wearpack

Post on 13-Jul-2015

1.777 Views

Category:

Documents

0 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

buku k3

TRANSCRIPT

Halaman Judul Daftar Isi Daftar Gambar Kata Pengantar Abstrak A. Definisi Kesehatan dan Keselamatan Kerja B. Sejarah k3 C. Alat Pelindung Diri D. Alat Pelindung Badan E. Perlindungan Terhadap Kulit F. Pakaian kerja yang memenuhi standar G. Macam- macam Wearpack H. Perawatan Wearpack Kesimpulan Penutup Daftar Pustaka

1 2 3 4 6 8 10 18 20 21 22 27 45 46 47 48

[ kesehatan & keselamatan kerja]

Page 2

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Penjabaran APD Gambar 2. Contoh Wear Pack Gambar 3. Bagian-bagian wearpack Gambar 4. Jas laboratorium Gambar 5. Macam- macam Apron Gambar 6. Contoh Jumpsuits Gambar 7. Contoh wearpack bengkel Gambar 8. Pakaian balap Dainese Gambar 9. Pakaian balap Alphinestar milik Dani Pedrosa Gambar 10. Space Suit Atlantis Nasa Gambar 11. Pakaian Astronot di luar angkasa Gambar 12. Astronot dan pesawat apolo Gambar 13. Pakaian anti radiasi

[ kesehatan & keselamatan kerja]

Page 3

KATA PENGANTAR Assalamuallaikum Wr. Wb. Alhamdulillah, puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan segala rahmat, taufik dan hidayah-Nya kepada kami. Sehingga rangkaian kegiatan penyusunan buku K3 di semester tiga ini dapat terlaksana dan selesai pada waktunya. Buku akhir semester K3 ini disusun untuk memenuhi tugas

semester dari mata kuliah Kesehatan dan Keselamatan Kerja di program study Pendidikan Teknik Elektro. Topik dalam buku ini yaitu tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan pakaian kerja. Sesuai dengan topik tersebut buku ini berisikan kumpulan artikel mengenai pakaian kerja yang telah d ikumpulkan selama satu semester ini. Pembuatan buku ini disusun secara kelompok. Setiap kelompok terdiri dari dua orang anggota. Dari masing- masing kelompok tersebut dipresentasikan tentang judul buku tiap kelompok tersebut. Data ataupun informasi yang ada dalam buku ini sebagian dikutip dari internet dan dengan sumber yang tertera pada bagian daftar pustaka. Dengan demikian buku ini adalah hasil dari penyusunan tugas selama satu semester yang sebagian isinya ditampilkan dalam presentasi kelompok.

[ kesehatan & keselamatan kerja]

Page 4

Penyusun juga menyadari bahwa semua yang tertuang dalam buku ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu penyusun mohon maaf yang sebesar-besarnya. Terima kasih. Wassalamuallaikum Wr. Wb.

Yogyakarta, 27 November 2011

Penyusun

[ kesehatan & keselamatan kerja]

Page 5

ABSTRAK

Bidang kesehatan dan keselamatan kerja dapat dikatakan sebagai bidang yang menjadi awal munculnya hukum perburuhan. Hal ini disebabkan oleh tujuan kedua bidang tersebut, yaitu untuk melindungi buruh sebagai pihak ekonomi lemah dari eksploitasi yang cenderung dilakukan oleh majikan sebagai pihak pemilik modal. Perlindungan pada bidang-bidang inilah yang pertama kali diberikan oleh negara dalam bentuk regulasi bagi para buruh. Menurut Prof. Iman Soepomo dalam bukunya Pengantar Hukum Perburuhan, di Indonesia saat ini, semua bidang dalam hukum perburuhan bertujuan melindungi buruh dari pihak ekonomi kuat. Dengan demikian, kesehatan kerja bukanlah satusatunya bidang yang berbicara mengenai perlindungan buruh, karena sesungguhnya perlindungan tersebut merupakan hakikat dari hukum perburuhan secara keseluruhan. Sementara itu, bidang keselamatan kerja, dahulu lebih ditujukan untuk menyelamatkan kepentingan ekonomis perusahaan karena kecelakaan, untuk selanjutnya menyelamatkan para pekerja di tempat kerja. Kesehatan dan Keselamatan Kerja atau K3 adalah suatu sistem program yang dibuat bagi pekerja maupun pengusaha sebagai upaya pencegahan (preventif) timbulnya kecelakaan kerja dan penyakit akibat hubungan kerja dalam lingkungan kerja dengan[ kesehatan & keselamatan kerja] Page 6

cara mengenali hal- hal yang berpotensi menimbulkan kecelakaan kerja dan penyakit akibat hubungan kerja, dan tindakan antisipatif bila terjadi hal demikian. Tujuan dari dibuatnya sistem ini adalah untuk mengurangi biaya perusahaan apabila timbul kecelakaan kerja dan penyakit akibat hubungan kerja. Namun, patut disayangkan tidak semua perusahaan memahami arti pentingnya K3 dan bagaimana implementasinya dalam lingkungan perusahaan. Melihat permasalahan diatas kesehatan dan keselamatan kerja patut untuk dijunjung tinggi guna kepentingan bersama antara pekerja dan industry bukan demi kepentingan industry semata. Oleh karena itu mata kuliah Kesehatan dan Keselamatan Kerja sangat penting bagi mahasiswa karena akan bermanfaat jika di dunia industry nanti

[ kesehatan & keselamatan kerja]

Page 7

A. Definisi Kesehatan dan Keselamatan KerjaMungkin Anda sudah tidak asing mendengar K3 di tempat kerja Anda dan yang ada di kepala Anda pasti keselamatan dan kesehatan kerja. Untuk lebih mengerti tentang pengertian K3, berikut kutipan dari beberapa sumber tentang pengertian K3 yang saya rangkum; Menurut Mangkunegara (2002, p.163) Keselamatan dan kesehatan kerja adalah suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmaniah maupun rohaniah tenaga kerja pada khususnya, dan manusia pada umumnya, hasil karya dan budaya untuk menuju masyarakat adil dan makmur. Menurut Sumamur (2001, p.104) keselamatan kerja merupakan rangkaian usaha untuk menciptakan suasana kerja yang aman dan tentram bagi para karyawa n yang bekerja di perusahaan yang bersangkutan.

