sarana prasarana akan dapat bertambah melalui
usulan yang disampaikan oleh Balai Besar Taman Nasional Teluk Cenderawasih.
Balai Besar Taman Nasional Teluk Cenderawasih sampai saat ini terus melengkapi
sarana dan prasarana pendukung pengelolaan secara bertahap, guna lebih
mengoptimalkan pengelolaan kawasan TN Teluk Cenderawasih. Kawasan TN Teluk
Cenderawasih sebagian besar adalah lautan, yang tentunya membutuhkan sarana
dan prasarana transportasi laut dalam menunjang kinerja pengelolaan. Pada tahun
ini telah direalisasikan 6 unit speed boat.
Untuk bangunan kantor BPTN Wilayah I Nabire masih berstatus sewa, demikian
juga dengan kantor BPTN Wilayah II Wasior yang rusak berat dikarenakan bencana
banjir bandang tahun 2010. Sedangkan untuk seluruh bangunan SPTN Wilayah I-IV,
masih belum layak digunakan sebagai kantor dikarenakan bangunan tersebut
sebelumnya merupakan bangunan pondok kerja dan belum sepenuhnya dilengkapi
oleh sarana dan prasarana penunjang bangunan layaknya perkantoran yang
memadai. Hal ini merupakan salah satu permasalahan tersendiri yang dihadapi
oleh Balai Besar TN Teluk Cenderawasih.
Nilai aset tahunan Barang Milik Negara (BMN) Balai Besar TN Teluk Cenderawasih
dengan 3 BPTN Wilayah dan 6 SPTN Wilayah per 31 Desember 2012 adalah sebesar
Rp. 22.375.625.691,-. Adapun rinciannya tersaji dalam tabel 2.
Tabel 2. Neraca BMN Balai Besar TN Teluk Cenderawasih per 31 Desember 2012 Akun Neraca Jumlah
Kode Uraian
117111 Barang Konsumsi 64,255,380
117112 Amunisi 54,592,521
117113 Bahan untuk pemeliharaan 944,900
117131 Bahan baku 0
117199 Persediaan lainnya 0
131111 Tanah 438,175,017
132111 Peralatan dan mesin 12,235,307,234
133111 Gedung dan bangunan 7,333,035,419
134111 Jalan dan jembatan 1,007,669,000
134112 Irigasi 14,200,000
134113 Jaringan 56,046,220
136111 Konstruksi dalam pengerjaan 63,500,000
162191 Aset tak berwujud lainnya 214,500,000
PENDAHULUAN LAKIP BALAI BESAR TAMAN NASIONAL TELUK CENDERAWASIH TAHUN 2012
12
166112 Aset tetap yang tidak digunakan dalam operasi pemerintahan
893,400,000
JUMLAH 22,375,625,691
C.3. Keuangan
Sumber daya keuangan merupakan faktor yang menentukan dalam pelaksanaan
tugas dan fungi guna merealisasikan tujuan dan sasaran organisasi yang telah
ditetapkan. Balai Besar TN Teluk Cenderawasih pada tahun 2012 mendapatkan
alokasi anggaran sebesar Rp. 22.617.272.000,- bersumber dari DIPA BA 029 Tahun
2012 Nomor 0418/029-05.2.01/30/2012 tanggal 9 Desember 2011.
Yang kemudian mengalami beberapa revisi namun tidak mengurangi besarnya
pagu yang telah ditetapkan, hanya terjadi perubahan nama kegiatan dan
pergeseran mata anggaran ke belanja yang berbeda.
Tabel 3. Besaran DIPA BA 029 Balai Besar TN Teluk Cenderawasih Tahun 2012
No. Kode Indikator Kinerja Utama Sebelum Revisi
(Rp) Setelah Revisi
(Rp)
029.05.08 Program Konservasi Keanekaragaman Hayati dan Perlindungan Hutan
029.05.08.2306 Pengembangan dan Pengelolaan Taman Nasional
1. 2306.001 Dokumen Kepegawaian Taman Nasional
809.400.000,- 809.400.000,-
2. 2306.003 Laporan Keuangan dan Umum 218.573.000,- 218.573.000,-
3. 2306.004 Dokumen Program dan Anggaran / Data dan Informasi / Monitoring dan Evaluasi
266.600.000,- 266.600.000,-
4. 2306.007 Jumlah Penanganan Kasus Tindak Pidana Kehutanan, termasuk pembahan (kasus baru dan tunggakan)
326.230.000,- 326.230.000,-
5. 2306.012 Laporan Pengembangan dan Pemanfaatan Jasa Lingkungan
131.475.000,- 131.475.000,-
6. 2306.014 Laporan Pengembangan dan Pemanfaatan Wisata Alam
923.380.000,- 923.380.000,-
7. 2306.021 Laporan Pembentukan / Pembinaan Kader Konservasi dan Kelompok Pecinta Alam
511.510.000,- 511.510.000,-
8. 2306.033 Speedboat / Perahu 255.000.000,- 255.000.000,-
9. 2306.037 Latihan Rutin Menembak 35.400.000,- 35.400.000,-
10. 2306.040 Lokasi Penanganan Konflik dan Tekanan pada Kawasan Taman Nasional
341.550.000,- 341.550.000,-
11. 2306.048 Laporan Perkembangan Spesies Terancam Punah Prioritas
673.840.000,- 673.840.000,-
12. 2306.054 Laporan Hasil Pelaksanaan Pencegahan, Pemadaman dan
408.900.000,- 408.900.000,-
PENDAHULUAN LAKIP BALAI BESAR TAMAN NASIONAL TELUK CENDERAWASIH TAHUN 2012
13
Penanganan Pasca Kebakaran Hutan
13. 2306.058 Dokumen Perencanaan Kawasan Taman Nasional
30.940.000,- 30.940.000,-
14. 2306.059 Laporan Pengamanan kawasan Taman Nasional
2.629.400.000,- 2.629.400.000,-
15. 2306.994 Layanan Perkantoran 10.522.074.000,- 10.522.074.000,-
16. 2306.995 Kendaraan Bermotor 50.000.000,- 50.000.000,-
17. 2306.996 Perangkat Pengelolah Data dan Komunikasi
203.000.000,- 203.000.000,-
18. 2306.997 Peralatan dan Fasilitas Perkantoran 527.700.000,- 527.700.000,-
19. 2306.998 Gedung / Bangunan 3.752.300.000,- 3.752.300.000,-
Total 22.617.272.000,- 22.617.272.000,- Sumber: Sub Bagian Perencanaan dan Kerjasama BBTNTC, 2012
D. SISTEMATIKA PENYAJIAN
IKHTISAR EKSEKUTIF, menyajikan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam
Rencana Strategis serta sejauh mana instansi pemerintah mencapai tujuan dan sasaran
utama tersebut, serta kendala-kendala yang dihadapi dalam pencapaiannya. Disamping
itu, juga menyajikan tentang langkah-langkah yang telah dilakukan untuk mengatasi
kendala tersebut dan langkah antisipatif untuk menanggulangi kendala yang mungkin
akan terjadi pada tahun mendatang.
PENDAHULUAN,menjelaskan hal-hal umum tentang instansi serta uraian singkat
mandat yang dibebankan kepada instansi yang termuat dalam ringkasan latar
belakang, kelembagaan, sumberdaya dan sarana pendukung.
PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA, menjelaskan gambaran singkat mengenai
rencana stategis dan rencana kinerja. Selain itu juga menjelaskan sasaran yang ingin
diraih instansi pada tahun yang bersangkutan serta bagaimana kaitannya dengan
capaian visi dan misi instansi
AKUNTABILITAS KINERJA, menguraikan hasil pengukuran kinerja, evaluasi dan analisis
akuntabilitas kinerja, termasuk di dalamnya menguaraikan secara sistematis
keberhasilan dan kegagalan, hambatan/kendala, dan permasalahan yang dihadapi
serta langkah-langkah antisipatif yang akan diambil. Selain itu, juga dilaporkan pula
akuntabilitas keuangan dengan cara menyajikan alokasi dan realisasi anggaran bagi
pelaksanaan tupoksi atau tugas-tugas lainnya, termasuk analisis tentang capaian
indikator kinerja efisiensi.
PENUTUP, mengemukakan tinjauan secara umum tentang keberhasilan dan kegagalan,
permasalahan dan kendala utama yang berkaiatan dengan kinerja instansi yang
bersangkutan serta strategi pemecahan masalah yang akan dilaksanakan di tahun
mendatang.
PERENCANAAN LAKIP BALAI BESAR TAMAN NASIONAL TELUK CENDERAWASIH TAHUN 2012
14
BAB II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
A. Perencanaan
1. Rencana Strategis 2010-2014
a. Visi dan Misi
Sebagai salah satu kawasan konservasi laut yang berada di bawah Kementerian
Kehutanan, Taman Nasional Teluk Cenderawasih memegang peranan penting dalam
mendukung implementasi arah kebijakan dan strategi pembangunan nasional.
Taman Nasional Teluk Cenderawasih sebagai salah satu kawasan pelestarian alam
yang memiliki potensi sumber daya alam hayati dan non hayati yang cukup tinggi
serta ekosistemnya dan diharapkan mampu berfungsi sebagai pelindung sistem
penyangga kehidupan dan mendukung pembangunan daerah yang berkelanjutan,
juga berfungsi sebagai salah satu tempat pengawetan keanekaragaman hayati yang
aman dan terjaga, serta dapat bermanfaat bagi semua kalangan masyarakat lokal,
nasional, maupun internasional secara lestari.
Oleh karena itu untuk menjamin berfungsinya kawasan tersebut maka keberadaan
dan kelestarian Taman Nasional Teluk Cenderawasih merupakan hal utama untuk
dilakukan. Atas dasar tersebut di atas, maka visi yang diemban Balai Besar Taman
Nasional Teluk Cenderawasih adalah sebagi berikut:
” Terwujudnya kawasan Taman Nasional Teluk Cenderawasih yang lestari
berdasarkan kearifan lokal guna peningkatan kesejahteraan masyarakat di dalam
dan sekitar kawasan ".
Visi Taman Nasional Teluk Cenderawasih tersebut di atas diwujudkan dalam
beberapa misi. Misi merupakan sesuatu yang harus dilaksanakan oleh suatu
organisasi agar tujuannya dapat tercapai sesuai dengan visi yang telah ditetapkan.
Untuk Menuju pencapaian visi dimaksud, misi pengembangan Balai Besar Taman
Nasional Teluk Cenderawasih digariskan sebagai berikut:
a) Memantapkan kawasan dan status hukum untuk mendukung pengelolaan
konservasi sumber daya alam dan ekosistemnya yang optimal;
b) Memantapkan perlindungan, penegakan hukum pengawetan dan upaya
rehabilitasi sumberdaya keanekaragaman hayati dan ekosistem Taman Nasional
Teluk Cenderawasih;
c) Mengembangkan secara optimal pemanfaatan sumber daya alam hayati dan
ekositemnya bagi pengembangan pendidikan, penelitian, ilmu pengetahuan, dan
PERENCANAAN LAKIP BALAI BESAR TAMAN NASIONAL TELUK CENDERAWASIH TAHUN 2012
15
pariwisata alam untuk mendukung pemanfaatan berkelanjutan bagi peningkatan
kesejahteraan masyarakat sekitar kawasan;
d) Mengembangkan sistem kelembagaan dan kemitraan konservasi dalam rangka
pengelolaan Taman Nasional Teluk Cenderawasih;
e) Mencegah terjadinya kebakaran hutan di kawasan dalam rangka pengendalian
kebakaran hutan.
b. Sasaran Strategis
Penetapan misi tersebut di atas dimaksudkan untuk mencapai sasaran strategis
yang hendak dicapai dalam waktu 5 (lima) tahun (2010-2014) bagi pengembangan
Taman Nasional Teluk Cenderawasih. Sasaran strategis tersebut, meliputi:
a) Terwujudnya Taman Nasional Teluk Cenderawasih dengan potensi
keanekaragaman hayatinya yang tinggi, menjadi objek wisata alam unggulan
nasional;
b) Terwujudnya efektifitas pengelolaan taman nasional yang mantap, mandiri
dan profesional dalam menghadapi tantangan global;
c) Menurunnya konflik dan tekanan terhadap kawasan dan ekosistem Taman
Nasional Teluk Cenderawasih;
d) Terselesaikannya kasus baru dan terselesaikannya tunggakan perkara tindak
pidana kehutanan;
e) Terwujudnya peningkatan pemanfaatan jasa lingkungan kawasan Taman
Nasional Teluk Cenderawasih;
f) Meningkatnya Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dari kunjungan wisata
khususnya Whale Shark;
g) Meningkatnya kerjasama dan kemitraan bidang konservasi sumberdaya alam
hayati dan ekosistemnya.
c. Kondisi Yang Ingin Dicapai
Kondisi yang diinginkan dalam sisa kurun waktu dua tahun (2010-2014) terkait
program pengelolaan kawasan Taman Nasional Teluk Cenderawasih adalah
sebagai berikut:
1. Adanya peningkatan sumber daya manusia yang memadai dan berkualitas,
terwujudnya regulasi dan kebijakan terkait pengelolaan sumberdaya alam dan
ekosistemnya secara memadai dan berjalan efektif, tersedianya dukungan
PERENCANAAN LAKIP BALAI BESAR TAMAN NASIONAL TELUK CENDERAWASIH TAHUN 2012
16
sarana dan prasarana yang memadai serta dukungan Program dan Anggaran
(dana) yang cukup, memadai dan professional;
2. Pemberian tanda batas luar kawasan yang jelas serta sosialisasi batas kawasan
akan menunjang terjaminnya keberadaan kawasan Taman Nasional Teluk
Cenderawasih. Adanya data base yang jelas, terintegrasi dan ter-up date mampu
menjadi bahan pertimbangan yang cukup penting dalam pengambilan
keputusan khususnya terkait pengelolaan kawasan. Kawasan Taman Nasional
Teluk Cenderawasih yang mempunyai daya saing tinggi sebagai laboratorium
alam bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, pendidikan dan
pengembangan pariwisata alam;
3. Pengembangan dan pemanfaatan jasa lingkungan dan wisata alam yang
optimaldi kawasan Taman Nasional Teluk Cenderawasih dapat terwujud jika ada
sinergitas/harmonisasi pengelolaan TNTC dengan melibatkan semua
pihak/stakeholders yang berkepentingan. Perbaikan sarana-prasarana
pendukung, sarana transportasi dan akomodasi serta obyek kawasan yang
terkelola dengan baik akan semakin meningkatkan minat para wisatawan baik
dalam maupun luar negeri untuk berkunjung di Taman Nasional Teluk
Cenderawasih;
4. Terjaminnya keberadaan kawasan konservasi dan keanekaragaman hayati
diindikasikan dengan menurunnya gangguan terhadap kawasan, berkurangnya
kasus illegal fishing dan pengambilan SDA lainnya serta mendorong upaya
penegakan hukum untuk kasus TIPIHUT yang efektif dan mempunyai efek jera.
Selain itu pola komunikasi dan koordinasi yang baik dan berkelanjutan dengan
berbagai instansi terkait perlu terus diupayakan agar tidak terjadi tumpang
tindih kepentingan.
d. Kebijakan
Untuk mencapai sasaran strategis 5 (lima) tahun (2010-2014), maka kebijakan
pengembangan dan pengelolaan Taman nasional Teluk Cenderawasih akan
diprioritaskan pada upaya untuk:
a. menekan aktivitas illegal logging/illegal fishing, perambahan kawasan
konservasi, perburuan, perdagangan dan peredaran hasil hutan/laut illegal
serta tumbuhan dan satwa liar dilindungi;
PERENCANAAN LAKIP BALAI BESAR TAMAN NASIONAL TELUK CENDERAWASIH TAHUN 2012
17
b. Menata dan mengembangkan kegiatan pengelolaan dan pemanfaatan jasa
lingkungan dan wisata alam;
c. Menyelesaikan permasalahan tumpang tindih penggunaan kawasan;
d. Meningkatkan upaya penangkaran jenis tumbuhan dan satwa liar;
e. Mewujudkan penataan pengelolaan Taman Nasional Teluk Cenderawasih
berbasis resort;
f. Memantapkan kelembagaan pengelolaan Taman Nasional Teluk
Cenderawasih, yang meliputi organisasi, mekanisme kerja, SDM, sarana dan
prasarana, dan dukungan teknis lainnya secara optimal menuju kemandirian
dan produktifitas.
Dari kebijakan-kebijakan prioritas tersebut di atas, selanjutnya dibuat suatu
program yang implementatif melalui pelaksanaan kegiatan-kegiatan untuk
mencapai sasaran yang terukur dengan target dan lokus yang jelas berdasarkan
indikator yang ditetapkan.
e. Program
Program pada Balai Besar Taman Nasional Teluk Cenderawasih mengacu kepada
Program Direktorat Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam yaitu:
“Konservasi Keanekaragaman Hayati Dan Perlindungan Hutan”
Tujuan program ini adalah terwujudnya peningkatan ‘kemandirian’ pengelolaan
kawasan konservasi, kelestarian keanekaragaman hayati, terjaminnya hak-hak
Negara atas kawasan dan hasil hutan, serta peningkatan penerimaan Negara dan
masyarakat dari kegiatan konservasi sumberdaya alam. Program di Taman Nasional
Teluk Cenderawasih difokuskan pada terwujudnya kelestarian keanekaragaman
hayati dan ekosistem sumber daya hutan dan laut yang berada dalam kawasan
dengan penekanan pengelolaan kawasan berbasis zonasi, diperkuat dengan data
base informasi kawasan.
Outcome/hasil dari pelaksanaan program ini adalah biodiversitas dan
ekosistemnya berperan nyata sebagai penyangga ketahanan ekologis dan
penggerak ekonomi riil serta pengungkit martabat bangsa dalam pergaulan global.
Sedangkan outcome/hasil di tingkat Balai Besar Taman Nasional Teluk
Cenderawasih adalah sebagai berikut:
PERENCANAAN LAKIP BALAI BESAR TAMAN NASIONAL TELUK CENDERAWASIH TAHUN 2012
18
a) Taman Nasional Teluk Cenderawasih menjadi objek wisata alam Nasional;
b) Dalam perkembangannya, pengelolaan Taman Nasional Teluk Cenderawasih
menjadi lebih efektif;
c) Kelestarian kawasan Taman Nasional Teluk Cenderawasih menjadi terjaga dan
aman dari tekanan;
d) Kasus baru dan tunggakan perkara tindak pidana kehutanan pada Taman
Nasional Teluk Cenderawasih bisa terselesaikan;
e) Jasa lingkungan Taman Nasional Teluk Cenderawasih mampu termanfaatkan
secara optimal oleh masyarakat sekitar kawasan;
f) Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) pada Taman Nasional Teluk
Cenderawasih setiap tahun meningkat.
2. Indikator Kinerja Utama (IKU) 2010-2014
Indikator kinerja utama pada tahun 2010-2014 yang menjadi ukuran pencapaian
sasaran pembangunan Balai Besar Taman Nasional Teluk Cenderawasih antara lain
sebagai berikut :
a. Adanya tanda batas kawasan yang menjadi penanda batasan kawasan Taman
Nasional Teluk Cenderawasih serta tersosialisai kepada masyarakat dan
stakeholder terkait;
b. Tersedianya data base kawasan (data hasil invetarisasi, identifikasi, monitoring,
evaluasi SDAH&E, data kondisi ekosistem) yang akurat dan up-todate sebagai
salahsatu sarana untuk menentukan kebijakan pengelolaan kawasan;
c. Resort percontohan berkinerja optimal dalam penyelenggaraan kegiatan
pengelolaan keanekaragaman hayati, perlindungan dan pengamanan kawasan;
d. Luasan areal yang berhasil direhabilitasi meningkat;
e. Ketersediaan fasilitas wisata alam yang menunjang peningkatan kunjungan wisata
serta berimplikasi terhadap peningkatan pendapatan PNBP;
f. Kegiatan penelitian yang tepat sasaran dan berhasil guna terus dilakukan, sehingga
memberikan kontribusi terhadap pembangunan kawasan serta masyarakatnya;
g. Tidak terjadi kebakaran hutan pada kawasan Taman Nasional Teluk Cenderawasih;
h. Menurunnya konflik Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya dan kasus
pelanggaran kehutanan;
i. Meningkatnya pengetahuan dan keterampilan SDM dengan mengikuti diklat-diklat
dan kursus;
PERENCANAAN LAKIP BALAI BESAR TAMAN NASIONAL TELUK CENDERAWASIH TAHUN 2012
19
j. Terciptanya komunikasi dan koordinasi yang intensif antara pihak pemangku
kawasan Taman Nasional Teluk Cenderawasih dengan pihak terkait untuk
mewujudkan pengelolaan kawasan yang lestari;
k. Dokumen program dan anggaran serta laporan evaluasi dan keuangan tersedia
lengkap tepat pada waktunya.
B. Penetapan Kinerja Tahun 2012
Tahun 2012 merupakan tahun ketiga dalam periode Renstra Balai Besar Taman
Nasional Teluk Cenderawasih Tahun 2010 – 2014 dan telah ditetapkan sebanyak 5
(lima) sasaran strategis untuk menjadi tolok ukur kinerja Balai Besar Taman Nasional
Teluk Cenderawasih dalam pengelolaan kawasan Taman Nasional Teluk
Cenderawasih. Adapun indikator kinerja dan target dari sasaran strategis yang
ditetapkan pada tahun 2012 adalah seperti pada tabel berikut.
Tabel 4. Indikator kinerja dan target sasaran strategis Balai Besar TN Teluk Cenderawasih tahun 2012
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target
I Terlaksananya konservasi jenis TSL
1 Jumlah laporan pengembangan spesies terancam punah prioritas
19 laporan
II Terwujudnya pengelolaan dan penataan kegiatan pemanfaatan jasa lingkungan dan wisata alam pada kawasan Taman Nasional Teluk Cenderawasih sesuai pertauran perundangan yang berlaku
1 Jumlah laporan pengembangan pemanfaatan jasa lingkungan
5 laporan
2 Jumlah laporan pengembangan pemanfaatan wisat alam
22 laporan
3 Jumlah laporan pembentukan dan pembinaan kader konservasi
12 laporan
III Tidak terjadi kebakaran hutan dan lahan kawasan Taman Nasional Teluk Cenderawasih
1 Jumlah laporan hasil pelaksanaan pencegahan, pemadaman dan penanganan pasca kebakaran hutan
24 laporan
IV Menurunnya konflik sumberdaya alam hayati dan ekosistemnya dan kasus pelanggaran kehutanan
1 Jumlah penanganan kasus tindak pidana kehutanan termasuk perambahan (kasus baru dan tunggakan)
2 kasus
2 Jumlah latihan menembak 2 angkatan
3 Jumlah penanganan konflik dan tekanan pada kawasan taman nasional berhasil terselesaikan
7 lokasi
4 Jumlah pengamanan kawasan taman nasional
86 laporan
V Terwujudnya kemantapan kelembagaan untuk mendukung
1 Jumlah dokumen kepegawaian taman nasional
109 laporan
PERENCANAAN LAKIP BALAI BESAR TAMAN NASIONAL TELUK CENDERAWASIH TAHUN 2012
20
persiapan pengelolaan Taman Nasional Teluk Cenderawasih menuju kemandirian
2 Jumlah laporan keuangan dan umum 48 laporan
3 Jumlah dokumen rogram dan anggaran/data dan informasi/monitoring dan evaluasi
11 dokumen
4 Jumlah speed boat/perahu 4 unit
Jumlah dokumen perencanaan kawasan taman nasional
3 dokumen
Terpenuhinya layanan perkantoran 12 bulan
Terselesaikannya kendaraan bermotor roda 4
1 unit
Jumlah perangkat pengolah data dan komunikasi
18 unit
Jumlah peralatan dan fasilitas perkantoran
125 unit
Luas gedung/bangunan 2.893 m2
AKUNTABILITAS LAKIP BALAI BESAR TAMAN NASIONAL TELUK CENDERAWASIH TAHUN 2012
21
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA
Sebagai perwujudan akuntabilitas kinerja terhadap Renstra Balai Besar Taman
Nasional Teluk Cenderawasih Tahun 2010-2014, Rencana Kerja (Renja) Tahun
2012 dan alokasi anggaran yang disediakan, maka fokus utama Lakip 2012 adalah
pembahasan tentang pencapaian hasil-hasil dari sasaran strategis tersebut di atas
dan sumber-sumber daya yang disediakan. Selain itu juga menguraikan tentang
faktor-faktor penyebab ketidakberhasilan capaian kinerja serta strategi yang akan
ditempuh untuk mengatasi hal tersebut dimasa yang akan datang.
