echogram ii
Post on 21-Jan-2016
306 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
ECHOGRAM II
Penulis : Kelompok 5
Departemen Ilmu dan Tekhnologi Kelautan,
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor (IPB), Bogor, Indonesia
Abstrak
Ilmu Akustik Kelautan adalah ilmu yang berkaitan dengan pembangkitan, perambatan dan penangkapan energi dalam bentuk gelombangsuara pada medium air laut. Selain itu juga memudahkan dalam mengambil data dan menentukan suatu besaran dalam pengamatan oseanografi untuk dapat memberikan berbagai macam informasi yang berguna antara lain dalam mengetahui penyebaran kelimpahan ikan, pemetaan distribusi organisme, pengamatan mengenai tingkah laku ikan, serta pemaparan mengenai batimetri lautan. Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui kelimpahan organisme di setiap lapisan yang ada di perairan. Hasil yang diperoleh dari analisis memakai prangkat lunak EP 500 yaitu untuk Surface layer nilai trace terbesar berada di layer 4 kedalaman 4-9 meter sebesar 10, untuk sa terbesar di layer 6 kedalaman 10-11 meter sebesar 7,0 dB,sedangkan untuk nilai sv pada layer pertama sebesar 1.3e-0.8. Pada pelagic layer nilai trace terbesar berada di layer 4 kedalaman 16-17 meter sebesar 43, untuk sa konsentrasi substansi yang terbesar berada di layer 1 kedalaman 13-14 meter dengan nilai 2,2 dB, dan nilai sv pada pelagic layer pada layer 1 adalah 1.6e-0.9. untuk buttom layer tidak terdapat trace di setiap layer, nilai sa 17,1 dB pada layer 10menunjukan nilai terbesar,dan nilai sv 1.8e-0.8.kata kunci : akustik kelautan, sa, sv, trace.
PENDAHULUAN
Hidroakustik merupakan suatu
ekologi yang digunakan untuk
pendeteksian bawah air dengan
menggunakan perangkat akustik.
Teknologi ini memanfaatkan perambatan
suara atau bunyi untuk melakukan
pendeteksian keunggulan komperatif
metode akustik antara lain: berkecepatan
tinggi (great speed), sehingga sering di
sebut “quick assesment method”,
memungkinkan memperoleh dan
memproses data secara real time, akurasi
dan ketepatan, dilakukan dengan jarak jauh
tanpa perlu adanya kontak langsung
dengan objek. Echo-sounder komersil
mempunyai lebar sinar 30-450 vertikal
tetapi untuk aplikasi khusus (seperti
pelacakan ikan atau kapal selam atau
studi lanjutdasar laut) lebar sinar yang
digunakan kurang 50 dan arahnya dapat
divariasikan. Walaupun menunjukkan
pengaruh temperatur, salinitas dan
tekanan pada laju bunyi dalam air laut
(1500 ms-1) relatif kecil dan sedikit
perubahan pada c dapat menyebabkan
kesalahan pengukuran kedalaman dan
kesalahan sudut akan menambah
keburukanresolusi (urick:1983).Teknologi
Hidroakustik dapat dimanfaatkan untuk
mengetahui sebaran ikan yang ada di
perairan baik dekat permukaan (surface),
kolom (pelagic), maupun dekat dasar
1 Yulina Irawati (C54120027)1, Gumilar Bagaskara (C54120030)2, Miftahul khair (C54120067)3, Syifa Nur Afif Giarsyah (C54120071)4, Amri Sabrian (C54120074)5, Neneng Sri Hendra (C54120088)6, Agist Saeful Anggara (C54120091)7, Fajar Dwi Maulana Eftiah (C54120092)8
(bottom). Dengan menggunakan metode
hidroakustik, pengambilan data atau
informasi tentang dasar perairan menjadi
lebih mudah. Dengan metode ini kita dapat
mengetahui tipe dasar dari suatu perairan
dengan menggunakan nilai Backscattering
volume dasar perairan/substrat. . Analisis
terhadap amplitudo dari gelombang suara
yang kembali (backscatter) memungkinkan
untuk mengekstrak informasi mengenai
struktur dan kekerasan dari dasar laut,
yang digunakan untuk identifikasi jenis
sedimen dasar laut. Sinyal kuat yang
kembali menunjukan permukaan yang
keras (rock, gravel) dan sinyal yang lemah
menunjukan permukaan yang lebih halus
(silt, mud). Hal tersebut karena semakin
besar impedansi suatu medium semakin
besar pula koefisien pantulannya.
Gelombang akustik dalam perambatannya
memiliki energi dan mengalami atenuasi
(pengurangan energi) karena interaksinya
dengan medium (Saputra, 2012).
Tujuan
Tujuan dari praktikum ini
mengetahui cara pengolahan echogram
untuk mengetahui nilai trace, sa, dan sv
pada surface layer, pelagic layer, dan
buttom layer.
