kak feed spbg jabodetabek
Post on 09-Dec-2015
278 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
KERANGKA ACUAN KEGIATAN
(TERM OF REFERENCE)
Penentuan Lokasi, Front End Engineering Design (FEED)
Pembangunan SPBG CNG di Jabodetabek
Direktorat Jenderal Minyak Dan Gas Bumi
Jakarta,2011
KERANGKA ACUAN KEGIATAN
(TERM OF REFERENCE)
Penentuan Lokasi, Front End Engineering Design(FEED) Pembangunan SPBG CNG
di Jabodetabek
1. KEMENTERIAN NEGARA
?. UNIT ORGANISASI
L PROGRAM
4. SASARAN PROGRAM
KEGIATAN
6. SUB KEGIATAN
DETIL KEGIATAN
8. MATA ANGGARAN
KEGIATAN (MAK)
KESDM
DITJEN MIGAS
PEMBINAAN USAHA PERTAMBANGAN MIGAS
TERSUSUNNYA FEED PEMANFAATAN BAHAN
BAKAR GAS UNTUK ANGKUTAN UMUM DI
JABODETABEK
PENYUSUNAN NORMA/STANDAR/PEDOMAN &
PEMBINAAN SERTA PENGAWASAN
KESELAMATAN OPERAS! HULU MINYAK DAN
GAS BUMI
PENGEMBANGAN DAN EVALUASI KEBIJAKAN
INFRASTRUKTUR MINYAK BUMI DAN GAS BUMI
NASIONAL
PENENTUAN LOKASI, FRONT END ENGINEERING
DESIGN (FEED) PEMBANGUNAN SPBG CNG DI
JABODETABEK
I. Pendahuluan
1.1. Dasar Hukum
Dasar hukum yang digunakan dalam kegiatan ini adalah:
o Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi:
• Pasal 3c bahwa penyelenggaraan kegiatan usaha minyak dan gas bumi harus
menjamin efisiensi dan efektifitas tersedianya minyak dan gas bumi sebagai
sumber energi maupun bahan baku untuk kebutuhan dalam negeri.
• Pasal 8 ayat 2 bahwa pemerintah wajib menjamin ketersediaan dan
kelancaran pendistribusian Bahan Bakar Minyak dan Gas Bumi yang
merupakan komoditas vital dan menguasai hajat hidup orang banyak di
seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Pasal 39 mengamanatkan tentang impelemntasi kebijakan Migas yang terdiri
dari Kebijakan SDA Migas (Petroleum Policy) dan Kebijakan Bahan Bakar
Migas (Fuels Policy).Dalam kebijakan Bahan Bakar Migas, Pemerintah
menganut prinsip diversifikasi Energi dan Konservasi Energi. Dalam salah
satu kebijakannya yaitu pengembangan penggunaan bahan bakar untuk
substitusi bensin dan minyak solar pada sektor transportasi.
o Kebijakan Energi Nasional 2006 - 2025 berdasarkan Peraturan Presiden No. 5
Tahun 2006 Tentang Kebijakan Energi Nasional
Meningkatkan pemanfaatan BBG (CNG dan LPG) untuk transportasi darat.
Pemanfaatan BBG secara lebih luas untuk transportasi darat akan
mengurangi penggunaan BBM, yang selanjutnya akan mengurangi polusi
lingkungan yang diakibatkan oleh penggunaan BBM. Peningkatan
pemanfaatan BBG hams disertai dengan peningkatan pembangunan
infrastrukturnya
o Undang-Undang No. 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup
o Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No. 15 Tahun 1996 Tentang Program Langit
o Instruksi Presiden No. 1 Tahun 2010 Tentang Percepatan Pelaksanaan Prioritas
Pembangunan Tahun 2010
o Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral No. 19 tahun 2010 Tentang
Pemanfaatan Gas Bumi untuk Bahan Bakar Gas yang Digunakan untuk
Transportasi.
