apnic training routing bgp

Post on 11-Apr-2016

173 Views

Category:

Documents

41 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

dd

TRANSCRIPT

LAB BGP-1 - Peering

¢  Lakukan konfigurasi dasar sesuai skema ¢  Tidak perlu default route dan src-nat,

informasi routing dijalankan via BGP Peer ¢  Buat instance dan lakukan peer ke router

depan

3-Sep-15 Mikrotik Indonesia http://www.mikrotik.co.id 05-306

Konfigurasi dasar

3-Sep-15 Mikrotik Indonesia http://www.mikrotik.co.id

WLAN1 10.10.10.1/24

WLAN1 10.10.10.2/24

WLAN1 10.10.10.X/24

10.10.10.100/24

ETHER1 192.168.1.1/24

ETHER 192.168.1.2/24

ETHER1 192.168.2.1/24

ETHER 192.168.2.2/24

ETHER1 192.168.X.1/24

ETHER 192.168.X.2/24

AS100

AS1101 AS1102 AS1YXX

MEJA 1 KELOMPOK 1

MEJA 2 KELOMPOK 1

MEJA X KELOMPOK Y

citraweb2014

05-308

Konfigurasi dasar ¢  Pada laptop:

l  Ether : 192.168.X.2/24 l  Gateway : 192.168.X.1 l  DNS : 192.168.X.1

¢  Pada router : l  System identity : Y-XX Nama Peserta l  WLAN : 10.10.10.X/24 (terkoneksi ke depan) l  ETHER1 : 192.168.X.1/24 l  DNS : 10.10.10.100 (allow remote request) l  tidak perlu default route l  tidak perlu src-nat

3-Sep-15 Mikrotik Indonesia http://www.mikrotik.co.id 05-309

CLI Basic Config (Meja 1)

/system identityset name="1-01 Dian Sastro" /interface wireless

set mode=station wlan1 band=2ghz-onlyg disabled=no frequency-mode=superchannel scan-list=2502 ssid=MTCINE

/ip address add address=10.10.10.1/24 interface=wlan1 add address=192.168.1.1/24 interface=ether1

/ip dns set allow-remote-requests=yes servers=10.10.10.100

3-Sep-15 Mikrotik Indonesia http://www.mikrotik.co.id 05-310

BGP Instance (Meja 1)

3-Sep-15 Mikrotik Indonesia http://www.mikrotik.co.id

citraweb2014

05-311

BGP Peer (Meja 1)

3-Sep-15 Mikrotik Indonesia http://www.mikrotik.co.id

citraweb2014

05-312

CLI Configuration

¢  /routing bgp instance set default as=1101 redistribute-connected=yes redistribute-static=yes

¢  /routing bgp peer add name=peer100 remote-address=10.10.10.100 remote-as=100 default-originate=never

3-Sep-15 Mikrotik Indonesia http://www.mikrotik.co.id 05-313

BGP Status & IP Route List

3-Sep-15 Mikrotik Indonesia http://www.mikrotik.co.id

citraweb2014

05-314

BGP Peer Status (Trainer)

3-Sep-15 Mikrotik Indonesia http://www.mikrotik.co.id

citraweb2014

05-315

BGP Instance

¢  Jika router-id tidak ditentukan secara manual, secara otomatis akan menggunakan IP address terakhir pada router

¢  Di dalam satu router, bisa terdapat dua buah BGP Instance.

¢  Untuk “menghubungkan” instance yang satu dengan yang lain, aktifkan “redistribute-other-bgp”

3-Sep-15 Mikrotik Indonesia http://www.mikrotik.co.id 05-317

BGP dapat mengadvertise routing yang didapatkan dari protokol routing lainnya : connected route, static route, OSPF, RIP, dan BGP instance lainnya di router tersebut.

3-Sep-15 Mikrotik Indonesia http://www.mikrotik.co.id 05-318

BGP Instance

¢  ignore-as-path-len l  Jika diaktifkan, maka algoritma BGP di

router tersebut tidak memperhitungkan panjangnya AS Path

¢  out-filter l  Chain filter yang secara default akan

digunakan untuk seluruh peer di instance tersebut

¢  routing-table l  Table routing yang akan digunakan oleh

instance ini

3-Sep-15 Mikrotik Indonesia http://www.mikrotik.co.id 05-319

BGP Peer

¢  Instance pada suatu BGP Router, akan terkoneksi ke router lainnya (peer).

¢  Konfigurasi minimum BGP Peer: IP Address, AS.

3-Sep-15 Mikrotik Indonesia http://www.mikrotik.co.id 05-320

BGP Peer

¢  Banyak parameter yang bisa dipilih saat membuat sebuah peer.

¢  Detail lengkap mengenai parameter peer dan penjelasannya bisa dilihat di : http://wiki.mikrotik.com/wiki/Manual:Routing/BGP#Peer

3-Sep-15 Mikrotik Indonesia http://www.mikrotik.co.id 05-321

LAB 2: BGP Network

¢  Kirimkan prefix : l  172.20.X.0/24 l  10.1XX.0.0/16

¢  Pastikan prefix bisa diterima dari semua router lainnya

¢  Pastikan juga menerima prefix dari router-router lainnya

3-Sep-15 Mikrotik Indonesia http://www.mikrotik.co.id 05-322

3-Sep-15 Mikrotik Indonesia http://www.mikrotik.co.id

citraweb2014

05-323

BGP Network

¢  Menginformasikan prefix-prefix yang akan diadvertise dan berasal (originate) dari router tersebut

¢  Berguna jika BGP hanya mengadvertise prefix di BGP Network, tetapi tidak mengadvertise connected route.

¢  Secara bawaan, prefix akan diadvertise jika prefix tersebut aktif di router

3-Sep-15 Mikrotik Indonesia http://www.mikrotik.co.id 05-324

BGP Network - Sync

¢  Synchronize=yes : prefix akan diadvertise apabila prefix tersebut ada di dalam routing table router tersebut.

