analisis rasio keuangan yang mempengaruhi …
Post on 19-Oct-2021
13 Views
Preview:
TRANSCRIPT
ANALISIS RASIO KEUANGAN YANG MEMPENGARUHI
PERTUMBUHAN SISA HASIL USAHA (SHU) PADA
KOPERASI SIMPAN PINJAM GOWA ABADI
SKRIPSI
Oleh
WIWILISDAYANTI
105731122516
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
MAKASSAR
2021
ii
ANALISIS RASIO KEUANGAN YANG MEMPENGARUHI
PERTUMBUHAN SISA HASIL USAHA (SHU) PADA
KOPERASI SIMPAN PINJAM GOWA ABADI
SKRIPSI
Oleh
WIWILISDAYANTI
105731122516
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Guna Memperoleh Gelar
Sarjana Akuntansi (S.Ak) Pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Dan
Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
MAKASSAR
2021
iii
PERSEMBAHAN
Karya Ilmiah ini Saya Persembahkan Kepada :
1. Kedua orang tua tercinta, yang telah memberikan semangat dan doa
sehingga saya bisa menyelesaikan skripsi ini.
2. Saudara saya yang telah memberikan dukungan untuk proses penyelesaian
skripsi ini.
3. Bapak dan Ibu Dosen, terkhusus kedua pembimbing yang selama ini tulus
dan ikhlas dalam meluangkan waktunya menuntun dan memberi arahan
dalam menyelesaikan karya ilmiah ini.
4. Para sahabat dan teman-teman yang selalu memberi bantuan dan semangat
beserta dukungan dalam penyelesaian karya ilmiah ini.
MOTTO HIDUP
Selalu ada harapan bagi mereka yang sering berdoa
Selalu ada jalan bagi mereka yang sering berusaha
Go up and never stop
iv
v
vi
vii
ABSTRAK
WIWILISDAYANTI, 2020. Analisis Rasio Keuangan Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Sisa Hasil Usaha Pada Koperasi Simpan Pinjam Gowa Abadi. Skripsi program studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar. Dibimbing oleh Bapak Muh. Rum sebagai pembimbing I dan Bapak Syamsul Rizal sebagai Pembimbing II. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh rasio-rasio keuangan secara parsial terhadap pertumbuhan SHU pada KSP Gowa Abadi. Penelitian ini menggunakan data primer yang bersumber dari laporan keuangan KSP Gowa Abadi selama periode 2017-2019. Variabel dependen yaitu Pertumbuhan SHU dan variabel independen yaitu Rasio Lancar (Current Ratio), Rasio Utang (Debt Ratio), Rasio Laba Bersih (Net Profit Margin), dan Rasio Perputaran Aktiva (Total Assets Turnover). Hasil dalam penelitian ini menunjukkan bahwa Rasio lancar (Current Ratio) secara parsial berpengaruh signifikan dan positif terhadap pertumbuhan SHU KSP Gowa Abadi, Rasio utang (Debt Ratio) secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan SHU KSP Gowa Abadi, Rasio laba bersih (Net Profit Margin) secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan SHU KSP Gowa Abadi, Rasio perputaran aktiva (Total Assets Turnover) secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan SHU KSP Gowa Abadi.
Kata Kunci : Current Ratio, Debt Ratio, Net Profit Margin, Total Asset Turnover Dan Pertumbuhan SHU
viii
ABSTRACT
WIWILISDAYANTI, 2020. Analysis of Financial Ratios Affecting the Growth of Remaining Business Results at the Gowa Abadi Savings and Loans Cooperative. Thesis of the Accounting study program, Faculty of Economics and Business, Muhammadiyah University of Makassar. Supervised by Mr. Muh. Rum as supervisor I and Mr. Syamsul Rizal as supervisor II.
The aims of this study to analyze the effect of financial ratios partially on the growth of Net Operating Profit in KSP Gowa Abadi. This study uses primary data collected from the financial statements of KSP Gowa Abadi during the 2017-2019 period. The dependent variable is Net Operating Profit growth and the independent variables are Current Ratio, Debt Ratio, Net Profit Margin, and Total Assets Turnover.
The results in this study indicate that the Current Ratio partially has a significant and positive effect on the growth of Net Operating Profit KSP Gowa Abadi, the partial debt ratio has no significant effect on the growth of Net Operating Profit KSP Gowa Abadi, the ratio of Net Profit Margin, partially does not have a significant effect on the growth of Net Operating Profit KSP Gowa Abadi, the ratio of asset turnover partially has no significant effect on the growth of Net Operating Profit KSP Gowa Abadi.
Keywords: Current Ratio, Debt Ratio, Net Profit Margin, Total Asset Turnover and Net Operating Profit Growth
ix
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb.
Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala
rahmat dan hidayah yang tiada henti diberikan kepada hamba-Nya. Shalawat
dan salam tak lupa penulis kirimkan kepada Rasulullah Muhammad SAW beserta
para keluarga, sahabat dan para pengikutnya. Merupakan nikmat yang tiada
ternilai manakala penulisan proposal penelitian yang berjudul “Analisis Rasio
Keuangan Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Sisa Hasil Usaha (SHU) Pada
Koperasi Simpan Pinjam Gowa Abadi”.
Skripsi yang penulis buat ini bertujuan untuk memenuhi syarat agar dapat
melanjutkan ke tahap selanjutnya dalam menyelesaikan Program Sarjana (S1)
pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.
Teristimewa dan terutama penulis sampaikan ucapan terima kasih
kepada kedua orang tua penulis bapak Jufri dan ibu Marni yang senantiasa
memberi harapan, semangat, perhatian, kasih sayang dan doa tulus tak pamrih.
Dan saudara-saudarku tercinta yang senantiasa mendukung dan memberikan
semangat hingga akhir studi ini. Dan seluruh keluarga besar atas segala
pengorbanan, dukungan dan doa restu yang telah diberikan demi keberhasilan
penulis dalam menuntut ilmu. Semoga apa yang telah mereka berikan kepada
penulis menjadi ibadah dan cahaya penerang kehidupan di dunia dan di akhirat.
Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan terwujud
tanpa adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Begitu pula
penghargaan yang setinggi-tingginya dan terima kasih banyak disampaikan
dengan hormat kepada :
x
1. Bapak Prof. Dr. H. Ambo Asse, M.Ag, Rektor Universitas Muhammadiyah
Makassar.
2. Bapak Dr. Ismail Rasullong, SE., MM, Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Muhammadiyah Makassar.
3. Bapak Ismail Badollahi, SE., M.Si., Ak., CA., CSP, selaku Ketua Jurusan
Akuntansi Universitas Muhammadiyah Makassar.
4. Bapak Dr. Muh. Rum, SE., M.Si, selaku Pembimbing I Fakultas Ekonomi
dan Bisnis.
5. Bapak Samsul Rizal, SE., MM, selaku Pembimbing II Fakultas Ekonomi
dan Bisnis.
6. Bapak/Ibu dan asisten Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Muhammadiyah Makassar yang telah memberikan ilmu yang bermanfaat
bagi penulis selama proses perkuliahan.
7. Segenap Staf dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Muhammadiyah Makassar.
8. Kedua orang tua penulis bapak Jufri dan ibu Marni yang senantiasa
memberi semangat, kasih sayang dan doa yang tulus.
9. Rekan-rekan akuntansi 2016 yang telah membantu peneliti dalam proses
berada di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah
Makassar.
10. Semua pihak yang telah membantu peneliti baik secara langsung maupun
tidak langsung dalam seluruh proses selama berada di Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.
Akhirnya, sungguh penulis sangat menyadari bahwa skripsi ini masih
sangat jauh dari kesempurnaan oleh karena itu, kepada semua pihak utamanya
xi
para pembaca yang budiman, penulis senantiasa mengharapkan saran dan
kritikannya demi kesempurnaan skripsi ini.
Mudah-mudahan skripsi yang sederhana ini dapat bermanfaat bagi
semua pihak utamanya kepada Almamater Kampus Biru Universitas
Muhammadiyah Makassar.
Billahi fisabilil Haq fastabiqul khairat, Wassalamualaikum Wr.Wb.
Makassar, 27 Februari 2021
Wiwilisdayanti NIM.105731122516
xii
DAFTAR ISI
SAMPUL ...................................................................................................... i
HALAMAN JUDUL ....................................................................................... ii
HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... iii
HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................ iv
HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI .......................................................... v
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ........................................ vi
ABSTRAK BAHASA INDONESIA .............................................................. vii
ABSTRACT .................................................................................................. viii
KATA PENGANTAR ................................................................................... ix
DAFTAR ISI ................................................................................................. xii
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xiv
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xi
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xv
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1
A. Latar Belakang ................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................... 8
C. Tujuan Penelitian ............................................................................. 9
D. Manfaat Penelitian ........................................................................... 9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................... 11
A. Koperasi ............................................................................................ 11
B. Laporan Keuangan ............................................................................ 13
C. Laporan Keuangan Koperasi ............................................................. 13
D. Sisa Hasil Usaha (SHU) .................................................................... 17
E. Analisis Laporan Keuangan............................................................... 18
xiii
F. Analisis Rasio Keuangan .................................................................. 19
G. Penelitian Terdahulu ........................................................................ 22
H. Kerangka Konsep ............................................................................. 25
I. Hipotesis .......................................................................................... 29
BAB III METODE PENELITIAN ................................................................... 31
A. Jenis Penelitian ................................................................................ 31
B. Lokasi Dan Waktu Penelitian ............................................................ 31
C. Defenisi Operasional dan Skala Pengukuran Variabel ...................... 32
D. Populasi dan Sampel ....................................................................... 34
E. Teknik Pengumpulan Data ............................................................... 35
F. Metode Analisis Data ....................................................................... 36
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ..................................... 39
A. Gambaran Umum Objek Penelitian ................................................... 39
B. Hasil Penelitian ................................................................................. 47
C. Pembahasan Hasil Penelitian ............................................................ 56
BAB V PENUTUP ........................................................................................ 60
A. Kesimpulan ....................................................................................... 60
B. Saran ................................................................................................ 60
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 62
LAMPIRAN .................................................................................................. 65
xiv
DAFTAR TABEL
Nomor Judul Halaman
Tabel 1.1 Pertumbuhan Laba (SHU) 7
Tabel 4.1 Rasio Lancar (Current Ratio) 43
Tabel 4.2 Rasio Utang (Debt Ratio) 44
Tabel 4.3 rasio Laba Bersih (Net Profit Margin) 45
Tabel 4.4 Rasio Perputaran Aktiva (Total Assets Turnover) 46
Tabel 4.5 Uji Statistik Deskriptif 47
Tabel 4.6 Uji Validitas 51
Tabel 4.7 Uji Reabilitas 52
Tabel 4.8 Uji Regresi Linear Berganda 53
Tabel 4.9 Koefisien Determinasi 54
Tabel 4.10 Uji T 55
xv
DAFTAR GAMBAR
Nomor ` Judul Halaman
Gambar 2.1 Kerangka Konsep 29
Gambar 4.1 Struktur Organisasi KSP Gowa Abadi 41
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
Lampiran 1. Database, Deskripsi Statistik Data Variabel Penelitian 66
Lampiran 2. Tabulasi Data Penelitian 68
Lampiran 3. Hasil Output SPSS 22 69
Lampiran 4 Hasil Uji Plagiarism 72
Lampiran 5 Surat Balasan Penelitian 73
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan ekonomi yang sangat pesat menyebabkan persaingan
yang sangat kuat dalam dunia usaha. Beberapa sektor usaha yang ada
mengalami banyak kendala dalam mempertahankan kelangsungan usahanya
yang terkadang mematikan kegiatan usaha tersebut. Oleh karena itu
dibutuhkan badan usaha yang berperan dalam mewujudkan masyarakat
yang maju, adil dan makmur, yang mengutamakan kesejahteraan bersama,
dan bentuk usaha yang sesuai dengan hal tersebut adalah koperasi.
Koperasi ini bisa diartikan sebagai badan usaha yang mempunyai
anggota, dimana setiap anggota memiliki tugas dan tanggung jawab masing-
masing. Setiap anggota mempunyai hak suara yang sama dalam setiap
keputusan yang akan diambil, karena berdasarkan pada musyawarah dan
mufakat. Berdasarkan UU Nomor 25 Tahun 1992 Pasal 3, koperasi memiliki
tujuan untuk menyejahterakan anggota pada khususnya dan masyarakat
pada umumnya, serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional
dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur
berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Karena itu, dengan keanggotaan
yang bersifat sukarela dan terbuka, sebuah koperasi bisa menciptakan
keadilan bagi setiap anggotanya, pengurus atau masyarakat umum. Kalau
kamu menjadi anggota koperasi, berarti kamu telah membantu berpartisipasi
dalam perekonomian di Indonesia. Selain itu, kamu juga bisa mendapatkan
beberapa keuntungan yang bisa langsung kamu rasakan saat melakukan
kegiatan di koperasi.
2
Koperasi merupakan salah satu bentuk badan ekonomi Indonesia
selain BUMN maupun BUMS. Dalam perkembangan usaha yang semakin
maju, persaingan badan usaha semakin ketat dan kondisi perekonomian
yang tidak stabil mengakibatkan berbagai unit bisnis maupun badan usaha
banyak yang menderita kerugian bahkan kebangkrutan. Koperasi juga
sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berorientasi untuk menumbuhkan
pasrtisipasi masyarakat dalam upaya memperkokoh struktur perekonomian
nasional dengan demokrasi ekonomi yang berdasarkan atas azas
kekeluargaan. Koperasi tidak hanya Badan Usaha yang dikelola secara
kekeluargaan, namun harus dikelola dengan baik sehingga dapat
menjalankan usaha perekonomian rakyat serta dapat meningkatkan
perekonomian global.
Salah satu yang mempengaruhi eksistensi koperasi di tengah
perekonomian global adalah besarnya Sisa Hasil Usaha (SHU) yang dimiliki.
Koperasi sebagai badan usaha diharapkan mampu berdiri sendiri
menjalankan kegiatan usahanya untuk memperoleh laba. Hanya saja
perkoperasian Indonesia tidak mengenal “laba”, karena tujuan koperasi tidak
berorientasi pada laba (Non-Profit Oriented) melainkan berorientasi pada
manfaat (Benefit Oriented). Laba dalam koperasi dikenal dengan istilah Sisa
Hasil Usaha (SHU). Sekalipun mencari keuntungan bukan tujuan utama dari
usaha koperasi, tetapi usaha yang dikelola oleh koperasi harus memperoleh
SHU yang layak sehingga koperasi dapat mempertahankan kelangsungan
hidupnya dan meningkatkan kemampuan usahanya (Munir, 2011).
Pemakai data akuntansi baik pihak internal maupun pihak eksternal
selalu mengukur tentang pengembalian investasi. Data akuntansi dalam
3
tujuannya menggunakan laporan keuangan untuk menentukan keputusan
tentunya yang dilakukan terlebih dahulu adalah mengetahui kondisi atau
kinerja keuangan. Kinerja keuangan merupakan suatu gambaran mengenai
kondisi keuangan suatu badan usaha/koperasi yang dianalisis dengan alat-
alat analisis keuangan sehingga dapat diketahui mengenai baik buruknya
keadaan keuangan suatu badan usaha tertentu yang mencerminkan prestasi
kerja dalam periode tertentu (Subramanyam, 2010:10). Penilaian kinerja
keuangan merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan oleh pihak
manajemen agar memenuhi kewajibannya terhadap setiap anggota koperasi
sesuai dengan tujuan koperasi pada umumnya.
