kritik terhadap pemikiran anis aghustin shorrosh …
Post on 02-Dec-2021
14 Views
Preview:
TRANSCRIPT
KRITIK TERHADAP PEMIKIRAN ANIS AGHUSTIN SHORROSH
MENGENAI KESALAHAN TATA BAHASA AL-QUR’AN DALAM
BUKU KEBENARAN DIUNGKAP
Skripsi ini Diajukan
Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Agama (S.Ag)
Oleh:
Fitri Amalia Andifa
NIM. 16210735
PROGRAM STUDI ILMU AL-QUR’AN DAN TAFSIR
FAKULTAS USHULUDDIN DAN DAKWAH
INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA
1441 H/2020 M
1
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Skripsi dengan judul “Kritik Terhadap Pemikiran Anis Aghustin
Shorrosh Mengenai Kesalahan Tata Bahasa Al-Qur’an Dalam Buku
Kebenaran Diungkap” yang disusun oleh Fitri Amalia Andifa Nomor Induk
Mahasiswa: 16210735 telah diperiksa dan disetujui untuk diujikan ke sidang
munaqasyah.
Jakarta, 13 Agustus 2020
Pembimbing,
Ahmad Hawasyi, MA
2
LEMBAR PENGESAHAN
Skripsi dengan judul “Kritik Terhadap Pemikiran Anis Aghustin Shorrosh
Mengenai Kesalahan Tata Bahasa Al-Qur’an Dalam Buku Kebenaran
Diungkap” oleh Fitri Amalia Andifa dengan NIM 16210735 telah diujikan
pada sidang Munaqasyah Fakultas Uhuluddin dan Dakwah Institut Ilmu Al-
Qur’an (IIQ) Jakara pada tanggal 13 Agustus 2020. Skripsi telah diterima
sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Agama (S.Ag).
Jakarta, 13 Agustus 2020
Dekan Fakultas Ushuluddin dan Dakwah
Institut Ilmu Al-Qur’an Jakarta (IIQ) Jakarta,
Dr. Muhammad Ulinnuha, Lc., MA
Sidang Munaqasyah
Ketua Sidang,
Dr. Muhammad Ulinnuha, Lc., MA
Sekretaris Sidang,
Mamluatun Nafisah, M.Ag
Penguji I,
Dr. Muhammad Ulinnuha, Lc., MA
Penguji II,
Ali Mursyid, M.Ag
Pembimbing,
Ahmad Hawasyi, M.Ag
3
PERNYATAAN PENULIS
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Fitri Amalia Andifa
NIM : 16210735
Tempat/Tanggal Lahir: Tangerang/14 Februari 1998
Menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Kritik Terhadap Pemikiran Anis
Aghustin Shorrosh Mengenai Kesalahan Tata Bahasa Al-Qur’an Dalam Buku
Kebenaran Diungkap” adalah benar-benar hasil karya saya kecuali kutipan-
kutipan yang sudah disebutkan. Kesalahan dan kekurangan di dalam karya ini
sepenuhnya menjadi tanggung jawab saya.
Jakarta, 13 Agustus 2020
Fitri Amalia Andifa
IV
MOTTO
صجش ع ش اجفب عا ف فشار سسة اع فئ
٠زق سبعخ ري رجشع ري اج طي د١بر ازع
)لبي الإب اشبفع سد الله(
Bersabarlah engkau atas kerasnya perangai dari gurumu
Karena kegagalan dalam menuntut ilmu disebakan lari darinya
Barang siapa yang tidak pernah merasakan pahitnya menuntut ilmu
Maka ia akan merasakan hinanya kebodohan sepanjang hidupnya
V
KATA PENGANTAR
ثس د١ اش ه د اش الله ه
Segala puji dan syukur kehadirat Allah Swt., atas segala limpahan
rahmat dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas skripsi
dengan judul “KRITIK TERHADAP PEMIKIRAN ANIS AGHUSTIN
SHORROSH MENGENAI KESALAHAN TATA BAHASA AL-QUR‟AN
DALAM BUKU KEBENARAN DIUNGKAP”. Tugas skripsi ini sebagai salah
satu syarat untuk menyelesaikan Program Sarjana (S1) pada program studi
Ilmu Al-Qur‟an dan Tafsir, fakultas Ushuluddin dan Dakwah.
Selawat beriring salam semoga senantiasa tercurahkan kepada
junjungan Nabi Muhammad Saw., yang telah mengantarkan umat manusia
dari zaman kegelapan hingga zaman yang terang akan cahaya keilmuan.
Semoga kita mendapatkan syafa‟atnya di hari kiamat, Aamiin.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak dapat
terselesaikan tanpa bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh
karena itu penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Ibu Prof. Dr. Hj. Huzaemah Tahido Yanggo, MA selaku Rektor
Institut Ilmu Al-Qur‟an (IIQ) Jakarta
2. Bapak Dr. Muhammad Ulinnuha, Lc., MA selaku Dekan Fakultas
Ushuluddin dan Dakwah Institut Ilmu Al-Qur‟an (IIQ) Jakarta
3. Bapak Hawasyi, MA selaku dosen pembimbing skripsi, yang telah
banyak meluangkan waktunya untuk memberikan petunjuk juga
arahan agar penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
4. Bapak dan Ibu dosen fakultas Ushuluddin dan Dakwah Institut Ilmu
Al-Qur‟an (IIQ) Jakarta, yang telah memberikan bekal keilmuan
kepada penulis.
VI
5. Seluruh Instruktur tahfiz Institut Ilmu Al-Qur‟an (IIQ) Jakarta,
terutama kepada Ibu Atiqoh, S.Th.I, Ibu Muthmainnah, MA dan ka
Fitriani, S.Pd yang senantiasa sabar mengarahkan dan memotivasi
penulis dalam menghafal Al-Qur‟an.
6. Keluarga tersayang, terutama abah Anwar Wahdi Hasi dan umi
Yayah Fauziah yang tiada henti memberikan doa dan dukungan yang
luar biasa. Baik dari dukungan materil dan nonmateril. Semoga Allah
membalas dengan kebahagiaan di dunia maupun akhirat.
7. Teman-teman Institut Ilmu Al-Qur‟an (IIQ) Jakarta, khususnya
teman-teman Ilmu Al-Qur‟an dan Tafsir (IAT) A, teman-teman ANTI
WACANA CLUB dan teman-teman main UNO atas segala
dukungannya.
8. Kepada semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang
telah berpartisipasi dalam membantu penyelesaian tugas skripsi ini.
Semoga Allah membalas kebaikan kalian dengan sebaik-baiknya
balasan. Aamiin ya rabbal „alamiin.
Jakarta, 13 Agustus 2020
Penulis
Fitri Amalia Andifa
VII
TRANSLITERASI
1. Konsonan
th : ط a : أ
zh : ظ b : ب
„ : ع t : ت
gh : غ ts : ث
f : ف j : ج
q : ق h : ح
l : ل kh : خ
m : م d : د
n : ن dz : ذ
w : و r : ر
h : ه z : ز
` : ء s : س
y : ي sy : ش
sh : ص
dh : ض
VIII
2. Vokal
Vokal Tunggal Vokal Panjang Vokal
Rangkap
Fathah : a آ : â : ai
Kasrah : i : î : au
Dhammah : u : û
3. Kata sandang
a. Kata sandang yang diikuti alif lam (لا) qamariyah
Kata sandang yang diikuti oleh alif lam (اي) qamariyah
ditransliterasikan sesuai dengan bunyinya. Contoh:
al-Baqarah : اجمشح
al-Madînah : اذ٠خ
b. Kata sandang yang diikuti oleh alif-lam (اي) syamsiyah
Kata sandang yang diikuti oleh alif (اي) syamsiyah
ditransliterasikan sesuai dengan aturan yang digariskan di depan
dan sesuai bunyinya. Contoh:
ar-Rajul : اشج
asy-Syams : اشس
as-Sayyidah : اس١ذح
ad-Dârimî : اذاس
c. Syaddah (Tasydîd)
Syaddah (Tasydîd) dalam sistem aksara Arab digunakan lambang
( ), sedangkan untuk alih aksara ini dilambangkan dengan huruf,
yaitu dengan cara menggandakan huruf yang bertanda tasydîd.
