histo novi2
Post on 01-Feb-2016
65 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
By: Novira Zahara Banurea
HISTOLOGY OF CONNECTIVE TISSUE
CONNECTIVE TISSUEJaringan yang memiliki fungsi untuk
mengikat, menambat, menyokong bagian sel,jaringan dan organ tubuh.
Jaringan Ikat di bentuk oleh: - Sel-sel - Matriks ekstraseluler
Sel Jaringan IkatFibroblas Berfungsi mensekresikan protein,
khususnya fibroblas yang berbentuk serat.
Makrofag Makrofag berbentuk tidak teratur
dan khusus terdapat didekat pembuluh darah, makrofag dapat digerakkan jika terjadi peradangan ditempat lain(jaringan lain).
Sel mast Banyak di jumpai di jaringan ikat kulit dan di
organ pencernaan serta pernapasan. Berfungsi menghasilkan substansi heparin dan histamine.
Sel adiposa Sel lemak adalah sel yang terspesialisasi
khusus untuk menyimpan lemak. Sel plasma Berasal dari limfosit yang bermigrasi ke
dalam jaringan ikat.Sel darah putih(leukosit) Sel darah putih berfungsi melawan
pathogen, yang berupa bakteri, virus atau protozoa yang menimbulkan penyakit.
Matriks EkstraselulerSerat 1. Serat kolagen Serat kolagen berwarna putih dan bentuknya
berupa berkas yang beraneka ragam. Serat kolagen tipe I: kulit, tendon, ligamen, dan
tulang. Serat kolagen tipe II: tulang rawan hialin dan tulang
rawan elastik. Serat kolagen tipe III: serat retikular tipis bercabang
pada organ seperti limfonodus, limpa, dan susum tulang.
Serat kolagen tipe IV: lamina basalis membrana basalis, tempat melekatnya ragio basalis sel.
2. Serat elastin Serat elastin berwarna kuning dan lebih tipis
daripada kolagen. Bentuk serat ini seperti bengunan yang bercabang-cabang dan tebal, tersusun dari protein dan mukopolisakarida. Serat elastin antara lain terdapat dalam pembuluh darah dan ligamen.
3. Serat retikuler Serat retikuler hampir sama dengan seart kolagen,
akan tetapi ukurannya lebih kecil. Khususnya di membrane antara jaringan epithelium dan jaringan ikat.
Bahan dasar/ subtansi dasar Bahan dasar penyusun matriks adalah
mukopolisakarida sulfat dan asam hialuronat. Bentuk bahan dasar ini adalah homogen setengan cair. Bahan dasar ini jika terdapat didalam sendi bersifat kental dan jika terdapatdidalam tulang punggung bersifat padat.
Jenis Jenis Jaringan IkatJaringan Ikat Longgar(loose connective tissue)
Jaringan Ikat Padat(dense connective tissue)
Jaringan Ikat Longgar(Loose Connective Tissue)Jaringan ikat yang paling banyak
tersebar dalam tubuh hewan vertebrata.Susunan tidak teratur dan longgarBanyak serat kolagen, fibroblas, sel
adiposa, sel mast, dan makrofag
Fungsi: Mengikat jaringan epitel dengan
jaringan di bawahnya dan menjaga organ-organ pada tempatnya.
Jaringan Ikat Padat(Dense Connective Tissue)• Penyusun utama adalah serabut
kolagen. Berdasarkan struktur serabutnya terbagi atas dua, yaitu:
Jaringan ikat padat teratur(dense regular connective tissue)
Jaringan ikat padat tidak teratur(dense irregular connective tissue): Tendon
Loose connective tissue:
- Areolar- Reticular- Adipose
Dense connective tissue:
- Regular- Irregular- Elastic
Areolar Connective TissueLokasi:-Di distribusi di bawah jaringan epitel-Membungkus Organ-Mengelilingi Kapiler
Matrix seperti gel dengan tiga serat.
Ketiga jenis serat (kolagen, retikuler, elastik)
Fungsi: - Membungkus organ - Berperan dalam peradangan
untuk menanggulangi infeksi.
