kelebihan dan kekurangan unsur hara makro nitrogen terhadap proses fisiologi tanaman
Post on 02-Aug-2015
1.287 Views
Preview:
TRANSCRIPT
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN UNSUR HARA MAKRO NITROGEN TERHADAP
PROSES FISIOLOGI TANAMAN
Unsur hara merupakan komponen penting dalam pertumbuhan tanaman, unsur hara
banyak tersedia dialam, sehingga tumbuhan bisa memanfaatkannya untuk kebutuhan
metabolismenya. Tetapi ketersediaan unsur hara di beberapa tempat tidak sama, ada yang
berkecukupan sehingga pertumbuhan tanaman menjadi baik namun ada juga yang kekurangan,
sehingga pertumbuhannya menjadi terhambat. Khusus untuk tanaman budidaya kebutuhan unsur
haranya sangat tinggi, hal ini dikarenakan pada lahan atau tempat yang sama ditanami tanaman
tertentu yang membutuhkan jumlah unsur yang sama setiap waktunya. Sedangkan persediaan
dialam terus berkurang akibat diserap oleh tanaman budidaya yang ditanam dilahan tersebut
musimnya (intensif), sehingga untuk dapat memenuhi kebutuhan tanaman akan unsur hara harus
dilakukan penambahan unsur hara dalam bentuk pupuk dalam jumlah yang cukup.
Berdasarkan ke esensialannya unsur hara yang dibutuhkan tanaman terbagi menjadi dua
yakni unsur hara esensial dan unsur hara non- esensial atau beneficial. Unsur hara esensial terdiri
atas unsur hara makro dan mikro, unsur hara esensial merupakan unsur hara yang mutlak
dibutuhkan tanaman dan fungsinya tidak bisa digantikan oleh unsur lain, tidak terpenuhinya
salah satu unsur hara akan mengakibatkan tanaman tersebut tidak dapat menyelsaikan siklus
hidupnya. Sedangkan unsur beneficial adalah unsur tambahan yang tidak dibutuhkan oleh semua
tanaman, namun peranannya cukup penting pada tanaman tertentu, misalnya jagung agar
hasilnya berkualitas perlu ditambahkan unsur Al yang bisa diberikan pupuk ALPO4
(Alumunium fosfat) dalam jumlah tertentu. Bagi tanaman lain unsur Al justru dapat
menyebabkan keracunan, namun pada tanaman jagung toleran terhadap Al pada jumlah tertentu
malah akan membantu meningkatkan produktivitasnya mendekati potensi genetisnya.
Kebutuhan tanaman akan unsur hara berbeda – beda bergantung pada umur, jenis tanaman, dan
kebutuhan tanaman itu sendiri. Pada masa vegetative tanaman lebih membutuhkan unsur N,unsur
N sangat vital bagi pertumbuhan tanaman karena unsur ini paling banyak dibutuhkan tanaman.
Unsur ini fungsi utamanya adalah mensintesisi klorofil yang difungsikan tumbuhan dala
melakukan pross fotosintesis. Yang perlu diingat tanaman tidak dapat menyerap unsur hara
dalam bentuk tunggal tetapi tanaman menyerap unsur hara tersebut dalam bentu ion seperti unsur
hara N dapat diserap tanaman dalam bentuk NH4 dan NO3- begitu juga unsur lain juga diserap
tanaman dalan bentuk ion, yang sering disebut sebagai bentuk tersedia bagi tanaman. Tetapi
permasalahannya jika unsur N diberikan dalam jumlah yang berlebih justru dapat mengakibatkan
produksi tanaman menurun, hal ini dikarenakan pemberian unsur N dalam jumlah yang banyak
atau melebihi kebutuhan tanaman dapat mengekibatkan fase vegetative tanaman lebih panjang
sehingga pembentukan organ generative tidak maksimal. Akibatnya selain produktivitasnya
menurun, kualitas yang dihasilkan juga menurun.
Berikut adalah suatu gejala kelebihan dan Kekurangan Unsur Hara Makro secara umum
1. Kekurangan dan kelebihan Nitrogen
Gejala yang nampak pada kekurangan yaitu daun-daun berwarna pucat sampai hijau
kekuningan,tanaman kerdil dan produksi kurang, daun-daun sebelah bawah nampak
hangus dan mati sebelum waktunya sementara ujung tanaman tetap hijau, buah rontok
sebelum waktunya dan perkembangan buah berkurang. Pada kelebihan gejala yang
nampak yaitu masaknya buah tertunda, gugurnya kuncup-kuncup bunga, batang dan
cabang jadi banyak mengandung air sehingga menjadi lunak, terjadi klorosis yang diikuti
nekrosis
2. Kekurangan dan kelebihan Fosfor
Pada kekurangan fosfor pertumbuhan tanaman menjadi terhambat, daun berwarna hijau
pucat dan tidak mengkilap, bentuk buah jelek atau pada gabah tidak berisi penuh, buah
sedikit atau produksi rendah. Kelebihan unsur ini akan menyebabkan terjadinya
penurunan kandungan nitrogen yang drastis sehingga pada proses pembentukan buah,
kulit buah menjadi keriput
3. Kekurangan dan kelebihan Kalium
Pada hal ini ada tanaman yang memerlukan kalium dalam dosis yang tinggi ada juga
yang rendah, tetapi gejala yang sering nampak jika kekurangan yaitu perkembangan tunas
tanaman menjadi lemah yang akan berakhir dengan pucuk yang mengecil dan ranting
mati ini khusus pada tanaman berkayu. Jika kelebihan akan menyebabkan proses
pemasakan buah menjadi lebih lama serta akan lebih masam.
