bab ii tinjauan pustaka a. kesejahteraan 1. pengertian ...repository.ump.ac.id/6382/3/shaela...
Post on 05-May-2019
219 Views
Preview:
TRANSCRIPT
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kesejahteraan
1. Pengertian Kesejahteraan
Kesejahteraan adalah mencakup berbagai tindakan yang dilakukan manusia
untuk mencapai tingkat kehidupan masyarakat yang lebih baik, sedangkan menurut
rumusan Undang-Undang Republik Indonesia No.16 Tahun 1974 tentang ketentuan-
ketentuan pokok kesejahteraan social pasal 2 ayat 1, adalah : “ Kesejahteraan adalah
suatu tata kehidupan dan penghidupan sosial material maupun spiritual yang diliputi
oleh rasa keselamatan, kesusilaan dan ketentraman lahir batin, yang memungkinkan
bagi setiap warga negarauntuk mengadakan usaha pemenuhan kebutuhan-kebutuhan
jasmaniah,rohaniah dan social yang sebaik-baiknya bagi diri ,keluarga serta
masyarakat dengan menjunjung tinggi hak-hak asasi serta kewajiban manusia sesuai
dengan Pancasila”.
Kesejahteraan adalah keseluruhan usaha yang terorganisir dan mempunyai
tujuan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat berdasarkan konteks sosialnya.
Didalamnya tercakup pula unsur kebijakan dan pelayanan dalam arti luas yang
bekaitan dengan berbagai kehidupan dalam masyarakat, seperti pendapatan, jaminan
sosial, kesehatan, perumahan, pendidikan, rekreasi, tradisi budaya dan sebagainya.
(Rukminto, 2003)
Kajian Pendapatan terhadap Kesejahteraan…, Shaela Rizka, FKIP UMP, 2014
8
Kesejahteraan keluarga adalah suatu kondisi dinamis keluarga dimana
terpenuhi semua kebutuhan : fisik materil, mental spiritual dan sosial, yang
memungkinkan keluarga dapat hidup wajar sesuai dengan lingkungannya serta
memungkinkan anak – anak tumbuh kembang dan memperoleh perlindungan yang
diperlukan untuk membentuk sikap mental dan kepribadian yang mantap dan matang
sebagai sumber daya manusia yang berkualitas (BKKBN, 2011).
Berdasarkan defenisi diatas dapat diambil kesimpulan bahwa kesejahteraan
mencakup bebagai usaha yang dikembangkan untuk meningkatkan taraf hidup
manusia, baik di bidang fisik, mental, emosional, sosial ekonomi ataupun kehidupan
spiritual.
2. Hakikat Keluarga Sejahtera
Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat terdiri atas suami istri atau
suami istri dan anaknya, atau ayah dan anaknya, atau ibu dan anaknya. Keluaga
sejahtera dibentuk berdasarkan perkawinan sah mampu memenuhi kebutuhan hidup
spipritual dan materiil yang layak, bertaqwa kepada tuhan Yang Maha Esa, memiliki
hubungan yang sama, selaras, seimbang antara anggota keluarga dengan masyarakat
dan lingkungan. Dalam mengenmbangkan dan membangun kelurga yang sejahtera,
maka berbagai fungsi keluarga perlu diselenggarakan dan dikembangkan.
Beberapa fungsi keluarga sejahtera (BKKBN, 2011) yang perku
dikembangakan dan diselenggarakan meliputi :
a. Fungsi Keagamaan, Fungsi yang menjadi landasan pembentukan kelurga
sejahtera dalam rangka membangun suasana keluarga sejahtera dalam rangka
Kajian Pendapatan terhadap Kesejahteraan…, Shaela Rizka, FKIP UMP, 2014
9
membangun susana kehidupan rumah tangga yang ideal sebagai wahana
pembangunan manusia yang berkualitas.
b. Fungsi sosial budaya, fungsi yang dapat memilih dan mewariskan nilai luhur
bangsa, masyarakat dan agama kepada generasi penerus secara kesinamnbungan.
c. Fungsi cinta kasih sayang, fungsi yang menjadi prasyarat pembebtukan keluarga
yang perlu terus menerus dibina dan ditumbuhkembangkan dalam kehidupan
berumah tangga
d. Fungsi Perlindungan, fungsi yang dapat member rasa aman ,aman,damai dan
tentram bagi seluruh anggota keluarga baik secara fisik maupun mental
psikologis.
e. Fungsi Reproduksi, Fungsi yang diperlukan dalam rangka membina kehidupan
keluarga yang harmonis dan usaha mendapatkan keturunan yang sehat dan baik
f. Fungsi pendidikan, Fungsi yang menjadi tugas dan kewajiban utama orang tua
terhadap anaknya sehingga anak memiliki bekal yng optimal untuk menjadi
manusia yang berkualitas.
g. Fungsi ekonomi, fungsi yang menjadi pendukung agar setiap keluarga mampu
memenuhi kebutuhan hidupnya secara layak dengan usaha sendiri.
h. Fungsi pembinaan lingkungan, fungsi yang mendorong setiap keluarga agar
mampu hidup harmonis dengan keaadan lingkungan,baik lingkungan social
maupun lingkungan alam.
