bab ii landasan teori · contoh dalam sistem ... sistem tertentu adalah sistem yang beroperasi...
Post on 16-Dec-2020
11 Views
Preview:
TRANSCRIPT
6
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Konsep Dasar Sistem
Di dunia pendidikan sangat diperlukan adanya sistem informasi untuk
mengambil dan mendukung suatu keputusan demi mencapai suatu tujuan. Pada
umumnya setiap organisasi mempunyai sistem informasi, sistem informasi akan terus
berkembang didorong oleh kebutuhan akan informasi yang terus meningkat begitu
pula pada dunia pendidikan yang akan terus meningkatkan standar kualitasnya.
2.1.1. Sistem
1. Pengertian Sistem
Menurut Romney dan Steinbart (Mara, 2017) “Sistem adalah serangkaian
data atau lebih komponen yang saling terkait dan berinteraksi untuk mencapai
tujuan”.
Definisi sistem menurut Pratama (2014:7) (Risdiansyah, 2017) “Sistem
didefinisikan sebagai sekumpulan prosedur yang saling berkaitan dan saling
terhubung untuk melakukan suatu tugas bersama-sama”.
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa sistem merupakan
seperangkat data yang saling berinteraksi untuk melakukan suatu tugas bersama demi
mencapai tujuan.
7
2. Karakteristik Sistem
Menurut Hutahean (2014:3) Supaya sistem itu dikatakan sistem yang baik
memiliki karakteristik yaitu:
1. Komponen
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen-komponen yang saling berinteraksi,
yang artinya saling bekerja sama mmbentuk satu kesatuan. Komponen sistem
terdiri dari komponen yang berupa subsistem atau bagian-bagian dari sistem.
2. Batasan Sistem (Boundary)
Batasan sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan
sistem yang lain atau dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini
memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan. Batasan suatu
sistem menujukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.
3. Lingkungan Luar Sistem (Environtment)
Lingkungan luar sistem (environtment) adalah diluar batas dari sistem yang
mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan dapat bersifat menguntungkan yang
harus tetap dijaga dan yang merugikan yang harus dijaga dan dikendalikan, kalau
tidak akan meengganggu kelangsungan hidup dari sistem.
4. Penghubung Sistem (Interface)
Penghubung sistem merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan
subsistem lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya
mengalir dari subsistem ke subsistem lain. Keluaran (output) dari subsistem akan
menjadi masukan (input) untuk subsistem lain melalui penghubung.
5. Masukan Sistem (Input)
Masukan adalah energy yang dimasukan ke dalam sistem, yang dapat berupa
perawatan (maintenance input), dan masukan sinyal (signal input). Maintenace
8
input adalah energy yang dimasukan agar sistem dapat beroperasi. Signal input
adalah energy yang diproses untuk didapatkan keluaran. Contoh dalam sistem
computer program adalah maintenance input sedangkan data adalah signal input
untuk diolah menjadi informasi.
6. Keluaran Sistem (Output)
Keluaran sistem adalah hasil dari energy yang diolah dan diklasifikasikan menjadi
keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Contoh komputer menghasilkan
panas yang merupakan sisa pembuangan sedangkan informasi adalah keluaran
yang dibutuhkan.
7. Pengolah Sistem
Suatu sistem menjadi bagian pengolah yang akan merubah masukkan menjadi
keluaran. Sistem produksi akan akan mengolah bahan baku menjadi bahan jadi,
sistem akutansi akan mengolah data menjadi laporan-laporan keuangan.
8. Sasaran Sistem
Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective). Sasaran dari
sistem sangat menentukan input yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan
dihasilkan sistem.
3. Klasifikasi Sistem
Menurut Hutahean (2014:6) sistem dapat diklasifikasikan dalam beberapa sudut
pandang :
1. Klasifikasi sistem sebagai :
a. Sistem abstrak (abstract system)
Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran-pemikiran atau ide-ide
yang tidak tampak secara fisik.
9
b. Sistem fisik (physical system)
Sistem fisik adalah sistem yang ada secara fisik.
