case rds wara
Post on 02-Jun-2018
256 Views
Preview:
TRANSCRIPT
-
8/10/2019 Case RDS Wara
1/28
-
8/10/2019 Case RDS Wara
2/28
frekuensi juga sering terjadi pada bayi yang lahir dari ibu yang menderita
gangguan perfusi darah uterus selama kehamilan, misalnya ibu menderita
penyakit diabetes, hipertensi, hipotensi, seksio serta perdarahan antepartum.
"amun seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, bayi
resiko tinggi dapat hidup dengan baik tanpa mengalami cacat. Hal ini terjadi jika
ia dirawat di ruang perawatan intensif neonatus, dengan tenaga perawat yang
memiliki spesialisasi kealihan di bidang tersebut.
-
8/10/2019 Case RDS Wara
3/28
BAB II
LAPORAN KASUS
2.1. IDENTIFIKASI
"ama 6 By. 7
8mur 6 4 hari
9enis :elamin 6 Perempuan
*lamat 6 9l. ;egal Binangun #; '
-
8/10/2019 Case RDS Wara
4/28
=inum alkohol (&)
=erokok (&)
R!#a$at Pen$a%!t &alam Kelua'a
#iwayat penyakit anak sebelumnya yang sama dalam keluarga tidak ada
(Pasien anak pertama)
Pe&!'ee Kelua'a)
;n. # 2 thn, "y. 0 thn,
Buruh +bu rumah tangga
R!#a$at So!al E%onom!
Pasien adalah anak pertama dari ;n.# yang bekerja sebagai buruh, dan
"y.$: yang bekerja sebagai ibu rumah tangga. ecara ekonomi, keluarga
pasien tergolong ekonomi menengah kebawah.
2.*. PEMERIKSAAN FISIK
Peme'!%aan Umum:eadaan 8mum 6
;ampak sakit sedang,
*ktifitas6 hipoaktif
#efleks hisap6 lemah
#efleks tangis6 kuat
*nemis (&), ikterik (&), dypneu (@), sianosis (&)
Heart #ate 6 '2 C/menit
Pernapasan 6 3 C/menit
uhu badan 6 03,%
?Berat badan 6 '%% gram
Panjang badan 6 2 cm
-ingkar kepala 6 00 cm
-ingkar dada 6 0 cm
Peme'!%aan Khuu
Ke+ala 6normocephali
#ambut 6 hitam
8bun&ubun 6 frontanemia mayor dan minor belum menutup.
=uka 6 tidak ada kelainan bentuk, muka o>al.
2
os
"y. 7 thn
+bu #umah ;angga
-
8/10/2019 Case RDS Wara
5/28
=ata 6 simetris, sklera tidak icterus, conjungti>a tidak anemis.
Hidung 6 "?H (@), sekret (&), epistaksis (&)
=ulut 6 ianosis (&), bibir kering (&)
;elinga 6 imetris, bersih, tidak ada serumen.
Lehe' 6 ;idak ada pembesaran :!B
Tho'a% 6 imetris , retraksi (@)
,o' ) B9 'D normal, murmur (&), gallop (&)
Pulmo 6 >esikular (@) normal, ronkhi (&), wheeEing (&)
A-&omen 6 $atar, lemas, hepar&lien tidak teraba, B8 (@) "
E%t'em!ta 6 *kral hangat (@), sianosis (&), ?#; F 0 detik
en!tal!a &an Anu 6 *nus (@) tidak ada atresia ani, tidak ada fistula.
mekoneum (@) keluar.
Peme'!%aan Do#n S/o'e
SKOR 0 1 2
FREKUENSI
NAFAS
034men!t 0 5 60 34men!t 7 60 34men!t
SIANOSIS T!&a% !ano! S!ano! h!lan
&enan O2
S!ano! meneta+
#alau+un &!-e'!n O2
RETRAKSI T!&a% a&a 'et'a%! Ret'a%! '!nan Ret'a%! -e'at
AIR ENTR8 U&a'a mau% -a!% Penu'unan '!nanu&a'a mau%
T!&a% a&a u&a'amau%
MERINTIH T!&a% me'!nt!h Da+at &!&ena'
&enan teto%o+
9ela te'&ena'
tan+a teto%o+
%
-
8/10/2019 Case RDS Wara
6/28
;otal down score 6 % (distress pernapasan moderat)perlu "asal ?P*P
2.:. DIANOSA SEMENTARA"eo 6 Preterm 0 & 02 minggu
+bu 6 !'P*-ahir 6 ?
