bab viii geostrategi indonesia
Post on 22-Dec-2015
56 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
BAB VIII
GEOSTRATEGI INDONESIA
A. Pengertian Geostrategi.
Geostrategi merupakan gabungan dari kata Geografi dan Strategi. Geografi merujuk
kepada ruang hidup nasional, wadah, atau tempat hidupnya bangsa dan negara Indonesia.
Strategi diartikan sebagai seni dan ilmu menggunakan dan mengembangkan kekuatan
nasional (ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan) untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. (Sumarsono dkk, 2005). Dalam bahasan
ini pengertian strategi yang kita bicarakan terkait dengan strategi nasional. Strategi Nasional
adalah seni dan ilmu mengembangkan dan menggunakan kekuatan-kekuatan nasional
(ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, dan militer) dalam masa damai maupun masa
perang untuk mendukung pencapaian tujuan yang ditetapkan oleh politik nasional. (Sabarti
Akhadiah dkk, 1986). Pengertian diatas menunjukkan bahwa strategi nasional tidak terlepas
dari politik nasional, atau dengan kata lain strategi nasional adalah pelaksanaan dari politik
nasional.
Berdasarkan uraian diatas, maka Geostrategi kita artikan pelaksanaan dalam
menentukan tujuan-tujuan dan sarana serta cara penggunaan sarana tersebut guna
mencapai tujuan nasional dengan memanfaatkan kondisi geografis negara. Geostrategi
Indonesia dirumuskan sebagai kondisi, metode, dan doktrin mengembangkan potensi
kekuatan nasional dalam melaksanakan pembangunan nasional untuk mewujudkan cita-cita
dan tujuan nasional yang diamanatkan dalam pembukaan UUD 1945. Geostrategi Indonesia
selanjutnya dirumuskan dalam wujud konsepsi Ketahanan Nasional Republik Indonesia.
B. Ketahanan Nasional
1. Pengertian Ketahanan Nasional
Untuk mewujudkan kondisi kehidupan nasional, rumusan baku tentang Ketahanaan
Nasional harus ditetapkan agar semua warga negara Indonesia mengerti serta memahami
bagaimana membina kondisi kehidupan dan secara terus menerus mengembangkan keuletan
dan ketangguhan diri pribadi, keluarga, daerah, dan nasional.
Rumusan yang disusun oleh Lembaga Ketahanan Nasional adalah seperti berikut:
Ketahanan Nasional adalah Kondisi dinamis suatu bangsa meliputi seluruh aspek kehidupan
Geostrategi Indonesia 89
nasional yang terintegrasi, berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan
mengembangkan kekuatan nasional, dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan,
ancaman, hambatan serta gangguan, baik yang datang dari luar maupun dari dalam, yang
langsung maupun tidak langsung membahayakan integritas, identitas, kelangsungan hidup
bangsa dan negara serta perjuangan mengejar tujuan nasionalnya. (Lemhannas, 1989).
GAMBAR : 5
SKEMA PENGERTIAN KETAHANAN NASIONAL
Ada beberapa pokok pengertian yang terdapat dalam rumusan diatas yaitu :
a. Kondisi dinamis adalah keadaan yang selalu berubah atau bergerak. Ketahanan nasional
merupakan keadaan yang selalu berubah atau bergerak sehingga ia harus dibina terus
menerus sepanjang masa.
b. Seluruh aspek kehidupan nasional yang terintegrasi. Aspek kehiduan nasional terdiri dari
aspek Alamiah dan aspek Sosial. Di dalam aspel alamiah terdapat tiga gatra (tri gatra)
yaitu Geografi, Kekayaan Alam, dan Keadaan Penduduk, sedangkan di dalam aspek sosial
terdapat lima gatra (panca gatra) yaitu Ideologi, Politik, Ekonomi, Sosial Budaya, serta
Pertahanan dan Keamaanan. Baik aspek alamiah (tri gatra) maupun aspek sosial (panca
gatra) harus dilihat menyeluruh secara terpadu atau terintegrasi.
c. Keuletan dan Ketangguhan bangsa. Keuletan adalah usaha yang terus menerus secara giat
dengan kemauan yang keras dalam menggunakan kemampuan dan kecakapan, serta tidak
Geostrategi Indonesia 90
mudah menyerah atau tidak mudah putus asa untuk mencapai cita-cita. Ketangguhan
adalah kekuatan yang menyebabkan seseorang dapat bertahan, kuat menanggulangi beban.
d. Tantangan, Ancaman, Hambatan, dan Gangguan. (TAHG).
