jurusan pengembangan masyarakat islam...
Post on 16-Mar-2019
225 Views
Preview:
TRANSCRIPT
PERAN FORUM PERSATUAN GURU NGAJI (FPGN ) DALAM
MENINGKATKAN SDM MENUJU MASYARAKAT CERDAS, MODERN,
DAN RELIGIUS DI KECAMATAN SERPONG UTARA
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial Islam
(S.Sos.I)
Oleh :
YAYAN SOFYAN SAURI
106054002057
JURUSAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT ISLAM
FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2013
v
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT Yang
Maha Rahman yang telah melimpahkan rahmat, hidayah dan inayah-Nya kepada
penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Peran
Forum Persatuan Guru Ngaji (FPGN) dalam Meningkatkan SDM Menuju
Masyarakat Cerdas, Modern dan Religius di Kecamatan Serpong Utara”.
Shalawat dan Salam semoga selalu tercurahkan kepada baginda Nabi Agung
yaitu Nabi Muhammad Saw. beserta keluarga, sahabat dan para pengikutnya.
Dalam penyusunan skripsi ini tentu tidak luput dari hambatan dan kendala
yang dihadapi penulis baik tenaga, pikiran maupun biaya. Namun berkat
bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak secara langsung maupun tidak
langsung akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
Ucapan terima kasih yang tak terhingga penulis sampaikan kepada :
1. Prof. Dr. A
Akhirnya, harapan dan doa penulis semoga skripsi ini bermanfaat bagi
penulis, khususnya dan bagi pembaca umumnya. Semoga jasa baik yang telah
turut membantu menjadi amal shaleh dan mendapat balasan yang tak
terhingga dari Allah Yang Maha Rahim. Amin Ya Rabbal ‘Alamin....\
Jakarta, 25 Desember 2013
Penulis
vi
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................... i
UJI REFERENSI ............................................................................................. ii
SURAT PERNYATAAN KARYA PENULIS .............................................. iii
ABSTRAK ........................................................................................................ iv
KATA PENGANTAR ..................................................................................... v
DAFTAR ISI ................................................................................................... vii
DAFTAR TABEL ............................................................................................ ix
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... x
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ........................................................................ 1
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ................................................... 3
C. Tujuan Penelitian .................................................................................. 4
D. Manfaat Penelitian ................................................................................ 4
E. Metode Penelitian .................................................................................. 6
1. Pendekatan Penelitian .....................................................................
2. Jenis Penelitian ................................................................................
3. Tempat dan Waktu Penelitian .........................................................
4. Unit Analisis ....................................................................................
5. Teknik Pengumpulan Data ..............................................................
6. Analisi Data .....................................................................................
vii
F. Teknik Penulisan Skripsi ...................................................................... 12
G. Sistematika Penulisan............................................................................ 12
BAB II TINJAUAN TEORITIS
A. Pengertian Peran .................................................................................... 14
B. Tinjauan Sosiologi tentang Peran ......................................................... 16
C. Pengertian Guru Ngaji .......................................................................... 17
D. Kualitas Sumber Daya Manusia ............................................................ 23
1. Pengertian Sumber Daya Manusia .................................................. 23
2. Kualitas Sumber Daya Manusia ..................................................... 23
E. Peran Guru Ngaji dalam Meningkatkan Kualitas SDM ....................... 24
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. ...............................................................................................................
B. ...............................................................................................................
C. ...............................................................................................................
BAB IV. HASIL PENELITIAN
A. ...............................................................................................................
B. ...............................................................................................................
BAB V. PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................................
B. Saran ......................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
viii
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Kisi-Kisi Instrumen Kuesioner Implementasi KTSP di MTsN
Tangerang I ......................................................................................... 38
Tabel 2. Kisi-kisi Wawancara Implementasi KTSP di MTsN Tangerang I ..... 40
Tabel 3. Iklim Pembelajaran yang Kondusif .................................................... 44
Tabel 4. Otonomi Sekolah dan Satuan Pendidikan .......................................... 46
Tabel 5. Kewajiban Sekolah dan Satuan Pendidikan ....................................... 48
Tabel 6. Kepemimpinan Sekolah yang Demokratis dan Profesional ............... 50
Tabel 7. Partisipasi Masyarakat dan Orang Tua ............................................... 54
Tabel 8. Menghidupkan serta Meluruskan KKG dan MGMP ........................ 55
Tabel 9. Kemandirian Guru............................................................................... 57
Tabel 10 Persentase Implementasi KTSP di MTsN 1 Tangerang .................... 60
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Struktur Organisasi MTs Negeri Tangerang I Kota Tangerang
Lampiran 2. Rekapitulasi Jumlah Siswa Per Bulan MTsN Tangerang I
Lampiran 3. Kurikulum MTs Negeri Tangerang I
Lampiran 4. Surat Pengajuan Proposal Skripsi
Lampiran 5. Surat Permohonan Izin Penelitian
Lampiran 6. Surat Bimbingan Skripsi
Lampiran 7. Surat Permohonan Izin Observasi
Lampiran 8. Surat Permohonan Riset/Wawancara
Lampiran 9. Surat Keterangan Penelitian
Lampiran 10. Berita Wawancara
Lampiran 11. Hasil Wawancara
Lampiran 12. Tabel Perhitungan Skor
Lampiran 13. Daftar Referensi
1
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pada satu sisi harkat dan popularitas kota Tangerang Selatan yang
secara geografis bertetangga dengan Jakarta sebagai Ibu Kota Negara dan
bersebelahan dengan bandara Internasional Soekarno-Hatta, turut terangkat
dalam percaturan dan dinamika pemerintah.
Selain itu, sebagaimana diungkapkan oleh Drs. HM. Nasharuddin
Syarbini, MA dalam musyawarah Forum Persatuan Guru Ngaji (FPGN) kota
Tangerang Selatan Rabu 13 Maret 2013, bahwasanya Kota Tangerang Selatan
ditopang oleh kultur dan budaya masyarakat pribumi yang dengan budaya
betawi dan kental dengan nilai-nilai keislaman, yang mengemban visi cerdas,
modern, dan religius, memiliki potensi yang cukup besar dengan kemajuan
da’wah di wilayah kota Tangerang Selatan. Dengan potensi (data yang baru
diperoleh) yang dimiliki lembaga pendidikan antara lain : Majelis Ta’lim :
1455, Mushalla : 817, Masjid : 561, TPA/TPQ : 420, dan potensi berbasis
masyarakat dan Ormas, seperti MUI, FSPP, MKDT, DMI, DKM, BP4,
BKPRMI, RM, Rohis, IPHI, dll.1
1 Drs. HM. Nasharuddin Syarbini, MA, Meningkatkan Kualitas SDM Menuju
Masyarakat Cerdas, Modern dan Religius, (Graha Puspitek : Dalam musyawarah FPGN kota
Tangerang Selatan) Rabu, 13 maret 2013.
2
Namun, pada sisi lain perkembangan wilayah yang demikian pesat
dan tingkat populasi penduduk yang demikian tinggi, ditambah dengan
dibuka lebarnya kesempatan bagi dunia usaha, serta letak geografis yang
sangat strategis sebagai penyangga Ibu Kota Negara, konsekuensinya adalah
dampak bagi masyarakat Tangerang Selatan yang menjadi masyarakat global.
Dalam menghadapi tantangan pada era global perlu adanya persiapan
peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia yang memiliki pengetahuan dan
keterampilan, berjiwa inovatif, proaktif, dan peka terhadap adanya perubahan
lingkungan masyarakat agar dapat meningkatkan efisiensi, efektivitas dan
produktivitas.2
Kondisi di atas, menunjukkan perlunya keberadaan Forum Persatuan
Guru Ngaji yang bekerjasama untuk meningkatkan sumber daya manusia
dengan menyusun kurikulum yang dinamis, efektif, dan Islami. Minimal,
kurikulum tersebut akan membantu pelurusan konsep generasi muda Islam
yang telah dijejali kurikulum yang jauh dari nilai-nilai Islam. Sehingga
diharapkan sumber daya manusia meningkat menjadi masyarakat cerdas,
modern dan religius.
Dari adanya fenomena tersebut, maka peneliti merasa penting
untuk melakukan penelitian yang berhubungan dengan peran Forum
Persatuan Guru Ngaji dalam meningkatkan sumber daya manusia di
kecamatan Serpong Utara yang terletak di Kota Tangerang Selatan. Dengan
demikian peneliti tertarik untuk mengajukan skripsi dengan judul :
2 H. Ali Nurdin, dkk., Manajemen Sum,ber Daya, (Jakarta : Faza media, 2006),
h. 13
3
“PERAN FORUM PERSATUAN GURU NGAJI (FPGN) DALAM
MENINGKATKAN SDM MENUJU MASYARAKAT CERDAS,
MODERN, DAN RELIGIUS DI KECAMATAN SERPONG UTARA”.
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah
1. Pembatasan Masalah
Mengingat banyaknya masalah dalam penelitian, maka perlu adanya
pembatasan masalah yang akan diteliti sehingga tidak terlalu meluas dan
dapat terarah. Dalam hal ini, penelitian yang dimaksud dalam peran Forum
Persatuan Guru Ngaji (FPGN) adalah dilihat dari segi visi, misi, tujuan serta
program kerjanya. Hal ini sesuai dengan program studi yang peneliti jalani
selama ini yaitu pengembangan masyarakat Islam.
Dengan demikian, penelitian ini dibatasi pada tinjauan secara
empiris tentang : peran Forum Persatuan Guru Ngaji (FPGN) dalam
meningkatkan sumber daya manusia menuju masyarakat cerdas, modern, dan
religius di kecamatan Serpong Utara.
2. Perumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah yang di atas, maka penulis
mencoba merumuskan masalah sebagi berikut :
a. Bagaimana peran forum guru ngaji dalam meningkatkan sumber daya
manusia ( SDM ) di kecamatan Serpong Utara?
b. Apa pengaruh Forum Persatuan Guru Ngaji dalam mewujudkan motto
Kota Tangerang Selatan yaitu, Cerdas, Modern, dan Religius?
4
c. Bagaimana harapan terhadap Forum Persatuan Guru Ngaji yang sudah
terbentuk untuk meningkatkan kompetensi dan kesejahteraan guru-guru
ngaji yang ada di kecamatan Serpong Utara?
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan karya ilmiah ini adalah:
1. Menyemarakkan Gerakan Maghrib Mengajin, kepada seluruh
Masyarakat Muslim, khususnya di kelurahan Pakualam, kecamatan
Serpong Utara, Tangerang Selatan.
2. Menyerukan amal ma’ruf nahyi munkar kepada seluruh masyarakat :
a. Mulai dari diri sendiri, untuk menjadi teladan pada komunitasnya
masing-masing.
b. Mulai dari hal yang sederhana, sebelum hal-hal yang lebih besar,
lebih sukar, dan lebih berat
c. Mulai dari sekarang, tidak menunda-nunda untuk menunggu dan
mencari kesempatan serta moment apapun
3. Menggalang seluruh ormas agama untuk mendukung program amal
ma’ruf nahi munkar ini yang berada di kecamatan Serpong Utara.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Penulis
Merupakan pengaplikasian ilmu yang telah diperoleh di perkuliahan
sekaligus menambah pengetahuan serta wawasan penulis tentang peran
5
Forum Persatuan Guru Ngaji di lingkungan tempat tinggal penulis, yakni
di Kecamatan serpong Utara dalam meningkatkan sumber daya manusia.
2. Bagi Dunia Akademis
Penulis berharap semoga skripsi ini dapat memperkaya khasanah
keilmuan di Fakultas Dakwah dan Komunikasi, Jurusan Pengembangan
Masyarakat Islam sehingga dapat memberikan sumbangsih pemikiran
akademis menyangkut tentang peran Forum Persatuan Guru Ngaji dalam
meningkatkan sumber daya manusia.
3. Bagi Forum Persatuan Guru Ngaji (FPGN) kecamatan Serpong Utara.
Untuk mendapatkan hasil evaluasi menyangkut program-program atau
aktifitasnya dalam meningkatkan sumber daya manusia (SDM) juga
untuk mendukung pemerintah kecamatan Serpong Utara dalam
mewujudkan mottonya yaitu cerdas, modern, dan religius. Sehingga
antara keduanya saling bersinergi untuk mewujudkannya. Selain itu juga,
diharapkan memberikan manfaat bagi Forum Persatuan Guru Ngaji untuk
meningkatkan kompetensi-kompetensi dari guru ngaji itu sendiri,
sehingga ada bentuk perhatian baik berupa kesejahteraan dari pemerintah
kota maupun kecamatan.
4. Bagi Pembaca
Skripsi ini dapat dijadikan informasi bagi pembaca yang mengkaji
masalah yang penulis bahas dalam penelitian ini yaitu tentang peran
Forum Persatuan Guru Ngaji dalam meningkatkan SDM, sekaligus
sebagai perbandingan dari laporan yang sejenis yang pernah dibuat
sebelumnya.
6
E. Metode penelitian
1. Pendekatan Penelitian
Penelitian pada hakikatnya merupakan suatu upaya untuk
menemukan kebenaran atau untuk lebih membenarkan kebenaran. Dalam
penelitian ini pendekatan yang dilakukan adalah melalui pendekatan
kualitatif. Artinya data yang dikumpulkan bukan berupa angka-angka,
melainkan data tersebut berasal dari naskah wawancara, catatan lapangan,
dokumen pribadi, catatan memo, dan dokumen resmi lainnya.
Menggambarkan realita empirik di balik fenomena secara mendalam, rinci,
dan tuntas itulah yang menjadi tujuan dari kualitatif. Dalam penelitian ini,
penggunaan pendekatan kualitatif mencocokkan antara realita empirik
dengan teori yang berlaku dengan metode deskriptif.3
Menurut Prof.Dr. Lexy J. Moleong, penelitian kualitatif adalah
penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang
dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi,
tindakan, dll. Secara holistik, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk
kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan
memanfaatkan berbagai metode ilmiah.4
Dengan menggunakan pendekatan kualitatif, maka peneliti
berupaya menghimpun data, dan menganalisis secara kualitatif. Hal ini
karena penelitian kualitatif menjadi prosedur penelitian yang
3 Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung : Remaja
Rosdakarya, 2004), h. 131 4 Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung : Remaja
Rosdakarya, 2005), h. 6
7
menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari
orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.
2. Jenis Penelitian
Dilihat dari jenis penelitian, maka penulis menggunakan penelitian
deskriptif yaitu metode untuk mengungkapkan dan memecahkan masalah
dengan cara memaparkan atau menggambarkan apa adanya dari penelitian.