Cara yang dapat dilakukan untuk mengetahui baik buruknya kinerja
keuangan pada suatu koperasi dapat dilakukan dengan cara mengukur atau
menganalisis hubungan dari berbagai pos dalam suatu laporan keuangan.
Pengukuran tersebut dapat dilakukan dengan melakukan analisis terhadap
laporan keuangan koperasi. Analisis laporan keuangan menurut
Subramanyam (2010:4) merupakan aplikasi dari alat dan teknik analitis untuk
laporan keuangan bertujuan umum dan data-data yang berkaitan untuk
menghasilkan estimasi dan kesimpulan yang bermanfaat dalam analisis
bisnis. Ada beberapa teknik yang biasanya digunakan dalam melakukan
suatu analisis, dimana salah satunya adalah analisis rasio.
Analisa rasio keuangan adalah suatu metode analisa untuk
mengetahui hubungan dari pos-pos tertentu dalam neraca atau laporan rugi
laba secara individu atau kombinasi dari kedua laporan tesebut (Munawir,
2007:37). Analisis rasio merupakan salah satu dari teknik analisis yang dapat
memberikan petunjuk yang menggambarkan kondisi koperasi terutama
4
dalam bidang finansialnya. Analisis rasio dapat menjelaskan hubungan
antara variabel-variabel yang bersangkutan dan dipakai sebagai dasar untuk
menilai kondisi tertentu. Analisis rasio keuangan merupakan metode analisis
yang sering dipakai karena merupakan metode yang paling cepat untuk
mengetahui kinerja keuangan koperasi. Analisis rasio keuangan dalam
kegiatannya meliputi pengevaluasian aspek-aspek keuangan antara lain
adalah tingkat likuiditas, solvabilitas dan rentabilitas. Dengan mengetahui
hasil yang tentunya juga dilakukan suatu analisa, maka koperasi akan
mengetahui kinerjanya berdasarkan indikator atau penyebab terjadinya
masalah yang ada.
SHU koperasi dapat memupuk modal sendiri yaitu dengan dana
cadangan yang disisihkan setiap akhir periode tutup buku, sehingga akan
memperkuat struktur modalnya. Selain itu dana-dana yang disisihkan dari
SHU, apabila belum dicairkan atau digunakan maka akan diperlakukan
sebagai tambahan modal yaitu sebagai modal pinjaman tanpa dikenakan
biaya modal. Oleh sebab itu apabila koperasi dapat meningkatkan perolehan
SHU dalam setiap tahunnya dengan sendirinya akan memperkuat struktur
finansialnya pengelolaan yang profesional memerlukan sistem pertanggung
jawaban yang baik serta informasi yang relevan dapat di andalkan. Hal itu
dapat dicapai apabila koperasi sebagai badan usaha yang bergerak di bidang
ekonomi melaksanakan akuntansi dalam kegiatan usahanya seperti badan
usaha lainnya. Semakin besar SHU yang di peroleh koperasi akan
meningkatkan kesejahteraan para anggotanya dan masyarakat umumya
untuk meningkatkan perolehan SHU tergantung dari besarnya modal yang
berhasil dihimpun oleh koperasi untuk menjalankan usahanya. Sasaran
5
menyeluruh suatu organisasi bisnis adalah keberhasilan dalam mencapai
tujuan yang telah ditetapkannya. Keberhasilan suatu koperasi dalam
mencapai tujuannya bukan hanya ditentukan dari besarnya laba yang
diperoleh, melainkan juga diukur dari banyaknya anggota dan masyarakat
memperoleh pelayanan dari koperasi. Karena tujuan koperasi pada dasarnya
adalah untuk memperjuangkan kepentingan dan meningkatkan
kesejahteraan ekonomi anggotanya. Kesejahteraan bermakna sangat luas
dan juga bersifat relatif, karena ukuran sejahtera bagi seseorang dapat
berbeda satu sama lain. Hal ini dikarenakan penafsiran orang pada satu
objek yang sama sering ada ketidaksepakatan antar individu, bahkan dapat
cukup berbeda dari kenyataan yang objektif.
Capaian perolehan SHU merupakan salah satu indikasi untuk
meningkatkan kesejahteraan anggota, selain kemampuan pelayanan,
keterampilan administrasi dan penerapan prinsip-prinsip manajemen.
Besarnya SHU yang diraih koperasi dapat memperlancar pemupukan modal,
yang pada gilirannya koperasi mampu memberikan layanan ekonomi yang
bermakna baik kepada anggotanya maupun masyarakat umum.
Menghasilkan SHU adalah suatu keharusan tetapi lebih jauh lagi harus
menyadari kewajibannya terhadap para anggota, lingkungan, karyawan dan
dirinya sendiri. Oleh karena itu penting untuk mengetahui makna laba bagi
koperasi, agar koperasi tidak mengejar laba sebagai tujuan badan usahanya.
Besarnya SHU diperoleh koperasi setiap tahunnya sebagai pertanda bahwa
koperasi setelah dikelola dengan baik dan professional. Semakin besar SHU
yang diperoleh maka pembagian SHU koperasi akan semakin besar dan
tentunya akan meningkatkan kesejahteraan para anggotanya dan
6
masyarakat pada umumya. SHU sangat tergantung dari besar modal yang
berhasil dihimpun oleh koperasi untuk menjalankan usahanya.
Koperasi Simpan Pinjam Gowa Abadi di Kabupaten Gowa adalah
salah satu lembaga keuangan bukan bank yang bergerak dalam ekonomi
yang diharapkan dapat digunakan sebagai pemenuhan modal. Tujuan
koperasi dalam usahanya yakni meningkatkan kondisi sosial ekonomi
anggotanya dan mengumpulkan keuntungan yang nanti akan dikembalikan
kepada anggotanya. Keuntungan tersebut diperoleh melalui usaha yang
didirikan pada koperasi tersebut dan pembagiannya diambil melalui Sisa
Hasil Usaha (SHU). Demi meningkatkan SHU dan menjaga kelangsungan
hidup koperasi, maka berbagai faktor-faktor yang mendorong terus
ditingkatkan semaksimal mungkin tanpa mengubah asas utama koperasi.
Usaha atau kegiatan yang dilakukan koperasi dapat dilihat dari besarnya
volume usaha koperasi itu sendiri. Volume usaha inilah yang nantinya juga
akan mempengaruhi perolehan SHU koperasi. Volume usaha yang besar
juga dapat tidak meningkatkan SHU, karena biaya yang dikeluarkan oleh
koperasi lebih besar daripada pendapatan yang diperolehnya. Pertumbuhan
koperasi seringkali mengalami banyak kendala. Meskipun terus terjadi
peningkatan kuantitas namun masih sedikit yang mempunyai SHU yang
besar.
Rasio pertumbuhan laba KSP Gowa Abadi mengalami penurunan dari
tahun 2017 sampai tahun 2019. Pada tabel 1.1 menunjukkan rasio laba ini
mengalami penurunan. Kandisi ini memerlukan rasio keuangan yang dapat
menjelaskan gambaran tentang baik atau buruknya keadaan atau posisi
keuangan dari suatu periode ke periode berikutnya serta dampaknya pada
7
pertumbuhan SHU. Laporan keuangan koperasi meliputi neraca, laporan sisa
hasil usaha (SHU), laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan.
Salah satu alat ukur laporan keuangan yaitu rasio keuangan yang dapat
memprediksi pertumbuhan laba setiap tahun. Rasio keuangan yang
digunakan untuk menganalisis terdiri dari rasio likuiditas, rasio solvabilitas,
rasio rentabilitas, dan rasio aktivitas.
Tabel 1.1 Pertumbuhan Laba (SHU)
Tahun SHU Pertumbuhan SHU
2016 21.954.870
2017 131.190.215 498%
2018 205.979.423 57%
2019 262.761.032 28%
Sumber: Data Primer KSP Gowa Abadi Tahun 2020
Analisis laporan keuangan perlu dilakukan guna mengetahui
gambaran pencapaian hasil usaha selama periode tertentu. Hasil usaha
bersih merupakan nilai hasil usaha setelah memperhitungkan beban biaya
selama periode operasional. Laporan keuangan yang dimaksud meliputi
neraca dan laporan sisa hasil usaha milik KSP Gowa Abadi. Analisis laporan
keuangan yang dilakukan adalah analisis rasio keuangan yang dapat
digunakan sebagai acuan manajemen KSP Gowa Abadi dalam memprediksi
pertumbuhan SHU di masa yang akan datang.
Penelitian yang membahas mengenai pembahasan pertumbuhan
SHU yang diprediksi dengan analisis rasio keuangan telah banyak dilakukan
antara lain oleh Hadi (2013), Padmautami (2016), dan Kaganataribe (2019).
Ketiga penelitian itu menemukan hasil bahwa analisis rasio keuangan dapat
memengaruhi pertumbuhan SHU. Meskipun dalam KSP Gowa Abadi laba
bukan prioritas yang utama, namun manajemen tetap berusaha mencapai
8
laba yang sesuai dengan harapan, untuk itu manajemen perlu me`ngambil
kebijaksanaan yang tepat dalam mengiventasikan dana yang ada yang
diharapkan mampu meningkatkan efisiensi modal kerja dan pertumbuhan
sisa hasil usahanya. Namun pada kenyataannya KSP Gowa Abadi belum
dapat mengelola keuangannya secara efisien. Berdasarkan hal itu dan
penelitian terdahulu tersebut, maka tujuan dilakukannya penelitian ini adalah
untuk menguji kembali konsistensi analisis rasio dalam mengukur
pertumbuhan SHU koperasi. Objek yang digunakan dalam penelitian ini
adalah Koperasi Simpan Pinjam Gowa Abadi.
Terkait penjelasan diatas maka peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul “Analisis Rasio Keuangan Yang Mempengaruhi
Pertumbuhan Sisa Hasil Usaha (SHU) Pada Koperasi Simpan Pinjam
Gowa Abadi”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas, maka yang menjadi rumusan masalah
adalah :
1. Apakah rasio lancar (current ratio) secara parsial berpengaruh terhadap
pertumbuhan Sisa Hasil Usaha (SHU) pada Koperasi Simpan Pinjam
Gowa Abadi?
2. Apakah rasio utang (debt ratio) secara parsial berpengaruh terhadap
pertumbuhan Sisa Hasil Usaha (SHU) pada Koperasi Simpan Pinjam
Gowa Abadi?
3. Apakah rasio laba bersih (profit margin) secara parsial berpengaruh
terhadap pertumbuhan Sisa Hasil Usaha (SHU) pada Koperasi Simpan
Pinjam Gowa Abadi?
9
4. Apakah rasio perputaran aktiva (total asset turnover) secara parsial
berpengaruh terhadap pertumbuhan Sisa Hasil Usaha (SHU) pada
Koperasi Simpan Pinjam Gowa Abadi?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan yang diajukan, maka tujuan dalam penelitian ini
adalah:
1. Untuk menganalisis pengaruh rasio lancar (current ratio) secara parsial
terhadap pertumbuhan Sisa Hasil Usaha (SHU) pada Koperasi Simpan
Pinjam Gowa Abadi.
2. Untuk menganalisis pengaruh rasio utang (debt ratio) secara parsial
terhadap pertumbuhan Sisa Hasil Usaha (SHU) pada KoperasiSimpan
PinjamGowa Abadi.
3. Untuk menganalisis pengaruh rasio laba bersih (profit margin) secara
parsial terhadap pertumbuhan Sisa Hasil Usaha (SHU) pada Koperasi
Simpan Pinjam Gowa Abadi.
4. Untuk menganalisis pengaruh rasio perputaran aktiva (total asset
turnover) secara parsial terhadap pertumbuhan Sisa Hasil Usaha (SHU)
pada Koperasi Simpan Pinjam Gowa Abadi.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian yang akan dilakukan diharapakan dapat memberikan
manfaat, yaitu :
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapakan dapat untuk menjadi media
pembelajaran bagi mahasiswa terkhususnya untuk Mahasiswa Akuntansi
10
terkait dengan Analisis Rasio Keuangan Yang Mempengaruhi
Pertumbuhan Sisa Hasil Usaha (SHU) pada Koperasi Simpan Pinjam
Gowa Abadi.
2. Manfaat praktis
a. Penelitian ini diharapkan sebagai bahan masukan terkait Analisis
Rasio Keuangan Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Sisa Hasil Usaha
(SHU) pada Koperasi Simpan Pinjam Gowa Abadi.
b. Penelitian ini diharapkan sebagai bahan refrensi sekaligus menambah
ilmu pengetahuan bagi mahasiswa dan pembaca terkait Analisis
Rasio Keuangan Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Sisa Hasil Usaha
(SHU) pada Koperasi Simpan Pinjam Gowa Abadi.
11
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Koperasi
1. Pengertian Koperasi
Koperasi adalah suatu perkumpulan yang didirikan oleh orang-
orang yang memiliki kemampuan ekonomi terbatas, yang bertujuan untuk
memperjuangkan peningkatan kesejahteraan ekonomi mereka (Rudianto,
2010:3). Menurut Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2015 pada pasal 1,
koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau
badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan
prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang
berdasarkan atas asas kekeluargaan.
Rudianto (2010:4) menyatakan bahwa prinsip-prinsip pengelolaan
koperasi merupakan penjabaran lebih lanjut dari asas kekeluargaan yang
dianutnya. Prinsip-prinsip koperasi ini biasanya mengatur baik hubungan
antara koperasi dengan para anggotanya, hubungan antara sesama
anggota koperasi, pola kepengurusan organisasi koperasi serta mengenai
tujuan yang ingin dicapai oleh koperasi sebagai lembaga ekonomi yang
berasas kekeluargaan. Selain itu, prinsip-prinsip koperasi biasanya juga
mengatur pola kepengelolaan usaha koperasi.
2. Prinsip Koperasi
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 17 tahun 2012 pasal 6 ayat
1, koperasi melaksakan prinsip koperasi yang meliputi :
a) Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka;
b) Pengawasan oleh anggota diselenggarakan secara demokrasi;
12
c) Anggota berpartisipasi aktif dalam kegiatan ekonomi koperasi;
d) Koperasi merupakan badan usaha swadaya yang otonom, dan
independen;
e) Koperasi menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan bagi anggota,
pengawas, pengurus, dan karyawannya, serta memberikan informasi
kepada masyarakat tentang jati diri, kegiatan dan kemanfaatan
Koperasi;
f) Koperasi melayani anggotanya secara prima dan memperkuat
gerakan koperasi dengan bekerjasama melalui jaringan kegiatan pada
tingkat lokal, nasional, dan internasional; dan
g) Koperasi bekerja untuk pembangunan berkelanjutan bagi lingkungan
dan masyarakat melalui kebijakan yang disepakati oleh Anggota.
3. Jenis-Jenis Koperasi
Dilihat dari bidang usaha dan jenis anggotanya, koperasi
dikemlompokkan menjadi 5 jenis. Menurut Feryanto (2011;13-14)
koperasi dapat dikelompokkan ke dalam beberapa jenis, antara lain:
a) Koperasi Simpan Pinjam, merupakan unit usaha bersama yang
dibentuk oleh beberapa orang guna membantu anggota dan
masyarakat di bidang keuangan.
b) Koperasi Konsumen, merupakan suatu usaha unit usaha bersama
yang kegiatan usahanya menyediakan berbagai barang konsumsi.
c) Koperasi Jasa, merupakan unit usaha bersama yang kegiatan
usahanya memberikan layanan atau jasa kepada anggota atau
masayarakat.
