bab xi mengembangkan dan menetapkan harga produk
Post on 14-May-2015
6.469 Views
Preview:
TRANSCRIPT
MAKALAH
PENGANTAR BISNIS
MENGEMBANGKAN DAN MENETAPKAN HARGA PRODUK
DISUSUN OLEH :
WILDAN RIZKI D. (1313015011)
SHELLY INTAN PERMATASARI (1313015006)
SHEPTIAN RICHMAN RADITTE (1313015012)
TALITHA DYAN SHABRINA (1313015029)
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL ”VETERAN” JAWA TIMUR
FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
SURABAYA
2013
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji syukur kepada Allah SWT, yang mana kami dapat
menyelesaikan makalah pengantar bisnis Bab XI tentang “Mengembangkan dan
Menetapkan Harga Produk”.
Makalah ini digunakan mahasiswa semester I program study Akuntansi
Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Surabaya, yang
dimaksudkan untuk mempermudah mahasiswa dalam pemahaman materi mata
kuliah tersebut.
Mudah-mudahan makalah yang sederhana ini dapat memberikan manfaat
yang besar pada para mahasiswa/i.
Akhirnya kami sangat menghargai kepuasan dan kritik yang datang dari para
mahasiswa dan dosen untuk perbaikan pada periode mendatang.
Dan terima kasih atas sumbang sarannya.
Surabaya, 19 November 2013
Penyusun,
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................... 2
DAFTAR ISI............................................................................................................. 3
BAB I PENDAHULUAN................................................................................5
1.1 Latar Belakang.............................................................................................. 5
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................ 8
1.3 Tujuan........................................................................................................... 8
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................9
2.1 DEFINISI PRODUK.......................................................................................9
2.1.1 Paket Nilai.......................................................................................... 9
2.1.2 Mengklasifikasikan Barang dan Jasa................................................. 9
2.1.3 Bauran Produk................................................................................... 10
2.2 PENGEMBANGAN PRODUK-PRODUK BARU........................................... 11
2.2.1 Proses Pengembangan Produk Baru................................................. 11
2.2.2 Tahapan Proses Pengembangan.............................................11
2.2.3 Variasi dalam Proses Jasa ..........................................................12
2.2.4 Daur Hidup Produk...................................................................13
2.3 IDENTIFIKASI PRODUK............................................................................... 14
2.3.1 Pemberian Merek Produk...................................................................14
2.3.2 Pengemasan Produk................................................................16
2.3.3 Pelabelan Produk........................................................................ 16
2.4 MENETAPKAN HARGA................…………………...................................... 16
2.4.1 Penetapan Harga untuk Memenuhi Tujuan Bisnis............................. 16
2.4.2 Alat-Alat Penetapan Harga.................................................................18
2.5 STRATEGI DAN TAKTIK PENETAPAN HARGA......................................... 18
2.5.1 Strategi Penetapan Harga.................................................................. 18
2.5.2 Taktik Penetapan Harga.....................................................................20
3
2.5.2 Penetapan Harga Internasional..........................................................20
III PENUTUP..................................................................................................... 21
3.1 Kesimpulan................................................................................................... 21
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................ 23
4
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Seiring dengan pertumbuhan ekonomi dan perkembangan teknologi,
maka dunia usaha pun mengalami perkembangan yang pesat dengan
munculnya berbagai perusahaan yang berusaha menciptakan produk dan
jasa guna memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. Perkembangan
pesat dalam dunia usaha juga menberikan gambaran tentang kesejahteraan
masyarakat yang semakin meningkat, kesejahteraan yang meningkat ini akan
meningkatkan pula daya beli masyarakat atau konsumen. Tetapi pada sisi
lain perkembangan itu menyebabkan timbulnya persaingan yang semakin
ketat pada dunia usaha dewasa ini. Perusahaan yang pada mulanya memiliki
pangsa pasar yang besar, serta daerah pemasaran yang luas, kini dituntut
untuk bekerja lebih efisien dan efektif serta tanggap mengantisipasi pasar
yang akan mereka masuki baik pada saat ini maupun pada saat yang akan
datang.
