bab 3 analisis sistem yang berjalan 3.1 analisis situasi...
Post on 31-Mar-2019
226 Views
Preview:
TRANSCRIPT
68
BAB 3
ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN
3.1 Analisis Situasi
3.1.1 Latar Belakang Perusahaan
PT Inti Solid Pratama atau selanjutnya akan disebut sebagai PT. ISP
berdiri pada tahun 2004. PT. ISP merupakan perusahaan yang bergerak dalam
bidang jasa konstruksi bangunan, pembuatan animasi 3D, dan Interior
renovation. Perusahaan ini berlokasi di jalan Pandu no.35 Bandung.
Mengawali penerimanan proyek-proyek pada tahun 2004, PT. ISP telah
mempunyai banyak proyek yang harus di kerjakan pada awal pembukaannya.
Selanjutnya beberapa tahun kemudian PT. ISP menjadi perusahaan konstruktor
yang dipercaya masyarakat dan menjadi pilihan banyak pihak dan masyasrakat
dalam bidangnya.
Pada awal tahun 2009 perusahaan ini berkembang menjadi 3 perusahaan
yakni :
• Perusahaan KSF Architect yang bergerak dalam bidang design
building, design interior, dan pembuatan animasi 3D.
• Perusahaan ISBC (Inti Solid Building Construction) yang bergerak
dalam bidang konstruksi bangunan.
• Perusahaan IST (Inti Solid Tritama) yang bergerak dalam bidang
pembuatan interior dan renovasi bangunan.
69
3.1.1.1 Visi dan Misi Perusahaan
3.1.1.1.1 Visi
1. Keluar
• Memberi sumbangan ke masyarakat melalui karya
dalam bidang interior design yang bermutu dan
bercitra, yaitu melalui karya yang memperhatikan
kenyamanan, keindahan, dan kekuatan, serta
berkarakter, bercita rasa (orientasi ke human) dan
diakui oleh dunia internasional.
• Membagikan pengertian, pembelajaran dan
pengetahuan kepada mitra kerja dan customer atau
client.
2. Kedalam
• Mensejahterakan STAKEHOLDER (shareholders,
karyawan, mitra kerja, masyarakat sekeliling dan
pemerintah)
• Memberikan tempat kepada seluruh karyawannya
untuk berkarya, mewujudkan diri, aktualisasi diri,
menyalurkan kreatifitas, namun harus dapat
memberikan kontribusi nyata. “Give Profit” untuk
perusahaan.
70
3.1.1.1.2 Misi
Adapun misi dari perushaan ini adalah
- Memberikan suatu produk konstruksi dan pelayanan yang
berkualitas dengan memberikan pelayanan terbaik di
seluruh Indonesia.
- Menyiapkan kompetensi dan efisiensi kerja, Building
Image, serta memperluas profesionalisme kerja dengan
tetap peduli akan lingkungan.
- Bekerja secara profesional, terpercaya dan sesuai dengan
harapan pelanggan.
- Menyediakan layanan lingkungan pekerjaan yang
sejahtera dan memberikan suatu kesempatan pada para
pekerja untuk bekerja secara profesional.
3.1.2 Struktur Organisasi
Menyadari terbatasnya kemampuan seseorang, struktur organisasi
memberikan kejelasan mengenai pendelegasian tugas, wewenang, dan
tanggung jawab serta kepada siapa dia mempertanggung jawabkan tugasnya
agar dapat bekerja sama secara efektif dalam mencapai tujuan bersama. Bentuk
struktur organisasi pada PT. ISP adalah organisasi garis dimana kekuasaan dan
tanggung jawab terletak pada puncak pimpinan, yaitu direktur. Disamping itu
pada PT. ISP direktur juga berfungsi sebagai marketing.
71
Gambar 3.1 Struktur Organisasi pada PT. ISP
Adapun tugas-tugas dari setiap divisi pada PT. ISP adalah sebagai
berikut:
1. Direktur pada PT. ISP menentukan kebijakan yang utama pada
perusahaan, sebagai pemimpin tertinggi perusahaan dan juga
sekaligus pemilik perusahaan. Direktur juga menetapkan garis
besar kebijakan dan strategi perusahaan.
2. Divisi perancangan pada PT. ISP bertugas untuk membuat
rancangan-rancangan bangunan dalam bentuk gambar dan
animasi (3D max) termasuk rancangan design interior. Didalam
divisi ini terdapat satu proyek manager sebagai pemimpin proyek
dan membawahi arsitek serta designer interior.
3. Divisi Interior pada PT. ISP bertugas untuk mengerjakan proyek-
proyek renovasi bangunan berserta interiornya, didalam divisi ini
Direktur
Div Perancangan
Div Interior Div Kontruktor Operasional
Accounting Finance
Pengawas 1
AdminManager project Manager project
Interior designer
Project managerHRD
Pengawas 2 Pengawas 2
Pengawas 1
architect
72
terdapat satu proyek manager sebagai pemimpin proyek dan dua
orang pengawas yang bertugas untuk mengawasi proyek di
lapangan.
4. Divisi Konstruksi pada PT. ISP bertugas untuk mengerjakan fisik
bangunan dari nol sampai selesai dan dipimpin oleh satu proyek
manager sebagai pemimpin proyek dan dua orang pengawas yang
bertugas untuk mengawasi proyek di lapangan.
5. Bagian Operasional pada PT. ISP terbagi menjadi bagian HRD
dan admin yang bertugas untuk mengkoordinasi para pekerja di
lapangan dan bagian accounting finance yang bertugas sebagai
bagian yang mengatur finance dan accounting perusahaan.
3.1.3 Analisis SWOT
3.1.3.1 Tahap Pengumpulan Data
3.1.3.1.1 Evaluasi Faktor Internal Perusahaan
Berdasarkan hasil wawancara dan diskusi dengan
bapak Ir. Sandy Komaruddin selaku salah satu pimpinan PT.
ISP serta pengamatan yang dilakukan penulis tentang kondisi
lingkungan perusahaan, maka diperoleh informasi mengenai
gambaran umum factor-faktor yang menjadi kelemahan dan
kekuatan perusahaan.
Faktor kekuatan (Strength)
1. SDM yang profesional khususnya di dalam bidang
design dan pelaksanaan konstruksi.
73
2. Memiliki rekanan yang ternama dan cukup loyal.
3. Memiliki pemasok atau supplier yang mempunyai
material yang sesuai dengan standar dan harga yang
terjangkau.
4. Proyek dan produk yang dihasilkan mempunyai nilai
yang baik dan mempunyai ciri khas terhadap proyek
maupun produk yang dihasilkan.
Faktor kelemahan (Weakness)
1. Sangat bergantung pada tender maupun rekanan yang
memberikan proyek atau yang membuka tender.
2. Kurangnya tenaga pemasaran yang profesional.
3. Jaringan pemasaran kurang luas karena masih
memakai sistem pemasaran secara manual.
4. Brand image perusahaan belum terlalu dikenal secara
luas.
5. Promosi masih kurang dilakukan.
3.1.3.1.2 Evaluasi Faktor Eksternal Perusahaan
Berdasarkan hasil wawancara dengan bapak Ir. Sandy
Komaruddin dan juga hasil pengamatan yang dilakukan
penulis yang dilakukan di dalam maupun di luar PT. ISP.
Selain itu juga dilakukan studi pustaka dari beberapa buku
dan artikel tentang kondisi lingkungan usaha, maka dapat
74
diperoleh informasi yang mengenai kondisi perekonomian,
trend dari perancangan interior yang sedang diminati,
perkembangan teknologi informasi dan persaingan yang
terjadi di dalam perusahaan ini. Faktor-faktor yang
bersangkutan dapat dikategorikan menjadi faktor yang
menjadi ancaman bagi perusahaan dan faktor-faktor yang
mampu memberikan peluang bagi perusahaan.