1.2. Latar Belakang
Mengingat produksi minyak dan gas bumi Indonesia terus mengalami penurunan dan
saat ini telah menjadi net importir Bahan Bakar Minyak (BBM), maka laju pertumbuhan
konsumsi BBM perlu ditekan. Untuk itu pemerintah telah mengambil kebijakan
diversifikasi sumber energi di semua sektor kegiatan sebagaimana tercantum dalam
Perpres No. 5 Tahun 2006 Tentang Kebijakan Energi Nasional.
Sektor industri dan transportasi darat merupakan sektor penting untuk menunjang
kelancaran kegiatan ekonomi dan merupakan sektor yang membutuhkan energi
dalam jumlah besar dimana saat ini didominasi oleh BBM. Keberhasilan pemenuhan
target substitusi BBM pada dua sektor ini akan berarti besar bagi keberhasilan upaya
diversifikasi energi secara nasional.
Hal ini untuk mendukung pula program Langit Biru yang dicanangkan pada tahun
1996 melalui Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No. 15 Tahun 1996 yang
bertujuan untuk mengendalikan pencemaran udara dari kegiatan sumber bergerak
yaitu kendaraan bermotor. Energi alternatif untuk sektor industri dan transportasi
diharapkan mempunyai emisi gas buang yang lebih bersih dibanding emisi gas buang
dari hasil pembakaran BBM yang saat ini dampak lingkungannya lebih terasa sangat
mengganggu, terutama di kota-kota besar.
Salah satu jenis sumber energi alternatif untuk industri dan sektor transportasi yang
dapat digunakan sebagai bahan bakar untuk kendaraan bermotor adalah CNG
(Compressed Natural Gas). CNG mempunyai potensi yang besar untuk dapat
dikembangkan menjadi bahan bakar alternatif pengganti BBM mengingat secara
teknis tidak ada masalah, baik secara teknologi konversi, cadangan gas yang ada,
dampak terhadap lingkungan dan infrastruktur pipa yang sebagian kota di Indonesia
telah tersedia.
Berdasarkan Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral No. 19 tahun 2010
Tentang Pemanfaatan Gas Bumi untuk Bahan Bakar Gas yang Digunakan untuk
Transportasi, dalam rangka mempercepat pelaksanaan pemanfaatan gas bumi untuk
bahan bakar gas yang digunakan untuk transportasi dan guna mendukung
pengurangan penggunaan bahan bakar minyak dalam negeri. Pemerintah telah
menetapkan alokasi pasokan gas bumi untuk sektor transportasi sesuai Permen No.
19 tahun 2010 tersebut yaitu di Kota Jakarta, Surabaya, Gresik, Palembang, Bekasi,
Medan, Semarang, Cilegon dan Sengkang.
Undang-undang Nomor 22 tahun 2001 tentang minyak dan gas bumi
mengamanatkan penyelenggaraan kegiatan usaha minyak dan gas bumi harus
menjamin efisiensi dan efektifitas atas tersedianya minyak dan gas bumi sebagai
sumber energi maupun bahan baku untuk kebutuhan dalam negeri. Pelaksanaan
kegiatan usaha minyak dan gas bumi memiliki ciri khusus antara lain padat modal,
teknologi tinggi, resiko kecelakaan tinggi, serta Sumber Daya Manusia dengan
kompetensi dan kualifikasi yang memadai, sehingga diperlukan kaidah keteknikan
yang baik untuk mencapai optimalisasi, efisiensi dan keselamatan Migas, antara lain
meliputi:
Perangkat pengaturan dan pengawasan keteknikan di bidang usaha kegiatan
Migas;
Instalasi, peralatan dan tenaga kerja yang memenuhi standar; dan
Standar wajib dalam pengawasan ketekriikan Migas.
Disamping itu di dalam Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2004 pasal 54,
mengamanatkan bahwa Menteri menetapkan standar teknis atas tabung Bahan
Bakar Gas dan LPG serta fasilitas pengisian tabung Bahan Bakar Gas dan LPG
(bottling plant) dari Badan Usaha pemegang Izin Usaha Niaga Bahan Bakar Gas dan
LPG. Menteri juga menetapkan standar teknis minimum atas fasilitas dan sarana
kegiatan penyalur CNG .
