d310042 mira yuniarti sofia lap
Post on 17-Feb-2015
115 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
LAPORAN PRAKTIKUM
WIRELINE
Modul I : IDENTIFIKASI KABEL MULTIPIRE Modul II : PENGUKURAN SALURAN JARINGAN Modul III : PENYAMBUNGAN KABEL MULTIPAIR Modul IV : INSTALASI MODEM (HARDWARE &
SOFTWARE)
DISUSUN OLEH : Mira Yuniarti Sofia
D310042 Kelompok 18
PARTNER PRAKTIKUM :
Misbahus Surur (D310043) M. Iqbal (D310044)
Dikumpulkan Tanggal : 16 Januari 2013
Asisten Praktikum : Dwi Agus P. Mega Anggraeni Solicha Larasati
LABORATORIUM ELEKTRONIKA DAN TEKNIK DIGITAL
AKADEMI TEKNIK TELEKOMUNIKASI SANDHY PUTRA
PURWOKERTO
2013
LAPORAN PRAKTIKUM
WIRELINE
Modul I : IDENTIFIKASI KABEL MULTIPIRE
DISUSUN OLEH : Mira Yuniarti Sofia
D310042 Kelompok 18
PARTNER PRAKTIKUM :
Misbahus Surur (D310043) M. Iqbal (D310044)
Tanggal Praktikum : 2 Januari 2013
Asisten Praktikum : Dwi Agus P. Mega Anggraeni Solicha Larasati
LABORATORIUM ELEKTRONIKA DAN TEKNIK DIGITAL
AKADEMI TEKNIK TELEKOMUNIKASI SANDHY PUTRA
PURWOKERTO
2013
MODUL I
IDENTIFIKASI KABEL MULTIPIRE
I. DASAR TEORI
Kabel coaxial terdiri atas konduktor silindris melingkar yang mengelilingi sebuah
kabel tembaga yang konduktif. Untuk LAN, kabel coaxial menawarkan beberapa
keunggulan antara lain dapat dijalankan dengan tanpa banyak bantuan dari
repeater.
Ada beberapa jenis kabel coaxial, yaitu :
1. Kabel coaxial thinnet ( kabel RG-58)
Kabel coaxial thinnet atau kabel RG-58 biasa disebut dengan kabel BNC
adalah nama konektor yang dipakai, bukan nama kabelnya. Adapun
beberapa kelebihan dari kabel RG-58 adalah :
- Fleksibel, mudah dipakai intuk instalasi dalam ruangan.
- Dapat langsung dihubungkan ke computer menggunakan konektor BNC.
Spesifikasi teknis dari kabel ini adalah :
- Mampu menjangkau bentangan maksimum 185 meter.
- Impedansi terminator 50 Ohm.
Fungsi :
Kabel coaxial jenis ini banyak dipergnakan di kalangan radio amatir
terutama untuk transceiver yang tidak memerlukan output daya yang
besar.
2. Kabel Coaxial Thicknet ( kabel RG-8)
Kabel coaxial Thicknet atau kabel RG-8 adalah kabel coaxial yang dipakai
untuk instalasi antar gedung. Spesifikasi kabel ini sama dengan kabel
coaxial Thinnet, hanya bentuk fisiknya lebih besar. Karena lebih besar,
kabel ini dapat menampung data yang lebih banyak sehingga cocok untuk
instalasi sebagai backbone jaringani.
Spesifikasi teknis dari kabel ini adalah :
- Mampu menjangkau bentangan maksimum 500 meter.
- Impedansi terminator 50 Ohm
- Membutuhkan Transceiver sebelum dihubungkan dengan computer.
Supaya computer dapat terhubung ke jaringan Thicknet, diperlukan
transceiver. Koneksi antara network adapter card dengan transceiver
dibuat menggunakan drop cable untuk menghubungkan transceiver dengan
Attachment Unit Interface (AUI).
II. HASIL DATA
Pada praktikum modul pertama ini langkah-langkah yang kami lakukan adalah
sebagai berikut :
Mempersiapkan semua alat dan bahan yang diperlukan.
Kupas kabel udara seperti yang telah diperagakan oleh asisten praktikum.
Pisahkan masing – masing urat menurut quad yang ditentukan (ganjil/genap).
Ikat tali atau benang pada seluruh masing – masing quad hingga ujung quad
yang terakhir.
Simpul mati pada pair yang terakhir.