Tantangan adalah suatu hal atau upaya yang bersifat atau bertujuan menggugah
kemampuan.
Ancaman adalah suatu hal atau upaya yang bersifat atau bertujuan merubah dan merombak
kebijaksanaan yang dilaksanakan secara konsepsional.
Hambatan adalah suatu hal yang bersifat melemahkan atau menghalangi secara tidak
konsepsional yang berasal dari dalam.
Gangguan adalah suatu hal yang bersifat melemahkan atau menghalangi secara tidak
konsepsional berasal dari luar.
Pengertian Konsepsi Ketahanan Nasional adalah Konsepsi pengaturan dan
penyelenggaraan kesejahteraan dan keamanan yang seimbang dan serasi dalam kehidupan
nasional yang melingkupi seluruh aspek kehidupan secara utuh menyeluruh berlandaskan
Pancasila, UUD 1945, dan Wawasan Nusantara.
Dalam konsepsi diatas penyelenggaraan Ketahanan Nasional dilakukan dengan
menggunakan dua pendekatan yaitu pendekatan Kesejahteraan dan pendekatan Keamanan.
Yang dimaksud dengan pendekatan kesejahteraan adalah : Kemampuan bangsa dalam
menumbuhkan dan mengembangkan (mengolah dan memanfaatkan) nilai-nilai nasional
untuk kemakmuran rakyat yang adil dan merata. Sedangkan pendekatan Keamanan adalah :
Kemampuan bangsa untuk melindungi nilai-nilai nasional terhadap TAHG dari dalam
maupun dari luar negeri.
Dari uraian diatas maka dapat kita ambil dua hakikat pokok dari Ketahanan Nasional
Indonesia yaitu :
a. Hakikat Ketahanan Nasional Indonesia adalah keuletan dan ketangguhan bangsa yang
mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional untuk dapat menjamin
kelangsungan hidup bangsa dan negara dalam mencapai tujuan nasional.
b. Hakikat Konsepsi Ketahanan Nasional Indonesia adalah pengaturan dan penyelenggaraan
kesejahteraan dan keamanan secara selaras, serasi, dan seimbang dalam seluruh aspek
kehidupan nasional.
Geostrategi Indonesia 91
2. Asas Ketahanan Nasional Republik Indonesia.
a. Asas Kesejahteraan dan Keamaan ; Kesejahteraan dan keamanan dapat dibedakan tetapi
tidak dapat dipisahkan dan merupakan kebutuhan manusia yang mendasar dan esensial.
Kesejahteraan dan keamanan merupakan asas dalam sistem kehidupan nasional, tanpa
kesejahteraan dan keamanan sistem kehidupan nasional tidak akan dapat berlangsung.
Tingkat kesejahteraan dan keamanaan yang dicapai dalam kehidupan nasional merupakan
tolok ukur Ketahanan Nasional.
b. Asas Komprehensif Integral ; Sistem kehidupan nasional mencakup segenap aspek
kehidupan bangsa dalam bentuk perwujudan persatuan dan perpaduan yang seimbang,
serasi, dan selaras dalam seluruh aspek kehidupan masyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Ketahanan Nasional mencakup ketahanan segenap aspek kehidupan bangsa secara utuh,
menyeluruh, dan terpadu.
c. Asas Mawas ke Dalam dan Mawas ke Luar ; Mawas kedalam ditujukan untuk
menumbuhkan hakikat, sifat, dan kondisi kehidupan nasional berdasarkan nilai-nilai
kemandirian, tetapi tetap membuka diri terhadap perkembangan dunia. Mawas ke luar
ditujukan untuk mengantisipasi dan berperan serta mengatasi dampak lingkungan strategis
luar negeri dan memerima kenyataan adanya interaksi dan pengaruh perkembangan dunia.
Pengembangan kekuatan nasional diharapkan memberi dampak keluar dalam bentuk daya
tangkal. Interaksi dengan pihak luar diutamakan dalam bentuk kerja sama yang saling
menguntungkan.
d. Asas Kekeluargaan ; Asas kekeluargaan mengandung keadilan, kearifan, kebersamaan,
kesamaan, gotong-royong, tenggang rasa, dan tanggung jawab dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Asas kekeluargaan mengakui adanya perbedaan
yang dikembangkan secara serasi dalam hubungan kemitraan agar tidak berkembang
menjadi konplik.