Salah satu faktor yang menunjang tanaman untuk tumbuh dan berproduksi secara optimal
adalah ketersediaan unsur hara dalam jumlah yang cukup di dalam tanah. Jika tanah tidak dapat
menyediakan unsur hara yang cukup bagi tanaman, maka pemberian pupuk perlu dilakukan
untuk memenuhi kekurangan tersebut. Setiap jenis unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman,
tentunya memiliki fungsi, kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Dalam memberikan
unsur hara pada tanaman tentunya sangat penting dijaga keseimbangan dan pengaturan kadar
pemberian unsur hara tersebut, sebab jika kelebihan dalam pemberiannya akan tidak baik
dampaknya, demikian pula halnya jika yang diberikan tersebut krang dari takaran yang
semestinya diberikan (Acehpedia, 2010).
Setiap jenis tanaman membutuhkan unsur hara dalam jumlah yang berbeda.
Ketidaktepatan pemberian unsur hara/pupuk selain akan menyebabkan tanaman tidak dapat
tumbuh dan berproduksi secara optimal juga merupakan pemborosan tenaga dan biaya (tidak
efisien). Agar usaha pemupukan menjadi efisien maka, pemberian pupuk tidak cukup hanya
melihat keadaan tanah dan lingkungan saja, tetapi juga harus mempertimbang – kan kebutuhan
pokok unsur hara tanaman. Dengan diketahui kebutuhan pokok unsur hara tanaman maka dosis
dan jenis pupuk dapat ditentukan lebih tepat (Ruhnayat, Agus., 2007).
Pada umumnya kemampuan tanah menyediakan hara, dapat mencerminkan tingkat
kesuburan tanah dan berkorelasi positif dengan hasil tanaman yang diusahakan. Di lain pihak
tingkat kesuburan tanah berkorelasi negative dengan kebutuhan pupuk atau dapat diartikan
makin tinggi tingkat kesuburan tanah, maka makin rendah penggunaan pupuk buatan dan tdak
perlu ditambahkan (Suyamto dan Z. Arifin, 2002). Tetapi jika jumlah unsur hara tidak dapat
memenuhi kebutuhan tanaman setelah melalui analisis tanah maka perlu ditambahkan nutrisi
yang ditambahkan dalam bentuk pupuk.
Pemupukan merupakan suatu kegiatan yang penting untuk dilakukan pada tanaman yang
kebutuhan nutrisinya belum terpenuhi, pemupukan adalah pemberian bahan kepada tanah dengan
maksud memperbaiki atau meningkatkan kesuburan tanah. Pemberian bahan yang ditujukan
untuk memperbaiki kondisi tanah baik fisika, kimia maupun biologi disebut amandemen
(ameliorasi). Pemupukan menurut pengertian khusus ialah pemberian bahan untuk menambah
unsur hara tersedia dalam tanah. Jadi pemupukan bertujuan memberi unsur hara yang cukup bagi
kebutuhan tanaman dan atau memperbaiki atau memelihara kondisi tanah dalam hal potensi
pengikatan unsur hara. Pemupukan yang tepat dan benar dapat mempercepat dan memperkuat
pertumbuhan serta perkembangan tanaman, menambah daya tahan terhadap hama dan penyakit
tertentu, maupun meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil pertanian (Yukamgo, E. dan
Yuwono, W,N., 2007).
Efisiensi pemupukan dan pemupukan yang berimbang dapat diiakukan apabila
memperhatikan status dan dinamika hara dalam tanah serta kebutuhan hara bagi tanaman untuk
mencapai produksi optimum. Dengan pendekatan ini, maka dapat dihitung kebutuhan pupuk
suatu tanaman pada berbagai kondisi tanah (status hara rendah, sedang dan tinggi) dan pada
tanah-tanah lainnya pada tingkat famili yang sama (Wijanarko, A dan Taufiq, A., 2008).
Berdasarkan penelitian Kadarwati, T,F., (2006 ) dapat diketahui bahwa nitrogen merupakan hara
yang paling banyak dibutuhkan oleh tanaman kapas, dan waktu pembungaan sampai dengan
pembuahan merupakan fase yang paling banyak memerlukan unsur nitrogen. Sedangkan fase
pembuahan sangat memerlukan unsur P dan K dalam jumlah yang lebih banyak. Nitrogen (N)
merupakan unsur hara makro yang paling banyak dibutuhkan tanaman, unsur nitrogen sangat
berperan dalam fase vegetative tanaman.
Pada awal pertumbuhan tanaman bagian yang pertama tumbuh dan berkembang adalah
bagian vegetative tanaman seperti daun, batang, dan akar, pada bagian daun lebih spesifik lagi
unsur nitrogen berfungsi untuk mensintesis klorofil yang sanngat vital didalam proses
fotosintesis. Klorofil berfungsi untuk menerima atau menangkap cahaya yang dibutuhkan
tumbuhan untuk mengolah air (H2O) dan karbondioksida (CO2) menjadi karbohidrat yang
merupakan sumber makanan utama bagi tumbuhan sehingga bisa digunakan untuk aktivitas
fotosintesis dan metabolisme lainnya.
Unsur N banyak tersedia atau berlimpah didalam udara dalam bentuk N2 , tetapi bentuk
tersebut tidak bisa diserap atau dimanfaatkan oleh tanaman dan agar bisa dimanfaatkan tanaman
maka unsur N yang ada diudara tersebut terlebih dahulu harus berfiksasi dengan unsur H ataupun
oksigen dan air. Selain itu unsur nitrogen juga dapat ditembat oleh organisme mikro seperti
Rhizhobium yang dapat menembat unsur N di udara menjadi unsur yang tersedia bagi tanaman.