Bayi 6 BB-# @ #$
2.;. DIANOSIS KER9A
BB-# @ #$
2.. PENATALAKSANAAN
A#al )
'. +nj. Ait : ' C ' mg (+ntramuskular)
. Galf mata :loramfenicol '
0. Perawatan tali pusat
2. +A$ $ 1,% @ ?a. !luconas 0' cc gtt %C/m
%. +nj. *mpicilin C 4 mg (') i>
3. +nj. !entamicin 2 mg/2 jam (') i>
1. *minofilin ' mg0C0 mg
4. "cpap
-
8/10/2019 Case RDS Wara
7/28
B 6 1mg/dl
2.6. PEMERIKSAAN RADIOLOI
#ontgen ;horaC 6 ?or dan Pulmo tidak ada kelainan
2.=. PRONOSIS
Juo ad >itam 6 dubia ad bonam
Juo ad fungsional 6 dubia ad bonam
2.10. RESUME
Pada tanggal '< eptember '0 lahir seorang bayi
perempuan, berkebangsaan +ndonesia, beragama +slam, lahir ? dari
ibu !'P*, Preterm ditolong oleh dokter spesialis kebidanan dan
penyakit kandugan di ruang : #8$ Palembang Bari, saat lahirtidak langsung menangis, *P!*# core 3/4 dilakukan pembersihan
jalan nafas, #iwayat :P (&) , ketuban hijau (&),kental (&), berbau
busuk (&), mekonium (&), anus(@) -: 6 00 cm, , BBK '%% gram, PB
2 cm. Pada pemeriksaan umum didapatkan tampak sakit sedang,
aktifitas6 hipoaktif, refleks hisap6 lemah, tangis6 kuat, H# '21 C/menit,
pernapasan 3 C/menit, suhu badan 03,1 o?. dilakukan pemeriksaan
darah rutin, didapatkan hasil6 hb '3,0 g/dl, ht 2 , leukosit'1.
-
8/10/2019 Case RDS Wara
8/28
*bdomen6 $atar, lemas, B8 (@) "
Ctremitas6 *kral hangat , ?#; F 0L
*6 BB-# @ #$
Penatala%anaan
+A$ $ 1,% @ ?a. !luconas 0' cc gtt %C/m +nj. *mpicilin C 4 mg (') i>
+nj. !entamicin 2 mg/2 jam (') i>
*minofilin ' mg 0C0 mg
top oral
!; $?
"cpap, bubble (@), + 2, peep 3, flow 1
9aga suhu tubuh 03,% I 01,%?
?ek -aboratorium (darah rutin, B dan ?#P)
#ontgen ;horaC
(Tanal 20 Se+tem-e' 201*"
6 (&) BB-6 '%% gr
6 :8K ens6 ?= BB6 '% gr
*ktifitas6 *ktif 86 ' hr
;angis6 :uat
#. Hisap6 lemah
*nemis (&), ikterik (&), dypneu (&), sianosis (&)H# 6 '2%C/m
## 6 3 C/mnt
uhu 6 03,1o?
:6 :epala 6 "?H (@), + (&), ?* (&)
;horaC6 imetris, #etraksi (@)
?or 6 B9 +/++ (@) ", m(&), g(&)
Pulmo6 Aesikular (@) ", wh (&), rh(&)
*bdomen6 $atar, lemas, B8 (@) "
Ctremitas6 *kral hangat, ?#; F 0L
*6 BB-# @ #$
Penatala%anaan +A$ $ 1,% @ ?a. !luconas 0' cc gtt %C/m
+nj. *mpicilin C 4 mg () i>
+nj. !entamicin 2 mg/2 jam () i>
*minofilin ' mg 0C0 mg
top oral
!; $?
"cpap, bubble (@), + 0, peep 3, flow 1
9aga suhu tubuh 03,% I 01,%?
#ontgen ;horaC
4
-
8/10/2019 Case RDS Wara
9/28
(Tanal 21 Se+tem-e' 201*"
6 (&) BB-6 '%% gr
6 :8K ens6 ?= BB6 '% gr
*ktifitas6 *ktif 86 hr
;angis6 :uat#. Hisap6 lemah
*nemis (&), ikterik (&), dypneu (&), sianosis (&)
H# 6 '2C/m
## 6 24 C/mnt
uhu 6 03,1o?
:6 :epala 6 "?H (&)
;horaC6 imetris, #etraksi (&)
?or 6 B9 +/++ (@) ", m(&), g(&)
Pulmo6 Aesikular (@) ", wh (&), rh(&)
*bdomen6 $atar, lemas, B8 (@) "
Ctremitas6 *kral hangat, ?#; F 0L*6 BB-# @ #$
Penatala%anaan
+A$ $ 1,% @ ?a. !luconas 0' cc gtt %C/m
+nj. *mpicilin C 4 mg (0) i>
+nj. !entamicin 2 mg/2 jam (0) i>
*minofilin ' mg 0C0 mg
!; $?
nasal
9aga suhu tubuh 03,% I 01,%?