3. Sifat Ketahanan Nasional Republik Indonesia :
a. Mandiri ; Ketahanan Nasional percaya pada kemampuan dan kekuatan sendiri dengan
tumpuan pada identitas, integritas, dan kepribadian bangsa. Kemandirian menjadi
prasyarat dalam menjalin kerjasama yang saling menguntungkan dalam perkembangan
global.
b. Dinamis ; Ketahanan Nasional selalu bergerak atau berubah, dapat meningkat atau
menurun tergantung situasi dan kondisi bangsa serta lingkungan strategisnya. Karena itu
Geostrategi Indonesia 92
upaya peningkatan Ketahanan Nasional harus senantiasa diorientasikan kemasa depan dan
dinamikanya diarahkan pada pencapaian kondisi kehidupan nasional yang lebih baik.
c. Wibawa ; Keberhasilan pembinaan Ketahaanan Nasional Indonesia akan meningkatkan
kemampuan dan kekuatan bangsa. Makin tinggi tingkat Ketahanan Nasionaal, makin
tinggi pula nilai kewibawaan dan tingkat daya tangkal yang dimiliki oleh bangsa dan
negara Indonesia.
d. Konsultasi dan Kerjasama ; Konsepsi Ketahanan Nasional Indonesia tidak bersikap
konfrontatif dan antagonistik, tidak mengandalkan kekuasaan dan kekuatan fisik semata,
tetapi lebih mengutamakan sikap konsultatif, kerjasama, serta saling menghargai dengan
mengandalkan kekuatan moral dan kepribadian bangsa.
C. Komponen Pokok Konsep Ketahanan Nasional RI (Pendekatan Asta Gatra).
Komponen pokok Ketahanan Nasional Indonesia mencakup seluruh aspek kehidupan
nasional bangsa Indonesia yang terdiri atas delapan gatra (asta gatra) yang termasuk dalam
dua aspek yaitu : pertama, aspek Alamiah ada tiga gatra (tri gatra), kedua, aspek Sosial ada
lima gatra (panca gatra).
a. Trigatra (Aspek Alamiah)
1) Geografi.
Geografi suatu negara adalah segala sesuatu yang ada di permukaan bumi yang dapat
dibedakan antara segala sesuatu sebagai hasil proses alam dan segala sesuatu sebagai hasil
ulah manusia, yang memberikan gambaran tentang karakteristik wilayah ke-dalam maupun
ke luar. Bentuk ke dalam menampakkan corak, wujud, isi, dan tata susunan wilayah negara,
sebagai kesatuan wilayah ia merupakan wadah dan ruang hidup bangsa. Geografi mempunyai
unsur-unsur yang sangat mempengaruhi isi secara fisik maupun non fisik yang memberikan
sifat corak, tata laku, serta mewujudkan identitas bangsa. Bentuk keluar dapat diketahui
situasi dan kondisi lingkungan serta hubungan timbal balik antara negara dan lingkungan.
Geografi sebagai wilayah negara harus jelas mengenai letak dan perbatasannya serta
merupakan wadah dan ruang hidup bangsa yang terdiri dari wilayah darat, laut, udara,
atmosfir, dan ruang angkasa. Berdasarkan karakteristik geografinya, setiap negara dapat
menjadikan dirinya pusat dari lingkungannya, sehingga terwujudlah posisi silang dengan
dirinya sebagai titik pusat. Indonesia berdasarkan karakteristik geografinya terletak pada
posisi silang dunia, antara dua samudra yaitu Hindia dan Fasifik, antara dua benua yaitu Asia
Geostrategi Indonesia 93
dan Australia. Karakteristik geografi juga mempengaruhi dan menentukan cara pandang atau
wawasan nasional negara yang bersangkutan. Pengaruh karakteristik geografi terhadap politik
melahirkan geopolitik dan geostrategi.