Bahan dan Metode
Praktikum dilaksanakan di lab
komputer departemen Ilmu dan Teknologi
Kelautan Institut Pertanian Bogor, pada
tanggal 13 November 2013.
Alat yang digunakan dalam
praktikum ini adalah perangkat lunak EP
500. Berikut tampilan EP 500 dalam
bentuk gambar.
Gambar1 Perangkat Lunak EP 500
Metode proses dari SIMRAD EP
500 dapat digambarkan melalui diagram
plotchart.
Langkah-langkahMembuka EP 500
2 Yulina Irawati (C54120027)1, Gumilar Bagaskara (C54120030)2, Miftahul khair (C54120067)3, Syifa Nur Afif Giarsyah (C54120071)4, Amri Sabrian (C54120074)5, Neneng Sri Hendra (C54120088)6, Agist Saeful Anggara (C54120091)7, Fajar Dwi Maulana Eftiah (C54120092)8
Open Virtual Machine Ware
Player
Windows 98
Play Virtual Machine
Buka Data EP
Langkah-langkahMencari Data
Gambar2. Langkah kerja SIMRAD EP 500
Hasil dan Pembahasan
Perangkat lunak EP500 SIMRAD
yang digunakan untuk merekam data
echosounding. Pada saat yang sama,
kedalaman dan geografis koordinat (data
GPS) ikan dicatat dengan unit rekaman
kedua menggunakan perangkat lunak
VEMCO TRACK. Interferensi antara
frekuensi tag (50kHz) dan yang digunakan
dengan sounder (38kHz) sangat rendah
dan tanpa efek pada kualitas data yang
tercatat (Lagardere JP. et all, 1998)..
Echogram adalah hasil rekaman ragkaian
echo yang merekam jejak-jejak trace dari
target yang terdeteksi. VMware EP 500
memiliki beberapa tampilan dan dapat
dikontrol melalui sistem menu, terdapat
3 Yulina Irawati (C54120027)1, Gumilar Bagaskara (C54120030)2, Miftahul khair (C54120067)3, Syifa Nur Afif Giarsyah (C54120071)4, Amri Sabrian (C54120074)5, Neneng Sri Hendra (C54120088)6, Agist Saeful Anggara (C54120091)7, Fajar Dwi Maulana Eftiah (C54120092)8
Klik kanan menu start (explore)
Cari Data di disk (C)
Pilih EP 500
Pilih File Ep Enter/Double Click
Klik Toolbar File
Open Data c:\daskus\*.?T2
Pilih Data Nomer 2
Klik Echogram
Zoom In
Klik Analyse
Surface Layer.Masukkan data. Start ping : 659, finish ping : 1159, nomer segment : 10, start layer : 4, finish layer : 14
Klik Analyse
Pellagic LayerMasukkan data. Start ping : 659, finish ping : 1159, nomer segment : 10, start layer : 4, finish layer : 14
Klik Analyse
Bottom LayerMasukkan data. Start ping : 659, finish ping : 1159, nomer segment : 10, start layer : 4, finish layer : 14
Tekan tombol navigasi atas atau bawah sampai menemukan data di layer
lima menu utama yaitu file, echogram,
analysis, utilities dan survey.
Dalam menu analyse terdapat 3 sub
menu yang dapat membagi perairan dalam
berbagai bagian. Surface layer digunakan
untuk analisis yang mengacu pada
permukaan saja, deteksi dasar diperlukan
dan hanya gema di atas dasar yang
digabungkan. Bottom layer adalah menu
untuk analisis gema dengan area terpilih
terintegrasi. Bottom layer mengacu pada
dasar laut. Pelagic layer merupakan menu
untuk menganialisis lapisan pelagis yang
mengacu pada permukaan laut saja tanpa
memerlukan deteksi dasar. Semua gema
dari tipe batas lapisan berhubungan. Ini
berguna di perairan dalam dimana tidak
mungkin deteksi dasar digunakan dan
ketika ping dalam keadaan horizontal.
Dalam surface, pelagic, dan
bottom layer terdapat nilai-nilai seperti
trace, sa, sv. Nilai trace digunakan untuk
mengetahui jejak ikan yang berada di
lapisan tersebut, dengan mengetahui nilai
trace maka kita dapat menduga ukuran
kelompok organisme tersebut. Sa adalah
luasan yang terbentuk sebagai akibat dari
adanya pemancaran hambur balik dari
transducer dari suatu perairan yang sedang
di sounding. Sv adalah nilai hambur balik
yang dihasilkan karena sifat dasar perairan
yang tersusun atas beragam unsur mulai
dari yang keras ampai yang halus dan
tersusun dari lapisan-lapisan dengan
kandungan substrat yang berbeda.
