bab v pembahasan limbah cair
Post on 16-Feb-2016
272 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
Sistem Pengolahan Limbah Cair Dan Karakteristik Air Limbah (TSS & pH) Di WMP 10 dan 11 PT Tunas Inti Abadi
BAB VPEMBAHASAN
5.1 Permasalahan Pada Topik Kerja Praktek
Permasalahan yang ada pada kerja praktek ini adalah studi tentang
WMP 10 dan WMP 11 di PT Tunas Inti Abadi Site Sebamban, Dalam studi
ini terdapat banyak aspek yg di lihat dan di teliti, yaitu pembahasan
pertama memberikan gambaran tentang letak,sistem kerja,tahapan,dan
fungsi WMP 10 dan 11 serta memberikan metode pemberian tawas dan
kapur sebagai pengolahan air limbah tambang. Pembahasan kedua yaitu
Perhitungan karakteristik limbah cair dengan parameter TSS dan pH untuk
menentukan baku mutu limbah cair.
5.2 Pembahasan pada Topik Kerja Praktek
PT. Tunas Inti Abadi melakukan pengolahan untuk memenuhi
standar baku mutu yang telah ditetapkan oleh pemerintah dengan
membangun Settling pond yang dibangun di sekeliling lokasi tambang PT.
Tunas Inti Abadi Site Sebamban.
5.2.1 Sumber Air Limbah
Dalam aktivitas penambangan batubara di PT. Tunas Inti Abadi, air
limbah bersumber dari beberapa aktivitas sebagai berikut :
1. Tahap Konstruksi
Dalam tahap konstruksi dilakukan kegiatan pembersihan lahan dan
pemindahan tanah pucuk untuk pembuatan akses jalan. Kegiatan ini tentu
akan membuka lahan, dimana awalnya lahan-lahan tersebut dihuni
vegetasi. Oleh karena itu vegetasi pada lahan yang digunakan untuk jalan
tersebut hilang. Sebagai akibat hilangnya vegetasi ini maka limpasan air
Teknik Lingkungan UNLAM 83
Sistem Pengolahan Limbah Cair Dan Karakteristik Air Limbah (TSS & pH) Di WMP 10 dan 11 PT Tunas Inti Abadi
permukaan akibat hujan akan lebih besar dan dengan meningkatnya
aliran limpasan maka dapat menyebabkan erosi. Kandungan sedimen
yang tinggi pada aliran permukaan akan menimbulkan kekeruhan dan
kandungan suspended solids yang tinggi. Kualitas air permukaan akan
terpengaruh akibat kandungan mineral yang dapat larut dari dalam tanah
akibat adanya erosi. Selain kegiatan pembersihan lahan dan pembuatan
akses jalan, mobilisasi peralatan tambang dapat mengakibatkan
penurunan kualitas air permukaan.
2. Tahap Operasi
Dalam tahap operasional penambangan batubara, kegiatan yang
menjadi sumber air limbah adalah:
- Pengupasan dan pemindahan tanah pucuk
Kegiatan pengupasan tanah pucuk, penggalian tanah, pengangkutan
dan penimbunan tanah penutup dapat meningkatkan aliran limpasan air
hujan dan erosi yang dapat menyebabkan perubahan kualitas air
permukaan yang disebabkan oleh peningkatan kandungan suspended
solids di dalamnya.
- Pemboran dan peledakan batuan penutup
Sama halnya dengan pengupasan dan pemindahan tanah pucuk,
aktivitas ini menyebabkan penurunan kualitas air yang disebabkan oleh
meningkatnya aliran limpasan dan erosi
- Penambangan batubara
Dalam kegiatan ini, air limbah bersumber dari air limpasan yang
membawa senyawa dari batubara. Selain itu air hujan yang tertampung di
dalam lubang batubara perlu dikeluarkan dan dilakukan pengolahan.
- Penimbunan batubara
Penimbunan batubara dapat menyebabkan penurunan kualitas air
akibat debu batubara dan air asam tambang (finecoal dari stock ROM)
- Penirisan tambang (mine drainage)
Teknik Lingkungan UNLAM 84
Sistem Pengolahan Limbah Cair Dan Karakteristik Air Limbah (TSS & pH) Di WMP 10 dan 11 PT Tunas Inti Abadi
Penirisan bertujuan untuk mengurangi tekanan dinding tanah akan
memerlukan pemompaan keluar air tanah yang ada disekitar tambang.
Dengan semakin dalamnya lubang tambang yang akan dibuat serta curah
hujan yang tinggi akan berpotensi untuk menyebabkan genangan di
beberapa daerah yang memiliki topografi rendah. Oleh karena itu, air ini
perlu dikeluarkan dan diolah.
