komunitas i kelompok iv
Post on 09-Jul-2016
238 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
Asuhan Keperawatan Keluarga dengan Tahap Perkembangan Anak Usia
Sekolah
DI SUSUN OLEH KELOMPOK 4 :
1. MAYZAN PRAYATNI
2. NI PUTU SARI WULANDARI
3. NUR KHOLIFAH
4. RINA SUKAWATI
5. VARIKA WINA
6. VANDHIRA DWI
7. YUNIKE KATUTARI
8. LAELA RAHMAWATI
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN
STIKES NGUDI WALUYO
UNGARAN
2016
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keperawatan keluarga merupakan salah satu teknik yang dilakukan perawat untuk
mengetahui keadaan keluarga tersubut baik yang sehat maupun sakit yang berada dalam
satu rumah. Keluarga adalah sekumpulan orang yang berikatan dengan tali perkawinan
yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak-anaknya baik anak kandung maupun adopsi.
Keluarga mempunyai fungsi untuk memenuhi kebutuhan sehari – hari secara Bio-Psiko –
Sosio-kultur-spritual dan juga memenuhi fungsi reproduksi untuk menuruskan
kelangsungan menambah SDM.
Dalam ilmu kesehatan ada beberapa tahap perkembangan keluarga, salah satunya
adalah Keluarga dengan tahap perkembangan anak usia Sekolah, tahap ini dimulai sejak
anak berusia 6 – 12 Tahun, dalam tahap ini orang tua mempunyai tugas untuk menghadapi
pisah dengan anaknya dan melepaskan anknya karena anak usia prasekolah ini akan lebih
senang bergaul dan bermain dengan teman sebaya. Pada tahap ini juga keluarga
mempunyai tahap perkembangan untuk mengajarkan anaknya untuk bersosialisasi dan
meningkatkan prestasi anak.
Asuhan keperawatan yang dilakukan pada tahap ini adalah perawat memberikan
perawatan dan melakukan pengkajian langsung dengan keluarga, apakah keluarga sudah
memenuhi tugas perkembangan anak pada usia ini atau belum, serta mejelaskan kepada
keluarga tugas perkembangan anak usia sekolah, selain itu perawat juga melakukan
pengkajian disekitar lingkungannnya, apakah tempat keluarga yang ditempati keluarga
layak untuk ditempati atau tidak, serta melakukan perawatan dan memberi solusi kepada
keluarga untuk mencegah terjadin ya penyakit
B. Tujuan penulisan
1. Tujuan umum
Dalam penulisan makalah ini diharapkan mahasiswa mampu mengenal dan
mengetahui tahap perkembangan keluarga anak usia sekolah dan asuhan
keparawatannya.
2. Tujuan khusus
Tujuan khusus dalam penulisan makalah ini adalah
a. Mengatahui tugas keluarga dengan tahap perkembangan anak usia sekolah
b. Mengetahui asuahan keprawatan keluarga dengan tahap perkembangan anak
usia sekolah.
C. Metode Penulisan
Penulisan makalah ini menggunakan metode diskritip melalui pendekatan studi kasus
yang meliputi pengumpulan data, analisa data, dan menarik kesimpulan. Metode ini
dilakukan dengan cara mempelajari buku-buku dan sumber-sumber lain yang
berhubungan dengan judul dan permasalahan.
D. Sistematika Penulisan
BAB I Pendahuluan : terdiri dari Latar Belakang, Tujuan Penulisan, Metode
Penulisan dan Sistematika Penulisan.
BAB II Tinjauan Teoritis : terdiri dari konsep dasar keluarga, konsep dasar keluarga
dengan tahap perkembangan anak usia sekolah, dan tugas perkembangan kelurga dengan
tahap perkembangan anak usia sekolah
BAB III Askep : terdiri dari asuhan keperawatan keluarga dengan tahap perkembangan
anak usia sekolah yang terdiri dari : Pengkajian, Diagnosa Keperawatan, Intervensi,
Implementasi dan Evaluasi
BAB IV Penutup : terdiri dari Kesimpulan dan Saran
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Konsep Dasar Keluarga
1. Pengertian
Keluarga adalah sekumpulan orang yang dihubungkan oleh ikatan perkawinan,
adopsi, kelahiran yang bertujuan menciptakan dan mempertahankan budaya yang umum,
meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional serta social individu-indidu yang
didalamnya dilihat dari interaksi yang regular dan ditandai dengan adanya
ketergantungan dan hubungan untuk mencapai tujuan umum. ( Duval, 1972 ).
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari kepala keluarga
dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat dibawah satu atap dalam
keadaaan saling ketergantungan ( Depkes RI, 1998 ).
Keluarga adalah dua atau lebih individu yang tergantung karena hubungan
darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan mereka hidup dalam satu rumah tangga,
berinteraksi satu sama lain dan didalam perannya masing-masing menciptakan serta
empertahankan kebudayaan. ( Salvicion G. Bailon dan Aracelis Maglaya, 1989 ).
2. Fungsi Keluarga Menurut Friedman, (1987).
a. Fungsi Afektif
Fungsi afektif yaitu fungsi yang berhubungan dengan fungsi internal keluarga yang
merupakan dasar keluarga. Fungsi afektif berguna untuk pemenuhan kebutuhan
psikososial. Anggota keluarga mengembangkan ganbaran dirinya yang positif, peranan
yang dimiliki dengan baik dan penuh rasa kasih sayang.
b. Fungsi Social
Fungsi sosial yaitu proses perkembangan dan perubahan yang dilalui individu yang
menghasilkan interaksi social dan melaksanakan perannya dalam lingkungan sosial.
Keluarga merupakan tempat individu melakukan sosialisasi dimana anggota keluarga
belajar disiplin norma keluarga, prilaku melalui interaksi dalam keluarga. Selanjutnya
individu maupun keluarga berperan didalam masyarakat.
c. Fungsi Reproduksi
d. Fungsi Reproduksi yaitu fungsi untuk meneruskan kelangsungan keturunan dan
menambah sumber daya manusia.
e. Fungsi Ekonomi.
Fungsi Ekonomi, Yaitu memenuhi kebutuhan keluarga seperti makanan, pakaian,
perumahan dan lain-lain.
f. Fungsi Perawatan Kesehatan
Fungsi Perawatan Kesehatan yaitu keluarga menyediakan makanan, pakaian,
perlindungan dan asuhan Kesehatan / keperawatan atau pemeliharaan kesehatan yang
mempengaruhi status kesehatan keluarga dan individu. ( Zaidin Ali, 1999 ).
3. Tipe Keluarga
Delapan tipe keluarga menurut Frieman ( 1986 ) :
a. Nuclear Family
Keluarga terdiri dari orang tua dan anak yang masih menjadi tanggungan dan tinggal
alam satu rumah terpisah dari sanak keluarga lainnya.
b. Extended Family
Keluarga yang terdiri dari satu atau dua keluarga inti yang tinggal dalam satu rumah
dan saling menunjang satu sama lainnya.
c. Single Parent Family
Keluarga yang dikepalai oleh satu kepala keluarga dan hidup bersama dengan anak-
anak yang masih bergantung padanya.
d. Nuclear Dyatd.
