jadi regulasi media pro publik di tengah himpitan industri dan kekuasaan
Post on 23-Nov-2015
195 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
-
REGULASI MEDIA PRO PUBLIK DI TENGAH HIMPITAN INDUSTRI DAN KEKUASAAN
Mahasiswa Ilmu Komunikasi
Universitas Trunojoyo Madura
Pengantar
Surochiem AS, S.Sos, SH, Msi
(Pengajar Mata Kuliah Hukum dan Media Massa)
07 MEI, 2014
JURUSAN ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU BUDAYA
-
1
UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA Sanksi Pelanggaran
Undang undang Nomor 19 Tahun 2002
Tentang Hak Cipta
Pasal 72
1. Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak melakukan perbuatan sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 ayat (1) atau pasal 49 ayat (1) dan ayat (2) dipidana
penjara masing masing paling singkat 1 (satu) bulan dan atau denda paling sedikit
Rp. 1.000.000,00 (satu juta rupiah), atau pidana penjara paling lama 7 (tujuh)
tahun dan atau denda paling banyak Rp. 5.000.000.000,00 (lima milyar rupiah).
2. Barangsiapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan atau menjual kepada umum suatu ciptaan atau barang hasil pelanggaran Hak Cipta atau
Hak Terkait sebagaimana dimaksudkan dalam ayat (1), dipidana dengan pidana
penjara paling lama 5 (lima) tahun dan atau denda paling banyak Rp.
50.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).
REGULASI MEDIA PRO PUBLIK
DI TENGAH HIMPITAN INDUSTRI DAN KEKUASAAN
Mahasiswa Ilmu Komunikasi
Universitas Trunojoyo Madura
Pengantar
Surochiem AS, S.Sos, SH, Msi
(Pengajar Mata Kuliah Hukum dan Media Massa)
Desain Cover
Salman Alfarisi
Hak cipta dilindungi undang undang
Dilarang memperbanyak isi buku ini, baik sebagian maupun seluruhnya, dalam bentuk apa
pun tanpa izin tertulis dari Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Trunojoyo Madura
-
2
Daftar isi Daftar isi ........................................................................................................ 1
Pengantar ...................................................................................................... 4
Acara Fantasi Pada Tvri Jatim Sebuah Acara Hiburan Anak Atau Sebuah
Komodifikasi ? ............................................................................................. 10
Realita Penyiaran Radio Lokal ..................................................................... 12
Media publik menjadi media bisnis ............................................................ 16
Media dan politik ........................................................................................ 21
Media Komunitas Untuk Masyarakat Pedalaman dan Terasing ................. 26
Iklan Televisi yang Mendidik ....................................................................... 29
Isu Kontemporer Media 2014 - Penegakan Hukum dalam Siaran Pemilu . 34
Hak Paten dan Hak Cipta di Media - Perlindungan Hak Paten dan Hak Cipta di
Media Youtube ........................................................................................... 37
Frekuensi antara Idealisme dan Realita ...................................................... 40
Metro TV dan TV One, Serupa Tapi Tidak Sama ......................................... 43
Infotaiment Ramadhan ............................................................................... 46
Korporasi Media.......................................................................................... 48
Remote Kontrol Sebagai Media Parenting Tayangan Televisi .................... 53
Radio Komunitas Terhadap Masyarakat Miskin ......................................... 60
Muatan Lokal Remaja dalam Program Musik Radio ................................... 63
Komodifikasi media ................................................................................. 66
Media Komunitas Berdampak Positif pada Masyarakat Madura ........... 72
Transisi Media Konvensional ke Konvergensi ............................................. 77
Membentuk Media Penyiaran yang Sehat dan Profesional ....................... 80
Ruang Publik Radio Republik Indonesia ...................................................... 84
-
3
Kontestasi Ruang Publik di Media Massa ................................................... 89
Sinetron Laga: Mengkritisi Aktor Laga Anak-Anak dan Dampaknya Bagi Anak-
Anak ............................................................................................................ 93
Tutupnya media (televisi) lokal ................................................................... 97
Televisi Pahlawanku Televisi Penjajahku .................................................. 100
Film Kartun Amankah Untuk Anak ??? ..................................................... 104
RELIGITAINMENT ...................................................................................... 108
Daulat Publik atau Daulat Kapital? ........................................................... 112
Pesbukers .............................................................................................. 116
Awas, Ftv Dapat Menghasilkan Remaja Karbitan!!! ................................. 121
Media Massa dan Propaganda ................................................................. 126
Ketika Keindependensian Jurnalis Dipertanyakan .................................... 134
Junk food, Tayangan Televisi kita ............................................................. 138
Turbolensi Media ...................................................................................... 141
Utopia Media ............................................................................................ 144
Peran Media (TV) dalam Merekonstruksi Perilaku Masyarakat ............ 147
-
4
Pengantar
Membangkitkan Konsumen Media!!!
Diantara Gerakan Kultural dan Struktural
Transformasi dan konsolidasi demokrasi yang belum tuntas membuat
demokratisasi media menyimpan banyak paradogs di berbagai negera
berkembang. Demokrasi media artificial, media seolah-olah demokratis, tampak
indah dalam kertas regulasi, tetapi ompong dalam penegakan hukum dan bopeng-
bopeng dalam realitas praktik rutin jurnalisme media. Regulasi hanya sekadar
menjadi hiasan dan pelengkap ornamen demokrasi prosedural. Persis seperti
istilah popular status ngetrend di media sosial saat ini, pokoke ono, aq rapopo.
Media hanya sekadar memenuhi syarat formal, tanpa memiliki kandungan nilai
substantif terhadap bangunan peradaban civic virtue, proyektif yang mampu
mengonstruksi peradaban media demokratis yang bertumpu pada daulat publik.
Demokrasi media bak fatamorgana, seolah-olah demokratis dan indah, tetapi
substansinya kosong pada pemihakan daulat public. Fakta dan realitas menjadi
ajang simulasi media dan permainan imajinasi awak media.Akibatnya, regulasi
media dijalankan tanpa itikad dan spirit pro public. Indah dalam kata dan pasal-
pasal, tetapi tanpa roh dan nihil daya dorong untuk menyadarkan awak media
keluar dari kesadaran palsu akibat tekanan industrialisasi media. Media menjadi
ajang drama dan simulasi yang memproduksi dan mengkonstuksi realitas palsu
tiada henti. Realitas media lebih banyak muncul karena order, ya mendingan
masih representasi, tetapi kalau sudah menjadi mesin pemroduksi hyperrealitas,
sungguh membahayakan. Tak ayal, potret pelanggaran isi media tergambar jelas
dan mengalami peningkatan jumlah dari waktu ke waktu secara signifikan.
Perbaikan regulasi ternyata tidak menjamin isi media menjadi semakin sehat dan
bermartabat. Satu-satunya cara yang efektif, adalah LAWAN bersama-sama
melalui gerakan kultural.
-
5
Demikian catatan pembuka sebagai pengantar buku Media dan Regulasi karya
bersama Mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi UTM tahun 2014. Kendati buku ini
sejatinya adalah ajang latihan menulis dan rekaman diskusi di kelas, tetapi buku
ini mengandung banyak pesan. Pertama, Mahasiswa yang selama ini alergi dengan
buku kini mereka mulai merasakan nikmatnya membaca buku kendati itu karya
mereka sendiri. Kedua menerbitkan buku sudah menjadi tradisi di Prodi
Komunikasisejak 6 bulan yang lalu. Mahasiswa dapat menyemai gagasan, ide, dan
ekspresi originalitas mahasiswa sebagai tindak lanjut diskusi dan perkuliahan di
kelas. Atmosfer ini sungguh patut di syukuri untuk kampus muda seperti UTM.
Terlepas dari kualitas, saya mengangap karya bersama ini adalah tradisi penting
di dalam prodi ikom UTM guna menciptakan atmosfir akademis dan
mentradisikan menulis buku dikalangan mahasiswa. Saya masih ingat betul
bagaimana Pak Nuruddin UMM memprovokasi mahasisiwa Ikom UTM setahun
yang lalu dengan slogan ini karya ku mana karyamu. Provokasi itu benar-benar
menjadi inspirasi dan pematik yang hebat untuk anak IKOM UTM yang terlelap
dan kini mulai bangun dari tidur panjangnya.
Tradisi membuat buku, tentu bukan untuk sok dan sekadar gaya-gayaan. Namun,
jelas didasarkan atas pengalaman sejarah bahwa pemikiran itu akan terus
langgeng jika tertulis dalam bentuk buku yang akan dibaca dari generasi ke
generasi. Ya percuma diskusi berlangsung dahsyat dikelas tetapi tiga jam setelah
itu lenyap bak ditelan bumi, hilang tanpa bekas. Buku dan karya tulis yang lain --
mengutip Pak Nurudin -- adalah saksi sejarah dan juga akan menjadi amal dan
saksi sejarah yang panjang dan sekaligus akan menjadi bukti bagaimana
mahasiswa membangun peradaban dan iklim akademis yang terhormat pada
masanya.
Jika dicermati tulisan mahasiswa ini, nampak jelas apa pesan yang hendak mereka
suarakan. Buku kumpulan tulisan ini sejatinya adalah saksi perubahan pemikiran
mahasiswa ikom dalam mengikuti mata kuliah hukum media massa yang saya
ampu. Pada awalnya mereka terlihat asing dengan berbagai konsep media
-
6
termasuk materi media publik yang menjadi muatan utama dalam kuliah ini.
Namun, dengan menyodorkan berbagai fakta pelanggaran isi media akhirnya
mereka terhenyak dan bangun dari tidurnya untuk merapatkan barisan guna
mendorong isi penyiaran yang sehat dan bermartabat.
Jujur pula ditengah mudahnya akses informasi melalui mesin pencari data
internet, hal yang selalu membuat saya was-was adalah virus intant dan plagiasi
dalam menulis. Percikan pemikiran reflektif mahasiswa ini semoga terhindar dari
kejahatan copy-paste. Originalitas dan itikad baik mahasiswa menjadi pertaruhan
akan kepercayaan saya bahwa mahasiswa akan malu kepada dirinya sendiri jika
masih terus copas dan mengklaim karya orang lain sebagai karya miliknya.
Demikian pula harapan saya terhadap buku karya mahasiswa ini. Jangan sampai
itikad baik membangun peradaban melalui buku malah menjadi bumerang.
Mahasiswa copas karya orang lain tanpa bertanggungjawab dan memikul beban
sebagai akademisi yang teguh menjaga martabat ilmiah dan kehormatan
akademik.
Jika ditilik secara makro, memang perkembangan media di Indonesia tidak bisa
dilepaskan dari konteks politik yang melingkupinya. Reformasi yang menjadi
tonggak sejarah transformasi politik dari sistem otoriter menjadi demokratis kini
menampakkan wajah yang mulai beda dan aneh. Alih-alih menuju demokrasi,
tetapi yang dirasakan adalah justru trend liberalisasi. Cita-cita memiliki media
penyiaran yang pro-publik kini harus beradapan dengan fakta media kapitalis yang
menghampa pada kepentingan bisnis, pemilik, kekuasaan dan terperangkap
dalam logika never-ending circuit of capital accumulation : M-C-M (Money-
Commodities-More Money) (Prof Dedy N Hidayat, 2003:6)
Ketertundukan media kepada pasar (market driven) dan kekuasaan (State) itu
menjadi perhatian luas mahasiswa. Kontestasi itu mereka coba potret tidak hanya
di level nasional, tetapi juga di tingkat local. Mereka risau jika ruang ruang media
penyiaran sesak oleh berita lowtaste dan Mahasiswa bisa memahami bahwa isi
media penyiaran seyogyanya bisa menyuguhkan fakta obyektif dan
-
7
menghindarkan bias kepentingan apalagi imaji. Pemberitaan media jelas bukan
karya fiksi. Beberapa potret tayangan seperti gosip, klenik, humor slapstick
sinetron murahan, cerita perselingkuhan, kekerasan, informasi remeh temeh.
