bab iv path dan citra diri - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/30657/5/skripsi...
Post on 08-Jul-2019
223 Views
Preview:
TRANSCRIPT
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
58SKRIPSI PENCITRAAN DIRI…… HILDA RESHTYANTI
BAB IV
PATH DAN CITRA DIRI
Bab ini menjelaskan tentang penggunaan media sosial Path sebagai wadah
untuk melakukan pencitraan diri. Data ini didapatkan dari serangkaian
pengambilan data yaitu dengan melakukan wawancara dengan lima informan
yang merupakan siswa maupun siswi SMA Negeri 2 Surabaya. Dalam bab ini
juga mendeskripsikan tentang alasan serta pengalaman informan dalam
menggunakan media sosial Path, intensitas penggunaan Path, serta fitur yang
paling digemari dan sering digunakan. Dari jawaban-jawaban yang dikemukakan
oleh para informan terlihat bagaimana media sosial Path menjadi ajang atau
wadah dalam melakukan pencitraan diri.
IV. 1 Penggunaan Media Sosial Path pada Remaja
Path merupakan salah satu media sosial yang terbilang baru dibandingkan
dengan media sosial lainnya, seperti Friendster, Facebook, Twitter, dan lain
sebagainya. Sejak pertama diluncurkan, Path banyak menarik para netizen untuk
mengunduh dan menggunakannya. Seperti data yang dijelaskan pada Tempo.co
pada bulan Februari 2014 melansir bahwa Indonesia menjadi negara pengguna
Path terbesar di dunia. Dari dua puluh juta pengguna Path di dunia, Indonesia
menjadi peringkat pertama yaitu dengan jumlah empat juta pengguna. Tentu hal
ini merupakan jumlah yang cukup fantastis, mengingat Path merupakan media
sosial yang belum cukup lama diluncurkannya.
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
59SKRIPSI PENCITRAAN DIRI…… HILDA RESHTYANTI
Berbagai fitur yang menarik juga terdapat dalam media sosial Path, antara
lain fitur untuk mendengarkan lagu, update status, hingga cek in lokasi juga
lengkap ada di dalam media sosial Path. Berbeda dengan media sosial
sebelumnya, Path dihadirkan sebagai media sosial yang lebih privat dan terbatas
dibandingkan dengan media sosial lainnya. Privat disini maksudnya adalah Path
memiliki jumlah batas atau limit pertemanan di dalam tiap akunnya. Pada awal
peluncurannya, Path hanya ammpu menampung sekitar 150 teman di setiap
akunnya. Akan tetapi, seirimg bertambahnya pengguna Path saat ini, batas jumlah
pertemanan pun akhirnya ditambah menjadi 500. Hal inilah yang menyebabkan
masyarakat terlebih para remaja tergiur untuk mengunduh dan menggunakannya.
IV.2 Mengapa Memilih Menggunakan Media Sosial Path
Ada banyak faktor yang menyebabkan remaja memilih untuk
menggunakan Path daripada media sosial yang lainnya. Antara lain yaitu semakin
modern nya jaman di era globalisasi saat ini yang menyebabkan teknologi pun
juga semakin canggih. Ada juga faktor dari lingkungan, baik dari lingkungan
keluarga maupun lingkungan sosialnya.
Faktor lingkungan serta pertemanan menjadi salah satu hal yang paling
sering menyebabkan remaja ingin menggunakan media sosial, Path khusunya.
Ajakan teman serta info-info yang mereka dapatkan di internet menyebabkan
mereka merasa tergiur untuk mendownload dan menggunakan aplikasi Path.
Seperti apa yang dikatakan oleh Informan SY,
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
60SKRIPSI PENCITRAAN DIRI…… HILDA RESHTYANTI
“Pertama itu kan dulu masih kelas 8 kan masih jaman-jamannya paketwitter. Nah habis itu kan kayak ada link link masuk gitu mbak. Terushabis itu ya pengen tau aja terus diklik gitu harus download itu terusharus signup yaudah aku coba sign up aja, akhirnya sampek sekarangya pakai Path.”
SY mendapatkan informasi tentang Path yaitu dari media sosial yang
sebelumnya pernah ia gunakan yaitu Twitter. Dia mengaku bahwa ketika
membuka twitter dia menemukan link-link yang ketika di klik munculah halaman
untuk mendownload Path. Dengan adanya kecanggihan teknologi serta internet,
masyarakat khususnya remaja dapat mengetahui segala info terbaru yang bida
didapatkannya. Ajakan dari teman sebaya juga memiliki pengaruh yang besar bagi
remaja untuk memutuskan sesuatu. Seperti yang dikatakan oleh Informan ND,
“Kelas 8 apa kelas 9 yaa. Kelas 9 kalo gak salah mbak. Kenalnya yadari temen-temen aku mbak. Banyak yang pakek soalnya. Ya ikut-ikuttemen-temen gitu mbak.”
Berdasarkan informasi yang diberikan oleh informan ND, diketahui bahwa dia
tahu dan mengenal Path dari teman-temannya. Dia juga mengatakan bahwa
teman-temannya sering mengajaknya untuk mendownload Path karena Path
memiliki fitur yang cukup menarik. Informan AD juga menjelaskan,
“Kenal path waktu itu gara-gara banyak temen yang pakek, terusditanyain ‘Ada Path nggak? Ada Path nggak?’ gitu terus akhirnyapenasaran apa se itu Path waktu itu terus akhirnya download sendiri.”
Path hadir melengkapi media sosial yang sudah ada sebelumnya, seperti
Facebook, Twitter, dan sebagainya. Walau terbilang baru, akan tetapi Path
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
61SKRIPSI PENCITRAAN DIRI…… HILDA RESHTYANTI
memiliki tempat yang istimewa bagi setiap penggunanya. Hal ini dikarenakan
Path dinilai eksklusif, eksis, up to date, privasi dan interaktif. Fitur yang terdapat
di dalamnya juga merangkum dari semua media sosial yang pernah ada. Selain
itu, dengan adanya batas jumlah pertemanan di dalam akun Path, menjadikan Path
lebih bersifat eksklusif karena penggunanya hanya bisa menambahkan atau
menambah teman yang memang benar-benar ia kenal. Seperti yang Informan BG
katakan,
“Kalo Path itu gimana ya, kan kalo Path sekarang itu lebih gimana yambak, pokoknya lebih Hits gitu mbak. Terus fitur nya lebih lengkapjuga. Terus kan maksudnya lebih apa ya mbak, pokoknya nggamainstream gitu soalnya ga banyak yang makek juga kan pas akudownload dulu. Terus tapi sekarang kan udah mulai rame Path nyambak. Twitter Facebook juga mulai sepi jadi lebih enak main path aja.Terus kan sekarang Facebook sekarang paling Cuma grup-grup biasa.Terus juga banyak anak alaynya yang pake nama aneh-aneh gitumbak.”
