kajian ilmiah terhadap pancasila -...

Post on 05-Feb-2018

235 Views

Category:

Documents

0 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

MENCAKUP :

KAJIAN ILMIAH TERHADAP PANCASILA

1. PENGETAHUAN, ILMU EMPIRIS DAN FILSAFAT

2. KEBENARAN ILMIAH DALAM PANCASILA

3. CIRI BERPIKIR ILMIAH-FILSAFAT DLM PEMBAHASAN

PANCASILA 4. BENTUK DAN SUSUNAN

PANCASILA

email : suripno@uny.ac.id

PENGETAHUAN, ILMU EMPIRIS DAN FILSAFAT

MANUSIA MAMPU

PENGETAHUAN

MEMAHAMI DAN

MENGHASILKAN

PENGETAHUAN INTERAKSI OBYEK YANG DIKETAHUI

MANUSIA SEBAGAI SUBYEK

email : suripno@uny.ac.id

PENGETAHUAN DAPAT DIPEROLEH

1. SPONTAN : melalui indrawi yang terikat perubahan ruang dan waktu.

2. SISTEMATIS REFLEKTIF : melalui Trial and E Error, uji berulang-ulang, disusun sistematis menjadi sistem pengetahuan yang kebenarannya bersifat umum.

email : suripno@uny.ac.id

Macam – Macam Pengetahuan Reflektif

1. Empiris

2. Ilmu Filsafat

3. Ilmu Agama

4. Teknologi

5. Seni

email : suripno@uny.ac.id

EMPIRIS

FOKUS : GEJALA ALAM DAN SOSIAL.

TIGA KELOMPOK BESAR ILMU:

GEJALA ALAM

GEJALA SOSIAL

ILMU ALAM

ILMU SOSIAL

HUMANIORA

email : suripno@uny.ac.id

FILSAFAT Pengetahuan yg bersifat mendasar dan umum menyangkut masalah-masalah hakiki ttg manusia, alam dan Tuhan.

ILMU AGAMA Pengetahuan manusia yg didasarkan pada sumber utama berupa kitab suci dengan landasan keimanan.

TEKNOLOGI Pengetahuan yg awalnya ditujukan untuk mempermudah manusia dlm memanfaatkan hasil-hasil alam, mengolah dan mengeksploitasi alam.

SENI Pengetahuan dan ekspresi rasa keindahan manusia sebagai makhluk estetis.

email : suripno@uny.ac.id

Pancasila merupakan pengetahuan reflektif bukan spontan.

Karena proses penemuan Pancasila melalui kajian empiris dan filosofis terhadp berbagai ide atau gagasan, peristiwa atau gejala sosio-kultural religius masyarakat Indonesia.

Catatan : Filsafat: 1). Pegetahuan dan peyelidikan dgn akal budi

mengenai hakekat segala yg ada, sebab, asal dan hukumnya.

2). Teori-teori yang mendasari alam pikiran atau suatu kegiatan.

3). Ilmu yg berintikan logika, estetika, metafisika dan epistemologi

email : suripno@uny.ac.id

Pancasila sebagai pengetahuan ilmiah-filosofis dapat dipahami dari :

1. Verbalis melalui aspek rangkaian kata-kata yg diucapkan ( misal : Pidato, upacara dsb )

2. Konotatif melalui ratio. ( Pancasila dipahami, ditafsirkan dan dimaknai berdasarkanmetode ilmiah

3. Denotatif melalui fakta, realita yang menunjukkan adanya perwujudan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan.

email : suripno@uny.ac.id

2. KEBENARAN ILMIAH DALAM PANCASILA

• Pengetahuan yang dikejar manusia identik dengan pengejaran kebenaran, maka apabila pengetahuan diperolehnya adalah benar.

• Pengetahuan manusia diperoleh melalui proses yg dimulai dari awal-tengah-akhir.

• Akhir proses pengetahuan manusia diungkapkan melalui pernyataan-pernyataan yang benar.

email : suripno@uny.ac.id

Teori Kebenaran :

1. Teori kebenaran koherensi

2. Teori kebenaran korespondensi

3. Teori kebenaran pragmatisme

4. Teori kebenaran konsensus

email : suripno@uny.ac.id

1. Kebenaran koherensi : ditandai dgn pernyataan yang satu dengan yg lain saling berkaitan, konsisten dan runtut serta tidak saling bertentangan.

2. Kebenaran korespondensi : ditandai adanya kesesuaian antara pernyataan dengan kenyataan

3. Kebenaran pragmatis : berdasarkan kreteria bahwa pernyataan – pernyataan yang dibuat harus membawa manfaat bagi sebagian besar umat manusia.

