bab i
Post on 07-Dec-2015
218 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Islam merupakan jalan hidup (way of life) yang harus diikuti oleh seluruh umat Islam untuk
merealisasikan seluruh kehendak Tuhan di muka bumi. Oleh karena itu, segala aktivitas umat
Islam harus didasarkan pada prinsip syariat Islam yang asasi, yaitu dengan Al-Qur’an dan
Hadist. Kedua asas tersebut diyakini akan tetap mampu menjawab segala tantangan zaman
hingga hari kiamat.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi merupakan salah satu bukti bahwa Al-
Qur’an dan Hadist, sebagai sumber utama hukum Islam, perlu diinterpretasi ulang agar tetap
mampu memberikan respon terhadap problematika kehidupan yang dihadapi umat Islam saat
ini. Misalnya kloning yang merupakan salah satu wacana ilmu pengetahuan mutakhir yang
sulit dirujuk secara langsung kepada Al-Qur’an dan Hadist. Konsekuensinya,
para fuqaha diharuskan mencari referensi alternatif untuk menjawab persoalan tersebut.
Dengan menggunakan berbagai referensi yang cukup variatif, merekapun memberikan
jawaban yang saling berbeda antara satu dengan yang lainnya, bahkan tidak jarang penuh
dengan nuansa spekulatif.
Terkait dengan diskursus masalah kloning, Islam tidak boleh berdiam diri dan bersikap statis.
Penerapan tekhnologi biologi ini memang pada mulanya hanya menyentuh ranah
pengetahuan ilmiah belaka karena ia dihasilkan melalui proses (science exploration). Tetapi
secara langsung maupun tidak langsung, kloning dapat saja memporak-porandakan sendi-
sendi ajaran agama dan etika universal. Pada tataran ini kloning tidak saja berada pada ranah
ilmu pengetahuan, tetapi lebih jauh dari itu ia telah melakukan loncatan yang cukup jauh
terhadap disiplin ilmu lain seperti etika, social, ekonomi, gender, dan juga ilmu agama.
B. TUJUAN
Adapun tujuan pembuatan makalah ini yaitu agar kita semua dapat mengetahui, memahami,
dan mempelajari bagaimana hukum kloning dalam pandangan Islam dengan memperhatikan
pandangan sains dan etika kehidupan.
Cha
pter
: Err
or!
No
text
of
spec
ifie
d s
tyle
in d
ocu
men
t.
1
C. BATASAN MASALAH
Pengertian Kloning
Sejarah Kloning
Macam-macam Kloning
Prosedur dan Mekanisme Kloning Manusia
Keuntungan dan Kerugian Kloning
Pandangan Hukum Islam Terhadap Kloning Manusia
BAB II
Cha
pter
: Err
or!
No
text
of
spec
ifie
d s
tyle
in d
ocu
men
t.
2
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN KLONING
Secara etimologis, kloning berasal dari kata “clone” yang diturunkan dari bahasa Yunani
“klon”, artinya potongan yang digunakan untuk memperbanyak tanaman. Kata ini digunakan
dalam dua pengertian, yaitu :
a. Klon sel yang artinya menduplikasi sejumlah sel dari sebuah sel yang memiliki sifat-
sifat genetiknya identik. dan
b. Klon gen atau molekular, artinya sekelompok salinan gen yang bersifat identik yang
direplikasi dari satu gen dimasukkan dalam sel inang.
Sedangkan secara terminologis, kloning adalah proses pembuatan sejumlah besar sel atau
molekul yang seluruhnya identik dengan sel atau molekul asalnya. Kloning dalam bidang
genetika merupakan replikasi segmen DNA tanpa melalui proses seksual. Itulah sebabnya
kloning juga dikenal dengan istilah rekombinasi DNA. Rekombinasi DNA membuka peluang
baru dalam terobosan teknologi untuk mengubah fungsi dan perilaku makhluk hidup sesuai
dengan keinginan dan kebutuhan manusia.