Adegan sinetron masih seputar saling maki, saling tampar, dan saling jambak
Akting yang paling sering diperagakan adalah mata melotot dan mulut dimanyun-
manyunkan. (Budi Suwarna, 2009). Jualan infotainmen tidak beranjak dari gosip
percintaan, perselingkuhan, perceraian, dan kekerasan yg melibatkan selebritis
(Budi Suwarna, 2009). Fakta seolah tidak terlalu penting karena kini yang
dikembangkan media adalah prasangka. Komedipun tidak lepas dari kritik. Komedi
cerdas semakin hilang dari layar TV, tetapi justru tampil dalam bentuknya yang
semakin vulgar. Para pemerannya banyak yang memancang tawa karena dengan
megolok-olok dan menghina kekurangan fisik orang lain.
Nah, apa yang bisa kita lakukan dalam kondisi saat ini. Fenomena pemilu legislatif
2014 menunjukkan tengara yang kasat mata bagaimana kekuatan modal mampu
memenangkan kontestasi politik. Mereka yang memiliki akumulasi modal yang
kuat dapat membayar untuk memeroleh apapun yang mereka inginkan. Isi media
banyak yang dipesan, dedikasi kepada kepetingan publik tergadaikan oleh iklan
dan pesanan advertorial. Bahkan muncul fenomena baru kajian akademis sebagai
advertorial yang semata-mata menjadi bagian dari kepentingan marketing politik.
Lalu, media pro publik yang mengabdi kepada daulat publik PICON itu akan
diperjuangkan oleh siapa???
Bagi saya membaca karya mahasiswa adalah hiburan yang sungguh
mengasyikkan. Campur aduk rasanya mengikuti tulisan mereka yang lugas kadang
emosional tetapi mengandung kadar intelektual yang kental. Ya mereka adalah
cikal bakal intelektual muda yang harus terus memupuk kualitas dan melatih daya
analisis karena mereka nanti yang akan meneruskan dan menjaga tradisi
intelektual ini. Jika tradisi seperti ini bisa muncul dan meningkat kualitas dari
tahun ketahun saya percaya mitos perguruan tinggi sebagai menara gading itu
akan segera berganti menjadi sumber pencerahan. Obor yang tiada henti
-
8
memancarkan pikiran pikiran progresif kampus untuk mengubah peradaban yang
lebih berartabat di masyarakat.
Tentu semua upaya ini ujungnya adalah demi mengubah keadaan yang lebih baik.
Kita tidak ingin menyaksikan TV menjadi sekolah kejahatan dan menjadi sumber
energy negative para generasi muda. Dengan lantang kita ingin menjawab sudah
bertobatlah media. Sudah seharusnya media menyadari bahwa asset public
terbats itu harus dijalankan dengan amanah melalui siaran yang mendidik,
mencerahkan, dan menginspirasi.
Diakhir catatan ini penting bagi saya untuk mengingatkan kembali. Apakah sudah
cukup regulasi dan pengawas dibiarkan berjalan sendiri tanpa partisipasi dan
dukungan public yang lebih progresif. Penting pula untuk kembali diingatkan,
apakah regulasi yang ada saat ini memiliki daya dorong untuk memanusaiakan
manusia atau justru membendakan (reifikasi) manusia. Kita semua sepakat jangan
sampai demokratisasi media ini bablas membendakan manusia, manusia yang
diterpa media tanpa memiliki daya kritis dan keberdayaan. Akhirnya kita semua
berharap semua turut berkontribusi dalam membendung liberalisasi media yang
bahayanya juga tidak kalah mengerikan seperti media otoritarian.
Penulis pernah menyampaikan kendati secara berseloroh bahwa kehadiran badan
regulator seperti KPI/KPID tidak akan dapat mengubah tampilan isi media
penyiaran secara signifikan untuk kepentingan publik. Kekuatan tersebesar
menurut saya dalam menjaga isi media agar pro publik tidak bisa kita pasrahkan
kepada adanya regulasi dan badan pengawas struktural, tetapi akan efektif jika
bergandengan tangan dengan kekuatan publik untuk bersama-sama melakukan
perlawanan terhadap siaran yang tidak bermutu. Sinergi antara gerakan struktural
dan kultural akan lebih efektif jika kita lakukan bersama sama.
Keberdayaan pemirsa terhadap media harus terus didorong dan diperluas agar
konsumen media semakin kritis, berdaya, dan selektif terhadap isi media.
Pengawas dan penegak hukum media juga harus konsisten untuk mengabdi
-
9
kepada regulasi propublik. Jika kedua gerakan ini dapat berjalan seiring maka akan
dapat menjadi kekuatan yang dahsyat. Tujuan utama dari kolaborasi gerakan
struktural dan kultural ini adalah untuk menjaga wibawa regulasi dan
mewujudkan media pro publik yang sesungguhnya. Media pro publik yang sehat
dan bermartabat. Semoga dan takniah Ikomers
Salam CIE, creative, innovative, eksis .
Surochiem As
Kampus IKOM UTM, Campus CIE telang for All people
Sore hari, di bulan Mei 2014
-
10
Acara Fantasi Pada Tvri Jatim Sebuah Acara Hiburan Anak
Atau Sebuah Komodifikasi ?
100531100020 - Aminullah Fatoni
Acara Fantasi TVRI Jawa Timur adalah acara untuk anak anak berupa
penampilan bakat anak anak baik berupa menyanyi, menari, ataupun kegiatan
seni lainnya.
Acara Fantasi ini tayang setiap hari pada pukul 15.00 WIB pada saat siaran
lokal Jawa Timur. Acara ini saat menarik bagi para anak anak, baik sebagai
penonton ataupun peserta dalam acara ini, bagi peserta acara ini mungkin akan
menjadi sebuah prestasi tersendiri tampil di sebuah stasiun televisi, peserta tidak
hanya induvidual tetapi juga kelompok mewakili sekolah dan sebagainya.
Untuk pihak peserta begitu bangga saat bisa tampil di sebuah stasiun
televisi, seperti contohnya penampilan pementasan wayang dan karawitan dari
sebuah Sekolah Dasar di Surabaya, mungkin ini adalah sebuah ekstrakulikuler
sekolah, yaitu karawitan, pihak sekolah mengadakan ekskul ini untuk
mempertahankan kebudayaan asli jawa timur, dan juga melatih keterampilan
anak didiknya dalam kesenian.
Ketika tampil di sebuah stasiun televisi bukankah itu sebuah prestasi baik
bagi anak didik ataupun sekolah, mungkin itu adalah dari pihak sekolah,
bagaimana kita lihat dari pihak media? Apakah hanya melihat seperti itu ataukah
media juga melihat ada sebuah celah untuk mendapatkan keuntungan di situ?
Ketika kita melihat dari sudut pandang yang lain maka salah satunya adalah
komodifikasi terhadap anak anak ataupun kebudayaan, ketika media
menggunakan peserta untuk tampil di medianya menurut hanya hanya untuk
kepentingan keuntungan media, kepentingan rating.
-
11
Kembali lagi hakikat utama media selain sebagai media penyampai
informasi, hiburan, pendidikan, media juga adalah lembaga yang mencari
keuntungan.
Ketika rating acara tersebut maka acara tersebut akan bertahan dan iklan
pun datang, kita mengetahui TVRI adalah lembaga penyiaran publik selain
pendapatan dari pemerintah TVRI juga mendapat masukan dana dari iklan,
swadaya masyarakat.
Untuk orang awam hal ini terlalu jauh kedalam tujuan sebuah media,
mungkin yang terlihat hanya bagaimana media memberikan informasi dan
memberi hiburan, hal yang tidak tampak inilah yang harus kita perlu pahami
bersama, agar kita sebagai masyarakat bisa mengawasi secara bersama sama
lembaga publik kita ini agar menjadi sebuah lembaga publik yang baik.
Mungkin hal di atas adalah hanyalah sebuah pemikiran kritis dari saya.
-
12
Realita Penyiaran Radio Lokal
120531100058 - Irvan Ainurrohmat
Penyiaran radio merupakan media komunikasi massa yang dikonsumsi
dengan cara di dengar, wajarnya disajikan dalam bentuk progam siar, seperti
program informasi, berita politik, hiburan, dan program musik. Dari semua
program tersebut diharapkan bisa memberikan informasi, edukasi, dan hiburan
yang diharapkan bisa mencerdaskan, dan membentuk moral bangsa.
Diantara banyak acara atau program siar, acara yang paling sering disiarkan
di radio adalah acara musik, walaupun seharusnya penyiaran radio tidak hanya
melulu berbentuk program hiburan, tapi acara musiklah yang sampai sekarang
memiliki banyak pendengar. Padahal penyiaran radio setidaknya harus adil dalam
menyiarkan program siaran, sesuai dengan Peraturan Pemerintah No 50 Tahun
2005 Tentang Lembaga Penyiaran Swasta yaitu :
Isi siaran wajib mengandung informasi, pendidikan, hiburan, dan
manfaat untuk pembentukan intelektualitas, watak, moral, kemajuan,
kekuatan bangsa, menjaga persatuan dan kesatuan, serta mengamalkan
nilai-nilai agama dan budaya Indonesia.
Isi siaran wajib memberikan perlindungan dan pemberdayaan kepada
khalayak khusus, yaitu anak-anak dan remaja, dengan menyiarkan mata
acara pada waktu yang tepat, dan Lembaga Penyiaran Swasta wajib
mencantumkan dan/atau menyebutkan klasifikasi khalayak sesuai
dengan isi siaran.
Isi siaran dilarang bersifat fitnah, menghasut, menyesatkan dan/atau
bohong; menonjolkan unsur kekerasan, cabul, perjudian,
penyalahgunaan narkotika dan obat terlarang; atau mempertentangkan
suku, agama, ras, dan antargolongan.
-
13
Isi siaran dilarang memperolokkan, merendahkan, melecehkan,
dan/atau mengabaikan nilai-nilai agama, martabat manusia Indonesia,
atau merusak hubungan internasional.
Kenyataannya bila dahulu orang mendengarkan radio untuk mendengarkan
berita atau informasi, sekarang orang mendengarkan siaran radio hanya untuk
mendengarkan musik, hal ini yang menyebabkan Seorang Program Director radio
dituntut untuk menghadirkan program musik yang bisa menarik perhatian
pendengar dan bisa memenuhi selera pasar.
Dalam penyiaran program musik di radio, pendengar mengharapkan salah
satu judul lagu favoritnya untuk diputar, tak jarang lagu yang di minta untuk
diputar adalah lagu yang terbaru ataupun lagu jadul sekalipun. Dan sayangnya
tidak semua lagu tersedia dalam diskotika musik sebuah radio, hal ini yang
menyebabkan seorang Music Director sebuah radio harus bergegas untuk
membeli sebuah album musik yang berupa CD ataupun kaset, album CD musisi,
band, atau penyanyi, di Indonesia terbilang relatif sangat murah, hal itu di ukur
dari mahalnya biaya prosduksi sebuah album dan sulitnya untuk menciptakan
karya yang baik, menarik, dan original, harga untuk sebuah album CD musisi lokal
Indonesia berkisar antara Rp 35.000 sampai Rp 50.000 sementara harga album
musisi Internasional berkisar antara Rp 150.000 hingga Rp 300.000 per albumnya,
tetapi ada saja Music Director radio yang berbuat nakal dengan mendownload
secara gratis untuk sebuah album musik. Tentu saja ini adalah sebuah kecuranga
yang seharusnya di perhatikan dan ditindak lanjuti.