Reticular Connective TissueLokasi:-Organ Limfoit- Kelenjar getah bening- Sum sum tulang belakang- Limfa
Merupakan jaringan yang paling sering ditemukan. Misalnya di organ getah bening. Bentuknya bercabang, dan mempunyai banyak ruang kosong. Berguna untuk melindungi kita dari patogen luar.
Adipose Tissue
Lokasi:-Di bawah kulit- Dibalik bola mata,payudara, perut- Sekitar Ginjal
Terdiri dari anyaman sabut-sabut retikuler dan di dalam mata jala terisi oleh sel retikuler dan sel lymfosit
-Bentuk seperti bintang dengan juluran-juluran sitoplasma
-Inti ovoid pucat -Fungsi menyokong tipe sel lain, yaitu sel
darah , mass sell, makrofag -Tersusun atas retikulin,sejenis protein
Dense Irregular Connective Tissue
Lokasi:-Dermis kulit- Sub mukosa dari saluran pencernaan-Kapsul fibrosa sendi & organ
Kurang fleksibel dan lebih tahan terhadap stres daripada jaringan ikat lain.
Serat kolagen menyebar membentuk anyaman besar. Jaringan ini bisa meregang, lalu kembali ke bentuk semula. Misalnya pada arteri atau dibawah lapisan kulit.
Dense Regular Connective Tissue
Lokasi:-Tendon & ligamen- Aponeurosis- Fasia sekitar otot
Kolagen bundel diatur sesuai dengan pola yang pasti dan dengan arah searah misalnya tedon dan ligamen.
Elastic
Lokasi:-Dinding arteri terbesar- Dalam ligamen tertetu yang berkaitan dengan tulang belakang.- Dalam dinding saluran bronkial
HISTOLOGY OFMUSCLE TISSUE
Muscle TissueTerdiri atas sel sel memanjang yang di sebut serat. Jaringan ini bertanggung jawab untuk pergerakan
anggota tubuh.Setiap sarkoplasma serat otot mengandung
miofibril, yang terbentuk dari protein kontraktil aktin dan miosin, dan setiap miofibril di susun oleh sarkomer.
Suatu gerakan dapat dilakukan oleh jaringan otot melalui mekanisme kontraksi serat kontraktil.
Serat kontraktil terdiri dari AKTIN dan MIOSINMembran plasma sel otot disebut SARKOLEMASitoplasma sel otot disebut SARKOPLASMA.Mitokondria di sebut SARKOSOME.
Jenis Jaringan Otot berdasarkan fungsi dan marfologi:Otot Rangka (Skeletal Muscle)Otot Jantung (Cardiac Muscle)Otot Polos (Smooth Muscle)
Otot Rangka (Skeletal Muscle)Berbentuk seperti silinder dengan panjang rata-
rata 3 cm.Tidak memiliki cabang kecuali wajah dan lidah.Serat-seratnya bersatu dalamkelompok-
kelompok membentuk berkas fasikuli.Otot rangka memiliki nukleus lebihdari satu yang
terletak di tepi.Miofibril tersusun tidak homogen sehingga
membentuk garis lurik pada jaringan otot.Bereaksi cepat terhadap stimulus dan tidak
mampu bekerja lama.Terletak pada seluruh rangka tubuh.
Longitudinal Otot Rangka
Otot Jatung (Cardiac Muscle)Tersusun seperti anyaman bercabang dengan
sedikit jaringan penyambung di sekelilingnya.Nukleus selnya terletak di tengah.Setiap serat hanya mengandung 1 atau 2 inti.Serat otot jantung lebih tebal dari otot polos
dengan diameter 9-20 mikro meter dan tersusun tidak homogen.
Bercabang (memiliki sinsitium)Hanya ditemukan pada dinding jantung dan vena
cava yang menuju jantung.Berkontraksi ritmis dan terus menerus.Otot jantung bereaksi cepat terhadap stimulusdan
mampu bekerja lama tanpa lelah.