Menurut Winarso, S., (2003) sebagian besar N didalam tanah dalam bentuk senyawa organik
tanah dan tidak tersedia bagi tanaman. Fiksasi N organik ini sekitar 95% dari total N yang ada di
dalam tanah. Konsentrasi N total (organik dan anorganik) dalam tanah yang ditanami rotasi Oat
dan Kedelai jauh lebih besr apabila dibandingkan dengan konsentrasi N anorganiknya, N dapat
diserap tanaman dalam bentuk ion NO3- dan NH4+. Tetapi dalam beberapa kasus setelah
diberikan pemupukan dalam jumlah tertentu tanaman malah terjadi keracunan, dan ada juga yang
mengalami defisiensi. Menurut Sabiham, (1996) kejadian ini dimungkinkan pemupukan yang
dilakukan kurang tepat, dimana pupuk belum digunakan secara rasional sesuai dengan kebutuhan
tanaman dan kemampuan unsur hara. Untuk mengatahui kebutuhan optimum tanaman akan
unsur hara selain perlu dilakukan uji analisis tanah juga perlu dilakukan uji batas kritis suatu
unsur hara pada tanaman. Untuk menentukan batas kritis N untuk tanaman jagung dilakukan
dengan menggunakan metode grafik Cate_Nelson. Tetapi metode tersebut hanya diperoleh dua
kategori, yaitu respon terhadap pemupukan dan tidak respon terhadap pemupukan. Batas kritis
tanaman dipengaruhi oleh beberapa faktor yakni umur tanaman, umur fisiologis jaringan
tanaman, macam jaringan, interaksi antar unsur, dan iklim.
Batas kritis suatu tanaman terhadap unsur hara tertentu sangat penting untuk diketahui
dan dipahami, tujuannya adalah untuk mengetahui pemberian dosis pupuk yang tepat sehingga
pertumbuhan tanaman optimum. Pertumbuhan tanaman yang optimum akan menghasilkan
produksi yang tinggi dengan kualitas yang baik. Batas kritis merupakan acuan atau petunjuk
yang digunakan untuk aplikasi pupuk yang tepat dan efesien, untuk menentukan batas kritis bisa
dilakukan dengan percobaan dalam pot dengan berbagai kadar pupuk (gram). Hasil yang
menunjukkan pertumbuhan paling optimum bisa dijadikan sebagai acuan pemberian nutrisi
seperti nutrsi N pada suatu tanaman, jika diaplikasikan pada lahan atau media yang lebih luas
maka digunakan rasio atau perbandingan sehingga komposisi yang diberikan sama. Batas kritis
suatu tanaman terhadap pemberian unsur hara tertentu dipengaruhi oleh umur tanaman, umur
fisiologis jaringan tanaman, macam jaringan, interaksi antar unsur, dan iklim
Selain air dan cahaya matahari tanaman juga membutuhkan unsur hara, bahkan sebagian
unsur hara bersifat esensial bagi tanaman yakni mempunyai fungsi khusus, mempunyai peran
secara langsung, dan fungsinya tidak bisa digantikan oleh unsur hara lainnya. Unsur hara
esensial terdiri atas hara mikro dan makro, Unsur N termasuk unsur makro esensial yakni unsur
hara yang dibutuhkan oleh tanaman dalam jumlah besar (terbesar) dan tidak bisa digantikan oleh
unsur lainnya. Fungsi unsur N bagi tumbuhan yakni sebagai bahan penyusun protein tanaman,
klorofil, asam nukleat, dan menghasilkan diding sel yang tipis sehingga dapat memacu produksi
tanaman lebih maksimal.
Peranan unsur nitrogen sudah tidak diragukan lagi bagi pertumbuhan tanaman,
kekurangan atau kelebihan N akan berkibat pertumbuhan tanaman terhambat. Kekurangan unsur
N atau dikenal dengan defisiensi unsur N memiliki cirri utama yang terlihat pada daun yakni
menguning (klorosis), keadaan ini berbeda dengan daun yang normal yakni berwarna hijau tua
yang berarti mengandung klorofil tinggi. Proses penguningan daun tanaman yang kekurangan N
dimulai dari daun – daun yang tua dan akan terus ke daun – daun muda jika kekurangan N terus
berlanjut. Kejadian ini menunjukan bahwa N sangat mobil, artinya apabila kekurangan N maka
N dalam jaringan tua akan dimobilisasikan ke jaringan – jaringan muda (titik tumbuh) sehingga
pada jaringan tua terjadi klorosis dan pada jaringan muda tetap tumbuh normal yakni berwarna
hija. Gejala lainya adalah pertumbuhan lambat atau kerdil, daun hijau kekuningan, daun sempit,
pendek dan tegak, daun-daun tua cepat menguning dan mati.
Untuk kelebihan N akan menyebabkan keracunan, akibat kelebihan N yakni pertumbuhan
vegetative tanaman dapat ditingkatkan tetapi akan memperpendek masa generative, yang
akhirnya justru menurunkan produksi atau menurunkan kualitas tanaman. Tanaman yang
kelebihan N menunjukan warna hijau gelap dan sukulen yakni terlalu banyak mengandung air,
akibatnya tanaman menjadi sangat rentan akan serangan organisme penggangu tumbuhan (OPT)
yakni hama, bakteri, jamur, virus, dan gulma, selain itu tanaman juga mudah roboh. Keracuanan
N dapat dipicu karena terlalu banyaknya unsur N yang tersedia Dalam bentuk ammonium
(NH4+) meskipun penyerapan tanaman akan lebih maksimal jika N dalam bentuk ion ini.
Keracunan pada tanaman dapat mengakibatkan jaringan pada vascular pecah dan berakibat
terhambatnya resapan air.