Aturan ini berlaku secara umum, baik tasydîd yang berada
ditengah kata, di akhir kata ataupun yang terletak setelah kata
sandang yang diikuti oleh huruf-huruf syamsiyah. Contoh:
IX
ب ثبالله Âmannâ billâhi : أ
فبء اس Âmana as-Sufahâ‟u : أ
از٠ Inna al-ladzîna : إ
وع اش : wa ar-rukka„i
d. Ta Marbûthah (ح)
Ta Marbuuthah (ح) apabila berdiri sendiri, waqaf atau diikuti oleh
kata sifat (na„at), maka huruf tersebut dialihaksarakan menjadi
huruf “h”. Contoh:
ئدة فأ al-Af`idah : الأ
لميةالأجامعة سأ الأ : al-Jâmi„ah al-Islâmiyyah
Sedangkan ta marbûthah (ح) yang diikuti atau disambungkan (di-
washal) dengan kata benda (ism), maka dialih aksarakan menjadi
huruf “t”. Contoh:
خ بصجخ Âmilatun Nâshibah„ : عب
جشال٠خ ى ا : al-‟Âyat al-Kubraa
e. Huruf Kapital
Sistem penulisan huruf Arab tidak mengenal huruf kapital, akan
tetapi apabila telah dialihaksarakan maka berlaku ketentuan
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI), seperti
penulisan awal kalimat, huruf awal nama tempat, nama bulan,
nama diri dan lain-lain. Ketentuan yang berlaku pada PUEBI
berlaku pula dalam alih aksara ini, seperti cetak miring (italic)
atau cetak tebal (bold) dan ketentuan lainnya. Adapun untuk nama
diri yang diawali dengan kata sandang, maka huruf yang ditulis
kapital adalah awal nama diri, bukan kata sandangnya. Contoh:
„Ali Hasan al-„Âridh, al-Asqallânî, al-Farmawi dan seterusnya.
Khusus untuk penulisan kata Alqur`an dan nama-nama surahnya
X
menggunakan huruf kapital. Contoh: Al-Qur`an, Al-Baqarah, Al-
Fâtihah dan seterusnya.
XI
DAFTAR ISI
PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ................................................ I
LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................ II
PERNYATAAN PENULIS ........................................................................ III
MOTTO ...................................................................................................... IV
KATA PENGANTAR ................................................................................ V
TRANSLITERASI ..................................................................................... VII
DAFTAR ISI .............................................................................................. XI
ABSTRAK ................................................................................................. XIV
BAB 1: PENDAHULUAN ....................................................................... 1
A. Latar Belakang masalah ................................................................. 1
B. Permasalahan .................................................................................. 7
1. Identifikasi Masalah ................................................................. 7
2. Pembatasan Masalah ................................................................. 7
3. Perumusan Masalah .................................................................. 8
C. Tujuan Penelitian ............................................................................ 8
D. Kegunaan Penelitian ....................................................................... 9
E. Tinjauan Pustaka ............................................................................ 10
F. Kerangka Teori ................................................................................ 14
G. Metodologi Penelitian .................................................................... 15
1. Jenis Penelitian .......................................................................... 15
2. Sumber Data ............................................................................. 16
XII
3. Meode Pengumpulan Data ....................................................... 16
4. Metode Analisis ........................................................................ 17
H. Teknik Dan Sistematika Penulisan ................................................. 18
BAB II: QIRA’AT DAN RASM ............................................................. 19
A. Qira’at ........................................................................................... 20
1. Pengertian Qira‟at .................................................................... 20
2. Sejarah Perkembangan Ilmu Qira‟at ........................................ 21
3. Jenis-Jenis Qira‟at .................................................................... 24
4. Syarat Diterimanya Qira‟at ...................................................... 26
5. Para Imam Qira‟at Tujuh .......................................................... 30
B. Orientalis ....................................................................................... 35
1. Pengertian Orientalis ................................................................ 35
2. Sejarah Perkembangan Orientalis ............................................ 36
3. Respon para intelek Muslim terhadap kajian para orientalis ... 40
4. Kegiatan Para Orientalis ........................................................... 41
BAB III: PROFIL DR. ANIS AGHUSTIN SHORROSH DAN
PEMIKIRANNYA DALAM BUKU KEBENARAN DIUNGKAP ........ 44
A. Biografi Dr. Anis Aghustin Shorrosh ............................................. 44
B. Selayang Pandang افشلب اذك atau The True Furqan ....................... 50
C. Pemikiran Dr. Anis Aghustin Shorrosh Mengenai Kesalahan-
Kesalahan Tata Bahasa Al-Qur‟an Dalam Buku Kebenaran Diungkap
......................................................................................................... 55
BAB IV: KAJIAN TERHADAP PEMIKIRAN ANIS AGHUSTIN
SHORROSH MENGENAI KESALAHAN TATA BAHASA AL-
QUR’AN ..................................................................................................... 60
XIII
A. Kajian Terhadap Pemikiran Anis Aghustin Shorrosh ..................... 60
B. Tabel Hasil Analisa Terhadap Pemikiran Anis Aghustin Shorrosh 80
BAB V: PENUTUP ................................................................................... 82
A. Kesimpulan ..................................................................................... 82
B. Saran ............................................................................................... 83
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 85
LAMPIRAN-LAMPIRAN ....................................................................... 91
BIOGRAFI PENULIS ............................................................................. 94
XIV
ABSTRAK
Bagi sebagian kalangan muslim istilah orientalis merupakan momok
yang mengerikan, namun bagi sebagian kalangan lainnya tidaklah demikian.
Memang tidak dapat dipungkiri bahwa orientalis terbagi menjadi dua
golongan ada yang meneliti tentang keilmuan Islam secara objektif , murni
dalam rangka penelitian. Namun ada sebagian lainnya dari mereka meneliti
dalam rangka mencari cela dan kesalahan untuk membantai Islam.
Anis Aghustin Shorrosh satu dari sebagian orientalis yang
mengatakan bahwa ia menemukan kesalahan dalam tata bahasa Al-Qur‟an
karena tidak sesuai dengan kaidah kebahasan. Padahal diterimanya sebuah
riwayat Al-Qur‟an bukan hanya berdasarkan kesesuain dengan kaidah bahasa
saja, namun berdasarkan riwayat yang mutawatir, sesuai dengan rasm
Usmani dan sesuai dengan kaidah bahasa Arab. Dia mungkin satu dari
sebagian orientalis yang mengkritik keotentikan Al-Qur‟an hanya
berdasarkan kaidah bahasa saja. Sehingga penulis perlu untuk mengkritik
pandangan Anis Aghustin Shorros mengenai lafaz yang dianggapnya tidak
sesuai dengan kaidah bahasa berdasarkan pandangan para ulama Al-Qur‟an.
Jenis penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif yang mana
penelitiannya ditujukan untuk menganalisis fenomena, aktifitas social,
pemikiran orang secara individual maupun kelompok. Sedangkan metode
pengambilan datanya mengunakan kajian pustaka, dengan upaya
pengumpulan data dari buku, dokumen-dokumen, karya para ilmuan atau
para ulama yang bisa dijadikan rujukan dan dipandang relevan untuk
penelitian.
Penelitian ini membuktikan bahwa lafaz-lafaz yang dianggap tidak
sesuai dengan tata bahasa Al-Qur‟an menurut Anis Aghustin Shorros ditolak
dan dijawab secara jelas dan rinci oleh para ulama Al-Qur‟an. Dari ke-6 lafaz
tersebut ketika dikaji menggunakan teori riwayat penerimaan Al-Qur‟an
menurut Imam Ibnu al-Jazari (751-853 H), maka hasilnya sesuai dengan
kaidah-kaidah kebahasaan, sesuai dengan salah satu rasm Usmani dan sesuai
dengan riwayat bacaan Al-Qur‟an yang mutawatir.
Kata kunci: Qira’at, Rasm, Kaidah bahasa, Orientalisme
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Allah telah menganugerahkan manusia dengan berbagai
keistimewaan, salah satunya adalah anugerah akal fikiran. Disamping
sebagai salah satu pembeda antara manusia dengan makhluk lain, juga
karena dengan akal fikiran mereka dapat membedakan antara yang
benar dan mana yang batil. Oleh karena itu akal perlu dituntun untuk
mencapai kebenaran tersebut. Dalam Islam ada 2 fungsi utama
diturunkannya Al-Qur‟an, yang pertama sebagai sebagai sumber
ajaran, di mana Al-Qur‟an memberikan norma-norma keagamaan
bagi umat manusia untuk mencapai kebahagiaan di dunia juga akhirat
dan yang kedua sebagai bukti kebenaran atas kerasulan Nabi
Muhammad Saw.1 Hal inilah yang menjadikan Al-Qur‟an sebagai
kitab suci yang demikian besar pengaruhnya dan begitu penting
perannya di masyarakat.2
Salah satu bukti kebenaran atas kerasulan bisa kita lihat
melalui mukjizat yang ada dalam Al-Qur‟an. Secara umum
kemukjizatan Al-Qur‟an meliputi 3 hal, yaitu: kemukjizatan bahasa,
kemukjizatan ilmiah dan kemukjizatan syariat.3 Ketika membahas
mengenai kemukjizatan Al-Qur‟an dari sudut kebahasan kita akan
menemukan keindahan-keindahan dari setiap lafaznya. Berdasarkan
1 Muhammad Quraish Shihab, dkk, Sejarah & „Ulum Al-Qur‟an, (Jakarta: Pustaka
Firdaus, 2013), h.104. 2 Syamsuddin Arif, Orientalis dan Diabolisme Pemikiran, (Depok: Gema Insani,
2008), h.2.
3 Manna‟ al-Qatthan, Dasar-Dasar Ilmu Al-Quran, (Jakarta Timur: Ummul Qura,
2017), h. 419.
