bab 6 stevedoring
Post on 06-Jul-2018
750 Views
Preview:
TRANSCRIPT
-
8/17/2019 BAB 6 Stevedoring
1/70
STEVEDORING
-
8/17/2019 BAB 6 Stevedoring
2/70
ISTILAH – ISTILAH DALAM PENGGUNAAN PETI KEMAS •Container Yard (CY).
Adalah suatu tempat /lapangan kosong maupun isi yang digunakansebagai tempat penumpukan peti kemas yang berisi maupunkosong.
•Container Freight Station (CFS).
Adalah gudang tertentu tempat penyimpanan/ menumpuk barang- barang yang di keluarkan dari peti kemas, atau barang-barang yang
akan dimasukan ke dalam peti kemas.•Stripping/ Unstuffing.
Pekerjaan membongkar barang dari peti kemas sampai disusunrapih di dalam gudang / CFS
•Stuffing.
Pekerjaan memuat barang dari gudang/ CFS sampai disusun didalam peti kemas.
•Lift on / Lift off.
Pekerjaan mengangkat/menurunkan peti kemas dari chasis kechasis lain, atau dari chasis ke tempat penumpukan, atau daritempat penumpukan ketempat chasis.
-
8/17/2019 BAB 6 Stevedoring
3/70
ISTILAH PENGGUNAAN CONTAINER
FULL CONTAINER
LOAD (FCL)
Terdir i dari satu jenis barang baik
eksport i r maupun import i r terdi r i
satu perusahaan
LESS CONTAINER
LOAD (LCL)
Yang berisi berbagai jenis barang
baik ekspor t i r maupun impo r t ir
lebih dari satu
-
8/17/2019 BAB 6 Stevedoring
4/70
CONTAINER STATUS
1. FCL/FCL disebut juga sebagai CY/CY
Pengirim barang (consignor) oleh satu orang dan penerima barang(consignee) di pelabuhan atau tempat tujuan oleh satu orang juga.
FCL/FCL
SHIPPER TERMINAL
(CY)
TERMINAL
(CY)
CONSIGNEE
2. LCL/LCL disebut juga sebagai CFS/CFS
Pengirim barang (consignor) terdiri dari beberapa (Groupage) orang dan
dipelabuhan tujuan barang diterima oleh beberapa orang penerima (de
groupage).
FCL/FCL
SHIPPER TERMINAL
(CFS)
TERMINAL
(CFS)
CONSIGNEE
GROUPAGE DE GROUPAGE
-
8/17/2019 BAB 6 Stevedoring
5/70
CONTAINER STATUS
3. FCL/LCL disebut juga sebagai CY/CFS
Pengirim barang (consignor) hanya satu orang, tetapi penerima barang(consignee) di pelabuhan atau tempat tujuan terdiri dari beberapa orang.
FCL/FCL
SHIPPER TERMINAL
(CY)
TERMINAL
(CFS)
CONSIGNEE
4. LCL/FCL disebut juga sebagai CFS/CY
Pengirim barang (consignor) terdiri dari beberapa (Groupage) orang
sedangkan penerima dipelabuhan tujuan barang diterima hanya oleh satu
orang saja.
FCL/FCL
SHIPPER TERMINAL
(CFS)
TERMINAL
(CY)
CONSIGNEE
GROUPAGE
-
8/17/2019 BAB 6 Stevedoring
6/70
CONTAINER
FREIGHT
STATIONBANDUNG (CFS)
-
8/17/2019 BAB 6 Stevedoring
7/70
HONGKONG CONTAINER
YARD
-
8/17/2019 BAB 6 Stevedoring
8/70
ISTILAH – ISTILAH DALAM PENGGUNAAN PETI KEMAS
–Haulage.
Pekerjaan mengangkut peti kemas dengan menggunakan trailer/chasis didaerah kerja pelabuhan dari satu CY ke CFS lainnya atau dari lambungkapal ke CY atau sebaliknya.
–Docum entation / Clearance/ Tally.
Mengadministrasikan, menghitung dan menyelesaikan izin untuk
melaksanakan pemindahan peti kemas isi/ kosong dari lambung kapal keCFS/CY atau sebaliknya, pengeluaran/ pengisian barang dari dan ke dalampeti kemas, dan melaksanakan Shifting peti kemas.
–Shi f t ing.
Pekerjaan memindahkan peti kemas dari satu tempat ke tempat lain dalamBay yang sama atau ke Bay yang lain dalam kapal yang sama atau dari Bayke dermaga dan kemudian menenpatkan kembali ke Bay yang sama.
–Term inal Operation .
Segala aktivitas yang terjadi pada waktu pergerakan peti kemas darilambung kapal ke CFS/CY, Inter Change Area, gudang lapangan yang telahditetapkan atau sebaliknya di daerah Pelabuhan
-
8/17/2019 BAB 6 Stevedoring
9/70
ISTILAH – ISTILAH DALAM PENGGUNAAN PETI KEMAS
– Repositioning.
Mengangkat, mengangkut dan menempatkan peti kemas kosong dari
tempat dimana peti kemas kosong berada sampai ke Container Depot ataulapangan terbuka lainnya.
– Supervisi.
Pekerjaan mengawasi pelaksanaan aktivitas CFS/ CY.
– Spreader.
Peralatan yang digunakan waktu membongkar atau memuat peti kemasdari/ ke atas kapal.
– Container Depot.
Tempat khusus penumpukan peti kemas kosong baik yang berada di dalampelabuhan maupun di luar pelabuhan.
– Inter Change Area.
Tempat sementara bagi peti kemas isi maupun kosong.
– Stevedoring.
Pekerjaan membongkar peti kemas dari dek kapal/ palka ke dermaga/ ke
atas chasis atau memuat dari dermaga/ chasis ke atas dek/ ke dalam palkadengan menggunakan crane kapal/ crane darat (gentry crane).