Longitudinal Otot Jantung
Otot Polos (Smooth Muscle)Berbentuk seperti gelondong dengan nukleus
tunggal terletak di tengah.Ukuran bervariasi dari 20 mikrometer(dalam
lapisan otot pembuluh darah)sampai 0,5 mm (dalam uterus)
Otot polos bekerja tidak menurut kemauan (involunter) dan bekerja dalam waktu yang lama.
Sel-sel otot polos dilengkapi saraf yang berasal dari sistem saraf tak sadar.
Terletak di seluruh tubuh ( pembuluh darah , saluran pencernaan , saluran pernapasan , dermis , sistem reproduksi )
Longitudinal Otot Polos
Rergenerasi Jaringan OtotOtot rangka : mampu mitosis , regenerasi
sel terbatas melalui sel satelit mesenchymal
Otot jantung : kekurangan sel satelit , tidak ada kapasitas regeneratif luar anak usia dini → Cacat atau kerusakan digantikan oleh fibroblast proliferasi & pertumbuhan samb . jaringan ( bekas luka miokard )
Otot polos : mampu respon regeneratif lebih aktif → sel otot polos yang layak menjalani mitosis & mengganti jaringan yang rusak
HISTOLOGY OFSKIN
Jaringan KulitIntegumen atau kulit merupakan jaringan yang
menutupi permukaan tubuh,yang terdiri atas 2 lapisan :1. Epitel yang disebut epidermis2. Jaringan pengikat yang disebut dermis atau corium
Pada beberapa tempat kulit melanjutkan menjadi tunica mucosa dengan suatu perbatasan kulit-mukosa (mucocutaneus junction).Perbatasan tersebut dapat ditemukan pada bibir, lubang hidung, vulva, preputium, dan anus.
Kulit merupakan bagian dari tubuh yang meliputi daerah luas dengan berat sekitar 16% dari berat tubuh.
Berdasarkan gambaran morfologis dan ketebalan epidermis, kulit dibagi menjadi :
Kulit Tebal Kulit Tipis
Kulit TebalKulit tebal terdapat pada vola manus dan
planta pedis yang tidak memiliki folikel rambut. Pada permukaan kulit tampak garis yang menonjol dinamakan crista cutis yang dipisahkan oleh alur – alur dinamakan sulcus cutis.Pada mulanya cutis tadi mengikuti tonjolan corium di bawahnya tetapi kemudian dari epidermis sendiri terjadi tonjolan ke bawah sehingga terbentuklah papilla corii yang dipisahkan oleh tonjolan epidermis.Pada tonjolan epidermis antara dua papilla corii akan berjalan ductus excretorius glandula sudorifera untuk menembus epidermis
EpidermisFungsi: lapisan protektif yang menjaga lalu lintas air dan
zat-zat yang terlarut di dalamnya.Sel-sel pada lapisan epidermis:
1. Sel-sel regeneratif pd lapisan/stratum basal –>Berkembang membentuk keratinosit2. Keratinosit – paling banyak – menghasilkan keratin3. Melanosit – pd startum basale-> Sintesis melanin – pelindung DNA dari radiasi UV-> Memiliki prosesus bercabang yang mencapai keratinosit4. Sel-sel Tactile (merkel) – pd stratum basale –>Sel reseptor sentuhan – asosiasi dgn serabut saraf di dermis5. Sel-sel dendritik (langerhans) – makrofag –>Proteksi thd toksikan, mikroba, & patogen lain yg penetrasi kulit
Pada epidermis dibedakan 5 stratum:
Stratum basaleStratum basale
Lapisan ini disebut pula sebagai stratum pigmentosum atau strarum germinativum karena paling banyak tampak adanya mitosis sel – sel.Sel – sel lapisan ini berbatasan dengan jaringan pengikat corium dan berbentuk silindris atau kuboid. Di dalam sitoplasmanya terdapat butir – butir pigmen.