Keluarga yang terdiri dari sepasang suami istri tanpa anak, tinggal dalam satu rumah
yang sama.
e. Recontituened atau Blended Family
Kseluarga yang terbentuk dari perkawinan pasangan dan masing-masing membawa
anak dari hasil perkawinan terdahulu.
f. Tree Generation Family
Keluarga yang terdiri dari tiga generasi yaitu kakek, nenek, bapak,ibu, anak dalam satu
rumah.
g. Single Adult Living Alone
Keluarga yang terdiri dari seorang dewasa yang hidup dalam rumahnya.
h. Midle Age Atau Ederly Coople
Keluarga yang terdiri dari sepasang suami istri usia pertengahan.
4. Tingkat Perkembangan Keluarga
Terdapat delapan tahap tingkat perkembangan keluarga menurut Friedman, ( 1998 ) :
a. Tahap I : Keluarga Pemula (juga menunjuk pasangan menikah atau tahap pernikahan).
Tugasnya adalah :
1) Membangun perkawinan yang saling memuaskan
2) Menghubungkan jaringan persaudaraan secara harmonis.
3) Keluarga berencana (keputusan tentang kedudukan sebagai orang tua)
b. Tahap II : Keluarga sedang mengasuh anak (anak tertua adalah bayi sampai umur 30
bulan). Tugasnya adalah :
1) Membentuk keluarga muda sebagai sebuah unit yang mantap (mengintegrasikan).
2) Rekontruksi tugas-tugas perkembangan yang bertentangan dan kebutuhan anggota
keluarga
3) Memperluas persahabatan dengan keluarga besar dengan menambahkan peran orang
tua, kakek dan nenek.
c. Tahap III : Keluarga dengan anak usia pra sekolah (anak tertua berumur 2 hingga 6
tahun). Tugasnya adalah :
1) Memenuhi kebutuhan anggota keluarga seperti rumah
2) Mensosialisasikan anak.
3) Mengintegrasikan anak yang baru sementara tetap memenuhi kebutuhan anak-anak
yang lain.
4) Mempertahankan hubungan yang sehat dalam keluarga (hubungan perkawinan dan
hubungan orang tua dan anak) dan diluar keluarga (keluarga besar dan komunitas).
d. Tahap IV : Keluarga dengan anak usia sekolah (anak tertua berumur 6 hingga 13
tahun). Tugasnya adalah :
1) Mensosialisakan anak-anak termasuk meningkatkan prestasi sekolah dan
mengembangkan hubungan dengan teman sebaya yang sehat.
2) Mempertahankan hubungan perkawinan yang memuaskan.
3) Memenuhi kebutuhan Kesehatan fisik anggota keluarga.
e. Tahap V : Keluarga dengan anak remaja (anak tertua berumur 13 hingga 20 tahun).
Tugasnya adalah :
1) Menyeimbangkan kebebasan dengan tanggung jawab ketika remaja menjadi dewasa
dan semakin mandiri.
2) Memfokuskan kembali hubungan perkawinan.
3) Berkomunikasi secara terbuka antara orang tua dan anak-anak.
f. Tahap VI : Keluarga melepas anak usia dewasa muda (mencakup anak pertama sampai
anak terakhir yang meninggalkan rumah). Tugasnya adalah :
1) Memperluas siklus keluarga dengan memasukkan anggota keluarga baru yang
didapatkan melalui perkawinan anak-anak.
2) Melanjutkan untuk memperbaharui dan menyesuaikan kembali hubungan
perkawinan.
3) Membantu orang tua lanjut usia dan sakit-sakitan dari suami maupun istri.
g. Tahap VII : Orang tua usia pertengahan (tanpa jabatan, pension). Tugasnya adalah :
1) Menyediakan lingkungan yang meningkatkan Kesehatan.
2) Mempertahankan hubungan yang memuaskan dan penuh arti dengan para orang tua
lansia dan anak-anak.
3) Memperkokoh hubungan perkawinan.
h. Tahap VIII : Keluarga dalam masa pensiunan dan lansia (juga menunjuk kepada
keluarga yang berusia lanjut usia atau pension hingga pasangan yang sudah meninggal
dunia). Tugasnya adalah :
1) Mempertahankan pengaturan hidup yang memuaskan
2) Menyesuaikan terhadap pendapatan yang menurun
3) Mempertahankan hubungan perkawinan
4) Menyesuaikan diri terhadap kehilangan pasangan
5) Mempertahankan ikatan keluarga antar generasi
6) Meneruskan untuk memahami eksistensi mereka (penelaahan dan integrasi hidup).
5. Lima Tugas Keluaga Dalam Bidang Kesehatan
Lima tugas keluarga dalam bidang Kesehatan menurut Friedman, (1981) adalah :
a. Mengenal gangguan perkembangan Kesehatan setiap anggotanya
b. Mengambil keputusan untuk melakukan tindakan yang tepat.
c. Memberikan keperawatan pada anggota keluarga yang sakit, dan yang tidak dapat
membantu dirinya sendiri karena cacat atau usianya terlalu muda.
d. Mempertahankan suasana di rumah yang menguntungkan kesehatan dan
perkembangan kepribadian anggota keluarga.
e. Mempertahankan hubungan timbal balik antara keluarga dan lembaga-lembaga
Kesehatan yang menunjukkan pemanfaatan dengan baik fasilitas-fasilitas Kesehatan
yang ada.
B. Konsep Dasar keluarga dengan tahap perkembangan anak usia sekolah
Tahap ini dimulai ketika anak pertama telah berusia 6 tahun dan mulai masuk sekolah
dasar dan berakhir pada usia 13 tahun, awal dari masa remaja. Keluarga biasanya
mencapai jumlah anggota maksimum dan hubungan keluarga diakhir tahap ini ( Duval,
1977 ). Pada masa ini merupakan tahun-tahun yang sibuk. Kini anak-anak mempunyai
keinginan dan kegiatan-kegiatan masing-masing, disamping kegiatan-kegiatan wajib dari
sekolah dan dalam hidup, serta kegiatan-kegiatan orangtua sendiri. Setiap orang menjalani
tugas-tugas perkembangannya sendiri-sendiri, sama seperti keluarga berupaya memenuhi
tugas-tugas dan perkembangannya sendiri.
Menurut Erikson (1950)orangtua berjuang dengan tuntutan ganda yaitu berupaya
mencari kepuasan dalam mengasuh generasi berikutnya (tugas perkembangan
generativitas) dan memperhatikan perkembangan mereka sendiri, sementara anak-anak
usia sekolah bekerja untuk mengembangkan sense of industry–kapasitas untuk menikmati
pekerjaan dan mencoba mengangkis perasaan rendah hati.
Selama tahap ini orang tua merasakan tekanan yang luar biasa dari komunitas diluar
rumah melalui sistem sekolah dan berbagai asosiasi di luar keluarga yang mengharuskan
anak – anak mereka menyesuaikan diri dengan standar – standar komunitas bagi anak. Hal
ini cendrung mempengaruhi keluarga – keluarga kelas menengah untuk kelas menengah
menekan nilai – nilai tradisional pencapaian dan produktivitas, dan menyebabkan
sejumlah keluarga dari kelas pekerja dan banyak keluarga miskin meras tersingkir dari dan
konflik dengan sekolah dan / atau nilai – nilai komunitas.