-
8/17/2019 BAB 6 Stevedoring
10/70
ISTILAH – ISTILAH DALAM PENGGUNAAN PETI KEMAS
– Transhipment. Pekerjaan untuk peti kemas yang dibongkar dari lapangan pengangkutpertama dan ditumpuk pada lapangan-lapangan peti kemas untukdikapalkan kembali, oleh pengangkut kedua, dengan ketentuan :
• Bila peti kemas di tumpuk melampaui hari ke 28 semenjak di
bongkar dari pengangkut pertama, maka peti kemas dikenakansewa sejak hari pembongkaran.
• Peti kemas isi atau kosong haris dilaporkan secara tertulissebagai peti kemas transhipment 24 jam sebelum kapalpengangkut peti kemas tiba.
• Setiap peti kemas transhipment yang dikirim CFS/CY untuk
dikeluarkan/ diisi (unstuffed/stuffed) akan dikenakan tarif LCL.
– Reefer Container. Memeriksa Reefer Container sebelum di kapalkan, memasang danmemutuskan aliran listrik (plugged/unplugged) di dalam kapal,monitoring di reefer yard dan sewa sambungan aliran listrik.
-
8/17/2019 BAB 6 Stevedoring
11/70
PENANGANAN PETI KEMAS
Agar peti kemas tidak cepat rusak danpenyok karena benturan atau salahdalam penangannya, maka haruslahdiperhatikan dalam penanganan petikemas itu antara lain :
• Tempat penumpukan peti kemas,harus keras dan rata.
• Cara menumpuk (sticking). – Peti kemas 40 ft tidak boleh ditindih oleh
peti kemas 20 ft.
– Tidak boleh meletakan silang antarasatu dan lainnya.
– Antara sudut peti kemas diatas dandibawah harus saling beradu.
– Peralatan untuk menangani (handling)peti kemas harus siap.
-
8/17/2019 BAB 6 Stevedoring
12/70
Penumpukan Peti Kemas
-
8/17/2019 BAB 6 Stevedoring
13/70
-
8/17/2019 BAB 6 Stevedoring
14/70
PENUMPUKAN PETI KEMAS
-
8/17/2019 BAB 6 Stevedoring
15/70
DOUBLE CONTAINER
-
8/17/2019 BAB 6 Stevedoring
16/70
KEAMANAN PETI KEMAS
Seal/Pengaman
-
8/17/2019 BAB 6 Stevedoring
17/70
CODE PADA PETI KEMAS
-
8/17/2019 BAB 6 Stevedoring
18/70
TANGGUNG JAWAB CARIER DALAM
PENGAPALAN PETI KEMAS
Tanggung Jawab Shipper dan Carrier terhadap Peti Kemas FCL :
Shipper :
– Bertangung jawab terhadap pengangkutan peti kemas kosong.
– Pemuatan barang (stuffing) ke peti kemas.
– Biaya yang timbul akibat pengangkutan peti kemas ke ContainerYard .
Carrier :
• Bertanggug jawab terhadap isi peti kemas yang telah diserahkankepadanya baik di Container Yard miliknya maupun selama
pengangkutan.• Bertanggung jawab untuk memuat peti kemas keatas kapal angkut.
• Bertanggung jawab atas bongkar di pelabuhan tujuan sampai keContainer Yard dan atas biaya yang timbul.
-
8/17/2019 BAB 6 Stevedoring
19/70
BONGKAR DAN MUAT PETIKEMAS
• Dalam bongkar muat peti kemas kita harus mengetahui posisi peti
kemas yang akan dibongkar muat apakah akan muat di bay, row atautier .
• Bay, pembagian kapal secara membujur dari haluan ke buritan dandimulai dari no. 1 dst. Bay dengan no. Ganjil untuk peti kemas 20 ftdan genap untuk peti kemas 40 ft.
• Row, adalah pembagian kapal secara melintang dari tengah ke kiri dankekanan. Contoh dari tengah ke kiri row 02, 04, 06 dst sedangkan daritengah ke kanan row 01, 03, 04 dst
• Tier, adalah pembagian nomor susunan petikemas secara vertikal.Untuk pembagian tier dibagi dua bagian, yaitu petikemas dalam palka
yang diberi nomor genap dari 02, 04, 06 dst sedangkan peti kemasyang diatas dek kapal diberi nomor angka awal 8 keatas misalnya : tier82, 84, 86 dst
• Contoh : DLLCU 230012 170304 ini berarti pertikemas dimuat padaposisi : Bay 17, row 03 , tier 04 (dalam palka)
-
8/17/2019 BAB 6 Stevedoring
20/70
BAY, ROW AND TIERContoh : DLLCU 230012 170304 ini berarti pertikemas dimuat pada posisi :
Bay 17, row 03 , tier 04 (dalam palka)
-
8/17/2019 BAB 6 Stevedoring
21/70
TANGGUNG JAWAB CARIER DALAM
PENGAPALAN PETI KEMAS
Tanggung Jawab Shipper dan carrier terhadap muatan : • Shipper.
Bertanggung jawab sampai dengan muatan/ barang masuk dalamContainer Freight Station (CFS) dari cerrier.
• Carrier.
– Bertanggung jawab sejak barang diterima dari shipper. – Bertanggung jawab atas stuffing dan sampai pada angkutan ke
kapal.
– Di pelabuhan tujuan, peti kemas di bongkar dan stripping sampaike CFS atas beban carrier, sampai dengan penyerahan kepadaconsignee.
• Tanggung jawab carrier pada muatan barang adalah sejak saatditerimanya muatan atau barang dari shipper diatas kapal sampaidengan pengangkutannya dan penyerahannya kepada shipper tujuan.
• Segala hal yang bertalian dengan gugatan atas pengangkutan danpenerimaan barang sesuai dengan konvensi Hague Rulles.
-
8/17/2019 BAB 6 Stevedoring
22/70
STOWAGE CARGO
Sebelum dilakukan pengangkutan oleh truk maka peti kemas harusdipadatkan (stowage) yang dimaksud dengan Stowage adalah :
”Penempatan muatan dan penyusunannya di dalam ruangan kapal,disesuaikan dengan sifat, jenis kemasan serta pelabuhan tujuanmuatan masing-masing”.
