bab iii metode penelitian 3.1 jenis, subjek, waktu, dan lokasi … · 2017. 4. 19. · 21 bab iii...
Post on 01-Apr-2021
5 Views
Preview:
TRANSCRIPT
21
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis, Subjek, Waktu, dan Lokasi Penelitian
3.1.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini penelitain eksperimen semu (Quasi Experimental Design).
Bentuk eksperimen ini merupakan pengembangan dari true experiemental design,
yang sulit dilaksanakan. Desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak
dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang
mempengaruhi pelaksanaan eksperimen (Sugiyono, 2015:114). Penelitian
dilaksanakan dengan membandingkan antara kelas kontrol dan kelas eksperimen.
Kelas Eksperimen merupakan kelas yang diberi treatment berupa model
pembelajaran kooperatif tipe IOC sedangkan Kelas Kontrol merupakan kelas yang
diberi treatment berupa model pembelajaran konvensional.
3.1.2 Subjek Penelitian
Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN Cebongan
03 yang dijadikan sebagai kelompok eksperimen dengan jumlah siswa 22 anak dan
siswa kelas IV SDN Cebongan 01 yang dijadikan sebagai kelompok kontrol dengan
jumlah siswa 22 anak. Total seluruh subjek penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini yaitu 44 siswa dari dua sekolah dalam gugus yang sama yaitu Gugus
Teuku Umar Kota Salatiga.
3.1.3 Waktu Penelitian
Masa penelitian eksperimen ini dilaksanakan pada Semester II tahun pelajaran
2015/2016. Kegiatan ini dilaksanakan pada bulan Februari sampai dengan bulan
Mei 2016 dan dilakukan secara bertahap.
22
a. Tahap persiapan (Februari-Maret)
Tahapan persiapan meliputi pengajuan judul, penyusunan proposal, meminta
izin penelitian termasuk mencari subjek penelitian, merancang penelitian,
mempersiapkan alat dan bahan yang diperlukan dalam penelitian, dan lainnya.
b. Tahap pelaksanaan penelitian (Maret-April)
Tahap pelaksanaan meliputi menguji validitas dan reliabilitas instrumen yang
akan dipakai untuk menguji pengaruh perlakuan, melakukan eksperimen, dan
pengumpulan data. Uji coba instrumen dilakukan 1 kali pertemuan dan untuk
eksperimen diperlukan waktu 2 minggu (10 jam pelajaran/5 kali pertemuan).
c. Tahap penyelesaian (April-Mei)
Tahap penyelesaian meliputi proses pengolahan data, analisis data, penyusunan
laporan penelitian, dan ujian skripsi.
Berikut disajikan perincian tahapan kegiatan penelitian dalam rentang waktu
yang sudah direncanakan seperti pada tabel 3 di bawah ini:
Tabel 3. Kegiatan Penelitian
Tahap Kegiatan Kenelitian Waktu penelitian
Februari Maret April Mei
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Persiapan Pengajuan
judul
Penyusunan
proposal
Pembuatan
instrumen
Pengajuan izin
Pelaksanaan Uji coba
instrumen
Pelaksanaan
Pembelajaran
Penyelesaian Analisis data
Penyusunan
laporan
penelitian
Ujian skripsi
23
3.1.4 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SDN Cebongan 01 dan SDN Cebongan 03,
Gugus Teuku Umar, Kota Salatiga, Pada kelas IV semester II tahun pelajaran
2015/2016.
3.2 Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel
3.2.1 Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik terteentu yang diterapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2015:117). Populasi
pada penelitian ini adalah seluruh siswa di SD Gugus Teuku Umar Salatiga yang
terdiri dari 5 Sekolah Dasar Negeri yaitu SDN Cebongan 01, SDN Cebongan 02,
SDN Cebongan 03, SDN Noborejo 01, dan SDN Noborejo 02.