Unsur nitrogen diperlukan untuk pembentukan atau pertumbuhan bagian vegetatif
tanaman, seperti daun, batang dan akar. Berperan penting dalam hal pembentukan hijau daun
yang berguna sekali dalam proses fotosintesis, unsur N berperan untuk mempercepat fase
vegetative karena fungsi utama unsur N itu sendiri sebagai sintesis klorofil. Klorofil berfungsi
untuk menagkap cahaya matahari yang berguna untuk pembentukan makanan dalam fotosintesis,
kandungan klorofil yang cukup dapat membentu atau memacu pertumbuhan tanaman terutama
merangsang organ vegetative tanaman. Pertumbuhan akar , batang, dan daun terjadi dengan
cepat jika persediaan makanan yang digunakan untuk proses pembentukan organ tersebut dalam
keadaan atau jumlah yang cukup.
UNSUR MAKRO
1. Nitrogen (N)
Nitrogen berperan dalam pembentukan sel , jaringan , dan organ tanaman. Ia berfungsi sebagai
sebagai bahan sintetis klorofil , protein , dan asam amino. Karena itu kehadirannya dibutuhkan
dalam jumlah besar , terutama saat pertumbuhan vegetatif. Bersama fosfor (P) , nitrogen
digunakan untuk mengatur pertumbuhan tanaman secara keseluruhan.
Terdapat 2 bentuk nitrogen yakni amonium dan nitrat. Sejumlah penelitian membuktikan
amonium sebaiknya tidak lebih dari 25% dari total konsentrasi nitrogen. Jika berlebihan , sosok
tanaman bongsor tetapi rentan terhadap serangan penyakit. Nitrogen yang berasal dari amonium
akan memperlambat pertumbuhan karena mengikat karbohidrat sehingga pasokan sedikit.
Dengan demikian cadangan makanan sebagai modal berbunga juga minimal. Akibatnya tanaman
tidak mampu berbunga. Seandainya yang dominan adalah nitrogen bentuk nitrat , maka sel-sel
tanaman akan kompak dan kuat sehingga lebih tahan penyakit. Untuk mengetahui kandungan N
dan bentuk nitrogen dari pupuk bisa dilihat dari kemasan
a) kekurangan
Tanaman yang kekurangan nitrogen dikenali dari daun bagian bawah. Daun itu menguning
karena kekurangan klorofil. Lebih lanjut mengering dan rontok. Tulang-tulang di bawah
permukaan daun muda tampak pucat. Pertumbuhan tanaman lambat , kerdil dan lemah. Produksi
bunga dan biji rendah.
b) Kelebihan
Warna daun terlalu hijau , tanaman rimbun dengan daun. Proses pembuangan menjadi lama.
Adenium bakal bersifat sekulen karena mengandung banyak air. Hal itu menyebebkan rentan
serangan cendawan dan penyakit , dan mudah roboh. Produksi bunga menurun.
2. Fosfor (P)
Fosfor merupakan komponen penyusun beberapa enzim , protein , ATP , RNA , dan DNA. ATP
penting untuk proses transfer energi , sedangkan RNA dan DNA menentukan sifat genetik
tanaman. Unsur P juga berperan pada pertumbuhan benih , akar , bunga , dan buah. Dengan
membaiknya struktur perakaran sehingga daya serap nutrisi pun lebih baik.
Bersama denga kalium , fosfor dipakai untuk merangsang pembungaan. Hal itu wajar sebab
kebutuhan tanaman terhadap fosfor meningkat tinggi ketika tanaman akan berbunga.
a) Kekurangan
Dimulai dari daun tua menjadi keunguan cenderung kelabu. Tepi daun cokelat , tulang daun
muda berwarna hijau gelap. Hangus , pertumbuhan daun kecil , kerdil , dan akhirnya rontok.
Fase pertumbuhan lambat dan tanaman kerdil.
b) Kelebihan
Kelebihan P menyebabkan penyerapan unsur lain terutama unsur mikro seperti besi (Fe) ,
tembaga(Cu) , dan seng(Zn) terganggu. Namun gejalanya tidak terlihat secara fisik pada
tanaman.
3. Kalium (K)
Kalium berperan sebagai pengatur proses fisiologi tanaman seperti fotosintetis , akumulasi ,
translokasi , transportasi karbohidrat , membuka menutupnya stomata , atau mengatur distribusi
air dalam jaringan dan sel. Kekurangan unsur ini menyebabkan daun seperti terbakardan
akhirnya gugur.
Unsur kalium berhubungan erat dengan kalsium dan magnesium. Ada sifat antagonisme antara
kalium dan kalsium. Dan juga antara kalium dan magnesium. Sifat antagonisme ini
menyebabkan kekalahan salah satu unsur untuk diserap tanaman jika komposisinya tidak
seimbang. Unsur kalium diserap lebih cepat oleh tanaman dibandingkan kalsium dan
magnesium. Jika unsur kalium berlebih gejalanya sama dengan kekurangan magnesium. Sebab ,
sifat antagonisme antara kalium dan magnesium lebih besar daripada sifat antagonisme antara
kalium dan kalsium. Kendati demkian , pada beberapa kasus , kelebihan kalium gejalanya mirip
tanaman kekurangan kalsium.
a) Kekurangan
Kekurangan K terlihat dari daun paling bawah yang kering atau ada bercak hangus. Bunga
mudah rontok. Tepi daun ‘hangus’ , daun menggulung ke bawah , dan rentan terhadap serangan
penyakit.
b) Kelebihan
Kelebihan K menyebabkan penyerapan Ca dan Mg terganggu. Pertumbuhan tanaman terhambat.
sehingga tanaman mengalami defisiensi.