Beberapa pengertian tentang stowage cargo :
Stowage Plan : adalah denah/ rencana pemadatan muatan yanglengkap, digambarkan distribusi muatan di dalam palka-palka kapaldalam dimensi lengkap yaitu “vertical” (dari bawah keatas),“transfersal” (melintang, melebar) dan “longitudinal” (membujursepanjang kapal).
Stowage Faktor : adalah angka yang menunjukan besarnya ruangandiukur dalam kaki kubik (cubic feet) yang dibutuhkan dalam satu tonmuatan.
Broken Stowage : adalah ruang yang hilang yang terjadi karenamembuat bermacam-macam barang dengan macam-macam ukurandan bentuk kemasan di dalam satu ruangan, sehingga dengan
demikian tidak mungkin tercapai pemadatan yang kompak.
-
8/17/2019 BAB 6 Stevedoring
23/70
-
8/17/2019 BAB 6 Stevedoring
24/70
MELINDUNGI KAPAL
BATAS TINGGI MUATAN
UNTUK MENGHITUNG BATAS TINGGI HARUS DIKETAHUI 2
FAKTOR :
- DECLOAD CAPACITY
- STOWAGE FACTOR MUATAN
STOWAGE FACTOR ADALAH SUATU FACTOR PEMADATAN YANG
DIGUNAKAN UNTUK :
1. Memperhitungkan berapa banyak tempat yang diperlukan untukpemadatan muatan sejumlah …. Ton
2. Memperhitungkan berapa ton dari muatan yang tersedia dimuat
kedalam palkah, sesuai dengan volume ruang muat tersedia untuk
itu
-
8/17/2019 BAB 6 Stevedoring
25/70
MELINDUNGI KAPAL
Stowage factor (SF) adalah volume yang diperlukan untuk 1 ton(1.016 kg) barang yang dinyatakan dalam cft. SF 40 berarti bahwa 1ton barang itu mengambil tempat 40 cft. Dalam SF sudahdiperhitungkan pula broken stowage (celah yang terdapat diantaramuatan). Sebagai contoh. SF kopra adalah 80. itu berarti 1 long tonkopra mengambil ruangan 80 cft
Untuk dapat menghitung banyaknya barang yang dapat dimuatdalam salah satu ruangan muatan kapal atau palka, kita harusmengetahui besarnya ruangan palka. Besarnya ruangan palka darikapal dinyatakan dalam bale space dan grain space
Bale Space adalah ruangan didalam palka yang disediakan untukmuatan umum (general cargo) dan biasanya dinyatakan dalam cft.Besarnya ruangan muatan diukur dari bagian dalam gading – gadingdan antara lantai bawah dengan bagian bawah dari deck beamlantai atas.
-
8/17/2019 BAB 6 Stevedoring
26/70
MELINDUNGI KAPAL
Grain Space adalah ruangan dalam palka yang disediakan untukmutan curah (bulk) dan biasanya dinyatakakan dalam cft. Besarnyaruangan muatan diukur dari bagian dalam dinding kapal dan darilantai bawah sampai dengan bagian bawah dari lantai atas.
Jumlah keseluruhan dari bale space atau grain space dibagi olehcargo deadweight ton adalah stowage factor dari sebuah kapalbarang.
-
8/17/2019 BAB 6 Stevedoring
27/70
MELINDUNGI KAPAL
-
8/17/2019 BAB 6 Stevedoring
28/70
MELINDUNGI KAPAL
-
8/17/2019 BAB 6 Stevedoring
29/70
MENGGUNAKAN RUANG PEMUATAN BAGI BARANGBERAT
Muatan berat tidak boleh ditumpuk terlalu tinggi, muatan
yang stowage factornya (SF) 10 didalam tweendeckhanya boleh disusun setinggi 2 atau 3 kaki saja, dan di
dalam lowerhold hanya 7 kaki.
MELINDUNGI KAPAL
G
-
8/17/2019 BAB 6 Stevedoring
30/70
MELINDUNGIN MUATANKita harus mengenal 2 (dua) hal pokok :
a. Mengenal kapalnya, dapat diperoleh dari Ship Particular / blue printkapal
b. Mengenal muatannya, terdapat bermacam macam faktor yang
mempengaruhi antara lain :
1) Bentuk dan sifatnya yang berbeda beda
2) Banyaknya jenis muatan golongan muatan ( cargo )
3) Jauh dekatnya pelabuhan muat bongkar
4) Daerah pelayaran yang akan dilalui,dengan adanya cuaca
yang berlainan dan berubah rubah
MELINDUNGIN MUATAN
-
8/17/2019 BAB 6 Stevedoring
31/70
1. PEMISAHAN MUATAN
2. STOWAGE PLAN, rencana muat yang dibuat atau direncanakan sebelumpemuatan dimulai
3. PENGGUNAAN RUANG MUATAN SECARA MAKSIMUM
a) Memeriksa broken stowage, volume suatu ruangan yang tidak ditempati olehmuatan.
b) Penggunaan filter cargo adalah muatan yang bentuknya kecil-kecil yang dapat
ditata diantara muatan lain atau muatan yang lebih besar
Contoh : Apabila kita memuat peti-peti makanan kaleng di lowerhold yangmelengkung maka filter cargo kita pilih barang-barang kelontong atau ikatanpita yang kecil.
c) Memilih jenis muatan untuk suatu palkah
d) Ketrampilan buruh pelabuhan
Kesimpulan :
Bahwa untuk mendapatkan ruangan secara maksimum atau ekonomis harus kitaperhatikan 3 faktor :
1) Penggunaan filter cargo yang tepat
2) Memilih jenis muatan yang tepat
3) Ketrampilan buruh.