Pada jenis penelitian deskriptif, data yang dikumpulkan berupa
kata-kata, gambar-gambar dan bukan angka-angka. Dengan demikian,
laporan penelitian akan berisi kutipan-kutipan data untuk memberi
gambaran penyajian laporan tersebut. Data tersebut berasal dari naskah
wawancara, catatan lapangan, catatan atau memo dan dokumen resmi
lainnya.
3. Tempat dan Waktu Penelitian
a. Tempat Penelitian
Dalam usaha memperoleh data yang diperlukan dalam penyusunan
skripsi ini, penulis melakukan penelitian secara langsung di lembaga
Forum Persatuan Guru Ngaji (FPGN) kota Tangerang Selatan yang
berlokasi di Kampung Buaran Barat. No.14 Rt.015/Rw 005 Kelurahan
Jelupang - Kec. Serpong Utara – Kota Tangerang Selatan- Provinsi
Banten.
Alasan memilih loksi penelitian itu didasari oleh pertimbangan
sebagai berikut :
8
1. Lokasi penelitian mudah dijangkau
2. Forum Persatuan Guru Ngaji (FPGN) Kecamatan Serpong
Utara banyak melibatkan tokoh agama yang tinggal di
lingkungan peneliti, sehingga mempermudah peneliti
melakukan penelitian.
3. Forum Persatuan Guru Ngaji (FPGN) memberikan
pemberdayaan melalui pendidikan dan juga pembinaan guna
meningkatkan sumber daya manusia di kecamatan Serpong
Utara.
b. Waktu Penelitian
Adapun waktu penelitian dilakukan selama 6 bulan dengan rincian
jadwal sebagai berikut :
Tabel 1.
Jadwal Penelitian
NO JENIS KEGIATAN JULI AGUST. SEPT. OKT. NOV. DES.
1 Pemilihan Judul
2 Konsultasi dengan
Pembimbing
3 Pendekatan ke FPGN
Serut
4 Pengumpulan Data
5 Pengolahan/ Analisis
Data
9
4. Unit Analisis
Unit analisis ( satuan kajian ) menurut Lexi J. Moleong adalah
keputusan tentang penentuan sampel (penelitian kualitatif), besarnya dan
strategi sampling itu, pada dasarnya bergantung pada penetapan satuan
kajian. Terkadang satuan kajian itu betsifat perseorangan, terkadang
kelompok. Dalam hal ini penulis mengambil satuan kajian bersifat
kelompok, yang di ambil dari masyrakat kecamatan Serpong Utara yang
terdiri dari 7 kelurahan.
5. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data tidak lain dari suatu proses pengadaan data
primer untuk keperluan penelitian. Pengumpulan data merupakan langkah
yang amat penting dalam metode ilmiah, karena pada umumnya data yang
dikumpulkan digunakan, kecuali untuk penelitian eksploratif, untuk
menguji hipotesis yang telah dirumuskan.
Dalam penelitian lapangan (field research) ini, langkah-langkah
pengumpulan data primer melalui penelitian lapangan pada objek
penelitian dilakukan dengan cara :
1) Observasi (Pengamatan)
Pengumpulan data dengan observasi langsung atau dengan
pengamatan langsung adalah cara pengambilan data dengan menggunakan
mata tanpa ada pertolongan alat standar lain untuk keperluan tersebut.5
5 Moh. Nazir, Ph.D, Metode Penelitian, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2005), Cet.
Ke-6, h.175
10
Observasi atau pengamatan merupakan metode pertama yang di
gunakan dalam sebuah penelitian ilmiah. Observasi berarti pengamatan
dan pencatatan sistematis terhadap fenomena-fenomena yang diselidiki.
Dalam hal ini, aktifitas pengamatan meliputi kegiatan manusia dan
perhatian terhadap suatu objek dengan menggunakan seluruh alat indera,
terutama indera penglihatan untuk melihat segala aktifitas di lokasi
penelitian dan telinga sebagai indera pendengaran untuk mendengar segala
bentuk aktifitas di lokasi penelitian. Dalam hal ini manusia dapat di
katakan sebagai instrumen.
2) Wawancara (Interview)
Wawancara digunakan untk mengumpulkan pendapat, persepsi,
perasaan, pengetahuan, dan pengalaman serta penginderaan seseorang
dengan tujuan memperoleh informasi.
Penulis melakukan wawancara yakni tanya jawab secara langsung
antara pewawancara (interviewer) dengan responden yakni pihak
pengurus Forum Persatuan Guru Ngaji (FPGN) mulai dari tingkat
koordinator daerah (KORDA)/Kota, Koordinator Kecamatan (KORCAM),
dan Koordinator Kelurahan (KORKEL). Dengan maksud memperoleh
informasi mengenai orang, kejadian, kegiatan, organisasi, perasaan,
motivasi, tuntunan, kepedulian, dan lain-lain yang berkaitan dengan peran
FPGN dalam meningkatkan sumber daya manusia.
3) Sumber tertulis ( Studi Dokumentasi )
Mengumpulkan data berdasarkan arsip-arsip, dokumen-dokumen,
dan laporan kegiatan Forum Persatuan Guru Ngaji ( FPGN )
11
Pengumpulan data pada dasarnya dapat di tinjau dari segi dua
dimensi, ketepatan dan struktur. Ketepatan di sini berarti penghasilan data
setepat apa adanya. Hal ini dapat dicapai melalui tape recorder, dan
dibantu dengan catatan lapangan dengan alat bantu berupa alat tulis, untuk
menghindari masalah teknis seperti kehabisan pita, baterai, dan lain-lain.
Dan struktur di sini artinya pencatatan data yang pada awalnya dapat
bersifat umum, tetapi lama kelamaan perlu diarahkan kepada hal-hal yang
makin khusus. Dan pada mulanya wawancara masih tidak terstruktur,
kemudian menjadi terstruktur.
6. Analisis Data
Data mentah yang telah dikumpulkan oleh peneliti tidak akan ada
gunanya jika tidak dianalisis. Dengan analisislah, data tersebut dapat diberi
arti dan makna yang berguna dalam memcahkan masalah penelitian.
Untuk itu, setelah data lapangan terkumpul hasil penelitian
tersebut diolah dan dianalisis dengan teknik deskriptif analisis secara
komprehensif dan mendalam sesuai dengan data dan informasi dari hasil
wawancara, observasi dan dokumentasi. Selanjutnya, peneliti memadukan
catatan dan mengelompokkannya untuk dianalisis agar mendapatkan
kesimpulan.
Jelasnya, dengan analisis kualitatif peneliti melakukan
penggambaran data-data yang di temukan melalui kata-kata atau kalimat
yang dipisah-pisahkan menurut kategori untuk memperoleh kesimpulan.
12
F. Teknik Penulisan Skripsi
Penelitian ini disusun dan dianalisis berdasarkan berbagai referensi,
baik berupa buku, artikel internet, hasil wawancara serta membandingkan
skripsi terdahulu yang membahas permasalahan yang berkaitan, di antaranya:
1. Luthfi Zahrudin, Peran Pekerja Sosial Yayasan akur Kurnia dalam
Menanggulangi Perilaku Anak Jalanan Jakarta Timur, 2013.
2. Fitri Rachmawati, Peran Pekerja Sosial dalam Penanganan Penyandang
Masalah Kesejahteraan Sosial di Panti Sosial Bina Insan Bangun Daya I
Kedoya Jakarta Barat, 2012.
3. Ade Sa’ih, Peranan Lembaga Ma’had Hidayah Islamiyah dalam
Pengembangan Dakwah Islam di Narathiwat Thailand Selatan, 2004.
Selain itu, untuk menuntun penulis dari segi teknik penulisan,
penulis berpedoman pada buku pedoman penulisan skripsi, Tesis, dan
Disertasi, penerbit UIN Jakarta press, cetakan tahun 2002, dengan
pengecualian, terjemahan, Al-Qur’an di ketik satu spasi meskipun di ketik
kurang dari enam baris khusus untuk terjemah Al-Qur’an merujuk pada
terjemahan terbitan departemen Agama RI dan tanpa catatan kaki.
G. Sistematika Penulisan
Pokok-pokok bahasan dari seluruh rangkaian penulisan skripsi terdiri
atas 5 bab, setiap bab terdiri dari sub bahasan dengan sistematika penulisan
sebagai berikut :
13
BAB I Pendahuluan : terdiri dari latar belakang, pembatasan masalah,
perumusan masalah, tujuan penelitian, metodelogi penelitian,
tekhnik penulisan, dan sistematika penulisan.
BAB II Tinjauan Teoritis : meliputi pengertian peran, tinjauan sosiologi
tentang peran, pengertian sumber daya manusia (SDM),
pengertian tentang guru, keberadaan guru ngaji, program
peningkatan SDM, program peningkatan kesejahteraan guru
ngaji.
BAB III Gambaran Umum : Sejarah singkat terbentuknya Forum
Persatuan Guru Ngaji (FPGN), visi, misi dan tujuan FPGN,
Struktur kepengurusan FPGN, Program Kerja FPGN dalam
meningkatkan SDM di Kecamatan Serpong Utara.
BAB IV Analisis : Terdiri dari analisis terhadap peran Forum Persatuan
Guru Ngaji (FPGN) Kecamatan Serpong Utara, harapan
pemerintah kecamatan Serpong Utara terhadap Forum
Persatuan Guru Ngaji (FPGN), untuk mewujudkan motto kota
Tangerang Selatan yang Religius, Harapan guru ngaji terhadap
Forum Persatuan Guru Ngaji melalui program-program
peningkatan kompetensi dan kesejahteraan.
BAB V Penutup : Merupakan bab terakhir yang berisi kesimpulan dan
saran-saran penulis serta diakhiri dengan daftar pustaka dan
lampiran.
14
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. Pengertian Peran
Peran tidak dapat dipisahkan dengan status (kedudukan), walaupun
keduanya berbeda, akan tetapi saling berhubungan erat antara satu dengan
yang lainnya, karena yang satu tergantung pada yang lain dan sebaliknya.
Peran diibaratkan seperti dua sisi mata uang yang berbeda, akan tetapi
kelekatannya sangat terasa sekali.
Seseorang dikatakan berperan atau memiliki peran karena dia (orang
tersebut) mempunyai status dalam masyarakat, walaupun kedudukan itu
berbeda antara satu orang dengan orang lain tersebut, akan tetapi masing-
masing dirinya berperan sesuai dengan statusnya.
Dalam kamus besar bahasa Indonesia, peran adalah bagian dari tugas
utama yang dilaksanakan. 6 Definisi ini menunjukkan bahwasanya peran
merupakan beberapa tingkah yang diharapkan dimiliki oleh orang yang
berkedudukan di masyarakat dan harus dilaksanakan.
Sedangkan menurut N. Grass W Massan dan A. W. Mc Eachen
sebagaimana dikutip David Berry mendefinisikan peran sebagai seperangkat
6 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia,(Jakarta:
balai Pustaka, 1988), h.100.
15
harapan-harapan yang di kenalkan pada individu yang menempati kedudukan
sosial tertentu.7
Harapan tersebut masih menurut David Berry, merupakan imbangan
dari norma-norma sosial. Oleh karena itu dapat dapat di katakan peranan-
peranan itu ditentukan oleh norma-norma di dalam masyarakat, artinya
seseorang diwajibkan untuk melakukan hal-hal yang di harapkan oleh
masyrakat didalam pekerjaan dan dalam pekerjaan lainnya.
Sarlito Wirawan Sarwono sebagaimana dikutip oleh Fitri
Rachamawati dalam skripsinya yang berjudul Peran Pekerja Sosial dalam
Penanganan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial, mengemukakan hal
yang sama bahwa harapan tentang peran adalah harapan-harapan orang lain
pada umumnya tentang perilaku-perilaku yang pantas, yang seyogyanya di
tentukan oleh seseorang yang mempunyai peran tertentu.8
Berdasarkan beberapa pengertian tentang peran, maka dapat diambil
pengetian bahwa peranan merupakan penilaian sejauh mana fungsi seseorang
atau bagian dalam menunjang usaha pencapaian tujuan yang ditetapkan atau
ukuran mengenai hubungan 2 (dua) variable yang merupakan hubungan sebab
akibat.
Jelasnya, penulis menyimpulkan bahwasanya peran adalah dimana
seseorang harus melakukan kewajiban-kewajiban dan keharusan-keharusan
7 N.Grass, W.S. masson and A.W.Mc. Eachern, Exploration Role Analysis, dalam
David Berry, Pokok-Pokok Pikiran dalam Sosiologi, (Jakarta : 1995), h. 100 8 Firtri Rachmawati, Peran Pekerja Sosial dalam Penanganan Penyandang Masalah
Kesejahteraan Sosial di Panti Asuhan Bina Insan Bangun Daya 1 Kedoya Jakarta Barat,
Skripsi UIN Syarif Hidayatullah (Jakarta: Perpustakaan Utama, 2012), h. 116-17
16
karena kedudukannya di dalam masyarakat atau lingkungan di manapun ia
berada.
B. Tinjauan Sosiologi Tentang Peran
Sebagaimana pernyataan di atas, bahwa ada hubungan yang erat
antara peranan dengan kedudukan, seseorang mempunyai peranan dalam
lingkungan sosial dikarenakan ia mempunyai kedudukan dalam lingkungan
sosialnya (masyarakat).
Tak dapat dipungkiri pula bahwasanya manusia adalah makhluk
sosial, yang tidak bisa melepaskan sikap ketergantungan (dependent) pada
makhluk atau manusia lainnya, maka pada posisi semacam inilah pperanan
sangat menentukan kelompok sosial masyarakat tersebut, diharapkan masing-
masing dari sosial masyarakat yang berkaitan agar menjalankan peranannya
yaitu menjalankan hak dan kewajibannya sesuai kedudu kannya dalam
masyarakat (lingkungan) di mana ia bertempat tinggal.
Di dalam peranan sebagaimana di katakan oleh David Berry terdapat
dua macam harapan, yaitu : harapan-harapan dari masyarakat terhadap
pemegang peranan dan harapan-harapan yang dimiliki oleh si pemegang
harapan terhadap masyarakat.
Dari kutipan tersebut nyatalah bahwa ada suatu harapan dari
masyarakat terhadap individu akan suatu peran, agar dijalankan sebagaimana
mestinya, sesuai dengan kedudukannya dalam lingkungan tersebut. Individu
di tuntut memegang peranan yang diberikan oleh masyarakat kepadanya
17
(individu) dalam hal ini peranan dapat dilihat sebagai bagian dari struktur
masyarakatnya, misalnya peranan-peranan dalam pekerjaan, keluarga,
kekuasaan, dan peranan-peranan lainnya yang diciptakan oleh masyarakat.