Geografi mempunyai unsur-unsur :
a. Letak Wilayah suatu negara ; ditentukan berdasarkan segi astronomis dengan garis lintang
dan garis bujur.
b. Luas Wilayah suatu negara ; luas mendatar yang meliputi darataan, lautan, landas
kontinen, dan Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) sesuai dengan letak berdasarkan segi
astronomis.
c. Iklim suatu negara ; iklim suatu negara dipengaruhi letak dari segi astronomis, iklim dapat
mempengaruhi kehidupan yang ada seperti jenis tumbuh-tumbuhan, jenis hewani, dan
sosial budaya bangsa
d. Bentang Alam ; wujud permukaan bumi baik yang alami seperti gunung, danau, laut,
pantai dan lain-lain, ataupun yang mengalami perubahan karena budaya manusia seperti
tata kota, daerah perindustrian, pertanian, dan sebagainya,
e. Perbatasan Wilayah ; perbatasan wilayah suatu negara ditentukan antara lain oleh proses
kesejarahan, ketentuan politik dan hukum nasional, ketentuan hukum internasional sperti
perjanjian perbatasan dan keputusan pengadilan atau mahkamah internasional.
2) Kekayaan Alam
Kekayaan alam suatu negara adalah segala sumber dan potensi alam yang terdapat di
lingkungan ruang angkasa, atmosfir, permukaan bumi (daratan dan lautan), dan di dalam
bumi yang berada di wilayah kekuasaan/yurisdiksinya.
Menurut jenisnya, kekayaan alam dapat dibedakan dalam 8 golongan sebagai
berikut : a) Hewani (fauna), b) Nabati (flora), c) Mineral (minyak bumi, uranium, biji besi,
batu bara, dan lain-lain), d) Tanah, e) Udara, f) Potensi Ruang Angkasa, g) Energi alami (gas
alam, panas alam, air arthetis, geotermis), h) Air dan lautan. Sedangkan menurut sifatnya,
kekayaan alam dapat dibedakan dalam tiga golongan yaitu : a) yang dapat diperbaharui /
tidak habis dipakai, b) yang tidak dapat diperbaharui / habis dipakai, dan c) yang tetap.
Kekayaan alam harus dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh manusia berdasarkan asas
maksimal, lestari, dan berdaya saing. Untuk itu diperlukan ilmu pengetahuan dan teknologi,
kesadaran membangun, pembinaan, kebijaksanaan yang mempertimbangkan jenis dan sifat
kekayaan alam, serta penduduk yang rasional. Pemanfaatan kekayaan alam dengan
Geostrategi Indonesia 94
memperhatikan asas-asas diatas akan meningkatkan kesejahteraan dan keamanan nasional
yang berarti meningkatakan Ketahanan Nasional.
Mengingat persebaran sumber kekayaan alam yang tidak teratur dan tidak merata di
dunia ini, maka dalam pemanfaatannya tidak dapat dielakkan adanya saling ketergantungan
antar negara yang menimbulkan problem hubungan internasional yang kompleks. Setiap
bangsa wajib mengembangkan potensi alamiah sederajat dengan kemampuan bangsa lain
agar bentrokan ekonomi dan budaya di dunia modern ini dapat dihindari. Ketimpangan dalam
perkembangan potensi alam dan penduduk, baik secara nasional maupun dalam konteks
global, dapat membahayakan Ketahanan Nasional.
3). Kependudukan.
Penduduk adalah manusia yang mendiami suatu tempat atau wilayah. Tinjauan
masalah kependudukan umumnya dikaitkan dengan pencapaian tingkat kesejahteraan dan
keamanan. Dalam hubungan ini maka pembahasan masalah penduduk yang berkaitan dengan
Ketahanan Nasional diarahkan pada hal-hal berikut ini :
a. Jumlah Penduduk ; Faktor yang mempengaruhi jumlah penduduk adalah mortalitas,
pertilitas, dan migrasi. Segi positif dari pertambahan penduduk adalah pertambahan
angkatan kerja atau bertambahnya tenaga kerja sebagai potensi peningkataan kapasitas
produksi, apabila disertai dengan pertambahan peningkatan kapasitas produksi dan
pertambahan kesmpatan kerja (job opportinities). Jika tidak demikian maka akan timbul
pengangguran dan diiringi oleh problem sosial yang akibatnya akan melemahkan
Ketahanan Nasional.