4. Magnesium (Mg)
Magnesium adalah aktivator yang berperan dalam transportasi energi beberapa enzim di dalam
tanaman. Unsur ini sangat dominan keberadaannya di daun , terutama untuk ketersediaan
klorofil. Jadi kecukupan magnesium sangat diperlukan untuk memperlancar proses fotosintesis.
Unsur itu juga merupakan komponen inti pembentukan klorofil dan enzim di berbagai proses
sintesis protein.
Kekurangan magnesium menyebabkan sejumlah unsur tidak terangkut karena energi yang
tersedia sedikit. Yang terbawa hanyalah unsur berbobot ‘ringan’ seperti nitrogen. Akibatnya
terbentuk sel-sel berukuran besar tetapi encer. Jaringan menjadi lemah dan jarak antar ruas
panjang. Ciri-ciri persis seperti gejala etiolasi-kekurangan cahaya pada tanaman.
a) Kekurangan
Muncul bercak-bercak kuningdi permukaan daun tua. Hal ini terjadi karena Mg diangkut ke daun
muda. Daun tua menjadi lemahd dan akhirnya mudah terserang penyakit terutama embun tepung
(powdery mildew).
b) Kelebihan
Kelebihan Mg tidak menimbulkan gejala ekstrim.
5. Kalsium (Ca)
Unsur ini yang paling berperan adalah pertumbuhan sel. Ia komponen yang menguatkan , dan
mengatur daya tembus , serta merawat dinding sel. Perannya sangat penting pada titik tumbuh
akar. Bahkan bila terjadi defiensi Ca , pembentukan dan pertumbuhan akar terganggu , dan
berakibat penyerapan hara terhambat. Ca berperan dalam proses pembelahan dan perpanjangan
sel , dan mengatur distribusi hasil fotosintesis.
a) Kekurangan
Gejala kekurangan kalsium yaitu titik tumbuh lemah , terjadi perubahan bentuk daun ,
mengeriting , kecil , dan akhirnya rontok. Kalsium menyebabkan tanaman tinggi tetapi tidak
kekar. Karena berefek langsung pada titik tumbuh maka kekurangan unsur ini menyebabkan
produksi bunga terhambat. Bunga gugur juga efek kekurangan kalsium.
b) Kelebihan
Kelebihan kalsium tidak berefek banyak , hanya mempengaruhi pH tanah.
6.belerang (S)
a) Kelebihan
Pada umumnya belerang dibutuhkan tanaman dalam pembentukan asamasamamino sistin, sistein
dan metionin. Disamping itu S juga merupakan bagian dari biotin, tiamin, ko-enzim A dan
glutationin . Diperkirakan 90% S dalam tanaman ditemukan dalam bentuk asam amino, yang
salah satu fungsi utamanya adalah penyusun protein yaitu dalam pembentukan ikatan disulfida
antara rantai-rantai peptida. Belerang merupakan bagian (constituent) dari hasil metabolisme
senyawa-senyawa kompleks. Belerang juga berfungsi sebagai aktivator, kofaktor atau regulator
enzim danberperan dalam proses fisiologi tanaman
b) Kekurangan
jumlah S yang dibutuhkan oleh tanaman sama dengan jumlah fosfor (P). Kekahatan S
menghambat sintesis protein dan hal inilah yang dapat menyebabkan terjadinya klorosis seperti
tanaman kekurangan nitrogen. Kahat S lebih menekan pertumbuhan tunas dari pada
pertumbuhan akar. Gejala kahat S lebih nampak pada daun muda dengan warna daun yang
menguning sebagai mobilitasnya sangat rendah di dalam tanaman (Haneklaus dan Penurunan
kandungan klorofil secara drastis pada daun merupakan gejala khas pada tanaman yang
mengalami kahat S . Kahat S menyebabkan terhambatnya sintesis protein yang berkorelasi
dengan akumulasi N dan nitrat organik terlarut.
v UNSUR MiKRO
Unsur mikro adalah unsur yang diperlukan tanaman dalam jumlah sedikit . Walaupun hanya
diserap dalam jumlah kecil , tetapi amat penting untuk menunjang keberhasilan proses-proses
dalam tumbuhan. Tanpa unsur mikro , bunga adenium tidak tampil prima. Bunga akan lunglai ,
dll. Unsur mikro itu , adalah: boron , besi , tembaga , mangan , seng , dan molibdenum.
1. Boron (B)
Boron memiliki kaitan erat dengan proses pembentukan , pembelahan dan diferensiasi , dan
pembagian tugas sel. Hal ini terkait dengan perannya dalam sintetis RNA , bahan dasar
pembentukan sel. Boron diangkut dari akar ke tajuk tanaman melalui pembuluh xylem. Di dalam
tanah boron tersedia dalam jumlah terbatas dan mudah tercuci. Kekurangan boron paling sering
dijumpai pada adenium. Cirinya mirip daun variegeta.
a) Kekurangan
Daun berwarna lebih gelap dibanding daun normal , tebal , dan mengkerut.
b) Kelebihan
Ujung daun kuning dan mengalami nekrosis
2. Tembaga(Cu)
Fungsi penting tembaga adalah aktivator dan membawa beberapa enzim. Dia juga berperan
membantu kelancaran proses fotosintesis. Pembentuk klorofil , dan berperan dalam funsi
reproduksi.
a) Kekurangan
Daun berwarna hijau kebiruan , tunas daun menguncup dan tumbuh kecil , pertumbuhan bunga
terhambat.
b) Kelebihan
Tanaman tumbuh kerdil , percabangan terbatas , pembentukan akar terhambat , akar menebal dan
berwarna gelap.