*si/pasi ' C cc
(Tanal 22 Se+tem-e' 201*"
6 +kterik BB-6 '%% gr
6 :8K ens6 ?= BB6 '% gr
*ktifitas6 *ktif 86 0 hr
;angis6 :uat
#. Hisap6 lemah
*nemis (&), ikterik (@), dypneu (&), sianosis (&)
H# 6 '2C/m
## 6 21 C/mntuhu 6 03,1o?
:6 :epala 6 "?H (&)
;horaC6 imetris, #etraksi (&)
?or 6 B9 +/++ (@) ", m(&), g(&)
Pulmo6 Aesikular (@) ", wh (&), rh(&)
*bdomen6 $atar, lemas, B8 (@) "
Ctremitas6 *kral hangat (&)
*6 BB-# @ #$
Penatala%anaan
+A$ $ 1,% @ ?a. !luconas 0' cc gtt %C/m
+nj. *mpicilin C 4 mg (2) i>
-
8/10/2019 Case RDS Wara
10/28
-
8/10/2019 Case RDS Wara
11/28
:6 :epala 6 "?H (&)
;horaC6 imetris, #etraksi (&)
?or 6 B9 +/++ (@) ", m(&), g(&)
Pulmo6 Aesikular (@) ", wh (&), rh(&)
*bdomen6 $atar, lemas, B8 (@) "Ctremitas6 *kral hangat (&)
*6 BB-# @ #$ dengan perbaikan
Penatala%anaan
+A$ $ 1,% @ ?a. !luconas 0' cc gtt %C/m
+nj. *mpicilin C 4 mg (3) i>
+nj. !entamicin 2 mg/2 jam (3) i>
*minofilin ' mg 0C0 mg
!; $?
nasal
*si/pasi ' C 0 cc 9aga suhu tubuh 03,% I 01,%?
(Tanal 2; Se+tem-e' 201*"
6 (&) BB-6 '%% gr
6 :8K ens6 ?= BB6 '3 gr
*ktifitas6 *ktif 86 3 hr
;angis6 :uat
#. Hisap6 kuat
*nemis (&), ikterik (&), dypneu (&), sianosis (&)
H# 6 '30C/m
## 6 2% C/mnt
uhu 6 03,1o?
:6 :epala 6 "?H (&)
;horaC6 imetris, #etraksi (&)
?or 6 B9 +/++ (@) ", m(&), g(&)
Pulmo6 Aesikular (@) ", wh (&), rh(&)
*bdomen6 $atar, lemas, B8 (@) "
Ctremitas6 *kral hangat (&)
*6 BB-# @ #$ perbaikan
Penatala%anaan
+A$ $ 1,% @ ?a. !luconas 0' cc gtt %C/m
+nj. *mpicilin C 4 mg (1) i>
+nj. !entamicin 2 mg/2 jam (1) i>
*minofilin ' mg 0C0 mg
!; $?
*si/pasi ' C % cc
9aga suhu tubuh 03,% I 01,%?
(Tanal 2 Se+tem-e' 201*"
6 (&) BB-6 '%% gr
6 :8K ens6 ?= BB6 '3 gr
''
-
8/10/2019 Case RDS Wara
12/28
*ktifitas6 *ktif 86 1 hr
;angis6 :uat
#. Hisap6 kuat
*nemis (&), ikterik (&), dypneu (&), sianosis (&)
H# 6 '%C/m## 6 2 C/mnt
uhu 6 03,1o?
:6 :epala 6 "?H (&), + (&), ?* (&)
;horaC6 imetris, #etraksi (&)
?or 6 B9 +/++ (@) ", m(&), g(&)
Pulmo6 Aesikular (@) ", wh (&), rh(&)
*bdomen6 $atar, lemas, B8 (@) "
Ctremitas6 *kral hangat (&)
*6 BB-#
Penatala%anaan
+A$ $ 1,% @ ?a. !luconas 0' cc gtt 1C/m
+nj. *mpicilin C 4 mg (4) i>
+nj. !entamicin 2 mg/2 jam (4) i>
*minofilin ' mg 0C0 mg
!; $?
*si/pasi ' C 3 cc
(Tanal 2< Se+tem-e' 201*"
6 (&) BB-6 '%% gr
6 :8K ens6 ?= BB6 '2 gr
*ktifitas6 *ktif 86 4 hr
;angis6 :uat#. Hisap6 kuat
*nemis (&), ikterik (&), dypneu (&), sianosis (&)
H# 6 '%C/m
## 6 2 C/mnt
uhu 6 03,1o?