Dari sisi pasar, dengan banyaknya operator (penyelenggara
telekomunikasi) telah memicu kecenderungan semakin meningkatnya
bargaining position pelanggan di mata operator. Dengan kecenderungan ini,
para operator harus semakin fokus kepada pelanggan dan harus mampu
meningkatkan pelayanan.
Dalam usaha mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan,
salah satu persoalan yang cukup penting dalam suatu perusahaan adalah
aspek pemasaran, yaitu bagaimana supaya barang atau jasa dapat terjual
5
dan memberikan kepuasan kepada konsumen. Setiap perusahaan akan
menganut sistem pemasaran yang berbeda-beda tergantung dari kebutuhan
dan besar kecilnya perusahaan tersebut. Secara teoritis kebijaksanaan yang
ditempuh oleh setiap perusahaan untuk memasarkan hasil produksinya
adalah kombinasi dari empat kegiatan pemasaran yang dikenal dengan
bauran pemasaran atau marketing mix. Variabel-variabel marketing mix terdiri
atas bagaimana menciptakan produk, penetapan harga, pelaksanaan promosi
dan pemilihan saluran distribusi.
Promosi merupakan salah satu unsur dari bauran pemasaran
(markeing mix), disamping penetapan harga jual, produk, dan distribusi.
Promosi sangat berpengaruh terhadap usaha perusahaan untuk mencapai
volume penjualan yang maksimal, karena meskipun produk yang ditawarkan
sudah baik, relatif murah serta mudah untuk diperoleh, jika tidak disertai
promosi yang baik, maka tingkat penjualan tidak akan memadai. Suatu usaha
jika ingin mencapai tingkat penjualan yang maksimal, perusahaan dapat
memakai beberapa macam bauran promosi yaitu : periklanan, promosi
penjualan, publisitas dan penjualan perorangan. Namun dari semua hal yang
diharapkan dari promosi, perlu pula dipertimbangkan apakah biaya yang
dikeluarkan oleh kegiatan promosi itu dapat memberikan pengaruh yang
besar terhadap peningkatan penjualan dan sampai sejauh mana promosi itu
dapat menarik konsumen untuk membeli produk yang ditawarkan. Efektifitas
promosi sangat tergantung dari pemilihan bentuk promosi yang diperlukan
terhadap produk yang dipasarkannya. Suatu jenis produk tertentu
memerlukan bentuk promosi tertentu pula dan jenis promosi yang lain harus
dipergunakan bentuk promosi yang lain pula. Dengan kata lain tidak semua
6
bentuk promosi dapat cocok dan menjamin keberhasilan promosi tersebut
apabila tidak sesuai dengan kondisi yang dimiliki oleh suatu produk. Oleh
karena itu, harus dicari suatu bentuk promosi yang sesuai dengan kondisi
suatu produk yang akan dipromosikan.
Demikian halnya dengan PT. Telkom Makassar yang bergerak dalam
jasa telekomunikasi berusaha untuk mempertahankan pangsa pasarnya
sehingga produk yang dipasarkannya dapat terus dipertahankan bahkan
ditingkatkan, hal ini sangat penting mengingat salah satu sumber pendapatan
PT. Telkom Makassar adalah dari penjualan berbagai produknya termasuk
produk ”Telkom Flexi”. Telkom Flexi yang launching di Makassar pada
tanggal 21 Mei 2003 menawarkan dua jenis layanan berupa kartu pasca
bayar ”Flexi Classy” maupun prabayar ”Flexi Trendy”, diharapkan dapat
memenuhi kebutuhan pelanggan serta menjadi produk unggulan yang siap
bersaing dengan produk sejenis di Makassar.
Adapun upaya yang dilakukan oleh PT. Telkom Makassar untuk
meningkatkan penjualan produk „‟Telkom Flexi” yaitu dengan menggunakan
promosi pemasaran dengan cara memperkenalkan produknya kepada
masyarakat dengan memasang iklan melalui media cetak dan media
elektronika, disertai dengan pembagian merchandise untuk memberikan
informasi yang akurat dan jelas serta pelayanan yang optimal/total terhadap
konsumen.