Menurut informan BG, media sosial Facebook saat ini lebih berisi akun-
akun spam dan penggunanya pun semakin banyak sehingga terlalu banyak
aktifitas di dalamnya. Path dinilai lebih kekinian dibandingkan dengan media
sosial sebelumnya.
Selain itu, dengan dibuatnya akun Path, informan juga lebih banyak dan
lebih sering menggunakan akun Path nya. Dengan alasan ingin mengetahui apa
saja yang bisa dilakukan di dalam media sosial Path. Informan juga merasa privasi
nya bisa lebih terjagaketika dia menggunakan Path, berbeda ketika dia
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
62SKRIPSI PENCITRAAN DIRI…… HILDA RESHTYANTI
menggunakan Facebook maupun akun media sosial lainnya. Sama seperti apa
yang dijelaskan oleh informan SY,
“Path itu apa yaa, enak gitu lo mbak. Kita itu nggak merasa aneh,bukan merasa aneh sih apa yaa, kita kan kalau misal mau updatetwitter lagi disini itukan aneh gitu lo ngapain kita update kayak gitu.Nah tapi kalo di Path itu kita ada aplikasi nya sendiri, ada sistemnyanavigasinya sendiri jadi kita itu ya berhak juga untuk nyampein bukankarna kita merasa nggak enak juga, jadi aku lebih bebas aja kalau maungabarin aku lagi dengerin apa, atau lagi baca apa. Gitu juga kalaukadang dari situ kan dari friends friends itu kan misalnya ada filmbaru gitu kan atau buku baru yang kelihatannya bagus aku juga bisadapet referensi dari situ juga.”
Berdasarkan dari wawancara di atas, SY mejelaskan bahwa Path memang
dianggap paling tepat untuk mengekspresikan dirinya. Baik itu untuk mengupdate
lokasi dimana dia sedang berada, sedang mendengarkan lagu apa, foto-foto yang
memang sengaja ingin dibagikan, maupun status yang ingin dia buat. Informan
SY juga memaparkan bahwa dengan menggunakan Path, dia bisa mengetahui
tentang banyak hal yang baru, informasi terbaru, maupun trend-trend terbaru pada
saat itu. Path juga memungkinkan nya untuk mengetahui segala kegiatan yang
dilakukan oleh teman-temannya di akun Path nya. Jadi, Path juga bisa berfungsi
untuk mencari tau tentang segala informasi yang berguna bagi penggunanya,
terutama dari teman-teman terdekatnya. Begitu juga sama halnya dengan
Informan ND,
“Aku juga sering dapet info kayak tentang film-film terbaru kanbiasanya temen-temen upate. Terus juga lagu-lagu baru juga. Biasanyakan kalo lagu itu kalo udah ngebooming terus kan di Path kan pastirame banget kan jadi ya tau, padahal aku sendiri juga nggak searching.Tapi ya taunya dari Path itu.”
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
63SKRIPSI PENCITRAAN DIRI…… HILDA RESHTYANTI
Menurut Informan ND, dia bisa banyak mengetahui trend-trend terbaru
seperti lagu dan film ketika dia membuka dan menggunakan media sosial Path.
Informasi itu didapatkan dari teman-teman di akun Path nya. Disini berarti, selain
sebagai media untuk berkomunikasi, Path juga berfungsi untuk memberikan dan
membagikan informasi-informasi terkini.
VI. 3 Fitur dalam Media Sosial Path yang Paling Digemari
Path memiliki berbagai fitur, antara lain fitur update status, fitur untuk
mendengarkan lagu, menonton film, maupun membaca buku. Lalu juga ada fitur
update lokasi, yaitu untuk membagikan informasi kepada pengguna Path lainnya
dimana kita sedang berada. Namun memang ada beberapa fitur tertentu yang
memang paling digemari oleh pengguna Path. Seperti yang dikatakan oleh
Informan AD,
“Kalo sekarang aku lebih sering dan lebih suka update location mbak.Jadi kalo pas lagi jalan-jalan, atau aps lagi di cafe-cafe gitu, apalagikalo ada cafe baru dan bagus tempatnya gitu biasanya aku update.”
Menurut Informan AD, dia lebih senang dan lebih sering menggunakan
fitur lokasi. Karena ketika dia menemukan tempat atau cafe baru, dia bisa
membagikan moment nya kepada teman-temannya di Path. Informan AD juga
menjelaskan bahwa dengan adanya fitur update lokasi, dia juga bisa mengetahui
dimana teman-temannya sedang berada, dan apabila mereka berada di tempat
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
64SKRIPSI PENCITRAAN DIRI…… HILDA RESHTYANTI
yang sama, mereka bisa merencanakan untuk bertemu di tempat yang sama.
Sementara itu berbeda dengan informan SY,
“Ya kadang-kadang update lagu, terus juga kadang update lagu yangsebenernya aku nggak lagi dengerin lagu itu. Kayak misalnya pengenngilokin temen, terus ngetag siapa gitu, terus juga kadang buat ngode-ngode gitu mbak hahaha.”
Informan SY lebih sering menggunakan fitur listening to atau
mendengarkan lagu. Hal ini dia bagikan ketika dia ingin menunjukkan
perasaannya kepada teman-teman di akun Pathnya. Setiap pengguna pasti
memiliki fitur favorit yang mereka gunakan dalam akun Path mereka. Seperti
halnya informan ND,
“Kalo sekarang aku lebih sering dan lebih suka update location mbak.Jadi kalo pas lagi jalan-jalan, atau aps lagi di cafe-cafe gitu, apalagikalo ada cafe baru dan bagus tempatnya gitu biasanya aku update.
Informan ND mengaku dia lebih suka menggunakan fitur update lokasi,
sama seperti informan AD. Memang fitur-fitur yang ada di dalam akun Path
melengkapi media sosial sebelumnya seperti Foursquare, Twitter, maupun
Facebook.
Berdasarkan hasil wawancara dengan kelima informan, mereka sama-sama
mengaku bahwa mereka lebih sering menggunakan fitur update lokasi dan fitur
mendengarkan lagu. Jadi dapat disimpulkan bahwa yang menjadi fitur favorit
yang ada di media sosial Path adalah fitur listening to atau musik dan fiture update
lokasi.