13
d) Koperasi Produksi, merupakan koperasi yang beranggotakan para
pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM). Peran aktif pelaku UKM ini
diharapkan mampu menggerakkan kegiatan usaha koperasi produksi.
e) Koperasi Serba Usaha, merupakan unit usaha yang kegiatannya
meliputi semua bidang, seperti konsumsi, produksi, simpan pinjam,
maupun jasa.
B. Laporan Keuangan
Laporan keuangan merupakan suatu informasi yang menggambarkan
kondisi keuangan suatu perusahaan, dan lebih jauh informasi tersebut dapat
dijadikan sebagai gambaran kinerja keuangan perusahaan tersebut (Fahmi,
2011:2). Laporan keuangan merupakan produk akhir dari serangkaian proses
pencatatan dan pengikhtisaran data transaksi bisnis (Hery, 2015:3). Laporan
Keuangan dibuat dengan tujuan untuk menyampaikan informasi tentang
kondisi keuangan perusahaan pada suatu saat tertentu kepada para
pemangku kepentingan. Para pemakai laporan keuangan selanjutnya dapat
menggunakan informasi tersebut sebagai dasar dalam memilih alternatif
penggunaan sumber daya perusahaan yang terbatas (Samryn, 2012:33).
Menurut Hanafi dan Halim (2012:49), ada tiga macam laporan keuangan
pokok yang dihasilkan, (1) neraca, (2) laporan laba rugi, (3) laporan aliran
kas.
C. Laporan Keuangan Koperasi
Menurut Rudianto (2010:11), laporan keuangan koperasi adalah
laporan pertanggungjawaban pengurus koperasi atas hasil usaha koperasi
pada suatu periode tertentu dan posisi keuangan koperasi pada akhir periode
14
tersebut. menurut UU No. 17 Tahun 2012 Koperasi adalah badan hukum
yang didirikan oleh orang perseorangan atau badan hukum koperasi, dengan
pemisahan kekayaan para anggotanya sebagai modal menjalankan usaha,
yang memenuhi aspirasi dan kebutuhan bersama di bidang ekonomi, sosial,
dan budaya sesuai dengan nilai dan prinsip Koperasi. Laporan Keuangan
Koperasi lebih ditujukan kepada pihak-pihak di luar pengurus koperasi dan
bukan dimaksudkan untuk pengendalian usaha. Pihak-pihak pemakai laporan
keuangan dibagi menjadi 2 (dua), yaitu: pihak utama yang meliputi para
anggota serta para pejabat koperasi dan pemakai lainnya yang mempunyai
kepentingan terhadap koperasi, diantaranya: calon anggota koperasi,
kreditur, bank dan kantor pajak.
Adapun unsur-unsur Laporan Keuangan Koperasi Menurut Sugiyarso
(2011:15), unsur-unsur laporan keuangan koperasi terdiri dari:
1. Neraca
Neraca menyajikan informasi mengenai aktiva, kewajiban, dan, ekuitas
koperasi pada waktu tertentu. Elemen neraca biasanya dikelompokkan
menjadi sub-kelompok dan sub-klasifikasi untuk menunjukkan tentang
likuiditas dan kemampuan operasi serta kemampuan koperasi dalam
melunasi utang-utangnya.
2. Perhitungan Sisa Hasil Usaha
Perhitungan sisa hasil usaha harus memuat hasil usaha dengan anggota
dan laba atau rugi kotor dengan non anggota. Perhitungan sisa hasil
usaha menyajikan informasi mengenai pendapatan, beban-beban usaha,
dan, beban-beban perkoperasian selama periode tertentu. Perhitungan
hasil usaha juga menyajikan hasil akhir yang disebut Sisa Hasil Usaha
15
(SHU) yang diperoleh dari hasil usaha dengan anggota dan laba-rugi
kotor dengan non-anggota. Isitlah perhitungan sisa hasil usaha digunakan
mengingat manfaat dari usaha koperasi tidak sematamata diukur dari
Sisa Hasil Usaha (SHU) atau laba, tetapi lebih ditentukan dari manfaatnya
untuk anggota. Sisa hasil usaha (SHU) tahun berjalan dibagi sesuai
dengan ketentuan yang berlaku pda koperasi. Dalam hal dan jenis jumlah
pembagian sisa hasil usaha telah diatur secara jelas, maka bagian yang
tidak menjadi hak koperasi diakui sebagai kewajiban koperasi. Apabila
jenis dan jumlah pembagiannya belum diatur secara jelas, maka SHU
tersebut dicatat sebagai sisa hasil usaha (SHU) belum dibagi dan harus
dijelaskan dalam catatan atas laporan keuangan.
3. Laporan Arus Kas
Laporan arus kas menyajikan informasi mengenai perubahan kas yang
meliputi saldo awal kas, sumber penerimaan kas, pengeluaran kas, dan
saldo akhir kas pada periode tertentu.
4. Laporan Promosi Ekonomi Aggota
Laporan promosi ekonomi anggota adalah laporan yang memperlihatkan
manfaat ekonomi yang diperoleh anggota koperasi selama satu tahun
tertentu. Laporan tersebut mencakup 4 (empat) unsur, yaitu:
a) Manfaat ekonomi dari pembelian barang atau pengadaan jasa
bersama.
b) Manfaat ekonomi dari pemasaran dan pengolahan bersama.
c) Manfaat ekonomi dari simpan pinjam lewat koperasi.
d) Manfaat ekonomi dalam bentuk pembagian sisa hasil usaha. Manfaat
tersebut mencakup manfaat yang diperoleh selama tahun berjalan
16
dari transaksi pelayanan yang dilakukan koperasi untuk anggota dan
manfaat yang diperoleh pada akhir tahun buku dari pembagian sisa
hasil usaha tahun berjalan. Laporan promosi ekonomi anggota ini
disesuaikan dengan jenis koperasi dan usaha yang dijalankannya.
Sisa usaha tahun berjalan harus dibagi sesuai dengan ketentuan
anggaran dan anggaran rumah tangga koperasi. Bagian sisa hasil
usaha untuk anggota merupakan manfaat ekonomi yang diterima
anggota pada akhir tahun buku.
5. Catatan atas Laporan Keuangan
Catatan atas laporan keuangan menyajikan pengungkapan (disclosures)
yang memuat:
a) Perlakuan akuntansi antara lain mengenai:
1) Pengakuan pendapatan dan beban sehubungan dengan transaksi
anggota dengan non-anggota.
2) Kebijakan akuntansi tentang aktiva tetap, penilaian persediaan,
piutang, dan, sebagainya.
3) Dasar penetapan harga pelayanan kepada anggota dan
nonanggota.
b) Pengungkapan informasi, antara lain:
1) Kegiatan atau pelayanan utama koperasi baik yang tercantum
dalam anggaran dasar dan anggaran rumah tangga maupun
dalam praktek, atau yang telah dicapai oleh koperasi.
2) Aktivitas koperasi dalam pengembangan sumber daya dan
pelatihan, perkoperasian, usaha, manajemen yang
17
diselenggarakan untuk anggota, penciptaan lapangan usaha baru
untuk anggota.
3) Kewajiban bersyarat yang timbul dari transaksi koperasi dengan
anggota dan non-anggota.
4) Pengklasifikasian piutang dan hutang yang timbul dari transaksi
koperasi dengan anggota dan non-anggota.
5) Pembatasan dan penggunaan risiko atas aktiva tetap yang
diperoleh atas dasar hibah atau sumbangan.
6) Aktiva yang dioperasikan oleh koperasi tetapi bukan milik
koperasi.
7) Aktiva yang diperoleh secara hibah dalam bentuk pengalihan
saham dari perusahaan swasta.
8) Pembagian sisa hasil usaha dan penggunaan cadangan.
9) Hak dan tanggungan pemodal modal penyertaan.
10) Penyelenggaraan rapat anggota, dan, keputusan-keputusan
penting yang berpengaruh terhadap perlakuan akuntansi dan
penyajian laporan keuangan.
D. Sisa Hasil Usaha (SHU)
Koperasi tidak menggunakan istilah laba atau keuntungan untuk
menunjukkan selisih antara penghasilan yang diterima selama periode
tertentu dan pengorbanan yang dikeluarkan untuk memperoleh penghasilan
itu. Selisih ini dalam koperasi disebut dengan Sisa Hasil Usaha (SHU).
Menurut Limbong (2012:138) pengertian Sisa Hasil Usaha adalah
Sisa Hasil Usaha (SHU) koperasi adalah selisih dari seluruh pemasukan atau
penerimaan total (total revenue/TR) dengan biaya-biaya atau biaya total (total
18
cost/TC) dalam satu tahun buku. Acuan dasar untuk membagi Sisa Hasil
Usaha (SHU) adalah prinsip dasar koperasi yang menyebutkan bahwa
pembagian Sisa Hasil Usaha (SHU) dilakukan secara adil sebanding dengan
besarnya jasa usaha masing-masing anggota. Dengan demikian, SHU
koperasi yang diterima oleh anggota bersumber dari dua kegiatan ekonomi
yang dilakukan oleh anggota sendiri, yaitu SHU atau jasa modal dimana
Pembagian ini juga sekaligus mencerminkan anggota sebagai pemilik
ataupun investor, karena jasa atas modalnya (simpanan) tetap diterima dari
koperasi sepanjang koperasi tersebut menghasilkan SHU pada tahun buku
yang bersangkutan. SHU atas jasa modal, Jasa ini menegaskan bahwa
anggota koperasi selain pemilik juga sebagai pemakai atau pelanggan.
E. Analisis Laporan Keuangan
Analisis laporan keuangan merupakan suatu proses untuk
membedah laporan keuangan kedalam unsur-unsurnya dan menelaah
masing-masing dari unsur tersebut dengan tujuan untuk memperoleh
pengertian dan pemahaman yang baik dan tepat atas laporan keuangan itu
sendiri (Hery, 2015:132). Menurut Harahap (2011:190), mengungkapkan
analisis laporan keuangan berarti menguraikan pos-pos laporan keuangan
menjadi unit informasi yang lebih kecil dan melihat hubungannya yang
bersifat signifikan atau yang mempunyai makna antara satu dengan yang
lain baik antara data kuantitatif maupun non-kuantitatif dengan tujuan untuk
mengetahui kondisi keuangan lebih dalam yang sangat penting dalam
proses menghasilkan keputusan yang tepat.
Menurut Hery (2015:134), langkah-langkah atau prosedur dalam
melakukan analisis laporan keuangan yaitu:
19
1. Mengumpulkan data keuangan dan data pendukung yang diperlukan
selengkap mungkin, baik untuk satu periode maupun beberapa periode;
2. Melakukan pengukuran-pengukuran atau perhitungan-perhitungan secara
cermat dengan memasukka nangka-angka yang ada dalam laporan
keuangan kedalam rumusan-rumusan tertentu;
3. Memberikan interpresentasi terhadap hasil penghitungan dan pengukuran
yang telah dilakukan;
4. Membuat laporan hasil analisis;
5. Memberikan rekomendasi sehubungan dengan hasil analisis yang telah
dilakukan.
F. Analisis Rasio Keuangan
Menurut Hery (2015:161-163), analisis rasio adalah analisis yang
dilakukan dengan menghubungkan berbagai perkiraan yang ada pada
laporan keuangan dalam bentuk rasio keuangan. Rasio keuangan merupakan
suatu perhitungan rasio dengan menggunakan laporan keuangan yang
berfungsi sebagai alat ukur dalam menilai kondisi keuangan dan kinerja
perusahaan. Tujuan analisis rasio menurut Prihadi (2010:113), analisis rasio
digunakan secara khusus oleh investor dan kreditor dalam keputusan
investasi atau penyaluran dana. Rasio-rasio keuangan pada dasarnya
disusun dengan menggabungkan angka-angka didalam atau antara laporan
laba-rugi dan neraca. Menurut Hery (2015:166-235) terdapat beberapa rasio
keuangan, antara lain:
1. Rasio Likuiditas
Rasio Likuiditas adalah rasio yang menunjukkan kemampuan
perusahaan dalam memenuhi kewajiban atau membayar utang jangka
20
pendeknya. Dengan kata lain, rasio likuiditas adalah rasio yang dapat
digunakan untuk mengukur sampai seberapa jauh tingkat kemampuan
perusahaan dalam melunasi kewajiban jangka pendeknya yang segera
jatuh tempo. Menurut Fahmi (2011:121), rasio likuiditas (liquidity ratio)
adalah kemampuan suatu perusahaan memenuhi kewajiban jangka
pendeknya secara tepat waktu. Rasio likuiditas mengukur kemampuan
likuiditas jangka pendek perusahaan dengan melihat aktiva lancar
perusahaan relatif terhadap utang lancarnya (Hanafi dan Halim, 2012:75).
Menurut Prihadi (2010:162), rasio likuiditas bertujuan untuk mengetahui
sejauh mana kemampuan perusahaan dalam melunasi kewajiban jangka
pendeknya. Oleh karena itu pos-pos yang dihitung adalah pos neraca
pada bagian aset lancar dan hutang lancar. Rasio likuiditas dapat
dihitung dengan menggunakan rasio lancar (current ratio), rasio cepat
(quick atau acid test ratio), dan rasio aliran kas operasi (operating cash
flow ratio) dan penelitian ini menggunakan rasio lancar (current ratio)
sebagai proksi dari rasio likuiditas.
Adapun rumus dari Rasio Lancar (Current Ratio) adalah sebagai
berikut:
en io ktiva ancar
tang ancar
2. Rasio Solvabilitas
Rasio solvabilitas atau leverage merupakan rasio yang digunakan
untuk mengukur sejauh mana aset perusahaan dibiayai utang. Dengan
kata lain, rasio solvabilitas atau rasio leverage merupakan rasio yang
digunakan untuk mengukur seberapa besar beban utang yang harus
21
ditanggung perusahaan dalam rangka pemenuhan aset. Dalam arti luas,
rasio solvabilitas digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan
dalam memenuhi seluruh kewajibannya, baik kewajiban jangka pendek
maupun kewajiban jangka panjang.
Rasio solvabilitas atau rasio struktur modal atau rasio leverage,
merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan dalam
memenuhi seluruh kewajibannya. Rasio ini mengukur kemampuan
perusahaan memenuhi kewajiban-kewajiban jangka panjangnya (Hanafi
dan Halim, 2012:79). Rasio solvabilitas terdiri dari rasio utang atau rasio
kecukupan utang (debt ratio), rasio suku bunga (time interest earned
ratio), dan ratio aliran kas operasi terhadap biaya tetap (operating cash
flow to fixed charge ratio) dan penelitian ini menggunakan rasio utang
(debt ratio) sebagai proksi dari rasio solvabilitas.
