fungsi dan regulasi hormon
Post on 15-Jan-2016
194 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
FUNGSI DAN REGULASI HORMON
Erkadius
Hormon adalah suatu zat yang
Dihasilkan oleh satu sel atau sekelompok sel neuron akson ujung akson kelenjar endokrin sel-sel bebas
Dimasukkan ke cairan tubuh cairan interstitium sel-sel (self or others) cairan interstitium plasma
Memiliki kontrol fisiologis terhadap sel lain dekat: parakrin, autokrin jauh: neurokrin, endokrin
1. Pertumbuhan - prolaktin
Perkembangan mammae dan produksi ASI Mulai naik pada hamil 5 minggu 10-20 x Perangsang: PRF, TRH, dibantu estrogen
hisapan papilla mammae paling responsif: 0-6 mg postpartum tidur, stress fisik dan mental
Penekan: PIF/dopamin dan somatostatin
Merangsang proliferasi saluran ASI, dengan bantuan
estrogen, progesteron, kortisol, GH pertumbuhan lobuli dan alveoli hamil, dengan bantuan
estrogen dan progesteron merangsang sintesis dan sekresi ASI, dibantu kortisol
ditekan estrogen dan progesteronmeningkat setiap ada rangsangan papilla mammae
Menekan sekresi LHRH dan gonadotropin menekan ovulasi,
spermatogenesis. libido overproduksi infertilitas, galaktorrhea
2. Pertumbuhan - Somatotropin
Sel: pembesaran, perbanyakan, diferensiasi
Protein: transport AA, pembentukan protein
Lemak: mobilisasi asetil ko-A Kreb’s bisa berakibat ketosis dan fatty liver
Karbohidrat: glukosa penggunaan dihambat, disimpan sbg glikogen bisa berakibat diabetes pituitary
peran somatomedin (hati)
somatomedin = insulin-like growth factordirangsang oleh somatotropin
Peran terhadap kondrosit dan sel osteogenik protein dan reproduksi sel meningkat perubahan rawan menjadi tulang
Peran terhadap pertumbuhan garis epifisis: tulang makin panjang permukan: pembesaran dan penebalan tulang
Efek GH secara umum adiposum: perlemakan ↓ otot: lean body mass ↑ hati: sintesis protein dan somatomedin ↑
Efek GH melalui somatomedin tulang: pertumbuhan linear ↑ ukuran dan fungsi organ ↑ otot: lean body mass ↑
… interaksi GH dengan insulin
Diet protein tinggi: sintesis protein dan pertumbuhan: meningkat penyimpanan kalori stabil
Diet karbohidrat tingg: sintesis protein dan pertumbuhan stabil penyimpanan kalori meningkat
Puasa: sintesis protein dan pertumbuhan menurun penyimpanan kalori menurun
3. Insulin
substrat merangsang sekresi insulin insulin menarik substrat dari sirkulasi
Respons insulin thd pemberian nutrisi
Terhadap glukosa insulin plasma naik dalam dua fase (biphasic) naik cepat dalam 5 menit: kompartemen labil turun cepat, lalu naik perlahan
Terhadap protein, terutama ARG dan LYS sinergi dengan glukosa
Terhadap lemak trigliserida, asam lemak efek kecil asam keto plasma moderat
Efek insulin terhadap glukosa
Diffusi terbantu (facilitated diffusion) glukosa ke dalam sel otot dan sel jaringan adiposum BM glukosa 180, celah sel untuk BM 100 dipermudah olahraga (hati & otak: masuk bebas - permiabel)
Efek thd glukosa Hati: glikogenesis dan glikolisis,
menghambat pembentukan glukosa Otot: glikogenesis dan glikolisis Adiposum: lipogenesis (suplai gliserofosfat)
Efek insulin terhadap lemak
Menghambat mobilisasi dan oksidasi lemak produksi asetil-koA turun, asam keto turun,
asam keto yang ada dijadikan enerji insulin = antiketogenic hormone
Mendorong lipogenesis plasma: lipase lipoprotein chylomicron:
VLDL & trigliserida FFA adiposum: FFA + α-gliserofosfat = trigliserida