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
65SKRIPSI PENCITRAAN DIRI…… HILDA RESHTYANTI
IV. 4 Citra Diri dalam Path
Di era post-modern ini, tidak sedikit remaja yang melakukan pencitraan
diri. Citra diri merupakan salah satu unsur penting untuk menunjukkan siapa diri
kita kepada orang lain. Citra diri seseorang terbentuk dari perjalanan pengalaman
masa lalu, keberhasilan dan kegagalan, pengetahuan yang dimilikinya, dan
bagaimana orang lain telah menilainya secara obyektif. Kita sering melihat diri
kita seperti orang lain melihat kita (Yuliani, 2013). Dalam berinteraksi dengan
orang lain, sudah menjadi sesuatu yang wajar bila remaja menginginkan
penghargaan dan perhatian dari orang lain. Salah satunya dengan simbol-simbol
pada dirinya. Hal inilah kemudian yang menyebabkan mereka berlomba-lomba
untuk menunjukkan gambaran terbaik dari dirinya. Saat ini wadah yang dianggap
paling tepat untuk melakukan pencitraan diri adalah media sosial, mengingat
teknologi saat ini memang sudah semakin canggih. Media sosial yang sedang
ramai digunakan untuk ajang pencitraan diri adalah akun media sosial Path. Path
memudahkan mereka untuk mendapatkan pengakuan sekaligus citra diri melalui
momen-momen yang sengaja mereka update di akun Path mereka.
Pencitraan diri merupakan suatu upaya mengkonsepsi dan membentuk
siapa diri kita yang pada umumnya terbentuk dari keyakinan serta pengalaman
dari masa lalu kita. Disini setiap orang selalu bertindak, merasa, serta berperilaku
dengan citra dirinya sendiri (Sommer dan Falstein dalam Aswandi 2011). Setiap
orang menginginkan agar citra diri mereka terlihat baik di mata orang lain.
Pencitraan diri ini dimaksudkan agar orang lain melihat diri kita seperti apa yang
sudah kita harapkan. Tentu pada dasarnya mengkonsepsi diri kita yang
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
66SKRIPSI PENCITRAAN DIRI…… HILDA RESHTYANTI
sesungguhnya dibutuhkan suatu cara agar orang lain melihat dan memandang diri
kita. Oleh karena itulah dibutuhkan identitas diri kita agar orang lain bisa
mengenali diri kita yang sebenarnya.
Identitas diri menunjukkan bagaimana kita memandang dan menilai diri
kita, bagaimana orang lain melihat kita, dan bagaimana sesungguhnya kita ingin
orang lain memandang kita. Setiap orang tentu memiliki cara yang berbeda-beda
tentang itu. Di satu sisi, kita pasti memiliki persepsi tertentu baik itu dari sisi
positif maupun negatif tentang diri kita sendiri. Orang lain memandang diri kita
tentu dari berbagai faktor, baik itu dari faktor lingkungan, pendidikan, maupun
dari latar belakang keluarga kita.
Dinamika, lingkungan dan dunia yang semakin berkembang serta
ditambah dengan arus informasi yang berevolusi sedemikian cepatnya saat ini,
dimana tiap detik otak kita di bombardir oleh beribu informasi-informasi baru
yang bahkan tidak menyisakan waktu agar otak kita untuk mencerna dan
memprosesnya menjadi salah satu aspek yang kemudian membuat seseorang
bukan hanya kehilangan dan kesulitan mencari jati dirinya bahkan eksistensinya
pun kadang bermasalah. Karena ia hidup dalam sebuah tubuh yang bahkan
kemudian tidak mengenal jiwa dari individu di dalamnya. Hal ini lah yang
kemudian kadang memaksa beberapa orang menciptakan sebuah tameng dan
topeng persona yang baru agar kemudian ia dapat menambal kekurangannya
tersebut.
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
67SKRIPSI PENCITRAAN DIRI…… HILDA RESHTYANTI
Setiap orang pasti memiliki cara tersendiri untuk membangun konsep diri
maupun citra diri yang sengaja diciptakan agar orang lain memandang dirinya
seperti apa yang diharapkannya. Salah satunya yaitu dengan menggunakan media
sosial. Dengan adanya internet dan maraknya penggunaan media sosial sebagai
jembatan untuk berkomunikasi, tentu hal ini memudahkan setiap orang untuk
membentuk citra sesuai dengan apa yang dia inginkan di dalam akun media
sosialnya. Dalam dunia media sosial Path, identitas bisa dirubah-dirubah sesuai
dengan lingkungan yang dimasuki. Setiap pengguna akun Path memiliki
kemampuan untuk memposisikan dirinya dan memodifikasi identitasnya dalam
berbagai situasi dan bergantung pada kebutuhannya saat itu. Seperti apa yang
dikatakan oleh informan SY ketika dia baru pertama kali menggunakan Path,
“Dulu kan pas pertama kali download Path itu kan aku masih SMP yambak, sek jaman alay-alaynya. Terus pas itu Path ku aku kasih namaSyif Ingin Sendiri, aku samain kayak nama Facebook mbak. Tapi itupas jaman alay mbak, sekarang ya nama Path ku aku ganti jadinamaku sendiri mbak, kan sekarang juga udah gak usum nama alay-alay an mbak hehe malu juga kalo diliat temen kan.”
Berdasarkan penjelasan yang informan SY berikan, diketahui bahwa
identitas dalam media sosial nya dapat sewaktu-waktu diubahnya, sesuai dengan
kebutuhan dan keinginannya. Dalam media sosial Path, seseorang dapat
menampilkan dirinya secara bebas, sesuai dengan apa yang diinginkannya. Seperti
apa yang dikatakan oleh Setyawan dalam penelitiannya. Sesungguhnya di dalam
dunia media sosial karakteristik kasat mata juga tidak membawa pengaruh yang
besar dalam pembentukan identitas seseorang. Seseorang yang memiliki bentuk
badan yang gemuk, bisa hanya menampilkan wajahnya saja agar tidak terlihat
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
68SKRIPSI PENCITRAAN DIRI…… HILDA RESHTYANTI
gemuk ketika ia mengunggah foto dirinya di media sosial Path. Seseorang yang
menganggap wajah nya terlihat bagus, maka ia akan menonjolkan wajahnya saja
ketika ia akan menggunggah suatu foto di akun Path nya. Baik itu untuk fitur
update foto maupun diunggah untuk mengisi foto profil akun Path nya.
Seperti salah satu foto profil akun Path dari informan yaitu informan AD.