Dengan promosi pemasaran tersebut diharapkan produk yang
dihasilkan akan dikenal oleh masyarakat luas dan membangun merk yang
kuat serta memiliki identitas yang dapat menggambarkan suatu value yang
akan menancap dalam benak konsumen, serta dapat menarik minat beli
7
konsumen atau calon pembeli sehingga tercapai tujuan perusahaan yaitu
meningkatkan volume penjualan, serta menjadikannya posisi leader di pasar.
1.2 Perumusan Masalah
1. Apakah semua produk harus dikembangkan ?
2. Apa indikator suatu produk telah berkembang ?
3. Bagaimana cara mengembangkan suatu produk secara domestik maupun
internasional ?
1.3 Tujuan
Menjelaskan definisi produk sebagai suatu paket nilai (value package).
Menggambarkan proses pengembangan produk baru dan menelusuri tahap-
tahap siklus hidup produk.
Menjelaskan pentingnya pemberian merek, pengemasan, dan pelabelan.
Mengidentifikasikan berbagai tujuan penetapan harga yang menentukan
keputusan mengenai penetapan harga dan menjelaskan alat-alat penetapan
harga yang digunakan dalam membuat keputusan tersebut.
Membahas taktik dan strategi penetapan harga baik untuk produk-produk
baru maupun yang telah ada.
8
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 DEFINISI PRODUK
Produk adalah barang, jasa, atau gagasan yang dipasarkan untuk
mengisi kebutuhan dan keinginan konsumen. Pelanggan membeli produk
karena nilai yang ditawarkannya. Dengan demikian, produk yang berhasil
merupakan paket nilai yang memberikan ciri khas yang benar serta manfaat
yang tepat.
2.1.1 Paket Nilai (Value Package)
Paket nilai adalah produk yang dipasarkan sebagai kumpulan atribut
bernilai tambah, termasuk biaya yang layak. Ciri khas adalah ciri, berwujud
atau tidak berwujud, yang dibangun perusahaan ke dalam produk-produknya.
Agar dapat dijual, ciri khas juga harus memberikan manfaat. Isi paket nilai
adalah fitur dan pelayanan yang keseluruhannya, menambah nilai dengan
memberi manfaat yang meringankan dan memberikan kepuasan bagi para
pelanggannya.
2.1.2 Mengklasifikasikan Barang dan Jasa
Produk-produk Konsumsi
Barang Kebutuhan Sehari-hari (susu, beras, koran) dan Jasa
Kebutuhan Sehari-hari (laundry, resto cepat saji).
9
Merupakan produk/jasa yang tidak mahal yang dibeli dan
dikonsumsi secara cepat dan berkala.
Barang Belanja (spare part mobil, kaos, celana jeans) dan Jasa
Belanja (asuransi).
Merupakan produk/jasayang cukup mahal dan lebih jarang dibeli.
Barang Kebutuhan Khusus (kursi roda, gaun pengantin) dan Jasa
Kebutuhan Khusus (katering resepsi pernikahan, ambulance).
Merupakan Produk/Jasa yang mahal dan jarang dibeli.
Produk-produk Industri
Barang Biaya Beban (tembakau yang diproses menjadi rokok) dan
Jasa Biaya Beban (biaya transport).
Merupakan produk/jasa yang dikonsumsi dalam setahun oleh
perusahaan yang memproduksi barang-barang lain atau
menyediakan jasa lain.
Barang Modal (Gedung, Peralatan Komputer, Perlengkapan
Permanen) merupakan barang/jasa yang bersifat permanen,
biasanya memiliki perkiraan umur lebih dari setahun sampai
beberapa tahun. Sedangkan Jasa Modal merupakan jasa yang
dibuat untuk komitmen jangka panjang (pemeliharaan gedung dan
peralatan).
2.1.3 Bauran Produk
Bauran Produk adalah kelompok produk (konsumsi, produksi, atau
keduanya) yang dibuat oleh suatu perusahaan agar tersedia untuk dijual.
Misalnya penyedot debu, rice cooker, blender, dll. Sedangkan kelompok
10
produk serupa yang ditujukan untuk sekelompok pembeli yang serupa yang
akan menggunakan produk itu dengan cara yang sama disebut Lini Produk.
