bab iii metode penelitian jenis dan lokasi penelitian 3.1.1 jenis penelitian · 2017. 4. 21. ·...
Post on 25-Feb-2021
14 Views
Preview:
TRANSCRIPT
23
BAB III
METODE PENELITIAN
Dalam bab ini akan dibahas langkah – langkah yang akan ditempuh
dalam pelaksanaan penelitian yang terdiri jenis dan lokasi penelitian, variabel
penelitian dan devinisi operasional, populasi, sampel dan teknik sampling, teknik
dan instrumen pengumpulan data, uji prasyarat yang meliputi uji normalitas,
homogenitas dan uji keseimbangan.
3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian
3.1.1 Jenis Penelitian
Prosedur yang dilaksanakan dalam penelitian ini adalah penelitian
eksperimen. Menurut Slameto (2015:123) penelitian eksperimen merupakan
penelian yang dilakukan dengan mengadakan manipulasi terhadap objek
penelitian serta adanya kelas kontrol. Penelitian eksperimen merupakan kegiatan
membandingkan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kelas eksperimen
yang diberi manipulasi yaitu dengan memberikan perlakuan yang didesain.
Dengan demikian tujuan penelitian eksperimen adalah mencari hubungan antara
dua variabel ataupun lebih dalam lingkup yang di kendalikan
Berdasarkan teori di atas, penelitian yang akan dilaksanakan adalah
mencari pengaruh penerapan metode Guided Discovery terhadap kemampuan
berpikir kreatif matematis siswa yang akan dilaksanakan pada kelas eksperimen.
Sebagai kelas kontrol akan dilakukan dengan metode pembelajaran biasa. Hal ini
akan dilakukan sesuai dengan desain penelitian eksperimen.
3.1.2 Desain Penelitian
Dalam penelitian eksperimen ini akan dilakukan dengan desain
Nonequivalent Control Group Design. Dalam design ini peneliti memilih kelas
eksperimen dan kelas kontrol. Design ini hampir sama dengan pretest – posttest
control group design. Kedua kelas diberikan pretest untuk mengetahui
kemampuan awal. Kelas eksperimen diberi treatment sedangkan kelas kontrol
tidak diberi treatmen. Setelah itu kedua kelas diberi posttest untuk mengetahui
hasil akhir. Adapun designnya dapat digambarkan sebagai berikut :
24
Tabel 5
Desain Eksperimen
Non Equivalent Control Group Design
Keterangan:
X :Adanya treatment / perlakuan khusus dengan menggunakan metode
Guided Discovery
:Keadaan awal kelas eksperimen sebelum diberi perlakuan khusus
dengan metode Guided Discovery
:Keadaan akhir kelas eksperimen sebelum diberi perlakuan khusus
dengan metode Guided Discovery
:Keadaan awal kelas kontrol sebelum diberi perlakuan biasadengan
metode pembelajaran biasa
:Keadaan akhir kelas kontrol sebelum diberi perlakuan biasa dengan
pembelajaran biasa
Kelompok atas diberikan treatment pembelajaran menggunakan metode
Guided Discovery sebagai kelompok eksperimen sedangkan kelompok bawah
merupakan kelas kontrol dengan pembelajaran yang biasa dilakukan. Pengaruh
pembelajaran dengan menggunakan metode Guided Discovery adalah
3.1.3 Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SDN Mojotengah 02 Kecamatan Kedu
Kabupaten Temanggung semester II tahun ajaran 2015/2016. Subjek penelitian
adalah siswa kelas 5 semester II tahun ajaran 2015/2016 sebagai kelas eksperimen
sedangkan untuk kelas kontrolnya kelas 5 di SDN Mojotengah 01 semester II
tahun ajaran 2015/2016
Tabel 6 Kegiatan Penelitian
Waktu/ Kegiatan Maret April Mei
Persiapan
Pelaksanaan
Analsis Data
Penyusunan Laporan
25
Validasi Instrumen tes dilakukan secara espert Judgement pada tanggal
16 April 2016. Pada tanggal 21 April 2016 pemberian pretest dan perlakuan
(Guided Discovery ) pada kelas eksperimen. Pada tanggal 26 pemberian pretest
dan pembelajaran pertemuan pertama pada kelas kontrol. Dalam pemberian
perlakuan kedua tahap yaitu pada tanggal 22 April 2016 untuk kelas eksperimen
(Guided Discovery) sedangkan pada tanggal 28 April 2016 untuk kelas kontrol
(pembelajaran langsung). Pada saat pelaksanaan posttest dan perlakuan pertemuan
ketiga pada tanggal 23 April 2016 untuk kelas eksperimen sedangkan untuk kelas
kontrol dilakasanakan pada tanggal 29 April 2016 pertemuan ketiga.