III. ANALISA DAN PEMBAHASAN
Pada praktikum yang pertama ini membahas tentang Identifikasi Kabel
Multipire. Pada praktikum ini ada beberapa alat dan bahan yang digunakan
diantaranya adalah : kabel, gergaji besi, tang kombinasi, tang potong,
cutter,obeng min, kain lap (majun), dan isolasi. Praktikum ini bertujuan agar
praktikan dapat membedakan fungsi – fungsi kabel, mengupas dan
menguraikan kabel, menentukan kode – kode identitas dan pasangan ( pair )
kabel serta menghitung berdasarkan kode warna urat – urat kabel.
Langkah pertama yang kita lakukan pada praktikum ini adalah kita
siapkan terlebih dahulu semua alat dan bahan yang tercantum diatas. Setelah
semua alat dan bahan telah tersedia kemudian kita mengupas kabel. Pada
pengupasan kabel disini lakukan dengan hati – hati agar tidak memotong
kabel didalamnya. Kupas luar kabel sepanjang 30 cm dengan menggunakan
cutter. Potong amouring baja sepanjang 5 cm dari jarak batas kupasan Pe luar
dengan menggunakan gergaji besi dan tang. Kemudian kupas Pe dalam
sepanjang 5 cm dari batasan kupasan armouring baja dengan menggunakan
cutter.
Langkah selanjutnya adalah kita pisahkan terlebih dahulu masing –
masing bagian sesuai dengan warna pita agar tiap unit kabel tersebut tidak
terburai. Kemudian mulailah untuk melilitkan benang dengan simpul pangkal
sampai percabangan unit. Setelah sampai percabangan unit maka lima kali
kesatu lalu tarik simpul agar lebih kuat dan tidak terurai masing – masing
unit. Lanjutkan lilitan pada unit satu sampai lima lilitan. Setelah lima lilitan
lalu pair ke sepuluh di keluarkan kemudian pair ke Sembilan, delapan, sampai
pair pertama. Setelah pair kesatu dililit kemudian akhiri dengan simpul mati.
Apabila semua sudah selesai kemudian rapikan semua alat dan bahan.
Kemudian gambarkanpenampang memanjang / gambar dimensi dari kontruksi
kabel tersebut.
IV. KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan:
1. Kawat Telanjang Tembaga berfungsi sebagai pengardean atau
penghubung ke tanah / ground pada waktu terminasi.
2. Pelindung elektris digunakan untuk perlindungan terhadap
kemungkinan induksi atau kelembaban.
3. Warna pita pengikat satuan dasar awal pada setiap lapisan diawali
dengan pita berwarna merah, dan satuan berikutnya berwarna putih
dengan pita berwarna putih dan kuning secara bergantian.
4. Untuk pembungkusan kabel inti dipergunakan pita non higrokopis
yang terbuat dari bahan poliprolin atau sejenisnya.
Saran:
1. Lakukan praktikum sesuai dengan prosedur.
2. Sebaiknya bacalah langkah kerja pada modul.
3. Berhati – hatilah saat melaksanakan praktikum, terutama pada saat
pemotongan kabel.
V. DAFTAR PUSTAKA
1. PPJT TELKOM
2. http://www.slideshare.net/sholekan/pertemuan-4-pengukuran-jaringan-
telepon
VI. LAMPIRAN
a. Resume
b. Lembar Hasil Data Sementara
LAPORAN PRAKTIKUM
WIRELINE
Modul II : PENGUKURAN SALURAN JARINGAN
DISUSUN OLEH : Mira Yuniarti Sofia
D310042 Kelompok 18
PARTNER PRAKTIKUM :
Misbahus Surur (D310043) M. Iqbal (D310044)
Tanggal Praktikum : 2 Januari 2013
Asisten Praktikum : Dwi Agus P. Mega Anggraeni Solicha Larasati
LABORATORIUM ELEKTRONIKA DAN TEKNIK DIGITAL
AKADEMI TEKNIK TELEKOMUNIKASI SANDHY PUTRA
PURWOKERTO
2013
MODUL II
PENGUKURAN SALURAN JARINGAN
I. DASAR TEORI
Pada topologi Bus, kedua ujung jaringan harus diakhiri dengan sebuah
terminator. Barel connector dapat digunakan untuk memperluasnya. Jaringan
hanya terdiri dari satu saluran kabel yang menggunakan kabel BNC. Komputer
yang ingin terhubung ke jaringan dapat mengkaitkan dirinya dengan mentap
Ethernetnya sepanjang kabel. Linear Bus: Layout ini termasuk layout yang umum.
Satu kabel utama menghubungkan tiap simpul, ke saluran tunggal komputer yang
mengaksesnya ujung dengan ujung. Masing-masing simpul dihubungkan ke dua
simpul lainnya, kecuali mesin di salah satu ujung kabel, yang masing-masing
hanya terhubung ke satu simpul lainnya. Topologi ini seringkali dijumpai pada
sistem client/server, dimana salah satu mesin pada jaringan tersebut difungsikan
sebagai File Server, yang berarti bahwa mesin tersebut dikhususkan hanya untuk
pendistribusian data dan biasanya tidak digunakan untuk pemrosesan informasi.
