aplikasi pupuk kandang kuda dan jenis pestisida …
Post on 25-Oct-2021
9 Views
Preview:
TRANSCRIPT
Vol. 1, No. 2, February-August 2019
ISSN 2622-8823
Page | 424
ojs-unita.com
APLIKASI PUPUK KANDANG KUDA DAN JENIS PESTISIDA NABATI TERHADAP
PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN BROKOLI (Brassica oleraceae L)
Zetro H Pasaribu1, Elseria Siburian
2
1Fakultas Pertanian, Universitas Sisingamangaraja XII
Email : zetropasaribu@gmail.com 2Fakultas Pertanian, Universitas Sisingamangaraja XII
Abstract - This study aims to determine the effect of horse manure and vegetable pesticides on the growth and
production of broccoli (Brassica oleraceae L). The experimental design used was factorial Randomized Block
Design (RBD), which consisted of two factors: Factor I: treatment of horse manure (K). K0: without horse
manure K1: 5 kg / plot, K2: 6 kg / plot, K3: 7 kg / plot, Factor II: vegetable pesticide treatment (P). P0: Without
vegetable pesticides, P1: 0.5 kg / 10 l of water, P2: 1 kg / 10 l of water, P3: 1.5 kg / 10 l of water. Thus 16
combinations of treatments were obtained with 3 replications. The parameters observed were: number of leaves
(strands), stem diameter (cm), flower diameter (cm), flower weight of sample crop (kg), weight of flower plot
(kg), weight of stover (kg), intensity of pest attack (Is) . The results showed that the treatment of horse manure
had a very significant effect on flower diameter, flower weight per sample and flower weight per plot and had a
significant effect on stem diameter not significantly affected the number of leaves, weight of stover and intensity
of pest attacks. Vegetable pesticides have a very significant effect on flower diameter, weight of flowers per
sample, intensity of pest attacks and have a significant effect on flower weight per plot has no significant effect
on number of leaves, stem diameter, stover weight. the flower diameter, flower weight per sample and flower
weight per plot had no significant effect on the number of leaves, stem diameter, weight of stover and intensity of
pest attacks.
Keywords: Manure and Vegetable Pesticides
I. PENDAHULUAN
Sayuran brokoli sudah sejak masa Yunani Kuno
dibudidayakan. Sayuran ini masuk ke Indonesia
pada tahun 1970-an dan kini cukup populer sebagai
bahan pangan. Brokoli (Brassica oleracea
var.botrytis) adalah sayuran tanaman sejenis kubis-
kubisan yang merupakan kumpulan dari kuntum
bunga membentuk gerombolan berupa kuntum
(Wirakusumah, 2007). Sayuran merupakan salah
satu komponen dari menu makanan yang sehat,
maka tidak heran bila kebutuhan sayuran dewasa ini
semakin meningkat sejalan dengan kesadaran
masyarakat tentang kesehatan. Diantara bermacam -
macam jenis sayuran yang dapat dibudidayakan,
tanaman brokoli merupakan salah satu komoditas
sayuran yang memiliki nilai komersial dan prospek
yang tinggi (Fitriani, 2009).
Brokoli juga mengandung kalori dan karbohidrat
bermanfaat untuk menghasilkan energi. Karbohidrat
Vol. 1, No. 2, February-August 2019
ISSN 2622-8823
Page | 425
ojs-unita.com
berperan dalam meningkatkan proses metabolisme
tubuh. Sementara, lemak juga dapat meningkatkan
energi. Protein sangat bermamfaat dalam
pembangunan jaringan tubuh. Kandungan
mineralnya bermanfaat dalam pembentukan tulang,
gigi dan sel darah merah. Adapun vitaminnya, dapat
berfungsi untuk mencegah bermacam-macam
penyakit. Vitamin A dapat mencegah kesehatan
mata; vitamin C dapat mencegah gusi berdarah,
radang atau luka-luka di mulut, sedangkan vitamin
B dapat mencegah penyakit beri-beri, radang syaraf,
lemah otot, dermatis dan radang lidah (Cahyono,
2001). Prospek pengembangan budidaya brokoli
cukup cerah. Daya tarik komoditas ini selain dapat
dikembangkan di daerah tropis salah satunya
Indonesia juga mempunyai nilai ekonomi dan sosial
yang tinggi. Permintaan terhadap sayuran brokoli
semakin meningkat, baik di dalam negeri maupun di
luar negeri (Fitriani, 2009).