1.3. Alasan Kegiatan Dilaksanakan
Dalam rangka melakukan penentuan lokasi dan penyusunan dokumen-dokumen
tentang kebutuhan sarana dan prasarana yang dibutuhkan (panjang pipa, diameter
pipa, luas area, transportasi CNG dl!) sebelum dilaksanakannya pembangunan SPBG
CNG di Jabodetabek.
Saat ini upaya peningkatan pemanfaatan bahan bakar gas bumi untuk transportasi
terhambat karena terbatasnya infrastruktur yang menghubungkan gas bumi dari
sumbernya ke konsumen. Kurang berkembangnya infrastruktur gas bumi tersebut
dikarenakan kendala keekonomian sehingga badan usaha belum tertarik
mengembangkannya. Oleh karena itu perlu keterlibatan pemerintah untuk
mempercepat penggunaan bahan bakar gas tersebut melalui pembangunan SPBG
untuk sektor transportasi. .
1. Kegiatan Yang Akan Dilaksanakan
Kegiatan yang dilakukan adalah Pembuatan Penentuan Lokasi, Front End
Engineering Design (FEED) Pembangunan SPBG CNG di Jabodetabek . Kegiatan ini
meliputi pengumpulan data primer maupun sekunder. Dari hasil kegiatan ini dihasilkan
dokumen-dokumen yang mendukung untuk dilakukan pembangunan SPBG untuk
angkutan umum di Jabodetabek.
Maksud dan Tujuan
Maksud dilakukan kegiatan Penentuan Lokasi, Front End Engineering Design (FEED)
Pembangunan SPBG CNG di Jabodetabek ini adalah melakukan penyusunan
dokumen yang berisikan data-data teknis dan besaran kebutuhan dana yang
dibutuhkan dalam Pembangunan SPBG CNG di Jabodetabek. Sedangkan tujuan
yang hendak dicapai adalah:
• Memperoleh rencana lokasi pembangunan SPBG CNG di Jabodetabek
• Memperoleh dokumen teknis, dokumen ekonomis, dokumen administrasi, serta
dokumen perhitungan Harga Perkiraan Sendiri (HPS) sebagai acuan dalam
pelaksanaan pekerjaan pelelangan.
• Memperoleh gambaran tentang pihak-pihak (stakeholder) yang mungkin terlibat
dalam pengoperasian SPBG CNG untuk angkutan umum di Jabodetabek.
Keluaran
Adapun keluaran yang diharapkan dari kegiatan ini adalah tersusunnya laporan hasil
analisa Penentuan Lokasi, Front End Engineering Design (FEED) Pembangunan
SPBG CNG di Jabodetabek yang telah disepakati oleh instansi terkait.
Ruang Lingkup dan Metodologi Kegiatan
5.1 Ruang Lingkup Kegiatan
Lingkup kegiatan ini meliputi:
1. Persiapan
2. Pelaksanaan Survei dalam rangka penentuan lokasi
3. Analisis penentuan lokasi
4. Tahap Konsolidasi dengan Instansi Pemerintah, Stake holder, dan Lembaga
lainnya
5. Penyusunan FEED
6. Penyusunan dckumen untuk keperluan lelang
7. Pelaporan
• Laporan Awal
• Laporan Tengah
• Laporan Akhir dan Eksekutif Summary
5.2 Metodologi Kegiatan
Untuk mencapai maksud dan tujuan sebagaimana dikemukakan, maka metode
pelaksanaan kegiatan tersebut meliputi:
1) Persiapan
Mobilisasi
Pengumpulan data sekunder
Perizinan pelaksanaan kegiatan
2) Pelaksanaan Survei dan Analisis dalam rangka penentuan lokasi
Melakukan pengumpulan data dari instansi terkait di Pemerintah daerah
mengenai jumlah armada angkutan umum, trayek angkutan umum,
informasi detail SPBU yang ada (jumlah, lokasi, luas lokasi, kapasitas dll)
serta informasi RT/RW Pemda, dan lainnya
Identifikasi masing-masing wilayah (geografi, topografi, geologi, demografi,
strata sosial ekonomi, dll).