2. Sistem diklasifikasikan sebagai :
a. Sistem alamiyah (natural system)
Sistem alamiyah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat
oleh manusia. Misalnya sistem perputaran bumi.
b. Sistem buatan manusia (human made system)
Sistem buatan manusia adalah sistem yang dibuat oleh manusia yang
melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin (human machine system).
3. Sistem diklasifikasikan sebagai :
a. Sistem tertentu (deterministicl system)
Sistem tertentu adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang sudah
dapat diprediksi, sebagai keluaran sistem yang dapat diramalkan.
b. Sistem tak tentu (probalistic system)
Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat
diperdiksi karena mengandung unsur probabilistik.
4. Sistem diklasifikasikan sebagai :
a. Sistem tertutup (close system)
Sistem tertutup adalah sistem yang tidak terpengaruh dan tidak berhubungan
dengan lingkungan luar, sistem bekerja otomatis tanpa ada turut campur
lingkungan luar. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, kenyataannya tidak ada
sistem yang benar-benar tertutup, yang ada hanya relatively closed system.
b. Sistem terbuka (open system)
Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan
lingkungan luarnya. Sistem ini menerima input dan output dari lingkungan luar
10
atau subsistem lainnya. Karena sistem terbuka terpengaruh lingkungan luar
maka harus mempunyai pengendali yang baik.
2.1.2. Informasi
1. Pengertian Informasi
Menurut Romney dan Steinbart (Mara, 2017) “Informasi adalah data yang
telah dikelola dan diproses untuk memberikan arti dan memperbaiki proses
pengambilan keputusan”.
Sedangkan menurut Robert J. Verzello dan John Router III (Rizki Ahmd
Fauzi, 2017:10) “Informasi adalah kumpulan data yang relevan dan mempunyai arti
yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian atau kegiatan-kegiatan”.
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa informasi merupakan data
yang relevan yang menggambarkan kejadian atau kegiatan dan diolah menjadi lebih
berguna sehingga dapat digunakan untuk proses pengambilan keputusan.
2. Karakteristik Informasi Yang Berguna
Menurut Fauzi (2017:10) karakteristik informasi yang berguna:
1. Relevan
Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakai. Relevansi informasi setiap
pengguna informasi akan berbeda-beda tergantung dari kebutuhan penggunaan
informasi tersebut. Suatu informasi yang tidak relevan dapat mengakibatkan
pemborosan sumber daya dan tidak produktif bagi pengguna.
2. Akurat
Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan.
Informasi harus akurat karena dari sumber informasi sampai ke penerima
11
informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan yang dapat mengubah atau
merusak informasi tersebut.
3. Tepat Pada Waktunya
Informasi yang diterima pengguna informasi tidak boleh terlambat. Informasi
yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi. Karena informasi merupakan
landassan didalam pengambilan keputusan. Mengingat mahalnya nilai informasi
maka diperlukan teknologi mutakhir untuk mendapatkan, mengolah dan
mengirimkannya.
4. Lengkap
Informasi ini harus lengkap sehingga tidak kehilangan aspek-aspek yang penting
dari kejadian yang merupakan dasar aktivitas yang diukurnya.
5. Rangkuman
Informasi harus difilter agar sesuai dengan kebutuhan pemakai. Manajer tingkat
lebih rendah cenderung memerlukan informasi yang sangat rinci. Semakin aliran
informasi mengarah keatas maka informasi akan semakin mengerucut.
6. Dapat Diverifikasi
Informasi harus dapat diverifikasi jika diperoleh dari dua orang yang berada dari
suatu sistem yang saling berinteraksi. Dimana hasil informasi dari kedua orang
tersebut adalah sama.
2.1.3. Sistem Informasi
1. Pengertian Sistem Informasi
Menurut Hall dalam Kadir (Chintya, Saryoko, & Sukmana, 2018) “Sistem
informasi adalah sebuah rangkaian prosedur formal dimana data dikelompokkan,
diproses menjadi informasi, dan didistribusikan kepada pemakai”.