Bagi anak-anak dengan masalah tingkah laku, perawat keluarga di sekolah, klinik,
kantor dokter, dan lembaga-lembaga komunitas harus mengupayakan keterlibatan
orangtua secara aktif. Memulai rujukan untuk konseling/terapi keluarga sering amat
bermanfaat dalam membantu keluarga agar sadar akan masalah-masalah keluarga yang
mungkin mempengaruhi anak usia sekolah secara merugikan. Jika orangtua dapat menata
kembali masalah tingkah laku anak sebagai sebuah masalah keluarga dan berupaya
mencari resolusi dengan fokus baru tersebut, akan tercapai lebih banyak fungsi-fungsi
keluarga dan tingkah laku anak yang sehat (Bradt, 19888).
Tabel :Tahap Siklus Kehidupan Keluarga ini dengan Dua Orangtua, dan Tugas-Tugas
Perkembangan Keluarga dengan Anak Usia Sekolah.
Tahap Siklus Kehidupan
Keluarga
Tugas-Tugas Perkembangan
Keluarga
Keluarga dengan anak usia
sekolah
1. Mensosialisasikan anak-anak, termasuk
meningkatkan prestasi sekolah dan
mengembangkan hubungan dengan
teman sebaya yang sehat.
2. Mempertahankan hubungan
perkawinan yang memuaskan.
3. Memenuhi kebutuhan kesehatan fisik
anggota keluarga.
Sumber : Carter & McGoldrick (1988), Duvall & Miller (1985)
C. Tugas-tugas perkembangan keluarga dengan anak sekolah
Salah satu tugas orangtua yang sangat penting dalam mensosialisasikan anak pada saat
ini meliputi meningkatkan prestasi anak di sekolah.Tugas keluarga yang signifikan lainnya
adalah mempertahankan hubungan perkawinan yang bahagia. Sekali lagi dilaporkan
bahwa kebahagiaan perkawinan selama tahap ini menurun. Dua buah penelitian yang
besar menguatkan observasi ini ( Burr, 1970 : Rollins dan Feldman, 1970). Meningkatkan
komunikasi yang terbuka dan mendukung hubungan suami istri merupakan hal yang vital
dalam bekerja dengan keluarga dalam anak usia sekolah.
BABIII
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN ANAK USIA SEKOLAH
A. Pengkajian
1. Pengkajian yang berhubungan dengan keluarga (sesuai dengan materi askep keluarga).
2. Pengkajian yang berhubungan dengan anak usia sekolah
3. Identitas anak
4. Riwayat kehamilan dan persalinan
5. Riwayat kesehatan bayi sampai saat ini
6. Kebiasaan saat ini (pola perilaku dan kegiatan sehari-hari
7. Pertumbuhan dan prekembangannya saat ini (termasuk kemampuan yang telah
dicapai)
8. Pemeriksaan fisik
9. Lengkapi dengan pengkajian focus
1) Bagaimana karakteristik teman bermain
2) Bagaimana lingkungan bermain
3) Berapa lama anak menghabiskan waktunya disekolah
4) Bagaimana stimulasi terhadap tumbuh kembang anak dan adakah sarana yang
dimilikinya
5) Bagaimana temperamen anak saat ini
6) Bagaiman pola anak jika menginginkan sesuatu barang
7) Bagaimana pola orang tua menghadapi permintaan anak
8) Bagaimana prestasi yang dicapai anak saat ini
9) Kegiatan apa yang diikuti anak selain di sekolah
10) Sudahkah memperoleh imiunisasi ulangan selama disekola
11) Pernahkah mendapat kecelakaan selama disekolah atau dirumah saat bermain
12) Adakah penyakit yang muncul dan dialami anak selama masa ini
13) Adakah sumber bacaan lain selain buku sekolah dan apa jenisnya
14) Bagaimana pola anak memanfaatkan waktu luangnya
15) Bagaimana pelaksanaan tugas dan fungsi keluarga
B. Diagnosa dan Intervensi Keperawatan
Diagnosa keperawatan yang muncul terdapat dua sifat, yaitu :
1. Berhubungan dengan anak, dengan tujuan agar anak dapat tumbuh dan berkembang
secara optimal sesuai usia anak
2. Berhubungan dengan keluarga, dengan etiologi berpedoman pada lima tugas keluarga
yang bertujuan agar keluarga memahami dan memfasilitasi perkembangan anak.
Masalah yang dapat digunakan untuk perumusan diagnosa keperawatan yaitu :
Masalah aktual/risiko
a. Gangguan pemenuhan nutrisi: lebih atau kurang dari kebutuhan tubuh.
b. Menarik diri dari lingkungan social
c. Ketidakberdayaan mengerjakan tugas sekolah
d. Mudah dan Sering marah
e. Menurunnya atau berkurangnya minat terhadap tugas sekolah yang dibebankan
f. Berontak/menentang terhadap peraturan keluarga
g. Keengganan melakukan kewajiban agama
h. Ketidakmampuan berkomunikasi secara verbal
i. Gangguan komunikasi verbal
j. Gangguan pemenuhan kebersihan diri (akibat banyak waktu yang digunakan
untuk bermain)
Potensial atau sejahtera
a. Meningkatnya kemandirian anak
b. Peningkatan daya tahan tubuh
c. Hubungan dalam keluarga yang harmonis
d. Terpenuhinya kebutuhan anak sesuai tugas perkembangannya
e. Pemeliharaan kesehatan yang optimal
C. Rencana Asuhan Keperawatan
1) Aktual
Perubahan hubungan keluarga yang berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga
merawat anak yang sakit
Tujuan : Hubungan keluarga meningkat menjadi harmonis dengan dukungan yang
adekuat
Intervensi :
Diskusikan tentang tugas keluarga
Diskusikan bahaya jika hubungan keluarga tidak harmonis saat anggota
keluarga sakit
Kaji sumber dukungan keluarga yang ada disekitar keluarga
Ajarkan anggota keluarga memberikan dukungan terhadap upaya pertolongan
yang telah dilakukan
Ajarkan cara merawat anak dirumah
Rujuk ke fasilitas kesehatan yang sesuai kemampuan keluarga
2) Risiko/risiko tinggi
Risiko tinggi hubungan keluarga tidak harmonis berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga mengenal masalah yang terjadi pada anaknya
Tujuan :ketidakharmonisan keluarga menurun
Intervensi :
Diskusikan faktor penyebab ketidak harmonisan keluarga.
Diskusikan tentang tugas perkembangan keluarga
Diskusikan tentang tugas perkembangan anak yang harus dijalani.
Diskusikan cara mengatasi masalah yang terjadi pada anak
Diskusikan tentang alternatif mengurangi atau menyelesaikanmasalah.
