esaipgsd4 emas agus prastyo wibowo universitas negeri semarang
Post on 30-Jun-2015
150 Views
Preview:
TRANSCRIPT
1
Semangat ” 45” Pemuda dalam Pendidikan Karakter Mewujudkan
Generasi Cemerlang Untuk Indonesia Emas 2045
Emas Agus Prastyo Wibowo
Tahun 2045 merupakan milestone 100 tahun Negara Kesatuan Republik
Indone-sia (NKRI). Konaspi ke-7 yang diselenggarakan di Universitas Negeri
Yogyakarta, tahun 2012 merupakan forum yang kompeten mendiskusikan
persoalan kritis pendidikan bangsa. Faktor determinan membangun kehidupan
yang lebih baik, termasuk kehidupan berbangsa adalah sumber daya manusia
(SDM). Wilson dan Ernesto (Davis, 1990:1) mengatakan bahwa sentra utama
kehidupan adalah SDM. Mereka mengata- kan: “ If you dig very deeply into any
problem, you will get people. The human being is the center and yardstick of
everything”. Ada perdebatan panjang faktor SDM dengan faktor sistem (regulasi)
dalam mengefektifkan sebuah institusi atau sebuah bangsa. Satu pihak
mengatakan jika sistem sudah baik, SDM akan bekerja baik. Pihak lain
mengatakan jika SDM baik (berkualitas), sistem pun akan dibuat bagus dan SDM
pelaksana pun berkerja baik. Nyatanya, sistem adalah produk dari SDM. Oleh
sebab itu, SDM bukan sistem sebagai faktor determinan. Jadi, kualitas SDM
menentukan kualitas kehidupan termasuk kualitas sebuah bangsa. Kualitas SDM
berhubungan dengan kualitas pendidikan, artinya karakter Generasi Emas 2045
ditentukan oleh kualitas pendidikan. Negara makmur belum tentu mampu
menyelenggarakan pendidikan berkualitas, tetapi pendidikan berkualitas
menjamin negara makmur.
Karakter adalah yang utama dari manusia berkualitas. Jika kekayaan sirna,
sesungguhnya tidak ada yang hilang karena karakter mengutamakan kekayaan
budi pekerti. Jika kesehatan yang hilang, sesuatu telah hilang karena karakter
memerlukan kesehatan jiwa dan raga. Jika karakter yang hilang, segalanya telah
hilang karena karakter adalah roh kehidupan. Manusia berkualitas baik adalah
manusia berkarakter yang dalam filsafat pendidikan mencakup dimensi ideografis
dan dimensi nomotetis. Secara individual (ideografis) memiliki kemampuan yang
dimanfaatkan dengan rambu-rambu nomotetis, yakni norma kebangsaan.
Pendidikan karakter dapat dilakukan dengan dua pendekatan yakni pendekatan
2
praktis dan pendekatan esensial. Pendekatan praktis melatihkan sifat-sifat yang
diharapkan menjadi perilaku peserta didik. Pendekatan esensi menyiapkan
kepribadian sebagai rumahnya karakter. Kemendikbud membuat desain
pendidikan karakter dengan membuat daftar sifat-sifat yang harus
diimplementasikan kepada peserta didik. Ada delapan belas sifat untuk
pendidikan karakter dan sembilan sifat pendidikan anti korupsi. Nilai-nilai yang
dikembangkan dalam pendidikan karakter meliputi Religius ,jujur,toleransi,disiplin ,kerja
keras ,kreatif, mandiri ,demokratis,rasa ingin tahu ,semangat kebangsaan ,cinta tanah air
,menghargai prestasi ,bersahabat/komunikatif ,cinta damai,gemar membaca ,peduli
lingkungan ,peduli sosial,tanggung jawab .Sedangkan Pendidikan anti korupsi antara lain
adalah jujur ,disiplin,tanggungjawab , kerja keras ,sederhana ,mandiri ,adil ,berani dan
peduli.
Dalam pendidikan karakter terdapat hubungannya dengan pemuda ,karena
pemuda yang akan menjadi penerus generasi bangsa. Pemuda merupakan generasi
penerus sebuah bangsa, kader bangsa, kader masyarakat dan kader keluarga.
Pemuda selalu diidentikan dengan perubahan, betapa tidak peran pemuda dalam
membangun bangsa ini, peran pemuda dalam menegakkan keadilan, peran
pemuda yang menolak kekuasaan. Generasi muda memiliki kecenderungan untuk
bersikap antusias dalam menghadapi berbagai isu, baik yang terkait langsung
maupun tidak langsung dengan kehidupan mereka sehari-hari. Selain itu,
idealisme yang terkandung dalam jiwa dan pikiran generasi muda memungkinkan
generasi muda untuk memainkan peranan penting dalam kelangsungan hidup
berbangsa dan bernegara. Karena sifatnya ini, generasi muda menjadi kelompok
yang potensial untuk mendukung pembangunan.
Apabila ada pemuda yang berpikir untuk melakukan suatu kontribusi
harus memiliki visi tentang peradaban Indonesia masa depan, jadi ada mimpi yang
kemudian mimpi tersebut ditawarkan kepada bangsa Indonesia. Seorang pemuda
tidak bisa menawarkan masa lalu karena memang dia belum punya masa lalu,
tetapi orang tua bisa bercerita tentang masa lalu yang telah dia kerjakan selama
sekian puluh tahun, tetapi seorang pemuda hanya bisa menawarkan mimpinya.
