bab ii landasan teori - repository.bsi.ac.id fileuntuk perlengkapan kantor, asuransi dan sewa...
Post on 11-Aug-2019
239 Views
Preview:
TRANSCRIPT
4
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Konsep Dasar Akuntansi
Dalam pembuatan laporan Tugas Akhir pada Apotek Sehat Raga Dua
penulis berpedoman pada beberapa teori pendukung yang di peroleh dari beberapa
sumber teori tersebut diantaranya adalah :
2.2.1. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi
Sistem Informasi dapat diartikan sebagai unsur-unsur yang tidak
terpisahkan dan masing-masing unsur harus bekerja sama secara harmonis untuk
dapat menghasilkan suatu laporan. Unsur-unsur tersebut antara lain:
1. Pengertian Sistem
Pengertian sistem menurut Puspitawati dan Anggadini (2011:1) memberikan
batasan bahwa “Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur
yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu
kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu”.
2. Pengertian Informasi
Informasi Menurut Puspitawati dan Anggadini (2011:13) memberikan batasan
bahwa “Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna
dan lebih berarti bagi yang menerimanya”.
3. Pengertian Sistem Informasi
Sistem informasi menurut Azhar Susanto dalam Puspitawati dan Anggadini
(2011:1) mengemukakan bahwa “Sistem Informasi merupakan komponen-
komponen dari subsistem yang saling berhubungan dan bekerja sama secara
5
harmonis untuk mencapai suatu tujuan yaitu mengolah data menjadi
informasi”.
4. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi
Menurut Bodnar dan Hapwood dalam Puspitawati dan Anggadini (2011:58)
adalah “Sistem Informasi Akuntansi merupakan sistem berbasis komputer
yang dirancang untuk mentransformasi data akuntasi menjadi informasi, yang
mencangkup siklus pemrosesan transaksi, penggunaan teknologi informasi,
dan pengembangan sistem informasi”.
Aktivitas utama dari sistem informasi akuntansi adalah mengolah atau
memproses data transaksi keuangan menjadi laporan keuangan dengan
menggunakan sistem komputerisasi yang terhubung dengan jaringan
komunikasi antara bagian yang satu dengan bagian yang lainnya.
Sistem Informasi Akuntansi terdiri dari tiga komponen utama, ketiga
komponen sistem fungsi atau subsistem adalah input, proses, dan output,
fungsi ini juga menunjukan bahwa sistem sebagai proses tidak bisa berdiri
sendiri harus ada input, proses, dan output:
Sumber : Puspitawati dan Anggadini (2011:59)
Gambar II. 1. Komponen Sistem Informasi Akuntansi
2.1.2. Pengertian Akuntansi
Akuntansi menurut Jusup (2011:4) mengatakan bahwa “akuntansi adalah
sistem informasi yang mengukur aktivitas bisnis, mengolah data menjadi laporan,
dan mengomunikasikan hasilnya kepada para pengambil keputusan”.
Input Proses Output
6
Menurut Niswonger, Fess, dan Warren yang diterjemahkan oleh Marianus
Sinaga (2011:27) menyatakan bahwa “akuntansi adalah proses mengenali,
mengukur, dan mengkomunikasikan informasi ekonomi untuk memperoleh
pertimbangan dan keputusan yang tepat oleh pemakai informasi yang
bersangkutan”.
2.1.3. Persamaan Dasar Akuntansi
Menurut Hery (2013:12) memberikan batasan bahwa sumber daya
ekonomi yang dimiliki oleh perusahaan dinamakan asset atau harta kekayaan.
Asset ini selanjutnya akan digunakan oleh perusahaan demi lancarnya kegiatan
operasional sehari-hari. Contoh dari aset meliputi : uang kas, piutang usaha,
persediaan barang dagangan, perlengkapan kantor, asuransi dan sewa dibayar
dimuka, tanah, bangunan, peralatan kantor, kendaraan operasional, dan asset
lainnya.
Piutang usaha dikatakan asset karena piutang ini nantinya akan dapat
dicairkan dari piutang menjadi uang kas, sebagai hasil dari penagihan penjualan.