Pada tahun 2012 ini, Balai Besar Taman Nasional Teluk Cenderawasih didukung
dana yang bersumber dari DIPA BA 29 Balai Besar Taman Nasional Teluk
Cenderawasih dan DIPA BA 29 Balai Pengelolaan DAS Remu Ransiki khususnya
dalam bidang rehabilitasi hutan dan lahan.
A. Pengukuran Capaian Kinerja
Penetapan perjanjian kinerja antara Kepala Balai Besar Taman Nasional Teluk
Cenderawasih dengan Direktur Jenderal PHKA terjadi ketidakcermatan. Dalam
Penetapan Kinerja antara Kepala Balai Besar Taman Nasional Teluk Cenderawasih
dengan Direktur Jenderal PHKA, terdapat 5 (lima) sasaran strategis sedangkan
dalam Renstra Balai Besar Taman Nasional Teluk Cenderawasih (2010-2014)
terdapat 6 (enam) sasaran strategis. Hal ini mengakibatkan terjadinya perbedaan
jumlah antara sasaran strategis pada Penetapan Kinerja dengan sasaran strategis
yang telah ditetapkan di Renstra Balai Besar Taman Nasional Teluk Cenderawasih
(2010-2014). Selain itu, indikator kinerja yang telah ditetapkan dalam Renstra
Balai Besar Taman Nasional Teluk Cenderawasih tidak seluruhnya terakomodir
dalam indikator kinerja pada Penetapan Kinerja tahun 2012.
1. Pengukuran Capaian Kinerja Kegiatan
Untuk mengetahui kinerja Balai Besar Taman Nasional Teluk Cenderawasih tahun
2012 maka perlu dilakukan pengukuran kinerja terhadap kegiatan dan sasaran
yang telah ditetapkan di Tahun 2012. Pengukuran kinerja ini dapat digunakan
sebagai dasar untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan
AKUNTABILITAS LAKIP BALAI BESAR TAMAN NASIONAL TELUK CENDERAWASIH TAHUN 2012
22
sesuai dengan sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam rangka
mewujudkan visi dan misi instansi pemerintah.
Pengukuran kinerja terhadap kegiatan dilakukan dengan menggunakan form
Pengukuran Kinerja Kegiatan (PKK) pada lampiran 5. Berdasarkan hasil
pengukuran kinerja tersebut dengan asumsi setiap unsur kinerja memiliki bobot
yang sama, diketahui bahwa pencapaian rencana tingkat capaian kegiatan
memiliki prosentase capaian kegiatan rata-rata sebesar 94,92 %. Untuk lebih
lengkapnya tentang Nilai Capaian Kinerja Kegiatan Balai Besar Taman Nasional
Teluk Cenderawasih tahun 2012 dapat dilihat pada tabel 5 berikut:
Tabel 5. Nilai Capaian Kinerja Pelaksanaan Kegiatan Tahun 2012
No. Komponen Kegiatan
Nilai Kelompok
Indikator
Kinerja (%)
1 Pengembangan spesies terancam punah prioritas 100
2 Pengembangan pemanfaatan jasa lingkungan 100
3 Pengembangan pemanfaatan wisata alam 168,19
4 Pembentukan dan pembinaan kader konservasi 99,55
5 Pencegahan, pemadaman dan penanganan pasca kebakaran
hutan 99,90
6 Penanganan kasus tindak pidana kehutanan termasuk
perambahan (kasus baru dan tunggakan) 13,26
7 Latihan Rutin Menembak 99,98
8 Penanganan Konflik dan Tekanan pada Kawasan Taman
Nasional 99,17
9 Pengamanan kawasan taman nasional 98,99
10 Dokumen Kepegawaian Taman Nasional 99,98
11 Laporan keuangan dan umum 57,12
12 Dokumen program dan anggaran/data dan
informasi/monitoring dan evaluasi 99,99
13 Speed boat/perahu 99,25
AKUNTABILITAS LAKIP BALAI BESAR TAMAN NASIONAL TELUK CENDERAWASIH TAHUN 2012
23
14 Dokumen Perencanaan kawasan taman nasional 100
15 Terpenuhinya layanan perkantoran 97,62
16 Terselesaikannya kendaraan bermotor roda 4 99,61
17 Perangkat pengolah data 93,62
18 Peralatan dan fasilitas perkantoran 94,72
19 Gedung/bangunan 82,07
Jumlah rata-rata 94,92
2. Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis
Pengukuran sasaran strategis dalam Lakip ini disesuaikan dengan sasaran
strategis yang terdapat pada Renstra 2010-2014 Balai Besar Taman Nasional
Teluk Cenderawasih yang berjumlah 6 (enam) sasaran walaupun dalam
Penetapan Kinerja antara Kepala Balai Besar Taman Nasional Teluk Cenderawasih
dengan Dirjen PHKA, hanya terdapat 5 (lima) sasaran strategis yang disebabkan
kurang cermatan dalam penginputan Penetapan Kinerja. Hal ini dilakukan karena
dalam tahun 2012 terdapat kegiatan-kegiatan yang merupakan perwujudan dari
sasaran yang tidak tercantum dalam Penetapan Kinerja 2012. Pengukuran kinerja
terhadap sasaran strategis dilakukan dengan menggunakan form Pengukuran
Pencapaian Sasaran (PPS) pada lampiran 4. Berdasarkan pengukuran setiap
sasaran strategis diperoleh prosentase pencapaian sasaran rata-rata sebesar
96,30 %. Untuk lebih rincinya dapat dilihat pada tabel 6 berikut.
Tabel 6. Prosentase Pencapaian Sasaran Balai Besar TN Teluk Cenderawasih Tahun 2012
No. Sasaran Strategis
Prosentase
Pencapaian
Target
1 2 3
1. Terwujudnya kemantapan kawasan untuk mendukung pengelolaan
SDAH&E yang optimal
100
2. Peningkatan kualitas konservasi keanekaragaman hayati dan
tumbuhan satwa liar
104.29
AKUNTABILITAS LAKIP BALAI BESAR TAMAN NASIONAL TELUK CENDERAWASIH TAHUN 2012
24
3. Terwujudnya pengelolaan dan penataan kegiatan pemanfaatan jasa
lingkungan dan wisata alam pada kawasan TN Teluk Cenderawasih
sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku
116,20
4. Meningkatnya sistem pencegahan, pemadaman dan
penanggulangan dampak kebakaran hutan dan lahan
66.67
5. Menurunnya konflik SDAH&E dan kasus pelanggaran kehutanan 80
6. Terwujudnya kemantapan kelembagaan untuk mendukung
persiapan pengelolaan TN Teluk Cenderawasih menuju kemandirian 110,63
Jumlah rata-rata 96,30
B. Analisis Capaian Kinerja
Pada 2012 Balai Besar Taman Nasional Teluk Cenderawasih menetapkan sasaran
strategis yang dijadikan sebagai indikator keberhasilan/kegagalan dalam
pengelolaan Balai Besar Taman Nasional Teluk Cenderawasih di tahun 2012 dan
merupakan hal yang diperjanjikan oleh Kepala Balai Balai Besar Taman Nasional
Teluk Cenderawasih kepada Direktur jenderal PHKA selaku Atasan Langsung
Kepala Balai Besar Taman Nasional Teluk Cenderawasih. Berdasarkan hasil
pengukuran kinerja diketahui bahwa prosentase kinerja Balai Besar Taman
Nasional Teluk Cenderawasih tahun 2012 sebesar 96,30 %.
1) Terwujudnya kemantapan kawasan untuk mendukung pengelolaan
SDAH&E yang optimal
Sasaran strategis ini merupakan sasaran strategis yang tidak masuk dalam
penetapan kinerja karena kurang cermatan. Sasaran strategis ini mengacu
pada sasaran strategis dalam Renstra Dirjen PHKA yakni terwujudnya
kemantapan kawasan untuk mendukung pengelolaan SDAH&E yang optimal.
Sasaran strategis ini memiliki nilai capaian kinerja sebesar 100% yang diukur
berdasarkan 3 poin indikator kinerja yaitu:
a. Jumlah tanda batas kawasan TN Teluk Cenderawasih yang terpelihara
terealisasi sebesar 100%.
Balai Besar Taman Nasional Teluk Cenderawasih melakukan kegiatan
pemeliharaan tanda batas kawasan sebagai perwujudan indikator ini. Hasil
dari kegiatan ini adalah tanda batas yang terpelihara sebanyak 10 buah.
AKUNTABILITAS LAKIP BALAI BESAR TAMAN NASIONAL TELUK CENDERAWASIH TAHUN 2012
25
Dengan adanya kegiatan pemeliharaan tanda batas ini, diharapkan kondisi
batas kawasan dapat terjaga dan diketahui oleh seluruh pihak.
b. Jumlah sosialisasi tanda batas zonasi terealisasi sebesar 100%.
Indikator kinerja ini diwujudkan dalam kegiatan sosialisasi pengelolaan TN
Teluk Cenderawasih. Dalam sosialisasi ini di paparkan mengenai
pengelolaan TN Teluk Cenderawasih yang dikelola berdasarkan dengan
sistem zonasi, yakni zona inti, zona perlindungan bahari/rimba, zona
pemanfaatan pariwisata, zona pemanfaatan umum, zona tradisional dan
zona khusus. Setiap zona ini memiliki fungsi dan batas-batas tertentu.
c. Jumlah set data base terealisasi sebesar 100%.
Indikator ini diwujudkan dalam bentuk penginputan data base yang berupa
laporan simhutan. Dalam laporan ini memuat kondisi aset dan sumberdaya
alam serta sumberdaya manusia yang dimiliki oleh Balai Besar TN Teluk
Cenderawasih.
2) Peningkatan kualitas konservasi keanekaragaman hayati dan tumbuhan
satwa liar dengan capaian kinerja sebesar 104,29%.
Sasaran strategis ini diukur berdasarkan 3 point indikator kinerja yaitu:
a. Jumlah set data hasil inventarisasi, identifikasi, monitoring, evaluasi, SDAH
&E yang terealisasi sebanyak sebanyak 92,86%.
Target hasil yang ingin dicapai dari indikator ini adalah diketahuinya data
jenis, populasi awal, perkembangan populasi, kondisi habitat awal dan
perkembangan kondisi habitat. Perwujudan indikator ini diwujudkan
dalam kegiatan sebagai berikut:
Inventarisasi Ketam Kenari
Kegiatan ini dilaksanakan di dua lokasi, yaitu Pulau Yenemberai dan
Pulau Kaki. Adapun hasil kegiatan di atas tersaji dalam tabel berikut.
Tabel 7. Hasil Kegiatan Inventarisasi Ketam Kenari
No. Lokasi Kegiatan Hasil
1 Pulau Yenemberai Populasi Ketam Kenari sebanyak 35 ekor (29 ekor jantan dan 6 ekor betina) massa total rata-rata ketam jantan 0,8 kg
dan ketam betina 0,47 kg
AKUNTABILITAS LAKIP BALAI BESAR TAMAN NASIONAL TELUK CENDERAWASIH TAHUN 2012
26
Inventarisasi populasi Dugong dugon di Sobey
Di temukan bekas-bekas grazing/merumput yang dilakukan duyung
dengan ukuran panjang ±20 cm-7 m, lebar +10 cm-50 cm dan
tinggi/dalam ±10 cm-70 cm. Dari hasil wawancara dengan masyarakat,
diestimasi populasi duyung di sekitar perairan Sobey berkisar antara
12-30 ekor.
Inventarisasi Habitat Penyu di Pulau Anggromeos
Monitoring Populasi Whale Shark di Kwatisore
Hasil/outcomes yang dicapai dari kegiatan ini adalah populasi hiu paus
yang berjumlah ekor. Adapun perkembangan populasi hiu paus dari
kegiatan ini dan kegiatan survey sebelumnya tersaji dalam grafik
berikut.
Gambar 6. Grafik perkembangan populasi Hiu Paus dari Tahun 2011-2012
Dilihat dari grafik diatas terjadi penurunan populasi Hiu Paus. Akan
tetapi berdasarkan survei yang dilakukan oleh WWF pada bulan Juni
2012 di peroleh data populasi Hiu Paus sebanyak 30 ekor dan bulan
November sebanyak 50 ekor yang berasal dari data tagging RFID.
0
5
10
15
20
25
30
2011 2012
27
12
Tahun
Jum
lah
(ek
or)
AKUNTABILITAS LAKIP BALAI BESAR TAMAN NASIONAL TELUK CENDERAWASIH TAHUN 2012
27
Gambar 7. Perkembangan Populasi Hiu Paus dari bulan Juni November 2012
Dari kegiatan ini juga diperoleh identifikasi masalah yang berkaitan
dengan Hiu Paus yakni sering terjadi peristiwa penikaman atau
perlakuan kasar yang dilakukan para nelayan terhadap spesies unggulan
ini karena Hiu Paus mendadak muncul dipermukaan dan menabrak
perahu nelayan ataupun masuk ke dalam jaring ikan nelayan sehingga
menyebabkan jaring rusak.
Monitoring Satwa liar
Monitoring habitat penyu di Wairundi
Dari hasil monitoring diperoleh data kondisi habitat penyu di Wairundi
ada 35 buah titik peneluran penyu di sepanjang pantai Pulau Wairundi
dan jenis Penyu yang ada adalah Penyu Hijau. Terdapat lokasi titik
peneluran yang mengalami abrasi yang cukup parah sehingga
terbentuk gap terjal setinggi 0,8 m menyebabkan penyu mengalami
kesulitan untuk mendarat sehingga terpaksa menggali sarang tepat di
bawah daratan utama yang berjarak 1 m dari pasang tertinggi. Abrasi
ditempat terjadi karena pengaruh alami, yakni letak Pulau Wairundi
yang berada di laut lepas dan jauh dari daratan utama yang
mengakibatkan pengaruh arus laut dan angin laut menjadi sangat besar.
Tidak ada langkah penanganan antisipatif untuk abarasi ini karena lokasi
ini merupakan zona inti taman nasional.
Inventarisasi Jenis Teripang
Hasil yang dicapai dari kegiatan ini tersaji dalam tabel berikut:
30
12
50
0
10
20
30
40
50
60
Juni Oktober November
AKUNTABILITAS LAKIP BALAI BESAR TAMAN NASIONAL TELUK CENDERAWASIH TAHUN 2012
28
Tabel 8. Hasil Inventarisasi Jenis Teripang
No. Lokasi Kegiatan Hasil
1 Kampung Sima Ditemukan tujuh jenis teripang yaitu Bohadschia sp., Holothuria edulis, Holothuria edulis, Holothuria leucospilota, Holothuria vogabunda, Sticopus sp., dan Sticopus sp2. Keanekaragaman (H’) teripang tertinggi di
adalah jenis Holothuria vogabunda dengan nilai 0,3679.
2 Kampung Isenebuai Ditemukan sepuluh jenis teripang yaitu Actinopyga miliaris, Actinopyga palaunensis, Thelenota anax, Holothuria nobilis, Bohadschia marmorata, Stichopus variegates, Bohadschia sp., Pearsonothuria graffei, Holothuria atra, dan Holothuria edulis
Monitoring Coral Reef Health
Kegiatan ini dilaksanakan di 3 lokasi yakni, Pulau Nuana, Manimaje dan
Tridacna Atol. Target hasil yang ingin dicapai dari kegiatan ini adalah
kondisi kesehatan karang yang dapat ditinjau dari prosentase
penutupan karang. Adapun prosentase penutupan karang dari kegiatan
inventarisasi/survey tahun sebelumnya dan monitoring coral reef health
tahun ini adalah sebagai berikut:
Gambar 8. Perkembangan penutupan terumbu karang di P. Nuana dan P.Manimaje
0
5
10
15
20
25
30
35
40
45
50
2011 2012
43,3346,33
32,75 32
nuana
manimaje
Prosentase Penutupan Terumbu Karang Hidup
Ket Lokasi:
% P
enu
tup
an
Tahun pengukuran
AKUNTABILITAS LAKIP BALAI BESAR TAMAN NASIONAL TELUK CENDERAWASIH TAHUN 2012
29
Gambar 9. Perkembangan penutupan terumbu karang di Tridacna Atol
b. Jumlah set data kondisi ekosistem yang terealisasi sebanyak 120%.
Indikator kinerja ini diwujudkan dalam bentuk kegiatan:
Inventarisasi dan Identifikasi Jenis Mangrove
Inventarisasi dan Identifikasi Jenis Mangrove dilakukan di 3 lokasi juga,
yaitu Yaur, Yopanggar dan Yenemberai. Hasil/outcome yang dihasilkan
dari kegiatan ini adalah:
Tabel 9. Hasil Inventarisasi dan Identifikasi Jenis Mangrove
No Lokasi Hasil
1 Yaur Diketahui Jumlah jenis yang ada di mangrove Yaur adalah 9 jenis, yaitu Bruguiera gymnorrhiza, Bruguiera parvifolia, Bruguiera sexangula, Ceripos sp., Lumnitzera littorea, Rhizophora apiculata, Rhizophora mucronata, Sonneratia alba dan Xylocarpus sp. INP tingkat pohon tertinggi adalah Rhizophora
mucronata dengan nilai 119,84%.
2 Yopanggar Jumlah jenis mangrove yang ada yaitu 6 jenis mangrove diantarnya Avicennia marina, Bruguiera cylindrical, Ceripos tagal, Lumnitzera racemosa, Nypa fruticans dan Rhizophora apiculata. INP tingkat pohon tertinggi adalah Avicennia marina
dengan nilai 132,29%.
3 Yenemberai Diketahui jumlah jenis mangrove yang ada adalah 9 jenis yaitu Bruguiera gymnorrhiza, Bruguiera parvifolia, Bruguiera sexangula, Lumnitzera littorea, Rhizophora apiculata, Rhizophora mucronata, Sonneratia alba dan Xylocarpus sp. INP tingkat pohon tertinggi adalah Rhizophora
mucronata dengan nilai 119,84%.
35,5
36
36,5
37
2006
2012
36
37
% P
enu
tup
an
Tahun pengukuran
Prosentase Penutupan Terumbu Karang Hidup
AKUNTABILITAS LAKIP BALAI BESAR TAMAN NASIONAL TELUK CENDERAWASIH TAHUN 2012
30
Inventarisasi dan Identifikasi Lamun. Kegiatan ini dilakukan di 3 lokasi
yakni Napan Yaur, Roswar dan Yoop. Hasil yang dicapai dari kegiatan
ini adalah sebagai berikut:
Tabel 10. Hasil Inventarisasi dan Identifikasi Lamun
No Lokasi Hasil
1 Napan Yaur Diketahui jumlah jenis lamun ada 4 jenis yakni Cymodocea rodunlata, Halodule univerisi, Syringodium isoetifolium dan Enhalus acoroides. Jenis yang memiliki tutupan (C%) tertinggi adalah Enhalus
acoroides dengan nilai 64%.
2 Roswar Diketahui jumlah jenis lamun ada 7 jenis yakni Cymodocea serrulata, Enhalus acoroides, Halophila ovalis, Halophila minor, Halophila spinulosa, Syringodium isoetifolium dan Thalassia hempricii. Jenis yang memiliki tutupan tertinggi adalah Enhalus acoroides. Nilai Kerapatan Relatif rata-rata 93,70%.
3 Yoop Jumlah jenis lamun ada 8 jenis yakni Halophila decipiens, Enhalus acoroides, Halodule uninervis, Cymodocea serrulata, Halodule pinifolia, Thalassia hemprichii, Halophila spinulosa dan Syringodium isoetifolium. Dominansi jenis tertingginya adalah Enhalus acoroides.
Dalam pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang merupakan perwujudan dari
point indikator kinerja a dan b terdapat beberapa kendala yang
dihadapi, diantaranya keterbatasan pengetahuan mengenai metode
dan penghitungan, keterbatasan alat dan sumber daya manusia yang
berkompeten serta kendala cuaca buruk diperairan Taman Nasional
Teluk Cenderawasih. Beberapa upaya telah dilakukan oleh Balai Besar
Taman Nasional Teluk Cenderawasih untuk mengatasi permasalahan
tersebut antara lain:
1. Mengundang beberapa pihak ahli baik yang berasal dari perguruan
tinggi ataupun mitra yang berkompetensi di bidang kelautan.
Diharapkan dengan hal ini, pegawai Balai Besar Taman Nasional
Teluk Cenderawasih akan lebih memahami metode maupun teknik
pengambilan data dan penghitungan data sehingga nantinya data
yang diperoleh dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan
akurat;
2. Hal lain yang dilakukan adalah mengikutsertakan pelatihan/training/
diklat/bimtek kepada beberapa pegawai Balai Besar Taman Nasional
AKUNTABILITAS LAKIP BALAI BESAR TAMAN NASIONAL TELUK CENDERAWASIH TAHUN 2012
31
Teluk Cenderawasih yang terkait inventarisasi dan identifikasi
maupun monitoring satwa dan flora.
c. Luas areal yang direhabilitasi. Perwujudan dari indikator ini adalah
kegiatan penanaman yang berlokasi di Yomber dan pemeliharaan tahap
I yang berlokasi di Yeretuar, Rado dan Isenebuai. Dana kegiatan ini
bersumber dari DIPA BA 29 BP DAS Remu Ransiki. Capaian sasaran
indikator ini terealisasi sebanyak 100%.
3) Terwujudnya pengelolaan dan penataan kegiatan pemanfaatan jasa
lingkungan dan wisata alam pada kawasan TN Teluk Cenderawasih sesuai
dengan peraturan perundangan yang berlaku
Sasaran strategis ini terealisasi sebesar 116,20 % dan diukur berdasarkan 11
point indikator kinerja yaitu:
a. Pengecekan jumlah sarpras pendukung jasa lingkungan, terealisasi 100%.
Indikator kinerja ini dapat terukur dengan terlaksanannya kegiatan
pengecekan peralatan mekanikal dan elektrikal Pembangkit Listrik Tenaga
Mikro Hidro yang dilaksanakan di 3 (tiga) lokasi, yaitu Kampung Aisandami,
Roswar dan Napan Yaur.
b. Jumlah Penerimaan Negara Bukan Pajak terealisasi 150%.
Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan untuk mencapai indikator kinerja ini
adalah Penerimaan Negara Bukan Pajak, koordinasi izin pengusahaan
pariwisata alam serta koordinasi pemanfaatan wisata alam dan optimalisasi
pengelolaan administrasi PNBP. Indikator kinerja ini dapat terealisasi sesuai
dengan target yang telah ditetapkan. Tahun 2012 ini, jumlah Penerimaan
Negara Bukan Pajak (PNBP) yang diterima sebesar Rp.221.605.500,-. Nilai ini
jauh lebih tinggi 12,47 kali atau 1247 % dari nilai targetnya yang hanya
sebesar Rp.17.767.500,-. Perkembangan PNBP terukur sejak 5 (lima) tahun
terakhir sebagaimana terlihat pada Gambar 10.
AKUNTABILITAS LAKIP BALAI BESAR TAMAN NASIONAL TELUK CENDERAWASIH TAHUN 2012
32
Gambar 10. Grafik Perkembangan PNBP Selama 5 tahun Terakhir (2008-2012)
c. Koordinasi pemanfaatan wisata alam dan optimalisasi pengelolaan
administrasi PNBP dilakukan di Bidang PTN Wilayah I dan II serta
koordinasi penyusunan target PNBP. Berdasarkan hasil koordinasi
tersebut diketahui bahwa masih perlu sosialisasi mengenai beberapa
peraturan, diantaranya: Peraturan Pemerintah Nomor 59 Tahun 1998
tentang Penerimaan Negara Bukan Pajak, Peraturan Pemerintah No. 36
Tahun 2010 tentang Pengusahaan Pariwisata Alam di Suaka
Margasatwa, Taman Nasional, Taman Hutan Raya dan Taman Wisata
Alam serta Permenhut No. 48 Tahun 2011. Selain itu juga perlu disusun
paket-paket wisata dan penyusunan rencana pengembangan pariwisata
alam di kawasan TNTC. Terkait dengan SDM pengelolan administrasi
PNBP, diperlukan penyegaran petugas pemungut PNBP dan perlu
sosialisasi mengenai mekanisme pemungutan PNBP antara pihak
BBTNTC dengan Pemerintah Daerah serta masyarakat yang berada di
dalam dan sekitar kawasan.
d. Tingkat kunjungan wisata, terealisasi sebesar 150%.
Jumlah wisatawan yang berkunjung ke kawasan TN Teluk Cenderawasih
terus meningkat setiap tahunnya. Pada tahun 2012 ini, jumlah
wisatawan yang berkunjung sebanyak 1.757 orang, yang terdiri dari 926
orang wisatawan nusantara dan 831 orang wisatawan mancanegara.
Terpantau berdasarkan data 5 tahun terakhir, diketahui bahwa jumlah
5,015,000 6,844,000 13,894,500
80,254,000
221,605,500
Rp0
Rp50.000.000
Rp100.000.000
Rp150.000.000
Rp200.000.000
Rp250.000.000
2008 2009 2010 2011 2012
Jum
lah
PN
BP
Tahun
Perkembangan PNBP Lima Tahun Terakhir
AKUNTABILITAS LAKIP BALAI BESAR TAMAN NASIONAL TELUK CENDERAWASIH TAHUN 2012
33
wisatawan tahun 2012 jumlahnya meningkat 43,9 kali atau 4390 % dari
jumlah wisatawan tahun 2008 (Gambar 11)
Gambar 11. Grafik Perkembangan Kunjungan Wisatawan ke TNTC Selama 5 (lima) Tahun Terakhir
e. Jumlah obyek wisata yang dikembangkan terealisasi 100%.
f. Penyusunan pola perjalanan wisata terealisasi 150%.
Indikator ini diwujudkan dalam bentuk kegiatan penyusunan pola
perjalanan wisata di Kampung Akudiomi, Roswar dan Yende. Hasil yang
dicapai dari kegiatan ini adalah teridentifikasinya ODTWA dan tersusunnya
rancangan pola perjalanan wisata di Akudiomi, Roswar dan Yende. Hasil
realisasi indikator ini tinggi karena dalam Renstra hanya ditargetkan satu
kegiatan, sedangkan terealisasi tiga kegiatan.
g. Jumlah judul penelitian terealisasi 100%.
h. Prosentase peningkatan pendapatan masyarakat/Jumlah kegiatan
pemberdayaan yang berhasil dilakukan terealisasi 100%.
Pada tahun 2012 Balai Besar Taman Nasional Teluk Cenderawasih
melaksanakan kegiatan pemberdayaan masyarakat dan targetnya adalah
peningkatan pendapatan masyarakat sebesar 5 %. Adapun kegiatan
pemberdayaan masyarakat yang dilaksanakan tersaji pada tabel 11.
40 54 39
741
1.757
0
200
400
600
800
1.000
1.200
1.400
1.600
1.800
2.000
2008 2009 2010 2011 2012
Jum
lah
Wis
ataw
an (
ora
ng)
Tahun
Perkembangan Kunjungan Wisatawan ke Kawasan TNTC
AKUNTABILITAS LAKIP BALAI BESAR TAMAN NASIONAL TELUK CENDERAWASIH TAHUN 2012
34
Tabel 11. Hasil Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat Tahun 2012
No. Jenis Kegiatan Lokasi Hasil
1. Pembentukan Kader
Konservasi
Napan Yaur,
Aisandami
Terbentuk anggota kader
konservasi sebanyak 40 (empat
puluh) orang
2. Training Pengelolaan
Hasil Laut
Napan Yaur, Yari-
ari, Yende
Kegiatan training pengelolaan
hasil laut diikuti sebanyak 60
(enam puluh) orang dan produk
yang dihasilkan adalah abon ikan,
ikan pindang dan kerupuk ikan.
3. Pelatihan Pemandu
Wisata
Manokwari Pelatihan ini diikuti sebanyak 15
(lima belas) peserta dari staf dan
kader konservasi TNTC
4. Pembuatan Rumpon Yaur, Yopanggar,
Sombokoro
Tersedianya rumpon di ketiga
kampung.
Kegiatan pembentukan Kader Konservasi di 2 (dua) kampung dapat
terlaksana semuanya dan pada pembentukan kader konservasi ini, jumlah
anggota yang terbentuk sebanyak 40 (empat puluh) kader yang terdiri dari
warga kampung (generasi muda). Kegiatan Pembentukan Kader Konservasi
dapat berjalan dengan baik. Namun, untuk meningkatkan kemampuan
kader yang sudah terbentuk, mereka memerlukan suatu pendampingan
yang dilakukan secara kontinyu dan pada akhirnya mereka bisa
melaksanakan kegiatan di bidang konservasi secara mandiri.
Dalam pelaksanaan Training Pengelolaan Hasil Laut yang dilaksanakan di 3
(tiga) kampung dapat terlaksana dengan baik. Masyarakat yang menjadi
sasaran kegiatan training ini adalah ibu-ibu waga kampung. Peserta
training di ketiga kampung diberi pelatihan tentang pembuatan abon ikan,
ikan pindang dan krupuk ikan. Dalam training ini peserta dijelaskan dari
mulai penimbangan bahan sampai pengemasan produk. Adapun kendala
yang dihadapi dari kegiatan Training Pengelolaan Hasil Laut adalah :
1) Ketersediaan bahan tambahan (bumbu) untuk pengolahan hasil laut
masih minim;
AKUNTABILITAS LAKIP BALAI BESAR TAMAN NASIONAL TELUK CENDERAWASIH TAHUN 2012
35
2) Letak kampung yang berada di kepulauan menyebabkan produk yang
telah jadi sulit untuk dipasarkan karena akses/transportasi menuju
kampung masih terbatas;
3) Belum ada koperasi yang menampung produk yang dihasilkan.
Kegiatan Pembuatan Rumpon dilaksanakan di 3 (tiga) kampung, yaitu di
Sombokoro, Yaur dan Yopanggar. Kegiatan pembuatan rumpon sasaran
utamanya adalah bapak-bapak warga kampung. Kegiatan Pembuatan
Rumpon bertujuan untuk meminimalkan aktivitas masyarakat dalam
mencari ikan dengan cara yang tidak ramah lingkungan.
Adapun kendala yang dihadapi dalam kegiatan Pembuatan Rumpon adalah
sebagai berikut:
1) Jumlah rumpon yang dibuat belum bisa memenuhi kebutuhan seluruh
masyarakat kampung;
2) Adanya kecemburuan dari masyarakat kampung lain, sehingga perlu
adanya pembuatan rumpon di seluruh kampung di kawasan TN Teluk
Cenderawasih;
3) Masih minimnya jalur pemasaran dan distribusi hasil tangkapan
masyarakat kampung.
Dari semua kegiatan pemberdayaan masyarakat yang telah dilaksanakan
oleh Balai Besar TN Teluk Cenderawasih tahun 2012 belum dapat ditarik
kesimpulan apakah ada atau tidak ada peningkatan pendapatan
masyarakat sebesar 5 %, hal ini dikarenakan Balai Besar TN Teluk
Cenderawasih belum memiliki data tentang pendapatan masyarakat di
setiap kampung pada tahun sebelumnya. Namun Balai Besar TN Teluk
Cenderawasih telah melakukan beberapa upaya awal.
Upaya awal yang telah dilakukan Balai Besar TN Teluk Cenderawasih,
antara lain :
1. Melaksanakan kegiatan Base Line data Pendapatan Masyarakat di
Kampung Isenebuai tahun 2011;
2. Bekerja sama dengan WWF Indonesia dan Universitas Negeri Papua
(UNIPA) pada tahun 2011 dengan melaksanakan kegiatan Survei Sosial
Ekonomi Masyarakat di kawasan TN Teluk Cenderawasih. Walaupun
pada kegiatan survei, pendapatan masyarakat belum menjadi fokus
utama.
AKUNTABILITAS LAKIP BALAI BESAR TAMAN NASIONAL TELUK CENDERAWASIH TAHUN 2012
36
i. Jumlah kader konservasi/KPA/KSM, terealisasi sebesar 100%.
Sampai dengan tahun 2012 jumlah Kader Konservasi yang telah
terbentuk sebanyak 137 orang dan tersaji pada gambar 12 berikut ini.
Jumlah kader konservasi dari tahun 2010 ke tahun 2012 ada kenaikan
sebesar 41,23 %.
Gambar 12. Perkembangan Jumlah Kader Konservasi dari tahun 2006-2012
j. Frekuensi pendidikan konservasi terealisasi 94,44%.
Balai Besar TN Teluk Cenderawasih pada tahun 2012 melaksanakan
kegiatan Pendidikan Konservasi sebanyak 17 (lima belas) kali, jumlah ini
lebih kecil dibandingkan dengan target yaitu 18 (delapan belas) kali.
Kegiatan Pendidikan Konservasi difokuskan kepada masyarakat di dalam
kawasan TN Teluk Cenderawasih melalui penyuluhan rutin dan
penyebaran informasi konservasi serta pembinaan Kader Konservasi.
Kegiatan penyuluhan dan penyebaran informasi konservasi
dilaksanakan di 6 (enam) Seksi PTN Wilayah yang ada di kawasan TN
Teluk Cenderawasih. Sedangkan kegiatan Pembinaan Kader Konservasi
dilaksanakan di kampung Kwatisore dan Roswar. Jumlah Kader
Konservasi yang mengikuti kegiatan pembinaan kader konservasi
sebanyak 52 orang.
k. Jumlah bahan informasi dan promosi terealisasi 150%.
Indikator ini diwujudkan dalam kegiatan pembuatan dan pencetakan
bahan promosi wisata alam, pembuatan dan pemasangan papan
promosi TNTC, koordinasi ijin pengusahaan wisata alam TNTC,
pembuatan dan pencetakan bahan promosi, pencetakan buletin tritonis
7
24
97
137
0
20
40
60
80
100
120
140
160
2006 2007 2010 2012
Jumlah Kader BBTNTC
AKUNTABILITAS LAKIP BALAI BESAR TAMAN NASIONAL TELUK CENDERAWASIH TAHUN 2012
37
dan pembuatan video promosi. Dalam pencetakan Buletin Tritonis
hanya dapat terlaksana sebanyak 2 (dua) kali cetak (2 edisi) dari target 3
(tiga) kali cetak (3 edisi). Kendala yang dihadapi dalam pencetakan
buletin tritonis edisi ketiga adalah tata waktu masuknya artikel/bahan
tulisan buletin tritonis yang terlambat, hal ini menyebabkan
keterlambatan dalam penyusunan buletin tritonis edisi ketiga tidak
dapat dicetak.
l. Frekuensi kegiatan pameran konservasi terealisasi 100%.
Kegiatan Pameran Konservasi yang dilaksanakan oleh Balai Besar Taman
Nasional Teluk Cenderawasih sebanyak 2 (dua) kali, yaitu : Pameran
Indogreen Forest Expo dan Pameran Konservasi Pembangunan
Kehutanan. Pada Pameran Indogreen Forest Expo Balai Besar Taman
Nasional Teluk Cenderawasih berpartisipasi dengan tujuan untuk lebih
memperkenalkan potensi Taman Nasional Teluk Cenderawasih ke
tingkat nasional. Kegiatan pameran ini diselenggarakan di Jakarta.
Sedangkan Pameran Konservasi Pembangunan Kehutanan dilaksanakan
di kantor Balai Besar Taman Naional Teluk Cenderawasih. Pameran ini
diikuti oleh UPT Kementerian Kehutanan Lingkup Papua Barat, yaitu
Balai Besar TN Teluk Cenderawasih, Balai Besar KSDA Papua Barat dan
Balai Pemantauan Pemanfaatan Hutan Produksi Wilayah XVIII
Manokwari. Selain UPT Kementerian Kehutanan Papua Barat, pameran
ini juga diikuti oleh Komunitas Reptil Manokwari dan Kelompok Pecinta
Alam Pelita. Peserta pameran ini terdiri dari siswa Sekolah Dasar,
Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Menengah Atas yang ada di
Manokwari.
Tujuan dari pameran ini adalah untuk memberikan informasi dan
promosi kehutanan kepada masyarakat, khususnya TN Teluk
Cenderawasih dan bidang kehutanan lain. Selain itu, pameran ini juga
bertujuan untuk menanamkan nilai konservasi kepada generasi muda.
Kendala yang dihadapi dalam kegiatan pameran ini adalah :
1. Banyak sekolah di Manokwari yang belum bisa mengikuti pameran
konservasi;
AKUNTABILITAS LAKIP BALAI BESAR TAMAN NASIONAL TELUK CENDERAWASIH TAHUN 2012
38
2. UPT Kementerian Kehutanan lingkup Papua Barat belum banyak
yang berpartisipasi dalam pameran konservasi;
3. Pengunjung pameran yang masih terbatas.
4) Meningkatnya sistem pencegahan, pemadaman dan penanggulangan
dampak kebakaran hutan dan lahan, terealisasi sebesar 66,66%.
Sasaran strategis ini diukur berdasarkan 1 point indikator kinerja yaitu:
a. Jumlah sosialisasi pengendalian kebakaran hutan sebanyak 66,66%.
Indikator ini diwujudkan dalam kegiatan penyuluhan perlindungan
hutan/PKH kepada siswa dan sosialisasi pengendalian kebakaran hutan
di tiap Seksi Pengelolaan TN Wilayah.
5) Menurunnya Konflik SDAH dan E Kasus Pelanggaran Kehutanan,
terealisasi sebanyak 80%.
Sasaran strategis ini diukur berdasarkan 4 point indikator kinerja yaitu:
a. Frekuensi kegiatan perlindungan dan pengamanan kawasan, terealisasi
sebanyak 150%
Kegiatan perlindungan dan pengamanan kawasan dilakukan oleh seluruh
unit operasional yang ada di Balai Besar TN Teluk Cenderawasih, meliputi
Seksi Pengelolaan TN Wilayah, Bidang Pengelolaan TN Wilayah serta
Operasi Gabungan Balai Besar TN Teluk Cenderawasih. Kegiatan tersebut
memberikan dampak yang diharapkan dapat mengurangi kegiatan-
kegiatan masyarakat yang dapat mengganggu keutuhan kawasan serta
mengancam keberlangsungan ekosistem satwa yang dapat menyebabkan
penurunan populasi satwa, terutama satwa-satwa yang menjadi prioritas.
Kondisi kawasan yang merupakan daerah perairan laut serta terdapatnya
masyarakat yang bermukim di dalam kawasan menyebabkan terjadinya
beberapa tindakan yang dapat mengancam kelestarian kawasan apabila
tidak dilakukan pencegahan sejak dini.
Kegiatan yang terpantau dari patroli rutin pengamanan kawasan adalah
pemanfaatan kayu sebagai bahan bangunan, pembukaan lahan untuk
kegiatan pertanian, serta masih adanya pemanfaatan hasil laut yang
dilindungi misalnya sirip hiu dan penyu. Selain itu juga adanya
pengurukan tepi pantai yang diperuntukkan pembangunan dermaga
serta adanya penangkapan satwa liar seperti Burung Nuri Kepala Hitam.
AKUNTABILITAS LAKIP BALAI BESAR TAMAN NASIONAL TELUK CENDERAWASIH TAHUN 2012
39
Dari serangkaian kejadian yang ditemukan pada saat kegiatan patroli
rutin, pihak Balai Besar TN Teluk Cenderawasih baik yang diwakili oleh
Seksi Pengelolaan TN Wilayah maupun Bidang Pengelolaan TN Wilayah
selalu melakukan tindakan pencegahan dan penyuluhan mengenai
kegiatan-kegiatan yang dilarang dan dapat berakibat rusaknya ekosistem
satwa yang ada di kawasan konservasi.
Adapun kendala yang sering dihadapi dalam pelaksanaan kegiatan
pengamanan kawasan antara lain adalah cuaca yang tidak mendukung,
sehingga kegiatan tersebut mengalami keterlambatan, selain itu
keterbatasan sarana transportasi yang dimiliki. Antisipasi yang telah
dilakukan oleh Balai Besar TN Teluk Cenderawasih adalah dengan
kegiatan pengadaan sarana transportasi berupa longboat sehingga
diharapkan membantu mobilitas kegiatan patroli dan dapat membantu
kegiatan pengelolaan kawasan dengan maksimal.
b. Jumlah kegiatan pembinaan mitra pohut, terealisasi sebesar 100%.
Kegiatan pembinaan mitra Polhut dilaksanakan setiap tahun setelah
diadakan pembentukan masyarakat mitra Polhut di tahun sebelumnya,
masyarakat yang terlibat dalam kegiatan pembinaan masyarakat mitra
Polhut adalah masyarakat yang telah ditetapkan sebelumnya sebagai
mitra Polhut dan berhak mendapatkan pembinaan.
Kegiatan ini, ditujukan untuk memberikan penyegaran, penyampaian
informasi kehutanan atau peraturan dibidang kehutanan yang baru
sehingga diharapkan masyarakat dapat menjadi lebih memahami serta
mengetahui peraturan yang terbaru dalam bidang kehutanan.
Dari hasil kegiatan ini masyarakat akan lebih dapat mengerti pentingnya
penegakan hukum yang berbasis masyarakat, sehingga dalam keseharian
tidak perlu menunggu dilakukannya patroli rutin akan tetapi dengan
keterlibatan masyarakat setempat dalam hal penegakan hukum,
diharapkan kasus-kasus tindak pidana di bidang kehutanan dapat
semakin menurun.
c. Jumlah kegiatan dalam rangka peningkatan kapasitas SDM pengamanan
kawasan, terealisasi 150%.
Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh Balai besar TNTC dalam
peningkatan kapasitas SDM pengamanan kawasan adalah antara lain
AKUNTABILITAS LAKIP BALAI BESAR TAMAN NASIONAL TELUK CENDERAWASIH TAHUN 2012
40
kegiatan penyegaran Polhut dan PEH serta latihan rutin menembak. Hal
ini dilaksanakan guna meningkatkan keterampilan para aparat penegak
hukum di bidang kehutanan dalam pelaksanaan tugas dan wewenangnya
di lapangan.
d. Jumlah temuan kasus pelanggaran kehutanan, terealisasi 0%.
Dalam tahun 2012, Balai Besar Taman Nasional Teluk Cenderawasih
memiliki data register perkara yang terdiri dari 2 (dua) kasus
lama/tunggakan dan 2 (satu) kasus baru. Dua kasus tunggakan mulai
dilakukan penyidikan tahun 2009 tetapi belum dapat dilaksanakan secara
optimal karena adanya kendala lapangan dan telah berpindahnya domisili
tersangka serta terbatasnya biaya penyidikan dan penyelesaian kasus
tersebut. Kasus yang ditangani tahun 2011 adalah kasus dugaan
pelanggaran Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 yang mendapat
pelimpahan dari Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
Maluku dan Papua yang disidik oleh PPNS Pusat dan PPNS
BBTNTC/SPORC Brigade Kasuari. Kasus ini sedang dimohonkan
penerbitan Surat Penghentian Pelaksanaan Penyidikan (SP3) kepada
Direktur Penyidikan dan Pengamanan Hutan melalui Surat No.
47/BBTNTC-2/Tek/RHS/2012 tanggal 19 Juni 2012 karena bukan
merupakan Tindak Pidana Kehutanan.
Pada tahun 2012 ditemukannya dugaan tindak pidana kehutanan yang
dilakukan oleh IUPHHK PT.Wapoga Mutiara Timber Unit I di Simei
Kampung Dusner Kuri Wamesa Kabupaten Teluk Wondama. IUPHHK PT.
Wapoga Mutiara Timber Unit I, diduga melakukan kegiatan pengelolaan
dan pemanfaatan hutan dan hasilnya jumlah peralatan berat yang
diajukan untuk disahkan tidak/belum sesuai dengan BKT yang sudah
disahkan maupun BKT revisi. Dalam kasus ini dilakukan penyitaan barang
bukti berupa; logging truk (5 unit), traktor (22 unit), track loader (2 unit),
motor grader (2 unit), excavator (8 unit), dump truk (15 unit), compactor
(1 unit). Penyitaan ini berdasarkan Surat Perintah Penyitaan No:
SP.SITA.001/BBTNTC-2/PPNS/2012 tanggal 3 Desember 2012. Hingga saat
ini, masih dilakukan penghimpunan data dan informasi terkait kasus
tersebut sehingga realisasi kasus pelanggaran tipihut tahun ini terealisasi
0 %.
AKUNTABILITAS LAKIP BALAI BESAR TAMAN NASIONAL TELUK CENDERAWASIH TAHUN 2012
41
Selain itu, juga terdapat hasil temuan kasus pelanggaran kehutanan yang
dilaporkan oleh SPORC Brigade Kasuari, merupaka salah satu hasil
kegiatan pengamanan serta penyelidikan tindak pidana kehutanan yang
dilakukan oleh Balai Besar TN Teluk Cenderawasih. Dari hasil kegiatan
sepanjang tahun 2012 diperoleh beberapa kasus yang dapat dilihat pada
gambar dibawah ini.