3) Tahap Konsolidasi dengan Instansi Pemerintah, Stake holder, dan Lembaga
lainnya dengan konsinyering
4) Penyusunan FEED
Melakukan pengukuran secara langsung ke lokasi untuk mengumpulkan
data (data primer) dan mengidentifikasi peta pontesi sumber gas.
Melakukan pengukuran secara langsung ke lokasi untuk mengumpulkan
data (data primer) dan mengidentifikasi peta pontesi pengguna (konsumen)
Melakukan pengukuran route/jalur dan Rancangan rantai suplai dan
distribusi ke SPBG CNG.
Membuat dan Melakukan penyusunan dokumen FEED (analisis resiko,
Process Design, Design System, Perkiraan Biaya, daftar vendor, ROI, dll)
5) Penyusunan Dokumen-dokumen untuk keperluan lelang
Menyusun Dokumen teknis (termasuk isometric drawing).
Menyusun Dokumen ekonomis.
Menyusun Dokumen administrasi.
Menyusun Dokumen perhitungan Harga Perkiraan Sendiri (HPS) dan
Analisa Harga Satuan
Tempat Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan ini dilaksanakan di Jakarta, Bogor, Depok, Tanggerang dan Bekasi.
Waktu Pelaksanaan
Dijadwalkan kegiatan ini akan diselesaikan dalam waktu 3 (tiga) bulan
No
1
2
3
4
5
6
Tahapah Kegiatan
Persiapan
Studi dan Analisis Penentuan Lokasi
Konsinyering/rapat dengan Stakeholder
Penyusunan FEED
Penyusunan Dokumen untuk keperluan
lelang
Pelaporan
1
H-. 2 'I :3
7. Tenaga Ahli
Tenaga Ahli yang dibutuhkan dalam pelaksanaan kegiatan tersebut adalah:
TENAGA AHLI
Ahli Kepala
Ketua Tim (Tenaga Ahli Mesin/
Manajemen Proyek)
Ahli Utama
Tenaga Ahli Utama Teknik Mesin
Tenaga Ahli Utama Teknik Kitnia
Tenaga Ahli Utama Teknik Metalurgi
Tenaga Ahli Utama Teknologi Gas
Tenaga Ahli Utama Teknik Lingkungan
Ahli
Tenaga Ahli Teknik Mesin
Tenaga Ahli Teknik Kimia
Tenaga Ahli Teknik Metalurgi
Tenaga Ahli Teknologi Gas
Tenaga Ahli Teknik Lingkungan
Tenaga Ahli Transportasi
Tenaga Ahli Manajemen
Jumlah
1
1
1
1
1
1
3
2
2
3
3
3
2
Qualifikasi
S2, Teknik Mesin, Pengalaman 13 tahun
SI, Teknik Mesin, Pengalaman 10 Tahun
SI, Teknik Kimia, Pengalaman 10 Tahun
SI, Teknik Metalurgi, Pengalaman 10
Tahun
SI, Teknik Gas & Petrokimia, Pengalaman
10 Tahun
SI, Teknik Lingkungan, Pengalaman 10
Tahun
SI, Teknik Mesin, Pengalaman 8 Tahun
SI, Teknik Kimia, Pengalaman 8 Tahun
SI, Teknik Metalurgi, Pengalaman 8
Tahun
SI, Teknik Gas & Petrokimia, Pengalaman
8Tahun
SI, Teknik Lingkungan, Pengalaman 8
Tahun
SI, Teknik Sipil, Pengalaman 8 Tahun
SI, Manajemen, Pengalaman 8 Tahun
Adapun uraian tugas masing-masing tenaga ahli adalah sebagai berikut:
• Ketua Tim (Tenaga Ahli Kepala Manajemen Proyek)
> Memimpin tim, melakukan koordinasi awal dalam menentukan arahan,
kebutuhan, dan metodologi kajian
> Mengkordinasi kegiatan perencanaan, pelaksanaan pengumpulan data,
evaluasi dan analisis serta bertanggung jawab terhadap kemajuan pekerjaan
> Memimpin tim dalam penentuan desain dan operasional pengumpulan data
dan survei lokasi SPBG
> Memimpin koordinasi internal dan ekstemal untuk pengumpulan data dan
survei.