Instalasi jaringan
Bus sangat sederhana, murah dan maksimal terdiri atas 5-7 komputer.
Kesulitan yang sering dihadapi adalah kemungkinan terjadinya tabrakan data
karena mekanisme jaringan relatif sederhana dan jika salah satu node putus maka
akan mengganggu kinerja dan trafik seluruh jaringan.
Keunggulan topologi Bus adalah pengembangan jaringan atau
penambahan workstation baru dapat dilakukan dengan mudah tanpa mengganggu
workstation lain.
Kelemahan dari topologi ini adalah bila terdapat gangguan di sepanjang
kabel pusat maka keseluruhan jaringan akan mengalami gangguan.
Topologi linear bus merupakan topologi yang banyak dipergunakan pada
masa penggunaan kabel Coaxial menjamur. Dengan menggunakan T-Connector
(dengan terminator 50ohm pada ujung network), maka komputer atau perangkat
jaringan lainnya bisa dengan mudah dihubungkan satu sama lain. Kesulitan utama
dari penggunaan kabel coaxial adalah sulit untuk mengukur apakah kabel coaxial
yang dipergunakan benar-benar matching atau tidak. Karena kalau tidak sungguh-
sungguh diukur secara benar akan merusak NIC (network interface card) yang
dipergunakan dan kinerja jaringan menjadi terhambat, tidak mencapai
kemampuan maksimalnya. Topologi ini juga sering digunakan pada jaringan
dengan basis fiber optic (yang kemudian digabungkan dengan topologi star untuk
menghubungkan dengan client atau node.).
II. HASIL DATA
1. PENGUKURAN CONTINUITAS
s e l y a n g d i t e s
L i n e K o m u n i k a s
H e a d p h o n e
s e l y a n g d i t e s
S c r e e n k a b e l
M u l t i m e t e r O h m m e t e r
Gambar 1. Cara pengukuran continuitas
2. PENGUKURAN TAHANAN LOOP
s e l y a n g d i t e s
S c r e e n k a b e l
M u l t i m e t e r
Gambar 2. Cara pengukuran tahanan loop
3. PENGUKURAN TAHANAN ISOLASI
M e g g e r 5 0 0 V o l t D C
G r o u n d
D i b e n d e l j a d i s a t ud a n d i g r o u n d i n g
Y a n g a k a n d i u k u r d i l e p a s d a r i B e n d i n g
Y a n g a k a n d i u k u r
S c r e e n
Gambar 3. Cara pengukuran tahanan isolasi
4. PENGUKURAN REDAMAN KABEL
Gambar 4. Cara pengukuran redaman kabel
TAHANAN LOOP YANG TERUKUR
Quad 1:
Pair 1(putih, biru) = continue (8,5 ohm)
Pair 2 (merah , hitam) = continue (9,2 ohm)
Quad 2:
Pair 3 (putih, orange) = tidak continue
Pair 4 (merah, hitam) = tidak continue
Quad 3:
Pair 5 (putih , hijau) = tidak continue
Pair 6 (merah, hitam) = tidak continue
Quad 4:
Pair 7 (putih, coklat) = tidak continue
Pair 8 (merah, hitam) = continue (8,6 ohm)
Quad 5:
Pair 9 (putih, abu- abu) = tidak continue
Pair 10 (merah, hitam) = continue (9,0 ohm)
III. ANALISA DAN PEMBAHASAN
Pada praktikum kudua ini kita membahas tentang pengukuran saluran
jaringan. Dimana pada praktikum ini bertujuan agar kita dapat mengukur
kontinyunitas kabel, mengukur tahanan jerat / loop kabel, mengukur tahanan
isolasi urat kabel dan mengukur redaman kabel. Pada praktikum ini dibutuhkan
beberapa alat dan bahan yang terdiri dari gergaji besi, tang kombinasi, tang
potong, cutter, obeng, multimeter, megger, kabel.
Disini kita akan mengukur secara elektris, dimana pengukururan elektris
adalah merupakan cara untuk mengetahui nilai elektris yang dimiliki oleh
setiap jaringan kabel pada saat tertentu baik sebelum maupun setelah instalasi
dan masa pemeliharaan. Tujuan dari pengukuran kabel disini bermaksud untuk
mengetahui kondisi dari suatu jaringan kabel apakah baik atau tidak, dan untuk
penentuan baik atau tidaknya kondisi jaringan kabel tersebut maka dari hasil
pengukuran dibandingkan dengan nilai yang telah ditentukan. Adapun
pengukuran kontinyunitas disini dimaksudkan untuk mengetahui apakah cara
elektris urat – urat kabel dari ujung ke ujung lainnya tidak terputus.