Ajarkan cara mengurangi atau menyelesaikan masalah
Beri pujian bila keluarga dapat mengenali penyebab atau mampu membaut
alternatif
3) Potensial atau sejahtera
Meningkatnya hubungan yang harmonis antar anggota keluarga
Tujuan : dipertahankanya hubungan yang harmonis
Intervensi :
Anjurkan untuk mempertahankan pola komunikasi terbuka pada keluarga
Diskusikan cara-cara penyelesaian masalah dan beri pujian atas
kemampuannya
Bantu keluarga mengenali kebutuhan anggota keluarga (anak usia sekolah)
Diskusikan cara memenuhi kebutuhan anggota keluarga tanpa menimbulkan
masalah.
BAB IV
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN.A DAN NY.BDENGAN
PERKEMBANGAN ANAK USIA SEKOLAH
A. PENGKAJIAN
1. INDENTITAS KEPALA KELUARGA
Nama : Tn. A
Umur : 31 tahun
Agama : islam
Suku : melayu
Pendidikan : SMA
Perkerjaan : swasta
Alamat : Jln. Kutilang B E 5
No. Telpon :
2. KOMPOSISI KELUARGA
No Nama L/P Umur Hub. Klg Perkerjaan Pendidikan
1 Tn A L 31 suami Swasta SMA
2
3
Ny B
An C
P
L
30
6
Istri
anak
Swasta
pelajar
SMA
SD
3. GENOGRAM
4. TYPE KELUARGA
Jenis Type Keluarga : keluarga “Nuclear Family”
Masalah Yang terjadi dengan type tersebut : keluarga saat ini belum bisa sepenuhnya
mengajarkan anak bagaimana cara bersosialisai dengan lingkungan dan membantu
anak menyelesaikan tugas sekolahnya
5. SUKU BANGSA
a) Asal Suku Bangsa : Tn. A dan Ny. B sama-sama berasal dari suku melayu. Mereka
bisa menerima kebiasaan mereka satu sama lain dan mempunyai kebiasaan yang
hampir sama jadi tidak ada perbedaan yang terlalu mencolok untuk memicu
perselisihan.
b) Budaya Yang berhubungan dengan Kesehatan
Ketika sakit keluarga percaya tidak boleh untuk potong kuku.
6. AGAMA DAN KEPERCAYAAN YANG MEMEPENGARUHI KESEHATAN
Agama Tn. A dan Ny. B adalah Islam, TnA dan Ny. B selalu berusaha untuk
memenuhi shalat 5 waktu dan mereka selalu berjamaah di rumah dengan anak mereka
An C, yang sebelumnya sudah di masukkan ke TPA untuk belajar agama, seperti
sholat dan baca tulis Al-Quran, kecuali jika Tn. A dan Ny. B sedang kerja, mereka
melakukan shalat sendiri-sendiri di tempat kerja.
7. STATUS SOSIAL EKONOMI KELUARGA
a. Anggota yang keluarga yang mencari nafkah : Tn. A Ny B
b. Penghasilan : Rp. 1.500.000,00 – Rp 3.000.000,00 / bulan
c. Upaya lain : tidak ada
d. Harta benda yang dimiliki ( perabotan transportasi, dll ) : motor 2 buah.
e. Kebutuhan yang dikeluarkan tiap bulan : kebutuhan setiap bulannya sekitar 2
juta, sudah termasuk untuk kebutuhan makan sehari hari,dan jajan An C juga
pembayaran sekolah An C.
8. AKTIVITAS REKREASI KELUARGA
Keluarga kadang-kadang berekreasi diakhir pekan, dengan mengunjungi rumah orang
tua yang berbeda kota, dari mempawah ke pontianak.
9. RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA
a) Tahap perkembangan keluarga saat ini : Keluarga Tn. A dan Ny. B memiliki satu
orang anak berumur 6 tahun yang baru masuk SD tahun ini, dan berencana untuk
memiliki anak lagi, jadi keluarga Tn. A dan Ny. B berada pada tahap perkembangan
keluarga dengan anak usia sekolah
b) Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi dan kendalanya : Saat ini
keluarga Tn. A dan Ny B sebagai keluarga yang memiliki satu anak yang baru saja
masuk SD belum tahu bagaimana cara yang tepat dalam mengajarkan anak bergaul,
karena Ny B selalu khawatir jika anaknya ingin bermain diluar rumah, dan Ny B serta
Tn A, juga jarang sekali memiliki waktu untuk membantu anak dalam mengerjakan PR
dari sekolah, karena waktu kerja mereka yang kadang jika lembur sampai larut malam.
kadang anak dititipkan dirumah tetangga yang sudah dianggap sebagai keluarga jika Tn
A dan Ny B ada kerja lembur, yang kadang pulangnya pukul 21.00.
c) Riwayat kesehatan keluarga inti
1. Riwayat kesehatan keluarga saat ini :
Tn A , dan Ny B serta An C tidak ada yang menderita penyakit berat, hanya
kadang terkena flu, atau pusing kepala biasa.
3. Riwayat penyakit keturunan
Menurut pengakuan keluarga, tidak pernah mengalami sakit berat yang memerlukan
perawatan di Rumah Sakit ataupun perawatan di rumah yang lama. Dari riwayat kesehatan
keluarga Tn. A tidak ada yang memilki penyakit kronis maupun penyakit keturunan.
4. Riwayat kesehatan masing – masing anggota keluarga
No Na
ma
BB Umur Keadaan kesehatan Imunisasi
( Bcg/polio
/DPT/HB/
campak
Masalah
kesehatan
Tindaka
n yang
telah
dilakuka
n
1 Tn.
A
55kg 31 Tn. A mengatakan
bahwa biasanya dia
merasa lelah setelah
berkerja dengan jam
lembur.
lengkap - Minum
Vitamin
dan susu
2
3
Ny.
S
An
C
50 kg
24kg
30
6
Ny. B kadang merasa
sangat lelah jika
setelah pulang kerja
harus membereskan
rumah lagi
Ny B mengatatakan
anaknya jarang sakit,
kalaupun sakit hanya
seperti flu namun
tidak sering
Lengkap
lengkap
-
-
Minum
susu
Berobat
kedokter
5. Sumber pelayanan kesehatan yang dimanfaatkan : Menurut Ny. A jika dirinya sakit
dan keluarga sakit, mereka langsung berobat kedokter, selain tempat praktek dokter
yang tidak jauh, juga jarak rumah sakit yang tidak jauh.
6. Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya :
Tn. A : Menurutnya selama ini dirinya jarang sakit dan hanya lelah saja
Ny. B : Menurutnya selama ini dirinya jarang sakit dan hanya lelah
An C : jarang sakit, kalau pun sakit hanya flu biasa
10. PENGKAJIAN LINGKUNGAN
1 Karakteristik rumah
a. Luas rumah : 8 x 7 meter
b. Type rumah : permanen
c. Kepemilikan : pribadi
d. Jumlah dan ratio kamar/ruangan : 2 buah kamar tidur
e. Ventilasi/jendela : Ada 8 ventilasi yang terdapat di dalam rumah
f. Pemanfaatan ruangan : Ruang tamu, ruang tengah/ keluarga, dapur, wc/toilet, 2 Kamar
tidur.
g. Septic tank : ada, letak dibelakang rumah berjarak 1,5 meter dari rumah
h. Sumber air minum : air galon yang dibeli dari toko penyedia minuman isi ulang
i. Kamar Mandi/ WC : memiliki satu buah kamar mandi yang bersatu dengan WC,
dengan kloset jongkok.
j. Sampah limbah RT : dibuang ditempat pembuangan sampah sejauh 600 meter
k. Kebersihan lingkungan : keadaan kebersihan lingkungan selalu terjaga karena setiap
bulannya masyarakat selalu mengadakan gotong royong untuk membersihkan
lingkungan
l. Keadaan didalam rumah : Rumah Keluarga Ny.B dan Tn. A tinggal dirumah sendiri.