MELINDUNGIN MUATAN
-
8/17/2019 BAB 6 Stevedoring
32/70
BONGKAR MUAT SECARA CEPAT DAN SISTIMATIS
Menghindarkan Long Hatch, muatan yang tidak terbagi merata
di ruang muat yang ada
Menghindarkan overstowage, muatan yang menghalangi
pembongkaran muatan lainnya
Menghindarkan overcarriage / shortlanded, muatan yang
tertinggal didalam palkah atau tidak terbongkar karena tidak jelas petunjuknya
SYARAT AGAR TIDAK TERJADI OVERCARRIAGE :
PORT MARK
BLOCK STOWAGE
PEMISAHAN YANG BAIK
-
8/17/2019 BAB 6 Stevedoring
33/70
PEMBUATAN STOWAGE PLAN
PADA AWAL PERMULAAN, DIBUAT PADA KONDISI RUANG MUAT
KAPAL DALAM KEADAAN KOSONG
PADA PELABUHAN LANJUTAN, DIPERBAHARUI APABILATERDAPAT PERUBAHAN
PADA PELABUHAN AKHIR TIDAK DIBUAT
DIBUAT BERDASARKAN DENAH KAPAL, BERBENTUKSTANDARD SESUAI KARAKTERISTIK RUANG MUATAN(PALKA-PALKA)
DALAM PEMBUATANNYA TIDAK DIPERLUKAN SKALA YANGTELITI.
-
8/17/2019 BAB 6 Stevedoring
34/70
DAMPAK UNSTOWAGE
MENGHITUNG UANG TAMBANG DAN BIAYA LAINNYA YANG
http://d/LECTURER/Freight%20Management/carco%20ppt/Video/Train%20vs%20cont%20truk%20.avihttp://localhost/var/www/apps/conversion/tmp/scratch_3/Train%20vs%20cont%20truk%20.avihttp://localhost/var/www/apps/conversion/tmp/scratch_3/Train%20vs%20cont%20truk%20.avihttp://d/LECTURER/Freight%20Management/carco%20ppt/Video/Train%20vs%20cont%20truk%20.avi
-
8/17/2019 BAB 6 Stevedoring
35/70
MENGHITUNG UANG TAMBANG DAN BIAYA LAINNYA YANG
BERKAITAN DENGAN OPERASIONAL PETI KEMAS
• LCL service charge adalah biaya yang harus dibayaroleh pemilik barang untuk handling LCL container dipelabuhan seperti stuffing, unstuffing, delivery, receiving ,pemakaian alat mekanik seperti lift on/ off dlsb.
• Detention adalah denda (penalty) terhadap kelambatandalam pengembalian peralatan petikemas sepertichasis/prime mover yang melewati batas waktu yangditentukan.
• Repair / cleaning pada waktu MT container (petikemaskosong) yang dikembalikan ke depot pemilik barangharus membayar biaya keberisihan (cleaning) danperbaikan (repair – minor demage), di Indonesia apakahpeti kemas itu dibersihkan/diperbaiki atau tidak, makapemilik barang diwajibkan membayar biaya tersebut.
-
8/17/2019 BAB 6 Stevedoring
36/70
-
8/17/2019 BAB 6 Stevedoring
37/70
2. SIFAT BARANG
Jenis barang yang mempunyai sifat mudah rusak atau dapat mencemarkan barang
lain apabila ditumpuk/disusun pada lokasi yang berdekatanContoh :
Garam, terasi, gaplek, bungkil kopra, kulit, kertas bekas, belerang, pupuk, semen,
besi, baja dan barang logam atau batangan lainnya.
BARANGMENGGANGGU
Barang yang dikelompokkan oleh Internationale Maritime Organization (IMO)
sebagai barang yang dapat menimbulkan bahaya ledakan, kebakaran, meracuni
terhadap muatan lain ataupun itu sendiri dan mengancam lingkungan sekitarnya.
Contoh :
Corrosive, Radio Active, Poison Gas, Explosive, Inflamable Liquid dll
BARANG
BERBAHAYA
Jenis barang yang mempunyai sifat merusak, khususnya terhadap fasilitas
pelabuhan.Contoh :
Besi Tua, Kayu Log, Batubara dll
BARANGMERUSAK
-
8/17/2019 BAB 6 Stevedoring
38/70
3. PELAYANAN JASA BARANG
PELAYANAN JASA DERMAGA
1. Menyiapkan perlengkapan dan peralatan B/M ke tepi dermaga
atau mengembalikannya ke tempat semula.
2. Mengangkat muatan dari sisi lambung kapal atau tongkang ke
tepi dermaga atau sebaliknya.3. Menempatkan atau memindahkan muatan dari tepi dermaga ke
lokasi penumpukan barang (Gudang atau Lapangan
Penumpukan)
PELAYANAN JASA
PENUMPUKAN
FUNGSI1. Mencegah terjadinya idle time bagi kapal.
2. Menyiapkan waktu yang diperlukan,
antara lain diakibatkan : keterlambatan
penyelesaian dokumen, penyelesaian
kewajiban pembayaran jasa pelabuhan,
penyelesaian dokumen ke pabean.
penyelesaian port clearence dll.
3. Tempat pengumpulan barang yang akan
dimuat ke kapal sehingga dapat dicegah
terjadinya kapal menunggu muatan.
GUDANG
LAPANGAN
PENUMPUKAN
Salah satu fasilitas
pelabuhan untuk
menunjang proses
pemindahan barang dariangkutan laut ke darat
atau sebaliknya.
