case afakia
Post on 02-Mar-2018
226 Views
Preview:
TRANSCRIPT
7/26/2019 Case Afakia
http://slidepdf.com/reader/full/case-afakia 1/9
1
FAKULTAS KEDOKTERAN UKRIDA
(UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA)
Jl. Terusan Arjuna No. 6 Kebon Jeruk – Jakarta Barat
KEPANITERAAN KLINIK
STATUS ILMU PENYAKIT MATA
FAKULTAS KEDOKTERAN UKRIDA
Hari / Tanggal Ujian / Presentasi Kasus : Rabu, 8 Juni 2016
SMF ILMU PENYAKIT MATA
RUMAH SAKIT BAYUKARTA KARAWANG
Nama : Jennifer Tanda Tangan
NIM : 11.2015.110
Dr. Pembimbing / Penguji : dr. Etty Budiasni, SpM
I. IDENTITAS
Nama : Tn. ZH
Umur : 57 tahun
Agama : Islam
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Karang Anyar RT 002/056 Nagasari Karawang Barat
Tanggal Pemeriksaan : 01 Juni 2016
II. ANAMNESIS
Autoanamnesis : 01 Juni 2016
Keluhan Utama : Penglihatan mata kanan dan kiri buram sejak 6 bulan yang
lalu.
Keluhan Tambahan : Kepala pasien pusing.
Riwayat Penyakit Sekarang:
Pasien datang ke poliklinik Mata BKEC Karawang dengan keluhan mata
kanan dan kiri buram. Keluhan ini sudah dirasakan sejak operasi katarak 6 bulan yang
lalu. Selain itu, sejak 1 bulan lalu pasien merasa kepalanya pusing. Riwayat mata
merah, gatal, berair, melihat pelangi serta trauma tidak ada. Pasien mengatakan
merasa silau saat melihat cahaya, melihat sesuatu yang bergoyang-goyang pada mata
7/26/2019 Case Afakia
http://slidepdf.com/reader/full/case-afakia 2/9
2
dan mata terasa cepat lelah karena harus menggunakan kacamata dengan lensa yang
tebal.
Riwayat Penyakit Dahulu:
Tidak terdapat riwayat alergi, darah tinggi, kencing manis, dan asma pada
pasien. Pasien pernah melakukan operasi katarak tanpa penanaman lensa di Jakarta 6 bulan yang lalu.
Riwayat Penyakit Keluarga:
Tidak ada anggota keluarga pasien yang mengalami keluhan serupa.
III. PEMERIKSAAN FISIK
STATUS GENERALISKeadaan Umum : Baik
Kesadaran : Compos mentis
Tanda-Tanda Vital : Tekanan Darah 120/90 mmHg Nadi : 70x/menit
Respiration Rate 20x/menit Suhu : 36,5oC
Kepala : Dalam batas normal
Mulut : Dalam batas normal
THT : Dalam batas normal
Thorax
Jantung : Dalam batas normal
Paru : Dalam batas normal
Abdomen : Dalam batas normal
Extremitas : Dalam batas normal
STATUS OPHTHALMOLOGIS
KETERANGAN OD OS
1. VISUS
- Axis Visus 0,5/60 1/60
- Koreksi + 12,50 + 12,75
- Addisi + 3,00 + 3,00
- Distansia Pupil 61
- Kacamata Lama Tidak diperiksa Tidak diperiksa
2. KEDUDUKAN BOLA MATA
7/26/2019 Case Afakia
http://slidepdf.com/reader/full/case-afakia 3/9
3
- Eksoftalmus Tidak ada Tidak ada
- Enoftalmus Tidak ada Tidak ada
- Deviasi Tidak ada Tidak ada
- Gerakan Bola Mata Baik ke segala arah Baik ke segala arah
3. SUPERSILIA
- Warna Hitam, distribusi
normalHitam, distribusi
normal
- Simetris Simetris Simetris
4. PALPEBRA SUPERIOR DAN INFERIOR
- Edema Tidak ada Tidak ada
- Nyeri tekan Tidak ada Tidak ada
- Ektropion Tidak ada Tidak ada
- Entropion Tidak ada Tidak ada
- Blefarospasme Tidak ada Tidak ada
- Trikiasis Tidak ada Tidak ada
- Sikatriks Tidak ada Tidak ada
- Pungtum lakrimal Tidak ada Tidak ada
- Fissura palpebra Tidak ada Tidak ada
- Tes anel Tidak dilakukan Tidak dilakukan