(gliserofosfat berasal dari glukosa)
Efek insulin terhadap protein
Transport AA ke dalam sel Pembentukan protein (anabolik)
menghambat pembebasan dan oksidasi AA menghambat proteolisis
Molekul makro jaringan: rawan dan tulang
4. Hormon tiroid
Pembentukan: I2 50 mg/th: 10 ppm dlm NaCl folikel: I2 mono/di-iodo tirosin (MIT/DIT)
koloid: MIT/DIT tri/tetra-iodi tironin (T3/T4) sekresi: pinositosis ke sel, difusi keluar 93% sekresi T4, yang paling aktif T3 (1,75x)
Hormon utama metabolisme tubuh tiroid (-): turun 40-50%; (++++): naik 60-100%
Fungsi tiroid intrasel
Sel-sel menggunakan tiroid untuk transport AA ke sel pembentukan protein enzim, terutama Na,K,ATPase protein struktural/fungsional (otak)
Untuk suplai AA, tiroid memecah protein otot perlu sebagai sumber AA AA disusun lagi membentuk protein baru
Efek umum: termogenesis
Kecuali otak, gonad, limpa Konsumsi O2 meningkat:
Tir(-)150, (N)250, (+)400 mL/1’ Untuk ini perlu peningkatan:
suhu, aliran darah, keringat ventilasi paru, eritrosit naik
Pulse pressure (systole-diastole) naik sistole naik (stroke volume) diastole turun (resistensi perifer)
Suplai substrat untuk energi
Tiroid mendorong penyerapan glukosa/lemak penguatan efek-efek:
katekolamin, glukagon, kortisol, GH merangsang produksi kolesterol:
untuk membentuk empedu Growth and development:
tubuh dan otak
5. Metabolisme Ca dan PO4
Vitamin D dan hormon paratiroid Produksi awal vitamin D
ergosterol tanaman: radiasi UV D2/D3 kulit: 7‑dehidrokolesterolprevitamin D3 (UV)
D3 (panas) Perubahan di hati: D3 25-OH D3 Perubahan di ginjal: 25-OH D3
1,25-(OH)2-D3: potensi 10x D3 24,25-(OH)2-D3: potensi 0,5x D3
Pembentukan 1,25‑(OH)2-D3 defisiensi vitamin D, defisiensi kalsium dan hipokalsemia, defisiensi pospat dan hipopospatemia, peningkatan sekresi hormon paratiroid.
Pembentukan 24,25‑(OH)2-D3 vitamin D cukup didorong 1,25‑(OH)2-D3 Ca dan PO4 plasma cukup berlebih
… peran vitamin D
Penyerapan Ca/PO4 dari usus dan tulang Usus: reseptor di sel villi dan kripta.
menghasilkan kalbindin. penyerapan Ca melawan beda konsentrasi.
Tulang: reseptor di osteoblast, merangsang osteoklast (via gap junction)
Ginjal: efek penyerapan Ca lemah
Hormon paratiroid (PTH)
Efek utama: sintesis 1,25‑(OH)2-D3 penyerapan Ca: tulang dan ginjal penghambatan reabsorpsi PO4 di ginjal.
Pospat naik: Ca+menurun PTH terangsang
Hormon korteks adrenal
Glukokortikoid: kortisol dan kortikosteron efek metabolisme dan efek anti-peradangan;
Mineralokortikoid: aldosteron keseimbangan sodium dan potassium;
Pendahulu androgen dan estrogen ciri seks sekunder DHEA/androstenedion testosteron:
perempuan: 50-60% efek androgenik testosteron estrogen: pasca-menopause
6. Regulasi metabolisme - Kortisol
Kontrol: CRH ACTH. ACTH: perubahan kolesterol sampai kortisol .
siklus diurnal, puncak sebelum bangun, terendah menjelang tertidur.
Stress: CRH ACTH kortisol naik bedah, luka bakar, infeksi, demam,
psikosis, ECT, cemas hebat olahraga berat dan lama, hipoglisemia.
Efek kortisol thd karbohidrat
Penggunaan glukosa ↓, konservasi glukosa dan glikogen kadar gula darah ↑ diabetes adrenal
Produksi glukosa ↑ glukoneogenesis dan glikogenesis hati mobilisasi AA otot ↑ → glukosa ↑ → glikogen.↑
Efek kortisol terhadap protein
Sel tubuh (selain hati): sintesis ↓ , pemecahan ↑., AA darah ↑ transport terutama ke hati.