2.2 PENGEMBANGAN PRODUK-PRODUK BARU
Merupakan kewajiban bagi suatu perusahaan untuk terus
mengembangkan produk baru apabila perusahaan tersebut ingin dapat terus
bersaing di dunia pasar. Tidak ada perusahaan yang akan bertahan hanya
dengan berpaku pada satu produk saja. Bahkan produk yang sudah dikenal
cukup lama pun memerlukan pembaruan.
2.2.1 Proses Pengembangan Produk Baru
Dalam proses pengembangan produk baru, ada dua hal yang perlu
diperhatikan, yaitu :
1. Tingkat Mortalitas Produk, yaitu tingkat kekuatan suatu produk yang
berhasil di pasaran, yang berdasarkan pada inovasi dan manfaat atau
sesuai dengan kebutuhan konsumen.
2. Percepatan Masuknya Produk ke Pasar. Dalam hal ini, setiap waktu
menjadi sangat berharga, karena apabila suatu produk baru yang
dibutuhkan konsumen diperkenalkan kepada konsumen lebih awal dan
belum didahului oleh pesaing lain, maka kemungkinan sukses akan
semakin besar.
2.2.2 Tahapan Proses Pengembangan
Untuk mengembangkan atau mendiversifikasi lini produk, perusahaan
harus mengembangkan dan memperkenalkan produk-produk baru. Banyak
11
perusahaan memiliki departemen riset dan pengembangan untuk menjelajahi
kemungkinan produk baru dengan tujuh proses langkah dasar. Tujuh proses
langkah dasar yaitu:
1. Gagasan produk : Mencari gagasan produk baru
2. Penyaringan : Menghilangkan semua gagasan produk baru yang
tidak bertautan dengan konsep atau tujuan perusahaan
3. Pengujian konsep : Menggunakan riset pasar untuk mendapatkan
masukan konsumen tentang manfaat dan harga produk
4. Analisis bisnis : Membandingkan biaya dan manfaat pembuatan
untuk melihat apakah produk mencapai tujuan laba minimumnya
5. Pengembangan prototype : Memproduksi versi permulaan produk
6. Pengujian produk dan pemasaran : Mengeluarkan produk yang
terbatas, menguji produk untuk melihat apakah produk tersebut
memenuhi persayaratan kinerja, dan jika demikian dapat dijual
secara bebas
7. Komersialisasi : Memulai produksi dan pemasaran berskala
penuh
2.2.3 Variasi dalam Proses Jasa
Dalam pengembangan jasa, ada dua perbedaan penting dalam 7
langkah, yaitu :
12
1. Gagasan jasa, yaitu pencarian gagasan jasa yang mencakup tugas
yang disebut pendefinisian paket jasa, yaitu ciri khas berwujud atau
tidak berwujud yang mencirikan jasa dan menetapkan spesifikasi jasa.
2. Rancangan proses jasa adalah tiga bidang yang dibutuhkan dalam
mengembangkan produk jasa, yaitu :
a. Seleksi proses
Mengidentifikasi setiap tahap dalam jasa, termasuk urutan dan
pengaturan waktu.
b. Persyaratan pekerja
Menjabarkan perilaku karyawan, kemampuan, keahlian, dan
interaksi dengan pelanggan selama pengadaan jasa.
c. Persyaratan fasilitas
Merancang semua peralatan yang mendukung penyediaan jasa.
2.2.4 Daur Hidup Produk
Produk di pasar memasuki daur hidup produk/product life
cycle(PLC), yaitu rangkaian tahap kehidupan produk selama menghasilkan
laba. Tahapan-tahapan tersebut diantaranya :
1. Perkenalan, tenaga pemasaran berfokus membuat konsumen potensial
sadar akan produk dan manfaatnya.
2. Pertumbuhan, penjualan mulai menanjak dan produk mulai
menghasilkan laba.
13
3. Dewasa, walaupun produk mendapatkan tingkatan laba tertinggi,
meningkatnya persaingan akhirnya mengakibatkan pemotongan harga
dan laba yang lebih rendah.
4. Penurunan, penjualan dan laba kemudian beralih ke produk-produk baru
yang memasuki tahap perkenalan
Setiap perusahaan tentu berharap dapat terus mempertahankan posisi
produk dalam tahap dewasa selama mungkin. Banyak perusahaan
memperpanjang daur hidup produk melalui berbagai macam cara yang
kreatif, diantaranya :
1. Perluasan Produk (product extension)
Produk yang telah ada, dipasarkan secara global tanpa adanya
modifikasi/perubahan.