Terlihat pada foto profilnya, AD sekilas menutupi postur tubuhnya dan lebih
menonjolkan foto dari wajahnya. Foto profil Path AD juga salah satu contoh
bagaimana seseorang mempresentasikan diri nya dengan hanya mengunggah foto
yang dianggapnya paling baik, sehingga orang lain bisa menilai sesuai dengan apa
yang ditampilkan dalam foto profil tersebut. Foto tersebut seolah menggambarkan
bahwa pemilik akun tersebut seorang yang memiliki paras yang cantik, wajah
yang putih, hidung yang mancung, dan sebagainya.
Foto profil hanya salah satu contoh bagaimana seseorang
mempresentasikan dirinya di media sosial. Seseorang pasti ingin menampilkan
gambaran yang terbaik dari dirinya agar ia mendapat respon yang positif pula dari
orang lain seperti apa yang diharapkannya. Seorang yang ingin dianggap dirinya
memiliki paras yang cantik atau tampan maupun memiliki bentuk tubuh yang
ideal maka dia akan menampilkan dirinya di dalam akun Path nya seperti apa
yang diinginkannya, yaitu dengan memilih maupun mengunggah foto yang sesuai
dengan apa yang diharapkannya atas respon dari pengguna yang lain.
Selain dari foto profil, identitas seseorang juga bisa digambarkan dan
dibentuk dari fitur yang diunggah pengguna tersebut. Misalnya saja fitur location.
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
69SKRIPSI PENCITRAAN DIRI…… HILDA RESHTYANTI
Fitur ini digunakan untuk menunjukkan dimana penggunanya sedang berada.
Pengguna Path dapat mengupdate lokasi sesuai dengan dimana ia sedang berada.
Seperti yang dikatakan oleh informan SY,
“Apa yaa kayak misalnya di cafe-cafe gitu mbak. Terus kalau di mallaku nggak suka update di mall. Terus kan aku juga sering kayak alammendaki-daki gitu mbak. Nah itu aku update di pos pendakiannyambak. Terus juga kadang kan aku juga sering travelling, travelling keluar kota, aku update disini aku lagi di tempat itu. Jadi aku itu updatetempat yang nggak keliatan mainstream gitu mbak. Kayak temapt-tempat di mall kayak di galaxy gitu kan di mall aku nggak sukaupdatenya. Soalnya sudah terlalu banyak yang update di mall mbak,udah terlalu biasa mbak terlalu mainstream.”
Berdasarkan wawancara diatas, Informan SY mengaku bahwa dia sering
update lokasi ketika dia sedang dalam pendakian. Selain itu dia juga
menggunakan fitur update lokasi ketika pergi ke luar kota. Menariknya disini
adalah Informan SY hanya mengupdate tempat yang jarang dikunjungi oleh orang
lain. Seperti ketika dia melakukan pendakian di gunung. Kita tahu bahwa mendaki
gunung juga bukanlah suatu hal yang mudah. Dibutuhkan tenaga yang ekstra serta
kesehatan yang cukup untuk melakukannya. Disini seolah informan SY ingin
merepresentasikan dirinya sebagai wanita yang terlihat tangguh ketika dia
mengupdate lokasi di area pos pendakian gunung. Karena dia menganggap bahwa
tidak semua orang khususnya para remaja putri yang mau melakukan pendakian
gunung yang cukup melelahkan dan menguras tenaga seperti yang SY lakukan.
Setiap pengguna Path bisa untuk menggunakan fitur dengan sesuka hatinya.
Berdasarkan data yang peneliti dapatkan, diketahui bahwa para pengguna Path
menggunakan fitur update lokasi hanya di tempat-tempat yang memang memiliki
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
70SKRIPSI PENCITRAAN DIRI…… HILDA RESHTYANTI
makna tertentu di masyarakat. Seperti informasi yang diungkapkan oleh informan
AD,
“Update apa aja mmm biasanya sih lebih sering update location atauplace mbak. Ya kayak ke cafe-cafe gitu misalnya, nongkrong samatemen, pokoknya kalo tempat yang hits hits gitu baru aku update diPath. Kalo misalnya tempatnya biasa aja atau nggak terkenal-terkenalbanget gitu biasanya aku jarang update mbak. Soalnya pengalamanyang ngelove dikit hahaha.”
Berdasarkan data di atas diketahui bahwa memang informan AD
mengupdate tempat dimana dia sedang berada ketika tempat itu memang memiliki
nilai tersendiri di masyarakat. Seperti yang kita ketahui, bahwa ketika seseorang
ingin merepresentasikan dirinya sebagai seseoarnag yang berada di kelas
menengah keatas, dia pasti akan menampilkan profil atau membagikan moment
nya di tempat yang memang menggambarkan di mana kelas sosial ia berada.
Misalnya saja moment yang dibagikan ketika seseorang sedang berada di
Cafe contohnya Starbucks. Citra diri yang ditampilkan melalui moment yang
diupdate tersebut bisa berarti bahwa pengguna Path tersebut merupakan seseorang
yang berada dalam kelas sosial menengah ke atas. Sehingga ketika pengguna Path
yang lain melihat moment tersebut, mereka meyakini bahwa orang itu berasal dari
keluarga yang cukup kaya atau keluarga menengah ke atas. Seperti yang kita
ketahui bahwa Starbucks merupakan salah satu Cafe yang menawarkan harga
yang relatif mahal hanya untuk secangkir kopi. Dapat dikatakan bahwa lokasi atau
tempat yang dikunjungi oleh pengguna Path menggambarkan kelas sosial dia
berada.
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
71SKRIPSI PENCITRAAN DIRI…… HILDA RESHTYANTI
Selain cafe maupun tempat terkenal lainnya yang memang mempunyai
makna tersendiri di mata orang lain, Informan BG juga sering mengunggah lokasi
ketika dia sedang berada di sekolahnya yaitu SMA Negeri 2 Surabaya. Seperti
yang kita ketahui bahwa SMAN 2 Surabaya merupakan salah satu SMA favorit di
Kota Surabaya. Banyak sekali siswa yang ingin bersekolah di sini. SMA Negeri 2
Surabaya juga dikenal sebagai SMA yang memiliki banyak siswa berprestasi dan
sebagian besar memang berasal dari keluarga menengah ke atas. Selain itu Smada
atau sebutan dari SMAN 2 Surabaya ini juga terkenal sebagai sekolah artis karena
banyak artis terkenal Ibukota yang merupakan lulusan SMA ini. Seperti yang
dikatakan oleh informan ND,
“Tapi kalo pas dulu-dulu waktu baru masuk Smada ya pernah mbak.Pas kelas 10 itu mesti update at SMA Negeri 2 Surabaya gitu mbak.Ya kan keren gitu mbak. Udah SMA apalagi SMA 2 kan hahaha.”