Berikut merupakan hasil gambar
analisis echogram yang menampilkan tabel
trace, sa, sv.
Gambar. 3 trace pada surface layer.
Gambar di atas merupakan salah
satu sel dari surface layer yang terdapat
trace atau jejak ikan. Berikut adalah tabel
trace layer 1 sampai 10 dari keseluruhan
sel yang diamati:
Tabel 1. Trace pada surface layer.
Tabel di atas menunjukan bahwa
pada layer 1 dikedalaman 5 sampai 6
4 Yulina Irawati (C54120027)1, Gumilar Bagaskara (C54120030)2, Miftahul khair (C54120067)3, Syifa Nur Afif Giarsyah (C54120071)4, Amri Sabrian (C54120074)5, Neneng Sri Hendra (C54120088)6, Agist Saeful Anggara (C54120091)7, Fajar Dwi Maulana Eftiah (C54120092)8
meter terdapat 5 trace yang masing-masing
terletak pada sel 3 ping 689, sel 4 ping
699, sel 5 ping 709, sel 7 ping 729 dan sel
8 ping 739. Trace yang tampak dapat
berupa jejak ikan atau jejak yang
dihasilkan karena pantulan substansi lain
dalam perairan seperti plankton atau
organisme yang hidup di surface layer.
Tabel 2. Sa pada surface layer
Tabel di atas menunjukan nilai sa
dalam setiap layer dan ping, nilai Sa
dihitung untuk setiap area terpilih. Pada
kedaman 5-15 meter konsentrasi substansi
yang terbesar berada di kedalaman 10-11
meter dengan nilai sa 7,0 dB. Nilai sa
digunakan untuk menentukan densitas
substansi yang terdeteksi di suatu area.
Tabel 3. Nilai sv pada surface layer.
Tabel di atas merupakan nilai Sv
dari surface layer. Di layer 1 sel pertama
ping 669 nilai hambur balik yang
dihasilkan adalah 1.3e-0.8 dB. Nilai Sv
tergantung pada keras atau lunak substrat
yang memancarkan echo.
Pelagic layer merupakan menu
untuk menganalisis lapisan pelagis yang
mengacu pada permukaan laut saja tanpa
memerlukan deteksi dasar, semua gema
dari tipe batas lapisan berhubungan. Ini
berguna diperairan dalam dimana tidak
mungkin deteksi dasar digunakan dan
ketika ping dalam keadaan horizontal.
Gambar 4. Trace pada pelagic layer
Gambar di atas merupakan salah
satu sel dari pelagic layer yang terdapat
trace atau jejak ikan. Berikut adalah tabel
trace layer 1 sampai 10 dari keseluruhan
sel yang diamati:
5 Yulina Irawati (C54120027)1, Gumilar Bagaskara (C54120030)2, Miftahul khair (C54120067)3, Syifa Nur Afif Giarsyah (C54120071)4, Amri Sabrian (C54120074)5, Neneng Sri Hendra (C54120088)6, Agist Saeful Anggara (C54120091)7, Fajar Dwi Maulana Eftiah (C54120092)8
Tabel 4. Trace pada pelagic layer
Tabel di atas menunjukan bahwa
pada layer 1 kedalaman 13 sampi 14 meter
terdapat trace atau jejak ikan yang masing-
masing terlihat di sel 1 ping 709 sebanyak
2 jejak, sel 2 ping 769 sebanyak 1 jejak, 3
ping 809 sebanyak 4 jejak, sel 4 ping 859
sebanyak 5 jejak, sel 5 ping 909 sebanyak
2 jejak, sel 6 ping 959 sebanyak 1 jejak,
sel 7 ping 1009 sebanyak 5 jejak, sel 8
ping 1059 sebanyak 2 jejak, sel 9 ping
1109 sebanyak 1 jejak dan sel 10 ping
1159 sebanyak 1 jejak. Lapisan kolom atau
pelagic layer memiliki kelimpahan yang
tinggi jika dibandingkan dengan lapisan
permukaan atau surface layer, hal tersebut
dapat dipengaruhi oleh habitat ikan itu
sendiri dan nutrien yang banyak terkandng
pada lapisan tersebut.
Tabel 5. Nilai Sa pada pelagic layer.
Tabel di atas menunjukan nilai sa
dalam setiap layer dan ping, nilai Sa
dihitung untuk setiap area terpilih. Pada
kedaman 13-23 meter konsentrasi
substansi yang terbesar berada di layer 1
kedalaman 13 sampai 14 meter sel
keempat pada ping 859 dengan nilai sa 2,2
dB. Nilai sa digunakan untuk menentukan
densitas substansi yang terdeteksi di suatu
area.
Tabel 6. Nilai Sv pada pelagic layer.