Untuk setiap urat yang tidak diukur kita pisahkan termasuk dengan screen,
kecuali urat yang akan diukur. Pengukuran dilakukan dengan tegangan tembus
searah (DC) 500 volt.
Setelah itu, kemudian kita siapkan alat dan bahan yang diperlukan,
gunakan alat ukur multimeter dengan saklar pada audio, selanjutnya salah satu
probe dihubungkan ke urat kabel yang diukur. Ujung jauh kabel di short
berpindah – pindah sesuai dengan urat kabel yang diukur pada ujung dekat.
Pengukuran dilakukan satu persatu sampai dengan pair yang terakhir. Bila
angka pada alat ukur berubah – ubah ambil angka yang paling lama
perubahannya. Bila kabel kontinyu maka akan terdengar suara dari alat ukur,
itu menandakan bahwa kabel dalam kondisi baik / layak untuk digunakan.
Sedangkan apabila alat ukur tidak mengeluarkan suara itu bertanda bahwa
kabel tidak kontinyu atau tidak layak untuk digunakan.bila alat ukur tidak
mempunyai audio dapat digunakan dengan cara yang sama dengan mengukur
tahanan ( menggunakan Ohm meter ) .
Harga tahanan isolasi saluran tergantung pada panjang kabel. Maka
semakin panjang kabel kebocoran makin banyak sehingga hasil ukur makin
kecil ( nilai kebocoran makin besar). Pengaruh tahanan isolasi pada kelistrikan
adalah adanya pengurangan arus kabel tersebut ( drop arus ).
IV. KESIMPULAN DAN SARAN
KESIMPULAN :
1. Pengukuran saluran final test adalah pengukuran yang dilakukan oleh
kontakttor dibawah pengawasan waspang terhadap hasil pekerjaan
pembangunan jaringan kabel yang telah selesai dilaksanakan.
2. Pengukuran rutin adalah pengukuran yang dilaksanakan dalam rangka
pemeliharaan preventif yang dilakukan secara periodik dan teratur terhadap
seluruh jaringan kabel.
3. Pengukuran elektris adalah merupakan cara untuk mengetahui nilai elektris
yang dimiliki oleh setiap jaringan kabel pada saat tertentu baik sebelum
maupun pada saat instalasi dan masa pemeliharaan.
4. Pengukuran tahanan jerat dilakukan agar dapat mengetahui harga tahanan
saluran.
SARAN :
1. Siapkan semua alat dan bahan sebelum memulai praktikum.
2. Bacalah cara kerja yang tersedia pada modul.
3. Amati dengan baik dan teliti semua perhitungan / hasil dari pengukuran.
4. Utamakan keselamatan kerja.
V. DAFTAR PUSTAKA
1. PPJT TELKOM
2. http://www.slideshare.net/sholekan/pertemuan-4-pengukuran-jaringan-
telepon
VI. LAMPIRAN
a. Resume
b. Lembar Hasil Data Sementara
LAPORAN PRAKTIKUM
WIRELINE
Modul III : PENYAMBUNGAN KABEL MULTIPAIR
DISUSUN OLEH : Mira Yuniarti Sofia
D310042 Kelompok 18
PARTNER PRAKTIKUM :
Misbahus Surur (D310043) M. Iqbal (D310044)
Tanggal Praktikum : 6 Januari 2013
Asisten Praktikum : Dwi Agus P. Mega Anggraeni Solicha Larasati
LABORATORIUM ELEKTRONIKA DAN TEKNIK DIGITAL
AKADEMI TEKNIK TELEKOMUNIKASI SANDHY PUTRA
PURWOKERTO
2013
MODUL III
PENYAMBUNGAN KABEL MULTIPAIR
I. DASAR TEORI
Dalam sistem komunikasi terkini, jumlah kanal yang dikirimkan sekaligus
menjadi lebih dari satu kanal. Ini terjadi memang dari tuntutan penungkatan
efisiensi saluran yang digunakan. Sebelum ditemukan teknologi yang dikenal
sebagai teknik pemberkasan, satu saluran fisik biasanya untuk menghubungkan
jarak jauh, hanya dapat digunakan untuk menyalurkan satu kanal saja. Sehingga,
misalnya untuk menyalurkan beberapa saluran pembicaraan telepon antar sentral
telepon yang disebut sebagai saluran junction, diperlukan sampai 3600 pair
saluran kawat tembaga.