2. Adaptasi Produk (product adaptation)
Produk dimodifikasi agar memiliki daya tarik yang lebih besar di
negara lain.
3. Pengenalan Ulang (reintroduction)
Proses membangkitkan kembali ke pasar-pasar baru, produl-
produk yang telah menjadi usang dalam pasar yang lama.
2.3 IDENTIFIKASI PRODUK
2.3.1 Pemberian Merek Produk
Pemberian merek adalah proses menggunakan simbol untuk
mengkomunikasikan ciri produk tertentu yang dibuat oleh produser tertentu.
14
Menambah Nilai Merek Melalui Ekuitas Merek
Perusahaan yang memiliki ekuitas merek lebih tinggi memiliki
kesadaran dan kesetiaan merek yang lebih besar pada pihak konsumen dan
pangsa pasar yang lebih besar dibandingkan merek-merek yang bersaing.
Ekuitas merek adalah kadar kesetiaan dan kesadaran konsumen terhadap
suatu merek dan pangsa pasar yang dibidiknya. Dan hal ini akan
menimbulkan kesadaran merek, dimana nama suatu merek akan muncul di
ingatan konsumen ketika memikirkan suatu produk.
Pemberian Nama e-Business
Di dalam pergerakan pasar yang semakin cepat dan transaksi
elektronik yang semakin pesat, perusahaan harus terus ikut mengikuti
perkembangan, salah satunya di dunia internet. Hal ini akan mempercepat
dan memperluas hubungan dengan konsumen di dalam maupun di luar
negeri. Dengan demikian, nama suatu merek akan semakin meluas.
Jenis-jenis Merek
Adapun jenis-jenis merek secara umum, diantaranya :
1. Merek Nasional adalah produk bermerek yang diproduksi dan
didistribusikan secara luas oleh produsen dan membawa nama produsen.
2. Merek Lisensi adalah nama merek yang dibeli dari organisasi atau
individu yang memiliki merek tersebut.
3. Merek Pribadi adalah produk bermerek yang dikomisikan oleh pedagang
grosir atau pengecer kepada produsen tertentu.
15
2.3.2 Pengemasan Produk
Dengan sedikit pengecualian, suatu produk membutuhkan beberapa
bentuk kemasan – wadah fisik tempat produk itu dijual, diiklankan, atau
dilindungi. Kemasan membuat produk itu menarik, menampilkan nama merek,
serta mengidentifikasi ciri dan manfaat. Kemasan juga mengurangi risiko
kerusakan, pecah, atau busuk, dan memperkecil kemungkinan dicuri. Setiap
produk memiliki label pada kemasannya yang mengidentifikasi namanya,
produsen dan kandungannya.
2.3.3 Pelabelan Produk
Setiap produk memiliki label pada kemasannya. Label adalah bagian
dari pengemasan produk yang mengidentifikasikan nama, pabrik, dan isinya.
Secara garis besar hampir serupa dengan fungsi kemasan, perbedaannya
ada pada informasi yang dicantumkan pada label lebih lengkap.
2.4 MENETAPKAN HARGA
Penetapan Harga adalah proses menentukan berapa yang akan
diterima perusahaan dalam penjualan produknya. Dalam penetapan harga,
manajer memutuskan berapa yang akan diterima perusahaan sebagai
imbalan produknya.
2.4.1 Tujuan Penetapan Harga
Tujuan penetapan harga (pricing objective) merujuk pada tujuan yang
ingin didapatkan produsen sebagai akibat dari keputusan penetapan harga.
16
Ada beberapa tujuan dalam penetapan harga, diantaranya :
Tujuan Memaksimalkan Laba
Dalam menghitung laba, para manajer harus mempertimbangkan biaya
bahan produksi dan tenaga kerja. Selain itu, mereka juga harus
mempertimbangkan sumber daya modal terkait yang harus dimiliki
perusahaan untuk menghasilkan tingkat laba itu. Dengan demikian,
banyak perusahaan menetapkan harga untuk mencapai tingkat return
on sales atau investasi modal yang ditargetkan.