Tabel 7
Jadwal Pelaksanaan Penelitian
Kelas Pertemuan
1 2 3
Kelas eksperimen 21/04/2016 22/04/2016 23/04/2016
Kelas kontrol 26/04/2016 28/04/2016 29/04/2016
3.2 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
3.2.1 Variabel Penelitian
Menurut Sugiyono (2011:38) variabel penelitian adalah segala sesuatu
yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga
diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulan. Dalam
penelitian ini harus ada variabel. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yaitu
variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y)
1. Variabel Bebas (X)
Menurut Sugiyono (2011:39) variabel bebas adalah variabel yang
mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel
terikat (dependen). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah metode Guided
Discovery (X). Metode Guided Discovery adalah metode pembelajaran berbasis
penemuan yang dibimbing oleh guru. Metode ini memberikan pengaruh pada
kemampuan berpikir kreatif matematis.
26
2. Variabel Terikat (Y)
Menurut Sugiyono (2011:61) variabel terikat adalah variabel yang
dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Dalam
penelitian ini variabel terikat adalah kemampuan berpikir kritis matematis ( )
3.2.2. Definisi Operasional
Definisi operasional diperlukan untuk menentukan jenis dan indikator
dari variabel - variabel yang terkait dalam penelitian sehingga pengujian hipotesis
dengan alat bantu statistik dapat dilakukan dengan benar. Definisi operasional
dalam penelitian ini adalah variabel dengan penggunaan metode pembelajaran
Guided Discovery yang diartikan secara operasional sebagai penyajian
pembelajaran yang menekankan pada penemuan, siswa bebas menyelidiki,
menarik kesimpulan dan membangun pengetahuan baru yang terbimbing. Untuk
melihat ketercapaian metode pembelajaran berdasarkan masalah menjadi sebuah
penemuan (Guided Discovery) menggunakan lembar observasi. Variabel ini
mempengaruhi variabel kedua yaitu kemampuan berpikir kreatif matematis.
Variabel yang kedua adalah kemampuan berpikir kreatif matematis
didefinisikan secara operasional sebagai berpikir kreatif dalam mata pelajaran
matematika. mengukur kemampuan berpikir kreatif matematis siswa dapat
dilakukan dengan cara mengeksplorasi hasil kerja siswa proses berpikir
kreatifnya. mengukur kemampuan berpikir kreatif siswa dapat dilakukan dengan
mendasarkan pada apa yang dikomunikasikan siswa, secara verbal maupun
tertulis. kemampuan berpikir kreatif matematis dapat diukur dengan memberikan
soal yang mencangkup indikator untuk menilai berpikir kreatif matematis siswa
(orisinalitas, elaborasi, kelancaran, fleksibilitas). Indikator tersebut dapat
dituangkan dalam soal yang berbentuk soal open ended .
3.3 Populasi, Sampel dan Teknik Sampling
3.3.1 Populasi
Populasi adalah wilayah generalisai yang terdiri atas obyek/subjek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari sehingga diperoleh informasi dan kemudian ditarik kesimpulanna dalam
27
Sugiyono (2010: 215). Populasi dalam penelitian ini adalah SD gugus Arjuna
yang terdiri dari :
1. Seluruh siswa kelas 5 SDN Danurejo Semester II Tahun pelajaran
2015/2016
2. Seluruh siswa kelas 5 SDN Kedu 2 Semester II Tahun pelajaran
2015/2016
3. Seluruh siswa kelas 5 SDN 1 Mojotengah Semester II Tahun pelajaran
2015/2016
4. Seluruh siswa kelas 5 SDN 2 Mojotengah Semester II Tahun pelajaran
2015/2016
5. Seluruh siswa kelas 5 SDN karangtejo Semester II Tahun pelajaran
2015/2016
6. Seluruh siswa kelas 5 SDN Salamsari Semester II Tahun pelajaran
2015/2016
Dengan rincian sebagai berikut :
Tabel 8
Jumlah Siswa Kelas 5 Gugus Arjuna
No Sekolah Jumlah Siswa Keterangan
1. SDN Danurejo 15
2. SDN Kedu 2 60 Paralel A = 30
B = 30
3. SDN 1 Mojotengah 21
4. SDN 2 Mojotengah 23
5. SDN Karangtejo 18
6. SDN Salamsari 12
3.3.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut (Sugiyono 2011:62). Sampel pada penelitian ini berjumlah 44
siswa terdiri dari siswa kelas 5 SDN 2 Mojotengah yang berjumlah 23 siswa
sebagai kelas eksperimen (Guided Discovery ) dan kelas 5 SDN 1 Mojotengah
yang berjumlah 21 sebagai kelas kontrol.
