analisis, perancangan dan monitoring hotspot...
Post on 10-Mar-2019
234 Views
Preview:
TRANSCRIPT
ANALISIS, PERANCANGAN DAN MONITORING HOTSPOT AREA SEKBER HMJTI STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
NASKAH PUBLIKASI
diajukan oleh
Tian Wahyutomo 08.11.2046
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA
YOGYAKARTA 2013
ii
NASKAH PUBLIKASI
ANALISIS, PERANCANGAN DAN MONITORING HOTSPOT AREA
SEKBER HMJTI STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
disusun oleh
iii
ANALYSIS, DESIGN AND MONITORING HOTSPOT AREA SEKBER HMJTI STMIK
AMIKOM YOGYAKARTA
ANALISIS, PERANCANGAN DAN MONITORING HOTSPOT AREA SEKBER HMJTI STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Tian Wahyutomo
Melwin Syafrizal
Jurusan Teknik Informatika
STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
ABSTRACT
The development of wireless network quite rapidly at the moment, this can be proved by many public areas encountered using hotspots to access the internet freely and free of charge. Provide access hotspots provide more selling points of the competition in attracting customers to come visit.
Hotspot management system offers security mechanisms on a WLAN using the Authentication, Authorization, Accounting for activities conducted user connections so as to facilitate the monitoring activities. Expected with the implementation of hotspot management system will make it easier to perform the functions of control and supervision of users who can access the internet
Results of the application of this system facilitates an administrator user in determining who gets access to an internet connection, and oversight with respect to the use of such connection in the form of a report in accordance with the desired.
Keywords:
wireless, hotspot, freeradius, authentification, Chillispot
1
1. Pendahuluan Sekretariat bersama HMJTI hanya menggunakan switch yang menghubungkan
langsung dengan koneksi internet sehingga mengakibatkan terbatasnya jumlah user
yang dapat menggunakan koneksi internet (mengikuti jumlah line yang terdapat dalam
switch). Lalu dirancanglah sebuah sistem manajemen hotspot sehingga dapat mengatur
siapa saja user yang dapat melakukan koneksi internet.
User kemudian dibatasi berdasarkan mac address yang terdapat dalam laptop
masing-masing dengan memanfaatkan D-Link DIR-600. Namun terdapat batas jumlah
mac address yang dapat disimpan, yaitu 30 mac address. Oleh karena itu dibutuhkanlah
sebuah sistem manajemen hotspot untuk dapat melakukan fungsi monitoring terhadap
kegiatan atau aktivitas dalam penggunaan koneksi internet sehingga tidak terjadi
penyimpangan dalam melakukan fungsinya nanti.
Berangkat dari kekurangan-kekurangan sistem sebelumnya dan pengetahuan
tentang sistem manajemen hotspot sehingga memunculkan ide untuk membuat sebuah
sistem manajemen hotspot yang memiliki fungsi monitoring terhadap aktivitas user yang
kemudian akan diaplikasikan ke dalam sekretariat bersama.
2. Landasan Teori
Penulisan Tugas Akhir ini mengambil bahan-bahan berupa buku teks seperti artikel
yang telah dipublikasikan di internet. Sebagai referensi digunakan penelitian terdahulu
dari Rahadian Rahman Nurwantara yang berjudul “Perancangan dan Implementasi
Perangkat Lunak Sistem Billing Pengguna Hotspot Menggunakan Open Source Captive
Portal” STIKOM Surabaya tahun 2011.
Penelitian lain yang juga digunakan sebagai bahan referensi merupakan penelitian
dari Surya Tri Atmaja Ramadhani yang berjudul “Analisis Penerapan Authentification,
Authorization, Accounting Pada D-Link DIR-600 Wireless Router (Studi Kasus :
Sekretariat Bersama Fossil)” STMIK AMIKOM Yogyakarta tahun 2012 yang membahas
tentang bagaimana cara membangun jaringan wireless pada sekretariat bersama FOSSil.
Jaringan yang dibuat menggunakan wireless router D-LINK DIR-600 yang
menerapkan Authentication, Authorization, Accounting (AAA) melalui upgrade firmware
menggunakan firmware DD-WRT sehingga dapat membuat user yang dapat mengakses
jaringan hanyalah anggota, pengurus, dan alumni FOSSil dengan layanan yang sudah
ditentukan. Hasil yang didapat melalui penelitian ini, sistem kontrol terhadap user yang
terkoneksi dengan hotspot dapat dilakukan dengan baik dan maksimal. Administrator
dapat mengontrol client yang terkoneksi dengan jaringan wireless FOSSil dengan mudah
karena yang hanya dapat mengakses jaringan hanya pengurus, anggota, dan alumni
FOSSil.