Rumah yang mereka tempati merupakan rumah permanen dengan status kepemilikan
milik pribadi Tn. A. Luas rumah kurang lebih 56 m2. Lantai rumah menggunakan
marmer kecuali dapur yang masih menggunakan papan. Rumah memiliki ventilasi
tetapi jarang dibuka. Pada ruangan dalam rumah seperti kamar, dapur, ruang tamu
cukup gelap karena jendela-jendelanya tidak dibuka setiap hari, hanya waktu-waktu
tertentu saja jika ada orang di rumah. Menurut Ny. B karena mereka sering keluar
kerja sampai sore jadi jendela jarang dibuka. Penerangan di malam hari menggunakan
listrik. Secara umum ventilasi dan pencahayaan di dalam rumah kurang akibat
ventilasi yang tidak dimanfaatkan secara optimal. Secara umum kebersihan rumah
baik, hanya penataan perabotan rumah yang kurang teratur terutama untuk bagian
dalam rumah dan dapur.
m. Keadaan diluar rumah : Rumah memiliki pekarangan yang cukup luas dan ditanami
pohon kelapa, mangga, dan bunga bunga. Kebersihan pekarangan secara umum baik.
Keluarga memanfaatkan PDAM untuk sumber air bersih. Keluarga memiliki kamar
mandi dengan saluran pembuangan ke selokan perumahan yang mengalir diparit.
Keluarga juga telah memiliki jamban jenis leher angsa yang dipergunakan setiap hari
dengan septic tank di ujung rumah dengan jarak lebih dari 10 m dari sumur gali.
Kebersihan kamar mandi dan jamban cukup. Dalam pengelolaan sampah rumah
tangga keluarganya memiliki tempat penampungan berupa lobang yang terdapat di
pekarangan samping rumah dan jika sudah penuh biasanya di bakar. Lubang dalam
keadaan terbuka. Secara umum kebersihan rumah cukup.
2 Karakteristik tetangga dan komunitas RW
a. Kebiasaan : setiap bulan biasanya mengadakan arisan RT dan pengajian setiap
seminggu sekali.
b. Aturan/kesepakatan : apabila ada kerabat atau teman yang menginap harus lapor RT /
RW
c. Budaya : Dilingkungan budaya yang mayoritas adalah melayu.
d. Mobilitas geografis keluarga :Menurut Ny. B selama ini keluarganya sering
mengunjungi sanak saudara.
e. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat : Menurut Ny. B dalam
keluarganya ataupun keluarga suaminya tidak terdapat perkumpulan atau pertemuan-
pertemuan khusus dan biasanya berkumpul hanya di waktu-waktu tertentu seperti
lebaran. dan kadang pergi ke pesta ulangtahun teman anaknya jika An C diundang
kepesta Ultah
f. System pendukung keluarga : Saat ini dalam keluarga tidak terdapat anggota keluarga
yang sakit, An C sebagai penyemangat jika merasa lelah bekerja. Hubungan satu
anggota keluarga dengan yang lainnya cukup baik dan sudah terbiasa saling tolong
menolong.
11. STRUKTUR KELUARGA
1. Pola/cara komunikasi keluarga : Menurut Ny. B dalam keluarganya berkomunikasi
biasa menggunakan bahasa melayu, dan An C juga terbiasa dengan bahasa melayu
2. Struktur kekuatan keluarga :Dalam pengambilan keputusan keluarga Tn. A dan Ny. B
selalu memutuskan secara bersama-sama atau musyawarah. An C jarang diikut
sertakan jika memang itu menyangkut masalah keluarga, karena An C dianggap mash
trlalu kecil. Perbedaan-perbedaan pendapat yang ada selalu bisa di atasi jika mereka
bermusyawarah
3. Struktur peran ( peran masng – masing anggota keluarga ) :Dalam keluarga Ny. B, Tn.
A sebagai kepala keluarga berkewajiban mencari nafkah untuk keluarga dan dibantu
oleh Ny. B yang turut bekerja membantu suaminya tetapi dirinya juga tetap melakukan
perannya sebagai isteri yang harus menyiapkan semua keperluan suaminya dan
anaknya di rumah. An C sebagai seorang anak yang saat ini tugasnya hanya belajar.
4. Nilai dan norma keluarga : Sebagai bagian dari masyarakat melayu dan beragama
islam keluarga memiliki nilai-nilai dan norma yang dianut seperti sopan santun
terhadap orang tua, suami terhadap isteri. Selama ini dirinya anak dan suaminya
makan bersama kalau malam hari, An C sudah tidur saat Tn A pulang kerja
12. FUNGSI KELUARGA
a. Fungsi Afektif : Tn A dan Ny B, juga An C, belum bisa melakukan peran
mereka masing masing secara sempurna, Tn A dan Ny B belum bisa
membagi waktu untuk peran sebgai orang tua anak usia sekolah.
b. Fungsi sosialisasi : Hubungan antara dirinya dengan suaminya serta anaknya
sampai sejauh ini baik hanya saja Ny B sering mendapat laporan dari sekolah
maupun tempat TPA kalau An C kurang aktif dan terlihat takut jika bermain
bersama teman-temannya.
c. Fungsi perawatan kesehatan
A) Menurut keluarga, masalah kesehatan apa yang sedang dihadapi keluarga (pengertian,
tanda dan gejala, faktor penyebab, persepsi keluarga terhadap masalah) : Menurut Ny.
B keluarga jarang terkena sakit yang parah, hanya masalah flu biasa dan kelelahan saja
yang biasa dialami keluarga.
B) Apa yang dilakukan keluarga dalam menghadapi masalah kesehatan yang sedang
dialami : Sejauh ini keluarga hanya membawa anggota keluarga yang sakit ke dokter
ataupun rumah sakit, dan minum vitamin juga susu untuk mengatasi lelah.
C) Kemana keluarga meminta pertolongan apabila ada anggota keluarga yang mengalami
masalah kesehatan : ke tempat praktek dokter dan juga kerumah sakit
D) Tindakan apa yang dilakukan keluarga untuk mencegah timbulnya masalah kesehatan :
Menurut keluarga makan teratur dan istirahat yang cukup banyak membantu dalam
menjaga kesehatan dan mencegah penyakit.
► Fungsi reproduksi
a) Perencanaan jumlah anak : keluarga berencana untuk memiliki satu anak lagi
b) Keterangan lain : Saat ini Ny. B menggunakan alat kontrasepsi, suntikan setiap 3
bulan sekali, perencanaan memiliki anak secepatnya karena An C juga sudah besar,
dan berencana memiliki 2 anak saja..