SISPRO PELAYANAN KAPAL & BARANG
-
8/17/2019 BAB 6 Stevedoring
39/70
SISPRO PELAYANAN KAPAL & BARANG
PERUSAHAAN
PELAYARAN
PERUSAHAAN
BONGKAR/MUAT
PERUSAHAAN
EMKL
PELABUHAN PELAYANANTEKNIS
PELAYANAN KAPAL
4. KAPAL SANDAR/BERANGKAT
5. PENGAWASAN/PENGENDA-
LIAN OPERASIONAL MELA-
LUI SUPERVISI OPERASI (SO)
PELAYANAN BARANG
1
1
2
3
1. PERMINTAAN PELAYANAN KAPAL DAN BARANG2. RENCANA/PENETAPAN PELAYANAN KAPAL DAN KEGIATAN
B/M
3. KAPAL SANDAR
4. PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN OPERASIONAL
MELALUI SUPERVISI OPERASI (SO)
5. LAPORAN
KETERANGAN :
-
8/17/2019 BAB 6 Stevedoring
40/70
KEGIATAN PELAYANAN BARANG
STEVEDORING CARGODORING RECEIVING/DELIVERY
1. KEGIATAN PELABUHAN
PEMBONGKARAN
-
8/17/2019 BAB 6 Stevedoring
41/70
STEVEDORING CARGODORING RECEIVING/DELIVERY
2. KEGIATAN PELABUHAN
PEMUATAN
PELAKSANAAN KEGIATAN BONGKAR MUAT
-
8/17/2019 BAB 6 Stevedoring
42/70
PELAKSANAAN KEGIATAN BONGKAR MUAT
DAN PENGGUNAAN PERALATAN BONGKAR MUAT
PERALA
TANBURUH
METODE/
SYSTEM
TUJUAN/SASARAN POKOK KEGIATAN B/M
1. MELAKSANAKAN B/M SECEPATNYA (PRODUKTIF)
Kesiapan alat B/M, Ketrampilan Buruh, Peranan Supervisor, Stowage Plan
yang baik, Kesiapan Barang, Kemasan Barang, Kesiapan Dokumen dll.
2. MENGHINDARI RESIKO KERUSAKAN TERHADAP BARANG,
PERALATAN DAN KECELAKAAN KERJA SERENDAH MUNGKIN
Pengawasan daro foreman kapal secara efektif, penggunaan alat yang
tepat, kapasitas daya angkat derek (SWL).
3. MELAKSANAKAN SELURUH PERENCANAAN B/M SEBAGAIMANA
TERTERA PADA STOWAGE – PLAN
Pembacaan stowage-plan harus tepat, Stowage Plan dikonsultasikan lagi
dengan pihak kapal (perwira muatan)
4. MENGHASILKAN STABILITAS KAPAL YANG AMANPerencanaan B/M secara tepat, pengaturan truck ballast di kapal,
pengikatan muatan, pemilihan route dll.
5. MENGHINDARI TERJADINYA LONG HATCES (KELAMBATAN
KEBERANGKATAN KAPAL), OVER HATCHES (TERPISAHNYA
SEBAGIAN KECIL MUATAN DIPALKA LAIN) DAN LONG DISTANCE
(TERBAWANYA MUATAN YANG SEHARUSNYA DI BONGKAR DI
PELABUHAN SEBELUMNYA)
1. KEGIATAN BONGKAR
MUAT
2. PELAKSANAAN
-
8/17/2019 BAB 6 Stevedoring
43/70
KEGIATAN BONGKAR
MUAT
1. Satu jam sebelum shift dimulai : buruh, peralatan dan perlengkapan B/M
harus sudah disiapkan disisi kapal.
2. Pintu gudang dibuka dan ruang penumpukan telah di siapkan termasuk
pengemudi/driver.
3. Sebelum buruh dan petugas stevedoring naik ke kapal harus diperhatikan
tangga kapal harus terpasang dengan baik dan di pasang jala-jala.
4. Lubang-lubang pembuangan atau sirkulasi pada sisi kapal ke arah
dermaga telah diberi penutup.
5. Semua derek kapal yang akan digunakan telah disiapkan (oleh ABK) dan
Hook (Ganco) muatan telah tergantung dengan baik.
6. Penutup palka yang dapat dibuka secara mekanik dibuka oleh ABK.
7. 1 Jam sebelum shift dimulai buruh sudah siap di kapal dan di dermaga
termasuk petugas cheker (kerani).
8. Sebelum memulai kegiatan foreman perlu mengetahui stabilitas kapal
yang ada dan memperhatikan kekencangan tros-tros kapal.
A. PRA RENCANA KEGIATAN
B. KEGIATAN DI DERMAGA
1. Jarak antara sisi dermaga atau sisi kapal dengan lokasi penumpukan
harus sedekat mungkin.
2. Sepanjang jarak transfering harus bebas dari hambatan dan mudah dilalui
oleh kendaraan dan peralatan bantu mekanik.3. Peralatan transfering harus bebas dari hambatan dan mudah dilalui oleh
kendaraan dan peralatan bantu mekanik.
4. Peralatan transfering harus dalam kondisi yang baik.
5. Driver harus mempunyai ketrampilan yang baik.
6. Pemilihan dan peralatan mekanik harus disesuaikan dengan type dan
kapasitas yang dibutuhkan.
7. Pengaturan dan pendayagunaan buruh yang tepat, dll
C KEGIATAN PENUMPUKAN
-
8/17/2019 BAB 6 Stevedoring
44/70
C. KEGIATAN PENUMPUKAN
OPERASI PENUMPUKAN
Kegiatan penumpukan/penimbunan
barang dalam gudang/lapangan
penumpukan
SKALA
WAKTU
JANGKA PANJANG
2-3 TAHUN
JANGKA PENDEK
2-3 MINGGU
PERENCANAAN OPERASI PENUMPUKANBERAPA BANYAK BARANG YANG MEMBUTUHKAN TEMPAT PENUMPUKAN
DATA YG DIPERLUKAN UNTUK MERENCANAKAN TEMPAT PENUMPUKAN :
• Jumlah dan Jenis Barang yang di B/M
• Jumlah Barang tersebut yang diangkut langsung
• Jenis Fasilitas penumpukan yang diperlukan
• Perhitungan kasar luas ruangan yang diperlukan.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI JENIS TEMPAT PENUMPUKAN :
• Jenis Barang
• Kemasan/Pembungkus
• Lama Waktu di Tempat Penumpukan
• Stuffing dari Barang tersebut.
• Tindakan Pencegahan (Keamanan).
-
8/17/2019 BAB 6 Stevedoring
45/70
3. USAHA PENGENDALIAN BONGKAR MUAT
USAHA UNTUK MENGETAHUI DAN MENILAI APAKAH PEKERJAAN
BONGKAR MUAT SUATU KAPAL SUDAH DILAKSANAKAN SESUAI
DENGAN YANG DIRENCANAKAN.