[ kesehatan & keselamatan kerja]

Page 8

Menurut Simanjuntak (1994), Keselamatan kerja adalah kondisi keselamatan yang bebas dari resiko kecelakaan dan kerusakan dimana kita bekerja yang mencakup tentang kondisi bangunan, kondisi mesin, peralata n keselamatan, dan kondisi pekerja . Mathis dan Jackson (2002, p. 245) Keselamatan adalah merujuk pada perlindungan terhadap kesejahteraan fisik seseorang terhadap cedera yang terkait dengan pekerjaan. Kesehatan adalah merujuk pada kondisi umum fisik, mental dan stabilitas emosi secara umum. Menurut Ridley, John (1983) yang dikutip oleh Boby Shiantosia (2000, p.6) Kesehatan dan Keselamatan Kerja adalah suatu kondisi dalam pekerjaan yang sehat dan aman baik itu bagi pekerjaannya, perusahaan maupun bagi masyarakat dan lingkungan sekitar pabrik atau tempat kerja tersebut.

[ kesehatan & keselamatan kerja]

Page 9

Jackson (1999, p. 222) Kesehatan dan Keselamatan Kerja menunjukkan kepada kondisikondisi fisiologis- fisikal dan psikologis tenaga kerja yang diakibatkan oleh lingkungan kerja perusahaan. Sekarang sudah cukup jelas tentang pengertian dari K3 ini. Setiap orang bebas untuk memberikan pengertian menurut pemahaman dan pemikiran mereka masing- masing dan Anda pun berhak memberikan pengertian tentang K3 ini selama itu masih dalam kontek Keselamatan dan Kesehatan Kerja. yang disediakan oleh

B. Sejarah K3 Selama ini Anda selalu mendengar promosi tentang K3 dan bahkan masih ada orang yang tidak mengetahui apa itu K3 tetapi hanya ikut mengucapkan K3, K3 danK3 bahkan meneriakkan Utamakan K3

[ kesehatan & keselamatan kerja]

Page 10

Supaya lebih mengerti dan mengetahui tentang K3, kali ini saya posting mengenai sejarah Keseleamatan, Kesehatan Kerja (K3). Saya yakin kebanyakan dari Anda belum tahu mengapa K3 yang sekarang ini ada dan bagaimana asal mula K3 terbentuk dan sejak kapankah K3 ini diterapkan. Sejarah perkembangan K3 mulai dari zaman pra-sejarah sampai dengan zaman modern sekarang secara ringkas adalah sebagai berikut :

a. Zaman Pra-Sejarah Pada zaman batu dan goa (Paleolithic dan Neolithic) dimana manusia yang hidup pada zaman ini telah mulai membuat kapak dan tombak yang mudah untuk digunakan serta tidak membahayakan bagi mereka saat digunakan. Disain tombak dan kapak yang mereka buat umumnya mempunyai bentuk yang lebh besar proporsinya pada mata kapak atau ujung tombak. Hal ini adalah untuk menggunakan kapak atau tombak tersebut tidak memerlukan tenaga yang besar karena dengan sedikit ayunan momentum yang dihasilkan cukup besar. Disain yang mengecil

[ kesehatan & keselamatan kerja]

Page 11

pada pegangan dimaksudkan untuk tidak membahayakan bagi pemakai saat mengayunkan kapak tersebut. b. Zaman Bangsa Babylonia (Dinasti Summe ria) di Irak Pada era ini masyarakat sudah mencoba membuat sarung kapak agar aman dan tidak membahayakan bagi orang yang membawanya. Pada masa ini masyarakat sudah mengenal berbagai macam peralatan yang digunakan untuk membantu pekerjaan mereka. Dan semakin berkembang setelah

ditemukannya tembaga dan suasa sekitar 3000-2500 BC. Pada tahun 3400 BC masyarakat sudah mengenal konstruksi dengan menggunakan batubata yang dibuat proses pengeringan oleh sinar matahari. Pada era ini masyarakat sudah membangunan saluran air dari batu sebagai fasilitas sanitasi. Pada tahun 2000 BC muncul suatu peraturan Hammurabi yang menjadi dasar adanya kompensasi asuransi bagi pekerja. c. Zaman Mesir Kuno Pada masa ini terutama pada masa berkuasanya Firaun banyak sekali dilakukan pekerjaan-pekerjaan raksasa yang melibatkan banyak orang sebagai tenaga kerja. Pada tahun 1500 BC khususnya pada masa Raja Ramses II dilakukan pekerjaan[ kesehatan & keselamatan kerja] Page 12

pembangunan terusan dari Mediterania ke Laut Merah. Disamping itu Raja Ramses II juga meminta para pekerja untuk membangun temple Rameuseum. Untuk menjaga agar pekerjaannya lancar Raja Ramses II menyediakan tabib serta pelayan untuk menjaga kesehatan para pekerjanya. d. Zaman Yunani Kuno Pada zaman romawi kuno tokoh yang paling terkenal adalah Hippocrates. Hippocrates berhasil menemukan adanya penyakit tetanus pada awak kapal yang ditumpanginya. e. Zaman Romawi Para ahli seperti Lecretius, Martial, dan Vritivius mulai memperkenalkan adanya gangguan kesehatan yang diakibatkan karena adanya paparan bahan-bahan toksik dari lingkungan kerja seperti timbal dan sulfur. Pada masa pemerintahan Jendral Aleksander Yang Agung sudah dilakukan pelayanan kesehatan bagi angkatan perang. f. Abad Pe rtengahan Pada abad pertengahan sudah diberlakukan pembayaran terhadap pekerja yang mengalami kecelakaan sehinggaPage 13 [ kesehatan & keselamatan kerja]