3.2.2 Sampel
Sampel adalah bagian jumlah dan karakteristik yang dimikiki oleh populasi
tersebut (Sugiyono, 2015: 118). Teknik sampling adalah teknik pengambilan
sampel. Pada penelitian ini menggunakan teknik sampling Simple Random
Sampling karena penelitian ini dilakukan dengan cara mengambil sampel menunjuk
secara langsung yang akan digunakan untuk penelitian. Teknik Simple Random
Sampling dikatakan simple (sederhana) karena pengambilan anggota sampel dari
populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada didalam
populasi itu (Sugiyono, 2015:120). Sempel yang dipilih dalam penelitian ini yaitu
Siswa kelas IV SD Negeri 01 Cebongan sebagai kelas kontrol yang terdiri dari 22
siswa dan siswa kelas IV SD Negeri Cebongan 03 sebagai kelas eksperimen yang
terdiri dari 22 siswa.
3.3 Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang
ditetapkan oleh peneliti sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut,
24
kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2015:60). Variabel penelitian ini
terdiri dari 2 jenis variabel yaitu variabel bebas dan variabel terikat.
3.3.1 Variabel Bebas/Independen Variabel
Menurut Sugiyono (2015:61), variabel bebas adalah variabel yang
mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel
dependen (terikat). Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas/independen
adalah penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe IOC.
3.3.2 Variabel Terikat/Dependen Variabel
Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat,
karena adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel
bebas/dependen adalah hasil belajar matematika siswa kelas IV SD gugus Teuku
Umar.
3.4 Definisi Operasional Variabel
1. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe IOC
Model pembelajaran kooperatif merupakan suatu model pembelajaran yang
didalamnya siswa belajar bersama dalam kelompok-kelompok kecil yang
saling membantu satu sama lain. Sedangkan model pembelajaran kooperatif
tipe IOC adalah model pembelajaran dengan sistem lingkaran luar lingkaran
dalam dimana peserta didik berkeliling saling bertukar informasi secara
bersamaan.
Langkah-langkah yang digunakan dalam model pembelajaran kooperatif
tipe IOC yaitu membagi dua kelompok yang terdiri dari kelompok dalam dan
kelompok luar untuk saling berhadapan, setiap pasangan siswa berbagi
informasi, siswa yang berada dilingkaran luar diam ditempat sementara siswa
berada dilingkaran dalam bergeser dengan cara ini mendapat pasangan baru
dan berbagi informasi, dan siswa yang berada dilingkaran dalam membagikan
informasi demikian seterusnya dengan pasangan yang sama. Model
pembelajaran kooperatif tipe IOC diterapkan dalam proses pembelajaran pada
25
kelompok eksperimen. Menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe IOC
siswa mampu bekerja sama dengan siswa yang lainnya dan saling bertukar
informasi yang berbeda setiap teman.
2. Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan hasil yang diperoleh siswa setelah terjadinya
proses pembelajaran yang ditunjukkan dengan nilai yang diberikan oleh guru
yang dapat berupa simbol, angka, huruf maupun kalimat yang dapat
mencerminkan hasil yang sudah dicapai oleh setiap siswa dalam periode
tertentu. Ranah hasil belajar dibagi menjadi tiga ranah yaitu kognitif, afektif,
dan psikomotor. Hasil belajar siswa pada penelitian ini adalah hasil belajar
siswa setelah mengikuti pembelajaran matematika. Hasil belajar yang diukur
adalah hasil belajar kognitif siswa kelas IV SDN Cebongan 01 dan SDN
Cebongan 03 Salatiga. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar terdiri
dari faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal merupakan faktor yang
bersumber dari dalam diri pesserta didik, mempengaruhi kemampuan belajar
dan yang meliputi kecerdasan, minat dan perhatian, motivasi belajar,
ketekunan, sikap, kebiasaan belajar, serta kondisi fisik dan kesehatan. Faktor
eksternal, faktor yang berasal dari luar diri peserta didik yang memengaruhi
hasil belajar yaitu keluarga, sekolah dan masyarakat.