2
2.1 Sistem Manajemen Hotspot Sistem manajemen hotspot memiliki arti seperangkat elemen yang digabungkan
menjadi satu dalam hal ini meliputi perangkat lunak dan perangkat keras, untuk
mengontrol sumber daya, yaitu wireless hotspot, untuk mencapai tujuan atau sasaran
secara efektif dan efisien.
2.2 Captive Portal Captive Portal pada dasarnya merupakan mesin router atau gateway yang
memproteksi atau tidak mengizinkan adanya trafik, hingga user melakukan registrasi.
Biasanya Captive Portal ini digunakan pada infrastruktur wireless sseperti hotspot area,
tapi tidak menutup kemungkinan diterapkan pada jaringan kabel. (Hermawan 2) 1
2.3 Standar 802.1x
IEEE 802.1x merupakan protokol kontrol akses jaringan (network access control)
berbasis port yang memanfaatkan karakteristik infrastruktur LAN IEEE 802 untuk
menyediakan media otentikasi dan otorisasi perangkat yang terhubung pada port LAN
yang memiliki karakteristik koneksi point to point, dan mencegah akses jika otentikasi dan
otorisasi gagal. Tujuan standar IEEE 802.1x untuk menghasilkan kontrol akses,
otentikasi, dan manajemen kunci untuk wireless LAN.
2.4 Remote Authentication Dial-In User (RADIUS) Menurut Dani Kusuma Hermawan dalam penelitiannya (2010: 2), RADIUS
merupakan singkatan dari Remote Authentication Dial-in User Service yang berfungsi
untuk menyediakan mekanisme keamanan dan manajemen user pada jaringan
komputer. Radius diterapkan dalam jaringan dengan model client-server.2
2.5 Chillispot
ChilliSpot digunakan untuk otentikasi pengguna wireless LAN berupa enkripsi data
username dan password dari client. Untuk melakukan otentikasi sebelum mendapatkan
hak akses layanan internet, chillispot memiliki peranan yang sangat besar dalam
memberikan berita yang valid. Beberapa layanan yang disediakan oleh chillispot atau
yang biasa disebut sebagai captive portal ini salah satunya ialah Authentication,
Authorization, Accounting (AAA). Dua metode yang didukung oleh Chillispot, yaitu
Universal Access Method (UAM) dan Wireless Protected Access (WPA)
1 Hermawan, D. K. 2010. Implementasi Bandwith Management Captive Portal Pada Jaringan Wireless Di Pens-Its, hal. 2 2 Ibid
3
2.6 PHP dan MySQL PHP merupakan bahasa server side scripting yg didesain khusus untuk web, dimana
proses eksekusi program secara sepenuhnya dijalankan di sisi server. Dalam struktur
pemrogramannya, bahasa skrip PHP disisipkan ke dalam kode HTML (Hypertext Markup
Language) yang akan dijalankan disaat halaman web tersebut diakses oleh client.
MySQL merupakan salah satu RDBMS (Relational Database Management System)
di bawah lisensi GPL yang bersifat sumber terbuka (open source) dan bebas untuk
didistribusikan. MySQL menggunakan bahasa SQL (Structured Query Language) yang
merupakan bahasa query standar yang digunakan luas.
Dalam penggunaannya dengan server RADIUS, PHP dipergunakan untuk
membangun logika dan antarmuka aplikasi, sedangkan MySQL digunakan untuk
menyimpan data otentikasi yang berisi data login para pengguna, data otorisasi yang
berisi hak akses dari pengguna, dan data-data akuntansi yang mencatat penggunaan
setiap user. Data ini kemudian akan dipergunakan oleh modul sql FreeRADIUS untuk
mengatur pembatasan akses pengguna.
2.7 Phpmyprepaid Phpmyprepaid merupakan sebuah desain antarmuka dalam membuat dan
memanajemen sebuah sistem manajemen hotspot yang dirancang untuk bekerja dengan
database MySQL dan FreeRadius.
2.8 Web Browser Google Chrome Google Chrome adalah sebuah web browser berbasis open source yang
dikembangkan oleh Google dengan menggunakan mesin rendering WebKit. Proyeknya
sendiri dinamakan sebagai Chromium.