Munculnya generasi baru adalah generasi yang sudah selesai dengan dirinya
sendiri dan membicarakan tentang visi Indonesia masa depan. Pada tahun 2045
seluruh janji-janji kemerdekaan sudah harus lunas terbayarkan, jadi saat ini di
3
tahun 2012 kita masih mempunyai waktu kurang lebih 33 tahun lagi untuk
memastikan bahwa seluruh janji-janji kemerdekaan mampu dilunaskan. Adapun
janji-janji kemerdekaan adalah mengantarkan pada kecerdasan, mengantarkan
pada kesejahteraan dan Indonesia akan memiliki peran dalam dunia global.
Adanya suatu usaha kolektif pemuda-pemuda Indonesia dengan visi yang jelas
dan dalam perencanaan (time frame) yang bagus, apabila kita mematok pada
tahun 2045 yang dimana tepat 100 tahun kemerdekaan Indonesia harus sudah
lunas seluruh janji-janji kemerdekaan Indonesia. Pemuda harus mempunyai
karakter. Karakter harus dilihat sebagai sifat-sifat menyeluruh dari sebuah
kepribadian, yang mewarnai seluruh perilaku seseorang. Inilah esensi dari sebuah
konsep karakter. Jika seseorang berkarakter baik di rumah, maka ia juga
berkarakter baik di tengah masyarakat, di tempat kerja dan lain-lain. Apabila
terjadi kepribadian ganda, yakni dua karakter dalam diri seseorang, lebih
cenderung dikatakan sebagai karakter tiruan, yaitu ketika ucapan tidak sesuai
dengan perbuatan.
Karakter Generasi Emas 2045 diharapkan menunjukkan sosok
kepribadian yang utuh, dan orisinil, di mana ucapan sesuai dengan perbuatan.
Karakter Generasi Emas 2045 dapat dibangun secara utuh dan orisinil, apabila
berbasis IESQ (kecerdasan intelektual-IQ, emosional-EQ dan spiritual-SQ). IQ
merujuk kepada kecepatan dan ketepatan aktivitas kognitif dalam memahami,
menyelesaikan berbagai masalah, tantangan maupun tugas-tugas. Cerdas
intelektual berarti cepat dan tepat melakukan aktivitas mental, berfikir, penalaran,
dan pemecahan masalah. Dimensi kemampuan intelektual meliputi numerik,
pemahaman verbal, kecepatan perseptual, penalaran induktif, penalaran deduktif,
visualisasi ruang, memori. IQ bisa diukur dengan menggunakan tes inteligensi.
EQ merujuk pada potensi kemampuan personal dan interpersonal.Di tahun 2045,
para pemimpin bangsa dan presiden Indonesia akan berasal dari kita yang sedang
berstatus sebagai mahasiswa sekarang. Oleh karena itu persiapkanlah diri dan
mental kita untuk mencapai Indonesia Emas 2045. Dengan konsep inilah pemuda
semestinya bergerak dan menyadari dirinya, lebih dari itu pemuda harus bergerak
bersama rakyat dan pemerintah untuk membangun bangsa. Karakter atau watak
bangsa Indonesia adalah suatu konstruksi budaya tentang sikap hidup, cara
4
berpikir dan bertindak dari setiap individu bangsa Indonesia yang multikultural
yang terpancar dari nilai-nilai budaya dan ideologi nasional Indonesia yaitu
Pancasila (dalam menghadapi perubahan global).
Sesungguhnya pemuda memiliki kemampuan yang signifikan dalam
memajukan negaranya. Pemuda juga menentukan arah tujuan dan masa depan
bangsa. Selain itu pemuda juga menjadi pelaku aktif dalam proses pembangunan
nasional serta berperan dalam memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa.
Pemuda kita ditantang untuk membawa iklim perubahan untuk bangsa dan negara
yang lebih baik. Negara ini membutuhkan aksi kongkrit, bukan hanya gerakan
parlemen di jalan atau pun di ruang rapat diskusi.
Tentunya pemuda masa depan akan didominasi oleh nilai-nilai dan
pemikiran cosmopolitan, dan karenanya setiap pelakunya, termasuk pelaku bisnis
dan politik, dituntut memiliki 4 C, yaitu concept, competence, connection, dan
confidence . Sehingga lahirlah inspirator, inisiator, motivator, dan organisator
bangsa yang kompeten.Untuk menjawab tantangan global ini, pemuda Indonesia
dituntut melakukan empat hal, yaitu riset, advokasi, kemampuan produksi, dan
publikasi. Bukanlah pemuda yang mengatakan bahwa "inilah ayahku",
Sesungguhnya pemuda adalah mereka yang berkata "inilah aku" (Ali bin Abi
Thalib) Musthafa Al-ghulayyani dalam kitab Jazariyyah mengatakan bahwa
"Sesungghunya di tangan pemuda, hari ini adalah perkara-perkara umat dan masa
depan umat ada pada pemuda hari ini. Begitu juga dengan pesan Bung Karno,
sediakan sepuluh pemuda maka akan kugonjangkan dunia, sediakan seribu orang
tua maka akan kupindahkan gunung semeru.Hal ini merupakan suatu hubungan
antara pemuda ,karakter dan Tantangan Generasi Emas di Tengah Problematika
Pendidikan di Indonesia.
top related