¢  Synchronization dapat dimatikan jika : l  AS tidak memberikan layanan transit l  Semua router transit menjalankan BGP

¢  Menonaktifkan synchronization dapat mempercepat kerja BGP

¢  Berbahaya jika jaringan sering hidup-mati

3-Sep-15 Mikrotik Indonesia http://www.mikrotik.co.id 05-325

BGP Network – Sync = yes

3-Sep-15 Mikrotik Indonesia http://www.mikrotik.co.id

Prefix 10.101.0.0/16 ada di router, maka diadvertise

PREFIX YG DITERIMA DI ROUTER LAIN

citraweb2014

05-326

BGP Network – Sync = yes

3-Sep-15 Mikrotik Indonesia http://www.mikrotik.co.id

Prefix 10.101.0.0/16 tidak ada di router, maka tidak diadvertise

PREFIX YG DITERIMA DI ROUTER LAIN

citraweb2014

05-327

BGP Origin

¢  Informasi route origin: l  IGP – interior atau originating AS route. l  EGP – routing didapat dari Exterior

Gateway Protocol l  Incomplete – tidak diketahui asalnya, terjadi

jika route berasal dari routing lainnya

3-Sep-15 Mikrotik Indonesia http://www.mikrotik.co.id 05-328

Route List

3-Sep-15 Mikrotik Indonesia http://www.mikrotik.co.id

citraweb2014

05-329

BGP Filter

¢  Untuk mengamankan BGP, kita bisa melakukan filter.

¢  Untuk mengatur data yang masuk (inbound traffic), digunakan out-filter

¢  Untuk mengatur data yang keluar (outbound traffic), digunakan in-filter

3-Sep-15 Mikrotik Indonesia http://www.mikrotik.co.id 05-330

BGP & ConnTrack

¢  Connection Tracking di RouterOS tidak dapat menjaga koneksi tetap valid untuk multihomed BGP.

¢  Paket yang terkait dengan sebuah koneksi dapat berjalan melalui jalur yang berbeda

¢  Jangan melakukan drop untuk invalid connection pada firewall

¢  Connection Tracking sebaiknya dimatikan untuk mendapatkan performance yang lebih baik.

3-Sep-15 Mikrotik Indonesia http://www.mikrotik.co.id 05-331

LAB 3 : BGP in-filter

¢  Router Guru akan mengirimkan prefix : l  /6, /16, /23, /27

¢  Pastikan prefix yang diterima hanya /8-/24

3-Sep-15 Mikrotik Indonesia http://www.mikrotik.co.id

citraweb2014

05-332

Prefix Belum Difilter

3-Sep-15 Mikrotik Indonesia http://www.mikrotik.co.id

citraweb2014

05-333

Buat Routing Filter (accept)

3-Sep-15 Mikrotik Indonesia http://www.mikrotik.co.id 05-334

Buat Routing Filter (discard)

3-Sep-15 Mikrotik Indonesia http://www.mikrotik.co.id 05-335

Pilih In-Filter di BGP Peer

3-Sep-15 Mikrotik Indonesia http://www.mikrotik.co.id 05-336

Routing Table Setelah Filter

3-Sep-15 Mikrotik Indonesia http://www.mikrotik.co.id 05-337

Discard / Reject?

¢  discard – router akan benar-benar mengabaikan prefix tersebut dalam proses berikutnya. Jika di pososi in-filter, prefix ini benar-benar diabaikan/dilupakan.

¢  reject – prefix tersebut diabaikan. l  Untuk in-filter, prefix tersebut tetap disimpan

di memory, tetapi ditandai non-aktif. l  Untuk out-filter, efeknya sama dengan

discard

3-Sep-15 Mikrotik Indonesia http://www.mikrotik.co.id 05-338

BGP Soft Reconfiguration

¢  Jika menggunakan discard, routes tidak akan diupdate jika filter ada yang diubah. l  Gunakanlah action=reject supaya prefix

masih tersimpan di memory l  Atau, jika peer memiliki kemampuan

refresh, lakukan refresh route secara manual.

3-Sep-15 Mikrotik Indonesia http://www.mikrotik.co.id 05-339

BGP Community

¢  Adalah atribut yang melekat pada suatu prefix, router peer bisa melakukan action tertentu (filter) pada group prefix ini

¢  Default groups: l  No-export – tidak diadvertise ke eBGP l  No-advertise – tidak diadvertise ke

manapun l  Internet – di advertise ke Internet

community l  Local-as – tidak diadvertise ke AS yang lain

3-Sep-15 Mikrotik Indonesia http://www.mikrotik.co.id 05-341

LAB 4: BGP Community

¢  Buatlah sebuah filter dengan atribut community, untuk mencegah router AS100 melakukan advertise prefix apapun yang didapat dari router siswa

3-Sep-15 Mikrotik Indonesia http://www.mikrotik.co.id 05-342

LAB BGP Community

3-Sep-15 Mikrotik Indonesia http://www.mikrotik.co.id 05-343

BGP Community

¢  Bisa juga menggunakan format 32 bit “xx:yy” ¢  Memberikan lebih banyak kemungkinan

melakukan kontrol ¢  Dapat digunakan oleh ISP untuk:

l  parameter penambahan AS Path l  restriksi geografis l  Blackhole

¢  Informasi community dapat juga dimasukkan ke Internet Routing Registry (IRR)

3-Sep-15 Mikrotik Indonesia http://www.mikrotik.co.id 05-344

Contoh Community

¢  AS100 membuat 2 community: l  100:500 : advertise ke semua peer l  100:501 : advertise hanya ke AS400