Google Chrome juga didukung oleh sejumlah extension yang dapat diinstal terpisah
yang memungkinkan pengguna melakukannya sesuai dengan kegunaan extension
tersebut.
3. Analisis 3.1 Analisis Kebutuhan Sistem
Analisis ini digunakan untuk mengetahui kebutuhan apa saja yang diperlukan dalam
membangun sebuah sistem jaringan hotspot di sekretariat HMJTI meliputi kebutuhan
perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software) dan sumber daya manusia
(SDM).
4
3.2 Analisis Kebutuhan Perangkat Keras (Hardware)
Perangkat keras yang digunakan dalam sebuah sistem sangat berpengaruh
terhadap kinerja sistem yang akan dirancang. Dalam hal ini digunakan beberapa
perangkat keras seperti yang sudah tertera dalam tabel berikut ini.
Tabel 3. 1 Perangkat Keras yang Digunakan
No. Jenis Perangkat Keterangan
1.
2.
3.
4.
Access Point
Kabel UTP
Personal Computer (PC)
Switch
D-LINK DIR-600
Kategori 5 (kecepatan data hingga
100MBps)
Spesifikasi tidak dibatasi, sistem operasi
Linux
D-LINK DES-1024A
3.3 Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak (Software) Perangkat lunak (Software) yang digunakan untuk membangun jaringan wireless
adalah perangkat lunak yang bersifat open source dan tidak perlu mengeluarkan biaya
tambahan untuk mendapatkannya. Dalam hal ini dibutuhkan sebuah captive portal
phpmyprepaid yang dapat didapatkan gratis di http://phpmyprepaid.sourceforge.net/. Di
dalam laman tersebut dapat dipilih berbagai versi sesuai dengan kebutuhan.
3.4 Analisis Kebutuhan Sumber Daya Manusia (SDM) a. Administrator
Disini administrator berfungsi sebagai pengatur sistem jaringan wireless,
mengkonfigurasi dan me-manage jaringan.
b. User
User merupakan pengguna atau orang yang menggunakan jaringan wireless.
3.5 Pengujian Pra Penerapan Captive Portal User setelah terhubung dengan router HMJTI yang dinamakan “HMJTI Hotspot”
setelah memasukkan alamat website pada address bar web browser akan langsung
diarahkan pada halaman web.
5
Gambar 3.1 Halaman Web
3.6 Pengujian Pasca Penerapan Captive Portal User setelah terhubung dengan router HMJTI yang dinamakan “HMJTI Hotspot”
setelah memasukkan alamat website pada address bar web browser akan langsung
diarahkan pada halaman login.
Gambar 3.2 Halaman Awal Login User
Setelah itu akan diteruskan pada halaman selanjutnya untuk memasukkan
username dan password yang telah dibuat oleh administrator.
Gambar 3.3 Halaman Username dan Password
6
User akan diarahkan kepada halaman login setelah memasukkan username dan password.
Gambar 3.4 Proses Login
Apabila user memasukkan username dan password dengan benar akan muncul
halaman konfirmasi login berikut ini.
Gambar 3.5 User berhasil Login
4. Analisis Hasil Pengujian Akhir Sistem 4.1 Hasil Pengujian Kualitas Jaringan
Salah satu parameter untuk menilai QOS (Quality of Service) dari sebuah jaringan
adalah delay. Delay atau waktu paket di dalam sistem adalah waktu sejak paket tiba ke
dalam sistem sampai paket selesai ditransmisikan. Salah satu jenis delay adalah delay
transmisi, yaitu waktu yang dibutuhkan untuk sebuah pengirim mengirimkan sebuah
paket. Delay dapat dipengaruhi oleh kongesti, media fisik, jarak atau juga waktu proses
yang lama. Berikut ini adalah tabel parameter kualitas sebuah jaringan dilihat dari
besarnya delay menurut ITU-T g.114.
7
Tabel 4.1 Standarisasi ITU-T Delay
Kategori Delay Besar Delay
Excellent < 150 ms
Good 150 s/d 300 ms
Poor 300 s/d 450 ms
Unnaceptable > 450 ms
Penulis akan mencoba untuk menghitung delay pengiriman sebuah paket ICMP
32 bytes dengan menggunakan software wireshark yang dapat di download dengan
gratis pada alamat http://www.wireshark.org/download.html
Lakukan ping melalui command prompt pada IP google 8.8.8.8 lalu lihat pada
hasil capture yang terdapat pada wireshark.