Adapun rumus dari Rasio Utang (Debt Ratio) adalah sebagai
berikut:
e io otal utang
otal ktiva
`
3. Rasio Rentabilitas
Rasio Rentabilitas atau disebut juga Profitabilitas, digunakan
untuk mengetahui sampai sejauh mana pendapatan bruto yang dihasilkan
koperasi menjadi SHU, yaitu dengan membandingkan antara keuntungan
atau SHU yang diperoleh dari kegiatan pokok koperasi dengan
pendapatan bruto yang digunakan untuk menghasilkan keuntungan
tersebut. Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan
keuntungan (profitabilitas) pada tingkat penjualan, asset dan modal
22
saham tertentu (Hanafi dan Halim, 2012:81). Rasio ini terdiri dari rasio
laba bersih (profit margin), return on investment (ROI), return on equity
(ROE), dan laba. Penelitian ini menggunakan rasio laba bersih (net profit
margin) sebagai proksi dari rasio profitabilitas.
Adapun rumus dari Rasio Laba Bersih (Net Profit Margin) adalah
sebagai berikut:
e ofi gin aba ersih etelah ajak
enjualan ersih
4. Rasio Aktivitas
Rasio Aktifitas adalah rasio yang menggambarkan sejauh mana
suatu perusahaan mempergunakan sumberdaya yang dimilikinya guna
menunjang aktivitas perusahaan, dimana penggunaan aktivitas ini
dilakukan secara sangat maksimal dengan maksud memperoleh hasil
yang maksimal (Fahmi, 2011:132). Rasio ini terdiri dari perputaran aktiva
(total assets turnover), perputaran persediaan (Inventory Turnover) dan
periode perputaran piutang (account receivable turnover). Penelitian ini
menggunakan rasio perputaran aktiva (total assets turnover) sebagai
proksi dari rasio aktivitas.
Adapun rumus dari Rasio Perputaran Aktiva (Total Assets
Turnover) adalah sebagai berikut:
o l e no e enjualan
otal ktiva
G. Penelitian Terdahulu
1. Purwati, Agnes Susana Merry.2019. Analisis Rasio Keuangan Terhadap
Pembagian Sisa Hasil Usaha Pada Koperasi Kredit Anugerah Bandarjaya
23
Lampung Tengah. Rasio Likuiditas (Current Ratio), Rasio Solvabilitas
(Debt to Equity Ratio) dan Rasio Rentabilitas (Return On Equity) secara
parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap Sisa Hasil Usaha
(SHU). 2. Semua variabel independent, yaitu Rasio Likuiditas (Current
Ratio), Rasio Solvabilitas (Debt to Equity Ratio), dan Rasio Rentabilitas
(Return On Equity) secara bersama-sama (simultan) berpengaruh positif
dan juga signifikan terhadap Sisa Hasil Usaha (SHU).
2. Hadi, Muhammad Danar.2013. Analisis Rasio Keuangan Yang
Mempengaruhi Pertumbuhan Sisa Hasil Usaha (SHU) KPRI Dewantara
Di Kabupaten Jember. Hasil penelitian menunjukan bahwa secara parsial,
Rasio Lancar (Current Ratio), Rasio Laba Bersih (Net Profit Margin), dan
Rasio Perputaran Persediaan (Inventory Turnover) tidak berpengaruh
signifikan terhadap pertumbuhan SHU KPRI Dewantara. Akan tetapi,
Rasio Utang (Debt Ratio) berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan
SHU KPRI Dewantara.
3. Suwarmi, 2017. Analisis Rasio Keuangan Koperasi (Studi Kasus di
Koperasi Pegawai Republik Indonesia “ ngkasa” Radio Republik
Indonesia Yogyakarta) Berdasarkan hasil analisis data keuangan KPR
“ ngkasa” RRI Yogyakarta diperoleh kesimpulan bahwa tingkat likuiditas
yang diukur menggunakan current ratio pada tahun 2012-2016
dikategorikan sangat baik. Tingkat solvabilitas yang diukur menggunakan
total debt to equity ratio dan total debt to total assets ratio pada tahun
2012, 2013, 2015 dan 2016 di kategorikan baik sedangkan tahun 2014
dikategorikan cukup baik.Tingkat rentabilitas diukur menggunakan net
profit margin pada tahun 2012, 2014, 2015 dan 2016 dikategorikan
24
sangat baik sedangkan tahun 2013 dikategorikan baik, untuk return on
assets pada tahun 2012-2016 dikategorikan cukup baik, dan untuk
rentabilitas modal sendiri pada tahun 2012-2016 dikategorikan kurang
baik. Tingkat aktivitas yang diukur menggunakan perputaran aktiva pada
tahun 2012-2016 dikategorikan tidak baik.
4. Padmautami, Ni Kadek Ari.dkk, 2016. Analisis Rasio Keuangan yang
mempengaruhi Pertumbuhan Sisa Hasil Usaha (SHU) di KSP Sari Apuan
Denpasar. Hasil penelitian menunjukan bahwa variabel rasio lancar
berpengaruh positif terhadap pertumbuhan SHU yang ditunjukan dengan
nilai signifikansi 0,000. Variabel rasio utang dan rasio laba bersih juga
berpengaruh terhadap pertumbuhan sisa hasil usaha yang ditunjukan
dengan nilai signifikansi masing-masing 0,000 dan 0,028. Meskipun
demikian, variabel rasio perputaran aktiva tidak memiliki pengaruh
terhadap pertumbuhan sisa hasil usaha yang ditunjukan dengan nilai
signifikansi sebesar 0,068.
5. Kaganataribe, Zerlinda Diah Ayu.dkk, 2019. Analisis Rasio Keuangan
Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Sisa Hasil Usaha di Koperasi Simpan
Pinjam Kota Denpasar. 1.Current Ratio (CR) tidak berpengaruh terhadap
Pertumbuhan Sisa Hasil Usaha. 2. Debt to Equity Ratio (DER)
berpengaruh positif terhadap Pertumbuhan Sisa Hasil Usaha. 3. Total
Assets Turnover (TAT) tidak berpengaruh terhadap Pertumbuhan Sisa
Hasil Usaha. 4. Net Profit Margin (NPM) tidak berpengaruh terhadap
Pertumbuhan Sisa Hasil Usaha.
6. Baskara, I Wayan Tegar.dkk, 2020. Pengaruh Rasio Likuiditas, Rasio
Profitabilitas, Dan Aktiva Produktif Terhadap Pertumbuhan Sisa Hasil
25
Usaha Koperasi Simpan Pinjam Di Kecamatan Sukawati. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa Rasio likuiditas tidak berpengaruh terhadap
pertumbuhan sisa hasil usaha koperasi simpan pinjam di Kecamatan
Sukawati, Rasio profitabilitas tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan
sisa hasil usaha koperasi simpan pinjam di Kecamatan Sukawati. Aktiva
produktif berpengaruh positif terhadap pertumbuhan sisa hasil usaha
koperasi simpan pinjam di Kecamatan Sukawati.
7. Novyanti 2013. Analisis Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Besarnya
Sisa Hasil Usaha (SHU) Pada Koperasi Bina Utama Jaya Pasir
Pengaraian. Hasil dari pengujian dalam penelitian ini menunjukkan bahwa
baik secara parsial maupun secara simultan memiliki pengaruh yang
signifikan antara rasio keuangan yaitu Total Debt to Equity Ratio (DER),
Return on Equity (ROE) dengan besarnya SHU Koperasi Bina Utama
Jaya kecuali Current Ratio tidak terdapat pengaruh secara parsial
terhadap besarya SHU. Berdasarkan hasil perhitungan, maka didapat
persamaan regresi berganda yaitu: Y= -0,001 + 0,002X1 + 0,001X2
+0,009X3. Nilai kontribusi sebesar 28,09% artinya bahwa terdapat tingkat
hubungan sebesar 28,09% antara CR, DER, ROE terhadap besarnya
SHU.
H. Kerangka Konsep
1. Pengaruh Rasio Lancar (CR) terhadap Pertumbuhan Sisa Hasil
Usaha (SHU)
Menurut Kasmir (2016:134), current ratio merupakan rasio untuk
mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka
pendek atau utang yang segera jatuh tempo pada saat ditagih secara
26
keseluruhan. Semakin tinggi rasio lancar maka akan semakin besar
kemampuan perusahaan untuk membayar berbagai hutang atau
tagihannya. Current ratio menunjukkan sejauh mana aset lancar
memenuhi kewajiban lancar. Semakin besar perbandingan aktiva lancar
dengan kewajiban lancar, Semakin tinggi kemampuan perusahaan
menutupi kewajiban jangka pendeknya.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Purwati (2019), menunjukkan
bahwa current ratio berpengaruh positif dan signifikan terhadap sisa hasil
usaha dan menurut penelitian Indriani (2012) menyebutkan current ratio
berpengaruh positif terhadap SHU. Dari sini dapat dilihat bahwa
hubungan rasio lancar dan sisa hasil usaha adalah hubungan yang
positif. Oleh karena itu, dalam penelitian ini peneliti memiliki keyakinan
bahwa current ratio berpengaruh positif terhadap sisa hasil usaha.
2. Pengaruh Rasio Utang (DR) terhadap Pertumbuhan Sisa Hasil
Usaha (SHU)
Menurut Kasmir (2016:157), Debt Ratio merupakan rasio yang
digunakan untuk menilai utang dan ekuitas. Rasio ini dicari dengan cara
membandingkan antara seluruh utang, termasuk utang lancar dengan
seluruh ekuitas. Bagi koperasi semakin tinggi kemampuan koperasi
membayar semua hutang-hutangnya baik jangka pendek maupun jangka
panjangnya, maka pertumbuhan SHU akan semakin tinggi dimana
semakin tinggi dana pihak ketiga maka semakin tinggi Sisa Hasil Usaha
yang didapatkan oleh koperasi.
Penelitian yang dilakukan oleh Purwati (2019), menunjukkan
bahwa debt to equity ratio berpengaruh positif dan signifikan terhadap
27
sisa hasil usaha dan menurut Penelitian yang dilakukan oleh Novyanti
(2013) menyebutkan variabel debt to equity ratio yang termasuk dalam
jenis rasio solvabilitas berpengaruh positif terhadap sisa hasil usaha. Dari
sini dapat dilihat bahwa hubungan debt ratio dan sisa hasil usaha adalah
hubungan yang positif Oleh karena itu, dalam penelitian ini peneliti
memiliki keyakinan bahwa debt ratio berpengaruh positif terhadap sisa
hasil usaha.
3. Pengaruh Laba Bersih (NPM) terhadap Pertumbuhan Sisa Hasil
Usaha (SHU)
Menurut Kasmir (2016:199), Net Profit Margin merupakan salah
satu rasio yang digunakan untuk mengukur margin laba atas penjualan.
Cara pengukuran rasio ini adalah dengan membandingkan laba bersih
setelah pajak dengan penjualan bersih. Semakin tinggi rasio ini
menunjukkan bahwa perusahaan semakin efisien dalam produksi,
personalia, pemasaran dan keuangannya dan apabila nilai net profit
margin semakin besar mendekati satu, semakin efisien biaya yang
dikeluarkan dan semakin besar tingkat kembalinya keuntungan bersih.
Padmautami (2016). Hasil penelitian menunjukkan adanya
pengaruh yg positif rasio laba bersih (net profit margin) terhadap
pertumbuhan sisa hasil usaha. Semakin tinggi laba bersih maka semakin
tinggi sisa hasil usaha koperasi. Sisa hasil usaha yang didapat koperasi
merupakan laba koperasi yang telah dipotong biaya dan beban-beban
lainnya dimana laba ini disebut laba bersih.Dengan hasil yang telah
diperoleh oleh penelitian sebelumnya yang berdampak positif. Oleh
28
karena itu, dalam penelitian ini peneliti memiliki keyakinan bahwa net
profit margin berpengatuh positif terhadap sisa hasil usaha.
4. Pengaruh Rasio Perputaran Aktiva (TAT) terhadap Pertumbuhan
Sisa Hasil Usaha (SHU)
Menurut Kasmir (2016:185), Total Assets Turnover merupakan
rasio yang digunakan untuk mengukur perputaran semua aktiva yang
dimiliki perusahaan dan mengukur berapa jumlah penjualan yang
diperoleh dari tiap rupiah aktiva. Semakin besar Total Assets Turnover
menunjukkan perusahaan efisien dalam menggunakan seluruh aktiva
perusahaan untuk menghasilkan penjualan bersihnya.Semakin cepat
perputaran aktiva suatu perusahaan untuk menunjang kegiatan penjualan
bersihnya, maka pendapatan yang diperoleh meningkat sehingga laba
yang didapat semakin besar.
Penelitian yang dilakukan oleh Padmautami (2016), menunjukkan
bahwa rasio perputaran aktiva (total asset turnover) tidak berpengaruh
terhadap pertumbuhan sisa hasil usaha.Hal ini bahwa perputaran aktiva
baik yang tinggi maupun yang rendah tidak mempengaruhi pertumbuhan
sisa hasil usaha.
Untuk perolehan Sisa Hasil Usaha (SHU) setiap tahun bagi
koperasi menjadi sangat penting, karena sebagian dari Sisa Hasil Usaha
(SHU) tersebut disisihkan sebagai cadangan yang akan memperkuat
koperasi itu sendiri. Semakin besar sisa hasil usaha yang diperoleh
menunjukkan kinerja keuangan yang semakin baik, karena tingkat
kembalian (return) semakin besar.
29
Untuk kerangka konsep penelitian ini dapat digambarkan sebagai
berikut :
Gambar 2.1 Kerangka Konsep
I. Hipotesis
Hipotesis dapat didefinisikan sebagai pernyataan sementara, namun
dapat diuji, yang memprediksi apa yang anda ingin temukan dalam data
empiris anda. Dengan menguji hipotesis dan menegaskan hubungan yang
diperkirakan, diharapkan solusi dapat ditemukan untuk menghadapi masalah
yang dihadapi (Uma Sekaran, dkk 2018:94).
Berdasarkan perumusan masalah dan kajian empiris yang dilakukan
sebelumnya, maka hipotesis penelitian ini adalah :
H1 : Rasio lancar (CR) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap
Pertumbuhan Sisa Hasil Usaha (SHU) pada Koperasi Simpan
Pinjam Gowa Abadi.
Rasio Perputaran
Aktiva (TAT ) X4
Rasio Laba Bersih
(NPM) X3
Rasio Utang (DR) X2
Rasio Lancar (CR) X1
Pertumbuhan Sisa
Hasil Usaha (SHU) Y
30
H2 : Rasio utang (DR) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap
Pertumbuhan Sisa Hasil Usaha (SHU) pada Koperasi Simpan
Pinjam Gowa Abadi.
H3 : Rasio laba bersih (NPM) secara parsial berpengaruh signifikan
Terhadap PertumbuhanSisa Hasil Usaha (SHU) pada Koperasi
Simpan Pinjam Gowa Abadi.
H4 : Rasio perputaran aktiva (TAT) secara parsial berpengaruh signifikan
Terhadap Pertumbuhan Sisa Hasil Usaha (SHU) pada Koperasi
Simpan Pinjam Gowa Abadi.