Metode kloning berbeda dengan pembuahan biasa, karena sel telur tidak lagi memerlukan sel
sperma untuk pembuahannya. Secara sederhana dapat disebutkan bahwa bayi “klon” dibuat
dengan mempersiapkan sel telur yang sudah diambil intinya kemudian digabungkan dengan
sel donor yang merupakan sel dewasa dari suatu organ tubuh. Hasil gabungan tersebut
kemudian ditanamkan ke dalam rahim dan dibiarkan berkembang dalam rahim sampai lahir.
B. SEJARAH KLONING
a. Pada tahun 1962, ahli biologi Jhon Gurdon dari universitas Oxford berhasil
mengkloning katak afrika selatan.
b. Tahun 1977 Karl Illmense dan Peter Hoope berhasil mengkloning tikus dari 1 induk.
c. Tanggal 12 Desember 2002 Clonaid sebuah perusahaan biotek AS berhasil
mengkloning manusia pertama yang diberi nama Eve.
d. Tanggal 14 februari 2003 para ilmuan Rosalin Institute dari Skotlandia mengumumkan
berhasil mengkloning domba Dolly dengan dana 2,1 juta U$.
Tetapi, dari 277 usaha cloning yang dilakukan terhadap sel tubuh dan sel telur, hanya 13 saja
yang berhasil tumbuh. Itupun hanya Dolly saja yang berhasil terus tumbuh dan lahir dengan
Cha
pter
: Err
or!
No
text
of
spec
ifie
d s
tyle
in d
ocu
men
t.
3
selamat. Sedangkan sumber lain menyebutkan bahwa dari 277 usaha cloning, embrio yang
berhasil terbentuk adalah sebanyak 30 buah. Dari embrio-embrio tersebut yang berhasil hidup
hanya satu yaitu yang dapat hidup mencapai umur 5,5 tahun.
C. MACAM-MACAM KLONING
Jika ditinjau dari cara kerja dan tujuan pembuatannya, kloning dapat dibedakan menjadi 3
macam, yaitu :
a. Kloning Embrional (Embryonal Cloning)
Kloning embrional adalah teknik yang dilakukan untuk memperoleh kembar identik, meniru
apa yang terjadi secara alamiah. Setelah pembuahan terjadi, beberapa buah sel dipisahkan
dari embrio hasil pembuahan. Setiap sel tersebut kemudian dirangsang dalam kondisi tertentu
untuk tumbuh dan berkembang menjadi embrio duplikat yang selanjutnya diimplementasikan
dalam uterus agar berkembang menjadi individu baru yang memiliki komposisi materi
genetik yang sama dengan klonnya.
b. Kloning DNA Dewasa (Adult DNA Cloning) atau disebut juga kloning
reproduktif (Reproductive Cloning)
Kloning DNA dewasa atau kloning reproduktif adalah rekayasa genetis untuk memperoleh
duplikat dari seorang individu yang sudah dewasa. Dalam teknologi ini, inti sel berisi materi
genetik difusikan ke dalam sel telur. Hasil fusi dirangsang dengan kejutan listrik agar
membelah membentuk embrio yang kemudian diimplementasikan ke dalam uterus agar
berkembang menjadi janin.
c. Kloning Terapeutik (Therapeutic Cloning).
Kloning terapeutik adalah rekayasa genetis untuk memperoleh sel, jaringan atau organ dari
satu individu tertentu untuk tujuan pengobatan atau perbaikan kesehatan. Dari embrio hasil
rekonstruksi ‘DNA-sel telur”, diambil sel-sel bakalnya yang disebut dengan istilah stem
cell. Stem cell adalah sel bakal yang dapat berkembang menjadi berbagai macam jaringan
atau organ sesuai dengan induktor (rangsangan). Melalui kloning terapeutik ini dapat
dikatakan suplai jaringan dan organ menjadi tidak terbatas, sehingga seseorang yang
memerlukan cangkokan jaringan atau organ tidak perlu menunggu lama tanpa kepastian.