12
Sedangkan menurut Pratama (Risdiansyah, 2017) “Sistem informasi
merupakan gabungan dari empat bagian utama. Keempat bagian utama
tersebut mencakup perangkat lunak (software), perangkat keras (hardware),
infrastruktur dan Sumber Daya Manusia (SDM) yang terlatih. Keempat
bagian utama ini saling berkaitan untuk menciptakan sebuah sistem yang
dapat mengelola data menjadi informasi yang bermanfaat”.
Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa sistem informasi
adalah rangkaian prosedur dari empat gabungan utama yang diproses untuk menjadi
sebuah informasi yang bermanfaat.
2.1.4. Sistem Informasi Akuntansi
1. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi
Menurut Bodnar dan Hopwood dalam Ardana dan Lukman (2016) (Chintya
et al., 2018) “SIA adalah sekumpulan dana dan daya (resource), seperti orang dan
peralatan yang dirancang untuk mentransformasi data keuangan dan data lainnya
menjadi informasi. Informasi ini di komunikasikan kepada para pengambil keputusan
yang sangat beragam”.
Sedangkan menurut Krismiaji (2015) (Katili, Morasa, & Budiarso, 2017)
“Sistem informasi akuntansi adalah sebuah sistem yang memproses data dan
transaksi guna menghasilkan informasi yang bermanfaat untuk merencanakan,
mengendalikan, dan mengoperasikan bisnis”.
Berdasarkan pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa Sistem
Informasi Akuntansi adalah sebuah sistem yang memproses dan mengumpulkan data
serta transaksi untuk menghasilkan informasi yang bermanfaat bagi pihak-pihak yang
memerlukanya.
13
2. Tujuan Sistem Informasi Akuntansi
Tujuan sistem informasi akuntansi menurut Mahatmyo (2014:12) yaitu:
1. Mendukung kegiatan operasi sehari-hari (Transaction Processing System).
2. Mendukung pengambilan keputusan oleh pengambil keputusan internal.
3. Memenuhi kewajiban terkait dengan pertanggungjawaban perusahaan.
2.1.5. Laporan Arus Kas
1. Pengertian Laporan Arus Kas
Menurut Hery (2015:4) “Laporan arus kas (Statement Cash Flow) adalah
sebuah laporan yang menggambarkan arus kas masuk dan arus kas keluar
secara terperinci dari masing-masing aktivitas, yaitu mulai dari dari aktivitas
operasi, aktivitas investasi, sampai pada aktivitas pendanaan/pembiayaan
untuk satu periode waktu tertentu”.
Sedangkan menurut Hery (2017:7) “Laporan keuangan merupakan bagian
integral (satu kesatuan) yang tidak dapat dipisahkan dari komponen laporan
keuangan lainnya”.
Berdasarkan penjelasan di atas dapat dilihat bahwa laporan arus kas memeg
ang peranan penting dalam menunjukan perubahan kas dan setara kas yang dimiliki
perusahaan serta menyediakan informasi yang relevan mengenai sumber dan
pemakaian kas pada perusahaan dalam suatu periode tertentu.
2. Pengertian Kas
Menurut Shatu (2016:21) menyatakan “Kas merupakan uang tunai yang
paling likuid sehingga pos ini biasanya ditempatkan pada urutan teratas dari aset”.
Sedangkan menurut Zaki Baridwan dalam Shatu (2016:23) menyatakan “Kas
ialah suatu alat yang digunakan sebagai pertukaran dan digunakan untuk suatu
ukuran dalam akuntansi”.
14
Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa kas adalah uang tunai dan
diguanakan sebagai alat pembayaran yang sah.
3. Pengertian Penerimaan Kas
Menurut Sujarweni (2015:96) (Katili et al., 2017) “Sistem Penerimaan kas
adalah suatu prosedur catatan yang dibuat untuk melaksanakan kegiatan penerimaan
uang yang berasal dari berbagai macam sumber yaitu dari penjualan tunai, penjualan
aktiva tetap, pinjaman baik, dan setoran barang baru”.