► Fungsi ekonomi
Ny. B mengatakan penghasilannya dan suaminya sudah cukup untuk memenuhi
kebutuhan sandang, pangan dan papan keluarga Tn. A dan kebutuhan An C
13. STRESS DAN KOPING KELUARGA
a) Stressor jangka pendek : Menurut Ny. B dirinya tidak tahu dari pihak suaminya
apakah sedang mengalami beban pikiran atau tidak, tetapi dari dirinya yang jadi
stressor adalah takut kalau An C sering ditinggal sendirian dirumah, takut jika salah
pergaulan. dan An C juga sering mengatakan susah mengerjakan tugas sekolah, dan
tidak bisa menyelesaikannya
b) Sressor jangka panjang
Ny B mengatakan takut jika masalah ini berlarut larut akan membuat anak mereka
merasa tidak disayang oleh ke dua orang tuanya.
c) Respons keluarga terhadap stressor : jika terdapat masalah selalu diselesaikan dengan
diskusi
d) Strategi koping : Untuk menghadapi stressor Ny. B lebih banyak bertanaya pada guru
An c bagaimana perkembangan anaknya, dan selalu meminta bantuan tetangga agar
melihatkan anaknya dan menghubunginya jika terjadi apa apa pada anaknya ketika dia
sedang bekerja.
14. KEADAAAN GIZI KELUARGA
Pemenuhan gizi : biasanya Ny B selalu memasak sayur dan lauk – pauk serta
menyukai makanan yang pedas, dan ayam goreng kesukaan An C.
15. HARAPAN KELUARGA
a Terhadap masalah kesehatan
Keluarga berharap anggota keluarga tidak ada yang sakit dan selalu dalam keadaan
sehat.
b Terhadap petugas kesehatan yang ada : Dengan adanya petugas kesehatan yang
datang ke rumahnya keluarga mengharapkan supaya petugas kesehatan bisa
memberikan pengetahuan kepada masyarakat dengan penyuluhan-penyuluhan seperti
saat ini diharapkan dapat membantu dirinya mempersiapkan bagaimana sebenarnya
untuk mendidik anaknya agar bisa bersosialisasi dengan lingkungan.
A) PEMERIKSAAN FISIK
No Pemeriksaan
Fisik
Nama Anggota Keluarga
Tn. A Ny. B An C
1 KeadaanUmum
BB
TB
55kg
165 cm
50kg
155 cm
20 kg
120cm
2 Kepala :
Rambut
Mata
Hidung
- Ikal, hitam, dan
bersih
- Konjungtivaan
anemis, sclera an
ikterik,
penglihatan baik
- sinusitis (-),polip
(-), penciuman
- Lurus, hitam,
halus dan bersih
- Konjungtiva an
anemis, sclera an
ikterik, penglihatan
baik
- sinusitis (-),polip
(-), penciuman
- Lurus, hitam,
halus dan
bersih
- Konjungtiva
an anemis,
sclera an
ikterik,
penglihatan
baik
- sinusitis
Mulut
Telinga
baik
- mulut bersih,
mukosa lembab,
lidah bersih, gigi
cukup.
- Pendengaran baik,
serumen (-)
baik
- mulut bersih,
mukosa lembab,
lidah bersih, gigi
cukup.
- Pendengaran baik,
serumen (-)
(-),polip (-),
penciuman
baik
- mulut bersih,
3 Leher
JVP
Kelenjar Tiroid
Tidak ada
pembesaran vena
jugularis
Tidak ada
pembengkakan
Tidak ada
pembesaran vena
jugularis
Tidak ada
pembengkakan
Tidak ada
pembesaran
vena jugularis
Tidak ada
pembengkaka
n
4 Dada
Mamae
Inspeksi
Palpasi
Paru
Inspeksi
- Tidak ada
pembengkakan,si
metris antara kiri
dan kanan
- Tidak ada
pembengkakan
- Saat bernafas
tidak
menggunakan otot
bantuan
- Tidak ada
pembengkakan,sim
etris antara kiri dan
kanan
- Tidak ada
pembengkakan
- Saat bernafas tidak
menggunakan otot
bantuan
pernafasan.
- Tidak ada
pembengkaka
n,simetris
antara kiri
dan kanan
- Tidak ada
pembengkaka
n
- Saat bernafas
tidak
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
Jantung
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
pernafasan.
- Tidak ada
bengkak, lesi (-)
- Tidak ada
penimbunan cairan
- Bunyi nafas
vesikuler, RR
normal
- Letak normal ics 2
dan 3 – 5dan 6
- Ictus cordis
normal yaitu ics 5
dan 6
- Irama teratur,
suara tambahan
tidak ada
TD : 120/70
mmHg
- Tidak ada
bengkak, lesi (-)
- Tidak ada
penimbunan cairan
- Bunyi nafas
vesikuler, RR
normal
- Letak normal ics 2
dan 3 – 5dan 6
- Ictus cordis
normal yaitu ics 5
dan 6
- Irama teratur, sura
tambahan tidak ada
TD : 110/70
mmHg
menggunakan
otot bantuan
pernafasan.
- Tidak ada
bengkak,lesi
(-)
- Tidak ada
penimbunan
cairan
- Bunyi nafas
vesikuler, RR
normal
- Letak normal
ics 2 dan 3 –
5dan 6
- Ictus cordis
normal yaitu
ics 5 dan 6
- Irama teratur,
sura
tambahan
tidak ada
TD : 100/70
mmHg
5 Abdomen
Inspeksi
Palpasi
Auskultasi
Perkusi
- Simetris, warna
normal,asites (-)
- Tidak ada nyeri
tekan, tidak ada
benjolan
- Bising usus (+)
- Organ pada
abdomen normal
- Simetris, warna
normal,asites (-)
- Tidak ada nyeri
tekan, tidak ada
benjolan
- Bising usus (+)
- Organ pada
abdomen normal
- Simetris,
warna
normal, asites
(-)
Tidak ada
nyeri tekan,
tidak ada
benjolan
Bising usus
(+)
Organ pada
abdomen
normal
6 Genetalia - - -
7 Eksremitas atas
dan bawah
Inspeksi
Perkusi
- Berfungsi dengan
baik
- Reflek patella (+)
- Berfungsi dengan
baik
- Reflek patella (+)
- Berfungsi
dengan baik
- Reflek
patella (+)
B) TIPOLOGI MASALAH KESEHATAN
NO DAFTAR MASALAH KESEHATAN
1 AKTUAL :
Ketidakberdayaan mengerjakan tugas sekolah
2 KURANG/TIDAK SEHAT :
kurangnya peran orang tua dalam menemani anak belajar
3 DIFISIT
-
C) MASALAH YANG MUNCUL
I) DAFTAR MASALAH PENGKAJIAAN KHUSUS BERDASARKAN 5 TUGAS
KELUARGA DENGAN DIAGNOSA KEKURANGAN PENGETAHUAN
TENTANG TUGAS PERKEMBANGAN KELUARGA ANAK USIA SEKOLAH.