> Memimpin tim dalam identifikasi, analisa dan evaluasi hasil pengumpulan
data dan survei terkait kebutuhan SPBG
> Memimpin tim dalam penentuan lokasi SPBG dan menyusun FEED
pembangunan SPBG.
> Memimpin rapat pembahasan konsep penentuan lokasi SPBG dan FEED
pembangunan SPBG.
> Memimpin tim dalam finalisasi konsep penentuan lokasi SPBG dan FEED
pembangunan SPBG.
> Memimpin tim dalam Sosialisasi pedoman teknis kepada stakeholder terkait
> Memimpin penyusunan dan supervisi laporan Kajian
> Memimpin presentasi kajian
• Tenaga Ahli Utama Teknik Mesin
> Memimpin pengindentifikasian kebutuhan peralatan SPB
> Memberikan masukan kepada Ketua Tim dalam identifikasi, analisa dan
evaluasi hasil pengumpulan data dan survei terkait kebutuhan SPBG
> Membuat prosedur pengumpulan data infrastruktur peralatan SPBG
> Membantu menyusun metodologi survey survei dan analisa
> Membantu memberikan arahan terhadap tim teknis survei
> Melakukan suvervisi dan pengawasan kualitas survei
> Bersama Ketua Tim dan tenaga ahli utama lainnya melakukan finalisasi
konsep FEED
> Menyusun laporan proyek
Memberikan dukungan presentasi sesuai dengan keahliannya dalam hal
peralatan SPBG untuk transportasi darat
Tenaga Ahli Utama Teknik Kimia
> Mengumpulkan data infrastruktur dan karakteristik gas
> Membantu menyusun metodologi survey dan analisa
> Membantu memberikan arahan terhadap tim teknis survei
> Melakukan suvervisi dan pengawasan kualitas survei
> Melakukan analisis komposisi gas yang tersedia dari sumber pasokan dan
kebutuhan sektor transportasi
> Membantu menyusun dan ikut dalam pembahasan penentuan lokasi dan
penyusunan FEED
> Bersama Ketua Tim dan tenaga ahli utama lainnya melakukan finalisasi
konsep FEED
> Menyusun laporan proyek
> Memberikan dukungan presentasi sesuai dengan keahliannya dalam hal
peralatan SPBG untuk transportasi darat
Tenaga Ahli Utama Teknik Metalurgi
> Memimpin pengindentifikasian material peralatan SPBG yang sesuai dengan
karakteristik gas
> Memberikan masukan kepada Ketua Tim dalam identifikasi, analisa dan
evaluasi hasil pengumpulan data dan survei terkait kebutuhan SPBG
> Membantu menyusun metodologi survey survei dan analisa
> Membantu memberikan arahan terhadap tim teknis survei
> Melakukan suvervisi dan pengawasan kualitas survei
> Bersama Ketua Tim dan tenaga ahli utama lainnya meiakukan finalisasi
konsep FEED
> Menyusun laporan proyek
Tenaga Ahli Utama Teknologi Gas
> Melakukan inventarisasi infrastruktur pengolahan (gas treatment) dan
penyimpanan gas
> Membantu menyusun metodologi survey survei infrastruktur
> Membantu memberikan arahan terhadap tim teknis survei
> Melakukan suvervisi dan pengawasan kualitas survei
> Membantu identifikasi dan analisa pelaksanaan prosedur teknis di mata
rantai pengolahan (gas treatment) dan penyimpanan gas.