Sedangkan menurut Mulyadi (2016:379) (Katili et al., 2017) “Penerimaan kas
adalah yang diterima perusahaan baik yang berupa uang tunai maupun surat-
surat berharga yang mempunyai sifat dapat segera digunakan, yang berasal
dari transaksi perusahaan maupun penjualan tunai, pelunasan piutang, atau
transaksi lainnya yang dapat menambah kas perusahaan”.
Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa penerimaan kas adalah
prosedur pencatatan penerimaan uang baik berupa tunai maupun non tunai.
4. Pengertian Pengeluaran Kas
Menurut Mulyadi (2016:425) (Katili et al., 2017) “Sistem akuntansi
pengeluaran kas adalah suatu catatan yang dibuat untuk melaksanakan kegiatan
pengeluaran baik dengan cek maupun dengan uang tunai yang digunakan untuk
kegiatan umum perusahaan”.
Sedangkan menurut James A Hall (Katili et al., 2017) “Sistem akuntansi
pengeluaran kas adalah memproses pembayaran kewajiban yang dihasilkan oleh
sistem pembelian”.
Dari pengertian diatas daoat disimpulkan sistem akuntansi pengeluaran kas
adalah catatan yang dibuat untuk melaksanakan kegiatan pengeluaran baik dengan
uang tunai maupun non tunai untuk mempermudah setiap pembiayaan pengelolaan
perusahaan.
15
2.1.6. Jurnal
1. Pengertian Jurnal
Menurut Bahri (2016:26) “Jurnal adalah pencatatan yang sistematis dan
kronologis atas transaksi keuangan yang terjadi pada suatu perusahaan. Jurnal
merupakan langkah awal dalam siklus akuntansi. Jurnal berbentuk kolom-
kolom yang berisi tentang tanggal (date), nama rekering/keterangan (account
name), refrensi (ref), debet dan kredit”.
2. Pengertian Jurnal Pengeluaran Kas (Cash Payments Journal)
Menurut Bahri (2016:340) “Jurnal pengeluaran kas berfungsi untuk mencatat
seluruh transaksi pengeluaran kas.”
3. Jurnal Penerimaan Kas (Cash Receipt Journal)
Menurut Bahri (2016:340) “Jurnal penerimaan kas berfungsi untuk mencatat
seluruh transaksi penerimaan kas.”
2.1.7. Database (Basis Data)
Menurut Connolly dan Begg (Palevi, Mulyani, & Khoir, 2018) “Database
adalah kumpulan data yang saling terhubung secara logis dan deskripsi dari data
tersebut, dirancang untuk menemukan informasi yang dibutuhkan oleh sebuah
organisasi”.
Sedangkan menurut Hutahean (2014:55) “Basis data merupakan kegiatan sistem
program komputer untuk berbagai aplikasi komputer”.
Dapat disimpulkan bahwa basis data merupakan sistem program pengumpulan
data yang saling terhubung untuk menjabarkan fakta-fakta yang ada.
16
2.1.8. MySQL (My Strcucture Query Language)
Menurut Ruko Mandar (2017:34) (Academy, Academy, and Trakt n.d.
2017) “MySQL merupakan sebuah server database SQL atau DBMS yang
multiuser, multithread yang bersifat open source dibawah ini lisensi GNU General
Public Licenci (GPL)”.
Sedangkan menurut Buana (2014:2) (Academy, Academy, and Trakt n.d.
2017) “MYSQL merupakan database server yang paling sering digunakan dalam
pemrograman PHP”.
Dapat disimpulkan bahwa MySQL merupakan program database server,
yang bersifat open source yang paling sering digunakan PHP .
2.1.9. PHP (HyperText Preprocessor)
Menurut Ardhana (2016:14) (Academy, Academy, and Trakt n.d. 2017)
“PHP kependekan dari HyperText Preprocessor. PHP merupakan suatu bahasa
pemograman berbasis web yang menyatu dengan HTML dan dijalankan oleh
server side”.
Sedangkan menurut Buana (2014:9) (Academy, Academy, and Trakt n.d.
2017) “PHP merupakan aplikasi perangkat lunak open source, dimana
kepanjangan dari PHP adalah Hypertext Preprocessor yang diatur dalam aturan
General Purpose Licenses (GPL)”.