3. Seng(Zn)
Hampir mirip dengan Mn dan Mg , sengat berperan dalam aktivator enzim , pembentukan
klorofil dan membantu proses fotosintesis. Kekurangan biasanya terjadi pada media yang sudah
lama digunakan.
a) Kekurangan
Pertumbuhan lambat , jarak antar buku pendek , daun kerdil , mengkerut , atau menggulung di
satu sisi lalu disusul dengan kerontokan. Bakal buah menguning , terbuka , dan akhirnya gugur.
Buah pun akan lebih lemas dan sehingga buah yang seharusnya lurus membengkok.
v b) kelebihan
Kelebihan seng tidak menunjukkan dampak nyata.
4. Besi (fe)
Besi berperan dalam proses pembentukan protein , sebagai katalisator pembentukan klorofil.
Besi berperan sebagai pembawa elektron pada proses fotosintetis dan respirasi , sekaligus
menjadi aktivator beberapa enzim. Unsur ini tidak mudah bergerak sehigga bila terjadi
kekurangan sulit diperbaiki. Fe paling sering bertentanganatau antagonis dengan unsur mikro
lain. Untuk mengurangi efek itu , maka Fe sering dibungkus dengan Kelat (chelate) seperti
EDTA (Ethylene Diamine Tetra-acetic Acid). EDTA adalah suatu komponen organik yang
bersifat menstabilkan ion metal. Adanya EDTA maka sifat antagonis Fe pada pH tinggi
berkurang jauh. Di pasaran dijumpai dengan merek Fe-EDTA.
a) Kekurangan
Kekurangan besi ditunjukkan dengan gejala klorosis dan daun menguning atau nekrosa. Daun
muda tampak putih karena kurang klorofil. Selain itu terjadi karena kerusakan akar. Jika
adenium dikeluarkan dari potnya akan terlihat potongan-potongan akar yang mati.
b) Kelebihan
Pemberian pupuk dengan kandungan Fe tinggi menyebabkan nekrosis yang ditandai dengan
munculnya bintik-bintik hitam pada daun.
5. Molibdenum(Mo)
Mo bertugas sebagai pembawa elektron untuk mengubah nitrat menjadi enzim. Unsur ini juga
berperan dalam fiksasi nitrogen.
a) Kekurangan
Ditunjukkan dengan munculnya klorosis di daun tua , kemudian menjalar ke daun muda
b) Kelebihan
Kelebihan tidak menunjukkan gejala yang nyata pada adenium.
6. Mangan(Mn)
a). Kelebihan
Mangan merupakan unsur mikro yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah yang tidak terlalu
banyak. Mangan sangat berperan dalam sintesa klorofil selain itu berperan sebagai koenzim,
sebagai aktivator beberapa enzim respirasi, dalam reaksi metabolisme nitrogen dan fotosintesis.
Mangan juga diperlukan untuk mengaktifkan nitrat reduktase sehingga tunbuhan yang
mengalami kekurangan mangan memerlukan sumber N dalam bentuk NH4+. Peranan mangan
dalam fotosintesis berkaitan dengan pelepasan elektron dari air dalam pemecahannyamenjadi
hidrogen dan oksigen.
Fungsi unsur hara Mangan (Mn) bagi tanaman ialah:
a. Diperlukan oleh tanaman untuk pembentukan protein dan vitamin terutama vitamin C
b. Berperan penting dalam mempertahankan kondisi hijau daun pada daun yang tua
c. Berperan sebagai enzim feroksidase dan sebagai aktifator macam-macam enzim
d. Berperan sebagai komponen penting untuk lancarnya proses asimilasi
Mn diperlukan dalam kultur kotiledon selada untuk memacu pertumbuhan jumlah pucuk yang
dihasilkan. Mn dalam level yang tinggi dapat mengsubstitusikan Mo dalam kultur akar tomat.
Mn dapat menggantikan fungsi Mg dalam beberapa sistem enzym tertentu seperti yang
dibuktikan oleh Hewith pada tahun 1948.
b). Kekurangan
Defisiensi unsur hara, atau kata lain kekurangan unsur hara. bisa menyebabkan pertumbuhan
tanaman yg tidak normal dapat disebabkan oleh adanya defisiensi satu atau lebih unsur hara,
gangguan dapat berupa gejala visual yang spesifik.
Mn merupakan penyusun ribosom dan juga mengaktifkan polimerase, sintesis protein,
karbohidrat. Berperan sebagai activator bagi sejumlah enzim utama dalam siklus krebs,
dibutuhkan untuk fungsi fotosintetik yang normal dalam kloroplas, ada indikasi dibutuhkan
dalam sintesis klorofil. Defisiensi unsure Mn antara lain : pada tanaman berdaun lebar,
interveinal chlorosis pada daun muda mirip kekahatan Fe tapi lebih banyak menyebar sampai ke
daun yang lebih tua, pada serealia bercak-bercak warna keabu-abuan sampai kecoklatan dan
garis-garis pada bagian tengah dan pangkal daun muda, split seed pada tanaman lupin.
Identifikasi Gejala defisiensi mangan bersifat relatif, seringkali defisiensi satu unsur hara
bersamaan dengan kelebihan unsur hara lainnya. Di lapangan tidak mudah membedakan gejala-
gejala defisiensi. Tidak jarang gangguan hama dan penyakit menyerupai gejala defisiensi unsur
hara mikro. Gejala dapat terjadi karena berbagai macam sebab.
Gejala dari defisiensi mangan memperlihatkan bintik nekrotik pada daun. Mobilitas dari mangan
adalah kompleks dan tergantung pada spesies dan umur tumbuhan sehingga awal gejalanya dapat
terlihat pada daun muda atau daun yang lebih tua.. Kekurangan mangan ditandai dengan
menguningnya bagian daun diantara tulang-tulang daun. Sedangkan tulang daun itu sendiir tetap
berwarna
hijau.