Dalam jaringan telepon tetap tersebut, dikenal metoda penggelaran
jaringan yang dinamakan metoda pengurangan berjenjang. Dalam cara
penggelaran tersebut, jumlah pair berjenjang menurun sesuai dengan jumlah
sambungan telepon dilokasi tujuan, misalnya satu end-office yang mempunyai
pelanggan relatif sedikit. Saat ini saluran multipair tersebut sudah digantikan
dengan hanya beberapa saluran serat optik yang dapat menyalurkan ribuan kanal
pembicaraan.ini berarti efisiensi saluran meningkat.
Kanal yang dapat didefinisikan sebagai satu paket informasi yang
tersendiri terpisah satu sama lain dengan paket yang lainnya, yang dapat
diperoleh kembali di sisi terima sesuai dengan sinyal aslinya. Dari kemungkinan
yang ada, satu kanal adalah satu spektrum frekuensi dengan lebar tertentu yang
dipisahkan dari spektrum lainnya. Jadi kemungkinan yang pertama ini adalah
dalam domain frekuensi, yang kemudian dikenal sebagai FDM. Kemungkinan
yang kedua adalah satu kanal merupakan satu time slot yang tentunya terpisah
dari time slot yang lain karena waktu berjalan terus. Sehingga kemungkinan
yang kedua ini adalah dalam domain waktu yang dikenal sebagai TDM.
Dalam versi analog, sistem FDM ini banyak digunakan pada sistem
komunikasin microwave yang sudah lama ada.teknologi FDM sendiri dapat
dijelaskan sebagai berikut dengan mengacu pada sistem pengiriman kanal
telepon. Dalam hal ini kanal adalah satu pembicaraan telefoni yang menempati
spektrum dari, 0,3 – 3,4 KHz atau sampai 4KHz. Satu kanal telefoni ini
kemudian didemodulasikan secara AM pada satu frekuensi carrier tertentu,
walaupun sistem FM juga memungkinkan. Hanya satu sisi yang diambil, yaitu
upper sideband tanpa carrier, sehingga dalam hal ini digunakan satu balance-
modulator untuk mendapatkannya.
TDM adalah teknologi pemberkasanyang didasarkan pada sela waktu
tertentu untuk mentransmisikan beberapa kanal secara bersama – sama. Kanal –
kanal tersebut tersusun secara berurutan sehingga membentuk frame tertentu.
Penerapan dalam versi digital, salah satunya adalah sistem yang dioperasikan di
Amerika, yaitu sistem DS-1, yang mentransmisikan 24 kanal voice, seperti telah
diuraikan pada modul 2.
II. HASIL DATA
Langkah –langkah kerja pada praktikum modul III yang dilakukan saat
praktikum adalah sebagai berikut :
- Memotong kabel kawat tembaga sepanjang `1 m
- Memotong kabel menjadi 2 bagian, masing – masing kurang lebih 50 cm.
- Mengupas kulit kabel, dan memisahkan bagian bearer karena tidak
terpakai.
- Memisahkan masing – masing urat kabel.
- Sambungkan urat kabel sesuai dengan warnanya masing – masing, tetapi
dengan terlebih dahulu mengupas kulit urat kabel, hingga terlihat
tembaganya, kira – kira 5 cm
- Penyambungan urat kabel dilakukan dengan cara dipilin.
- Kemudian pasangkan selongsong pada bagian urat kabel yang
disambungkan.
III. ANALISA DAN PEMBAHASAN
Pada praktikum modul III kita akan mempraktekan tentang Penyambungan
Kabel Multipair. Pada praktikum ini diperlukan beberapa alat dan bahan yang
diantaranya adalah : meteran, pisau kabel, pengupas isolasi konduktor, kniptang,
kombinasi tang, dan gergaji besi. Hasil dari praktikum ini diharapkan kita
mampu untuk menggunakan sarana sambung kabel dengan baik dan benar.
Selain itu juga kita diharapkan untuk mampu mengupas , menyambung dan
membungkus urat kabel menggunakan sarana sambung kabel dan melaksanakan
semua kegiatan praktikum sesuai dengan prosedur.
Untuk menjaga agar tidak terjadi suatu hal yang tidak diinginkan pada saat
praktikum diharapkan agar semua praktikan agar tetap waspada terhadap semua
kemungkinan yang bisa saja terjadi.
Langkah pertama yang kita lakukan adalah sediakan semua alat dan bahan.
