diabetus militus
Post on 03-Jul-2015
1.205 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
KEPERAWATAN GAWAT DARURATDIABETUS MILLITUS
TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
PESERTA MAMPU :
Menjelaskan Patofisiologi kegawatan DMMenjelaskan tindakan keperawatan pada
Hipoglikemia dan KAD
POKOK BAHASAN
Konsep DMKomplikasi
HipoglikemiaHiperglikemiaKAD
PenatalaksanaanMasalah Keperawatan Intervensi Keperawatan
Sekelompok kelainan heterogen yang ditandai dengan kenaikan kadar glukosa dalam darah / hiperglikemi.
Glukosa dibentuk di hati dari makanan yang dikonsumsi.
Insulin merupakan suatu hormon yang diproduksi di pankreas, mengendalikan kadar glukosa dalam darah dengan mengatur produksi dan penyimpanannya.(Smeltzer & Bare, 2002)
DEFINISI
Insulin dihasilkan oleh sel beta dari pulau-pulau langerhans pankreas
Insulin menstimulasi penyimpanan glukosa dalam hati dan otot (glikogen)
Meningkatkan penyimpanan lemak dari makanan dalam jaringan adiposa
Metabolisme Glukosa
Metabolisme Glukosa
Mempercepat pengangkutan asam amino ke dalam sel
Insulin menghambat pemecahan glukosa, lemak dan protein yang disimpan
Pemecahan glikogen menjadi glukosa di hati disebut glikogenolisis
Pemecahan asam amino menjadi glukosa disebut glukoneogenesis
Jenis DM.
• Tipe I : Insulin Dependent Diabetes Mellitus (IDDM) atau diabetes mellitus tergantung insulin disebabkan oleh destruksi sel beta pulau langerhans akibat proses autoimun.
• Tipe II : Non Insulin Dependent Diabetus Mellitus (NIDDM). Diabetes mellitus tidak tergantung insulin disebabkan oleh kegagalan relative sel beta dan resistensi insulin.
Kadar glukosa darah
Bukan DM
Belum pasti DM
DM
GDS Plasma vena
< 110 110-199 200
Darah kapiler
< 90 90 – 199 200
Puasa Plasma vena
<110 110-125 126
Darah kapiler
< 90 90-109 > 110
Konsensus pengelolaan DM tipe 2 di Indonesia, Perkeni 2002
Tanda gejala.
Poliurie Polidipsia Polipagi Perubahan status mental
PATOFISIOLOGIKetika glukosa yang berlebihan diekskresikan ke dalam urine (glukosuria) ekskresi ini akan disertai dengan pengeluaran cairan dan elektrolit yang berlebihan (diuresis osmotik) sehingga akan meningkatkan rasa berkemih (poliuria) dan haus (polidipsia)
Defisiensi insulin mengganggu metabolisme protein danlemak yang menyebabkan penurunan BB, sehinggaterjadi peningkatan napsu makan (polipagi) akibat menurunnya simpanan kalori.
KOMPLIKASI AKUT
KETOASIDOSIS DIABETIKUM (KAD) HIPOGLIKEMIA
Ketoasidosis Diabetikum (KAD)
Ketoasidosis Diabetikum (KAD) merupakan salah satu komplikasi akut dari DM akibat defisiensi absolute ataupun relatif hormon insulin yang tidak dikenal dan apabila tidak mendapat pengobatan dengan segera akan menyababkan kematian.
3 GAMBARAN KLINIS PADA KAD
a. Dehidrasi
b. Kehilangan elektrolit
c. Asidosis
Respirasi
Nafas keton
Anoreksia
Mual
Muntah
Nyeri Abd.
KEKURANGAN INSULIN
Hiperglikemia
Penglihatankabur
Poliuria
Kelemahan
Sakit kepala
Dehidrasi
Polidipsi
Pemecahan lemak
As. lemak
Benda keton
Asidosis
Pengg. Glu o/ otot, lemak &Hati
Produksi glu. o/ hati
PATOFISIOLOGI KAD
Faktor pencetus. Infeksi
merupakan factor pencetus yang paling sering. Pada keadaan infeksi kebutuhan tubuh akan insulin tiba-tiba meningkat, biasanya dijumpai pada infeksi saluran kemih & pneumonia.