Pemasaran brokoli tidak hanya dilakukan untuk
memenuhi kebutuhan di dalam negeri, tetapi telah
meluas ke pasaran luar negeri, misalnya: Jepang,
Singapura, Malaysia, dan Taiwan. Bahkan brokoli
telah menduduki jajaran kelompok ke-6 sayuran
segar yang menjadi andalan ekspor Indonesia ke
beberapa negara, yaitu bersama-sama dengan
bawang merah, tomat, kentang, cabai, dan kubis
krop (Cahyono, 2001). Pengembangan komoditi
brokoli di Kabupaten Tapanuli Utara mulai tahun
2014 yaitu mencapai 325.50 ton dengan produksi
brokoli 5 ton/Ha (Anonimous, 2015). Pupuk
kandang kuda adalah pupuk yang berasal dari
kotoran ternak kuda dan urine. Keistimewaan
penggunaan pupuk kandang kuda antara lain
merupakan pupuk lengkap, karena mengandung
semua hara makro yang dibutuhkan oleh tanaman,
juga mengandung hara mikro. Kandungan pupuk
kandang kuda adalah N (0,55 % ), P205 ( 0,30 % ),
K2O ( 0,10 %) (Anonimous, 2009 b). Keistimewaan
pupuk kandang mempunyai pengaruh untuk jangka
waktu yang lama dan merupakan gudang makanan
bagi tanaman yang berangsur-angsur menjadi
tersedia, memperbaiki struktur tanah sehingga
aerasi didalam tanah semakin baik, meningkatkan
kemampuan tanah dalam menyimpan air,
meningkatkan kapasitas tukar kation sehingga hara
yang terdapat di dalam, mudah tersedia bagi
tanaman, mencegah hilangnya hara (pupuk) dari
dalam tanah akibat proses pencucian oleh air hujan
atau air irigasi, mengandung hormon pertumbuhan
yang dapat memacu pertumbuhan tanaman (Souri,
2001). Pestisida nabati adalah pestisida yang bahan
dasarnya berasal dari tumbuhan. Penggunaan
pestisida nabati selain dapat mengurangi
pencemaran lingkungan, harganya relatif lebih
murah apabila dibandingkan dengan pestisida kimia
(Sudarmo, 2005). Menurut Kardinan (2002), karena
terbuat dari bahan alami/nabati maka jenis pestisida
ini bersifat mudah terurai di alam jadi residunya
singkat sekali. Pestisida nabati bersifat “pukul dan
lari” yaitu apabila diaplikasikan akan membunuh
hama pada waktu itu dan setelah terbunuh maka
residunya cepat menghilang di alam. Jadi tanaman
akan terbebas dari residu sehingga tanaman aman
untuk dikonsumsi. Sudarmo (2005) menyatakan
bahwa pestisida nabati dapat membunuh atau
menganggu serangga hama dan penyakit melalui
cara kerja yang unik yaitu dapat melalui perpaduan
berbagai cara atau secara tunggal.
Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui pengaruh dosis pupuk kandang
kuda dan konsentrasi pestisida nabati yang terbaik
terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman
brokoli (Brassica oleraceae L. var.botrytis).
Hipotesis Penelitian
a. Ada pengaruh aplikasi pupuk kandang kuda
terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman
brokoli.
Vol. 1, No. 2, February-August 2019
ISSN 2622-8823
Page | 426
ojs-unita.com
b. Ada pengaruh jenis pestisida nabati terhadap
pertumbuhan dan produksi tanaman brokoli.
c. Ada pengaruh interaksi pupuk kandang kuda dan
jenis pestisida nabati terhadap pertumbuhan dan
produksi tanaman brokoli.
II. BAHAN DAN METODE PENELITIAN
Tempat dan Waktu
Penelitian ini telah dilaksanakan di lahan percobaan
Fakultas Pertanian Universitas Sisingamangaraja
XII Tapanuli (UNITA) di Desa Silangit, Kecamatan
Siborongborong, Kabupaten Tapanuli Utara dengan
ketinggian tempat ±1450 m diatas permukaan laut
(dpl). Penelitian dilaksanakan pada bulan April
sampai Juni 2017.
Bahan dan Alat
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
benih brokoli varietas Ludy, pupuk kandang kuda,
pestisida nabati. Alat yang dipergunakan adalah
plang penelitian, pisau, pena, buku, penggaris,
kalkulator, tali plastik, jangka sorong, ember,
cangkul, meter, timbangan dan sprayer.
Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak
Kelompok (RAK) Faktorial dengan 2 faktor
perlakuan:
Faktor I : perlakuan pupuk kandang kuda (K)
K0 : tanpa pupuk kandang kuda
K1 : 5 kg/plot
K2 : 6 kg/plot
K3 : 7 kg/plot
Faktor II : perlakuan pestisida nabati (P)
P0 : tanpa pestisida nabati
P1 : 0,5 kg/10 l air
P2 : 1 kg/10 l air
P3 : 1,5 kg/10 l air
Metode Analisa
Metode analisis yang digunakan adalah Model
Linier Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial
sebagai berikut :
Yijk : µ + p i + αj + βk + (αβ)jk + ∑ijk, Dimana
:
Yijk : Hasil pengamatan dari unit percobaan
yang mendapat perlakuan pupuk kandang kuda pada
taraf ke-j dan perlakuan pestisida nabati ke-k dalam
blok ke-i
µ : Nilai tengah atau rataan
sebenarnya
P i : Pengaruh blok ke-i
αj : Pengaruh perlakuan pupuk kandang kuda
pada taraf ke-j
βk : Pengaruh perlakuan pestisida nabati pada
taraf ke-k
(αβ)jk : Pengaruh interaksi pupuk kandang kuda
pada taraf ke-j dengan pestisida nabati pada taraf
ke-k
∑ijk : Pengaruh galat pada unit percobaan yang
mendapat perlakuan pupuk kandang kuda dalam
blok ke-i pada taraf ke-j dan perlakuan pestisida
nabati pada taraf ke-k (Sastrosupadi, 2000).