7. Klor(Cl)
a). kelebihan
Terlibat dalam osmosis (pergerakan air atau zat terlarut dalam sel),
keseimbangan ion yang diperlukan bagi tanaman untuk mengambil elemen
mineral dan dalam fotosintesis.
b). kekurangan
Dapat menimbulkan gejala pertumbuhan daun yang kurang normal terutama pada tanaman
sayur-sayuran, daun tampak kurang sehat dan berwarna tembaga.
Kadang-kadang pertumbuhan tanaman tomat, gandum dan kapas menunjukkan gejala seperti di
atas.
8. Natrium(Na)
a). kelebihan
Terlibat dalam osmosis (pergerakan air) dan keseimbangan ion pada
tumbuhan. Salah satu kelebihan efek negatif Na adalah bahwa itu
mengurangi ketersediaan K.
b). kekurangan
Daun-daun tenaman bisa menjadi hijau tua dan tipis. Tanaman cepat menjadi layu.
9). Cobalt(Co)
a).kelebihan
kobalt jauh lebih tinggi untuk fiksasi nitrogen daripada
amonium gizi. Tingkat kekurangan nitrogen dapat mengakibatkan gejala
defisiensi.
b). kekurangan
Mengurangi pembentukan hemoglobin dan fiksasi nitrogen
10. Silicon(Si)
a). Kelebihan
Si dapat meningkatkan hasil melalui peningkatan efisiensi fotosintesis dan menginduksi
ketahanan terhadap hama dan penyakit Ditemukan sebagai komponen dari dinding sel. Tanaman
dengan pasokan silikon larut menghasilkan lebih kuat, meningkatkan panas dan kekeringan
tanaman toleransi silikon dapat disimpan oleh tanaman di tempat infeksi oleh jamur untuk
memerangi penetrasi dinding sel oleh jamur menyerang.
b). kekurangan
Dapat mengakibatkan tanaman mudah terserang penyakit.
11. Nikel(Ni)
a). kelebihan
Diperlukan untuk enzim urease untuk menguraikan urea untuk
membebaskan nitrogen ke dalam bentuk yang dapat digunakan untuk
tanaman. Nikel diperlukan untuk penyerapan zat besi. Benih perlu nikel
untuk berkecambah. Tanaman tumbuh tanpa tambahan nikel akanberangsur-angsur mencapai
tingkat kekurangan sekitar saat mereka
dewasa dan mulai pertumbuhan reproduksi
b). kekurangan dapat
Gagal untuk menghasilkan benih yang layak
. FUNGSI DAN GEJALA UNSUR HARA MAKRO DAN MIKRO
v MAKRO
1. NITROGEN (N)
Merangsang pertumbuhan tanaman secara keseluruhan.
Merupakan bagian dari sel ( organ ) tanaman itu sendiri.
Berfungsi untuk sintesa asam amino dan protein dalam tanaman.
Merangsang pertumbuhan vegetatif ( warna hijau ) seperti daun.
Tanaman yang kekurangan unsur N gejalanya : pertumbuhan lambat/kerdil, daun hijau
kekuningan, daun sempit, pendek dan tegak, daun-daun tua cepat menguning dan mati.
2. Pospor (P)
Berfungsi untuk pengangkutan energi hasil metabolisme dalam tanaman.
Merangsang pembungaan dan pembuahan.
Merangsang pertumbuhan akar.
Merangsang pembentukan biji.
Merangsang pembelahan sel tanaman dan memperbesar jaringan sel.
Tanaman yang kekurangan unsur P gejaalanya : pembentukan buah/dan biji berkurang, kerdil,
daun berwarna keunguan atau kemerahan ( kurang sehat ).
3. Kalium (K)
Berfungsi dalam proses fotosintesa, pengangkutan hasil asimilasi, enzim dan mineral
termasuk air.
Meningkatkan daya tahan/kekebalan tanaman terhadap penyakit.
Tanaman yang kekurangan unsur K gejalanya : batang dan daun menjadi lemas/rebah, daun
berwarna hijau gelap kebiruan tidak hijau segar dan sehat, ujung daun menguning dan kering,
timbul bercak coklat pada pucuk daun.
4. Calsium (Ca)
Merupakan bagian penting dari dinding sel dan sangat penting untuk menunjang proses
pertumbuhan.
Kalsium adalah untuk menyusun klorofil.
Dibutuhkan enzim untuk metabolis karbohidrat, serta mempergiat sel meristem.
Kekurangan kalsium mengakibatkan terjadinya disintegrasi padaujung-ujung tanaman (ujung
batang, akar, dan buah) sehingga ujungnya menjadi mengering atau mati, tunas daun yang masih
muda akan tumbuh abnormal.
5. Magnesium (Mg)
Merupakan penyusun utama khlorofil yang menentukan laju fotosintesa / pembentukan
karbohidrat.
Berfungsi untuk transportasi fosfat.
menciptakan warna hijau pada daun.
Kekurangan magnesium yaitu menguningnya daun yang dimulai dariujung da bagian bawah
daun.
6. Belerang/ Sulfur (S)
Pembentukan asam amino dan pertumbuhan tunas serta membantu pembentukan bintil
akar tanaman
Pertumbuhan anakan pada tanaman
Berperan dalam pembentukan klorofil serta meningkatkan ketahanan terhadap jamur
Pada beberapa jenis tanaman antara lain berfungsi membentuk senyawa minyak yang
menghasilkan aroma dan juga aktifator enzim membentuk papain
Gejala kekurangan sulfur pada tanaman pada umumnya mirip kekurangan unsur nitrogen.
misalnya daun berwarna hijau mudah pucat hingga berwarna kuning, tanaman kurus dan kerdil,
perkembangannya lambat.
v MIKRO
7. Ferrit/besi (Fe)
Berfungsi untuk pembentukan klorofil. berperan pada proses-proses fisiologis tanaman
seperti proses pernapasan, selain itu besi berfungsi sebagai aktifator dalam proses
biokimia didalam tanaman, dan pembentuk beberapa enzim.
