kak penyusunan studi potensi investasi daerah
Post on 02-Jan-2016
815 Views
Preview:
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
I. LATAR BELAKANG
Perekonomian Kabupaten Bantul baik secara langsung maupun tidak langsung
dipengaruhi oleh perkembangan lingkungan eksternal dan internal. Sebagai salah satu
kabupaten di provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Bantul sangat dipengaruhi oleh
kebijakan perekonomian propinsi. Selain itu, sebagai kabupaten terbuka, perekonomian
Bantul juga dipengaruhi oleh kondisi dan dinamika perekonomian nasional.
Berdasarkan kondisi tersebut, faktor eksternal yang diidentifikasi mempengaruhi
perekonomian Bantul adalah : pertama, menguatnya globalisasi ekonomi dunia dan
pembentukan zona ekonomi regional di beberapa negara: China, India, Vietnam, Thailand,
dan di banyak negara lainnya; fenomena ini akan mengakibatnya kompetisi yang semakin
ketat dalam hal menarik investasi, perdagangan dan pariwisata antar negara. Kedua,
kurang ekspansifnya kebijakan fiskal dan moneter nasional, yang akan mempengaruhi
aktivitas sektor riil. Ketiga, masih adanya distorsi perdagangan antar daerah dan trans-
nasional; kegiatan ini sedikit banyak mempengaruhi kelancaran distribusi barang ke bantul
dan pada gilirannya berdampak pada tingkat inflasi. Daerah keempat, keterbatasan
keuangan negara; kondisi ini akan mempengaruhi kemampuan pembiyaan pembangunan
daerah.
Sedangkan dari faktor internal, yang diidentifikasi mempengaruhi pertumbuhan
ekonomi Kabupaten Bantul adalah perkembangan investasi daerah. Investasi daerah
merupakan instrumen utama dalam mengakselerasi pertumbuhan ekonomi sehingga
diperlukan upaya-upaya yang komprehensif dalam pengelolaan potensi invstasi daerah agar
memiliki daya tarik dan daya saing yang kompetitif.
II. PERMASALAHAN
Dalam upaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah, salah satu upaya yang
dapat dilakukan adalah dengan meningkatkan dunia investasi daerah. Peningkatan investasi
di daerah antara lain dilakukan dengan penyediaan informasi yang tepat dan akurat terkait
dengan potensi investasi, pemetaan kawasan lahan investasi, pelayanan dsbnya.
Permasalahan investasi di Kabupaten Bantul antara lain :
1. Keterbatasan informasi dan refensi mengenai kondisi dan potensi investasi di
Kabupaten Bantul.
2. Belum memiliki strategi untuk peningkatan investasi daerah, serta;
3. Belum memiliki program dan kegiatan kerja yang komprehensif dalam percepatan
peningkatan investasi daerah.
1
III. TUJUAN
Berdasarkan permasalahan yang ada mka penelitian ini bertujuan:
1. Menyusun Potensi Investasi Daerah Kabupaten bantul
2. Pembuatan rekomendasi investasi – investasi daerah
3. Pembuatan program dan kegiatan pengembangan investasi daerah
IV. SASARAN
Terwujudnya ketersediaan informasi yang aktual dan akurat tentang potensi investasi
daerah Kabupaten Bantul dalam upaya mengakselerasi peningkatan pertumbuhan dan
pembangunan perekonomian daerah di masa mendatang. Arahan atau membantu investor
dalam menangkap peluang investasi dan rekomendasi bagi SKPD.
V. KELUARAN PENELITIAN
Untuk mendapatkan informasi secara lebih akurat dan komprehensif dalam konteks
perkembangan potensi investasi daerah, penelitian ini akan mengkaji variabel dan dimensi
dari investasi yang menjadi keluaran atau hasil penelitian yakni berupa :
1. Potensi Sektoral dan Kawilayahan
Potensi investasi secara sektoral dan kawilayahan merupakan modal dasar bagi
pengembangan investasi di Kabupaten bantul, potensi tersebut dapat berupa:
a. Potensi fisik, antara lain: produksi fisik (kerajinan, perikanan, pertanian, pariwisata,
dsbnya), bentang alam, hutan, khas pertanaman, perbukitan, persawahan, lingkungan
yang unik pertanaman tertentu, infrastruktur, dsb.
b. Potensi non fisik, antara lain, ketersediaan tenaga kerja, daya dukung lingkungan,
persepsi masyarakat, dan sebagainya.