3-Sep-15 Mikrotik Indonesia http://www.mikrotik.co.id

AS300

ISP AS100

AS400

AS500 10.1.1.0/24 community 100:500 10.2.2.0/24 community 100:501

citraweb2014

05-345

Contoh #AS300 router config /routing bgp peer set toAS100 out-filter=bgp-out-as100 /routing filter add prefix=10.1.1.0/24 action=accept\

chain=bgp-out-as100 set-bgp-communities=100:500 add prefix=10.2.2.0/24 action=accept\

chain=bgp-out-as100 set-bgp-communities=100:501 # AS100 router config /routing bgp peer set toAS500 out-filter=bgp-out-as500 /routing filter add bgp-communities=100:501 action=discard\

chain=bgp-out-as500

3-Sep-15 Mikrotik Indonesia http://www.mikrotik.co.id 05-346

IRR

3-Sep-15 Mikrotik Indonesia http://www.mikrotik.co.id 05-347

Lab 5: Community Blackhole

¢  Buat network dan advertise IP Laptop /32 ¢  Buatlah community 100:444 untuk network

tersebut ¢  Router guru akan melakukan blackhole

untuk semua prefix dengan community 100:444

3-Sep-15 Mikrotik Indonesia http://www.mikrotik.co.id 05-348

Konfigurasi Meja 1

3-Sep-15 Mikrotik Indonesia http://www.mikrotik.co.id 05-349

Konfigurasi Meja Guru

3-Sep-15 Mikrotik Indonesia http://www.mikrotik.co.id 05-350

Advertisement yang diterima

3-Sep-15 Mikrotik Indonesia http://www.mikrotik.co.id 05-351

¢  Untuk alasan keamanan: l  Tidak semua peer dapat menggunakan

sistem blackhole seperti ini l  Biasanya backbone akan melimit prefix

hanya /25-/32, supaya tidak tercampur dengan advertisement yang valid

l  Saat melakukan advertisement, pastikan tidak mengirimkan IP Privat, lakukan filtering dengan ketat.

3-Sep-15 Mikrotik Indonesia http://www.mikrotik.co.id 05-352

Extended Community

¢  Digunakan untuk menambahkan beberapa parameter pada L2VPN dan VPNv4

¢  Parameter yang bisa ditambahkan: l  Route Targets l  Site of Origin l  Control flags l  MTU Encapsulation flags

3-Sep-15 Mikrotik Indonesia http://www.mikrotik.co.id 05-353

BGP Multi Gateway

¢  Pertukaran informasi routing yang dilakukan antar router, juga dapat dimanfaatkan untuk melakukan failover pada beberapa gateway yang tersedia.

¢  Penentuan prioritas gateway (inbound dan outbound) dilakukan dengan Route Filter

3-Sep-15 Mikrotik Indonesia http://www.mikrotik.co.id 05-354

LAB 6: BGP Multi Gateway

3-Sep-15 Mikrotik Indonesia http://www.mikrotik.co.id

WLAN1

10.10.10.100/24

ETHER2 10.Y.1.1/30

ETHER3 10.Y.1.2/30

AS100

AS1YXX

AS1YXX

MEJA 1 KELOMPOK Y

MEJA 3 KELOMPOK Y

ETHER2 10.Y.2.1/30

ETHER3 10.Y.2.2/30

ETHER3 10.Y.3.2/30

ETHER2 10.Y.3.1/30

WLAN1

MEJA 2 KELOMPOK Y

MEJA 4 KELOMPOK Y

AS1YXX

AS1YXX

citraweb2014

05-355

Konfigurasi Kelompok 1

3-Sep-15 Mikrotik Indonesia http://www.mikrotik.co.id

WLAN1

10.10.10.100/24

ETHER2 10.1.1.1/30

ETHER3 10.1.1.2/30

AS100

AS1101

AS1102

MEJA 1 KELOMPOK 1

MEJA 3 KELOMPOK 1

ETHER2 10.1.2.1/30

ETHER3 10.1.2.2/30

ETHER3 10.1.3.2/30

ETHER2 10.1.3.1/30

WLAN1

MEJA 2 KELOMPOK 2

MEJA 4 KELOMPOK 1

AS1103

AS1104

citraweb2014

05-356

BGP Multi Gateway

¢  Non-aktifkan WLAN di R2 dan R3 pada tiap kelompok

¢  Hubungkan R1-R2, R2-R3, R3-R4 sesuai dengan topologi

¢  Buat BGP Peer baru R1-R2, R2-R3, R3-R4 ¢  Amati tabel routing yang terbentuk ¢  Lakukan test fail over dan amati perubahan

pada tabel routing

3-Sep-15 Mikrotik Indonesia http://www.mikrotik.co.id 05-357

Konfigurasi

Meja Guru (kondisi normal)

3-Sep-15 Mikrotik Indonesia http://www.mikrotik.co.id

citraweb2014

05-358

Default Originate

¢  Never – tidak akan pernah mengirimkan default route. Biasanya digunakan jika terkoneksi ke backbone, private peer, atau internet exchange.

¢  Always – selalu akan mengirimkan default route ke peer

¢  If Installed – akan mengirimkan default route, hanya jika router tersebut memiliki default route aktif.

3-Sep-15 Mikrotik Indonesia http://www.mikrotik.co.id 05-359

Implementasi Def Originate

¢  AS100 ke peer lain : always/if-installed ¢  R1, R2, R3, R4 ke AS100 : never ¢  R1 ke R2 : if-installed ¢  R2 ke R1, R2 ke R3 : if-installed ¢  R3 ke R2, R3 ke R4 ; if-installed ¢  R4 ke R3 : if-installed

3-Sep-15 Mikrotik Indonesia http://www.mikrotik.co.id 05-360

Jika ada perubahan link

Jika wlan di R1 terputus

3-Sep-15 Mikrotik Indonesia http://www.mikrotik.co.id

citraweb2014

05-361

¢  Pastikan semua konfigurasi telah terpasang dengan baik.

¢  Back up konfigurasi ¢  Beri nama “eBGP-multi-gateway”

3-Sep-15 Mikrotik Indonesia http://www.mikrotik.co.id 05-362

Algoritma Keputusan BGP

¢  BGP hanya menggunakan satu jalur terbaik ke tujuan tertentu

¢  BGP selalu menginformasikan best path nya ke neighbor

¢  Beberapa atribut digunakan untuk menentukan best path: weight, next-hop, as-path, local- pref dll.