C. Pengertian Guru Ngaji
Banyak definisi yang muncul terkait dengan istilah guru. Ada definisi
guru dalam arti sempit dan ada definisi yang luas. Bermacam-macam definisi
yang muncul tersebut banyak dipengaruhi oleh arti guru menurut asal
katanya.
Guru, adalah istilah Jawa yang mempunyai banyak makna, yaitu
digugu dan ditiru (dipatuhi dan diteladani). Ada juga yang mengartikan
sebagai pahlawan tanpa tanda jasa. Dan banyak lagi sebutan lain yang
melekat pada guru. Guru adalah “orang yang pekerjaannya (mata
pencahariannya, profesinya) mengajar”.9
Seiring dengan berkembangnya pengertian guru, guru mengalami
perluasan makna. Semua orang yang pernah memberikan suatu ilmu atau
kepandaian tertentu kepada seseorang atau sekelompok orang dapat disebut
“guru”, misalnya guru silat, guru mengetik, guru menjahit, bahkan guru
mencopet. Sehingga pemerintah memberikan sebutan guru dalam kerangka
pendidik.
Guru adalah orang yang mengajarkan ilmunya kepada murid, makna
dari definisi Guru ini sangat luas yang meliputi mendidik, menyampaikan
9 Imam Wahyudi, Mengejar Profesionalisme Guru, (Jakarta : Prestasi Pustakaraya,
2012) h.56
18
ilmu, memberi contoh, mengarahkan, menilai/mengevaluasi, dan sebagainya
agar murid menjadi pintar. Dalam hal apa pun guru diberi gelar pahlawan
tanpa tanda jasa. Orang bisa memperoleh ilmu, prestasi, pangkat,
kedudukan/jabatan, berkat jasa guru. Orang bisa bekerja dan bisa menguasai
pekerjaannya juga berkat guru, bekerja, berbisnis, berdagang, semuanya perlu
guru walaupun tidak harus guru yang ada di sekolah.
Beberapa pengertian mengenai guru menurut Iman Wahyudi dalam
bukunya panduan Lengkap Uji Sertifikasi Guru, sebagai berikut :10
1. Menurut pandangan tradisional yaitu yang selama ini diterima.
Guru adalah seorang yang berdiri di depan kelas untuk
menyampaikan ilmu pengetahuan.
2. “Teacher is the person who causes a person to know or be able to
do something or gives a person knowledge or skill”. Yang artinya
kurang lebih demikian : Guru adalah seseorang yang menyebabkan
orang lain tahu atau mampu melaksanakan sesuatu atau
keterampilan kepada orang lain.
3. Guru berarti “Orang yang bekerja dalam bidang pendidikan dan
pengajaran yang ikut bertanggung jawab dalam membantu anak-
anak mencapai kedewasaan masing-masing.
4. Guru adalah sentral pelaksana kurikulum. Dia yang lebih dahulu
mengenal, memahami, dan melaksanakan hal-hal yang tertuang
dalam kurikulum.
10 Ibid, h.10-11
19
5. Guru adalah orang yang memberikan ilmu pengetahuan kepada
anak didik. Guru dalam pandangan masyarakat adalah orang yang
melaksanakan pendidikan di tempat-tempat tertentu, tidak harus di
lembaga formal (sekolah) tetapi juga di tempat lain (masjid, rumah
singgah, tempat pengungsian/penampungan).
6. Guru adalah salah satu komponen manusiawi dalam proses belajar
mengajar, yang ikut berperan dalam usaha pembentukan sumber
daya manusia yang potensial di bidang pembangunan. Oleh karena
itu, guru yang merupakan salah satu unsur di bidang kependidikan
harus berperan serta aktif dan menempatkan kedudukannya
sebagai tenaga professional, sesuai dengan tuntan masyarakat yang
semakin berkembang.
Jadi jelaslah, bahwa pengertian guru tidak semata-mata sebagai pengajar
namun sekaligus pembimbing yang memberikan pengarahan dan menuntun
siswa dalam belajar.
Adapun istilah guru ngaji itu sendiri merupakan gabungan dari kata
“guru” dan “ngaji”. Istilah mengaji sering diartikan sebagai suatu kegiatan
pembelajaran membaca Al-Qur’an dan pengajaran kitab-kitab kuning
(klasik).
Dengan demikian, dapat kita katakan bahwa guru ngaji adalah guru yang
bertugas mendidik, mengajar dan membimbing kegiatan pembelajaran Al-
Qur’an, haidts serta ilmu-ilmu agama lainnya.
20
Pekerjaan sebagai guru adalah pekerjaan yang luhur dan mulia, baik
ditinjau dari sudut masyarakat dan Negara maupun ditinjau dari sudut
keagamaan. Guru sebagai pendidik adalah seorang yang berjasa besar
terhadap masyarakat dan Negara. Tinggi atau rendahnya kebudayaan suatu
masyarakat, maju atau mundurnya tingkat kebudayaan suatu masyarakat dan
Negara, sebagian besar bergantung kepada pendidikan dan pengajaran yang
diberikan oleh guru-guru. 11
Guru ngaji hakikatnya adalah mengemban misi agung dalam menjaga
eksistensi Al-Qur’an, hal ini karena Al-Qur’an sebagai mukjizat nabi
menempati posisi penting dalam membimbing umat manusia pada kehidupan
yang lebih baik, dan selama berabad-abad lamanya keberadaan Al-Qur’an
sebagai kitab suci Al Qur’an telah mampu menjadi hidayah (petunjuk) yang
vital bagi umat yang mengikutinya baik pada masa lalu, sekarang ataupun
masa yang akan datang. Maka profesi mengajar Al Qur’an tidak mengenal
istilah tidak relevan, pada era apapun guru ngaji merupakan profesi agung.
Dalam membentuk manusia-manusia seutuhnya guru ngaji berperan sebagai
penyambung lidah nabi yaitu seorang yang sah dalam menerima wahyu tuhan
untuk dijadikan sebagai pedoman hidup.
Seorang guru ngaji harus memiliki kriteria :
1. Beragama Islam.
11 Drs. M. Ngalim Purwanto, Ilmu Pendidikan Teoretis dan Praktis , (Bandung :
Remaja Rosdakarya, 2007), Cet. Ke-18, h. 138
21
Itu sudah pasti yang diajarkannya cara membaca Al-Quran, oleh karena
itu pastilah beragama Islam.
2. Baligh
Seorang guru ngaji haruslah sudah mencapai tingkat kedewasaan, hal ini
penting dalam mengajar karena dibutuhkan kesabaran tinggi dalam
mengajarkan sesuatu.
3. Berakal
4. Cerdas
5. Dapat dipercaya
Seorang guru ngaji haruslah seseorang yang dapat dipercaya, baik dari
pembicaraannya maupun dari tindakan serta pemikirannya.
6. Bersih dari sebab-sebab fasiq dan yang menggugurkan kewibawaan.
7. Harus memiliki dasar ilmu yang menunjang kegiatannya dalam
mengajar. Ini berarti guru ngaji harus memiliki kompetensi paedagogik.
Seorang guru ngaji bukanlah sebuah profesi yang patut diremehkan,
profesi ini tidak kalah pentingnya dengan profesi-profesi lainnya, bahkan
seorang guru ngaji merupakan peletak dasar dari akhlak seseorang yang akan
menentukan bagaimana orang tersebut bersikap di masyarakat.
22
Para guru ngaji yang tergabung ke dalam Forum Persatuan Guru Ngaji
merupakan guru-guru yang juga mengajar di Pesantren, TPA, TKA dan lain-
lain.
Taman Kanak-Kanak Al_Qur’an (TKA) adalah lembaga pendidikan dan
pengajaran Islam untuk anak-anak usia TK (4-6 Tahun), yang menjadikan
santri mampu membaca Al-Qur’an dengan benar sebagai target pokoknya.
Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA) adalah lembaga pendidikan dan
pengajaran Islam untuk anak-anak usia SD (7-12 Tahun), yang menjadikan
santri mampu membaca Al-Qur’an dengan benar sebagai target pokoknya.12
Perbedaan TKA dan TPA yang paling pokok adalah pada usia anak
didiknya. TKA untuk anak usia 4-6 Tahun, sedang TPA untuk anak usia 7-12
Tahun. Mengenai dasar dan tujuan, sistemnya, metodenya, materinya dan
sebagainya secara garis besar sama.
Dengan demikian, kesimpulannya TKA dan TPA adalah “pengajian
anak-anak dalam bentuk baru dengan metode praktis di bidang pengajaran
membaca Al-Qur’an yang dikelola secara professional.”
12 As’ad Humam, dkk, Pedoman Pengelolaan, Pembinaan dan Pengembangan TKA-
TPA Nasional, (Yogyakarta :Balitbang Sistem Pengajaran Baca Tulis Al-Qur’an, 1993), h.11
23
D. Kualitas Sumber Daya Manusia
1. Pengertian Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia dalam kehidupan ini sangat memegang peran
kunci. Kehadirannya menjadi sebuah keharusan dimana SDM menjadi
otak dari setiap organisasi sebagaimana doa menjadi otak dari ibadah.
Sumber daya manusia adalah kemampuan dari daya pikir dan daya
fisik yang dimiliki individu.13
Sumber daya manusia atau man power disingkat SDM merupakan
kemampuan yang dimiliki setiap manusia. SDM terdiri dari daya pikir dan
daya fisik setiap manusia. Tegasnya kemampuan setiap manusia
ditentukan oleh daya pikir dan daya fisiknya. SDM menjadi unsur pertama
dan utama dalam setiap aktivitas yang dilakukan. Peralatan yang canggih
tanpa peran aktif SDM tidak berarti apa-apa.
2. Kualitas SDM
Berbicara mengenai SDM, sebenarnya dapat dilihat dari kedua
aspek, yakni kuantitas dan kualitas. Kuantitas menyangkut jumlah SDM
yang umumnya dianggap kurang penting kontribusinya terhadap
pembangunan masyarakat, dibandingkan aspek kualitas. Bahkan kuantitas
SDM tanpa disertai kualitas yang baik, akan menjadi beban pembangunan
itu sendiri. Sedangkan kualitas menyangkut mutu SDM, yang berkaitan
dengan kemampuan, baik kualitas fisik maupun non fisik (kecerdasan dan
13 Malayu S.P. Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta: PT. Bumi
Aksara, 2005) h. 244.
24
mental). Karena itu, untuk kepentingan pembangunan, maka kualitas SDM
merupakan prasyarat utama.
Karena kualitas SDM menyangkut dua aspek, yaitu aspek kualitas
fisik dan aspek kualitas non fisik, yang meliputi kemampuan bekerja,
berpikir, dan berbagai macam keterampilan, maka upaya peningkatan
SDM juga dapat diarahkan pada dua aspek penting tersebut. Untuk
peningkatan kualitas fisik dapat diupayakan lewat program kesehatan dan
gizi. Sedangkan untuk peningkatan kualitas atau kemampuan non-fisik,
maka upaya yang diperlukan adalah pendidikan dan pelatihan. Upaya
inilah yang dimaksud dengan pengembangan SDM. 14
Upaya pengembangan SDM yakni aspek mental atau perilaku dapat
ditingkatkan dalam rumah tangga yang sakinah, lingkungan pergaulan
yang baik, pembinaan iman yang baik, pelaksanaan hukum yang adil dan
tegas, contoh teladan yang menjadi panutan penghayatan budaya malu,dan
lain sebagainya.
E. Peran Guru Ngaji dalam Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia
Di era persaingan global yang semakin ketat, peran pendidikan menjadi
semakin penting dalam rangka human investment. Organisasi akan
membutuhkan kehadiran sumber daya manusia produktif, kreatif, inovatif, dan
professional. Dalam hal ini harus diciptakan strategi pedagogic untuk
mewujudkan suasana kondusif untuk mewujudkan competitive intelligence.
14 A. Halim, dkk, Manajemen Pesantren, (Yogyakarta : PT. LKiS Pelangi Aksara,
2005), h.4
25
Dengan kata lain, pendidikan dan latihan merupakan salah satu langkah
strategic untuk meningkatkan mutu kinerja sumber daya manusia agar mampu
merespons tantangan dunia. 15
Demikian penting keberadaan pendidikan dalam upaya meningkatkan
kualitas sumber daya manusia, menuntut peran para pendidik, yakni guru baik
guru di pendidikan formal, non-formal, maupun informal.
Peran sentral guru dalam meningkatkan kualitas pendidikan sangat
urgent untuk dilakukan. Hampir semua usaha reformasi di bidang pendidikan
seperti penerapan kurikulum dan penerapan metode pengajaran baru pada
akhirnya tergantung kepada guru. Tanpa mereka usaha untuk mendorong siswa
untuk mencapai prestasi yang tinggi serta upaya untuk meningkatkan kualitas
pendidikan tidak akan mencapai hasil maksimal.
Demikian penting dan strategis peran guru tidak terkecuali guru ngaji
ditengah-tengah masyarakat menandakan kebutuhan akan guru ngaji adalah
keniscayaan yang tidak bisa di pungkiri, masyarakat dalam hal ini umat Islam
percaya bahwa dengan memasrahkan pendidikan keagamaan untuk anak-anak
mereka sekaligus pendidikan moral/akhlak islami kepada guru ngaji, orang tua
sedikit banyak terbantu dalam mendidik dan mengawasi perilaku anak sehari-
hari. Dibandingkan apabila orang tua yang hanya menitipkan anak-anak
mereka di sekolah-sekolah formal yang hanya menyediakan porsi budi pekerti
dan agama sangat terbatas. Maka wajar jika masih ada orang tua yang merasa
khawatir akan nasib pola perilaku si anak di kemudian hari. Artinya disadari
15 Dr. Tjutju Yuniarsih dan Dr. Suwanto, Manajemen Sumber Daya Manusia,
(Bandung: Alfabeta, 2011), h. 69
26
atau tidak, terbukti bahwa guru ngaji hingga saat ini merupakan variable
penting dalam meminimalisir dampak-dampak negatif dari arus informasi dan
globalisasi, minimal sebagai penjaga system nilai dilingkungan masing-masing.
Disinilah sebenarnya letak strategis peran guru ngaji dan lembaga pendidikan
keagamaan pada umumnya.