2. Dukungan Ketersediaan Lahan
Ketersediaan lahan memerlukan prasyarat pokok dalam upaya meningkatkan
investasi daerah kepastian dalam hal jumlah dan status lahan akan memberikan daya tarik
dan daya saing investasi daerah yang lebih tinggi. Dukungan lahan diwujudkan dalam untuk
peruntukan pengolahan investasi secara komprehensif.
3. Dukungan sarana san prasarana
Beberapa sarana dan prasarana penting pendukung yang diperlukan untuk
menunjang peningkatan investasi daerah antara lain: jalan, air bersih, telepon, listrik,
pembuangan limbah, terminal pembantu, dll, disesuaikan dengan kebutuhan dan pola
pengembangan kawasan.
2
4. Pelayanan Investasi
Berkaitan dengan peraturan dan kebijakan yang mendukung pengembangan dan
kemudahan investasi daerah sebagai bagian dari peningkatan daya saing investasi daerah.
5. Rekomendasi
Dalam upaya peningkatan daya tarik investasi, diperlukan rekomendasi administrasi
yang berwujud program dan kegiatan berdasarkan kondisi riil dan potensi investasi daerah,
sehingga diharapkan dapat menjadi pedoman dan acuan dalam mempercepat implementasi
pengembangan investasi daerah.
VI. LANDASAN KEGIATAN
Landasan kegiatan Studi Potensi Investasi Daerah :
1. Undang-Undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional.
2. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah ( Lembaga
Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4437 ) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang
Nomor 8 Tahun 2005 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-
Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Perubahan undang-undang Nomor 32 Tahun
2004 tentang Pemerintahan Daerah menjadi Undang-Undang.
3. Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa pemerintah
jo peraturan Presiden Nomor 70 tahun 2012 Tentang Perubahan Atas Perpres Nomor
54 Tahun 2010.
4. Permendagri Nomor tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah
sebagaimana telah berubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam
Negeri Tahun 2011.
5. Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 21 Tahun 2012 tentang Anggaran dan
Pendapatan belanja Kabupaten Bantul Tahun Anggaran 2013;
6. Peraturan Bupati Bantul Nomor 70 tahun 2012 tentang Penjabaran Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Bantul Tahun Anggaran 2013;
7. Peraturan Bupati Bantl Nomor 74 Tahun 2012 tentang Standarisasi Harga Barang dan
Jasa Pemerintahan Kabupaten Bantul tahun 2013;
8. Keputusan Bupati bantul Nomor :...................... tentang Belanja Langsung Bappeda
Kabupaten Bantul Tahun 2013.
3
BAB II
KETENTUAN TEKNIS
A. Metodologi
Analisis ini dilakukan dengan menggunakan metode “DESKRIPTIF ANALISIS” ,
untuk memberikan gambaran mengenai kondisi, potensi, permasalahan, kebijakan kegiatan
terkait perkembangan realitas dan potensi investasi di Kabupaten Bantul. Dan yang
digunakan dalam analisis ini adalah data sekunder dan untuk memperdalam analisis
dilengkapi dengan data primer.
Data hasil penelitian dianalisa dengan menggunakan statistik deskriptif, non
parametik, dan statistik parametik.
B. Ruang Lingkup
a. Ruang Lingkup Kegiatan
Ruang lingkup kegiatan Studi Potensi Investasi Daerah Tahun 2013 meliputi :
1. Tahap Persiapan
Pada tahap persiapan kegiatan yang dilakukan adalah melaksanakan
pengumpulan data primer melalui pendataan langsung di lapangan baik melalui
observasi maupun wawancara dan pengumpulan data sekunder.