menyebabkan cacat atau meninggal. Masyarakat pekerja sudah mengenal akan bahaya vapour di lingkungan kerja sehingga disyaratkan bagi pekerja yang bekerja pada lingkungan yang mengandung vapour harus menggunakan masker. g. Abad ke-16 Salah satu tokoh yang terkenal pada masa ini adalah Phillipus Aureolus Theophrastus Bombastus von Hoheinheim atau yang kemudian lebih dikenal dengan sebutan Paracelsus mulai memperkenalkan penyakit-penyakit akibat kerja terutama yang dialama oleh pekerja tambang. Pada era ini seorang ahli yang bernama Agricola dalam bukunya De Re Metallica bahkan sudah mulai melakukan upaya pengendalian bahaya timbal di

pertambangan dengan menerapkan prinsip ventilasi. h. Abad ke-18 Pada masa ini ada seorang ahli bernama Bernardino Ramazzini (1664 1714) dari Universitas Modena di Italia, menulis dalam bukunya yang terkenal : Discourse on the diseases of workers, (buku klasik ini masih sering dijadikan referensi oleh para ahli K3 sampai sekarang). Ramazzini melihat bahwa dokter[ kesehatan & keselamatan kerja] Page 14

dokter pada masa itu jarang yang melihat hubungan antara pekerjaan dan penyakit, sehingga ada kalimat yang selalu diingat pada saat dia mendiagnosa seseorang yaitu What is Your occupation ?. Ramazzini melihat bahwa ada dua faktor besar yang menyebabkan penyakit akibat kerja, yaitu bahaya yang ada dalam bahan-bahan yang digunakan ketika bekerja dan adanya gerakan-gerakan janggal yang dilakukan oleh para pekerja ketika bekerja (ergonomic factors). i. Era Revolusi Industri (Traditional Industrialization) Pada era ini hal-hal yang turut mempengaruhi perkembangan K3 adalah : 1. Penggantian tenaga hewan dengan mesin- mesin seperti mesin uap yang baru ditemukan sebagai sumber energi. 2. Penggunaan mesin- mesin yang menggantikan tenaga manusia 3. Pengenalan metode- metode baru dalam pengolahan bahan baku (khususnya bidang industri kimia dan logam). 4. Pengorganisasian pekerjaan dalam cakupan yang lebih besar berkembangnya industri yang ditopang oleh

penggunaan mesin- mesin baru.[ kesehatan & keselamatan kerja] Page 15

5. Perkembangan teknologi ini menyebabkan mulai muncul penyakit-penyakit yang berhubungan dengan pemajanan karbon dari bahan-bahan sisa pembakaran. j. Era Industrialisasi (Modern Idustrialization) Sejak era revolusi industri di ata samapai dengan pertengahan abad 20 maka penggnaan teknologi semakin berkembang sehingga K3 juga mengikuti perkembangan ini. Perkembangan pembuatan alat pelindung diri, safety devices. dan interlock dan alat-alat pengaman lainnya juga turut berkembang. k. Era Manajemen dan Manje men K3 Perkembangan era manajemen modern dimulai sejak tahun 1950-an hingga sekaran. Perkembangan ini dimulai dengan teori Heinrich (1941) yang meneliti penyebabpenyebab kecelakaan bahwa umumnya (85%) terjadi karena faktor manusia (unsafe act) dan faktor kondisi kerja yang tidak aman (unsafe condition). Pada era ini berkembang system automasi pada pekerjaan untuk mengatasi masalah sulitnya melakukan perbaikan terhadap faktor manusia. Namun system otomasi menimbulkan masalah-masalah manusiawi yang akhirnya berdampak kepada kelancaran

pekerjaan karena adanya blok-blok pekerjaan dan tidak[ kesehatan & keselamatan kerja] Page 16

terintegrasinya masing- masing unit pekerjaan. Sejalan dengan itu Frank Bird dari International Loss Control Institute (ILCI) pada tahun 1972 mengemukakan teori Loss Causation Model yang menyatakan bahwa factor manajemen merupakan latar belakang penyebab yang menyebabkan terjadinya kecelakaan. Berdasarkan perkembangan tersebut serta adanya kasus kecelakaan di Bhopal tahun 1984, akhirnya pada akhir abad 20 berkembanglah suatu konsep keterpaduan system manajemen K3 yang berorientasi pada koordinasi dan efisiensi penggunaan sumber daya. Keterpaduan semua unit-unit kerja seperti safety, health dan masalah lingkungan dalam suatu system manajemen juga menuntut adanya kualitas yang terjamin baik dari aspek input proses dan output. Hal ini ditunjukkan dengan munculnya standar-standar

internasional seperti ISO 9000, ISO 14000 dan ISO 18000. l. Era Mendatang Perkembangan K3 pada masa yang akan datang tidak hanya difokuskan pada permasalahan K3 yang ada sebatas di lingkungan industri dan pekerja. Perkembangan K3 mulai menyentuh aspek-aspek yang sifatnya publik atau untuk masyarakat luas. Penerapan aspek-aspek K3 mulai menyentuh segala sektor aktifitas kehidupan dan lebih bertujuan untuk[ kesehatan & keselamatan kerja] Page 17

menjaga harkat dan martabat manusia serta penerapan hak asazi manusia demi terwujudnya kualitas hidup yang tinggi. Upaya ini tentu saja lebih bayak berorientasi kepada aspek perilaku manusia yang merupakan perwujudan aspek-aspek K3. C. Alat Pelindung Diri Alat pelindung diri atau APD adalah suatu alat / pengaman yang berguna untuk melindungi atau meminimalisir kecelakaan yang terjadi.