- Air larian dari lereng, air ini berasal dari air hujan yang turun dan
merembes di dinding pit (tambang) kemudian air tersebut mengalir ke
tanah
- Air dari pencucian batu bara
- Air yg bercampur limbah B3 dari Workshop
5.3 Sistem Pengolahan Limbah Cair PT. Tunas Inti Abadi Site Sebamban
5.3.1 WMP 10 dan WMP 11Sistem Pengolahan Limbah cair di PT. Tunas Inti Abadi yaitu dengan
menggunakan Settling pond, Settling pond adalah salah satu teknologi
yang berisi suatu rangkaian sistem pengolahan air limbah yang biasanya
diterapkan pada suatu industri/kegiatan yg menghasilkan air limbah yang
berfungsi untuk menampung dan mengolah air limbah tersebut agar aman
dibuang ke badan air, aman bagi lingkungan dan makhluk hidup.
Dalam kegiatan pertambangan batu bara settling pond adalah aspek
yang sangat penting diperlukan dan diperhatikan dalam pengelolaan nya,
karena settling pond mengolah semua air dari areal tambang, seperti air
tanah di pit yang tersedimentasi akibat air hujan,air asam tambang dari
Rom Stock dan pencucian batu bara, air larian lereng, air limbah B3 dari
kegiatan workshop,dan air hujan
Settling pond yang kami teliti disini adalah settling pond yang berada
di WMP 10 dan WMP 11 yang terletak di kawasan pit 1dan pit 3 PT.
Tunas Inti Abadi.
Teknik Lingkungan UNLAM 85
Sistem Pengolahan Limbah Cair Dan Karakteristik Air Limbah (TSS & pH) Di WMP 10 dan 11 PT Tunas Inti Abadi
Peta wmp 10 dan WMP 11
Gambar 5.1 Peta WMP 10 PT Tunas Inti Abadi
Teknik Lingkungan UNLAM 86
Sistem Pengolahan Limbah Cair Dan Karakteristik Air Limbah (TSS & pH) Di WMP 10 dan 11 PT Tunas Inti Abadi
Gambar 5.2 Peta WMP 11 PT Tunas Inti Abadi
Teknik Lingkungan UNLAM 87
4
Sistem Pengolahan Limbah Cair Dan Karakteristik Air Limbah (TSS & pH) Di WMP 10 dan 11 PT Tunas Inti Abadi
SKEMA SP di WMP 10
Gambar 5.1 Skema Pengolahan Air SP di WMP 10
Keterangan Gambar :
- Gambar 1 : Sump pit
- Gambar 2 : Pemberian treatment air
- Gambar 3 : Kolam 1
- Gambar 4 : Kolam 2
- Gambar 5 : Kolam 3
- Gambar 6 : Outlet
SKEMA SP di WMP 11
Teknik Lingkungan UNLAM 88
1
5
2 3
6
4
Sistem Pengolahan Limbah Cair Dan Karakteristik Air Limbah (TSS & pH) Di WMP 10 dan 11 PT Tunas Inti Abadi
Teknik Lingkungan UNLAM 89
1
5
2 3
6
Sistem Pengolahan Limbah Cair Dan Karakteristik Air Limbah (TSS & pH) Di WMP 10 dan 11 PT Tunas Inti Abadi
Gambar 5.2 Skema Pengolahan Air SP di WMP 11
Keterangan Gambar :
- Gambar 1 : Sump pit
- Gambar 2 : Pemberian treatment air
- Gambar 3 : Kolam 1
- Gambar 4 : Kolam 2
- Gambar 5 : Kolam 3
- Gambar 6 : Outlet
5.3.2 Metode Pemberian TawasTujuan metode pemberian tawas adalah untuk memberikan cara
pemberian tawas sebagai pengolah air limbah tambang di WMP 10 dan
WMP 11 PT.Tunas Inti Abadi
Metode pemberian tawas adalah salah satu dari tahapan proses
pengolahan air limbah di WMP 10 dan WMP 11. Air limbah yang berasal
dari kegiatan pertambangan batu bara di olah dengan menambahkan zat
kimia berupa Tawas (AL2SO4) sebagai koagulan. Tawas berfungsi untuk
menjernihkan air limbah dan menurunkan TSS agar air limbah tersebut
aman dibuang ke badan air (lingkungan), manusia dan makhluk hidup
lainnya serta sesuai dengan ambang baku mutu air.
