bab iii pembahasan...untuk pemilihan lokasi yang akan dijadikan tempat , panitia seminar melakukan...
Post on 06-Dec-2020
2 Views
Preview:
TRANSCRIPT
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Tinjauan Perusahaan
3.1.1 Sejarah Perusahaan
Ide legalisasi ganja muncul dari ngobrol-ngobrol santai di Kampus UI
Depok. Kemudian salah seorang membuat Grup Facebook: Dukung Legalisasi
Ganja (DLG). Tanpa disadari jumlah pendukung DLG mencapai angka 11.000
pada tahun 2009. Di tahun itu pula DLG melakukan kopdar pertama yang
diinisiasi oleh salah seorang aktivis NAPZA. Dari sinilah bermula, mulai
menggerakkan ide legalisasi ganja di Indonesia.
Mei 2010, DLG memutuskan untuk ambil bagian dalam merayakan event
tahunan “Global Marijuana March” atau yang disingkat GMM 2010. para anggota
melakukan aksi damai ini dengan membagikan selebaran yang berisi informasi
objektif terkait pohon ganja di sekitar Bundaran HI, Jakarta. Pada waktu itu
jumlah anggota hanya 30 orang, tapi semangat juang anggota tidak luntur
sedikitpun. kemudian para anggota tetap menggelar spanduk legalisasi ganja,
keluarkan ganja dari golongan narkotika, dan melakukan sosialisasi mengenai
pemanfaatan tanaman ganja
24
25
Setelah GMM 2010, organisasi ini rutin berkumpul semingu sekali mendiskusikan
bagaimana cara mewujudkan wacana legalisasi ganja di Indonesia. Diskusi tidak
pernah lari dari manfaat ganja untuk bangsa Indonesia. Setiap pertemuan selalu
dihadiri oleh orang-orang baru yang entah darimana datangnya, seolah alam
memanggil mereka untuk terlibat dengan organisasi ini. Semakin hari semangat
dan gagasan semakin nyata dan jelas. Dalam suatu diskusi seseorang berkata,
“Kita harus membuat nama organisasi yang bisa mewadahi isu yang sedang kita
bangun ini! Nama Dukung Legalisasi Ganja biarkan menjadi grup di facebook,
lagipula kurang pas untuk menjadi nama organisasi.” Bulan Juni 2010 nama
Lingkar Ganja Nusantara resmi menjadi identitas kami.
Tahun 2011 awal jumlah pendukung DLG mencapai 42.000 orang dan
saat itu pula grup ini hilang dari facebook. DLG bisa hilang, tapi ide dan semangat
tetap menyala. Kejadian itu justru membuat LGN semakin semangat dan fokus
pada website pribadinya www.lgn.or.id. Selain itu, mulai melakukan audiensi
dengan pihak-pihak yang anggap bersinggungan langsung dengan visi dan misi
LGN. Para pendriri berkunjung ke LSM-LSM, instansi-instansi pemerintah,
lembaga agama, maupun ke tokoh-tokoh masyarakat.
April 2011 berhasil mendapatkan kantor pertama kali di daerah
Ciputat, Pulau Situ Gintung 3. LGN menyebutnya Rumah Hijau LGN. Sungguh
sangat bersyukur mendapatkan tempat seindah ini. Pohon tumbuh dimana-mana,
angin segar selalu bertiup menyejukan raga, ketenangan alam mendamaikan batin,
dan keramahan warga selalu menyambut perjuangan kita. Satu hal perlu LGN
26
tekankan bahwa Rumah Hijau LGN adalah pusat perjuangan legalisasi ganja di
Indonesia.
3.1.2 Visi dan Misi
Demi memajukan organisasi para pendiri LGN membuat visi dan misi untuk
membangun identitas, adapun visi misi tersebut adalah.
1. Visi :Pemanfaatan pohon ganja sebagai aset kapital bangsa demi
mewujudkan rakyat adil, makmur, sentosa berdasarkan ajaran Pancasila.
2. Misi : Gotong Royong dalam segala bidang perjuangan terutama
penelitian, edukasi, advokasi dan membangun komunitas.
3.1.3 Struktur Organisasi LGN
3.1.4
Pembagian dalam struktur organisasi tersebut bertujuan untuk memudahkan
pembagian sistem kerja semua bidang yang ada.
