kongres nasional transmigrasi 2019 - kemendesa
Post on 15-Oct-2021
10 Views
Preview:
TRANSCRIPT
Kongres Nasional Transmigrasi 2019
SEJARAH PENEMPATAN TRANSMIGRASI
• BERCERITA TENTANG SEJARAH TRANSMIGRASI SEJAK JAMAN KOLONIAL HINGGA SAAT INI
Masa Kolonisasi (1905-1945) Masa Pra Pelita (1950 –1969)
.
Masa Pelita (1970 –1998) Masa Awal Otonomi Daerah (1999 – 2006)
Mengurangi kemiskinan dan
kepadatan penduduk di P. Jawa
dan membangun daerah
produksi pangan di luar P.
Jawa. Sebagai Tenaga kerja
Perkebunan di Sumatera
Hasil-hasilnya Provinsi
Sumatera Selatan dan
Lampung sebagai lumbung
pangan baru dan
berkembangnya perkebunan di
Sumatera.
Transmigrasi dilaksanakan
dengan dasar demografis, yaitu
untuk mengurangi kemiskinan
dan kepadatan penduduk di P.
Jawa; Perluasan daerah tujuan
Transmigrasi ke Kalimantan dan
Sulawesi;
Hasil-hasilnya: memperkuat
daerah sebagai penghasil
komoditas perkebunan dan
pangan (Provinsi Sumatera
Selatan, Lampung, serta
Kalimantan Selatan dan Sulawesi
Selatan)
Pendekatannya Demografi,
Pengembangan Wilayah dan
Pembangunan Daerah; Pola
Usaha tidak lagi terbatas pada
komoditas tanaman pangan dan
perkebunan namun juga pola
peternakan, perikanan dan
tambak;
Hasil-hasilnya: Pengembangan
daerah sepanjang jalur Trans-
Sumatera, Trans - Sulawesi,
Trans - Kalimantan, Trans - Irian,
Trans - Maluku dan Wilayah
Perbatasan; Munculnya pusat-
pusat pertumbuhan (Kota/Kab
baru); daerah produksi pangan
dan perkebunan baru.
Pada masa awal otonomi
daerah sampai dengan
tahun 2005 lebih banyak
untuk penanggulangan
masalah pengungsi,
dampak konflik sosial;
Mulai tahun 2005
Transmigrasi disesuaikan
dengan kebutuhan
Daerah; Pelaksanaan
melalui Kerjasama Antar
Daerah (KAD) yang
difasilitasi oleh
Pemerintah
(Depnakertrans);
Dikembangkan konsep Kota Terpadu Mandiri (KTM) di Kawasan Transmigrasi yang bertujuan untuk :
Mendukung ketahanan pangan dan kebutuhan papan;
Mendukung ketahanan nasional;
Mendukung kebijakan energi alternatif di kawasan transmigrasi;
Mendorong pemerataan pertumbuhan ekonomi dan pemerataan investasi di daerah;
Menunjang atau merupakan bagian dari upaya penanggulangan pengangguran dan kemiskinan;
Konsep KTM tidak hanya ditujukan untuk membangun pemukiman baru, namun juga pengembangan pemukiman transmigrasi yang sudah ada
bersama dengan desa-desa yang ada di sekitarnya.
Penyelenggaraan transmigrasi diawali dengan pembangunan daerah penempatan transmigrasi, yang selanjutnya diikuti dengan perpindahan
penduduk dari daerah asal transmigrasi untuk mengisi kesempatan kerja yang tersedia
Paradigma Baru Pembangunan Transmigrasi
2
3
STRATEGI PENGEMBANGAN PROGRAM TRANSMIGRASI
4
Pertama, menyiapkan transmigran melalui
beragam pelatihan yang dibutuhkan di tanah
seberang
Kedua, mengembangkan kawasan
transmigrasi menjadi kawasan perkotaan
baru
1
2
CAPAIAN TRANSMIGRASI
Lebih dari 2,5 juta keluarga atau
hampir 10 juta penduduk Jawa dan
Bali yang saat ini telah berkembang
sekitar 27 juta jiwa telah
ditransmigrasikan ke seluruh pelosok
Indonesia
Lokasi transmigrasi
mencakup hingga
wilayah perbatasan,
seperti di Papua
Menggerakkan perpindahan
penduduk lokal antarkabupaten
(transmigrasi swakarsa)
Adanya kemajuan ekonomi secara mandiri di
antara transmigran bersama penduduk lokal
Terbentuknya 2 provinsi baru, 104 kabupaten baru, juga 399
kecamatan, dan 1.336 desa definitif baru
5
6
Berkembangnya 20 Kawasan Perkotaan
Baru (KPB) menjadi kota kecil/kota kecamatan dengan
berkembangnya industri pengolahan sekunder dan
perdagangan.
