“inovasi penggunaan teknologi sebagai mitigasi …stietsbanjarnegara.ac.id/materi seminar...
Post on 02-Oct-2020
4 Views
Preview:
TRANSCRIPT
Seminar Nasional KEBENCANAAN DI ERA INDUSTRI 4.0
“INOVASI PENGGUNAAN TEKNOLOGI SEBAGAI MITIGASI BENCANA”
Oleh:
ANDRI SULISTYO, S.OR
BPBD Banjarnegara
Banjarnegara, 12 Maret 2020
ANDRI SULISTYO
Tempat tgl lahir : Purbalingga, 13 Mei 1979
Alamat : RT/RW. 04/V Sokanandi Bna
Keluarga : 1 Istri, 3 anak
Hobby : Trail Adventure & Sepeda
Email : listyo@gmail.com twitter @andrikomplong
IG @andri_sulisty0
No HP : 081 326 601 191
Jabatan : Kasi Pencegahan & Kesiapsiagaan BPBD Bna
Pengalaman kerja :
2001 – 2008 : Gaia Consultan
2002 – 2008 : Yayasan Gaia Yogyakarta (Deputi Manager)
2004 – 2008 : Project Leader Emergency Respon
( Mobile clinic, Respon Gempa Bantul,
Tsunami Pangandaran, Banjir Bengawan Solo,
Longsor Sijeruk, Gas Beracun kawah timbang,
Longsor Jemblung, Gempa Kalibening, Longsor
Sukabumi )
2009 – 2011 : PNS (Bag Kesra-Setda)
2011 – 2017 : staf BPBD Banjarnegara
2011 - sekarang : Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan
Tokoh Inspiratif Bidang Kebencanaan
Tangguh Award 2015 BNPB
GAMBARAN UMUM KEBENCANAAN
KABUPATEN BANJARNEGARA
MERUPAKAN SALAH SATU KABUPATEN
PADA PROVINSI JAWA TENGAH DENGAN
LUAS WILAYAH 106.907,997 HA.
BANJARNEGARA MERUPAKAN DAERAH
MEMILIKI POTENSI ANCAMAN
BENCANA BERUPA TANAH LONGSOR,
BANJIR, KEKERINGAN, CUACA EXTRIM,
GEMPA BUMI, DAN GUNUNG API (GAS
BERACUN DI PEGUNUNGAN DIENG.)
TERDIRI DARI 20 KECAMATAN,
BANJARNEGARA TERDAPAT 266 DESA
DAN 12 KELURAHAN, YANG TERSEBAR
DARI 8 POTENSI ANCAMAN BENCANA
N
O
Jenis Bencana Jumlah Desa Skala
1 Tanah Longsor 199 Desa/Kel Tinggi
2 Banjir 155 Desa/Kel Tinggi
3 Banjir Bandang 28 Desa Tinggi
4 Cuaca Extrim 201 Desa/Kel Tinggi
5 Gempa Bumi 31 Desa Sedang
6 Kekeringan 275 Desa/Kel Sedang
7 Gunung Api (timbang,
sileri, sikidang, sunila)
6 Desa Tinggi
8 Kebakaran Hutan & Lahan (luas lahan) Rendah
GRAFIK BENCANA 6 TAHUN TERAKHIR
0
20
40
60
80
100
120
140
160
2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019
Tanah Longsor Banjir Angin Kencang Gempa Kebakaran Erupsi
010203040
LAPORAN AWAL TAHUN 2020
2020
DATA BENCANA
➢ LONGSOR : 716 ➢ BANJIR : 18➢ ANGIN : 83➢ GEMPA : 6➢ KEBAKARAN : 175➢ ERUPSI : 4➢ TOTAL : 1006 KEJADIAN
MD :157 ORGLUKA-LUKA : 132 ORGPENGUNGSI : 29.241 ORG
BUPATI HADIR DITENGAH MASYARAKAT
MENDAMPI PRESIDEN
JOKO WIDODO (GEMPA 2017)
TINJAU JALAN KAB. LONGSOR
TURUN DG FORKOPINDA LONGSOR JALAN PROPINSI
PIMPIN PEMERSIHAN LONGSOR
JALAN NASIONAL DG ALAT BERAT
PIMPIN APEL RELAWAN
KONDISI SAAT INI
• ANCAMANAN HIDROMETEROLOGI
MENINGKAKAT DG KONDISI WILAYAH
LUAS , PEMUKIMAN BANYAK YG
TINGGAL DIBUKIT-BUKIT DAN
PEGUNUNGAN TERJAL
• PENDIDIKAN DAN KESADARAN
(SDM) MASYARAKAT YANG MASIH
RENDAH TENTANG PB
• PERUBAHAN POLA PIKIR