Dangdut adalah salah satu genre musik favorit masyarakat, program siar ini
adalah acara favorit yang memiliki banyak pendengar dan ada salah satu program
siar di radio Jawa Timur yang menyiarkan lagu dangdut - dangdut koplo Jawa
Timuran yang merupakan konser live sebuah orkes dangdut, tetapi ada
kejanggalan pada program ini, yaitu masalah konten siaran lagu dangdut koplo
yang sebenarnya adalah dokumentasi pribadi dan tidak untuk diperjual belikan,
walaupun ada sebagian album dangdut koplo yang di buat untuk tujuan komersil,
-
14
namun album yang di komersilkan tersebut adalah sebagian kecil dari banyaknya
jumlah album pribadi yang di bajak oleh oknum yang tidak bertanggung jawab,
pembajkan adalah akar dari permasaalahan ini yang kemudian di siarkan oleh
stasiun radio, hal inilah yang masih menjadi pertanyaan besar hingga sekarang,
halalkah dangdut koplo tesebut di siarkan.? Dan apakah ada salah satu pihak yang
di untungkan atau dirugikan.? Hal yang masih menjadi tanda tanya besar.
Berkembangannya era digital dijaman seperti sekarang ini berpengaruh
besar terhadap sistem penyiaran radio di Indonesia. Sama halnya seperti sebuah
mata koin yang memiliki dua sisi berbeda namun sulit dipisahkan, yaitu sisi positif
dan sisi negatif dari digitalisasi, dengan adanya digitalisasi para musisi akan lebih
mudah untuk melakukan produksi sebuah album musik, dan juga semakin mudah
untuk memasarkan dan mengenalkan sebuah album musik mereka kepada
khalayak luas, celakanya dengan digitalisasi pula pembajakan dan pengunggahan
atau pengunduhan file lagu dan vidio secara gratis rentan terjadi.
Salah satu penyebab terjadinya praktek penyiaran yang seperti ini adalah,
minimnya kesadaran dari oknum yang bekerja di balik penyiaran radio, dan
kurangnya pengawasan dari pihak pengawas penyiaran di indonesia yaitu KPI,
sebenarnya ini memang masalah yang tidak terlalu besar, tetapi apa kita harus
menunggu menjadi besar dahulu baru di tindak lanjuti.? Lalu apa fungsi dari
sebuah lembaga terhormat yang meimiliki tugas sebagai lembaga yang
mengawasi penyiaran di tingkat nasional maupun regional tersebut.? Kalau
memang terbukti lembaga tersebut tidak menggunakan kewenangannya dengan
baik, salahkah bila lembaga tersebut di tiadakan? Seharusnya peraturan yang
sudah sangat jelas tertulis dan sudah akui secara sah oleh negara menjadi salah
satu kontrol dari terjadinya pelanggaran pelanggaran yang kecil dan pelanggaran
besar sekalipun. Hal inilah yang menjadikan bahasan ini menjadi bahasan yang
menarik, karena sampai saat ini masih belum di temukan UU ataupun peraturan
penyiaran yang menyatakan kalau menyiarkan lagu hasil download dan
menyiarkan lagu dari dokumentasi pribadi adalah sebuah pelanggaran, Walaupun
-
15
ada lagi jenis pelanggaran lain di dalam penyiaran radio, tidak hanya dari segi
konten tetapi juga dari segi konteks penyiaran radio tersebut seperti halnya
kemasan dari program, dan cara penyiar menyampaikan siaranannya pada
program tersebut, namun pada bahasan ini topik di hususkan pada konten siaran
yang masih menjadi tanda tanya kehalalannya, seperti menyiarkan lagu hasil
download gratis dan menyiarkan lagu yang seebenarnya adalah dokumen pribadi.
Penyiaran Radio yang baik adalah penyiran yang benar dari segi konten
penyiaran dan juga benar dari segi konteks bagaimana cara siaran tersebut
disampaikan. Penyiar yang baik dan isi siaran yang bermanfaatlah yang
seharusnya didapat oleh para pendengar radio, jangan sampai lemahnya
pengawasan dan ketidak pedulian masyarakat tentang isi siaran menjadikan
penyiaran radio disalah artikan dan di salah gunakan, memang hingga saat ini para
musisi di Indonesia menggunakan radio untuk memperkenalkan albumnya kepada
masyarakat luas. Tetapi tidak dapat dipungkiri setiap radio ingin menghemat biaya
produksi dan melakukan segala hal untuk mewujudkannya sehingga pelaku
penyiaran sering mengabaikan kode etik penyiaran, Dengan demikian, setiap
pelaku penyiaran seharus membaca semua peraturan perundang-undangan
untuk mengetahui, memahami, dan menaati kode etik dan ketentuan yang
tercantum di dalam UU No. 32.
Fenomena penyiaran lagu dari hasil download gratis dan dari dokumentasi
yang sifatnya pribadi sudah sering ditemukan awal - awal ini, hal ini harus di
telusuri lebih lanjut, karena apabila hal seperti ini menjadi kebiasaan yang
diwajarkan, pasti ada pihak yang mendapat untung dengan cara merugikan orang,
namun pemikiran yang kritis dan keinginan besarpun akan menjadi sia - sia apabila
tidak ada tindakan untuk menghentikan hal yang salah dan meluruskan segala hal
yang tidak lurus. Sehingga sistem penyiaran radio di indonesia bisa lebih baik lagi
kedepannya, dan masyarakat mendapatkan manfaat dari penyiaran radio.
-
16
Media publik menjadi media bisnis
120531100081 - Angki Ardiansyah
Televisi merupakan media yang melakukan penyiaran atau saluran
informasi pendidikan dan hiburan serta kontrol sosial dan sebagai lembaga
ekonomi. kebutuhan informasi masyarakat Indonesia mulai berkembang.
berbagai kebutuhan informasi baik mulai dari dunia hiburan, ekonomi-bisnis,
politik, keilmuan, dan kejadian yang sangat kecil pun menjadi konsumsi khalayak.
Informasi kini telah dinilai oleh masyarakat kita sebagai suatu kebutuhan, dari
cuma sekedar untuk tahu hingga untuk kepentingan profesional, informasi kini
mulai ditanggapi positif oleh masyarakat.
Dengan ketersediaan informasi, manusia dapat memperluas wawasan
pengetahuannya, memahami kedudukan serta peranan dalam masyarakat dan
mengetahui apa saja peristiwa yang terjadi di sekitarnya. beragam peristiwa dan
informasi yang diperoleh masyarakat tidak terlepas dari peranan suatu media
.melalui media massa masyarakat mendapatkan suatu bentuk penyajian informasi
berupa berita.Berita bukanlah suatu informasi yang selalu terkait dengan segala
peristiwa sebab tidak semua peristiwa menjadi pembicaraan yang diberitakan.
berita sendiri lebih menitikberatkan konstruksi suatu realitas yang proses
intepretasinya menggunakan ragam bahasa yang telah terukur.
Namun sekarang media publik sebagai sarana informasi kita sudah sedikit
demi sedikit berubah menjadi media yang lebih mementingkan kepentingan
perorangan , dan sudah tidak menghiraukan pelanggaran dalam penyiaran dan
juga sebagai sarana bisnis dengan berubah nya struktur penyiaran nya yang lebih
mementingkan keuntungan nya serta sudah tidak mematuhi norma norma
peyiaran, dan bukan seperti tujuan yang semestinya yaitu memberikan informasi-
infomasi yang mendidik pada masyarakat atau khalayak. Perubahan yang sudah
nampak pada media publik kita yaitu.
-
17
Meningkat nya porsi penayangan iklan
Meningkat nya acara-acara gosip
Meningkat nya film yang tidak mendidik
Di liat dari sisi positif nya meningkat nya penayangan iklan memang hal ini
dapat meningkat kan nilai ekonomi bagi perorangan seperti:
Iklan minuman selama setahun pihak perusahaan minuman harus
mengeluarkan dana sekitar 60 triliun pada stasiun televisi yang menayangkan
produk nya. serta akan lebih mahal lagi apabila produk produk minuman
tersebut mau di tampil kan di reality show atau live maka dari itu para pengelolah
stasiun televisi lebih banyak memperpanajang durasi iklan dan yang pasti akan
mengeluarkan dana yang tidak sedikit juga bagi perusahaan yang mau di iklan kan.
Makin marak nya acara gosip di stasiun televisi serta jam penayangan nya
yang di tingkat kan, karena acara gosip dinilai lebih banyak peminat nya dan lebih
banayak yang mensponsori nya maka dari itu acara gosip di media kita sekarang
jam penayangan nya sudah
Sehari 3 kali seperti makanan kita sehari-hari, serta makin banyak nya film
yang tidak mendidik di stasiun televisi kita, dimana di dalam film tersebut
menceritakan tetntang kehidupan glamor dan sudah mengenal cinta di usia dini.
Dan penonton juga tertarik pada acara hiburan atau komedi namun
komedi yang di tayangkan bukan murni sebuah komedi yang tidak bermutu, Ada
yang menyukai namun tidak sedikit pula yang menentangnya karena menganggap
tayangan tersebut merupakan tayangan yang tiak patut di contoh seperti:
berkomedi dengan kata-kata kasar, menyiksa orang dengan main tebak-tebakan
dengan kaki dimasukkan air es atau melempar tepung ke mulut lawan dan ada
juga goyangan tidak jelas seperti oplosan mengarah ke gerakan vulgar. Bukan di
hentikan malah stasiun televisi yang lain membuat acara yang sama karena di
dalam acara tersebut pihat stasiun televisi melihat adanya peluang bisnis yang
-
18
besar di dalam acara tersebut tampa memikirkan dampak pada masyarakat yang
menonton.
Sepertinya media publik kita sudah tidak mementingkan kepentingan
masyarakan lagi mereka Cuma memikirkan peluang-peluang bisnis yang ada di di
stasiun televisinya tampa memnghiraukan norma-norma penyiaran, mengapa di
saat era globalisasi seperti skarang ini anaka-anak kecil dan remaja yang haus akan
pengetahuan malah di suguh kan acara-acara ysng tidak medidik seperti:
Goyangan yang tidak jelas tujuan nya .
Guyonan yang merendahkan orang lain.
Bagi bagi uang tampa ada usaha dari penerimanya.
Kisah cinnta remaja yang glamor.
Cerita yang tidak kunjung selesai meskipun 1.000 episode.
Menggosip kan orang lain dan mengumbar aib pasangan di media.
Mengapa tidak diganti tayangan yang lebih mendidik seperti:
Nilai kehidupan
Nilai kehidupan adalah sebuah acara yang mendidik karena acaranya adalah
cerita untuk memotivasi agas meninggalkan kegiatan atau kelakuan yang negatif
dan acara ini memang benar-benar nyata dan memberikan kita arti dari nilai suatu
kehidupan.
Kick andy
Merupakan sebuah acara yang sangat berkualitas dan mendidik dan acara
ini banayak memberi dedikasi dan juga informasi tentang banyak hal dan yang
terpenting memberikan motivasi kepada penonton nya untuk tetap semangat
menghadapi kehidupan walaupun keadaan nya sesulit apapun.