31
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
penelitian deskriptif secara kuantitatif yaitu data berupa angka-angka yang
tertulis pada Laporan Keuangan pada KSP Gowa Abadi. Metode penelitian
kuantitatif merupakan salah satu jenis penelitian yang spesifikasinya adalah
sistematis, terencana, dan terstruktur dengan jelas sejak awal hingga
pembuatan desain penelitiannya. Defenisi lain menyebutkan penelitian
kuantitatif adalah penelitian yang banyak menuntut penggunaan angka,
mualai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut, serta
penampilan dari hasilnya. Menurut Sugiyono (2015:14), merupakan penelitian
yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada
populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya
dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen
penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk
menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Dengan menggunakan pendekatan
Eksplanatori, yang bertujuan untuk menganalisis pengaruh antara satu
variable dengan variable lainnya atau bagaimana suatu variable
mempengaruhi variable lainnya.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian ini akan dilaksanakan di KSP Gowa Abadi yang
beralamat di Jalan Kh. Syamsuddin Tunru No.21, Sungguminasa, sehingga
peneliti memperoleh data-data dan infomasi yang tepat dan sesuai kenyataan
32
dari berbagai pihak yang terkait. Adapun waktu yang dibutuhkan selama
penelitian adalah dua bulan yaitu antara bulan Oktober – November 2020.
C. Defenisi Operasional dan Skala Pengukuran Variabel
Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah rasio
lancar, rasio utang, rasio laba bersih dan rasio perputaran aktiva sebagai
variabel bebas (independent variable). Skala pengukuran yang digunakan
adalah dengan menggunakan skala rasio. Variabel terikat (dependent
variable) dalam penelitian ini berupa pertumbuhan SHU dan memiliki skala
rasio. Untuk menyatukan persepsi tentang variabel-variabel yang akan diteliti
dan dianalisis, maka dikemukakan defenisi opersional untuk masing-masing
variabel tersebut:
1. Variabel Bebas (Independent Variable)
Variabel bebas meliputi :
a. Rasio Lancar (XI)
Rasio lancar (CR) merupakan salah satu rasio likuiditas.
Rasio ini digunakan untuk mengukur perbandingan antara aktiva
lancar dengan kewajiban lancar.
Adapun rumus dari Current Ratio adalah sebagai berikut
(Kasmir, 2016):
en io ktiva ancar
tang ancar
b. Rasio Utang (X2)
Rasio Utang (DR) merupakan salah satu rasio solvabilitas
yang mencerminkan kemampuan perusahaan dalam membayar
utang-utangnya.
33
Adapun rumus dari Debt Ratio adalah sebagai berikut
(Kasmir, 2016):
e io otal utang
otal ktiva
c. Rasio Laba Bersih (X3)
Rasio Laba Bersih (NPM) merupakan keuntungan netto
yang dihasilkan dari setiap rupiah volume usaha. NPM melihatkan
proporsi antara laba bersih setelah pajak dengan penjualan bersih
dari suatu perusahaan.
Adapun rumus dari Net Profit Margin adalah sebagai
berikut (Kasmir, 2016):
e ofi gin aba ersih etelah ajak
enjualan ersih
d. Rasio Perputaran Aktiva (X4)
Rasio Perputaran Aktiva (TAT) merupakan kemampuan
dana yang tertanam dalam keseluruhan aktiva berputar dalam
suatu periode tertentu atau kemampuan modal yang
diinvestasikan untuk menghasilkan revenue. TAT memperlihatkan
proporsi antara penjualan bersih dengan seluruh kekayaan yang
dimiliki.
Adapun rumus dari Total Assets Turnover adalah sebagai
berikut (Kasmir, 2016):
o l e no e enjualan
otal ktiva
34
2. Variabel Terikat (Dependent Variable)
Dalam penelitian ini yang menjadi variabel dependen yaitu
Pertumbuhan Sisa Hasil Usaha (SHU) pada Koperasi Simpan Pinjam
Gowa Abadi (Y).
Pertumbuhan SHU di peroleh dengan membandingkan kondisi
SHU antar bulan pada laporan keuangan laba rugi periode penelitian.
Pertumbuhan SHU pada koperasi menyatakan seberapa besar
peningkatan SHU koperasi. Pertumbuhan SHU dapat dirumuskan
sebagai berikut (permatasari, 2016):
it it it
it
Keterangan:
it = perubahan SHU untuk tahun t
it = SHU absolute pada periode tahun ke-t
it- = SHU absolute pada periode satu tahun sebelumnya
i = data observasi ke- i
D. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Menurut sugiyono (2 :8 ) “populasi adalah wilayah generalisasi
yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik
kesimpulannya. Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini
adalah data laporan pertanggungjawaban anggota dalam bentuk laporan
keuangan Koperasi Simpan Pinjam Gowa Abadi selama masa
pendiriannya.
35
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi (sebagian atau wakil populasi
yang diteliti). Sampel penelitian adalah sebagian dari populasi yang
diambil sebagai sumber dan dapat mewakili seluruh populasi. Sugiyono
(2011). Sampel dalam penelitian ini adalah data laporan keuangan
selama 3 (tiga) tahun terakhir, yaitu pada periode 2017-2019 pada
Koperasi Simpan Pinjam Gowa Abadi.
E. Teknik Pengumpulan Data
Pada penelitian ini menggunakan beberapa teknik pengumpulan data
yaitu :
1. Penelitian Pustaka (Library Research), yaitu pengumpulan data teoritis
dengan cara menelaah berbagai buku literature dan bahan pustaka
lainnya yang berkaitan dengan masalah yang dibahas.
2. Penelitian lapangan (Field Research), yaitu pengumpulan data lapangan
dengan cara yaitu :
a) Observasi, yaitu mengadakan kunjungan langsung pada objek
penelitian dan mengumpulkan data yang diperlukan.
b) Dokumentasi, yaitu sebuah cara yang dilakukan untuk menyediakan
dokumen-dokumen dengan menggunakan bukti yang akurat dari
pencatatan sumber-sumber informasi khusus dari karangan/tulisan,
buku, undang-undang dan sebagainya.
36
F. Metode Analisis Data
Teknik analisis data merupakan salah satu cara yang digunakan
untuk mengetahui sejauh mana variabel yang mempengaruhi variabel lain
agar data yang dikumpulkan tersebut dapat bermanfaat.
1. Statistik Deskriptif
Menurut Ghozali (2016:19), statistic deskriptif adalah metode
statistika yang digunakan untuk menggambarkan atau mendeskripsikan
data yang telah dikumpulkan menjadi sebuah informasi yang lebih jelas
dan mudah dipahami. Statistik deskriptif yang digunakan dalam penelitian
ini meliputi nilai minimum, maksimum, rata-rata dan standar deviasi.
2. Uji Keabsahan Data
Uji data diartikan sebagai upaya mengolah data menjadi informasi
sehingga karakteristik atau sifat-sifat data tersebut dapat dengan mudah
dipahami. Untuk menguji data dalam penelitian ini digunakan analisis
sebagai berikut:
a) Uji validitas
Menurut sugiyono (2016:121), instrument yang valid berarti
alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu
valid. Valid berarti instrument tersebut dapat digunakan untuk
mengukur apa yang seharusnya diukur. Pengujian validitas tiap butir
mengunakan analisis item, yaitu mengkorelasikan skor tiap butir
dengan skor total yang merupakan jumlah dari keseluruhan skor tiap
butir. Untuk menguji tingkat vadilitas data menggunakan program
dengan menggunakan korelasi Bivariate Pearson.
37
b) Uji Reabilitas
menurut sugiyono (2016: 131), instrument yang reliable
adalah instrument yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur
objek yang sama akan menghasilkan data yang sama. Pengujian
reliabilitas instrument dilakukan dengan program SPSS dengan
menggunakan rumus Alpha Cronbach.
3. Analisis Regresi Linear Berganda
Analisis regresi berganda adalah analisis tentang hubungan
antara satu variabel dependen dengan dua atau lebih variabel
independen. Untuk mengetahui pengaruh variabel dependen terhadap
variabel independen digunakan model regresi linear berganda dengan
persamaan sebagai berikut:
PSHU a b R b2 R b M b e
Dimana:
PSHU Pertumbuhan Sisa Hasil Usaha
a Konstanta
b Koefisien Regresi
CR Rasio Lancar
DR Rasio Utang
NPM Rasio Laba Bersih
TAT Rasio Perputaran Aktiva
e Variabel Pengganggu/error
4. Uji Hipotesis
a) Uji Koefisien Determinasi (R2) Koefisien determinasi (R2) pada intinya
mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan
38
kemampuan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi
adalah antara nol dan satu. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-
variabel independen memberikan hampir semua informasi yang
dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen (Ghozali,
2016:95). Pada penelitian ini digunakan nilai Adjusted R2 untuk
mengukur besarnya koefisien determinasi.
b) Uji t (Uji sigifikan parsial) Uji t-test menunjukkan pengaruh variabel
independen secara individu terhadap variabel dependen (Ghozali,
2016:99). Adapun kriteria pengambilan keputusan yaitu jika nilai
signifikansi > 0,05 maka tidak ada pengaruh secara parsial variabel
independen pada variabel dependen, dan sebaliknya jika nilai
signifikansi ≤ , 5 maka ada pengaruh secara parsial variabel
independen pada variabel dependen.
39
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian
1. Deskripsi Organisasi dan Keuangan KSP Gowa Abadi
Koperasi Simpan Pinjam Adil Sejahtera sebelum berganti nama
yaitu Koperasi Simpan Pinjam Gowa Abadi, koperasi ini mempunyai
komitmen besar yaitu koperasi harus profesional yaitu senantiasa
mengajak seluruh masyarakat untuk memajukan gerakan koperasi
sebagai soko guru ekonomi rakyat, KSP Adil Sejahtera kini telah
melakukan perubahan logo sebagai perwujudan semangat
profesionalisme menjadi koperasi terbaik milik bangsa.
KSP Adil Sejahtera tanpa mengenal lelah terus membangun
performance dan infrastruktur guna meningkatkan kepercayaan
masyarakt dan pemerintah serta memberikan kenyamanan dan
pelayanan kepada seluruh anggota. Seiring berjalannya waktu tepat pada
tanggal 02 mei 2012 ksp adil sejahtera telah mempunyai kantor baru
berlantai 3 yang bertempat dijalan Kh. Syamsuddin Tunru No.21
Sungguminasa, sekaligus pergantian nama Koperasi dari KSP Adil
Sejahtera berganti KSP Gowa Abadi dan tentunya dengan pergantian
nama koperasi dan seiring pergantian jaman pengurus dituntut untuk
senantiasa terus meningkatkan pelayanan prima kepada seluruh anggota
yang tentunya di awali dengan peningkatan produktifitas kerja dengan
teknologi yang tepat guna dan tepat biaya. KSP Gowa Abadi juga harus
senantiasa terus membangun kepercayaan para anggota dengan
40
senantiasa menjunjung tinggi transparansi dan juga keterbukaan antara
pengurus dan juga para anggota.
KSP Gowa Abadi juga terus membuka diri untuk menangkap
peluang bisnis baru. Melalui kerjasama kemitraan yang saling
menguntungkan KSP Gowa Abadi kini telah menjalin kerjasama dengan
BUMN dan juga pihak swasta ternama untuk memberikan nilai tambah
pelayanan kepada para anggota hingga sejak berdirinya KSP Adil
Sejahtera yang sekarang berganti nama KSP Gowa Abadi, walaupun
persaingan semakin keras KSP Gowa Abadi menjawab tantangan itu
dengan tetap eksis dengan omset sesuai yang diharapkan.
2. Struktur Organisasi
a) Susunan Organisasi
1. Susunan Pengurus
Ketua Koperasi : Muh. Takbir, S.IP
Sekretaris : Suhail Jabir, S.H
Bendahara : Suryawati
2. Susunan Pengawas
Ketua : Amrullah
Anggota : Norman
Asfa
b) Yang Termasuk Dalam Pembina Adalah
1. Kadis Koperasi dan UKM Kabupaten Gowa.
2. Kepala Sub Dinas Kelembagaan Koperasi Dan UKM Kabupaten
Gowa.
3. Kepala Seksi Organisasi Kedinasan Tingkat Kabupaten Gowa.
41
c) Bagan Kepengurusan
Gambar 4.1 Struktur Organisasi KSP Gowa Abadi
Sumber: Koperasi Simpan Pinjam Gowa Abadi
Berdasarkan struktur organisasi tersebut dapat dijelaskan
wewenang dan tanggung jawab dari masing-masing bagian yang
terdapat dalam struktur.
1. Rapat Anggota
Rapat anggota dihadiri oleh anggota koperasi yang
merupakan kekuasaan tertinggi dalam pengelolaan koperasi.
Kuasa tertinggi terletak ditangan rapat anggota. Untuk menghadiri
rapat anggota tidak dapat diwakilkan anggota lainnya. Sesuai
dengan anggaran dasar koperasi yang bersangkutan, rapat
anggota wajib diadakan satu tahun sekali. Anggota harus hadir
Pengurus
Sekertaris Bendahara
RAT
Anggota
Ketua
Pengawas
42
pada waktu yang telah ditentukan untuk membahas mengenai
persoalan-persoalan yang terjadi dalam kurun waktu setahun
terakhir pada setiap koperasi seharusnya menjalankan usahanya
untuk mencapai tujuan.
2. Pengurus
Pengurus KSP Gowa Abadi dipilih dalam suatu rapat
anggota untuk anggota dalam mengelola koperasi. Pengurus KSP
Gowa Abadi terdiri atas ketua, sekretaris dan bendahara. Dalam
mengelola koperasi, pengurus memiliki kewenangan baik yang
bersumber dari peraturan dan perundang-undangan yang berlaku,
maupun dari anggaran dasar dan peraturan intern koperasi itu
sendiri.
3. Pengawas
Badan Pengawas KSP Gowa Abadi yang kedudukannya
sejajar dengan pembina dipilih oleh anggota dalam rapat anggota.
Koperasi yang dipimpin oleh pengurus perlu mendapatkan
pengawasan dari rapat anggota yang diwakili oleh pengawas.
Pengawas melakukan pengawasan terhadap tata kehidupan KSP
yang termasuk di dalamnya usaha pengorganisasian, kebijakan
pengurus dengan tujuan mendidik dan membina lebih teliti serta
lebih ahli dalam pengelolaan KSP.
4. Anggota
Anggota KSP merupakan pemilik dan sekaligus pengguna
jasa KSP. Anggota memiliki kewajiban dan hak yang sama
43
kepada KSP sebagaimana yang telah diatur dalam anggaran
dasar dan rumah tangga.
Kondisi keuangan KSP Gowa Abadi Tahun 2017-2019 sebagai
berikut:
Tabel 4.1 Rasio Lancar (Current Ratio)
Tahun Aktiva Lancar Hutang Lancar Curent Ratio
Pertumbuhan
2017 1.536.286.250 19.553.751 7857%
2018 2.981.331.209 31.032.895 9607% 22%
2019 1.437.765.105 49.056.095 2931% -69%
Sumber : Lampiran 1 Data primer
Tabel 4.1 menunjukkan bahwa current ratio pada tahun 2017
sebesar 7857 persen, tahun 2018 meningkat sebesar 22 persen menjadi
9607 persen, tahun 2019 menurun sebesar -69 persen menjadi 2931
persen. Peningkatan atau penurunan tiap tahun yang berbeda-beda
menunjukkan bahwa peningkatan atau penurunan pada aktiva lancar dan
hutang lancar juga berbeda-beda. Current ratio yang mengalami
peningkatan yaitu pada tahun 2018. Peningkatan current ratio terjadi
karena aktiva lancar mengalami peningkatan yang besar sedangkan
hutang lancar mengalami peningkatan pada tahun 2019 dan mengalami
penurunan pada tahun 2018 dan 2017. Besar atau kecilnya peningkatan
atau penurunan pada nilai aktiva lancar dan hutang lancar dapat
menyebabkan besar atau kecilnya nilai current ratio. Sedangkan current
ratio yang mengalami penurunan yaitu pada tahun 2019. Current ratio
yang menurun ini terjadi karena hutang lancar meningkat lebih besar
sedangkan untuk aktiva lancar mengalami penurunan. Hal ini
menunjukkan bahwa aktiva lancar yang ada mengalami penurunan
44
kemampuan dalam menjamin pembayaran hutang jangka pendek
koperasi.