:6 :epala 6 "?H (&), + (&), ?* (&)
;horaC6 imetris, #etraksi (&)
?or 6 B9 +/++ (@) ", m(&), g(&)
Pulmo6 Aesikular (@) ", wh (&), rh(&)
*bdomen6 $atar, lemas, B8 (@) "
Ctremitas6 *kral hangat (&)
*6 BB-#
Penatala%anaan
+A$ $ 1,% gtt 3C/m
*minofilin ' mg 0C0 mg
!; $?
*si/pasi ' C 4 cc
9aga suhu tubuh 03,% I 01,%?
'
-
8/10/2019 Case RDS Wara
13/28
BAB III
TIN9AUAN PUSTAKA
*.1. Ba$! Be'at Lah!' Ren&ah (BBLR"
A. De?!n!! BBLR
Bayi Berat Badan -ahir #endah (BB-#) yaitu bayi baru lahir yang berat
badannya % gram atau lebih rendah tanpa memandang masa gestasi. $alam
definisi ini tidak termasuk bayi&bayi dengan berat badan kurang daripada '
gram. Berat lahir adalah berat bayi yang ditimbang dalam ' jam setelah lahir.
Berdasarkan definisi dari H, bayi prematur adalah bayi yang lahir sebelum
usia kehamilan (gestasi) 01 minggu dihitung dari hari pertama haid terakhir.
B. Kla!?!%a! BBLR
ecara khusus BB-# memiliki pengelompokan sendiri. *da beberapa cara yangbisa dilakukan dalam pengelompokan BB-#, yaitu26
Menu'ut ha'a+an h!&u+ )
a. Bayi Berat -ahir #endah (BB-#), berat lahir '.%&.% gram
b. Bayi Berat -ahir angat #endah (BB-#), berat lahir '.&'.% gram
c. Bayi Berat -ahir *mat angat #endah (BB-*#), berat lahir kurang dari
'. gram.
Menu'ut maa eta!n$a )
'0
-
8/10/2019 Case RDS Wara
14/28
a. Prematuritas murni, masa gestasinya kurang dari 01 minggu dan berat
badannya sesuai dengan berat badan untuk masa gestasi berat atau biasa disebut
neonatus kurang bulan sesuai dengan masa kehamilan.2
b. $ismaturitas, bayi lahir dengan berat badan kurang dari berat badan
seharusnya untuk masa gestasi itu. Bayi mengalami retardasi pertumbuhan intra
uterin atau lebih dikenal dengan Intra Uterine Growth Retardation (+8!#) dan
merupakan bayi yang kecil untuk masa kehamilannya.2
,. Et!olo!
Penyebab terbanyak terjadinya BB-# adalah kelahiran prematur. aktor ibu yang
lain adalah umur, paritas, dan lain&lain. aktor plasenta seperti penyakit >askuler,
kehamilan kembar/ganda, serta faktor janin juga merupakan penyebab terjadinya
BB-#.
Fa%to' I-u
aktor penyakit
Penyakit yang berhubungan langsung dengan kehamilan, misalnya toCemia
gra>idarum, perdarahan antepartum, trauma fisik dan psikologis. elain itu
penyakit lain seperti nefritis akut, infeksi akut, dan lain&lain.
8sia
*ngka kejadian tertinggi pada bayi BB-# adalah umur ibu dibawah tahun dan
pada multigra>ida yang jarak kelahirannya terlalu dekat.
:eadaan osial
:eadaan ini sangat berperan sekali terhadap timbulnya BB-#. Hal ini disebabkan
oleh giEi yang kurang baik dan antenatal careyang kurang.
ebab -ain
:arena ibu perokok, peminum atau narkotik.
Fa%to' 9an!n
Hydrammion
:ehamilan yang multiple
:elainan kromosom
yphilis termasuk juga infeksi kronis
'2
-
8/10/2019 Case RDS Wara
15/28
Fa%to' L!n%unan
;empat tinggal di dataran tinggi
#adiasi
Gat&Eat racun
D. Tan&a &an e@ala+a&a Ba$! Ku'an Bulan
Berat badan F dari % gram
;inggi badan F dari 2% cm
-ingkar dada F 0 cm
-ingkar kepala F dari 00 cm
;anda&tanda anatomis6
& :ulit keriput tipis, merah, penuh bulu&bulu halus (lanugo) pada dahi,
pelipis, telinga dan lengan.
& -emak dalam jaringan subkutan sedikit.
& :uku jari tangan dan jari kaki belum mencapai ujung jari.
& Bayi prematur laki&laki testis belum turun dan pada wanita labia minora
lebih menonjol.