3.5 Desain Penelitian
Penelitian eksperimen ini dilakukan pada kelas yang akan diberikan
perlakuan yaitu kelompok eksperimen dan kelas kelompok pembanding yaitu
kelompok kontrol. Desain penelitian yang akan digunakan adalah Nonequivalen
Control Group Design. Desain ini digunakan karena hanya pada kelompok
eksperiman maupun kelompok kontrol tidak dipilih secara random (Sugiyono,
2015:116). Secara bagan dapat digambarkan sebagai berikut:
26
Tabel 4. Nonequivalent Control Group Design
Grup Pretest Variabel Bebas Posttest
Kelas Eksperimen O₁ X₁ O₂
Kelas Kontrol O₃ O₄
Keterangan:
O1 = Pretest kelompok eksperimen untuk mengetahui keadaan awal.
O3 = Pretest kelompok kontrol untuk mengetahui keadaan awal.
X1 = Kelompok perlakuan dengan model pembelajaran kooperatif tipe IOC
O2 = Posttest untuk kelompok eksperimen setelah mengikuti pembelajaran dengan
model pembelajaran kooperatif tipe IOC.
O4 = Posttest untuk kelompok kontrol setelah mengikuti pembelajaran dengan
model konfensional.
3.6 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yaitu cara yang digunkan untuk mengumpulkan atau
memperoleh data dalam suatu penelitian. Adapun teknik pengumpulan data yang
digunakan dalam penelitian ini, sebagai berikut:
1) Tes
Alat yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah tes
formatif hasil belajar dalam bentuk tes pilihan ganda. Untuk mendapatkan data
hasil belajar meliputi dua tahapan, yaitu tahap awal dengan memperoleh nilai
pretest dan tahap akhir dengan nilai posttest. Pretest dilaksanakan sebelum
diberikan perlakuan, tujuan diberkannya pretest untuk mengetahui kondisi awal
hasil belajar siswa sebelum diberikan perlakuan. Posttest dilaksanakan setelah
pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe IOC.
Tujuan dari diberikannya posttest yaitu untuk mengetahui hasil belajar siswa
setelah diberikan perlakuan.
27
2) Teknik non tes
Teknik non tes adalah pengukuran yang digunakan untuk mengetahui
kemampuan tanpa menggunakan tes. Teknik non tes yang digunakan berupa
observasi.
3.7 Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
tes tertulis dan observasi. Tes dilakukan untuk mengetahui hasil belajar siswa antara
kelas eksperimen dan kelas kontrol. Jenis tes yang digunakan adalah tes formatif
berupa soal pilihan ganda. Kisi-kisi yang digunakan untuk membuat tes
berdasarkan KD yang telah diambil dari silabu matematika kelas IV SD Semester
II.
1) Tes
Instrumen tes dalam penelitian ini berupa lembar soal guna mengetahui hasil
belajar matematika, instrumen yang digunakan adalah tes hasil belajar. Tes
dilakukan untuk mengungkapkan hasil belajar matematika dua kelompok yang
diberi perlakuan berbeda. Jenis tes yang digunakan tes formatif berupa pilihan
ganda. Agar instrumen berupa tes pilihan ganda yang akan digunakan merupakan
instrumen yang baik, maka tes disusun dengan cara menyusun kisi-kisi soal, uji
coba instrumen, dan melakukan uji validitas dan reliabilitas.
a. Soal Pretest
Kisi-kisi instrumen pretest dilakukan untuk mengukur kemampuan siswa yang
harus sama antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kisi-kisi disusun
berdasarkan SK: 7. Menggunakan lambang bilangan romawi dan KD: 7
Menyatakan bilangan cacah sebagai bilangan Romawi dan sebaliknya. Kisi-kisi
pretest dapat dilihat pada tabel 5.
28
Tabel 5. Kisi-Kisi Instrument Tes Hasil Belajar Matematika Materi Bilangan
Romawi
Standar
Kompetensi
Kompetensi
Dasar
Indikator Bentuk
Soal
Item
Soal
7. menggunakan
lambang bilangan
romawi
7.2 Menyatakan
bilangan
cacah
sebagai
bilangan
Romawi dan
sebaliknya
1. Mengubah
bilangan cacah ke
dalam bilangan
Romawi.
Pilihan
ganda
3, 4,
5, 8,
10,
11,
14, 19
2. Mengubah
bilangan Romawi
ke dalam bilangan
cacah.