4. Kebenaran konsesnsus : didasarkan pada kesepakatan bersama.

Syarat kebenran konsesnsus : keterpahaman, wacana, ketulusan/kejujuran dan otoritas

( Bagaimana kebenaran dalam Pancasila ? )

email : suripno@uny.ac.id

3. Ciri Berpikir Ilmiah-Filsafat Dalam Pembahasan Pancasila

Ilmu pengetahuan merupakan kumpulan usaha manusia untuk memahami kenyataan berdasarkan pengalaman secara empirik dan reflektif

Syarat Pengetahuan dikatakan sebagai ilmu : 1. Berobyek 2. Bermetode 3. Bersistem 4. Bersifat umum/universal

email : suripno@uny.ac.id

1. Obyek : 1). Obyek Material, 2). Obyek Formal

• Obyek Material / sasaran kajian : bahan kajian dalam pencarian kebenaran ilmiah.

• Obyek material dalam membahas Pancasila sebagai kajian ilmiah dapat bersifat empiris dan non empiris.

• Obyek tersebut dapat berupa pernyataan-pernyataan,pemikiran, ide-ide,kenyataan sosial-kultural yang terwujud dalam hukum, teks sejarah, adat-istiadat, karakter, kepribadian manusia sejak dahulu hingga sekarang.

email : suripno@uny.ac.id

Obyek Formal : pandang pendekatan atau titik tolak dalam mendekati obyek material.

• Obyek Formal dalam membahas Pancasila dapat dilakukan dari perspektif/sudut pandang ilmu-ilmu seperti : Yuridis, politik, sejarah, filsafaf, sosiologi, anthropologi , ekonomi dll.

• Melalui 0byek formal diperoleh berbagai pengetahuan ttg Pancasila yang bersifat : deskriptif, kausalitas, normatif dan essensial

email : suripno@uny.ac.id

Lingkup Kajian Ilmiah Pancasila Dapat Diketahui

Melalui Beberapa Kata Tanya :

• Bagaimana :

Menghasilkan jawaban ilmiah berupa Pengetahuan Deskriptif

. Mengapa : diperoleh jawaban berupa pengetahuan Kausal ( sebab dan Akibat )

Proses terjadinya Pancasila meliputi empat kausa : Causa Materialis, Causa Formalis, Causa Effisiens dan Causa Finalis.

email : suripno@uny.ac.id

Causa Materialis Pancasila : sebab yg menjadikan Pancasila ada ( Sistem Nilai dan Budaya Masyarakat )

Causa Formalis : sebab bentuk yang menyebabkan Pancasila ada ( Rumusan Pancasila berurutan dari Sila pertama sampai dengan Sila Kelima)

Causa Effisiens : sebab proses kerja yang menyebabkan Pancasila ada ( Sidang BPUPKI dan PPKI )

Causa Finalis : sebab tujuan diadakannya Pancasila ( Pancasila sebagai dasar Negara RI )

email : suripno@uny.ac.id

Ke Mana : diperoleh jawaban Pengetahuan Normatif. Berkaiatan dengan Ukuran , Standar, Norma

Melalui kajian normatif ini dapat dibedakan secara normatif realisasi yang seharusnya dan realisasi dalam kenyataannya ( Das Sollen dan Das Sein ).

APA : diperoleh jawaban yang bersifat Esensial ( pengetahuan yg terdalam/hakekat segala sesuatu/ Intisari

email : suripno@uny.ac.id

Metode

• Setiap ilmu harus memiliki metode.

• Metode artinya seperangkat cara atau sistem pendekatan dalam rangka pembahasan obyek materialnya untuk mendapatkan kebenaran yang obyektif.

• Metode ilmiah ada beberapa macam, tergantung pada obyek yang dikaji. Diantaranya :

Sosiologi Survey ( Kuantitatif), dan Ground Research ( Kualitatif )

email : suripno@uny.ac.id

Filsafat metode : analisis sentesis ( menguraikan dan memerinci pernyataan sehingga jelas maknanya lalu disimpulkan

Metode Induksi : metode berpikir dari hal-hal/peristiwa yang khusus kemudian ditarik kesimpulan yang bersifat umum. ( Bagaimana penerapan metode ini dalam Pancasila ? )

Metode Deduksi : metode berpikir yang bertolak dari hal-hal/pernyataan yang bersifat umum untuk ditarik kesimpulan yang bersifat khusus. ( Berilah Contohnya )

email : suripno@uny.ac.id

Metode Hermeneutika : metode menafsirkan untuk memperoleh makna yang terdalam/hakekat yg ditafsirkan

Prinsip Yang digunakan Konteks dan Isi Teks

Misal :

Bagaimana konteks perumusan Pancasila pada masa itu ?

Apa isi Teksnya ?

email : suripno@uny.ac.id

Sistematis

• Sistem merupakan satu kesatuan yang utuh dan bulat yang bagian-bagiannya saling berhubungan dan ketergantungan.