;anda&tanda fisiologis6
& !erak pasif dan tangis hanya merintih walau lapar tidak menangis, bayi
lebih banyak tidur dan lebih malas.
& uhu tubuh mudah berubah menjadi hypotermi.
$isebabkan oleh6
Pusat pengatur panas belum berfungsi dengan sempurna.
:urangnya lemak dalam jaringan subkutan akibatnya mempercepat
terjadinya perubahan suhu tubuh.
:urangnya pergerakan akibatnya produksi panas juga berkurang.
Permukaan tubuh relatif lebih luas, sehingga pengeluaran panas
melalui tubuh lebih besar.
*lat pernafasan belum bekerja dengan sempurna.
E. Peme'!%aan Penun@an
Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan antara lain6'
a. PemeriksaanBallard Score
b. ;es kocok (shake test),dianjur untuk bayi kurang bulan
c. $arah rutin, glukosa darah, kalau perlu dan tersedia fasilitas diperiksa kadar
elektrolit dan analisa gas darah (*!$)
'%
-
8/10/2019 Case RDS Wara
16/28
d. oto dada ataupun babygramdiperlukan pada bayi baru lahir dengan umur
kehamilan kurang bulan dimulai pada umur 4 jam atau didapat/diperkirakan
akan terjadi sindrom gawat nafas
e. 8! kepala terutama pada bayi dengan umur kehamilan
F. Penatala%anaan BBLR
a. =empertahankan suhu badan bayi
Bayi BB-# akan cepat mengalami kehilangan panas badan atau suhu
tubuh dan menjadi hipotermia, karena pusat pengaturan suhu tubuh belum
berfungsi dengan baik, sistem metabolisme yang rendah dan luas permukaan
tubuh yang relatif luas. leh karena itu bayi dirawat di dalam inkubator,
inkubator dilengkapi dengan alat pengatur suhu dan kelembapan agar bayi
dapat menjaga mempertahankan suhu tubuhnya yang normal, alat oksigen
yang dapat diatur, serta kelengkapan lain untuk mengurangi kontaminasi
dengan lingkungan luar. uhu inkubator yang optimum diperlukan agar panas
yang hilang dan konsumsi oksigen cukup sehingga bayi walaupun dalam
keadaan telanjang dapat mempertahankan suhu tubuhnya sekitar 03,%&01,%o?.
;ingginya suhu lingkungan ini bergantung tingkat maturitas bayi.
Perawatan metode kanguru (P=:) adalah perawatan untuk BB-#
dengan melakukan kontak langsung antara kulit bayi dengan kulit ibu (skin-
to-skin contact). Hampir setiap bayi kecil dapat dirawat dengan P=:. P=:
pada bayi kecil dapat dilakukan dengan dua cara ($epkes #+, 4)6'
'. P=: intermiten 6 P=: tidak diberikan sepanjang waktu tetapi hanya
dilakukan jika ibu mengunjungi bayinya yang masih berada dalam
perawatan di inkubator dengan durasi minimal satu jam secara terus
menerus dalam satu hari.
. P=: kontinu 6 P=: yang diberikan sepanjang waktu yang dapat
dilakukan di unit rawat gabung atau ruangan yang digunakan untuk
perawatan metode kanguru.
'3
-
8/10/2019 Case RDS Wara
17/28
umber6ari Pediatri, Aol. , "o. ', 9uni 6 < I 0%.%
b. Pengaturan dan pengawasan intake nutrisi
$alam hal ini adalah menentukan pilihan susu, cara pemberian dan jadwal
pemberian sesuai dengan kebutuhan bayi BB-#. *ir usu +bu (*+)
merupakan pilihan pertama jika bayi mampu menghisap. *+ merupakan
makanan yang paling utama, sehingga *+ adalah pilihan yang harus
didahulukan untuk diberikan.
?ara pemberian *+ harus berhati&hati agar tidak terjadi regurgitasi. Pada
bayi dalam inkubator dengan kontak minimal, kasur inkubator bayi dapat
diangkat atau dinaikkan dan bayi menghadap ke sisi kanannya. Pada bayi yang
lebih besar dapat dengan dipangku. Pada BB-# yang kecil dan kurang giat
menghisap *+ dapat diberikan melalui selang "!;.
c. Pencegahan infeksi
Bayi BB-# sangat rentan terhadap infeksi karena kadar imunoglobulin
yang masih rendah, aktifitas bakterisidal neutrofil, efek sitotoksik limfosit
'1
-
8/10/2019 Case RDS Wara
18/28
juga masih rendah dan fungsi imun belum baik. Bayi akan mudah
mendapatkan infeksi, terutama disebabkan oleh infeksi nosokomial.