5. KONJUNGTIVA PALBEBRA SUPERIOR INFERIOR
- Hiperemis Tidak ada Tidak ada
- Folikel Tidak ada Tidak ada
- Papil Tidak ada Tidak ada
- Sikatriks Tidak ada Tidak ada
- Hordeolum Tidak ada Tidak ada
- Chalazion Tidak ada Tidak ada
6. KONJUNGTIVA BULBI
- Sekret Tidak ada Tidak ada
- Injeksi Konjungtiva Tidak ada Tidak ada
- Injeksi Siliar Tidak ada Tidak ada
- Perdarahan Subkonjungtiva Tidak ada Tidak ada
- Pterigium Tidak ada Tidak ada
- Pinguekula Tidak ada Tidak ada
- Nevus Pigmentosus Tidak ada Tidak ada
- Kista Dermoid Tidak ada Tidak ada
7/26/2019 Case Afakia
http://slidepdf.com/reader/full/case-afakia 4/9
4
7. SKLERA
- Warna Putih Putih
- Ikterik Tidak ada Tidak ada
- Nyeri Tekan Tidak ada Tidak ada
8. KORNEA
- Kejernihan Jernih Jernih
- Sensibilitas Tidak diperiksa Tidak diperiksa
- Infiltrat Tidak ada Tidak ada
- Sikatriks Tidak ada Tidak ada
- Ulkus Tidak ada Tidak ada
- Perforasi Tidak ada Tidak ada
- Arcus senilis Tidak ada Tidak ada
- Edema Tidak ada Tidak ada
- Tes Placido Tidak dilakukan Tidak dilakukan
9. BILIK MATA DEPAN
- Kedalaman Dalam Dalam
- Kejernihan Jernih Jernih
- Hifema Tidak ada Tidak ada
- Hipopion Tidak ada Tidak ada
- Efek Tyndall Tidak ada Tidak ada
10 IRIS
- Warna Coklat Coklat
- Kripte Tidak ada Tidak ada
- Sinekia Tidak ada Tidak ada
- Kolobama Tidak ada Tidak ada
11 PUPIL
- Letak Sentral Sentral
- Bentuk Bulat Bulat
- Ukuran 3 mm 3 mm
- Refleks Cahaya langsung + +
- Refleks Cahaya tidaklangsung
+ +
12 LENSA
- Kejernihan Afakia (+) Afakia (+)
- Letak - -
7/26/2019 Case Afakia
http://slidepdf.com/reader/full/case-afakia 5/9
5
- Test Shadow - -
13 BADAN KACA
- Kejernihan Jernih Jernih
14 PALPASI
- Nyeri tekan Tidak ada Tidak ada
- Massa tumor Tidak ada Tidak ada
- Tensi okuli Normal/palpasi Normal/palpasi
- Tonometri Schiots 16 mmHg 14 mmHg
15 KAMPUS VISI (LAPANG PANDANG)
- Tes konfrontasi Sama dengan
pemeriksa
Sama dengan
pemeriksa
16 FUNDUS OKULI
- Refleks fundus Tidak dilakukan Tidak dilakukan
- Batas Tidak dilakukan Tidak dilakukan
- Warna Tidak dilakukan Tidak dilakukan
- Ekskavasio Tidak dilakukan Tidak dilakukan
- AVR Tidak dilakukan Tidak dilakukan
- CDR Tidak dilakukan Tidak dilakukan
- Macula lutea Tidak dilakukan Tidak dilakukan
- Retina Tidak dilakukan Tidak dilakukan
- Eksudat Tidak dilakukan Tidak dilakukan
- Perdarahan Tidak dilakukan Tidak dilakukan
- Sikatriks Tidak dilakukan Tidak dilakukan
- Ablasio Tidak dilakukan Tidak dilakukan
IV. PEMERIKSAAN PENUNJANG
−
Slit-Lamp
− Tonometri non kontak
− Pakimetri
− Mikroskop spekular
− Oftalmoskopi
V. RESUME
Seorang laki-laki usia 57 tahun datang dengan keluhan penglihatan buram pada mata
kanan dan kiri sejak 6 bulan yang lalu. Selain itu, sejak 1 bulan yang lalu pasien
7/26/2019 Case Afakia
http://slidepdf.com/reader/full/case-afakia 6/9
6
merasa kepalanya pusing. Keluhan tersebut juga disertai dengan rasa silau ketika
melihat cahaya, melihat sesuatu yang bergoyang-goyang dan mata cepat lelah karena
menggunakan kacamata tebal. Riwayat alergi, darah tinggi, kencing manis, dan asma
disangkal pasien. Riwayat operasi katarak tanpa penanaman lensa 6 bulan yang lalu.