28
3.3.3 Teknik Sampling
Teknik sampling yang digunakan adalah nonprobability sampling yaitu
teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang/kesempatan sama bagi
setiap unsur untuk anggota populasi untuk dipilih menjadi sample. teknik sample
ini bermacam – macam namun dalam penelitian ini menggunakan samling
purposive. Sampling purposive merupakan teknik pernentuan sampel dengan
pertimbangan tertentu. Hal ini digunakan karena dalam pemilihan SD sebagai
sample ditentukan sesuai kemampuan dan keseimbangan karakteristik seperti
jumlah siswa yang hampir seimbang. Sampel dalam penelitian ini adalah :
a. Siswa kelas 5 SDN 2 Mojotengah merupakan kelas eksperimen yang
akan diberikan treatment atau perlakuan yaitu dengan menggunakan
Guided Discovery
b. Siswa kelas 5 SDN 1 Mojotengah merupakan kelas kontrol yang
diberikan pengajaran seperti biasa.
3.4 Teknik dan Intrumen pengumpulan Data
3.4.1 Teknik Pengumpulan Data
Menurut Sugiyono 2015:308. Teknik pengumpulan data merupakan
langkah yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan dari penelitian adalah
mendapatkan data. Menurut Suharsimi Arikunto (2010:265) pengumpulan data
dapat dilakukan dengan metode tes, observasi, kuisioner, dokumentasi, dan
sebagainya. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah metode observasi, dan tes sebagai berikut:
1. Observasi
Dalam menggunakan metode observasi cara yang paling efektif adalah
melengkapinya dengan format atau blangko pengamatan sebagai instrument
(Suharsimi Arikunto, 2010:272). Teknik Obsevasi dalam penelitian ini digunakan
untuk mengamati kegiatan dan tingkah laku guru pada saat mengajar dengan
menerapkan pembelajaran Guided Discovery di dalam kelas. Saat guru mengajar
di kelas dengan menerapkan pembelajaran Guided Discovery, guru lain sebagai
observer mengamati dan mengisi lembar observasi dari perlakuan yang diberikan.
29
2. Tes
Instrumen tes adalah alat yang digunakan dalam rangka pengukuran dan
penilaian, biasanya berupa sejumlah pertanyaan/soal yang diberikan untuk
dijawab oleh subjek yang diteliti (Kurnia 2015:164). Teknik pengumpulan data
untuk mengetahui pengaruh pembelajaran Guided Discovery terhadap
kemampuan berpikir kreatif matematis siswa kelas 5 SDN 2 Mojotengah
Semester II Tahun Pelajaran 2015/2016 dan siswa kelas 5 SDN 1 Mojotengah
Semester II Tahun Pelajaran 2015/2016 adalah dengan menggunakan teknik tes
dan instrumen berbentuk uraian.
Adapun langkah – langkah yang dilakukan peneliti untuk mengumpulkan data
adalah sebagai berikut :
1. Menyusun instrumen penelitian untuk pretest dan posttest
2. Menentukan pedoman pemberian skor terhadap setiap jawaban
3. Uji instrumen
4. Menentukan kelas eksperimen, yaitu kelas 5 SDN 2 Mojotengah
semester II tahun pelajaran 2015/2016 menggunakan metode Guided
Discovery
5. Menentukan kelas kontrol yaitu siswa kelas 5 SDN Mojotengah
semester II tahun pelajaran 2015/2016
6. Mengambil nilai pretest sebagai uji prasarat awal sebelum perlakuan
7. Sebelum melakukan eksperimen, terlebih dahulu melakukan uji prasyarat
untuk uji keseimbangan yaitu uji normalitas dan uji homogenitas variansi
populasi, selanjutnya melakukan uji keseimbangan sebelum perlakuan.
8. Melakukan pembelajaran, kelas 5 SDN 2 Mjotengah menggunakan
Guided Discovery dan kelas 5 SDN 1 Mojotengah menggunakan
pembelajaran langsung. Selanjutnya melakukan tes untuk mengetahui
sejauh mana kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal tes
kemampuan berpikir kreatif matematis
9. Melakukan uji prasyarat untuk uji hipotesis yaitu uji normalitas dan uji
homogenitas variansi populasi selanjutnya melakukan uji hipotesis
30
terhadap kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal tes kemampuan
berpikir kreatif matematis
3.4.2 Intrumen Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data yang dibutuhkan, instrumen yang digunakan
adalah observasi dan tes. Sebelum pelaksanaan maka dibuatlah kisi-kisi dan
butiran soal. Dimana instrumen ini akan diuraikan berdasarkan variabel yang
sudah ditentukan peneliti.
1. Variabel X
Instrumen yang digunakan dalam variabel X adalah lembar observasi.