Apabila semua sudah ada, potong kabel yang telah tersedia sekurang –
kurangnya 1 cm, kemudian kita potong menjadi dua bagian. Setelah itu kupas
kabel,hati – hati jangan sampai mengenai urat kabel. Perhatikan cara
penyambungannya, sesuiakan dengan ujung yang telah kita potong tadi jangan
sampai terbalik. Potonglah pelindung mekanis baja sepanjang 2 cm dari kupasan
selubung luar kabel tadi dengan tidak melukai selubung dalam kabel. Pisahkan
terlebih dahulu masing – masing urat kabel jangan sampai tercampur, ikat sesuai
dengan pita yang ada pada urat kabel tersebut. Kemudian kupas pada bagian urat
kabel. Perhatikan pada saat mengupasnya. Kupas selubung dalam kedua ujung
kabel beserta lapisan alumuniumnya mulai 15 cm dari kupasan selubung luar
kabel sampai ke ujung – ujungnya. Pengupasan ini jangan sampai mengenai urat
kabel. Lilit dan ikatkan pita kode pengenal pada masing – masing unit sub unit
pada pangkal kupasan selubung dalam. Pilin padat dua kali untuk tiap tiap quad
pada pangkal dalam agar pasangan pasangan urat pada suatu quad tidak tertukar
dengan pasangan urat pada quad yang lain. Periksa kembali apakah pekerjaan
tersebut diatas telah dipenuhi dengan baik.
Selanjutnya pasang penyangga static sambungan kemudian pasangkan
kedua ujung kabel pada penyangga static. Atur kedua ujung kabel tersebut,
kedua ujung kabel harus sesuai dengan prosedur dalam menyambungnya (
warnanya sama ). Jarak antara kedua kupasan selubung dekat adalah 7 cm lebih
pendek dari panjang kontinuitas wire/bar. Jepatkan kabel tersebut pada
penyangga kotak sehingga posisi tidak berubah. Untuk selongsong sambung
yang telah disediakan lubang pengisian bahan pengisi dilakukan setelah
pemasangan alat sambung lewat lubang yang telah tersedia dan tutup rapat agar
air tidak masuk melalui celah tutup tadi.
IV. KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan :
1. Untuk memperoleh hasil sambungan yang baik, kabel yang disambung
memiliki persyaratan elektris dan dinamis.
2. Untuk menjaga sambungan urat – urat kabel tidak terlalu besar dan
memudahkan identifikasi kembali, maka perlu diadakan pengelompokan
terhadap letak atau penenempatan dari conector tersebut.
3. Sambungan urat – urat kabel dimulai dari unit paling bawah untuk
memudahkan penyambungan unit berikutnya dengan tidak melupakan nomot
urat unit.
Saran :
1. Siapkan semua alat dan bahan terlebih dahulu.
2. Potong kabel sesuai dengan yang diperlukan, berhati – hatilah pada saat
pemotongan.
3. Lakukan praktikum sesuai dengan prosedur.
4. Amati semua pekerjaan, apabila terjadi kebingungan tanyakan kepada asisten
praktikum.
V. DAFTAR PUSTAKA
1. PPJT TELKOM
2. http://www.slideshare.net/sholekan/pertemuan-4-pengukuran-jaringan-
telepon
VI. LAMPIRAN
a. Resume
b. Lembar Hasil Data Sementara
LAPORAN PRAKTIKUM
WIRELINE
Modul IV : INSTALASI MODEM (HARDWARE & SOFTWARE)
DISUSUN OLEH : Mira Yuniarti Sofia
D310042 Kelompok 18
PARTNER PRAKTIKUM :
Misbahus Surur (D310043) M. Iqbal (D310044)
Tanggal Praktikum : 6 Januari 2013
Asisten Praktikum : Dwi Agus P. Mega Anggraeni Solicha Larasati
LABORATORIUM ELEKTRONIKA DAN TEKNIK DIGITAL
AKADEMI TEKNIK TELEKOMUNIKASI SANDHY PUTRA
PURWOKERTO
2013
MODUL IV
INSTALASI MODEM (HARDWARE & SOFTWARE)
I. DASAR TEORI
Modem sendiri merupakan sebuah singkatan, yaitu singkatan dari
modulator dan demodulator. Untuk modulator sendiri adalah merupakan bagian
yang dapat mengubah sinyal informasi kedalam sinyal pembawa dan kemudian
siap untuk dikirimkan. Demodulator merupakan bagian yang dapat bekerja untuk
memisahkan sinyal informasi dari sinyal yang membawa sinyal informasi tersebut
(sinyal carrier) sehingga informasi tersebut akan dapat diterima dengan baik.