Faktor Peluang (Opportunity)
1. Banyaknya perusahaan yang membuka tender, atau
memberikan proyek.
2. Adanya perusahaan dari luar yang masuk ke indonesia
ataupun perusahaan makin banyak berkembang di
Indonesia.
3. Adanya kemungkinan untuk dapat berkembang dan
memiliki pasar sampai ke luar negeri (Go
International).
4. Teknologi informasi yang terus berkembang.
5. Kepercayaan konsumen atas proyek-proyek yang telah
dihasilkan.
6. Bertambahnya pengguna Internet.
75
Faktor Ancaman (Threat)
1. Banyaknya pesaing lama maupun yang baru semakin
bermunculan, dan lebih melakukan promosi yang lebih
gencar.
2. Pengguna jasa dapat bergerak sendiri tanpa harus
memakai perusahaan manapun. Seperti memakai jasa
arsitektur mandiri (perorangan), tenaga kerja
(operasional) tanpa harus memakai jasa dari PT. ISP
atau perusahaan sejenis lainnya.
3. Permainan harga. Dikatakan demikian karena di dalam
dunia arsitektur, untuk memenangkan sebuah tender,
maka diusahakan memakai harga terendah atau harga
yang mendekati target si pemberi tender yang
dilakukan di dalam kegiatan bursa tender yang dibuka
oleh si pembuka tender.
3.1.3.1.3 Matriks IFE dan EFE
Setelah data yang dibutuhkan sudah terkumpul semua,
maka tahap selanjutnya adalah meng-input data tesebut
kedalam tabel penentuan bobot dengan perbandingan
berpasangan baik untuk faktor internal maupun eksternal.
Hasilnya adalah matriks IFE (Internal Factor Evaluation)
dan EFE (External Factor Evaluation).
76
Tabel 3.1 Matriks IFAS
Strength Bobot Rating Bobot * Rating
SDM yang professional khususnya di
dalam bidang design dan pelaksanaan
konstruksi.
0.10 4 0.40
Memiliki rekanan yang ternama dan
cukup loyal.
0.08 4 0.32
Memiliki pemasok atau supplier yang
mempunyai material yang sesuai dengan
standar dan harga yang terjangkau.
0.06
4 0.24
Proyek dan produk yang dihasilkan
mempunyai nilai yang baik dan
mempunyai ciri khas terhadap proyek
maupun produk yang dihasilkan.
0.14
3 0.42
Sub Total (Strength) 1.38
Weakness Bobot Rating Bobot * Rating
Sangat bergantung pada tender maupun
rekanan yang memberikan proyek atau
yang membuka tender.
0.08
2 0.16
Kurangnya tenaga pemasaran yang
profesional.
0.12
2 0.24
Jaringan pemasaran kurang luas karena 0.11 2 0.22
77 masih memakai sistem pemasaran secara
manual.
Brand image perusahaan belum terlalu
dikenal secara luas.
0.12
2 0.24
Promosi masih kurang dilakukan. 0.19 1 0.19
Sub Total (Weakness) 1.05
Total IFAS 1.00 2.43
Tabel 3.2 Matriks EFAS
Opportunity Bobot Rating Bobot * Rating
Banyaknya perusahaan yang membuka
tender atau memberikan proyek.
0.14 4 0.56
Adanya perusahaan dari luar yang masuk
ke Indonesia ataupun perusahaan makin
banyak berkembang di Indonesia.
0.10 4 0.40
Adanya kemungkinan untuk dapat
berkembang dan memiliki pasar sampai
ke luar negeri (Go International).
0.05 4 0.20
Teknologi informasi yang terus
berkembang.
0.05 3 0.15
Kepercayaan konsumen atas proyek-
proyek yang telah dihasilkan.
0.11 3 0.33
78 Bertambahnya pengguna Internet. 0.05 3 0.15
Sub Total (Opportunity) 1.79
Threat Bobot Rating Bobot * Rating
Banyaknya pesaing lama maupun yang
baru semakin bermunculan dan lebih
melakukan promosi yang lebih gencar.
0.30 2 0.60
Pengguna jasa dapat bergerak sendiri
tanpa harus memakai perusahaan
manapun. Seperti memakai jasa arsitektur
mandiri (perorangan), tenaga kerja
(operasional) tanpa harus memakai jasa
dari PT ISP atau perusahaan sejenis
lainnya.
0.10 1 0.10
Permainan harga. Dikatakan demikian
karena di dalam dunia arsitektur, untuk
memenangkan sebuah tender, maka
diusahakan memakai harga terendah atau
harga yang mendekati target pemberi
tender yang dilakukan di dalam kegiatan
bursa tender yang dibuka oleh pembuka
tender.
0.10 1 0.10
Sub Total (Threat) 0.80
79
Total EFAS 1 2.59
Dari hasil perhitungan tabel- tabel diatas maka didapat hasil untuk
total IFAS sebesar 2.43 dan hasil total EFAS sebesar 2.59.
3.1.3.1.4 Matriks Profil Kompetitif (CPM)
PT. ISP memiliki banyak pesaing, namun yang menjadi
pesaing terdekatnya adalah PT. Urbane dan Pt. Gallery
Living.
Tabel 3.3 Matriks Profil Kompetitif (CPM)
Faktor penentu
keberhasilan Bobot
PT. Inti Solid
Pratama PT. Urbane
PT. Gallery
Living
Peringkat Nilai Peringkat Nilai Peringkat Nilai
Promosi 0.15 1 0.15 2 0,3 3 0,45
Segmentasi pasar 0.15 2 0.3 2 0,3 3 0,45
Pelayanan kepada
pelanggan 0.2 4 0.8 3 0,6 3 0,6
Penerapan harga 0.15 3 0.45 2 0,3 3 0,45
Loyalitas
pelanggan 0.2 3 0.6 2 0,4 2 0,4
Pengalaman dalam
bisnis ini 0.15 2 0.3 4 0,6 4 0,6
80 TOTAL 1 2,6 2,5 2.95
Keterangan : Peringkat 4 = Kekuatan besar
Peringkat 3 = Kekuatan kecil
Peringkat 2 = Kelemahan kecil
Peringkat 1 = Kelemahan besar
Dari hasil perbandingan dari para pesaing PT. ISP
menempati posisi ke -2 dengan total nilai tertimbang adalah
2.6. Sedangkan pesaing yang pertama lebih unggul dengan
nilai tertimbang 2.95. Dan pesaing kedua mempunyai nilai
tertimbang sebanyak 2.5. Nilai tersebut hampir berimbang
dengan posisi PT. ISP.