Tabel 4.2 Rasio Utang (Debt Ratio)
Tahun Total Hutang Total Aktiva Debt Ratio
Pertumbuhan
2017 19.553.751 1.538.286.250 1,3%
2018 31.032.895 2.981.331.209 1,0% -18,1%
2019 49.056.095 1.437.765.105 3,4% 227,8%
Sumber : Lampiran 1 Data primer
Tabel 4.2 menunjukkan bahwa debt ratio pada tahun 2017
sebesar 1,3%, tahun 2018 menurun sebesar -18,1 persen menjadi 1,0
persen, tahun 2019 meningkat sebesar 227,8 persen menjadi 3,4 persen.
Peningkatan atau penurunan tiap tahun yang berbeda-beda menunjukkan
bahwa peningkatan atau penurunan pada total hutang dan total aktiva
juga berbeda-beda. Debt ratio yang mengalami peningkatan yaitu pada
tahun 2019. Peningkatan debt ratio ini terjadi karena perbandingan
peningkatan antara total hutang dengan total aktiva yaitu total aktiva
lebih besar dibanding total hutang. Hal ini menunjukkan bahwa total
aktiva yang ada mengalami peningkatan kemampuan dalam menjamin
pembayaran hutang koperasi. Peningkatan total aktiva disebabkan oleh
simpanan wajibnya yang besar, hal ini menunjukkan bahwa simpanan
wajib memberikan kontribusi besar dalam pembayaran hutang koperasi.
Sedangkan debt ratio yang mengalami penurunan yaitu pada tahun 2018,
meskipun debt ratio mengalami penurunan namun total aktiva masih lebih
tinggi dibanding total hutang. Hal ini juga menunjukkan bahwa total aktiva
yang ada mampu menjamin pembayaran hutang koperasi.
45
Tabel 4.3 Rasio Laba Bersih (Net Profit Margin)
Tahun Laba Bersih
Setelah Pajak Penjualan
Bersih NPM Pertumbuhan
2017 131.190.215 889.566.579 14,7%
2018 205.979.423 898.739.200 22,9% 55,4%
2019 262.761.032 1.145.443.587 22,9% 0,1%
Sumber : Lampiran 1 Data primer
Net profit magin tahun 2017 sebesar 14,7%, tahun 2018
meningkat sebesar 55,4 persen menjadi 22,9 persen, tahun 2019
meningkat hanya sebesar 0,1 persen dan angka rasio tetap sama pada
tahun 2018 yaitu sebesar 22,9 persen. Peningkatan atau penurunan tiap
tahun yang berbeda-beda menunjukkan bahwa peningkatan atau
penurunan pada laba bersih setelah pajak dan penjualan bersih juga
berbeda-beda. Net profit margin terus saja mengalami peningkatan dari
tahun ketahun yaitu pada tahun 2018 hingga pada tahun 2019.
Peningkatan net profit margin ini dapat dilihat pada peningkatan laba
bersih setelah pajak dan penjualan bersih yang tidak sebanding,
meskipun peningkatan penjualan bersih lebih besar dari laba bersih
setelah pajak, namun laba bersih setelah pajak terus saja mengalami
peningkatan yang lebih besar dari tahun ke tahun. Hal ini menunjukkan
bahwa peningkatan laba bersih setelah pajak yang besar terjadi karena
penjualan dan penghasilan di luar lebih besar daripada biaya-biaya yang
digunakan koperasi. Oleh karena itu penjualan berpengaruh dalam
menghasilkan laba bersih pada koperasi.
46
Tabel 4.4 Rasio Perputaran Aktiva (Total Assets Turnover)
Tahun Penjualan Total Aktiva TAT Pertumbuhan
2017 889.566.579 1.538.286.250 0,578X
2018 898.739.200 2.981.331.209 0,301X -47.9%
2019 1.145.443.587 1.437.765.105 0,797X 164.3% Sumber : Lampiran 1 Data primer
Perputaran aktiva tahun 2017 sebesar 57.8%, tahun 2018
menurun sebesar -47.9 persen menjadi 0,301X, tahun 2019 meningkat
sebesar 164.3% menjadi 0,797X. Peningkatan atau penurunan pada
perputaran aktiva tiap tahun yang berbeda-beda menunjukkan bahwa
peningkatan atau penurunan pada penjualan dan total aktiva juga
berbeda-beda. Perputaran aktiva yang mengalami peningkatan yaitu
pada tahun 2019. Peningkatan perputaran aktiva ini dapat dilihat pada
peningkatan penjualan dan total aktiva yang tidak sebanding, meskipun
peningkatan total aktiva lebih besar dari penjualan, namun penjualan
mengalami peningkatan yang lebih besar daripada tahun 2017 dan 2018.
Hal ini menunjukkan bahwa penjualan yang dihasilkan dari setiap total
aktiva mengalami peningkatan namun belum maksimal karena total aktiva
yang ada belum dimanfaatkan secara maksimal untuk menciptakan
pendapatan dari penjualan. Sedangkan perputaran aktiva yang
mengalami penurunan yaitu pada tahun 2018. Penurunan perputaran
aktiva ini dapat dilihat pada penjualan dan total aktiva yang tidak
sebanding, total aktiva lebih besar daripada penjualan. Hal ini
menunjukkan bahwa penjualan yang dihasilkan dari setiap total aktiva
masih kurang maksimal karena total aktiva yang ada belum dimanfaatkan
secara maksimal untuk menciptakan pendapatan dari penjualan.
47
Sehingga total aktiva yang ada masih kurang maksimal untuk digunakan
dalam operasional dan aktivitas koperasi.
B. Hasil Penelitian
1. Hasil Analisis Statistik Deskriptif
Variabel terikat (dependent variable) dalam penelitian ini adalah
pertumbuhan SHU yang memiliki skala nominal, sedangkan variabel
bebas (independent variable) yang digunakan dalam penelitian ini adalah
rasio lancar, rasio utang, rasio laba bersih, dan rasio perputaran
persediaan. Skala pengukuran yang digunakan adalah dengan
menggunakan skala rasio. Berikut deskriptif statistik variabel-variabel
dalam penelitian ini.
Tabel 4.5
Uji Statistik Deskriptif
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
CR 36 0,22 4 2,3228 1,06522
DR 36 0 0,05 0,0247 0,01424
NPM 36 0,01 0,05 0,0286 0,01355
TAT 36 0,01 0,06 0,0292 0,01402
SHU 36 0,01 0,23 0,0675 0,06474
Valid N (listwise)
36
Sumber : Lampiran 1 diolah dengan SPSS 22
Berdasarakan hasil deskripsi statistik pada penelitian pada tabel
4.5 terlihat bahwa nilai minimum pertumbuhan SHU pada Koperasi
Simpan Pinjam Gowa Abadi selama periode 2017 – 2019 sebesar 0,01
yang terjadi pada tahun 2018-2019. Nilai tersebut menunjukkan angka
yang lebih kecil dari nilai rata-ratanya sebesar 0,0675. Hal ini
menunjukkan bahwa pertumbuhan terendah SHU KSP Gowa Abadi
mengalami penurunan yang terjadi pada tahun 2018-2019. Sedangkan
48
nilai maksimum pertumbuhan SHU sebesar 0,23 yang terjadi pada tahun
2017. Angka tersebut lebih besar daripada rata-rata pertumbuhan SHU
selama periode 2017-2019. Hal ini menunjukkan bahwa pertumbuhan
SHU tertinggi pada KSP Gowa Abadi terjadi pada tahun 2017. Rata-rata
pertumbuhan SHU pada KSP Gowa Abadi selama periode 2017-2019
sebesar 0,0675. Sementara itu, standar deviasi pertumbuhan SHU, yaitu
sebesar 0,06474 menunjukkan angka yang lebih kecil dari nilai rata-
ratanya (0,0675). Hal ini menunjukkan bahwa pertumbuhan SHU selama
periode 2017-2019 cenderung ke arah yang lebih stabil.
Nilai minimum rasio lancar (current ratio) seperti terlihat pada tabel
4.1 sebesar 0,22 menunjukkan angka yang lebih kecil dari nilai rata-
ratanya (2,3228) yang terjadi pada tahun 2019. Hal ini menunjukkan
bahwa kemampuan terendah KSP Gowa Abadi dalam melunasi hutang-
hutangnya dengan menggunakan asset lancar yang dimilikinya yaitu
sebesar 0,22. Sedangkan nilai maksimum rasio lancar (current ratio)
sebesar 4,00 yang terjadi pada tahun 2018. Hal ini menunjukkan bahwa
kemampuan tertinggi koperasi simpan pinjam gowa abadi dalam melunasi
hutang-hutangnya dengan menggunakan asset lancar sebesar 4,00.
Rata-rata rasio lancar (current ratio) pada KSP Gowa Abadi selama
periode 2017-2019 sebesar 2,3228. Hal ini menunjukkan selama periode
2017-2019 asset lancar yang digunakan oleh KSP Gowa Abadi dalam
melunasi hutangnya sebesar 2,3228. Sementara itu, standar deviasi rasio
lancar (current ratio) sebesar 1,06522 menunjukkan angka yang lebih
kecil dari nilai rata-ratanya (2,3228). Hal ini menunjukkan bahwa fluktuasi
49
rasio lancar selama periode 2017-2019 cenderung kearah yang lebih
stabil.
Pada tabel 4.5 terlihat bahwa rasio utang (debt ratio) memiliki nilai
minimum (0,00) dan maksimum (0,05) yang lebih kecil dari 1. Hal ini
menunjukkan bahwa KSP Gowa Abadi lebih banyak menggunakan
ekuitas daripada hutang dalam memenuhi kebutuhan dananya. Rata-rata
rasio utang (debt ratio) pada KSP Gowa Abadi selama periode 2017-2019
juga menunjukkan angka dibawah 1 yaitu 0,0247. Artinya, KSP Gowa
Abadi selama periode 2017-2019 memang lebih banyak menggunakan
ekuitas daripada utang dalam memenuhi kebutuhan dananya. Sementara
itu, standar deviasi rasio utang (debt ratio) sebesar 0.01424 menunjukkan
angka yang lebih kecil dari nilai rata-ratanya (0,0247). Hal ini
menunjukkan bahwa fluktuasi rasio hutang selama periode 2017-2019
cenderung kearah yang lebih stabil.
Nilai minimum rasio laba bersih (net profit margin) seperti terlihat
pada tabel 4.1 sebesar 0,01 yang terjadi pada tahun 2017, 2018 dan
2019. Nilai tersebut menunjukkan angka yang lebih kecil dari nilai rata-
ratanya sebesar 0,0286. Hal ini menunjukkan bahwa pendapatan bruto
terendah yang mampu dihasilkan KSP Gowa Abadi menjadi SHU yaitu
sebesar 0,01. Sedangkan nilai maksimum rasio laba bersih (net profit
margin) sebesar 0,05 yang terjadi pada tahun 2017, 2018 dan 2019. Hal
ini menunjukkan pendapatan bruto tertinggi yang mampu dihasilkan KSP
Gowa Abadi menjadi SHU sebesar 0,05. Rata-rata rasio laba bersih (net
profit margin) pada KSP Gowa Abadi selama periode 2017-2019 sebesar
0,0286. Hal ini menunjukkan bahwa selama periode 2017-2019 KSP
50
Gowa Abadi rata-rata memiliki kemampuan untuk menghasilkan
pendapatan bruto yang dijadikan SHU sebesar 0,0286. Sedangkan
standar deviasi rasio laba bersih (net profit margin) sebesar 0,01355
menunjukkan angka yang lebih kecil dari nilai rata-ratanya (0,0286). Hal
ini menunjukkan bahwa fluktuasi rasio laba bersih (net profit margin)
selama periode 2017-2019 cenderung kearah yang lebih stabil.
Nilai minimum rasio perputaran aktiva (total asset turnover) seperti
terlihat pada tabel 4.5 sebesar 0,01 yang terjadi pada tahun 2017, 2018
dan 2019. Nilai tersebut menunjukkan angka yang lebih kecil dari nilai
rata-ratanya yaitu sebesar 0,0292. Hal ini menunjukkan bahwa
perputaran dana aktiva KSP Gowa Abadi terendah terjadi tahun 2017,
2018 dan 2019 yaitu sebesar 0,01. Sedangkan nilai maksimum rasio
perputaran aktiva (total asset turnover) sebesar 0,06 yang terjadi pada
tahun 2017, 2018 dan 2019. Hal ini menunjukkan kemampuan tertinggi
perputaran dana yang tertanam dalam aktiva KSP Gowa Abadi sebesar
0,06. Rata-rata rasio perputaran aktiva (total asset turnover) pada KSP
Gowa Abadi selama periode 2017-2019 sebesar 0,0292. Hal ini
menunjukkan bahwa selama periode 2017-2019 KSP Gowa Abadi rata-
rata memiliki kemampuan perputaran dana yang tertanam dalam aktiva
sebesar 0,0292. Sedangkan standar deviasi rasio perputaran aktiva (total
assets turnover) sebesar 0,01402 menunjukkan angka yang lebih kecil
dari nilai rata-rata (0,0292). Hal ini menunjukkan bahwa fluktuasi rasio
perputaran aktiva (total asset turnover) selama periode 2017-2019
cenderung kearah yang lebih stabil.
51
2. Hasil Analisis Uji Validitas Model
Uji validitas digunakan untuk mengukur valid atau tidaknya suatu
data. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan pearson correlation,
pedoman suatu model dikatakan valid jika tingkat signifikansinya dibawah
0,05 maka data tersebut dapat dikatakan valid.
Tabel 4.6
Uji Validitas
Uji Validitas CR DR NPM TAT SHU Total Keterangan
CR
Pearson Correlation 1 0,023 0,147 0,11 0,47 1,749
Sig. (1tailed)
0,448 0,196 0,26 0 0,902 Valiid
DR
Pearson Correlation 0,023 1 0,153 0,08 0,08 1,334
Sig. (1tailed)
0,448
0,186 0,33 0,32 1,283 Valiid
NPM
Pearson Correlation 0,147 0,153 1 0,04 ,326* 1,339
Sig. (1tailed)
0,196 0,186
0,41 0,03 0,819 Valiid
TAT
Pearson Correlation 0,113 0,078 0,039 1 0,16 1,385
Sig. (1tailed)
0,256 0,327 0,411
0,18 1,177 Valiid
SHU
Pearson Correlation ,466
** 0,08 ,326* 0,16 1 1,235
Sig. (1tailed)
0,002 0,322 0,026 0,18
0,533 Valiid
Sumber : Data Primer Diolah
Dari tabel 4.6 bahwa dalam uji validitas semua variabel bebas
yaitu CR, DR, NPM, dan TAT menunjukkan kriteria yang valid untuk
semua data dengan nilai signifikan lebih kecil dari 0,05. Sedangkan
variabel terikat yaitu SHU menunjukkan bahwa kriteria valid dengan nilai
signifikan lebih kecil dari 0,05.