b. Komposisi Penduduk ; Komposisi penduduk adalah susunan penduduk berdasarkan suatu
kreteria tertentu, seperti menurut umur, jenis kelamin, agama, suku bangsa, tingkat
pendidikan, lapangan pekerjaan, dan sebagainya. Komposisi penduduk juga dipengaruhi
oleh mortalitas, pertilitas, dan migrasi. Faktor pertilitas mempunyai pengaruh yang sangat
besar terhadap umur dan kelompok umur. Bertambahnya penduduk golongan muda
menimbulkan persoalan dalam menyediakan pasilitas pendidikan, kesehatan, perluasan
lapangan kerja, dan sebagainya. Bila persoalan tersebut tidak dapat diatasi, maka akan
timbul kegoncangan sosial yang akhirnya akan melemahkan Ketahanan Nasional.
c. Persebaran Penduduk ; Persebaran penduduk yang ideal adalah persebaran yang sekaligus
dapat memenuhi persyaratan kesejahteraan dan keamanan yaitu persebaran yang
proporsional. Kenyataan menunjukkan bahwa manusia ingin bertempat tinggal di tempat
Geostrategi Indonesia 95
yang aman, secara ekonomis kehidupan terjamin, serta daerah-daerah yang sudah digarap
dan dipersiapkan sebelumnya. Akibatnya adalah di daerah-daerah tertentu penduduknya
terlampau padat, sedangkan di daerah lain penduduknya sedikit, bahkan ada daerah yang
tidak berpenduduk sama sekali. Keadaan yang seperti ini dapat melemahkan Ketahanan
Nasional, karena ditempat yang telalu padat akan memunculkan problem-problem sosial,
sedangkan di tempat-tempat yang penduduknya sedikit atau tidak ada penduduk berarti
tidak ada potensi yang tergali dan juga pemerataan pertahanan tidak ada. Dengan
demikian dapat dikatakan persebaran penduduk yang tidak merata atau tidak proporsional
akan melemahkan Ketahanan Nasional.
d. Kualitas Penduduk ; Fsaktor yang mempengaruhi kualitas penduduk adalah faktor fisik dan
non fisik. Faktor fisik terdiri dari kesehatan, gizi, dan kebugaran, sedangkan faktor non
fisik adalah mentalitas dan intelektualitas. Jumlah penduduk yang terlalu banyak akan
menimbulkan masalah dalam pelayanan kesehataan dan pendidikan, pada hal keduaanya
merupakan syarat pokok untuk meningkatkan kualitas penduduk. Layanan pendidikan
terhadap penduduk yang jumlahnya besar bermuara pada dilema output pendidikan yaitu
antara kuantitas dan kualitas output. Mengutamakan kualitas output akan mengorbankan
kuantitas, demikina juga sebaliknya mengutamakan kuantitas output akan mengabaikan
kualitas, sedangkan kualitas manusia atau kualitas penduduk sangat ditentukan oleh
kualitas output pendidikan.
Untuk mengatasi masalah penduduk diperlukan kebijaksanaan pemerintah yang
mengatur, mengendalikan atau menciptakan iklim yang berkaitan dengan jumlah, komposisi,
persebaran, dan kualitas penduduk melalui bebagai cara seperti pusat-pusat pertumbuhan,
keluarga berencana, transmigrasi, layanan pendidikan, pembinaan sikap mental, layaanaan
kesehatan, pengembangan kualitas ekonomi, serta keserasian kesejahteraan dan keamanan
nasional dalam rangka mencapai sasaran dan tujuan pembangunan.
b. Panca gatra (Aspek Sosial).
Aspek sosial menyangkut pergaulan hidup manusia dalam bermasyarakat, berbangsa
dan bernegara dengan ikatan-ikatan, aturan-aturan, dan norma-norma tertentu. Panca gatra
meliputi : ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya dan pertahanan keamanan. Dipilihnya
lima gatra dalam kehidupan nasional, karena tantangan, ancaman, hambatan, dan gangguan
yang dihadapi oleh suatu bangsa selalu ditujukan pada kelima atau panca gatra ini. Oleh
sebab itu untuk menanggulanginya perlu ditingkatkan ketahanan di bidang ideologi, politik,
Geostrategi Indonesia 96
ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan, Kelima gatra ini mengandung unsur yang
bersifat dinamis dan kualitas kelima gatra kehidupan nasional tersebut secara terintegrasi
mencerminkan tingkat Ketahanan Nasional bangsa itu.