3.1.3.2 Tahap Analisis
3.1.3.2.1 Matriks SWOT
Tabel 3.4 Matrix SWOT
Kekuatan (Strengths)
• SDM yang
profesional
khususnya di dalam
bidang design dan
pelaksanaan
konstruksi
• Memiliki rekanan
Kelemahan (Weakness)
• Sangat bergantung
pada tender maupun
rekanan yang
memberikan proyek
atau yang membuka
tender
• Kurangnya tenaga
81
yang ternama dan
cukup loyal
• Memiliki pemasok
atau supplier yang
mempunyai material
yang sesuai dengan
standar dan harga
yang terjangkau
• Proyek dan produk
yang dihasilkan
mempunyai nilai
yang baik dan
mempunyai ciri khas
terhadap proyek
maupun produk
yang dihasilkan
pemasaran yang
professional
• Jaringan pemasaran
kurang luas karena
masih memakai
sistem pemasaran
secara manual
• Brand image
perusahaan belum
terlalu dikenal secara
luas
• Promosi masih
kurang dilakukan
Peluang (Opportunity)
• Banyaknya perusahaan yang
membuka tender, atau
memberikan proyek
• Adanya perusahaan dari luar
yang masuk ke indonesia
ataupun perusahaan makin
Strategi SO
• SDM yang
profesional
memanfaatkan
teknologi informasi
untuk memberikan
informasi mengenai
Strategi WO
• Bekerja sama dengan
rekanan perusahaan
untuk meningkatkan
cakupan pemasaran
dan publikasi jasa
serta produk untuk
82
banyak berkembang di
Indonesia
• Adanya kemungkinan untuk
dapat berkembang dan
memiliki pasar sampai ke luar
negeri (Go International)
• Teknologi informasi yang terus
berkembang
• Kepercayaan konsumen atas
proyek-proyek yang telah
dihasilkan
• Bertambahnya pengguna
Internet
produk perusahaan,
sehingga
kemungkinan untuk
dapat berkembang
dan memiliki pasar
sampai ke luar
negeri lebih terbuka.
(S1, O3,S4,O4, O6)
• Dengan adanya
pengalaman
perusahaan
memperbanyak dan
meningkatkan
kerjasama dengan
pemasok serta
rekanan untuk dapat
memeperoleh tender
baik dari dalam
maupun luar negeri
dan memperoleh
kepercayaan
konsumen.
(S2,S3,O1,O2,O5)
menjangkau segmen-
segmen pasar yang
belum tergarap(O1,
W1, W3)
• melakukan penetrasi
pasar ke dalam pasar
dalam dan luar negeri
untuk meningkatkan
brand image
sehingga
kepercayaan
konsumen semakin
meningkat dengan
menggunakan
tekhnologi
informasi(W4, W5,
O2, O3, O4, O5)
• menggunakan
teknologi informasi
khususnya Internet
untuk mencari tenaga
kerja professional
(O4,O6,W2)
83
Ancaman (Threat)
• Banyaknya pesaing lama
maupun yang baru semakin
bermunculan, dan lebih
melakukan promosi yang lebih
gencar
• Pengguna jasa dapat bergerak
sendiri tanpa harus memakai
perusahaan manapun. Seperti
memakai jasa arsitektur
mandiri (perorangan), tenaga
kerja (operasional) tanpa harus
memakai jasa dari PT ISP atau
perusahaan sejenis lainnya
• Permainan harga. Dikatakan
demikian karena di dalam
dunia arsitektur, untuk
memenangkan sebuah tender,
maka diusahakan memakai
harga terendah atau harga yang
mendekati target si pemberi
tender yang dilakukan di
dalam kegiatan bursa tender
Strategi ST
• Meningkatkan
kerjasama dengan
rekanan dan
pemasok untuk
melakukan promosi
yang lebih gencar
dan agar pengguna
jasa menggunakan
jasa PT. ISP
(S2,S3,T1,T2)
• Dengan adanya
SDM profesional,
maka ciri khas
produk dan jasa
yang dihasilkan
lebih baik dibanding
pesaing, sehingga
diharapkan dapat
memenangkan harga
dalam persaingan
tender.(S1,S4,T3)
Strategi WT
• Mempromosikan
perusahaan untuk
dapat lebih bersaing
dengan perusahaan
lain dengan
mencakup area pasar
yang lebih luas juga
untuk dapat lebih
memperkenalkan
image perusahaan.
(W3,W4,T2)
• Fokus pada
pelanggan
perusahaan, pesaing
dan SDM yang
dimiliki perusahaan,
untuk meminimalkan
kelemahan serta
ancaman lewat
mempelajari sifat
dari pesaing, maupun
pasar.(W1, T1,T2)
84
yang dibuka oleh si pembuka
tender
• Meminimalkan
biaya, dengan cara
mengefektifkan SDM
maupun material
sebaik mungkin
untuk menekan
biaya, tidak terfokus
pada proyek yang
itu-itu saja.
(W1,W2,W5,T3)
3.1.3.2.2 Matriks Internal - Eksternal (IE)
Berdasarkan hasil evaluasi faktor internal dan
eksternal pada sub bab sebelumnya, maka dapat diproyeksikan
hasil yang bersangkutan ke dalam Matriks Internal Eksternal
sebagai tahap pencocokan strategi perusahaan, di mana nilai
EFE adalah 2.49 dan IFE adalah 2.43
85
Tabel 3.4 : Matriks IE (Imtermal Eksternal)
Gambar 3.2 Matriks Internal Eksternal (IE)
Daerah yang berwana gelap merupakan tindakan
strategis yang perlu dilakukan oleh PT. ISP, yaitu
menumbuhkan dan membina jenis usaha yang telah dilakukan
dengan melaksanakan strategi intensif seperti melakukan:
• Penetrasi pasar
Penetrasi pasar dapat dilakukan dengan cara melakukan
iklan bersama dan memasang iklan di majalah-majalah
sehingga jasa yang di tawarkan dapat lebih dikenal oleh
pihak yang dituju sesusain dengan bidang jasa ini.
• Pengembangan produk
Strategi pengembangan produk dirasa perlu untuk
diterapkan oleh PT. ISP. Karena salah satu jasa yang
ditawarkan oleh PT. ISP merupakan design architecture
86
sehingga pengembangan produk yang dimaksud adalah
pengembangan model-model bangunan yang lebih modern
dan menarik sampai dengan pengembangan jenis
bangunan yang ada sekarang untuk menuju pengembangan
yang lebih maju lagi.
3.1.3.2.3 Matriks Strategi Besar (Grand Strategy Matrix)
Pertumbuhan pasar yang cepat Kuadran II Kuadran I 1. Perkembangan pasar 1. Perkembangan pasar 2. Penetrasi pasar 2. Penetrasi pasar 3. Pengembangan produk 3. Pengembangan produk 4. Integrasi horisontal 4. Integrasi ke depan 5. Divesture 5. Integrasi ke belakang 6. Likuidasi 6. Integrasi horisontal 7. Diversifikasi konsentris
posisi bersaing lemah
posisi bersaing kuat
Kuadran III Kuadran IV 1. Retrenchment 1. Diversifikasi konsentris 2. Diversifikasi konsentris 2. Diversifikasi horisontal 3. Diversifikasi horisontal 3. Diversifikasi konglomerat 4. Diversifikasi konglomerat 4. Usaha patungan 5. Divestiture 6. Likuidasi Pertumbuhan pasar yang lambat
Gambar 3.3 Matriks Grand Strategy
Posisi PT. ISP didalam matriks diatas adalah kuadran I
dimana posisi kompetitif terhadap pesaing tergolong kuat dan
berada dalam pertumbuhan pasar yang cepat. Strategi yang
87
dapat disarankan adalah dengan menerapkan strategi
perkembangan pasar, penetrasi pasar dan pengembangan
produk.
3.1.3.3 Tahap Pengambilan Keputusan : Quantitative Strategic Planning
Matrix (QSPM)
Tabel 3.5 Matriks QSPM
Faktor Kunci Bobot Perkembangan
Pasar
Penetrasi
Pasar
Pengembangan
Produk
AS TAS AS TAS AS TAS
Peluang
Banyaknya perusahaan
yang membuka tender,
atau memberikan
proyek.
0.14 4 0.56 4 0.56 4 0.56
Adanya perusahaan dari
luar yang masuk ke
indonesia ataupun
perusahaan makin
banyak berkembang di
Indonesia.