52
3. Uji Reabilitas Alpha Cronbach
Uji reabilitas dilakukan untuk menilai konsistensi dari instrument
penelitian. Suatu instrument penelitian dapat dikatakan reliabel jika nilai
cronbach alpha berada di atas 0,6 berarti reliabel tinggi dan di bawah 0,6
sampai 0,4 berada pada reliabel sedang.
Tabel 4.7
Uji Reabilitas
Scale Mean
Scale Variance
Total Correlation
Cronbach's Alpha
Keterangan
CR 0,15 0,004 0,441 0,10 Marginal
DR 2,4481 1,202 -0,024 0,07 Reliable
NPM 2,4442 1,206 -0,159 0,074 Reliable
TAT 2,4436 1,198 0,121 0,065 Reliable
SHU 2,4053 1,134 0,463 0,002 Marginal
Sumber : Data Primer Diolah
Dari tabel 4.7 di atas menunjukkan cronbach alpha atas variabel
CR, sebesar 0,1, DR sebesar 0,07, NPM sebesar 0,074, TAT sebesar
0,065 dan SHU sebesar 0,002 dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa data dalam penelitian ini berfluktuasi karena nilai cronbach alpha
CR lebih kecil dari 0,6 tidak reliable sedangkan DR, NPM dan TAT
mempunyai nilai cronbach alpha lebih besar dari 0,6 yang menunjukkan
data reliable.
4. Uji analisis regresi linear berganda
Analisis regresi linear berganda digunakan untuk menguji
pengaruh variabel-variabel independen terhadap variabel dependen, yaitu
mengetahui pengaruh rasio lancar (current ratio), rasio utang (debt ratio),
rasio laba bersih (net profit margin), dan rasio perputaran aktiva (total
assets turnover) terhadap pertumbuhan SHU pada Koperasi Simpan
53
Pinjam Gowa Abadi. Berikut hasil analisis regresi linear berganda yang
dapat dilihat dalam tabel 4.8 sebagai berikut:
Tabel 4.8
Uji Regresi Linear Berganda
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients T Sig.
B Std. Error Beta
Constant 0,034 0,039
0,85 0,402
CR 0,025 0,009 0,412 2,692 0,011
DR -0,179 0,693 -0,039 -0,258 0,798
NPM -1,264 0,735 -0,265 -1,72 0,095
TAT 0,563 0,701 0,122 0,802 0,428
Sumber : Lampiran 3 diolah dengan SPSS 22
Berdasarkan hasil analisis regresi linear berganda yang
ditampilkan dalam tabel 4.8 maka didapat model regresi sebagai berikut:
PSHU = 0,034 + 0,025CR – 0,179DR – 1,264NPM + 0,039
Nilai koefisien current ratio dan total asset turnover bernilai positif
sedangkan debt ratio dan net profit margin bernilai negatif namun hanya
current ratio yang berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan SHU.
Hal ini berarti hanya rasio lancar (current ratio) yang mempengaruhi
pertumbuhan SHU Koperasi Simpan Pinjam Gowa Abadi.
5. Uji hipotesis
a) Koefisien Determinasi Berganda R²
Nilai koefisien determinasi (R²) menggambarkan seberapa
besar kemampuan variabel independen secara bersama-sama dalam
menjelaskan variasi nilai variabel dependen dalam model regresi yang
telah dihasilkan. Seperti terlihat pada tabel 4.4, diperoleh nilai R²
sebesar 0,21. Hal tersebut menunjukkan bahwa 2,1% dari variasi
54
variabel dependen (pertumbuhan SHU) mampu dijelaskan secara
bersama-sama oleh variabel independen dalam penelitian ini, yaitu
Current Ratio, Debt Ratio, Net Profit Margin, Total Assets turnover.
Sedangkan sisanya, yaitu sebesar 97,9% dari variasi pertumbuhan
SHU dijelaskan oleh faktor lain yang tidak dimasukkan dalam model.
Tabel 4.9
Koefisien Determinasi
R R
Square
Adjusted R
Square
Std. Error
0,548a 0,30 0,21 0,05754
Sumber : Lampiran 3 diolah dengan SPSS 22
b) Uji t
Uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel independen
terhadap variabel dependen secara parsial atau individual. Pengaruh
parsial dari masing-masing variabel independen terhadap variabel
dependen dapat diketahui melalui koefisien regresi secara parsial.
Koefisien regresi secara parsial akan menggambarkan perubahan
variabel dependen secara parsial. Uji t dilakukan dengan cara
membandingkan tingkat signifikansi tiap variabel independen pada
masing-masing model regresi dengan tingkat α yang ditetapkan dalam
penelitian yaitu 0,05. Hasil dari uji t pada masing-masing model regresi
dapat dilihat pada tabel 4.10 sebagai berikut:
55
Tabel 4.10
Uji T
Variabel Eksogen Nilai Uji T Sig. Keterangan
CR 2,692 0,011 <0,05 Signifikan
DR -0,258 0,798 >0,05 Tidak Signifikan
NPM -1,72 0,095 >0,05 Tidak Signifikan
TAT 0,802 0,428 >0,05 Tidak Signifikan
Sumber : Lampiran 3 diolah dengan SPSS 22
Pengaruh secara parsial dari masing-masing variabel
independen terhadap variabel dependen yang tercantum dalam tabel
4.10 di atas dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Intepretasi variabel rasio lancar (CR)
Berdasarkan hasil pengujian secara parsial, diketahui
bahwa koefisien regresi rasio lancar (current ratio) sebesar 0,025
dan bertanda positif dengan tingkat signifikansi sebesar 0,011.
Karena signifikasinya berada dibawah tingkat α , 5 maka
secara parsial rasio lancar (current ratio) berpengaruh signifikan
terhadap pertumbuhan SHU pada KSP Gowa Abadi.
2. Intepretasi variabel rasio utang (DR)
Berdasarkan hasil pengujian secara parsial, diketahui
bahwa koefisien regresi rasio utang (debt ratio) sebesar -0,179
dan bertanda negatif dengan tingkat signifikasi sebesar 0,798,
maka secara parsial rasio utang (debt ratio) tidak berpengaruh
signifikan terhadap pertumbuhan SHU pada KSP Gowa Abadi.
3. Intepretasi variabel rasio laba bersih (NPM)
Berdasarkan hasil pengujian secara parsial, diketahui
bahwa koefisien regresi rasio laba bersih (net profit margin)
sebesar -1,264 dan bertanda negatif dengan tingkat signifikansi
56
sebesar 0,095, signifikansi berada diatas tingkat α , 5 maka
secara parsial rasio bersih (net profit margin) tidak berpengaruh
signifikan terhadap pertumbuhan SHU pada KSP Gowa Abadi.
4. Intepretasi variabel rasio perputaran aktiva (TAT)
Berdasarkan hasil pengujian secara parsial, diketahui
bahwa koefisien regresi rasio perputaran aktiva (total asset
turnover) sebesar 0,563 dan bertanda positif dengan tingkat
signifikansi sebesar 0,428. Signifikansi berada diatas tingkat α
0,05 maka secara parsial rasio perputaran aktiva (total asset
turnover) tidak berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan
SHU pada KSP Gowa Abadi.
C. Pembahasan hasil penelitian
1. Pengaruh Rasio Lancar (Current Ratio) Terhadap Pertumbuhan SHU
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa rasio lancar (current
ratio) berpengruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan SHU pada
KSP Gowa Abadi. Dari hasil analisis statistik uji t menunjukkan bahwa
variabel current ratio (X1) secara signifikan dapat meningkatkan
pertumbuhan SHU (Y). Karena current ratio yang meningkat maka akan
meningkatkan penjualannya, dan secara otomatis dapat meningkatkan
SHU selama dapat mengendalikan biayanya. Secara teoritis arah
pengaruh tersebut benar dan sejalan dengan penelitian yang dilakukan
oleh Padmautami (2016), yang menyatakan bahwa rasio lancar
berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan SHU. Rasio lancar (current
ratio) menunjukkan bahwa apabila nilai rasio lancar dari suatu koperasi
semakin tinggi, maka kemampuan koperasi untuk membayar kewajiban
57
jangka pendeknya akan semakin mudah. Rasio Lancar yang tinggi juga
dapat memberikan jaminan ketersediaan modal kerja guna mendukung
aktivitas operasional KSP Gowa Abadi, sehingga Sisa Hasil Usaha yang
diingikan bisa diperoleh dengan baik.
2. Pengaruh Rasio Utang (Debt Ratio) Terhadap Pertumbuhan SHU
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa rasio utang (debt
ratio) berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap pertumbuhan
SHU pada KSP Gowa Abadi. Dari hasil analisis statistik uji t menunjukkan
bahwa variabel debt ratio (X2) tidak signifikan dan tidak dapat
meningkatkan pertumbuhan SHU (Y). Karena debt ratio yang bernilai
negatif menunjukkan bahwa penggunaan debt ratio rendah, maka
semakin rendah koperasi memperoleh dana dari pihak ketiga, Ini berarti
koperasi tidak dapat menyalurkan kredit lebih banyak kepada anggotanya
maka kemampuan koperasi untuk membayar kewajiban jangka
pangjangnya juga akan semakin sulit. Karena koperasi tidak mampu
menyalurkan kredit jangka pendek maupun jangka panjang kepada
anggota guna menambah pendapatan karna tidak adanya ketersediaan
modal kerja guna mendukung aktivitas operasional koperasi, semakin
rendah kemampuan koperasi membayar semua hutang-hutangnya baik
jangka pendek maupun jangka pangjangnya maka hal itu dapat
menyebabkan pertumbuhan SHU semakin menurun.
Hal ini bertentangan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh
Hadi (2013) dan Kaganataribe (2019) yang menyatakan bahwa rasio
utang memiliki pengaruh signifikan terhadap pertumbuhan SHU. Namun
hasil dalam penelitian ini sama dengan penelitian yang dilakukan oleh
58
Rantika (2016) dan Julianti (2014) yang menyatakan bahwa debt ratio
tidak memberikan pengaruh positif terhadap pertumbuhan laba.
3. Pengaruh Laba Bersih (Net Profit Margin) Terhadap Pertumbuhan SHU
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa rasio laba bersih (net
profit margin) memiliki arah pengaruh negatif terhadap pertumbuhan SHU
pada KSP Gowa Abadi dan pengaruh tersebut tidak signifikan secara
statistik. Dari hasil analisis statistik uji t menunjukkan bahwa variabel net
profit margin (X3) tidak signifikan dan tidak dapat meningkatkan
pertumbuhan SHU (Y). Karena Net profit margin yang kecil atau menurun
diakibatkan karena NPM tahun lalu menurun, semakin kecil laba bersih
suatu koperasi maka pertumbuhan SHU juga akan semakin menurun atau
menjadi kurang baik dan KSP Gowa Abadi memiliki nilai NPM yang kurang
baik, hal ini berarti bahwa KSP Gowa Abadi tidak mampu mengendalikan
dan menekan biaya dan beban operasional koperasi hal tersebut dapat
mengindikasikan kemampuan koperasi dalam mendapatkan SHU yang layak
menjadi kurang maksimal, Sehingga menyebabkan pertumbuhan SHU
semakin menurun. Penelitian ini didukung oleh kaganataribe (2019), dan
baskara (2013) menemukan hasil bahwa Net Profit Margin tidak
berpengaruh terhadap pertumbuhan SHU.
4. Pengaruh Perputaran Aktiva (Total Assets Turnover) Terhadap Pertumbuhan
SHU
Rasio perputaran aktiva memiliki arah pengaruh positif terhadap
pertumbuhan SHU pada KSP Gowa Abadi. Akan tetapi, pengaruh tersebut
tidak signifikan secara statistik. Dari hasil analisis statistik uji t menunjukkan
bahwa variabel total assets turnover (X4) tidak signifikan dan tidak dapat
59
mempengaruhi pertumbuhan SHU (Y). Karena perputaran aktiva yang
rendah tidak akan mempengaruhi pertumbuhan sisa hasil usaha. Hal ini
disebabkan adanya pembelian asset yang tidak produktif yang dimana
pengelolaan asset tersebut tidak efisien sehingga asset tersebut tidak
memberikan keuntungan bagi koperasi. Adanya kredit yang kurang lancar
dan macet dari masing-masing koperasi mengakibatkan perputaran aktiva
menjadi kurang bagus, dikarenakan bunga kredit yang seharusnya diperoleh
menjadi tidak didapatkan, sehingga Total Assets Turnover tidak
mempengaruhi pertumbuhan Sisa Hasil Usaha. Penelitian ini mendukung
penelitian yang dilakukan oleh Kaganataribe (2019), Hadi (2013) dan
Padmautami (2016), menemukan hasil bahwa Total Assets Turnover tidak
berpengaruh terhadap pertumbuhan SHU.
60
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan pada Bab 4,
diperoleh suatu simpulan, yaitu :
1. Rasio lancar (Current Ratio) secara parsial berpengaruh signifikan
terhadap pertumbuhan SHU pada KSP Gowa Abadi dengan arah
pengaruh positif. Karena current ratio yang meningkat maka akan
meningkatkan penjualannya, dan secara otomatis dapat meningkatkan
SHU selama dapat mengendalikan biayanya.
2. Rasio utang (Debt Ratio) secara parsial tidak berpengaruh signifikan
terhadap pertumbuhan SHU pada KSP Gowa Abadi. Karena debt ratio
yang bernilai negatif menunjukkan bahwa penggunaan debt ratio rendah,
maka semakin rendah koperasi memperoleh dana dari pihak ketiga, Ini
berarti koperasi tidak dapat menyalurkan kredit lebih banyak kepada
anggotanya.
3. Rasio laba bersih (Net Profit Margin) secara parsial tidak berpengaruh
secara signifikan terhadap pertumbuhan SHU pada KSP Gowa Abadi.
Karena Net profit margin yang kecil atau menurun diakibatkan karena
NPM tahun lalu menurun, semakin kecil laba bersih suatu koperasi maka
pertumbuhan SHU juga akan semakin menurun atau menjadi kurang
baik.
4. Rasio perputaran aktiva (Total Assets Turnover) secara parsial tidak
berpengaruh secara signifikan terhadap pertumbuhan SHU pada KSP
Gowa Abadi. Karena perputaran aktiva yang rendah tidak akan
61
mempengaruhi pertumbuhan sisa hasil usaha. Hal ini disebabkan adanya
pembelian asset yang tidak produktif yang dimana pengelolaan asset
tersebut tidak efisien sehingga asset tersebut tidak memberikan
keuntungan bagi koperasi.
B. SARAN
Berdasarkan hasil pembahasan dan kesimpulan pada penelitian ini,
beberapa saran yang dapat diberikan bagi pihak perusahaan dan akademisi
antara lain:
1. Pihak Perusahaan
a. Perusahaan dalam penelitian ini adalah KSP Gowa Abadi, sebaiknya
lebih menggunakan modal sendiri dari pada modal pinjaman.
b. Sebaiknya tingkatkan pemberian pinjaman yang lebih produktif, dan
kurangi pengeluaran yang dapat menekan SHU.