Pemeriksaan fisik didapatkan tampak baik, TD 120/90 mmHg, Nadi 70x/menit, RR
20x/menit, Suhu 36,5o
C
Status oftalmologi
OD OS
Visus 0,5/60 1/60
Koreksi + 12,50 + 12,75
Kornea Jernih Jernih
Injeksi siliar - -Bilik mata depan Dalam Dalam
Lensa Afakia (+) Afakia (+)
TIO 16 mmHg 14 mmHg
VI. DIAGNOSIS KERJA
− Afakia post op katarak ODS
Diagnosa afakia post op katarak ODS ditegakkan karena pada anamnesisdidapatkan bahwa pasien mengaku penglihatan mata kanan dan kiri buram. Pada
riwayat penyakit dahulu pasien mengaku ada riwayat operasi pengangkatan lensa
tanpa penanaman lensa pada kedua mata. Keluhan tersebut disertai dengan rasa
pusing, silau ketika melihat cahaya, melihat sesuatu yang bergoyang-goyang dan
mata cepat lelah karena menggunakan kacamata tebal. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan visus mata kanan 0,5/60 dan setelah dikoreksi dengan + 12,50 D, visus
mata kanan menjadi 60%. Visus mata kiri 1/60 dan setelah dikoreksi dengan +
12,75 D, visus mata kanan menjadi 50%. Pada pemeriksaan tonometri non-kontak
mata kanan dan kiri didapatkan TIO 16 & 14 mmHg. Hal ini menunjukan bahwa
tidak terjadi komplikasi peningkatan TIO pada kedua mata. Pada pemeriksaan slit
lamp kedua mata ditemukan kornea jernih. Hal ini menunjukan bahwa tidak
terjadi komplikasi edema kornea.
VII. DIAGNOSIS BANDING
-
7/26/2019 Case Afakia
http://slidepdf.com/reader/full/case-afakia 7/9
7
VIII. PENATALAKSANAAN
- Non Medikamentosa
1. Dikoreksi dengan menggunakan kacamata, lensa kontak atau dengan menanam
lensa. Pada pasien hipermetropia dengan afakia diberikan kaca mata sebagai
berikut:
Pusat lensa yang dipakai letaknya tepat pada tempatnya
Jarak lensa dengan mata cocok untuk pemakaian lensa afakia
Bagian tepi lensa tidak mengganggu lapang pandangan
Kacamata tidak terlalu berat
2. Setiap bedah katarak dilakukan penanaman lensa intraokuler untuk afakia yang
terjadi. Koreksi untuk mata afakia dapat memberikan beberapa keuntungan dan
kerugian seperti terlihat pada tabel
Lensa tanam Lensa Kontak Kacamata
Luas pandangan Penuh Penuh Terbatas
Pembesaran benda Normal 7-10% 25-30%
Benda melengkung Tidak Tidak Ya
Pemakaian 24 jam/hari Ya Tidak Tidak
Lihat serentak 2 mata Ya Kadang Tidak
Penglihatan kedalaman 85% 50% 30%
Kerja berdebu Dapat Tidak dapat Tidak dapat
Dipasang Saat bedah Saat kerja Saat kerja
Penyulit pemakaian Tidak ada Harus bersih Berat
Pasien tremor Dapat Tidak dapat Sukar
Habilitasi penglihatan Segera 2 bulan 2 bulan
Aman pakai Sedang Kurang Baik
Penampilan wajah Tidak berubah Biasa Kaca mata tebal
IX. PROGNOSIS
OD OS
Ad Vitam : Bonam Bonam
Ad Fungsionam : Dubia ad bonam Dubia ad bonam
Ad Sanationam : Dubia ad bonam Dubia ad bonam
7/26/2019 Case Afakia
http://slidepdf.com/reader/full/case-afakia 8/9
8
DISKUSI KASUS
Afakia adalah suatu keadaan dimana mata tidak mempunyai lensa sehingga mata