1, 2,
6, 7,
9,
12,15,
18,
3. Menerapkan
pemakaian
bilangan Romawi
dalam kehidupan
sehari-hari
13,
16,
17, 20
Jumlah 20
Kisi-kisi instrumen posttes untuk mengukur kemampuan akhir hasil belajar
matematika dari dua kelompok yang telah diberi perlakuan berbeda. Kisi-kisi
disusun berdasarkan SK: 8. Memahami sifat bangun ruang sederhana dan hubungan
antar bangun datar dan KD: 8.1 Menentukan sifat-sifat bangun ruang sederhana.
Kisi-kisi untuk mengukur hasil belajar matematika sesudah mendapatkan treatment
dapat dilihat pada tabel 6.
29
Tabel 6. Kisi-Kisi Instrumen Tes Hasil Belajar Matematika Materi
Bangun Ruang Sederhana
2) Teknik Non Tes
Teknik non tes dalam penelitian ini merupakan lember observasi. Lembar
observasi digunakan untuk mengobservasi implementasi pengaruh model
pembelajaran kooperatif tipe IOC terhadap hasil belajar matematika yang dilakukan
oleh guru. Kisi-kisi lembar observasi dapat dilihat pada tabel 7.
Standar
Kompetensi
Kompetensi
Dasar
Indikator Item Soal
Butir Item No Soal
8. memahami
sifat bangun
ruang
sederhana dan
hubungan
antar bangun
datar
8.1 Menentukan
sifat-sifat bangun
ruang sederhana.
Menyebutkan sifat
bangun ruang:
balok,
Pilihan
ganda
4, 6, 11, 13
Menyebutkan sifat
bangun ruang:
kubus
1, 3, 8, 14
Menyebvutkan
sifat bangun ruang:
limas
2, 12
Menyebutkan sifat
bangun ruang:
tabung, kerucut,
dan bola
5, 7, 9, 10,
8.2 Menentukan
jaring-jaring balok
dan kubus.
menentukan
jaring-jaring balok
15, 22, 24
menentukan
jaring-jaring kubus
16, 19,
8.3
Mengidentifikasi
benda-benda dan
bangun datar
simetris.
Mengidentifikasi
benda-benda dan
bangun datar
simetris.
17, 18, 20,
21,
8.4 Menentukan
hasil pencerminan
suatu bangun
datar.
Memahami
pencerminan suatu
bangun datar.
23, 25
Jumlah 25 soal
30
Tabel 7. Kisi-Kisi Instrumen Lembar Observasi Pembelajaran Matematika
Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe IOC
Aspek yang diamati No
A. Kegiatan Awal
1. Memeriksa kesiapan peserta didik
2. Melakukan apresepsi
3. Menyampaikan tujuan pembelajaran
1, 2,
3, 4, 5
B. Kegiatan Inti
1. Bertanya jawab dengan siswa untuk menggali pengetahuan awal
2. Mengarahkan siswa untuk berkelompok dan membentuk lingkaran
luar dan lingkaran dalam
3. Mengarahkan siswa untuk saling tukar informasi dengan temannya
4. Mengarahkan sisiwa untuk berputar untuk mendapat pasangan baru
5. Mengarahkan tukar informasi kembali dengan pasangan baru
6. Bergantian lingkaran luar yang saling bertukar informasi
7. Mengarahkan siswa untuk menyampaikan apa yang didapatkan
8. Tanya jawab kepada siswa
5, 6,
7, 8,
9, 10,
11,
12,
13,
14,
15,
16,
17,
18,
19, 20
C. Kegiatan Penutup
1. Refleksi pembelajaran
2. Kesimpulan pembelajaran
3. Penutup (evaluasi)
21,
22, 23
Jumlah item 23
3.8 Uji Prasyarat
Syarat dari instrumen yang baik adalah instrumen tersebut harus valid dan
reliabel. Instrumen dikatakan valid apabila instrumen tersebut dapat digunakan
untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Instrumen yang reliabel adalah
instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama,
menghasilkan data yang sama.