Kajian Pendapatan terhadap Kesejahteraan…, Shaela Rizka, FKIP UMP, 2014
10
3. Indikator Tahapan Kesejahteaan
Kesejahteraan dibagi menjadi beberapa kelompok atau tahapan sebagai
berikut (BKKBN, 2011) :
a. Keluarga Pra Sejahtera
Adalah keluarga yang belum dapat memenuhi salah satu atau lebih dari 5
kebutuhan dasarnya (basic needs) sebagai keluarga sejahtera I, seperti kebutuhan
akan pengajaran agama, sandang, pangan, papan dan kesehatan.
b. Keluarga Sejahtera Tahap I
Adalah keluarga-keluarga yang telah dapat memenuhi kebutuhan dasarnya secara
minimal, tetapi belum memenuhi salah satu kebutuhan Psikologis yaitu:
a. Rumah yang ditempati keluarga mempunyai atap, lantai dan dinding yang baik.
b. Pada umumnya seluruh anggota keluarga makan 2 (dua) kali sehari atau lebih.
c. Seluruh anggota keluarga memiliki pakaian yang berbeda untuk di rumah,
bekerja/sekolah dan bepergian.
d. Melaksanakan ibadah menurut agama oleh masing-masing anggota keluarga.
e. Bila anak sakit atau pasangan usia subur ingin ber KB dibawa ke sarana/petugas
kesehatan.
c. Keluarga Sejahtera Tahap II
Adalah keluarga-keluarga yang disamping telah dapat memenuhi kriteria
keluarga sejahtera I, harus pula memenuhi syarat sosial psikologis yaitu:
a. Anggota keluarga melaksanakan ibadah secara teratur.
Kajian Pendapatan terhadap Kesejahteraan…, Shaela Rizka, FKIP UMP, 2014
11
b. Paling kurang, sekali seminggu keluarga menyediakan daging/ikan/telur sebagai
lauk pauk.
c. Seluruh anggota keluarga memperoleh paling kurang satu stel pakaian baru per
tahun.
d. Luas lantai rumah paling kurang delapan meter persegi tiap penghuni rumah.
e. Seluruh anggota keluarga dalam 3 bulan terakhir dalam keadaan sehat.
f. Paling kurang 1 (satu) orang angota keluarga yang berumur 15 tahun keatas
mempunyai penghasilan tetap.
g. Seluruh anggota keluarga yang berumur 10-60 tahun bisa membaca tulisan latin.
h. Seluruh anak berusia 5-15 tahun bersekolah pada saat ini.
i. Bila anak hidup 2 atau lebih, keluarga yang masih pasangan usia subur memakai
kontrasepsi (kecuali sedang hamil).
d. Keluarga Sejahtera Tahap III
Adalah keluarga yang memenuhi syarat keluarga sejahtera I, II dan memenuhi
syarat pengembangan keluarga yaitu:
a. Mempunyai upaya untuk meningkatkan pengetahuan agama.
b. Sebagian dari penghasilan keluarga dapat disisihkan untuk tabungan keluarga.
c. Biasanya makan bersama paling kurang sekali sehari dan kesempatan itu
dimanfaatkan untuk berkomunikasi antar anggota keluarga.
d. Ikut serta dalam kegiatan masyarakat di lingkungan tempat tinggalnya.
e. Dapat memperoleh berita dari surat kabar/ TV/ majalah.
Kajian Pendapatan terhadap Kesejahteraan…, Shaela Rizka, FKIP UMP, 2014
12
e. Keluarga Sejahtera Tahap III Plus
Adalah keluarga yang dapat memenuhi syarat keluarga sejahtera I, II, III dan
memenuhi kriteria 2 indikator tahapan kesejahteraan III Plus yaitu :
a. Secara teratur atau pada waktu tertentu dengan sukarela memberikan sumbangan
bagi kegiatan sosial masyarakat dalam bentuk materil.
b. Kepala keluarga atau anggota keluarga aktif sebagai pengurus perkumpulan/
yayasan/ institusi masyarakat.
B. Pendapatan
1. Pengertian Pendapatan
Menurut Sukirno (Anwar,2011) pendapatan adalalah jumlah penghasilan yang
diterima oleh penduduk atas prestasi kerjanya selama satu periode tertentu, baik
harian, mingguan, bulanan, ataupun tahunan.