Sebagai bagian dari warga masyarakat, guru ngaji pada satu sisi di
hadapkan pada keharusan mengabdikan keilmuannya untuk semata-mata di
baktikan pada umat dan berharap Ridho Allah SWT. Mengajar Al-Qur’an dan
mendakwahkannya merupakan kewajiban dan panggilan jiwa yang harus di
tunaikan, disisi lain mencari nafkah untuk mencukupi kebutuhan keluarga
adalah persoalan harian yang tidak mungkin ditunda-tunda. Keadaan demikian
menuntut guru ngaji memposisikan diri berprofesi layaknya anggota
masyarakat lainnya, seperti petani, pedagang, bahkan buruh serabutan yang ada
situasi tertentu sedikit mempengaruhi intensitas perannya dan berdampak pada
kualitas pelayanan dan profesionalitas. Kondisi demikan bukan berarti guru
ngaji telah abai atau tidak peduli lagi akan tugasnya namun lebih pada upaya
menjaga stabilitas antara tugas ukhrowi (mengajar ngaji ) dan tuntutan duniawi
( menafkahi anak istri )
Upaya menjaga stabilitas dalam hal ini dilakukan berdasarkan asumsi
berikut :
1. Watak dan mental guru ngaji yang terbiasa mandiri dan
mengedepankan nilai-nilai zuhud dan ikhlas tanpa meminta bayaran
dari apa yang di ajarkannya.
27
2. Keadaan ekonomi sebagian besar guru ngaji yang masih minus,
3. Sebagai bagian dari kelompok masyarakat yang ikut andil dalam
proses mencerdaskan kehidupan bangsa sekaligus penjaga system nilai
peradaban.
Opini penulis ini tidak dimaksudkan sebagai upaya menggiring
masyarakat atau orang tua untuk menghargai guru ngaji dengan membayar
sejumlah uang tertentu atau pemerintah dengan gaji dan insentif, namun lebih
pada upaya membangkitkan kesadaran di antara sesama warga bangsa untuk
bersama-sama mencerdaskan kehidupan bangsa sesuai dengan fungsi dan
tanggung jawab masing-masing.
Pada hakikatnya, tugas guru (ngaji) berdasarkan Al-qur’an dan hadits
Nabi adalah :
1. QS. Al-Baqarah : 2 : 31
Artinya : Dan Dia ajarkan kepada Adam nama-nama (benda-
benda)seluruhnya. Kemudian Dia perlihatkan kepada para malaikat,
seraya berfirman : “Sebutkan kepada-Ku nama semua (benda) ini, jika
kamu yang benar!”.
Tugas guru adalah mentransfer ilmu, informasi, nama-nama, symbol,
rumus teori, kaidah, dan lain-lain.
28
2. QS. Ali Imran : 3 : 79
Artinya : Jadilah kamu pengabdi-pengabdi Allah, karena kamu
mengajarkan kitab dab karena kamu mempelajarinya.
Tugas Guru (ngaji) adalah memberi pelajaran dan mempelajari ilmu
pengetahuan.
3. QS. Al Isra : 17 : 24
Artinya : Dan rendahkanlah dirimu terhadap keduanya dengan penuh
kasih sayang dan ucapkanlah :Wahai TuhanKu, sayangilah keduanya
sebagaimana mereka telah mendidik aku pada waktu kecil”.
Tugas guru adalah : mendidik, membina, mengasuh, mengasihi, dan
membimbing.
Demikianlah beberapa tugas guru ngaji yang kita harapkan dapat
dilaksanakan dengan baik demi meningkatnya kualitas SDM bangsa
tercinta ini.
Selain tugas tersebut di atas, ada beberapa hal yang dapat
mendukung peran guru ngaji; yakni dengan menerapkan alat pendidikan
islami sehingga terbentuklah generasi cerda, modern, dan religious.
29
Islam membagi alat pendidikan Islami itu kepada dua bagian,
yaitu:16
1. Amar Ma’ruf
2. Nahi munkar
Manusia akan menjadi paling baik dan kehidupan mereka akan
menjadi bahagia apabila amar ma’ruf (menyuruh berbuat kebaikan) dan
nahi munkar (melarang kejahatan) sudah dipakai sebagai alat untuk
mendidik manusia.
1. Amar Ma’ruf
Amar ma’ruf ini dilaksanakan :
a. Dengan ajaran-ajaran yang baik
b. Dengan teladan yang baik
c. Dengan ganjaran
2. Nahi Munkar
Nahi munkar ini dilaksanakan:
a. Dengan menjauhi kejahatan
b. Dengan peringatan atau teguran, kalau kesalahannya masih
ringan.
c. Dengan hukuman
Selain itu, dalam melaksanakan amar ma’ruf dan nahi munkar
tersebut haruslah berlaku :
1. Dengan continue (berkelanjutan)
16 Drs. Syahminan Zaini, prinsip-Prinsip Konsepsi Pendidikan Islam, (Jakarta :
Kalam Mulia, 1986), h. 143
30
Allah Berfirman :
Artinya : Dan sembahlah Tuhanmu sampai datang kepadamu
kematian. (QS. Al-Hijr : 99)
2. Dengan konsekuensi
Allah berfirman :
Artinya : Karena itu berlaku istiqomahlah sebagaimana kamu
diperintah. (QS. Hud : 112)
3. Dengan adil
Artinya : Maka berlaku adillah kamu walaupun terhadap
kerabatmu (QS. Al-An’am : 152)
Dalam meningkatkan SDM guru ngaji juga harus berperan secara
aktif sebab guru dalam proses pembelajaran memiliki peran yang sangat
penting. Bagaimanapun hebatnya kemajuan teknologi, peran guru akan
tetap diperlukan. Beberapa peran guru antara lain :
17
1) Guru sebagai sumber belajar
17 Wina Sanjaya, Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta : Kencana, 2008), h. 280
31
Dikatakan guru yang baik adalah manakala ia dapat menguasai materi
pelajaran dengan baik, sehingga benar-benar ia berperan sebagai
sumber belajar bagi anak didiknya.
2) Guru sebagai fasilitator
Sebagai fasilitator, guru berperan dalam meberikan pelayanan untuk
memudahkan siswa dalam kegiatan proses pembelajaran.
3) Guru sebagai pengelola pembelajaran
Sebagai pengelola pembelajaran, guru berperan dalam menciptakan
iklim pembelajaran yang memungkinkan siswa dapat belajar secara
nyaman. Melalui pengelolaan kelas yang baik guru dapat menjaga
kelas agar tetap kondusif untuk terjadinya proses belajar seluruh siswa.
Dalam melaksanakan pengelolaan pembelajaran, ada dua macam
kegiatan yang harus dilakukan yaitu mengelola sumber belajar dan
melaksanakan peran sebagai sumber belajar itu sendiri.
4) Guru sebagai demonstrator
Dalam perannya sebagai demonstrator, guru harus mampu
mempertunjukkan kepada siswa segala sesuatu yang dapat membuat
siswa lebih mengerti dan memahami setiap pesan yang disampaikan.
5) Guru sebagai pembimbing
32
Guru harus mampu membimbing siswa agar dapat menemukan
berbagai potensi yang dimilikinya sebagai bekal hidup mereka;
membimbing siswa agardapat mencapai dan melaksanakan tugas-tugas
perkembangan mereka, sehingga dengan ketercapaian itu ia dapat
tumbuh dan berkembang sebagai manusia ideal yang menjadi harapan
setiap orang tua dan masyarakat.
6) Guru sebagai motivator
Proses pembelajaran akan berhasil manakala siswa memiliki motivasi
dalam belajar. Oleh sebab itu, guru perlu menumbuhkan motivasi
belajar siswa.
7) Guru sebagai evaluator
Dalam memerankan dirinya sebagai evaluator, maka guru berfungsi
dalam menentukan keberhasilan siswa dalam menyerap materi
kurikulum dan juga menentukan keberhasilan guru dalam
melaksanakan seluruh kegiatan yang telah diprogramkan.
33
BAB III
GAMBARAN UMUM
A. Forum Persatuan Guru Ngaji (FPGN) Serpong Utara
Forum Persatuan Guru Ngaji (FPGN) sebagai wadah aspirasi para asatidz dan
guru-guru ngaji mulai berkembang menjadi suatu organisasi Massa Islam yang memiliki
jaringan di setiap kecamatan di Kota Tangerang Selatan provinsi Banten. Dewasa ini
jumlah anggotanya telah mencapai 3.500 anggota, di mana para asatidz dan guru-guru
mengaji anggota Forum Persatuan Guru Ngaji tersebut memiliki TPA, TPQ, Majelis
Ta’lim dan Pondok-Pondok Pesantren sebagai tempat atau sarana mengajarkan ilmu
agama kepada para murid dan jamaahnya. Keseluruhan anggota Forum Persatuan Guru
Ngaji sebanyak lebih 3500 asatidz itu tersebar hingga pelosok-pelosok desa/kelurahan
yang ada di Kota Tangerang Selatan.
Seiring dengan perkembangan jaman, Forum Persatuan Guru Ngaji akan
mencoba menyiapkan program-program pelatihan untuk para angggotanya di bidang
pengetahuan teknologi informasi dan komunikasi terkait metode pengajaran kepada
murid atau santri agar lebih memiliki kualitas yang lebih tinggi dari pada sebelumnya.
Sebagai organisasi pergerakan berbasis masyarakat, Forum Persatuan Guru Ngaji
yang anggotanya adalah para asatidz yang memiliki TPA, TPQ, Majlis Taklim-majlis
taklim serta Pondok Pesantren memiliki motto “merekat aqidah, mempererat
persaudaraan”.
34
Forum Persatuan Guru Ngaji akan tetap eksis memperhatikan dan membenahi
juga turut serta membantu pemerintah dalam bidang sosial, pendidikan dan pembangunan
mental dan akhlak bangsa dan juga sebagai pemersatu ukhuwah para asatidz dan guru
mengaji.
Selain itu, Forum Persatuan Guru Ngaji membuka diri dan menyambut hangat
kepada pihak yang mempunyai visi dan misi yang sama untuk membangun dan
membentengi aqidah masyarakat dari pengaruh negative kemajuan teknologi dan dari
pihak-pihak yang ingin memecah belah bangsa dan memporak-porandakan mental dan
aqidah masyarakat khususnya umat Islam.
Sebagai organisasi independent, Forum Persatuan Guru Ngaji tidak terjun
langsung ke ranah politik, namun sebagai organisasi yang peduli terhadap pendidikan
dan pembelajaran politik untuk masyarakat, Forum Persatuan Guru Ngaji turun berperan
aktif memberikan pengarahan dan pembelajaran kepada masyarakat terutama bagi para
anggotanya mengenai kesadaran berpolitik dan berdemokrasi.
Para pendiri dan tokoh sentral di Forum Persatuan Guru Ngaji mempunyai cita-
cita yang luhur untuk mempersatukan para guru ngaji di dalam satu wadah organisasi For
um Persatuan Guru Ngaji. Selain itu, Forum Persatuan Guru Ngaji juga adalah sebagai
tempat dituangkannya segala aspirasi dan ide membangun yang ada di benak para asatidz
dan guru ngaji yang selama ini kurang diperhatikan pemerintah. Tidak bisa kita nafikan
bahwasanya guru ngaji telah memberikan kontribusi yang besar dan luar biasa bagi
bangsa dan Negara ini. Para guru ngaji tersebut tanpa pamrih dan tanpa tanda jasa
membangun mental spiritual dan moral anak-anak bangsa serta memberikan pengetahuan
35
agama yang menjadikan bangsa ini masih memegang dan mentaati norma-norma bangsa,
bernegara dan beragama.
Sebagai organisasi kemasyarakatan, Forum Persatuan Guru Ngaji akan senantiasa
terbuka dan menyambut baik kerjasama dari pihak-pihak yang ingin membangun dan
mensejahterakan kehidupan masyarakat, baik di bidang sosial, politik dan ekonomi
terlebih lagi di bidang keagamaan.
Hal ini dikarenakan dalam pembangunan sumber daya manusia juga harus
diimbangi dengan sisi spiritualitas sehingga keberadaan pesantren amat dibutuhkan.
Guru-guru agama atau guru ngaji menempati posisi penting dalam menjaga akhlak
masyarakat.
B. Data Umum
Nama : FPGN (Forum Persatuan Guru Ngaji) Serpong Utara
Alamat : Forum Persatuan Guru Ngaji (FPGN) Serpong Utara ini memiliki kantor
sekretariat di Kampung Buaran Barat. No.14 Rt.015/Rw 005.
Kelurahan Jelupang - Kec. Serpong Utara – Kota Tangerang Selatan
Provinsi Banten Kode Pos 15323.
Alamat Surat : Kampung Buaran Barat. No.14 Rt.015/Rw 005 Kelurahan Jelupang
Kec. Serpong Utara – Kota Tangerang Selatan - Provinsi Banten
PO BOX 15323
Telepon : 0813 1885 4187
36
C. Dasar Hukum Forum Persatuan Guru Ngaji Serpong Utara
1. Berazaskan Syariat Islam, Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Sebagai Mitra
Pemerintah untuk memfasilitasi segala Aspek Kegiatan Keagamaan diwilayah
Tangerang Selatan.
2. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Pasal 18,19,20 dan 23 Forum
Persatuan Guru Ngaji Kota Tangerang Selatan.
3. Peraturan Forum No.1 Tahun 2010 Tentang Organisasi Forum Persatuan Guru Ngaji.
D. Visi dan Misi Forum Persatuan Guru Ngaji Serpong Utara
1. VISI
Visi Forum Persatuan Guru Ngaji adalah memberikan pelayanan dan mitra
pemerintah untuk mewujudkan sarana dan prasarana keagamaan bagi masyarakat
kota Tangerang Selatan.
2. MISI
Misi Forum Persatuan Guru Ngaji adalah mewujudkan lembaga masyarakat yang
mampu membangun kerjasama dari berbagai pihak yang ada di masyarakat kota
tangerang selatan untuk berusaha menambah pengembangan keagamaan secara
mandiri atau swadaya, efektif dan berkelanjutan.
37
E. Pengurus Forum Persatuan Guru Ngaji Serpong Utara
I. Penasehat : Camat Serpong Utara
MUI Kec. Serpong Utara
BAZDA Kec.Serpong Utara
Lurah Se-Kec.Serpong Utara
II. Pembina : Ust. Sarmili
Ust. M.syukur yakub
Ketua umum : Ust. Salbani
Sekretaris : Ust. Lukman
Bendahara : Ust. Mahfudin
Seksi Bid.Ubudiyah : Ust. Mudiono
Seksi Bid.Pontren : Ust. Maksum
Seksi Bid.Pendidikan : Ust.Madi
Seksi Bid.Kesos : Ust. Hasan Suseno
Seksi Bid.Da’wah : Ust. Hadi Maulana
Seksi Bid.Humas : Ust. Husin Basan
Selain pengurus Forum Persatuan Guru Ngaji di atas, FPGN Serpong utara ini juga
memiliki tenaga pengajar atau guru-guru ngaji sebagai pelaksana proses pembelajaran.