Hati: asam amino ↑, deaminasi ↑ sintesis protein ↑, protein plasma ↑
Kortisol berlebihan: otot lemah fungsi imunitas limfoid rendah
Efek kortisol terhadap lemak
Asam lemak bebas mobilisasi dari adiposum↑ → kadar darah ↑ oksidasi di sel-sel ↑.→ energi ↑. penggunaan glukosa ↓
Obesitas unik penumpukan lemak: dada dan kepala dada seperti banteng, ‘moon face’. nafsu makan ↑, produksi > mobilisasi lemak
Efek kortisol thd stress dan radang
Menekan stress trauma, infeksi, panas atau dingin ekstrim, injeksi norepinefrin, bedah, restraining, injeksi zat yang membunuh jaringan subkutis penyakit yang melemahkan.
Menekan proses radang, penyelamat pada: artritis reumatoid demam rematik glomerulonefritis akut
7. Regulasi Na dan K - Aldosteron
Mineralokortikoid (-), mati 3-14 hari: ekstrasel: [K] ↑, [Na] ↓ dan [Cl] ↓ volume total cairan ekstrasel ↓↓. cardiac output ↓↓, syok, dan meninggal dunia. selamat kalau dapat NaCl mineralokortikoid
Aktifitas mineralokortikoid aldosteron 90%, kortisol 1/400 aldosteron, tapi sekresi 80x lain: kortikosteron dan deoksikortikosteron.
Sirkulasi dan Ginjal
Fungsi di tubuli distal dan duktus koligentes penyerapan Na pengeluaran K
Penyerapan Na diikuti oleh: kadar Na naik cairan interstitium ditarik volume darah ↑ tekanan darah ↑ ekskresi air/garam ↑, (pressure natriuresis)
Efek pada keringat, saliva, dan usus penyerapan sodium dan ekskresi potassium tanpa aldosteron: diare.
Pengaturan sekresi (1) [K] ekstrasel ↑, sekresi aldosteron ↑ (2) Renin-angiotensin ↑, sekresi aldosteron ↑ (3) [Na] ↑ sedikit menurunkan aldosteron (4) ACTH: permissive.
Gangguan Prolaktin
Peningkatan [ ] penekanan gonadotropin: overproduksi, penurunan metabolisme di hati libido menurun overproteksi keturunan pematangan folikel terganggu KB galaktorea
Peningkatan [ ] pada pria produksi sperma dan libido terganggu ginekomastia
Gangguan somatotropin
Overproduksi - gigantisme pemanjangan tulang (pra-pubertas) penebalan tulang, pembesaran organ hiperglikemia
urine di ginjal diabetes pituitari perangsangan insulin kerusakan sel-sel beta
pankreas diabetes melitus tipe I
Kekurangan produksi - dwarfism
Diabetes mellitus
Jenis Tipe I – produksi insulin turun Tipe II – respons reseptor rendah
Ciri khas sel kekurangan glukosa lapar, polifagia glukosa di urin membawa air poliuria cairan tubuh bekurang polidipsia
Uji toleransi gluosa makanan merangsang insulin, insulin
memasukkan makanan ke dalam sel
Gangguan tiroid
Tirotoksikosis – akibat kelebihan produksiThyroid-stimulating immunoglobulin metabolisme tinggi produksi panas, pembuangan panas ventilasi paru meningkat eksoftalmos
Miksedema – penurunan produksiKekorangan iodium atau gangguan kelenjar non-pitting edema idiot (gangguan dalam kandungan)
Gangguan paratiroid dan vitamin D
Hipoparatiroidisme: Ca turun, tetani larings Hiperparatioridisme: dekalsifikasi tulang
depresi saraf pusat/perifer, kelemahan otot kalsifikasi luas di alveoli, tubuli ginjal, arteri
Riketsia: vitamin D turun, absorbsi Ca usus terganggu kelemahan tulang jangka panjang, tetani
Osteomalasia: sering akibat steatorrhea Osteoporosis: penurunan matriks, bukan Ca
Gangguan adrenal
Peny. Addison: kegagalan sekresi Penurunan aldosteron:
pembuangan Na, air, penurunan TD darah Penurunan kortisol
hipoglikemia stress dan radang sulit diatasi
Peny. Cushing: hipersekresi ACTH, kortisol penarikan asam amino untuk suplai glukosa kekebalan menurun, moon face efek androgenik hirsutism
top related