3-Sep-15 Mikrotik Indonesia http://www.mikrotik.co.id 05-363

Urutan Prioritas ¢  Next-hop validation ¢  Highest WEIGHT (default 0) ¢  Highest LOCAL-PREF (default 100) ¢  AS-PATH yang lebih pendek ¢  Locally originated path (aggregate, BGP network) ¢  Lowest origin type (IGP,EGP,Incomplete) ¢  Lowest MED (default 0) ¢  Prefer eBGP over iBGP ¢  Prefer the route with lowest router ID or

ORIGINATOR_ID ¢  Shortest route reflection cluster (default 0) ¢  Prefer the path that comes from the lowest neighbor

address

3-Sep-15 Mikrotik Indonesia http://www.mikrotik.co.id 05-364

AS Path

¢  Urutan AS yang dilewati sebuah paket ¢  AS Path dapat dimanipulasi untuk

pengarahan trafik (prioritas) -> prepend

3-Sep-15 Mikrotik Indonesia http://www.mikrotik.co.id

AS400

AS300

AS100

AS200

AS-Path: 100 AS-Path: 200,100

AS-Path: 300,200,100

10.0.0.0/16

citraweb2014

05-365

AS Path Prepend

3-Sep-15 Mikrotik Indonesia http://www.mikrotik.co.id

AS100 AS200

AS300

172.16.0.0/24 AS-Path: 100,300,300

172.16.0.0/24 AS-Path: 200,300

Prepend: 2

172.16.0.0/24

citraweb2014

05-366

LAB 7: AS Path Prepend

Buatlah AS Path Prepend untuk mengatur semua arah trafik searah jarum jam.

3-Sep-15 Mikrotik Indonesia http://www.mikrotik.co.id

AS100

R4

R3 R2

R1

citraweb2014

05-367

Konfigurasi

¢  Lihat di router, second route memiliki AS Path dengan panjang 4

¢  Contoh, di R1, untuk mencapai R2 melalui jalur secondary, akan melewati 3 AS lain (AS100, R4, R3), sehingga total menjadi 4.

¢  Peer ke router searah jarum jam perlu dilakukan prepend sebanyak 4, sehingga nantinya menjadi 5.

3-Sep-15 Mikrotik Indonesia http://www.mikrotik.co.id 05-368

Trafik Dari R2 ke R1

3-Sep-15 Mikrotik Indonesia http://www.mikrotik.co.id

AS100

R4

R3 R2

R1

AS2

AS2

AS3, AS2

AS4, AS3, AS2 AS100,AS4, AS3, AS2

citraweb2014

05-369

Trafik Dari R2 ke R1

3-Sep-15 Mikrotik Indonesia http://www.mikrotik.co.id

AS100

R4

R3 R2

R1

AS2,AS2,AS2,AS2,AS2

AS2

AS3, AS2

AS4, AS3, AS2 AS100,AS4, AS3, AS2

BGP Prepend 4 citraweb2014

05-370

Buat filter prepend

3-Sep-15 Mikrotik Indonesia http://www.mikrotik.co.id

citraweb2014

05-371

¢  Pasang filter prepend untuk peer di arah berlawanan jarum jam l  R1 memasang prepend di peer ke R100 l  R2 memasang prepend di peer ke R1 l  R3 memasang prepend di peer ke R2 l  R4 memasang prepend di peer ke R3

3-Sep-15 Mikrotik Indonesia http://www.mikrotik.co.id 05-372

Route List

3-Sep-15 Mikrotik Indonesia http://www.mikrotik.co.id

Router 1

Router 2

Router 3

Router 4

Router Depan

05-373

LAB 8: Weight/AS Filtering

¢  Router depan tidak melakukan prepend apapun. Akibatnya ?

¢  Trafic dari R4 ke R100 tetap langsung ke 10.10.10.100, tidak melalui R3, R2, R1.

¢  Cara mengatasinya??

3-Sep-15 Mikrotik Indonesia http://www.mikrotik.co.id

R4 citraweb2014

05-374

Weight

¢  Atribut yang hanya dapat digunakan dalam 1 router ¢  Yang nilainya lebih tinggi menang (default 0) ¢  Weight ditambahkan pada prefix menggunakan filter

3-Sep-15 Mikrotik Indonesia http://www.mikrotik.co.id

AS100

AS300

AS200

172.16.0.0/24 Weight=100

172.16.0.0/24 Weight=50

citraweb2014

05-375

sasongko
Highlight
sasongko
Highlight
sasongko
Typewritten text
50
sasongko
Typewritten text
100
sasongko
Cross-Out
sasongko
Cross-Out

Weight

Di R4, kita bisa menambahkan weight untuk prefix yang diterima dari R3 (dengan origin R100)

3-Sep-15 Mikrotik Indonesia http://www.mikrotik.co.id 05-376

AS Path Filtering

¢  Dapat digunakan untuk memilih prefix berdasarkan AS Path

¢  Dapat menggunakan regular expression l  “.” - any single character l  “^” - start of the as-path l  “$” - end of the as-path l  “_” - matches comma, space, start and end

of as-path

3-Sep-15 Mikrotik Indonesia http://www.mikrotik.co.id 05-377

Contoh AS Path Filtering

AS Path : 400,100,1000,200,350,50

3-Sep-15 Mikrotik Indonesia http://www.mikrotik.co.id

Yang berasal dari AS50 _,50$ Yang melalui AS100 _,100,_ AS terakhir adalah 400 ^400,_

05-378

Route List R4

Setelah diberi atribut weight, dari R4 menuju ke R100 akan melalui R3, R2, R1, karena routing tersebut memiliki weight lebih besar dari pada jalur R4 langsung ke R100.

3-Sep-15 Mikrotik Indonesia http://www.mikrotik.co.id 05-379

BGP: Aggregation

¢  Untuk mengagregasi trafik, tidak semua prefix diteruskan.

¢  Prefix yang diagregasi harus berasal dari satu BGP instance

3-Sep-15 Mikrotik Indonesia http://www.mikrotik.co.id

AS100

AS200

AS300 AS400

192.168.1.0/24

192.168.2.0/24

192.168.0.0/16

05-380

Konfigurasi

¢  Konfigurasi ini bisa dicoba pada R1 dan R4

3-Sep-15 Mikrotik Indonesia http://www.mikrotik.co.id 05-381

BGP: Stub Network

¢  Single homed l  Menggunakan private AS (>64511) l  ISP hanya memberi default route l  Tidak benar-benar memerlukan BGP l  ISP yang akan mengadvertise network l  Policy jaringan sama dengan ISP

3-Sep-15 Mikrotik Indonesia http://www.mikrotik.co.id 05-382

BGP: Stub Network

¢  Multihomed (ke satu AS) l  sama dengan kondisi single homed l  BGP dapat digunakan untuk failover/load

balance

3-Sep-15 Mikrotik Indonesia http://www.mikrotik.co.id 05-383

Private AS Removal

Jika kita menggunakan private AS di network kita, pastikan kita tidak meneruskan AS Path yang mengandung private AS tersebut.