Tujuan Pangsa Pasar
Pangsa Pasar adalah persentase dari total penjualan pasar bagi
perusahaan tertentu untuk jenis produk tertentu. Untuk mendapatkan
pangsa pasar yang tinggi, beberapa perusahaan menetapkan harga
rendah dan menerima sedikit laba, demi mendapatkan pembeli yang
mau mencoba produknya. Bahkan bagi produk yang telah mapan,
pertimbangan pangsa pasar lebih utama dibandingkan
memaksimalkan laba. Karena saat suatu perusahaan mendominasi
pasar, penjualan akan lebih banyak secara kontinu, dan dengan
demikian akan mendapatkan laba yang lebih besar meskipun dengan
harga yang lebih rendah.
Tujuan e-Business
Dalam perkembangannya, sistem belanja dengan menggunakan
internet jauh lebih efisien daripada harus mendatangi satu per satu
toko. Hal ini dikarenakan internet memberikan hubungan yang lebih
langsung antara produsen dan konsumen, dan juga konsumen
terhindar dari biaya grosir dan eceran, sehingga harganya lebih murah.
17
2.4.2 Alat-Alat Penetapan Harga
Untuk mengukur potensi dampak sebelum menetapkan harga akhir,
manajer menggunakan 2 alat utama (yang sering digabungkan) :
1. Penetapan harga berorientasi biaya
Para manajer menetapkan harga produk dengan menghitung biaya untuk
menyediakannya bagi pembelanja. Ketika mereka menghitung ini, mereka
menjumlahkan biaya-biaya ini dan menambahkan angka untuk meraih
laba, mereka menghasilkan mark up, yaitu jumlah yang ditambahkan ke
dalam biaya barang agar dapat menjualnya dengan memperoleh laba.
2. Analisis titik impas
Para manajer menaksir biaya total versus pendapatan untuk berbagai
volume penjualan. Analisis ini menunjukkan pada harga jual tertentu.
Jumlah unit yang harus dijual harus dapat menghasilkan pendapatan total
yang sama dengan total biaya yang disebut titik impas, yang tidak
menghasilkan laba atau rugi.
2.5 STRATEGI DAN TAKTIK PENETAPAN HARGA
2.5.1 Strategi Penetapan Harga
Strategi penetapan harga itu penting karena penetapan harga memiliki
dampak langsung pada pendapatan dan sangat fleksibel. Ada beberapa cara
strategi penetapan harga dalam produk-produk baru maupun yang sudah
beredar, diantaranya :
18
Penetapan Harga yang Telah Beredar
Ada tiga pilihan untuk penetapan harga produk yang sudah ada :
1. Penetapan harga diatas harga pasar memanfaatkan asumsi-asumsi
umum bahwa harga lebih tinggi berarti mutu lebih tinggi.
2. Penetapan harga di bawah pasar berfungsi jika perusahaan dapat
menawarkan produk dengan mutu yang dapat diterima sambil menjaga
biaya di bawah pesaing yang menetapkan harga lebih tinggi.
3. Penetapan harga mendekati harga pasar adalah pilihan lainnya.
Penetapan Harga Produk Baru
Perusahaan-perusahaan yang menetapkan harga produk baru harus memilih
antara dua opsi kebijakan penetapan harga:
1. Penetapan harga mengapung : Menetapkan harga awal yang tinggi
untuk menutup biaya dan menghasilkan laba memungkinkan perusahaan
mendapatkan laba besar atas masing-masing barang yang terjual; tenaga
pemasaran harus meyakinkan konsumen bahwa produknya benar-benar
beda dari produk yang ada.
2. Penetapan harga penetrasi : Menetapkan harga awal rendah untuk
memantapkan produk baru di pasar.
Harga Tetap dan Harga Dinamis dalam e-Business
Kemudahan informasi yang didapat dari internet membuat penetapan harga
lebih konvensional. Penetapan harga dinamis menjadi mudah karena aliran
19
informasi di internet memberitahu juataan pembeli di seluruh dunia dalam
waktu singkat mengenai adanya perubahan dalam ketersediaan produk.