Karena dari asal dua kata tersebut maka, modem memiliki cara kerja yang
menggabungkan cara kerja keduanya, sehingga artinya adalah alat komunikasi
dua arah. Setiap perangkat komunikasi jarak jauh dua arah umumnya
menggunakan bagian yang disebut sebagai modem, seperti contohnya yaitu VSAT
, microwave radio, dan lain – lain. Namun secara umu modem lebih dapat dikenal
dengan sebuah perangkat keras yang sering digunakann untuk komunikasi pada
komputer.
Modem mengubah sinyal digital yang berasal dari komputer untuk
kemudian diubah menjadi sinyal analog. Dan sinyal analog tersebut dapat
dikirimkan melalui beberapa media telekomunikasi seperti telepon dan radio.
Apabila sinyal telah sampai pada modem yang dituju, maka sinyal analog
yang ada diubah menhadi sinyal digital kembali dan kemudian akan dikirimkan ke
komputer. Fungsi utama dari modem yaitu sebagai alat pengubah sinyal analog ke
sinyal digital dan sebaliknya, dengan pengubahan bentuk sinyal ini, data dapat
dikirimkan melalui jaringan internet. Dengan kata lain, fungsi utamanya yaitu
sebagai pengubah data sebelum kemudian untuk ditransmisikan. Dan modem
dapat membuat jaringan internet pun dapat meluas ke seluruh dunia, sehingga
aktifitas internet dapa dilakukan dimana saja dengan mempergunakan modem ini.
Secara fisis terdapat dua macam modem, yaitu modem eksternal dan modem
internal. Modem internal yaitu modem yang ada didalam sebuah komputer
maupun laptop, dan modem external adalah modem yang berada diluar komputer
dan laptop, dapat dengan mudah untuk di pasang dan dilepaskan.
Modem analog merupakan modem yang cara kerjanya mengubah sinyal
analog menjadi sebuah sinyal digital. Modem ADSL menggunakan digital yang
dapat memungkinkan untuk dapat berselancar internet dan menggunakan telepon
analog secara berbarengan, ini dipermudah dengan sebuah alat yang ada pada
modem ini yaitu splitter, alat ini diposisikan di depan ketika line telepon masuk,
sehingga percabangan line modem tidak diperbolehkan pada modem ADSL
dengan suara secara langsung. Fungsi dari alat splitter ini yaitu untuk
menghilangkan gangguan ketika sedang mempergunakan ADSL. Maka dengan
splitter keduanya dapat berjalan bersamaan, sehingga pengguna dapat menjawab
dan menelepon seseorang dengan telepon biasa, pada sisi lain pengguna dapat
tetap terkoneksi dengan internet melalui modem ADSL. Modem kabel adalah
modem yang dapat menerima data langsung dari penyedia layanan lewat TV
kabel.
Dengan semakin luasnya internet ini mengakibatkan dapat memberikan
kesempatan penyebaran informasi yang lebih luas juga. Fungsi berbagai jenis
modem ini turut menyertai perkembangan dunia internet. Dengan harga yang
semakin murah dari hari ke hari dan semakin terjangkau membuat internet
bukalah milik sebagian orang menengeh keatas saja, dalam kata lain setip individu
mempunyai hak yang sama untuk dapat menggunakan perkembangan internet
yang semakin pesat.
II. HASIL DATA
Adapun langkah – langkah yang ditempuh pada saat praktikum adalah :
1. Menyambungkan modem ke komputer.
2. Menginstalasi driver modem.
3. Ketikkan 192.168.1.1/cgi-bin/webcm kemudian tekan enter untuk
memulai konfigurasi dengan cara lod in terlebih dahulu
4. Log in dengan :
a. Username = manager
b. Password = friend
Kemudian klik log in
5. Pilih quickstart untuk mengisikan :
a. Country = Indonesia, maka otomatis akan terisi dengan;
b. Encapsulation =PPPoA VcMux
c. VPI =1
d. VCI =33
Kemudian klik next
6. Isikan user ID : bersama
Password : terserah
7. Klik connect, tunggu beberapa saat loading.
8. Klik OK
III. ANALISA DAN PEMBAHASAN
Pada praktikum yang terakhir yaitu Instalasi Modem ( hardware dan
software ). Bahan yang digunakan adalan personal computer, modem, splitter,
telepon. Untuk alatnya sendiri kita menggunakan SST Sunrice, Cheker, Insertion
Tool, tangga, alat tulis, adaptor, konektor, CD instalasi, dan buku panduannya.