Gambar 13. Berbagai Jenis Temuan kasus SPORC Brigade Kasuari
Gambar 14. Jenis kasus yang dijumpai pada tiap Bidang PTN Wilayah
2
4
1
Jenis Kasus yang Ditemui
penyalahgunaan dokumen
ketidaktahuan masyarakat
penebangan tradisional
00,5
11,5
22,5
33,5
44,5
5
Jenis Kasus yang Dijumpai
Bidang PTN I
Bidang PTN II
Bidang PTN III
Keterangan:
Keterangan:
AKUNTABILITAS LAKIP BALAI BESAR TAMAN NASIONAL TELUK CENDERAWASIH TAHUN 2012
42
Dari hasil diatas dapat diketahui bahwa kesadaran masyarakat terhadap
kelestarian hutan serta adanya beberapa oknum yang sengaja
memanfaatkan ketidak tahuan masyarakat setempat sehingga dapat
dengan mudah memperdaya untuk memperoleh keuntungan pribadi. Hal
ini merupakan tantangan bagi balai besar TNTC kedepan agar lebih
intensif dalam melakukan penyadartahuan kepada masyarakat mengenai
arti pentingnya hutan bagi keberlangsungan mahluk hidup, sehingga
keseimbangan ekosistem tidak terganggu.
6) Terwujudnya kemantapan kelembagaan untuk mendukung persiapan
pengelolaan TN Teluk Cenderawasih menuju kemandirian, terealisasi
sebanyak 110,63%.
Sasaran strategis ini diukur berdasarkan 8 point indikator kinerja yaitu:
a. Jumlah SDM yang mengikuti diklat, terealisasi sebanyak 150%.
Peningkatan kapasitas pegawai melalui diklat maupun bimtek sangat
memberikan arti penting demi kelancaran pengelolaan Balai Besar TN
Teluk Cenderawasih, sepanjang tahun 2012 kegiatan peningkatan SDM
pegawai telah banyak dilakukan baik dilakukan oleh BLK Manokwari
maupun oleh Pusdiklat Kehutanan. Dengan semakin banyaknya pegawai
yang mengikuti diklat dan bimtek maka diharapkan kegiatan operasional
Balai Besar TNTC dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya dapat
menjadi lancar dan tidak mengalami hambatan yang berarti.
Gambar 15. Jumlah Diklat dan Peserta Diklat dari Pegawai BBTNTC
b. Jumlah kegiatan Diklat, terealisasi sebanyak 150%.
05
101520253035
pel
atih
an s
elam
per
enca
naa
n …
pem
ben
tuka
n …
SPA
Gs
pen
gen
alan
…
Bim
tek
aplik
asi …
pem
bu
atan
ala
t …
pen
ingk
atan
…
pel
atih
an …
op
tim
alis
asi …
pel
atih
an …
pel
atih
an P
PN
S
pel
atih
an …
pel
atih
an …
pel
atih
an …
pel
atih
an …
TOT/
fasi
litat
or …
Jum
lah
Pe
sert
a
Jumlah Diklat dan Peserta Diklat Pegawai BBTNTC
AKUNTABILITAS LAKIP BALAI BESAR TAMAN NASIONAL TELUK CENDERAWASIH TAHUN 2012
43
Kegiatan yang berhubungan dengan Kediklatan/Bimtek/Inhouse training
yang diikuti oleh pegawai Balai Besar TN Teluk Cenderawasih adalah
sebanyak 34 macam diklat, baik yang dilaksanakan oleh Balai Besar TN
Teluk Cenderawasih sendiri maupun oleh BLK Manokwari serta Pusdiklat
Kehutanan Bogor. Kegiatan ini sangat membantu dalam peningkatan
keterampilan serta kapasitas SDM pegawai Balai Besar TN Teluk
Cenderawasih yang nantinya akan menambah pengetahuan di lapangan,
sehingga tugas pokok dan fungsi pengelolaan kawasan konservasi dapat
diupayakan secara maksimal dan memperoleh hasil yang sesuai dengan
target yang telah ditetapkan.
c. Jumlah kegiatan pembinaan pegawai, terealisasi sebanyak 150%.
Kegiatan pembinaan kepegawaian yang dilakukan oleh Balai Besar TN
Teluk Cenderawasih antara lain adalah pembinaan penyusunan Dupak,
kegiatan ini ditujukan guna membantu serta menyegarkan kembali para
pejabat fungsional khusus yang dituntut untuk dapat menyusun Dupak
dengan baik dan benar sehingga hasil yang diperoleh dapat maksimal.
Kegiatan lain yaitu pembinaan fisik yaitu senam pagi, kegiatan ini
ditujukan guna meningkatkan kesehatan serta mengurangi tingkat
kejenuhan yang dapat dialami oleh setiap pegawai dikarenakan tingginya
beban kerja, serta diharapkan dapat menjadi salah satu ajang
meningkatkan kekompakan serta tenggang rasa terhadap sesama
pegawai.
Selain itu dilakukan pelatihan selam bagi para pegawai Balai besar TN
Teluk Cenderawasih yang ditujukan meningkatkan keterampilan dalah hal
menyelam sehingga mampu membantu kelancaran kegiatan teknis di
lapangan.
d. Jumlah ketersediaan sarpras yang memenuhi standar minimal
pengelolaan TNTC, terealisasi 26,62%.
Sarpras merupakan kebutuhan yang harus dipenuhi oleh Balai Besar TN
Teluk Cenderawasih dalam menunjang operasional perkantoran.
Perwujudan indikator ini berupa kegiatan pembangunan kantor Bidang
Pengelolaan TN Wilayah II Wasior, pembangunan barak polhut di Bidang
Pengelolaan TN Wilayah II Wasior, renovasi pondok kerja menjadi kantor
Bidang Pengelolaan TN Wilayah III Ransiki, pembangunan garasi pool
AKUNTABILITAS LAKIP BALAI BESAR TAMAN NASIONAL TELUK CENDERAWASIH TAHUN 2012
44
kendaraan, pembangunan gudang, penataan halaman kantor Balai Besar
TN Teluk Cenderawasih, pembuatan teralis (92 m2), pembuatan papan
nama kantor (10 unit), pelelangan barang dan jasa, pengurusan sertifikat
tanah milik kantor, pengadaan komputer/PC (10 unit), pengadaan
kamera (7 unit), pengadaan media touch screen (1 unit), pengadaan
peralatan meubel (63 unit), pengadaan air conditioner (6 unit) dan
pengadaan peralatan operasional (51 unit). Terdapat kegiatan yang tidak
dapat terealisasi 100% secara fisik, yaitu pembangunan kantor Bidang
Pengelolaan TN Wilayah II Wasior. Kegiatan pembangunan kantor Bidang
Pengelolaan TN Wilayah II Wasior sangat diperlukan mengingat kantor
sebelumnya telah rusak parah akibat dilanda banjir bandang pada tahun
2010. Pelaksanaan kegiatan pembangunan kantor Bidang Pengelolaan TN
Wilayah II Wasior sangat terkait dengan kegiatan pengurusan dan
pembuatan sertifikat tanah milik kantor.
Untuk mendukung pelaksanaan kegiatan pengurusan dan pembuatan
sertifikat tanah milik kantor telah dibentuk sebuah tim pengurusan
sertifikat tanah berdasarkan Surat Keputusan Kepala Balai Nomor
SK.1268/BBTNTC-1/Peg/2012. Berdasarkan hasil pelaksanaan tugas tim
pengurusan sertifikat tanah, diperoleh perkembangan kegiatan sebagai
berikut: a) pengurusan sertifikat tanah di Bidang Pengelolaan TN Wilayah
I Nabire dilakukan sepenuhnya oleh Kepala Bidang Pengelolaan TN
Wilayah I Nabire; b) pengurusan sertifikat tanah di Bidang Pengelolaan
TN Wilayah II Wasior belum dapat dilakukan oleh pihak BPN karena
belum ada RTRW Kabupaten Teluk Wondama, khususnya di daerah yang
terkena dampak banjir bandang tahun 2010; c) pengurusan sertifikat
tanah di Bidang Pengelolaan TN Wilayah III Ransiki telah masuk tahap
proses oleh BPN, mengingat seluruh berkas kelengkapan serta
gambar/sketsa tanah telah dilengkapai melalui kegiatan pengukuran
ulang pada bulan Desember 2012. Tertundanya penyelesaian sertifikat
tanah kantor di wilayah Wasior, menyebabkan tidak dapat terealisasinya
pembangunan kantor Bidang Pengelolaan TN Wilayah II Wasior.
AKUNTABILITAS LAKIP BALAI BESAR TAMAN NASIONAL TELUK CENDERAWASIH TAHUN 2012
45
e. Penomoran dan pelabelan BMN, terealisasi sebanyak 0%.
Kegiatan ini tidak dapat direalisasikan sesuai target karena kurang
cermatnya pelaksana kegiatan dalam menyusun rencana kegiatan
sehingga terjadi keterlambatan pencairan dana sesuai mekanisme waktu
dan menyebabkan kegiatan tidak dapat dilaksanakan sesuai target.
f. Luas tanah yang bersertifikat
Balai Besar TN Teluk Cenderawasih memiliki beberapa lokasi tanah
sebagai aset negara, lokasi tanah tersebut tersebar antara lain di
Manokwari, Ransiki, Wasior serta di Nabire Provinsi Papua. Dari lokasi-
lokasi tersebut hanya tanah di Manokwari telah memiliki sertifikat,
sedangkan tanah yang berada di Ransiki dan Nabire masih dalam proses
penerbitan sertifikat oleh BPN. Indikator ini hanya terealisasi sebesar
60,87 % karena kendala sebagai berikut:
1. Pengurusan sertifikat tanah di Bidang Pengelolaan TN Wilayah II
Wasior belum dapat dilakukan oleh pihak BPN karena belum ada
RTRW Kabupaten Teluk Wondama, khususnya di daerah yang terkena
dampak banjir bandang tahun 2010;
Langkah antisipatif yang telah dilakukan oleh Balai Besar TN Teluk
Cenderawasih adalah:
1. Membentuk tim pengurusan sertifikat tanah
2. Memonitor dan melakukan pendekatan intensif sehingga proses
pensertifikatan aset tanah kantor dapat terlaksana dalam waktu cepat.
g. Jumlah dokumen rencana dan arahan kegiatan, terealisasi 150%.
Kegiatan penyusunan dokumen rencana dan arahan kegiatan merupakan
salah satu kegiatan yang nantinya akan memberikan dampak yang
signifikan terhadap kinerja suatu institusi, dengan adanya kegiatan
tersebut dapat dipastikan bahwa arah dan pedoman kegiatan
pengelolaan taman nasional dapat semakin terarah dan dapat diukur
dengan jelas sehingga memudahkan dalam penilaian akuntabilitas kinerja
instansi pemerintah. Adapun dokumen yang disusun oleh Balai Besar TN
Teluk Cenderawasih adalah dokumen Rencana Pengelolaan Taman
Nasional Teluk Cenderawasih 10 Tahun, Rencana Pengelolaan Taman
Nasional Teluk Cenderawasih 1 Tahun, dan Penyempurnaan Rencana
Strategis Balai Besar TN Teluk Cenderawasih dan dokumen koordinasi
AKUNTABILITAS LAKIP BALAI BESAR TAMAN NASIONAL TELUK CENDERAWASIH TAHUN 2012
46
keuangan. Selain itu, perwujudan lain dari indikator ini adalah dokumen
RKA-KL Balai Besar TN Teluk Cenderawasih, dokumen RO Balai Besar TN
Teluk Cenderawasih, konsultasi dan koordinasi keuangan serta konsultasi
dan koordinasi teknis. Diharapkan dokumen ini dapat menjadi arahan
dalam pelaksanaan arahan rencana kegiatan sehingga diperoleh capaian
yang maksimal sesuai target yang telah ditetapkan.
h. Jumlah dokumen laporan monitoring dan evaluasi, terealisasi 57,14%.
Kegiatan monitoring dan evaluasi baik di bidang kegiatan teknis maupun
BMN, merupakan salah satu kegiatan yang perlu dijadikan sebagai tolak
ukur yang dapat membantu pencapaian kinerja institusi.
Kegiatan monitoring dan evaluasi kegiatan teknis dilaksanakan di 4 lokasi
(3 Bidang Pengelolaan TN Wilayah serta di Kantor Balai Besar TN Teluk
Cenderawasih), sedangkan untuk kegiatan monitoring dan evaluasi BMN
hanya dilakukan di Bidang Pengelolaan TN Wilayah.
Kegiatan monitoring dan evaluasi kegiatan teknis dilakukan untuk
mengukur serta menganalisa dan mencari solusi guna tercapainya kinerja
pengelolaan taman nasional yang maksimal. Kendala yang ditemui pada
saat kegiatan ini adalah ketersediaan data dan informasi yang dibutuhkan
untuk monitoring dan evaluasi yang seharusnya disampaikan oleh Bidang
Wilayah, sehingga kegiatan ini mengalami sedikit kendala dalam
melakukan monitoring dan evaluasi. Untuk mengantisipasi terjadinya hal
tersebut akan dilakukan langkah antisipatif berupa penginformasian dan
himbauan kepada Bidang Pengelolaan TN Wilayah untuk dapat
mempersiapkan data-data yang dibutuhkan terlebih dahulu.
i. Jumlah laporan SIMAK BMN yang akuntabel, terealisasi 60%.
Kegiatan yang merupakan wujud indikator ini adalah laporan SIMAK
BMN.
j. Jumlah laporan keuangan dan umum, terealisasi 92,31%.
Balai Besar TN Teluk Cenderawasih menargetkan penyusunan laporan
keuangan dan umum sebanyak 39 laporan yang terdiri dari laporan
keuangan, laporan realisasi DIPA, laporan SIMHUTAN, laporan Bezeting
pegawai, laporan SIMPEG, serta laporan yang sifatnya bulanan, triwulan,
semester dan tahunan. Kegiatan penyusunan laporan ini juga merupakan
salah satu pengukuran dalam rangka mempermudah pengawasan serta
AKUNTABILITAS LAKIP BALAI BESAR TAMAN NASIONAL TELUK CENDERAWASIH TAHUN 2012
47
pelaporan apabila ada hal-hal yang dapat menghambat kinerja
pengelolaan kawasan. Adapun kendala dalam penyusunan laporan
keuangan dan umum antara lain:
1. Kurang tepatnya waktu penyampaian materi penyusunan sehingga
sering terjadi keterlambatan penyusunan laporan;
2. Keterlambatan penyampaian laporan-laporan tersebut.
Langkah antisipatif yang dilakukan oleh Balai Besar TN Teluk
Cenderawasih adalah meningkatkan optimalisasi manajemen waktu
sehingga ketepatan waktu dapat ditingkatkan dalam penyampaian bahan
materi sehingga penyampaian laporan tersebut dapat tepat waktu.
k. Frekuensi komunikasi dengan para pihak terkait, terealisasi sebesar
150%.
Balai Besar TN Teluk Cenderawasih dalam rangka pengelolaan kawasan
melakukan komunikasi dengan para pihak-pihak yang terkait dalam
pengelolaan kawasan konservasi taman nasional laut Teluk
Cenderawasih, dengan semakin intensifnya komunikasi yang dibangun
maka diharapkan pengelolaan yang dilakukan dapat maksimal dan
mencapai sasaran. Kegiatan ini dilaksanakan 2 kali dalam jangka waktu 1
tahun yaitu dengan dilaksanakannya kegiatan pembahasan rencana
kegiatan pengelolaan bersama-sama dengan pihak terkait. Adapun
kendala yang dihadapi adalah masih kurangnya informasi dan
pengetahuan tentang pengelolaan kawasan TN Teluk Cenderawasih oleh
pihak lain sehingga pada saat pembahasan rencana kegiatan terkadang
berjalan agak lambat, oleh karena itu langkah antisipatif yang telah
dilakukan Balai Besar TN Teluk Cenderawasih adalah selalu
menyampaikan informasi kepada pihak-pihak terkait lainnya dalam hal
pengelolaan kawasan TN Teluk Cenderawasih.
l. Jumlah para pihak yang diajak berkomunikasi, terealisasi sebanyak 150 %.
Bentuk-bentuk komunikasi yang dibangun oleh Balai Besar TN Teluk
Cenderawasih selalu melibatkan pihak yang terkait dalam pengelolaan
kawasan taman nasional, antara lain pemerintah daerah setempat dalam
hal ini Pemerintah Kabupaten Teluk Wondama, serta Lembaga Swadaya
Masyarakat seperti WWF Indonesia. Kawasan konservasi Taman Nasional
Teluk Cenderawasih mencakup beberapa daerah administratif sehingga
sangat perlu dilakukan komunikasi yang intensif kepada para pihak yang
AKUNTABILITAS LAKIP BALAI BESAR TAMAN NASIONAL TELUK CENDERAWASIH TAHUN 2012
48
terkait dengan pengelolaan kawasan tersebut. Kendala yang sering
dihadapi antara lain:
1. Ketersediaan waktu yang tepat untuk dapat melakukan pertemuan
dengan pihak-pihak terkait terutama dengan Pemda setempat;
2. Kurang tersosialisasikannya program pengelolaan kawasan taman
nasional sehingga informasi yang diketahui Pemda setempat sangat
terbatas.
Langkah antisipatif yang telah dan akan dilakukan oleh Balai Besar TN
Teluk Cenderawasih adalah melakukan pendekatan intensif dan
memberikan informasi secara terus menerus sehingga terdapat
kesamaan pandangan atau kesinergisan antara Balai Besar TN Teluk
Cenderawasih dan pihak PEMDA/LSM/LMA dan memudahkan melakukan
koordinasi dengan pihak-pihak lain yang terkait.
m. Jumlah kesepakatan kerjasama/MoU, terealisasi sebanyak 150%.
Balai Besar TN Teluk Cenderawasih memiliki 2 kerjasama yaitu dengan
WWF dan dengan Pemerintah Kabupaten Teluk Wondama, kerjasama
tersebut akan terus ditingkatkan sesuai dengan kebutuhan riil di
lapangan karena dengan semakin banyaknya kerjasama yang dibuat
sangat membantu Balai Besar TN Teluk Cenderawasih dalam pengelolaan
kawasan konservasi.
n. Jumlah kegiatan yang dilakukan bersama mitra, terealisasi sebesar 150%.
Kegiatan Balai Besar TN Teluk Cenderawasih yang dilakukan bersama
dengan mitra antara lain patroli bersama dengan WWF, kegiatan praktek
kerja lapangan mahasiswa UNIPA, serta kegiatan SPAGs bersama dengan
WWF, merupakan bentuk-bentuk kerjasama yang akan terus ditingkatkan
sehingga keberadaan kawasan TN Teluk Cenderawasih dapat
memberikan manfaat.
3. Kendala/hambatan dan permasalahan yang dihadapi serta langkah antisipatif yang dilakukan.
Permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan pengelolaan Balai Besar
Taman Nasional Teluk Cenderawasih pada tahun 2012 yang
mempengaruhi prosentase pencapaian target kinerja kegiatan maupun
sasaran strategis yang direncanakan adalah sebagai berikut:
AKUNTABILITAS LAKIP BALAI BESAR TAMAN NASIONAL TELUK CENDERAWASIH TAHUN 2012
49
a) Pelaksanaan kegiatan yang tidak sesuai dengan rencana kegiatan
sehingga hasil yang diperoleh kurang maksimal;
b) Kurangnya koordinasi antara penanggung jawab kegiatan dengan
pelaksana kegiatan terkait tata waktu pelaksanaan kegiatan sehingga
timbul potensi penumpukan kegiatan di akhir tahun dan penumpukan
tersebut mengakibatkan kesulitan dalam melakukan pencairan dana
sesuai mekanisme;
c) Keterbatasan kapasitas sumber daya manusia dalam merencanakan dan
melaksanakan kegiatan sehingga pencapaian target yang direncanakan
tidak dapat dicapai;
d) Keterbatasan sarana dan prasarana pendukung pelaksanaan kegiatan
baik alat maupun sarana transportasi;
e) Jadwal pelaksanaan kegiatan yang bertepatan dengan kondisi cuaca
yang buruk sehingga menimbulkan resiko ancaman keselamatan yang
tinggi;
f) Kurangnya kesinambungan penentuan lokasi kegiatan yang bersifat
identifikasi/survey/inventarisasi/monitoring kondisi habitat maupun
populasi flora ataupun fauna serta pemberdayaan masyarakat sehingga
data yang diperoleh belum bisa merepresentasikan kondisi flora atau
fauna dan kondisi perekonomian masyarakat di dalam kawasan Taman
Nasional Teluk Cenderawasih;
g) Belum tuntasnya permasalahan sertifikasi kepemilikan atas hak tanah di
Bidang Pengelolaan TN Wilayah II Wasior karena belum adanya RTRW
Kabupaten Teluk Wondama pasca bencana banjir bandang tahun 2010;
h) Potensi perusakan terumbu karang yang masih tinggi di titik tertentu
dengan cara pemakaian alat tangkap yang tidak ramah lingkungan
seperti pemakaian potassium, bom dan jaring pukat harimau;
i) Beberapa kali dilakukan revisi DIPA sehingga pencairan anggaran harus
menunggu proses revisi tersebut selesai;
j) Kurang sinergisnya antara Balai Besar Taman Nasional Teluk
Cenderawasih dengan mitra kerja dalam hal tata waktu pelaksanaan
dan pelaksana kegiatan kolaborasi sehingga terjadi tumpang tindih;
AKUNTABILITAS LAKIP BALAI BESAR TAMAN NASIONAL TELUK CENDERAWASIH TAHUN 2012
50
k) Kurang sinergisnya antara Balai Besar Taman Nasional Teluk
Cenderawasih dengan PEMDA/LSM/LMA dalam pengelolaan Taman
Nasional Teluk Cenderawasih.
Berdasarkan permasalahan yang dihadapi di atas, perlu dilakukan langkah-
langkah antisipatif sebagai berikut:
a) Penyusunan rencana tata waktu kegiatan yang mantap dan
mempertimbangkan pola perubahan musim;
b) Setiap pelaksanaan kegiatan harus mempertimbangkan aspek tata
waktu, metode, SDM dan anggaran;
c) Peningkatan pengawasan dan pengendalian kegiatan oleh penanggung
jawab kegiatan;
d) Peningkatan koordinasi antara penanggung jawab kegiatan dan
pelaksana kegiatan;
e) Peningkatan kapasitas SDM perencanaan dan pelaksana kegiatan
melalui bimbingan teknis/diklat/pelatihan;
f) Peningkatan kelengkapan sarana dan prasarana pendukung
pelaksanaan kegiatan;
l) Peningkatan kesinambungan penentuan lokasi kegiatan yang bersifat
identifikasi/survey/inventarisasi/monitoring kondisi habitat maupun
populasi flora ataupun fauna serta pemberdayaan masyarakat sehingga
data yang bisa merepresentasikan kondisi flora atau fauna dan kondisi
perekonomian masyarakat di dalam kawasan Taman Nasional Teluk
Cenderawasih;
g) Peningkatan koordinasi guna penuntasan sertifikasi kepemilikan atas
hak tanah;
h) Peningkatan koordinasi dengan mitra kerja agar kegiatan kolaborasi
tidak tumpang tindih dengan kegiatan Balai Besar Taman Nasional Teluk
Cenderawasih;
i) Melakukan pendekatan intensif kepada PEMDA/LSM/LMA guna
peningkatan sinergitas dalam mengelola Taman Nasional Teluk
Cenderawasih agar visi pengelolaan taman nasional berdasarkan
kearifan lokal tercapai;
AKUNTABILITAS LAKIP BALAI BESAR TAMAN NASIONAL TELUK CENDERAWASIH TAHUN 2012
51
j) Pemecahan berbagai permasalahan pengelolaan baik eksternal maupun
internal melalui serangkaian upaya pengelolaan berbasis perlindungan,
pengawetan, pemanfaatan dan pemberdayaan masyarakat.