3.8.1 Uji Validitas Tes
Instrumen yang baik harus memenuhi dua persyaratan yang penting yaitu
valid dan reliable, Instumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk
mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat
digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur (Sugiyono, 2015: 173). Uji
validitas dilakukan dengan menggunakan SPSS 16.0. Untuk menentukan soal valid
atau tidak valis dapat melihat skor uji validitas pada tabel Item-Total Statistic kolom
31
Corrected Item-Total Correlation dengan menggunakan pedoman koefesien
korelasi menurut Azwar (2013). Pedoman koefesien korelasi dapat dilihat pada
Tabel 8.
Tabel 8. Rentang Indeks Validitas
No Indeks Interpretasi
1. < 0,11 Tidak berguna
2. 0,11 - 0,20 Tergantung keadaan
3. 0,21 - 0,35 Dapat berguna
4. > 0,35 Sangat berguna
Berdasarkan Tabel 8 dapat diketahui, bahwa suatu item adalah valid jika
indeks item teruji bila batas bawah sama dengan 0,20. Data yang telah diperoleh
kemudian diuji validitas menggunakan program spss 16 for windows
Tabel 9. Hasil Uji Validitas Pretest
Butir
Item
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
Keterangan Butir
Item
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
Keterangan
1 0.813432836 Valid 11 0.851373371 Tidak valid
2 0.828986201 Tidak valid 12 0.819186203 Valid
3 0.819007419 Valid 13 0.813432836 Valid
4 0.815389375 Valid 14 0.819186203 Valid
5 0.8220035 Valid 15 0.828986201 Tidak valid
6 0.82380698 Valid 16 0.832539683 Tidak valid
7 0.820987654 Valid 17 0.813432836 Valid
8 0.815138081 Valid 18 0.793792898 Valid
9 0.810422406 Valid 19 0.831436113 Tidak valid
10 0.796430004 Valid 20 0.800150404 Valid
32
Tabel 10. Sebaran Item Soal Pretest Dengan Uji Validitas
Standar
kompetensi
Kompetensi
dasar
Indikator Butir
soal
Hasil uji validitas
valid Tidak
valid
7.
menggunakan
lambang
bilangan
romawi
7.2 Menyatakan
bilangan
cacah
sebagai
bilangan
Romawi dan
sebaliknya
1. Mengubah bilangan
cacah ke dalam
bilangan Romawi.
3, 4, 5,
8,
10,11,
14, 19
3, 4, 5,
8, 10,
14
11, 19
2. Mengubah bilangan
Romawi ke dalam
bilangan cacah.
1, 2, 6,
7, 9,
12, 15,
18,
1, 6, 7,
9, 12,
18
2, 15
3. Menerapkan
pemakaian bilangan
Romawi dalam
kehidupan sehari-hari.
13,16,
17, 20
13, 17,
20
16
Berdasarkan hasil uji validitas pretest yang terlihat pada tabel 11 di atas
menunjukkan dari seluruh item instrumen pretest yang berjumlah 20 terdapat 5 soal
yang tidak valid sedangkan 15 soal yang lain valid. Kesimpulan presentase yang
diperoleh adalah 25% soal tidak valid dan 75% soal valid.
Tabel 11. Hasil Uji Validitas Posttest
Item
Cronbach's
Alpha If Item
Deleted
Keterangan Item
Cronbach's
Alpha If Item
Deleted
Keterangan
1 0.772723465 Valid 14 0.762192817 Valid
2 0.763999323 Valid 15 0.776253584 Tidak Valid
3 0.770869565 Valid 16 0.788775825 Tidak Valid
4 0.758576653 Valid 17 0.784178308 Tidak Valid
5 0.769014996 Valid 18 0.770869565 Valid
6 0.750431753 Valid 19 0.761253951 Valid
7 0.771545389 Valid 20 0.763470215 Valid
8 0.770869565 Valid 21 0.770089663 Valid
9 0.758454106 Valid 22 0.768914311 Valid
10 0.770869565 Valid 23 0.763999323 Valid
11 0.776253584 Tidak Valid 24 0.765767314 Valid
12 0.768289672 Valid 25 0.771545389 Valid
13 0.730822693 Valid
33
Tabel 12. Sebaran Item Soal Posttes Dengan Uji Validitas
Standar
Kompetensi
Kompetensi
Dasar
Indikator Butir
Soal
Hasil Uji
Validitas
Valid Tidak
Valid
8. memahami
sifat bangun
ruang
sederhana dan
hubungan
antar bangun
datar
8.1 menentukan
sifat-sifat bangun
ruang sederhana
Menyebutkan sifat
bangun ruang:
balok,
4, 6,
11, 13
4, 6, 13 11
Menyebutkan sifat
bangun ruang:
kubus
1, 3, 8,
14
1, 3, 8,
14
_
Menyebutkan sifat
bangun ruang: limas
2, 12 2, 12 _
Menyebutkan sifat
bangun ruang:
tabung, kerucut, dan
bola
5, 7, 9,
10
5, 7, 9,
10
8.2 Menentukan
jaring-jaring balok
dan kubus.