Piutang usaha mencerminkan hak perusahaan untuk menagih kepada pelanggan
demi mendapatkan uang kas. Persediaan barang dagangan merupakan asset karena
nantinya akan dijual oleh perusahaan kepada pelanggan untuk mendapatkan
piutang (hak menagih) maupun kas pada akhirnya. Untuk perlengkapan kantor,
asuransi dan sewa dibayar dimuka, tanah, bangunan, peralatan kantor, dan
kendaraan operasional dikatakan asset karena mereka memiliki manfaat ekonomi
bagi perusahaan untuk dapat digunakan atau dikonsumsi selama periode
akuntansi.
7
Utang (liabilities) merupakan kewajiban perusahaan kepada kreditur
(supplier, bankir) dan pihak lainya (karyawan, pemerintah). Kreditur dan pihak
lainnya disini memiliki hak atas asset perusahaan. Contohnya adalah :
1. Utang Usaha (Accounts Payable)
Perusahaan memiliki kewajiban untuk membayar atau melunasi utangnya
kepada supplier sebagai akibat dari pembelian barang dagangan secara kredit.
2. Pinjaman Bank (Bank Loans)
Perusahaan memiliki kewajiban untuk membayar atau melunasi utangnya
kepada pihak bank (bankir) sebagai akibat dari transaksi peminjaman uang
bank.
3. Utang Gaji (Salaries Payable)
Perusahaan memiliki kewajiban untuk membayar utangnya kepada karyawan
atas uang gaji karyawan yang belum dibayarkan.
4. Utang pajak Penghasilan ( Income Taxes Payable)
Perusahaan memiliki kewajiban (berdasarkan undang-undang) untuk
membayar pajak yang terhutang kepada pemerintah atas penghasilan atau
keuntungan yang diperoleh perusahaan.
Ekuitas (equity) merupakan hak pemilik dana atau pemegang saham atas
asset perusahaan. Ekuitas atau modal disebut juga kekayaan bersih (net asset’s),
yang artinya bahwa hak pemilik atau pemegang saham atas kekayaan perusahaan
yang diperoleh setelah seluruh kekayaan yang ada dalam perusahaan dikurangi
dengan seluruh kewajiban perusahaan.
Hubungan antara kekayaan, kewajiban, dan ekuitas dapat dirumuskan
kedalam sebuah persamaan akuntansi (accounting equation) sebagai berikut :
8
Gambar II. 2. Persamaan Akuntansi
Rumus persamaan akuntansi diatas sifatnya baku (mutlak), dimana
liabilities harus ditempatkan terlebih dahulu sebelum equity, ini mengandung
makna bahwa kreditur memiliki hak pertama atas kekayaan perusahaan, setelah
itu sisa asset yang masih ada barulah merupakan hak pemilik dana atau pemegang
saham.
2.1.4. Pengertian Akun atau Rekening
Menurut Jusup (2011:70) “Akun adalah suatu alat untuk mencatat
transaksi-transaksi keuangan yang bersangkutan dengan aset, kewajiban, modal,
pendapatan, dan beban”. Tujuan pemakaian akun adalah untuk mencatat data yang
akan menjadi dasar penyusunan laporan keuangan.
Jumlah akun yang perlu diadakan dalam pembukuan suatu perusahaan
tergantung kepada kebutuhan. Kumpulan akun yang digunakan dalam pembukuan
suatu perusahaan disebut buku besar. Dalam buku besar biasanya akun-akun
disusun dengan urutan tertentu, yaitu akun-akun untuk neraca disusun paling
depan, dan sesudah itu barulah akun-akun yang akan dicantumkan dalam laporan
laba rugi.
Asset = Liabilities + Equity
9
2.1.5. Saldo Normal Akun
Saldo akun adalah selisih antara jumlah sisi debet dengan sisi kredit.
Jumlah sisi pertambahan dalam suatu akun bisa sama atau lebih besar dari pada
sisi pengurangannya, akan tetapi hampir semua akun pada umumnya bersaldo
positif (pertambahan lebih besar dari pada pengurangan).