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
Jumlah Daun (helai)
Hasil pengamatan diameter batang dapat dilihat
pada Lampiran 18. Hasil daftar sidik ragam
dicantumkan pada Lampiran 19. Daftar sidik ragam
pada Lampiran 19 menunjukkan bahwa perlakuan
pupuk kandang kuda memberikan pengaruh yang
nyata pada diameter batang tanaman brokoli
sedangkan pestisida nabati dan interaksi pupuk
kandang kuda dengan pestisida nabati memberikan
pengaruh yang tidak nyata pada diameter batang
tanaman brokoli. Berdasarkan hasil analisis sidik
ragam, selanjutnya dilakukan uji lanjut terhadap
beda rata-rata perlakuan, mengikuti prosedur uji
Vol. 1, No. 2, February-August 2019
ISSN 2622-8823
Page | 427
ojs-unita.com
Duncan. Pada Tabel 1 disajikan rataan diameter
batang tanaman brokoli. Tabel 1. Rataan Diameter
Batang (cm) pada Setiap Taraf Perlakuan Pupuk
Kandang Kuda dan Pestisida Nabati pada 10 MST Pupuk
Kandang
Kuda (K) Pestisida Nabati (P) Rataan
PO P1 P2 P3
K0 2.12 2.15 2.18 2.14 2.15a
K1 2.62 2.60 2.59 2.58 2.60b
K2 3.11 3.09 3.13 3.04 3.09c
K3 3.56 3.54 3.55 3.56 3.55d
Rataan 2.85 2.85 2.85 2.83 2.85
Keterangan : Angka-angka yang diikuti huruf yang
sama pada kolom dan baris yang sama berbeda
tidak nyata pada taraf α = 0.05 dan berdasarkan
uji Duncan
Tabel 1 menunjukkan bahwa pengaruh perlakuan
pupuk kandang kuda terhadap diameter batang
tanaman brokoli pada taraf perlakuan taraf K3
menunjukkan diameter bunga tertinggi yaitu 3,55
cm yang berbeda nyata terhadap taraf K0,dan taraf
K1 tetapi berbeda tidak nyata terhadap taraf K2.
Hubungan antara rataan diameter batang tanaman
brokoli pada setiap taraf perlakuan pupuk kandang
kuda dapat dilihat pada Gambar 1.
Gambar 1: Diameter Batang Tanaman Brokoli pada
Setiap Taraf Perlakuan Pupuk Kandang Kuda.
Gambar 1 menunjukkan bahwa parameter diameter
batang memberikan respon linier positif terhadap
perlakuan pupuk kandang kuda dimana semakin
ditambah dosis pupuk kandang kuda 5 kg/plot
sampai 7 kg/plot maka diameter batang semakin
bertambah.
Diameter Bunga (cm)
Hasil pengamatan diameter bunga dapat dilihat pada
Lampiran 20. Hasil daftar sidik ragam dicantumkan
pada Lampiran 21. Daftar sidik ragam pada
Lampiran 21 menunjukkan bahwa pupuk kandang
kuda dan pestisida nabati serta interaksi kedua
perlakuan memberikan pengaruh yang sangat nyata
pada diameter bunga tanaman brokoli. Berdasarkan
hasil analisis sidik ragam, selanjutnya dilakukan uji
lanjut terhadap beda rata-rata perlakuan, mengikuti
prosedur uji Duncan. Pada Tabel 2 disajikan rataan
diameter bunga tanaman brokoli.
Tabel 2. Rataan Diameter Bunga (cm) pada Setiap
Taraf Perlakuan Pupuk Kandang Kuda dan Pestisida
Nabati pada 10 MST Pupuk
Kandang
Kuda (K) Pestisida Nabati (P) Rataan
PO P1 P2 P3
K0 10.28 11.06 11.49 12.00 11.21aA
K1 11.77 12.02 13.72 14.41 12.98bB
K2 13.64 13.88 14.88 15.63 14.51cC
K3 14.93 15.86 16.92 17.69 16.35dD
Rataan 12.66aA 13.21bB 14.25cC 14.93dD 13.76
Keterangan : Angka-angka yang diikuti huruf yang
sama pada kolom dan baris yang sama berbeda
tidak nyata pada taraf α = 0.05 dan α = 0.01
berdasarkan uji Duncan
Vol. 1, No. 2, February-August 2019
ISSN 2622-8823
Page | 428
ojs-unita.com
Tabel 2 menunjukkan bahwa pengaruh perlakuan
pupuk kandang kuda terhadap diameter bunga
tanaman brokoli pada taraf perlakuan K3
menunjukkan diameter bunga tertinggi yaitu 16,35
cm yang berbeda sangat nyata terhadap taraf K0,
taraf K1 dan taraf K2. Tabel juga 2 menunjukkan
bahwa pengaruh perlakuan pestisida nabati terhadap
diameter bunga pada taraf perlakuan taraf P3
menunjukkan diameter bunga tertinggi yaitu 14,93
cm yang berbeda sangat nyata terhadap tanpa
perlakuan taraf P0 dan perlakuan taraf P1 dan
perlakuan taraf P2. Hubungan antara rataan diameter
bunga tanaman brokoli pada setiap taraf perlakuan
pupuk kandang kuda dapat dilihat pada Gambar 2.