Gambar 1. Penjabaran APD

[ kesehatan & keselamatan kerja]

Page 18

Pakaian kerja merupakan salah satu aspek dalam alat pelindung diri (APD). Oleh karena itu pakaian kerja atau lebih dikenal dengan nama wearpack ini selalu dimasukan dalam kategori wajib dalam bekerja. Wearpack ini berfungsi untuk melindungi badan dari bahaya yang timbul dalam pekerjaan kelistrikan. Oleh karena itu pekerta electrical yang baik selalu mengenakan wearpack apabila hendak bekerja. Wearpack tidak hanya berfungsi sebagai alat pelindung saja, namun mempunyai fungsi lain sebagai identitas. Dengan adanya pakaian kerja ini maka pekerjaan seseorang akan dapat dibedakan. Misalnya antara pekerja las dengan pekerja elektrik pakaian kerjanya juga berbeda, hal ini akan memudahkan dalam pengenalan pekerja tersebut. Pakaian kerja seorang teknisi listrik umumnya berwarna orange namun hal ini terkadang berbeda misalkan di sebuah industry. Pakaian kerja seorang teknisi diatur sendiri oleh manajemen dalam sebuah industry tersebut. Berikut adalah beberapa criteria yang harus dipenuhi dalam penggunaan wearpack: Pemilihan pakaian harus diperhitungkan kerja kemungkinan bahaya yang akan dialami pekerja. Pakaian harus sesuai dengan ukuran dan tidak menghalangi kerja[ kesehatan & keselamatan kerja] Page 19

Pakaian yang longgar/dasi jangan diakai saat mendekati mesin yang berjalan Bagi pekerja ditempat yang bisa meledak hindari pakaian yang mudah terbakar Gunakan baju lengan dengan panjang lengan yang sesuai dengan pekerjaan Benda tajam,runcing dan bahan mudah terbakar jangan dimasukan dalam kantong pakaian Tenaga kerja yang menghadapi debu yang dapat terbakar jangan menggunakan kantung.

D. Alat Pelindung Badan Alat pelindung badan adalah segala sesuatu yang digunakan untuk melindungi badan manusia dari sumber bahaya luar (hazard). Alat pelindung tersebut misalnya pakaian kerja atau wearpack. Penggunaan alat pelindung badan dimaksudkan agar bagian tubuh pekerja terlindungi dari segala kemungkinan terluka atau kecelekaan ketika bekerja. Selain dari itu menggunakan wearpack bertujuan untuk menyeragamkan pekerja dan memberikan identitas jabatan. Dalam berbagai instansi keteknikan pakaian kerja selalu diwajibkan apabila hendak praktik. Hal ini bertujuan untuk menjaga[ kesehatan & keselamatan kerja] Page 20

keselamatan dan kesehatan pekerja. Suatu contoh saja dalam lingkup sekolah atau pendidikan, seorang siswa yang hendak praktik maka diwajibkan kepadanya harus memakai pakaian kerja terlebih dahulu, apabila hal tersebut tidak terpenuhi maka siswa tersebut tidak diizinkan praktikum.

E. Perlindungan Terhadap Kulit Perlindungan terhadap kulit merupakan salah satu fungsi dari pakaian kerja atau wearpack. Kontak pada kulit merupakan permasalahan yang sangat penting apabila Anda terpapar bahan kimia yang korosif dan beracun. Pakaian kerja menjadi solusi untuk menangani permasalahan ini. Tidak hanya melindungi kulit terhadap karakteristik bahaya bahan kimia tersebut, pakaian kerja juga dapat memberi perlindungan dari peralatan gelas yang pecah atau rusak, permukaan benda yang kasar atau tajam, dan material yang panas atau dingin. Bahan kimia dapat dengan cepat merusak pakaian kerja yang Anda pakai jika tidak dipilih bahannya

dengan benar berdasarkan bahan kimia yang ditangani. Selain itu, kriteria yang lain adalah berdasarkan pada ketebalan dan rata-rata daya tembus atau terobos bahan kimia ke kulit tangan. Pakaian kerja harus secara rutin dicuci berdasarkan frekuensi pe makaian dan permeabilitas bahan kimia yang ditangani. Jenis pakaian kerja yang sering dipakai di laboratorium, diantaranya, terbuat dari[ kesehatan & keselamatan kerja] Page 21

bahan karet, kulit dan pengisolasi (asbestos) untuk temperatur tinggi. Jenis karet yang digunakan pada pakaian kerja, d iantaranya adalah karet butil atau alam, neoprene, nitril, dan PVC (Polivinil klorida). Semua jenis pakaian kerja tersebut dipilih berdasarkan bahan kimia yang akan ditangani. Sebagai contoh, pakaian kerja yang terbuat dari karet alam baik apabila Anda bekerja dengan Ammonium hidroxida, tetapi tidak baik bila bekerja dengan Dietil eter.

Gambar 2. Contoh Wear Pack

[ kesehatan & keselamatan kerja]

Page 22

F. Pakaian kerja yang me menuhi standar Standart proteksi sebuah wearpack berbeda-beda

tergantung dari pihak instansi atau perusahaan tempat kerja dan pembuat wearpack tersebut. Antara Eropa, Amerika dan Asia mempunyai stantdart tersendiri. Wearpack yang ideal mempunyai tiga aspek pokok yaitu 1. Sesuai pekerjaan Untuk pekerjaan tertentu makan jenis dan bahan wearpack juga berbeda pula pada bahan model dan ketahanannya. 2. Sesuai ukuran Wearpack yang baik mempunyai ukuran yang pas dengan pemakainya. Apabila terdapat wearpack yang terlalu longgar atau kekecilan malah akan mengganggu jalannya pekerjaan bahkan dapat menimbulkan ancaman bahaya. 3. Sesuai fungsi Fungsi disini berkaitan dengan kelancaran pekerjaan. Pada wearpack tertentu misalnya wearpack seorang mekanik

terdapat beberapa kantong. Fungsi dari kantong ini adalah untuk tempat alat sementara misalnya obeng, sehingga pekerjaan akan menjadi lebih praktis dan ergonomis.