d. Penimbangan berat badan
Perubahan berat badan mencerminkan kondisi giEi atau nutrisi dan erat
kaitannya dengan daya tahan tubuh, oleh sebab itu pemantauan dan
monitoring harus dilakukan secara ketat ($epkes #+ %). Biasanya berat
badan bayi akan menurun 1&' hari pertama namun akan kembali seperti
semula dalam '2 hari. etelah berat badan tercapai kembali, kemudian
dipantau kenaikan berat badan dalam tiga bulan dengan perkiraan ($epkes #+
%)6
'%& gram seminggu untuk bayi F '.% gram (&0 gram per hari)
&% gram seminggu untuk bayi '.%&.% gram (0&0% gram per
hari)
e. Pemberian oksigen
kspansi paru yang memburuk merupakan masalah serius bagi bayi preterm
BB-# akibat tidak adanya surfaktan. :onsentrasi yang diberikan sekitar
0&0% dengan menggunakan head box, konsentrasi yang tinggi dalam
masa panjang dapat menyebabkan kerusakan jaringan retina bayi yang dapat
menimbulkan kebutaan.'
f. Pengawasan jalan nafas;erhambatnya jalan nafas dapat menimbulkan asfiksia, hipoksia, dan akhirnya
kematian. Bayi BB-# memiliki risiko mengalami serangan apneu dan
defisiensi surfaktan, sehingga tidak dapat memeroleh oksigen yang cukup
seperti yang diperoleh dariplasenta sebelumnya. $alam kondisi ini diperlukan
pembersihan jalan nafas segera setelah lahir (aspirasi lendir), dibaringkan pada
posisi miring, merangsang pernafasan menepuk atau menjentik tumit. Bila
tindakan ini gagal dilakukan >entilasi, intubasi endotrakeal, pijatan jantung
dan pemberian oksigen dan selama pemberian intake dapat mencegah
terjadinya aspirasi.
. Kom+l!%a!
:omplikasi langsung yang dapat terjadi pada bayi berat lahir rendah antara
lain6'
a. Hipotermia
'4
-
8/10/2019 Case RDS Wara
19/28
-
8/10/2019 Case RDS Wara
20/28
am-a' 2. Man?aat P!@at Ba$!
umber6 #8$ Palembang B*#+
*.2. Re+!'ato'$ D!t'e S!n&'om
A. De?!n!!
:umpulan dari atau lebih gejala6 gangguan >entilasi paru yang menetap
setelah 2 jam pertama sesudah lahir, ditandai dengan frekuensi napas M3
-
8/10/2019 Case RDS Wara
21/28
kali/menit5 merintih pada waktu ekspirasi5 retraksi otot&otot bantu pernapasan
pada waktu inspirasi/rektraksi interkostal, subkostal, supra&sternal,
epigastrium5 pernapasan cuping hidung dan sianosis.0
B. Et!olo!
!angguan traktus respiratorius6 Hyaline =embrane $isease (H=$),
;ransient ;achypnoe of the "ewborn (;;"), infeksi (Pneumonia),
indrom *spirasi, Hipoplasia Paru, Hipertensi Pulmonal, :elainan
:ongenital (?hoanal *tresia, Hernia $iafragmatika, Pierre #obin
yndrome), Pleural ffusion, :elumpuhan syaraf frenikus, dll 0
!angguan luar traktus respiratorius6 :elainan jantung kongenital,
:elainan metabolik, darah, dan P
,. D!ano!2
Penegakan diagnosis 6
a. Berdasarkan gejala klinis
b. Pemeriksaan radiologis
Pada banyak kasus, diagnosis tepat dapat ditegakkan dari
pemeriksaan rontgen paru. Pada foto rontgen akan terlihat bercak difus
berupa infiltrate retikulogranular disertai adanya air bronchogram
(N!round glass appearanceL).!ambaran retikulogranular ini merupakan
manifestasi adanya kolaps al>eolus sehingga apabila penyakit semakin
berat gambaran ini akan semakin jelas.