Lembar observasi ini digunakan untuk mengukur guru dalam pembelajaran
menggunakan Guided Discovery dengan memberikan tanda cek () pada kolom
jawaban yang tersedia untuk setiap aspek yang diamati. Kisi-kisi pembelajaran
dengan menerapkan Guided Discovery yaitu :
Tabel 9
Kisi – kisi Implementasi Guided Discovery No Aspek Indikator Item
Pertemuan pertama
1. Kegiatan
Pendahuluan
a. Mengawali kegiatan pembelajaran 1
b. Mengingatkan pembelajaran yang lalu 2
c. Menjelaskan tujuan pembelajaran dan kompetensi dasar
yang akan dicapai 3
d. Guru memberikan motivasi dengan memberikan
pertanyaan perbandingan dan skala 4
e. Siswa dan guru berinteraksi untuk menjawab pertanyaan 5
f. Siswa mengidentifikasi masalah dan hipotesis 6
2. Kegiatan Inti g. guru berdiskusi dengan siswa tentang perkiraan
penyelesaian masalah 7
h. guru memberikan penjelasan tentang perbandingan dan
skala 8
i. Guru memberikan penegasan hipotesis yang telah
didiskusikan 9
3. Kegiatan
penutup
j. Guru memberikan pengarahan bahwa hipotesis akan
dibuktikan pada pertemuan berikutnya 10
k. Melakukan refleksi 11
l. kegiatan tindak lanjut untuk kegiatan pembelajaran yang
selanjutnya. 12
m. Penutup pertemuan 13
1. Kegiatan
Pendahuluan a. Mengawali kegiatan pembelajaran 14
b. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok 15
2. Kegiatan Inti c. Siswa melakukan diskusi dengan bantuan lembar kerja 16
31
No Aspek Indikator Item
d. Siswa mengumpulkan data dengan menjawab beberapa
pertanyaan 17
e. Memproses data menjadi kesimpulan kelompok 18
3. Kegiatan
penutup f. Siswa melakukan refleksi tentang kegiatan yang sudah
dilakukan dan guru menjadi fasilitator. 19
g. Siswa merencanakan kegiatan tindak lanjut untuk
kegiatan pembelajaran yang selanjutnya. 20
h. Penutup pertemuan 21
Pertemuan ketiga
1. Kegiatan
pendahuluan a. Mengawali kegiatan pembelajaran 22
b. Tanya jawab tentang pertemuan yang sebelumnya 23
2. Kegiatan Inti c. Presentasi hasil diskusi kelompok 24
d. Membandingkan hasil diskusi dengan hipotesis 25
e. Guru dan siswa bersama – sama membuat generalisasi 26
3. Kegiatan
penutup
f. Membuat rangkuman dan kesimpulan selama kegiatan
pembelajaran 27
g. Siswa melakukan refleksi tentang kegiatan yang sudah
dilakukan dan guru menjadi fasilitator. 28
h. Siswa melakukan evaluasi 29
i. Penutup Pertemuan 30
Tabel 10
Kisi – Kisi Lembar Observasi Guru No Aspek Indikator Item
Pertemuan Pertama
1. Kegiatan
Awal
Guru menyiapkan kegiatan pembelajaran 1
Guru mengingatkan pembelajaran yang lalu 2
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan
kompetensi uyang akan dicapai 3
Guru memberikan motivasi dengan memberikan
pertanyaan 4
2. Kegiatan Inti
Guru membimbing siswa untuk menyusun hipotesis 5
Guru menjelaskan materi tentang perbandingan dan skala 6
Guru memberikan penegasan hipotesis yang telah dibuat 7
3. Kegiatan
Penutup
Guru memberikan pengarahan bahwa hipotesis akan
dibuktikan pada pertemuan berikut 8
Guru melakuakan refleksi 9
Guru melakukan kegiatan tindak lanjut petemuan
berikutnya 10
Guru menutup pembelajaran 11
Pertemuan kedua
1. Pertemuan
Awal
Mengawali pembelajaran 12
Membagi siswa menjadi beberapa kelompok 13
Guru meminta siswa membagi lembar kerja 14
2. Kegiatan Inti
Guru membimbing siswa dalam berdiskusi 15
Guru memantau jalannya diskusi 16
Guru membimbing kelompok mengumpulkan data 17
Membimbing dalam pemrosesan data 18
3. Kegiatan Guru melakukan refleksi bersama siswa 19
32
No Aspek Indikator Item
Penutup Membantu siswa dalam merancang kegiatan tindak
lanjut untuk kegiatan pembelajaran yang selanjutnya. 20
Guru menutup pertemuan 21
Pertemuan ketiga
1. Kegiatan Awal Mengawali kegiatan pembelajaran 22
Guru bersama siswa melakukan tanya jawab mengingat
pertemuan sebelumnya 23
2. Kegiatan Inti Guru mengarahkan jalannya presentasi 24
Guru mengajak siswa membandingkan hasil diskusi
dengan hipotesis 25
Guru membimbing siswa membuat generalisasi 26
3. Kegiatan
Penutup
Membantu siswa dalam membuat rangkuman dan
kesimpulan dari kegiatan pembelajaran yang sudah
dilakukan.