2
penelitian yang dilakukan oleh Abdurrazak Naufal4 bahwa adanya
kesimbangan-keseimbangan dalam bilangan kata yang digunakan Al-
Qur‟an.5 Sementara menurut Fakhruddin ar-Razi
6 (1149-1210 M)
kemukjizatan Al-Qur‟an dari segi kebahasan bisa dilihat melalui
kefashihan bahasa, keindahan susunan kata dan pola-pola
kalimatnya.7
Bagi para pemeluk Islam, mereka percaya bahwa Al-Qur‟an
adalah mukjizat. Karena sedari kecil mereka didoktrin bahwa Al-
Qur‟an dan segala yang terkandung di dalamnya adalah mukjizat,
tidak terkecuali dari segi kebahasannya. Tapi tidak mudah bagi para
orientalis8 mempercayai bahwa Al-Qur‟an adalah mukjizat. Sehingga
perlu bagi mereka untuk membuktikan hal tersebut agar mudah
dipahami dan diterima oleh akal.
Tidak dapat dipungkiri bagi sebagian kalangan muslim istilah
orientalis merupakan momok yang mengerikan dan perlu dibuang
jauh-jauh, namun bagi sebagian kalangan lainnya tidaklah demikian.
Ketika membahas para orientalis memang mereka memiliki sifat yang
bertentangan. Diantara mereka ada yang meneliti tentang keilmuan
Islam dalam rangka mencari cela dan kesalahan untuk membantai
4 Abdurrazak Naufal adalah seorang pengarang buku “al-I‟jaz al-„Adady Li Al-
Qur‟an al-Karim” yang menungkap adanya keharmonisasian dalam lafaz-lafaz A-Qur‟an.
Lihat Mustafa Kamal, “Inilah Al-Qur‟an Kami! Jawaban untuk Teman Misionaris”, dalam
Kompasiana, Kamis 18 April 2013 5 Muhammad Quraish Shihab, dkk, Sejarah & „Ulum Al-Qur‟an, (Jakarta: Pustaka
Firdaus, 2013), h.114 6 Fakhruddin al-Razi ialah pengarang kitab Tafsir yang berjudul al-Tafsir al-Kabir
aw Mafatih al-Ghaib 7 Muhammad Quraish Shihab, dkk, Sejarah & „Ulum Al-Qur‟an, h.117
8 Para ahli ilmu ketimuran dari Barat, yang meneliti tentang agama-agama di Timur,
khususnya agama Islam. Lihat Abdul Rahim, “Sejarah Perkembangan Orientalis”, dalam
Jurnal Hunafa, Vol. 7, No. 2, Desember 2010, h.182
3
Islam. Namun ada sebagian lainnya dari mereka meneliti secara
objektif , murni dalam rangka penelitian.9
Banyak sekali nama-nama terkenal yang tercatat dalam
sejarah orientalis, seperti Theodor Noldeke (1836-1931)10
, Ignaz
Goldziher (1850-1921)11
, Thomas Carlyle (1896-1947)12
, Otto Pretzl
(w.1941)13
, Anis Aghustin Shorrosh (w. 1948) dan masih banyak
lagi. Terlepas dengan segala pemikiran mereka yang kontroversial,
namun mereka tetap memberikan warna dalam perkembangan
keilmuan Islam.
Issa J.Boulata merupakan salah satu tokoh orientalis yang
banyak berkecimpung dalam kajian keislaman, baik dari segi
kemampuannya dalam menguasai bahasa Arab, pemikir Arab modern
dan penggagas sekaligus penyelenggara kajian Al-Qur‟an. Ia meneliti
keilmuan tersebut dengan cara yang profesional sehingga hasil dari
karyanya banyak dijadikan rujukan oleh umat Islam. Salah satu karya
9Abdurahman Badawi, Ensiklopedia Tokoh Orintalis, (Yogyakarta: PT. LkiS
Printing Cemerlang, 2012), h. vii-viii 10
Theodor Noldeke adalah seorang pengajar syair-syair Arab klasik juga seorang
peneliti perbandingan tata bahasa. Salah satu karyanya Zur Grammatik Des Klassichen
Arabish buku yang membahas tatanan bahasa Arab. Lihat Abdurahman Badawi,
Ensiklopedia Tokoh Orintalis, (Yogyakarta: PT. LkiS Printing Cemerlang, 2012), Cet. Ke-2,
h. 300 11
Ignaz Goldziher adalah satu dari sebagian orang yang tertarik dalam kajian
ketimuran, dimana Ia pernah pernah menulis karangan besar yang berkaitan dengan kajian
hadis dengan judul Dirasat Islamiyyat pada tahun 1889. Adapun karya monumentalnya
adalah buku Muhadharat fi al-Islam dan Ittijahat Tafsir Al-Quran inda al-Muslimin. Lihat
Abdurahman Badawi, Ensiklopedia Tokoh Orintalis, h. 165-167 12
Thomas Carlyle adalah seorang penulis dan sejarawan Barat yang pernah
membuat sebuah buku yang berjudul On Heroes, Hero, Worship and The Heroes in History.
Dalam buku tersebut ia memaparkan mengenai sikap kepahlawanan, keramahan juga
ketangguahan dalam sosok Nabi Muhammad Saw. Lihat Abdul Rahim, “Sejarah
Perkembangan Orientalisme”, dalam Jurnal Hunafa, Vol. 7 No. 2 Desember 2010, h. 188 13
Otto Preztl ialah seorang orientalis yang pernah berkunjung ke Istanbul untuk
meneliti buku al-Taysir al-Qira‟at al-Sab‟ dan al-Muqni‟ fi Rsam Mashahifi al-Amshar ma‟a
Kitab al-Nuqath. Ia juga memiliki karya yang berjudul Fruislamiche Atomenlehre buku yang
membahas mengenai teologi Islam. Lihat Abdurahman Badawi, Ensiklopedia Tokoh
Orintalis, Cet. Ke-2, h. 329
4
monumentalnya adalah I‟jâz Al-Qur‟ân al-Karîm‟Abara at-Tarîkh
yang sudah diterjemahkan dalam bahasa Indonesia dengan judul Al-
Qur‟an yang Menakjubkan: Bacaan Terpilih dalam Tafsir Klasik
Hingga Modern dari Seorang Ilmuan Katolik dan edisi terjemahan ini
diberi kata pengantar oleh Prof. Muhammad Quraish Shihab.14
Di sisi lain ada sosok orientalis kontroversial yang banyak
mengkritik tentang Islam, khususnya dalam bidang Al-Qur‟an, ia
adalah Anis Aghustin Shorrosh. Dalam karyanya Islam Revealed15
yang sudah diterjemahkan dalam bahasa Indonesia dengan judul
Kebenaran Diungkap16
ia pernah mengatakan bahwa Al-Qur‟an
bukanlah karya sastra agung, karena masih banyak contoh karya
sastra lainnya yang lebih indah dan tua dari Al-Qur‟an.17
Bukan
hanya kritikan yang ia berikan, bahkan ia membuat karya yang ia
anggap sebagai tandingan Al-Qur‟an yang dinamakan The True
Furqan atau افشلب اذك dalam bentuk bahasa Arabnya.
Buku Islam Revealed adalah salah satu karya Anis Aghustin
Shorrosh yang ia persiapkan untuk menghadapi Ahmad Deedat
(1918-2005 M), seorang orator Islam di abad 20 yang berasal dari
Durban, Afrika Selatan. Ia menghadapi Ahmad Deedat (1918-2005
M) dalam acara debat yang dilaksanakan dua kali. pertama di Albert
14
Faiqoh dan Sahal Mahfudh, “Model Pembentukan Karakter Religius Santri
Tahfidz Al-Qur‟an di Pondok Pesantren Mathali„ul Huda Pusat Kajen Pati”, dalam Jurnal
Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan, Vol. 13 No. 3 Desember 2015, h. 28 15
Buku Islam Revealed pertama kali diterbitkan oleh penerbit Thomas Nelson
Publishers di kota Nashville, Amerika Serikat. Buku ini termasuk buku yang tidak boleh
diperjual belikan di Indonesia secara bebas. Lihat Anis Aghustin Shorrosh, Kebenaran
Diungkap, terj. Islam Revealed oleh Kelompok Kerja PHILIA Jakarta (Jakarta: Kelompok
Kerja PHILIA, 1994) 16
Buku Kebenaran Diungkap pertama kali diterbitkan dengan izin terjemahan
bahasa Indonesia oleh kelompok kerja PHILIA Jakarta dan dicetak pertama kali pada bulan
Desember 1994. 17
Anis Aghustin Shorrosh, Kebenaran Diungkap, terj. Islam Revealed oleh
Kelompok Kerja PHILIA Jakarta, h.207
5
Hall, London pada tanggal 15 Desember 1985 dan di National
Exhibition Centre Birmingham, Inggris pada tanggal 7 Agustus
1988.18
Buku Islam Revealed termasuk salah satu buku yang tidak
boleh diperjualbelikan di Indonesia, sehingga sulit untuk
mengaksesnya. Namun buku tersebut sudah diterjemahkan dalam
bahasa Indonesia dengan judul Kebenaran Diungkap yang diterbitkan
oleh kelompok kerja PHILIA Jakarta, namum buku tersebut sudah
tidak diterbitkan lagi. Sehingga bagi orang-orang yang ingin
membacanya hanya bisa membeli dalam bentuk buku bekas pakai
saja.