1) Ketahanan di bidang Ideologi.
Suatu bangsa memerlukan falsafah sebagai landasan bagi kelangsungan hidupnya
yang sekaligus berfungsi sebagai dasar dan cita-cita serta tujuan nasional yang hendak
dicapai yang disebut Ideologi. Ideologi diartikan sebagai perangkat prinsip pengarahan yang
dijadikan dasar serta memberikan arah dan tujuan untuk dicapai di dalam melangsungkan dan
mengembangkan hidup dan kehidupan nasional suatu bangsa dan negara (Lemhannas, 1989)
Sehubungan dengan kompleksitas kehidupan manusia maka ideologi menjabarkannya di
dalam beberapa nilai yang perangkaiannya dinamaakan sistem nilai. Oleh karena itu ideologi
bisa diartikan suatu sistem nilai, yaitu serangkaian nilai yang tersusun secara sistematis atau
norma yang merupakan kebulataan ajaran atau doktrin.
Keampuhan suatu ideologi bergantung pada rangkaian nilai yang dikandungnya yang
dapat memenuhi serta menjamin segala aspirasi hidup dan kehidupan manusia, baik secara
pribadi, mahluk sosial, maupun sebagai warga negara sesuai dengan kodrat dan irodat Tuhan
Yang Maha Esa. Memiliki nilai yang cocok memenuhi aspirasi hidup, belum menjamin
Ketahanan Nasional bangsa di bidang ideologi. Untuk itu masih diperlukan penghayatan dan
pengamalan nilai-nilai tersebut secara benar dan sungguh-sungguh.
Pengamalan ideologi negara dapat dibedakan dua macam yaitu pengamalan obyektif
dan pengamalan subyektif. Pengamalan obyektif adalah pengamalan dalam Undang-Undang
Dasar dan segala peraturan hukum dibawahnya serta segala kegiatan penyelenggaraan
negara. Pengamalan subyektif adalah pengamalan oleh pribadi perseorangan. Makin tinggi
kesadaran dan ketaatan suatu bangsa mengamalkan ideologi negara, baik secara obyektif
maupun secara subyektif, maka semakin tinggi tingkat Ketahanan Nasional di bidang
ideologinya.
2) Ketahanan di bidang Politik.
Kehidupan politik bertumpu pada dua sektor penting, yaitu sektor pemerintah dan
sektor non pemerintah, Sektor non pemerintah berfungsi memberikan masukan berwujud
pernyataan, keinginan, dan tuntutan rakyat, sedangkan pemerintah berfungsi mengeluarkan
ketentuan berupa kebijaksanaan umum yang bersifat keputusan politik. Negara yang
demokrasi yaitu pemerintahan oleh, dari, dan untuk rakyat, maka rakyat sangat menentukan
Geostrategi Indonesia 97
di dalam kehidupan politik. Berdasarkan dua sektor pokok diatas, maka persoalan utama ialah
bagaimana kebijaksanaan pemerintah dapat sesuai dengan keinginan dan tuntutan rakyat yang
tetap mengarah pada pencapaian tujuan nasional.
Bagaimana kehidupan politik dilaksanakan, ditentukan oleh sistem politik yang
mencakup struktur politik (badan perwakilan, badan ekskutif, badan yudikatif, badan
pengawasan, partai politik, golongan kepentingan) dan kultur politik (bagaimana kehidupan
politik diatur, ditentukan, dan dilaksanakan). Proses politik merupakan mekanisme yang
menetukan dan mengatur bagaimana keputusan politik atau kebijaksanaan umum ditentukan.
Keterbelakangan negara berkembang terutama di bidang ekonomi dan teknologi
menyebabkan ketergantungannya ke pada bantuan negara maju. Kelemahan tersebut
seharusnya dapat diimbangi kesadaran nasional yang tinggi, namun kenyataan menunjukkan
bahwa justru negara berkembang upaya mewujudkan dan meningkatkan kesadaran nasional
masih menjadi persoalan yang perlu mendapat perhatian secara serius. Berdasarkan hal
tersebut maka beban yang harus dipikul oleh sistem politik negara berkembang adalah lebih
berat dan komplek. Kemampuan sistem politik menanggulangi beban tersebut merupakan
petunjuk ketahanan di bidang politik.
3) Ketahanan di bidang Ekonomi.