C. Akuntabilitas Keuangan
Guna mencapai sasaran yang ditetapkan tersebut, Balai Besar Taman Nasional
Teluk Cenderawasih pada tahun 2012 didukung dana sebesar Rp
23.252.522.000,- ( Dua puluh tiga milyar dua ratus lima puluh dua juta lima
ratus dua puluh dua ribu rupiah) dengan sumber anggaran yang berasal dari
DIPA BA 29 Balai Besar Taman Nasional Teluk Cenderawasih dan DIPA BA 29 BP
DAS Remu Ransiki dengan rincian berikut dana tersaji dalam tabel berikut.
Tabel 12. Rekapitulasi rencana dan realisasi anggaran Balai Besar Taman
Nasional Teluk Cenderawasih tahun 2012
No. Sumber Dana Anggaran (Rp.) %
Realisasi Keterangan
Pagu Dana Realisasi
1
DIPA BA 29 BB TN Teluk Cenderawasih
22.617.272.000
19.503.874.041
86,23
2
DIPA BA 29 BP DAS Remu Ransiki
635.250.000
635.250.000
100
Biaya penanaman dan pemeliharaan tahap I
Jumlah 23.252.522.000 20.139.124.041
Dibandingkan dengan tahun 2011, pagu anggaran tahun 2012 mengalami
kenaikan sebagai berikut:
Tabel 12. Perbandingan anggaran pengelolaan TN Teluk Cenderawasih tahun 2011 dengan tahun 2012
No. Sumber Dana Pagu Anggaran (Rp.) %
Kenaikan
Realisasi Anggaran (Rp) % Kenaik
an 2011 2012 2011 2012
1
DIPA BA 29 BB TN Teluk Cenderawasih
16.129.678.000
22.617.272.000
16,74
15.354.288.968
19.503.874.041
11,90
2 DIPA BA 29 BP DAS Remu Ransiki
1.381.240.000 635.250.000 -36,99 1.381.240.000 635.250.000 -36,99
Jumlah 23.252.522.000 20.139.124.041
Selisih anggaran tahun 2012 antara pagu DIPA BA 29 BB TN Teluk Cenderawasih
dengan realisasi adalah sebesar Rp. 3.113.397.959,- (Tiga milyar seratus tiga
belas juta tiga ratus sembilan puluh tujuh sembilan ratus lima puluh Sembilan
rupiah). Secara berurutan realisasi anggaran dari yang tertinggi ke terendah
diberikan oleh:
AKUNTABILITAS LAKIP BALAI BESAR TAMAN NASIONAL TELUK CENDERAWASIH TAHUN 2012
52
1) Pengembangan dan Pemanfaatan Jasa Lingkungan;
2) Perkembangan Spesies Terancam Punah Prioritas;
3) Perencanaan Kawasan Taman Nasional;
4) Pelaksanaan Pencegahan, Pemadaman dan Penanganan Pasca Kebakaran
Hutan;
5) Dokumen Kepegawaian Taman Nasional;
6) Dokumen Program dan Anggaran/Data dan Informasi/Monitoring dan
Evaluasi;
7) Penanganan Konflik dan Tekanan pada Kawasan TN;
8) Latihan Rutin Menembak;
9) Speedboat/Perahu;
10) Pengamanan kawasan Taman Nasional;
11) Kendaraan Bermotor;
12) Perangkat Pengelolah Data dan Komunikasi;
13) Pembentukan/Pembinaan Kader Konservasi dan Kelompok Pecinta Alam;
14) Peralatan dan Fasilitas Perkantoran;
15) Pengembangan dan Pemanfaatan Wisata Alam;
16) Layanan Perkantoran;
17) Keuangan dan Umum;
18) Gedung/Bangunan;
19) Penanganan Kasus Tindak Pidana Kehutanan, termasuk pembahan (kasus
baru dan tunggakan).
PENUTUP LAKIP BALAI BESAR TAMAN NASIONAL TELUK CENDERAWASIH TAHUN 2012
53
BAB IV. PENUTUP
A. Kesimpulan
Balai Besar Taman Nasional Teluk Cenderawasih pada tahun 2012 memiliki lima
point sasaran strategis yang diperjanjikan dengan Direktur Jenderal Perlindungan
Hutan dan Konservasi Alam. Untuk mencapai sasaran strategis tersebut, Balai Besar
Taman Nasional Teluk Cenderawasih didukung oleh dana APBN (DIPA BA-29 Tahun
2012) sebesar Rp. 22.617.272.000,-. Dari hasil pengukuran capaian kinerja kegiatan,
diperoleh capaian sebesar 94,92%. Sedangkan dari pengukuran capaian kinerja
sasaran diperoleh capaian sebesar 96,30%.
Dalam pengelolaan tahun ini masih terdapat banyak kendala/hambatan dan
permasalahan yang dihadapi, yakni sebagai berikut:
a) Pelaksanaan kegiatan yang tidak sesuai dengan rencana kegiatan sehingga hasil
yang diperoleh kurang maksimal;
b) Kurangnya koordinasi antara penanggungjawab kegiatan dengan pelaksana
kegiatan terkait tata waktu pelaksanaan kegiatan sehingga timbul potensi
penumpukan kegiatan di akhir tahun dan penumpukan tersebut mengakibatkan
kesulitan dalam melakukan pencairan dana sesuai mekanisme;
c) Keterbatasan kapasitas sumber daya manusia dalam merencanakan dan
melaksanakan kegiatan sehingga pencapaian target yang direncanakan tidak
dapat dicapai;
d) Keterbatasan sarana dan prasarana pendukung pelaksanaan kegiatan baik alat
maupun sarana transportasi;
e) Jadwal pelaksanaan kegiatan yang bertepatan dengan kondisi cuaca yang buruk
sehingga menimbulkan resiko ancaman keselamatan yang tinggi;
f) Kurangnya kesinambungan penentuan lokasi kegiatan yang bersifat
identifikasi/survey/inventarisasi/monitoring kondisi habitat maupun populasi
flora ataupun fauna serta pemberdayaan masyarakat sehingga data yang
diperoleh belum bisa merepresentasikan kondisi flora atau fauna dan kondisi
perekonomian masyarakat di dalam kawasan Taman Nasional Teluk
Cenderawasih;
PENUTUP LAKIP BALAI BESAR TAMAN NASIONAL TELUK CENDERAWASIH TAHUN 2012
54
g) Belum tuntasnya permasalahan sertifikasi kepemilikan atas hak tanah di
Bidang Pengelolaan TN Wilayah II Wasior karena belum adanya RTRW
Kabupaten Teluk Wondama pasca bencana banjir bandang tahun 2010;
h) Potensi perusakan terumbu karang yang masih tinggi di titik tertentu dengan
cara pemakaian alat tangkap yang tidak ramah lingkungan seperti pemakaian
potassium, bom dan jaring pukat harimau;
i) Beberapa kali dilakukan revisi DIPA sehingga pencairan anggaran harus
menunggu proses revisi tersebut selesai;
j) Kurang sinergisnya antara Balai Besar Taman Nasional Teluk Cenderawasih
dengan mitra kerja dalam hal tata waktu pelaksanaan dan pelaksana kegiatan
kolaborasi sehingga terjadi tumpang tindih;
k) Kurang sinergisnya antara Balai Besar Taman Nasional Teluk Cenderawasih
dengan PEMDA/LSM/LMA dalam pengelolaan Taman Nasional Teluk
Cenderawasih.
Oleh karenanya dilakukan langkah-langkah antisipatif sebagai berikut:
a) Penyusunan rencana tata waktu kegiatan yang mantap dan
mempertimbangkan pola perubahan musim;
b) Setiap pelaksanaan kegiatan harus mempertimbangkan aspek tata waktu,
metode, SDM dan anggaran;
c) Peningkatan pengawasan dan pengendalian kegiatan oleh penanggung jawab
kegiatan;
d) Peningkatan koordinasi antara penanggung jawab kegiatan dan pelaksana
kegiatan;
e) Peningkatan kapasitas SDM perencanaan dan pelaksana kegiatan melalui
bimbingan teknis/diklat/pelatihan;
f) Peningkatan kelengkapan sarana dan prasarana pendukung pelaksanaan
kegiatan;
l) Peningkatan kesinambungan penentuan lokasi kegiatan yang bersifat
identifikasi/survey/ inventarisasi/monitoring kondisi habitat maupun populasi
flora ataupun fauna serta pemberdayaan masyarakat sehingga data yang bisa
merepresentasikan kondisi flora atau fauna dan kondisi perekonomian
masyarakat di dalam kawasan Taman Nasional Teluk Cenderawasih;
g) Peningkatan koordinasi guna penuntasan sertifikasi kepemilikan atas hak
tanah;
PENUTUP LAKIP BALAI BESAR TAMAN NASIONAL TELUK CENDERAWASIH TAHUN 2012
55
h) Peningkatan koordinasi dengan mitra kerja agar kegiatan kolaborasi tidak
tumpang tindih dengan kegiatan Balai Besar Taman Nasional Teluk
Cenderawasih;
i) Melakukan pendekatan intensif kepada PEMDA/LSM/LMA guna peningkatan
sinergitas dalam mengelola Taman Nasional Teluk Cenderawasih agar visi
pengelolaan taman nasional berdasarkan kearifan local tercapai;
j) Pemecahan berbagai permasalahan pengelolaan baik eksternal maupun
internal melalui serangkaian upaya pengelolaan berbasis perlindungan,
pengawetan, pemanfaatan dan permberdayaan masyarakat.
B. Saran
1. Penentuan rencana kegiatan harus disesuaikan dengan Renstra serta kebutuhan
di lapangan sehingga dapat tepat sasaran;
2. Setiap kegiatan perlu selalu dipantau pelaksanaannya sehingga dapat terlaksana
dangan baik dan dapat dicapai hasil yang maksimal;
3. Seluruh kegiatan pengadaan barang dan jasa perlu direncanakan dengan matang
dan dilaksanakan di awal tahun.
Lampiran 1. Matrik Rencana Strategis
Instansi : Balai Besar Taman Nasional Teluk Cenderawasih
Visi : Terwujudnya kawasan Taman Nasional Teluk Cenderawasih yang lestari berdasarkan kearifan lokal
guna peningkatan kesejahteraan masyarakat di dalam dan sekitar kawasan
INDIKATOR KEBIJAKAN PROGRAM
1. Tersedianya dan a Jumlah tanda batas tersedia Pengembangan konservasi Konservasi Keanekaragaman
terpeliharanya batas b Jumlah tanda batas kawasan TNTC kawasan dan ekosistem hayati dan Perlindungan Hutan
kawasan TNTC terpelihara esensial lainnya
c Jumlah evaluasi titik referensi
2. Tersedia, terpelihara dan a Jumlah tanda zonasi tersedia
tersosialisasikannya tanda b Jumlah tanda zonasi terpelihara
batas zonasi TNTC c Jumlah sosialisasi tanda batas zonasi
d Jumlah jenis peta yang digandakan
3. Tersedia basis data yang a Jumlah set data base
akurat,valid dan up to date
4. Tersedianya rencana a Jumlah resort yang ditetapkan
pengelolaan TN berbasis
resort
5. Tersedianya data dan a Jumlah set data hasil inventarisasi, Pengembangan konservasi
konservasi keanekaragaman informasi keanekaragaman identifikasi, monitoring, evaluasi jenis dan genetik
hayati dan tumbuhan satwa SDAH & E SDAH & E
liar b Jumlah set data kondisi ekosistem
6. Terehabilitasi areal dalam a Luas areal yang direhabilitasi
kawasan yang terdegradasi
dan atau tidak mampu
mendukung kehidupan
liar lainnya
Terwujudnya pengelolaan 7. Terkelolanya kegiatan a Jumlah sarpras prndukung jasling Pengembangan Pemanfaatan
dan penataan kegiatan pemanfaatan jasa b Pengecekan jumlah sarpras Jasa lingkungan dan
pemanfaatan jasa lingkungan lingkungan secara efektif pendukung jasling wisata alam
dan wisata alam pada
kawasan TNTC sesuai dengan 8. Optimalisasi penerapan a Jumlah PNBP
peraturan perundangan yang pungutan PNBP dari b Tingkat kunjungan
kawasan untuk mendukung
pengelolaan SDAH & E
TUJUAN
yang optimal
URAIAN
Peningkatan kualitas
RENCANA STRATEGIS
CARA MENCAPAI TUJUAN DAN SASARANKETERANGAN
Terwujudnya kemantapan
SASARAN
TAHUN 2010 S/D 2014
berlaku kegiatan wisata alam c Jumlah objek wisata yang di
sesuai dengan peraturan kembangkan
perundangan yang d Jumlah jenis layanan/paket wisata
berlaku e Jumlah fasilitas wisata
f Penyusunan pola perjalanan wisata
9. Meningkatnya a Jumlah judul penelitian (termasuk
pemanfaatan kawasan skripsi,thesis maupun desirtasi)
untuk kegiatan penelitian b Jumlah objek kegiatan pendidikan,
dan pengembangan ilmu pelatihan dan pengembangan IPTEK
pengetahuan
10. Meningkatnya pendapan a Prosentase peningkatan pendapatan
masyarakat sekitar masyarakat/jumlah kegiatan
kawasan TNTC pemberdayaan yang berhasil
dilakukan
b Pembuatan rumpon
11. Adanya peningkatan peran a Jumlah kader konservasi/KPA/KSM
serta masyarakat dalam b Frekuensi kegiatan pendidikan
pengelolaan TNTC konservasi
c Peningkatan kapasitas SPKP
12. Tersebarluaskan informasi a Jumlah judul/materi/bahan
dan promosi SDAH & E informasi dan promosi
TNTC b Frekuensi kegiatan pameran
konservasi
c Kegiatan seminar/lokakarya
pariwisata alam
Meningkatnya sistem 13. Terkendalinya kebakaran a Jumlah hotspot Pengendalian kebakaran
pencegahan,pemadaman, hutan b Jumlah kejadian kebakaran Hutan
dan penanggulangan dampak c Luas areal kebakaran
kebakaran hutan d Jumlah sosialisasi pengendalian
kebakaran hutan
14. Meningkatnya dukungan a Jumlah sarana dan prasara kebakaran
pemerintah dan hutan (sebanyak 30 unit)
masyarakat dalam upaya b Jumlah SOP pengendalian
pengendalian kebakaran kebakaran kawasan
hutan dan lahan
15. Adanya Kesepakatan solusi a Jumlah kesepakatan yang dibangun Penyidikan dan perlindungan
yang dipahami bersama dengan masyarakat hutan
dan dijalankan dengan
konsisten oleh para pihak
terkait
16. Meningkatnya keamanan a Frekuensi kegiatan perlindungan dan
perairan TNTC, kawasan pengamanan kawasan
hutan, hasil hutan dan hak b Jumlah kegiatan pembinaan mitra
negara atas hutan polhut
(tertanganinya kasus-kasus c Jumlah kegiatan dalam rangka
hutan TIPIHUT baru) peningkatan kapasitas SDM
pengamanan kawasan
17. Terselesaikannya kasus- a Jumlah temuan kasus pelanggaran
kasus hukum pelanggaran b Jumlah kasus hukum yang sudah P21
kehutanan pada kawasan
TNTC (terselesaikannya
Kasus Baru dan Tunggakan
Kasus)
18. Terciptanya SDM yang a Jumlah SDM yang mengikuti diklat Dukungan manajemen dan
profesional dan berkinerja b Jumlah kegiatan diklat pelaksanaan tugas teknis
mendukung persiapan c Jumlah kegiatan pembinaan pegawai lain
pengelolaan TNTC menuju
kemandirian 19. Tersedianya sarana dan a Jumlah ketersediaan sarpras yang
prasarana kerja yang memenuhi standar minimal
memenuhi standar pengelolaan TNTC
minimal b Penomoran dan pelabelan BMN
c Luas tanah yang bersertifikat
20. Dokumen program dan a Jumlah dokumen arahan dan rencana
anggaran tersedia lengkap kegiatan
dan tepat waktu b Jumlah dokumen pedoman
pelaksanan kegiatan
21. Laporan monitoring dan a Jumlah dokumen laporan monitoring
evaluasi tersedia lengkap dan evaluasi
tepat pada waktunya b Jumlah laporan SIMAK BMN yang
akuntabel
c Jumlah laporan keuangan dan umum
22. Terjalinnya kemitraan dan a Frekuensi komunikasi dengan para
kolaborasi dalam upaya pihak
kelembagaan untuk
& E dan kasus pelanggaran
kehutanan
Terwujudnya kemantapan
Menurunnya konflik SDAH
membantu meningkatkan b Jumlah para pihak yang diajak
efektifitas pengelolaan berkomunikasi
TNTC c Jumlah kesepakatan kerjasama/MoU
d Jumlah kegiatan yang dilakukan
bersma mitra
Lampiran 3. Matrik Rencana Kinerja Tahunan (RKT)
Instansi: Balai Besar Taman Nasional Teluk Cenderawasih
INDIKATOR SATUAN TARGET2 4 7 8 9
1. Tersedianya dan terpeliharanya Jumlah tanda batas kawasan TNTC 1 kegiatan 1. Pemeliharaan tanda batas kawasan Masukan : ▪ SDM Orang 32
batas kawasan TNTC terpelihara ▪ Anggaran Rupiah 82.800.000
Keluaran : Tanda batas terpelihara Kegiatan 1
Hasil : Tingkat pemeliharaan tanda batas % 100
2. Tersedia, terpelihara dan Jumlah sosialisasi tanda batas zonasi 1 kegiatan 1. Sosialisasi pengelolaan TNTC Masukan : ▪ SDM Orang 74
tersosialisasikannya tanda batas ▪ Anggaran Rupiah 96.750.000
zonasi TNTC Keluaran : Jumlah sosialisasi Kegiatan 1
Hasil : Prosentase tersosialisasikannya informasi
pengelolaan TNTC% 100
3. Tersedia basis data yang akurat, Jumlah set data base 1 set 1. Peninputan/entry database BBTNTC Masukan : ▪ SDM Orang 30
valid dan up to date ▪ Anggaran Rupiah 2.573.000
Keluaran : ▪ Jumlah set data base Set 1
Hasil : Tingkat keakuratan data base % 100
4 Tersedianya data dan informasi Jumlah set data hasil inventarisasi, 14 set 1. Inventarisasi Ketam Kenari Masukan : ▪ SDM Orang 60
keanekaragaman SDAH & E identifikasi, monitoring, evaluasi ▪ Bahan Kegiatan 2
SDAH & E : ▪ Anggaran Rupiah 71.180.000
Keluaran : Jumlah set data Ketam Kenari Set 2
Hasil : Diketahuinya data populasi Ketam Kenari % 100
2 Inventarisasi populasi Dugong dugong Masukan : ▪ SDM Orang 30
▪ Bahan Kegiatan 1
▪ Anggaran Rupiah 35.590.000
Keluaran : Jumlah set data Dugong dugong Set 1
Hasil : Diketahuinya data populasi Dugong dugong % 100
3 Inventarisasi habitat penyu Masukan : ▪ SDM Orang 30
▪ Bahan Kegiatan 1
▪ Anggaran Rupiah 35.590.000
Keluaran : Jumlah set data habitat Penyu Set 1
Hasil : Diketahuinya data habitat Penyu % 100
4 Monitoring populasi Whale Shark Masukan : ▪ SDM Orang 29
▪ Bahan Kegiatan 1
▪ Anggaran Rupiah 42.300.000
Keluaran : Jumlah set data Whale Shark Set 1
Hasil : Diketahuinya data populasi Whale Shark terbaru % 100
5 Monitoring habitat penyu Masukan : ▪ SDM Orang 30
▪ Bahan Kegiatan 1
▪ Anggaran Rupiah 35.590.000
Konservasi
Keanekaragam
an Hayati dan
Perlindungan
Hutan
1 5
RENCANA KINERJA TAHUNAN
TAHUN 2012
3 6
KETTARGET
SASARANURAIAN
KEGIATANURAIAN INDIKATOR KINERJA
PROGRAM
2 4 7 8 91 53 6
Keluaran : Jumlah set data habitat penyu Set 1
Hasil : Diketahuinya data habitat penyu terbaru % 100
6 Monitoring satwa liar Masukan : ▪ SDM Orang 58
▪ Bahan Kegiatan 2
▪ Anggaran Rupiah 84.600.000
Keluaran : Jumlah set data satwa liar Set 2
Hasil : Diketahuinya data populasi, jenis dan habitat
satwa liar terbaru% 100
7 Inventarisasi jenis teripang Masukan : ▪ SDM Orang 58
▪ Bahan Kegiatan 2
▪ Anggaran Rupiah 71.180.000
Keluaran : Jumlah set data jenis teripang Set 2
Hasil : Diketahuinya data jenis teripang % 100
8 Monitoring coral reef health Masukan : ▪ SDM Orang 87
▪ Bahan Kegiatan 3
▪ Anggaran Rupiah 99.270.000
Keluaran : Jumlah set data coral reef health Set 3
Hasil : Diketahuinya kondisi kesehatan terumbu karang % 100
Jumlah set data kondisi ekosistem 5 set 1 Inventarisasi dan identifikasi lamun Masukan : ▪ SDM Orang 87
▪ Bahan Kegiatan 3
▪ Anggaran Rupiah 99.270.000
Keluaran : Jumlah set data populasi dan jenis lamun Set 3
Hasil : Diketahuinya data populasi dan jenis lamun % 100
2 Inventarisasi dan identifikasi Masukan : ▪ SDM Orang 87
mangrove ▪ Bahan Kegiatan 3
▪ Anggaran Rupiah 99.270.000
Keluaran : Jumlah set data populasi dan jenis mangrove Set 3
Hasil : Diketahuinya data populasi dan jenis mangrove % 100
5 Terehabilitasi areal dalam kawasan Luas areal yang direhabilitasi 100 ha 1 Rehabilitasi Hutan dan Lahan Masukan : ▪ Anggaran Rupiah 635.250.000
yang terdegradasi dan atau tidak Keluaran : ▪ Luas areal yang ditanam Ha 100