Dalam buku tersebut ada banyak tema yang dibahas baik dari
penelitian Anis Aghustin Shorrosh sampai perdebatan dengan Ahmad
Deedat. Namun bagi penulis sendiri, ada satu tema yang perlu dibahas
lebih lanjut. Dimana Anis Agustin Shorrosh mengkritik bahwa ada
kesalahan-kesalahan dalam Al-Qur‟an dari segi kebahasaan. Namun
permasalahannya kritikan yang ia berikan mengenai tata bahasa Al-
Qur‟an tidak disertai dengan alasan yang jelas dan terperinci.
Kemudian sungguh amat disayangkan kritikan tersebut hanya
berdasarkan tata bahasa Arab, sedangkan susunan kalimat Al-Qur‟an
itu berdasarkan riwayat baik secara lisan maupun tulisan. Jika karya
beliau ini sampai ke tangan orang yang tidak paham bagaimana
proses periwayatan dan pemeliharaan Al-Qur‟an, maka akan
menimbulkan keraguan dalam diri mereka terhadap Al-Qur‟an.
Kenyataannya memang tidak dapat dipungkiri bahwa bahwa
masih banyak orang yang belum memahami secara mendalam
mengenai ilmu periwayatan Al-Qur‟an secara lisan maupun tulisan,
18
Anis Aghustin Shorrosh, Kebenaran Diungkap, terj. Islam Revealed oleh
Kelompok Kerja PHILIA Jakarta (Jakarta: Kelompok Kerja PHILIA, 1994), h. ix.
6
baik dari kalangan umum maupun dari kalangan pengkaji Al-Qur‟an
itu sendiri. Sebagian ulama ada yang mendefinisikan bahwa Qira‟at
itu ilmu tentang pengucapan kalimat-kalimat di dalam Al-Qur‟an
dengan berbagai macam variasinya dengan cara menyandarkannya
kepada sang perawi aslinya secara mutawatir.19
Secara tidak langsung
sebenarnya mereka sudah mempraktikannya dengan salah satu
variannya namun mereka tidak sadar. Begitupun dalam pembahasan
Rasm, masih banyak sekali yang awam akan pemahaman tersebut.
Rasm Al-Qur‟an diartikan juga sebagai pola penulisan Al-Qur‟an
yang digunakan Usman bin Affan dan sahabat-sahabatnya ketika
menulis dan membukukan Al-Qur‟an.20
Berkenaan dengan itu semua sebenarnya sudah banyak
penelitian-penelitian mengenai ilmu-ilmu Al-Qur‟an mengenai
harakat, qira‟at maupun rasm. Penulispun sudah mencari beberapa
penelitian tersebut dan setelah diteliti sebagian besar penelitian
tersebut mengenai ragam Qira‟at dan pengaruhnya terhadap
penafsiran, ada juga tentang penerapan Pembacaan Al-Qur‟an dengan
Qira‟at, kemudian ada juga yang berkaitan dengan korelasi antara
Qira‟at dan rasm. Namun belum ada yang membahas tentang kritikan
orientalis terhadap tatanan bahasa Al-Qur‟an menggunakan
pendekatan Ilmu Qira‟at.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis tertarik
untuk melakukan sebuah penelitian mengenai pernyataan Anis
Aghustin Shorros tentang pernyataannya dalam buku Kebenaran
Diungkap. Sehingga penulis bermaksud menyusun skripsi ini dengan
judul “KRITIK TERHADAP PEMIKIRAN ANIS AGHUSTIN
19
Anshori, Ulumul Qur‟an Kaidah-Kaidah Memahami Firman Allah, (Jakarta: PT
RajaGrafindo, 2013), h.143 20
Anshori, Ulumul Qur‟an Kaidah-Kaidah Memahami Firman Allah, h.155
7
SHORROSH MENGENAI KESALAHAN TATA BAHASA AL-
QUR’AN DALAM BUKU KEBENARAN DIUNGKAP”
B. Permasalahan
1. Identifikasi Masalah
Sebagaimana yang telah diuraikan oleh penulis pada bagaian latar
belakang, ada beberapa masalah yang perlu untuk dibahas.
Diantaranya, sebagai berikut:
a. Sebagian orientalis menyangka ketidaksesuaian Al-Qur‟an
dengan tata bahasa Arab menujukkan kekeliruan yang terdapat
dalam Al-Qur‟an.
b. Beberapa orientalis melakukan penelitian tentang keilmuan
Islam dalam rangka mencari cela dan kesalahan untuk
membantai Islam.
c. Kritikan Anis Aghustin Shorrosh pada karyanya Kebenaran
Diungkap mengenai kesalahan yang terdapat dalam Al-Qur‟an
tidak disertai dengan penjelasan yang terperinci.
d. Kritikannya terhadap Al-Qur‟an juga hanya berdasarkan
dengan tatanan bahasa Arab.
e. Kurangnya minat masyarakat untuk mengkaji Ulumul Qur‟an,
khususnya dalam bidang Ilmu Qira‟at dan Rasm menyebabkan
kurangnya pemahaman mereka terhadap ilmu-ilmu tersebut.
2. Pembatasan Masalah
Adapun batasan masalah dalam penelitian ini meliputi:
a. Karena adanya beberapa karya tulis yang dibuat oleh Anis
Aghustin Shorrosh maka penulis membatasinya pada buku
Kebenaran Diungkap terjemahan dari buku Islam Revealed.
8
Alasannya karena dari beberapa karya-karya yang ditulis oleh
Anis Aghustin Shorrosh hanya satu karyanya yang bisa
diakses di Indonesia dan itupun hanya dalam bentuk
terjemahannya saja.
b. Banyaknya tema yang dibahas dalam buku tersebut, maka
penulis membatasinya pada tema kesalahan-kesalahan dalam
tata bahasa Al-Qur‟an. Alasannya karena penulis ingin
menganalisa sekaligus mengkritik pemikirannya mengenai
kesalahan-kesalahan tata bahasa Al-Qur‟an yang ia temukan
berdasarkan hanya dari segi kebahasannya saja dan itupun
tidak dijelaskan secara rinci mengenai alasan-alasannya.
3. Perumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah di atas maka penulis akan
merumuskan permasalahannya sebagai berikut:
a. Bagaimana pandangan Anis Aghustin Sorrosh mengenai
kesalahan tata bahasa Al-Qur‟an pada karyanya yang
berjudul Kebenaran Diungkap?
b. Bagaimana status pernyataan Anis Aghustin Shorrosh
menurut pandangan ilmu Qira‟at Al-Qur‟an?
C. Tujuan Penelitian
Sehubungan dengan pertanyaan dalam perumusan masalah di
atas, maka secara garis besar, penelitian ini memiliki dua tujuan,
yaitu: tujuan khusus dan tujuan umum. Adapun tujuan khusus
penelitian ini ialah mendeskripsikan sekaligus kritik terhadap
pernyataan Anis Shorrosh dalam buku Kebenaran Diungkap
9
mengenai kesalahan-kesalahan dalam Al-Qur‟an. Adapun tujuan
secara umumnya ialah ialah:
1. Menganalisa dan mengkritik pandangan Anis Aghustin Sorrosh
mengenai kesalahan tata bahasa Al-Qur‟an pada karyanya yang
berjudul Kebenaran Diungkap.
2. Menguraikan status pernyataan Anis Shorrosh menurut pandangan
Ilmu Qira‟at Al-Qur‟an.
D. Kegunaan Penelitian
Disamping memiliki tujuan penelitian, penulisan ini
diharapkan dapat memberikan manfaat bagi banyak orang. Adapun
manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Akademis
a. Kajian dan penelitian ini diharapkan dapat menambah
informasi dan memperluas wawasan keilmuan dalam disiplin
ilmu keislaman khususnya dalam bidang Ilmu Al-Qur‟an.
b. Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai literatur dan
dorongan untuk mengkaji masalah tersebut lebih lanjut.
c. Dapat dijadikan penelitian selanjunya yang serupa dan sedikit
banyak penelitian ini akan memberikan kontribusi bagi
perkembangan pengetauan ilmiah di bidang ilmu Al-Quran.
2. Sosial
a. Memberikan wawasan yang positif mengenai ilmu Al-Qur‟an
terutama dalam pembahasan Ilmu Rasm dan Ilmu Qira‟at
kepada masyarakat luas.
10
b. Memberitahukan kepada para pengkaji Al-Qur‟an bahwa
banyak hal-hal penting yang dapat kita pelajari dari proses
pemeliharaan Al-Qur‟an.
3. Personal
a. Menambah wawasan, pengalaman dan pengenalan tentang
betapa pentingnya keilmuan Al-Qur‟an.
b. Melatih rasa tanggung jawab untuk menjaga Al-Qur‟an dan
berbagai keilmuannya sebagai amanah untuk para pengkaji
Al-Qur‟an.