N
O
KRITERIA PENGKAJIAN
1 Mengenal Masalah keluarga belum bisa mengenal masalah
2 Mengambil
Keputusan yang tepat
keluarga belum bisa mengambil keputusan yang
tepat.
3 Merawat anggota
keluarga yang sakit
ataupun punya
masalah
Dalam hal ini tugas dalam merawat anggota
keluarga yang sakit dilakukan oleh pasangan yang
tidak sakit serta merawatnya hingga sembuh. Dan
jika anak yang sakit ke dua orang tua ini merawat
anaknya
4 Memodifikasi
lingkungan
5 Memanfaatkan
sarana kesehatan
jika ada keluarga yang sakit keluarga langsung
berobat ke dokter
II) DAFTAR MASALAH PENGKAJIAN KHUSUS BERDASARKAN 5 TUGAS
KELUARGA DENGAN DIAGNOSA KETIDAK BERDAYAAN MENGERJAKAN
TUGAS SEKOLAH
N
O
KRITERIA PENGKAJIAN
1 Mengenal Masalah Ny B dan TN A mampu mengenal masalah ketika
anak nya sulit dalam menyelesaikan tugas sekolah,
karena sering diungkapkan kepada mereka.
2 Mengambil
Keputusan yang tepat
Ny B danTn A sudah mengambil keputusan untuk
meluangkan waktu menemani anak belajar dirumah
3 Merawat anggota
keluarga yang sakit
ataupun punya
masalah
4 Memodifikasi
lingkungan
Ny. B memodifikasi lingkungan dengan cara
menempatkan meja belajar anaknya di ruang kumpul
keluarga.
5 Memanfaatkan
sarana kesehatan
D) DAFTAR MASALAH
NO DATA PROBLEM ETIOLOGI
1. Ds :
AnC mengatakan
bahwa tidak bisa
mengerjakan
pekerjaan rumah
yang diberikan guru
sekolah.
Ketidakberdayaan
mengerjakantugas
sekolah
Disfungsi tugas
perkembangan keluarga
pada anak usia sekolah.
2.
NyB mengatakan
tidak pernah
menemani anak
belajar
Do :
Ny B tampak
menyesalsaat
dilakukan pengkajian
Ds :
Ny. B mengatakan
tidak tahu apa-apa
saja tugas yang harus
dipenuhi untuk
keluarganya.
Do :
Saat dilakukan
pengkajian ibu klien
tampak bingung
ketika ditanya peran
apa yang
dilakukannya.
Kurang pengetahuan
tentang tugas
perkembangan keluarga
dengan anak usia
sekolah
Ketidakmampuan
keluarga mengenal
masalah tugas
perkembangan keluarga
dengan anak usia
sekolah
E) SKORING
1) Ketidakberdayaan mengerjakan tugas sekolah b.d disfungsi tugas perkembangan
keluarga pada anak usia sekolah.
KRITERIA SKOR Hasil Skoring BOBOT Pembenaran
SIFAT MASALAH
o Tidak sehat
o Ancaman kesehatan
o Krisis atau keadaan
sejahtera
3
2
1
2/3 x 1 = 2/3 1 Sifat masalah ini
termasuk situasi
mengancam kesehatan,
karena jika dibiarkan
terus mennerus anak
akan merasa bahwa dia
gagal dan tidak seperti
teman sebayanya
KEMUNGKINAN
MASALAH DAPAT
DIUBAH
o Dengan Mudah
o Hanya Sebagian
o Tidak dapat
2
1
0
2/2 x 2 = 1
2 Karena orang tua sangat
menyesal dengan
perbuatana mereka
POTENSIAL
MASALAH DAPAT
DICEGAH
o Tinggi
o Cukup
o Rendah
3
2
1
3/3 x 1 = 1 1 Karena orang tua disini
seharusnya lebih banyak
berinteraksi dengan
anak
MENONJOLNYA
MASALAH
o Masalah berat, harus
segera ditangani
o Ada masalah, tapi tidak
2
½ x 1 = ½
1 Masalh memang perlu
ditangani. tapi sifat
masalah ini tidak gawat,
dan bisa diselesaikan
secara bertahap.
perlu segera ditangani
o Masalah tidak dirasakan
1
0
2/3 + 1 + 1 + ½ =3,1
2) Kurang pengetahuan tentang tugas perkembangan keluarga dengan anak usia sekolah
b.d ketidakmampuan keluarga mengenal masalah tugas perkembangan keluarga
dengan anak usia sekolah.
KRITERIA SKOR Hasil Skoring BOBOT Pembenaran
SIFAT MASALAH
o Tidak sehat
o Ancaman kesehatan
o Krisis atau keadaan
sejahtera
3
2
1
2/3 x 1 = 2/3 1 Sifat masalah ini
termasuk situasi
mengancam kesehatan,
karena jika dibiarkan
terus menerus
perkembangan keluarga
akan terhambat.
KEMUNGKINAN
MASALAH DAPAT
DIUBAH
o Dengan Mudah
o Hanya Sebagian
o Tidak dapat
2
1
0
2/2 x 2 = 1
2 Latar belakang
pendidikan Tn. A dan
Ny. B adalah SMA,
sehingga memudahkan
untuk menerima
informasi dan
penjelasan
POTENSIAL
MASALAH DAPAT
DICEGAH 3
2
3/3 x 1 = 1 1 Karena Tn A dan Ny. B
sering mengunjungi
orang tua dan keluarga
yang sudah
o Tinggi
o Cukup
o Rendah
1 berpengalaman memiliki
anak sehingga keluarga
dapat bertanya apa yang
seharusnya dilakukan.
MENONJOLNYA
MASALAH
o Masalah berat, harus
segera ditangani
o Ada masalah, tapi tidak
perlu segera ditangani
o Masalah tidak dirasakan
2
1
0
½ x 1 = ½
1 Masalah memang perlu
ditangani. tapi sifat
masalah ini tidak gawat,
dan bisa diselesaikan
secara bertahap.
2/3+1+1+1/2 = 3,2
F) DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA PRIORITAS
Dx 1 :Kurang pengetahuan tentang tugas perkembangan keluarga Tn. A dengan anak
usia sekolah b.d ketidakmampuan keluarga mengenal masalah tugas perkembangan
keluarga dengan anak usia sekolah.
RENCANA TINDAKAN
No Dx keperawatan Intervensi Keperawatan
Tujuan dan kriteria
hasil
Tindakan
keperawatan
Rasional
1 Kurang
pengetahuan
tentang tugas
perkembangan
keluarga Tn. A
dengan anak usia
sekolah b.d
ketidakmampuan
Keluarga
memahami tentang
tugas
perkembangan
keluarga anak usia
sekolah dengan
kriteria hasil :
.keluarga
1. Kaji tingkat
pengetahuan
keluarga tentang
tugas perkembangan
keluarga dengan
anak usia sekolah
2. Jelaskan tentang
tugas perkembangan
1. ssuntuk mengetahui
sampai dimana
pengetahuan keluarga
dalam menjalankan
perannya masing-
masing.