Aturan pendebitan dan pengkreditan serta saldo-saldo pada umumnya
(saldo normal) dari berbagai jenis akun dapat dilihat pada ikhtisar diberikut ini :
Tabel II. 1
Saldo Normal Akun
Sumber: Jusup (2011:81)
Jenis Akun Pertambahan Pengurangan Saldo Normal
Asset Debet Kredit Debet
Kewajiban Kredit Debet Kredit
Modal Kredit Debet Kredit
Pendapatan Kredit Debet Kredit
Beban Debet Kredit Debet
10
2.1.6. Siklus Akuntansi
Proses akuntansi yang diawali dengan menganalisis dan menjurnal
transaksi hingga di akhiri dengan membuat laporan dinamakan sebagai siklus
akunntansi (accounting cycle). Produk akhir dari siklus akuntansi ini adalah
laporan keuangan. Jika digambarkan dalam bagan arus, tahapan siklus akuntansi
akan tampak sebagai berikut :
Neraca lajur
Sumber: Heri (2011:67)
Gambar II. 3. Bagan Arus Siklus Akuntansi
Transaksi
Dokumen Sumber Data (Pendukung Transaksi)
Analisis Transaksi (identifikasi akun) dan buat Jurnal
Posting Jurnal ke Buku Besar
Neraca Saldo Sebelum Penyesuaian
Jurnal Penyesuaian (updating) dan posting ke Buku Besar
Neraca Saldo Setelah Penyesuaian
Laporan Keuangan (Laba Rugi, Perubahan Modal, Neraca)
Jurnal Penutup dan posting ke Buku Besar
Neraca Saldo Setelah Penutupan
Jurnal Pembalik
11
2.1.7. Pengertian Perusahaan Dagang
Aktivitas perusahaan dagang meliputi pembelian barang dagangan dari
supplier (pemasok) dan kemudian menjual kembali barang dagangan yang telah
dibelinya tersebut kepada konsumen atau pelanggan dengan maksud untuk
memperoleh keuntungan.
Ketika barang dagangan dijual, nilai dari transaksi penjualan ini akan
dilaporkan sebagai pendapatan penjualan (sales revenue) dan harga pokok dari
barang yang dijual akan diakui sebagai beban yang dinamakan harga pokok
penjualan (cost of goods sold). Pendapatan penjualan setelah dikurangi dengan
harga pokok penjualan akan diperoleh laba kotor (gross profit). Jumlah ini
dinamakan laba kotor karena masih belum memperhitungkan beban operasional
yang telah (turut) dikeluarkan dalam rangka pembentukan pendapatan.
Barang dagangan yang masih tersedia (tidak terjual) sampai dengan akhir
periode akuntansi dinamakan persediaan barang dagangan (merchandise
inventory). Barang dagangan ini akan dilaporkan sebagai aktiva lancar dalam
neraca, untuk bentuk laporan neraca yang sederhana dari sebuah perusahaan
dagang, akun perusahaan dagangan ini akan disajikan dengan urutan setelah akun
kas dan akun piutang usaha (piutang dagang), yang berarti bahwa kas dan piutang
usaha sifatnya lebih lancar dibanding persediaan barang dagangan.
2.1.8. Sistem Persediaan Perpetual dan Persediaan Periodik
1. Sistem Persediaan Perpetual
Dalam sistem perpetual, catatan mengenai harga pokok dari masing-masing
barang dagangan yang dibeli maupun yang dijual diselenggarakan secara
terperinci. Dengan sistem pencatatan perpetual harga pokok dari barang yang
12
dijual ditentukan setiap penjualan terjadi. Yang perlu diperhatikan dalam
pencatatan transaksi barang dagangan dengan menggunakan metode atau
sistem perpetual ini adalah bahwa akun pembelian, retur pembelian, potongan
pembelian,dan akun ongkos angkut masuk tidak akan pernah digunakan.
Seluruh akun-akun digantikan dengan akun persediaan barang dagangan.