3-Sep-15 Mikrotik Indonesia http://www.mikrotik.co.id

AS65000

AS65001

AS300 AS400

192.168.1.0/24

192.168.2.0/24

192.168.0.0/16 AS Path: 300

citraweb2014

05-384

Private AS Removal

3-Sep-15 Mikrotik Indonesia http://www.mikrotik.co.id 05-385

BGP: Non-Stub Network

¢  Network berdiri sendiri (memiliki policy tersendiri)

¢  Membutuhkan IP Address dan ASN yang didapat dari RIR atau NIR

¢  Dapat digunakan untuk failover/ load balance/dll

3-Sep-15 Mikrotik Indonesia http://www.mikrotik.co.id 05-386

Pengamanan BGP Peer

¢  Gunakan MD5 Auth ¢  Terima hanya IP blok yang dimiliki oleh

peer. Contoh, ISP A memiliki IP Address 172.16.16.0/21. Filter:172.16.16.0/21 prefix: 21-24 accept, lainnya discard

¢  Discard semua IP Bogon ¢  Discard default route ¢  Untuk IX, hanya terima prefix 24-8.

3-Sep-15 Mikrotik Indonesia http://www.mikrotik.co.id 05-387

Kuis

¢  Dalam sebuah router MikroTik, bisakah membuat dua buah BGP instances dengan AS number yang sama?

¢  Bagaimana cara BGP menghindari looping routing?

¢  Atribut manakah yang dikirimkan antar router BGP? Pilih: weight, as-path, next-hop, community

¢  Jelaskan mekanisme Path Vector!

3-Sep-15 Mikrotik Indonesia http://www.mikrotik.co.id 05-388

sasongko
Typewritten text
Menggunakan routing path vector
sasongko
Cross-Out
sasongko
Typewritten text
ya,
sasongko
Highlight
sasongko
Highlight
sasongko
Cross-Out
sasongko
Underline
sasongko
Underline
sasongko
Highlight
sasongko
Typewritten text
menambahkan path as yang dilaluinya.

¢  Mungkinkah menghubungkan 2 BGP berbeda AS, dengan multihop=no dan TTL=255 jika IP address kedua router tersebut berbeda subnet?

¢  Bagaimana cara membatasi jumlah prefix yang dapat di advertise sebuah peer?

3-Sep-15 Mikrotik Indonesia http://www.mikrotik.co.id 05-389

sasongko
Typewritten text
Tidak, dikarenakan status multihop nya NO, walaupun TTL 255 (bisa melewati 255 HOP).
sasongko
Typewritten text
Set Max Prefix Limits pada tab peer.

Interior BGP (iBGP)

3-Sep-15 Mikrotik Indonesia http://www.mikrotik.co.id

MTCINE Training Class 2014

05-390

Internal BGP (iBGP)

¢  Peering antar router dengan ASN yang sama

¢  Semua router dalam AS yang sama harus saling “peering”, meskipun secara fisik tidak harus saling terkoneksi (full mesh peering).

3-Sep-15 Mikrotik Indonesia http://www.mikrotik.co.id 05-391

iBGP Peering

3-Sep-15 Mikrotik Indonesia http://www.mikrotik.co.id

AS100

citraweb2014

iBGP membutuhkan full mesh peering.

05-392

Karakteristik iBGP

¢  Prefix diterima via iBGP tanpa AS Path ¢  Prefix yang diterima via iBGP tidak

diteruskan ke peering iBGP lainnya

3-Sep-15 Mikrotik Indonesia http://www.mikrotik.co.id

R2 R4 AS200 R3

Mengadvertise 0/0

0/0 AS-Path: -- Next-hop: R2

tidak menerima 0/0

iBGP iBGP

citraweb2014

05-393

Karakteristik eBGP & iBGP

¢  Prefix dari R1 akan diteruskan oleh R2 ke R3: l  tidak menambahkan AS Path l  next-hop nya adalah R1, perlu diubah dengan

default-originate=force-self 3-Sep-15 Mikrotik Indonesia http://www.mikrotik.co.id

R1 R2 R4

AS200

AS100

R3 0/0

0/0 AS-Path: 100 Next-hop: R1

0/0 AS-Path: 100 Next-hop: R1

tidak menerima 0/0

eBGP

iBGP iBGP

citraweb2014

05-394

LAB 9: iBGP

3-Sep-15 Mikrotik Indonesia http://www.mikrotik.co.id

WLAN1

10.10.10.100/24

ETHER2 10.Y.1.1/30

ETHER3 10.Y.1.2/30

AS100

ASY000

MEJA 1 KELOMPOK Y

MEJA 3 KELOMPOK Y

ETHER2 10.Y.2.1/30

ETHER3 10.Y.2.2/30

ETHER3 10.Y.3.2/30

ETHER2 10.Y.3.1/30

WLAN1

MEJA 2 KELOMPOK Y

MEJA 4 KELOMPOK Y

citraweb2014

05-395

IP Address untuk Peering

¢  Peering dengan menggunakan IP Address yang ada di interface, menyebabkan ketergantungan terhadap 1 link fisik. l  Jika link tersebut putus, sulit untuk fail over

melalui link yang lain. l  IP dan prefix tersebut juga akan invalid

¢  Untuk peering antar router iBGP, sangat disarankan untuk menggunakan IP Loopback

3-Sep-15 Mikrotik Indonesia http://www.mikrotik.co.id 05-396

IP Loopback

¢  IP yang dipasang pada router dan tidak tergantung pada salah satu interface fisik l  di RouterOS bisa dilakukan dengan

memasang IP pada interface bridge yang independen

¢  IP Loopback dibutuhkan apabila kita hendak menggunakan iBGP ataupun multihop BGP. l  Peering tetap dapat terhubung meskipun

salah satu interface down

3-Sep-15 Mikrotik Indonesia http://www.mikrotik.co.id 05-397

IP Loopback

¢  Melakukan peering eBGP menggunakan Loopback address dapat mengurangi resiko BGP terkena DOS attacks