Menurut Pendapat Mulyanto Sumardi dan Hans Diete Evers (Saheri, 2003:11)
Pendapatan menurut asal sumber ada tiga yaitu :
1. Pendapatan yang berasal dari sektor formal yaitu gaji yang diperoleh secara
tetap,berupa gaji bulanan maupun gaji mingguan.
2. Pendapatan yang berasal dari sektor informal yaitu berupa pendapatan tambahan
yang berasal dari buruh dan pedagang
3. Pendapatan berasal dari sektor subsistem yaitu pendapatan yang diperoleh dari
usaha sendiri berupa tanaman,ternak dan pemberian orang lain.
Kajian Pendapatan terhadap Kesejahteraan…, Shaela Rizka, FKIP UMP, 2014
13
Semakin banyak anggota keluarga yang mampu memperoleh pendapatan yang
dapat di manfatkan untuk keluarga, makin besar pendapatan keluarga tersebut.
Sebaliknya makin banyak anggota keluarga yang tidak mampu memperoleh
pendapatan yang dapat dimanfatkan bagi keluarga itu, makin kecil pendapatan
keluarga.
C. Petani
1. Pengertian Petani
Petani adalah penduduk yang mempunyai penguasaan dalam bentuk tertentu atas
tanah pertanian,terlibat dalam hubungan penguasaan, pemilikan, dan pemanfaatan.
(Iriani, 2008)
Petani menurut Slamet (2001), disebut petani ‘asli’ apabila memiliki tanah
sendiri, bukan sekedar penggarap maupun penyewa. Berdasarkan hal tersebut, secara
konsep, tanah merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan seorang
petani. Poin penting dari konsep di atas bukan hanya tanah adalah alat produksi
utama petani, melainkan bahwa alat produksi tersebut mutlak dimiliki seorang petani.
Implikasinya, petani yang tidak memiliki tanah sendiri tidak dianggap sebagai petani
sejati atau asli.
Menurut Shanin (1971) seperti yang dikutip oleh uko (2013),terdapat empat
karakteristik utama petani.Pertama, petani adalah pelaku ekonomi yang berpusat pada
usaha milik keluarga.Kedua, selaku petani mereka menggantungkan hidup mereka
kepada lahan.bagi petani lahan pertanian adalah segalanya yakni sebagai sumber yang
Kajian Pendapatan terhadap Kesejahteraan…, Shaela Rizka, FKIP UMP, 2014
14
diharapkan untuk menghasilkan bahan pangan keluarga, harta benda yang bernilai
tinggi, dan ukuran terpenting dalam ukuran status sosial. Ketiga, petani memiliki
budaya yang spesifik yang menekankan pemeliharaan tradisi dan konformitas serta
solideritas sosial mereka yang kental. Keempat, cendrung sebagai pihak selalu kalah (
tertindas) namun tidak mudah ditaklukan oleh kekuatan ekonomi, budaya dan poliyik
eksternal yang mendominasi mereka.
Berdasarkan pengusaanya atas sebidang lahan, petani dibedakan menjadi petani
pemilik-penggarap,petani penyewa,petani penyakap dan buruh tani yang tidak
mempuyai kewenangan sedikitpun atas sebidang tanah.
Menurut Sastraatmadja (2010), berdasarkan kepemilikan tanah, petani dibedakan
menjadi beberapa kelompok yaitu :
1. Petani gurem, adalah petani yang memiliki lahan sawah antara 0,1 s/d 0,50
hektar.
2. Petani kecil, adalah petani yang memiliki lahan sawah 0,51 s/d 1 hektar.
3. Petani besar, adalah petani yang memiliki lahan sawah lebih dari satu hektar.
a. Lapisan Petani
Menurut fajar (2009) Lapisan petani terdiri dari tujuh lapisan, yaitu :
1. Petani pemilik
Petani lapisan ini menguasai lahan melalui pemilikan lahan tetap (petani pemilik
yang lahanya diusahakan sendiri atau diusahakan orang lain).
2. Petani pemilik dan petani penggarap
Kajian Pendapatan terhadap Kesejahteraan…, Shaela Rizka, FKIP UMP, 2014
15
Petani Lapisan ini mengusai lahan melalui pemilikan tetap dan pemilikan
sementara (mengusahakan lahan milik petani lain).
3. Petani pemilik dan Buruh tani
Petani lapisan ini mengusai lahan melaui pemilikan tetap.Selain itu, mereka juga
menjadi buruh tani.