Gambar 2: Diameter Bunga Tanaman Brokoli pada
Setiap Taraf Perlakuan Pupuk Kandang Kuda.
Gambar 2 menunjukkan bahwa parameter diameter
bunga memberikan respon linier positif terhadap
perlakuan pupuk kandang kuda dimana semakin
ditambah dosis pupuk kandang kuda 5 kg/plot
sampai 7 plot maka diameter bunga semakin
bertambah. Hubungan antara rataan diameter bunga
tanaman brokoli pada setiap taraf perlakuan
pestisida nabati dapat dilihat pada Gambar 3.
Gambar 3: Diameter Bunga Tanaman Brokoli pada
Setiap Taraf Perlakuan Pestisida Nabati.
Gambar 3 menunjukkan bahwa parameter diameter
bunga memberikan respon linier positif terhadap
perlakuan pestisida nabati dimana semakin
ditambah konsentrasi pestisida nabati 0,5 kg/10 l air
sampai 1,5 kg/10 l air maka diameter bunga
semakin meningkat. Interaksi antara perlakuan
pupuk kandang kuda dan pestisida nabati terhadap
diameter bunga dapat dilihat pada Gambar 4.
Gambar 4: Interaksi antara pupuk kandang kuda dan
pestisida nabati terhadap diameter bunga
Gambar 4 menunjukkan bahwa interaksi antara
pupuk kandang kuda dan pestisida nabati dimana
semakin ditambah dosis pupuk kandang kuda dan
Vol. 1, No. 2, February-August 2019
ISSN 2622-8823
Page | 429
ojs-unita.com
konsentrasi pestisida nabati maka diamater bunga
semakin bertambah. Diameter bunga tertinggi
terdapat pada kombinasi K3P3 yaitu 17.69 cm
sedangkan yang terendah terdapat pada kombinasi
K0P0 yaitu 10.28 cm.
Hasil pengamatan berat bunga per sampel dapat
dilihat pada Lampiran 22. Hasil daftar sidik ragam
dicantumkan pada Lampiran 23. Daftar sidik ragam
pada Lampiran 23 menunjukkan bahwa pupuk
kandang kuda memberikan pengaruh yang sangat
nyata pada berat bunga per sampel dan pestisida
nabati memberikan pengaruh sangat nyata pada
berat bunga per sampel serta interaksi kedua
perlakuan memberikan pengaruh yang sangat nyata
pada berat bunga per sampel tanaman brokoli.
Berdasarkan hasil analisis sidik ragam, selanjutnya
dilakukan uji lanjut terhadap beda rata-rata
perlakuan, mengikuti prosedur uji Duncan. Pada
Tabel 3 disajikan rataan berat bunga per sampel
tanaman brokoli.
Tabel 3. Rataan Berat Bunga Per Sampel (g) pada
Setiap Taraf Perlakuan Pupuk Kandang Kuda dan
Pestisida Nabati pada 10 MST Pupuk
Kandang
Kuda (K) Pestisida Nabati (P) Rataan
PO P1 P2 P3
K0 131.44 131.22 137.33 178.78 144.69aA
K1 196.00 261.56 284.44 321.11 265.78bB
K2 261.00 318.00 330.67 380.33 322.50cC
K3 283.89 470.00 496.56 515.56 441.50dD
Rataan 218.08aA 295.20bB 312.25cC 348.95dD 293.62
Keterangan : Angka-angka yang diikuti huruf yang
sama pada kolom dan baris yang sama berbeda
tidak nyata pada taraf α = 0.05 dan α = 0.01
berdasarkan uji Duncan
Tabel 3 menunjukkan bahwa pengaruh perlakuan
pupuk kandang kuda terhadap berat bunga per
sampel tanaman brokoli pada taraf perlakuan taraf
K3 menunjukkan berat bunga per sampel tertinggi
yaitu 441,50 g yang sangat nyata terhadap taraf K0,
taraf K1 dan taraf K2. Tabel 3 juga menunjukkan
bahwa pengaruh perlakuan pestisida nabati terhadap
berat bunga per sampel pada taraf perlakuan taraf P3
menunjukkan berat bunga per sampel tertinggi yaitu
348,95 g yang berbeda nyata terhadap tanpa
perlakuan taraf P0, dan perlakuan taraf P1, dan
perlakuan taraf P2. Hubungan antara rataan berat
bunga per sampel tanaman brokoli pada setiap taraf
perlakuan pupuk kandang kuda dapat dilihat pada
Gambar 5.