mampu mendukung kehidupan : ▪ Luas tanaman yang dipelihara Ha 250
liar lainnya Hasil Berkurangnya lahan kritis di TNTC:
T(0) Ha 100
T(1) Ha 250
6 Pengecekan jumlah sarpras 3 lokasi 1 Pengecekan peralatan mekanikal & Masukan : ▪ SDM Orang 9
pendukung jasling elektrik PLTMH ▪ Anggaran Rupiah 45.000.000
Keluaran : Jumlah pengecekan Lokasi 3
Hasil : Diketahuinya kondisi peralatan mekanikal &
elektrik PLTMH % 100
7 Optimalisasi penerapan pungutan Jumlah PNBP 17 Juta 1 Penerimaan Negara Bukan Pajak Masukan : ▪ SDM Orang 4 PNBP dari kegiatan wisata alam Keluaran : Jumlah PNBP Juta 17
sesuai dengan peraturan Hasil : Tingkat peningkatan PNBP % 100perundangan yang berlaku
2 Koordinasi ijin pengusahaan Masukan : ▪ SDM Orang 4
pariwisata alam ▪ Anggaran Rupiah 20.000.000
Terkelolanya kegiatan pemanfaatan
DIPA
BP DAS
Remu
Ransiki
2 4 7 8 91 53 6
Keluaran : Jumlah koordinasi OT 4
Hasil : Tingkat pemahaman pengusaha/stakeholder lain
dalam pengurusan ijin pengusahaan pariwisata % 100
3 Koordinasi pemanfaatan wisata alam Masukan : ▪ SDM Orang 8
dan optimalisasi pengelolaan ▪ Anggaran Rupiah 45.000.000
administrasi PNBP Keluaran : Jumlah koordinasi OT 8
Hasil :Tingkat pemahaman akan pemanfaatan wisata
alam dan optimalisasi administrasi PNBP
%
100
Tingkat kunjungan 700 orang 1 Tingkat kunjungan wisata ke TNTC Masukan : ▪ SDM Orang 1
Keluaran : Jumlah kunjungan wisata Orang 700
Hasil : Tingkat peningkatan kunjungan wisata % 100
Jumlah objek wisata yang di 1 lokasi 1 Penyusunan rencana pengembangan Masukan : ▪ SDM Orang 14
kembangkan wisata alam TNTC ▪ Anggaran Rupiah 127.950.000
Keluaran : Jumlah rencana pengembangan yang tersusun Lokasi 1
Hasil : % 100
Penyusunan pola perjalanan wisata 1 kegiatan 1 Penyusunan pola perjalanan wisata Masukan : ▪ SDM Orang 90
▪ Bahan Kegiatan 3
▪ Anggaran Rupiah 106.770.000
Keluaran : Tersusunya pola perjalanan wisata Kegiatan 3
Hasil : Ketersediaan informasi yang aktual dan handal
dalam mendukung pengambilan keputusan
menyangkut pola perjalanan wisata%
100
8 Meningkatnya pemanfaatan kawasan Jumlah judul penelitian (termasuk 5 judul 1 Penelitian ilmiah Masukan : ▪ SDM Orang
untuk kegiatan penelitian dan skripsi,thesis maupun desirtasi) Keluaran : Jumlah penelitian Judul 4
pengembangan ilmu pengetahuan Hasil : Diketahuinya data potensi SDAH &E yang lebih
aktual%
100
9 Meningkatnya pendapatan masyarakat Prosentase peningkatan pendapatan 5 % 1 Traning pengelolaan hasil laut Masukan : ▪ SDM Orang 117
sekitar kawasan TNTC masyarakat/jumlah kegiatan ▪ Bahan Kegiatan 3
pemberdayaan yang berhasil ▪ Anggaran Rupiah 151.890.000
dilakukan Keluaran : Prosentase tingkat pendapatan % 5
Hasil : Peningkatan perekonomian masyarakat % 100
2 Pelatihan pemandu wisata Masukan : ▪ SDM Orang 33
▪ Bahan Kegiatan 1
▪ Anggaran Rupiah 41.050.000
Keluaran : Prosentase tingkat pendapatan % 5
Hasil : Peningkatan perekonomian masyarakat % 100
Pembuatan rumpon 3 kali 1 Pembuatan rumpon Masukan : ▪ SDM Orang 54
▪ Bahan Kegiatan 3
▪ Anggaran Rupiah 115.350.000
Keluaran : Jumlah pembuatan rumpon Kali 3
Hasil : Tingkat perekonomian % 100
Ketersediaan informasi yang aktual dan handal
dalam mendukung pengambilan keputusan
menyangkut pengembangan wisata alam TNTC
2 4 7 8 91 53 6
10 Adanya peningkatan peran serta Jumlah kader konservasi/KPA/KSM 40 org/kel 1 Pembentukan kader konservasi Masukan : ▪ SDM Orang 81
masyarakat dalam pengelolaan ▪ Bahan Kegiatan 2
TNTC ▪ Anggaran Rupiah 68.010.000
Keluaran : Jumlah Kader Konservasi Orang 40
Hasil : Tingkat pengetahuan Kader Konservasi % 100
Frekuensi kegiatan pendidikan 18 kali/thn 1 Penilaian dalam rangka pekan Masukan : ▪ SDM Orang 28
konservasi penghijauan dan konservasi alam ▪ Anggaran Rupiah 60.850.000
nasional Keluaran : Frekuensi penilaian Kali 3
Hasil : Tingkat partisipasi masyarakat % 100
2 Penyuluhan dan penyebaran Masukan : ▪ SDM Orang 60
informasi konservasi ▪ Anggaran Rupiah 199.200.000
Keluaran : Jumlah penyuluhan Kali 12
Hasil : Tingkat pengetahuan sasaran suluh tentang
konservasi
% 100
3 Pembinaan kader konservasi Masukan : ▪ SDM Orang 68
▪ Bahan Kegiatan 2
▪ Anggaran Rupiah 74.360.000
Keluaran : Jumlah Pembinaan Kali 2
Hasil : Tingkat pengetahuan Kader Konservasi % 90
11 Tersebarluaskan informasi dan Jumlah judul/materi/bahan 4 judul 1 Pembuatan dan pencetakan bahan Masukan : ▪ SDM Orang 60
promosi SDAH & E TNTC informasi dan promosi promosi ▪ Anggaran Rupiah 51.600.000
Keluaran : ▪ Jumlah bahan promosi Judul 3
Hasil : Terlaksananya promosi % 100
2 Pembuatan dan pemasangan papan Masukan : ▪ SDM Orang 20
promosi TNTC ▪ Anggaran Rupiah 53.200.000
Keluaran : Jumlah papan promosi Judul 1
Hasil : Terlaksanakannya pemasangan papan promosi%
100
3 Pencetakan Buleten Tritonis Masukan : ▪ SDM Orang 60
▪ Anggaran Rupiah 82.560.000
Keluaran : Jumlah buletin tritonis Judul 3
Hasil : Ketersediaan informasi promosi yang aktual % 100
4 Pembuatan video promosi kawasan Masukan : ▪ Anggaran Rupiah 250.000.000
TNTC Keluaran : Jumlah video Judul 1
Hasil : Ketersediaan video promosi % 100
5 Pengembangan Web site Masukan : ▪ SDM Orang 4
▪ Anggaran Rupiah 36.800.000
Keluaran : Website Kegiatan 1
Hasil : Penyebaran informasi dan promosi yang cepat
dan aktual% 100
Frekuensi kegiatan pameran 2 kali/thn 1 Pameran konservasi Masukan : ▪ SDM Orang 26
konservasi ▪ Anggaran Rupiah 23.675.000
2 4 7 8 91 53 6
Keluaran : Frekuensi pameran Kali 1
Hasil : Tingkat pengetahuan peserta pameran akan
konservasi%
100
2 Pameran Indogreen forest expo Masukan : ▪ SDM Orang 19
▪ Anggaran Rupiah 62.800.000
Keluaran : Frekuensi pameran Kali 1
Hasil : Tingkat pengetahuan pengunjung pameran akan
konservasi dan potensi SDAH&E di TNTC% 100
12 Terkendalinya kebakaran hutan Jumlah sosialisasi pengendalian 18 Kegiatan 1 Penyuluhan perlindungan hutan/ Masukan : ▪ SDM Orang 60
kebakaran hutan pengendalian kebakaran hutan ▪ Anggaran Rupiah 26.850.000
kepada siswa Keluaran : Jumlah penyuluhan Kegiatan 6
Hasil : Tingkat pengetahuan siswa tentang perlindungan
hutan/pengendalian kebakaran hutan% 100
2 Sosialisasi pengendalian kebakaran Masukan : ▪ SDM Orang 126
hutan ▪ Anggaran Rupiah 182.850.000
Keluaran : Jumlah sosialisasi Kegiatan 6
Hasil : Prosentase tersosialisasikannya informasi
pengendalian kebakaran hutan% 100
13 Meningkatnya keamanan perairan Frekuensi kegiatan perlindungan dan 21 kali 1 Operasi gabungan pengamanan Masukan : ▪ SDM Orang 94
TNTC, kawasan hutan, hasil hutan pengamanan kawasan kawasan oleh BBTNTC ▪ Anggaran Rupiah 130.400.000 dan hak negara atas hutan Keluaran : Frekuensi operasi gabungan Kali 4
(tertanganinya kasus-kasus hutanHasil : Menurunnya tindak pidana kehutanan di
kawasan TNTC% 100
TIPIHUT baru)
2 Operasi pengamanan fungsional/ Masukan : ▪ SDM Orang 342
gabungan oleh BPTN ▪ Anggaran Rupiah 576.000.000
Keluaran : Frekuensi operasi pengamanan Kali 18
Hasil : Menurunnya tindak pidana kehutanan di masing-
masing BPTN%
100
3 Pengamanan kawasan Masukan : ▪ SDM Orang 360
▪ Anggaran Rupiah 729.000.000
Keluaran : Frekuensi operasi pengamanan Kali 72
Hasil : ▪ Menurunnya tindak pidana kehutanan di
masing-masing SPTN
% 100
▪ Meningkatnya keamanan dan kelestarian
kawasan konservasi% 100
4 Operasi pengamanan SPORC Masukan : ▪ SDM Orang 389
▪ Anggaran Rupiah 902.500.000
Keluaran : Frekuensi operasi pengamanan Kali 7
Hasil : ▪ Menurunnya tindak pidana kehutanan % 100
▪ Meningkatnya keamanan dan kelesatarian
kawasan konservasi dan kawasan hutan lainnya %
100
2 4 7 8 91 53 6
5 Operasi intelejen SPORC Masukan : ▪ SDM Orang 89
▪ Anggaran Rupiah 215.750.000
Keluaran : Frekuensi operasi intelejen Kali 5
Hasil : ▪ Tersedianya kelengakapan data intelejen % 100
Jumlah kegiatan pembinaan mitra 6 kgtn 1 Pembinaan kelompok masyarakat Masukan : ▪ SDM Orang 120
polhut mitra polhut TNTC ▪ Bahan Kegiatan 6
▪ Anggaran Rupiah 162.000.000
Keluaran : Jumlah pembinaan Kegiatan 6
Hasil : Tingkat pengetahuan kelompok masyarakat
mitra polhut%
100
Jumlah kegiatan dalam rangka 2 kegiatan 1 Latihan rutin menembak Masukan : ▪ SDM Orang 92
peningkatan kapasitas SDM ▪ Bahan Kegiatan 2
pengamanan kawasan ▪ Anggaran Rupiah 35.400.000
Keluaran : Jumlah latihan Kegiatan 2
Hasil : Tingkat pengetahuan menembak Polhut % 100
2 Latihan kesamaptaan SPORC Masukan : ▪ SDM Orang 160
▪ Bahan Kegiatan 4
▪ Anggaran Rupiah 42.600.000
Keluaran : Jumlah latihan Kegiatan 4
Hasil : Tingkat kesamaptaan anggota SPORC % 100
14 Terselesaikannya kasus-kasus hukum Jumlah temuan kasus pelanggaran 1 kasus 1 Penyidikan dan penyelesaian kasus Masukan : ▪ SDM Orang 123
pelanggaran kehutanan pada hukum tindak pidana kehutanan ▪ Anggaran Rupiah 314.260.000
kawasan TNTC (terselesaikannya Keluaran : Jumlah penyidikan dan penyelesaian kasus tipihut Kasus 2
Kasus Baru dan Tunggakan Kasus)
Hasil : Kasus tipihut dapat diminimalisir dan dikurangi%
100
2 Gelar Perkara Tindak pidana Masukan : ▪ SDM Orang 66
kehutanan ▪ Anggaran Rupiah 11.970.000
Keluaran : Jumlah gelar perkara tipihut Kasus 3
Hasil : Upaya penyelesaian kasus tipihut dapat
terkoordinasi dengan baik dan tuntas% 100
15 Terciptanya SDM yang profesional Jumlah SDM yang mengikuti diklat 20 0rg 1 Peningkatan Kapasitas SDM Masukan : ▪ SDM Orang 56
dan berkinerja Pegawai melalui Diklat dan Bintek ▪ Anggaran Rupiah 195.000.000
Keluaran : Jumlah lulusan diklat dan bintek Orang 56
Hasil : Tingkat pengetahuan peserta diklat dan bintek%
100
2 Pelatihan selam Masukan : ▪ SDM Orang 53
▪ Anggaran Rupiah 126.300.000
Keluaran : Jumlah lulusan pelatihan selam Orang 31
Hasil : Tingkat pengetahuan penyelaman peserta
pelatihan%
100
Jumlah kegiatan diklat 10 kgtn 1 Diklat peningkatan kapasitas SDM Masukan : ▪ SDM Orang 87
Keluaran : Jumlah diklat yang diikuti pegawai Kegiatan 34
Hasil : Tingkat perkembangan kapasitas SDM pegawai
yang mengikuti diklat%
80
2 4 7 8 91 53 6
Jumlah kegiatan pembinaan pegawai 3 Kgtn 1 Penilaian Dupak PEH dan Polhut Masukan : ▪ SDM Orang 23
▪ Anggaran Rupiah 72.000.000
Keluaran : Jumlah penilaian DUPAK/PAK Kali 2
Hasil : Ketersediaan pegawai dengan jenjang fungsional
yang memadai%
2 Pembinaan Fisik pegawai BBTNTC Masukan : ▪ SDM Orang 60
▪ Bahan Kali 24
▪ Anggaran Rupiah 69.300.000
Keluaran : Jumlah pembinaan Kali 24
Hasil : Tingkat kebugaran fisik pegawai % 100
16 Tersedianya sarana dan prasarana Jumlah ketersediaan sarpras yang 1833 unit 1 Pengurusan surat kendaraan Masukan : ▪ Anggaran Rupiah 51.500.000 kerja yang memenuhi standar memenuhi standar minimal Keluaran : Jumlah kendaraan yang telah terurus surat Unit 29
minimal pengelolaan TNTC Hasil : Sarana dan prasarana berupa kendaraan
terpeliharan dengan baik%
100
2 Pengadaan sarana dan prasarana Masukan : ▪ Anggaran Rupiah 255.000.000
oprasional kawasan Keluaran : Jumlah sarpras Unit 7
Hasil : Sarana dan prasarana berfungsi sesuai
kegunaannya%
100
3 Pengiriman kendaraan patroli Masukan : ▪ Anggaran Rupiah 33.150.000
Keluaran : Jumlah sarpras Unit 1
Hasil : Sarana dan prasarana berupa kendaraan patroli
dapat berfungsi sesuai kegunaannya%
100
4 Pembayaran gaji dan tunjangan Masukan : ▪ Anggaran Rupiah 7.298.207.000
Keluaran : ▪ Pembayaran gaji Bulan 13
▪ Pembayaran TPPK OB 1740
▪ Pembayaran uang lauk pauk Tahun 1
Hasil : ▪ Meningkatnya pengelolaan yang efektif % 100
▪ Terpenuhinya gaji pegawai dan tunjangan % 100
5 Oprasional perkantoran &pimpinan Masukan : ▪ Anggaran Rupiah 702.720.000
Keluaran :
Terpenuhinya rutin operasional dan
pemeliharaan peralatan perkantoran lingkup
BBTNTC
Bulan
12
Hasil : ▪ Sarana dan prasarana perkantoral terpelihara
dan pelaksanaan tugas berjalan baik dan lancar% 100
▪ Kinerja pegawai meningkat % 100
6 Langganan daya dan jasa Masukan : ▪ Anggaran Rupiah 115.800.000
Keluaran :
Terpenuhinya rutin operasional dan
pemeliharaan peralatan perkantoran lingkup
BBTNTC
Bulan
12
Hasil : ▪ Sarana dan prasarana perkantoral terpelihara
dan pelaksanaan tugas berjalan baik dan lancar% 100
▪ Kinerja pegawai meningkat % 100
2 4 7 8 91 53 6
7 Pemeliharaan gedung kantor Masukan : ▪ Anggaran Rupiah 303.100.000
Keluaran : Terpenuhinya rutin operasional dan
pemeliharaan peralatan perkantoran lingkup
BBTNTC
Unit 28
Hasil : ▪ Sarana dan prasarana perkantoral terpelihara
dan pelaksanaan tugas berjalan baik dan lancar% 100
▪ Kinerja pegawai meningkat % 1008 Perawatan kendaraan bermotor Masukan : ▪ Anggaran Rupiah 490.200.000
Keluaran : Jumlah kendaraan bermotor yang terawat Unit 54
Hasil : ▪ Sarana dan prasarana perkantoral terpelihara
dan pelaksanaan tugas berjalan baik dan lancar
%
100
▪ Kinerja pegawai meningkat % 100
9 Pemeliharaan peralatan kantor Masukan : ▪ Anggaran Rupiah 70.015.000
Keluaran : Jumlah peralatan kantor terpelihara Unit 99
Hasil : ▪ Sarana dan prasarana perkantoral terpelihara
dan pelaksanaan tugas berjalan baik dan lancar
% 100
▪ Kinerja pegawai meningkat % 10010 Pemeliharaan SKRT Masukan : ▪ Anggaran Rupiah 851.367.000
Keluaran : Jumlah SKRT terawat Unit
Hasil : ▪ Sarana dan prasarana SKRT terpelihara dan
pelaksanaan tugas berjalan baik dan lancar
% 100
▪ Kinerja pegawai meningkat % 10011 Sewa oprasional kantor Masukan : ▪ Anggaran Rupiah 445.000.000
Keluaran : Jumlah gedung yang tersewa Unit 18
Hasil : ▪ Sarana dan prasarana perkantoran terpenuhi
dan pelaksanaan tugas berjalan baik dan lancar
%
100
12 Overhool kendaraan patroli Masukan : ▪ Anggaran Rupiah 50.000.000
Keluaran : Jumlah overhool Unit 1
Hasil : ▪ Terpenuhinya overhool kendaraan patroli % 100
13 Pengadaan komputer Masukan : ▪ Anggaran Rupiah 75.000.000
Keluaran : Jumlah komputer Unit 10
Hasil : ▪ Tingkat kinerja operasional komputer % 100
14 Pengadaan kamera Masukan : ▪ Anggaran Rupiah 53.000.000
Keluaran : Jumlah kamera Unit 7
Hasil : ▪ Tingkat kinerja operasional kamera % 100
15 Pengadaan media touch screen Masukan : ▪ Anggaran Rupiah 75.000.000
Keluaran : Jumlah media touch screen Unit 1
Hasil : ▪ Tingkat kinerja operasional media touch screen %
100
16 Pengadaan peralatan meubel Masukan : ▪ Anggaran Rupiah 89.500.000
Keluaran : Jumlah peralatan meubel Unit 63
Hasil : ▪ Tingkat pemanfaatan peralatan meubel % 100
16 Pengadaan lemari berkas Masukan : ▪ Anggaran Rupiah 35.000.000
Keluaran : Jumlah lemari berkas Unit 5
2 4 7 8 91 53 6
Hasil : ▪ Tingkat pemanfaatan lemari berkas % 5
17 Pengadaan AC Masukan : ▪ Anggaran Rupiah 30.000.000
Keluaran : Jumlah AC Unit 6
Hasil : ▪ Tingkat pemanfaatan AC % 100
18 Pengadaan peralatan oprasional Masukan : ▪ Anggaran Rupiah 373.200.000
Keluaran : Jumlah peralatan operasional Unit 51
Hasil : ▪ Tingkat pemanfaatan peralatan operasional %100
19 Pembangunan Kantor BPTN IIWasior Masukan : ▪ Anggaran Rupiah 1.305.800.000
Keluaran : Jumlah gedung kantor Unit 1
Hasil : ▪ Tingkat kegunaan kantor % 100
20 Pembangunan barak polhut di BPTN Masukan : ▪ Anggaran Rupiah 980.800.000
II Wasior Keluaran : Jumlah barak Polhut Unit 1
Hasil : ▪ Tingkat kegunaan barak % 100
21 Renovasi pondok kerja menjadi Masukan : ▪ Anggaran Rupiah 524.000.000
kantor BPTN III Ransiki Keluaran : Jumlah pondok kerja yang terenovasi Unit 1
Hasil : ▪ Tingkat kegunaan gedung % 100
22 Pembangunan garasi pool kendaraan Masukan : ▪ Anggaran Rupiah 218.250.000
Keluaran : Jumlah garasi pool Unit 1
Hasil : ▪ Tingkat kegunaan garasi pool % 100
23 Pembangunan gudang Masukan : ▪ Anggaran Rupiah 152.250.000
Keluaran : Jumlah gudang Unit 1
Hasil : ▪ Tingkat pemanfaatan gudang % 100
24 Penataan halaman kantor BBTNTC Masukan : ▪ Anggaran Rupiah 303.000.000
Keluaran : Tertatanya halaman kantor Lokasi 1
Hasil : ▪ Tingkat kerapihan halaman kantor % 100
25 Pembuatan teralis kantor Masukan : ▪ Anggaran Rupiah 55.200.000
Keluaran : Jumlah teralis m2 92
Hasil : ▪ Tingkat kegunaan teralis % 100
26 Pembuatan papan nama kantor Masukan : ▪ Anggaran Rupiah 95.000.000
Keluaran : Jumlah papan nama Unit 11
Hasil : ▪ Tingkat manfaat papan nama % 100
27 Pengelola kegiatan Masukan : ▪ SDM Orang 92
▪ Anggaran Rupiah 32.400.000
Keluaran : Jumlah pengelola kegiatan Orang 23
Hasil : ▪ Tingkat kinerja pengelola kegiatan % 100
Penomoran dan pelabelan BMN 1705 unit 1 penatausahaan BMN Masukan : ▪ Anggaran Rupiah 2.000.000
Keluaran : Jumlah penatausahaan set 1
Hasil : ▪ Tingkat manfaat pelabelan % 100
Luas tanah yang bersertifikat #### m2 1 Pengurusan dan pembuatan sertifikat Masukan : ▪ Anggaran Rupiah 85.600.000
2 4 7 8 91 53 6
tanah milik kantor Keluaran : Luasan tanah yang bersertifikat m2 1684
Hasil : ▪ Status hukum kepemilikan atas hak tanah jelas %100
17 Dokumen program dan anggaran Jumlah dokumen arahan dan rencana 3 judul 1 Penyusunan rencana pengelolaan Masukan : ▪ SDM Orang 20
tersedia lengkap dan tepat waktu kegiatan tahunan ▪ Anggaran Rupiah 6.840.000
Keluaran : Rencana pengelolaan tahunan Judul 1
Hasil : Ketersediaan informasi yang aktual dan handal
dalam mendukung pengambilan keputusan
menyangkut pengelolaan TNTC
100