¢  Setting peer to loopback address can force BGP to install ECMP route (for load balancing)

3-Sep-15 Mikrotik Indonesia http://www.mikrotik.co.id 05-398

IP Loopback

3-Sep-15 Mikrotik Indonesia http://www.mikrotik.co.id

ETHER1 192.168.0.1/24

ETHER2 192.168.2.1/24

ETHER3 192.168.4.1/24

BRIDGE1 172.16.0.1

05-399

Alokasi IP Loopback /32

3-Sep-15 Mikrotik Indonesia http://www.mikrotik.co.id

Kelompok 1 Meja 01 172.16.1.1 Meja 02 172.16.1.2 Meja 03 172.16.1.3 Meja 04 172.16.1.4

Kelompok 2 Meja 05 172.16.2.1 Meja 06 172.16.2.2 Meja 07 172.16.2.3 Meja 08 172.16.2.4

Kelompok 3 Meja 09 172.16.3.1 Meja 10 172.16.3.2 Meja 11 172.16.3.3 Meja 12 172.16.3.4

Kelompok 4 Meja 13 172.16.4.1 Meja 14 172.16.4.2 Meja 15 172.16.4.3 Meja 16 172.16.4.4

Kelompok 5 Meja 17 172.16.5.1 Meja 18 172.16.5.2 Meja 19 172.16.5.3 Meja 20 172.16.5.4

Kelompok 6 Meja 21 172.16.6.1 Meja 22 172.16.6.2 Meja 23 172.16.6.3 Meja 24 172.16.6.4

IP Loopback dipasang di interface “bridge-LO”

05-400

OSPF dan iBGP

¢  Untuk mendistribusikan IP Loopback supaya bisa dikenali semua router, gunakanlah OSPF l  Lakukanlah OSPF :

R1 – R2, R2 – R3, R3 – R4 ¢  Lakukan OSPF Filter untuk memastikan

prefix yang terkirim hanya IP Loopback ¢  Lalu lakukan iBGP Peering :

R1 – R2, R2 – R3, R3 – R4

3-Sep-15 Mikrotik Indonesia http://www.mikrotik.co.id 05-401

Buat IP Loopback

¢  Buat interface “bridge-LO”

¢  Tambahkan IP Loopback di “bridge-LO”

3-Sep-15 Mikrotik Indonesia http://www.mikrotik.co.id 05-402

OSPF Network (Kelompok 1)

3-Sep-15 Mikrotik Indonesia http://www.mikrotik.co.id

R1 R2

R3 R4

05-403

OSPF Filter

Filter OSPF digunakan untuk memastikan hanya IP Loopback yang terdistribusi via OSPF

3-Sep-15 Mikrotik Indonesia http://www.mikrotik.co.id 05-404

Route List R1

3-Sep-15 Mikrotik Indonesia http://www.mikrotik.co.id 05-405

BGP Peer: Update Source

¢  Secara default source IP Address yang digunakan BGP untuk peering menggunakan IP yang ada di out-interface.

¢  Karena BGP Peer akan dilakukan menggunakan IP Loopback, source address diubah menggunakan IP di interface Loopback

3-Sep-15 Mikrotik Indonesia http://www.mikrotik.co.id 05-406

BGP Instance : Router ID

¢  Jika kita menggunakan IP Loopback untuk BGP, biasanya kita juga akan menggunakan IP Loopback ini sebagai Router ID

3-Sep-15 Mikrotik Indonesia http://www.mikrotik.co.id 05-407

BGP Peer Configuration R1

/routing bgp peer add hold-time=10s name=peer100 remote-address=10.10.10.100 remote-as=100

add name=peer-to-R2 default-originate=if-installed remote-address=172.16.1.2 remote-as=1000 update-source=bridge-LO

3-Sep-15 Mikrotik Indonesia http://www.mikrotik.co.id 05-408

Route List R1

3-Sep-15 Mikrotik Indonesia http://www.mikrotik.co.id 05-409

Periksa di R2 dan R3

¢  R2 dan R3 mendapatkan default route yang invalid, karena “gateway unreachable”

3-Sep-15 Mikrotik Indonesia http://www.mikrotik.co.id 05-410

Periksa di R2 dan R3

¢  Untuk mengatasinya: l  di R1, pada peer ke R2 l  di R4, pada peer ke R3 l  dibuat Nexthop-Choice = force self

3-Sep-15 Mikrotik Indonesia http://www.mikrotik.co.id 05-411

¢  Pastikan R2 dan R3 sudah memiliki default route yang aktif

¢  Lakukanlah back-up konfigurasi (tulis nama file backup “iBGP-non-mesh”)

3-Sep-15 Mikrotik Indonesia http://www.mikrotik.co.id 05-412

Periksa prefix yg diterima

l  R1 tidak mendapatkan prefix R3 dan R4 l  R2 tidak mendapatkan prefix R4 l  R3 tidak mendapatkan prefix R1 l  R4 tidak mendapatkan prefix R1 dan R2

¢  Periksalah juga, AS Path yang melekat pada prefix yang diterima dari iBGP

3-Sep-15 Mikrotik Indonesia http://www.mikrotik.co.id

Ingat! Semua router dalam iBGP harus saling melakukan peer secara mesh, karena iBGP

tidak melakukan re-advertise prefix yang juga diterima dari iBGP.

05-413

iBGP : Mesh!