0.10 4 0.40 4 0.40 4 0.40
Adanya kemungkinan
untuk dapat berkembang
0.05 4 0.20 4 0.20 4 0.20
88 dan memiliki pasar
sampai ke luar negeri
(Go International)
Teknologi informasi
yang terus berkembang
0.05 4 0.20 3 0.15 3 0.15
Kepercayaan konsumen
atas proyek-proyek yang
telah dihasilkan
0.11 3 0.33 3 0.33 4 0.44
Bertambahnya
pengguna Internet
0.05 4 0.20 3 0.15 - -
Ancaman
Banyaknya pesaing lama
maupun yang baru
semakin bermunculan,
dan lebih melakukan
promosi yang lebih
gencar
0.30 3 0.90 3 0.90 3 0.90
Pengguna jasa dapat
bergerak sendiri tanpa
harus memakai
perusahaan manapun.
Seperti memakai jasa
arsitektur mandiri
0.10 2 0.20 2 0.20 3 0.30
89 (perorangan), tenaga
kerja (operasional) tanpa
harus memakai jasa dari
PT ISP atau perusahaan
sejenis lainnya
Permainan harga 0.10 2 0.20 2 0.20 2 0.20
1,0
Kekuatan
SDM yang profesional
khususnya di dalam
bidang design dan
pelaksanaan konstruksi
0.10 4 0.40 4 0.40 3 0.30
Memiliki rekanan yang
ternama dan cukup loyal
0.08 4 0.32 4 0.32 4 0.32
Memiliki pemasok atau
supplier yang
mempunyai material
yang sesuai dengan
standar dan harga yang
terjangkau
0.06 2 0.20 3 0.30 3 0.30
Proyek dan produk yang
dihasilkan mempunyai
nilai yang baik dan
0.14 4 0.56 4 0.56 4 0.56
90 mempunyai ciri khas
terhadap proyek maupun
produk yang dihasilkan
Kelemahan
Sangat bergantung pada
tender maupun rekanan
yang memberikan
proyek atau yang
membuka tender
0.08 4 0.32 4 0.32 4 0.32
Kurangnya tenaga
pemasaran yang
profesional
0.12 3 0.36 3 0.36 1 0.12
Jaringan pemasaran
kurang luas karena
masih memakai system
pemasaran secara
manual
0.11 3 0.33 3 0.33 2 0.22
Brand image
perusahaan belum
terlalu dikenal secara
luas
0.12 3 0.36 3 0.36 3 0.36
Promosi masih kurang
dilakukan
0.19 4 0.76 3 0.57 3 0.57
91 1,0
Total Nilai Daya Tarik 2,0 6,80 6,61 6,22
Keterangan : AS = Nilai Daya Tarik; TAS = Total Nilai Daya Tarik
Nilai Daya Tarik : 1 = Tidak Menarik
2 = Agak Menarik
3 = Wajar Menarik
4 = Sangat Menarik
Dari analisis matriks QSPM di atas hasil yang diperoleh yaitu strategi
penetrasi pasar dengan total nilai daya tarik yaitu 6,61, strategi pengembangan
pasar dengan total nilai daya tarik sebesar 6,80 dan strategi pengembangan
produk dengan total nilai daya tarik sebesar 6,22 . Total nilai daya tarik pada
strategi pengembangan pasar lah yang paling menarik bagi perkembangan PT.
ISP. Salah satu upaya yang dapat dilakukan oleh PT. ISP adalah dengan
memanfaatkan kecanggihan teknologi sebagai media promosi yaitu dengan
perancangan situs web yang dapat membantu PT. ISP menjangkau pangsa
pasar yang lebih luas atau yang tidak dapat dijangkau secara fisik. Strategi ini
juga didukung berdasarkan hasil kuesioner yang dilakukan penulis.
3.2 Perencanaan Strategi E-marketing
Untuk dapat mengadopsi konsep E-Marketing maka PT. ISP juga harus
mengerti strategi apa yang harus dikembangkan. Ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan dalam membuat suatu strategi E-Marketing seperti bagaimana
92
segmentasi, targeting dan peluang pasar apabila menggunakan E-Marketing
dengan menggunakan MOA. Pemahaman strategi ini akan membantu PT. ISP
untuk tetap mampu bersaing dengan kompetitor sejenis .
3.2.1 Proses Pemasaran yang Sedang Berjalan
Sistem pemasaran yang dilakukan oleh PT. ISP, yaitu dengan mengikuti
bursa tender atau mengirimkan Company Profile (CP) dalam bentuk buku
maupun dalam bentuk digital yang dikemas dalam bentuk CD, dan dari mulut
ke mulut, yaitu berdasarkan atas pengalaman rekanan yang pernah memakai
jasa PT. ISP.
Sistem pemasaran berdasarkan proyek (tender perusahaan) yang
dilakukan oleh PT. ISP adalah sebagai berikut:
1. Proyek yang didapat ataupun yang sedang dibuka oleh mitra
usaha atau rekanan maupun perusahaan yang sedang mencari
kontraktor.
2. Kemudian PT. ISP melakukan proses pendaftaran tender, jika
disetujui maka dilakukan presentasi dan yang pertama-tama akan
dibuat perhitungan kasar dalam mengambil ancang-ancang awal
untuk memperkirakan material yang dipakai dan perkiraan biaya
yang akan dikeluarkan jika nantinya terpilih di dalam dunia
Arsitektur lebih dikenal dengan istilah BQ (Bill of Quantity).
3. Presentasi yang dilakukan adalah berupa penawaran tender yang
ditawarkan, dan pengenalan tentang perusahaan serta kegiatan
proyek yang telah dilakukan sebagai acuan. Penawaran tender
93
dilakukan dengan menawarkan harga terendah atau harga yang
paling mendekati dengan patokan dari pembuka tender.
4. Jika proyek disetujui atau dimenangkan maka tahap selanjutnya
adalah melaksanakan proyek yang telah di presentasikan
sebelumnya.
Gambar 3.4 Rich Picture berdasarkan tender
94
Proses pemasaran berdasarkan client yang dilakukan oleh PT. ISP adalah
sebagai berikut:
1. Client atau pelanggan baru akan langsung menawarkan kepada
PT. ISP mengenai proyek yang mau dikerjakan beserta data-data
mengenai proyek tersebut.
2. Setelah PT. ISP menyetujui proyek dari client atau pelanggan
baru, pihak perusahaan akan melakukan perincian harga untuk
biaya proyek tersebut kepada pelanggan.
3. Apabila pelanggan menyetujui penawaran harga yang diberikan
oleh PT. ISP maka tahap selanjutnya akan melaksanakan proyek
dari client tersebut.
Gambar 3.5 Rich Picture berdasarkan client
3.2.2 Market Opportunity Analysis (MOA)
95
3.2.2.1 Identifikasi Kebutuhan Pelanggan yang Tidak Terpenuhi atau
Terlayani
Gambar 3.6 Customer Decision Mapping Process pada PT. ISP
Identifikasi Pengerjaan
Proyek
Pengumpulan Informasi
Evaluasi
Pengerjaan Proyek
Kepuasan Pelanggan
Kesetiaan
Konsep model yang dipilih
Meninjau luas tanah / bangunan
Pengerjaan Proyek
Arsitek design
Harga
Mengenalkan kepada rekan/kerabat untuk
menggunakan jasa PT. ISP
Ketepatan waktu
Memakai jasa PT. ISP kembali
Kualitas hasil proyek yang
Konstruksi Bangunan
Design interior dan renovasi
bangunan
Tahap sebelum pengerjaan proyek
Tahap pengerjaan proyek
Tahap sesudah pengerjaan proyek
96
Berdasarkan gambar dari proses keputusan konsumen dari PT.