menentukan jaring-
jaring balok
15, 22,
24
22, 24 15
menentukan jaring-
jaring kubus
16, 19, 19 16
8.3
Mengidentifikasi
benda-benda dan
bangun datar
simetris.
Mengidentifikasi
benda-benda dan
bangun datar
simetris.
17, 18,
20, 21
18, 20,
21
17
8.4 Menentukan
hasil pencerminan
suatu bangun
datar.
Memahami
pencerminan suatu
bangun datar.
23, 25 23, 25 _
Berdasarkan hasil uji validitas posttest yang terlihat pada tabel 12 di atas
menunjukkan dari seluruh item instrumen posttest yang berjumlah 25 terdapat 4
soal yang tidak valid sedangkan 21 soal yang lain valid. Kesimpulan presentase
yang diperoleh adalah 16% soal tidak valid dan 84% soal valid.
3.8.2 Uji Reliabilitas Tes
Instumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali
untuk mengukur objek yang sama, maka akan menghasilkan data yang sama/
konsisten (Sugiyono, 2015:121). Pengukuran reliabilitas pada penelitian ini
menggunakan rumus alpha dari cronbach untuk mengestimasi reliabilitas
34
instrumen. Uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan SPSS 16.0. Kiteria
reliabilitas yang digunkan menurut Wardani, dkk (2012:346) dapat dilihat sebagai
berikut:
Tabel 13. Rentan Indeks Reliabilitas
No Indeks Interpretasi
1. < 0,20 kurang reliabel
2. < 0,40 – 0,20 agak reliabel
3. < 0,60 – 0,40 cukup reliabel
4. < 0,80 – 0,60 Reliabel
5. 0,80 – 1,00 sangat reliabel
Berdasarkan Tabel 12 dapat diketahui, jika skor yang terdapat pada kolom
Cronbach’s alpha < 0,20 maka soal tersebut tidak reliabel, skor < 0,40 – 0,20 soal
agak reliabel, skor < 0,60 – 0,40 soal cukup reliabel, skor < 0,80 – 0,60 soal reliabel,
dan skor 0,80 – 1,00 soal sangat reliabel.
Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan SPSS 16.0, data hasil
reliabilitas dapat dilihat pada tabel 14.
Tabel 14. Hasil Uji Reliabilitas Soal Pretest
Cronbach's
Alpha N of Items
.871 15
Berdasarkan output uji reliabilitas pretest pada tabel 14 didapatkan nilai
reliabilitas sebesar 0,871, sehingga termasuk dalam kategori sangat reliabel dan
reliabilitas diteerima.
Tabel 15. Hasil Uji Reliabilitas Soal Posttest
Cronbach's
Alpha N of Items
.800 21
35
Berdasarkan output uji reliabilitas posttest pada tabel 15 diatas didapatkan
nilai reliabilitas sebesar 0,800, sehingga termasuk kategori sangat reliabel dan
reliabilitas diterima.
3.9 Tingkat Kesukaran Soal
Tingkat kesukaran soal adalah peluang untuk menjawab benar suatu soal pada
tingkat indeks. Indeks tingkat kesukaran (P) dapat dihitung dengan rumus seperti
berikut.
𝑃 =𝐵
𝑁
B = jumlah siswa yang menjawab benar
N = jumlah siswa yang menjawab soal
Menurut Wardani, dkk (2012) tingkat kesukaran butir soal dibagi menjadi
tiga kelompok, yaitu mudah, sedang, dan sukar.