Di Tunas Inti Abadi site Sebamban pemberian tawas selama ini
dilakukan dengan cara yang tidak teratur, tanpa ada metode dan desain
alat pemberian secara khusus. Yaitu dengan cara hanya menghamburkan
tawas pada kolam yang berisi air limbah dan dengan menggunakan kain
sebagai penyaring air yang ingin diberi tawas. Metode ini di anggap tidak
Teknik Lingkungan UNLAM 90
Sistem Pengolahan Limbah Cair Dan Karakteristik Air Limbah (TSS & pH) Di WMP 10 dan 11 PT Tunas Inti Abadi
efisien dalam penggunaan nya karena di anggap menghambur –
hamburkan tawas, dan dengan metode tersebut dianggap tidak efektif
untuk menurunkan kekeruhan (TSS) karena air yang sudah diberi tawas
tersebut bisa saja dapat keruh kembali karena di pengaruhi oleh faktor –
faktor lain.
Gambar 5.2 Pemberian Tawas
Gambar 5.3 Pemberian Tawas
Teknik Lingkungan UNLAM 91
Sistem Pengolahan Limbah Cair Dan Karakteristik Air Limbah (TSS & pH) Di WMP 10 dan 11 PT Tunas Inti Abadi
Gambar 5.4 Tawas
Dari perbandingan yang kami dapat di lapangan, kami
merencanakan metode pemberian tawas yang lebih baik dan lebih efesien
dalam penggunaan nya. Adapun desain gambar nya sebagai berikut :
Gambar 5.5 Metode Pemberian Tawas Yang Direncanakan
Dari keterangan gambar diatas, Metode pemberian tawas di desain
secara inovatif dan praktis, dengan menggunakan alat – alat yang
sederhana dan mudah dalam penggunaan nya, yaitu Tandon, pompa
air,tempat penyangga tandon dan pompa, keran, pipa serta tawas dan air
sebagai bahan pengolah nya.
Cara kerja metode ini adalah tahap pertama yaitu air limbah tambang
masuk ke WMP 10 DAN 11 melalui control box/kolam pengendap, di
control box ini terjadi proses sedimentasi secara fisik, Yaitu partikel-
Teknik Lingkungan UNLAM 92
Sistem Pengolahan Limbah Cair Dan Karakteristik Air Limbah (TSS & pH) Di WMP 10 dan 11 PT Tunas Inti Abadi
partikel padat dan besar yang terlarut di dalam air limbah mengendap ke
dasar kolam secara gravitasi. Metode ini dapat memisahkan materi
tersuspensi dan cair akibat terjadinya pengendapan secara gravitasi.
Pada umumnya partikel yang terendapkan adalah lumpur dan pasir.
Proses sedimentasi dapat terjadi apabila kecepatan aliran air cukup
rendah sehingga partikel tidak dapat terbawa dengan arus air dan gaya
gravitasi akan menyebabkan partikel tersisihkan dari air.
Tahap kedua yaitu dengan cara melarutkan zat kimia yaitu tawas
dengan air sesuai dosis pemberian tawas yang ditentukan di lapangan,
kemudian air yang bercampur tawas tersebut di masukan ke dalam
tandon, setelah itu di pompakan dengan menggunakan pompa air menuju
saringan. Pengaliran air tawas tersebut dengan menggunakan pipa yang
dibuat berlubang – lubang , dan di bentangkan di atas saringan, sehingga
air tawas turun ke bawah mengaliri saringan. Di tahap ini tawas
mengalami proses koagulasi dan flokulasi, yaitu tawas sebagai koagulan
mengikat material-material yang terlarut sehingga membentuk flok-flok,
sehingga air mengalami pengendapan secara kimia. Pada proses ini air
limbah yang sebelumnya sangat kotor dan keruh akan lebih jernih setelah
diberi tawas. Pada tahap ini juga dapat ditambahkan dengan proses
pengadukan yang bertujuan menghasilkan turbulensi pada pengadukan
air. Yaitu pengadukan cepat dan pengadukan lambat. Pengadukan cepat
bertujuan untuk mendistribusikan koagulan(tawas) secara merata dan
mempercepat pertumbuhan flok-flok. Bila kecepatan pengadukan lambat
akan mengakibatkan terlalu lambat nya juga pertumbuhan flok.
Selanjutnya pipa tersebut disambungkan menuju
compartement/kolam, disini air yang sudah melalui tahap-tahap
pengolahan siap untuk di buang ke badan air dengan ketentuan nilai TSS
dan pH dapat memenuhi standar baku mutu yang sudah di tentukan.
Proses ini dilakukan sampai air yang bercampur tawas di tandon habis
untuk melakukan pemberian tawas.
Teknik Lingkungan UNLAM 93
Sistem Pengolahan Limbah Cair Dan Karakteristik Air Limbah (TSS & pH) Di WMP 10 dan 11 PT Tunas Inti Abadi
Diharapkan dengan metode ini dapat lebih efesien, hemat dalam
penggunaan tawas, dan lebih efektif dalam menurunkan TSS.
Teknik Lingkungan UNLAM 94
top related