2. Pihak Akademisi
Penelitian ini masih perlu untuk ditindaklanjuti oleh peneliti selanjutnya
guna memperoleh hasil yang lebih baik dan sempurna. Adanya beberapa
variabel bebas yang tidak memberikan pengaruh signifikan
mengindikasikan bahwa masih terdapat variabel-variabel lain diluar
penelitian ini yang mampu menjelaskan pengaruh pertumbuhan SHU.
Oleh karena itu, bagi peneliti selanjutnya diharapkan melakukan analisis
lebih dalam dengan cara:
a) Menambah atau memperpanjang periode waktu penelitian hingga
periode waktu terkini untuk memperoleh hasil yang lebih akurat.
b) Menambah atau menggunakan variabel independen lainnya sehingga
mampu menghasilkan model regresi yang lebih baik secara statistik.
62
DAFTAR PUSTAKA
Baskara, I.W.T., Mendra, N.P.Y., Bhegawati, D.A.S., 2020. Pengaruh Rasio Likuiditas, Rasio Profitabilitas, Dan Aktiva Produktif Terhadap Pertumbuhan Sisa Hasil Usaha Koperasi Simpan Pinjam Di Kecamatan Sukawati. Jurnal Widya Manajemen. Vol.2 No.2.
Fahmi, Irham. 2011. Analisis Laporan Keuangan. Alfabeta, Bandung. Feryanto, Agung. 2011. Koperasi dan Peranannya Dalam Perekonomian. Klaten
: Saka Mitra Kompetensi. Ghozali, Imam. 2016. Aplikasi Analisis Multivariate dengan IBM Program SPSS
23. Semarang: BPFE Universitas Diponegoro. Hadi, M.D. 2013.Analisis Rasio Keuangan yang Mempengaruhi Pertumbuhan
Sisa Hasil Usaha (SHU) KPRI Dewantara di Kabupaten Jember.Jurnal.(Online).(https://repository.unej.ac.id/handle/123456789/6861, diakses 8 April 2020).
Hanafi, Mamduh M., dan Halim, Abdul. 2012. Analisis Laporan Keuangan. STIE
YKPN, Yogyakarta. Harahap, Sofyan Syafri. 2011. Analisis Laporan Keuangan. PT Raja Grafindo
Persada, Jakarta. Hery. 2015. Analisis Laporan Keuangan Pendekatan Rasio Keuangan.
CAP,Yogyakarta. Indriani, Mulia. 2012. Pengaruh Pertumbuhan Modal Koperasi dan Kinerja
Koperasi Terhadap Perkembangan Sisa Hasil Usaha Koperasi Pada Koperasi Karyawan. Skripsi.UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Julianti, Elly. 2014. Pengaruh Current Ratio (CR), Debt to Equity Ratio (DER),
Total Asset Tutnover (TATO), Net Profit Margin (NPM), dan Return on Equity (ROE) Terhadap Pertumbuhan Laba Pada Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar di BEI Periode 2010- 2013. Skripsi. Universitas Maritim Raja Al Haji.
Kaganataribe, Z.D.A., Kepramareni, P., dan Ernawatiningsih, N.P.L.
2019.Analisis Rasio Keuangan yang Mempengaruhi Pertumbuhan Sisa Hasil Usaha di Koperasi Simpan Pinjam Kota Denpasar.Jurnal Riset Akuntansi. Vol.9 No. 1.
Kasmir, 2016. Analisis Laporan Keuangan. PT. Raja Grafindo Persada: Jakarta. Limbong, Bernhard. 2012. Pengusaha Koperasi. Memperkokoh Fondasi Ekonomi Rakyat.Cetakan ke –2. Margaretha Pustaka: Jakarta.
63
Munawir, S. 2007. Analisa Laporan Keuangan. Edisi Keempat. Liberty.Yogyakrta. Munir, Misbachul. 2011. Analisis Tingkat Kesehatan Koperasi Pada Koperasi
Simp n inj m “ end w ih” Kec m n G g h n B k 2011. Jurnal Ekonomi. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Widya Manggala. Supriyanto (2015:130-131).
Novyanti.2013. Analisis Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Besarnya Sisa Hasil Usaha (SHU) Pada Koperasi Bina Utama Jaya Pasir Pengaraian.Skripsi. Universitas Pasir Pengaraian.
Padmautami, N.K.A., Kusuma, I.N., dan Arisona, I.P.E. 2016. Analisis Rasio
Keuangan yang Mempengaruhi Pertumbuhan Sisa Hasil Usaha (SHU) di KSP Sari Apuan Denpasar.Jurnal.(Online).(http://jurnal.unmas.ac.id/index.php/pros/article/view/392, diakses 8 April 2020).
Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah RI. Nomor
04/PER/M.KUKM/VII/2012 tentang Pedoman Penilaian Koperasi Permatasari, Intan. 2016. Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap
Pertumbuhan Laba Masa Mendatang (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2014). Skripsi. Universitas Lampung.
Prihadi, Toto. 2010. Analisis Laporan Keuangan Teori dan Aplikasi. PPM, Jakarta Purwati, A.S.M. 2019.Analisis Rasio Keuangan Terhadap Pembagian Sisa Hasil
Usaha pada Koperasi Kredit Anugrah Bandarjaya Lampung Tengah. Jurnal Gema. Vol.10 No. 2.
Rahmiati. 2016. Analisis Sisa Hasil Usaha (SHU) pada KP- I “KESU ” S K
Negeri 1 Limbung Kabupaten Gowa. Jurnal. (Online) (http://eprints.unm.ac.id/4083/, diakses 8 April 2020).
Rantika, Dita Ridia. 2016. Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Pertumbuhan
Laba Pada Perusahaan Pertambangan Logam Di BEI. Jurnal Ilmu dan Riset Manajemen, Vol. 5, No. 6.
Rudianto. 2010. Akuntansi Koperasi. Edisi Kedua. Erlangga, Jakarta. Samryn. 2012. Pengantar Akuntansi. Mudah Membuat Jurnal Dengan
Pendekatan Siklus Transaksi.Rajawali Pers: Jakarta. Sekaran, U., Bougie, R. (2018). Metode Penelitian untuk Bisnis.Penerbit
Salemba Empat :Jakarta. Subramanyam, K.R dan John, J. Wild, 2010. Analisis Laporan Keuangan, Buku
Satu, Edisi Sepuluh, Salemba Empat, Jakarta. Sugiyarso, G. 2011. Akuntansi Koperasi. Yogyakarta: CAPS
64
Sugiyono, 2011.Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:
AFABETA, CV. Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Alfabeta :
Bandung. Suwarmi, 2017.Analisis Rasio Keuangan Koperasi (Studi Kasus diKoperasi
Pegawai RepublikIndone i “ ngk ” dio epublik Indonesia Yogyakarta) Berdasarkan hasil anali i d ke ng n K “ ngk ” RRI Yogyakarta.Jurnal.(Online).(https://dokumen.tips/documents/, diakses 8 April 2020).
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2015 Tentang Usaha
Simpan Pinjam oleh Koperasi. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2012 Tentang
Perkoperasian.
65
LAMPIRAN
66
Lampiran 1. Database Deskripsi Statistik Data Variabel Penelitian
Pertumbuhan Laba (SHU)
Tahun SHU Pertumbuhan SHU
2016 21.954.870
2017 131.190.215 4.976
2018 205.979.423 0.570
2019 262.761.032 0.276
Rasio Lancar (Current Ratio)
Tahun Aktiva Lancar Hutang Lancar Rasio Lancar
2017 1.536.286.250 19.553.751 78.56734239
2018 2.981.331.209 31.032.895 96.07003178
2019 1.437.765.105 49.056.095 29.30859264
Rasio Utang (Debt Ratio)
Tahun Total Hutang Total Aktiva Rasio Utang
2017 19.553.751 1.538.286.250 0.01271138
2018 31.032.895 2.981.331.209 0.01040907
2019 49.056.095 1.437.765.105 0.03411968
Rasio Laba Bersih (Net Profit Margin)
Tahun Laba Bersih Setelah
Pajak Penjualan Bersih
Rasio Laba Bersih
2017 131.190.215 889.566.579 0.14747655
2018 205.979.423 898.739.200 0.22918709
2019 262.761.032 1.145.443.587 0.22939674
67
Rasio Perputaran Aktiva (Total Assets Turnover)
Tahun Penjualan Total Aktiva Rasio Perputaran
Aktiva
2017 889.566.579 1.538.286.250 0.57828416
2018 898.739.200 2.981.331.209 0.3014556
2019 1.145.443.587 1.437.765.105 0.79668339
Database Variabel Penelitian
TAHUN SHU CR DR NPM TAT
2017 4.98 78.56 0.02 0.15 0.58
2018 0.58 96.1 0.02 0.23 0.31
2019 0.27 29.3 0.04 0.23 0.80
68
Lampiran 2. Tabulasi Data Penelitian
TAHUN Bulan CR DR NPM TAT SHU
2017
1 3,12 0,01 0,02 0,03 0,18
2 3,16 0,03 0,01 0,04 0,14
3 3,13 0,02 0,03 0,02 0,11
4 3,15 0,04 0,02 0,01 0,13
5 3,09 0,05 0,05 0,04 0,08
6 3,14 0,03 0,04 0,05 0,1
7 3,07 0,02 0,03 0,02 0,12
8 3,12 0,01 0,02 0,04 0,09
9 3,17 0,04 0,01 0,05 0,23
10 3,2 0,03 0,04 0,03 0,17
11 3,22 0,01 0,03 0,01 0,18
12 3,29 0 0,01 0,04 0,23
2018
1 2 0,02 0,03 0,01 0,03
2 1,99 0,01 0,04 0,03 0,02
3 2,87 0,03 0,02 0,02 0,01
4 3,35 0,02 0,01 0,04 0,02
5 2,98 0,05 0,04 0,05 0,03
6 3,45 0,04 0,05 0,03 0,01
7 3 0,03 0,02 0,02 0,03
8 1,55 0,02 0,04 0,01 0,02
9 3,33 0,01 0,05 0,04 0,01
10 2,21 0,04 0,03 0,03 0,03
11 3,22 0,03 0,01 0,01 0,02
12 4 0 0,02 0,02 0,04
2019
1 0,22 0,01 0,02 0,01 0,01
2 1,2 0,02 0,04 0,03 0,03
3 0,99 0,03 0,03 0,02 0,04
4 1,18 0,02 0,01 0,04 0,06
5 1,16 0,04 0,04 0,05 0,04
6 1,04 0,05 0,02 0,03 0,03
7 0,97 0,03 0,05 0,02 0,02
8 0,65 0,02 0,04 0,01 0,01
9 1,05 0,01 0,05 0,04 0,03
10 1,03 0,04 0,03 0,03 0,05
11 1,11 0,03 0,01 0,02 0,06
12 1,21 0 0,02 0,06 0,02
69
Lampiran 3. Hasil Output SPSS 22
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std.
Deviation
CR 36 0,22 4 2,3228 1,06522
DR 36 0 0,05 0,0247 0,01424
NPM 36 0,01 0,05 0,0286 0,01355
TAT 36 0,01 0,06 0,0292 0,01402
SHU 36 0,01 0,23 0,0675 0,06474
Valid N (listwise) 36
Hasil uji validitas model
Correlations
CR DR NPM TAT SHU
CR Pearson Correlation
1 0,023 0,147 0,113 ,466**
Sig. (1-tailed) 0,448 0,196 0,256 0,002
N 36 36 36 36 36
DR Pearson Correlation
0,023 1 0,153 0,078 -0,08
Sig. (1-tailed) 0,448 0,186 0,327 0,322
N 36 36 36 36 36
NPM Pearson Correlation
0,147 0,153 1 0,039 ,326*
Sig. (1-tailed) 0,196 0,186 0,411 0,026
N 36 36 36 36 36
TAT Pearson Correlation
0,113 0,078 0,039 1 0,155
Sig. (1-tailed) 0,256 0,327 0,411 0,183
N 36 36 36 36 36
SHU Pearson Correlation
,466** 0,08 ,326
* 0,155 1
Sig. (1-tailed) 0,002 0,322 0,026 0,183
N 36 36 36 36 36
**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (1-tailed).
70
Hasil uji reabilitas
Item-Total Statistics
Scale Mean
if Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-Total
Correlation
Cronbach's Alpha if
Item Deleted
CR 0,15 0,004 0,441 ,100
a
DR 2,4481 1,202 -0,024 0,07
NPM 2,4442 1,206 -0,159 0,074
TAT 2,4436 1,198 0,121 0,065
SHU 2,4053 1,134 0,463 ,002
a
Hasil analisis regresi linier berganda
Regression
Variables Entered/Removeda
Model Variables Entered Variables Removed Method
1 TAT, NPM, DR, CR
b
. Enter
a. Dependent Variable: SHU
b. All requested variables entered.
Model Summaryb
Model R R
Square Adjusted R
Square Std. Error of the Estimate
Durbin-Watson
1 ,548a 0,3 0,21 0,05754 0,654
a. Predictors: (Constant), TAT, NPM, DR, CR
b. Dependent Variable: SHU
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression
0,044 4 0,011 3,324 ,022b
Residual 0,103 31 0,003
Total 0,147 35
a. Dependent Variable: SHU
b. Predictors: (Constant), TAT, NPM, DR, CR
71
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 0,034 0,039 0,85 0,402
CR 0,025 0,009 0,412 2,692 0,011 0,964 1,037
DR -0,179 0,693 -0,039
-0,258 0,798 0,971 1,03
NPM -1,264 0,735 -0,265 -1,72 0,095 0,954 1,048
TAT 0,563 0,701 0,122 0,802 0,428 0,979 1,022
a. Dependent Variable: SHU
72
Lampiran 4
Hasil Uji Plagiat
73
Lampiran 5
Surat Balasan Penelitian
74
RIWAYAT HIDUP
Wiwilisdayanti panggilan Wiwi lahir di Balong, pada tanggal
16 Desember 1997 dari pasangan suami istri Bapak Jufri
dan ibu Marni. Peneliti adalah anak ke 2 dari tiga
bersaudara. Peneliti sekarang bertempat tinggal Bulukumba,
Kelurahan Balong, Kecamatan Ujungloe, Kabupaten
Bulukumba.
Penulis pertama kali menempuh pendidikan tepat pada umur 6 tahun di
Sekolah Dasar (SD) pada SD Negeri 295 Balong pada tahun 2004 dan selesai
pada tahun 2010 dan melanjutkan dan pada tahun yang sama penulis
melanjutkan pendidikan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) di SMP Negeri 3
Bulukumba dan selesai pada tahun 2013 Kemudian pada tahun itu juga, penulis
menempuh pendidikan di SMA Negeri 9 Bulukumba dan tamat pada tahun 2016.
Selanjutnya pada tahun yang sama penulis diterima di Universitas
Muhammadiyah Makassar pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis melalui jalur Test
Penerimaan Mahasiswa Baru dan menyandang status mahasiswa di Jurusan
Akuntansi Program Studi Akuntansi.
Berkat petunjuk dan pertolongan Allah Swt, usaha dan disertai doa dari
kedua orang tua dalam menjalani aktivitas akademik di perguruan Tinggi
Universitas Muhammadiyah Makassar. Alhamdulillah penulis dapat
menyelesaikan tugas akhir dengan kripsi yang judul “ nalisis Rasio Keuangan
Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Sisa Hasil Usaha (SHU) Pada Koperasi
impan injam Gowa badi”.
top related