a. Mencatat pembelian
Persediaan Barang Dagangan xxx
Kas xxx
(apabila pembelian dilakukan secara tunai)
Persediaan Barang Dagangan xxx
Utang Usaha xxx
(apabila pembelian dilakukan secara kredit)
b. Retur Pembelian dan Penyesuaian Harga Beli
Kas xxx
Persediaan Barang Dagangan xxx
(apabila awalnya pembelian dilakukan secara tunai)
Utang Usaha xxx
Persediaan Barang Dagangan xxx
(apabila awalnya pembelian dilakukan secara kredit)
c. Ongkos Angkut
Persediaan Barang Dagangan xxx
Kas xxx
(apabila biaya ongkos angkut menjadi tanggungan pembeli)
13
Ongkos Angkut Keluar xxx
Kas xxx
(apabila biaya ongkos angkut menjadi tanggungan penjual)
d. Potongan Pembelian
Ketika tagihan dibayar dalam periode potongan, maka penjual mencatat
hal tersebut sebagai potongan penjualan. Jika ada potongan penjualan
maka jurnal yang akan dibuat sebagai berikut :
Utang Usaha xxx
Kas xxx
Persediaan Barang Dagangan xxx
Namun jika pembeli gagal untuk memanfaatkan potongan yang ada maka
ayat jurnal yang dibuat oleh pembeli pada saat melakukan pembayaran
utangnya adalah :
Utang Usaha xxx
Kas xxx
e. Mencatat Penjualan
Ada 2 ayat jurnal yang harus perlu dibuat sekaligus oleh penjual pada saat
melakukan tranksaksi penjualan yaitu :
Kas xxx
Penjualan xxx
(apabila penjualan barang dagangan dilakukan secara tunai)
Piutang Usaha xxx
Penjualan xxx
(apabila penjualan barang dagangan dilakukan secara kredit)
14
Saat melakukan transaksi penjualan akan menyebabkan berkurangnya
persediaan oleh karena itu harus dibuat jurnal lagi untuk mencatat
berkurangnya saldo persediaan barang dagang. Bentuk jurnalnya sebagai
berikut :
Harga Pokok Penjualan xxx
Persediaan Barang Dagangan xxx
f. Retur Penjualan dan Penyesuaian Harga Jual
Retur penjualan dan penyesuaian harga jual merupakan akun pengurangan
dari akun penjualan. Kalau akun penjualan memiliki saldo normal
disebelah kredit, maka akun retur penjualan dan penyesuaian harga jual
memiliki saldo normal yang berlawanan dengan saldo normal untuk akun
penjualan yaitu disebelah debet.
Retur Penjualan xxx
Kas xxx
(apabila awalnya penjualan barang dagangan dilakukan secara tunai)
Retur Penjualan xxx
Piutang Usaha xxx
(apabila awalnya penjualan barang dagangan dilakukan secara kredit)
Ayat jurnal yang dibuat penjual pada saat memberikan penyesuaian atau
pengurangan harga jual kepada pelanggannya, yaitu :
Penyesuaian harga jual xxx
Kas xxx
(apabila awalnya penjualan barang dagangan dilakukan secara tunai)
15
Penyesuaian harga jual xxx
Piutang Usaha xxx
(apabila awalnya penjualan barang dagangan dilakukan secara kredit)
g. Potongan Penjualan
Apabila pembeli melunasi piutang dalam jangka waktu periode potongan,
maka penjual mencatat hal tersebut sebagai potongan penjualan. Jika ada
potongan penjualan, maka jurnal yang akan dibuat adalah sebagai berikut :
Kas xxx
Potongan Penjualan xxx
Piutang Usaha xxx
2. Sistem Pencatatan Periodik
Dengan sistem periodik, pembelian barang dagangan akan dicatat dengan
menggunakan akun pembelian bukan akun persediaan barang dagangan
seperti yang dilakukan pada sistem pencatatan perpetual. Juga, dengan sistem
periodik, akun-akun berikut ini secara terpisah (masing-masing) akan
digunakan : potongan pembelian, retur pembelian dan penyesuaian harga beli,
dan ongkos angkut masuk. Akuntansi persediaan dalam sistem periodik
meliputi :
a. Mencatat Pembelian
Pembelian barang dagangan dicatat diakun pembelian sisi debet dan utang
usaha/kas disisi kredit. Dan bentuk jurnalnya adalah sebagai berikut :
Pembelian xxx
Kas xxx
(apabila pembelian dilakukan secara tunai)
16
Pembelian xxx
Utang Usaha xxx
(apabila pembelian dilakukan secara kredit)
b. Retur Pembelian dan Penyesuaian Harga Beli
Jurnal untuk mencatat pengembalian barang (retur) adalah sebagai berikut:
Kas xxx
Retur Pembelian dan Penyesuaian Harga Beli xxx
(apabila awalnya pembelian dilakukan secara tunai)
Utang Usaha xxx
Retur Pembelian dan Penyesuaian Harga Beli xxx
(apabila awalnya pembelian dilakukan secara kredit)
c. Ongkos Angkut
Untuk mencatat ongkos angkut masuk adalah sebagai berikut :
Ongkos angkut masuk xxx
Kas xxx
d. Potongan Pembelian
Ayat jurnal yang dibuat untuk mencatat transaksi potongan pembelian
adalah sebagai berikut :
Utang Usaha xxx
Kas xxx
Potongan Pembelian xxx
e. Mencatat Penjualan
Ayat jurnal yang perlu dibuat oleh penjual pada saat melakukan transaksi
penjualan, yaitu :
17
Kas xxx
Penjualan xxx
(apabila penjualan barang dagangan dilakukan secara tunai)
Piutang Usaha xxx
Penjualan xxx
(apabila penjualan barang dagangan dilakukan secara kredit)
f. Retur Penjualan dan Penyesuaian Harga Jual
Ayat jurnal yang dibuat oleh penjual pada saat menerima kembali barang
dagangan yang telah dijualnya atau pada saat memberikan penyesuaian
atau pengurangan harga jual kepada pelanggannya, yaitu :
Retur penjualan dan penyesuaian harga jual xxx
Kas xxx
(apabila awalnya penjualan dilakukan secara tunai)
Retur penjualan dan penyesuaian harga jual xxx
Piutang Usaha xxx
(apabila awalnya penjualan dilakukan secara kredit)
g. Potongan Penjualan
Ayat jurnal untuk mencatat pembayaran piutang yang mendapat potongan
sebagai berikut :
Kas xxx
Potongan Penjualan xxx
Piutang Usaha xxx
18
2.2. Tools Aplikasi (Peralatan Pendukung Aplikasi)
Dalam penerapan sistem informasi akuntansi di Apotek Sehat Raga Dua
penulis menggunakan software Zahir Accounting Versi 5.1. Zahir Accounting
adalah sebuah program akuntansi yang didesain khusus untuk mengelola
keuangan perusahaan secara mudah, fleksibel, yang berfasilitas lengkap dan dapat
digunakan untuk berbagai macam perusahaan, baik perusahaan jasa maupun
perusahaan dagang.
Aplikasi ini dibangun dengan semboyan bahwa akuntansi keuangan adalah
hal yang mudah, dan menggunakan aplikasi akuntansi keuangan adalah sebuah
pengalaman yang menyenangkan.
Dengan desain program dan struktur data yang sistematis, program ini
akan tetap stabil walaupun volume transaksi sangat tinggi, karena fasilitas
maintenance data yang akurat, feature yang disediakan terbilang lengkap. Fasilitas
dan keunggulan dari “Zahir Accounting Versi 5.1”, antara lain :
1. Pencatatan Jurnal Umum, Penjualan, Pembelian, Kas Masuk, Kas Keluar,
yang dikaitkan dengan departemenn dan proyek serta fasilitas ‘Transaksi
Berulang’ untuk pembuatan jurnal dari transaksi yang sering berulang.
2. Laporan Neraca, Laba-Rugi, Buku Besar (dengan pilihan mata uang yang
ada), Neraca Lajur, Aliran Kas, Hutang-Piutang, Departemen dan Proyek.
3. Pencatan persediaan dengan sistem biaya FIFO, LIFO, Average Costing (rata-
rata), fasilitas pembuatan jurnal otomatis seperti Auto Build dan Stock
Opname, serta fasilitas untuk penentuan Harga Jual.
4. Pembuatan Jurnal Penyesuaian Persediaan dan Cadangan Penghapusan
Piutang secara otomatis, saat pembuatan jurnal penjualan.
19
5. Pencatatan persediaan dengan kemampuan mengaitkan transaksi kepada suatu
kelompok barang.
6. Laporan persediaan dari data persediaan, analisa persediaan, nilai persediaan
kartu stock, dan lainnya.
7. Pengelolaan Harta Tetap, dengan fasilitas penentuan beban penyusutan, serta
pembuatan jurnal penyusutan otomatis saat tutup buku bulanan.
8. Pencetakan Faktur Penjualan, Pembelian Faktur Pajak, dan Dokumen lainnya
dengan kemudahan untuk mengkustomisasi layout faktur sesuai keinginan
pengguna.
9. Giro Mundur, Laporan Aliran Kas, Proyeksi Kas Dan Rekonsiliasi Bank.
10. Perhitungan otomatis selisih kurs setiap bulannya, pada saat tutup buku
bulanan dan tahunan.