E. Tinjuan Pustaka
Sejauh penulis menelaah, belum ada penelitian ilmiah yang
secara khusus membahas “Kritik Terhadap Pemikiran Anis
Aghustin Shorrosh Mengenai Al-Qur’an Dalam Buku Kebenaran
Diungkap”. Meskipun sudah terdapat beberapa penelitian mengenai
Dr. Anis Aghustin Shorrosh dan karyanya, namun penelitian tersebut
belum terfokus pada kasus kritik terhadap pemikirannya. Mengenai
literatur yang membahas judul skripsi ini, penulis merujuk pada
penelitian sebelumnya yang berbeda dengan penelitian ini:
1. Skripsi dengan judul Keotentikan dam Pemalsuan Al-Qur‟an
(Studi Kasus Al-Qur‟an Palsu Versi Anis Shorrosh), ditulis oleh
Yani Nurfatchiyani mahasiswi dari Institut Ilmu Al-Qur‟an (IIQ)
Jakarta, fakultas Ushuluddin jurusan Tafsir Hadis. Penelitian ini
membahas mengenai افشلب اذك atau The True Furqan karya Anis
Aghustin Shorrosh, seorang pendeta Arab yang menganggap
karyanya itu sebagai tandingan Al-Qur‟an.
Sang peneliti membatasi pembahasannya pada bahasan aspek-
aspek yang menjamin otentitas Al-Qur‟an, kemudian mengenai
11
biografi Anis Shorrosh, juga mengenai kelemahan-kelemahan
yang terdapat dalam surat al-Fatihah versi Anis Shorrosh di dalam
افشلب Di dalam penelitian inipun ditegaskan bahwa .افشلب اذك
bukan jawaban atas Al-Qur‟an yang menantang manusia اذك
untuk membuat semisal Al-Qur‟an, tetapi lebih tepat disebut
dengan pemalsuan Al-Qur‟an.21
Persamaan skripsi ini dengan
penelitian saya sama-sama membahas sosok Anis Aghustin
Shorros beserta karyanya افشلب اذك, namun penelitian saya
berfokus pada pemikirannya yang mengkritik kesalahan-
kesalahan tata bahasa yang terdapat dalam Al-Qur‟an. Sehingga
skripsi ini akan membantu memberikan informasi mengenai sosok
Anis Aghustin Shorros dan pola pikirnya.
2. Artikel yang ditulis oleh Krisnadi Yuliawan dengan judul
Terobosan Baru Pendeta Palestina, diterbitkan oleh majalah
Gatra pada tanggal 11 mei 2002. Didalamnya berisi tentang
sebuah kabar munculnya The True Furqan, yang disebut-sebut
sebagi Al-Qur‟an palsu. Dijelaskan pula sedikit tentang
penerbitannya dan situs penjualannya. Ada pula pembahasan
tentang sosok sang pengarang itu sendiri, baik dari latar belakang
maupun sosio historisnya. Termasuk juga debat yang pernah dia
ikuti, di mana dalam perdebatan itu dia memberikan berbagai
tudingan, bahwa Islam merupakan kepercayaan yang salah. Islam
adalah agama teror yang menjunjung tinggi kekerasan. Dia juga
yakin bahwa akar dari kekerasan Islam bersumber langsung dari
21
Yani Nurfatchiyani, “Keotentikan dam Pemalsuan Al-Qur‟an (Studi Kasus Al-
Qur‟an Palsu Versi Anis Shorrosh)” Skripsi, Institut Ilmu Al-Qur‟an (IIQ) Tangerang
Selatan, 2005). Tidak diterbitkan (t.d)
12
Al-Qur‟an, sehingga ia menganjurkan kaum Muslimin untuk
mengganti Al-Qur‟annya.22
Isisnya juga membahas mengenai karyanya yang berjudul Islam
Revealed. Sebuah karya yang menghimpun hasil debat antara
Anis Ahustin Shorrosh dan Ahmad Deedat. Artikel ini sama-sama
membahas mengenai pribadi Anis Aghustin Shorrosh dan
beberapa karyanya, yang membedakannya adalah bahwa ini hanya
membahas tokohnya dan karyanya yang berjudul The True
Furqan, sedangkan penelitian saya akan mengkritik pemikirannya.
3. Artikel yang ditulis oleh Herry Mohammad dan rekan-rekannya
dengan judul Karya Sampah Gegerkan Umat Islam, diterbitkan
oleh majalah Gatra pada tanggal 11 mei 2002. Di dalamnya berisi
mengenai kemunculan Al-Qur‟an Palsu di kalangan umat Islam.
Hal ini juga menjadi topik panas yang dibahas oleh kalangan
pemuka agama. Termasuk Weinata Sairi, seorang pendeta yang
iku mengomentari buku The True Furqan dalam sudut pandang
Kristen. Ia mengatakan bahwa buku itu bukan kitab suci umat
Kristen berdasarkan materi dan pembagian suratnya. Ia juga
sungguh menyayangkan kemunculan buku tersebut. karena hal itu
jika dilihat dari sisi sosiologis dapat menimbulkan
ketersinggungan umat beragama satu dengan yang lainnya.23
Persamaan Artikel ini dengan penelitian saya sama-sama
membahas salah satu karyanya yaitu افشلب اذك (The True Furqan)
beserta pandangan para pemuka agama. Namun penelitian saya
berfokus pada pemikirannya yang mengkritik kesalahan-
22
Krisnadi Yuliawan, Terobosan Baru Pendeta Palestina, dalam Majalah Gatra
25/ VIII 11 Mei 2002 h. 28-29 23
Herry Mohammad, dkk., Karya Sampah Gegerkan Umat Islam, dalam Majalah
Gatra 25/ VIII 11 Mei 2002 h. 24-27
13
kesalahan tata bahasa yang terdapat dalam Al-Qur‟an. Sehingga
artikel ini akan membantu memberikan informasi mengenai sosok
Anis Aghustin Shorros beserta karyanya dan pandangan para
pemuka agama mengenai The True Furqan.
4. Artikel Sebuah Kedustaan dan Pengakuan Kegagalan yang dibuat
oleh Muhammad Syamsi Ali seorang pemuka Islam asal
Indonesia yang tinggal di Amerika Serikat, diterbitkan oleh
majalah Gatra pada tanggal 11 mei 2002. Di dalamnya membahas
informasi mengenai karya The True Furqan baik dari persiapan,
tempat penjualan buku tersebut sampai untuk siapa karya itu
ditujukan. Bukan hanya itu, dijelaskan pula mengenai bukti nyata
Al-Qur‟an bahwa suatau saat akan ada di antara manusia yang
senang menciptakan buku, kemudian diakuinya sebagai wahyu
Tuhan.24
Berdasarkan hal di atas, maka artikel ini dan penelitian saya
memiliki persamaan dari segi pembahasan, sama-sama membahas
salah satu karyanya. Perbedaannya ialah bahwa artikel tersebut
hanya terfokus pada buku The True Furqan. Sedangkan penelitian
saya fokus dalam pembahasan pemikiran Anis Aghustin Shorrosh
yang mengatakan bahwa ada kesalahan dalam gramatikal bahasa
Al-Qur‟an. Sehingga artikel ini dapat berkontribusi dalam
memberikan informasi lebih mengenai karya-karyanya.
5. Jurnal yang berjudul Kritik Atas Kritik Al-Fadi Terhadap
Gramatikal Al-Quran karya Hasan Ansori, diterbitkan oleh
Kalimah: Jurnal Studi Agama-Agama dan Pemikiran Islam Vol.17
No. 1, Maret 2019. Dalam jurnal ini, Hasan Ansori membahas apa
24
Muhammad Syamsi Ali, Sebuah Kedustaan dan Pengakuan Kegagalan, dalam
Majalah Gatra 25/ VIII 11 Mei 2002 h. 31
14
saja lafaz-lafaz yang dkritik oleh al-Fadi dan menganalisanya
menggunakan pandangan para Ulama Al-Qur‟an. Bukan hanya
itu, jurnal inipun membahas bagaimana korelasi antara Al-Qur‟an
dengan bahasa Arab.25
Berdasarkan itu semua ada kesamaan antara jurnal dan penelitian
saya, dimana sama-sama menganalisa lafaz-lafaz yang dianggap
tidak sesuai dengan gramatikal Al-Qur‟an menggunakan sudut
pandang ulama Al-Qur‟an. Ada pula kesamaan lafaz yang dikritik
oleh Anis Aghustin Shorrosh dan al-Fadi, sehingga jurnal ini bisa
memberikan informasi lebih mengenai pandangan para ulama Al-
Qur‟an mengenai hala tersebut. walaupun semua lafaz yang
dkritik oleh Anis Aghustin Shorrosh dkritik pula oleh al-Fadi.
F. Kerangka Teori
Karena penelitian ini menggunakan pendekatan Ilmu Qiraat
maka teori yang dipakai menggunakan teori penerimaan suatu riwayat
bacaan Al-Qur‟an menurut Syaikh Ibnu al-Jazari26
(751-833 H).