4. Petani pemilik,penggarap dan buruh tani
Petani lapisan ini menguasai lahan melalui pemilikan tetap dan pemilikan sementara
serta menjadi buruh tani
5. Petani penggarap
Petani lapisan ini menguasai lahan hanya melaui pemilikan lahan
sementara.Lapisan petani penggarap termasuk tunawisma tidak mutlak karena mereka
termasuk petani yang mengusai lahan (pemilikan sementara).
6. Petani penggarap dan Buruh tani
Petani lapisan ini menguasai lahan melalui pemilikan sementara.Selain itu
mereka juga menjadi buruh tani. Lapisan ini termasuk tunakisme tetapi tidak mutlak.
7. Buruh tani
Lapisan petani ini benar-benar tidak menguasai lahan sehingga termasuk
tunakisma mutlak. Mereka hanya memperoleh manfaat dari lahan sebagai buruh tani.
2. Kelompok Tani
Kelompok tani menurut Deptan (2007) tani adalah kumpulan petani yang terikat
secara nonformal atas dasar keserasian, kesamaan kondisi lingkungan (sosial,
Kajian Pendapatan terhadap Kesejahteraan…, Shaela Rizka, FKIP UMP, 2014
16
ekonomi, sumber daya), keakraban, kepentingan bersama dan saling mempercayai,
serta mempunyai pimpinan untuk mencapai tujuan bersama.
Menurut Hurairah (2006) Kondisi ataupun kemajuan kelompok tani dapat dilihat
dari dinamika kelompok tani yang terdiri dari 8 faktor yaitu:
a. Tujuan Kelompok Tani
Tujuan kelompok merupakan suatu keadaan di masa mendatang yang diinginkan
oleh anggota–anggota kelompok dan oleh karena itu mereka melakukan berbagai
tugas kelompok dalam rangka mencapai keadaan tersebut. Suatu tujuan kelompok
yang efektif harus memiliki aspek sebagai berikut : a) Adanya kejelasan tujuan
kelompok, b) ketetapan (relevan) dengan tujuan anggota.
Adapun tujuan kelompok tani Padi Jaya yaitu: menyediakan sarana produksi
pertanian, meningkatkan kualitas hasil produksi, meningkatkan manajemen usaha,
meningkatkan kesejahteraan anggota.
b. Struktur Kelompok
Struktur kelompok adalah pola–pola hubungan di antara berbagai posisi dalam
susunan kelompok. Dalam menganalisis struktur kelompok maka empat unsur
penting yang terkait dalam struktur kelompok, yaitu posisi, status dan peranan
kelompok, serta komunikasi dalam kelompok.
Hubungan di antara individu–individu dalam kelompok tani Padi Jaya saling
terjalin erat, hal ini dilihat dari setiap pertemuan-pertemuan yang dilakukan para
anggota berhak memberikan ide, gagasan, pendapat yang kemudian dipertimbangkan
oleh kelompok.
Kajian Pendapatan terhadap Kesejahteraan…, Shaela Rizka, FKIP UMP, 2014
17
c. Tugas Kelompok
Di dalam tugas kelompok dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis, yaitu Tugas –
tugas produksi adalah tugas–tugas yang bersangkut paut dengan upaya menghasilkan
dan menyajikan berbagai gagasan dan penyusunan berbagai rencana. Selanjutnya
tugas–tugas diskusi adalah tugas–tugas yang berkaitan dengan pembahasan atau
pengkajian berbagai isu yang memerlukan kesepakatan dan keputusan bersama.
Sementara itu tugas–tugas pemecahan masalah adalah tugas–tugas yang berkaitan
dengan penentuan tindakan pemecahan masalah–masalah tertentu yang dihadapi oleh
kelompok.
Mengenai hal ini anggota Kelompok Tani Padi Jaya mempunyai inisiatif
melaksanakan kegiatan dalam kelompok tani yaitu dengan mengikuti kegiatan yang
telah dibuat oleh kelompok karena setiap anggota memiliki keinginan untuk
mendapatkan pengetahuan dan pengalaman baru dalam meningkatkan pertaniannya.
Informasi-informasi baru dapat diperoleh dalam kelompok tani ini karena
Kelompok Tani Padi Jaya mempunyai hubungan kerjasama dengan Dinas Pertanian
Kabupaten Brebes, Penyuluh Pertanian, hingga pada hasil akhirnya para anggota
merasa puas dengan adanya kelompok tani tersebut.
d. Kekompakan Kelompok
Kekompakan antar anggota dalam kelompok sangat berfungsi dalam kelanjutan
dan berlangsungnya kelompok agar sebuah kelompok dapat mewujudkan keinginan
bersama secara efektif. Kekompakan kelompok merupakan homogenitas yang
Kajian Pendapatan terhadap Kesejahteraan…, Shaela Rizka, FKIP UMP, 2014
18
ditunjukkan oleh kesamaan karakteristik individu yang ada dalam kelompok dan
kerjasama.