Berikut ini adalah data guru ngaji se-kecamatan Serpong Utara yang dimiliki oleh Forum
Persatuan Guru Ngaji Kecamatan Serpong Utara :
38
Tabel. I
Daftar Guru Ngaji Kecamatan Serpong Utara
NO NAMA
KELURAHAN
RT
RW TEMPAT MENGAJAR
1 NURHAYATI JELUPANG 15 05 RUMAH SENDIRI
2 ITA JELUPANG 15 05 MASJID AL-IKHLAS
3 SUKRON JELUPANG 15 05 MASJID AL-IKHLAS
4 ROMANIH JELUPANG 15 05 RUMAH SENDIRI
5 ASEP JELUPANG 15 05 DARUL QUTUB
6 OKI JELUPANG 09 03 MASJID AL-HIDAYAH
7 NIIN JELUPANG 09 03 MIFTAHUL JANNAH
8 LILIS JELUPANG 09 02 MASJID BAITUL HUDA
9 ANDI JELUPANG 05 04 NURUL YAKIN
10 ADIH JELUPANG 10 04 M. RAUDATUL JANNAH
11 SITI AISYAH JELUPANG 11 04 MIFTAHUL JANNAH
12 SITI AISYAH JELUPANG 12 04 MIFTAHUL JANNAH
13 M. NURYANI JELUPANG 11 04 DARUL ROHMAN
14 MUNAWAROH JELUPANG 13 04 DARUL ROHMAN
15 SITI KHOTIMAH JELUPANG 11 04 DARUL ROHMAN
16 SITI NURLELA JELUPANG 11 04 DARUL ROHMAN
17 SIDIN UMAR JELUPANG 02 01 AT-TAQWA
18 YULIANTO JELUPANG 02 01 AT-TAQWA
19 NINA JELUPANG 02 01 AT-TAQWA
20 SITI AISYAH JELUPANG 21 01 ROUDATUL NISA
21 FOUZIAH JELUPANG 05 02 AS-SIFA
22 UST. M. ENOH JELUPANG 17 06 AL-MUHAJIRIN
23 UST. RUMANTA JELUPANG 17 06 AL-MUHAJIRIN
24 IBU ENAH JELUPANG 22 06 AL-MUHAJIRIN
25 EVI JELUPANG 22 06 AL-MUHAJIRIN
26 KHUZAEFAH JELUPANG 22 06 AL-MUHAJIRIN
27 IBU LIAH NURIAH JELUPANG 23 06 AL-MUHAJIRIN
28 MUSAHADAH JELUPANG 23 06 AL-MUHAJIRIN
29 ISTIANAH JELUPANG 23 06 AL-MUHAJIRIN
30 IBU SOHIFAH JELUPANG 23 06 AL-MUHAJIRIN
31 IBU MAEMUNAH JELUPANG 24 06 AL-MUHAJIRIN
32 SITI MARIYAM JELUPANG 24 06 AL-MUHAJIRIN
33 IBU SOPIAH JELUPANG 24 06 AL-MUHAJIRIN
34 IBU ALIYAH JELUPANG 24 06 AL-MUHAJIRIN
35 IBU ASMANIH JELUPANG 24 06 AL-MUHAJIRIN
36 IBU SOPIAH AHMAD JELUPANG 35 06 AL-MUHAJIRIN
37 IBU PRIYO JELUPANG 52 06 AL-MUHAJIRIN
38 IBU THOLIB JELUPANG 52 06 AL-MUHAJIRIN
39 IBU NUNUNG JELUPANG 53 06 AL-MUHAJIRIN
40
ROHMAT/WASIANG
NINGSIH JELUPANG 55 06 AL-MUHAJIRIN
41 ELIS FATIMAH JELUPANG 55 06 AL-MUHAJIRIN
42 IBU NASIROH JELUPANG 34 06 AL-MUHAJIRIN
43 IBU LETI JELUPANG 53 06 AL-MUHAJIRIN
44 LUKMAN PAKULONAN 01 03 ALBAHARIYAH
45 DJAKIAH PAKULONAN 01 03 ALBAHARIYAH
46 HASSAN SUSENO PAKULONAN 01 03 ALBAHARIYAH
47 MURSID PAKULONAN 01 03 ALBAHARIYAH
48 SYAHRONI PAKULONAN 01 03 ALBAHARIYAH
39
49 GOZALI PAKULONAN 01 03 AL IKHSAN
50 SUGAN PAKULONAN 02 03 AL IKHSAN
51 IMRON PAKULONAN 02 03 AL IKHSAN
52 HJ. EROH PAKULONAN 02 03 AL IKHSAN
53 ROHIM PAKULONAN 05 03 AL ISTIQOMQH
54 ENDANG PAKULONAN 05 03 AL ISTIQOMQH
55 H. CARSU PAKULONAN 05 03 AL ISTIQOMQH
56 EKO JOKO PAKULONAN 05 03 AL ISTIQOMQH
57 SUHARLAH PAKULONAN 06 03 ASSOLIHAH
58 IIN INAYAH PAKULONAN 06 03 ASSOLIHAH
59 FARIDA PAKULONAN 06 03 ASSOLIHAH
60 KAISUM PAKULONAN 06 03 ASSOLIHAH
61 HAMIDI PAKULONAN 03 02 NURUL HIDAYAH
62 HJ. KARTINI PAKULONAN 03 02 NURUL HIDAYAH
63 TETI FADILAH PAKULONAN 03 02 NURUL HIDAYAH
64 IDA PAKULONAN 03 02 NURUL HIDAYAH
65 ITO PAKULONAN 05 02 AL TAQWA
66 ENCEP PAKULONAN 03 01 NURUL IMAN
67 RAIS GOZALI PAKULONAN 02 02 AMAL ILMIAH
68 DAMIJO PAKULONAN 04 01 AT TAQWA
69 MA'MUN PAKULONAN 02 02 NURUL IMAN
70 ACENG PAKULONAN 02 01 NURUL IMAN
71 BUKIT SUTIARNO PAKULONAN 01 04 AL MU'MININ
72 EVA SILFIA PAKULONAN 01 04 AT THAHAROH
73 SAEFUL ANWAR PAKULONAN 03 04 AL MU'MININ
74 SAEINIH PAKULONAN 02 04 AL MU'MININ
75 NENTI PAKULONAN 02 04 AL MU'MININ
76 TOHA PAKULONAN 03 04 AL IKHSAN
77 BASIT PAKULONAN 03 04 AL IKHSAN
78 NENENG PAKULONAN 03 04 AL IKHSAN
79 SARTA PAKULONAN 04 04 AL AMAN
80 MURSIAH PAKULONAN 04 04 AL AMAN
81 MARDIANA PAKULONAN 04 04 AL AMAN
82 UST. HUSIN BASAN PD.JAGUNG TMR 02 01 MASJID JAMI' NURUL AMAL
83 H. SYARIPUDIN PD.JAGUNG TMR 02 02 MUSHOLA AL IKHLAS
84 M. RAISAN PD.JAGUNG TMR 02 03 JAMI' NURUL AMAL
85 UST. SBD ROHMAN PD.JAGUNG TMR 02 04 JAMI' NURUL AMAL
86 ABDULLAH PD.JAGUNG TMR 02 05 JAMI' NURUL AMAL
87 M. MAKSUM PD.JAGUNG TMR 02 06 JAMI' NURUL AMAL
88 SITI SAMSIAH PD.JAGUNG TMR 02 07 JAMI' NURUL AMAL
89 UMAYA PD.JAGUNG TMR 02 08 JAMI' NURUL AMAL
90 UST. SAEFUDIN PD.JAGUNG TMR 03 09 AS SA'ADAH
91 UST. DEDE HERMAWAN PD.JAGUNG TMR 02 01 ALUMUL ULUM
92 USTZH. HAYATI PD.JAGUNG TMR 03 01 AS SA'ADAH
93 USTZH. NURIMAH PD.JAGUNG TMR 04 01 ALUMUL ULUM
94 USTZH. JAMILAH PD.JAGUNG TMR 03 01 AS SA'ADAH
95 UST. A. HAMZAH PD.JAGUNG TMR 04 05 AL IKHLAS
96 UST. SOLIHIN PD.JAGUNG TMR 04 05 AL IKHLAS
97 UST. NURSIN PD.JAGUNG TMR 04 05 NURUL HUDA
98 UST. AFIAT PD.JAGUNG TMR 04 05 NURUL HUDA
99 UST. MASWIN PD.JAGUNG TMR 04 05 B. ROHIM
100 MUHAINIH PD.JAGUNG TMR 04 05 MAMBAUL ULUR
101 FAUZIYAH PD.JAGUNG TMR 03 05 MAMBAUL ULUR
102 ASMAWATI PD.JAGUNG TMR 02 04 NURUL HUDA
103 KUL SUMAWATI PD.JAGUNG TMR 01 05 MAJLIS TA'LIM AS SYIFA
104 MASNUN PD.JAGUNG TMR 03 05 MU'AS SHOLA
105 MIKA KHOLIDAH PD.JAGUNG TMR 01 05 NURUL HIKMAH
106 JUJU PD.JAGUNG TMR 03 05 MAJLIS TA'LIM BARKAH
107 M. HOLIL PD.JAGUNG TMR 01 04 BAITUL ROHMAN
40
108 AHADI PD.JAGUNG TMR 02 04 AL KHOIROT
109 MUHTADIN PD.JAGUNG TMR 02 04 MUSHOLA PAK ANWAR
110 SITI DESSY PD.JAGUNG TMR 02 04 MASJID JAMI' HUL YADIH
111 SAPROTUL PUADAH PD.JAGUNG TMR 03 04 MASJID JAMI' HUL YADIH
112 MAFTU AZIS PD.JAGUNG TMR MASJID JAMI' HUL YADIH
113 UST. AMIL ARWAN PD.JAGUNG TMR 02 01 AS SA'ADAH
114 DRS. SILAN SUSANTO PD.JAGUNG TMR 03 03 AL MAGFFIRROH
115 M. ALI PD.JAGUNG TMR 03 03 AL MAGFFIRROH
116 USTZH. RENIH PD.JAGUNG TMR 03 03 NURUL FALAH
117 MUDIYONO PDK. JAGUNG MUSHOLA
118 WARYOTO PDK. JAGUNG MUSHOLA
119 SADELI PDK. JAGUNG MUSHOLA
120 SADIYAH PDK. JAGUNG MUSHOLA
121 NURLAELA PDK. JAGUNG RUMAH
122 H. CECEP SIHABUDIN PDK. JAGUNG RUMAH
123 JUNAEDI PDK. JAGUNG MUSHOLA
124 RAHMAT SUCIPTO PDK. JAGUNG MUSHOLA
125 ASAN PDK. JAGUNG RUMAH
126 SITI PADILAH PDK. JAGUNG RUMAH
127 SUMARNIH PDK. JAGUNG RUMAH
128 HJ. IYOK YASIROH PDK. JAGUNG RUMAH
129 SALIH HIDAYATULLAH PDK. JAGUNG RUMAH
130 IMAS PUPAH PDK. JAGUNG RUMAH
131 SITI HAROH PDK. JAGUNG RUMAH
132 HENDRA CIPTA PDK. JAGUNG MUSHOLA
133 ATIKAH PDK. JAGUNG RUMAH
134 MUSLIM MUBARUK PDK. JAGUNG RUMAH
135 SURYATI PDK. JAGUNG RUMAH
136 MADJID ABDU ROHMAH PDK. JAGUNG RUMAH
137 HJ. MAGA SARI PDK. JAGUNG RUMAH
138 SRI SUKARTI PDK. JAGUNG RUMAH
139 FIRMAN SYAHRUDIN PDK. JAGUNG MUSHOLA
140 HJ. AMINAH S LK. KARYA 01 01 MUSHOLLA TABARUL YAKIN
141 ENJU JUNAEDI LK. KARYA 07 01 MASJID AL-HIDAYAH
142 ABI BAKRI LK. KARYA 01 01 MASJID AL-HIDAYAH
143 SUDRAJAT LK. KARYA 01 02 MASJID AL-HIDAYAH
144 BARI BUBAR LK. KARYA 02 02 MUSHOLLA/RUMAH
145 SANI SALMAH LK. KARYA 02 03 MUBTADIIN
146 SAIAH LK. KARYA 02 03 MUBTADIIN
147 JURIAH LK. KARYA 01 03 MUBTADIIN
148 SAGAP LK. KARYA 03 03 DIRUMAH
149 SIRAN LK. KARYA 03 03 AL-BAROKAH
150 MAJEN LK. KARYA 03 03 AL-BAROKAH
151 NAWIRI LK. KARYA 03 03 MUBTADIIN
152 KOMARIAH LK. KARYA 02 04 NURUL ISLAM
153 AMINAH YAYAH LK. KARYA 02 04 NURUL ISLAM
154 SLAMET RIYADI LK. KARYA 02 04 TPA. NURUL HIKMAH
155 SANI LK. KARYA 02 04 TPA. NURUL HIKMAH
156 MUSLIMAH LK. KARYA 04 04 TPA. NURUL HIKMAH
157 NURHASANAH LK. KARYA 01 04 AL-KAUTSAR
158 UST. KURDI LK. KARYA 02 04 AL-BAROKAH (PERIGI)
159 ICHSAN RAMLI LK. KARYA 05 05 AL-BAROKAH (PERIGI)
160 BAHRUDIN NADI LK. KARYA 05 05 DIRUMAH
161 SARNAH LK. KARYA 02 05 NURUL ISLAM
162 KIRMAN LK. KARYA 05 05 NURUL AMIN
163 SAPRUDIN UDING LK. KARYA 04 04 DIRUMAH
164 BADRI LK. KARYA 01 04 TPA. AL-KAUTSAR
165 FATHURAHMAH LK. KARYA 01 04 TPA. AL-KAUTSAR
166 MAHFUD LK. KARYA 05 05 AL-AMANAH
41
167 BOANG LK. KARYA 04 03 AL-AMANAH
168 MAHDUDIN PAKU ALAM 05 05 AL MUKHLISIN
169 ROHMATULLOH H.S PAKU ALAM 05 05 DARUL QUR'AN
170 H. SYAMSUDIN PAKU ALAM 06 ARRAHMANIYAH
171 HJ. YUMNAH PAKU ALAM 06 ARRAHMANIYAH
172 ROHMATULLOH. N PAKU ALAM 05
173 KHOLIL PAKU ALAM 05 DARUL QUR'AN
174 YUYUN. W PAKU ALAM 05 AL MUKHLISIN
175 LILIS SURYANI PAKU ALAM 07 ARRAHMANIYAH
176 EVA AFIAH PAKU ALAM 05 AL MUKHLISIN
177 YAYAH PAKU ALAM NURUL IMAN
178 LIA ALFIAH PAKU ALAM AL MUKHLISIN
179 NOVIA RIFZIKRI PAKU ALAM AL MUKHLISIN
180 M. NURDIN PAKU ALAM NURUL IMAN
181 SATIEH PAKU ALAM AL MUHAJIRIN
182 SULAIMAN ATUN PAKU ALAM
183 ATUN PAKU ALAM NURUL HUDA
184 KHODIJAH PAKU ALAM NURUL HUDA
185 HASYIM PAKU ALAM AL MUHAJIRIN
186 NURLELA PAKU ALAM AL MUHAJIRIN
187 ZAINAL ABIDIN PAKU ALAM DARUL QURAN
188 TITIN. K PAKU ALAM
189 TITIN SUTIANAH PAKU ALAM NURUL IMAN
190 YAYAT. H PAKU ALAM ANISA
191 TITI SUHATI PAKU ALAM
192 HJ. SUWARNIH PAKU ALAM ANISA
193 HJ. JAMILAH PAKU ALAM
194 HJ. JAMILAH PAKU ALAM SIROTOL MUSTAQIM
195 LILIS SURYANI PAKU ALAM ALMUHAJIRIN
196 YUSUF PAKU ALAM
197 NYAI MAISAROH PAKU ALAM SIROTOL MUSTAQIM
198 MUSLIH PAKU ALAM 05 05 DARUL QUR'AN
199 ZUHRUF PAKU ALAM DARUL QUR'AN