Gambar 5: Berat Bunga Per Sampel Tanaman
Brokoli pada Setiap Taraf Perlakuan Pupuk
Kandang Kuda.
Gambar 5 menunjukkan bahwa parameter berat
bunga per sampel memberikan respon linier positif
erhadap perlakuan pupuk kandang kuda dimana
semakin ditambah dosis pupuk kandang kuda 5
kg/plot ampai 7 kg/plot maka berat bunga per
sampel semakin meningkat.
Hubungan antara rataan berat bunga per sampel
tanaman brokoli pada setiap taraf perlakuan
pestisida nabati dapat dilihat pada Gambar 6.
Vol. 1, No. 2, February-August 2019
ISSN 2622-8823
Page | 430
ojs-unita.com
Gambar 6: Berat Bunga Per Sampel Tanaman
Brokoli pada Setiap Taraf Perlakuan Pestisida
Nabati.
Gambar 6 menunjukkan bahwa parameter berat
bunga per sampel memberikan respon linier positif
terhadap perlakuan pestisida nabati dimana semakin
ditambah konsentrasi pestisida nabati 0,5 kg/10 l air
sampai 1,5 kg/10 l air maka berat bunga per sampel
semakin meningkat. Interaksi antara perlakuan
pupuk kandang kuda dan pestisida nabati terhadap
berat bunga per sampel dapat dilihat pada Gambar
7.
Gambar 7: Interaksi antara pupuk kandang kuda dan
pestisida nabati terhadap berat bunga per sampel
Gambar 7 menunjukkan bahwa interaksi antara
pupuk kandang kuda dan pestisida nabati dimana
semakin ditambah dosis pupuk kandang kuda dan
konsentrasi pestisida nabati maka berat bunga per
sampel semakin bertambah. berat bunga per sampel
tertinggi terdapat pada kombinasi K3P3 yaitu 515.56
g sedangkan yang terendah terdapat pada kombinasi
K0P1 yaitu 131.22 g. Hasil pengamatan berat bunga
per petak dapat dilihat pada Lampiran 24. Hasil
daftar sidik ragam dicantumkan pada Lampiran 25.
Daftar sidik ragam pada Lampiran 25 menunjukkan
bahwa pupuk kandang kuda memberikan pengaruh
yang sangat nyata pada berat bunga per petak
tanaman brokoli dan pestisida nabati memberikan
pengaruh yang nyata pada berat bunga per petak
sedangkan interaksi kedua perlakuan memberikan
pengaruh yang sangat nyata pada berat bunga per
petak tanaman brokoli. Berdasarkan hasil analisis
sidik ragam, selanjutnya dilakukan uji lanjut
terhadap beda rata-rata perlakuan, mengikuti
prosedur uji Duncan. Pada Tabel 4 disajikan rataan
berat bunga per petak tanaman brokoli. Tabel 4.
Rataan Berat Bunga Per Petak (kg) pada Setiap
Taraf Perlakuan Pupuk Kandang Kuda dan Pestisida
Nabati pada 10 MST.
Pupuk Kandang
Kuda (K) Pestisida Nabati (P) Rataan
PO P1 P2 P3
K0 8.50 9.39 9.75 10.21 9.46aA
K1 10.54 10.37 11.85 12.39 11.29bB
K2 11.99 12.17 12.97 13.79 12.73cC
K3 13.35 14.18 15.11 15.91 14.64dD
Rataan 11.10a 11.53a 12.42b 13.08c 12.03
Keterangan : Angka-angka yang diikuti huruf yang
sama pada kolom dan baris yang sama berbeda
tidak nyata pada taraf α = 0.05 dan α = 0.01
berdasarkan uji Duncan
Vol. 1, No. 2, February-August 2019
ISSN 2622-8823
Page | 431
ojs-unita.com
Tabel 4 menunjukkan bahwa pengaruh perlakuan
pupuk kandang kuda terhadap berat bunga per petak
tanaman brokoli pada taraf perlakuan taraf K3
menunjukkan berat bunga per petak tertinggi yaitu
14,64 kg yang berbeda sangat nyata terhadap tanpa
perlakuan taraf K0, perlakuan taraf K1 dan perlakuan
taraf K2. Tabel 4 juga menunjukkan bahwa
pengaruh perlakuan pestisida nabati terhadap berat
bunga per petak pada taraf perlakuan taraf P3
menunjukkan berat bunga per petak tertinggi yaitu
13,08 kg yang berbeda nyata terhadap tanpa
perlakuan taraf P0 dan perlakuan taraf P1 dan
perlakuan taraf P2. Hubungan antara rataan berat
bunga per petak tanaman brokoli pada setiap taraf
perlakuan pupuk kandang kuda dapat dilihat pada
Gambar 8.
Gambar 8: Berat Bunga Per Petak Tanaman Brokoli
pada Setiap Taraf Perlakuan Pupuk Kandang Kuda.