[ kesehatan & keselamatan kerja]

Page 23

Gambar 3. Bagian-bagian wearpack

Apabila kita hendak bekerja di lingkungan tertentu maka kita hendaknya menyesuaikan pakaian kerja kita dengan pekerjaan tersebut. Suatu contoh pada pekerjaan dalam keadaan bertegangan (PDKB) sebuah jaringan listrik. Seorang teknisi pekerjaannya memanjat tiang di jaringan dan menyambung kabel yang masih bertegangan, maka pakaian kerja tersebut hendaknya tahan aliran listrik (bersifat isolator), kuat terhadap mekanis, ukrannya sesuai. Selain hal itu wearpack digunakan sebagai pakaian multifungsi, pada pakaian tersebut dilengkapi dengan assesoris yang berfungsi[ kesehatan & keselamatan kerja] Page 24

membantu pakerjaan. Suatu missal kantong alat, dengan adanya kantong alat pada pakaian ini maka seorang teknisi akan terbantu pekerjaan nya karena lebih ringkas dan mudah.

Pakaian Ke rja yang Nyaman dan Aman Bagaimana pakaian kerja yang nyaman dan aman? Mungkin Anda bertanya-tanya model pakaian yang bagaimana lagi agar tidak mengalami kecelakaan kerja? Kan semua baju dan celana hanya seperti itu! Pakaian yang bagaimanakah yang dapat dijadikan sebagai pakaian kerja yang aman? Sebenarnya pakaian kerja itu bukan sesuatu yang aneh. Pakaian kerja ini sebagaimana pakaian yang lainnya. Kalaupun ada perbedaan pada pakaian kerja ini, secara prinsip tidak begitu nyata. Pada dasarnya fungsi pakaian kerja adalah untuk keamanan dan kenyamanan tubuh, melindungi diri dari ancaman kecelakaan yang dapat terjadi pada saat bekerja. Untuk hal tersebut, setidaknya ada beberapa hal yang perlu diperhatikan terkait baju dan celana kerja tersebut, yaitu:

Pakaian kerja terbuat dari bahan yang lebih kuat Kondisi ini terkait dangan kemugkinan penggunaan celana untuk kondisi kerja yang spesifik. Pakaian kerja harus lebih kuat sebab ada kemungkinan celana ini harus d igunakan di tempat-tempat yang mudah menggores. Jika pakaian kerja[ kesehatan & keselamatan kerja] Page 25

terbuat dari bahan yang biasa ada kemungkinan robek saat tergores dan hal tersebut merupakan ancaman tersendiri.

Pakaian kerja me mpunyai pola sederhana dan nyaman Sebenamya pola pakaian kerja tidak berbeda dengan pakaian harian, tetapi dalam hal ini pakaian kerja dibuat sederhana, tidak terlalu banyak aksesoris dan dilengkapi dengan beberapa saku untuk keperluan pekerjaan. Disamping itu, pakaian kerja harus nyaman, artinya pada saat memakai pakaian kerja ini, pekerja merasa nyaman dan tidak tersiksa. Dengan demikian maka pakaian kerja tidak boleh terlalu ketat, juga tidak boleh terlalu longgar.

Celana kerja diusahakan tanpa sabuk pengikat Sabuk pengikat yang dipasang di celana mempunyai dua fungsi, yaitu sebagai aksesoris dan sebagai pengikat celana agar tidak melorot serta digunakan sebagai pembatas antara pakaian atas dan bawah. Tetapi untuk cetana kerja lebih baik tanpa sabuk pengikat pinggang. Hal ini karena sabuk ini dapat membahayakan pemakainya, apalagi ketika bekerja di

lingkungan mesin yang berputar cepat.

[ kesehatan & keselamatan kerja]

Page 26

Hal yang perlu diperhatikan dengan pakaian kerja saat bekerja: 1. Pilihlah pakaian ang benar-benar cocok sehingga tidak mengganggu pekerjaan anda. 2. Jagalah kebersihan pakaian anda waktu bekerja sebab oli atau kotoran pada pakaian anda akan menimb ulkan hazard. 3. Pilihlah sepatu kerja yang mempunai sol yang tidak licin dan berkulit keras. 4. Saat mengangkat benda-benda berat atau mempunyai permukaan yang tajam dianjurkan menggunakan sarung tangan. 5. Jangan mengenakan sarung tangan saat mengebor dan menggerinda.

G. Macam-Macam Pakaian Kerja

Secara general klasifikasi wearpack sangat beragam, hal ini sesuai dengan bidang pekerjaan apa yang dilakukan. Setiap pekerjaan yang berbeda tentunya akan mempunyai standart wearpack yang berbeda pula. Perbedaan tersebut terjadi karena mengingat resiko dari sebuah pekerjaan juga berbeda-beda. Misalnya antara pekerja lapangan dan pekerja laboratorium mempunyai standart tempat kerja yang berbeda.[ kesehatan & keselamatan kerja] Page 27

1. Jas Laboratorium Baju yang dikenakan selama bekerja di laboratorium, yang dikenal dengan sebutan jas laboratorium ini, merupakan suatu perlengkapan yang wajib dikenakan sebelum memasuki

laboratorium. Jas laboratorium yang kerap sekali dikenal oleh masyarakat pengguna bahan kimia ini terbuat dari katun dan bahan sintetik.

Gambar 4. Jas laboratorium

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika Anda menggunakan jas laboratorium, antara lain kancing jas

laboratorium tidak boleh dikenakan dalam kondisi tidak terpasang dan ukuran dari jas laboratorium pas dengan ukuran badan[ kesehatan & keselamatan kerja] Page 28

pemakainya. Jas laboratorium merupakan pelindung badan Anda dari tumpahan bahan kimia dan api sebelum mengenai kulit pemakainya. Jika jas laboratorium Anda terkontaminasi oleh tumpahan bahan kimia, lepaslah jas tersebut secepatnya.

2. Apron Selain jas laboratorium, perlindungan badan lainnya adalah Apron, yaitu semacam pelindung badan yang dipasang dengan mengikatkan pada bagian depan badan kita seperti yang nampak pada seorang pekerja las. Baju las/Apron dibuat dari kulit atau dari asbes. Baju las yang lengkap dapat melindungi badan dan sebagian kaki. Bila mengelas pada posisi diatas kepala, harus memakai baju las yang lengkap. Pada pengelasan posisi lainnya dapat dipakai apron.