27
Guru memberikan kesempetan siswa untuk menayakan
hal yang belum jelas. 28
Guru memantau siswa dalam mengerjakan evaluasi 29
Guru menutup pertemuan 30
Tabel 11
Kisi – Kisi Lembar Observasi siswa No Aspek Indikator Item
Pertemuan pertama
1. Kegiatan Awal Siswa berdoa dan mengucap salam 1
Siswa melakukan persiapan pembelajaran 2
Siswa mengingat pembelajaran yang lalu 3
Siswa mendengarkan tujuan pembelajaran 4
Siswa menanggapi pertanyaan dari guru 5
2. Kegiatan Inti
Siswa menjawab pertanyaan yang akan dijadikan
hipotesis
6
Mendengarkan penjelasan guru 7
Siswa mendengarkan penjelasan guru. 8
Siswa memberikan penegasan tentang hipotesis 9
3. Kegiatan
Penutup
Siswa merencanakan kegiatan tindak lanjut untuk
kegiatan pembelajaran yang selanjutnya.
10
Siswa terlibat dalam kegiatan penutup 11
Pertemuan kedua
1. KegiatanAwal Siswa mengawali kegiatan pembelajaran 12
Siswa mendengarkan petunjuk guru tentang pembagian
kelompok
13
Salah satu siswa membagi lembar kerja 14
Mendengarkan penjelasan guru 15
2. Kegiatan Inti
Siswa melakukan diskusi kelompok 16
Siswa mengumpulkan data 17
Siswa memproses data 18
3. Kegiatan
Penutup
Siswa melakukan refleksi tentang kegiatan 19
Siswa merencanakan kegiatan tindak lanjut untuk
kegiatan pembelajaran yang selanjutnya.
20
Siswa ikut serta dalam kegiatan penutupan pertemuan 21
Pertemuan ketiga
1. Kegiatan Awal Siswa mengawali kegiatan pembelajaran 22
33
No Aspek Indikator Item
Siswa mengingat kembali pembelajaran pembelajaran
sebelumnya
23
2. Kegiatan Inti Setiap anggota kelompok mempresentasikan hasil
diskusi
24
Siswa membeandingkan hasil diskusi dengan hipotesis 25
Siswa membuat generalisasi dengan bimbingan guru 26
3. Kegiiatan
Penutup
Siswa membuat rangkuman dan kesimpulan dari
kegiatan pembelajaran.
27
Siswa yang belum jelas diberikan kesempatan bertanya 28
Siswa mengerjakan soal evaluasi 29
Siswa ikut serta dalam kegiatan penutupan pertemuan 30
Seluruh indikator kegiatan siswa dan guru di ukur melalui lembar
observasi selama proses pembelajaran. Setelah itu akan dihitung presentase
pelaksanaan dengan metode Guided Discovery yang sesuai dengan indikator.
Penghitungan presentase tersebut dengan cara
x 100%
2. Variabel Y
Instrumen yang akan digunakan dalam variabel Y adalah tes dalam
benuk uraian yang merupakan soal open ended. Tes ini dilakukan untuk
mengetahui kemampuan berpikir kreatif matematis Pengambilan data awal
dengan mengambil dari nilai pretest. Analisis awal atau uji prasyarat yaitu
normalitas dan homogenitas menggunakan nilai pretest. Posttest dilaksanakan
setelah perlakuan untuk mengetahui kemampuan berpikir kreatif matematis siswa.
Kisi – kisi instrumen sebagai berikut :
34
Tabel 12
Kisi – Kisi Intrumen
SK/KD Indikator
Indikator
berpikir kreatif
matematis
Banyak
butir
Butir
Soal Teknik
Standar
Kompetensi
(SK)
5 Menggunakan
pecahan dalam
pemecahan masalah
Kompetensi Dasar
(KD)
5.4 Menggunakan
pecahan dalam
masalah
perbandingan dan
skala
Materi Pokok
Pembelajaran
Perbandingan dan
skala
5.4.1 Mengenal
perbandingan
sebagian dari
keseluruhan
5.4.2 Menyelesa
ikan masalah
yang berkaitan
dengan
perbandingan
pada soal cerita
5.4.3 Menghitun
g perbandingan
untuk mengukur
skala
1. Original
2. Elaborasi
3. Kelancaran
4. fleksibilitas
1
2
1
1
2,3
4
Uraian
Uraian
Uraian
Penskoran instrumen dalam penelitian ini dengan langkah – langkah
nilaian inditor berpikir kreatif matematis yaitu : (1) original; (2) Elaborasi; (3)
Kelancaran; (4) Fleksibilitas. Indikator tersebut dapat diukur melalui soal uraian
open ended. Penilaian indikator tersebut masih dijabararkan dalam tiap – tiap soal.