Dimana suatu bacaan Al-Qur‟an dianggap sah apabila memenuhi 3
kriteria persyaratan yang beliau rangkum dalam bentuk matan
Thayyibat an-Nasyr fi al-Qira‟ât al-„asyr yang telah ditetapkan al-
25
Hasan Ansori, Kritik Atas Kritik al-Fadi Terhadap Gramatikal Al-Qur‟an, dalam
Journal Kalimah, Vol. 17 No. 1, Maret 2019, h. 71-82 26
Beliau adalah seorang tokoh yang memberikan banyak sumbangan dalam bidang
ilmu Qira‟at. Bukan hanya itu saja beliau juga termasuk ulama yang memperdalam beberapa
bidang keilmuan lainnya dan diberikan izin untuk mengeluarkan fatwa oleh beberapa syaikh
di Damaskus, salah satunya syaikh Abu al-Fida pada tahun 774 H, syaiekh Diyauddinpada
tahun 778 H dan syaikh al-Baqilani pada tahun 785 H. Lihat Ahmad Dasuki, “Perbandingan
Tajwid Al-Qur‟an Dalam Riwayat Hafs Menurut Tariq Asy-Syatibi dan Ibnu Al-Jazari (Studi
Analisa Kasus Pembacaan Al-Qur‟an di Bandar Chukai, Terengganu)” Skripsi, Universitas
Islam Negeri Sumatera Utara, 2017, h. 17. Tidak diterbitkan (t.d)
15
Azhar sebagai acuan dalam mempelajari ilmu qira‟at27
dan matan
tersebut sudah masyhur di kalangan para pengkaji ilmu qira‟at di
Indonesia. Adapun teorinya sebagai berikut:
ج اذ افك ب # و وب بلاا ٠ذ ادز س ش
ام شا ا # صخ اسبدا اضلصخ السوب ز
ب ٠خ أصجذ د١ض و س ر # ز ز جعخش أ ف اس
1. Bacaannya sesuai dengan kaidah tata bahasa Arab
2. Bacaannya sesuai dengan salah satu mushaf Usmani
3. Bacaannya harus shahih sanadnya, yang didasarkan pada kepada
kebenaran penukilan dan keshahihan riwayat.28
G. Metodologi Penulisan
1. Jenis penelitian
Jenis penelitian skripsi ini adalah kajian pustaka (library
research), yaitu penelitian yang penulis lakukan terhadap literatur
yang berkaitan dengan penulisan skripsi ini, kemudian
mengungkapkannya secara argumentatif dari sumber data yang
berupa kepustakaan. Bisa berupa buku-buku dan dokumen-
dokumen, majalah ilmiah, jurnal yang berisi penelitian-penelitian,
disertasi atau tesis yang biasanya tersimpan di
perputakaan.29
Penelitian ini pula mengunakan jenis penelitian
kualitatif yang mana penelitiannya ditujukan untuk menganalisis
27
Ahmad Kholili Hasib, “Mengenal Imam al-Jazari, „Bapak‟ Ilmu Tajwid”
https://inpasonline.com/mengenal -imam-al-jazari-bapak-ilmu-tajwid/, diakses tanggal 27
Agustus 2020 28
Ibnu al-Jazari, Thayyibatun an-Nasyr fi al-Qira‟at al-„Asyr, (Madinah: Darul
Huda,1994), h. 32 29
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja
Rosdakarya 2008), h. 159
16
fenomena, aktifitas sosial, pemikiran orang secara individual
maupun kelompok. Penilitian ini intrepretasinya berdasarkan
pengalaman sosial sehingga memandang kenyataan sebagai
kontruksi sosial.30
2. Sumber Data
Data yang dipakai dalam penelitian ini terbagi menjadi
dua, yaitu primer dan sekunder. Dalam penelitian ini, sumber data
utama/primer adalah buku Dr. Anis Aghustin Shorrosh dengan
judul Kebenaran Diungkap yang diterbitkan dengan izin hak
terjemahan Bahasa Indonesia oleh kelompok kerja PHILIA
Jakarta.
Penelitian ini menggunakan pendekatan ilmu-ilmu lain
untuk mendukung pembahasan tersebut yaitu dengan pendekatan
Ilmu Qira‟at dan Rasm. Adapun sumber data sekundernya adalah
beberapa buku yang berkaitan dengan judul skripsi ini antara lain
buku Kaidah Qira‟at Tujuh 1 & 2 karya Dr. KH. Ahmad Fathoni.,
Lc., M.A., buku Penulisan dan Pentashihan Mushaf Al-Qur‟an
dengan Rasm Usmani yang diterbitkan oleh Puslitbang Lektur
Agama Badan Litbang Agama Departemen Agama Jakarta, Al-
Itqan Fi Ulum Al-Qur‟an karya Imam Jalaluddin al-Suyuthi, buku
Manahil al-„Irfan Fi „ulum Al-Qur‟an karya Syeikh Muhammad
Abdu al-Adzim az-Zarqani, beberapa buku tafsir dan kitab-kitab
yang membahas mengenai i‟rab31
Al-Qur‟an.
30
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung:
Alfabeta 2016), h. 61 31
I‟rab adalah analisis kalimat dengan tinjauan aneka ilmu kebahasaan dalam
rangka memperjelas maknanya. Lihat Muhammad Quraish Shihab, Kaidah Tafsir,
(Tangerang: Lentera Hati, 2015), Cet. Ke 3, h. 101
17
3. Metode Pengumpulan Data
Karena penelitian ini termasuk jenis penelitian kualitatif,
maka secara sederhana upaya pengumpulan datanya
menggunakan metode dokumentasi. Metode dokumentasi sendiri
merupakan teknik pengumpulan data dengan cara sebagai berikut:
a. Menghimpun dokumen-dokumen, baik dokumen tertulis,
gambar, video, hasil karya, maupun elektronik.
b. Dokumen yang sudah diperoleh kemudian dianalisis dan
dipadukan hingga membentuk satu kajian yang sistematis.
c. Teknik dokumentasi juga bukan hanya sekedar
mengumpulkan data dan menuliskan laporan berbentuk
kutipan-kutipan saja. Namun, hasil penelitian yang dilaporkan
adalah hasil analisis terhadap dokumen-dokumen tersebut.32
Dalam hal ini, peneliti menggunakan beberapa dokumen
dari karya tulis para intelek muslim maupun non muslim hingga
video-video dari youtube yang bisa dijadikan rujukan dan
dipandang relevan untuk penelitian.
4. Metode Analisis
Pembahasan skripsi ini menggunakan metode penulisan
yang bersifat Deskriptif Analisis. Dimana sang penulis akan
melakukan penelitian secara menyeluruh terhadap objek yang
akan diteliti.33
Kemudian penelitian deskriptifnya tertuju pada
pemecahan masalah yang ada pada masa sekarang. Metode ini
meliputi beberapa teknik, diantaranya: menuturkan, menganalisa
32
Natalina Nilam Sari, “Memahami Studi Dokumen Dalam Penelitian Kualitatif”,
dalam Jurnal Wacana, Vol XIII No.2, Juni 2014, h. 177-181 33
Ernawati Waridah, Kamus Bahasa Indonesia, (Jakarta Selatan: PT. Kawahmedia,
2017), h. 17
18
dan mengklasifikasi. Pelaksanaan metode ini tidak terbatas hanya
sampai pengumpulan dan penyusunan data, tetapi meliputi analisa
dan interpretasi tentang arti data tersebut.34
H. Teknik dan Sistematika Penulisan
Teknik penulisan skripsi ini menggunakan petunjuk teknis
penulisan proposal dan skripsi yang diterbitkan Institut Ilmu Al-
Qur‟an (IIQ) Jakarta tahun 2017. Untuk mempermudah pembahasan
dalam skripsi ini, penulis membagi pembahasan menjadi lima bab
dengan sistematika sebagai berikut:
Bab pertama, berupa pendahuluan yang mencakup latar
belakang masalah untuk memberikan pejelasan secara akademik
mengapa penelitian ini perlu dilakukan, dimana hal tersebut
merupakan landasan berpikir penyusunan skripsi ini. Kemudian
hipotesis permasalahan yang akan diangkat disertai dengan
identifikasi masalah serta batasan masalah agar penelitian ini lebih
terarah. Kemudian dilanjutkan dengan tujuan dan kegunaan
penelitian, tinjauan pusataka, metode penelitian, kerangka teori
sebagai landasan dalam menganalisa Objek yang ingin diteliti dan
diakhiri dengan sistematika penulisan.
Bab kedua, tinjauan umum tentang Ilmu Qira‟at dan
orientalisme. Dimana penulis akan menguraikan mengenai pengertian
Qira‟at, kemudian siapa saja para Imam 7 dan syarat-syarat
diterimanya suatu riwayat Al-Qur‟an. pada bab ini juga dijelaskan
mengenai pengertian orientalisme, bagaimana sejarah
perkembangannya, kegiatan-kegiatannya, hingga pandangan dan
34
Winarno Surachmad, Dasar dan Tehnik Research Pengantar Metodologi Ilmiah,
(Bandung: Trsito 1978), h.131
19
tanggapan para ulama Al-Qur‟an mengenai kajian yang dilakukan
para orientalis.
Bab ketiga, berisi pemaparan tentang profil Dr. Anis Shorrosh
dan karyanya yang dianggap sebagai krititk dan tandingan Al-Qur‟an.
kemudian dijelaskan pula secara rinci bagaimana perjalanan
intelektualnya serta bagaimana latar belakang kehidupannya yang
akan mempengaruhi cara berfikirnya. Lalu penjelasan mengenai
pemikiran Anis Aghustin Shorrosh mengenai kesalahan-kesalahan
tata bahasa Al-Qur‟an dalan buku Kebenaran Diungkap.