Gambar 5. Macam-macam Apron[ kesehatan & keselamatan kerja] Page 29

Selain itu apron sering kali digunakan untuk memproteksi diri dari cairan yang bersifat korosif dan mengiritasi.

Perlengkapan yang berbentuk seperti celemek ini biasanya terbuat dari karet atau plastik. Untuk apron yang terbuat dari plastik, perlu digarisbawahi, bahwa tidak dikenakan pada area larutan yang mudah terbakar dan bahan-bahan kimiayang dapat terbakar yang dipicu oleh elektrik statis, karena apron jenis ini dapat mengakumulasi loncatan listrik statis.

3. Jumpsuits Jumpsuits atau dikenal dengan sebutan baju parasut ini direkomendasikan untuk dipakai pada kondisi beresiko tinggi (mis., ketika menangani bahan kimia yang bersifat karsinogenik dalam jumlah yang sangat banyak). Baju parasut ini terbuat dari material yang dapat didaur ulang. Bahan dari peralatan perlindungan badan ini haruslah mampu memberi perlindungan kepada pekerja laboratorium dari percikan bahan kimia, panas, dingin, uap lembab, dan radiasi.

[ kesehatan & keselamatan kerja]

Page 30

Gambar 6. Contoh Jumpsuits

4. Wearpack Bengkel Wearpack bengkel disini mencangkup beberapa kategori antara lain sebagai berikut: 1. Wearpack for electrical 2. Wearpack for mechanical

[ kesehatan & keselamatan kerja]

Page 31

Gambar 7. Contoh wearpack bengkel

Beberapa ketegori dari wearpack bengkel tersebut memiliki fungsi dan standart yang hampir sama. Bahan yang digunakan pada pakaian industri/bengkel ini menggunakan kain kapas 100 %. Kapas mempunyai daya serap yang tinggi sehingga akan memberikan kenyamanan dalam pemakaiannya. Salah satu syarat utama yang harus dipenuhi pakaian kerja di lingkungan seperti industry baja adalah tahan api, yaitu tidak mudah terbakar dan tidak meneruskan nyala. Untuk mendapatkan resep optimum penyempurnaan tahan api bagi kain kapas 100% untuk pakaian kerja tanpa mengurangi kenyamanan pakainya. Proses

penyempurnaan tahan api biasanya menyebabkan pegangan kain[ kesehatan & keselamatan kerja] Page 32

menjadi keras dan kaku. Penambahan atau pengerjaan dengan pelemas seringkali justeru menyebabkan ketahanan api berkurang. Proses penyempurnaan tahan api dalam pembuatan wearpack ini dikerjakan dalam dua tahap. Tahap pertama adalah pengerjaan dengan senyawa tahan api dari jenis fosfor (Pyrovatex CP New). Pada tahap kedua kain dikerjakan dengan pelemas dari jenis silikon (Silicone N-100). Standar tahan api yang digunakan adalah nyala api kurang dari 2 detik dan panjang arang kurang dari 6 inchi, dan tahan pencucian sekurangnya 25 kali pencucian. Pada pemakaian 500 g/l Pyrovatex CP New dan 30 g/l Silicone N-100, sebelum pencucian berulang, kain memperlihatkan daya tahan tapi sangat baik, yaitu tidak meneruskan pembakaran dengan panjang arang kurang dari 6 inchi. Namun setelah dilakukan 5 kali pencucian kain terbakar. Artinya, daya tahan api hasil proses ternyata masih belum permanen.

5. BajuBalapMotoGP Pakaian yang digunakan untuk ajang balap moto GP ini mempunyai standart tersendiri. Pakaian ini mempunyai standart tinggi dalam tingkat keamanan. Serat Kevlar yang kuat biasa digunakan sebagai rompi yang menahan laju peluru. Tapi untuk pembalap itu masih jauh dari cukup karena mereka butuh bahan[ kesehatan & keselamatan kerja] Page 33

yang tahan gesek hingga 27 meter. Kulit adalah materi yang paling ideal untuk dibuat menjadi baju balap MotoGP. Tidak hanya mampu meredam benturan, daya tahan kulit terhadap gesekan merupakan yang terbaik dibanding bahan lain. Dan yang umum dipakai oleh produsen baju balap adalah kulit kanguru.

Gambar 8. Pakaian balap Dainese

Kulit kanguru memiliki daya tahan lebih baik dibanding kulit sapi, namun jauh lebih fleksibel demi kenyamanan pembalap. Baju pembalap berbahan kulit bisa tahan terhadap gesekan aspal sejauh lebih kurang 27 meter. Sementara Kevlar hanya tahan tak sampai tujuh meter. Jaket dengan bahan nilon yang banyak kita gunakan akan terkoyak bahkan sebelum gesekan mencapai jarak[ kesehatan & keselamatan kerja] Page 34

dua meter. Daya tahan yang tinggi terhadap gesekan dimiliki kulit karena jaringannya lebih rapat plus serat yang saling menyatu dan terkait dengan yang lain. Kulit setebal 0,9 mm sudah cukup untuk menahan gesekan.

Gambar 9. Pakaian balap Alphinestar milik Dani Pedrosa

Dalam ajang balap MotoGP, produsen baju balap membuat produknya dengan ketebalan hingga 1,4 mm. Ketebalan seperti itu sudah cukup membebani pembalap. Missal sebagai contoh baju balap bermerek Dainese yang dipakai Valentino Rossi memiliki bobot 3,5 kg sementara baju bermerek Alpinestar milik Dani Pedrosa lebih ringan dengan berat 3 kg.[ kesehatan & keselamatan kerja] Page 35

6. Baju Astronot Baju astronot atau space suit harus mampu menyimpan Oksigen. Sebagai catatan, di dalam space suit udaranya hanya Oksigen saja.Selain itu, space suit juga harus bisa menjaga tekanan udara seperti di muka Bumi. Karena kalau tidak, cairan dalam tubuh kita bisa menguap keluar dari tubuh. Tentu saja nyawa bakal hilang kalau hal itu terjadi. Space suit ini pun harus bisa mempertahankan suhu yang mampu diterima tubuh manusia.