Dalam kelompok tani Padi Jaya, homogenitas yang ditunjukkan yaitu kesamaan
jenjang pendidikan. Kerjasama antar anggota ditunjukkan dengan pelaksanaan
kegiatan kelompok dilakukan secara berkelompok, setiap anggota berhak
memberikan aspirasi dan keputusan akhir yang akan dilaksanakan adalah keputusan
ketua kelompok yang diambil dari hasil keputusan bersama.
e. Suasana Kelompok
Suasana kelompok adalah suasana yang terdapat dalam kelompok sebagai hasil
dari berlangsungnya hubungan–hubungan interpersonal atau hubungan antar anggota
kelompok. Dengan demikian, suasana atau iklim kelompok mengacu kepada ciri–ciri
khas interaksi anggota dalam kelompok.
f. Tekanan Kelompok
Tekanan kelompok yaitu desakan yang berasal dari kelompok. Tekanan
kelompok berbeda dengan kelompok tekanan, kelompok tekanan mengacu pada
desakan yang berasal dari luar kelompok.
Kelompok Tani Padi Jaya memiliki suatu aturan atau kepatuhan terhadap
kelompok yang harus ditaati oleh setiap anggota, dan memberikan sanksi kepada
anggota yang melanggar aturan tersebut. Hal ini dibuat agar tujuan yang telah
ditetapkan dapat tercapai.
Kajian Pendapatan terhadap Kesejahteraan…, Shaela Rizka, FKIP UMP, 2014
19
g. Keefektifan Kelompok
Kelompok yang efektif mempunyai tiga aktivitas dasar, yaitu: a) Aktivitas
pencapaian tujuan, b) Aktivitas memelihara kelompok secara internal, c) Aktivitas
mengubah dan mengembangkan cara meningkatkan keefektifan kelompok. Interaksi
anggota kelompok yang memperlihatkan aktivitas dengan mengintegrasikan ketiga
macam aktivitas dasar tersebut adalah mencerminkan bahwa kelompok dapat
dikategorikan sebagai kelompok yang berhasil atau efektif. Anggota kelompok yang
efektif memiliki keterampilan untuk mengatasi atau menghilangkan hambatan–
hambaatan pencapaian tujuan kelompok, untuk memecahkan masalah di dalam
memelihara dan meningkatkan kualitas interaksi diantara anggota kelompok, dan
keterampilan untuk mengatasi hambatan peningkatan agar kelompok lebih efektif
lagi.
Dalam pencapaian tujuan, dalam Kelompok Tani Padi Jaya diajarkan bagaimana
mengelola usahatani dengan baik sesuai Standart Operasional Perawatan (SOP) jenis
tanaman.
h. Fungsi Kelompok Tani
Kelompok Tani berperan dan berfungsi sebagai kelas belajar, unit produksi usaha
tani, dan wahana kerjasama antara anggota kelompok.
1. Sebagai Kelas Belajar
Kelompok tani sebagai kelas belajar bagi petani merupakan wadah bagi setiap
anggotanya untuk berinteraksi guna meningkatkan pengetahuan, keterampilan, sikap
Kajian Pendapatan terhadap Kesejahteraan…, Shaela Rizka, FKIP UMP, 2014
20
dalam usahatani yang lebih baik dan menguntungkan serta berperilaku lebih mandiri
untuk mencapai kehidupan yang lebih sejahtera.
2. Sebagai Unit Produksi Usaha Tani
Kelompok tani merupakan satu kesatuan unit usahatani untuk mewujudkan
kerjasama dalam mencapai skala ekonomi yang lebih menguntungkan. Upaya
peningkatan peranan kelompok tani sebagai unit produksi berorientasi kepada
agribisnis dan agro industri dan hal ini dilakukan dengan peningkatan berbagai
kemampuan yang merupakan tugas dan tanggung jawab kelompok, kemampuan itu
antara lain sebagai berikut:
1) Mengambil keputusan dalam menentukan pola usaha tani yang menguntungkan
berdasarkan teknologi terapan dan berorientasi pasar tanpa melupakan
kepentingan nasional.
2) Menyusun rencana usahatani/Rencana Defenitif Kelompok (RDK) serta rencana
permodalan, yaitu adanya kemampuan dalam menyusun rencana kegiatan
kegiatan kelompok tani untuk 1 tahun yang disusun berdasarkan kesepakatan
kerjasama sebagai hasil musyawarah kelompok.
3) Menerapkan teknologi maju dalam usahatani sesuai rekomendasi.