Gambar 4.1 Hasil Capture Wireshark
Selanjutnya penulis akan mencoba menghitung delay dari pengiriman paket ping
kedua. Visualisasi proses ping paket kedua ditunjukan oleh hasil capture nomer 3 dan 4.
Gambar 4.2 Capture paket ketiga
8
Gambar 4.3 Capture paket ketiga
Dari kedua nilai itu, kita dapat menghitung delay-nya dengan rumus :
• Delay = waktu paket diterima – waktu paket dikirimkan
• = 3.002984000 s – 2.005523000 s
• = 0.997461 s
Jadi delay untuk mengirimkan 1 paket ICMP 32 bytes pada jaringan yang ada di
sekber HMJTI AMIKOM adalah 0.997461 s.
Nilai delay menjadi tidak absolute karena dipengaruhi banyak faktor dan kondisi
jaringan pada saat pengiriman paket data.
4.2 Statistik Data User Secara Umum
Segala hal yang dilakukan oleh user dapat disajikan dalam bentuk data tabel
maupun grafik sehingga seorang administrator dapat me-monitor seluruh kegiatan user
ketika terhubung dengan router “HMJTI Hotspot”.
Administrator dapat memilih untuk dapat menampilkan statistik data sesuai dengan
yang dibutuhkan, sebagai contoh dalam gambar di bawah ini akan ditampilkan statistic
dalam bentuk tabel dan grafik.
9
Gambar 4.4 Penyajian Data dalam Bentuk Tabel
Gambar 4.5 Penyajian Data dalam Bentuk Grafik
Phpmyrepaid membuat seorang administrator dapat melakukan monitoring yang
optimal pada setiap user yang terhubung dengan router “HMJTI Hotspot”. Admin dapat
dengan bebas membatasi seorang user tidak hanya berdasarkan kuota download
maupun upload, akan tetapi dapat melalui max session time yang dapat dipilih.
4.3 Penyajian Informasi Data User
Penulis mengambil informasi dengan rentang waktu mulai dari tanggal 4 Februari
2013 hingga tanggal 8 Februari 2013. Penulis akan mengambil data log dari user yang
bersangkutan yang telah login pada rentang waktu tersebut.
10
Gambar 4.6 Halaman User Modification
Gambar 4.7 Halaman Information User
5. Kesimpulan Skripsi ini membahas tentang bagaimana cara melakukan fungsi monitoring jaringan
wireless pada sekretariat bersama HMJTI AMIKOM menggunakan wireless router D-
LINK DIR-600 yang menerapkan system captive portal phpmyprepaid melalui upgrade
firmware menggunakan firmware DD-WRT sehingga dapat membuat user yang bisa
mengakses jaringan hanyalah anggota, pengurus, dan alumni HMJTI AMIKOM dengan
layanan yang sudah ditentukan agar user dapat mengakses internet dengan bebas
namun bertanggung jawab.
Pembahasan dari keseluruhan kegiatan yang telah dijelaskan serta diuraikan
pada bab-bab sebelumnya mengenai perancangan dan monitoring hotspot area
sekretariat bersama HMJTI AMIKOM pada DIR-600 menggunakan firmware DD-WRT
dan captive portal phpmyprepaid, maka penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa:
a. Kemampuan sistem manajemen hotspot phpmyprepaid dalam melakukan fungsi
11
monitoring user bila dibandingkan dengan sistem sebelumnya lebih baik karena
didukung dengan penyajian data real berdasarkan penggunaan user pada saat
terhubung dengan router.
b. Berdasarkan kemudahan itulah sistem manajamen hotspot dapat digunakan
sebagai metode untuk mengatasi kekurangan dari sistem sebelumnya.
c. Penggunaan captive portal phpmyprepaid memudahkan admin dalam melakukan
monitoring dalam penggunaan internet di area sekretariat bersama HMJTI
AMIKOM. Dengan menambahkan freeradius dan chillispot dalam konfigurasi
captive portal memudahkan admin dalam mengatur dan membagi user yang
dapat terhubung dengan internet melalui router “HMJTI Hotspot”.
d. Firmware pada wireless router D-LINK DIR-600 dapat di-upgrade dengan
menggunakan firmware yang bersifat free atau gratis yaitu DD-WRT dan tanpa
harus mengeluarkan biaya yang mahal dalam implementasinya terhadap sistem.