'
-
8/10/2019 Case RDS Wara
22/28
Berdasarkan foto thorak, menurut kriteria Bomsel ada 2 stadiumR$S yaitu 6
tadium '. ;erdapat sedikit bercak retikulogranular.
tadium . Bercak retikulogranular homogen pada kedua
lapangan paru dan gambaran airbronchogram udara
terlihat lebih jelas dan meluas sampai ke perifer
menutupi bayangan jantung dengan penurunan
aerasi paru.
tadium 0. :umpulan al>eoli yang kolaps bergabung sehingga
kedua lapangan paru terlihat lebih opaOue dan
bayangan jantung hampir tak terlihat, bronchogram
udara lebih luas.
tadium 2. eluruh thoraC sangat opaOue (white lung) sehingga
jantung tak dapat dilihat.
c. !ambaran -aboratorium
:adar asam laktat dalam darah meninggi dan bila kadarnya lebih
tinggi dari 2% mg prognosisnya lebih buruk. :adar bilirubin lebih tinggi
dibandingkan dengan bayi normal dengan berat badan yang sama. :adar
Pa menurun disebabkan berkurangnya oksigenasi di dalam paru dan
karena adanya pirau arteri& >ena. :adar Pa?meninggi, karena gangguan
>entilasi dan pengeluaran ?sebagai akibat atelektasis paru. pH darah
menurun dan deficit basa meningkat adanya asidosis respiratorik dan
metabolik dalam tubuh.
d. Pemeriksaan fungsi paru
& +si tidal >olume menurun& -ung compliance berkurang
& :apasitas sisa fungsional merendah dan kapasitas >ital terbatas
& ungsi >entilasi dan perfusi paru terganggu.
e. Pemeriksaan fungsi kardio>askuler
Penyelidikan dengan kateterisasi jantung memperlihatkan beberapa
perubahan dalam fungsi kardio>askuler berupa duktus arteriosus paten,
pirau dari kiri ke kanan atau pirau kanan ke kiri (bergantung pada
lanjutnya penyakit), menurunnya tekanan arteri paru dan sistemik.
-
8/10/2019 Case RDS Wara
23/28
f. !ambaran histopatologi
ecara makroskopis Paru tampak merah keunguan dan berkonsistensi
seperti hepar
ecara miskroskopis
& *danya atelektasis yang luas dengan pelebaran kapiler dan saluran
limfe intra al>eolar
& $uktus al>eolaris, al>eolus dan bronkiolus pernapasan dilapisi
membrane yang asidofilik, homogen/ granuler
& isa& sisa amnion, perdarahan intraal>eolar dan emfisema intersfistel
& =embran hialin yang khas, terbentuk dari fibrin, sel paru dan endotel
pembuluh darah yang nekrosis.
D. D!ano! Ban&!n2
;akipnue sementara pada neonates
Penyakit membrane hialin
Pneumonia
epsis
E. Peme'!%aan Penun@an
$arah 6 Hb, lekosit, $iff.count, trombosit, mikro -$, dan kultur
oto toraks
F. Tatala%ana
Pengobatan suportif pada #$ pada umumnya sama6 0
Pemberian oksigen intranasal sampai nasofaring atau dengan head boC
+A$ dektrose 1 atau ' @ "a?l '% 3 cc
*ntibiotika6
*mpisilin ' mg/kgBB/hari dalam 0&2 dosis
!entamisin mg/kgBB/'4 jam bila BB M. gram
!entamisin mg/kgBB/2 jam bila BB F. gram
0
-
8/10/2019 Case RDS Wara
24/28
=encari penyebab #$ dengan melakukan foto thoraks cito
Pemberian makanan peroral ditunda sampai frekuensi pernapasan F3
C/menit
;erapi khusus diberikan sesuai dengan penyebab #$
. T!n&a% lan@ut)
Pengamatan rutin6
0
;anda&tanda >ital dan bentuk pernapasan.
*wasi tanda&tanda kegagalan pernapasan, infeksi, asidosis, gagal
ginjal akut.
Pemeriksaan laboratorium rutin6 Hb, -euko, $iff ' kali 0 hari. *nalisa
gas darah, pada tahap awal tiap jam, kemudian jika keadaan
membaik, pengamatan dijarangkan. 8rin diukur. lektrolit diperiksa
sekali sehari.
$iamati kemampuan minum dan pertumbuhan berat badan.
Pemeriksaan khusus6 sesuai bentuk klinik dan perkiraan munculnya
komplikasi
H. In&!%a! Pulan)
;idak sesak dengan frekuensi nafas 2&3 kali per menit, minum baik,
tidak ada tanda infeksi dan penyakit penyebab telah terkendali.
E&u%a! ) penjelasan mengenai factor risiko dan penatalaksanaan serta
komplikasi
I. Kom+l!%a!
:omplikasi jangka pendek ( akut ) dapat terjadi6
'. #uptur al>eoli 6 Bila dicurigai terjadi kebocoran udara
(pneumothorak, pneumomediastinum, pneumopericardium, emfisema
intersisiel ), pada bayi denganR$S yang tiba&tiba memburuk dengan
2
-
8/10/2019 Case RDS Wara
25/28
gejala klinis hipotensi, apnea, atau bradikardi atau adanya asidosis
yang menetap.