Tabel 16. Rentang Nilai Tingkat Kesukaran
Rentang Nilai Tingkat Kesaukaran
0,00 - 0,25
0,26 – 0,75
0,76 – 1,00
Sukar
Sedang
Mudah
Tabel 17. Tingkat Kesukaran Soal Pretest
Tingkat Kesukaran
Rentang Nilai Tingkat Kesukaran No. Soal
0,00 - 0,25 Sukar -
0,26 - 0,75 Sedang 5, 7, 9, 10, 12, 14
0,76 - 1,00 Mudah 1, 2, 3, 4, 6, 8, 11, 13, 15
Tabel 18. Tingkat Kesukaran Soal Posttest
Tingkat Kesukaran
Rentang Nilai Tingkat Kesukaran No. Soal
0,00 - 0,25 Sukar -
0,26 - 0,75 Sedang 1, 4, 6, 12, 13, 16, 17, 18, 20
0,76 - 1,00 Mudah 2, 3, 5, 7, 8, 9, 10, 11, 14,
15, 21
36
3.10 Teknik Analisis Data
Analisis data pada penelitian ini menggunakan teknik analisis deskriptif dan
inferensial untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe IOC
terhadap hasil belajar matematika siswa kelas IV.
3.10.1 Analisi Deskriptif
Analisi deskriptif adalah analisis yang digunakan untuk mendeskripsikan
pengukuran variabel yang diukur yaitu hasil belajar siswa dengan menggunakan
model pembelajaran kooperatif tipe IOC. Pendeskripsian hasil pengukuran meliputi
mean, standar deviasi, nilai maksimum dan nilai minimum.
3.10.2 Analisi Inferensial
Teknik analisis inferensial yang digunakan meliputi uji normalitas, uji
homogenitas, dan uji beda rerata.
1. Uji Normalitas
Uji normalitas merupakan uji untuk melihat sebaran data hasil pengukuran.
Teknik uji normalitas yang diperlukan dalam penelitian ini menggunakan teknik
Kolmogorov smirnov. Kaidah yang digunakan untuk mengetahui normal tidaknya
sebaran, jika p > 0,05 maka sebaran normal, sebaliknya jika nilai p <0,05 maka
sebarannya tidak normal.
2. Uji Homogenitas
Uji homogenitas bertujuan untuk mengetahui apakah kedua kelas yang
dijadikan penelitian merupakan kelas yang homogen. Hal ini sangat penting
dilakukan, karena penelitian ini kedua kelas harus seimbang (homogen). Maka
sebelum memilih dua kelas eksperimen yaitu kelas eksperimen dan satu kelas
kontrol dilakukan dulu uji homogenitas. Jika homogeny maka menggunakan uji
lavene. Dengan F hitung levene test dan ketentuan ptobabilitas jika signifikasi >
0,05 maka kedua kelas tersebut memiliki variance sama atau dengan kata lain kedua
kelas tersebut homogen.
37
3.10.3 Uji Hipotesis
Dalam uji hipotesis, untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran
kooperatif tipe IOC terhadap hasil belajar matematika siswa. Menguji signifikansi
mean antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol analisis data yang
digunakan adalah uji t-test. Uji t-test digunakan untuk menguji signifikansi
perbedaan mean antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Uji t-test dalam
penelitian ini dilakukan dengan menggunakan SPSS for Windows version 16.
Cara pengujian hipotesis yaitu dengan melihat signifikansi dalam tabel paired
sample t-test, jika nilai signifikansinya > 0,05 maka tidak terdapat perbedaan
pengaruh antara kedua kelompok dan jika signifikansinya < 0,05 maka terdapat
perbedaan pengaruh antara kedua kelompok setelah diberi perlakuan. Adapun
hipotesis statistik dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Ho: 𝜇1 = 𝜇2, artinya tidak ada pengaruh dari model pembelajaran kooperatif tipe
IOC terhadap hasil belajar.
Ha: 𝜇1 ≠ 𝜇2, artinya ada pengaruh dari model pembelajaran kooperatif tipe IOC
terhadap hasil belajar.
top related