200 MA'MUN PAKU ALAM SIROTOL MUSTAQIM
201 ANISA FITRIANI PAKU ALAM AL-GIFARI
202 HJ. JAMILAH PAKU ALAM
203 HJ. JAMILAH PAKU ALAM SIROTOL MUSTAQIM
204 LILIS SURYANI PAKU ALAM ALMUHAJIRIN
205 YUSUF PAKU ALAM
206 NYAI MAISAROH PAKU ALAM SIROTOL MUSTAQIM
207 MUSLIH PAKU ALAM 05 05 DARUL QUR'AN
208 ZUHRUF PAKU ALAM DARUL QUR'AN
209 MA'MUN PAKU ALAM SIROTOL MUSTAQIM
210 ANISA FITRIANI PAKU ALAM AL-GIFARI
211 USTADZ ISAM MAULANA PAKU JAYA 04 04
212 USTADZ SLAMET PAKU JAYA 01 04
213 HENA HASANAH PAKU JAYA 01 07 MAJELIS TAKLIM BAITI JANATI
214 HJ.SA'ANIH PAKU JAYA 05 04 MAJELIA TAKLIM AL AMANAH
215 LASTRI PAKU JAYA 04 08 MIFTAHUL JANNAH
216 MARSIH PAKU JAYA
217 NILA PAKU JAYA
218 WARWAH PAKU JAYA
219 NURHASANAH PAKU JAYA
220 ROHANA PAKU JAYA
221 USTADZ EMIN PAKU JAYA 01 04
222 USTADZ ATMAJA PAKU JAYA 07 03 AL MUDZAKAROH
223 USTAD FARUR ROJI PAKU JAYA 09 03 TPA DARUSIASAH
224 USTADZ MASNAN PAKU JAYA 05 02 AL AWABIM
225 USTAD YANTO PAKU JAYA 01 12 NURUL FAJRI
42
226 USTAD MARTIN PAKU JAYA 01 12 NURUL FAJRI
227 USTAD MARJAINAH PAKU JAYA NURUL FIQRI
228 IBU ISMASADAH PAKU JAYA 10 05 MASJID AT-TAQWA
229 FURI KAMALIA FITRIANI PAKU JAYA 05 01 TPA DARUSIASAH
230 USTAD SUMADI PAKU JAYA 03 02 AL-AZHAR
231 USTAD PARIADI PAKU JAYA 02 02 AL-AZHAR
232 IBU KANIH PAKU JAYA 05 03
233 IBU EVI PAKU JAYA 07 03 AL-MUDZAKAROH
234 USTAD NADIH PAKU JAYA 06 03 MUSHOLAH
235 NISA PAKU JAYA 02 RW.12 TPA AL-IKHLAS
236 YANAH PAKU JAYA 02 12 TPA AL-IKHLAS
237 TUMAROH PAKU JAYA 02 12 TPA AL-IKHLAS
238 NURHASANAH PAKU JAYA 02 12 TPA AL-IKHLAS
239 BP. AMIL ASMIN PAKU JAYA 01 01 NURUL IKHLAS
240 HJ.AMANSYAH PAKU JAYA 05 01 NURUL IKHLAS
241 USTAD DINO PAKU JAYA 01 01 NURUL IHKLAS
242 USTADZAH SUKAESIH PAKU JAYA 05 01 AL HIDAYAH
243 SALMAH PAKU JAYA 03 01 NURUL SALAM
244 NURLELA PAKU JAYA 01 01
245 USTADZAH RIDA FARIDA PAKU JAYA 01 05 MASJID ATTAQWA
246 USTADZAH HJ.DAHLIA PAKU JAYA 04 05 MASJID ATTAQWA
247 USTADZAH NURBAETI PAKU JAYA 03 05 MASJID ATTAQWA
248 USTAD Drs.FARIDIN PAKU JAYA 03 05 MASJID ATTAQWA
249 USTAD Drs.H.SAMSUL B PAKU JAYA 05 05 MASJID ATTAQWA
250 USTAD H.JAZULI M PAKU JAYA 10 05 MASJID ATTAQWA
251 USTAD. H . UDI SAUDI PAKU JAYA 04 05
252 USTAD. H . ICHSAN PAKU JAYA 09 05 MUSHOLAH AL-IKHLAS
253 USTADZAH ASIAH PAKU JAYA 05 02 MT. NURUS SOBAH
254 RO'FAH PAKU JAYA 01 02 MT. AL HIDAYAH
255 USTAD SALBANI PAKU JAYA 02 12 NURUL FAJRI
256 MAYUNI PAKU JAYA 02 12 NURUL FAJRI
257 USTD SARMILI PAKU JAYA 02 12
258 TASLIAH S.Ag PAKU JAYA 01 01 TPA DARUSIASAH
259 USTADZH ROISAH PAKU JAYA 02 12 MAJELIS TAKLIM HOIRUNISA
260 H .SAKIB PAKU JAYA 02 12
261 USTAD KOMAR YATIM PAKU JAYA 06 04
262 TATI HERAWATI PAKU JAYA 01 03
263 USTADZAH YATI PAKU JAYA 01 03
264 HASAN BASRI PAKU JAYA 07 04
265 USTAD MISAN PAKU JAYA
266 USTAD IWAN PAKU JAYA 087 04
267 RIYAN PAKU JAYA 05 02 NURUL HIDAYAH
268 SITI KHODIJAH PAKU JAYA 05 02 NURUL HIDAYAH
269 WILDA FIJRIYAH PAKU JAYA 01 01 NURUL HIDAYAH
270 USTAD MARSIN PAKU JAYA 05 01 NURUL IKHLAS
(DOKUMENTASI FPGN SERPONG UTARA 2013-2014)
F. Tujuan dan Sasaran Forum Persatuan Guru Ngaji (FPGN)
1. Tujuan Forum Persatuan Guru Ngaji
Organisasi kemasyarakatan Forum Persatuan Guru Ngaji (FPGN)
mempunyai tujuan, yaitu :
43
a. Mempererat tali silaturrahmi antara guru ngaji dan para ustadz yang ada di
Tangerang Selatan.
Sebagaimana motto “merekat aqidah mempererat persaudaraan”
yang dimiliki Forum Persatuan Guru Ngaji, maka keberadaan Forum ini
ditujukan untuk mempererat tali silaturrahim antar guru ngaji sehingga
terjalin solidaritas dan sinergi yang baik.
b. Meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT.
Meningkatkan iman dan takwa ini menjadi tujuan puncak yang
hendak dicapai oleh para setiap guru ngaji yang tergabung dalam Forum
Persatuan Guru Ngaji ini. Dengan kata lain, baik guru maupun murid dapat
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Allah SWT.
c. Sebagai media konsolidasi organisasi kemasyarakatan antara para guru ngaji
untuk menuju masyarakat yang cerdas, kodern dan religious di Tangerang
Selatan ini.
d. Meningkatkan tali silaturrahmi dan saling wadah sharing dalam metode
pembelajaran antara guru ngaji.
2. Sasaran Forum Persatuan Guru Ngaji
Sasaran yang dijadikan bahan acuan adanya organisasi Forum Persatuan Guru
Ngaji (FPGN) adalah :
a. Menjunjung tinggi rasa solidaritas antara sesama anggota Forum Persatuan
Guru Ngaji, sehingga tercipta rasa persatuan dan kesatuan yang lebih baik dan
solid dalam meningkatkan citra Forum Persatuan Guru Ngaji dengan
meneladani sifat dan sikap Rasulullah Muhammad SAW.
44
b. Menanamkan, memupuk, dan menumbuhkembangkan nilai-nilai kebersamaan
di tengah masyarakat luas dalam meningkatkan keimanan dan ketakwaan
kepada Allah SWT dengan senantiasa berpanutan yang paling utama yaitu
Baginda Nabi Muhammad SAW.
G. Program Forum Persatuan Guru Ngaji Serpong Utara
1. Pemberian bantuan insentif untuk guru ngaji se – Kota Tangerang Selatan
Kesejahteraan para guru mengaji harus diperhatikan. Sebab, peran guru mengaji
sangatlah penting dalam membentuk akhlak para generasi penerus bangsa. Melalui
pemberian insentif ini, diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan para guru ngaji
sehingga kualitas pendidikan pun akan meningkat.
2. Pelatihan (Training) Peningkatan Profesionalisme Guru Ngaji dan pemberian bantuan
sarana dan prasarana pengajaran
Agar pelaksanaan pendidikan dapat terlaksana dengan baik, selain melakukan
sosialisasi kurikulum, Pembina Forum Persatuan Guru Ngaji juga memberikan
motivasi kepada guru-guru mengenai kegiatan-kegiatan yang dilakukan di Pesantren,
TPA, TPQ dan majelis taklim-majelis taklim terutama dalam kegiatan pembelajaran
atau pelaksanaan kurikulum.
Hal ini dilakukan melalui rapat awal tahun, mengikutsertakan guru ngaji dan
astidz dalam workshop atau seminar baik itu di tingkat kecamatan maupun di tingkat
kota.
45
Pelatihan ini bertujuan agar guru lebih siap dalam menyusun Kurikulum dan
lebih kreatif serta inovatif dalam kegiatan pembelajaran. Jika tujuan ini sudah
tercapai, maka siswa dapat belajar dalam suasana pembelajaran yang kondusif
sehingga memungkinkan tercapainya kompetensi-kompetensi tertentu pada diri siswa
Adapun tujuan pelatihan (training) peningkatan profesionalisme guru ngaji
ini secara lebih rinci, yaitu :
a. Meningkatkan Kompetensi Guru Al Qur’an (Guru Ngaji), karena Al Qur’an
bukan hanya persoalan huruf yang hanya di baca saja, melainkan juga
menyangkut tajwid, makhraj, tafsir, takwil dan sebagainya. Dengan demikian
peran guru ngaji tidak bisa dipisahkan dalam pembentukan kepribadian/ karakter
sebuah peradaban manusia.
b. Menciptakan generasi Qur’ani yang tangguh dalam berkontribusi bagi kemajuan
peradaban manusia termasuk didalamnya kemajuan dunia modern.
c. Menyeimbangkan kemajuan Teknologi dan Intelektual (akal) dengan kemajuan
Emosional Spiritual (Al-Qur’an).
Menurut Kasubdit Pengembangan Musabaqah al-Qur’an dan al-Hadits, Drs.
H. Syarifuddin Muhamamd, Selasa (30/4), yang juga wakil imam besar Masjid
Istiqlal,“ pembinaan guru ngaji tradisional fokus pada aspek manajerial pengelolaan
pengajian tradisional dan wawasan keislaman aktual, serta sosialisasi program-
program serta kebijakan kementerian agama bidang pengembangan pendidikan al-
46
Qur’an”. Beberapa daerah yang sudah mendapatkan pembinaan diantaranya Banten,
DKI Jakarta dan Jawa Barat.18
3. Sosialisasi kurikulum Forum Persatuan Guru Ngaji
Dalam mensosialisasikan kurikulum, langkah-langkah yang dilakukan oleh
Forum Persatuan Guru Ngaji serpong utara yaitu: 19
a. Mengadakan pelatihan penyusunan Kurikulum
b. Membentuk Tim Penyusun Kurikulum
c. Melakukan pertemuan khusus
d. Mengadakan evaluasi penyusunan Kurikulum
e. Mengesahkan Kurikulum
4. Bintek pendidik dan tenaga Kependidikan di bawah naungan Forum Persatuan Guru
Ngaji
5. Rapat kerja tahunan Forum Persatuan Guru Ngaji
6. Rapat kerja bulanan Forum Persatuan Guru Ngaji
18
Bagian Perencanaan dan Sistem Informasik, Perkuat Pembinaan Umat, http://bimasislam.kemenag.go.id/
informasi/berit a/35-berita/769-perkuat-pembinaan-umat-dit-penais-optimalkan guru-ngaji-tradisional-.html
19 Muhammad Sainan, Ketua Forum Persatuan Guru Ngaji Tangerang Selatan , Wawancara, Tangerang
Selatan, 9 Desember 2013.
47
BAB IV
ANALISIS DATA
A. Peran FPGN dalam meningkatkan Sumber Daya Manusia
1. Mengentaskan Buta Aksara Al-Qur’an
Seiring dengan pergeseran waktu, zamanpun telah berganti namun kegiatan
mengaji Al Qur’an tidak akan bisa terganti, dari sinilah pentingnya guru ngaji.