¢  Secara teoritis, semua router iBGP harus saling melakukan peer, supaya semua prefix bisa diterima oleh semua router

¢  Untuk mempermudah proses routing, lakukan force-self

3-Sep-15 Mikrotik Indonesia http://www.mikrotik.co.id 05-414

LAB 10: Mesh iBGP Peer

3-Sep-15 Mikrotik Indonesia http://www.mikrotik.co.id

WLAN1

10.10.10.100/24

ETHER2 10.Y.1.1/30

ETHER3 10.Y.1.2/30

AS100

ASY000

MEJA 1 KELOMPOK Y

MEJA 3 KELOMPOK Y

ETHER2 10.Y.2.1/30

ETHER3 10.Y.2.2/30

ETHER3 10.Y.3.2/30

ETHER2 10.Y.3.1/30

WLAN1

MEJA 2 KELOMPOK Y

MEJA 4 KELOMPOK Y

citraweb2014

05-415

BGP Peer R1 & R2

3-Sep-15 Mikrotik Indonesia http://www.mikrotik.co.id

ROUTER 1

ROUTER 2

05-416

BGP Peer R3 & R4

3-Sep-15 Mikrotik Indonesia http://www.mikrotik.co.id

ROUTER 3

ROUTER 4 05-417

iBGP vs eBGP

Dari R1 dan R4 ke R100 akan melalui wlan, karena prefix 0/0 diperoleh via eBGP (distance 20), sedangkan alternate route 0/0 via iBGP (distance 200)

3-Sep-15 Mikrotik Indonesia http://www.mikrotik.co.id 05-418

Local Preferences

¢  Digunakan sebagai atribut untuk router dengan AS yang sama untuk mengontrol seleksi BGP Path, menentukan best path untuk traffic outbound

¢  Tidak dapat dikirimkan ke AS lainnya ¢  Default local preferences: 100 ¢  Path yang memiliki nilai lebih besar

menang

3-Sep-15 Mikrotik Indonesia http://www.mikrotik.co.id 05-419

LAB 11: Local Preferences

3-Sep-15 Mikrotik Indonesia http://www.mikrotik.co.id

WLAN1

AS100

ASY000

MEJA 1

MEJA 3

WLAN1

MEJA 2

MEJA 4 citraweb2014

0/0 Local-Pref = 200

0/0 Local-Pref = 100

Buatlah agar trafik dari R1, R2, R3 ke R100 melalui R4 (wlan)

05-420

Konfigurasi R4

¢  Membuat in-filter di R4 untuk peer ke R100

3-Sep-15 Mikrotik Indonesia http://www.mikrotik.co.id

citraweb2014

05-421

Konfigurasi R4

Memasang in-filter di R4 pada

peer ke R100

3-Sep-15 Mikrotik Indonesia http://www.mikrotik.co.id

citraweb2014

05-422

Route List di R1

Sebelum ada local-pref Sesudah ada local-pref Hal yang sama akan juga mempengaruhi R2 dan R3 3-Sep-15 Mikrotik Indonesia http://www.mikrotik.co.id 05-423

Atribut BGP-MED

¢  Multi Exit Discriminator atau Metric – petunjuk yang diberikan ke external neighbor mengenai jalur inbound yang diprioritaskan

¢  Metric yang lebih kecil adalah prioritas (Default: 0)

¢  Pertukaran data MED antar 2 AS tidak diteruskan ke AS lainnya

¢  Akan diabaikan jika MED diterima dari AS yang berbeda

3-Sep-15 Mikrotik Indonesia http://www.mikrotik.co.id 05-424

Contoh Implementasi MED

3-Sep-15 Mikrotik Indonesia http://www.mikrotik.co.id

AS100

AS200

AS300

R1

R2 R3

R4

med=100

med=50

med=10

R1, R2, dan R3 mengadvertise network yang sama (originate dari AS200) ke R4 dengan nilai MED yang berbeda. Untuk memilih jalur dari R4 ke network tersebut, R4 akan membandingkan nilai MED yang didapat dari R2 dan R3. MED dari R4 akan diabaikan karena berasal dari AS yang berbeda.

citraweb2014

05-425

LAB 12: BGP - MED

3-Sep-15 Mikrotik Indonesia http://www.mikrotik.co.id

WLAN1

AS100

ASY000

MEJA 1

MEJA 3

WLAN1

MEJA 2

MEJA 4 citraweb2014

Buatlah agar trafik dari R100 ke R1, R2, R3, R4 melalui R4 (wlan)

Default MED = 0 MED = 50

05-426

Konfigurasi di R1 ¢  Membuat out-filter di R1 untuk peer ke R100

3-Sep-15 Mikrotik Indonesia http://www.mikrotik.co.id

citraweb2014

05-427

Konfigurasi di R1

Memasang out-filter di R1 pada peer ke R100

3-Sep-15 Mikrotik Indonesia http://www.mikrotik.co.id

citraweb2014

05-428

Route List di R100

3-Sep-15 Mikrotik Indonesia http://www.mikrotik.co.id

Sebelum ada MED (default MED=0) Setelah ada MED=50 dari R1

Dengan menggunakan MED, kita bisa menginformasikan prioritas yang diinginkan untuk inbound traffic dari AS tertentu (jika tersedia dua jalur ke AS tersebut tanpa melalui AS lainnya)

citraweb2014

05-429

Ribet dengan Full Mesh?

¢  Secara default, kita harus melakukan full mesh untuk network iBGP.

¢  Namun, jika jumlah router banyak, sulit untuk melakukan full mesh.

¢  Beberapa hal yang bisa dilakukan supaya kita tidak perlu melakukan full mesh: l  Route Reflect l  Confederation

3-Sep-15 Mikrotik Indonesia http://www.mikrotik.co.id 05-430

Route Reflect

¢  Digunakan untuk membagi network iBGP menjadi beberapa cluster dan tidak perlu melakukan full mesh ke semua router.

¢  Mengurangi trafik komunikasi BGP, karena jumlah peer berkurang

¢  Mengurangi jumlah data per message, karena hanya best path yang disampaikan

3-Sep-15 Mikrotik Indonesia http://www.mikrotik.co.id 05-431

BGP Instance untuk RR

¢  Konfigurasi “client-to-client-reflection” pada Router reflector harus aktif.

¢  Cluster-id bisa digunakan untuk menulis identitas router, terutama kalau ada 2 reflector di dalam satu cluster, untuk menghindari routing loop. Namun sangat jarang digunakan dan biasanya diisi dengan router-id.