Pendapat yang sama juga dikatakan oleh Informan BG, ketika baru masuk
di SMA Negeri 2 Surabaya dia mengaku bahwa memang sering update lokasi di
SMAN 2 Surabaya pada saat awal masuk di SMAN 2 Surabaya yaitu ketika dia
masih duduk di kelas 10,
“Iya se mbak ya pernah update at SMAN 2 Surabaya gitu, tapi kalokeseringan nanti aku malah dibilang alay mbak sama temen-temen.Dulu itu pernah tapi dulu itu durasinya yang paling sering 2 kali seharigitu mesti ngePath di sekolah, terus ngetag temen-temen gitu mbakhahaha. Itu pas awal-awal masuk Smada mbak, pas kelas sepuluh. Passeneng-senengnya baru masuk smada hehe”
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
72SKRIPSI PENCITRAAN DIRI…… HILDA RESHTYANTI
Sebagai remaja putra, informan BG juga sering mengunggah lokasi ketika
dia sedang melakukan kegiatan olahraga, seperti ketika dia bermain futsal. Dia
akan mengupdate tempat dimana dia sedang bermain futsal. Seperti di Dynasti
Futsal, Hokky Futsal, maupun Gool Futsal.
Setiap pengguna Path pasti memiliki cara maupun bentuk pencitraan diri
yang berbeda antara satu dengan yang lain. Dimana perbedaan itulah yang yang
pada akhirnya membentuk konsep diri antara pengguna satu dengan yang lain.
Misalnya seperti Informan SY yang mencitrakan dirinya sebagai remaja putri
yang cerdas dan berbeda dengan remaja yang lainnya,
“Terus juga buat update lagi baca buku apa gitu, terus misal aku lagibaca buku yang buagus gitu mbak terus aku pengen pamer gitu ketemen-temen kalo aku udah baca buku itu, kan kita kan mau nggakmau itu pengen punya suatu kepameran diri gitu lo. Pengen pamer ohaku udah baca buku ini bagus gitu lo dan apalagi misalnya kayakPaper Towns gitu kan. Kan itu yang paling ditunggu-tunggu. Nahkalau aku ketahuan di notif gitu kalau lagi baca buku itu wah yaseneng dan bangga aja gitu mbak soalnya yang lain juga jarang yangsudah baca buku itu.”
Berdasarkan hasil wawancara di atas diketahui bahwa Informan SY ingin
menampilkan dirinya sebagai seseorang yang selalu mengikuti perkembangan
trend saat itu yaitu dengan membagikan moment ketika dia sedang membaca buku
keluaran terbaru yang memang jarang dan belum banyak orang yang membeli
serta membacanya. Disini Informan SY memang sengaja untuk memamerkan atau
menunjukkan moment nya ketika dia membaca buku yang keluaran terbaru
kepada orang lain atau pengguna Path lainnya. Kita juga dapat melihat bahwa hal
ini dilakukan karena informan SY ingin mengharapkan respon balik dari
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
73SKRIPSI PENCITRAAN DIRI…… HILDA RESHTYANTI
pengguna Path ketika dia mengupdate atau membagikan moment yang belum
banyak orang ketahui dan dia merasa bangga, senang, dan percaya diri ketika
pengguna Path yang lain memberikan komentar serta like atas moment yang
diupdate nya. Pendapat yang sama juga dikemukakan oleh Informan AD,
“pokoknya kalo ada tempat hits gitu kan mesti banyak yang update,banyak yang bikin moment at ini ini gitu kan jadi tau tempat hitssekarang itu dimana. Ya biasanya gitu mbak aku sama temen-temengitu kalo ada tempat bagus mesti penasaran sama tempatnya, terus yakesana aja. Terus update di Path mbak buat ngasih tau temenku yglain ya pamer-pamer dikit lah mbak hahaha aku lagi disini di cafe inigitu mbak.”
Pengguna Path pasti ingin mencitrakan dirinya dengan sebaik mungkin
kepada pengguna akun Path lainnya. Baik itu berupa kata-kata, foto, gambar, yang
memang sengaja dicitrakan dengan harapan dapat memunculkan respon yang
positif dari pengguna akun Path lainnya. Identitas dan citra tersebut dapat
dibentuk oleh pengguna akun Path tersebut. Misalnya dengan menampilkan citra
diri yang baik, tampan, cantik, anggun, pintar, friendly, kekinian, hingga ingin
membuat orang lain merasa penasaran. Seperti yang dikatakan oleh Informan RT,
“Aslinya ya nggak jelas se mbak hahaha paling ya rumpik sama anak-anak. Terus apalagi kalo ada tempat baru gitu yang belum mainstream,biasanya aku langsung kesitu sama temen-temen buat update Path.Soalnya kan kalo tempat baru gitu belum banyak yang tau gitu mbak,jadi kalo pas aku update itu mesti banyak yang kepo yang nanyain itudimana gitu. Terus besoknya temen-temen juga banyak yang kesitusoale tempat nya bagus. Jadi ya seneng aja gitu mbak berasatrendsetter hahaha.”
Menurut penjelasan informan RT di atas, dia mengaku bahwa memang dia
hanya membagikan moment nya ketika dia sedang berada di suatu tempat yang
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
74SKRIPSI PENCITRAAN DIRI…… HILDA RESHTYANTI
memang belum banyak diketahui oleh banyak orang, khususnya teman-teman
pengguna akun Path lainnya. Hal ini dilakukan karena Informan RT ingin
dianggap menjadi trendsetter dan ingin membuat orang lain merasa penasaran
tentang moment yang sudah dibagikannya.
Path memungkinkan seseorang bermain dengan identitasnya. Dalam media
sosial Path identitas antara pengguna yang satu dengan pengguna lainnya memang
beraneka ragam. Penggunanya dapat merubah identitasnya sesuai dengan
keinginannya. Di dalam media sosial Path, identitas pengguna tidak sepenuhnya
ditampilkan. Identitas yang ditampilkan dalam Path hanya sebuah potongan dari
keseluruhan identitas yang ingin dia tampilkan. Identitas yang ditampilkan di
dalam akun Path tersebut yang pada akhirnya membuat citra diri dalam seseorang
yang bisa diketahui oleh diri sendiri dan orang lain.
Banyak sekali fitur yang bisa dihadirkan oleh Path kepada penggunanya.
