bab vi hasil rancangan -...
Post on 17-Mar-2019
222 Views
Preview:
TRANSCRIPT
238
BAB VI
HASIL RANCANGAN
Hasil rancangan yaitu untuk menjelaskan rancangan dari redesain Lapas
yang menerapkan tema arsitektur perilaku (Behaviour Architecture) serta konsep
Panopticon (untuk memungkinkan seorang pengamat untuk mengamati (Opticon)
semua (Pan) penghuni lembaga yang memberikan efek penghuni merasa selalu
diawasi meskipun sebenarnya tidak dalam pengawasan.) yang berkedudukan di
jalan Asahan no.7, Malang tepatnya berada di kawan Kelurahan Rampal Celaket,
Kecamatan Klojen yang dilalui jalan kolektor sekunder. Lokasi lapas ini
merupakan jalur utama dari kota menuju ke terminal Arjosari, sehingga banyak
kendaraan pribadi maupun angkotan kota yang melewati jalur ini. Lokasi lapas ini
dikelilingi oleh permukiman penduduk mulai dari sebelah utara sampai sebelah
selatan.
Berikut penjelasan terhadap hasil rancangan lapas. Hasil rancangan dapat
dijelaskan sebagai berikut:
6.1 Tapak
Hasil rancangan dari redesain Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) kelas I
Malang secara kawasan dapat dilihat beberapa massa bangunan yang
dikelompokkan berdasarkan zona masing-masing. Zona-zona hunian tersebut
dikelompokkan berdasarkan massa tahanan yang diterima oleh napi.
239
Gambar 6.1 perspektif kawasan
(sumber: hasil rancangan 2013)
Gambar 6.2 layout plan
(sumber: hasil rancangan 2013)
o Sirkulasi Kawasan
Sirkulasi pada lapas ini secara garis besar (75%) hanya bisa diakses oleh
pejalan kaki, hanya kendaraan-kendaraan tertentu yang diijinkan untuk memasuki
Minimum security
Bag. Pembinaan
Medium security poliklinik k.administrasi
masjid aula dapur Maximum security
isolasi
perkantoran gereja
240
kawasan lapas, sedangkan bagi pegawai lapas dan pengunjung lapas disediakan
tempat parkir di depan area lapas.
Gambar 6.3 area parkir
(sumber: hasil rancangan 2013)
Pola sirkulasi didalam tapak yakni menggunakan sirkulasi terpusat, dimana
menjadikan jalan poros sebagai pusat dari sirkulasi. Hal ini jud#ga dikarenakan
untuk memudahkan sistem keamanan didalam tapak.
Gambar 6.4 sirkulasi napi (pejalan kaki)
(sumber: hasil rancangan 2013)
6.2 Penzoningan (Teritori)
penzoningan yang digunakan pada lapas ini yakni menggunakan sistem
cluster, dimana hunian (sel-sel) dikelompokkan berdasarkan masa tahanan napi.
Parkir pegawai
Parkir pengunjung
Area bebas
kendaraan
Jalan poros
241
Zona-zona tersebut terbagi dalam 3 kelas yakni minimum security, medium
security dan maximum security. Hal dilakukan agar sistem keamanan pada
masing-masing hunian dapat terkontrol secara maksimal.
Minimum security
Maximum security
Medium security
Gambar 6.5 penzoningan hunian
(sumber: hasil rancangan 2013)
6.2.1 Hunian
Lapas kelas I Malang ini melakukan pembagian cluster hunian
berdasarkan masa tahanan yang harus dijalani napi. Hal ini untuk memudahkan
dalam sistem keamanan serta perlakuan yang didapat untuk masing-masing napi.
242
a. Maximum security
Cluster ini ditempati oleh napi pada masa-masa awal hukuman atau
pada ¼ masa hukuman.
o Bentuk
Hunian pada maximum security hanya berukuran 1M x
2.5M dan dihuni hanya 1 napi dengan disertai sebuah toilet, hal ini
ditujukan agar memberi sebuah pelajaran secara psikis terhadap
napi. Sistem keamanan pada maximum security diletakkan pada
posisi sudut hunian agar blok ini mampu terkontrol dengan
maksimal.