Mario teguh golden ways
-
19
Acara ini mempunyai tujuan yang bagus yaitu memberikan motivasi kepada
penonton nya untuk menghadapi kehidupan kedepan lebih sukses dan semangat.
On the spot
Merupakan acara yang medidik karena acara ini memberikan iformasi-
informasi yang belum penonton nya ketahui.
Acara rangking 1
Acara ini sangat mendidik karena acara ini merupakan kuis tanya jawab
sama seperti cerdas cermat dan pertanyaan nya mengenai pendidikan dan ilmu
ilmu alam atau sosial.
Si bolang
Si bolang atau bocah petualang ini adalah acara di televisi yang
menggambarkan seorang anak yang senang bermain dan berpetualang.
Jika aku menjadi
Tayangan ini sungguh memberikan contoh kepada kita bagai mana
kehidupan seseorang yang berekonomi rendah, apakah kita bisa berda di posisi
mereka, sesabar yang seperti di tayangkan di program itu
Mengapa acara-acara mendidik dan mengandung sarana infomasi seperti
di atas ini jam penayangan nya atau durasi nya sedikit tidak seperti yks dan
fesbuker yang jam penayangan nya semakin di tambah, mungkin karena peluang
bisnis pada acara ini cuman sedikit jadi acara ini cuman sebagai acara pelengkap
saja pada stasiun televisi yang banyak melanggar norma- norma penyiaran,
dengan kenyataan ini pertelevisian indonesia memasuki era paling terburuk
menjalan kan salah satu dari fungsi penting nya sebagai media
infomasi,pendidikan,hiburan yang sehat, kontrol dan perekat sosial serta
pemersatu bangsa. Semua tertulis pada pasal 4 ayat 1 dan 2 UU no 32 tahun2002
dan bab II peraturan komisi penyiaran indonesia.
-
20
Tampak nya kebanyakan televisi kini mengabaikan funsi menurut UU dan
lebih mementingkan ranting penonton serta peluang bisnis di dalam nya, dan
teguran-teguran sebagian masyarakat serta kerja keras KPI sebagai lembaga
independen yang berfungsi sebagai regulator penyelenggara penyiaran di
indonesia pun seolah di anggap angin lalu. Menutup suatu siaran jika sudah jauh
dari kualitasnya, sehingga tidak memberi manfaat banyak bagi yang menonton
dan buatlah komitmen televisi merupakan mrdia penghibur, mendidik dan
informatif dalam satu paket.
Ini adalah langkah awal untuk bersama-sama memperbaiki tayangan
televisi Indonesia, semoga penayangan di stasiun televisi publik kita tidak di
jadikan ladang bisnis melain kan kembali ke fungsi awalnya yaitu sebagai media
infomasi,pendidikan,hiburan yang sehat, kontrol dan perekat sosial serta
pemersatu bangsa.
-
21
Media dan politik
120531100083 - Firli Dwi
Pengertian politik secara etimologis, politik berasal dari kata Yunani. Yaitu,
Polis yang berarti Kota atau Negara Kota. Kemudian arti itu berkembang menjadi
Polites yang berarti Warganegara, Politeia yang berarti semua yang berhubungan
dengan negara, Politika yang berarti pemerintahan negara, dan Politikos yang
berarti kewarganegaraan.
Aristoteles dapat dianggap sebagai orang pertama yang memperkenalkan
kata politik melalui pengamatannya tentang manusia yang ia sebut zoon politikon.
Dengan istilah itu ia ingin menjelaskan bahwa hakikat kehidupan sosial adalah
politik dan interaksi antara dua orang atau lebih sudah pasti akan melibatkan
hubungan politik. Aristoteles melihat politik sebagai kecenderungan alami dan
tidak dapat dihindari manusia, misalnya ketika ia mencoba untuk menentukan
posisinya dalam masyarakat, ketika ia berusaha meraih kesejahteraan pribadi, dan
ketika ia berupaya memengaruhi orang lain agar menerima pandangannya.
Untuk bisa berperan aktif melaksanakan kebijakan-kebijakan itu, perlu
memiliki kekuasaan (power) dan kewenangan (authority) yang akan digunakan
baik untuk membina kerjasama maupun untuk menyelesaikan konflik yang
mungkin timbul dalam proses itu. Cara-cara yang digunakan dapat bersifat
meyakinkan (persuasive) dan jika perlu bersifat paksaan (coercion). Tanpa unsur
paksaan, kebijakan itu hanya merupakan perumusan keinginan (statement of
intent) belaka.
Politik merupakan upaya atau cara untuk memperoleh sesuatu yang
dikehendaki. Namun banyak pula yang beranggapan bahwa politik tidak hanya
berkisar di lingkungan kekuasaannegara atau tindakan-tindakan yang
dilaksanakan oleh penguasa negara. Dalam beberapa aspek kehidupan, manusia
-
22
sering melakukan tindakan politik, baik politik dagang, budaya, sosial, maupun
dalam aspek kehidupan lainnya. Demikianlah politik selalu menyangkut tujuan-
tujuan dari seluruh masyarakat (public goals) dan bukan tujuan pribadi seseorang
(private goals). Politik menyangkut kegiatan berbagai kelompok, termasuk partai
politik dan kegiatan-kegiatan perseorangan (individu). Kegiatan tersebut tentunya
tidak akan mudah mereka lakukan, oleh karenanya dalam kegiatan politik ini,
untuk memudahkan mencapai apa yang diinginkan para politikus seringkali
memfaatkan media sebagai sarananya. baik media tulis ataupun elektronik. lebih-
lebih dengan perkembangan teknologi saat ini, marak sekali media-media yang
menjadi sasaran kesuksesannya atau sebaliknya, justru media yang
memanfaatkan kegiatan politik tersebut sebagai sumber berita .
Pengertian media secara Bahasa, Kata Media berasal dari bahasa Latin
"Medius" yang berarti tengah, perantara atau pengantar. Dalam bahasa Arab,
media diartikan perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima
pesan.memberi batasan media sebagai semua bentuk perantara yang digunakan
oleh manusia untuk menyampaikan atau menyebarkan ide, gagasan, atau
pendapat sehingga dapat sampai ke penerima yang dituju.Seperti, Televisi, Radio,
Film, Koran,majalah dan lainnya. Melihat definisi tersebut sudah jelas
bahwasannya sebagai pengantar pesan media harus memberikan informasi yang
bermanfaat, actual dan terpercaya bagi masyarakat. jika tidak maka media
tersebut tidak akan menjadi media yang selalu dicintai masyarakat. Apalagi
semakin maraknya teknologi yang ada, media semakin dituntut dan dinanti
masyarakat untuk menyajikan informasi yang cepat,tepat, akurat, serta mudah di
akses oleh semua kalangan masyarakat. mulai dari masyarakat awam yang tidak
mengenal teknologi samapai masyakarakat yang sangat dekat dengan teknologi.
Misalnya saja di daerah pedalaman,dimana listrik belum masuk, tentunya media
cetak dan lisan mencari media pilihannya. Berbeda dengan masyarakat kota yang
sibuk media elektronik sebagai pilihannya. Seperti halnya saat ini banyak sekali
memnafaatkan aplikasi HP dan computer untuk mendapatkan dan menyebarkan
informasi dengan cukup membuka Facebook,Twiter, line,internet dan lainnya.
-
23
Melihat penjelasan diatas, tentunya kita bisa memehami bahwasannya
antara media dan politik adalah hubungan yang saling membutuhkan. Para pelaku
politik membutuhkan media untuk mempublikasikan kebaikan partai politiknya
atau bahkan menggunakannya sebagai tempat mengkampanyekan partai
politiknya. sedang media membutuhkan politik untuk menjadi sumber beritanya.
Namun yang akan dibahas di sini adalah sejauh mana peran media turut andil
dalam politik. Apakah mampu menjalankan perannya sebagai media yang adil dan
terpercaya bagi masyarakat dalam menyajikan informasi atau sebaliknya.
.Misalnya pada masa pemilihan calon legislative daerah,kota samapai pusat
yang terjadi pada bulan April ini. masa tersebut menjadi sasaran empuk para
media dalam memberikan informasi terkini mulai dari pra pemilihan sampai
setelah penetapan calon. Pada masa Pra pemilihan,para politik melakukan
kampanye-kampanye calon legislative. Media saling berpacu menyajikan
informasi tentang profil sang calon mulai kehidupan pribadi, sepak terjang didunia
politik, cara mereka meraih suara ,paratai politik yang menjadi pendukungnya,
impian dan cita-citanya ketika sukses menjadi anggota legislatif bahkan sampai
saling mengorek kekurangan dan kelebihan sang calon maupun lawan politiknya
menjadikan informasi yang selalu menjadi buah bibir manyasarakat.
Pada masa pemilihan calon legislative media menyajikan informasi tentang
pelaksanaan pemungutan, perhitungan suara dan penetapan calon legislative,
dimana pada masa itu media juga diawarnai informasi tentang kecurangan-
kecurangan yang dilakukan para partai politik yang banyak merugikan pihak lain,
sehingga pihak lawan melakukan saling tuduh dan tuntut perhitungan kembali
agar hak suara yanh hilang bisa diraih kembali agar dia bisa mendapat kursi di
dewan. Sedang pada masa setelah pemilihan dan penetapan akan menyajikan
informasi tentang apa yang akan dilakukan para dewan untuk kesejahteraan
masyarakat, siapa partai kualisinya dan lainnya. Setelah pemilihan legislative,
sepertinya dunia politik akan marak dengan panggung pemilihan sang president.
Yang tentu kita tahu para calon president kita bukanlah orang biasa,mereka
-
24
memiliki profil orang yang sukses dibidangnya. Mulai dari pengusaha sukses,
politikus handal, ulama bahkan selebritis idola dan lainnya.
Banyak cara yang dilakukan para Pelaku politik dalam memnfaatkan Media
Massa sebagai sarana untuk menyampaikan visi politiknya. misi dari suatu partai
politik atau para calon pemimpin yang sedang berkampanye. Para pelaku politik
tersebut cenderung untuk menunjukkan citra yang baik dari partai politik atau
individu pelaku politik. Ada juga yang memakai iklan tetapi iklan tetapi iklan politik
hadir dalam setiap lima tahun sekali ketika dilaksanakan pemilihan president.
Hubungan antara politik dan media juga terlihat pada pemilik media yang
memanfaatkan media massa yang dia miliki untuk mempromosikan partai politik,
yang juga partai politik yang pemilik media tersebut miliki.
Ada beberapa pemimpin partai politik yang memiliki media massa swasta
di Indonesia. Pemimpin Partai Politik tersebut salah satu nya adalah Surya Paloh.
Surya Paloh adalah pemilik dari Media Group, yang juga adalah Ketua Umum
Partai Nasional Demokrat. Hal tersebut sangat menguntungkan bagi Partai
Nasional Demokrat karena mereka dapat mengontrol berita yang disampaikan
kepada public, apakah berita tersebut dapat menguntungkan bagi partai nya atau
tidak. namun Sebagian besar berita yang ditayangkan oleh Metro TV yang dimiliki
oleh Surya paloh cenderung menunjukkan kekurangan dari pemerintah, baik itu
kebijakan yang cenderung menyusahkan rakyat maupun kelemahan-kelemahan
dari Presiden saat ini, yang menjadi lawan politik nya.