PROGRAM SASARAN
CAPAIAN
TAHUN 2015-2019
22 KPB
SASARAN RPJMN 2015-2019 BIDANG KETRANSMIGRASIAN
Terbangun dan Berkembangnya 144 Kawasan yang berfokus pada
72 Satuan Permukiman yang menjadi Satuan Kawasan
Pengembangan (SKP) 150 KawasanCAPAIAN TAHUN
2015-2019
TARGET 144 Kawasan
TARGET 20 KPB
PROGRAM SASARAN
7
@DitjenPKTrans @ditjenpktrans.kemendes/
x
INVESTASI KEMITRAAN BADAN USAHA DI KAWASAN
TRANSMIGRASI 2015 - 2019
Total Investasi di Kawasan Transmigrasi
Rp. 16,9 T
Rp 12,65 T Rp 1,78 TRp 2,48 TNilai investasi dari 44 Badan Usaha
dengan pola inti plasma melaluimekanisme IPT dan NKB yang
sudah berjalan
Potensi Investasi dan proyekrenewable energy oleh konsorsium
Korea di Labangka, Sumbawa
Potensi investasi daripermohonan IPT baru
8
9
PENGEMBANGAN PRUKADES DI LAHAN TRANSMIGRASI MELOLO, SUMBA TIMUR
Sumber: Kemendesa, PDT dan Transmigrasi, 2018
PENGEMBANGAN PRUKADES DI KOTA TERPADU MANDIRI MESUJI
10
11
PRUKADES KACANG TANAH DI OGAN ILIR
11
Pendapatan penduduk di kawasan transmigrasi ini mencapai Rp 17 triliun pertahun.
Kementerian Desa, Pembangunan Daerah
Tertinggal, dan Transmigrasi mengelola:
4,2 juta transmigran (termasuk 1,7
juta tenaga kerja yang tinggal di
kawasan seluas 932 ribu Ha)
8 juta Ha sawah3 juta Ha lahan jagung
12 juta perkebunan sawit
3 juta Ha perkebunan karet
Lahan produktif mencakup:
PERKEMBANGAN TRANSMIGRASI SAAT INI
12
GREEN TRANSPOLITAN 4.0
Smart transmigration city sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru.
Green Transpolitan 4.0 didiami sumber daya manusia unggul disertai penguasaan
ilmu pengetahuan dan teknologi kekinian. Pembangunan kualitas SDM sesuai visi
Presiden Ir. Joko Widodo tahun 2020-2024 sebagai motor penggerak pembangunan
Kawasan Green Transpolitan 4.0.
Teknologi mempercepat multiplier effect sekaligus problem solver ketidakseimbangan
demografi, peningkatan peluang investasi serta kerjasama dalam dan luar negeri dengan
kemitraan pentahelix, yang mempertemukan kepentingan ABCGM (akademisi, pebisnis,
masyarakat, pemerintah, dan pers).
Pembangunan Techno Park mendukung Green Transpolitan 4.0 sebagai pusat penerapan
teknologi di bidang pertanian, peternakan, perikanan dan pengolahan hasil pertanian.
Ciri-ciri Penting:
13
STRATEGI PEMBANGUNAN GREEN TRANSPOLITAN 4.0
1. PENINGKATAN KONEKTIVITAS ANTARA WILAYAH PERDESAAN DAN PERKOTAAN
Di kawasan transmigrasi dibutuhkan pembangunan 943 KM jalan dan 1.756 Meter jembatan (Konektivitas).
2. PENINGKATAN USAHA PASCA PANEN KOMODITAS PERTANIAN
Di kawasan transmigrasi dibutuhkan 21 RMU dan 7 mesin perontok jagung skala besar (Usaha Pascapanen).
3. PENINGKATAN SUMBER DAYA MANUSIA PERDESAAN
Akademi Desa 4.0 dan pelatihan regular akan meningkatkan ketrampilan teknis dan melek finansial bagi 1,7 jutatenaga kerja di kawasan transmigrasi (Peningkatan SDM pedesaan).
4. PENGUATAN PARIWISATA DESA
Pariwisata berbasis kondisi alam, agrowisata, dan wisata historis layak dikembangkan di 20 KawasanPerkotaan Baru (Penguatan pariwisata).
5. DIGITALISASI PERDESAAN
Pembangunan telematika di kawasan transmigrasi perlu dilaksanakan di 1.354 desa yang belum terjangkauinternet, dan jaringan telematika di 1.209 desa perlu ditingkatkan dari GPRS menjadi minimal 3G (Digitalisasiperdesaan).
14
TERIMA KASIH
top related