Di dalam media sosial Path, seseorang dapat mencitrakan dirinya dengan berbagai
fitur yang memang sudah ditawarkan oleh Path. Salah satunya yaitu fitur
mendengarkan lagu atau listening to. Fitur ini digunakan oleh pengguna akun Path
untuk menunjukkan keadaan dan perasaan yang sedang dirasakan oleh seseorang
melalui lagu yang didengarkan. Banyak sekali aliran lagu yang memang sudah
disediakan di dalam fitur listening to ini. Baik itu lagu pop, metal, maupun lagu
yang beraliran melow yang biasanya digunakan oleh pengguna akun Path yang
sedang merasa sedih atau resah. Seperti yang disampaikan oleh informan AD,
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
75SKRIPSI PENCITRAAN DIRI…… HILDA RESHTYANTI
“biasanya pas lagi galau gitu mbak, kalau pas galau gitu ya aku updatelagu-lagu galau atau quotes galau hahaha. Tapi ya kalo lagi seneng yaupdate nya ya biasa aja, ya yang seneng juga.”
Sama halnya seperti Informan RT yang sering menggunakan fitur listening
to ketika dia merasa resah,
“tapi paling sering pas lagi sedih lagi galau gitu mbak haha. Biasanyaaku update kayak lagu gitu yang galau-galau gitu. Dengerin lagu-laguyang pas di hati gitu mbak hahaha.”
Seseorang yang merasa keadaan dirinya sedang dalam kondisi yang
kurang bahagia, biasanya membagikan moment yang sesuai dengan isi hatinya
melalui fitur listening to. Seperti apa yang dikemukakan informan RT diatas, dia
mengaku bahwa ketika dia merasa sedih dan galau, dia lebih suka mengupdate
lagu yang memang mendukung suasana hatinya pada saat itu.. Darisana kita dapat
melihat bahwa seseorang dapaat mencurahkan isi hatinya melalui fitur
mendengarkan lagu atau listening to ini. Melalui menu ini pengguna akun path
dapat memberitahukan kepada pengguna lainnya tentang lagu apa saja yang
sedang didengarnya. Dan secara otomatis apa yang sudah dia tulis atau dia update
akan terlihat dalam akun teman pengguna media sosial Path lainnya. Namun
berbeda halnya dengan Informan BG,
“Itu aslinya kalo pas dengerin lagu galau gitu ya aku aslinya gakgalau-galau banget gitu mbak. Aslinya ya aku biasa-biasa aja, gakgalau nemen gitu lo mbak. Tapi ya pas pengen dengerin lagu itu aja”
Berdasarkan hasil wawancara di atas, dapat diketahui bahwa Informan BG
tidak selalu mengungkapkan bagaimana keadaan dirinya pada saat itu melalui
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
76SKRIPSI PENCITRAAN DIRI…… HILDA RESHTYANTI
fitur mendengarkan lagu. Dia mengaku bahwa memang dia membagikan moment
tentang lagu melow atau galau di akun Path nya, akan tetapi pada kenyataannya
apa yang dicitrakan dan ditampilkan Informan BG di akun Path nya, tidak sama
dengan apa yang dia rasakan saat itu. Pendapat yang sama dikemukakan oleh
Informan SY,
“Yo lagu-lagu melow gitu mbak. Mungkin kayak lagu-lagu 90 an.Kayak gitu gitu sering. Apalagi pas waktu patah hati gitu mbakhahaha dulu sempet se. Terus ya aku dengerin lagu-lagu melow gitu.Aku lebih suka dengerin lagu-lagunya Oasis, apa yaa wes pokoknyalagu-lagu 90an 70an itu kan apa ya dia itu melow tapi gak melowbanget gitu mbak. Maksudnya masih bisa dibuat seneng. Nggakterlalu ngetoki kalo aku lagi galau gitu mbak hahaha. Nanti kaloterlalu galau dikira temen-temenku aku patah hati banget gitu mbakgagal move on. Aku nggak mau aja. Tar malah aku dibully mbak samatemen-temenku hahaah ya jadi update yg biasa aja. Ya mellow tapigak sampek lumpuhkanlah ingatanku ngono mbak hahaha. Mellow kuberkelas mbak.”
Berdasarkan dari hasil wawancara di atas diketahui bahwa meskipun
Informan SY memang dalam keadaan sedih dan patah hati, akan tetapi dia tetap
ingin mencitrakan dirinya sebagai perempuan yang kuat. Dia tidak ingin terlalu
memperlihatkan kesedihannya kepada teman-teman di akun Path nya. Hal ini
dikarenakan informan SY tidak ingin dirinya dilihat sebagai perempuan yang
lemah dan sulit untuk berpindah hati dari mantan kekasihnya tersebut.
Segala bentuk pencitraan diri yang ada di dalam akun media sosial Path
memang berbeda-beda. Path seperti menyediakan ruang dan panggung bagi
penggunanya dan disini pengguna akun Path tersebut yang menjadi aktor dan
menjalankan perannya. Selain melalui fitur update lokasi atau fitur listening to,
pengguna Path juga bisa merepresentasikan maupun mencitrakan dirinya melalui
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
77SKRIPSI PENCITRAAN DIRI…… HILDA RESHTYANTI
fitur sleep and awake. Akan tetapi tidak banyak pengguna yang menggunakan
fitur ini karena alasan citra diri pula. Seperti apa yang dikatakan oleh informan
SY,
“Enggak suka mbak. Soalnya ya kadang kalau misal aku bangunnyatelat gitu habis itu terus kalo aku pengen pamer itu kan juga tardilihatnya gak enak mbak aku juga malu kalau ketahuan bangun sianghahaha. Terus itu juga bukan hal yang penting, nggak bisa dijadiin apayaa. Pokoknya bukan hal umum gitu mbak bukan buat publik. “
Berdasarkan hasil wawancara diatas diketahui bahwa Informan SY tidak
ingin menggunakan fitur sleep and awake karena dia tidak ingin ketika dia telat
untuk bangun pagi, pasti semua teman yang ada di akun Path nya tahu dan SY
tidak ingin hal itu terjadi karena dia merasa malu dan tidak mau dianggap
sebagai perempuan yang pemalas karena selalu bangun siang.
Semua interaksi yang ada di dalam media sosial Path juga sama halnya
ketika kita berinteraksi dengan orang lain di dunia nyata. Obrolan, diskusi,
menyapa, bercerita, hingga mengungkapkan apa yang sedang seseorang rasakan.