ISP, maka dapat diketahui kebutuhan konsumen yang belum terpenuhi:
a) Ketersediaan informasi akan kumpulan model bangunan
dan interior sebagai bahan referensi pelanggan.
b) Kebutuhan untuk mengetahui review dari hasil proyek
yang pernah dikerjakan oleh PT. ISP.
3.2.2.2 Identifikasi Pelanggan Spesifik yang Akan Dituju Perusahaan
Analisa segmentasi pasar yang akan digunakan oleh PT. ISP
menggunakan paramater seperti geografis, firmografis, demografis ,dan
benefits. Analisa pasar secara geografis dilakukan dengan membagi
pasar berdasarkan daerah geografis yang berbeda, sedangkan analisa
pasar secara firmografis dilakukan dengan membagi pasar berdasarkan
ukuran perusahaan. Demografis membedakan konsumen berdasarkan
variabel kelas pelanggan dan analisa pasar benefits membedakan
konsumen berdasarkan keuntungan yang diterima setelah menggunakan
jasa PT. ISP.
• Geografis
Secara geografis, segmen pasar PT. ISP berada di
wilayah Bandung dan jabodetabek. Namun dengan adanya
E-Marketing, diharapkan dapat menjangkau pelanggan
hingga ke seluruh Indonesia.
97
• Firmografis
Secara firmografis, segmen pasar PT. ISP memiliki 2
jenis pelanggan. Yaitu pelanggan individu dan pelanggan
organisasi (tender). Pelanggan individu adalah pelanggan
yang menggunakan jasa PT. ISP untuk kepentingan pribadi
seperti renovasi rumah atau membangun rumah, sedangkan
pelanggan organisasi menggunakan jasa PT. ISP untuk
membuat bangunan se
perti rumah sakit, sekolah, kantor, dan lain-lain.
• Demografis
Secara demografis segmen pasar PT. ISP di analisa
berdasarkan kelas pelanggan yaitu untuk pelanggan
individual dibagi menjadi kelas atas, kelas menengah dan
kelas bawah sedangkan untuk pelanggan organisasi
dibedakan menjadi organisasi besar, organisasi sedang, dan
organisasi kecil.
• Benefits
Secara benefits, PT. ISP dapat meningkatkan
pemasaran yang tidak hanya di pulau jawa tetapi juga di
seluruh Indonesia dan juga akan mengurangi biaya
pemasaran yang dilakukan secara manual seperti
pemasangan iklan pada majalah dan koran.
98
Tabel 3.6 Segmentasi target pasar
Firmografis dan
Demografis
Geografis
Bandung Jakarta Bogor Depok Tangerang Bekasi
P. Jawa
(Selain
Jabodetabek
dan
Bandung)
Luar
P.
Jawa
Pelanggan
individual
Atas
Menengah
Bawah
Pelanggan
Organisasi
Besar
Sedang
Kecil
Keterangan :
Prioritas Utama
Prioritas Kedua
Prioritas Ketiga
99
3.2.2.3 Memperkirakan Keuntungan yang Berkaitan Dengan Kompetisi
1. Pesaing Langsung
Beberapa pesaing PT. ISP yang menawarkan jasa yang sama
yaitu:
• PT. Urbane
• PT. Gallery Living
Keuntungan yang didapatkan dari PT. ISP dari persaingan yang
semakin kuat dengan perusahaan lain yang sama-sama
menawarkan jasa architecture dan building design yaitu:
• Meningkatkan motivasi para karyawan PT. ISP untuk
selalu menghasilkan hasil produk (bangunan, interior, dan
design) yang berkualitas.
• Meningkatkan pelayanan pelanggan yang lebih baik lagi.
• Meningkatkan pemasaran dengan menggunakan E-
Marketing sehingga PT. ISP tidak hanya di pulau jawa
tetapi juga di seluruh Indonesia bahkan sampai ke luar
negeri.
2. Pesaing tidak Langsung (Adjacent Competitors)
Pesaing-pesaing PT. ISP yang tidak langsung merupakan
perusahaan kecil yang tidak memiliki karyawan tetap (selalu
berganti-ganti pekerjanya) untuk melakukan suatu proyek,
sehingga keuntungan yang didapat dari pesaing tidak
langsungnya yaitu mengetahui sikap-sikap para karyawan
100
PT. ISP karena karyawan yang dipekerjakan oleh PT. ISP
merupakan karyawan tetap dan memiliki pengalaman yang
baik.
3.2.2.4 Memperkirakan Sumber Daya Perusahaan Untuk Diberikan
Kepada Pelanggan
Berikut merupakan sumber daya perusahaan yang berguna
untuk mengembangkan sistem pemasaran secara online berdasarkan
hasil wawancara dengan Ir. Sandy Komaruddin selaku salah satu
pimpinan PT. ISP :
1. Sumber daya Perusahaan
a. Customer Facing
• PT. ISP memiliki brand name yang
mempunyai reputasi yang baik di kalangan
para pelanggan yang pernah memakai jasa
PT. ISP dan juga para mitra usaha yang
membuka tender. Hal ini dibuktikan dengan
penggunaan kembali jasa PT. ISP oleh para
pelanggannya dan juga PT. ISP selalu
diundang untuk ikut berpartisipasi pada
tender-tender yang dibuka oleh mitra bisnis
PT. ISP.
101
• PT. ISP memilki bagian pemasaran yang ahli
dan berpengalaman serta selalu
mengedepankan pelayanan bagi pelanggan,
sehingga meningkatkan loyalitas dan
kepuasan pelanggan.
• PT. ISP memilki rekanan yang ternama dan
cukup loyal. Hal ini dibuktikan dengan selalu
mengikutkan PT. ISP pada setiap tender yang
dibuka oleh mitra bisnis nya dan juga
mengenalkan jasa PT. ISP oleh pelanggan
kepada rekanan nya.
b. Sumber daya Internal
• Sistem proses bisnis pada PT. ISP sudah
terkomputerisasi sehingga tidak akan
mengalami kesulitan dalam menerapkan
pemasaran secara online.
• PT. ISP memilki karyawan yang profesional
di bidangnya masing-masing dalam
melakukan pekerjaan yang telah ditetapkan,
selain itu karyawan memiliki loyalitas yang
besar pada PT. ISP.
102
c. Upstream
• PT. ISP memiliki hubungan yang baik
dengan supplier-nya yang menjual bahan-
bahan bangunan.
2. Partner
PT. ISP bekerja sama dengan para rekanan bisnisnya untuk
ikut serta pada tender terbuka. Hal ini dibuktikan dengan
selalu mengirimkan undangan kepada PT. ISP oleh rekanan
bisnisnya pada tender-tender yang dibuka.
3.2.2.5 Memperkirakan Kesiapan Pasar Akan Teknologi yang Digunakan
Analisis kesiapan pasar terdiri dari 3 bagian yaitu:
1. Technology Vulnerability
Kemajuan teknologi yang pesat saat ini dimanfaatkan para
pe-bisnis untuk mendapatkan keuntungan baik dalam hal
pemasaran atau pun penjualan. Sekarang ini internet telah
menjadi trend untuk para pe-bisnis dalam memasarkan
produk atau jasa mereka, karena dinilai murah, mudah dan
dapat menjangkau hampir seluruh orang di seluruh
Indonesia bahkan sampai ke seluruh dunia, terutama mereka
yang menggunakan teknologi internet dalam mencari
informasi. PT. ISP menanggapi hal ini secara positif dan
yakin bahwa dengan menerapkan teknologi internet sebagai
salah satu media dalam memasarkan jasa mereka, PT. ISP
103
dapat berkembang lebih cepat dan mengungguli pesaingnya
yang belum menerapkan teknologi internet.