MASYARAKAT DALAM PERTANIAN
PRODUKTIF
• MINIMNYA TEKNOLOGI DETEKSI
LONGSOR DAN PETA RAWAN
BENCANA HINGGA TINGKAT DESA
• REGULASI ANGGARAN YANG
BELUM JELAS
YANG DILAKUKAN• Revisi Perda RT.RW Banjarnegara yang isinya diantaranya arah
dan startegy kebijakan Penanggulangan Bencana pada wilayah
rawan bencana ( sdh rekom Gub dan masih proses pembahasan
ATR dan dewan) dan Menyusun Peta Partisipatif Desa Rawan
Bencana
• Pelatihan & Pembentukan Destana tiap tahun 10 desa rawan
bencana di Pemerintahan Bupati & Wabub 2017-2022 tertuang
pada RPJM ( saat ini 55 Destana; sumber anggaran 4 APBD I, 32
APBD II, 18 APBDes & 0 APBN )
• Meyiapkan program mitigasi berupa penanaman pohon pada
lahan rawan bencana longsor maupun kekeringan berupa
jenisnya antara lain; Aren, Beringin, Akasia, Akar Wangi, Sono
keling, kopi dll
• Membuat dan mengembangkan EWS longsor yang diberi nama
“ELWASI” dg biaya murah, suku cadang mudah, portable, mudah
di rangkai cepat, ringan dan dengan sistem ektensometer DAN
dalam menentukan daerah rawan bencana pada level desa perlu
dilakukan pemataan partisipatif masyarakat dengan
menggunakan teknologi (GPS, Drone, GIS)
• Dianggarkan sesuai kemampuan daerah dan mendorong
penggunaan APBDes untuk kegiatan kebencanaan. Dengan
membuat Perbub untuk dana desa dapat digunakan untuk
program Penanggulangan Bencana Daerah ( sesuai peraturan)
7
PEMETAAN PARTISIPATIF,
- Menempatkan masyakat sebagai pelaku
pemetaan
- Mengenali kondisi ruang/wilayah
- Mengidentifikasi wilayah berpotensi bencana
- Mendokumentasi kondisi wilayah
PERAN FASILITATOR ADALAH
MEMBERIKAN ASISTENSI DAN ARAHAN
PELAKSANAAN :
1. Foto Udara
Alat : Drone
Aplikasi : DJI GO
Pix4D Mapper
Agisoft Photoscan Professional
“
10
2. Survey Lapangan
Alat : GPS, kamera
Aplikasi : Garmin BaseCamp
Survey Lapangan di lanjutkan dengan diskusi dengan masyarakat/perangkat desa untuk menentukan
daerah-daerah potensi bencana yang nantinya akan di gabungkan dengan data kependudukan, data
geografis, layanan akses dasar, dan lain-lain
11
12
3. Pengolahan Data
Alat : Komputer/Laptop
Aplikasi : GIS, ArcMap
INOVASI TEHNOLOGI TEPAT GUNA ELWASI UNTUK DAERAH RAWAN BENCANA LONGSOR
FUNGSI → Sebagai alat pendeteksi pergerakan tanah untuk mengurangi resiko bencana,
meminimalisir timbulnya korban jiwa maupun harta benda dan sebagai upaya pencegahan di
daerah rawan bencana longsor.
KEUNGGULAN → Harga murah, Ringan, Suku cadang mudah, tidak menggunakan basis data atau
sinyal HP/Internet, Tidak menggunakan detektor kemiringan, curah hujan dan kelembaban, hanya
menggunakan basis detektor pergerakan tanah (extensometer) dengan ketelitian 5 - 10 cm Didesain
portable dan Dirangkai dalam waktu yang singkat.
Ka BNPB Longsor Sukabumi Lokasi Kebutuh Jurang Longsor Sirongge
Media
TERIMA KASIH
SALAM
top related