Stratum Spinosum
Lapisan ini bersama dengan stratum basale disebut pula stratum malpighi atau stratum germinativum karena sel – selnya menunjukkan adanya mitosis sel. Sel – sel dari stratum basale akan mendorong sel – sel di atasnya dan berubah menjadi polihedral.Sratum spinosum ini terdiri atas beberapa lapisan sel – sel yang berbentuk polihedral dan pada pemeriksaan dengan mikroskop cahaya pada tepi sel menunjukkan tonjolan – tonjolan seperti duri – duri. Semula tonjolan – tonjolan tersebut disangka sebagai jembatan interseluler dengan di dalamnya terdapat tonofibril yang menghubungkan dari sel yang satu ke sel yang lain.
Stratum Granulosum Lapisan ini terdiri atas 2-4 sel yang tebalnya di atas stratum
spinosum. Bentuk sel seperti belah ketupat yang memanjang sejajar permukaan. Sel yang terdalam berbentuk seperti sel pada strarum spinosum hanya didalamnya mengandung butir – butir.Butir – butir yang terdapat sitoplasma lebih terwarna dengan hematoxylin (butir – butir keratohialin) yang dapat di kelirukan dengan pigmen. Adanya butir – butir keratohyalin semula diduga berhubungan dengan proses keratinisasi, tetapi tidak selalu dijumpai dalam proses tersebut, misalnya pada kuku.Makin ke arah permukaan butir – butir keratin makin bertambah disertai inti sel pecah atau larut sama sekali, sehingga sel – sel pada stratum granulosum sudah dalam keadaan mati.
Stratum LucidumTampak sebagai garis bergelombang yang
jernih antara stratum granulosum dan stratum corneum. Terdiri atas beberapa lapisan sel yang telah gepeng tersusun sangat padat. Bagian yang jernih ini mengandung zat eleidin yang diduga merupakan hasil dari keratohialin.
Stratum CorneumPada vola manus dan planta pedis, lapisan
ini sangat tebal yang terdiri atas banyak sekali lapisan sel – sel gepeng yang telah mengalami kornifikasi atau keratinisasi. Hubungan antara sel sebagai duri – duri pada stratum spinosum sudah tidak tampak lagi.Pada permukaan, lapisan tersebut akan mengelupas (desquamatio) kadang – kadang disebut sebagai stratum disjunctivum
DermisSering disebut Kutis vera, merupakan bagian utama kulit, disusun oleh
serabut kolagen padat sedangkan serabut elastis dan jaringan ikat lain sedikit.
Terdiri atas 2 lapisan yang tidak begitu jelas batasnya, yaitu :
1. Stratum papilareMerupakan lapisan tipis jaringan pengikat di bawah epidermis yang membentuk papilla corii. Jaringan tersebut terdiri atas sel – sel yang terdapat pada jaringan pengikat longgar dengan serabut kolagen halus.
2. Stratum reticulareLapisan ini terdiri atas jaringan pengikat yang mengandung serabut – serabut kolagen kasar yang jalannya simpang siur tetapi selalu sejajar dengan permukaan. Di dalamnya selain terdapat sel – sel jaringan pengikat terdapat pula sel khromatofor yang di dalamnya mangandung butir – butir pigmen.
Di bawah stratum reticulare terdapat subcutis yang mengandung glandula sudorifera yang akan bermuara pada epidermis.
Lapisan Dermis
Kulit TipisMenutupi seluruh bagian tubuh kecuali vola manus dan
planta pedis yang merupakan kulit tebal.Epidermisnya tipis,sedangkan ketebalan kulitnya tergantung dari daerah di tubuh.
Pada dasarnya memiliki susunan yang sama dengan kulit tebal,hanya terdapat beberapa perbedaan :1. Epidermis sangat tipis,terutama stratum spinosum menipis.2. Stratum granulosum tidak merupakan lapisan yang kontinyu.3. Tidak terdapat stratum lucidium.4. Stratum corneum sangat tipis.5. Papila corii tidak teratur susunannya.6. Lebih sedikit adanya glandula sudorifera.7. Terdapat folikel rambut dan glandula sebacea.