Gambar 6.6 zona maximum security
(sumber: hasil rancangan 2013)
o Sirkulasi
Zona maksimum security juga dilakukan penzoningan lebih
kecil, ini untuk mengontrol sirkulasi orang yang mengakses ke dalam
maksimum security dengan 1 pintu. Kendaraan yang mengantar para
tahanan kedalam lapas hanya diperbolehkan untuk mengantarkan napi
ke area depan dari maksimum security.
243
: Sirkulasi di maximum security
Gambar 6.7 zona maximum security
(sumber: hasil rancangan 2013)
o Sistem keamanan
Konsep panoptcon diwujudkan kedalam bentuk bangunan
yang menyerupai bentuk lingkaran serta dengan desain tampilan
pos yang kontras, sehingga akan mampu menciptakan sebuah
persepsi terawasi akan keberadaan pos tersebut yang juga sebagai
point of view.
Gambar 6.8 tampak maximum security
(sumber: hasil rancangan 2013)
Zona maksimum
ecurity
Area mobil
pengatar napi
Point of view
perspektf
244
Gambar 6.9 interior sel maximum security
(sumber: hasil rancangan 2013)
b. Medium security
Cluster ini ditempati oleh napi pada masa-masa pertengahan
hukuman atau pada 2
/4 masa hukuman.
o Bentuk
Hunian pada maximum security hanya berukuran 7.1M x
5.1M dan dihuni hanya minimal 3 napi sampai maksimal 2 kali
lipat dari kapasitas awal yang disertai sebuah toilet. Sistem
keamanan pada medium security diletakkan pada posisi sudut
hunian agar blok ini mampu terkontrol dengan maksimal.
Gambar 6.10 medium security
(sumber: hasil rancangan 2013)
245
o Sirkulasi
Sirkulasi pada medium security hanya menggunakan sistem
1 pintu agar sirkulasi keluar masuk napi mampu terkontrol dengan
maksimal oleh petugas yang berada di pos jaga.
Gambar 6.11 sirkulasi medium seurity
(sumber: hasil rancangan 2013)
o Sistem keamanan
Konsep panoptcon diwujudkan kedalam bentuk bangunan
yang menyerupai bentuk lingkaran serta dengan desain tampilan
pos yang kontras, sehingga akan mampu menciptakan sebuah
persepsi terawasi akan keberadaan pos tersebut yang juga sebagai
point of view.
Gambar 6.12 tampak medium seurity
(sumber: hasil rancangan 2013)
sirkulasi
Point of view
246
Gambar 6.13 interior sel medium seurity
(sumber: hasil rancangan 2013)
c. Minimum security
Cluster ini ditempati oleh napi pada masa-masa akhir hukuman
atau pada 3/4 masa hukuman.
o Bentuk
Hunian pada maximum security hanya berukuran 7.1M x 5.1M
dan dihuni hanya minimal 4 napi sampai maksimal 2 kali lipat dari
kapasitas awal yang disertai sebuah toilet. Sistem keamanan pada
minimum security diletakkan pada posisi sudut hunian agar blok ini
mampu terkontrol dengan maksimal.
Gambar 6.14 minimum security
(sumber: hasil rancangan 2013)
247
o Sirkulasi
Sirkulasi pada minimum security hanya menggunakan sistem 1
pintu pada masing-masing blok agar sirkulasi keluar masuk napi
mampu terkontrol dengan maksimal oleh petugas yang berada di pos
jaga.
Gambar 6.15 sirkulasi minimum security
(sumber: hasil rancangan 2013)
o Sistem keamanan
Konsep panoptcon diwujudkan kedalam bentuk bangunan yang
menyerupai bentuk lingkaran serta dengan desain tampilan pos yang
kontras, sehingga akan mampu menciptakan sebuah persepsi terawasi
akan keberadaan pos tersebut yang juga sebagai point of view.
