jurnal ppt fix

Post on 29-Jan-2016

233 Views

Category:

Documents

0 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

jurding

TRANSCRIPT

Decompressive Craniectomyin Diffuse Traumatic Brain

Injury

Disusun oleh : Nadia Resha R 2009730100Elza Wahyuni 2010730032

Pembimbing : dr. Adriansyah, Sp.B

Latar BelakangPasien yang dirawat di RS dengan severe

diffuse traumatic brain injury 60% meninggal atau survive dengan severe disability

Terapi medis dan bedah dilakukan untuk meminimalkan secondary brain injury

Peningkatan tekanan intrakranial yang biasanya disebabkan oleh edema serebral merupakan masalah yang penting

Banyak pasien dengan severe traumatic brain injury tekanan intrakranial refrakternya meningkat akibat respon first line therapy

Surgery craniectomy decompressive dilakukan untuk mengontrol tekanan intrakranial

MetodeDesember 2002 - April 2010, secara randomized 155 orang dewasa dengan severe diffuse traumatic brain injury dan hipertensi intrakranial yang refrakter terhadap first line therapy untuk menjalani craniectomy decompressive atau standar care

Inklusi- Usia 15 - 59 tahun- severe diffuse traumatic brain injury- Glasgow Coma Scale skor 3-8

Eksklusi- Kondisi pasien tidak dianggap cocok untuk

perawatan standar oleh staf klinis- Unreactive pupil- Spinal cord injury- Cardiac arrest

Study ProceduresSemua pasien dirawat di ICU dengan

kemampuan manajemen neurosurgical dan peralatan yang canggih termasuk ketersediaan pemantauan tekanan intracranial dengan drainase ventrikular eksternal atau kateter parenkim

Pasien menerima pengobatan untuk hipertensi intrakranial setiap kali tekanan intrakranial lebih besar dari 20 mmHg

Assessments dan Pengumpulan DataKarakteristik klinis dicatat dari file medisHasil CT scanTrauma Skor-Injury Severity ScoreStatistik tekanan intrakranial dan rata-

rata pengukuran tekanan arteri dicatat selama 12 jam sebelum random dan 36 jam setelah random

Intervensi first line therapy dan second line therapy

Komplikasi craniectomy decompressive

Outcome MeasuresOutcome measures dievaluasi melalui

telephone oleh tiga trained assessors yang tidak mengetahui study-group assignments

unfavorable outcome, death, vegetative state, severe disability (Glasgow Outcome Scale)

Studi Pengawasan National Health Medical Research Council of AustraliaThe Transport Accident Commission of

Victoria, AustraliaThe Intensive Care Foundation of the

AustralianNew Zealand Intensive Care SocietyWestern Australian Institute for Medical

Research

Analisis StatistikAnalisis regresi logistik-ordinal dari skor

pada Skala Outcome Glasgow kemudian didefinisikan sebagai hasil primer utama

Analisis diikuti oleh perbandingan yang disesuaikan dengan model regresi covariates prespecified (umur, GCS terakhir sebelum intubasi, GCS setelah resusitasi dan Marshall class)

Cox proportional-hazards regresi digunakan untuk perbandingan jumlah hari di ICU dan di rumah sakit

P value < 0.05 menunjukkan signifikansi statistik

Semua analisa dilakukan dengan menggunakan Stata statistical software

HASIL

Kesimpulan Craniectomy decompressive menurunkan

tekanan intracranial, durasi mechanical ventilation, dan lama rawat di ICU pada pasien severe diffuse traumatic brain injury dan refractory intracranial hypertensi dibandingkan dengan perawatan standar

Durasi rawat di RS dan komplikasi pembedahan tidak signifikan perbedaannya antara kelompok Craniectomy decompressive dengan standar care

Keterbatasan Penelitian Karena dievaluasi oleh prosedur

neurosurgical Satu center merekrut lebih dari sepertiga

partisipanKetidakseimbangan dalam beberapa

karakteristik pasienEfek bahaya craniectomy tidak signifikanJumlah sampel kecil

Terimakasih...

top related