2. agar keluarga lebih
mengetahui tentang
keluarga
mengenal masalah
tugas
perkembangan
keluarga dengan
anak usia sekolah.
Ds :
AnC mengatakan
bahwa tidak bisa
mengerjakan
pekerjaan rumah
yang diberikan
guru sekolah.
NyB mengatakan
tidak pernah
menemani anak
belajar
Do :
Ny B tampak
menyesal saat
dilakukan
pengkajian
mengetahui tugas
perkembangan
pada usia sekolah.
keluarga dengan
anak usia sekolah
tugas
perkembangannya
masing-masing
Dx 2 :Ketidakberdayaan An C mengerjakan tugas sekolah pada keluarga Tn A denagn
tahap perkembangn keluarga usia sekolaha b.d disfungsi tugas perkembangan keluarga
pada anak usia sekolah.
RENCANA TINDAKAN
No Dx keperawatan Intervensi Keperawatan
Tujuan dan kriteria
hasil
Tindakan
keperawatan
Rasional
1 Ketidakberdayaan
mengerjakan
tugas sekolah b.d
kurangya interaksi
interpersonal
ditandai dengan
Ds :
AnCmengatakan
bahwa tidak bisa
mengerjakan
pekerjaan rumah
yang diberikan
guru sekolah.
NyB mengatakan
tidak pernah
menemani anak
belajar
Do :
Ny B tampak
menyesal saat
dilakukan
pengkajian
Perilaku kesehatan
ancaman
berkurang dengan
kriteria hasil :
Anak bisa
mengerjakan tugas
sekolah.
Orang tua ada
waktu untuk
menemani anak
belajar.
kaji apa penyebab
terjadinya masalah.
diskusikan kepada
keluarga apa yang
menjadi kendala
utama yang
dirasakan keluarga
hingga permasalahan
muncul
bantu kelurga
dengan
mendiskusian
kepada keluarga cara
cara untuk
memanajemen
waktu agar
kebutuhan akan
perhatian tercukupi
Agar perawat dapat
menetapkan
intervensi yang
tepat atas masala
menggali lebih
dalam
permasalahan
Membantu
mengatasi masalah
keluarga
PELAKSANAAN DAN EVALUASI
No
Dx
Pelaksanaan Evaluasi
1 - Kaji tingkat pengetahuan
keluarga dan tentang tugas
perkembangan keluarga dengan
tingkat usia sekolah
- Diskusikan dengan keluarga
tentang tugas perkembangan
keluarga
S: Keluarga mengatakan belum mengetahui
kalau ada tugas keluarga untuk anak usia
sekolah
O: Keluarga tampak serius
A: Pengetahuan keluarga tentang tugas keluarga
tidak ada.
P: Merencanakan untuk mendiskusikan tentang
tugas perkembangan keluarga
S: keluarga mengatakan bahwa selama ini
banyak sekali tugas keluarga yang belum
terpenuhi
O: Keluarga tampak antusias
A: Pengetahuan keluarga tentang tugas
perkembangan keluarga meningkat
P: Rencanakan pertemuan berikutnya untuk
evaluasi
- Minta keluarga untuk
menjelaskan kembali informasi
yang telah disampaikan
S: Keluarga mampu mengulangi informasi
yang telah disampaikan oleh perawat pada
pertemuan sebelumnya, dan berencana untuk
konsultasi dengan baik dengan perawat
maupun keluarga untuk menjalankan
tugasnya
O: Keluarga tampak antusias
A: Pengetahuan keluarga meningkat
P: Rencanakan untuk pertemuan berikutnya
evaluasi dan terminasi
Dx
2
- Kaji apa penyebabterjadinya
masalah
-mengajarkan cara memanajemen
waktu
-Dampingi keluarga saat
mendampingi anak belajar
dirumah
S: keluarga mengatakan hal itu terjadi karena
keluarga tidak mampu untuk membagi
waktu, dan tidak memikirkan hal itu bisa
menjadi berbahaya
O: Keluarga tampak menyesal, Ny B menagis
A: Keluarga mengambil keputusan untuk
berubah
P: kontrak untuk mendiskusikan kepada
keluarga, bagaimana cara untuk
memanajemen waktu
S:merasa terbantu, dan mendapatkan gambaran
untuk mengatasi masalah
O: antusias
A: keluarga akan melakukan cara memanjemen
waktu
P:evaluasi
S: merasa senang karena bisa membatu anak
mengerjakan tugas sekolah
O:Tampak puas
A:keluarga akann selalubmendampingi anak
belajar dirumah
P:hentikan tindakan
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Keluarga merupakan suatu perkumpulan orang yang terdiri dari suami, istri dan anak-
anaknya baik anak kandung maupun adopsi, Keluarga juga merupakan pusat perkembangan
anak untuk dapat berkembang dengan baik atau tidak, keluarga yang baik dapat mendukung
anak dapat berkembangan baik pula.
Keluarga dengan tahap perkembangan anak usia sekolah mempunyai tugas
perkembangan, yaitu : mensosialisasikan anak untuk dapat meningkatkan prestasi sekolahnya,
meningkatkan kominikasi terbuka agar anak mau bercerita tentang pengalaman yang
dialaminya, selain itu orang tua juga harus bisa melepaskan anak-anaknya utuk bisa bergaul
dan bermain dengan teman sebayanya.
Pada tahap ini anak sering sekali tidak berada dirumah mereka lebih senang untuk
bermain dengan teman-temannya, sehingga orang tua berpisah dengan anaknya untuk
sementara waktu.
Penerapan proses keperawan keluarga memerlukan keterampilan yang baik dalam
berkomunikasi, skill keperawatan dan pemilihan pertanyaan yang tepat sehingga proses
keperawatan dapat diterapkan dengan baik.
B. Saran
Dalam melakukan pengkajian diharapkan mahasiswa dapat menyimpulkan apakah
keluarga sudah mampu memenuhi tugas perkembangan anak usia sekolah atau belum.
Mahasiswa adalah seoarang calon perawat yang salah satu kliennya adalah keluarga, maka
diharapkan mahasiswa dalam memberikan asuhan keperawatan tidak melangkahi
profesionalitas berkerja dan selalu menghormati privasi yang klien miliki
Dalam melakukan pengkajian, perawat harus membina trust terlebih dahulu untuk melakukan
rencana asuhan keperawatan.
DAFTAR PUSTAKA
Christeinsen, paula J. 2009. Proses keperawatan : aplikasi model konseptual edisi 4 ( alih
bahasa : yuyun yuningsih, yasmin asih ). Jakarta : EGC
Drs. E.B. surbakti M.A. 2008. Sudah siapkah menikah. Jakarta : PT Elex Media Komputindo
Efendi, ferry makhfudli. 2009. Keperawatan kesehatan komunitas : teori dan praktik dalam
keperawatan. Jakarta : salemba medika
Friedman, marilyn M. 1998. Keperawatan Keluarga : Teori dan Praktik. Jakarta : EGC
Potter & Perry. 2009. Fundamental keperawatan. Jakarta : Salemba Medika
Suprajitno. 2004. Asuhan keperawatan keluarga : aplikasi dalam praktik. Jakarta : EGC
top related