Sel Langerhans berbentuk bintang terutama ditemukan dalam stratum spinosum dari epidermis. Sel langerhans merupakan makrofag turunan sumsum tulang yang mampu mengikat, mengolah, dam menyajikan antigen kepada limfosit T, yang berperan dalam perangsangan sel limfosit T.
Sel Merkel bentuknya mirip dengan keratinosit yang juga memiliki desmosom biasanya terdapat dalam kulit tebal telapak tangan dan kaki.juga terdapat di daerah dekat anyaman pembuluh darah dan serabut syaraf. Berfungsi sebagai penerima rangsang sensoris.
Glandula SudoriferaBanyak terdapat pada kulit tebal terutama pada telapak
tangan dan kaki tiap kelenjar terdiri atas pars sekretoria dan ductus ekskretorius.– Pars secretoria terdapat pada subcutis dibawah dermis. Bentuk tubuler dengan bergelung-gelung ujungnya. Tersusun oleh epitel kuboid atau silindris selapis. Kadang-kadang dalam sitoplasma selnya tampak vakuola dan butir-butir pigmen. Di luar sel epitel tampak sel-sel fusiform seperti otot-otot polos yang bercabang-cabang dinamakan: sel mio-epitilial yang diduga dapat berkontraksi untuk membantu pengeluaran keringat kedalam duktus ekskretorius– Ductus ekskretorius lumennya sempit dan dibentuk oleh epitel kuboid berlapis dua. Kelenjar keringat ini bersifat merokrin sebagai derivat kelenjar keringat yang bersifat apokrin ialah: glandula axillaris, glandula circumanale, glandula mammae dan glandula areolaris Montogomery
Glandula SebaceaKelenjar ini bermuara
pada leher folikel rambut dan sekret yang dihasilkan berlemak (sebum), yang berguna untuk meminyaki rambut dan permukaan kulit. Glandula ini bersifat holokrin. Glandula sebacea biasanya disertai dengan folikel rambut kecuali pada palpebra, papila mammae, labia minora hanya terdapat glandula sebacea tanpa folikel rambut.
RambutMerupakan struktur berkeratin
panjang yang berasal dari invaginasi epitel epidermis.Rambut ditemukan diseluruh tubuh kecuali pada telapak tangan, telapak kaki, bibir, glans penis, klitoris dan labia minora.pertumbuhan rambut pada daerah-daerah tubuh seperti kulit kepala, muka, dan pubis sangat dipengaruhi tidak saja oleh hormon kelamin-terutama androgen-tetapi juga oleh hormon adrenal dan hormon tiroid. Setiap rambut berkembang dari sebuah invaginasi epidermal, yaitu folikel rambut yang selama masa pertumbuhannya mempunyai pelebaran pada ujung disebut bulbus rambut. Pada dasar bulbus rambut dapat dilihat papila dermis. Papila dermis mengandung jalinan kapiler yang vital bagi kelangsungan hidup folikel rambut.
KukuLempeng kuku yang
sesuai dengan stratum korneum kulit, terletak di atas dasar epidermis yang disebut dasar kuku. Pada dasar kuku ini hanya terdapat stratum basale dan stratum spinosum. Stratum ujung kuku yang melipat di atas pangkal kuku disebut sponychium, sedangkan di bawah ujung bebas kuku terdapat penebalan stratum corneum membentuk hyponychium.
Macam macam keratinDi dalam kulit serta apendiksnya terdapat dua macam
keratin, yaitu keratin lunak dan keratin keras. Keratin lunak selain terdapat pada folikel rambut juga terdapat di permukaan kulit. Keratin lunak dapat diikuti terjadinya pada epidermis yang dimulai dari stratum granulosum dengan butir-butir keratohyalinnya, kemudian sel-sel menjadi jernih pada stratum lucidum dan selanjutnya menjadi stratum korneum yang dapat dilepaskan. Sedangkan keratin keras terdapat pada cuticula, cortex rambut dan kuku. Keratin keras dapat diikuti terjadinya mulai dari sel-sel epidermis yang mengalami perubahan sedikit demi sedikit dan akhirnya berubah menjadi keratin keras yang lebih homogen. Keratin keras juga lebih padat dan tidak dilepaskan, serta tidak begitu reaktif dan mengandung lebih banyak sulfur.