JIKA TERJADI PENYIMPANGAN DI ADAKAN LANGKAH-LANGKAHPERBAIKAN.
PENGENDALIAN BONGKAR MUAT DILAKSANAKAN MELALUI :
• OPERATION PLANNING
• TIME SHEET
PENGENDALIAN = PENGAWASAN + TINDAKLANJUT
-
8/17/2019 BAB 6 Stevedoring
46/70
4. PERALATAN BONGKAR MUAT
1. SHORE CRANE
2. HARBOUR MOBILE CRANE (HMC)
3 CONVEYOR
4 FLOATING CRANE – (Kran Terapung)
5 GANTRY CRANE – CONTAINER CRANE
6 FORKLIFT DAN LAIN-LAIN
GAMBARAN TANGGUNG JAWAB ATAS BARANG
-
8/17/2019 BAB 6 Stevedoring
47/70
STEVEDORING CARGODORING RECEIVING/
DELIVERY
A B C
DE
F
Tanggung Jawab
PBM
Tanggung Jawab
PBM
Tanggung Jawab
PelabuhanTanggung Jawab
PBM
Tanggung Jawab
Pemilik Barang/
EMKL
GAMBARAN TANGGUNG JAWAB ATAS BARANG
YANG DI BONGKAR/DIMUAT DI PELABUHAN
Kecuali
Gudang KSO
PUNGUTAN JASA PELAYANAN BARANG
-
8/17/2019 BAB 6 Stevedoring
48/70
PUNGUTAN JASA PELAYANAN BARANG
A. KEGIATAN DI DERMAGA
1. Setiap barang yang di bongkar/dimuat dari atau ke kapal/tongkang yang
bertambat maupun tidak bertambat di tambatan yang lokasi kegiatannya
berada di dalam daerah lingkungan kerja atau daerah lingkungan
kepentingan pelabuhan.2. Barang dari tongkang yang dimuat ke kapal yang sedang bertambat pada
tambatan tanpa melalui dermaga atau sebaliknya, dikenakan tarif pelayanan
jasa dermaga sebesar 50% dari tarif yang berlaku.
3. Barang yang sifatnya mengganggu dikenakan tambahan 50% dari tarif yang
berlaku sedang barang berbahaya dikenakan tambahan sebesar 100% dari
tarif yang berlaku.
B. KEGIATAN PENUMPUKAN
1. BARANG YANG DI BONGKAR DARI KAPAL(IMPOR DAN BONGKAR ANTAR PULAU)
Masa : Sampai dengan hari ke –5 dikenakan tarif pelayanan jasa
penumpukan 1 hari dari tarif yang berlaku dan hari ke 6 sampai
hari ke 10 di hitung perharinya sebesar tarif yang berlaku
Masa II : hari ke 11 dan seterusnya dihitung perharinya sebesar 200% dari
tarif yang berlaku.
2. BARANG YANG DI MUAT DARI KAPAL
(EKSPOR DAN MUAT ANTAR PULAU)
Masa : Sampai dengan hari ke –7 dikenakan tarif pelayanan jasa
penumpukan 1 hari dari tarif yang berlaku dan hari ke 8 sampai
hari ke 14 di hitung perharinya sebesar tarif yang berlaku
Masa II : hari ke 15 dan seterusnya dihitung perharinya sebesar 200% dari
tarif yang berlaku.
-
8/17/2019 BAB 6 Stevedoring
49/70
KINERJA PELAYANAN BARANG
BERTH THROUGHPUT
SHED THROUGHPUT
YARD THROUGHPUT
BTP = JUMLAH B/M MELALUI DERMAGA
PANJANG DERMAGA
STP = JUMLAH BARANG MELALUI GUDANG
LUAS GUDANG EFEKTIF
YTP = JUMLAH BARANG MELALUI LAPANGAN PENUMPUKAN
LUAS LAPANGAN PENUMPUKAN EFEKTIF
PERUSAHAAN BONGKAR MUAT (PBM)
-
8/17/2019 BAB 6 Stevedoring
50/70
PERUSAHAAN BONGKAR MUAT (PBM)
Menurut Keputusan MenteriPerhubungan RI Nomor KM 88/AL.
305/Phb – 85 yang dimaksud dengan
Perusahaan Bongkar Muat (PBM)
barang adalah perusahaan yang
secara khusus berusaha di bidang
bongkar muat dari dan ke kapal(stevedor ing), baik dari dan ke
gudang Lini I (cargodor ing) maupun
langsung ke alat angkutan.
Dalam pelaksanaanya PT Pelindo
juga melakukan pekerjaan bongkar
muat barang pada pelabuhan
khusus bersama dengan pemilik
atau operator pelabuhan dari
dermaga khusus itu.
KEWENANGAN PERUSAHAAN
-
8/17/2019 BAB 6 Stevedoring
51/70
KEWENANGAN PERUSAHAAN
BONGKAR MUAT DI PELABUHAN
OPERASIONAL BONGKAR MUAT
-
8/17/2019 BAB 6 Stevedoring
52/70
OPERASIONAL BONGKAR MUAT
Stevedoring ; adalahkegiatan memuat dan membongkar
barang dari dan ke dermaga/kapal
dengan menggunakan peralatankhusus, orang yang khusus memuat
barang dari dermaga ke kapal
disebut stevedore, sedangkan
orang yang memuat dari kapal ke
truck atau didarat disebut stevedorequay . Kegiatan yang masih masuk
dalam stevedoring antara lain :
-
8/17/2019 BAB 6 Stevedoring
53/70
OPERASIONAL BONGKAR MUAT
AKTIVITAS STEVEDORING :
• Shif t ing , adalah memindahkan palka yang sama atau palka yang
berbeda lewat darat.
• Lashing/unlashing , mengikat/melepas ikatan muatan.
• Dunnaging, adalah memasang alat pemisah muatan.
• Sweeping, mengumpulkan muatan yang tercecer.
• Bagging/unbagging , memasukan/mengeluarkan muatan curah
dari/ke karung
• Restowage , menyusun kembali muatan dalam palka.
• Sort ing , memilih/memisahkan muatan yang tercampur.