Interaksi di dalam Path juga bisa dilihat ketika seseorang membagikan moment di
akun Path nya, baik itu status hingga update lokasi. Di saat seseorang membuat
moment di akun Path nya, pengguna yang lain pasti akan memberikan respon atau
feedback berupa komentar maupun memberikan like atau love pada moment orang
tersebut. Seperti yang dikatakan oleh informan SY,
“Aku itu ngupdate pengen sendiri mbak. Kalau apa ya aku merasapuas terus tiba-tiba banyak yang ngelike banyak yang komen gitu yapasti mereka tertarik sama apa yang aku update. Tapi kalau selama itupengen tak update ya aku update mbak. Ya lebih seneng lagi kalauyang aku update itu malah bikin penasaran orang gitu. Terus biasanya
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
78SKRIPSI PENCITRAAN DIRI…… HILDA RESHTYANTI
kalo tempat-tempat yang jarang diupdate sama temen-temenku gitubiasanya banyak banget yang kasih komen terus nanya nanya itudimana gitu.”
Pendapat yang sama juga dikatakan oleh informan BG,
“oooh kalo yang resek-resek gitu mbak biasanya komen kalo pas akulagi update tempat gitu misal ‘wooo gak ngajak rek, individu!’ Kayakgitu sih mbak.”
Berbagai interaksi dapat terjadi di dalam dunia Path. Setiap pengguna
yang membagikan moment nya pasti ingin mendapat respon yang positif dari
pengguna lain yang melihatnya. Eksistensi dalam diri seseorang terlihat dari
berapa banyak like atau love maupun setiap komentar yang dia dapatkan ketika
dia mengupdate status atau sebagainya. Semakin banyak like yang didapatkan
maka seseorang merasa bahwa orang lain juga menyukai apa yang dia bagikan
dan mengaggap bahwa eksistensi dirinya memang diakui oleh pengguna akun
Path lainnya. Seperti yang dikatakan oleh Informan RT,
“Iya seneng lah mbak hahaha kan berarti postingan aku menarik gitujadi banyak yang ngelove hahaha. Terus biasanya se mbak kalo misallove Cuma dikit gitu biasanya postingan nya tak hapus. Rasanyagimana gitu. Gak enak aja pokoknya. Makanya biasanya tak hapuskalo love nya Cuma dikit gitu.
Dengan adanya kemajuan teknologi yang semakin canggih, saat ini banyak
dari masyarakat yang lebih senang berinteraksi di dunia maya. Mereka mulai
mengabaikan interaksi di dunia yang nyata. Hal ini juga terjadi pada pengguna
media sosial Path. Dengan banyaknya kemudahan yang ditawarkan dalam
berinteraksi dan berkomunikasi, membuat seseorang lebih tertarik untuk
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
79SKRIPSI PENCITRAAN DIRI…… HILDA RESHTYANTI
menggunakan media sosial sebagai jembatan untuk berinteraksi serta menjadi
wadah untuk mereka mengeksplor citra dirinya. Bahkan bukan hanya
menggunakan, sebagian orang sudah masuk dalam tahap kecanduan untuk
berinteraksi melalui media sosial Path. Hal ini juga terjadi pada informan RT
“Iya tiap hari pasti buka Path mbak. Apalagi pas dulu awal-awalmasuk Sma. Beh bisa 2-3 kali aku update mbak. Padal ya aslinyaupdate an ku nggak sebrapa penting hahaha. Kalo sekarang yalumayan sering juga se, tapi update nya ngga begitu banyak kayak paswaktu dulu. Tapi ya mesti buka Path kayak ngeliat moment temen gitumbak. Ya rasa e aneh aja kalo gak buka path atau medsos gitu mbak.Rasanya tangan gatel hahaha.”
Berdasarkan hasil wawancara di atas, Informan RT mengaku bahwa dia
selalu membuka akun Path nya setiap hari. Meskipun bukan untuk membuat status
atau membagikan moment lainnya, dia selalu menyempatkan diri untuk membuka
akun Path nya dan dia merasa ada yang kurang jika dia tidak membuka akun
media sosialnya tersebut. Hal ini membuktikan bahwasannya media sosial
khususnya Path telah membuat candu online yang cukup besar bagi penggunanya.
Informan SY juga menyatakan hal yang sama,
“Ya sering lah mbak. Aku se minimal 2 kali sehari gitu update. Gatauyang tak update apa aja pokoknya harus update mbak hahaha. Teruskadang kalo malem-malem abis ngerjain tugas kan aku sering nontonfilm, nah nonton film kayak film-film fiksi atau ilmiah gitu gitu akubiasanya juga update malem-malem gitu.”
Hal ini juga terjadi ketika beberapa dari informan peneliti yang memiliki
masalah dengan gadget yang dimiliki, sehingga mereka harus meminjam gadget
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
80SKRIPSI PENCITRAAN DIRI…… HILDA RESHTYANTI
milik temannya hanya untuk sekedar update lokasi. Seperti yang dituturkan oleh
informan BG,
“Oh ya jelas pernah itu mbak hahaha. Waktu itu pas batreku habis terus
kalo nggak ya pas internetnya lagi susi mbak, susah sinyal. Biasanya kan kita
mesti janjian gitu update Path bareng mbak. ‘Lo rek gak isok update rek, nyeleh
hape mu po o’. Biasanya gitu mbak hahaha ngrampok hape temen.”
Informan RT juga pun juga mengatakan hal yang sama seperti apa yang
Informan BG jelaskan,
“Iya pernah mbak. Soalnya kan pas itu anak-anak update nya bareng-bareng gitu lo. Terus aku pengen juga, lah pas itu hapeku lowbatsoalnya mbak gak bawa powerbank juga jadi ya akhirnya belainminjem hape temen mbak hahaha. Soalnya kan pengen aku sama si Asama si B itu update nya bareng-bareng gitu lo mbak.”
Sama halnya seperti yang Informan ND katakan,
“Biasanya sih kalo sampek bela-belain gitu lagi kumpul sama temen yangjarang ngumpul mbak. Jadi kan jarang banget gitu kesempatan buat updatelagi sama mereka haha Terus bawaannya pengen ngasih tau aja gitu lo ketemen-temenku yang lain. Tapi kalo misalnya lagi sama temen-temen yangbaisa aja gitu kayak temen sekelas atau yang tiap hari ketemu gitu aku gaksampek belain mbak. Cuma kalo temen lama yang jarang ketemu biasanya.”