> Melakukan analisis dan evaluasi pola penyediaan, penggunaan, dan
pendistribusian gas untuk sektor transportasi darat
> Melakukan perhitungan tekno ekonomi pola pemanfaatan gas untuk sektor
transportasi darat
> Melakukan ulasan teknologi dalam pengolahan dan penyimpanan gas untuk
sektor transportasi darat
> Membantu menyusun dan ikut dalam pembahasan penyusunan pedoman
teknis dalam hal pemeliharaan, pemeriksaan dan pengujian infrastruktur
pengolahan (gas treatment) dan penyimpanan gas CNG dan LGV untuk
transportasi darat
> Bersama Ketua Tim dan tenaga ahli utama lainnya melakukan finalisasi
konsep FEED
> Menyusun laporan proyek
> Memberikan dukungan presentasi sesuai dengan keahliannya dalam hal
infrastruktur pengolahan (gas treatment) dan penyimpanan gas untuk
transportasi darat
Tenaga Ahli Utama Teknik Lingkungan
> Memimpin pengindentifikasian kondisi lingkungan lokasi SPBG
> Memimpin pengindentifikasian dampak pembangunan SPBG terhadap
lingkungan.
> Memberikan masukan kepada Ketua Tim dalam identifikasi, analisa dan
evaluasi hasil pengumpulan data dan survei terkait kebutuhan SPBG
> Membantu menyusun metodologi survey survei dan analisa
> Membantu memberikan arahan terhadap tim teknis survei
> Melakukan suvervisi dan pengawasan kualitas survei
> Bersama Ketua Tim dan tenaga ahli utama lainnya melakukan finalisasi
konsep FEED
> Menyusun laporan proyek
Tenaga Ahli Teknik Mesin
> Memberikan masukan kepada Tenaga Ahli Utama dalam identifikasi, analisa
dan evaluasi hasil pengumpulan data dan survei terkait kebutuhan SPBG
> Membuat prosedur pengumpulan data infrastruktur peralatan SPBG
> Membantu menyusun metodologi survey survei dan analisa
> Memberikan masukan kepada Tenaga Ahli Utama dalam melakukan
finalisasi konsep FEED
> Menyusun laporan proyek
Tenaga Ahli Teknik Kimia
> Mengumpulkan data infrastruktur dan karakteristik gas
> Melakukan analisis komposisi gas yang tersedia dari sumber pasokan dan
kebutuhan sektor transportasi
> Membantu menyusun dan ikut dalam pembahasan penentuan lokasi dan
penyusunan FEED
> Memberikan masukan kepada Tenaga Ahli Utama dalam melakukan
finalisasi konsep FEED
> Menyusun laporan proyek
Tenaga Ahli Utama Teknik Metalurgi
> Melakukan pengindentifikasian material peralatan SPBG yang sesuai
dengan karakteristik gas
> Memberikan masukan kepada Tenaga Ahli Utama dalam identifikasi, analisa
dan evaluasi hasil pengumpulan data dan survei terkait kebutuhan SPBG
> Membantu menyusun metodologi survey survei dan analisa
> Membantu memberikan arahan terhadap tim teknis survei
> Memberikan masukan kepada Tenaga Ahli Utama dalam meiakukan
finalisasi konsep FEED
> Menyusun laporan proyek
Tenaga Ahli Teknologi Gas
> Melakukan inventarisasi infrastruktur pengoiahan (gas treatment) dan
penyimpanan gas
> Membantu menyusun metodologi survey survei infrastruktur
> Melakukan suvervisi dan pengawasan kualitas survei
> Membantu identifikasi dan analisa pelaksanaan prosedur teknis di mata
rantai pengoiahan (gas treatment) dan penyimpanan gas.
> Melakukan analisis dan evaluasi pola penyediaan, penggunaan, dan
pendistribusian gas untuk sektor transportasi darat
> Melakukan perhitungan tekno ekonomi pola pemanfaatan gas untuk sektor
transportasi darat
> Melakukan ulasan teknologi dalam pengolahan dan penyimpanan gas untuk
sektor transportasi darat
> Membantu menyusun dan ikut dalam pembahasan penyusunan pedoman
teknis dalam ha! pemeliharaan, pemeriksaan dan pengujian infrastruktur
pengolahan (gas treatment) dan penyimpanan gas CNG dan LGV untuk
transportasi darat
> Memberikan masukan kepada Tenaga Ahli Utama dalam melakukan
finalisasi konsep FEED
> Menyusun laporan proyek
Tenaga Ahli Utama Teknik Lingkungan
> Mengindentifikasi kondisi lingkungan lokasi SPBG
> Mengindentifikasi dampak pembangunan SPBG terhadap lingkungan.