Gambar 8 menunjukkan bahwa parameter berat
bunga per petak memberikan respon linier positif
terhadap perlakuan pupuk kandang kuda dimana
semakin ditambah dosis pupuk kandang kuda 5
kg/plot sampai 7 kg/plot maka berat bunga per
petak semakin meningkat. Hubungan antara rataan
berat bunga per petak tanaman brokoli pada setiap
taraf perlakuan pestisida nabati dapat dilihat pada
Gambar 9.
Gambar 9: Berat Bunga Per Petak Tanaman Brokoli
pada Setiap Taraf Perlakuan Pestisida Nabati.
Gambar 9 menunjukkan bahwa parameter berat
bunga per petak memberikan respon linier positif
terhadap perlakuan pestisida nabati dimana semakin
ditambah konsentrasi pestisida nabati 0,5 kg/10 l air
sampai 1,5 kg/10 l air maka berat bunga per petak
semakin meningkat.
Interaksi antara perlakuan pupuk kandang kuda dan
pestisida nabati terhadap berat bunga per petak
dapat dilihat pada Gambar 10.
Gambar 10: Interaksi antara pupuk kandang kuda
dan pestisida nabati terhadap berat bunga per petak
Vol. 1, No. 2, February-August 2019
ISSN 2622-8823
Page | 432
ojs-unita.com
Gambar 10 menunjukkan bahwa interaksi antara
pupuk kandang kuda dan pestisida nabati dimana
berat bunga per petak tertinggi terdapat pada
kombinasi K3P3 yaitu 15.91 g sedangkan yang
terendah terdapat pada kombinasi K0P0 yaitu 8,50 g.
Hasil pengamatan berat brangkasan dapat dilihat
pada Lampiran 26. Hasil daftar sidik ragam
dicantumkan pada Lampiran 27. Daftar sidik ragam
pada Lampiran 27 menunjukkan bahwa perlakuan
pupuk kandang kuda dan pestisida nabati serta
interaksinya memberikan pengaruh yang tidak nyata
pada berat brangkasan tanaman brokoli. Hasil
pengamatan intensitas serangan hama dapat dilihat
pada Lampiran 28. Hasil daftar sidik ragam
dicantumkan pada Lampiran 29. Daftar sidik ragam
pada Lampiran 29 menunjukkan bahwa pupuk
kandang kuda dan interaksi kedua perlakuan
memberikan pengaruh yang tidak nyata pada
intensitas serangan hama sedangkan pestisida nabati
memberikan pengaruh sangat nyata pada intensitas
serangan hama tanaman brokoli. Berdasarkan hasil
analisis sidik ragam, selanjutnya dilakukan uji lanjut
terhadap beda rata-rata perlakuan, mengikuti
prosedur uji Duncan. Pada Tabel 5 disajikan rataan
intensitas serangan hama tanaman brokoli.
Tabel 5. Rataan Intensitas Herangan Hama (%)
pada Setiap Taraf Perlakuan Pupuk Kandang Kuda
dan Pestisida Nabati pada 10 MST Pupuk
Kandang
Kuda (K) Pestisida Nabati (P) Rataan
PO P1 P2 P3
K0 6.17 5.45 3.02 3.80 4.61
K1 6.34 5.44 3.03 2.15 4.24
K2 6.78 5.49 3.90 1.83 4.50
K3 6.36 5.17 2.23 1.90 3.92
Rataan 6.41dD 5.39cC 3.05bB 2.42aA 4.32
Keterangan : Angka-angka yang diikuti huruf yang
sama pada kolom dan baris yang sama berbeda
tidak nyata pada taraf α = 0.05 dan α = 0.01
berdasarkan uji Duncan
Tabel 5 menunjukkan bahwa pengaruh perlakuan
pestisida nabati terhadap intensitas serangan hama
pada taraf perlakuan taraf P3 menunjukkan
intensitas serangan hama terendah yaitu 2,42 %
yang berbeda sangat nyata terhadap tanpa perlakuan
taraf P0 dan perlakuan taraf P1 dan perlakuan taraf
P2.
Hubungan antara rataan intensitas serangan hama
tanaman brokoli pada setiap taraf perlakuan
pestisida nabati dapat dilihat pada Gambar 11.
Gambar 11: Intensitas Serangan Hama Tanaman
Brokoli pada Setiap Taraf Perlakuan Pestisida
Nabati.
Gambar 11 menunjukkan bahwa parameter
intensitas serangan hama memberikan respon linier
negatif terhadap perlakuan pestisida nabati dimana
semakin ditambah konsentrasi pestisida nabati 0,5
kg/10 l air sampai 1,5 kg/10 l air maka intensitas
serangan hama semakin berkurang.