Disadari atau tidak bahwa eksistensi agama Islam terletak pada eksistensi Al Qur’an,
maka meskipun terjadi pergeseran nilai bahwa keunggulan sebuah bangsa diukur dari
kemajuan teknologi dan daya intelektual sehingga kegiatan mengaji kurang mendapat
dukungan dari pemerintah baik berupa fasilitas ataupun materi (upah), namun
demikian kemuliaan guru ngaji yang aktifitasnya didedikasikan pada orientasi akhirat
dan ridha tuhan menjadikan keberadaan guru ngaji dihadapan tuhan tidak akan
tergeser oleh apapun.
Ketika teknologi bukan hanya masuk di wilayah lembaga perekonomian,
namun sudah merambah pada kegiatan keagamaan di antaranya pembelajaran Al
Qur’an yang akhirnya muncul Al Qur’an teknologi semisal Al Qur’an Pena dll, yang
mana unuk mengetahui bacaan Al Qur’an tinggal sentuh saja. Mau tidak mau hal
tersebut sangat mempengaruhi pada kebudayaan pola mikir masyarakat bahwa untuk
bisa baca Al Qur’an cukup dengan belajar lewat teknologi. Padahal kalau kita telaah
lebih lanjut sabda nabi yang artinya: “bacalah Al Qur’an sesungguhnya Al Qur’an
besok pada hari kiamat akan menjadi penolong bagi orang yang membacanya”. (HR.
48
Muslim). Motivasi tersebut adalah diarahkan pada manusia, sehingga belajar
membaca Al Qur’an tidak cukup hanya dengan membuka teknologi tetapi pada
melalui manusia.
Hal inilah yang tentu memotivasi para guru di Indonesia khusunya di
kecamatan Serpong Utara ini untuk bergabung membentuk Forum Persatuan Guru
Ngaji yang berusaha menambah pengembangan keagamaan secara mandiri atau
swadaya, efektif dan berkelanjutan.
Keberadaan Forum Persatuan Guru Ngaji di tengah masyarakat memberikan
pencerahan sekaligus nilai positif. Sebagaimana pendapat yang dituturkan oleh ketua
Forum Persatuan Guru Ngaji Tangerang Selatan : “Alhamdulillah, dengan adanya
Forum Persatuan Guru Ngaji ini kami para guru ngaji dapat menjalin silaturrahim dan
bekerjasama dalam menyiarkan ajaran Islam”.
Selain itu, melalui keberadaan Forum Persatuan Guru Ngaji ini juga guru-guru
ngaji yang berada di wilayah Serpong Utara dapat terdata sehingga memudahkan
untuk peningkatan kesejahteraan mereka melalui pemberian insentif dari pemerintah.
Seperti yang dikatakan oleh Bapak Salbani :”Baik, dengan adanya Forum Persatuan
Guru Ngaji Serpong Utara sehingga lebih mudah untuk memonitoring dan
memvalidasi data guru ngaji yang ada di Serpong Utara, juga untuk mengurangi
beban kerja FPGN Tangerang Selatan”.
Melalui Forum Persatuan Guru Ngaji ini para guru ngaji telah berusaha
menjalankan perannya di lembaga pendidikannya masing-masing sebagai tutor
pengajaran Al-Qur’an. Dengan kata lain, para guru ngaji telah berupaya
mengentaskan buta aksara Al-Qur’an yang selama ini melanda generasi muda kita.
49
Disadari atau tidak, salah satu probem umat Islam Indonesia yang cukup
mendasar adalah prosentase generasi muda Islam yang tidak mampu membaca Al-
Qur’an menunjukkan indikasi meningkat. Generasi muda Nampak semakin menjauhi
Al-qur’an. Dan rumah keluarga muslim terasa semakin sepi dari alunan bacaan ayat-
ayat suci Al-Qur’an. Padahal kemampuan dan Kecintaan membaca Al-Qur’an adalah
modal dasar bagi upaya pemahaman dan pengamalan Al-Qur’an itu sendiri.
Dengan program Gerakan Masyarakat Maghrib mengaji yang digalakkan oleh
MUI dan Forum Persatuan Guru Ngaji dan telah diresmikan oleh Menteri Agama RI
ini banyak masyarakat yang mulai menyadari pentingnya pendidikan agama, sehingga
banyak orang tua yang mau menyekolahkan anaknya ke lembaga pendidikan Islam,
baik itu Pesantren, MI (Madrasah Ibtidaiyah), Mts (Madrasah Tsanawiyah), TPA
(Taman Pendidikan Al-Qur’an), Madrasah Diniyah hingga menyertakan anaknya
dalam pengajian tradisional ba’da maghrib.
Nampak sekali bahwa lembaga-lembaga pendidikan dan pengajaran Al-
Qur’an yang ada di Serpong Utara ini cukup mampu mengatasi masalah buta aksara
Al-Qur’an di kalangan anak-anak dan remaja. Pengajian tradisional yang berlangsung
di kampung-kampung baik itu di masjid-masjid atau di mushola-mushola tiap ba’da
maghrib sampai isya’ kini semakin terlihat peningkatan kuantitas dan kualitasnya.
2. Menyusun Kurikulum
Dalam Forum Persatuan Guru Ngaji ini para asatidz juga bersama-sama
menyusun kurikulum untuk diterapkan di lembaga pendidikan yang mereka naungi.
Penyusunan kurikulum ini didasari kesadaran bahwasanya kurikulum
merupakan hal yang sangat urgen keberadaanya dalam setiap satuan pendidikan, baik
50
itu negeri maupun swasta; baik pendidikan umum maupun pendidikan agama, sebab
kurikulum menjadi pedoman dalam penyelenggaraan proses belajar mengajar. Hal ini
senada dengan pendapat Hendyat Soetopo & Wasty dalam buku Pembinaan dan
Pengembangan Kurikulum yang mengatakan bahwa “dalam proses belajar jelas
kedudukan kurikulum sangat penting, karena dengan kurikulum maka anak sebagai
individu yang berkembang akan mendapatkan manfaat”20
Manfaat yang akan didapatkan oleh anak didik tersebut dapat berupa potensi
yang terus berkembang dan tentunya diperoleh melalui kurikulum. Hal ini
dikarenakan kurikulum juga merupakan seni dalam menyusun perencanaan program
bagi anak, remaja dan dewasa. Sebagaimana yang dikatakan oleh Louise dan Jessie
bahwasnya “Curriculum refers to the art of planning for implementing, and
gathering data on programs for childrens, youth and adults”.21
Kurikulum sangat penting, sebab kurikulum merupakan pedoman bagi
kegiatan belajar mengajar dalam rangka mengembangkan kemamapuan SDM dan
sasaran pendidikan dan pelatihan. Dewasa ini kurikulum diartikan sebagai pelajaran
atau daftar mata pelajaran yang akan diterima anak didik dalam waktu tertentu untuk
memperoleh ijazah atau kemampuan tertentu.
Dengan demikian, setiap kegiatan yang mempengaruhi proses pendidikan,
baik langsung maupun tidak langsung merupakan bagian dari kurikulum. Untuk
menyusun suatu kurikulum yang relevan maka perlu dilakukan langkah-langkah yang
tepat.
20 Hendyat Soetopo dan Wasty Soemanto, Pembinaan dan Pengembangan Kurikulum, (Jakarta : Bumi
Aksara, 1993), h. 16. 21 Louise M. Berman and Jessie A. Roderick, Curriculum : Teaching The What, How and Why Living,
(London : A Bell & Howell Company, 1977), h. 30.
51
Dalam mensosialisasikan kurikulum, langkah-langkah yang dilakukan oleh
Forum Persatuan Guru Ngaji Serpong Utara yaitu: 22
a. Mengadakan pelatihan penyusunan Kurikulum
b. Membentuk Tim Penyusun Kurikulum
c. Melakukan pertemuan khusus
d. Mengadakan evaluasi penyusunan Kurikulum
e. Mengesahkan Kurikulum
3. Meningkatan Keimanan
Selanjutnya, Forum Persatuan Guru Ngaji juga melakukan upaya peningkatan
aqidah yaitu dengan mengadakan pengajian-pengajian yang berkaitan dengan aqidah
serta materi keagamaan lainnya yang menunjang wawasan islami pada masyarakat
Serpong Utara yang dilaksanakan setiap minggu di masjid dan majelis taklim.
Upaya ini dilakukan agar masyarakat tidak mudah terpengaruh oleh dampak
negative kemajuan zaman yang begitu pesat dari berbagai aspek kehidupan mereka,
sehingga iman mereka tetap melekat meskipun diterjang arus globalisasi dan
westernisasi.
4. Membentuk Akhlakul Karimah
Dalam melakukan upaya pembentukan akhlakul karimah terhadap masyarakat
Serpong Utara, FPGN senantiasa mengadakan siraman rohani dalam bentuk ceramah
agama yang disampaikan kepada seluruh lapisan masyarakat, khususnya generasi
22 Muhammad Sainan, Ketua Forum Persatuan Guru Ngaji Tangerang Selatan, Wawancara :
Tangerang Selatan, 9 Desember 2013.
52
muda yang kelak diharapkan menjadi penerus syiar Islam dan tonggak kejayaan Islam
di masa mendatang.
Adapun upaya dalam meningkatkan akhlak masyarakat dilakukan dengan cara
menyebarluaskan ajaran Islam terutama tentang perilaku seorang muslim dalam
kehidupan sehari-hari sesuai dengan tuntunan Al-qur’an dan Sunnah Nabi
Muhammad SAW.
Peningkatan akhlak juga dilakukan dengan melibatkan anak-anak dan remaja
di wilayah Serpong Utara dalam kegiatan yang positif dan Islami. Mereka dilatih
marawis, pidato, hafalan surat-surat pendek dan do’a sehari-hari, bahkan dilatih
melantunkan Ayat Al-Qur’an dengan tartil atau tilawah.
Di antara bentuk kegiatan yang pernah diadakan di wilayah Serpong Utara
adalah : Lomba Marawis Se-Jabodetabek dan Baten yang rutin diadakan setiap tahun,
Lomba Festival Anak Sholeh, Lomba MTQ Tingkat Kecamatan Serpong Utara,
Perayaan Hari Besar Islam dan lain sebagainya.
Selain itu, FPGN juga mencoba menyiapkan program-program pelatihan
untuk para anggotanya di bidang Ilmu Pengetahuan Teknologi Informasi dan
Komunikasi terkait metode pengajaran kepada para murid /santri agar lebih memiliki
kualitas yang lebih tinggi dari sebelumnya, yaitu dengan mengambil metode “Al-
Muhafadzoh ‘Ala Qodimisholih Wal Akhdu Bil Jadid Al-Ashlah” yang artinya
melestarikan tradisi lama yang positif dan mengakomodir hal-hal baru yang inovatif.
Disinilah dapat kita cermati peran penting para guru ngaji dalam membina
siswa atau santrinya agar menjadi manusia yang tidak hanya cerdas, tapi juga modern
dengan ilmu pengetahuan dan teknologinya serta menjadi pribadi yang religious.
53
Dengan demikian, penulis berpendapat bahwa melalui Forum Persatuan Guru
Ngaji ini para guru ngaji di wilayah Serpong Utara secara umumnya telah melakukan
perannya sebagai seorang guru, yakni :
1) Guru sebagai sumber belajar
2) Guru sebagai fasilitator
3) Guru sebagai pengelola pembelajaran
4) Guru sebagai demonstrator
5) Guru sebagai pembimbing
6) Guru sebagai motivator
7) Guru sebagai evaluator
Peran para guru ngaji dalam mengembangkan sumber daya manusia di
wilayah Serpong Utara ini tentu tidak terlepas dari faktor-faktor pendukungnya, baik
itu faktor internal maupun eksternal. Menurut Bapak Muhammad Sainan,
terlaksananya peran FPGN ini didukung berberapa faktor, yaitu :
a. Keterpaduan guru-guru ngaji (kekompakan dan kerjasama)
b. Dukungan dari aparat pemerintahan, mulai dari tingkat RT, RW , Kelurahan
hingga Kota.
c. Kerjasama dan bantuan dari masyarakat yang peduli terhadap generasi
Islami23
Selain beberapa faktor pendukung di atas, Forum Persatuan Guru Ngaji
Serpong Utara juga melakukan langkah-langkah peningkatan sumber daya manusia,
yaitu :
a. Melakukan pelatihan-pelatihan bagi para guru ngaji
23 Muhammad Sainan, Ketua Forum Persatuan Guru Ngaji Tangerang Selatan, Wawancara : Senin, 9
Desember 2013.
54
b. Berusaha memberikan bantuan dana untuk peningkatan kesejahteraan para
guru ngaji
c. Memberikan bantuan sarana prasarana, misalnya paket perlengkapan alat baca
dan tulis Al-Qur’an
Pembina Forum Persatuan Guru Ngaji Kota Tangerang Selatan Drs. H.
Hamdani menjelaskan, paket perlengkapan alat baca dan tulis al-Quran yang
diberikan kepada guru ngaji di Kota Tangsel ini diharapkannya bisa dimanfaatkan
sebaik-baiknya untuk mengentaskan buta aksara al-Quran bagi masyarakat Kota
Tangsel. “Kami berharap paket alat baca dan tulis yang diberikan kepada para guru
ngaji ini bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya, sehingga tujuan utama kami untuk
mengentaskan buta aksara Al-Quran bisa terwujud” jelasnya.24
Dalam menjalankan program kerjanya, Forum Persatuan Guru Ngaji Serpong
Utara ini juga ternyata dihadapkan pada beberapa kendala, yakni dari segi kuantitas
guru ngaji dan segi intensitas pertemuan dengan para guru ngaji. Sebagaimana
dikatakan oleh Ketua FPGN Serpong Utara bahwa : “Hambatannya adalah banyaknya
jumlah guru ngaji di setiap kelurahan, sedangkan kuota yang dibutuhkan lebih sedikit
jumlahnya, sehingga harus lebih selektif. Selain itu, faktor kesibukan karena ada guru
ngaji yang sambil bekerja, sehingga sulit untuk mengadakan pertemuan”.25
24 H. Hamdani, Saat Penyerahan Bantuan paket perlengkapan alat baca dan tulis A-Quran kepada
para guru ngaji, Kecamatan Pamulang yang bertempat di Kantor MUI Kota Tangsel, Rabu (26/05).
24 Salbani, Ketua FPGN Serpong Utara, Wawancara : Senin, 23 Desember 2013, 19: 05 WIB.
55
Hambatan di atas ternyata juga mempengaruhi hasil kerja para guru ngaji.
Bapak Salbani berpendapat bahwa : “Program yang sudah disusun tidak terlaksana
dengan maksimal”.