Gambar III.1 Struktur Organisasi
Sumber : Data dan Informasi Website Lingkar Ganja Nusantara
DHIRA NARAYANA Ketua
EMILIANI BAHY Member Care
CIPTA BUDI IT Media Informasi
RUELLLO NOVITO Humas
HERU PRIBADI Advokasi
27
3.2 Analisa Data
3.2.1 Perencanaan
1. Analisa SWOT
Program Lingkar Ganja Nusantara dalam mengedukasi manfaat ganja
yakni dengan diadakan program seminar bedah buku Hikayat Pohon Ganja pada
tanggal 14 September 2017 bertempat di aula perpustakaan dan kearsipan daerah
provinsi Kalimantan Timur, yang bertemakan "Memberi Makna Pada Yang
Terlena”.
Strengths (kekuatan)
Dengan diadakannya seminar bedah
buku Hikayat pohon ganja tersebut
mengajak masyarakat yang datang
untuk lebih mengetahui manfaat yang
didapat dari tanaman ganja, sehingga
dapat memberikan pemikiran yang
lebih terbuka mengenai hal tersebut,
selain itu seminar tersebut memiliki
sumber-sumber yang jelas dan
terpercaya.
Weaknesses (kelemahan)
Adapun kelemahan yang terjadi pada
acara seminar tersebut sebagian besar
masyarakat didaerah Kalimantan timur
masih memiliki pandangan yang
negative mengenai ganja, masih banyak
yang belum mengetahui bahwa ganja
sebenarnya bisa digunakan untuk
menyembuhkan beberapa penyakit, dan
bisa juga digunakan sebagai bahan
industri seperti dijadikan kain dll
28
Opportunities (peluang)
Dengan diadakannya seminar bedah
buku ini LGN mempunyai peluang
yang sangat berarti dimana masyarakat
bisa lebih mengetahui manfaat-manfaat
ganja yang telah berkembang sampai
sekarang tidak sampai disitu saja
melalui website resmi yang dirilis oleh
organisasi LGN masyarakat lebih
mudah mencari informasi tentang
manfaat ganja yang berkembang hingga
saat ini, hal ini memberikan peluang
kepada LGN untuk terus meningkatkan
program edukasi kepada masyarakat
dan pemerintah, khususnya kepada
Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
dimana LGN ingin melakukan kerja
sama guna mengoptimalkan ganja
sebagai aset negara yang perlu dijaga
dan dikembangkan seperti dibeberapa
negara yang sudah melakukan legalisasi
ganja untuk keperluan medis, industri
maupun membangun perkonomian
negara.
Threats (ancaman)
Para panitia pelaksana turut
mengundang beberapa perwakilan
seperti perwakilan dari Kepolisian,
Majelis Ulama Indonesia, serta Badan
Narkotika Nasional, namun sangat
disayang dari beberapa perwakilan
tersebut tidak memberikan tanggapan
apa-apa, hal ini sangat disayangkan dan
memberikan ancaman untuk organisasi
LGN yang sangat mendukung atas
legalisasi ganja di Indonesia.
Namun menurut key informan ancaman
ini tidak menyurutkan semangat untuk
melakukan perjuangan kepada
pemerintah untuk disegerakan
melakukan penelitian khusus tentang
ganja medis dll.
29
2. Tujuan
Menurut key informan Bapak Dhira Narayana “bahwa tujuan dari kegiatan
ini adalah untuk memberikan pembelajaran yang luas terhadap ganja.” Selain itu
seminar bedah buku ini sangat membantu masyarakat yang belum mengetahui
ganja sebenarnya memiliki banyak keuntungan.
3. Target Audience
Target audience primer dalam pelaksaan seminar buku ini adalah untuk
umum namun lebih diutamakan kepada mahasiswa yang berada disekitar
wilayah Kalimantan timur
Target audience sekunder merupakan target tambahan diluar target
audience primer, target audience sekunder ini meliputi orang tua dan
masyarakat dari semua kalangan seperti para ahli-ahli khusus dll.
4. Anggaran
Untuk mencapai kesuksesan program tentunya diperlukan anggaran yang
dapat membiayai operasional penyelenggaraan kegiatan ini. Biaya yang
diperlukan untuk penyelenggaraan kegiatan ini berasal dari dana para
anggota organisasi.