Bab keempat, disinilah inti pokok pembahasan. Berisi tentang
analisis penulis terkait dengan pemikiran Anis Aghustin Shorrosh
mengenai kesalahan-kesalahan tata bahasa Al-Qur‟an dalam buku
Kebenaran Diungkap. Kemudian akan ditinjau dari sudut pandang
Ilmu Qira‟at dan Rasm. Sebagai bentuk kritik terhadap pemikirannya
dalam buku tersebut. Lalu disertai dengan tabel bacaan Al-Qur‟an
yang diduga salah dalam segi tata bahasa menurut pandangan Anis
Aghustin Shorrosh dan para Imam Qira‟ah Sab‟ah.
Bab kelima, merupakan penutup dalam penulisan penelitian
ini. Di dalamnya berisi kesimpulan dari penjelasan yang telah
dipaparkan pada bab-bab sebelumnya dan saran bagi para pembaca
dan untuk penelitian berikutnya. Kemudian di bagian akhir penulis
akan mencantumkan daftar pustaka yang menjadi pijakan referensi
dalam skripsi ini dan beberapa lampiran yang terkait dengan isi
skripsi ini.
85
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berikut dapat diambil kesimpulan perihal analisa terhadap
pemikiran Anis Aghustin Shorrosh, mengenai kesalahan dalam tata
bahasa Al-Qur‟an berdasarkan uraian yang telah dijelaskan pada bab-
bab sebelumnya.
1. Dalam mengkritik kesalahan tata bahasa Al-Qur‟an pada buku
Kebenaran Diungkap, Anis Aghustin Shorrosh tidak pernah
menguraikan secara jelas dan rinci mengenai alasan mengapa
lafaz-lafaz yang ia kritik menyalahi aturan kaidah bahasa baik
secara sintaksis maupun morfologi. Adapun lafaz-lafaz yang
dianggap menyalahi aturan kaidah bahasa Arab menurut
pandangan Anis Aghustin Shorrosh, sebagai berikut:
a. Pada surat Al-Bâqarah [2]:177 lafaz جش٠ seharusnya اص ه
جش اص ه
b. Pada surat Ali „Imron [3]:59 lafaz ف١ى seharusnya و و
فىب
c. Pada surat An-Nisa [4]:162 lafaz ح ه اص ١ م١ ا seharusnya
م١ ا ح ه اص
d. Pada surat Al-Mâidah [5]:69 lafaz بثئ اص seharusnya
بثئ اص ١
e. Pada surat Al-A‟râf [7]:160 lafaz عششح أسجبطابا صز seharusnya
عش ش سجطاباص
f. Pada surat Al-Munâfiqûn [63]:10 lafaz seharusnya أو أو
86
Kemudian semua lafaz yang ia kritik hanya berdasarkan kaidah
tata bahasa saja, padahal penerimaan riwayat bacaan Al-Qur‟an
tidak hanya terbatas pada kata-kata dan gaya bahasa.
2. Hasil analisa penulis yang berlandaskan tiga syarat penerimaan
riwayaat bacaan Al-Qur‟an yang disampaikan oleh Imam Ibnu al-
Jazari (751-833 H), yang mana pertama bacaannya harus sesuai
dengan kaidah tata bahasa Arab, kedua harus sesuai dengan salah
satu mushaf Usmani dan yang ketiga harus shahih sanadnya, yang
berdasarkan pada kebenaran penukilan dan keshahihan riwayat.
Maka hasilnya dapat dikatakan bahwa lafaz جش٠ dalam surat اص ه
al-Bâqarah ayat 177, lafaz ف١ى dalam surat Ali „Imron ayat و
59 dan lafaz ح ه اص ١ م١ ا dalam surat an-Nisa sesuai dengan
kaidah tata bahasa Arab, sesuai dengan riwayat bacaan Al-Qur‟an
yang mutawatir dan sesuai dengan kaidah penulisan Rasm
Usmani. Sama halnya pada lafaz بثئ اص ١ dalam surat al-Mâidah
ayat 69, lafaz عششح أسجبطاب dalam surat al-A‟râf ayat 160 dan اصز
lafaz .dalam surat al-Munâfiûn ayat 10 أو
B. Saran
Setelah mempelajari dan menganalisa tentang kesalahan
dalam tata bahasa Al-Qur‟an, menurut sudut pandang Anis Aghustin
Shorros dan pandangan para Ulama Al-Qur‟an, maka penulis akan
memberikan saran yang kiranya bersifat membangun demi
kepentingan kita bersama. Sarannya sebagai berikut:
1. Penulis berharap kepada para pembaca skripsi ini jangan
pernah berhenti dalam memahami isi kandungan Al-Qur‟an.
Kyai Ahsin Sakho Muhammad dalam buku Oase Al-Qur‟an
jilid satu, pernah mengatakan bahwa Al-Qur‟an itu ibarat
87
berlian yang mempunyai banyak sisi. Jika dipandang dari satu
sisi akan menampakkan keindahan tersendiri dan jika dilihat
dari sisi lain akan tampak pula keindahan yang lain. Perlu
diingat bahwa hanya orang yang berhati bersih dan tulus yang
akan dapat menikmati keindahannya tersebut.
2. Arif dan bijaksanalah dalam menilai sesuatu dan jangan
pernah menilai hal tersebut salah tanpa mencari kejelasan dan
kebenarannya. Karena suatu hal yang tidak dapat kita pahami
oleh akal kita bukan berarti salah, namun bisa jadi kurangnya
pemahaman kita akan ilmu tersebut.
3. Untuk para peneliti diharapkan melakukan penelitian
selanjutnya, guna menggali keilmuan dan mengembangkan
pengetauan ilmiah di bidang ilmu Al-Quran.
88
Daftar Pustaka
Al-Qur‟an Al-Karim
Abdullah, Abi al-Baqa, At-Tibyan, (Beirut: Dar Al-Fikr, 2005), Jilid 1 dan 2
Agustono, Ihwan, “Potret Perkembangan Metodologi Kelompok Orientalis
Dalam Studi Islam”, dalam Jurnal Studi Qur‟an, Vol. 4 No. 2 Januari
2019
Ahmad, Abu Ja‟far, I‟rab Al-Qur‟an, (Beirut: Dar Al-Kotob Al-„Ilmiyah,
2015), Cet. Ke-4, Jilid 1 dan 2
Ali, Muhammad Syamsi, Sebuah Kedustaan dan Pengakuan Kegagalan,
dalam Majalah Gatra 25/ VIII 11 Mei 2002
Anas, Muhammad, Mengenal Metodologi Pembelajaran, (Pasuruan: Pustaka
Hulwa, 2014)
Anshori, Ulumul Qur‟an Kaidah-Kaidah Memahami Firman Allah, (Jakarta:
PT RajaGrafindo, 2013), Zainal Arifin Madzkur, Perbedaan Rasm
Usmani, (Jakarta: Azzamedia, 2018)
Ansori, Hasan, Kritik Atas Kritik al-Fadi Terhadap Gramatikal Al-Qur‟an,
dalam Journal Kalimah, Vol. 17 No. 1, Maret 2019
Anshori, Muhammad, “Tren-Tren Wacana Studi Al-Qur‟an dalam
Pandangan Orientalis di Barat”, dalam Jurnal Nun, Vol. 4 No. 1, 2018
Arif, Syamsuddin, Orintalis dan Diabolisme Pemikiran, (Depok: Gema
Insani, 2008)
As-Suyuthi, Jalaluddin, Samudera Ulumul Qur‟an, (Surabaya: PT Bina Ilmu
Surabaya)
Badawi, Abdurahman, Ensiklopedia Tokoh Orintalis, (Yogyakarta: PT. LkiS
Printing Cemerlang, 2012)
89
Basya, Muhammad Abdurrozak Musyaffa‟, Syarah Matan al-Ajrumiyyah,
dalam Penjelasan dan Latihan untuk Kelas 3 Pondok Pesantren Daarul
Rahman
Buchari, Mannan, Menyingkap Tabir Orientalis, (Jakarta: Amzah, 2006)
Dasuki, Ahmad, “Perbandingan Tajwid Al-Qur‟an Dalam Riwayat Hafs
Menurut Tariq Asy-Syatibi dan Ibnu Al-Jazari (Studi Analisa Kasus
Pembacaan Al-Qur‟an di Bandar Chukai, Terengganu)” Skripsi,
Universitas Islam Negeri Sumatera Utara, 2017. Tidak diterbitkan (t.d)
Mahfudh, Sahal dan Faiqoh, “Model Pembentukan Karakter Religius Santri
Tahfidz Al-Qur‟an di Pondok Pesantren Mathali„ul Huda Pusat Kajen
Pati”, dalam Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan, Vol.