Saat astronot langsung kena sinar matahari, maka space suit harus mampu menahan panas sekitar 12 o C. Karena itu space suit seperti yang sering kita lihat warnanya putih. Namun, ketika tidak kena sinar matahari misalnya, kena bayangan bumi atau bulan, maka space suit harus bisa menahan udara yang dinginnya sekitar -160o C. Caranya bagaimana? Ternyata di dalam baju astronot itu ada pipa-pipa air yang mampu mempertahankan suhu udara normal. Kemampuan lain dari space suit adalah harus bisa menahan hujan meteorid- meteorid mikro yang mungkin sebesar butiran pasir. Meski sekecil itu, kecepatan partikel ini bisa sampai

[ kesehatan & keselamatan kerja]

Page 36

sekitar 102,400 km/jam. sehingga mungkin bisa merobek kain dan melukai badan. Sebuah space suit yang komplet disebut dengan istilah pressure garment assembly (PGA) atau kalau diterjemahkan bebas menjadi pakaian yang extravehicular space suit (digunakan untuk di luar pesawat ruang angkasa) dan intravehicular space suit. Kalau kita amati, extravehicular space suit, sang astronot tampak menggendong ransel. Ransel yang disebut sebagai portable life support system ini berisi Oksigen, tenaga listrik, alat komunikasi dan cairan pendingin. Sementara itu, intravehicular space suit antara lain terdiri dari pakaian tetap yang selalu menempel di tubuh astronot (pakaian ini diganti dengan pakaian yang ada cairan

pendinginnnya jika space suit akan digunakan untuk di luar pesawat ruang angkasa). Lalu ada biomedical belt, alat untuk mengumpulkan pipis (jadi astronot pipis di dalam space suit, hihi- hi...) helm bertekanan udara, sarung tangan bertekanan udara, bagian khusus di dada, dan alat-alat komunikasi. Jika akan dipakai untuk di luar pesawat ruang angkasa (extravechicular space suit), maka perlu ditambahi-extravehicular[ kesehatan & keselamatan kerja] Page 37

visor (pelindung kaca helm), sarung tangan extravehicular, sepatu khusus dan penutup yang mampu menutup seluruh sambungan di bagian depan atas. Wah, banyak sekali ya bagian-bagian space suit itu! Jika dipakai lengkap, termasuk portable life supportsystem-nya, berat space suit ini sekitar 81,6 kg!!! Tentu saja orang yang memakai ini di muka bumi bakal susah bergerak. Namun, karena dipakai di luar angkasa yang gaya gravitasinya kecil, maka space suit tadi jadi terasa ringan. Sudah sewajarnya bila space suit tampak keren!

Bagaimana tidak, kekerenannya mesti diimbangi oleh kemampuan pemakainya yang tidak bisa dimiliki sembarang orang bukan !! Salah satu contoh space suit adalah baju astronot atlantis, baju ini dirancang khusus dan dilengkapi teknologi canggih.

Gambar 10. Space Suit Atlantis Nasa [ kesehatan & keselamatan kerja] Page 38

Pakaian astronot berwarna oranye tersebut bernama Advanced Crew Escape Suit, atau biasa disebut "baju labu" karena warnanya seperti labu kuning. Seperti dikutip dari Slate.com, pakaian mereka ini tidak dirancang sembarangan, melainkan berteknologi canggih yang penting untuk menunjang kehidupan mereka di luar angkasa.

Gambar 11. Pakaian Astronot di luar angkasa

Di lengan kanan ada kantung chemlite yang akan menyala merah sebelum pesawat mulai meluncur dan mendarat, atau saat keadaan darurat. Di bagian perut kanan adalah "otak" yang[ kesehatan & keselamatan kerja] Page 39

mengontrol seluruh sistem di baju astronot. Bagian ini dapat membuka dan menutup secara otomatis untuk mengatur tekanan udara dalam pakaian. Kerah lehernya berfungsi memasang helm. Di lengan kiri ada lapisan semacam cermin untuk melihat keadaan di atas kepala astronot, atau ke luar jendela supaya bisa mengoperasikan pesawat luar angkasa dengan mudah.

Gambar 12. Astronot dan pesawat apolo

Di kaki kanan bawah ada kantung berisi radio yang baterainya bekerja 24 jam, earphone dan antena cadangan, serta dua pil untuk dikonsumsi saat astronot merasa mual. Di kaki kiri

[ kesehatan & keselamatan kerja]

Page 40

bawah ada lampu untuk komunikasi jarak jauh (mencapai 80 km), perangkat suar, dan lampu. Sedangkan di bagian paha kanan baju oranye itu ada tempat menyimpan aneka benda pribadi seperti kaca mata, pulpen, buku catatan, foto, dan sebagainya. Di lutut kanan adalah operator oksigen dan pengatur tekanan. Di bagian dalam terdapat lengan panjang warna biru sebagai bagian dari tabung pendingin untuk mendinginkan pakaian. Resleting depan dapat dikencangkan atau dikendurkan untuk mengatur tekanan udara atau mengatur posisi nyaman saat duduk atau berdiri. Di perut kanan ada colokan yang tersambung dengan mesin yang memompa udara sejuk ke dalam baju. Di sini juga terdapat sebuah katup ventilasi buka-tutup yang memiliki lubang konektor untuk mencegah air masuk. Yang terakhir, yaitu sepatu, adalah sepatu kulit berat warna hitam. Sepatu ini kuat namun fleksibel untuk dipakai berlari. [mor]

[ kesehatan & keselamatan kerja]

Page 41

7. Baju Anti Radiasi PERANG nuklir adalah sesuatu yang harus dihindari oleh seluruh umat manusia yang mendiami planet Bumi satu-satunya ini, terutama bagi negara-negara yang berpotensi memiliki senjata pemusnah massal ini, mereka mesti mengendalikan teknologi riskan ini untuk manfaat yang lebih besar bagi kesejahteraan umat manusia. Peristiwa Hirosima dan Nagasaki, biarlah menjadi kenangan kelam dan sekaligus pelajaran bagi umat manusia, jangan sampai terulang lagi. Namun demikian, bencana nuklir yang disengaja maupun tak disengaja selalu saja terjadi. Ingat peristiwa kebocoran nuklir di Chernobyl, atau yang baru-baru ini terjadi, serangan Israel ke Jalur Gaza, Palestina yang diduga melibatkan bom berbahan radioaktif. Untuk hal inilah umat manusia perlu memiliki perlindungan dari hal- hal yang tak terduga ini, upaya-upaya preventif juga diperlukan, salah satunya yang dilakukan oleh RST, sebuah perusahaan yang mengembangkan sistem perlindungan personel terhadap ionisasi dan radiasi nuklir.