Adapun rincian anggaran secara garis besarnya adalah sebagai berikut :
30
Tabel III.1
Rincian Anggaran
NO JENIS JUMLAH
1 Sewa tempat dan dekorasi Rp. 3.500.000,-
2 Media publikasi (pamflet, brosur, dll.)
Rp. 500.000,-
3 Sertifikat Rp. 500.000,-
4 Konsumsi Rp. 6.000.000,-
TOTAL Rp. 10.500.000,-
Sumber : Key informan
5. Pesan
Menurut key informan, bapak Dhira Narayana pesan yang disampaikan
pada saat seminar adalah “dengan diadakan seminar ini sangat berharga untuk
masyarakat semakin sering masyarakat membaca semakin besar peluang LGN
memberikan informasi yang nyata dan jelas tentang manfaat ganja”
Berdasarkan wawancara yang dilakukan dengan key informan Bapak
Dhira Narayana, penulis mengamati bahwa unsur sifat pesan yang diberikan
kepada peserta seminar bersifat Informatif, dan Edukatif,
31
Ada beberapa sifat pesan diberikan pada saat seminar di Ruang Pustaka
Utama Perpustakaan Daerah Provinsi, Kalimantan Timu adalah sebagai berikut :
a. Sifat Informatif
informasi-informasi yang diberikan saat seminar, yaitu pengetahuan
tentang manfaat ganja untuk keperluan medis, ekonomi dan industri
b. Sifat Edukatif
Khususnya untuk para peserta yang hadir pada seminar tersebut
Lingkar Ganja Nusantara sama-sama mengajak untuk membaca dan
mencari informasi informasi dari beberapa negara yang sudah
melegalkan ganja.
6. Strategi dan Taktik
Strategi yang dilakukan Lingkar Ganja Nusantara terus melakukan
pendekatan melalui event-event terbuka agar masyarakat terus merasakan
pandangan yang berbeda tentang ganja melalui edukasi, seminar atapun aksi
menyebarkan selembaran kertas yang berisi tentang ganja medis.
Taktik yang dilakukan Lingkar Ganja Nusantara untuk melakukan
pendekatan kepada pemerintah khususnya Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
agar ganja dapat dijadikan aset negara yang perlu dijaga dan dikembangkan untuk
keperluan medis.industri dan ekonomi.
32
Selain pendekekatan kepada pemerintah pusat LGN melakukan pendekatan
kepada pemerintah daerah khususnya di wilayah Kalimantan timur agar
memmberikan kemudahan untuk melakukan sebuah kegiatan-kegiatan yang
bersifat positif.
7. Media
Menurut key informan “dalam penyampaian pesan kepada mahasiswa/
masyarakat, organisasi menggunakan media yang umum sering digunakan. Media
yang digunakan oleh organisasi yaitu pamflet, brosur, X-Banner, banner, Audio
Visual yaitu internet melalui web www.lgn.or.id media sosial seperti facebook,
twitter dan Instagram.
8. Kriteria Evaluasi
Tabel III.2
Kriteria Evaluasi
No Tujuan Program Indikator
1
Memberikan edukasi
serta pemahaman
yang jelas
Membuat acara
berupa seminar
Dengan memberikan
pemahaman agar
Masyarakat. Tahu lebih
dalam tentang ganja
2
Merubah pandangan
negative masyarakat
tentang ganja
Membagikan
selembaran tentang
ganja medis
Memberikan bukti
bahwa ganja bisa
menyembuhkan
beberapa penyakit
Sumber : Key infoman
33
3.2.2 Pelaksanaan Kegiatan
Berdasarkan hasil wawancara key informan dengan Bapak Dhira
Narayana, pada pelaksanaan kegiatan ini para panitia sangat berperan pada saat
pelaksanaan kegiatan yang akan diselenggarakan. Pada pelaksaan ini, anggota
yang menyiapkan semua kegiatan mulai dari perencanaan sampai kepada
pelaksanaan kegiatan. Mulai dari persiapan tempat dan lokasi Seminar, pemilihan
Pembicara hingga peralatan dan perlengkapan yang dibutuhkan untuk
keberhasilan Seminar.
Untuk pemilihan lokasi yang akan dijadikan tempat Seminar, panitia
melakukan beberapa survei terhadap beberapa tempat, juga melakukan negosiasi
mengenai harga sewa dan lokasi yang di jadikan tempat Seminar. Bekerja sama
dengan pihak Kepolisian, Badan Narkotika Nasional, dan Majelis Ulama
Indonesia.
Acara ini dilaksanakan pada hari kamis, 14 September 2017, acara ini
hanya dilakukan satu hari. Kegiatan ini dimulai pada pukul 08.00 wib sampai
dengan selesai. Acara ini tidak dipungut biaya pendaftaran, acara ini gratis dengan
cara mendaftar kepada panitia melalui contact person yang ada.
Acara dimulai dengan berkumpulnya para panitia pelaksanaan untuk
melakukan persiapan, diantaranya mempersiapkan banner, panggung sebagai
tempat seminar, dan perlengkapan lainnya. Setelah semua siap, acara dimulai
dengan membuka stand untuk malakukan pendaftaran ulang dan membuka
pendaftaran akhir.