Insulin tidak diberikan atau diberikan dengan dosis yang dikurangi
Manifestasi pertama pada penyakit diabetes yang tidak terdiagnosis dan tidak diobati
Tanda/gejala dan penatalaksanaan
TANDA & GEJALA PENATALAKSANAAN
•Dehidrasi
•Kehilangan elektrolit
•Asidosis
•Hiperglikemia (>300 mg/dl)
•Penglihatan kabur
•Kelemahan dan sakit kepala
•Hipotensi
•Mual, muntah dan nyeri abdomen
•Nafas bau aseton
•Hiperventilasi
•Penurunan kesadaran
•Rehidrasi dengan NaCl 0,9 %, 2 jam I 500-1000 ml selanjutnya 200-500 ml/jam
•Insulin 5 UI/jam drip
•Obs.TTV, status pernafasan
•Obs. I – O
•Pemantauan nilai elektrolit dan koreksi
•Monitoring EKG
•Px GD tiap jam
•Px AGD tiap 6 jam
•Pendidikan Kesehatan
Dx. Keperawatan• Devisit volume cairan; yang
berhubungan dengan hiperglikemi sekunder terhadap ketoasidosis diabetus (KAD).
PENGKAJIAN• PRIMER
– ABC
• SEKUNDER– Pemeriksaan fisik : Head to toe– Riwayat Penyakit– Psikososial– Pemeriksaan Penunjang : Lab, Ro, dll
Intervensi Keperawatan Berikan cairan intra vena , insulin dan jika
perlu pengantian elektrolit sesuai order.Pantau laporan hasil laboratorium (Ht, Mg,
BUN, kreatinin, fosfat, Co2, Hco3 dan pH)Pantau hidrasi mula-mula setiap ½ s/d 1 jam:
intake dan out put, BJ urin, kelembaban kulit, dan turgor
Pantau TTV awalnya setiap jam kemudian setiap 4 jam
pantau grafik EKG untuk mengetahui kelainan elektrolit.
pantau glukosa darah setiap ½ jam sampai stabil dan keton urin.
amati adanya ketidak seimbangan elektriolit dan asam basa (nafas berbau keton, warna kulit dan membran mukosa merah, tetati, spasme karpopedal, iritabilitas neuromuscular, dan kejang)
Evaluasi status mental setiap jam sampai masa krisis 4 jam.
Intervensi Keperawatan
HIPOGLIKEMIA
Suatu keadaan dimana kadar glukosadalam darah kurang dari normal. (<
50 – 60 mg/dl) (Smeltzer & Bare, 2002)
Penyebab Akibat pemberian insulin yang
berlebihan. Konsumsi makanan yang terlalu
sedikit. Aktifitas yang berat.
TANDA/GEJALA & PENATALAKSANAAN
TANDA&GEJALA PENATALAKSANAAN
RinganPersipirasi, tremor, takikardi, palpitasi, gelisah dan rasa lapar.
SedangGg. konsentrasi, sakit kepala, vertigo, konfusi, pe daya ingat, patirasa dibibir & lidah, bicara pelo, perilaku tidak rasional, diplopia, perasaan ingin pingsan.
BeratDisorientasi, kejang, pe kesadaran.
Hipoglikemi ringan – sedang•10-15 gram gula yg bekerja cepat peroral 2-4 tablet glukos •4-6 ons sari buah/teh manis •6-10 butir permen•2-3 sendok teh sirup/madu•Gejala bertahan 10-15 menit. Ulangi therapi Pemberian camilan yang mengandung protein dan pati.
Hipoglikemi berat•Berikan preparat glukagon 1 mg (SC atau IM)
•25 – 50 ml dextrosa 50 % IV
Pendidikan kesehatan
top related