> Memberikan masukan kepada Tenaga Ahli Utama dalam identifikasi, analisa
dan evaluasi hasil pengumpulan data dan survei terkait kebutuhan SPBG
> Membantu menyusun metodologi survey survei dan analisa
> Memberikan masukan kepada Tenaga Ahli Utama dalam melakukan
finalisasi konsep FEED
> Menyusun laporan proyek
Tenaga Ahli Transportasi
> Membantu dalam melakukan perencanaan survey moda transportasi
angkutan umum perkotaan
> Membantu menyusun metodologi survey
> Memberikan arahan operasional terhadap tim teknis survei
> Menyusun perencanaan dan tahapan penyusunan pedoman teknis
> Membantu finalisasi konsep pedoman teknis
> Menyusun laporan proyek
> Memberikan dukungan presentasi sesuai dengan keahliannya
Tenaga Ahli Manajemen
> Membantu dalam melakukan perencanaan dan penjadwalan pelaksanaan
kegiatan
> Membantu menyusun metodologi survey
> Memberikan arahan operasional terhadap tim teknis survei
> Menyusun perencanaan dan tahapan penyusunan pedoman teknis
> Membantu finalisasi konsep pedoman teknis
> Menyusun laporan proyek
> Memberikan dukungan presentasi sesuai dengan keahliannya
Biaya
Pembiayaan pekerjaan Penyusunana Penentuan Lokasi, Front End Engineering
Design (FEED) Pembangunan SPBG CNG di Jabodetabek adalah sebesar Rp.
1.372.000.000,- (Satu Milyar Tiga Ratus Tujuh Puluh Dua Juta Rupiah)
menggunakan anggaran Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Tahun Anggaran
2011, dengan rincian sebagaimana terlampir dalam Harga Perkiraan Sendiri (HPS).
Jakarta, Juli 2011
a.n. Kuasa Penggun.a Anggaran
Pejabat Pembuat Komitmen (P2K)
Pembangunan Infrastruktur Gas Bumi untuk Transportasi T.A. 201'
Ir. R. Bambang Priyono Widodo
NIP 19560124 198703 1 001 (
HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS)
JASA KONSULTASI
Penentuan Lokasi, Front End Engineering Design(FEED) Pembangunan SPBG CNG di Jabodetabek
TAHUN2011
:
No
1.
2.
Jenis Biaya
Biaya Langsung Personil
Tenaga Ahli
Ahli Kepala
Ketua Tim (Tenaga Ahli Mesin/
Manajemen Proyek)
Ahli Utama
Tenaga Ahli Utama Teknik Mesin
Tenaga Ahli Utama Teknik Kimia
Tenaga Ahli Utama Teknik Metalurgi
Tenaga Ahli Utama Teknologi Gas
Tenaga Ahli Utama Teknik Lingkungan
Ahli
Tenaga Ahli Teknik Mesin
Tenaga Ahli Teknik Kimia
Tenaga Ahli Teknik Metalurgi
Tenaga Ahli Teknologi Gas
Tenaga Ahli Teknik Lingkungan
Tenaga Ahli Transportasi
Tenaga Ahli Manajemen
Tenaga Pendukung
Sekretaris
Tenaga Administrasi
Operator Komputer
Technical Surveyor
Drafter
Pesuruh
Biaya Langsung Non Personil
a. Persiapan
- Biaya Meeting, Diskusi & Koordinasi
- Fotocopy & ATK