34
Pembukaan seminar diawali oleh Mc untuk membrikan perkenalan kepada
narasumber yang sudah hadir, pembukaan selanjutnya pada seminar tersebut
disampaikan oleh Bapak Taufik selaku Ketua pelaksana yang bertempatkan di
Kalimantan timur, Bapak Taufik menyampaikan bahwa acara ini diselenggarakan
hanya untuk memberikan informasi dan edukasi tentang ganja, pengenalan buku
yang akan dibahas, bahwa acara ini tidak ada perencanaan khusus untuk meneliti
tentang ganja acara ini hanya memberika edukasi kepada peserta yang hadir pada
seminar tersebut.
Menurut Informan, Arie Indra Pranata “bahwa acara seminar ini sangat
bermanfaat khususnya buat pengetahuan lebih tentang ganja, pesan yang didapat
pada seminar tersebut sebelum kita menilai hal buruk tentang ganja alangkah
baiknya kita mau membaca dan menilai bahwa ganja tidak selamanya negative.”
Diakhir acara, peserta yang ikut berpartisipasi dalam kegiatan ini,
menantikan doorprize yang disediakan oleh panitia. Tidak hanya itu, panitia
pelaksana memberika sertifikat yang ditanda tangani langsung oleh narasumber
bahwa telah mengikuti kegiatan seminar bedah buku hikayat phon ganja.
3.2.3 Evalusasi Kegiatan
1. Memberi kepuasan peserta, dengan diadakan seminar ini peserta
mendapatkan pembelajaran tentang ganja, manfaat ganja, sejarah ganja di
Indonesia.
2. Dengan di adakannya seminar ini masyarakat mempunyai pandangan
positif tentang isu legalisasi ganja yang dibahas pada seminar berlangsung,
tentang pemanfaatan pohon ganja dari beberapa bagian, dengan hadirnya
35
organisasi legalisasi ganja di Indonesia sangat memberika informasi
penting bahwa ganja bisa digunakan sebagai obat dari beberapa penyakit
data ini jelas dan fakta yang bisa masyarakat lihat melalui website resmi
LGN.
Menurut key informan Bapak Dhira Narayana, strategi organisasi ini yang
di selengarakan di ruang Pustaka Utama Perpustakaan Daerah Prov, Kalimantan
Timur pada tanggal 14 September 2017, berlangsung dengan yang direncanakan
sesuai dengan target peserta yang diharapkan.
Sedangkan menurut informan Ari Indra Pranta “seminar bedah buku ini
menambah ilmu serta wawasan masyarakat agar generasi Indonesia mau belajar
agar sebelum menilai sesuatu alngkah baiknya kita membaca terlebih dahulu,
Informan merasa senang ikut terlibat dalam acara seperti ini.
3.3 Kendala dan Pemecahan
3.1.1 Kendala
Dalam setiap pembuatan Acara, pasti ada kendala operasionalnya, terlepas
besar maupun kecil harus dihadapi agar tidak terjadi kesalahan dikemudian hari.
Menurut key Informan Bapak Dhira Narayana, Adapun kendala-kendala yang
terjadi pada H-7 beberapa panitia pelaksana tiba-tiba mengundurkan diri sehingga
ada beberapa yang tidak konsisten atas jobdesk yang sudah diberikan.
Pada H-1 sempat terjadi miss komunikasi antara panitia, ada beberapa
panitia yang ingin menghadirkan dari pihak kepolisian, BNN dan MUI pada
akhirnya beberapa panitia yang tidak setuju atas usul ini mengiyakan untuk
menghadirkan dari pihak-pihak tersebut.
36
kendala yang dimiliki saat pelaksanaan maupun perencanaan seminar buku
tersebut ada beberapa masyarakat yang belum mengetahui bahwa ganja bisa
untuk mengobati beberapa penyakit seperti, diabetes, epilepsi, autisme dan masih
banyak lagi, informasi ini bisa didapat di website resmi Lingkar Ganja Nusantara,
www.lgn.or.id
3.1.2 Pemecahan
Menurut Key Informan Bapak Dhira Narayana, untuk mengatasi kendala-
kendala yang terjadi pada pembuatan acara untuk Membahas program ini
membutuhkan mental yang kuat serta keyakinan yang matang untuk tetap
melanjutkan program agar berjalan dengan lancar
Menurut Key Informan Bapak Dhira Narayana, dalam mengatasi kendala
ini, kami mencoba mengadakan seminar di hari libur. Tetapi dengan adanya
kendala ini, panitia mendapatkan evaluasi dari beberapa pihak dan pada akhirnya
diselenggarakan pada hari kamis 14 September 2017.
top related