Adapun garis besar penskoran sebagai berikut :
Tabel 13
Penskoran Instrumen
No Aspek Skor
1. Original 2
2. Elaborasi 3
3. Kelancaran 2
4. Fleksibilitas 3
Setiap butir soal diberi penilaian sesuai pedoman penskoran sebagai data
hasil berpikir kreatif matematis. hasil berpikir kreatif matematis akan
dikategorikan dalam beberapa kategori. kategori tersebut diperoleh dari :
35
Dari hasil perhitungan diatas maka rentang nilai maka diperoleh kategori
sebagai berikut :
Tabel 14
Kategori Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Kategori interval
Sangat tinggi
Tinggi
Sedang Rendah
Dari nilai masing – masing siswa maka akan digolongkan dalam kategori
tersebut. Peneliti akan membandingkan presentase hasil sebelum dan setelah
perlakuan.
3.5 Uji Prasyarat
3.5.1 Validitas Instrumen
Uji validitas instrumen, validitas instrumen dikatakan valid apabila
mengukur apa yang seharusnnya diukur. Dalam penelitian ini uji validitas untuk
menguji instrumen dari variabel terikat (Y) yang berupa tes uraian. Instrumen ini
terdapat soal pretest dan posttest. Tes kemampuan awal menggunakan soal pretest
dan setelah perlakuan menggunakan soal posttest.
Uji validitas instrumen uraian pada penelitian ini menggunakan validitas
konstruk dan validasi isi dengan menggunakan pendapat pada ahli (expert
Judgement). Setelah instrumen dikonstruksi pada aspek- aspek yang akan diukur
dengan berlandaskan teori tertentu, maka selanjutnya dikonsultasikan dengan para
ahli. Adapun identitas para ahli sebagai berikut :
Tabel 15
Data Validator
Nama Keterangan
Supriyadi, S.Pd Guru SD N Salatiga 06
Yustinus, M.Pd Guru SD Sidorejo Lor 02
Validasi konstruk meliputi : kejelasan bahasa, kejelasan sisi format
penyajian, kejelasan dari segi gambar/representasi. Validasi isi meliputi :
36
kesesuaian dengan materi pokok, kesesuaian dengan indikator pencapaian tes
kemampuan berpikir kreatif matematis. Kepada masing – masing para ahli diberi
perangkat tes serta lembar penilaiannya terhadap kesesuaian setiap indikator
dengan cara memberi tanda ( ) pada kolom setuju (valid) dan kolom tidak setuju
(tidak valid).Pada kolom saran perbaikan para ahli dapat memberikan komentar
terhadap item tes tersebut bila diperlukan. Hasil rekap validasi sebagai berikut:
Tabel 16 Rekap Validasi Pakar soal Pretest dan Posttest
Pemberi saran Keterangan
Konstruk Isi
Validator 1 1. Perbaiki bahasa agar siswa mudah memahami
2. Perbaikan tata tulis sesuai EYD
Setuju
Validator 2 1. Perbaiki redaksional bahsa
2. Perbaiki format penyajian
Setuju
Soal tersebut akan digunakan dalam penelitian jika soal sudah direvisi
sesuai saran validator.Perbaikan bahasa hanya nomer 1 soal posttest. Tabel revisi
sebagai berikut :
Tabel 16
Revisi Soal
Sebelum Revisi Sesudah Revisi
1. Di dalam dompet merah terdapat 10
uang logam. Di dalam dompet hijau
terdapat 15 uang logam.
a. Buatlah perbandingan, dompet
manakah yang berisi uang paling
banyak ? Uraikan alasanmu!
b. Apakah selalu benar jumlah keping
logam sedikit uangnya juga sedikit ?
Deskripsikan jawabanmu.
1. Di dalam dompet merah terdapat 10
uang logam yang sama. Di dalam
dompet hijau terdapat 15 uang logam
yang sama.
a. Buatlah perbandingan, dompet
manakah yang berisi nilai uang paling
banyak? Uraikan alasanmu!
b. Apakah selalu benar jumlah keping
logam sedikit nilai uangnya juga
sedikit? Deskripsikan jawabanmu!
3.5.2 Uji Tingkat Kesukaran
Tingkat kesukaran soal adalah peluang untuk menjawab benar atau salah
pada tingkat kemampuan tertentu yang bisa dinyatakan dalam indeks. Analisis ini
dilakukan setelah soal di uji validitas. Analisis tingkat kesukaran soal ini
dilakukan untuk pemilihan instrument soal yang baik. Dalam pemilihan soal yang
baik harus dikategorikan mudah, sedang, dan sukar. Tingkat kesukaran dalam
37
penelitian ini menggunakan expert judgement untuk mengetahui tingkat
kesukaran. Soal yang di uji tingkat kesukaran adalah sal pretast dan posttest. Dari
hasil para ahli dapat dilihat sebagai berikut :
Tabel 17
Tingkat Kesukaran Pretest dan Posttest
Nomor
soal Kriteria
Validator
Pretest Posttest
1 2 1 2
1.