Berita-berita yang menunjukkan keburukan dari Presiden maupun lawan
politik dari Surya Paloh atau Partai Nasional Demokrat tersebut dapat
mempengaruhi penilaian publik terhadap kinerja dan kualitas kerja lawan politik
nya. Dan pemberitaan yang menunjukkan kebaikkan dari partai Nasional
Demokrat dapat memberikan penilaian yang baik terhadap public, dan tentu saja
akan menguntungkan dirinya sendirinya tanpa memikirkan lawan politiknya. Hal
tersebut akan berdampak pada saat Partai Nasional Demokrat terjun dalam
-
25
pemilihan umum. Pemilih yang menjadi pemirsa dari Metro TV akan cenderung
memilih calon dari Partai Nasional Demokrat karena pemilih tersebut telah
disuguhi berita-berita yang dapat mempengaruhi pilihannya menjadi memilih
Partai Nasional Demokrat meskipun calon pemilihnya belum tentu bisa
memberikan seperti apa yang telah dijanjikan.
Dengan demikian hubungan antara media dan politik sangat terlihat jelas
pada saat ini melalui media massa cetak maupun elektronik.jadi media dan politik
sangat menyatu untuk kepentingan pribadi masing-masing pemilik media massa
tersebut untuk mendapatkan suara. Hubungan yang paling jelas terlihat adalah
pada saat menjelang pemilu, iklan politik memenuhi media massa cetak maupun
elektronik. Hampir di seluruh stasiun televisi, iklan politik ditayangkan di antara
iklan-iklan produk barang atau jasa sehari-hari. Kampanye dengan menggunakan
iklan politik di media massa, terutama televisi, dapat lebih menguntungkan para
calon wakil rakyat dibandingkan kampanye dengan menggunakan baliho yang
disebar di pinggir jalan, karena calon pemilih dapat mengetahui lebih banyak
tentang visi misi dari para calon wakil rakyat.
-
26
Media Komunitas Untuk Masyarakat Pedalaman dan
Terasing
120531100084 - Fahmi Sidqi
Masyarakat semakin terabaikan dalam kebodohan dan ketidaktahuan
mereka kepada informasi, ini tentu berujung kepada pembiaran masyarakat
terhadap praktek pengabaian yang mereka rasakan tiap harinya.
Permasalahannya, apakah media dalam hal ini jurnalis memilih berada di posisi
seperti apa dalam kasus seperti ini? tetap bekerja dalam media mainstream,
sembari membangun media komunitas, atau tetap bekerja di media mainstream
tanpa peduli dengan kondisi pembodohan terhadap masyarakat? Ini pasti
mengundang banyak perdebatan dari pelbagai pihak baik intern jurnalis itu sendiri
ataupun orang-orang yang mempunyai kepentingan untuk menguasai media.
Media di negeri ini menurut cikal bakalnya dijadikan sebagai alat
perjuangan oleh para founding father kita. Mereka menggunakan kata-kata untuk
menyadarkan kelas pribumi untuk segara bangkit dan melawan dari penjajahan.
Ini fakta sejarah yang tak bisa ditampik. Sebut saja beberapa tokoh pers macam
TAS, Mas Marco, Soekarno, Hatta, Tan Malaka, dan lain sebagainya. Mereka
semua ini menggunakan media untuk membangkitkan kesadaran masyarakat di
tengah kondisi penjajahan. Artinya terlepas dari elemen atau norma-norma yang
kemudian hadir di dunia jurnalis atau media saat ini, keperbihakan media untuk
menyadarakan masyarakat dari posisi tertindas merupakan keharusan dari insan
media itu sendiri. Keperbihakan itu hanya ada dan tercipta ketika media
komunitas terbangun, media komunitas tercipta dari kesadaran insan media akan
gentingnya kondisi media mainstream yang hanya dijadikan sebagai salah satu
alat pelegalan penindasan terhadap masyarakat.
-
27
Banyak definisi mengenai media komunitas itu sendiri, ada yang
mengatakan bahwa media komunitas merupakan saluran untuk menyuarakan
hal-hal dan fakta yang tidak tertampung di media mainstream itu sendiri, namun
ada juga yang berpendapat bahwa media komunitas adalah wadah untuk
masyarakat mengkreasiakan atau merangkai kata mengenai fakta-fakta yang tiap
harinya mereka rasakan untuk kemudian di publish di khalayak agar tercipta
sebuah kesadaran pentingnya bangkit dari penindasan penguasa. Apapun
pengertian mengenai media komunitas, yang perlu untuk digarisbawahi adalah
bahwa terciptanya media komunitas ditujukan untuk menciptakan arus
perlawanan terhadap keberadaan media mainstream yang kian hari hanya
menampilkan fakta-fakta kabur dari peristiwa yang tiap harinya terjadi di tengah
masyarakat.
Istilahnya saja yang diganti. Sasaran target program pembangunannya
diarahkan pada masyarakat terasing yang ada di propinsi/daerah perbatasan,
seperti Irian Jaya, Kaltim, Kalbar, Riau dengan tetap memperhatikan daerah lain
yang masih terdapat permasalahan masyarakat terasing (1999/2000,5). Jadi
memang berbeda pada masa Orde Baru, penekanan lebih diarahkan pada daerah
perbatasan bukan lagi penggolongan pada macam masyarakatnya (kelana,
setengah-kelana, & menetap) tapi pada prioritas daerah. Pertimbangannya
mungkin karena selain jumlah masyarakat terasingnya & sebagai kestabilan sosial
politik & wilayah masyarakat sebab dekat dengan wilayah perbatasan.
Masayarakat Terasing yang menyebutkan bahwa secara kualitas
masayarakat terasing tersebut telah menetap dan mnejadi warga binaan dalam
pemukiman sosial yang teratur dan telah Dan itu nampak dalam strategi
pembinaannya dengan pembagian Tipe Pemukiman Sosial di Tempat Asal (TPA)
atau pola pembinaan in-situ dan Tipe Pemukiman Sosial di Tempat Baru (TPB) atau
eks-situ. Dengan pola-pola pembinaan ini, sepertinya pemerintah ingin untuk
tidak memaksakan masyarakat adat tersebut untuk pindah (resettlement) ke
lokasi pemukiman lain. Mereka bisa memilih jenis pemukimannya,
-
28
Pemerintah kurang menanggapi dari permasalahan-permasalahan tersebut
sehingga penanganan terhadap permasalahan sosial tersebut perlu diselesaikan
secara gotong-royong dari Masyarakat Indonesia Sendiri. tidak ada media yang
secara khusus didedikasikan untuk menampilkan informasi yang berkaitan dengan
proyek-proyek sosial. Sebuah solusi baru diperlukan untuk menjembatani akses
informasi aksi-aksi sosial untuk bertemu dengan para pemangku kepentingan.
Kami merancang sebuah platform yang menyatukan inisiatif sosial ,
masyarakat , donor dan relawan. Melalui platform digital, ayopeduli.com
menciptakan nilai-nilai yang kuat dengan memfasilitasi interaksiantarabeberapa
stakeholder seperti halnya. Masyarakat miskin, dan pedalaman serta komunitas-
komunitas sosial di Indonesia.
-
29
Iklan Televisi yang Mendidik
120531100085 - Ilaf Nasron
Jika kita membahas iklan dalam pertelevisian Indonesia tentu sangat
banyak jenis-jenis iklan yang di tayangkan. Iklan bagaimanapun sangatlah penting
dan berpengaruh dalam menentukan posisi sebuah produk barang dan jasa. Iklan
seperti menyerupai roh bagi sebuah produk sebuah perusahaan. Begitu
pentingnya periklanan bagi sebuah produk, bahkan ada yang menyebut tanpa
iklan sebuah produk akan sulit bersaing dan memposisikan dirinya dalam
persaingan regional apalagi global.
Salah satu media penyampaian iklan adalah televisi. Televisi menjadi media
yang sangat mudah untuk menampilkan iklan. Dalam sebuah acara televisi akan
banyak sekali kita menjumpai iklan yang tentunya dengan ide dan cerita berbeda.
Kenyataan saat ini, kita sering melihat iklan televisi yang tidak mendidik dan
cenderung menampilkan kebohongan. Banyak iklan yang menampilkan
kemustahilan yang seolah-oleh dapat terjadi. Iklan televisi juga banyak
menampilkan kebohongan semata. Berbagai hal dilakukan untuk mendapatkan
perhatian dari penonton televisi tanpa memikirkan efek yang akan ditimbulkan.
Dan hal ini dapat berakibat buruk bagi pola pikir masyarakat.
Oleh karena menyadari begitu strategisnya bisnis iklan, banyak yang
berlomba-lomba penyedia atau pembuat iklan dengan tema-tema bombastis dan
terlalu mengada-ada akibatnya banyak ditemukan iklan yang kesannya terlalu
vulgar dan liar dalam memberi pesan atau edukasi produknya kepada masyarakat
atau khalayak.
Setidaknya sebagai penyedia atau pembuat iklan harusnya berfikir yang
kreatif dalam membuat sebuah iklan yang menarik. Sebagai penyedia harus
mengetahui bagaiman cara membuat sebuah iklan yang bisa di terima oleh
-
30
masyarakat luas tanpa ada unsur-unsur vulgar dalam pembuatannya sehingga
masyarakat bisa mencerna isi atau memahami produk iklan yang di tayangkan dan
tidak berfikir negatif.
Iklan dalam pembuatannya memang rada-rada sulit, tapi banyak ditemukan
cara pembuatannya sangat gambalang dan terlalu sederhana. Keberhasilan
sebuah iklan kadang-kadang dimulai dari hal-hal yang kecil. Jika saja tema dan
pesan yang ingin disampaikan kepada calon konsumen pas atau tepat. Namun itu
belum cukup harus juga didukung oleh diferensi produk itu di pasaran distribusi
yang cukup dan cepat.
Iklan Yang Mendidik (Baik) Iklan yang mendidik itu haruslah selalu di kedepankan dalam
pembuatannya, selalu menampilkan hal-hal yang sifatnya positif tanpa ada unsur
yang negatif. Sehingga bisa diterima oleh masyarakat atau konsumen. Dan tidak
ada kebohongan yang ditayangkan dalam arti tidak terdapat kemustahilan dalam
iklan tersebut.
Ciri-ciri iklan yang baik
Mempunyai sasaran atau tujuan yang jelas.
Mempunyai fokus atas hal yang ingin di komunikasikan dari produk
dan jasa yang di iklankan.
mempunyai daya tarik yang tertentu seperti isi iklan, kata-kata
menarik dan pembuatannya sesuai aturan
Sajikan iklan dengan menarik karena suatu iklan dengan isi pesan
bagus jika tidak disajikan bagus maka tidak akan menarik
Hindari hal-hal berbau sex karena hal tersebut akan membuat
pikiran konsumen negative
Tidak ada unsur kebohongan
Contoh-contoh iklan yang mendidik
1. Popsodent
-
31
Di iklan pepsodent sudah jelas terdapat kata-kata "Untuk selalu ingat gosok
gigi 2x sehari" dimana diceritakan seorang ayah yang mengingatkan anaknya
untuk selalu sikat gigi sesudah tdur dan sebelum tidur agar giginya tidak
berlubang. Dan tanpa sengaja iklan tersebut mengingtkan kita untuk selalu
menjaga kesehatan gigi kita dari kuman-kuman yang ada d mulut.