4) Berhubungan dan bekerjasama dengan pihak–pihak penyedia saran produksi dan
pemasaran hasil, yaitu adanya usaha–usaha dalam kerjasama dalam penyedia
sarana produksi di dalam kecepatan atau kelancaran usahatani.
Kajian Pendapatan terhadap Kesejahteraan…, Shaela Rizka, FKIP UMP, 2014
21
5) Menaati dan melaksanakan kesepakatan yang dihasilkan bersama dalam
kelompok.
6) Menganalisa dan menilai hasil usahatani yang dilaksanakan.
7) Mengatasi keadaan darurat, yaitu adanya usaha–usaha dalam menghadapi
masalah dalam usahatani dengan keadaan–keadaan di luar dugaan atau di luar
rencana.
8) Mengelola administrasi kelompok, yaitu adanya suatu kemampuan kelompok
dalam mengelola atau mengurus suatu proses kegiatan kelompok untuk mencapai
tujuan tertentu.
3. Sebagai Wahana Kerjasama Antara Anggota Kelompok
Kelompok tani merupakan tempat untuk memperkuat kerjasama antara sesama
petani dalam kelompok untuk menghadapi berbagai ancaman, tantangan hambatan
dan gangguan. Untuk dapat mengatasi ataupun untuk menekan resiko tersebut maka
kelompok tani dapat menanggulangi/mengatasinya dengan cara memperkuat dan
menjalin kerjasma diantara sesama petani dalam kelompok. Untuk dapat memperkuat
dan menjalin kerjasama tersebut, maka kelompok tani sebagai wahana kerjasama
antara anggota kelompok harus meningkatkan berbagai kemampuan.
Dari uraian diatas fungsi tersebut dijabarkan dalam kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
1) Pengadaan sarana produksi murah dengan cara melakukan pembelian dengan
secara bersama.
2) Pengadaan bibit yang resisten untuk memenuhi kepentingan para anggotanya.
Kajian Pendapatan terhadap Kesejahteraan…, Shaela Rizka, FKIP UMP, 2014
22
3) Mengusahakan kegiatan pemberantasan atau pengendalian hama dan penyakit
secara terpadu.
4) Guna kepentingan bersama berusaha memperbaiki prasarana-prasarana yang
menunjang usahataninya.
5) Guna memantapkan cara bertani dengan menyelenggarakan demonstasi bercocok
tanam, pembibitan dan cara mengatasi hama yang dilakukan bersama penyuluh.
6) Mengadakan pengolahan hasil secara bersama agar terwujudnya kualitas yang
baik, beragam dan mengusahakan pemasaran secara bersama agar terwujudnya
harga yang seragam.
D. Intensifikasi Pertanian
1. Pengertian Intensifikasi Pertanian
Menurut (Ivy, 2013) intensifikasi pertanian merupakan kebikaksanaan yang
diambil oleh pemerintah dalam rangka memenuhi kebutuhan pangan di indonesia
sejalan dengan kebutuhan pangan di Indonesia sejalan dengan laju pertumbuhan
penduduk yang semakin meningkat. Komoditi pertanian memiliki peran strategis
dalam mewujudkan kebijaksanaan Pemerintah untuk meningkatkan perolehan devisa.
Ketangguhan peran terrsebut di era globalisasi perdagangan di dunia dihadapkan
pada persaingan mutu komoditi baik di pasar domestic maupun mancanegara.
Intensifikikasi pertanian adalah mengusahakan pertanian secara intensif agar
diperoleh hasil yang optimal. Dalam intensifikasi Pertanian Biasanya diperhatikan
Kajian Pendapatan terhadap Kesejahteraan…, Shaela Rizka, FKIP UMP, 2014
23
masalah pengadaan bibit, pengolahan tanah, penanaman, pemupukan, pemberantasan
hama, dan penyakit, pemanenan dan kegiatan Pasca Panen.
Ada berbagai langkah untuk menerapkan intensifikasi pertanian, yaitu dengan
menjalankan pola Panca Usaha Tani Padi
a. Pemilihan dan penggunaan bibit unggul.
Bibit unggul yang bik adalah bibit yang memiliki keunggulan dibandingkan
varietas lain. Misalkan tahan terhadap hama dan penyakit, produktifitas yang tinggi,
peka terhadap rangsangan pupuk.
b. Pengelolaan lahan Pertanian secara tepat
Mengolah lahan dapat dilakukan dengan dua cara yaitu mekanik dan
konvensional. Cara mekanik dapat menggunakan alat berat seperti traktor, namun
kelemahan metode mekanik yaitu kurang efesien pada pengelolaan tanah hutan
karena ahanya dapat dilakukan pada musim kemarau saja. Sedangkan cara
konvensional dilakukan dengan menggunakan alat-alat pertanian tradisional seperti
cangkul dan garu. Kelemahan metode ini yaitu membutuhkan waktu yang lama
namun tidak merusak struktut tanah.