• Pemahaman Pancasila harus merupakan satu kesatuan dan keutuhan

• Sila-sila Pancasila disusun secara logis sehingga membentuk pemikiran yang sistematis.

• Notonagora Hierarkis Piramidal. ( Bagaimana Penjelasannya ? )

email : suripno@uny.ac.id

Universal

• Kebenaran suatu pengetahuan ilmiah relatif berlaku secara universal ( Tidak terbatas ruang dan waktu ).

• Kajian terhadap Pancasila dapat ditemukan nilai-nilai yang terdalam pada sila-sila Pancasila ( Tunjukkan Nilai Tersebut ! )

email : suripno@uny.ac.id

Bentuk dan Susunan Pancasila

• Bentuk Pancasila dlm arti rumusan Pancasila dlm alinea IV Pembukaan UUD 1945

• Pancasila sbg suatu sistem nilai mempunyai ciri :

1. merupakan satu kesatuan yg utuh.

2. setiap unsur pembentuk Pancasila merupa

kan unsur yg mutlak dlm membentuk

kesatuan, bukan komplementer.

3. unsur Pancasila tidak dapat ditambah atau

dikurangi.

email : suripno@uny.ac.id

Susunan Pancasila

• Pancasila sbg sistem nilai disusun berdasarkan urutan yg logis :

1. Ketuhanan YME 2. Kemunusiaan yg adil dan beradab 3. Persatuan Indonesia 4. Kerakyatan yg dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dlm

permusyawaratan / perwakilan 5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia ( Bentuk dan susunan Pancasila Hierarkis Piramidal dlm

urutan luas cakupan pengertian dan isi pengertiannya )

email : suripno@uny.ac.id

SEJARAH LAHIRNYA PANCASILA

• Masa Hindhu – Budha abad 7. ( kerajaan : Sriwijaya, Majapahit, Kutai, Tanjungpur, Mataram, kerajaan-kerajaan di Bali )

• Masuknya Agama Islam sekitar abad 13 dibawa oleh saudagar Arab, Gujarat, Benggala

• Masuknya Agama Katolik dan Kristen abad 16 ( oleh bgs Eropa : Fortugis, Spanyol , Belanda )

Semuanya itu memberikan pengaruh dalam bidang politik, Kebudayaan

email : suripno@uny.ac.id

Gerakan Menuju Kemerdekaan

• Kontak dgn bgs Eropa membawa perubahan pandangan ( Faham Liberalisme, demokrasi dan nasionalisme )

• Kebijakan kaum Liberal dan kaum Humanisme menghapus tanam paksa

• C. Th. Van Deventer dlm majalah De Gids 1899 politik balas budi ( Een Eereschuld/Debt of Honour ) selenggarakan Trias Politika : Irigasi, Transmigrasi dan edukasi.

• Melalui penddkan, pelajar Indonesia mengenal Faham Nasionalisme sbg National State/Negara Bangsa.Setelah thn 1900 perlawanan bersifat nasional dgn Strategi Modern, Senjata dan Diplomasi

email : suripno@uny.ac.id

Pada masa penjajahan Jepang ( Perdana Menteri Kaiso 7 Sept 1944 akan memberikan kemerdekaan Indonesia )

• Menurut ( G moedjanto, 1989 :84 ) keterlambatan pemberian Kemerdekaan Indonesia karena ;

1. Pemimpin Indonesia dan Jepang belum mengadakan perjanjian

2. Sehubungan dgn itu Jepang terpaksa mempertimbangkan waktunya

3. Tgl 1 maret 1945 diumumkan pembentukan BPUPKI yang terjadi tawar menawar antara jepang dan Indonesia.

4. Tgl 5 April Kaiso jatuh dan Kabinet Suzuki sbg penggatinya tidak dpt mengambil alih tanggung jawab pelaksanaan pernyataan Kaiso.

email : suripno@uny.ac.id

Perumusan Pancasila

• Kaisar Hirohito tgl 29 April 1945 memberikan janji Kemerdekaan Indonesia tanpa syarat.

• Tindak lanjutnya dibentuk BPUPKI ( Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia) atau Dokuritsu Zyunbi Tioosakai.

• BPUPKI :

1. Ketua : Dr. KRT. Rajiman Widiodiningrat

2. Ketua Muda : Ichubangase

3. Ketua Muda : RP . Soeroso

Anggota 60 orang

email : suripno@uny.ac.id

Sidang BPUPKI Tgl 29 Mei - 1 Juni 1945

• Sidang Tgl 29 Mei 1945 Pembicara Mr. Muh Yamin. Materi rancangan usulan dasar negara Indonesia :

1. Peri Kebangsaan

2. Peri Kemanusiaan

3. Peri Ketuhanan

4. Peri Kerakyatan

5. Kesejahteraan Rakyat

email : suripno@uny.ac.id

Sidang tgl 31 Mei 1945 Mr. Soepomo , isi Pidato ttg dasar pemerintahan suatu negera tergantung Staatsidee yg akan dipakai.