Path memberikan pengaruh yang cukup besar bagi para penggunanya. Path
menawarkan realitas sosial yang baru dalam menjalin dan membangun hubungan
sosial. Di dalam media sosial Path ini hubungan diri dengan orang lain diperoleh
melalui sebuah ruang yang tidak nyata. Dimana mereka dapat mengungkapkan
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
81SKRIPSI PENCITRAAN DIRI…… HILDA RESHTYANTI
diri, perasaan maupun emosi tanpa perlu bertatap muka dengan lawan bicaranya.
Kontak fisik dianggap tidak penting karena di dalamnya seseorang bisa
menemukan kedekatan dengan pengguna lain baik itu teman maupun keluarga
jauh yang meman jarang untuk mereka temui di dunia nyata. Di dalam media
sosial Path, seseorang dapat menjadi seperti apa yang dia inginkan. Menjadi
apapun yang selama ini dia idamkan dan dia imajinasikan. Mereka bebas untuk
memainkan peran di dunia maya, karena memang dunia maya menawarkan
kebebasan untuk seseorang berekspresi.
Selain untuk membentuk citra diri serta menjaga eksistensi diri, Path juga
mampu mempengaruhi konsumsi dari penggunanya. Hal ini dapat dilihat dari
berapa banyak kuota yang dihabiskan per bulannya oleh para pengguna akun Path
tersebut dan berapa banyak budget yang dikeluarkan untuk membeli kuota
internet setiap bulannya. Seperti yang dikatakan oleh Informan BG,
“Itu mbak aku pake kartu 3 yang langsung 8 GB pertahun itu.Jadinya habisnya sekitar 3 bulan gitu mbak. Tapi kadang 2 bulanjuga udah abis mbak hehe. Jadi harus pinter-pinternya aku aja caripaketan yang murah mbak, yang sekiranya masih cukup sama uangsanguku.”
Sedangkan Informan RT mengatakan,
“Aku pake simpati mbak, biasanya pake flash yang 2 Gb 70.000 itumbak. Tapi ya kadang habis 2 Gb lebih mbak biasanya langsungnyedot pulsa. Makanya pengen cari paketan yang lebih banyakkuotanya. Tapi ya itu mbak pake simpati mahal Cuma emang diasinyalnya jos.”
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
82SKRIPSI PENCITRAAN DIRI…… HILDA RESHTYANTI
Segala usaha pun mereka lakukan agar uang saku yang diberikan oleh orang
tuanya mencukupi kebutuhannya, baik itu untuk membeli kuota internet maupun
ketika akan pergi ke suatu cafe yang cukup mahal. Salah satu usaha yang mereka
lakukan adalah dengan mengencangkan ikat pinggang mereka. Seperti yang
dikatakan oleh informan RT,
“Ya dihemat-hematin mbak duitnya hahaha. Kadang aku bawabekal gitu dari rumah, terus di sekolah juga ngempet gak jajan.Apalagi kalo pas diajak anak-anak nongkrong gitu mbak yamusti hemat. Soalnya apa ya papa ku itu kayak ngasihtanggung jawab gitu ke aku. Kalo dikasih sangu segini yagimana usahaku biar nyukupi semuanya kayak jajan,nongkrong, internet buat hp.”
Informan RT mengatakan bahwa dia rela untuk menahan keinginannya
untuk membeli kue ataupun makanan di sekolahnya demi untuk agar uang
sakunya mencukupi kebutuhan kuota internetnya maupun ketika dia diajak oleh
teman-temannya untuk nongkrong di suatu cafe yang cukup mahal.
Path membantu mereka untuk membentuk identitas baru sesuai dengan
apa yang dibutuhkan dan diinginkan. Fitur-fitur yang dihadirkan juga
memudahkan penggunanya untuk mengekspresikan dirinya. Bahkan Path
memberikan ruang untuk mereka menciptakan realitas baru yang bahkan
sesungguhnya tidak pernah terjadi di dunia nyata. Hal ini dilakukan untuk terus
mambangun identitas serta citra diri mereka di depan pengguna Path yang lain.
Seperti apa yang pernah dilakukan oleh informan RT,
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
83SKRIPSI PENCITRAAN DIRI…… HILDA RESHTYANTI
“Jadi misalnya lagi di rumah ya, terus aku sama temen-temen gitujanjian ayo rek update nang gunung iki. Ya gitu mbak terus kitaupdate bareng padal sebenernya ya lagi di rumah aja nggak kemana-mana hahaha. kan keliatan keren aja gitu update lagi mendaki digunung ini gitu. Kan sekarang lagi musim-musimnya naik-naikgunung mbak.”
Ruang maya seperti media sosial memudahkan seseorang dalam
mengekspresikan dirinya. Tanpa belenggu oleh nilai-nilai sosial seperti di dunia
nyata. Tidak ada jarak umur, profesi, maupun kelas sosial yang bisa menghalangi
mereka. Saat ini tidak banyak disadari bahwa sebagian orang sudah menjadikan
media sosial Path sebagai realitas dan nyata bagi mereka. Mereka bersosialisasi,
membentuk suatu kelompok layaknya seperti realitas di dunia nyata. Adanya
komentar, pujian, bahkan makian mereka dapatkan di dalam dunia Path. Hanya
bermodal gadget dan hanya dengan mengetik huruf pada keyboard yang sudah
disediakan dan semua itu terjadi tanpa perlu adanya tatap muka.
Masyarakat modern saat ini berlomba-lomba untuk memanfaatkan jejaring
sosial untuk berinteraksi. Awal mulanya memang bertujuan untuk mempermudah
komunikasi dan interaksi, akan tetapi semakin kesini media sosial digunakan
sebagai ajang pencitraan diri. Semua orang ingin berlomba menunjukkan citra diri
dan eksistensinya. Bagi orang yang sulit berinteraksi di dunia nyata, media sosial
lah kemudian yang menjadi solusinya. Tak perlu lagi beramah-tamah dengan
segebok aturan nilai dan norma di dalam masyarakat. Jika seseorang dianggap
banyak membuat masalah, solusinya adalah cukup dengan menghapus namanya
dari daftar pertemanan di akun media sosialnya.
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
84SKRIPSI PENCITRAAN DIRI…… HILDA RESHTYANTI
Inilah yang membuat mereka mulai melupakan kehidupan sosial yang
sesungguhnya. Realitas semu yang ditampilkan oleh media sosial dianggap lebih
menarik daripada realitas sesungguhnya. Mereka juga menganggap realitas yang
tampak di ruang maya merupakan realitas yang memang real adanya, padahal
sesungguhnya dunia maya ataupun media sosial merupakan panggung dimana
sandiwara mulai dan terus dimainkan.
top related