Vol. 1, No. 2, February-August 2019
ISSN 2622-8823
Page | 433
ojs-unita.com
Pembahasan
Pengaruh Pupuk Kandang Kuda terhadap
Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Brokoli
Hasil analisa sidik ragam menunjukkan bahwa
pupuk kandang kuda berpengaruh sangat nyata
terhadap diameter bunga, berat bunga per sampel
dan berat bunga per petak dan berpengaruh nyata
terhadap diameter batang berpengaruh tidak nyata
terhadap jumlah daun, berat brangkasan dan
intensitas serangan hama. Pupuk kandang kuda
berpengaruh sangat nyata terhadap diameter bunga.
hal ini di duga disebabkan karena pupuk kandang
kuda yang sudah matang sehingga bermanfaat untuk
menggemburkan tanah. Dengan tanah yang gembur
kemungkinan akar tanaman brokoli dapat leluasa
didalam menyerap unsur hara yang ada di dalam
tanah hal tersebut sesuai dengan pendapat Lingga
dan Marsono (2007) yang menyatakan bahwa
pupuk kandang sebagai pupuk organik sangat
dibutuhkan tanaman untuk dapat meningkatkan
pertumbuhan tanaman karena memiliki kelebihan
membantu menggemburkan tanah dan menyatu
secara alami, menambah unsur hara dan
memperbaiki struktur tanah. Penambahan pupuk
kandang sebagai pupuk organik akan mendorong
kehidupan jasad renik di dalam tanah (Sutedjo,
2002). Jasad renik ini sangat penting peranannya
dalam proses pelapukan bahan organik, yaitu
amonifikasi dan nitrifikasi. Amonifikasi merupakan
proses pelepasan Nitrogen dari N-organik dalam
bentuk ammonium, sedangkan nitrifikasi
merupakan proses perubahan senyawa nitrogen dari
bentuk ammonium menjadi nitrat yang dapat
diserap oleh tanaman.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pupuk
kandang kuda berpengaruh sangat nyata terhadap
berat bunga per sampel dan berat bunga per petak
hal tersebut di duga disebabkan karena pupuk
kandang kuda berfungsi untuk menambah
ketersediaan unsur hara di dalam tanah, sehingga
dengan penambahan dosis pupuk kandang sampai 7
kg kemungkinan pupuk kandang tersebut semakin
meningkatkan kandungan unsur hara yang diserap
oleh tanaman brokoli hal ini sesuai dengan pendapat
Anonimous (2009) menyatakan bahwa pupuk
kandang menambah unsur hara dalam tanah. Tanah
yang kurang subur memiliki kandungan unsur hara
yang kurang mencukupi bagi pertumbuhan sehingga
pemberian pupuk kandang akan menambah unsur
hara yang kurang memadai tersebut serta
memberikan tambahan unsur hara yang belum ada.
Hal tersebut juga didukung oleh pendapat
(Risnandar, 2012). yang mengatakan bahwa pupuk
kandang kuda mengandung unsur hara seperti
Nitrogen (N), Posfor (P), Kalium (K), Calsium (Ca),
Magnesium (Mg) dan Belerang (S). Begitu juga
dengan pendapat dari Anonimous (2009b)
mengatakan bahwa pupuk kandang sebagai pupuk
organik memiliki fungsi kimia yang penting seperti
penyediaan unsur hara makro (Nitrogen, Fosfor,
Kalium, Kalsium, Magnesium dan Sulfur) dan
unsur hara mikro seperti Zink, Tembaga, Kobalt,
Barium, Mangan dan Besi meskipun jumlahnya
relatif sedikit.
Hasil analisa sidik ragam menunjukkan bahwa
pestisida nabati berpengaruh sangat nyata terhadap
diameter bunga, berat bunga per sampel, intensitas
serangan hama dan berpengaruh nyata terhadap
berat bunga per petak berpengaruh tidak nyata
terhadap jumlah daun, diameter batang, berat
brangkasan. Pestisida nabati berpengaruh sangat
nyata terhadap diameter bunga, berat bunga per
sampel. Tanaman brokoli yang mendapat perlakuan
pestisida nabati dapat mengurangi serangan hama
sehingga tanaman brokoli tidak terganggu. Hal
tersebut terjadi karena daun pepaya sebagai bahan
pestisida nabati tersebut berfungsi sebagai pengusir
hama atau serangga. Dengan berkurangnya
serangan hama dengan pemberian pestisida tersebut
Vol. 1, No. 2, February-August 2019
ISSN 2622-8823
Page | 434
ojs-unita.com
maka tanaman tidak terganggu sehingga diameter
bunga dan berat bunga per sampel akan meningkat.
Pestisida nabati berpengaruh sangat nyata terhadap
intensitas serangan hama, hal ini di duga disebabkan
oleh daun pepaya mengandung bahan aktif
“papain”, sehingga efektif untuk mengendalikan
“ulat dan hama penghisap”. Pestisida nabati dari
ekstrak daun pepaya memiliki beberapa manfaat,
antara lain: dapat digunakan untuk mengendalikan
hama seperti aphid, rayap, hama kecil, dan ulat bulu
serta berbagai jenis serangga sesuai dengan
pernyataan (Sudarmo, 2005). Pemberian pestisida
nabati dari bahan daun pepaya dapat menurunkan
intensitas serangan hama dari 6,41% menjadi 2,42
%. Hal tersebut disebabkan oleh bagian daun
pepaya berfungsi sebagai penolak hama, pembunuh
hama aphid, trips bunga, trips kuning dan lalat buah
(insektisida), pembunuh penyakit karat, virus, dan
jamur (fungisida) serta penolak binatang pengerat
seperti pernyataan (Pracaya, 2002).