2. Technology Adoption
Untuk mendukung E-Marketing yang akan diterapkan oleh
perusahaan, telah dipersiapkan jaringan internet dengan
kecepatan koneksi yang mampu mendukung pemasaran jasa
yang dilakukan melalui website.
3. Tecnology Impact
Dengan adanya penerapan sistem pemasaran baru yaitu
secara online dapat berdampak pada perubahan proses
bisnisnya. Dampak tersebut antara lain:
• Dengan diterapkan E-Marketing maka pangsa
pasar PT. ISP akan menjadi semakin luas di
seluruh Indonesia bahkan sampai ke luar
negeri.
• Dengan adanya E-Marketing, PT. ISP
memiliki keunggulan daripada pesaingnya
yang belum menerapkan E-Marketing.
• Munculnya komitmen perusahaan dalam
pengimplementasian teknologi baru seperti
dengan mengadakan pelatihan bagi para
karyawan, pemeliharaan teknologi yang
sudah dikembangkan dan selalu update
104
terhadap perkembangan teknologi yang
terjadi.
3.2.2.6 Spesifikasi Kesempatan Dalam Jangka Waktu yang Konkrit
Peluang yang dimiliki oleh PT. ISP dalam persaingan bisnis ini
dapat menjadi keuntungan tersendiri dimana PT. ISP dapat
merencanakan bagaimana memanfaatkan peluang tersebut untuk
mengungguli pesaingnya.
o Dari peluang yang dimiliki, PT. ISP dapat mengetahui
segmen pelanggan yang dikejar dengan menggunakan
sistem pemasaran yang baru (E-Marketing):
1) Berdasarkan Firmografis
2) Berdasarkan Geografis
3) Berdasarkan Demografis
4) Berdasarkan Benefits
o Rencana kedepan PT. ISP dibagi berdasarkan visi dan misi
yang telah ditetapkan oleh PT. ISP :
• Visi
1. Keluar
• Memberi sumbangan ke masyarakat
melalui karya dalam bidang interior
design yang bermutu dan bercitra,
105
yaitu melalui karya yang
memperhatikan kenyamanan,
keindahan, dan kekuatan, serta
berkarakter, bercita rasa (orientasi ke
human) dan diakui oleh dunia
internasional.
• Membagikan pengertian,
pembelajaran dan pengetahuan
kepada mitra kerja dan customer atau
client.
2. Kedalam
• Mensejahterakan STAKEHOLDER
(shareholders, karyawan, mitra
kerja, masyarakat sekeliling dan
pemerintah)
• Memberikan tempat kepada seluruh
karyawannya untuk berkarya,
mewujudkan diri, aktualisasi diri,
menyalurkan kreatifitas, namun
harus dapat memberikan kontribusi
nyata. “Give Profit” untuk
perusahaan.
106
• Misi :
Memberikan suatu produk konstruksi dan
pelayanan yang berkualitas dengan
memberikan pelayanan terbaik di seluruh
Indonesia.
Menyiapkan kompetensi dan efisiensi kerja,
Building Image, serta memperluas
profesionalisme kerja dengan tetap peduli
akan lingkungan.
Bekerja secara profesional, terpercaya dan
sesuai dengan harapan pelanggan.
Menyediakan layanan lingkungan
pekerjaan yang sejahtera dan memberikan
suatu kesempatan pada para pekerja untuk
bekerja secara profesional.
o Unsur-unsur yang diharapkan dapat meningkatkan
kepuasan atau memberikan keuntungan bagi pelanggan
PT. ISP adalah
• Kemudahan dalam melihat kumpulan model
bangunan dan interior PT. ISP
107
• Kemudahan dalam mencari informasi history PT.
ISP meliputi proyek-proyek yang sudah pernah
dikerjakan oleh PT. ISP
• Fitur untuk mengadakan suatu event design
interior dan building yang langsung dikirim
melalui fitur tell a friend.
o Kemampuan dan sumber daya yang dimiliki PT. ISP
sebagai berikut :
1) Strategi pemasaran baru yang akan diterapkan PT.
ISP adalah E-Marketing dimana strategi ini
diharapkan dapat memperluas pangsa pasar PT.
ISP hingga ke seluruh indonesia bahkan sampai ke
luar negeri.
2) Karyawan yang profesional di bidangnya masing-
masing dalam melakukan pekerjaan yang telah
ditetapkan.
3) Memiliki rekanan yang ternama dan cukup
loyalitas.
4) Brand image PT. ISP memiliki reputasi yang baik
di kalangan pelanggan dan mitra bisnis yang
pernah memakai jasa PT. ISP.
108
3.2.2.7 Memperkirakan kesempatan yang Memiliki Daya Tarik Bagi User
Pada tahap ini dilakukan pengukuran 8 faktor yang secara
langsung ataupun tidak langsung menentukan seberapa besar peluang
perusahaan untuk berbisnis secara online. 8 faktor tersebut antara lain :
o Competitive vulnerability
PT. ISP melihat adanya peluang untuk memasarkan jasa
melalui website dengan tujuan meningkatkan brand image
perusahaan. Oleh sebab itu, faktor ini menjadi faktor positif
bagi PT. ISP.
o Technical vulnerability
E-Marketing yang akan dikembangkan merupakan salah satu
strategi pemasaran pendukung yang melengkapi sistem
pemasaran yang ada saat ini. Saat ini perusahaan memiliki
komputer dengan spesifikasi hardware dan software yang
memadai serta telah dipersiapkan jaringan internet yang dapat
mendukung penerapan E-Marketing. Selain itu, perusahaan ini
memiliki karyawan–karyawan yang mampu mengoperasikan
komputer dan internet dengan baik. Jadi dapat disimpulkan
bahwa penerapan E-Marketing merupakan faktor positif.
o Magnitude of unmet needs
Dengan E-Marketing yang akan diterapkan oleh PT. ISP,
maka beberapa kebutuhan pelanggan yang belum terpenuhi
akan segera terpenuhi seperti pencarian informasi mengenai
model-model bangunan dan interior PT. ISP, pencarian
109
informasi mengenai history PT. ISP, dan event-event yang
akan diadakan PT. ISP. Sehingga faktor magnitude of unmet
needs ini bernilai positif.
o Interaction between segments
Interaksi segmen pelanggan PT. ISP bernilai positif.
Dikarenakan interaksi dalam segmentasi pelanggan cukup
baik dengan menggunakan jasa PT. ISP kembali ataupun
mengenalkannya kepada rekan atau kerabat pelanggan yang
pernah menggunakan jasa PT. ISP.
o Likely rate of growth
Tingkat pertumbuhan PT. ISP dinilai positif karena
pertumbuhan yang dialami perusahaan ini dari sejak berdiri
hingga saat ini mengalami peningkatan. Dengan adanya
strategi marketing online, tingkat pertumbuhan perusahaan
akan makin berkembang, karena pangsa pasar akan semakin
luas.
o Technology vulnerability
Teknologi yang digunakan oleh PT. ISP termasuk standar
karena hanya menggunakan komputer, mesin fax, telepon,
scanner, dan mesin fotocopy. Maka dapat dikategorikan
sebagai faktor netral.
o Market size
PT. ISP memiliki market size yang cukup luas karena jasa PT.