2.5.2 Taktik Penetapan Harga
Terlepas dari strategi penetapan harganya, perusahaan yang menjual
banyak barang dalam satu kategori produk sering menggunakan:
1. Penetapan harga lini, yakni menawarkan barang-barang dalam kategori
tertentu pada sejumlah harga yang terbatas. Dengan menetapkan harga
llini, toko menetapkan terlebi dahulu tiga atau empat titik harga dimana
produk akan dijual.
2. Penetapan harga psikologis memanfaatkan fakta bahwa pelanggan
tidak benar-benar rasional ketika melakukan keputusan pembelian
Penetapan harga ganjil-genap didasarkan pada teori bahwa pelanggan
lebih meyukai harga yang tidak ditawarkan dalam angka bulat.
3. Pendiskonan. Seringkali penjual harus menawarkan pemotongan
harga(diskon) untuk merangsang/meningkatkan penjualan.
2.5.3 Penetapan Harga Internasional
Dalam penetapan harga internasional, harus menyesuaikan dengan
kondisi konsumen dunia. Strategi alternatif diperlukan untuk meningkatkan
pangsa pasar asing dengan cara menetapkan harga produk di bawah biaya.
Sebagai hasilnya, produk tertentu akan diberi harga lebih rendah di pasar
asing daripada di pasar domestiknya.
20
BAB III
PENUTUP
Demikian makalah Pengantar Bisnis Manajemen tentang “Mengembangkan
dan Menetapkan Harga Produk” ini kami buat, semoga dapat bermanfaat bagi kita
semua. Dan kurang lebih dalam penulisan atau penyusunan, mohon dimaklumi.
3.1 Kesimpulan
Banyak perusahaan yang menghadapi sebuah masalah, dimana
mereka harus menciptakan produk baru, tetapi kemungkinan berhasil sukses
terhadap produk tersebut sangat kecil. Secara keseluruhan, untuk
menciptakan produk baru yang berhasil. Perusahaan harus memahami
pelanggannya, pasar, pesaing, serta pengembangan produk yang
memberikan nilai unggul bagi pelanggan. Perusahaan harus mempunyai
rencana produk baru yang kuat dan mempersiapkan proses pengembangan
produk baru yang sistematis.
Pengembangan produk baru dimulai dengan penciptaan ide.
Perusahaan menemukan dan mengembangkan ide produk baru dari berbagai
sumber. Banyak ide produk baru berasal dari sumber internal. Perusahaan
mengadakan riset dan pengembangan resmi, memilih ide dari karyawan
mereka, dan mengadakan tukar pikiran dalam rapat eksekutif. Ide lain datang
dari sumber eksternal. Dengan mengadakan survei dan kelompok fokus serta
mengalisis pertanyaan dan keluhan pelanggan, perusahaan dapat
21
menghasilkan ide produk baru yang akan memenuhi kebutuhan spesifik
konsumen.
Perusahaan melacak penawaran pesaing dan menginspeksi produk
baru, memilih produk, menganalisis kinerja produk, dan memutuskan apakah
mereka akan memperkenalkan yang sama atau produk yang lebih baik.
Distributor dan pemesok berada dekat dengan pasar dan dapat menyalurkan
informasi tentang masalah konsumen dan kemungkinan produk baru. Selain
mengembangkan produk-produk baru tersebut, perlu adanya pula nama/merk
yang akan dikenal luas oleh masyarakat. Dengan demikian produk yang
dipasarkan juga lebih cepat berkembang.
Dalam hal ini harga produk juga sangat berpengaruh bagi
perusahaan. Dengan harga yang mahal, produk yang dipasarkan tidak akan
cukup laku. Namun apabila dipasarkan dengan harga yang minim, hal
tersebut juga kemungkinan tidak sesuai dengan nilai produksi yang
dikeluarkan. Dengan adanya hal ini perusahaan perlu menetapkan harga
akhir yang merujuk pada tujuan yang akan didapatkan dengan mengukur
potensi dampak sebelum menetapkan harga akhir.
22
DAFTAR PUSTAKA
Ricky W. Griffin, Ronald J. Ebert. 2006. Bisnis Edisi Kedelapan Jilid 1, Erlangga :
Jakarta.
23
top related