Gejala kekurangan besi pada tanaman dapat menimbulkan korosi, lembaran daun menjadi
kuning/pucat. Dalam jumlah tertentu besi menjadi racun bagi tanaman. Besi tersedia dalam tanah
berkisar 2-150ppm. Dan kebutuhan normal tanaman berkisar 40-250ppm.
8. Mangan (Mn)
Untuk penyusunan klorofil, perkecambahan, dan pemasakan buah.
Fungsi adalah berfungsi dalam pembelahan sel, di gunakan dalam proses pernapasan dan
fotosintesis. Ciri kekurangan Mn biji yang terbentuk akan sangat jelek, daun menguning dan
beberapa jaringan akan mati.
Gejala Kekurangan berupa daun akan tampak berwarna gelap dan muda, perkembangan kuncup
akan mengalami kegagalan, dan pertumbuhan tanaman terhambat.
9. Tembaga/Cupprum (Cu)
Belum banyak diketahui, namun tembaga berfungsi untuk pembentukan klorofil.
Ciri kekurangan tembaga daun tidak merata dan daun sering layu, malah terkadang klorosis.
10. Seng/zink (Zn)
Memberi dorongan terhadap pertumbuhan tanaman karena diduga Zn dapat berfungsi
untuk membebtuk hormon tumbuh. Unsur seng didalam tanaman tidak dapat
dipindahkan dari jaringan tua ke jaringan yang muda sehingga gejala defisiensi akan
terlihat lebih awal pada daun muda.
Kekuranan unsur ini ditandai dengan daun berwarna aneh-aneh misal kekuning-kuningan atau
pada daun yang sudah tua berwarna kemerahan . Kalau diperhatikan dengan seksama cabang
dan batangpun ikut terkena bencana yang mengakibatkan terdapatnya lubang kecil-kecil.
11. Boron (B)
Unsur ini berfungsi menangkut karbohidrat kedalam tubuh tanaman dan menghisap
unsur kalsium.
Berfungsi dalam perkembangan bagian-bagian tanaman untuk tumbuh aktif.
Pada tanaman penghasil biji unsur ini berpengaruh terhadap pembagian sel.
Menaikkan mutu tanaman sayuran dan tanaman buah.
Kekurangan unsur boron paling nyata tampak pada tepi-tepi daun yaitu gejala klorosis, mulai
dari bagian bawah daun. daun yang baru muncul terlihat kecil dan tanaman agak kerdil cabang
tumbuh sejajar. kuncup-kuncup mati dan berwarna hitam. Kekurangan unsur ini menimbulkan
penyakit fisiologis , khususnya pada atanaman sayur dan buah, pada tanaman semangka biasanya
ditandai dengan pertumbuhan batang muda yang tegak berdiri, ruas pendek, daun mengecil, dan
bila terkena angin batang muda tersebut mudah patah dan mengeluarkan cairan berwarna
kecoklatan, pada tanaman sayur dan buah kekurangan unsur bini agak sulit dibedakan dengan
tanaman yang terkena serangan virus. Dan pada tanaman jagung kekurangan unsur ini bisa
mengakibaatkan tongkol tanpa biji sama sekali ( mirip jagung yang tidak terbuahi).
12. Klorin (Cl)
Klorin diperlukan untuk osmosis dan keseimbangan ionik sel bagian dari regulasi energi, juga
memainkan peran dalam fotosintesis. Unsur ini diserap tanaman dalam bentuk ion Cl-
keberadaannya tidak dihasilkan dari metabolisme tanaman,dan fungsi lain berkaitan dengan
pengaturan tekanan osmosis didalam sel tanaman.
Gejala kekurangan Cl biasanya menimbulkan pertumbuhan akar yang tertekan, daun layu dan
berwarna kuning.
13. Cobalt (Co)
Untuk Fiksasi nitrogen dalam penyerapan unsur N (Nitrogen), Cobalt dapat digantikan perannya
dengan Natrium (Na), dan Molibdenum (Mo).
14. Molibdenum (Mo)
Sebagai kofaktor pada beberapa enzim penting untuk membangun asam amino. berperan sebagai
pengikat nitrogen yang bebas diudara untuk pembentukan protein dan menjadi komponen
pembentuk enzim pada bakteri bintil akar tanaman. Gejala kekurangan unsur Mo yakni daun
berubah warna keriput dan melengkung seperti mangkok, muncul bintil-bintil kuning disetiap
lembaran daun dan akhirnya mati sehingga pertumbuhan tanaman terhenti. Ketersediaan Mo
dalam tanah antara 0,05-0,5 ppm sedang kebutuhan normal pada tanaman 0,2-1 ppm. Bayam dan
bawang adalah jenis tanaman yang sangat peka kekurangan Mo.
15. Natrium (Na)
Sebagai keseimbangan ion pada regulasi energi untuk membuka dan menutupnya stomata.
16. Silicon (Si)
Tersimpan dalam dinding sel yang mengakibatkan sifat mekanis sel yaitu kaku atau elastis.
17. Nikel (Ni)
Pada tanaman Keras/tumbuhan tingkat tinggi sebagai aktivasi urease (enzim yang berperan
dalam metabolisme Nitrogen untuk proses perombakan urea). Pada tanaman tingkat rendah,
sebagai kofaktor beberapa enzim. Perannya dapat digantikan dengan Seng (Zn) dan Besi (Fe).
top related