c. Pemberian pupuk sesuai dosis
Walaupun pada dasarnya tanah telah menyediakan unsure hara essensial bagi
tanaman, pemberian pupuk tetap harus dilakukan terutama untuk mengembalikan
Kajian Pendapatan terhadap Kesejahteraan…, Shaela Rizka, FKIP UMP, 2014
24
unsur hara yang telah diserap oleh akar tanaman. Pupuk yang lazim digunakan antara
lain pupuk alami missal kompos, dan pupuk buatan missal NPK.
d. Pemberantasan organisme pengganggu tanaman
Pemberantasan hama dan penyakit tanaman merupakan kegiatan pemeliharaan
tanaman. Masalah utama yang kerap dihadapi petani adalah hama. Pengendalian
hama tidak semata-mata menggunakan pestisida kimia. Tetapi dapat pula
menggunakan pestisida alami dengan memperimbangankan komposisi rasa pestisida.
Cara yang dianggap paling bijak adalah menggunakan predator alami, sehingga
keseimbangan ekosistem pun akan tetap terjaga.
e. Pengaturan irigasi atau saluran air
Irigasi merupakan hal yang pentingf dalam kegiatan pertanian, kerana petani
harus mengerti akan kebutuhan tanaman yang dikelolanya serta sumber air tersebut.
Umumnya pemberian air tidak boleh melebihi kapassitas titik layu lahan.
E. Penelitian yang relevan
Dalam penelitian Sri Mardilah (2002) yang berjudul Pemberdayaan kelompok
tani Mamira di Desa Mangunegara Kecamatan Mrebet Kabupaten Purbalingga
Penelitian ini untuk mengungkap keaadaan ekonomi masyarakat desa mangunegara
sebelum berdiri kelompok tani mamira berdiri dan berkembangnya kelompok tani
mamira serta usaha pemberdayaan kelompok tani mamira di desa mangunegara
dalam meningkatkan hasil produksi pertanian. Penelitian ini dianalisis menggunakan
Kajian Pendapatan terhadap Kesejahteraan…, Shaela Rizka, FKIP UMP, 2014
25
metode historis. Hasil dari penelitian ini adalah keberhasilan kelompok tani mamira
dapat dilihat dari prestasi yang diraihnya pemberdayaan kelompok tani mamira
berdampak pada peningkatan ekonomi, kesehatan, dan pendidikan masyarakat.
Penelitian yang dilakukan oleh Candro Libra (2012) berjudul Peranan Kelompok
Tani Melati 1 Terhadap Kesejahteraan Petani di Desa Nagori Dolok Hataran
Kecamatan Siantar Kabupaten Simalungun.Penelitian ini bertujuan untuk untuk
mengetahui peranan Kelompok Tani Melati 1 terhadap kesejahteraan petani di Desa
Nagori Dolok Hataran Kecamatan Siantar Kabupaten Simalungun. Metode penelitian
ini dianalisis secara kualitatif dengan mendeskripsikan per kasus data-data yang telah
dikumpulkan dan dimasukkan ke dalam bentuk tabel tunggal kemudian dicari
frekuensi dan persentasenya.Kesimpulan hasil penelitian ini yaitu bahwa peranan
Kelompok Tani Melati 1 dalam mensejahterakan kehidupan petani di Desa Nagori
Dolok Hataran telah memberikan hasil yang baik, terlihat dari hasil pertanian yang
makin meningkat dan mempengaruhi kondisi sosial petani di desa tersebut.
Perbedaan penelitian yang sekarang dengan yang terdahulu adalah dalam
penelitian yang sekarang peneliti membas tentang pendapatan anggota kelompok tani
terhadap kesejahteraan. Jadi peneliti ingin mengetahui apakah ada pengaruh
pendapatan anggota kelompok tani terhdap kesejahteraan.
Kajian Pendapatan terhadap Kesejahteraan…, Shaela Rizka, FKIP UMP, 2014
27
(Tabel 2.1) Penelitian yang relevan
No Peneliti Judul Tujuan Penelitian Metode Penelitian Hasil Penelitian
1 Sri Mardilah (2002)
Pemberdayaan kelompok tani Mamira di Desa Mangunegara Kecamatan Mrebet Kabupaten Purbalingga
Untuk mengungkap keaadaan ekonomi masyarakat desa mangunegara sebelum berdiri kelomok tani mamira berdiri dan berkembangnya kelompok tani mamira serta usaha pemberdayaan kelompok ytani mamira di desa mangunegara dalam meningkatkan hasil produksi pertanian.
metode historis dengan 4 langkah yaitu heuristik untuk mencari data ,kritik untuk menguji keaslian dan kebenaran sejarah, interpretasi untuk menafsirkan fakta dan histografi untuk menulis sejarah dengan pendekatan ilmu sosial.
keberhasilan kelompok tani mamira dapat dilihat dari prestasi yang diraihnya pemberdayaan kelompok tani mamira berdampak pada peningkatan ekonomi,kesehatan,dan pendidikan masyarakat.