Dari pengertian diatas disimpulkan bahwa PHP (HyperText Preprocessor)
merupakan bahasa pemrograman berbasis server side yang biasanya terpasang
pada HTML dan diatur dalam aturan General Purpose Licenses (GPL).
17
2.1.10. XAMPP
Menurut Winarno, Zaki dan Smitdev (2014:1) (Academy, Academy, and
Trakt n.d. 2017) “XAMPP adalah software web server yang bisa dipakai untuk
mengakomodasi sistem operasi yang anda pakai (X), Apache (A), MySQL (M), PHP
(P) dan Perl (P)”.
Sedangkan menurut Ardhana (2016:14) (Academy, Academy, and Trakt n.d.
2017) “XAMPP merupakan sebuah perangkat lunak gratis sehingga bebas
digunakan”.
Dapat disimpulkan bahwa XAMPP adalah sebuah program web server yang
dapat dipakai untuk belajar pemrograman web.
2.2. Peralatan Pendukung (Tools System)
2.2.1. Pengenalan Unified Modeling Language (UML)
Menurut Rosa dan Shalahuddin (2015:133) (Majdah Zawawi1 and Noriah
Ramli, 2016) “UML (Unified Modeling Language) adalah salah satu standar bahasa
yang banyak digunakan di dunia industri untuk mendefinisikan requirement,
membuat analisis dan desain, serta menggambarkan arsitektur dalam pemrograman
berorientasi objek”.
Sedangkan menurut Suryantara (2014:25) (Academy, Academy, and Trakt
n.d. 2017) “UML (Unified Modeling Language) adalah alat bantu yang digunakan
untuk mendesain sistem dengan pendekatan berorientasi objek”.
Pada UML 2.3 terdiri dari 13 macam diagram yang dikelompokkan dalam 3
kategori. Pembagian kategori dan macam–macam diagram tersebut dapat dilihat
pada gambar di bawah.
18
Sumber: Rosa dan Shalahuddin (2015:140)
Gambar II.1.
Contoh Diagram UML
2.2.2. Activity Diagram
Menurut Rosa dan M. Shalahudin (2015:161) “Diagram aktivitas atau activity
diagram menggambarkan workflow (aliran kerja) atau aktivitas dari sebuah sistem
atau proses bisnis atau menu yang ada pada perangkat lunak”.
Yang perlu di perhatikan disini adalah bahwa diagram aktivitas
menggambarkan aktivitas sistem bukan apa yang dilakukan aktor, jadi aktivitas yang
dapat dilakukan oleh sistem.
Berikut adalah diagram aktivitas:
19
Sumber: (Hendini, 2016)
Gambar II.2.
Contoh Activity Diagram
2.2.3. Use case Diagram
Rosa dan M. Shalahudin (2015:155) ”use case atau diagram use case
merupakan pemodelan untuk kelakuan (behavior) sistem informasi yang akan
dibuat”.
Use case mendeskripsikan sebuah interaksi antara satu atau lebih aktor
dengan sistem informasi yang akan dibuat. Secara kasar, use case digunakan untuk
mengetahui fungsi apa saja yang ada di dalam sebuah sistem informasi dan siapa saja
yang berhak menggunakan fungsi-fungsi itu.
Berikut ini adalah diagram use case diagram:
20
Sumber: (Nugraha et al., 2016)
Gambar II.3.
Contoh Use Case Diagram
2.2.4. Sequence Diagram
Menurut Rosa dan Shalahuddin (2015:165) “Diagram sekuen
menggambarkan kelakuan objek pada use case dengan mendeskripsikan waktu hidup
objek dan message yang dikirim dan diterima antar objek”.
Karena itu untuk menggambarkan diagram sekuen maka harus diketahui
objek-objek yang terlibat dalam sebuah use case beserta metode-metode yang
dimiliki kelas yang diinstansiasi menjadi objek itu. Membuat diagram sekuen juga
dibutuhkan untuk melihat skenario yang ada pada use case.
Berikut adalah contoh gambar sequence diagram:
21
Sumber: (Hendini, 2016)
Gambar II.4.