2. Shampo sunsilk yang terbaru
Dimana iklan shampon sunsilk mencerita tentang seorang wanita yang
bekerja disuatu tempat sedang marah-marah kepada seorang pengantar barang
karena barang yang dipesannya tidak terdaftar karena terjadi miscomunications,
lalu datang seorang temannya yang menangani masalah yang terjadi tanpa
marah-marah, dia berkata dengan lembut dan memecahkan maslah yang terjadi.
Jadi di iklan tersebut menjelaskan dalam menyelasaikan masalah tidaklah harus
dengan marah-marah sampai kekerasan karena ada sisi kelembutan dalam setiap
masalah yang terjadi dan hal tersebut sesuai dengan selogan iklan shampo sunsilk
yaitu "Kelembutan"
Iklan Yang tidak mendidik (Tidak Baik) Banyak iklan yang sekiranya tidak mendidik yang di tayangkan oleh televisi
di Indonesia, kita sebagai konsumen seharusnya kritis dalam menyikapi masalah
iklan yang tidak mendidik. Banyak iklan di televisi yang sifatnya kemustahilan atau
kebohongan dan hal itu sangat tidak baik dan mendidik bagi kita (penonton)
sebagai konsumen.
Contoh-contoh iklan yang tidak mendidik
1. Semua Iklan Sepeda Motor
Dimana semua hal yang dibanggakan oleh semua iklan motor adalah jago
ngebt. Terlihat dari slogan-slogannya misalnya iklan dari Yamaha yang lain
semaki ketinggalan atau semakin terdepan. Bahkan memakai model pembalap
internasional atau ada yang digambarkan kalau motornya lewat semua orang
-
32
kocar-kacir sampai bajunya sobek-sobek karena cepatnya sepeda motor itu lewat.
Tanpa disadari iklan tersebut mengajak pengendara motor untuk kebut-kebutan.
2. Kecap Sedap
Iklan ini menceritakan ketika aa seorang anak kecil yang makan dengan lauk
kerupuk yang diolesi dengan kecap sedap. Tampak anak kecil ini sangat lahap
menyantap nasi kecap ini. Setelah kecapnya habis ia berteriak-teriak seperti anak
yang tidak dituruti permintaannya. Begitu ibunya memberikan kecap sedap ia pun
gembira sambil melanjutkan makan yang terlihat urakan. Pada akhir terdapat
slogan yang berbunyi gak bisa makan tanpa kecap sedap. Iklan ini tentu
mengajarkan yang salah. Bagaimana anak kecil diajarkan untuk makan hanya
dengan kecap dan yang tidak mendidik adalah cara makan anak yang urakan.
Makan hal itu akan berdampak kepada anak kecil yang melihat hal itu dan biasa
anak kecil senang menirukan apa yang mereka lihat.
Dampak Positif dan Negatif Iklan Dampak positif dari iklan
Dampak positif iklan juga sangat banyak yaitu menjadikan masyarakat lebih
berwawasan dan lebih mengetahui berbagai macam produk yang ada di pasar
indonesia. Iklan yang baik juga iklan yang tidak memunculkan kebingungan dan
ada makna dari iklan tersebut. Ada juga iklan yang memberikan motivasi sehingga
bagus untuk anak-anak dan remaja yang beranjak dewasa.
Dampak negatif dari iklan
Dampak negatif seperti terkadang ada yang menyalahi aturan seperti tidak
tayang di jam yang lagi ramai penonton misalkan iklan yang besifat vulgar yang
sering ditayangkan antara jam 22.00 sampai jam 24.00 padahal pada jam tersebut
masih ada anak remaja yang sedang menonton acara televisi. Iklan juga tidak
pernah secara jujur secara jujur tentang kelemahan produk tersebut sehigga
terkesan menutupi kelemahan produk tersebut.
-
33
Jadi sebagai penonton televisi kita harus lebih diteliti lagi dalam menyikapi
iklan-iklan yang ada di Indonesia. Dan harus waspada dan teliti agar tidak
terkecoh dengan ikloan kebohongan dan yang tidak mendidik, dan kita jangan
selalu berpikir semua iklan itu berdampak negatif karena masih ada banyak
dampak positif dari iklan.
-
34
Isu Kontemporer Media 2014 - Penegakan Hukum dalam
Siaran Pemilu 120531100086 - Mohammad Irsyad
Pemilu merupakan pemilihan umum yang diselenggarakan oleh
pemerintah. Sebagaimana dalam hal itu masyarakat berhak memberikan
suaranya untuk memilih. Pemilu di indonesia sendiri saat ini sangat
memprihatinkan dalam artian banyak masalah-masalah yang terjadi baik kotak
suara yang tertukar pada saat pemilihan legislatif 9 april 2014 kemaren,
kemudian banyak para hak pemilih suara yang tidak dapat undangan surat suara,
yang paling parahnya calon legislatif banyak melakukan tindakan penyelewengan
pada saat masa kampanye seperti money politik dan keikutsertaan anak kecil
dibawah umur yang mengikuti kampanye partai politik tersebut. Tentu disisi itulah
pemilu saat ini mengalami peningkatan dalam hal politiknya dilihat dari tahun-
tahun sebelumnya. Dalam hal ini tentunya banyak berita-berita yang beredar di
ruang publik seperti halnya di televisi, radio dan media cetak lainnya yang
membahas tentang pemilu legislatif. ketika menjelang pemilu media saling gegap
gempita dengan perang opini, terpaan citra, adu prestise bahkan relasi
antagonistik antar kekuatan yang bertarung. Publisitas dan kampanye politik
semakin menyesakkan isi media. Salah satu siaran yang harus mendapatkan
perhatian serius dari berbagai pihak yaitu media televisi. Sebab televisi
merupakan media yang berupa gambar bergerak serta bersuara. Tidak hanya di
dengar tapi bisa juga dilihat.
Siaran-siaran media ini sangat memberikan antusias sekali kepada
masyarakat. Akan tetapi dalam siaran ini juga ada sisi negatifnya. Media tidak
hanya menyiarkan berita-berita baik, namun media juga menyiarkan berita-berita
terkait masalah-masalah yang tidak layak dibicarakan dan juga ada
penyelewengan-penyelewengan yang terjadi. Padahal sudah ada aturan terkait
-
35
masalah penyiaran tersebut. Melihat hal yang seperti itu setidaknya media harus
memperhatikan aturan-aturan atau UU yang telah ditetapkan terlebih dahulu
yaitu UU Republik indonesia nomor 32 tahun 2002 tentang penyiaran.
Sebagaimana dijelaskan di bagian dua tentang KPI (komisi penyiaran indonesia)
dalam pasal 7 menjelaskan KPI itu sendiri seperti apa. Komisi penyiaran
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (4) disebut Komisi Penyiaran Indonesia,
disingkat KPI. KPI sebagai lembaga negara yang bersifat independen mengatur hal-
hal mengenai penyiaran. KPI terdiri atas KPI Pusat dibentuk di tingkat pusat dan
KPI Daerah dibentuk di tingkat provinsi. Dalam menjalankan fungsi, tugas,
wewenang dan kewajibannya, KPI Pusat diawasi oleh Dewan Perwakilan Rakyat
Republik Indonesia, dan KPI Daerah diawasi oleh Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah Provinsi.
Dan dalam pasal 8 menjelaskan tentang tugas dan wewenang KPI.
Sebagaimana wewenang KPI adalah sebagai wujud peran serta masyarakat
berfungsi mewadahi aspirasi serta mewakili kepentingan masyarakat akan
penyiaran. KPI mempunyai wewenang menetapkan standar program siaran,
menyusun peraturan dan menetapkan pedoman perilaku penyiaran, mengawasi
pelaksanaan peraturan dan pedoman perilaku penyiaran serta standar program
siaran, memberikan sanksi terhadap pelanggaran peraturan dan pedoman
perilaku penyiaran serta standar program siaran, melakukan koordinasi dan/atau
kerjasama dengan Peme-rintah, lembaga penyiaran, dan masyarakat. Sedangkan
tugas dan kewajiban KPI adalah menjamin masyarakat untuk memperoleh
informasi yang layak dan benar sesuai dengan hak asasi manusia, ikut membantu
pengaturan infrastruktur bidang penyiaran, ikut membangun iklim persaingan
yang sehat antarlembaga penyiaran dan industri terkait, memelihara tatanan
informasi nasional yang adil, merata, dan seimbang, menampung, meneliti, dan
menindaklanjuti aduan, sang-gahan, serta kritik dan apresiasi masyarakat
terhadap penyelenggaraan penyiaran, dan menyusun perencanaan
pengembangan sumber daya manusia yang menjamin profesionalitas di bidang
penyiaran.
-
36
Nah dalam hal ini seharusnya sudah jelas bahwa KPI merupakan komisi
penyiaran indonesia yang harus menjalankan tugas dan wewenang sesuai dengan
fungsinya sebagai penyiar. Akan tetapi dalam hal ini banyak penyelewengan-
penyelewengan yang terjadi. Hal ini terbukti dari koran jakarta bahwa eksistensi
KPI nyaris tak terdengar saat ruang publik kita diperdaya oleh para pemilik kuasa
media yang bertarung di Pemilu 2014. Hal ini membuktikan bahwa KPI
berkolaborasi dengan kepentingan politik pengusaha politisi media.
Terkait dalam aturan UU No 32 Tahun 2002 yang berbunyi bahwa spektrum
frekuensi merupakan sumber daya alam terbatas dan merupakan kekayaan
nasional yang harus dijaga dan dilindungi oleh negara serta dipergunakan sebesar-
besarnya untuk kemakmuran rakyat. Jadi, kekeliruan besar jika frekuensi yang
terbatas tersebut semena-mena dimanfaatkan oleh segelintir pengusaha politisi
untuk kepentingan pertarungan pemilu semata. Telah kita lihat bahwa di Pemilu
2004 para pengusaha media lebih banyak berposisi sebagai pendukung atau tim
pemenangan, akan tetapi di Pemilu 2014 justru mereka banyak yang menjadi
petarung di gelanggang utama. Seperti halnya Masuknya Hary Tanoesoedibjo
pemilik grup besar Media Nusantara Citra (MNC) yang antara lain menguasai RCTI,
MNCTV, GlobalTV, SINDO radio, dan sejumlah media cetak maupun online ke
Partai Hanura menjadi fenomena kontemporer kian lekatnya politik dengan
domain perebutan kekuasaan politik. Aburizal Bakrie, pemilik tvOne dan ANTV,
menjadi capres Partai Golkar serta Surya Paloh pemilik Metrotv menjadi Ketua
Umum Partai Nasdem. Ini membuktikan bahwa penegakan hukum sudah mulai
mengalami kemerosotan, orang-orang sudah tidak lagi memandang aturan-
aturan yang ada. penyiaran dikuasai oleh orang-orang yang berkuasa.
SALAM CIE...............
-
37
Hak Paten dan Hak Cipta di Media - Perlindungan Hak
Paten dan Hak Cipta di Media Youtube
120531100088 - Abd.Rosid
Hak paten menurut Undang-Undang pada pasal 1 ayat 1 nomer 14 tahun
2004 yang menyebutkan bahwa hak paten yaitu hak eksklusif yang di berikan oleh
suatu Negara kepada seseorang yang mempunyai karya di bidang tertentu yang
secara tertulis. Dalam hal itu di media banyak isu regulasi seperti; isu pendapat di
media harus bebas berpendapat, Kemudia keterbatasan dari kebebasan itu
sendiri, perlindungan kyalayak khusus, prifasi dan kehidupan,paten dan hak
cipta,kepemilikan media massa, bisnis konsentrasi kepemilikan media, dan
idependensi. Dari situlah media bias mengendalikan bagaimana caranya untuk
menjaga hak cipta orang lain untuk di kembangkan atau di lestarikan melalui
media.