11. Adanya fasilitas Serial Number, Lot Number, Expire Date. Nomor seri
digunakan untuk mengontrol produk, sedangkan Expire Date dapat digunakan
untuk mengontrol obat-obatan/ makanan.
12. Multi User, Multi Company, Multi Tax, Multi Discount, Multi Gudang, Multi
Level Password, dan lainnya
20
2.2.1. Pengenalan Antar Muka
Berikut ini adalah modul-modul dan fasilitas yang terdapat pada program Zahir
Accounting Versi 5.1 :
1. Tampilan Awal
Gambar II. 4. Tampilan Awal
2. Modul Data
Gambar II. 5. Modul Data-Data
21
Modul data digunakan untuk membuat data master disuatu data kerja di zahir
Accounting. Untuk menampilkan klik Data-data.
Beberapa fasilitas yang ada di modul Data-data:
a. Data Nama Alamat
b. Data Rekening
c. Data Produk
d. Satuan Pengukuran
e. Data Proyek
f. Data Harga Tetap
g. Data Pajak
h. Data Mata Uang
3. Modul Buku Besar
Modul buku besar digunakan untuk melakukan transaksi jurnal umum,
membuat daftar akun, dan membuka buku besar per akun. Untuk
menampilkannya klik Buku Besar.
Gambar II.6. Modul Buku Besar
22
Beberapa fasilitas yang ada di modul Buku Besar:
a. Data Rekening Perkiraan
b. Transaksi Jurnal Umum
c. Buku Besar
d. Daftar Transaksi Jurnal
4. Modul Penjualan
Modul penjualan adalah transaksi ada pengeluaran barang atau jasa untuk
pelanggan. Transaksi ini digunakan oleh perusahaan sebagai pendapatannya,
transaksi ini dapat dilakukan dengan tunai ataupun piutang. Piutang usaha
adalah transaksi untuk pembayaran yang dilakukan oleh pelanggan atas
penjualan yang telah terjadi sebelumnya. Untuk menampilkan klik Penjualan.
Gambar II.7. Modul Penjualan
Beberapa fasilitas yang ada di Modul Penjualan:
a. Sales order
b. Pengiriman Barang (Invoicing)
c. Retur penjualan
23
d. Daftar piutang usaha
e. Pembayaran piutang usaha
f. Pengembalian kelebihan (kredit)
5. Modul Pembelian
Pembelian adalah transaksi dimana ada penerimaan barang atau jasa dari
supplier atau vendor. Transaksi pembelian dapat dilakukan dengan tunai
ataupun hutang. Hutang usaha adalah transaksi untuk melakukan pembayaran
hutang usaha kepada supplier atau vendor tertentu atas transaksi pembelian
sebelumnya. Untuk menampilkan klik Pembelian.
Gambar II.8. Modul Pembelian
Beberapa fasilitas yang ada di Modul Pembelian:
a. Purchase order
b. Pengiriman barang
c. Retur pembelian
d. Daftar hutang usaha
e. Pembayaran hutang usaha
24
6. Modul Kas & Bank
Kas dan Bank digunakan untuk transaksi yang berkaitan dengan rekening kas
dan bank, seperti transfer antar rekening kas dan bank, kas dan bank masuk,
kas dan bank keluar. Untuk kas masuk dan keluar adalah transaksi diluar
penginputan penerimaan pembayaran piutang maupun pengeluaran
pembayaran hutang. Untuk menampilkannya klik Kas dan Bank.
Gambar II.9. Modul Kas & Bank
Beberapa fasilitas yang ada di modul Kas & Bank :
a. Transfer kas
b. Kas masuk
c. Kas keluar
d. Rekonsiliasi
25
7. Modul Persediaan
Persediaan digunakan untuk mengelola persediaan sebagai aktiva perusahaan.
Pada modul ini dapat dibuat data barang, barang keluar diluar penjualan,
pembuatan proses produksi, stock opname. Untuk menampilkan klik
Persediaan.
Gambar II.10. Modul Persediaan
Beberapa fasilitas yang ada di Modul Persediaan:
a. Pemakaian atau penyesuaian barang
b. Pemindahan barang
c. Stack opname
d. Perakitan
top related