Modem merupakan pengubah sinyal digital menjadi analog sebelum
mengirimkannya melalui sinyal analog ( missal jaringan telepon ) atau perangkat
modulasi / demodulasi sinyal digital ( data ) kedalam sinyal sebagai carrier /
pembawanya. Ada beberapa fungsi modem, diantaranya adalah untuk
mengirimkan data DAC ( Digital to analog converter ), kemudian untuk menerima
data ADC ( analog to digital converter ) dan juga sebagai 2-way communication
membutuhkan 2 modem, masing – masing modem berisi sirkuit untuk
mengenkoding outgoing data dan mengecoding incoming data. Ada beberapa
jenis – jenis dari modem itu sendiri : Modem PSTN, modem xDSL, satelit
modem, wireless modem dll. Modem yang berkecepatan rendah biasanya
asynchronus sedangkan modem yang memiliki kecepatan tinggi dan modem
untuk leased line biasanya menggunakan synchronous. Router merupakan modem
yang dapat mensupport baik routing IP static maupun dinamik ( dial in ) modem
jenis ini dapat terhubung k eras baik dengan IP static maupun dengan user
password. USB merupakan Modem yang hanya mensuporrt protocol Dial-in,
tidak bisa untuk Konfigurasi statik. Modem jenis ini terhubung ke RAS melalui
Proses autentifikasi user/password di RADIUS.
Disini kita akan mempraktekan proses dari instalasi ke computer. Ada dua
cara Router ADSL ke PC yaitu dengan menghubungkan melalui USB dan dengan
cara menghubungkan melalui Ethernet. Kemudian kita lakukan instalasi
softwarenya, yaitu instalasi USB Device Driver. Langkah pertama kita nyalakan
terlebih dahulu computer, kemudian masukan CD installerke CD-ROM setelah
muncul dialog found new hardware wizard, klik install from a list or specific
location ( advanced ). Klik hardware installation, lalu klik Continue Anyway klik
finish jika perintah sudah masuk ke computer. Masuk ke Internet Explorer, pada
addres masukan 192.168.1.1 kemudian enter. Masukan username : manager dan
password : friend. Klik log in. jika log in benar akan muncul tampilan Quick Start
Page pilih Negara (Indonesia) . kemudian klik connect.
Modem analog merupakan modem yang cara kerjanya mengubah sinyal
analog menjadi sebuah sinyal digital. Modem ADSL menggunakan digital yang
dapat memungkinkan untuk dapat berselancar internet dan menggunakan telepon
analog secara berbarengan, ini dipermudah dengan sebuah alat yang ada pada
modem ini yaitu splitter, alat ini diposisikan di depan ketika line telepon masuk,
sehingga percabangan line modem tidak diperbolehkan pada modem ADSL
dengan suara secara langsung. Fungsi dari alat splitter ini yaitu untuk
menghilangkan gangguan ketika sedang mempergunakan ADSL. Maka dengan
splitter keduanya dapat berjalan bersamaan, sehingga pengguna dapat menjawab
dan menelepon seseorang dengan telepon biasa, pada sisi lain pengguna dapat
tetap terkoneksi dengan internet melalui modem ADSL. Modem kabel adalah
modem yang dapat menerima data langsung dari penyedia layanan lewat TV
kabel.
Dengan semakin luasnya internet ini mengakibatkan dapat memberikan
kesempatan penyebaran informasi yang lebih luas juga. Fungsi berbagai jenis
modem ini turut menyertai perkembangan dunia internet. Dengan harga yang
semakin murah dari hari ke hari dan semakin terjangkau membuat internet
bukalah milik sebagian orang menengeh keatas saja, dalam kata lain setip individu
mempunyai hak yang sama untuk dapat menggunakan perkembangan internet
yang semakin pesat.
IV. KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan :
1. Modem merupakan pengubah sinyal digital menjadi analog sebelum
mengirimkannya melalui sinyal analog atau perangkat modulasi /
demodulasi sinyal digital kedalam sinyal sebagai pembawanya.
2. Digital subscriber line bertujuan meningkatkan bandwidth pada jaringan
akses pelanggan.
3. Ada dua cara untuk menghubungkan Router ADSL ke PC :
a. Dengan menghubungkan melalui USB
b. Dengan menggunakan melalui Ethernet.
4. Twisted pair digunakan untuk peningkatan kemampuan jaringannya dalam
mengakomodasi layanan selain POTS.
Saran :
1. Bacalah langkah kerja terlebih dahulu.
2. Lakukan proses instalasi sesuai dengan petunjuk.
3. Apabila terjadi kesalahan / kebingungan segera tanayakan kepada asisten
praktikum.
Catat hasil praktikum pada lembar data yang telah tersedia.
V. DAFTAR PUSTAKA
1. PPJT TELKOM
2. http://www.slideshare.net/sholekan/pertemuan-4-pengukuran-jaringan-
telepon
VI. LAMPIRAN
a. Resume
b. Lembar Hasil Data Sementara
top related