• Tr imming , meratakan muatan dalam kapal.
• Cleaning, membersihkan kapal.
• Opening/c los ing hatches , adalah kegiatan membuka/menutup
palka kapal.
• Rain-tent c over up , adalah kegiatan menutup palka dengan
menggunakan tenda/plastik ketika waktu hujan.
-
8/17/2019 BAB 6 Stevedoring
54/70
Giant crane
-
8/17/2019 BAB 6 Stevedoring
55/70
STEVEDORING
OPERASIONAL BONGKAR MUAT
-
8/17/2019 BAB 6 Stevedoring
56/70
OPERASIONAL BONGKAR MUAT
Cargodor ing , kegiatanmengeluarkan barang/muatandari tali/jala-jala di dermagadan mengangkutnya kegudang/lapangan penumpukanLini I atau sebaliknya.Kegiatan ini dapat dilakukansecara konvensional maupundengan peralatan lain sepertifork lift, factor penentukegiatan cargodoring dengan
forklif , adalah jarak tempuh,kecepatan kendaraan danwaktu yang tidak efektif karenakebanyakan forklift sedangkanbarang yang akan dimuat dandi bongkar tidak begitu banyak.
KEGIATAN CARGODORING LAINNYA
-
8/17/2019 BAB 6 Stevedoring
57/70
KEGIATAN CARGODORING LAINNYA
Longdis tance , adalah kegiatan memindahkan barang darisamping kapal ke gudang. Dimana jarak penimbunan barang
melebihi 130 meter, untuk itu dikenakan biaya sebesar Rp.7.425,-
per ton/m3. Bila kegiatan tersebut menggunakan truk/trailer, maka
biaya angkutan menjadi beban pemilik barang berdasarkan actual
cost . Apabila telah dikenakan biaya angkutan truk/trailer makabiaya cargodoring dikenakan sesuai biaya bongkar muat.
KEGIATAN CARGODORING LAINNYA
-
8/17/2019 BAB 6 Stevedoring
58/70
KEGIATAN CARGODORING LAINNYAOverbregen , adalah kegiatan memindahkan barang dari gudang/tempat penumpukan barang kegudang lainnya, untuk barangberbahaya dan mengganggu(Dangerous Cargo), maka barangtersebut harus di letakan padatempat khusus jauh dari gudang LiniI dengan memperhatikan ketentuan
yang berlaku.Untuk pekerjaan bongkar-muatbarang berbahaya ini, overbregendan kegiatan di gudang khusus,untuk itu pemilik barang dikenakanbiaya sebagai berikut :
• Biaya bongkar-muat disisikapal berdasarkan kegiatan
ship side delivery.
• Biaya trucking.
• Biaya Receiving / delivery di
gudang khusus.
KEGIATAN CARGODORING LAINNYA
-
8/17/2019 BAB 6 Stevedoring
59/70
KEGIATAN CARGODORING LAINNYA
Angkutan Bandar , adalah
kegiatan alat angkut untukmemindahkan barang darikapal ke dermaga atausebaliknya denganmenggunakan tongkang.
KEGIATAN CARGODORING LAINNYA
-
8/17/2019 BAB 6 Stevedoring
60/70
KEGIATAN CARGODORING LAINNYA
Receiving/del ivery, adalah kegiatan
penerimaan dan penyerahan barang dari
gudang lapangan penumpukan barang
Lini I dan mengangkut sampaipenyusunannya di truck, dan ini
merupakan kegiatan terakhir dari
terminal operation.
DOKUMEN BONGKAR MUAT BARANG
-
8/17/2019 BAB 6 Stevedoring
61/70
DOKUMEN BONGKAR MUAT BARANG
1. Dokumen Pemuatan Barang. – Bill of Lading , merupakan tanda hak milik yang
memungkinkan barang bisa ditransfer dari shippingkepada consignee atau dipindahtangankan kepihakketiga.
– Cargo list (loading list), adalah daftar semua barangyang dimuat dalam kapal.
– Tally muat, adalah catatan barang yang dimuat diatas kapal yang dicatat dalam tally sheet.
– Mate’s Receipt , adalah tanda terima barang yangakan dimuat di kapal, dibuat oleh agen kapal danditandatangani oleh mualim kapal.
– Stowage Plan, adalah gambar dan tata letak dansusunan semua barang yang dimuat diatas kapal.
DOKUMEN BONGKAR MUAT BARANG
-
8/17/2019 BAB 6 Stevedoring
62/70
DOKUMEN BONGKAR MUAT BARANG
2. Dokumen Pembongkaran Barang.
a. Landing Order , adalah pemberitahuan dari agenpelayaran kepada kapal tentang adanya perubahanpelabuhan bongkar terhadap satu atau beberapa partaibarang dengan menyebutkan pelabuhan bongkar
sebelumnya dan pelabuhan bongkar seharusnya. b. Tally Bongkar , pada waktu bongkar barang diadakanpencatatan jumlah colli dan kondisinya yang dicatat padatally sheet bongkar yang ditandatangani oleh mualimkapal.
c. Outturn Report , adalah kumpulan dari semua tally sheetpada waktu dibongkar yang juga memuat catatanterhadap kondisi barang yang dikelolanya.
d. Short and Over Landed List , adalah catatan tentangkelebihan atau kekurangan barang yang dibongkar.
DOKUMEN BONGKAR MUAT BARANG
-
8/17/2019 BAB 6 Stevedoring
63/70
DOKUMEN BONGKAR MUAT BARANG
e. Demaged Cargo List , adalah catatan tentang kejadian kerusakan barang akibat bongkar muat.
f. Cargo Tracer , adalah pemberiathuan kepada semua pihakyang terkait tentang adanya kekurangan atau kelebihanbarang yang terjadi di pelabuhan pengirim.
g. Cargo Manifest , adalah keterangan rinci mengenai barang-barang yang diangkut oleh kapal. Dan ini merupakan
kumpulan dari semau Bill of Lading .h. Special Cargo List , adalah daftar semua barang khususyang dimuat oleh kapal, misalnya barang barang yangberbahaya, barang berharga atau barang yangmemerlukan penanganan khusus.
i. Dangerous Cargo List , adalah daftar muatan barang yangberbahaya.
j. Hatch List , adalah rincian semua muatan yang ada dalampalka.
k. Parcel List , adalah daftar tambahan yang memuat tentang
data barang titipan misalnya personal effect.