3-Sep-15 Mikrotik Indonesia http://www.mikrotik.co.id 05-432

Topologi Route Reflect

3-Sep-15 Mikrotik Indonesia http://www.mikrotik.co.id

ROUTE REFLECTOR

ROUTE REFLECTOR

RR CLIENT

RR CLIENT RR CLIENT

RR CLIENT

RR CLIENT

RR CLIENT

citraweb2014

05-433

Mekanisme RR

¢  Reflector menerima prefix/path dari client dan non-client

¢  Melakukan pemilihan best path ¢  Jika best path dari client, path tersebut

akan direfleksi ke client lainnya dan non-client

¢  Jika best path dari non-client, maka path tersebut hanya akan direfleksikan ke client

¢  Client dapat berbentuk mesh ataupun tidak

3-Sep-15 Mikrotik Indonesia http://www.mikrotik.co.id 05-434

Topologi RR

¢  Network dibagi menjadi beberapa cluster ¢  Harus ada paling tidak 1 reflector setiap

cluster ¢  Reflector haruslah full mesh ¢  1 client bisa tergabung dalam lebih dari 1

cluster

3-Sep-15 Mikrotik Indonesia http://www.mikrotik.co.id 05-435

LAB 13: Route Reflect

3-Sep-15 Mikrotik Indonesia http://www.mikrotik.co.id

WLAN1

AS100

ASY000

MEJA 1

MEJA 3

WLAN1

MEJA 2

MEJA 4

citraweb2014

05-436

LAB RR

¢  Tidak melakukan full mesh: l  R1 hanya peer ke R100 dan R2 l  R2 hanya peer ke R1 dan R3 l  R3 hanya peer ke R2 dan R4 l  R4 hanya peer ke R3 dan R100

¢  R2 dan R3 menjadi Reflector l  Aktifkan Client-toclient Reflection di BGP

Instance l  Aktifkan Route-Reflect pada peer:

•  Dari R2 ke R1 •  Dari R3 ke R4

3-Sep-15 Mikrotik Indonesia http://www.mikrotik.co.id 05-437

BGP Instance

3-Sep-15 Mikrotik Indonesia http://www.mikrotik.co.id

Aktifkan Client To Client Reflection

05-438

BGP Peer

Hanya pada peer di: ¢  R2 ke R1 ¢  R3 ke R4

3-Sep-15 Mikrotik Indonesia http://www.mikrotik.co.id

Pastikan R2 dan R3 mendapatkan default route Pastikan R1 bisa terkoneksi ke R4

Aktifkan Route Reflect

citraweb2014

05-439

BGP: Confederation

¢  Digunakan untuk membagi sebuah AS menjadi beberapa AS (melakukan eBGP di jaringan iBGP).

¢  Dari luar AS, tetap terlihat sebagai 1 AS ¢  AS Path di dalam confederation ditulis

dengan tanda kurung : (1001,1002,1003) ¢  Propagasi prefix seperti iBGP, next-hop

eBGP dipertahankan. Perlu melakukan Nexthop-Choice : force-self

3-Sep-15 Mikrotik Indonesia http://www.mikrotik.co.id 05-440

BGP Confederation

3-Sep-15 Mikrotik Indonesia http://www.mikrotik.co.id

AS100

AS200 AS300

AS400 AS500

AS101

AS102

AS103

AS-Path: 300,100

AS-Path: (102,103)

R1

R2

R3 R4

R5

R6

R9

R8

R9

R10

citraweb2014

05-441

LAB 14: BGP Confederation

3-Sep-15 Mikrotik Indonesia http://www.mikrotik.co.id

WLAN1

AS100

ASY000

MEJA 1

MEJA 3

WLAN1

MEJA 2

MEJA 4

citraweb2014

ASY001

ASY002 ASY003

ASY004

05-442

LAB : BGP Confederation

¢  Tidak melakukan full mesh: l  R1 hanya peer ke R100 dan R2 l  R2 hanya peer ke R1 dan R3 l  R3 hanya peer ke R2 dan R4 l  R4 hanya peer ke R3 dan R100

¢  Untuk peering antar sub AS (confederation), aktifkan multihop=yes, karena peering dilakukan dengan IP Loopback

¢  Pastikan dari R1 bisa ke R4, dan dari R2 dan R3 bisa ke internet

3-Sep-15 Mikrotik Indonesia http://www.mikrotik.co.id 05-443

BGP Instance (Meja 1)

3-Sep-15 Mikrotik Indonesia http://www.mikrotik.co.id

Masukkan sub AS

Masukkan AS

Masukkan sub AS yang akan peer

citraweb2014

05-444

BGP Peer (R1 ke R2)

3-Sep-15 Mikrotik Indonesia http://www.mikrotik.co.id

Masukkan sub AS

Gunakan force-self

Gunakan Multihop = yes

citraweb2014

05-445

Prefix dari R4 di R1

3-Sep-15 Mikrotik Indonesia http://www.mikrotik.co.id

citraweb2014

05-446

Prefix dari R3 di R100

3-Sep-15 Mikrotik Indonesia http://www.mikrotik.co.id

citraweb2014

05-447

Kuis

¢  Pada iBGP, atribut apakah yang bisa memprioritaskan jalur untuk inbound traffic?

¢  Pada iBGP, atribut apakah yang bisa memprioritaskan jalur untuk inbound traffic?

¢  AS100 memiliki 2 jalur ke AS300. Satu jalur terkoneksi langsung, dan satu jalur melalui AS200. Bisakah kita menggunakan atribut MED?

3-Sep-15 Mikrotik Indonesia http://www.mikrotik.co.id 05-448

sasongko
Cross-Out
sasongko
Typewritten text
outbound
sasongko
Typewritten text
Gunakan local pref
sasongko
Typewritten text
Gunakan MED
sasongko
Typewritten text
Bisa,

Kuis

¢  Pada jaringan iBGP, setiap prefix melewati sebuah router, maka router tersebut akan menambahkan AS pada AS-Path. (Benar/Salah)

¢  Apa yang bisa dilakukan supaya jaringan iBGP tidak perlu full mesh?

¢  Apa saja perbedaan perilaku iBGP dan eBGP?

3-Sep-15 Mikrotik Indonesia http://www.mikrotik.co.id 05-449

sasongko
Typewritten text
Salah, pada default ibgp set tidak mengadvertise path Harus menggunakan confederation
sasongko
Typewritten text
menggunakan route-reflector atau confederation

top related