Dalam hal ini banyak dari sebagian orang yang menyalahgunakan media
demi kepentingan semata tanpa memikirkan letak kesalahannya itu. Dan hal ini
banyak juga kejadian-kejadian yang melanggar hak cipta yang di lakukan oleh
beberapa media, seperti halnya yang terjadi dalam pelanggaran di youtube.
Mengetahui dan memahami tentang pentinganya hak cipta itu sangat penting
untuk menghindari adanya penyalahgunaan suatu hal, jangan dikira kita bebas
menggunakan semua konten yang ada di internet atau youtube tanpa
memperhatikan hak cipta dan hak paten dari pemilik karya tersebut. Karena setiap
karya mempunyai hak cipta orang yang membuatnya. Jadi kita tidak seharusnya
semena-mena dalam menggunakan karya-karya yang ada di youtube dan internet
pada umumnya.
Youtube itu adalah media untuk mengupload atau mendownload video.
dengan youtube kita mudah untuk mencari informasi, mencari video, mengedit
dan mengkoordinasikan vidio yang kita inginkan. namun apabila kita mengedit
-
38
dan mengkoordinasikan isi konten youtube , sebaiknya kita meminta izin kepada
pemilik isi konten tersebut, dan itu sudah paten di tetapkan oleh hak eksklusif.
karna itu kita tidak boleh asal mengedit dan mengkoordinasikan isi konten
youtube dengan sembarangan. Karna media youtube juga di lindungi UU Hak
cipta, UU Hak cipta nomor 19 tahun 2012 dengan pasal 15.
Apabila kita mengambil sumber konten yang dari youtube, maka kita
harus memastikan terlebih dahulu bisa atau tidak bisanya konten itu kita ambil.
Namun kita juga bisa mengambil konten youtube dari lisensi hak cipta pihak lain
yang sebelumnya sudah ada izin ;yaitu asalkan penggunaannya harus wajar yang
mana semestinya, seperti kepentingan pindidikan dan karya ilmiah dengan tidak
merugikan dari penciptanya. Dan apabila kita sudah mendapat izin dari pemilik
konten youtube, maka kita bebas berbagi, mengubah dan menggunakan konten
youtube itu dengan tujuan komersial, Maka kita tidak melanggar hak cipta .
namun apabila suatu saat nanti konten youtube itu banyak di lihat orang, maka
sang pemilik konten youtube tidak bisa memperoleh keuntungan ekonomi. Dan
itu memberikan keuntungan kepada pihak yang yang menggunakannya untuk
tujuan komersial.
Lain lagi dengan isi youtube yang menggunakan lisensi Creative Commons
BY (CC BY), kita tidak dianggap melanggar hak cipta walaupun kita mendownload,
mengedit, dan mengomersialkan isi itu karena dalam Creative Commons BY (CC
BY) membebaskan menggunakan konten tersebut dengan syarat kita harus tetap
mencantumkan link sumber youtube yang diambil. Hal itu perlu di pahami oleh
produser-produser televisi karena banyak acara televisi yang mengambil di
youtube. Sudah banyak acara televise yang menggunakan tayangan-tayangan
yang bersal dari youtube contohnya yaitu acara On the Spot, spotlite di trans 7,
Hot spot dan Top Banget di GlobalTV, dan acara Top 5 di RCTI. Produksi film seperti
itu dibilang sangat murah karena hanya bermodalkan tayangan yang ada di
youtube yang kemudian dirangkum menjadi sajian acara yang menarik. Biaya
produksi yang murah, tapi mendapatkan iklan yang cukup banyak, hal itu sangat
-
39
menguntungkan bagi pihak produksi televise. Tetapi apakah hal itu sah, dan etis
hukumnya?. Hal itu yang perlu di perhatikan oleh kita dan pihak produser harus
tahu hak cipta dan hak paten terhadap video-video yang ada di youtube.
Sebaiknya para produser hanya mengambil video-video yang mempunyai lisensi
Creative Common dimana dalam Creative Common membebaskan para
pengunjung youtube untuk mendownload, mengedit, mempublikasikan, dan
mengomersialkan video-video yang mempunyai lisinsi Creative Common, agar
terhindar dari adanya pelanggaran hak cipta oleh produser yang mempunyai acara
televisi yang menggunakan sumber dari youtube. Para produser juga bisa
mengambil video yang mempunyai lisensi Standard youtube license, tetapi para
produser harus melakukan kerjasama dan meminta persetujuan kepada
pengunngah video yang produser perlukan untuk acara televisinya.
Sangat disayangkan media televisi saat ini yang melakukan jalan instan
dalam memproduksi suatu tayangan atau acara televisi. Sangat disayangkan
dimana Generasi bangsa kita saat ini lebih mencari jalan pintas dibanding
memproduksi sendiri dengan kualitas yang lebih bagus. Banyak acara-acara
televisi yang produksinya instan. Mengingat tayangan-tayangan televisi Indonesia
yang tidak bermutu. Selain pelanggaran-pelanggaran hak cipta masih banyak
pelanggaran-pelanngara tayangan televisi, seperti tayangan yang terlalu vulgar
untuk anak-anak dan lain sebagainya. Kita sebagai konsumen harus mengerti han
kritis memilih acara televisi yang mendidik dan bermanfaat.
-
40
Frekuensi antara Idealisme dan Realita
120531100092 - Aditya Eka
Bumi di dalamnya mengandung kekayaan alam, tetapi semua itu di atur
oleh negara untuk bagaimana kita mengolahnya. Semua itu alasan dari makna
sebesar-besarnya di pergunakan uktuk kemakmuran masyarakat. Tetapi
persoalannya adalah mengapa kita terpaku hanya pada kekayaan alam bumi ?
Benarkah sama sekali tidak ada yang berharga di langit ?
Teknologi telah cukup berhasil mengidentifikasi maupun mengembangkan
satu sumber daya alam yang ada di langit yaitu gelombang elektromagnetik atau
frekuensi. Ini merupakan kekayaan yang terbatas, dengan nilai guna ekonomi yang
sangat besar. Namun sejauh ini sangat meragukan sebesar-besarnya di
pergunakan untuk kemakmuran masyarakat.
Cara pandang ini sangatlah serius, Pertama seorang yang berbisnis media
yang berbasis dalam bidang elektromagnetik itu sesungguhnya berhutang budi
terhadap publik. Oleh sebab itu menjadi sangat mungkin jika kita senantiasa
mempertanyakan eksistensi media penyiaran sudah relevankah untuk
kemaslahatan masyarakat. Kedua pendidikan sadar media tidak dapat di pisahkan
dari politik, maksudnya tentang hak-hak ekonomi-politik warga Negara. Sadar
media tidak memadahi jika hanya sekedar mengajarkan bagaimana publik
merspon tayangan televisi. Tetapi secara ontologis harus bisa menjelaskan apa
yang menjadi masalah media penyiaran sabagai institusi sosial terhadap nilai dan
kepentingan publik.
Realita yang ada saat ini tidak demikian, secara tidak di sadari oleh kita efek
komunikasi memicu merebut perhatian berbagai kalangan masyarakat. Yaitu
penguasa (Pemerintah dan Politisi), Politisi dengan kerakusannya mencoba untuk
melunakkan pengaruh media massa, dan mengendalikannya. Pihak pemerintah
menginginkan agar media massa berfungsi sebagai sarana pemeliraha integritas
Bangsa dan Negara, dan sarana pemeliharaan kestabilan politik. Seperti apa yang
-
41
telah terjadi di masa Orde Baru, yang menunjukkan bahwa media massa di
Indonesia berada dalam kondisi yang tertekan kepentingan pihak penguasa dan
pengusaha media. Tekanan-tekanan itu dilakukan dengan alasan demi stabilitas
nasional dan kepentingan pembangunan ekonomi.
Hal ini telah membuat media hanya berorientasi pada kepentingan pihak
pemerintah dan pihak pemilik modal, dan mengabaikan kepentingan khalayak
luas. Sedangkan khalayak masyarakat disini mengharapkan agar media massa itu
berfungsi sebagai sumber informasi yang dipercaya, sarana pengetahuan budaya,
dan hiburan.
Coba kita lihat skema gambar di atas, jika apa yang di pentingkan hanya
kepentingan dan kebutuhan Dominant Class. Jadi media itu belum tentu laku di
khalayak. Di sisi lain jika kepentingannya saja yang di utamakan tetapi Domaint
Class di abaikan maka media tersebut bisa di kenakan sangsi. Selain itu media
harus bisa memberitakan yang dapat mempengaruhi opini publik dan dikusi
-
42
mengenai isu publik, Karena itu media seharusnya bebas tekanan dari pihak
manapun, walaupun itu pemegang modal.
Yang kita tahu media kita di jadikan sarana oleh pihak elite sebagai sarana
untuk memanipulasi massa. Dan kita bisa lihat media kita hanya sebagai alat
kekuasaan, bukan sebagai sarana masyarakat dalam mendapatkan fakta. Kita bisa
ambil contoh dari satu stasiun televisi kita (tvone), ketika pemilu maka identik
dengan kampanya. Saat semua partai berkampanye dan di beritakan di Tv
tersebut terlihat semua partai di sebutkan kurang menarik atau banyak hal
negative di sebutkan. Tetapi ketika partai sekaligus pemegang modal ada di dalam
partai tersebut haanya kebaikan-kebaikan yang muncul. Nah ini bukan fakta,
apalagi KPU melihat semua partai saat kampanye berlangsung banyak melakukan
pelanggaran meskipun itu pemegang modal dari tvone.
Menurut teori makroskopik struktural, yang memusatkan perhatian pada
bagaimana cara institusi media massa dibangun di dalam perekonomian kapitalis.
Teori ini memfokuskan perhatian kepada cara elite penguasa dalam menjalankan
media massa untuk mendapatkan keuntungan dan menyebarluaskan pengaruh di
dalam masyarakat. Mereka berpendapat bahwa para elite terkadang
menggunakan media massa untuk menyebarluaskan budaya hegemonik sebagai
cara untuk mempertahankan posisi mereka yang dominan didalam tatanan sosial
(Baran dan Davix, 2010)
Maka fasilitas publik yang di pinjamkan kepada pemegang modal
seharusnya si pengelola mengerti dan paham betul ruang publik. Bagaimana itu
penting untuk publik, nyaman bagi publik, dan di butuhkan bagi publik. Karena
kita membicarakan daulat publik, karena pada dasarnya kekuatan yang sangat
besar itu berada pada masyarakat. Jika media tidak bisa mendahulukan
kepentingan publik maka masyarakat bisa saja menarik media tersebut atau
memberhentikannya.
-
43
Metro TV dan TV One, Serupa Tapi Tidak Sama
120531100093 - Gustin Puri Kanti
Siapa yang tidak tahu Metro TV dan TV One. Untuk saat ini kedua stasiun TV
tersebut bisa dibilang adalah stasiun TV berita paling tersohor di Indonesia.
Stasiun TV yang mayoritas acaranya adalah berita tersebut biasanya selalu
terdepan dalam mengabarkan sebuah peristiwa, sehingga di mata sebagian besar
masyarakat mungkin kedua stasiun TV tersebut merupakan stasiun TV berita
paling kredibel di Indonesia.