MENGHITUNG TARIF BONGKAR MUAT
-
8/17/2019 BAB 6 Stevedoring
64/70
MENGHITUNG TARIF BONGKAR MUAT
No
.
Golongan Barang Stevedoring
(Rp)
Cargodoring
(Rp)
Rece/Delivery
(Rp)
Liner term
(Rp)
Fios Term (Rp)
1 Kelompok 1 3.903 4.395,75 2.745,75 7.141,50 11.044,50
2 Kelompok 2 3.036 3.431,25 2.143,50 5.574,75 8.610,75
3 Kelompok 3 2.732 3.093,75 1.932,75 5.026,50 7.758,50
4 Kelompok 4 2.484 2.817,75 1.760,25 4.578,00 7.062,00
5 Kelompok 5 2.186 2.487,00 1.553,25 4.040,25 6.226,256 Hewan/ternak/ekor
a.Sapi, kuda, kerbau.
b. Domba, Kambing, Babi.
6.275,00
1.580,00
8.717,00
2.170,00
7 Mobil/ unit.
a. Sepeda motor.
b. Mobil.
c. Truck/bus.
d. Back Hoe/tractor dll
9.065,00
34.863,00
41.835,00
89.248,00
12.591,00
48.419,00
58.106,00
123.955,00
Tarif Kegiatan Bongkar Muat Secara Ship Side Receiving/Delivery untuk Golongan Barang :
Keterangan :
1. Kelompok 1 : Ikan beku, kaca, roll paper, tissue paper dlsb.
2. Kelompok 2 : Curah cair dalam drum, keramik, tiang pancang dlsb.
3. Kelompok 3 : Curah kering, rotan, dlsb.
4. Kelompok 4 : Bag cargo dan Jumbo cargo.
5. Kelompok 5 : Steel bar, steel plate dlsb.
MENGHITUNG TARIF BONGKAR MUAT
-
8/17/2019 BAB 6 Stevedoring
65/70
MENGHITUNG TARIF BONGKAR MUAT
Sedangkan disamping tarif barang tersebut diatas untuk pelaksanaan bongkar
muat di pelabuhan diatur dengan keputusan Meteri Perhubungan no.Km 57tahun 1991 tanggal 22 Juli 1991, bahwa tariff bongkar muat tersebut ditentukan
sebagai rumus sebagai berikut :
T = F ( W + H + I + K ) + ( S + M + A )
P
Keterangan :
T = Besarnya tariff bongkar muat
F = Faktor koefisien.
W = Upah tenaga kerja bongkar muat.
H = Kesejahteraan tenaga kerja bongkar muat.
I = Asuransi
K = Administrasi keperasi tenaga kerja bongkar muat.
S = Supervisi.
M = Alat bongkar muat
A = Administrasi perusahaan bongkar muat.
P = Produktivitas kerja bongkar muat/gilir kerja/Derek kapal
-
8/17/2019 BAB 6 Stevedoring
66/70
KEPUTUSAN DIREKSI PT (Persero) PELABUHAN INDONESIA II
NOMOR : HK.56 / 2 / 3/ PI.II-2000
TENTANG
TARIF PELAYANAN JASA BARANG
DI LINGKUNGAN PT (Persero) PELABUHAN INDONESIA II
DITETAPKAN DI : J A K A R T A
PADA TANGGAL : 31 MEI 2000
DIREKSI PT (Persero) PELABUHAN INDONESIA II DIREKTUR UTAMA
HERMAN PRAYITNO
NIPP. 247091665
TENAGA KERJA BONGKAR MUAT
http://localhost/var/www/apps/conversion/tmp/Cargo%20ho/KD%20BARANG31MEI2000.dochttp://localhost/var/www/apps/conversion/tmp/Cargo%20ho/KD%20BARANG31MEI2000.dochttp://localhost/var/www/apps/conversion/tmp/Cargo%20ho/KD%20BARANG31MEI2000.doc
-
8/17/2019 BAB 6 Stevedoring
67/70
TENAGA KERJA BONGKAR MUAT
Tenaga Organik :
1). Bongkar muat “non mekanis” (Labour intensive) Steve doring terdiri dari 12 orang
Cargodoring teriri dari 24 orang.
Receiving/delivery terdiri dari 12 orang.
2). Bongkar muat “alat mekanik”
Stevedoring terdiri dari 12 orang.
Cargodoring terdiri dari 12 orang
Receiving/delivery terdiri dari 6 orang3). Bongkar muat untuk barang palletisasi :
Stevedoring terdiri dari 12 orang
Cargodoring terdiri dari 6 orang
Receiving/delivery terdiri dari 6 orang
Tenaga Buruh Pelabuhan :
Besar kecilnya beban buruh ini
tergantung dari besarnya tonnage yang
dikerjakan, kapasitas gang/hour dan
waktu yang hilang ketika bekerja (lost
time).
-
8/17/2019 BAB 6 Stevedoring
68/70
Tenaga Kerja Bongkar Muat
VARIABEL BIAYA BURUH PELABUHAN
-
8/17/2019 BAB 6 Stevedoring
69/70
VARIABEL BIAYA BURUH PELABUHAN
1. Menentukan jenis muatan yang di kerjakan.
2. Menentukan jumlah buruh yang digunakan dalam satu unitkerja.
3. Menentukan kapasitas per gang/hour.
4. Memperhitungkan lost time.
5. Cuaca waktu bongkar muat.
6. Jarak dari tempat bongkar/muat dan tempat penumpukanbarang.
7. Peralatan pengangkutan yang ada.
8. Peraturan setempat.
SEE YOU
-
8/17/2019 BAB 6 Stevedoring
70/70
SEE YOU
NEXT WEEK
top related