HISTOLOGY OFCARTILAGE & BONE
Tulang merupakan organ sangat keras. Senyawa penyusunnyaadalah kalsium klorida (CaCl2), Kalsium fosfat (Ca2PO4), MagnesiumKlorida (MgCl2), Barium Klorida (BaCl2) & Barium Sulfat (BaSO4).
Tulang berfungsi sebagai alat gerak , penyokong tubuh, tempat melekatnya otot, dan melindungi organ-organ yang lunak.
Disusun oleh sel-sel tulang yang disebut Osteosit.Osteosit dibentuk dari osteoblas (sel-sel yang
berasal dari fibroblas dan ikut serta dalam pembentukan tulang.
Unit dasar tulang disebut sistem Havers.Sistem Havers tersusun ataslamela, lakuna, kanalikuli & saluranHavers.
Sistem HarversLamela Lapisan konsentris matriks yang terdiri dari garam mineral dan
serat kolagen. Garam mineral berfungsi membuat tulang menjadi keras. Serat kolagen berfunngsi membuat tulang menjadi kuat.Lakuna suatu ruang kecil diantara lamela yang didalamnya
mengandung osteositKanalikuli saluran yang berfungsi menyalurkan makanan dan
mengeluarkan zat sisa.Saluran Havers Berisi pembuluh darah dan saraf. Didalam sauran Havers terdapat saluran Volkman yaitu
saluran yang menghubungkan dua saluran Havers.
Tulang Rawan (Cartilage)
Bahan dasar mengandung suatu kompleks protein-karbohidrat yang dikenalsebagai kondromukoid.
Sel tulang rawan disebut kondrosit, berfungsi untuk mensintesis matriks.
Tulang rawan pada anak-anak berkembang dari sel-sel mesenkim yangmembentuk serat-serat dan matriks padat.
Tiap-tiap sel mesenkim membentuk matriks yang mengelilinginya sehingga sel mesenkim akan terbungkus dalam ruang-ruang kecil yang disebut LAKUNA.
CartilagePada orang dewasa, jaringan tulang rawan berasal
dari selaput tulang rawan(perikondrium). Jika tulang rawan terus tumbuh dan berkembang, jumlah matriks antarselnya akan meningkat, sehingga mendorong sel-selnya menjauh terpisah satu sama lain.
Berdasarkan kandungan senyawa matriks, jaringan tulang rawan dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu
▫Tulang rawan Hialin ▫Tulang rawan Elastis ▫Tulang rawan Fibroblas
Hialine CartilageBerwarna putih kebiruan dan transparan.Ditemukan konsentrasi serat yang memiliki daya elastisitas tinggi.Paling banyak terdapat dalam tubuh tetapi paling lemah diantara
tulang rawan yang lain.Merupakan rangka tubuh sementara saat manusiapada stadium
embrioPada orang dewasa ditemukan di persendian, ujungtulang rusuk
yang melekat pada tulang dada, &saluran pernapasan
Elastic CartilageDitemukan serat elastin berwarna
kuningdan adanya di perikondriumSerat tersebut berfungsi memberikan
dayalentur dan menyokong jaringanTerdapat pada embrio, laring, bagian
telingaluar, epiglotis dan daun telinga
FibrocartilageDitemukan serat kolagenMatriks berwarna
gelapdan keruh Jaringan tulang rawan
paling kuat sehinggaberfungsi sebagaipenyokong dan pelindung jaringan.
Terdapat pada hubunganantar-tulangvertebrae(tulang belakang) dantendon
Perbedaan sel-sel tulang dewasadengan tulang rawan adalah tulangdewasa sudah mengalami
mineralisasi (proses perubahanpenyusunan materi organikmenjadi materi anorganik ).