Sukar
Sedang
Mudah
2.
Sukar
Sedang
Mudah
3.
Sukar
Sedang
Mudah
4.
Sukar
Sedang
Mudah
Soal yang baik adalah soal yang mempunyai tingkat kesukaran yang
memadai artinya 25% soal kategori mudah, 50% soal kategori sedang dan 25%
kategori sukar. Dalam penelitian ini terdapat 4 soal uraian pada soal pretest dan
posttest. 2 soal yaitu nomer 1 dan 2 dikategorikan sedang. Satu soal nomer 3
dikategorikan sukar dan satu soal nomer 4 dikategorikan mudah.
3.6 Teknik Analisis Data
3.6.1 Teknik Analisis Data Sebelum Perlakuan
Teknik analisis data sebelum perlakuan ini dilakukan guna mengecek
kelas kontrol dan kelas yang dieksperimenkan apakah kedua kelas tersebut
seimbang atau tidak.
3.6.1.1 Uji Prasyarat Analisis untuk Uji Keseimbangan
Uji prasyarat yang dipakai dalam penelitian ini adalah :
1. Uji Normalitas
Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah data yang diperoleh
berdistribusi normal atau tidak. Menurut Budiyono (2009:170-172) untuk menguji
38
normalitas ini digunakan metode Lilliefors dengan menggunakan langkah-langkah
sebagai berikut:
a. Hipotesis Uji
H0 : Sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal
H1 : Sampel tidak berasal dari populasi yang berdistribusi normal
b. Taraf Signifikansi : α = 5 %
c. Statistik Uji
Dengan keterangan :
= Angka baku
= Angka pada data
s = Standar deviasi
| ( ) ( )|
Keterangan :
( ) : ( ) ( )
( ): proporsi cacah Z ≤ Zi terhadap seluruh cacah Zi
: skor responden
d. Daerah Kritik (DK)={ | } adalah ukuran sampel
e. Keputusan Uji
H0 ditolak jika L DK dan H0 diterima jika L DK
Untuk proses penghitungan, digunakan bantuan software Statistical
Package for Social Science(SPSS) 18.
2. Uji Homogenitas
Uji homogenitas ini digunakan untuk mengetahui bahwa dua atau lebih
kelompok data sampel berasal dari populasi yang memiliki variansi yang sama
atau tidak. Dalam penelitian ini untuk uji berpikir kretif matematis matematika
(Y) kelas 5 SDN 2 Mojotengah (eksperimen) dan kelas 5 SDN 1 Mojotengah
(kontrol) kecamatan Kedu Kabupaten Temanggung Uji homogenitas ini dapat
dilakukan dengan SPSS. Hipotesis yang diuji ialah :
39
a. Hipotesis Uji
Ho :
H1 : tidak semua variansi sama
b. Taraf Signifikansi : α = 5 %
c. Statistik Uji:
( ∑
)
Dengan
( )
= banyaknya populasi = banyaknya sampel
= banyaknya seluruh nilai
nj = banyaknya nilai (ukuran) sampel ke-j = ukuran sampel ke-j
= derajat kebebasan untuk
∑ derajat kebebasan untuk RKG
( )(∑
)
RKG = rataan kuadrat galat = ∑
∑
∑
(∑ )
( )
d. Daerah Kritik:
* | + ( ) ( )
e. Keputusan Uji
H0 ditolak jika dan H0 diterima jika
Untuk proses penghitungan, digunakan bantuan software Statistical
Package for Social Science(SPSS) 18
3. Uji Keseimbangan
Uji keseimbangan dilakukan untuk mengetahui apakah kedua kelas
(Kelas eksperimen Guided Discovery) dan kelas kontrol dalam keadaan seimbang
atau tidak, sebelum kelas eksperimen mendapatkan perlakuan. Uji yang
dilakukan menggunakan uji-t. Adapun langkah – langkah sebagai berikut :
a. Hipotesis
40
(kedua kelas populasi sama kemampuannya)
(kedua kelas populasi tidak sama kemampuannya)
b. Taraf Signifikasi :
c. Statistik Uji
√( ) (
)
( )
=
( ) ( )
Keterangan:
t = harga statistik yang diuji t
= standar deviasi gabungan
= nilai rata-ratasebelum perlakuan kelas eksperimen
= nilai rata-ratasebelum perlakuan kelas kontrol
= variansi sebelum perlakuan kelas eksperimen
= variansi sebelum perlakuan kelas kontrol
= jumlah siswa kelas eksperimen
= jumlah siswa kelas kontrol
do = 0 (sebab tidak membicarakan selisih rataan)
d. Menentukan Daerah Kritik: * | +
e. Keputusan Uji: Tolak H0 jika harga tobs
Untuk proses penghitungan, digunakan bantuan software Statistical
Package for Social Science(SPSS) 18
3.6.2 Teknik Analisis Data Setelah Perlakuan
1. Uji Prasyarat Analisis untuk Uji Hipotesis
Uji prasyarat hipotesis setelah perlakuan meliputi uji normalitas dan
homogenitas dengan langkah yang sama sebelum perlakuan kemudian akan diuji
hipotesis.
Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah data yang diperoleh
berdistribusi normal atau tidak. Menurut Budiyono (2009:170-172) untuk menguji
41
normalitas ini digunakan metode Lilliefors dengan menggunakan langkah-langkah
sebagai berikut:
a. Hipotesis Uji
H0 : Sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal
H1 : Sampel tidak berasal dari populasi yang berdistribusi normal
b. Taraf Signifikansi : α = 0,05
c. Statistik Uji
| ( ) ( )|
dengan s adalah standar deviasi
Keterangan :
( ) : ( ) ( )
( ) : proporsi cacah Z ≤ Zi terhadap seluruh cacah Zi
: skor responden
d. Daerah Kritik (DK)={ | } adalah ukuran sampel
e. Keputusan Uji
H0 ditolak jika L DK dan H0 diterima jika L DK
Untuk proses penghitungan, digunakan bantuan software Statistical
Package for Social Science(SPSS) 21.0.
2. Uji Homogenitas
Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah populasi penelitian
mempunyai variansi yang sama atau tidak. Menurut Budiyono (2009:176-177)
untuk menguji homogenitas ini digunakan metode Bartlett dengan menggunakan
langkah-langkah sebagai berikut:
a. Hipotesis Uji
Ho :
H1 : tidak semua variansi sama
b. Taraf Signifikansi : α = 0,05
c. Statistik Uji:
( ∑
)
42
Dengan
( )
= banyaknya populasi = banyaknya sampel
= banyaknya seluruh nilai
nj = banyaknya nilai (ukuran) sampel ke-j = ukuran sampel ke-j
= derajat kebebasan untuk
∑ derajat kebebasan untuk RKG
( )(∑
)
RKG = rataan kuadrat galat = ∑
∑
∑
(∑ )
( )
d. Daerah Kritik:
* | + ( ) ( )
e. Keputusan Uji
H0 ditolak jika dan H0 diterima jika
Untuk proses penghitungan, digunakan bantuan software Statistical
Package for Social Science(SPSS) 18
3. Uji Hipotesis
Berdasarkan hipotesis penelitian sehingga uji hipotesis yang diajukan
dalam penelitian ini adalah:
H0 : µ1 ≤ µ2 artinya metode Guided Discovery tidak berpengaruh terhadap
kemampuan berpikir kreatif matematis siswa kelas 5 SDN 2 Mojotengah
Kecamatan Kedu Kabupaten Temanggung semester II tahun pelajaran 2015/2016
H1 : µ1> µ2 artinya metode Guided Discovery berpengaruh terhadap kemampuan
berpikir kreatif matematis siswa kelas 5 SDN 2 Mojotengah Kecamata Kedu
Kabupaten Temanggung semester II tahun pelajaran 2015/2016
43
Hipotesis penelitian diuji dengan uji t dua pihak dengan langkah sebagai berikut:
a. Hipotesis Uji
Keterangan:
H0 :metode Guided Discovery tidak berpengaruh terhadap kemampuan
berpikir kreatif matematis siswa kelas 5 SDN 2 Mojotengah semester II
tahun pelajaran 2015/2016
H1:metode Guided Discovery berpengaruh terhadap kemampuan berpikir
kreatif matematis siswa kelas 5 SDN 2 Mojotengah semester II tahun
pelajaran 2015/2016
b. Taraf Signifikansi: α = 0,05
c. Statistik Uji
√( ) (
)
( )
=
( ) ( )
Keterangan:
t = harga statistik yang diuji t
= standar deviasi gabungan
= rerata nilai kelompok yang pembelajarannya dengan Guided
Discovery
= rerata nilai kelompok kontrol
=variansi kelompok (Guided Discovery )
= variansi kelompok kontrol
= jumlah siswa dalam kelompok (Guided Discovery )
= jumlah siswa dalam kelompok kontrol
do = 0 (sebab tidak membicarakan selisih rataan)
44
d. Menentukan Daerah Kritik
{ | }
e. Keputusan Uji
Tolak H0 jika harga tobs
Untuk proses penghitungan, digunakan bantuan software Statistical
Package for Social Science (SPSS) 18.
top related