2 Penyempurnaan rencana strategis Masukan : ▪ SDM Orang 20
BBTNTC 2010-2014 ▪ Anggaran Rupiah 12.050.000
Keluaran : Rencana pengelolaan tahunan Judul 1
Hasil : Ketersediaan informasi yang aktual dan handal
dalam mendukung pengambilan keputusan
menyangkut pengelolaan TNTC dalam masa 2010-
2014
% 100
3 Penyusunan rencana pengelolaan Masukan : ▪ SDM Orang 20
sepuluh tahun ▪ Anggaran Rupiah 12.050.000
Keluaran : Rencana pengelolaan sepuluh tahun Judul 1
Hasil : Ketersediaan informasi yang aktual dan handal
dalam mendukung pengambilan keputusan
menyangkut pengelolaan TNTC dalam jangka 10
tahun
% 100
4 Konsultasi dan koordinasi keuangan Masukan : ▪ SDM Orang 20▪ Anggaran Rupiah 132.500.000
Keluaran : Jumlah konsultasi dan koordinasi Judul 20
Hasil :Tingkat pemahaman akan pengelolaan keuangan
%100
5 Penyusunan rencana kerja, RO 2012 Masukan : ▪ SDM Orang 17
dan RKA-KL 2013 ▪ Anggaran Rupiah 22.300.000
Keluaran : Rencana Kerja, RO 2012 dan RKA-KL 2013 Judul 3
Hasil : Ketersediaan informasi yang aktual dan handal
dalam mendukung pengambilan keputusan
menyangkut pengelolaan TNTC
%
100
6 Perjalanan konsultasi dan koordinasi Masukan : ▪ SDM Orang 6
teknis ▪ Anggaran Rupiah 60.000.000
Keluaran : Jumlah konsultasi dan koordinasi teknis Judul 6
Hasil : Tingkat pemahaman di bidang teknis
pengelolaan TNTC
%
100
18 Laporan monitoring dan evaluasi Jumlah dokumen laporan monitoring 7 judul 1 Monitoring dan evaluasi kegiatan 2012 Masukan : ▪ SDM Orang 60
tersedia lengkap tepat pada dan evaluasi ▪ Bahan Kegiatan 4
waktunya ▪ Anggaran Rupiah 88.200.000
Keluaran : Jumlah monitoring dan evaluasi Judul 4
Hasil : Diketahuinya data perkembangan pelaksanaan
kegiatan 2012%
100
2 4 7 8 91 53 6
Jumlah laporan SIMAK BMN yang 5 judul 1 Monitoring dan evaluasi BMN 2012 Masukan : ▪ SDM Orang 45akuntabel ▪ Bahan Kegiatan 3
▪ Anggaran Rupiah 72.900.000
Keluaran : Jumlah monitoring dan evaluasi BMN 2012 Judul 3
Hasil : Diketahuinya data perkembangan BMN 2012 % 100
Jumlah laporan keuangan dan umum 39 laporan 1 Penyusunan bezetting pegawai Masukan : ▪ SDM Orang 1
dan laporan SIMPEG ▪ Bahan Kegiatan 2
▪ Anggaran Rupiah 9.100.000
Keluaran : Jumlah laporan bazetting pegawai dan SIMPEG Laporan 2
Hasil : Diketahuinya data Bazetting dan SIMPEG % 100
2 Penyusunan laporan rutin Masukan : ▪ SDM Orang 120
▪ Bahan Kegiatan 8
▪ Anggaran Rupiah 30.000.000
Keluaran : Jumlah laporan rutin laporan 34
Hasil : Diketahuinya data hasil pengelolaan TNTC % 100
19 Terjalinnya kemitraan dan Frekuensi komunikasi dengan para 3 kali 1 Korwil kemenhut Papua Barat Masukan : ▪ SDM Orang 4
kolaborasi dalam upaya membantu pihak ▪ Anggaran Rupiah 63.865.000
meningkatkan efektifitas Keluaran : Frekuensi koordinasi Kali 14
pengelolaan TNTC Hasil : Tingkat pemahaman UPT yang dikoordinir % 100
2 Koordinasi dan konsultasi Masukan : ▪ SDM Orang 18▪ Anggaran Rupiah 145.000.000
Keluaran : Frekuensi koordinasi dan konsultasi Kali 5
Hasil : Berjalannya rapat koordinasi dan konsultasi % 100
Jumlah para pihak yang diajak 42 lembaga 1 Perjalanan konsultasi dan koordinasi Masukan : ▪ SDM Orang 78
berkomunikasi ▪ Anggaran Rupiah 431.000.000
Keluaran : Jumlah instansi yang diajak berkonsultasi dan
koordinasiLembaga 20
Hasil : Berjalannya koordinasi dan konsultasi % 100
2 Rapat-rapat pembahasan kegiatan Masukan : ▪ Anggaran Rupiah 33.000.000
Keluaran : Jumlah instansi yang diajak rapat pembahasan Lembaga 13
Hasil : Berjalannya rapat pembahasan kegiatan % 100
Jumlah kesepakatan kerjasama/MoU 1 dokumen 1 penyusunan dokumen kerjasama Masukan : ▪ SDM Orang 20
dan evaluasi kerjasama ▪ Anggaran Rupiah 13.000.000
Keluaran : Jumlah MoU Dokumen 1
Hasil : Tingkat kerjasama % 100
Jumlah kegiatan yang dilakukan 67 kgtn 1 Pendampingan kegiatan mitra Masukan : ▪ SDM OJ 702
bersama mitra ▪ Anggaran Rupiah 70.200.000
Keluaran : Jumlah pendampingan Kegiatan 38
Hasil : Tingkat kerjasama dengan mitra % 100
22.617.272.000
Lampiran 4. Pengukuran Pencapaian Sasaran Strategis (PPS)
Instansi: Balai Besar Taman Nasional Teluk Cenderawasih
4 5 6
1 Terwujudnya Kemantapan Kawasan Untuk Mendukung Pengelolaan SDAH dan E yang Optimal
1. Tersedianya dan terpeliharanya 1 Jumlah tanda batas kawasan TNTC 1 kegiatan 1 100,00
batas kawasan TNTC terpelihara
2. Tersedia, terpelihara dan 1 Jumlah sosialisasi tanda batas zonasi 1 kegiatan 1 100,00
tersosialisasikannya tanda batas
zonasi TNTC
3. Tersedia basis data yang akurat, 1 Jumlah set data base 1 set 1 100,00
valid dan up to date
2. Peningkatan Kualitas Konservasi Keanekaragaman Hayati dan Tumbuhan Satwa Liar
4. Tersedianya data dan informasi 1 Jumlah set data hasil inventarisasi, 14 set 13 92,86
keanekaragaman SDAH & E identifikasi, monitoring, evaluasi
SDAH & E
2 Jumlah set data kondisi ekosistem 5 set 6 120,00
5 Terehabilitasi areal dalam kawasan 1 Luas areal yang direhabilitasi 100 ha 100 100,00
yang terdegradasi dan atau tidak
mampu mendukung kehidupan
liar lainnya
3. Terwujudnya Pengelolaan dan Penataan Kegiatan Pemanfaatan Jasa Lingkungan dan Wisata Alam pada Kawasan TNTC
6 1 Pengecekan jumlah sarpras 3 lokasi 3 100,00
pendukung jasling
1 2 3
Terkelolanya kegiatan pemanfaatan
PENGUKURAN PENCAPAIAN SASARANTAHUN 2012
Sasaran Indikator SasaranRencana Tingkat
Capaian (Target)
Realisasi Pencapaian
Rencana Tingkat Capaian(%) Keterangan
4 5 61 2 3
7 Optimalisasi penerapan pungutan 1 Jumlah PNBP 17 Juta 221.605.500 150,00
PNBP dari kegiatan wisata alam
sesuai dengan peraturan
perundangan yang berlaku
2 Tingkat kunjungan 700 orang 1757 150,00
3 Jumlah objek wisata yang di 1 lokasi 1 100,00
kembangkan
4 Penyusunan pola perjalanan wisata 1 kegiatan 3 150,00
8 Meningkatnya pemanfaatan kawasan 1 Jumlah judul penelitian (termasuk 5 judul 5 100,00
untuk kegiatan penelitian dan skripsi,thesis maupun desirtasi)
pengembangan ilmu pengetahuan
9 Meningkatnya pendapatan masyarakat 1 Prosentase peningkatan pendapatan 5 % 5 100,00
sekitar kawasan TNTC masyarakat/jumlah kegiatan
pemberdayaan yang berhasil
dilakukan
2 Pembuatan rumpon 3 kali 3 100,00
10 Adanya peningkatan peran serta 1 Jumlah kader konservasi/KPA/KSM 40 org/kel 40 100,00
masyarakat dalam pengelolaan
TNTC
2 Frekuensi kegiatan pendidikan 18 kali/thn 17 94,44
konservasi
11 Tersebarluaskan informasi dan 1 Jumlah judul/materi/bahan 4 judul 8 150,00
promosi SDAH & E TNTC informasi dan promosi
2 Frekuensi kegiatan pameran 2 kali/thn 2 100,00
konservasi
4 5 61 2 3
4 Meningkatnya Sistem Pencegahan, Pemadaman dan Penanggulangan Dampak Kebakaran Hutan dan Lahan
12 Terkendalinya kebakaran hutan 1 Jumlah sosialisasi pengendalian 18 Kegiatan 12 66,67
kebakaran hutan
5 Menurunnya Konflik SDAH dan E Kasus Pelanggaran Kehutanan
13 Meningkatnya keamanan perairan 1 Frekuensi kegiatan perlindungan dan 21 kali 106 150,00
TNTC, kawasan hutan, hasil hutan pengamanan kawasan
dan hak negara atas hutan
(tertanganinya kasus-kasus hutan
TIPIHUT baru)
2 Jumlah kegiatan pembinaan mitra 6 kgtn 6 100,00
polhut
3 Jumlah kegiatan dalam rangka 2 kegiatan 6 150,00
peningkatan kapasitas SDM
pengamanan kawasan
14 Terselesaikannya kasus-kasus hukum 1 Jumlah temuan kasus pelanggaran 1 kasus 0 0,00
pelanggaran kehutanan pada
kawasan TNTC (terselesaikannya
Kasus Baru dan Tunggakan Kasus)
6 Terwujudnya Kemantapan Kelembagaan Untuk Mendukung Persiapan Pengelolaan TNTC Menuju Kemandirian
15 Terciptanya SDM yang profesional 1 Jumlah SDM yang mengikuti diklat 20 0rg 87 150,00
dan berkinerja
2 Jumlah kegiatan diklat 10 kgtn 34 150,00
3 Jumlah kegiatan pembinaan pegawai 3 Kgtn 26 150,00
16 Tersedianya sarana dan prasarana 1 Jumlah ketersediaan sarpras yang 160 unit 489 150,00
kerja yang memenuhi standar memenuhi standar minimal
minimal pengelolaan TNTC
2 Penomoran dan pelabelan BMN 1705 unit 0 0,00
4 5 61 2 3
3 Luas tanah yang bersertifikat 1684 m2 1025 60,87
17 Dokumen program dan anggaran 1 Jumlah dokumen arahan dan rencana 3 judul 32 150,00
tersedia lengkap dan tepat waktu kegiatan
18 Laporan monitoring dan evaluasi 2 Jumlah dokumen laporan monitoring 7 judul 4 57,14
tersedia lengkap tepat pada dan evaluasi
waktunya
3 Jumlah laporan SIMAK BMN yang 5 judul 3 60,00
akuntabel
4 Jumlah laporan keuangan dan umum 39 laporan 36 92,31
19 Terjalinnya kemitraan dan 1 Frekuensi komunikasi dengan para 3 kali 19 150,00
kolaborasi dalam upaya membantu pihak
meningkatkan efektifitas
pengelolaan TNTC 2 Jumlah para pihak yang diajak 42 lembaga 33 78,57
berkomunikasi
3 Jumlah kesepakatan kerjasama/MoU 1 dokumen 2 150,00
4 Jumlah kegiatan yang dilakukan 23 kgtn 38 150,00
bersama mitra
Lampiran 5. Pengukuran Pencapaian Kinerja Kegiatan (PKK)
Instansi : Balai Besar Taman Nasional Teluk Cenderawasih
PERSENTASE PENCAPAIAN RENCANA
SATUAN TARGET TINGKAT CAPAIAN (TARGET)
Konservasi
Kenekragaman 1. Pemeliharaan tanda batas kawasan Masukan ▪ SDM Orang 32 32 100,00
hayati dan ▪ Anggaran Rupiah 82.800.000 82.800.000 100,00
Perlindungan Keluaran Tanda batas terpelihara Kegiatan 1 1 100,00
Hutan Hasil Tingkat pemeliharaan tanda batas % 100 100 100,00
1. Sosialisasi pengelolaan TNTC Masukan ▪ SDM Orang 74 74 100,00
▪ Anggaran Rupiah 96.750.000 95.362.000 98,57
Keluaran Jumlah sosialisasi Kegiatan 1 1 100,00
Hasil Prosentase tersosialisasikannya informasi
pengelolaan TNTC
% 100 100100,00
1. Penginputan/entry database BBTNTC Masukan ▪ SDM Orang 30 30 100,00
▪ Anggaran Rupiah 2.573.000 1.973.000 76,68
Keluaran ▪ Jumlah set data base Set 1 1 100,00
Hasil Tingkat keakuratan data base % 100 100 100,00
1. Inventarisasi Ketam Kenari Masukan ▪ SDM Orang 60 60 100,00
▪ Bahan Kegiatan 2 2 100,00
▪ Anggaran Rupiah 71.180.000 71.180.000 100,00
Keluaran Jumlah set data Ketam Kenari Set 2 2 100,00
Hasil Diketahuinya data populasi Ketam Kenari % 100 100 100,00
2 Inventarisasi populasi Dugong dugong Masukan ▪ SDM Orang 30 30 100,00
▪ Bahan Kegiatan 1 1 100,00
▪ Anggaran Rupiah 35.590.000 35.590.000 100,00
Keluaran Jumlah set data Dugong dugong Set 1 1 100,00
Hasil Diketahuinya data populasi Dugong dugong % 100 100 100,00
3 Inventarisasi habitat penyu Masukan ▪ SDM Orang 30 30 100,00
▪ Bahan Kegiatan 1 1 100,00
▪ Anggaran Rupiah 35.590.000 35.585.000 99,99
Keluaran Jumlah set data habitat Penyu Set 1 1 100,00
Hasil Diketahuinya data habitat Penyu % 100 100 100,00
4 Monitoring populasi Whale Shark Masukan ▪ SDM Orang 29 29 100,00
▪ Bahan Kegiatan 1 1 100,00
▪ Anggaran Rupiah 42.300.000 42.300.000 100,00
Keluaran Jumlah set data Whale Shark Set 1 1 100,00
Hasil Diketahuinya data populasi Whale Shark terbaru % 100 100100,00
PROGRAM REALISASI
PENGUKURAN KINERJA KEGIATAN
KEGIATANKET
URAIAN INDIKATOR KINERJA
TAHUN 2012
5 Monitoring habitat penyu Masukan ▪ SDM Orang 30 30 100,00
▪ Bahan Kegiatan 1 1 100,00
▪ Anggaran Rupiah 35.590.000 35.590.000 100,00
Keluaran Jumlah set data habitat penyu Set 1 1 100,00
Hasil Diketahuinya data habitat penyu terbaru % 100 100100,00
6 Monitoring satwa liar Masukan ▪ SDM Orang 58 58 100,00
▪ Bahan Kegiatan 2 2 100,00
▪ Anggaran Rupiah 84.600.000 84.600.000 100,00
Keluaran Jumlah set data satwa liar Set 2 2 100,00
Hasil Diketahuinya data populasi, jenis dan habitat satwa
liar terbaru
% 100 100100,00
7 Inventarisasi jenis teripang Masukan ▪ SDM Orang 58 58 100,00
▪ Bahan Kegiatan 2 2 100,00
▪ Anggaran Rupiah 71.180.000 71.180.000 100,00
Keluaran Jumlah set data jenis teripang Set 2 2 100,00
Hasil Diketahuinya data jenis teripang % 100 100 100,00
8 Monitoring coral reef health Masukan ▪ SDM Orang 87 87 100,00
▪ Bahan Kegiatan 3 3 100,00
▪ Anggaran Rupiah 99.270.000 99.270.000 100,00
Keluaran Jumlah set data coral reef health Set 3 3 100,00
Hasil Diketahuinya kondisi kesehatan terumbu karang
terbaru
% 100 100100,00
1 Inventarisasi dan identifikasi lamun Masukan ▪ SDM Orang 87 87 100,00
▪ Bahan Kegiatan 3 3 100,00
▪ Anggaran Rupiah 99.270.000 99.270.000 100,00
Keluaran Jumlah set data populasi dan jenis lamun Set 3 3 100,00
Hasil Diketahuinya data populasi dan jenis lamun % 100 100 100,00
2 Inventarisasi dan identifikasi Masukan ▪ SDM Orang 87 87 100,00
mangrove ▪ Bahan Kegiatan 3 3 100,00
▪ Anggaran Rupiah 99.270.000 99.270.000 100,00
Keluaran Jumlah set data populasi dan jenis mangrove Set 3 3 100,00
Hasil Diketahuinya data populasi dan jenis mangrove % 100 100 100,00
1 Rehabilitasi Hutan dan Lahan Masukan ▪ Anggaran Rupiah 635.250.000 635.250.000 100,00
Keluaran ▪ Luas areal yang ditanam Ha 100 100 100,00
▪ Luas tanaman yang dipelihara Ha 250 250 100,00
Hasil Berkurangnya lahan kritis di TNTC:
T(0) Ha 100 100 100,00
Pembangkit T(1) Ha 250 250 100,00
1 Pengecekan peralatan mekanikal & Masukan ▪ SDM Orang 9 9 100,00
elektrik PLTMH ▪ Anggaran Rupiah 45.000.000 45.000.000 100,00
Keluaran Jumlah pengecekan Lokasi 3 3 100,00
Hasil Diketahuinya kondisi peralatan mekanikal & elektrik
PLTMH % 100 100 100,00
1 Penerimaan Negara Bukan Pajak Masukan ▪ SDM Orang 1 1 100,00
Keluaran Jumlah PNBP Rupiah 17.767.500 221.605.500 150,00
Hasil Tingkat peningkatan PNBP % 100 1247,25150,00
2 Koordinasi ijin pengusahaan Masukan ▪ SDM Orang 4 4 100,00
pariwisata alam ▪ Anggaran Rupiah 20.000.000 20.000.000 100,00
Keluaran Jumlah koordinasi OT 4 4 100,00
Hasil Tingkat pemahaman pengusaha/stakeholder lain
dalam pengurusan ijin pengusahaan pariwisata alam
% 100 100 100,00
3 Koordinasi pemanfaatan wisata alam Masukan ▪ SDM Orang 8 8 100,00
dan optimalisasi pengelolaan ▪ Anggaran Rupiah 45.000.000 43.729.500 97,18
administrasi PNBP Keluaran Jumlah koordinasi OT 8 8 100,00
Hasil Tingkat pemahaman akan pemanfaatan wisata alam
dan optimalisasi administrasi PNBP
% 100 100
100,00
1 Tingkat kunjungan wisata ke TNTC Masukan ▪ SDM Orang 4 4 100,00
Keluaran Jumlah kunjungan wisata Orang 700 1757 150,00
Hasil Tingkat peningkatan kunjungan wisata % 100 251 150,00
1 Penyusunan rencana pengembangan Masukan ▪ SDM Orang 14 14 100,00
wisata alam TNTC ▪ Anggaran Rupiah 127.950.000 127.950.000 100,00
Keluaran Jumlah rencana pengembangan yang tersusun Lokasi 1 1 100,00
Hasil Ketersediaan informasi yang aktual dan handal % 100 100 100,00
1 Penyusunan pola perjalanan wisata Masukan ▪ SDM Orang 90 90 100,00
▪ Bahan Kegiatan 3 3 100,00
▪ Anggaran Rupiah 106.770.000 106.770.000 100,00
Keluaran Tersusunya pola perjalanan wisata Kegiatan 3 3 100,00
Hasil Ketersediaan informasi yang aktual dan handal
dalam mendukung pengambilan keputusan
menyangkut pola perjalanan wisata%
100 100 100,00
1 Penelitian ilmiah Masukan ▪ SDM Orang 15 15 100,00
Keluaran Jumlah penelitian Judul 4 5 125,00
Hasil Diketahuinya data potensi SDAH &E yang lebih
aktual%
80 80 100,00
1 Traning pengelolaan hasil laut Masukan ▪ SDM Orang 117 117 100,00
▪ Bahan Kegiatan 3 3 100,00
▪ Anggaran Rupiah 151.890.000 151.890.000 100,00
Keluaran Prosentase tingkat pendapatan % 5 -
Hasil Peningkatan perekonomian masyarakat % 100 -
2 Pelatihan pemandu wisata Masukan ▪ SDM Orang 33 33 100,00
▪ Bahan Kegiatan 1 1 100,00
▪ Anggaran Rupiah 41.050.000 39.275.000 95,68
Keluaran Prosentase tingkat pendapatan % 5 5 100,00
Hasil Peningkatan perekonomian masyarakat % 100 100 100,00
1 Pembuatan rumpon Masukan ▪ SDM Orang 54 54 100,00
▪ Bahan Kegiatan 3 3 100,00
▪ Anggaran Rupiah 115.350.000 115.345.000 100,00
Keluaran Jumlah pembuatan rumpon Kali 3 3 100,00
Hasil Tingkat perekonomian % 100 100 100,00
1 Pembentukan kader konservasi Masukan ▪ SDM Orang 81 81 100,00
▪ Bahan Kegiatan 2 2 100,00
▪ Anggaran Rupiah 68.010.000 68.010.000 100,00
Keluaran Jumlah Kader Konservasi Orang 40 40 100,00
Hasil Tingkat pengetahuan Kader Konservasi % 100 100 100,00
1 Penilaian dalam rangka pekan Masukan ▪ SDM Orang 28 28 100,00
penghijauan dan konservasi alam ▪ Anggaran Rupiah 60.850.000 45.850.000 75,35
nasional Keluaran Frekuensi penilaian Kali 3 3 100,00
Hasil Tingkat partisipasi masyarakat % 100 100 100,00
2 Penyuluhan dan penyebaran Masukan ▪ SDM Orang 60 60 100,00
informasi konservasi ▪ Anggaran Rupiah 199.200.000 199.200.000 100,00
Keluaran Jumlah penyuluhan Kali 12 12 100,00
Hasil Tingkat pengetahuan sasaran suluh tentang
konservasi
% 100 100 100,00
3 Pembinaan kader konservasi Masukan ▪ SDM Orang 68 68 100,00
▪ Bahan Kegiatan 2 2 100,00
▪ Anggaran Rupiah 74.360.000 74.360.000 100,00
Keluaran Jumlah PembinaanKegiatan
2 2 100,00
Hasil Tingkat pengetahuan Kader Konservasi % 90 90 100,00
1 Pembuatan dan pencetakan bahan Masukan ▪ SDM Orang 60 60 100,00
promosi ▪ Anggaran Rupiah 51.600.000 69.435.000 134,56
Keluaran ▪ Jumlah bahan promosi Judul 3 3 100,00
Hasil Terlaksananya promosi % 100 100 100,00
2 Pembuatan dan pemasangan papan Masukan ▪ SDM Orang 20 20 100,00
promosi TNTC ▪ Anggaran Rupiah 53.200.000 51.960.000 97,67
Keluaran Jumlah papan promosiJudul
1 1 100,00
Hasil Terlaksanakannya pemasangan papan promosi % 100 100 100,00
3 Pencetakan Buleten Tritonis Masukan ▪ SDM Orang 60 60 100,00
▪ Anggaran Rupiah 82.560.000 69.435.000 84,10