2 Candro Libra (2012)
Peranan Kelompok Tani Melati 1 Terhadap Kesejahteraan Petani di Desa Nagori Dolok Hataran Kecamatan Siantar Kabupaten Simalungun
untuk mengetahui peranan Kelompok Tani Melati 1 terhadap kesejahteraan petani di Desa Nagori Dolok Hataran Kecamatan Siantar Kabupaten Simalungun.
Data-data yang diperoleh dari penelitian ini akan dianalisis secara kualitatif dengan mendeskripsikan per kasus data-data yang telah dikumpulkan dan dimasukkan ke dalam bentuk tabel tunggal kemudian dicari frekuensi dan persentasenya.
bahwa peranan Kelompok Tani Melati 1 dalam mensejahterakan kehidupan petani di Desa Nagori Dolok Hataran telah memberikan hasil yang baik, terlihat dari hasil pertanian yang makin meningkat dan mempengaruhi kondisi sosial petani di desa tersebut.
3 Peneliti ( 2014)
Kajian Pendapatan terhadap Kesejahteraan anggota kelompok tani Padi Jaya Desa Bumiayu Kecamatan Bumiayu Kabupaten Brebes.
Untuk Mengetahui Pendapatan terhadap kesejahteraan anggota Kelompok Tani Padi Jaya di Desa Bumiayu Kecamtan Bumiayu Kabupaten Brebes.
Metode survei, penelitian ini dianalisis menggunakan deskriptif kuantitatif menggunakan analisis regresi linier sederhana dan Uji t
Kajian Pendapatan terhadap Kesejahteraan…, Shaela Rizka, FKIP UMP, 2014
28
F. Kerangka Pikir
Tujuan pembangunan pertanian adalah meningkatkan produksi tanaman
pangan selain itu diharapkan dengan peningkatan produksi dapat memberikan
dampak terhadap peningkatan kesejahteraan petani ,pembangunan pertanian tersebut
tidak terlepas dari peran serta masyarakat tani maka perlu pemberdayaan masyarakat
tani.Salah satu usaha pemerintah bersama petani dalam rangka membangun
kemandirian dibentuklah kelompok tani.
Di Desa Bumiayu terdapat 6 kelompok tani namun Kelompok tani yang aktif
hanya 1 yaitu kelompok tani Padi Jaya.Kelompok ini terbentuk pada tanggal 1 April
2011 awal berdiri kelompok ini mempunyai anggota sejumlah 32 petani namun
sekarang anggotanya bertambah menjadi 52 anggota. Produksi padi milik anggota
Padi Jaya mengalami peningkatan pada periode 2011-2013 setelah mendapat bantuan
dari pemerintah melalui kelompok Padi Jaya bantuan berupa dana kas pertanian,
benih padi, mesin traktor, mesin perontok padi dan pompa air dari pemerintah. Pada
periode tahun 2008-2010 produksi padi petani di desa bumiayu mengalami penurunan
akibat penyusutan lahan garapan dan petani masih menggunakan bibit padi yang
hanya dapat memproduksi padi 6 bulan panen. Berbeda setelah mendapat bantuan
bibit padi kualitas unggul dari pemerintah melalui kelompok tani, petani dapat
memproduksi padi 4 bulan panen.
Fungsi kelompok tani sebagai kelas belajar sebagai, unit produksi usaha tani
dan sebagai wahana kerjasama antar anggota kelompok. Melalui peranan kelompok
Kajian Pendapatan terhadap Kesejahteraan…, Shaela Rizka, FKIP UMP, 2014
29
tani yang ada di Desa Bumiayu diharapkandapat meningkatkan produksi
padisemaksimal mungkin sehingga meningkatkan pendapatan petani dalam mencapai
kesejahteraannya.
Gambar 2.1 Bagan Alir penelitian
G. HipotesisPenelitian
Berdasarakan bagan alir penelitian,di atas maka hipotesis yang diajukan adalah
terdapat hubungan positif antara Pendapatan terhadap Kesejahteraan.
Aspek Kesejahteraan
- Papan - Pangan - Sandang - Kesehatan
Produksi Padi
Pendapatan
Kesejahteraan Anggota
Kelompok tani Padi Jaya
Kajian Pendapatan terhadap Kesejahteraan…, Shaela Rizka, FKIP UMP, 2014
top related