Namun kredibilitas kedua stasiun TV berita tersebut saat ini benar-benar
dipertanyakan. Kedua stasiun TV berita tersebut benar-benar telah membuat
pemberitaan yang menimbulkan kontroversi dan bisa dibilang telah menyakiti hati
orang lain, bahkan membuat pemberitaan yang cenderung fitnah. Sangking
semangatnya memberitakan soal teroris, pemberitaan mereka menjadi
serampangan. Bahkan mungkin di dalam kode etik dunia jurnalistik, kesalahan
tersebut sangat fatal sekali.
Pertama adalah kesalahan yang dilakukan Metro TV. Berbekal hasil
pendapat dan pengamatan dari seorang profesor universitas terkenal yang saat
itu menjadi narasumber, Metro TV langsung mem-publish hasil pendapat dan
pengamatan profesor yang menyimpulkan bahwa ekstrakurikuler yang ber-
basecamp di masjid-masjid sekolah adalah cikal bakalnya lahirnya teroris baru
(muda). Dan hasil pengamatan tersebut tanpa pikir panjang langsung dipublish
tanpa melakukan filterisasi terlebih dahulu. Tentunya hal tersebut membuat
pelajar dan alumni ROHIS marah dan tersinggung.
Metro TV seolah tanpa tanggung jawab melempar opini kepada
masyarakat dan menyerahkan kesimpulan juga kepada masyarakat mengenai
hasil pengamatan profesor tersebut yang secara tidak langsng menyebut bahwa
ROHIS adalah cikal bakal lahirnya teroris baru. Siswa-siswi ROHIS tentu tidak
-
44
terima atas pemberitaan tersebut. Gelombang protes pun dilancarkan kepada
Metro TV. Pada akhirnya Metro TV memang telah meminta maaf atas kesalah
pahaman tersebut, perlu digaris bawahi meminta maaf atas kesalah pahaman,
namun bukan meminta maaf telah membantu menyebarkan opini yang
menggiring bahwa ROHIS adalah cikal bakal teroris baru.
Walaupun sudah meminta maaf pun, Metro TV masih sempat-sempatnya
membela diri. Dengan mencoba bermain kata, Metro TV tetap bersikeras
bahwa mereka tidak menyebut kata ROHIS, namun anehnya pihak Metro TV
tidak menjelaskan apa ekstrakurikuler yang dimaksud tersebut.
Begitulah, seenaknya melempar opini dan menyerahkan kesimpulan
kepada masyarakat, namun ketika masyarakat marah dan tersinggung, mereka
dengan enteng-nya meminta maaf atas kesalah pahamannya saja, itupun minta
maaf hanya dilakukan di webisaite mereka, bukan di televisi sebagaimana mereka
menyiarkan pemberitaan yang menyakiti hati orang lain tersebut. Padahal tidak
semua orang yang menonton acara Metro TV itu suka membuka webisaite mereka
juga.
Kedua adalah kesalahan yang dilakukan oleh TV One. Kesalahan TV One
yang satu ini benar-benar sangat fatal. Melakukan fitnah dan pencemaran nama
baik dalam bentuk berita. Entah kaidah jurnalistik model apa yang digunakan oleh
redaksi TV One dalam menciptakan sebuah berita dan informasi.
TV One dengan sumber dan pengetahuan yang terbatas seolah ingin
mencoba mengurai jaringan teroris dalam bentuk bagan yang disertai dengan
foto-foto teroris. Di dalam salah satu jaringan teroris tersebut ada seorang teroris
yang bernama Baderi. Namun fatalnya, foto yang dipasang pada nama Baderi
bukanlah Baderi teroris yang dimaksud, melainkan adalah Ustad Dari.
Muhammad Arifin Badarii, MA yang merupakan seorang Ustadz dan juga dosen
salah satu sekolah tinggi Islam di Jember lulusan Universitas Madinah Arab Saudi
yang justru dakwahnya sangat menentang aksi terorisme atas nama agama. Entah
-
45
apa dasarnya TV One dengan enteng memasang foto Ustad Badarii ke dalam
salah satu jaringan teroris. Apakah karena Ustad Badarii berjenggot sehingga
redaksi TV One sangat yakin dan tanpa segan-segan memasang foto beliau.
-
46
Infotaiment Ramadhan
120531100094 - Mahfud
Siapa yang tidak ingin negaranya maju, bahkan sudah menjadi cita-cita
negara indonesia untuk mencerdaskan bangsa, dan melalui program siaran baik
televisi ataupun radio indonesia di harapakan dapat mewujudkan cita-cita yang
mulia tersebut, tapi sayangnya harapan tersebut seakan sia-sia di karenakan
program siaran yang ada pada zaman sekarang ini tidak lagi mendidik masyarakat,
para pemilik chanel malah lebih mementingkan kepentingan pribadi, yaitu lebih
mementingkan keuntungan daripada mndidik dan memberi pelayanan bagi
masyarakat.
Banyak sekali aturan yang di abaikan oleh para pemilik chanel televisi,
seperti halnya menyanyikan lagu kebangsaan sebelum dan setelah siaran selesai
yaitu pada jam 06:00 dan pada jam 24:00, serta siaran tentang pelayanan publik
yang sering di lupakan oleh pemilik chanel.
Infotainment adalah informasi berbasis konten media atau program yang
juga mencakup konten hiburan dalam upaya untuk meningkatkan popularitas
dengan penonton dan konsumen.
Ramadhan adalah bulan kesembilan dalam penanggalan Hijriyah
(penanggalanagamaIslam). Sepanjang bulan ini pemeluk agama Islam melakukan
serangkaian aktivitas keagamaan termasuk di dalamnya berpuasa, salat tarawih,
peringatan turunnya Alquran, mencari malam LaylatulQadar, memperbanyak
membaca Alquran dan kemudian mengakhirinya dengan membayar zakat fitrah
dan rangkaian perayaan IdulFitri.
Infotaiment ramadhan adalah informasi yang di siarkan pada bulan
ramadhan melalui media televisi yang mencakup hiburan untuk meningkatkan
popularitas dengan penonton dan konsumen.
-
47
Infotaiment yang diharapkan dapat mmeberikan informasi bermanfaat bagi
publik ternyata berbalik arah, pada perkembangannya infotaiment malah
memberi dampak negatif bagi publik, banyak sekali infotaiment yang di dalamnya
membeberkan aib orang yang seharusnya di tutupi, yang mana hal itu sangat tidak
di benarkan oleh undang-undang apalagi agama.
Meskipun bukan suatu pelanggaran, infotaiment juga sering menyiarkan
aktifitas selebriti yang hanya mementingkan popularitas dan mencari sensasi
semata apalagi di bulan ramadhan, infotaiment sering menyiarkan siapa saja para
selebriti yang banyak bersedekah di bulan ramadhan, siapa saja selebriti yang baru
memulai puasanya yang pada akhirnaya mengarah pada membuka aib seseorang
dan itu sama sekali tidak mendidik masyarakat.
Pada bulan ramadhan biasanya televisi sering menayangkan sinetron-
sinetron yang menarik untuk di tonton dan pada waktu-waktu ibadah bagi orang
muslim, seprti waktu sholat tarawih dan sebagainya, sehingga sangat
mengganggu sebagian besar aktifitas orang muslim, apalagi di kalangan remaja
seperti saya.
Seharusnya pada bula ramadhan, infotaiment lebih di fokuskan pada
informasi yang erat kaitannya dengan bulan suci tersebut, seperti informasi
mengenai waktu sholat, waktu insyaf dan waktu berbuka puasa, dan menyiarkan
kegiatan-kegiatan artis selama bulan ramadhan agar lebih mendidik.
-
48
Korporasi Media
120531100095 - Eva Maria Ariyana
Korporasi merupakan perusahaan atau badan usaha yang sangat besar atau
dapat dikatakan sebagai beberapa perusahaan yang dikelola dan dijalankan
sebagai satu perusahaan besar. Media adalah alat komunikasi yang berfungsi
sebagai penyebar informasi kepada masyarakat. Jadi korporasi media adalah
beberapa perusahaan yang dikelola dan dijalankan sebagai satu perusahaan besar
untuk menyampaikan informasi kepada masyarakat.
Berbicara tentang korporasi media, MNC group termasuk juga di
dalamnya. MNC group merupakan salah satu konglomerasi media terbesar di
Indonesia, yang terdiri dari RCTI (PT Rajawali Citra Televisi Indonesia), MNCTV (PT
Media Nusantara Citra Tbk) dan Global TV (PT Global Informasi Bermutu). Pemilik
MNC group ini adalah Hary Tanoesoedibjo yang kerap kali muncul pada iklan
televisi miliknya dengan mempromosikan partai politiknya. Menurut saya, pemilik
media politik ini memanfaatkan media yang dimilikinya dengan
mengkampanyekan partai yang diusungnya, dengan menampilkan kebaikan-
kebaikan dari pemilik medianya tersebut. Misalnya saja partai HANURA yang
sering ditampilkan di media televisi RCTI, MNC TV serta di Global TV. Hanya saja
kebaikan yang ditampilkan berulang-ulang sehingga masyarakat yang selalu
menonton telah teracuni otaknya dengan pemberitaan yang sebenarnya belum
mereka tahu benar tidaknya.
Adalagi media yang masuk dalam konglomerasi yaitu Abu Rizal Bakrie
(pemilik TV One dan ANTV). Tidak kalah dengan Hary Tanoesoedibjo, pemilik TV
One dan ANTV ini juga mengiklankan partai Golkarnya. Selain itu pada saat
bencana Lumpur Lapindo di Sidoarja, pemilik TV One dan ANTV ini seolah-olah
menjadi pahlawan di siang bolong dengan memberitakan bahwa segala sesuatu
yang telah terjadi pada Lumpur itu akan diganti rugikan. Pada medianya tidak ada
-
49
berita yang menjelekkan namanya walaupun itu sebenarnya jelas murni kesalahan
pihaknya yang salah pemboran.
Sebenarnya masih banyak lagi beberapa perusahaan besar yang
menjalankan sebagai satu perusahaan. Pernahkah kita tahu bahwa bahwa media
itu milik public ? bukan milik siapapun? Mereka hanya diberikan kepercayaan
untuk memegang media itu bukan berarti mereka berkuasa pada media itu. Segala
sesuatu yang ditayangkan di televisi itu seharusnya harus mempunyai prinsip
PICON (Publics Importance, Convinience, Neccesity) yang artinya bahwa segala
sesuatu ataupun bentuk yang ditayangkan di televisi itu harus penting, nyaman
dan dibutuhkan oleh masyarakat. Bukan hanya sekedar berita ataupun promosi
dari pemilik media tentang dunia politik saja. Masyarakat membutuhkan media
yang bebas namun memiliki tanggung jawab dalam menjalankan fungsinya
sebagai media informasi, pendidikan, hiburan serta kontrol dan perekat sosial.
Media kita saat ini telah banyak menciptakan kebodohan. Etika kini tidak
lagi dipatuhi,SPS tidak dipedulikan. Banyak pelanggaran yang dimuat di dalamnya.
Ada beberapa tayangan yang isinya hanya meluangkan gosip-gosip tentang artis
ataupun pemilik medianya yang sebenarnya hanya saja diberi tanggung jawab
oleh masyarakat untuk mengelola medianya dengan baik tetapi kini telah banyak
media yang menjadikan sebagai kepentingan bisnis dan politik dari pemilik saham
medianya tersebut.
Bangsa kita ini memerlukan edukasi bukan hanya dunia politik dan bisnis
yang selalu diagung-agungkan di dalamnya. Jika media han
top related