Tabel di atas merupakan nilai Sv
dari pelagic layer. Di layer 2 sel pertama
ping 759 nilai hambur balik yang
dihasilkan adalah 1.6e-0.9 dB. Nilai Sv
tergantung pada keras atau lunak substrat
yang memancarkan echo.
Bottom layer adalah menuuntuk
menganalisis gema dengan area terpilih
terintegrasi. Bottom layer mengacu pada
dasar laut.
6 Yulina Irawati (C54120027)1, Gumilar Bagaskara (C54120030)2, Miftahul khair (C54120067)3, Syifa Nur Afif Giarsyah (C54120071)4, Amri Sabrian (C54120074)5, Neneng Sri Hendra (C54120088)6, Agist Saeful Anggara (C54120091)7, Fajar Dwi Maulana Eftiah (C54120092)8
Gambar 5.Trace pada bottom layer
Gambar di atas merupakan salah
satu sel pada bottom layer yang tidak
terdapat trace. Dari data yang diamati,
lapisan bottom layer dengan jarak 4
sampai 14 meter dari dasar perairan tidak
menunjukan adanya trace atau jejak ikan.
Berikut tabel layer 1 sampai 10 dari
keseluruhan sel yang diamati:
Tabel 7. Trace pada bottom layer.
Tabel 8. Nilai Sa pada bottom layer.
Tabel di atas menunjukan nilai Sa
dalam setiap layer dan ping, nilai Sa
dihitung untuk setiap area terpilih. Pada
kedalaman 4 sampai 14 meter dari dasar
perairan konsentrasi substansi yang
terbesar berada di kedalaman 4-5 meter
layer 10 sel 10 dengan nilai sa 17,1 dB.
Nilai sa digunakan untuk menentukan
densitas substansi yang terdeteksi di suatu
area.
Tabel 9. Nilai Sv pada bottom layer.
Tabel di atas merupakan nilai Sv
dari bottom layer. Di layer 3 sel pertama
ping 809 nilai hambur balik yang
dihasilkan adalah 1.8e-0.8 dB. Nilai Sv
tergantung pada keras atau lunak substrat
yang memancarkan echo.
Kesimpulan
Software SIMRAD EP 500
berguna untuk echogram yang dihasilkan
oleh transducer yang menggambarkan
mengenai densitas ikan yang berasal dari
ikan secara individu ataupun
berkelompok. Echogram juga
menampilkan data mengenai dasar
7 Yulina Irawati (C54120027)1, Gumilar Bagaskara (C54120030)2, Miftahul khair (C54120067)3, Syifa Nur Afif Giarsyah (C54120071)4, Amri Sabrian (C54120074)5, Neneng Sri Hendra (C54120088)6, Agist Saeful Anggara (C54120091)7, Fajar Dwi Maulana Eftiah (C54120092)8
perairan yang diteliti. Pemahaman
mengenai penggunaan program ini akan
sangat membantu dalam pembacaan
echogram dari hasil pengukuran. Nilai
trace digunakan untuk melihat jejak ikan
atau kelimpahan ikan. Dengan melihat
nilai sv max untuk suatu kedalaman kita
dapat menduga jenis sedimen apa yang
berada di perairan tersebut. Umumnya
nilai sv semakin kecil, tipe substrat
didominasi oleh lumpur berpasir dan
lumpur. Nilai sa untuk melihat hamburan
balik dari echo yang sedang di sounding.
Saran
Praktikum kali ini sangat menarik
dan wajib di pahami karena dalam
mengolah data dari echogram adalah hal
yang utama. Penjelasan kurang begitu jelas
jadi dalam mengolah atau mendeskripsikan
datanya sangat susah.
Daftar Pustaka
SIMRAD 1994. SIMRAD EP500 echo
processing system. Simrad Subsea
A/S Horten, Norway.766p.
http://www.simrad.com/www/01/N
OKBG0397.nsf/AllWeb/9F0DB3E
3763D8CD3C125718B00332E5.
[17 November 2013]
Saputra LR, Awaluddin M, Sabri LM.
2012. Identifikasi nilai amplitudo
sedimen dasar laut pada perairan
dangkal menggunakan multibeam
echosounder. Geodesi Undip1. 1.
Legardere JP. Anras MLB. Claireaux G.
1998. Advances in Invertebrates
and Fish Telemetry. Netherlands :
Kluwer Academic Publishers.
Urick, R.J. 1983. Principel of
Underwater Sound. Peninsula
Publishing. Los Altos, California.
8 Yulina Irawati (C54120027)1, Gumilar Bagaskara (C54120030)2, Miftahul khair (C54120067)3, Syifa Nur Afif Giarsyah (C54120071)4, Amri Sabrian (C54120074)5, Neneng Sri Hendra (C54120088)6, Agist Saeful Anggara (C54120091)7, Fajar Dwi Maulana Eftiah (C54120092)8
top related