D. PROSEDUR DAN MEKANISME KLONING MANUSIA
Cha
pter
: Err
or!
No
text
of
spec
ifie
d s
tyle
in d
ocu
men
t.
4
Secara teoretis, prosedur dan mekanisme kloning terhadap makhluk hidup sedikitnya harus
melalui empat tahap yang diurutkan secara sistematis. Keempat tahap itu adaah isolasi
fragmen DNA, penyisipan fragmen DNA ke dalam vektor, transformasi, dan seleksi hasil
kloning.
Dalam tataran aplikasi, rentetan proses kloning dapat dilakukan dengan mengikuti beberapa
langkah konkrit berikut, yaitu:
1. Mempersiapkan sel stem, yaitu suatu sel awal yang akan tumbuh menjadi berbagai sel
tubuh. Sel ini diambil dari makhluk hidup yang hendak dikloning.
2. Sel stem diambil inti selnya yang mengandung informasi genetik kemudian dipisahkan
dari sel.
3. Mempersiapkan sel telur, yaitu sebuah sel yang diambil dari makhluk hidup dewasa
kemudian intinya dipisahkan.
4. Inti sel dari stem diimplementasikan ke sel telur.
5. Sel telur dipicu supaya terjadi pembelahan dan pertumbuhan. Setelah membelah
menjadi embrio.
6. Sel embrio yang terus membelah (disebut blastosis) mulai memisahkan diri dan siap
diimplementasikan ke dalam rahim.
7. Embrio tumbuh dalam rahim menjadi janin dengan kode genetik persis sama dengan sel
stem donor.
E. KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN KLONING
Meskipun penuh resiko, kloning juga menjanjikan keuntungan antara lain sebagai berikut :
· Proses pembuahan yang dilakukan melalui teknologi ini dapat menolong pasangan-
pasangan tidak subur untuk memperoleh keturunan.
· Manusia dapat mengkloning ginjal untuk kebutuhan pencangkokan ginjal bagi mereka
yang mengalami gagal ginjal.
· Manusia juga dapat mengkloning tulang sumsum untuk anak-anak dan dewasa untuk
penyakit leukimia.
· Manusia dapat mempelajari bagaimana menghidupkan dan mematikan sel. Dengan
demikian, kloning diharapkan akan mampu mengobati penyakit kanker yang menggerogoti
sel-sel tubuh manusia.
· Teknologi kloning dapat digunakan untuk mengobati penyakit yang disebabkan oleh
kelainan genetis pada manusia.
Cha
pter
: Err
or!
No
text
of
spec
ifie
d s
tyle
in d
ocu
men
t.
5
Manfaat yang disebutkan di atas hanya sebagian kecil dari puluhan manfaat yang dapat
dinikmati manusia, khususnya dalam pengembangan dunia pengobatan. Namun aplikasi
kloning dalam dunia medis tidak selamanya berjalan mulus dan memiliki banyak resiko. Ada
sejumlah kendala teknis yang dihadapi oleh para peneliti di bidang ini. Antara lain adanya
resiko sel-sel embryonik Stem Cells (ESC) tersebut yang dapat berkembang menjadi sel-sel
tumor maupun kanker.
Beberapa implikasi negatif dari kloning dilihat dari aspek teologi dan etika adalah :
· Proses penciptaan manusia merupakan hak prerogatif Allah semata. Dengan
mengkloning manusia, berarti telah memasuki dan mengintervensi ranah kekuasaan Allah.
· Para ilmuwan yang mengadakan kloning tidak mempercayai bahwa Allah adalah
pencipta yang paling sempurna terhadap seluruh makhluk.
· Tuhan telah menciptakan manusia berdasarkan keragaman. Dengan Kloning
keragaman tersebut akan hilang dengan sendirinya.