Keluaran Jumlah buletin tritonis Judul 3 2 66,67
Hasil Ketersediaan informasi promosi yang aktual % 80 80 100,00
4 Pembuatan video promosi kawasan Masukan ▪ Anggaran Rupiah 250.000.000 195000000 78,00
TNTC Keluaran Jumlah video Judul 1 1 100,00
Hasil Ketersediaan video promosi % 100 100 100,00
5 Pengembangan Web site Masukan ▪ SDM Orang 4 4 100,00
▪ Anggaran Rupiah 36.800.000 36.800.000 100,00
Keluaran WebsiteKegiatan
1 1100,00
Hasil Penyebaran informasi dan promosi yang cepat dan
aktual
% 100 100
100,00
1 Pameran konservasi Masukan ▪ SDM Orang 26 26 100,00
▪ Anggaran Rupiah 23.675.000 23.675.000 100,00
Keluaran Frekuensi pameran Kali 1 1 100,00
Hasil Tingkat pengetahuan peserta pameran akan
konservasi
% 100 100 100,00
2 Pameran Indogreen forest expo Masukan ▪ SDM Orang 19 19 100,00
▪ Anggaran Rupiah 62.800.000 62.800.000 100,00
Keluaran Frekuensi pameran Kali 1 1 100,00
Hasil Tingkat pengetahuan pengunjung pameran akan
konservasi dan potensi SDAH&E di TNTC
% 100 100
100,00
1 Penyuluhan perlindungan hutan/ Masukan ▪ SDM Orang 60 60 100,00
pengendalian kebakaran hutan ▪ Anggaran Rupiah 26.850.000 26.850.000 100,00
kepada siswa Keluaran Jumlah penyuluhan Kegiatan 6 6 100,00
Hasil Tingkat pengetahuan siswa tentang perlindungan
hutan/pengendalian kebakaran hutan
% 100 100 100,00
2 Sosialisasi pengendalian kebakaran Masukan ▪ SDM Orang 126 126 100,00
hutan ▪ Anggaran Rupiah 182.850.000 182.760.000 99,95
Keluaran Jumlah sosialisasiKegiatan
6 6 100,00
Hasil Prosentase tersosialisasikannya informasi
pengendalian kebakaran hutan
% 100 100
100,00
1 Operasi gabungan pengamanan Masukan ▪ SDM Orang 94 94 100,00
kawasan oleh BBTNTC ▪ Anggaran Rupiah 130.400.000 130.400.000 100,00
Keluaran Frekuensi operasi gabunganKali
4 4 100,00
Hasil Menurunnya tindak pidana kehutanan di kawasan
TNTC
% 100 100
100,00
2 Operasi pengamanan fungsional/ Masukan ▪ SDM Orang 342 342 100,00
gabungan oleh BPTN ▪ Anggaran Rupiah 576.000.000 575.400.000 99,90
Keluaran Frekuensi operasi pengamananKali
18 18 100,00
Hasil Menurunnya tindak pidana kehutanan di masing-
masing BPTN%
100 100 100,00
3 Pengamanan kawasan Masukan ▪ SDM Orang 360 360 100,00
▪ Anggaran Rupiah 729.000.000 728.750.000 99,97
Keluaran Frekuensi operasi pengamananKali
72 72 100,00
Hasil ▪ Menurunnya tindak pidana kehutanan di masing-
masing SPTN
% 100 100
100,00
▪ Meningkatnya keamanan dan kelestarian kawasan
konservasi
% 100 100
100,00
4 Operasi pengamanan SPORC Masukan ▪ SDM Orang 389 389 100,00
▪ Anggaran Rupiah 902.500.000 885.835.130 98,15
Keluaran Frekuensi operasi pengamanan Kali 7 7 100,00
Hasil ▪ Menurunnya tindak pidana kehutanan % 100 100 100,00
▪ Meningkatnya keamanan dan kelesatarian kawasan
konservasi dan kawasan hutan lainnya%
100 100 100,00
5 Operasi intelejen SPORC Masukan ▪ SDM Orang 89 89 100,00
▪ Anggaran Rupiah 215.750.000 215.750.000 100,00
Keluaran Frekuensi operasi intelejenKali
5 5 100,00
Hasil ▪ Tersedianya kelengakapan data intelejen % 100 100 100,00
1 Pembinaan kelompok masyarakat Masukan ▪ SDM Orang 120 120 100,00
mitra polhut TNTC ▪ Bahan Kegiatan 6 6 100,00
▪ Anggaran Rupiah 162.000.000 162.000.000 100,00
Keluaran Jumlah pembinaan Kegiatan 6 6 100,00
Hasil Tingkat pengetahuan kelompok masyarakat mitra
polhut
% 100 100
100,00
1 Latihan rutin menembak Masukan ▪ SDM Orang 92 92 100,00
▪ Bahan Kegiatan 2 2 100,00
▪ Anggaran Rupiah 35.400.000 35.300.000 99,72
Keluaran Jumlah latihan Kegiatan 2 2 100,00
Hasil Tingkat pengetahuan menembak Polhut % 100 100 100,00
2 Latihan kesamaptaan SPORC Masukan ▪ SDM Orang 160 160 100,00
▪ Bahan Kegiatan 4 4 100,00
▪ Anggaran Rupiah 42.600.000 26.800.000 62,91 Keluaran Jumlah latihan Kegiatan 4 3 75,00
Hasil Tingkat kesamaptaan anggota SPORC % 100 100 100,00
1 Penyidikan dan penyelesaian kasus Masukan ▪ SDM Orang 123 123 100,00
hukum tindak pidana kehutanan ▪ Anggaran Rupiah 314.260.000 74.150.000 23,60
Keluaran Jumlah penyidikan dan penyelesaian kasus tipihut Kasus 2 0 0,00
Hasil Kasus tipihut dapat terselesaikan % 100 23,6 23,60
2 Gelar Perkara Tindak pidana Masukan ▪ SDM Orang 66 0 0,00
kehutanan ▪ Anggaran Rupiah 11.970.000 0 0,00
Keluaran Jumlah gelar perkara tipihut Kasus 3 0 0,00
Hasil Upaya penyelesaian kasus tipihut dapat
terkoordinasi dengan baik dan tuntas
% 100 0 0,00
1 Peningkatan Kapasitas SDM Masukan ▪ SDM Orang 56 56 100,00
Pegawai melalui Diklat dan Bintek ▪ Anggaran Rupiah 195.000.000 194.829.500 99,91
Keluaran Jumlah lulusan diklat dan bintek Orang 56 56 100,00
Hasil Tingkat pengetahuan peserta diklat dan bintek % 100 100 100,00
2 Pelatihan selam Masukan ▪ SDM Orang 53 53 100,00
▪ Anggaran Rupiah 126.300.000 124.946.400 98,93
Keluaran Jumlah lulusan pelatihan selamOrang
31 31 100,00
Hasil Tingkat pengetahuan penyelaman peserta pelatihan%
100 100 100,00
1 Diklat peningkatan kapasitas SDM Masukan ▪ SDM Orang 87 87 100,00
Keluaran Jumlah diklat yang diikuti pegawai Kegiatan 34 34 100,00
Hasil Tingkat perkembangan kapasitas SDM pegawai yang
mengikuti diklat
% 80 80 100,00
1 Penilaian Dupak PEH dan Polhut Masukan ▪ SDM Orang 23 23 100,00
▪ Anggaran Rupiah 72.000.000 72.000.000 100,00
Keluaran Jumlah penilaian DUPAK/PAK Kali 2 2 100,00
Hasil Ketersediaan pegawai dengan jenjang fungsional
yang memadai
% 100 100 100,00
2 Pembinaan Fisik pegawai BBTNTC Masukan ▪ SDM Orang 24 24 100,00
▪ Bahan Kali 24 24 100,00
▪ Anggaran Rupiah 69.300.000 69.150.000 99,78
Keluaran Jumlah pembinaan Kali 24 24 100,00
Hasil Tingkat kebugaran fisik pegawai % 100 100 100,00
1 Pengurusan surat kendaraan Masukan ▪ Anggaran Rupiah 51.500.000 15000000 29,13
Keluaran
Jumlah kendaraan yang telah terurus surat
kendaraannyaUnit
29 8 27,59
Hasil Sarana dan prasarana berupa kendaraan
terpeliharan dengan baik%
100 29 29,00
2 Pengadaan sarana dan prasarana Masukan ▪ Anggaran Rupiah 255.000.000 245.410.000 96,24
oprasional kawasan
Keluaran
Jumlah sarprasUnit
7 7 100,00
Hasil Sarana dan prasarana berfungsi sesuai kegunaannya%
100 100 100,00
3 Pengiriman kendaraan patroli Masukan ▪ Anggaran Rupiah 33.150.000 32.500.000 98,04
Keluaran Jumlah sarpras Unit 1 1 100,00
Hasil Sarana dan prasarana berupa kendaraan patroli
dapat berfungsi sesuai kegunaannya%
100 100 100,00
4 Pembayaran gaji dan tunjangan Masukan ▪ Anggaran Rupiah 7.298.207.000 6.896.354.767 94,49
Keluaran ▪ Pembayaran gaji Bulan 13 13 100,00
▪ Pembayaran TPPK OB 1740 1740 100,00
▪ Pembayaran uang lauk pauk Tahun 1 1 100,00
Hasil ▪ Meningkatnya pengelolaan yang efektif % 100 100 100,00
▪ Terpenuhinya gaji pegawai dan tunjangan % 100 100 100,00
5 Oprasional perkantoran &pimpinan Masukan ▪ Anggaran Rupiah 702.720.000 666.846.028 94,89
Keluaran Terpenuhinya rutin operasional dan pemeliharaan
peralatan perkantoran lingkup BBTNTC
Bulan 12 12 100,00
Hasil ▪ Sarana dan prasarana perkantoral terpelihara dan
pelaksanaan tugas berjalan baik dan lancar
% 100 100 100,00
▪ Kinerja pegawai meningkat % 100 100 100,00
6 Langganan daya dan jasa Masukan ▪ Anggaran Rupiah 115.800.000 61.529.019 53,13
Keluaran Terpenuhinya rutin operasional dan pemeliharaan
peralatan perkantoran lingkup BBTNTC
Bulan 12 12 100,00
Hasil ▪ Sarana dan prasarana perkantoral terpelihara dan
pelaksanaan tugas berjalan baik dan lancar
% 100 100 100,00
▪ Kinerja pegawai meningkat % 100 100 100,00
7 Pemeliharaan gedung kantor Masukan ▪ Anggaran Rupiah 303.100.000 286.398.500 94,49
Keluaran Terpenuhinya rutin operasional dan pemeliharaan
peralatan perkantoran lingkup BBTNTC
Unit 28 28 100,00
Hasil ▪ Sarana dan prasarana perkantoral terpelihara dan
pelaksanaan tugas berjalan baik dan lancar
% 100 100 100,00
▪ Kinerja pegawai meningkat % 100 100 100,00
8 Perawatan kendaraan bermotor Masukan ▪ Anggaran Rupiah 490.200.000 476.356.500 97,18
Keluaran Jumlah kendaraan bermotor yang terawat Unit 54 54 100,00
Hasil ▪ Sarana dan prasarana perkantoral terpelihara dan
pelaksanaan tugas berjalan baik dan lancar
% 100 100 100,00
▪ Kinerja pegawai meningkat % 100 100 100,00
9 Pemeliharaan peralatan kantor Masukan ▪ Anggaran Rupiah 70.015.000 70.000.000 99,98
Keluaran Jumlah peralatan kantor terpelihara Unit 99 99 100,00
Hasil ▪ Sarana dan prasarana perkantoral terpelihara dan
pelaksanaan tugas berjalan baik dan lancar
% 100 100 100,00
▪ Kinerja pegawai meningkat % 100 100 100,00
10 Pemeliharaan SKRT Masukan ▪ Anggaran Rupiah 851.367.000 248.242.180 29,16
Keluaran Jumlah SKRT terawat Kegiatan 1 0 0,00
Hasil ▪ Sarana dan prasarana SKRT terpelihara dan
pelaksanaan tugas berjalan baik dan lancar
% 100 100 100,00
▪ Kinerja pegawai meningkat % 100 100 100,00
11 Sewa oprasional kantor Masukan ▪ AnggaranRupiah
445.000.000 445.000.000 100,00
Keluaran Jumlah gedung yang tersewa Unit 18 18 100,00
Hasil ▪ Sarana dan prasarana perkantoran terpenuhi dan
pelaksanaan tugas berjalan baik dan lancar
%
100 100 100,00
12 Overhool kendaraan patroli Masukan ▪ Anggaran Rupiah 50.000.000 49.280.000 98,56
Keluaran Jumlah overhool Unit 1 1 100,00
Hasil ▪ Terpenuhinya overhool kendaraan patroli % 100 100 100,00
13 Pengadaan komputer Masukan ▪ Anggaran Rupiah 75.000.000 74.250.000 99,00
Keluaran Jumlah komputer Unit 10 10 100,00
Hasil ▪ Tingkat kinerja operasional komputer % 100 100 100,00
14 Pengadaan kamera Masukan ▪ Anggaran Rupiah 53.000.000 51.450.300 97,08
Keluaran Jumlah kamera Unit 7 7 100,00
Hasil ▪ Tingkat kinerja operasional kamera % 100 100 100,00
15 Pengadaan media touch screen Masukan ▪ Anggaran Rupiah 75.000.000 73.000.000 97,33
Keluaran Jumlah media touch screen Unit 1 1 100,00
Hasil ▪ Tingkat kinerja operasional media touch screen % 100 100 100,00
16 Pengadaan peralatan meubel Masukan ▪ Anggaran Rupiah 89.500.000 79.425.500 88,74
KeluaranJumlah peralatan meubel
Unit63 63 100,00
Hasil ▪ Tingkat pemanfaatan peralatan meubel % 100 100 100,00
16 Pengadaan lemari berkas Masukan ▪ Anggaran Rupiah 35.000.000 34.375.000 98,21
Keluaran Jumlah lemari berkas Unit 5 5 100,00
Hasil ▪ Tingkat pemanfaatan lemari berkas % 5 5 100,00
17 Pengadaan AC Masukan ▪ Anggaran Rupiah 30.000.000 2.940.000 9,80
Keluaran Jumlah AC Unit 6 6 100,00
Hasil ▪ Tingkat pemanfaatan AC % 100 100 100,00
18 Pengadaan peralatan oprasional Masukan ▪ Anggaran Rupiah 373.200.000 364.526.000 97,68
Keluaran Jumlah peralatan operasional Unit 51 51 100,00
Hasil ▪ Tingkat pemanfaatan peralatan operasional % 100 100 100,00
19 Pembangunan Kantor BPTN IIWasior Masukan ▪ Anggaran Rupiah 1.305.800.000 63.500.000 4,86
Keluaran Jumlah gedung kantor Unit 1 0 0,00
Hasil ▪ Tersedianya kantor % 100 4 4,00
20 Pembangunan barak polhut di BPTN Masukan ▪ Anggaran Rupiah 980.800.000 840.050.000 85,65
II Wasior Keluaran Jumlah barak Polhut Unit 1 1 100,00
Hasil ▪ Tersedianya barak untuk Polhut % 100 100 100,00
21 Renovasi pondok kerja menjadi Masukan ▪ Anggaran Rupiah 524.000.000 464.689.050 88,68
kantor BPTN III Ransiki Keluaran Jumlah pondok kerja yang terenovasi Unit 1 1 100,00
Hasil ▪ Tingkat kegunaan gedung % 100 100 100,00
22 Pembangunan garasi pool kendaraan Masukan ▪ Anggaran Rupiah 218.250.000 200.634.791 91,93
Keluaran Jumlah garasi pool Unit 1 1 100,00
Hasil ▪ Tingkat kegunaan garasi pool % 100 100 100,00
23 Pembangunan gudang Masukan ▪ Anggaran Rupiah 152.250.000 141.569.784 92,99
Keluaran Jumlah gudang Unit 1 1 100,00
Hasil ▪ Tingkat pemanfaatan gudang % 100 100 100,00
24 Penataan halaman kantor BBTNTC Masukan ▪ Anggaran Rupiah 303.000.000 274.355.425 90,55
KeluaranTertatanya halaman kantor Lokasi 1 1 100,00
Hasil ▪ Tingkat kerapihan halaman kantor % 100 100 100,00
25 Pembuatan teralis kantor Masukan ▪ Anggaran Rupiah 55.200.000 53.636.000 97,17
Keluaran Jumlah teralis m2 92 92 100,00
Hasil ▪ Tingkat kegunaan teralis % 100 100 100,00
26 Pembuatan papan nama kantor Masukan ▪ Anggaran Rupiah 95.000.000 94.480.000 99,45
KeluaranJumlah papan nama Unit 11 11 100,00
Hasil ▪ Tingkat manfaat papan nama % 100 100 100,00
27 Pengelola kegiatan Masukan ▪ SDM Orang 92 92 100,00
▪ Anggaran Rupiah 32.400.000 15.225.000 46,99
KeluaranJumlah pengelola kegiatan Orang 23 23 100,00
Hasil ▪ Tingkat kinerja pengelola kegiatan % 100 47 47,00
1 penatausahaan BMN Masukan ▪ Anggaran Rupiah 2.000.000 0 0,00
Keluaran Jumlah penatausahaan set 1 0 0,00
Hasil ▪ Tingkat manfaat pelabelan % 100 0 0,00
1 Pengurusan dan pembuatan sertifikat Masukan ▪ Anggaran Rupiah 85.600.000 70121167 81,92
tanah milik kantor Keluaran Luasan tanah yang bersertifikat m2 1684 1025 60,87
Hasil ▪ Status hukum kepemilikan atas hak tanah jelas % 100 61 61,00
1 Penyusunan rencana pengelolaan Masukan ▪ SDM Orang 20 20 100,00
tahunan ▪ Anggaran Rupiah 6.840.000 6.840.000 100,00
Keluaran Rencana pengelolaan tahunan Judul 1 1 100,00
Hasil Ketersediaan informasi yang aktual dan handal
dalam mendukung pengambilan keputusan
menyangkut pengelolaan TNTC
100 100
100,00
2 Penyempurnaan rencana strategis Masukan ▪ SDM Orang 20 20 100,00
BBTNTC 2010-2014 ▪ Anggaran Rupiah 12.050.000 12.050.000 100,00
Keluaran Rencana pengelolaan tahunan Judul 1 1 100,00
Hasil Ketersediaan informasi yang aktual dan handal
dalam mendukung pengambilan keputusan
menyangkut pengelolaan TNTC dalam masa 2010-
2014
% 100 100 100,00
3 Penyusunan rencana pengelolaan Masukan ▪ SDM Orang 20 20 100,00
sepuluh tahun ▪ Anggaran Rupiah 12.050.000 12.050.000 100,00
Keluaran Rencana pengelolaan sepuluh tahun Judul 1 1 100,00
Hasil Ketersediaan informasi yang aktual dan handal
dalam mendukung pengambilan keputusan
menyangkut pengelolaan TNTC dalam jangka 10
tahun
% 100 100 100,00
4 Konsultasi dan koordinasi keuangan Masukan ▪ SDM Orang 20 20 100,00
▪ Anggaran Rupiah 132.500.000 132.500.000 100,00
Keluaran Jumlah konsultasi dan koordinasi Judul20 20 100,00
Hasil Tingkat pemahaman akan pengelolaan keuangan % 100 100 100,00
5 Penyusunan rencana kerja, RO 2012 Masukan ▪ SDM Orang 17 17 100,00
dan RKA-KL 2013 ▪ AnggaranRupiah 22.300.000 22.300.000 100,00
Keluaran Rencana Kerja, RO 2012 dan RKA-KL 2013 Judul 3 3 100,00
Hasil Ketersediaan informasi yang aktual dan handal
dalam mendukung pengambilan keputusan
menyangkut pengelolaan TNTC
% 100 100 100,00
6 Perjalanan konsultasi dan koordinasi Masukan ▪ SDM Orang 6 6 100,00
teknis ▪ Anggaran Rupiah 60.000.000 59.350.000 98,92
Keluaran Jumlah konsultasi dan koordinasi teknis Judul 6 6 100,00
Hasil Tingkat pemahaman di bidang teknis pengelolaan
TNTC
%
100 100
100,00
1 Monitoring dan evaluasi kegiatan 2012 Masukan ▪ SDM Orang 60 60 100,00
▪ Bahan Kegiatan 4 4 100,00
▪ Anggaran Rupiah 88.200.000 88.200.000 100,00
Keluaran Jumlah monitoring dan evaluasi Judul 4 4 100,00
Hasil Diketahuinya data perkembangan pelaksanaan
kegiatan 2012
% 100 100 100,00
1 Monitoring dan evaluasi BMN 2012 Masukan ▪ SDM Orang 45 45 100,00
▪ Bahan Kegiatan 3 3 100,00
▪ Anggaran Rupiah 72.900.000 72.900.000 100,00
Keluaran Jumlah monitoring dan evaluasi BMN 2012 Judul 3 3 100,00
Hasil Diketahuinya data perkembangan BMN 2012 % 100 100 100,00
1 Penyusunan bezetting pegawai Masukan ▪ SDM Orang 1 1 100,00
dan laporan SIMPEG ▪ Bahan Kegiatan 2 2 100,00
▪ Anggaran Rupiah 9.100.000 9.100.000 100,00
Keluaran Jumlah laporan bazetting pegawai dan SIMPEG Laporan 2 2 100,00
Hasil Diketahuinya data Bazetting dan SIMPEG % 100 100 100,00
2 Penyusunan laporan rutin Masukan ▪ SDM Orang 120 120 100,00
▪ Bahan Kegiatan 8 8 100,00
▪ Anggaran Rupiah 30.000.000 28.800.000 96,00
Keluaran Jumlah laporan rutin laporan 34 34 100,00
Hasil Diketahuinya data hasil pengelolaan TNTC % 100 100 100,00
1 Korwil kemenhut Papua Barat Masukan ▪ SDM Orang 4 4 100,00
▪ Anggaran Rupiah 63.865.000 56.900.000 89,09
Keluaran Frekuensi koordinasi Kali 14 14 100,00
Hasil Tingkat pemahaman UPT yang dikoordinir % 100 100 100,00
2 Koordinasi dan konsultasi Masukan ▪ SDM Orang 18 18 100,00
▪ Anggaran Rupiah 145.000.000 142.730.500 98,43
Keluaran Frekuensi koordinasi dan konsultasi Kali 5 5 100,00
Hasil Berjalannya rapat koordinasi dan konsultasi % 100 100 100,00
1 Perjalanan konsultasi dan koordinasi Masukan ▪ SDM Orang 78 78 100,00
▪ Anggaran Rupiah 431.000.000 430.996.000 100,00
Keluaran Jumlah instansi yang diajak berkonsultasi dan
koordinasi
Lembaga 20 20 100,00
Hasil Berjalannya koordinasi dan konsultasi % 100 100 100,00
2 Rapat-rapat pembahasan kegiatan Masukan ▪ Anggaran Rupiah 33.000.000 32.990.000 99,97
Keluaran Jumlah instansi yang diajak rapat pembahasan Lembaga 13 13 100,00
Hasil Berjalannya rapat pembahasan kegiatan % 100 100 100,00
1 penyusunan dokumen kerjasama Masukan ▪ SDM Orang 20 20 100,00
dan evaluasi kerjasama ▪ Anggaran Rupiah 13.000.000 13.000.000 100,00
Keluaran Jumlah MoU Dokumen 1 1 100,00
Hasil Tingkat kerjasama % 100 100 100,00
1 Pendampingan kegiatan mitra Masukan ▪ SDM OJ 702 702 100,00
▪ Anggaran Rupiah 70.200.000 70.000.000 99,72
Keluaran Jumlah pendampingan Kegiatan 38 38 100,00
Hasil Tingkat kerjasama dengan mitra % 100 100 100,00
top related