Kegiatan ekonomi adalah salah satu aspek kehidupan manusia yang berkaitan dengan
kegiatan pemenuhan kebutuhan hidup manusia yang mencakup :
a. Produksi, distribusi, dan konsumsi barang-barang dan jasa.
b. Usaha-usaha untuk meningkatkan tarap hidup masyarakat secara individu atau kelompok.
c. Cara-cara atau alat yang dipergunakan di dalam kehidupan manusia untuk memenuhi
kebutuhannya.
Tantangan, ancaman, hambatan, dan gangguan terhadap stabilitas maupun
kelangsungan kehidupan ekonomi suatu bangsa dapat berasal dari dalam maupun dari luar.
Adanya perbedaan pada aspek alamiah (trigatra) maupun aspek sosial (pancagatra) yang
dimiliki oleh masing-masing negara, akan menimbulkan atau menciptakan kondisi dan situasi
serta akibat yang berbeda terhadap kehidupan ekonomi negara yang bersangkutan.
Faktor-faktor internal maupun iksternal yang secara obyektif berpengaruh terhadap
stabilitas maupun kelangsungan hidup ekonomi seatu bangsa adalah :
a) Sifat Keterbukaan Perekonomian ; Dua kutub sistem ekonomi yang memberi corak
terhadap keterbukaan kehidupan ekonomi suatu negara adalah sistem ekonomi liberal dan
Geostrategi Indonesia 98
sistem ekonomi sosialis. Namun dewasa ini tidak ada lagi negara yang menerapkan sistem
liberal murni, atau sistem sosialis murni.
b) Struktur Ekonomi ; Struktur ekonomi suatu negara seperti terlihat pada komposisi
sumbangan sektor-sektor ekonomi pada pembentukan produk domestik bruto (PDB) akan
menentukan stabilitas dan kondisi ekonomi yang terjadi di negara yang bersangkutan.
Stuktur ekonomi di negara-negara berkembang yang lebih banyak didominasi oleh sektor
non industri terutama pertanian, akan menghadapi tantangan, ancaman, hambatan, dan
gangguan yang lebih berat. Disamping itu struktur ekonomi yang belum seimbang antara
pertanian dan industrian mengandung kerawanan berupa timpangnya nilai tukar
perdagangan yang lebih menguntungkan negara industri.
c) Potensi dan Pengelolaan Sumber Alam ; Negara-negara yang memiliki potensi sumber
alam yang besar dan beraneka ragam kemudian didukung oleh suber daya pengelolaan
yang baik, akan mampu menghadapi tantangan, ancaman, hambatan, dan gangguan bidang
ekonomi. Memiliki potensi sumber alam saja tanpa memiliki kemampuan mengelola akan
berpengaruh terhadap stabilitas serta kondisi kehidupan ekonomi suatu negara.
d) Potensi dan Pengelolaan Sumber Daya Manusia ; Sumber daya manusia yang berkualitas
dan berjiwa entrepeneur dalam pengelolaan sumber daya alam, mempunyai arti positif
bagi pembinaan dan pengembangan ketahanan di bidang ekonomi. Dilain pihak sumber
daya manusia yang relatif besar jumlahnya tetapi berkualitas rendah, pensebarannya tidak
merata, akan menjadi beban dan menjadi sumber timbulnya kerawanan sosial serta
ekonomi.
e) Potensi dan Pengelolaan Sumber Dana ; Sumber dana baik dari dalam maupun dari luar
negeri sangat penting bagi upaya meningkatkan pembangunan dan pengembangan
ekonomi. Sumber dana dari luar yang terlalu besar menimbulkan ketergantungan suatu
negara dan akan berakibat kerawanan oleh karena itu perlu diimbangi peningkatan
mobilisasi dana dalam negeri melalui perpajakan dan dana masyarakat sebagai salah satu
sumber pembanguan ekonomi.
f) Teknologi ; Teknologi menjadi faktor penting bagi upaya peningkatan berbagai kegiatan
ekonomi. Pemanfaatan teknologi secara tepat guna dapat meningkatkan kemampuan
ekonomi suatu negara, dengan teknologi canggih potensi sumber daya alam lebih dapat
didayagunakan.