2. Tahap Analisa Data
Kegiatan yang dilakukan pada tahap analisis data adalah menganalisis data-
data primer maupun sekunder yang terkumpul dan terseleksi dan selanjutnya
digunakan sebagai bahan dalam penyususnan Studi Potensi Investasi Daerah
Kabupaten Bantul Tahun 2013.
3. Tahap Pelaporan
hasil analisis yang telah dilakukan selanjutnya dituangkan dalam bentuk laporan
terstruktur yang secara substansial memuat hasil-hasil identifikasi, analisis dan
perumusan serta rekomendasi pengembangan potensi investasi Kabupaten
Bantul Tahun 2013.
b. Ruang Lingkup Wilayah
Lingkup pekerjaan dibagi atas lingkup wilayah dan lingkup kegiatan segala
bidang/sektor yang terkait dengan potensi investasi daerah di Kabupaten Bantul.
C. Sistem Pelaporan
a) Sistematika
Sistematika laporan yang digunakan dalam pekerjaan Studi Potensi Investasi
Kabupaten Bantul Tahun 2013 sebagai berikut:
4
a. Laporan Pendahuluan
Laporan memuat perumusan gagasan awal secara menyeluruh, gambaran awal
tahapan penelitian, dan metode pendekatan dan kompilasi data. Laporan
pendahuluan diserahkan sebanyak 10 (sepuluh) eksemplar. Laporan
Pendahuluan dipresentasikan kepada tim teknis.
Laporan pendahuluan memuat:
Rencana Kerja
Jawal Waktu Pelaksanaan
Metodologi Pekerjaan
Deskripsi Awal Wilayah Studi
b. Laporan Akhir
Laporan akhir memuat tentang analisis hasil penelitian, kesimpulan serta
rekomendasi investasi yang berisikan masukan dan saran kepada Pemerintah
Kabupaten Bantul. Laporan akhir dipresentasikan di depan tim teknis. Laporan
diserahkan sebanyak 10 (sepuluh) eksemplar.
Laporan Akhir memuat:
Pendahuluan
Kondisi dan Potensi
Analisis Potensi
Rekomendasi
b) Tahapan Penyerahan Laporan
Keterangan:
: Penyerahan Laporan
: Koreksi
D. Pelaksanaan Pekerjaan
a. Tenaga Ahli yang diperlukan:
Konsultan untuk mempersiapkan tim penyusun dengan jenjang penididikan mimum
strata II (S2) dengan pengalaman minimal 2 (dua) tahun dibidangnya atau jenjang
pendidikan S1 dengan pengalaman 4 (empat) tahun dibidangnya yang terdiri dari:
1) Tim Inti Studi yang meliputi bidang keahlian:
a) Ahli Ekonomi Pembangunan, merangkap sebagai Team Leader
b) Ahli Perancana Wilayah
5
No Jenis LaporanMinggu
1-41 Laporan Pendahuluan 102 Laporan Akhir 103 Eksekutif Summary 5
Jumlah (Eks/bh)
c) Ahli Sosial Budaya
d) Ahli Geografi
e) Ahli Sipil & Arsitek
2) Tim Teknis/Lapangan
b. Tujuan dan Kewajiban Konsultan
Konsultan berkewajiban dan bertanggungjawab penuh terhadap pelaksanaan
pekerjaan penyusunan Studi Potensi Investasi Daerah Kabupaten Bantul.
Konsultan berkewajiban penuh untuk mengikuti ketentuan yang ada dan
berdasarkan kerangka acuan kerja.
Konsultan berkewajiban penuh untuk selalu berkonsultasi dengan pihak-pihak
yang terkait dengan pelaksanaan pekerjaan ini.
Setiap tahapan penyajian laporan, pihak konsultan berkewajiban untuk
melakukan koordinasi dan asistensi dengan permberi pekerjaan dan pihak-pihak
terkait serta melakukan revisi apabila ditemukan kekurangan dan kesalahan.
c. Waktu Pelaksanaan Pekerjaan
Waktu pelaksanaan pekerjaan Studi Potensi Investasi Daerah Kabupaten Bantul
adalah selama 60 (enam puluh) hari kalender.
E. Biaya
Biaya pekerjaan dibebankan pada APBD Kabupaten Bantul Tahun 2013.
6
top related