- Komunikasi/Telepon
b. Kegiatan Pelaksanaan Survey
- Biaya Dokumentasi
- Komunikasi/Telepon
- Fotocopy & Penggandaan Data
52, Teknik Mesin,
'engalaman 13 tahun
SI, Teknik Mesin,
Pengaiaman 10 Tahun
SI, Tekr.ik Kimia,
Pengaiaman 10 Tahun
SI, Teknik Metalurgi,
Pengaiaman 10 Tahun
SI, Teknik Gas & Petrokimia,
Pengaiaman 10 Tahun
SI, Teknik Lingkungan,
Pengaiaman 10 Tahun
SI, Teknik Mesin,
Pengaiaman 8 Tahun
SI, Teknik Kimia,
Pengaiaman 8 Tahun
SI, Teknik Metalurgi,
Pengaiaman 8 Tahun
SI, Teknik Gas & Petrokimia,
Pengaiaman 8 Tahun
SI, Teknik Lingkungan,
Pengaiaman 8 Tahun
SI, Teknik Sipil, Pengaiaman
8Tahun
SI, Manajemen,
Pengaiaman 8 Tahun
C. Kegiatan Pengolahan Data, Analisis, Design Enjiniring & Pelaporan
- Biaya Laporan Pendahuluan
- Biaya Laporan Pertengahan
- Biaya Laporan Akhir
- Dokumentasi Foto & Video Lokasi
- Dokumentasi Prosedur Konstruksi
- Dokumentasi Enjiniring Drawing
- Biaya Presentasi laporan
- Sewa Kendaraan Roda 4 (Termasuk BBM & Supir)
1
Qty
1
l
l
1
1
l
3
2
2
3
3
2
1
2
5
25
5
2
3
1
1
1
1
3
5
5
5
1
1
1
3
5
Perhitungan Bi
Sat
Orang
Orang
Orang
Orang
Orang
Orang
Orang
Orang
Orang
Orang
Orang
Orang
Orang
Orang
Orang
Orang
Orang
Orang
Orang
Ls
Ls
Ls
Paket
Ls
Ls
Paket
Paket
Paket
Paket
Paket
Paket
Paket
Unit
Durasi
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
»ya i
Sat
Bulan
Bulan
Bulan
Bulan
Bulan
Bulan
Bulan
Bulan
Bulan
Bulan
Bulan
Bulan
Bulan
Bulan
Bulan
Bulan
Bulan
Bulan
Bulan
Bulan
L'f.l
3
3
3
3
3
3
9
6
6
9
9
9
6
3
6
15
75
15
6
3
1
1
1
1
3
5
5
5
1
1
1
3
15
Harga
Satuan (Rp)
24.000.000
16.000.000
16.000.000
16.000.000
16.000.000
16.000.000
11.000.000
11.000.000
11.000.000
11.000.000
11.000.000
11.000.000
11.000.000
2.000.000
2.000.000
3.000.000
2.500.000
4.000.000
1.000.000
3.000.000
2.000.000
2.000.000
3.000.000
2.000.000
2.000.000
500.000
500.000
500.000
3.500.000
3.000.000
5.000.000
3.000.000
6.500.000
Jumlah (Rp)
72.000.000
48.000.000
48.000.000
48.000.000
48.000.000
48.000.000
99.000.000
66.000.000
66.000.000
99.000.000
99.000.000
99.000.000
66.000.000
6.000.000
12.000.000
45.000.000
187.5OO.OOC
60.000.0C0
6.000.000
9.000.000
2.000.000
2.000.000
3.000.000
2.000.000
6.000.000
2.500.000
2.5OO.OO0
2.5OO.OOO
3.500.000
3.000.000
5.000.000
9.000.000
97.500.000
Total Biaya
Jumiah Total
IRp)
906.000.000
316.S00.000
13.000.000
11.000.000
i; 5.500.000
1.372.000.000
Jakarta, Juli 2011
a.n. Kuasa Pengguna Anggaran
Pejabat Pembuat Komitmen (P2K)
Pembangunan InfrastruktuifSas Bumi untuk Transportasi T.A. 2011
r. R. Bambang Priyono Widod
NIP 19560124 198703 1 001
top related