tersebut menjadi hipermetropia tinggi. Karena pasien memerlukan pemakaian lensa yang
tebal, maka akan memberikan keluhan pada mata tersebut sebagai berikut: benda yang dilihat
menjadi lebih besar 25% dibanding normal, terdapat efek prisma lensa tebal sehingga benda
terlihat seperti melengkung,
pada penglihatan terdapat keluhan seperti badut di dalam kotakatau fenomena jack in the box, dimana bagian yang jelas terlihat hanya pada bagian sentral,
sedang penglihatan tepi kabur.1
Dengan adanya keluhan di atas maka pada pasien hipermetropia dengan afakia
diberikan kacamata sebagai berikut: pusat lensa yang dipakai letaknya tepat pada tempatnya,
jarak lensa dengan mata cocok untuk pemakaian lensa afakia, bagian tepi lensa tidak
mengganggu lapang pandangan dan kacamata tidak terlalu berat.1
Penyebab afakia yang paling umum adalah setelah operasi pengangkatan lensa padaoperasi katarak.2
Gejala yang dapat ditemukan pada afakia mencakup limbal scar yang dapat ditemukan
pada afakia akibat pembedahan, bilik mata depan dalam, iridodonesis (iris tremulans atau iris
bergoyang), pupil berwarna hitam, test bayangan purkinje hanya memperlihatkan 2 bayangan
yang normalnya 4 bayangan, pemeriksaan fundus memperlihatkan diskus kecil hipermetropi,
retinoskopi memperlihatkan hipermetropi tinggi, visus 1/60 atau lebih rendah jika afakia tidak
ada komplikasi, pasien mengalami penurunan tajam penglihatan yang dapat dikoreksi dengan
lensa positif, adanya badan vitreous pada bilik mata depan, jika sudah mengalami komplikasi
dapat ditemukan edema kornea, peningkatan TIO, iritis, kerusakan iris, CME (cystoid
macular edema).2,3
Prinsip utama tatalaksana afakia adalah memperbaiki penglihatan dengan lensa
cembung (konveks) yang sesuai agar bayangan dapat terbentuk di retina. Afakia dapat
dikoreksi menggunakan lensa kontak, kacamata, atau operasi. Kaca mata afakia hanya dapat
digunakan pada afakia bilateral, jika hanya satu mata maka akan terjadi perbedaan ukuran
bayangan yang terlalu besar pada kedua mata (aniseikonia). Jika pasien tidak dapat memakai
lensa kontak atau kaca mata, maka dipertimbangkan penanaman lensa intraokuler
(pseudofakia). Dan diperlukan tatalaksana untuk komplikasi yang terjadi. Lensa kontak dapat
mengurangi aniseikonia. Namun, pasien biasanya tidak nyaman menggunakan lensa kontak
karena kesusahan memasang lensa, tidak nyaman, dapat terjadi komplikasi seperti
konjungtivitis giant papil.2,3
7/26/2019 Case Afakia
http://slidepdf.com/reader/full/case-afakia 9/9
9
DAFTAR PUSTAKA
1. Ilyas, S. Penuntun Ilmu Penyakit Mata. Edisi Ketiga. Balai Penerbit FKUI, Jakarta.
2010
2. Khuranam A.K. 2007. Comprehensive Ophtalmology 4th Edition. New Delhi : New
Age International
3.
Neil JF, Peter KK. Essentials of Ophthalmology. Elsevier Inc. 2007.
top related