Hasil uji statistik menunjukkan bahwa interaksi
antara perlakuan pupuk kandang kuda dan pestisida
nabati berpengaruh sangat nyata terhadap diameter
bunga, berat bunga per sampel dan berat bunga per
petak berpengaruh tidak nyata terhadap jumlah
daun, diameter batang, berat brangkasan dan
intensitas serangan hama. Interaksi perlakuan pupuk
kandang kuda dan pestisida nabati berpengaruh
sangat nyata terhadap diameter bunga, berat bunga
per sampel dan berat bunga per petak. Hal ini
diduga disebabkan karena perlakuan pupuk kandang
kuda dan pestisida nabati saling mendukung dalam
meningkatkan pertumbuhan tanaman brokoli. Pupuk
kandang menambah ketersediaan unsur hara di
dalam tanah, seperti Nitrogen (N), Posfor (P),
Kalium (K), Calsium (Ca), Magnesium (Mg) dan
belerang (S). Pupuk kandang juga berfungsi untuk
mengembalikan kesuburan tanah, meningkatkan
pertumbuhan tanaman, mengurangi stres tanaman
pada kondisi kekurangan air sesuai dengan pendapat
Souri (2001). Oleh karena itu penambahan pupuk
kandang dan pestisida nabati akan memiliki
pengaruh yang saling mendukung dalam
meningkatkan pertumbuhan tanaman yang bebas
dari serangan patogen sehingga interaksi kedua
perlakuan dan saling mempengaruhi dalam
pertumbuhan tanaman.
IV. KESIMPULAN
Perlakuan pupuk kandang kuda berpengaruh sangat
nyata terhadap diameter bunga, berat bunga per
sampel dan berat bunga per petak dan berpengaruh
nyata terhadap diameter batang berpengaruh tidak
nyata terhadap jumlah daun, berat brangkasan dan
intensitas serangan hama.
Pestisida nabati berpengaruh sangat nyata terhadap
diameter bunga, berat bunga per sampel, intensitas
serangan hama dan berpengaruh nyata terhadap
berat bunga per petak. Interaksi antara perlakuan
pupuk kandang kuda dan pestisida nabati
berpengaruh sangat nyata terhadap diameter bunga,
berat bunga per sampel dan berat bunga per petak
berpengaruh tidak nyata terhadap jumlah daun,
diameter batang, berat brangkasan dan intensitas
serangan hama. Kombinasi perlakuan yang terbaik
adalah K3P3 karena berat bunga baik per sampel dan
perpetak yang tertinggi adalah pada kombinasi
tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Anonimous, 2009a. Budi Daya Tanaman
Brokoli. http://www.iptek.net.id. Diakses
tanggal 06 Agustus 2016.
Vol. 1, No. 2, February-August 2019
ISSN 2622-8823
Page | 435
ojs-unita.com
[2] _________, 2009 b
. Manfaat Pupuk
Kandang. Smartagro.wordpress.com
Diakses tanggal 2 Mei 2017
[3] _________, 2015. Statistik Pertanian
Kabupaten Tapanuli Utara. Dinas Pertanian,
Tarutung.
[4] Cahyono, B. 2001. Brokoli dan Broccoli.
Penerbit Kanisius, Yogyakarta.
[5] ________,B. 2011. Brokoli dan Brokoli.
Penerbit kanisius, Yogyakarta.
[6] Fitriani, 2009. Budidaya Tanaman Kubis.
www//eprints.uns.ac.id. Diakses tanggal 06
Februari 2016.
[7] Kardinan, A. 2002. Pestisida Nabati.
Penebar Swadaya, Jakarta.
[8] Lingga, P. dan Marsono, 2007. Petunjuk
Penggunaan Pupuk. Penebar Swadaya,
Jakarta.
[9] Pracaya, 2002. Pengendalian Hama,
Penyakit Tanaman secara Organik. Penebar
Swadaya, Jakarta.
[10] Risnandar, C., 2012. Pupuk Kandang Kuda.
www.Alamtani.com. Diakses 7 juni 2017.
[11] Rukmana, 2003. Budidaya Kubis Bunga
dan Brokoli. Penerbit Kanisius. Jakarta.
[12] Sastrosupadi, 2000. Rancangan Percobaan
Praktis Bidang Pertanian, Penerbit Kanisius,
Yogyakarta.
[13] Souri, 2001. Penggunaan Pupuk Kandang.
Instalasi Penelitian dan Pangkajian
Teknologi Pertanian, Mataram.
[14] Sudarmo, S. 2005. Pestisida Nabati.
Penerbit Kanisius, Jakarta.
[15] Sutedjo, M.M, 2002. Pupuk dan
Pemupukan. Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.
[16] Wirakusumah, S. 2007. Buah dan Sayur
untuk Terapi. Penerbit Penebar Swadaya,
Jakarta.
top related