Namun, meskipun demikian, Forum Persatuan Guru Ngaji Serpong Utara ini
juga tidak tinggal diam. Dalam musyawarah mereka membahas jalan keluar atau
solusi dari permasalahan ini. Sehingga dibuatlah beberapa solusi yang diharapkan
dapat meningkatkan kinerja FPGN. Solusi tersebut di antaranya :
a. Harus lebih rajin lagi mensosialisasikan program FPGN kepada masyarakat
sekitar
b. Melakukan validasi data guru yang sudah ada
c. Menyusun Bahan Ajar
d. Menginventarisir jumlah guru ngaji yang sudah mendapatkan instentif dan
memberikan kesempatan kepada guru ngaji yang belum mendapatkannya.
B. Pengaruh FPGN Dalam Mewujudkan Motto Cerdas, Modern, Releigius
Pengaruh Forum Persatuan Guru Ngaji Serpong Utara ini dalam meningkatkan
SDM menuju masyarakat cerdas, modern dan Relegius, dapat dirangkum sebagai berikut:
1. Semarak : Menyemarakan magrib mengaji di lingkungan masyarakat
2. Menyerukan Amal ma’ruf nahyi munkar kepada seluruh masyarakat.
a. Memulai dari diri sendiri untuk menjadi teladanpada komunitasnya
b. Memulai dari yang kecil sebelum hal-hal yang besar.
56
3. Menggalang seluruh Ormas agama untuk mendukung program Amal Ma’ruf
nahyi munkar.
Keberadaan guru ngaji tradisional sangat menunjang keberhasilan program Gerakan
Masyarakat Maghrib Mengaji (GM3) yang telah diresmikan oleh Menteri Agama. Selain
menggairahkan kembali tradisi mengaji di surau, musholla, masjid dan rumah-rumah,
guru ngaji ini juga berkontribusi pada penguatan pembinaan al-Qur’an di masyarakat.
Selain itu, melalui Gerakan Masyarakat Maghrib Mengaji ini Forum Persatuan Guru
Ngaji berusaha dengan giat untuk merubah perilaku murid-murid agar tetap berada pada
ajaran Islam, dan membentengi diri dari pengaruh negatif kemajuan ilmu pengetahuan
dan teknologi. Dengan memberikan semangat baru dalam melaksanakan ibadah dan
membekali diri dengan pengetahuan keagamaan agar semakin menumbuhkan kesadaran
akan pentingnya keberagamaan dalam kehidupan dan mencapai kebahagiaan di akhirat.
Diharapkan dari program ini murid-murid ngaji dapat mengambil pelajaran dari
siraman rohani atau kegiatan lainnya sebagai bahan renungan dan motivasi untuk
merubah perilaku untuk menjadi pribadi yang cerdas dan religious.
Lebih lanjut, melalui program ini FPGN berharap setiap anak didiknya akan
memilki kemampuan :
1. Dapat membaca Al-Qur’an dengan benar, sesuai dengan kaidah-kaidah ilmu
tajwid.
2. Dapat melakukan sholat dengan baik dan terbiasa hidup dalam suasana yang
Islami.
3. Hafal beberapa surat pendek, ayat-ayat pilihan, dan doa’a sehari-hari.
4. Dapat menulis huruf Al-Qur’an.
57
Kemampuan membaca Al-Qur’an dengan benar, adalah target pokok yang harus
dimiliki oleh setiap siswa atau santri. Oleh karena itu, pada saat ujian akhir kemampuan
membaca Al-Qur’an dijadikan materi utama, sedang materi-materi yang lain sebagai
penunjang. Materi-materi penunjang ini akan didalami pada program lanjutan.
C. Harapan terhadap FPGN dalam Meningkatkan Kompetensi dan Kesejahteraan
Guru
Meskipun keberadaannya telah membawa dampak positif dan peningkatan SDM
di Serpong Utara, Forum Persatuan Guru Ngaji ini juga terus melakukan pembenahan
agar lebih bekerja optimal. Selain itu, keberadaan FPGN ini juga perlu dukungan dari
semua kalangan agar apa yang dicita-citakan FPGN dapat terwujud. Mengenai hal ini,
banyak harapan yang dikemukakan para stakeholder Forum Persatuan Guru Ngaji
(FPGN).
Dewan Pembina Forum Persatuan Guru Ngaji Kota Tangsel Hj. Airin Rachmi
Diany mengungkapkan, peran guru ngaji sebagai tutor pengajaran al-Quran yang selama
ini aktif mengajarkan kepada masyarakat perlu diperhatikan dan didukung oleh semua
pihak, baik Pemerintah, masyarakat, maupun pihak swasta. “Guru ngaji perlu
mendapatkan perhatian dan dukungan dari semua pihak, agar mereka bisa terpacu untuk
lebih intens lagi dalam mengajarkan al-Quran kepada masyarakat,” tutur Airin.26
Di samping itu, Airin berharap agar para guru ngaji bisa melakukan inovasi dalam
proses pengajaran Al-Qur’an kepada masyarakat. “Pola edukatif yang menyenangkan,
26 Airin Rachmi Diany, Walikota Tangerang Selatan, Saat Penyerahan Bantuan paket perlengkapan
alat baca dan tulis A-Quran kepada para guru ngaji Kecamatan Pamulang yang bertempat di Kantor MUI
Kota Tangsel, Rabu (26/05). http://marimenatatangsel.com/berita/tangerang-selatan/612-airin-gencarkan-
pengentasan-buta-aksara-al-quran-.html, Kamis, 27 Mei 2010 01:51
58
khususnya bagi anak-anak dalam mengajarkan al-Quran perlu ditingkatkan, mengingat
anak-anak zaman sekarang ini sudah berbeda dengan zaman dulu” ungkapnya.
Adapun harapan yang dikatakan oleh Kepala Seksi Pendidikan Agama dan
Keagamaan Islam yang sekaligus merupakan penasehat FPGN Tangerang Selatan yakni
H. Abdul Rojak: “Saya sangat mengharapkan kepada Ustad dan Ustazah proaktif
terhadap program kegiatan yang kami buat menjadi suatu bentuk silahturahmi yang kuat
antara guru-guru ngaji dan pengurus baik kordinator kelurahan, pengurus kecamatan dan
pengurus tingkat kota”. 27
Selanjutnya, saran bagi pemerintah yang penulis dengar dari penuturan H. Abdul
Rojak adalah : “Kami pengurus forum persatuan guru ngaji mengharapkan kepada
pemerintah kota tangerang selatan menjadi mitra pemerintah untuk mendukung program-
program pemerintah yang bergerak dibidang keagamaan sesuai dengan motto Kota
Tangerang Selatan ” Cerdas, Modern Dan Relegius ”.
Beberapa harapan yang dikemukakan oleh stakeholder Forum Persatuan Guru
Ngaji (FPGN) di atas, semoga dapat terwujud melalui kerja sama dan melalui perbaikan
kinerja baik di kalangan guru ngaji sendiri maupun perhatian dari pemerintah. Dengan
demikian, kompetensi para guru ngaji serta kesejahteraannya dapat meningkat. Sehingga
mereka lebih inovatif dan termotivasi dalam meningkatkan sumber daya manusia di
Serpong Utara menuju masyarakat yang cerdas, modern dan religious.
27 H. Abdul Rozak , Kepala Seksi Pendidikan Agama dan Keagamaan Islam Tangerang Selatan,
Wawancara : Rabu, 20 November 2013.
59
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah melakukan analisis pada data yang telah penulis peroleh, maka
dapat diketahui bahwa keberadaan Forum Persatuan Gurru Ngaji telah
membawa dampak positif dan pencerahan. Melalui FPGN ini para guru ngaji
berusaha meningkatkan kualitas sumber daya manusia di wilayah Serpong
Utara agar dapat menuju masyarakat yang cerdas, modern dan religious seperti
yang dicita-citakan bersama.
Peran FPGN dalam meningkatkan SDM di Serpong Utara ini meliputi :
a. Mengentaskan Buta Aksara Al-Qur’an
Melalui Program Gerakan M3 (Masyarakat Maghrib Mengaji)
yang telah diresmikan pemerintah, para guru ngaji telah melaksanakan
perannya menjadi tutor pengajaran Al-Qur’an untuk mengentaskan
masyarakat Serpong Utara dari buta aksara Al-Qur’an.
b. Menyusun dan Mensosialisasikan Kurikulum
Kurikulum sangat penting, sebab kurikulum merupakan
pedoman bagi kegiatan belajar mengajar dalam rangka
mengembangkan kemamapuan SDM dan sasarn pendidikan dan
pelatihan.
60
Dalam mensosialisasikan kurikulum, langkah-langkah yang
dilakukan oleh Forum Persatuan Guru Ngaji Serpong Utara yaitu:
1). Mengadakan pelatihan penyusunan Kurikulum
2). Membentuk Tim Penyusun Kurikulum
3). Melakukan pertemuan khusus
4). Mengadakan evaluasi penyusunan Kurikulum
5). Mengesahkan Kurikulum
c. Meningkatkan Keimanan
Forum Persatuan Guru Ngaji juga melakukan upaya
peningkatan aqidah yaitu dengan mengadakan pengajian-pengajian
yang berkaitan dengan aqidah serta materi keagamaan lainnya yang
menunjang wawasan islami pada masyarakat Serpong Utara yang
dilaksanakan setiap minggu di masjid dan majelis taklim.
d. Membentuk Akhlakul Karimah
Upaya dalam meningkatkan akhlak masyarakat dilakukan
dengan cara menyebarluaskan ajaran Islam terutama tentang perilaku
seorang muslim dalam kehidupan sehari-hari sesuai dengan tuntunan
Al-qur’an dan Sunnah Nabi Muhammad SAW.
Peningkatan akhlak juga dilakukan dengan melibatkan anak-
anak dan remaja di wilayah Serpong Utara dalam kegiatan yang positif
dan Islami. Mereka dilatih marawis, pidato, hafalan surat-surat pendek
61
dan do’a sehari-hari, bahkan dilatih melantunkan Ayat Al-Qur’an
dengan tartil atau tilawah
Selain beberapa peran FPGN di atas, melalui keberadaan Forum Persatuan
Guru Ngaji ini juga guru-guru ngaji yang berada di wilayah Serpong Utara
dapat terdata sehingga memudahkan untuk peningkatan kesejahteraan mereka
melalui pemberian insentif dari pemerintah.
B. Saran
Dengan memperhatikan kesimpulan, saran dalam penelitian ini adalah :
1. Untuk meningkatkan keterlibatan para guru ngaji dalam melaksanakan
program FPGN; ketua Forum dapat mengeluarkan kebijakan atau
membangun sarana komunikasi lainnya yang lebih intens guna
meningkatkan kinerja para guru.
2. FPGN bersama dengan pemerintah sebaiknya lebih meningkatkan
penyediaan sarana belajar yang memadai dan mendukung pembelajaran
yang efektif. Selain itu, bersama-sama menggalang dana untuk kegiatan
keagamaan; baik itu untuk kegiatan kurikuler maupun ekstrakurikuler.
3. Untuk meningkatkan kualitas peran dan kompetensi guru ngaji pihak
FPGN dapat mengadakan kegiatan-kegiatan peningkatan profesional guru
yang lebih bervariatif lainnya, misalnya : “short course guru kreatif”,
“Public Speaking for Teaching” dan mengikutsertakan guru dalam
pelatihan, seminar, workshop lainnya yang diadakan oleh Kementerian
Agama maupun oleh lembaga pendidikan lainnya yang lebih tinggi.
62
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1988. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai
M. Berman , Louise and Jessie A. Roderick. 1977. Curriculum : Teaching The What, How
and Why Living, London : A Bell & Howell Company
H. Hamdani, Saat Penyerahan Bantuan paket perlengkapan alat baca dan tulis A-Quran kepada
para guru ngaji, Kecamatan Pamulang yang bertempat di Kantor MUI Kota Tangsel,
Rabu (26/05).
Halim, A. dkk,. 2005. Manajemen Pesantren, Yogyakarta : PT. LKiS Pelangi Aksara
Hasibuan, S.P. Malayu, 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta: PT. Bumi Aksara
Humam, As’ad. dkk, 1993. Pedoman Pengelolaan, Pembinaan dan Pengembangan TKA-TPA
Nasional, Yogyakarta :Balitbang Sistem Pengajaran Baca Tulis Al-Qur’an, 1993.
Masson, N.Grass, W.S. and A.W.Mc. Eachern. 1995. Exploration Role Analysis, dalam David
Berry, Pokok-Pokok Pikiran dalam Sosiologi
Moleong, J., Lexy, 2004. Metode Penelitian Kualitatif, Bandung : Remaja Rosdakarya
Moleong, J., Lexy, 2005. Metode Penelitian Kualitatif, Bandung : Remaja Rosdakarya
Nazir, Moh. 2005. Metode Penelitian, Bogor : Ghalia Indonesia, 2005
Nurdin, Ali dkk., 2006. Manajemen Sum,ber Daya, Jakarta : Faza media, 2006
Purwanto, M. Ngalim. 2007. Ilmu Pendidikan Teoretis dan Praktis , Bandung : Remaja
Rosdakarya.
63
Rachmawati, Firtri. 2012. Peran Pekerja Sosial dalam Penanganan Penyandang Masalah
Kesejahteraan Sosial di Panti Asuhan Bina Insan Bangun Daya 1 Kedoya Jakarta Barat,
Skripsi UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta: Perpustakaan Utama
Sanjaya, Wina,. 2008. Kurikulum dan Pembelajaran, Jakarta : Kencana
Soetopo, Hendyat dan Wasty Soemanto, 1993. Pembinaan dan Pengembangan Kurikulum,
Jakarta : Bumi Aksara
Wahyudi, Imam. 2012. Mengejar Profesionalisme Guru, Jakarta : Prestasi Pustakaraya
Yuniarsih, Tjutju dan Dr. Suwanto, 2011. Manajemen Sumber Daya Manusia, Bandung:
Alfabeta
Zaini, Syahminan. 1986. prinsip-Prinsip Konsepsi Pendidikan Islam, Jakarta : Kalam Mulia
Internet
Bagian Perencanaan dan Sistem Informasi, Perkuat Pembinaan Umat, http://bimasislam.
kemenag. go.id/informasi /berita /35-berita /769- perkuat- pembinaan –umat –dit –penais -
optimal kanguru-ngaji-tradisional-.html
Redaksi, Airin: Gencarkan Pengentasan Buta Aksara Al-Quran, http://marimenatatangsel.com/
berita/tangerang-selatan/612-airin-gencarkan-pengentasan-buta-aksara-al-quran-.html,
Kamis, 27 Mei 2010 01:51
top related