[ kesehatan & keselamatan kerja]

Page 42

Gambar 13. Pakaian anti radiasi

RST atau Radiation Shield melakukan terobosan teknologi

Technologies, berhasil membuat sistem

dengan

perlindungan yang siap pakai. Demron, demikian mereka menyebutnya, sebuah teknologi berbasis nano untuk bahan pelindung pertama di dunia yang dirancang tahan berbagai jenis bahan kimia, biologi, radiologi dan bahkan kecelakaan insiden nuklir sekalipun. Menurut RST, Demron terdiri dari sebuah senyawa polimer nano antiradiasi yang digabung di antara lapisan kain dan diproduksi menjadi pakaian pemblokir radiasi nuklir.[ kesehatan & keselamatan kerja] Page 43

Pakaian ini terbuat dari logam cair yang bebas timah hitam, bebas racun maupun PVC. Dari uji coba di Lawrence Livermore National Laboratory, bahan ini terbukti mampu memblokir sinar gamma, sinar-X dan emisi nuklir lainnya. Baju antiradiasi ini telah digunakan oleh NATO, NASA, garda nasional, Angkatan Laut AS, juga beberapa negara telah memanfaaatkannya seperti, Uni Emirat Arab, Korea Selatan, China, Arab Saudi dan Australia. Sayangnya, Demron sangat berat, bobot "kain" ini sekitar 6 pon per kaki persegi. Lembaran seukuran 6 x 6 inchi saja bobotnya bisa mencapai 200 pon lebih, tak aneh karena ini adalah perisai portabel yang menawarkan perlindungan dari sumber-sumber energi tinggi. Contoh-contoh pakaian yang dibuat dari Demron di antaranya berbentuk pakaian seluruh badan, rompi, selimut dan celemek yang diperuntukan bagi keperluan militer maupun medis.

[ kesehatan & keselamatan kerja]

Page 44

H. Perawatan pakaian kerja Pakaian kerja,baik berupa seragam maupun bukan seragam, adalah pakaian yang paling sering dipakai dibanding dengan baju pesta atau baju bepergian, oleh karena itu pakaian jenis ini yang lebih diperhatikan adalah bahan yang kuat, kualitas baik, menjahitnya haruslah yang baik sesuai kualitas, sehingga lebih awet selain itu cara perawatannya harus lebih baik pula. Cara merawat pakaian kerja yang benar: 1. Mencuci dengan air yang berkualitas bersih 2. Detergen yang dipakai yang paling baik, tidak merusak pakaian 3. Menyetrika yang banar, setrika yang baik memenuhi aspek berikut: Ukuran panas setrika pas sesuai bahan Lapisan setrika masih baik sehingga tidak menimbulkan goresan

[ kesehatan & keselamatan kerja]

Page 45

KESIMPULANDalam pembelajaran K3 ini sangat penting bagi kita, karena dengan adanya pembelajaran ini kita menjadi semakin tahu bahwa begitu banyaknya manfaat yang bisa kita dapatkan dari sini, oleh karena itu mari kita pelajari K3 ini sebagai pedoman kita untuk dimasa yang akan datang. Pakaian kerja merupakan salah satu aspek penting dalam Kesehatan dan Keselamatan Kerja khususnya dalam kegiatan praktik mahasiswa di perkuliahan, oleh karena itu mahasiswa hendaknya lebih paham mengenai prosedur penggunaan pakaian kerja ini. Pakaian kerja adalah sarana pendukung sesoarang dalam melakukan berbagai pekerjaan. Dengan menggunakan pakaian kerja yang baik dan benar maka kesehatan dan keselamatan kerja seseorang akan lebih terjaga.

[ kesehatan & keselamatan kerja]

Page 46

PENUTUP

Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi pakaian kerja dalam kaitannya dengan Kesehatan dan

Keselamatan Kerja yang menjadi pokok bahasan dalam buku ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul buku ini. Penulis banyak berharap para pembaca yang budiman sudi memberikan kritik dan saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya buku praktis ini dan penulisan buku di kesempatan kesempatan berikutnya. Semoga buku ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca yang budiman pada umumnya. Sekian dan terima kasih

[ kesehatan & keselamatan kerja]

Page 47

DAFTAR PUSTAKAhttp://file.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._PEND._TEKNIK_ELEK TRO/197201192001121MAMAN_SOMANTRI/K3/Penggunaan_APD.pdf October 25, 2011, 8:55:37 PM

http://file.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._PEND._TEKNIK_ELEK TRO/197201192001121MAMAN_SOMANTRI/K3/PerlengkapanK3.pdf September 11, 2011, 6:23:49 AM

http://repository.uii.ac.id/520/SK/I/0/00/004/004237/uii- skripsidesain%20wearpack%20deng-05522147FERIDA%20YUAMITA-7970265514-daftar%20isi.pdf December 04, 2011, 4:44:35 PM

http://keswan.ditjennak.go.id/files/buku/1309745615.pdf September 11, 2011, 6:24:38 AM

http://upload.ugm.ac.id/756Sejarah Baju Astronot.pdf December 3, 2011, 7:09:10 PM[ kesehatan & keselamatan kerja] Page 48

[ kesehatan & keselamatan kerja]

Page 49

top related