248
Gambar 6.16 tampak minimum security
(sumber: hasil rancangan 2013)
Gambar 6.17 interior sel minimum security
(sumber: hasil rancangan 2013)
d. Isolasi
Cluster ini atau yang diebut dengan unit isolasi merupakan sel atau
hunian bagi napi yang melakukan pelanggaran terhadap aturan yang
telah ditetapkan oleh lapas.
Point of view
249
o Bentuk
Unit isolasi kurang lebih hampir sama dengan maximum
security, yakni berukuran 1M x 2.5M dengan kapasitas 1 orang.
Perbedaannya terletak pada view bagi napi, jika maximum security
di ruang terbuka maka unit isolasi berada dalam ruang berlorong.
Gambar 6.18 unit isolasi
(sumber: hasil rancangan 2013)
o Sirkulasi
Sirkulasi pada unit isolasi hanya menggunakan sistem 1 pintu,
sehingga untuk mengakses ke bangunan kedu dan ketiga maka harus
terlebih dulu mengakses dari bangunan pertama. Hal ini untuk
mengontrol sistem keamanan dari satu titik.
Gambar 6.19 blok isolasi
(sumber: hasil rancangan 2013)
Massa 3
Massa 2
Massa 1
250
Gambar 6.20 tampak isolasi
(sumber: hasil rancangan 2013)
Gambar 6.21 isolasi tampak isolasi
(sumber: hasil rancangan 2013)
6.2.2 Non-Hunian
Non-hunian yakni bangunan di lapas yag fungsinya tidak untuk hunian
bagi napi, melainkan sebagai tempat pelayanan bagi napi dan sebagainya.
Bangunan-bangunan tersebut yakni:
251
a. Perkantoran
Perkantoran dalam hal ini memiliki fungsi sebagai tempat bagi
pegawai lapas untuk mengatur seluruh kegiatan baik yang belum maupun
sudah terlaksana. Selain itu juga befungsi sebagai pintu pertama dalam
sistem keamanan lapas, ini didukung dengan adanya 2 buah portir
Gambar 6.22 denah, tampak dan portir
(sumber: hasil rancangan 2013)
252
o Sistem keamanan
Pada area perkantoran menggunakan sistem pengamanan 2 pintu
yakni pengunjung ataupun kendaraan yang melewati perkantoran harus
melalui 2 pintu yang masing-masing dijaga oleh portir.
pintu kedua
pintu pertama Gambar 6.23 penerapan sistem 2 pintu
(sumber: hasil rancangan 2013)
b. Kantor Administrasi
Kantor administrasi ini berfungsi sebagai bagian yang mendata
keseluruhan identitas napi serta kegiatan napi setiap hari, seperti menu
makanan, data kejahatan napi dan sebagianya. Di bangunan kantor bagian
administrasi ini juga menjadi satu dengan ruang jenguk serta bilik mesra
sebagai sebuah solusi terkait adanya intrik antara napi dengan pegawai
lapas (lapas) tentang kegiatan hubungan suami-istri secara ilegal.
253
Gambar 6.24 denah dan tampak k.administrasi
(sumber: hasil rancangan 2013)
o Ruang Jenguk
Area ini merupakan tempat untuk keluarga napi bias bertemu.
Sistem keamanan yang diberlakukan di area ini yakni pengunjung
harus melakukan antria di area perkantoran serta melewati penjagaan
secara manual sebeum akhirnya masuk ke ruang jenguk.
254
area tunggu dan antrian
Gambar 6.25 ruang jenguk
(sumber: hasil rancangan 2013)
c. Poliklinik dan Rawat Inap
Poliklinik ini merupakan sarana yang bisa dimanfaatkan napi maupun
pegawai lapas ketika membutuhkan pengobatan.