Geostrategi Indonesia 99
g) Birokrasi dan Sikap Masyarakat ; sistem birokrasi yang baik, efisien, efektif, tidak
berbelit-belit, akan mendukung kegiatan serta kehidupan ekonomi nasional. Partisipasi
masyarakat yang dilandasi kesadaran yang tinggi serta kemampuan yang cukup akan
meningkatkan pembangunan ekonomi menuju ketahanaan ekonomi nasional.
h) Infrastruktur ; Sarana dan prasarana yang memadai akan melancarkan arus barang dan
jasa, kegiataan ekonomi akan terhambat bahkan bisa macet tanpa adanya sarana prasarana
yang mendukung, Angkutan melalui darat, laut, dan udara yang dikelola secara terpadu
dan didukung oleh jaringan komunikasi yang luas merupakan syarat perkembangan
ekonomi.
i) Diversifikasi Pemasaran ; Peningkatan produksi tidak banyak artinya kalau tidak bisa
dipasarkan oleh karena itu harus diikuti oleh mencari pasar baru bagi produk yang
dihasilkan, baik pasar domestik maupun pasar luar negeri.
4) Ketahaanan di bidang Sosial Budaya.
Istilah sosial budaya menunjuk kepada dua segi utama kehidupan bersama manusia
yaitu segi kemasyarakatan (sosial) dan segi kebudayaan (budaya). Pengertian sosial pada
hakikatnya adalah pergaulan hidup manusia dalam bermasyarakat yang mengandung nilai-
nilai kebersamaan. Kerja sama atau kebersamaan itu akan berjalan lancar dalam keadaan
tertib sosial berdasarkan pengaturan dan mekanisme tertentu yang merupakan produk budaya
dan sekaligus merupakan wadah bagi pertumbuhan dan perkembangan kebudayaan. Proses
sosial berlangsung dalam sistem sosial tertentu dan sistem sosial itu sendiri merupakan salah
satu wujud kebudayaan, sehingga terjadi integrasi antara ciri-ciri sosial dan ciri-ciri budaya.
Masyarakat tidak mungkin ada tanpa kebudayaan, dan kebudayaan hanya ada dalam
masyarakat.
Faktor yang mempengaruhi ketahanan di bidang sosial budaya adalah : kehidupan
beragama, tradisi, pendidikan, kepemimpinan nasional, tujuan nasional, kepribadian nasional,
dan kondisi sosial ekonami.
5) Ketahanan di bidang Pertahanan Keamanan.
Pertahanan keamanan adalah daya upaya suatu bangsa dengan segala potensinya
untuk melindungi kepentingan bangsa dan negara demi tetap terwujudnya kelangsungan
hidup, perkembangan kehidupan bangsa dan negara serta terpenuhinya hak dan kewajiban
warga negara dalam rangka mencapai tujuan nasional.
Geostrategi Indonesia 100
Faktor yang mempengaruhi ketahanan Pertahanan Keamanan antara lain adalah : a. Doktrin
Hankam, b. Wawasan Nasional, c. Sistem pertahanan keamanan, d. Geografi, kesadaran
masyarakat membela negara, e. Pendidikan Bela Negara, f. Ilmu pengetahuan dan teknologi,
kondisi ekonomi, dan lain sebagainya.
Latihan :
Untuk menguji pemahamaan saudara terhadap materi BAB VII ini, jawablah
pertanyaan berikut :
1. Tuliskan pengertian Geostrategi dan jelaskan hubungannya dengan Geopolitik.
2. Tuliskan pengertian Ketahanan Nasional dan jelaskan pokok-pokok pengertiannya.
3. Sebagai mahasiswa yang ulet dan tangguh, apa yang harus saudara lakukan
4. Berikan masing-masing satu contoh dari Tantangan, Ancaman, Hambatan, dan Gangguan.
5. Jelaskan aspek kehidupan nasional bangsa Indonesia
6. Jelaskan apa yang dimaksud dengan pendekatan Kesejahteraan dan pendekatan
Keamanan dalam penyelenggaraan Ketahanan Nasional.
7. Tuliskan jenis dan sifat kekayaan alam serta jelaskan apa guna pemahaman kedua hal
tersebut bagi kehidupan bangsa.
8. Berikan contoh penyelenggaraan pendekatan Kesejahteraan dan pendekatan Keamanan
terhadap gatra geografi dan gatra kekayaan alam.
Geostrategi Indonesia 101
top related