· Penghargaan terhadap hasil kreasi para ilmuwan Kloning akan merangsang para
ilmuwan lainnya untuk berlomba-lomba menciptakan kreasi-kreasi baru lainnya tanpa
memperdulikan etika.
· Untuk pengkloningan manusia, diperlukan sejumlah percobaan yang belum tentu akan
berhasil secara maksimal. Dan hal ini tentu akan merugikan pihak yang akan menjadi bahan
percobaan tersebut.
· Kloning akan menimbulkan dampak yang cukup besar terhadap psikologi manusia
Kloning. Tidak ada satu orangpun yang bisa menjelaskan identitas individual dan hubungan
manusia Kloning dengan orang yang memesannya.
“Dan janganlah orang-orang yang kafir itu mengira, bahwa mereka akan dapat lolos (dari
kekuasaan Allah). Sesungguhnya mereka tidak dapat melemahkan (Allah).” (QS. Al-
Anfal:59)
F. PANDANGAN ISLAM TERHADAP KLONING MANUSIA
Untuk menetapkan hukum Kloning, para ulama kentemporer menggunakan ijtihad insya’I
karena persoalan tersebut belum dibahas dalam kitab-kitab fiqh klasik.
1. Ditinjau dari sisi hifzh al-din (memelihara agama), kloning manusia tidak membawa
dampak negative terhadap keberadaan agama.
2. Ditinjau dari sisi hifzh al-nafs (memelihara jiwa), kloning tidak menghilangkan jiwa
bahkan justru melahirkan jiwa yang baru.
Cha
pter
: Err
or!
No
text
of
spec
ifie
d s
tyle
in d
ocu
men
t.
6
3. Dilihat dari sisi hifzh al-‘aql (memelihara akal), memelihara manusia kloning juga tidak
mengancam eksistensi akal, bahkan keberhasilan Kloning yang sempurna dapat membuat
manusia mempunyai akal cerdas.
4. Namun jika dilihat dari sisi hifzh al-nasl (memelihara keturunan), kloning manusia
dipertanyakan. Dalam pandangan islam, masalah keturunan merupakan sesuatu yang sangat
essensial, karena keturunan mempunyai hubungan erat dengan hukum yang lain seperti
pernikahan, warisan, muhrim, dan sebagainya. Dan apabila ditinjau dari sisi hifzh al-mal
(memelihara harta), akan terkait dengan mashlahat dan mafsadat yang diperoleh dai usaha
pengkloningan. Andaikata Kloning terhadap manusia hanya kan menghambur-hamburkan
harta, tanpa adanya keseimbangan dengan manfaat yang diperoleh, maka Kloning menjadi
terlarang.
Berkaitan dengan penciptaan manusia, Al-Qur’an menyatakan bahwa manusia
diciptakan sebagai makhluk paling sempurna di antara seluruh makhluk yang ada di alam
semesta. Hal itu secara tegas dinyatakan Allah dalam surat At-Tin ayat : 4 yaitu :
“Sesungguhnya kami Telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya”
Penjelasan Allah dalam A-Qur’an tentang kesempurnaan penciptaan manusia di
antara segala makhluk ciptaan-Nya yang lain, tentu tidak dapat dibantah oleh orang-orang
beriman. Dengan menggunakan logika sederhana dapat digeneralisasi bahwa sesuatu yang
sudah sempurna, kemudian disempuranakan lagi, tentu saja dapat menghilangkan sifat
kesempurnaannya, bahkan bisa berakibat rusak sama sekali.