• Menurut Soepomo ada aliran pikiran ttg Negara :

1. Individualistis Negara masyarakat hukum berdasarkan kontrak ( Kontrak Sosial )

2. Teori Golongan negara sebagai alat golongan utk menindas golongan yg lemah.

3. Teori Integralistik Negara adalah susunan masyarakat yg integral, segala golongan , segala anggota hubungannya erat dan merupakan persatuan masyarakat yg organis.

email : suripno@uny.ac.id

Sidang BPUPKI Tgl 1 Juni 1945

• Pidato Ir. Soekarno Ttg dasar negara yg akan didirikan ( Philosophische grondslag, Fundamen, Jiwa, Pikiran yg dalam ).

• Dasar negara bagi negara Indonesia oleh Ir. Soekarno diberi nama Pancasila dgn rumusan :

1. Kebangsaan ( Nasionalisme ) 2. Kemanusiaan ( Internasionalisme ) 3. Musyawarah, mufakat, demokrasi 4. Kesejahteraan Sosial 5. Ketuhanan yg berkebudayaan

email : suripno@uny.ac.id

Pancasila dapat diperas jadi Trisila : 1. Sosio-nasionlisme 2. Sosio-demokrasi 3. ketuhanan • Rumusan Trisila menurut Ir.Soekarno masih dapat di peras

jadi Ekasila yaitu gotong royong ( ide asli Indonesia ). • Panitya Delapan : Ir. Soekarno,Drs.Moh hatta,Sutardjo, KH

Wachid Hasyim, Ki Bagus Hadikoesoemo, Moh. Yamin dan Mr.A.A Maramis

• Tugas Panitya : meneliti dan mengelompokan usulan yg masuk.

• Terdapat perbedaan antara anggota yg beragama Islam dan Golongan Nasionalis ttg hubungan antara agama dan negara.

• Untuk mengatasi perbedaan dibentuk Panitya Kecil ( Panitya Sembilan ).

email : suripno@uny.ac.id

Panitya Kecil ( Panitya Sembilan )

• Anggotanya : 1. Ir. Soekarno ( ketua ) 2. Mr. Moh. Yamin 3. K.H Wachid hasyim 4. Drs. Moh. Hatta 5. K H . Abdul Kahar Moezakir 6. Mr. Maramis 7. Mr. Soebardjo 8. Abikusno Tjokrosujoso 9. H. Agus Salim

email : suripno@uny.ac.id

Panitya Sembilan sidang tgl 22 juni 1945 : hasilnya kesepakatan yg dituangkan dlm Preambule Hukum Dasar ( Piagam Jakarta )

• Rumusan Dasar Negara dlm Piagam Jakarta :

1. Ketuhanan dgn kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya

2. Kemanusiaan yg adil dan beradab

3. Persatuan Indonesia

4. Kerakyatan yg dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dlm permusyawaratan /perwakilan

5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

email : suripno@uny.ac.id

Sidang ke dua BPUPKI

1. Pembicaraan dasar negara dianggap selesai (Piagam Jakarta).

2. Pembicaraan UUD dan penjelasannya (Mr. Soepomo)

3. Menentukan Bentuk Negara ( Republik )

4. Wilayah negara ( Bekas wilayah Hindia Belanda ditambah Papua dan Timor Portugis

email : suripno@uny.ac.id

PPKI

( Dokuritzu Zyunbi Iinkai ) 1. Dibentuk tgl 7 Agustus 1945 ( melanjutkan

tugas BPUPKI) melakukan pemindahan kekuasaan.

2. Anggotanya 21 orang ( Ketua Ir. Soekarno dan Drs. Moh Hatta )

3. Terauchi menjanjikan kermerdekaan Indonesia tgl 24 agustus 1945

email : suripno@uny.ac.id

Sekitar Proklamasi Negara Republik Indonesia

1. Perbedaan golongan tua dan muda

2. Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta diamankan ke Rengadengklok

3. Perumusan Teks Proklamasi di rumah Laksamana Maeda

4. Pernyataan Proklamasi tgl 17 Agustus 1945 oleh Ir Soekarno dan Drs. Moh. Hatta.

email : suripno@uny.ac.id

Sidang PPKI

1. Sidang tgl 18 Agustus 1945

2. Hasil sidang :

1). Mengesahkan Pembukaan UUD

2). Mengesahkan UUD

3). Mengangkat Presiden dan wakil Presiden

4). Pembentukan Komite Nasional Indonesia

Pusat ( KNIP )

email : suripno@uny.ac.id

top related