Keberhasilan upgrade firmware pada D-LINK DIR-600 dari yang semula versi
2.05 menjadi DD-WRT v24 SP2 menghasilkan wireless router yang stabil dalam
menangani tugasnya sebagai pengirim sinyal wireless.
e. Performance DIR-600 setelah di upgrade ke DD-WRT tergolong stabil. Hampir
tidak ada perbedaan performa dengan sebelum upgrade firmware kecuali
meliputi fitur-fitur yang diberikan antara kedua firmware tersebut. Berbeda
dengan firmware default D-LINK DIR-600 (Versi 2.05) yang memiliki fitur dengan
berbagai keterbatasan seperti sedikitnya slot mac address pada mac address
filter. Namun Proses save dan apply setting sedikit lama, sehingga membuat
administrator tersita waktunya karena harus menunggu ketika ingin melakukan
proses lain pada DD-WRT.
f. Administrator dimudahkan dalam Penerapan sistem manajemen hotspot
menggunakan phpmyprepaid dengan fungsi AAA, maka administrator bisa
mengontrol client yang terkoneksi dengan jaringan wireless HMJTI AMIKOM
dengan mudah karena yang hanya dapat mengakses jaringan hanya pengurus,
anggota, dan alumni HMJTI AMIKOM dengan layanan tertentu.
g. Delay yang merupakan salah tolak ukur dalam menentukan Quality of Service
yang didapatkan saat pengujian, hasilnya tidak terlalu buruk karena nilai yang
dihasilkan dipengaruhi banyak faktor dan kondisi jaringan pada saat pengiriman
paket data.
12
DAFTAR PUSTAKA
Faqih, Abdullah. Sistem Manajemen Hotspot Berbasis Kuota Waktu dan Paket
Data. Makalah. Semarang : Undip. 2012
Fuad R., Reza. Standar IEEE 802.1x Teori dan Implementasi. Makalah. Surabaya
: ITS. 2010
Hassel, J. 2002. RADIUS. O’Reilly.
Hermawan, Dani Kusuma. Implementasi Bandwith Management Captive Portal
Pada Jaringan Wireless Di Pens-Its. Makalah. Surabaya : ITS. 2010.
Interlink Networks. 2004. Securing Hotspots with RADIUS. Interlink
Networks,Inc.
Nurwantara, Rahadian Rahman. Perancangan Dan Implementasi Perangkat Lunak
Sistem Biling Pengguna Hotspot Menggunakan Open Source Captive
Portal. Makalah. Surabaya : STIKOM Surabaya. 2011.
Ramadhani, Surya Tri Atmaja. Analisis Penerapan Authentification,
Authorization, Accounting Pada D-Link DIR-600 Wireless Router (Studi
Kasus : Sekretariat Bersama Fossil). Skripsi. Yogyakarta : STMIK
Amikom. 2012.
Rigney, C., S. Willens, A. Rubens, and W. Simpson. 2000. Remote
Authentication Dial In User Service (RADIUS). IETF RFC 2865.
Sukmaaji, Anjik, Rianto. 2008. Jaringan Komputer. Andi Offset, Yogyakarta.
Anonim. 2013. Definisi Captive Portal.
http://54tr10.blogspot.com/2011/02/definisi-captive-portal.html, diakses
November 2012.
13
Anonim. 2013. How to make Wi-Fi hotspot. http://engineerball.com/1094-wifi-
hotspot.html, diakses Januari 2013.
Anonim. 2013. Instalasi FreeRadius, Chillispot, dan PhpMyPrepaid di Ubuntu
8.04 Hardy Heron. http://www.agungsep.com/2009/04/instalasi-
freeradius-chillispot-dan-phpmyprepaid-di-ubuntu-804-hardy-heron/,
diakses November 2012.
Anonim. 2013. Instalasi Server Hotspot pada Linux Ubuntu (Chillispot dan
Freeradius). http://technorody.wordpress.com/2010/12/04/instalasi-
server-hotspot-pada-linux-ubuntu-chillispot-dan-freeradius/, diakses
November 2012.
Anonim. 2013. Membangun Server Hotspot dengan Chillispot dan Freeradius.
http://technorody.wordpress.com/2009/01/10/membangun-server-hotspot-
dengan-chillispot-dan-freeradius/, diakses November 2012.
Anonim. 2013. Pengertian Internet secara Teknis dan ilmu Pengetahuan.
http://belajar-komputer-mu.com/pengertian-internet/, diakses November
2012.
Anonim. 2013. Topologi Jaringan Local LAN.
http://www.ubb.ac.id/menulengkap.php?judul=Topologi%20Jaringan%20
Local%20LAN%20(Local%20Area%20Network%20Topology)&&nomor
urut_artikel=264, diakses November 2012.
top related