13 No. 3 Desember 2015
Fakhrurrozi, Muhammad Imam “Nahwu dan Shorof Perspektif Pembelajar
Bahasa Kedua” dalam Seminar Nasional Bahasa Arab Mahasiswa II
Tahun 2018 HMJ Jurusan Sastra Arab Fakultas Sastra Universitas
Negeri Malang
Fathoni, Ahmad, Kaidah Qira‟at Tujuh 1&2, (Jakarta: Yayasan Bengkel
Metode Maisura, 2016)
Fathoni, Ahmad, Petunjuk Praktis Tahsin dan Tartil Al-Qur‟an Metode
Maisuro, (Jakarta: Yayasan Bengkel Metode Maisuro 2017), Cet. Ke-10
Harun, Salman, dkk., Kaidah-Kaidah Tafsir, (Jakarta: Penerbit Qaf, 2017)
Haslan, Wan, dkk., “Pemikiran Kritis Rahmatullah al-Kairanawi Dalam
Religionswissenschaft”, dalam Jurnal Islamiyyat, 35 (1) 2013
Hayyan, Abu, al-Bahru al-Muhith, (Beirut: Dar Al-Fikr, 2005), Jilid 2, 4, 5
James dan Marti Hafley, The Liberated Palestinian, (Dallas: Acclamed
Books)
Kamal, Mustafa, “Inilah Al-Qur‟an Kami! Jawaban untuk Teman
Misionaris”, dalam Kompasiana, Kamis 18 April 2013
90
Kamaliah, Alfi, “Al-Qur‟an dan Orientalisme Arah Baru Kajian Al-Qur‟an di
Barat” Makalah, Institut Agama Islam Negeri Antasari Banjarmasin
2014, h. 2. Tidak diterbitkan (t.d)
Mohammad, Herry, dkk., Karya Sampah Gegerkan Umat Islam, dalam
Majalah Gatra 25/ VIII 11 Mei 2002
Moleong, Lexy J., Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja
Rosdakarya 2008)
Muhammad, Ahsin Sakho, Membumikan Ulumul Qur‟an, (Jakarta Selatan:
Qaf Media Kreativa, 2019)
Muhammad, Ahsin Sakho, dkk., Pedoman Umum Penulisan dan Pentashihan
Mushaf Al-Qur‟an dengan Rasm Usmani, (Jakarta: Puslitbang Lektur
Agama Badan Litbang Agama Departemen Agama, 1999)
Munawwir, Ahmad Warson, Al-Munawwir Kamus Bahasa Arab – Indonesia,
(Surabaya: Pustaka Progressif, 1997)
Nurfatchiyani, Yani, “Keotentikan dam Pemalsuan Al-Qur‟an (Studi Kasus
Al-Qur‟an Palsu Versi Anis Shorrosh)” Skripsi, Institut Ilmu Al-Qur‟an
(IIQ) Tangerang Selatan, 2005, Tidak diterbitkan (t.d)
Nurkarima, Rima, “Analisis Pengelolaan Pembelajaran Tahsin dan Tahfidz
Al-Qur‟an dengan Metode Talaqqi Kelas VIII di SMPIT Qordova
Rancaekek,” Skripsi, Universitas Islam Bandung, 2015, h. 39. Tidak
diterbitkan (t.d)
Al-Qatthan, Manna‟, Dasar-Dasar Ilmu Al-Quran Merah, (Jakarta Timur:
Ummul Qura, 2017)
Rahim, Abdul, “Sejarah Perkembangan Orientalis”, dalam Jurnal Hunafa,
Vol. 7, No. 2, Desember 2010
Rahman, Yusuf, “Trend Kajian Al-Qur‟an di Dunia Barat”, dalam Jurnal
Studia Insania, Vol. 1 No. 1 April 2013
Ar-Razi, Fakhruddin Muhammad, at-Tafsir al-Kabir, (Cairo: at-Taufiqiyyah,
2003), jilid 3, 4 dan 6
91
Rizqa, Hasanul, “Ketika Prof Mustafa Azami Membantah Tudingan
Orientalis”, dalam Islam Digest Republika, Minggu, 13 April 2020
Saleh, Fatullah “Teori Formalisme – Balaghoh” dalam Jurnal Al-Turas vol.
Xx No. 1 Januari 2014
Sari, Natalina Nilam, “Memahami Studi Dokumen Dalam Penelitian
Kualitatif”, dalam Jurnal Wacana, Vol XIII No.2, Juni 2014
Sasongko, Agung, “Mengenal Ahmad Deedat Dai Tangguh dari Afrika”,
dalam Republika.co.id, Rabu, 30 Oktober 2019
Shihab, Muhammad Quraish, dkk, Sejarah & „Ulum Al-Qur‟an, (Jakarta:
Pustaka Firdaus, 2013)
Shihab, Muhammad Quraish, Kaidah Tafsir, (Tangerang: Lentera Hati,
2015), Cet. Ke 3
Shihab, Muhammad Quraish, Tafsir Al-Misbah, (Tangerang: Lentera Hati,
2005), Cet. Ke-2, Vol. 2
Shorrosh, Anis Aghustin, Kebenaran Diungkap, terj. Islam Revealed oleh
Kelompok Kerja PHILIA Jakarta (Jakarta: Kelompok Kerja PHILIA,
1994)
Susmihara, “Sejarah Perkembangan Orientalis”, dalam Jurnal Rihlah, Vol. V
No. 1 2017
Suyanto, Bagong dan Sutinah, Metode Penelitian Sosial Berbagai Alternatif
Pendekatan, (Jakarta: Prenadamedia 2015)
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung:
Alfabeta 2016)
Surachmad, Winarno, Dasar dan Tehnik Research Pengantar Metodologi
Ilmiah, (Bandung: Trsito 1978)
Syaraf, Jamaluddin Muhammad, Al-Qirâ‟ât al-„Asyr al-Mutawâtirah, (Tanta,
Dar al-Sahaba, 2016), Cet. Ke.5
Waridah, Ernawati, Kamus Bahasa Indonesia, (Jakarta Selatan: PT.
Kawahmedia, 2017)
92
Yuliawan, Krisnadi, Terobosan Baru Pendeta Palestina, Artikel Majalah
Gatra 25/ VIII 11 Mei 2002
Zaghrut, Fathi, Bencana-Bencana Besar Dalam Sejarah Islam, (Jakrta:
Pustaka Al-Kautsar 2014)
Az-Zamakhsyari, Abu al-Qasim, Al-Kasysyaf, (Beirut: Dar Al-Fikr, 2006),
jilid 4
Az-Zarqani, Muhammad Abdul Adzim, Manahil al-„Urfan fi „Ulum Al-
Qur‟an, (Jakarta: Gaya media Pratama, 2001)
Az-Zuhaili, Wahbah, al-Tafsir al-Munir, (Beirut: Dar Al-Fikr, 2018), Cet.
Ke-14, Jilid 1 dan 5
Zuhdi, Achmad, Pandangan Orientalis Barat Tentang Islam, (Surabaya: PT.
Karya Pembina Swajaya, 2004)
Video “The Qur‟an: word of God or word of Muhammad? (1 of 8)” diambil
dari akun Youtube MuslimByChoice
Video “The Holy Quran: Word Of God Or Word Of Muhammad? – Dr. Janal
Badawi V.S. Dr. Anis Shorrosh” diambil dari akun Youtube shakirshuvo
Anis Shorrosh Obituary – Daphne, AL | Mobile Register and Baldwin
County https://obits.al.com diakses pada tanggal 10 Mei 2020
Hasib, Ahmad Kholili, “Mengenal Imam al-Jazari, „Bapak‟ Ilmu Tajwid”
https://inpasonline.com/mengenal -imam-al-jazari-bapak-ilmu-tajwid/
http://jamalbadawi.org/
97
BIOGRAFI PENULIS
Fitri Amalia Andifa lahir di kota Tangerang, provinsi Banten pada
hari Sabtu, 14 Februari 1998. Penulis merupakan anak ke-2 dari 3 bersaudara
dari pasangan Bapak Anwar Wahdi Hasi dan Ibu Yayah Fauziah. Kakaknya
bernama Eva Afifah Andifa dan adiknya bernama Muhammad Furqan
Andifatama.
Penulis pertama kali mengenyam pendidikan pada umur 4 tahun di
sekolah Raudhatul Athfal (RA) Al-Arsyad pada tahun 2002-2003. Kemudian
melanjutkan ke Sekolah Dasar Negeri (SDN) Gerendeng 3 pada tahun 2003-
2009. Selama mengenyam pendidikan di sekolah dasar, penulis juga belajar
di Taman Pendidikan Al-Qur‟an (TPQ) Al-Arsyad pada tahun 2006-2009 dan
di TPQ Al-Adzkar 2008-2009. Setelah taman SD penulis melanjutkan ke
tingkat Madrasah Tsanawiyah (MTS) dan Madrasah Aliyah (MA) di Pondok
Pesantren Daarul Rahman Jakarta dan Bogor pada tahun 2009-2015. Lalu
mengabdi di Pondok Pesantren Daarul Rahman Jakarta setahun pada tahun
2015-2016. Pada waktu akhir pengabdian penulis diterima di Institut Ilmu
Al-Qur‟an (IIQ) Jakarta, sebagai mahasiswa fakultas Ushuluddin dan
Dakwah, jurusan Ilmu Al-Qur‟an dan Tafsir tahun 2016-2020.
top related