Majma’ Buhuts Islamiyyah Al-Azhar di kairo mengeluarkan fatwa yang menyatakan bahwa
Kloning manusia itu haram dan harus di perangi serta di halang-halangi dengan berbagai
cara. Naskah fatwa itu juga menguatkan bahwa Kloning manusia telah menjadikan manusia
yang di muliakan Allah SWT menjadi objek penelitian dalam percobaan, serta melahirkan
berbagai masalah pelik lainnya. Fatwa tersebut juga mensinyalir bahwa Islam tidak
menentang ilmu pengetahuan yang bermanfaat, bahkan sebaliknya, Islam justru mendukung
bahkan memuliakan para ilmuwan. Namun, bila ilmu pengetahuan itu membahayakan serta
tidak mengandung manfaat, maka Islam mengharamkan dengan melindungi dari bahaya
tersebut.
“Dan Sesungguhnya Telah kami muliakan anak-anak Adam, kami angkut mereka di daratan
dan di lautan, kami beri mereka rezki dari yang baik-baik dan kami lebihkan mereka dengan
kelebihan yang Sempurna atas kebanyakan makhluk yang Telah kami ciptakan”. (QS. Al-Isra
: 70).
Cha
pter
: Err
or!
No
text
of
spec
ifie
d s
tyle
in d
ocu
men
t.
7
Praktik Kloning manusia berimplikasi negatif secara langsung pada hukum-hukum yang
ditetapkan Al-Qur’an dan hadist, yaitu :
· Hubungan perkawinan. Kloning mampu memproduksi manusia tanpa melalui
hubungan seksual. Dan proses tersebut bertentangan dengan Al-Qur’an dan Hadist yang
menetapkan bahwa untuk memperoleh keturunan diharuskan melalui hubungan seksual yang
di legislasi oleh sebuah lembaga perkawinan yang sah.
· Warisan dan garis keturunan. Kloning dapat berakibat munculnya kesamaran dalam hal
penentuan garis keturunan yang akan mempengaruhi oleh hukum pembagian warisan.
· Pemeliharaan anak. Kloning juga dapat menimbulkan kesamaran dalam masalah
kewajiban untuk memelihara dan mendidik anak hasil produksi Kloning. Islam sangat
memperhatikan hubungan psikologis yang terjalin antara anak dan orang tua. Bila seorang
anak lahir dari hasil kloning, maka akan timbul kesulitan untuk memastikan siapakah sosok
ayah atau sosok ibu yang akan dijadikan tempat perlindungan psikologisnya.
Cha
pter
: Err
or!
No
text
of
spec
ifie
d s
tyle
in d
ocu
men
t.
8
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Berdasarkan isi makalah, kami dapat menyimpulkan bahwa :
1. Kloning adalah salah satu metode rekayasa genetika dengan cara mengambil materi
genetik dari sel donor yang sifatnya diinginkan dan mengkulturkannya di dalam sel telur
untuk menghasilkan embrio baru yang sifatnya sama dengan materi genetik sel donor.
2. Kloning secara garis besar dibagi menjadi 3 jenis, yaitu Kloning
Embrional (Embryonal Cloning), Kloning DNA Dewasa (Adult DNA Cloning), Kloning
Terapeutik (Therapeutic Cloning).
3. Kloning ditinjau dari segi etika, maupun Islam diperbolehkan selama kloning tersebut
tidak menimbulkan kerugian yang lebih banyak daripada kebaikannya bagi manusia serta
tidak merusak aqidah Islam.
4. Kloning manusia adalah haram, karena bertentangan dengan fitrah kejadian manusia
sebagaimana yang telah ditentukan oleh Allah Swt. dan hal ini juga dapat membuat manusia
ragu akan keesaan Allah Swt.
Cha
pter
: Err
or!
No
text
of
spec
ifie
d s
tyle
in d
ocu
men
t.