. $apat timbul infeksi yang terjadi karena keadaan penderita yang
memburuk dan adanya perubahan jumlah leukosit dan
thrombositopeni. +nfeksi dapat timbul karena tindakan in>asi> seperti
pemasangan jarum >ena, kateter, dan alat respirasi.
0. Perdarahan intrakranial dan leukomalacia peri>entrikular 6 perdarahan
intra>entrikuler terjadi pada &2 bayi prematur dengan frekuensi
terbanyak pada bayiR$S dengan >entilasi mekanik.
2. P$* dengan peningkatan shunting dari kiri ke kanan merupakan
komplikasi bayi dengan R$S terutama pada bayi yang dihentikan
terapi surfaktannya.
:omplikasi jangka panjang dapat disebabkan oleh toksisitas
oksigen, tekanan yang tinggi dalam paru, memberatnya penyakit dan
kurangnya oksigen yang menuju ke otak dan organ lain.
:omplikasi jangka panjang yang sering terjadi 6
'. Bronchopulmonary $ysplasia (BP$)6 merupakan penyakit paru kronik
yang disebabkan pemakaian oksigen pada bayi dengan masa gestasi 03
minggu. BP$ berhubungan dengan tingginya >olume dan tekanan yang
digunakan pada waktu menggunakan >entilasi mekanik, adanya infeksi,
inflamasi, dan defisiensi >itamin *. +nsiden BP$ meningkat dengan
menurunnya masa gestasi.
. #etinopathy premature. :egagalan fungsi neurologi, terjadi sekitar '&
1 bayi yang berhubungan dengan masa gestasi, adanya hipoCia,
komplikasi intrakranial, dan adanya infeksi.
9. P'ono!
Baik bila tidak ada komplikasi
%
-
8/10/2019 Case RDS Wara
26/28
BAB I
ANALISIS KASUS
Bayi perempuan lahir Sectio %esareadari ibu !'P*,preterm, ditolong oleh
dokter spesialis kebidanan dan penyakit kandungan di ruang : #8$
Palembang Bari,saat lahir tidak langsung menangis, *P!*# core 3/4 dilakukan
pembersihan jalan nafas , #iwayat :P (&) , ketuban hijau (&), kental (&), bau (&),
mekonium (&), anus (@), BB 6'%% gram, PB 6 2 cm, -: 6 00 cm, -$ 6 0 cm
Pada pemeriksaan umum didapatkan tampak sakit sedang, aktifitas6
hipoaktif, refleks hisap6 lemah, tangis6 kuat, H# '21 C/menit, pernapasan 3
C/menit, suhu badan 03,1 o?. $ilakukan pemeriksaan darah rutin, didapatkan
hasil6 hb '3,0 g/dl, ht 2 , leukosit '1.
-
8/10/2019 Case RDS Wara
27/28
BAB
KESIMPULAN
Bayi "y. 7, perempuan, berusia 4 hari lahir dengan Sectio %esarea mengalami
BB-# dan sindrom gawat nafas ( #espiratory $istress yndrom) perbaikan.
1
-
8/10/2019 Case RDS Wara
28/28
DAFTAR PUSTAKA
'. Bagian +lmu :ehehatan *nak #=H. '. tandar Penatalaksanaan +lmu:esehatan *nak. #=H, Palembang, +ndonesia
. Hassan #. +lmu :esehatan *nak 9ilid . 9akarta 6 akultas :edokteran
8ni>ersitas +ndonesia. 1.
0. +$*+. 2. Hyalin =embran $isease 6 tandar Pelayanan =edis
:esehatan *nak. 9akarta 6 Badan Penerbit +$*+
2. iknjosastro, dkk. %. +lmu :ebidanan 6 NBayi dengan Berat Badan
-ahir #endahL. 7ayasan Bina Pustaka arwono Prawirohardjo, 9akarta,
+ndonesia.
%. urasmi,*srining,dkk.0.#erawatan Bayi Resiko &inggi'9akarta6 !?
3. -adewig,patricia,dkk.3.Buku Saku suhan e!erawatan Ibu Bayi
Baru ahir *disi +'9akarta6 !?
1. =ohamed B. Hyaline =embrane $isease (#espiratory $istress
yndrome). $alam6 !omella ;-, yal !, Genk :, editors.
"eonatology6 =anagement, Procedures, n&?all Problems, $iseases, and
$rugs. disi ke&%. "ew 7ork6 ;he =c!raw&Hill ?ompanies5 2.
4. :osim =. !angguan "apas pada Bayi Baru -ahir. $alam6 :osim =,
7unanto *, $ewi #iEalya, dkk. Buku *jar "eonatologi. disi ke&'.
9akarta6 Badan Penerbit +$*+5 4.
top related