255
Gambar 6.26 poliklinik
(sumber: hasil rancangan 2013)
o Sirkulasi
Akses napi maupun petugas ke ruang rawat ina haruss melewati
poliklinik terlebih dulu, dengan kata lain area ini menggunakan sistem
keamanan 1 pintu. Hal ini kembali untuk memudahkan dan
memperketat sistem keamanan.
Arah sirkulasi ke ruang rawat inap
Gambar 6.27 sirkulasi ke ruang rawat inap
(sumber: hasil rancangan 2013)
256
d. Dapur
Dapur pada lapas sepenuhnya dikelolah oleh napi untuk memenuhi
kebutuhan sehari-hari napi.
Gambar 6.28 denah dan tampak dapur
(sumber: hasil rancangan 2013)
o Sirkulasi
Sirkulasi yang dimaksud disini yakni sirkulasi bahan baku ke dapur
dan sirkulasi makanan ke hunian masing-masing cluster.
- Sirkulasi bahan baku mentah berasal dari truk dari luar
langsung masuk ke dapur tanpa harus masuk ke area lapas. Ini
disiasati dengan member pintu akses langsung ke luar lapas.
257
Gambar 6.29 akses truk ke dapur
(sumber: hasil rancangan 2013)
e. Balai Latihan Kerja
Merujuk kepada tujuan dari lapas yakni merubah individu (napi) yang
ketika masuk dalam keadaan kotor untuk menjadi individu yang bersih dan
memiliki ketrampilan ketika keluar dari lapas nantinya.
Gambar 6.30 area balai latihan kerja
(sumber: hasil rancangan 2013)
Tonjolan pada dapur ini digunakan
sebagai pintu masuk bagi truk
yang mendistribusikan bahan
mentah
pintu
gerbang
untuk akses
truk
langsung ke
gudang
dapur
258
Area ini memunculkan sebuah persepsi bahwa ketika napi yang berada di
maximum dan medium security ingin beralih ke minimum security maka napi
harus melalui dan mengikuti kegiatan di balai latihan kerja.
Balai latihan kerja tersebut terdiri dari:
o Kantor unit pembinaan
Gambar 6.31 area kantor pembinaan
(sumber: hasil rancangan 2013)
o Sekolah
Gambar 6.32 area sekolah
(sumber: hasil rancangan 2013)
259
o Bengkel
Gambar 6.33 area bengkel
(sumber: hasil rancangan 2013)
o Unit keterampilan
Gambar 6.34 area ketrampilan
(sumber: hasil rancangan 2013)
260
f. Sarana Umum
Sarana umum ini disediakan untuk mendukung keseluruhan
aktifitas maupun aturan lapas. Sarana umum tersebut meliputi:
o Masjid
Gambar 6.35 tampak dan denah masjid
(sumber: hasil rancangan 2013)
o Gereja
Gambar 6.36 tampak dan denah gereja
(sumber: hasil rancangan 2013)
261
o Aula
Gambar 6.37 tampak dan denah aula
(sumber: hasil rancangan 2013)
6.3 Utilitas
Secara garis besar sistem utilitas di lapas terbagi dalam 2 bagian, yakni:
1. Sanitasi
Gambar 6.38 sanitasi kawasan
(sumber: hasil rancangan 2013)
262
2. Listrik
Pasokan listrik ke dalam lapas diperoleh dari listrik PLN yang titik
gardunya diletakkan diareal yang sedikit menjauh dari ruang ME
(Mechanical Eletrical). Dan penggunaan gardu hanya digunakan ketika
dalam keadaan listrik padam dan darurat.
Gambar 6.39 listrik kawasan
(sumber: hasil rancangan 2013)
6.4 Struktur
Keamanan merupakan elemen terpenting dalam lapas, untuk itu maka
penggunaan struktur khusus sangat diperlukan. Blok-blok hunian cluster
maximum, medium, minimum serta isolasi menggunakan lantai dengan beton
bertulang dan dinding dari materil berlapis.
263
Gambar 6.40 struktur dinding dan lantai
(sumber: hasil rancangan 2013)
Maximum Security
Medium Security
Minimum Security
top related