Contoh Sequence Diagram
2.2.5. Deployment Diagram
Menurut Rosa dan Shalahuddin (2014:154) “Deployment diagram
menunjukan konfigurasi komponen dalam proses eksekusi aplikasi. Deployment
diagram juga dapat digunakan untuk memodelkan sistem tambahan dan sistem client
dan server”.
Berikut adalah contoh deployment diagram:
22
Sumber: (Hendini, 2016)
Gambar II.5.
Contoh Deployment Diagram
2.2.6. Entity Relationship Diagram (ERD)
Menurut Connolly dan Begg (Palevi et al., 2018) “Entity Relationship
Diagram adalah model yang dapat digunakan untuk memberikan pengertian
mengenai data yang akan digunakan oleh suatu perusahaan”.
Sedangkan menurut ASFA (2016:51) (Imaniawan, Fabriyan Fandi Dwi,
ELSA, 2016) “ERD merupakan diagram yang menggambarkan hubungan yang
terjadi antar tabel”.
Dapat disimpulkan bahwa ERD merupakan model unuk menggambarkan
hubungan yang terjadi antar tabel.
Berikut ini adalah contoh gambar ERD:
23
Sumber: (Hendini, 2016)
Gambar II.6.
Contoh Entity Relationship Diagram (ERD)
2.2.7. Logical Record Structure (LRS)
Menurut Tabrani (2014:33-41) (Kuryanti, 2016) “Logical Record
Structure (LRS) dibentuk dengan nomor dari tipe record”.
Sedangkan menurut ASFA (2016:53) (Imaniawan, Fabriyan Fandi Dwi,
ELSA, 2016) “LRS merupakan transformasi dari penggambaran ERD dalam
bentuk yang lebih jelas dan mudah untuk dipahami”.
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan LRS adalah penggambaran ERD
dengan nomor dari tipe record dalam bentuk yang mudah dipahami.
Berikut ini adalah contoh gambar LRS:
24
Sumber: (Kuryanti, 2016)
Gambar II.7.
Contoh Logical Record Structure (LRS)
2.2.8. Black Box Testing
Menurut Rosa dan Shalahuddin (2014:275-276) (Majdah Zawawi1 and
Noriah Ramli, 2016) “Black-box testing adalah perangkat lunak dari segi spesifikasi
fungsional tanpa menguji desain dan kode program”
2.2.9. User Interface
Menurut (Ghiffary, Susanto, & Prabowo, 2018) “User interface adalah suatu
istilah yang digunakan untuk menggambarkan tampilan dari mesin atau komputer
25
yang berinteraksi langsung dengan pengguna. Desain dan penyusunan tanpilan
antarmuka perlu diperhatikan untuk menghasilkan tampilan yang bagus”.
Menurut Schlater dalam (Ghiffary et al., 2018) memberikan sebuah panduan
untuk menyusun sebuah desain aplikasi yang mudah digunakan dengan membaginya
ke dalam beberapa komponen yang berpengaruh sebagai berikut :
1. Consistency : konsistensi dari tampilan antarmuka pengguna.
2. Hierarchy : penyusunan hirarki kepentingan dari obyek-obyek yang terdapat
didalam aplikasi.
3. Layout : tata letak dari elemen-elemen didalam sebuah aplikasi.
4. Type : tipografi yang digunakan didalam sebuah aplikasi.
5. Color : penggunaan warna yang tepat digunakan pada sebuah aplikasi.
6. Imagery : penggunaan gambar,icon, dan sejenisnya untuk menyampaikan sebuah
informasi di dalam aplikasi.
7. Control and Affordances : elemen dari antarmuka pengguna yang dapat digunakan
orang untuk berinteraksi dengan sistem melalui sebuah layar.
2.2.10. NetBeans
Menurut Kurniawan dalam (kuryanti J, 2014) “NetBeans merupakan sebuah
software yang digunakan untuk membuat sebuah aplikasi berbasis java. Software ini
digunakan sebagai media untuk menjalankan program dan software ini
mempermudah kita untuk melihat kesalahan dari program tersebut”.
top related