ISP pernah dipakai sampai ke luar pulau jawa. Dengan
110
menerapkan E-Marketing akan mendukung bertambahnya
ukuran pasar perusahaan yang sebagian besar pelanggannya
hanya berasal dari Bandung, Jakarta dan sekitarnya. Dengan
demikian, faktor ini dapat dikategorikan sebagai faktor netral.
o Level of profitability
Tingkat Perkembangan dicapai PT. ISP sampai saat ini cukup
baik. namun karena pangsa pasar yang masih dirasakan
kurang luas, membuat PT. ISP kurang maksimal dalam
mendapatkan keuntungan. Diharapkan dengan adanya E-
Marketing, pangsa pasar dari PT. ISP akan mendapatkan
pelanggan-pelanggan baru yang akan meningkatkan
perkembangan perusahaan. Untuk faktor ini, bernilai netral.
Dari faktor-faktor di atas, dapat dilihat posisi PT. ISP yang cukup
positif pada beberapa faktor seperti Competitive vulnerability,
Technical vulnerability, Magnitude of unmet needs, Interaction between
segments, dan Likely rate of growth. Sedangkan untuk faktor
Technology vulnerability, Market size, dan Level of profitability
bernilai netral. Dari faktor-faktor tersebut dapat disimpulkan bahwa PT.
ISP dapat menerapkan E-Marketing dalam strategi pemasarannya.
111
Gambar 3.7 PT. Inti Solid Pratama opportunity’s attractiveness
3.2.3 Diferensiasi
Diferensiasi yang dilakukan oleh PT. ISP dapat dilakukan melalui lima
dimensi berikut ini :
a. Diferensiasi Produk, Produk yang ditawarkan oleh PT. ISP meliputi
design interior, design building, dan constructor.
b. Diferensiasi Pelayanan, pelayanan dari PT. ISP sangat diutamakan,
karena memberikan pelayanan yang terbaik merupakan salah satu cara
PT. ISP untuk tetap memberikan kepercayaan kepada customer-
customer nya.
c. Diferensiasi Personil, Sumber daya manusia dari PT. ISP merupakan
orang-orang yang memiliki pengalaman dan profesional di bidangnya.
Sumber daya manusia pada PT. ISP juga memiliki nilai lebih dari segi
kekompakkan, pekerja keras, dan disiplin dalam melakukan
pekerjaannya.
Positive Factor
Neutral Factor
Negative Factor
Competitive Vulnerability
Technical Vulnerability
Magnitude of Unmet Need
Interaction Between Segments
Likely Rate of Growth
Technology Vulnerability
Market Size Level of Profitability
112
d. Diferensiasi Saluran, menggunakan teknik pendekatan dengan client-
client yang ada.
e. Diferensiasi Citra, citra yang diciptakan PT. ISP sudah baik, karena
pelanggan yang sudah pernah menggunakan jasa PT. ISP sangat puas
dan tetap menggunakan jasa dari PT. ISP bahkan sebagian besar dari
pelanggan juga ikut memperkenalkan PT. ISP kepada relasi-relasinya.
3.2.4 Positioning
Pada Positioning PT. ISP menggunakan strategi blanket positioning , dimana
pada strategi ini perushaan tetap menuggunakan staregi pemasaran yang sama
namun perusahaan tetap terus meningkatkan pelayanan terhadap para costumer
tersbut agar costumer tetap merasa nyaman dengan fasilitas-fasilitas dari
perusahaan, salah satunya dengan E-Marketing atau website sehingga customer
dapat dengan mudah dapat melihat informasi yang disediakan dari berbagai tempat.
Gambar 3.8 Brick and Mortar Positioning Scenarios
113
Dalam usahanya guna menguatkan posisi perusahaan di persaingan global
untuk dapat tetap mendapatkan tempat di hati para customer-nya maka PT. ISP
melakukan positioning dengan cara :
• E-Marketing PT. ISP sebagai media penyediaan informasi tentang jasa-jasa
konstruktor dan design yang dapat memberikan informasi-informasi yang
dibutuhkan sehingga bagi para customer yang ingin mendapatkan informasi
tentang jasa atau produk dari perusahaan diluar jam kerja dapat tetap
mendapatkan informasi yang mereka cari (24 jam).
• E-Marketing pada PT ISP menyediakan informasi mengenai proyek-proyek
yang sudah pernah dikerjakan sehingga dapat dijadikan sebagai salah satu
kekuatan untuk membangun kepercayaan terhadap pelanggan yang ingin
memakai jasa PT. ISP.
• E-Marketing pada PT. ISP memberikan berbagai jenis design building dan
interior design sehingga dengan adanya informasi ini diharapkan dapat
memberikan inspirasi bagi para customer PT. ISP dalam mendesign interior
dan bangunannya.
3.3 Objektifitas
Tabel 3.7 Tabel objektifitas
Tujuan Pencapaian Jangka waktu
• Meningkatkan
jumlah proyek
• Meningkatkan
10%
15%
1 tahun
1 tahun
114
pendapatan
perusahaan
• Menambah cabang
perusahaan
• Menjadi Top Brand
Image
• Memperluas
jangkauan proyek
perusahaan sampai
ke Asia Tenggara
2 cabang perusahaan
Top Brand Image
Mendapatkan proyek di
Asia Tenggara
5 tahun
5 tahun
10 tahun
Objektifas dari perusahaan PT. ISP ini yaitu :
• Meningkatkan jumlah proyek sebesar 10% dalam jangka waktu 1 tahun
dimana di harapkan website perusahaan dapat membantu dalam
menambahkan proyek dengan banyak nya pengguna internet saat ini.
• Meningkatkan pendapatan perusahaan menjadi 15% dalam 1 tahun kedepan,
dengan cara memperbanyak proyek yang didapatkan dan promosi perusahaan
yang gencar dilakukan melalu iklan bersama, iklan melalui majalah, promosi
dari antar mitra perusahaan juga website perusahaan.
• Menambah 2 cabang perusahaan PT. ISP di Indonesia dalam jangka waktu 5
tahun, karena PT. ISP telah mencapai kesepakatan dengan pengurus yang
akan diletakkan di daerah baru tersebut dan dana yang dimiliki PT. ISP untuk
115
membangun cabang baru tersebut telah di pastikan tersedia dalam 5 tahun
mendatang.
• Menjadikan PT. ISP sebagai Top Brand Image di Indonesia sebagai
perusahaan jasa design dan architecture building dalam waktu 5 tahun.
Selain PT. ISP memiliki reputasi yang baik di dalam bidangnya, dengan
adanya website akan membantu meningkatkan brand image perusahaan.
• Memperluas jangkauan proyek perusahaan sampai ke Asia Tenggara dalam
10 tahun mendatang menjadi salah satu target PT. ISP karena setelah target
dalam mencapai top brand image perusahaan di Indonesia PT. ISP juga akan
memperluas jangkauan proyek mereka ke asia tenggara dengan melakukan
promosi di negara tetangga.
3.4 Strategi E-Marketing
3.4.1 Produk (Product)
Dari segi produk, PT. ISP menawarkan fitur special design sehingga para
client yang ingin membuat suatu rancangan dari jasa KSF Architect dari PT.
ISP tidak perlu datang langsung ke PT. ISP. Fitur ini akan sangat membantu
para pelanggan dalam membuat suatu design dan juga memberi nilai tambah
untuk website PT. ISP.
3.4.2 Nilai (Pricing)
Dari segi nilai yang PT. ISP memiliki strategi untuk tetap memiliki nilai-
nilai positif bagi para pelanggan. Strategi itu antara lain:.
116
• Menghasilkan produk (bangunan, interior, dan design) dengan
kualitas yang baik.