Mineral yang sangat tinggi konsentrasinya didalam tulang adalah kalsium dan fosfat•
Berdasarkan struktur, tulang dibagimenjadi dua kelompok, yaitu
▫tulang kompak dan ▫tulang spongiosa
•Tulang kompak adalah tulang yang tidak memiliki rongga
Tulang spongiosa (tulang spons)adalah tulang yang memilikirongga
Tulang dapat dibentuk dalam dua cara: melalui mineralisasi langsung pada matriks yang disekresi oleh osteoblas (osifikasi intramembranosa) atau melalui penimbunan matriks tulang pada matriks tulang rawan sebelumnya (osifikasi endokondral).
Osifikasi IntramembranosaOsifikasi intramembranosa, sumber hampir semua tulang pipih,
karena berlangsung di dalam daerah-daerah pemadatan jaringan mesenkim. Tulang frontal dan parietal tengkorak, selain bagian tulang oksipital, temporal ,mandibula dan maksila dibentuk melalui proses ini.
Dalam lapis padat mesenkim, titik awal osifikasi disebut pusat osifikasi primer. Proses ini dimulai bila kelompok sel-sel berdiferensiasi menjadi osteoblas. Matriks tulang yang baru terbentuk dan diikuti kalsifikasi, mengakibatkan terkurungnya beberapa osteoblas, yang kemudian menjadi osteosit.
Sel-sel jaringan mesenkim padat membelah, menghasilkan lebih banyak osteoblas, yang berfungsi melanjutkan pertumbuhan pusat osifikasi. Berbagai pusat osifikasi tulang tumbuh secara radial dan akhirnya menyatu mengganti jaringan ikat yang ada di situ.
Bagian laipsan jaringan ikat yang tidak mengalami osifikasi akan menjadi endosteum dan periosteum dari tulang intramembranosa.
Osifikasi Endokondral
Osifikasi endokondral terjadi di dalam sepotong tulang rawan hialin yang bentuknya menyerupai contoh atau model kecil dari tulang yang akan dibentuk.
Pada dasarnya, osifikasi endokondaral terbagi dalam 2 tahap. Tahap pertama mencakup hipertrofi dan destruksi kondrosit dari model tulang, berakibat terjadinya lakuna melebar yang dipisahkan oleh septa matriks tulang rawan yang mengapur. Tahap kedua, sebuah kuncup osteogenik terdiri atas sel-sel osteoprogenitor dan kapiler-kapiler darah menerobos ke dalam celah-celah yang ditinggalkan oleh kondrosit yang berdegenerasi. Sel osteoprogenitor menghasilkan osteoblas, yang menutupi septa tulang rawan dengan matriks tulang. Septa jaringan tulang rawan yang mengapur berfungsi sebagai penunjang bagi awal osifikasi.
Perbaikan FrakturBila sebuah tulang patah, matriks tulang rusak dan sel-sel tulang
yang berdekatan dengan daerah fraktur akan mati. Pembuluh-pembuluh darah yang cedera mengakibatkan perdarahan setempat dengan pembentukan bekuan darah.
Selama perbaikan, bekuan darah, sel-sel, dan matriks tulang yang rusak dibersihkan oleh makrofag. Periosteum dan endosteum di sekitar daerah fraktur memberi respon berupa proliferasi hebat dari sel-sel osteoprogenitor, yang membentuk jaringan seluler sekeliling fraktur dan menyusup di antara ujung-ujung fraktur tulang itu.
Kemudian dibentuk tulang muda melalui proses osifikasi endokondral dari fragmen tulang rawan kecil yang muncul dalam jaringan ikat fraktur. Tulang juga dibentuk melalui osifikasi intramebranosa. Karennya secara bersamaan ditemukan daerah-daerah tulang rawan, osifikasi intramebranosa, dan osifikasi endokondral pada daerah fraktur. Proses perbaikan berlangsung sedemikian rupa sehingga terbentuk trabekel-trabekel tidak beraturan yang untuk sementara menyambung ujung-ujung tulang yang patah, membentuk yang disebut kalus tulang.
Terimakasih
top related