9
DAFTAR PUSTAKA
Daulay, Saleh Partaonan dkk. Kloning Dalam Perspektif Islam. Bandung: Teraju. 2005
Ligninger, A.L. Dasar-dasar Biokimia Jilid 3. Jakarta: Erlangga. 1994
‘Ulwan, Taufiq. Ketika Allah Swt. Memperlihatkan Kuasa-Nya. Jakarta Timur: Penerbit
Almahira. 2009
http://rudyct.tripod.com/sem1_021/ardi_kapahang.Htm. diakses pada tanggal 11 Desember
2011
http://www.syariahonline.com/artikel/data/0000000f.htm diakses pada tanggal 11 Desember
2011
- See more at: http://rouf-artikel.blogspot.com/2012/12/kloning-terhadap-manusia-menurut-
islam.html#sthash.5kKFIphs.dpuf
Cha
pter
: Err
or!
No
text
of
spec
ifie
d s
tyle
in d
ocu
men
t.
10
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................ ii
DAFTAR ISI............................................................................................... iii
BAB 1 Pendahuluan
A. Latar Belakang................................................................................. 1
B. Tujuan..............................................................................................
C. Rumusan Masalah............................................................................ 1
BAB II ISI
A. Pengertian Kloning.......................................................................
B. Sejarah Kloning..............................................................................
C. Macam-macam Kloning.................................................................
D. Prosedur dan Mekanisme Kloning Manusia.................................
E. Keuntungan dan Kerugian Kloning.............................................
F. Pandangan Islam Terhadap Kloning Manusia..............................
BAB III PENUTUP
A. Simpulan...................................................................................... 8
B. Saran ............................................................................................ 8
Daftar Pustaka............................................................................................ 9
iii
Cha
pter
: Err
or!
No
text
of
spec
ifie
d s
tyle
in d
ocu
men
t.
11
KATA PENGANTAR
Dengan mengucap puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
memberikan rahmat serta hidayah-Nya sehingga saya dapat menyeleseikan tugas makalah ini
yang bertemakan “ KLONING DALAM PANDANGAN ISLAM”, dengan baik dan tepat
pada waktunya.
Saya menyusun tugas makalah ini dengan maksud untuk memenuhi tugas
“AGAMA”. Dimana dengan adanya tugas makalah ini, saya dapat mengetahui prosedur
terjadinya kloning manusia terhadap pandangan islam. Dan tak lupa kami dapat menyusun
tugas makalah ini dengan baik dan benar berkat bantuan dari :
1. Ka Prodi S1 Keperawatan : Bu. Muarrofah Kep rts, M kes
2. Dosen agama : Bu. Khusnul Khotimah
Adapun kesulitan-kesulitan dalam mengerjakan tugas makalah ini, namun saya berusaha
untuk lebih baik dan saksama. Sehingga tugas ini dapat saya kerjakan dengan baik.
Saya menyadari bahwa dalam membuat makalah ini, hasilnya masih jauh dari
kesempurnaan. Mungkin masih ada kekurangan atau kesalahan yang saya tidak sadari, karena
itu saya mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi baiknya makalah ini.
Akhir kata semoga makalah sederhana ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Jombang, 11 januari 2014
iii
Cha
pter
: Err
or!
No
text
of
spec
ifie
d s
tyle
in d
ocu
men
t.
12
Kelompok 14
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL....................................................................................................i
KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI............................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang........................................................................................1
2. Tujuan......................................................................................................2
3. Rumusan Masalah....................................................................................2
BAB II ISI
1. Pengertian KDM............................................................................................3
2. Hal – hal yang mendasari pemahaman KDM..............................................3
3. Riwayat hidup A. Maslow.........................................................................4
4. Pengrtian motivasi......................................................................................5
5. Hirarki kebutuhan Maslow...........................................................................5
6. Implikasi teori maslow bagi kehidupan ..........................................................10
7. Faktor yang mempengaruhi KDM..............................................................11
BAB III PENUTUP
1. Kesimpulan...................................................................................................12
2. Saran.........................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA
Cha
pter
: Err
or!
No
text
of
spec
ifie
d s
tyle
in d
ocu
men
t.
13
Cha
pter
: Err
or!
No
text
of
spec
ifie
d s
tyle
in d
ocu
men
t.
14
top related