• Memiliki karyawan-karyawan yang profesional di dalam bidangnya
masing-masing untuk mengerjakan tugas yang telah ditetapkan.
• Memiliki reputasi yang baik di kalangan pelanggan yang telah
memakai jasa PT. ISP.
Semua nilai ini ada pada About Us website PT.ISP sehingga para
pelanggan dan calon pelanggan dapat melihat langsung pada website tersebut.
PT. ISP tidak menggunakan suatu strategi khusus mengenai harga di
dalam E-marketing, karena PT. ISP memiliki semua data-data yang akan
diambil untuk dijadikan evaluasi harga untuk para pelanggan nya.
3.4.3 Distribusi (Place)
PT. ISP belum memiliki suatu strategi distribusi di dalam E-marketing,
ini dikarenakan PT. ISP hanya berpusat di Kota Bandung dan belum memiliki
cabang di daerah lain. Bila terdapat proyek di luar Kota Bandung, PT. ISP tetap
memprioritaskan para pekerja yang berasal dari perusahaannya sendiri karena
para pekerja tersebut memiliki perilaku dan keahlian yang telah diketahui oleh
perusahaan sehingga PT. ISP tetap akan mengirimkan para pekerjanya ke
tempat proyek itu dikerjakan.
117
3.4.4 Komunikasi (Promotion)
Strategi komunikasi yang digunakan oleh PT ISP yaitu dengan tetap
melakukan interaksi pada para pelanggan dengan baik dan memanfaatkan web
untuk memberikan informasi seperti model-model bangunan dan interior
terbaru dari PT. ISP dan membuat suatu event seperti lomba untuk para
generasi baru yang ingin mngapresiasikan ide-idenya dalam hal design
architecture dan interior. Event di dalam web ini dimanfaatkan juga oleh PT.
ISP untuk meningkatkan brand image perusahaan. Selain itu terdapat fitur tell
a friend untuk membantu para pelanggan dalam mengenalkan website PT. ISP
kepada rekan-rekan nya.
3.4.5 Strategi Customer Relationship Management (CRM)
Strategi yang diusulkan untuk menjaga hubungan dengan pelanggan PT.
ISP adalah dengan memasukkan fitur tell a friend, dimana pada sistem tell a
friend ini semua email dari pelanggan ataupun dari calon pelanggan akan
disimpan di dalam database. Sehingga pada saat ada event terbaru, administrator
dari PT. ISP akan langsung mengirimkan beritanya ke semua email pelanggan
dan calon pelanggan PT. ISP.
3.4.5.1 Visi CRM
− Memberikan suatu design bermutu yaitu melalui karya
yang memperhatikan kenyamanan, keindahan, dan
kekuatan, serta berkarakter, bercita rasa (orientasi ke
human) dan diakui oleh dunia internasional.
118
− Website yang dapat memberikan informasi yang
dibutuhkan pelanggan dan mendukung pelayanan
pelanggan
− Mengembangkan pelayanan komunikasi pelanggan
− Meningkatkan nilai perusahaan di mata pelanggan dengan
terus meningkatkan kualitas layanaan bagi pelanggan.
3.4.5.2 Strategi CRM
− Peningkatan jumlah pelanggan baru
Dengan penerapan CRM, perusahaan berusaha menarik
pelanggan-pelanggan baru dengan memberikan pelayanan
yang lebih baik.
− Peningkatan pengerjaan proyek
Dengan penerapan CRM, perusahaan berusaha
meningkatkan penerimaan proyek dengan memberikan
layanan yang lebih baik, strategi negosiasi dimana
pelanggan dapat melakukan negosiasi harga dengan pihak
perusahaan untuk mendapatkan harga yang sesuai dengan
budget dan keinginan pelanggan.
− Peningkatan kesetiaan pelanggan lama
Dengan penerapan CRM, perusahaan berusaha
meningkatkan kesetiaan pelanggan dengan menyediakan
layanan komunikasi bagi pelanggan.
119
3.4.5.3 Pengalaman pelanggan yang berharga
− Memenuhi kebutuhan dan harapan pelanggan dalam
website dengan cara pelanggan dapat memberikan
masukan tentang bangunan yang diinginkan oleh
pelanggan tersebut.
− Memberikan design-design yang menarik bagi para
pelanggan.
− Menyelenggarakan event yang ditampilkan pada website
untuk mendukung perkembangan seni design.
3.4.5.4 Kolaborasi organisasi
Kerja sama yang dilakukan setiap bagian dalam
perusahaan, seperti kerja sama divisi perancangan , divisi
interior dan divisi konstruktor dan operasional untuk mencapai
suatu hasil yg maksimal.
3.4.5.5 Proses CRM
• Mengidentifikasi pelanggan
Memberikan informasi pelanggan melalui tell a friend yang
ada pada website PT. ISP.
• Membedakan pelanggan
Mengindentifikasikan pelanggan berdasarkan proyek yang
didapat.
120
• Menyesuaikan bauran pemasaran
Memberikan harga khusus bagi para pelanggan yang
menggunakan jasa PT. ISP khususnya pada proyek yang
berhubungan dengan pembangunan fisik proyek dari nol
atau proyek yang nilainya diatas dari nilai yang telah di
tetapkan perusahaan.
• Interaksi
Dengan menyediakan fasilitas yang sesuai dengan
kebutuhan pelanggan, perusahaan mengumpulkan dan
mempelajari informasi pelanggan sehingga dapat
menyesuaikan fasilitas untuk menarik dan meningkatkan
kesetiaan pelanggan.
3.4.5.6 Informasi CRM
− Perusahaan mendapatkan kriteria rumah atau interior yang
di inginkan dan juga bahan-bahannya.
− Perusahaan mendapatkan pelanggan baru dari pelanggan
lama dengan adanya fitur tell a friend.
3.4.5.7 Teknologi CRM
− Company-side tools (push technology)
121
Tell a friend : para pelanggan juga dapat membantu
memberikan informasi kepada calon pelanggan lain tentang
website dan jasa yang di berikan oleh perusahaan.
− Client-side tools
Event : webstite PT. ISP menyediakan sebuah tampilan
event yang dimaksudkan untuk memberitahu para
pelanggan jika terdapat acara-acara yang diadakan oleh
perusahaan.
Special Design : website PT. ISP menyediakan suatu
layanan khusus yang digunakan pelanggan untuk membuat
design khususnya bangunan dengan memasukkan data-data
yang diperlukan pada fitur ini.
3.4.5.8 Matriks CRM
Untuk mengukur performa CRM, maka dibuat beberapa tolak
ukur yaitu :
− Peningkatan jumlah pelanggan baru
Dengan penerapan CRM, perusahaan dapat menarik
pelanggan-pelanggan baru dengan adanya fitur tell a
friend untuk mereferensikan perusahaan. Hal ini
diperkirakan akan meningkatkan jumlah pelanggan baru
sebesar 30%.
− Peningkatan proyek
122
Dengan meningkatnya jumlah pelanggan baru secara tidak
langsung akan meningkatkan proyek yang didapatkan oleh
perusahaan. Maka diperkirakan tingkat penyewaan akan
meningkat sebesar 30%.
− Peningkatan kesetiaan pelanggan lama
Selain itu dengan menggunakan CRM akan meningkatkan
kualitas pelayanan terhadap pelanggan dengan adanya
kemudahan akses dan informasi yang 24 jam Perusahaan.
Maka diperkirakan tingkat kesetiaan pelanggan akan
meningkat sebesar 35% yang dilihat dari proyek yang di
dapat dari pelanggan tersebut.
top related